2 minute read

RSJ Grhasia Layani Trauma Healing

 Gubernur DIY Resmikan Layanan Pemulihan PTSD

YOGYA, TRIBUN - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meresmikan pelayanan Trauma

Advertisement

Healing dan Visum Et Repertum yang berpusat di Wisma Pringgodani, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia Yogyakarta, Rabu (22/2).

Sebagai RSJ rujukan pertama dan utama, RSJ

Grhasia Yogyakarta akan memberikan layanan pemulihan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) melalui penerapan metode-metode khusus bagi pemulihan trauma psikis.

Sultan menjelaskan, sudah selayaknya layanan Trauma

Healing dan Visum Et Repertum ini tersedia seiring naiknya kejadian kecelakaan, bencana, kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga. Sementara layanan visum yang disediakan akan berperan strategis dalam mendukung implementasi regulasi hukum.

Layanan ini juga menjadi salah satu bentuk antisipasi terhadap berbagai dampak perkembangan zaman.

Di antaranya, kewaspadaan atas meningkatnya intensitas penggunaan teknologi informasi oleh berbagai kalangan.

“Saat ini, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik sebagai bagian dari safety and service quality. Rumah sakit memerlukan peningkatan akses pelayanan kesehatan dengan fasilitas dan mengadaptasi sistem manajemen standar pelayanan yang sama bagi setiap pasien di berbagai kelas,” ujar Sultan. Layanan baru di Gedung Pringgodani ini, menurut HB X, harus dijiwai dengan motto melayani dengan senyum seiring upaya menjaga hubungan manusiawi terhadap pasien. Memanusiakan manusia dan memberikan pelayanan yang bersifat universal dan tak membeda-bedakan agama, golongan, strata sosial dan segala hal yang mengikutinya, agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal. “Melalui penyempurnaan fasilitas ini, RSJ Grhasia saya harap tetap berada di jalan lurus pada misi pelayanannya, selaras greget menjadi pusat pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna yang berkualitas,” tandas Raja Yogyakarta.

Harus Segera Ditangani Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan, banyak kasus traumatis yang menimbulkan PTSD. Jika tak segera ditangani profesional, akan berkembang menjadi lebih berat dan menjadi salah satu bentuk dari gangguan kesehatan jiwa.

Hal inilah yang mendorong RSJ Grhasia untuk memberikan pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum guna menanggulangi dampak kekerasan pada perempuan dan anak.

“Unit pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum dibangun, agar Grhasia mampu memberikan pelayanan trauma healing bagi korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak dengan memenuhi standar profesi dan standar prosedur operasional yang berkualitas, bermutu dan memperhatikan aspek keselamatan pasien,” jelas Pembajun.

Menurutnya, Wisma Pringgodani ini berbentuk gedung berlantai 2 dengan total luas bangunan 576,5 m². Lantai pertama memiliki luas 299 m² , lantai kedua memiliki luas 277,5 m². Berdiri di atas lahan seluas 615 m², gedung ini dibangun melalui APBD DIY Tahun Anggaran 2022 dengan anggaran sebesar Rp3 miliar.

Wisma Pringgondani ini adalah pusat kegiatan trauma healing dengan menghadirkan Dokter Spesialis Jiwa atau psikiatri, dokter umum, psikolog klinis, perawat ahli muda hingga Madya dan profesi lain yang mendukung pelayanan, misalnya dokter spesialis rehabilitasi medis, fisioterapi dan fisioterapi anak. (tro)

Noviar Gencarkan Lagi Program

Satpol PP Goes To School

YOGYA, TRIBUN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP DIY menggencarkan lagi program ‘Satpol PP Goes to School’ pada tahun ini. Upaya itu merupakan langkah antisipatif terhadap fenomena kenakalan remaja yang dikhawatirkan dapat merembet menjadi tindak kriminal di jalanan. Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad mengatakan, pada giat tersebut petugas akan melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan kenakalan remaja. Petugas juga akan menggelar razia untuk memeriksa

This article is from: