6 minute read

Korban Kerap Disindir di Pengajian

 Oknum Guru Mengaji Jadi Tersangka Kasus Dugaan Pencabulan Empat Santriwati

SLEMAN, TRIBUN - Seorang guru mengaji di Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, K (50), jadi tersangka kasus pencabulan santriwatinya. Jumlah korban yang terungkap sejauh ini ada empat anak, di mana satu korban di antaranya telah mengalami pencabulan selama setahun belakangan.

Advertisement

KBO Satuan Reserse Kriminal Polresta Slema, Ipda M Safiudin, menyebutkan, sejauh ini sudah ada tiga korban yang dibuat berita acara pemeriksaan (BAP). Tersangka diketahui sudah mencabuli satu santriwati yang masih berusia 17 tahun secara berulang kali selama setahun. Hal itu terjadi sejak awal Januari 2022, hingga kasusnya terbongkar pada Januari 2023 lalu. Perbuatan cabul dilakukan pelaku di rumahnya di luar jam pengajian. Dalam kesehariannya, korban memang biasa bantu-bantu membuatkan minuman untuk tamu di rumah pelaku.

“Kadang diminta untuk membuatkan minum, dan minuman itu ditaruh di kamar. Di situlah pelaku melakukan perbuatannya. Pelapor (korban) ini sudah disetubuhi sejak awal Januari 2022 sampai dengan ketahuan, lebih kurang satu tahun,” kata Safiudin, Rabu (19/4).

Korban selama ini mengikuti kemauan pelaku karena diancam. Pelaku mengatakan kepada korban, jika kasus ini terbongkar, pelaku dan korban akan sama-sama malu. “Makanya, korban ini menyimpan rapat-rapat (kejadian tersebut),” kata dia.

Safiudin mengatakan, dalam perkara ini, polisi sudah mengantongi dua alat bukti yang cukup, sehingga

PERBUATAN KEJI oknum guru ngaji tersebut telah ditetapkan menjadi tersangka. Kendati demikian, hingga kini pelaku belum ditahan. Sebab, dalam proses pemeriksaan, pelaku menyatakan dirinya memiliki riwayat penyakit jantung dan komplikasi. Sebelum ditahan, polisi berencana melakukan pemeriksaan medis untuk memastikan kemungkinan penahanannya.

 Seorang guru mengaji di Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, K (50), jadi tersangka kasus pencabulan santriwatinya.

 Jumlah korban yang terungkap sejauh ini ada empat anak, di mana satu orang di antaranya telah mengalami pencabulan selama setahun belakangan.

 Polisi sejauh ini belum menahan pelaku.

“Kami sudah merencanakan pemeriksaan di RS Bhayangkara, namun dokternya sudah cuti. Sehingga, agenda pemeriksaan kemungkinan dilakukan setelah Lebaran,” terang dia.

Keempat anak itu kini di bawah pendampingan hukum Peradi Rumah Bersama Advokat (RBA) Sleman. Ketua Peradi Rumah Bersama Advokat (RBA) Sleman, Dr H PK Iwan Setyawan MH, mengatakan, keempat anak yang menjadi korban masih berusia di bawah umur. Bahkan, kata dia, ada satu korban berusia 17 tahun dipaksa berhubungan intim berulang kali. Modusnya dilakukan pelaku dengan tipu daya doktrin agama. Korban juga diancam jika tidak mau menuruti kemauan pelaku.

“Korban yang (usia) 17 tahun ini sudah berkali-kali diajak hubungan intim, tiap Minggu. Jika tidak mau, dibentak dan disindir di pengajian. Bahkan diancam juga, jika tidak mau melakukan ini, (hidupnya) akan sengsara,” kata Iwan.

Menurut dia, terduga pelaku melakukan perbuatan cabul ketika sedang sepi. Lokasinya di tempat yang sering digunakan untuk mengaji. Biasanya, korban pura-pura dipanggil ke dalam rumah dengan alasan hendak beri pengajian privat, tetapi ternyata malah disetubuhi.

