5 minute read
Pemkab Purworejo Selesaikan
Dua Aduan THR Bermasalah
PURWOREJO, TRIBUN - Pemkab
Advertisement
Purworejo membuka posko satgas ketenagakerjaan untuk konsultasi dan pengaduan terkait tunjangan hari raya (THR). Posko ini dapat diakses oleh seluruh pekerja dan buruh di Kota Berirama sejak pekan lalu. Posko pengaduan itu berlokasi di Kantor Dinas Perindustrian, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja (Dinperitransnaker) Kabupaten Purworejo. Selain secara offline masyarakat bisa mengakses melalui website dinperintransnaker. purworejokab.go.id
Kepala Dinperintransnaker
Kabupaten Purworejo, Hadi Pranoto mengatakan, sejak pertama kali posko dibuka hingga Selasa (18/4), sudah ada dua aduan yang masuk. Aduan tersebut berasal dari dua karyawan yang bekerja di dua perusahaan berbeda.
“Dua aduan tersebut sudah kami tindak lanjuti, kami lakukan klarifikasi ke perusahaan bersangkutan dan kini sudah clear (selesai) semua. Alhamdulillah kewajiban THR sudah diberikan sesuai aturan surat edaran Menteri Tenaga Kerja,” kata Hadi, Rabu (19/4).
Aduan berkaitan dengan besaran nilai THR tidak sesuai jumlah gaji utuh selama satu bulan. Sementara, aduan lainnya datang karena THR dibayarkan terlambat atau melebihi dari maksimal hari yang ditetapkan pemerintah (H-7 Lebaran).
“Langsung kami tindak lanjuti, karena perusahaan mungkin juga sedang kejar tayang menjelang Lebaran. Bagaimanapun THR adalah hak karyawan, jadi harus dibayar sesuai ketentuan agar para pekerja yang merantau bisa mudik saat Lebaran dengan berbekal THR,” ucapnya.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Purworejo, Maliki menganggap THR penting bagi pekerja demi memenuhi kebutuhan Lebaran. Pembayaran THR telah ditetapkan oleh aturan pemerintah, sehingga perusahaan wajib membayarkannya.
“Kalau harapan seluruh pekerja, THR bisa diberikan sesuai peraturan yang berlaku. Misalnya dua minggu sebelum Lebaran, ya itu harus dipenuhi karena memang begitu aturannya. Supaya ingatkan sopir agar istighfar. Sopir juga mengikuti mengucapkan istighfar. Tak disangka, sesampainya di perlintasan sebidang KA Sumpiuh, sopir mengarahkan mobil masuk rel. “Kata sopir, biar mati semua bersama,” kata Taqwa. Para penumpang pun panik. Namun sopir tetap melaju di atas rel. Setelah berjalan sekitar satu kilometer, tepatnya di atas jembatan Sungai Angin, sopir banting setir ke kanan hingga mobil terhenti dan melintang.
“Setelah mobil berhenti sopir langsung kabur,” ujar Taqwa.
Diketahui, polisi telah mengamankan sopir mobil SUV berinisial CH (27). Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan bahwa hasil tes urine, positif mengandung narkoba jenis methamphetamine dan amphetamine
“Iya betul (positif narkoba). Kami masih menyelidiki peristiwa tersebut kami juga bisa menikmati Lebaran seperti yang diharap-harapkan,” ucapnya. Kendati demikian, Maliki menilai masalah pembayaran THR di Kabupaten Purworejo cukup kondusif. Menurutnya, sebagian besar perusahaan di Kabupaten Purworejo telah mampu menunaikan kewajiban pembayaran THR kepada para karyawan.
“Sebenarnya kami juga sudah menyampaikan kepada rekanrekan pekerja yang ingin melakukan pengaduan bisa kami dampingi sampai penyelesaiannya.
Namun, sampai saat ini belum ada yang mengadu ke kami, berarti mungkin semua perusahaan sudah bisa merealisasikan pembayaran THR sesuai aturan,” tandasnya. (drm) secara mendalam,” kata Agus ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat. Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Krisbiyantoro mengatakan, mobil melintang di rel jalur hilir atau ke arah Jakarta. “Itu mobil ‘mblusuk’ tergelincir sendiri, dimungkinkan karena faktor kelelahan nyetir,” kata Kris melalui pesan singkat. Krisbiyantoro mengatakan, mobil telah berhasil dievakuasi dari jalur hilir (arah Jakarta) pada pukul 11.43 WIB. “Pukul 03.30 WIB, mobil melintang di rel dan berhasil dievakuasi keluar dari jalur pada pukul 11.43 WIB,” kata Kris.
Menurut Kris proses evakuasi dilakukan sejak pukul 07.00 WIB dengan menggunakan mobil derek. Namun upaya itu tidak berhasil hingga harus mendatangkan lokomotif untuk menarik mobil. “Jalur sudah dinyatakan aman untuk perjalanan operasi KA,” ujar Kris. (kpc)
Tol Kalikangkung Satu Arah Hingga Bawen
PENERAPAN jalur satu arah atau one way lokal mulai diberlakukan dari Gate Tol Kalikangkung hingga Exit Tol Bawen, Jawa Tengah (Jateng). Dirlantas Polda Jateng Kombes Agus Suryo Nugroho mengatakan, arus kendaraan yang melintas di Tol Kalikangkung di atas 3.200 per jam.
“Kami berlakukan one way,” jelasnya saat ditemui di Jalan Tol Kalikangkung, Rabu (19/4).
