2 minute read
Osimhen Sulit untuk Dibendung
AFP PHOTO
THOMAS PARTEY- Gelandang andalan Arsenal, Thomas Partey tak ada dalam line-up saat The Gunners kalah 1-3 dari Manchester City (16/2). Ternyata, Partey cedera otot punggung menjelang laga. "Itulah yang terjadi dalam sepak bola, pemain mengalami cedera sewaktu-watu. Sayangnya Thomas merasakan sesuatu di otot punggungnya dan dia tidak bisa bermain," ujar pelatih Arsenal, Mikel Arteta menyesalkan.
Advertisement
THIERRY HENRY- Thierry Henry memberi sinyal siap mengisi posisi pelatih timnas Amerika Serikat yang kosong setelah kontrak Gregg Berhalter berakhir usai Piala Dunia.
Henry menjadi asisten Martinez bersama Belgia dari 2021 hingga usai Piala Dunia. Dia pernah bermain untuk untuk New York
Red Bulls sebelum menjadi manajer di MLS bersama CF Montreal. "Jadi nomor dua (asisten) bukan lagi yang saya inginkan," katanya.
AFP PHOTO agak menjauh dari zona degradasi. Sassuolo sekarang mengemas 24 poin dari 22 laga, terpaut tujuh poin dari Verona di peringkat 18.
DUEL belum lagi dimulai, Pelatih Sassuolo, Alessio Dionisi sudah pesimistis. Dia menyebut, striker Napoli, Victor Osimhen sebagai penyerang hebat yang sulit untuk dibendung. Sassuolo, yang menempati peringkat 15 Serie A, akan menjamu sang pemimpin klasemen, Napoli pada laga pekan ke-23 di Stadion MAPEI, Reggio nell'Emilia, Sabtu (18/2) dini hari nanti.
Jika Napoli menang di laga ini, mereka akan menjauh 18 poin dari pesaing terdekat, Inter Milan. Dan I Partenopei, julukan mereka, punya kans besar untuk meraup tiga poin setelah menyapu bersih kemenangan di empat laga terakhir, dengan tiga di antaranya clean sheet.
AFP PHOTO
JOAO CANCELO- Bek sayap kiri Portugal, Joao Cancelo akhirnya buka suara soal kepindahannya dari Manchester City ke Bayern Muenchen. Dia membantah kabar berselisih dengan Pep Guardiola. Menurut Cancelo, dirinya pindah ke Bayern dalam status pinjaman setelah kesepakatan dengan Guardiola, dan manajemen City. Alasan dirinya hengkang lantaran dirinya tak lagi menjadi pemain nomor satu di posisinya.
Sassuolo sendiri di sisi lain sedang dalam fase kebangkitan. Sempat menelan delapan kekalahan dalam sepuluh laga di liga, Sassulo telah pulih dari rasa takut terdegradasi untuk kali pertama dalam satu dekade.
Skuat asuhan Alessio Dionisi ini belum terkalahkan dalam empat laga terakhir. Dalam prosesnya, mereka mengalahkan dua langganan Liga Champions, AC Milan 2-5, dan juga Atalanta 1-0, serta imbang 1-1 kontra Monza, dan 2-2 kontra Udinese pada laga terakhir. Hasil itu membuat mereka
Kendati demikian, Dionisi tak terlalu optimistis saat menjamu Napoli. Pangkal kekhawatirannya adalah ketajaman striker tim lawan, Victor Osimhen. Striker asal Nigeria itu disebutnya sebagai kekuatan tak terbendung yang jadi pembeda nyata sehingga Napoli bisa mantap di puncak Serie A saat ini. Anak asuh Luciano Spalletti akan berharap untuk memperpanjang keunggulan mereka saat menghadapi Sassuolo di Stadio Mapei – Citta del Tricolore pada hari Jumat. “Di Serie A, dia adalah pemain yang membuat perbedaan,” kata Dionisi kepada Dazn seperti dilansir Tutto Napoli “Jika Anda bertahan di area rendah, dia hampir tak terbendung, bagi kami dia tak terbendung. Jika Anda bertahan tinggi, dia akan mengeksploitasi ruang, dan dia akan merajalela” Performa impresif Osimhen menjadikannya sebagai pemain terbaik Serie A bulan Januari. Dia juga dinobatkan sebagai pemenang Penghargaan Gol Terbaik Serie A bulan ini untuk golnya yang mirip Pele, saat melawan Roma. Mantan penyerang Lille itu kembali mencetak gol di laga
FILIPPO MONTEFORTE / AFP terakhir saat Napoli membekap Cremonese 3-0. Osimhen pun tercatat menjadi pemain kedua sepanjang sejarah Napoli yang mencetak gol dalam enam laga berturut-turut setelah penyerang Argentina, Gonzalo Higuain. Sekali pun kini difavoritkan kuat sebagai juara, pelatih Napoli, Luciano Spalletti tak mau jemawa. Kekalahan dari Cremonese lewat adu penalti yang menyingkirkan mereka dari Coppa Italia menjadi pelajaran berharga.
GIRING BOLA - Striker Napoli, Victor Osimhen (tengah) menggiring bola dikawal Bek Cremonese, Leonardo Sernicola dalam lanjutan Serie A di Stadion Diego Maradona, Naples (12/2).
Skuat I Partenopei pastinya tak sudi, gelar yang sudah di depan mata harus hilang karena menganggap enteng lawan. "Saya hanya melihat lawan yang di depan mata, dan tak berpikir tentang juara. Bagaimana caranya mengalahkan Sassuolo, itu yang harus jadi fokus kami saat ini," ujar sang pelatih menegaskan. Bagaimana pun, aroma juara sudah tercium di jalanan kota Napoli. Para pendukung tim Gli Azzurri sudah tak tahan untuk menari-nari di jalanan, merayakan pesta juara yang sebelumnya mereka dapatkan di era Diego Maradona saat meraih scudetto musim 1986-87 dan 1988-90. (Tribunnews/den)