Menangis

Kasus ini terungkap ketika korban enggan mengaji lagi di tempat tersebut. Saat keluarga menanyakan alasannya, korban justru menangis lalu menceritakan semuanya pada Januari lalu.

Pihak keluarga lalu melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Gamping pada 12 Januari 2023. Korban juga sudah divisum di RSUD Sleman. Dari situ, terkuak bahwa korbannya ternyata ada empat anak.

“Empat anak ini semua warga setempat. Yang satu tadi sudah berhubungan badan. Kalau yang tiga lainnya baru diraba-raba di bagian intim,” terang Iwan.

Ia berharap pihak kepolisian segera menyelesaikan perkara dugaan cabul yang dilakukan oknum guru ngaji tersebut. Sebab, perbuatan itu sudah sangat meresahkan warga kampung setempat. (rif)

Masyarakat dan Pemudik

Diimbau Tetap Pakai Masker

KULON PROGO, TRIBUN - Juru

Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo, Baning Rahayujati, mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan, seiring kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah daerah belakangan ini. Masyarakat disarankan untuk tetap memakai masker saat mudik dan bertemu banyak orang.

“Gunakan masker apabila bertemu atau berada di kerumunan orang banyak, berada di ruangan yang sempit, ataupun bertemu dengan pemudik dari luar daerah,” ucapnya, Rabu (19/4).

Baning menyebut, tren perkembangan Covid-19 di Kulon Progo mulai me-

Jelang Lebaran, Kamar Warga Binaan Rutan Wates Digeledah

KULON PROGO, TRIBUN - Petugas gabungan menggeledag kamar warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan)

Kelas IIB Wates, Kabupaten Kulon Progo, Selasa (18/4). Penggeledahan dilakukan pihak rutan bersama personel TNI, Polri serta tim Satops

Patnal Kantor Wilayah Kementerian

Hukum dan HAM DIY.

Kepala Kesatuan Pengamanan

Rutan Kelas IIB Wates, Didik Wahyu Hidayat, mengatakan, tidak ditemukan barang larangan yang berarti dari penggeledahan itu. Secara keseluruhan, ia menyebut Rutan Kelas IIB Wates dalam keadaan aman dan kondusif, sehingga siap menghadapi

Idulfitri dengan aman dan tertib.

“Tidak ditemukan barang larangan yang berarti seperti handphone dan narkoba. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pengamanan di Rutan

Kelas IIB Wates berjalan baik,” kata Didik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/4).

Dia menjelaskan, pencapaian ini tidak lepas dari kewaspadaan serta kesiapan seluruh jajaran Rutan Kelas IIB Wates dalam melaksanakan rangkaian kegiatan deteksi dini, intelijen, dan kegiatan pengamanan lainnya. Deteksi dini dan kegiatan intelijen terus dilakukan utamanya tim Satops Patnal Rutan Kelas IIB

Wates bersinergi dengan TNI/Polri dan instansi lain

“Seluruh jajaran Rutan Kelas IIB Wates terus Siaga dan waspada. Bahkan juga telah dilakukan penggeledahan kamar secara rutin se- banyak tiga kali dalam seminggu.,” ucapnya. Untuk diketahui, Rutan Kelas IIB Wates dihuni 78 warga binaan. Dengan rincian, 42 orang tahanan dan 36 orang narapidana. Kepala Rutan Kelas IIB Wates, Erik Murdiyanto menambahkan, penggeledahan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban di lapangan dan rutan menjelang Idulfitri, sekaligus upaya dalam mempertahankan predikat UPT Pemasyarakatan di DIY “Bersinar Hatinya” . Dia juga mengucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri yang senantiasa bersinergi dengan Rutan Kelas IIB Wates. (scp)

Tidak ditemukan barang larangan yang berarti seperti handphone dan narkoba. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pengamanan di Rutan Kelas

IIB Wates berjalan baik ningkat. Pada 11 April ada 17 kasus dengan dua kematian, 12 April enam kasus, 13 April sembilan kasus, 14 April 20 kasus, dan 15 April ada 21 kasus dengan dua kematian. Kewaspadaan menurutnya penting, mengingat kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah dicabut oleh pemerintah. “Apalagi saat ini, varian Arcturus yang merupakan subvarian Omicron XBB.1.16 sudah terdeteksi di Jakarta. Tingkat penyebaran juga lebih cepat, tetapi tingkat keparahannya lebih ringan. Namun, jika menularkan ke anak-anak, dapat menyebabkan sakit mata,” ucapnya.