Dia menjelaskan, one way lokal Kalikangkung-Bawen mulai diberlakukan sejak pukul 16.30 WIB karena saat itu sudah terjadi lonjakan kendaraan cukup ting-
Pemudik Tak Sengaja Tinggalkan Istri di Jalan, Tersadar Usai Berkendara 80 Kilometer
Jangankan Orang Lain, Saya Saja Juga Bingung
Arif Romadon (37), pemudik motor dari Bogor, Jawa Barat yang pulang ke Kediri, Jawa Timur tak sengaja meninggalkan sang istri di Brebes, Jawa Tengah. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (16/4/) malam ketika Arif mudik bersama istrinya Siti Aminah (40) dan anaknya Eka Krissna (8).
Arif bercerita, hanya istrinya yang tertinggal. Sedangkan anaknya ikut bersamanya. Pria tersebut baru menyadari sang istri tak bersamanya setelah menempuh perjalanan sekitar 80 kilometer atau ketika berada di Pemalang.
Mulanya, Arif berangkat mudik dari Bogor bersama istri dan anaknya menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R, Minggu (16/4) sekitar pukul 16.30 WIB menuju Kediri. Di Bogor, Arif merantau dan bekerja sebagai pekerja proyek bangunan sejak 2013. Diperkirakan, perjalanan mudik dari Bogor ke Kediri memakan waktu 15 hingga
16 jam dalam kondisi normal. Mereka selanjutnya sempat beristirahat selama 30 menit di wilayah Pamanukan, Jawa Barat. Selanjutnya Arif dan keluarganya melanjutkan perjalanan. Di kawasan Jalur Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes, Arif salah memilih jalur. Arif seharusnya melaju lurus justru memilih belok kiri. Di sinilah awal mula kisah Arif tak sengaja meninggalkan istrinya. “Sekitar 100 meter setelah belok kiri, saya balik kanan memilih jalur lurus,” kata dia. Ternyata saat menunggu suasana arus lalu lintas aman, sang istri turun dari motor tanpa sepengetahuannya. Setelah menempuh perjalanan sekitar 80 kilometer tanpa sang istri, Arif baru tersadar. Dia sadar setelah sang anak menanyakan keberadaan ibunya. Sepanjang perjalanan tersebut, Arif memang fokus ke jalan hingga tak bercakap-cakap dengan sang istri. “Ya enggak sadar aja, saya fokus ke depan lihat jalan aja. Tahu-tahu istri tertinggal jauh,” ujar dia. Pikiran Arif kalut. Dia sempat menduga istrinya terjatuh. Apalagi saat itu pukul 24.00 WIB. Seketika itu juga, dia memutar balik untuk menyusuri jalan yang dilaluinya tadi demi menemukan sang istri.
Di sepanjang perjalanan tersebut, Arif terpikir untuk mencoba menemukan darah yang tercecer di jalan atau kerumunan lantaran menduga sang istri kecelakaan. Upaya pencariannya belum membuahkan hasil saat itu. Arif pun sempat menangis.
Pertemuan kembali mereka bermula saat Arif menyadari ponsel sang istri masih terbawa olehnya. Ketika diperiksa, ada ratusan panggilan tak terjawab.
Dia lalu mencoba menghubungi nomor panggilan paling akhir hingga tersambung dengan seorang petugas kepolisian.
Polisi itu menginformasikan bahwa istrinya berada di Pospam dekat Jalingkut Brebes. “Saya langsung meluncur ke sana,” ujar dia. Kekalutan Arif berubah menjadi tawa ketika pasangan itu bertemu. “Jadi gimana ya, saya sedih juga tapi juga ketawa, istri saya juga sama,” jelas dia.
Menurut Arif, peristiwa itu menjadi kenangan tak terlupakan dalam hidupnya. Mudik kali ini, adalah mudik pertama dengan kendaraan bermotor. “Kalau mudik tahun-tahun sebelumnya, anak dan istri saya suruh naik bus atau kereta api. Saya naik motor sendirian,” gi. “Sejak pukul 14.00 WIB sudah mulai padat,” paparnya. Untuk itu, dia memerintahkan petugas yang ada di Exit Tol Krapyak, Banyumanik dan Bawen bersiap-siap dengan adanya lonjakan pemudik. “Kamisudah betul one way, beberapa petugas di exit tol juga kita siapkan. Saat ini jalur masuk Tol Bawen kami tutup,” ujarnya. Salah satu pemudik asal Jakarta, Adi Setiawan mengaku mudik kali ini lebih lancar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Agak padat saat di Cikampek. Sekarang sudah mendingan,” ujarnya. (kpc)
BREBES katanya. Pria tersebut juga tak habis pikir dengan kejadian yang dialaminya itu. “Jangankan orang lain,
BERBINCANG - Arif Romadon (duduk sebelah kiri) saat berbincang dengan sejumlah polisi di Pospam dekat Jalingkut Brebes, Minggu (16/4).
Saya saja juga bingung, kenapa saya sampai bisa begitu,” kata dia sembari tertawa. (Kompas. com/M.Agus Fauzul Hakim)
PENGUMUMAN KEHILANGAN Hlg STNK AA 6999 Z an Maria Fransiska Kevien Noventa da Sidojoyo RT2/9 Pagerkukuh Wonosobo 61588-3 AGEN PROPERTI Siap membantu jual/beli tanah dan bangunan di Jogja.Hubungi:Bpk