Karena itu, pada musim libur Lebaran tahun ini, pemudik yang menggunakan moda transportasi umum diharapkan tetap memakai masker. Sesampainya di tempat tujuan, cuci tangan dengan bersih. Jika mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19, diimbau agar mengisolasi diri dari sanak keluarganya. Khususnya bagi mereka yang memiliki anggota keluarga sudah lansia dan punya komorbid, seperti diabetes melitus dan hipertensi. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan melakukan vaksinasi booster di puskesmas terdekat. (scp)

Motor dan Mobil Adu Banteng, Dua Orang Terluka

TABRAKAN antara sepeda motor dan mobil terjadi di Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul pada Selasa (18/4) malam. Dua orang terluka akibat kecelakaan ini.

Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Gunungkidul, Iptu Darmadi mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 18.30

WIB kemarin di ruas Jalan Karangmojo-Ponjong. Persisnya di wilayah Pedukuhan Munggur, Kalurahan Ngipak, Karangmojo. Motor dikendarai oleh Yuliana (20) yang berboncengan dengan temannya, melaju dari arah

Karangmojo menuju Ponjong.

Saat tiba di jalan yang lurus dan agak menanjak, muncul mobil yang dikendarai oleh Sugiyarto (53) dari arah berlawanan. Namun, mobil tersebut melaju terlalu ke kanan. “Tabrakan akhirnya terjadi antara keduanya karena jarak sudah terlalu dekat,” ujar Darmadi, Rabu (19/4). Yuliana dan temannya langsung terjatuh dari motor. Sedangkan, mobil Sugiyarto menabrak pagar rumah setempat hingga akhirnya terguling. Akibat kecelakaan ini ini, Yuliana dan rekannya terluka berat di bagian kepala. Keduanya dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri, dan saat ini sedang dalam perawatan. Hasil kesimpulan sementara menyebutkan Sugiyarto kurang berhatihati saat mengendarai mobilnya, sehingga menyebabkan kecelakaan. “Kerugian akibat laka ini diperkirakan mencapai Rp5 juta,” kata Darmadi. (alx)

Ada 936 Titik Lokasi Pelaksanaan

Salat Id di Gunungkidul

KANTOR Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Gunungkidul sejak pekan lalu telah mendata lokasi pelaksanaan salat Id pada Idulfitri 1444 H ini. Secara total terdata ada 936 titik lokasi pelaksanaan salat Id.

Kepala Seksi Bimas Islam, Kanwil Kemenag Gunungkidul, Zuhdan Aris, menyampaikan, lokasi pelaksanaan salat Id beragam, mulai dari masjid hingga lapangan terbuka di lingkungan warga setempat. Zuhdan mengatakan hari pelaksanaan Salat Id juga beragam, karena adanya perbedaan keyakinan terkait jatuhnya 1 Syawal 1444 Hijriah di tahun 2023 ini.

“Jadwalnya berimbang, sebagian 21 April dan sebagian lagi 22 April,” jelasnya, dihubungi pada Rabu (19/4).

Zuhdan mengakui bahwa potensi perbedaan Lebaran tahun ini terbilang besar, karena adanya perbedaan kriteria penentuan posisi. Meski begitu, ia berharap perbedaan ini tidak jadi masalah. Umat muslim pun diimbau untuk tetap saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut.

“Kerukunan antarumat harus tetap dijaga,” kata Zuhdan. Salah satu lokasi pelaksanaan salat Id berada di Alun-alun Wonosari. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul pun sudah memberikan izin penggunaannya. Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta, mengatakan, izin diberikan untuk pelaksanaan salat Id pada 21 April mendatang. (alx)

This article is from: