1 minute read

Wujudkan Visi Purworejo Berdaya Saing 2025

Menurutnya, dampaknya tidak cuma menyasar sektor ekonomi dan pariwisata tapi juga rasa percaya diri masyarakat Kabupaten Purworejo sebagai daerah asal pahlawan yakni Jenderal Urip Sumoharjo, Jenderal Ahmad Yani, W.R Supratman, dan M.R.H Kasman Singadimejo.

“Ketika masyarakat tahu latar belakang sejarah dan tujuan perayaan, mereka diharapkan punya kepercayaan diri untuk menunjukkan jati diri dan mendukung mewujudkan Purworejo Berdaya Saing 2025. Tentu dengan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing,” katanya. Pihaknya menghadirkan dua narasumber untuk mengungkap makna perayaan hari jadi dan dampak bagi pelaku UMKM.

Advertisement

Mereka adalah Drs. H. Pram Prasetiya Achmad selaku tokoh masyarakat dan

Hesti Respatiningsih selaku Ketua Forum UMKM Kabupaten Purworejo. Menurut Pram, perayaan hari jadi dapat dimaknai sebagai ungkapan komitmen untuk terus membangun kesejahteraan masyarakat. Selain wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang diberikan kepada bumi Purworejo. Momen tersebut juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan potensi, menciptakan kebahagiaan, wadah pengembangan silahturahmi antar masyarakat Purworejo, serta jadi sarana edukasi untuk mewarisi nilai-nilai luhur pendahulu. Nilai-nilai itu antara lain, setia dan cinta tanah air tumpah darah, yakni memahami pentingnya tumbuh di Kabupaten Purworejo dan memberikan yang terbaik untuk daerah. Lalu, setia mengabdi dalam profesi, tegar berani juga bertang- gung jawab. “Salah satu cara efektif untuk membangun Purworejo adalah membiasakan diri membeli produk-produk dari Purworejo. Sehingga, yel-yel Tresno Purworejo Larisi Purworejo itu benar kita terapkan,” imbuhnya.

Ketua Forum UMKM Kabupaten Purworejo, Dr. Hesti Respatiningsih, menilai keberadaan serangkaian agenda perayaan HUT Ke-192 Kabupaten Purworejo sangat berdampak positif terhadap perekonomian para pelaku UMKM.

Sebab, melalui acara-acara yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo, pelaku UMKM bisa bergeliat memasarkan produknya sehingga punya kesempatan untuk menjual dan mendapat penghasilan. “Dari catatan kami, dalam event-event besar baik di Purworejo atau Kutoar- jo, setidaknya ada sekitar 500 pelaku UMKM yang terlibat dengan omzet ratarata Rp4,5 juta. Bentuk kolaborasi inilah yang kami (pelaku UMKM) butuhkan untuk menampilkan produk unggulan,” ungkapnya. Menurutnya, keberanian pelaku UMKM dalam sebuah gelaran menunjukkan bahwa kualitas produk yang dipamerkan sudah baik. Selain itu, bisa membangun relasi, memunculkan inovasi, dan transformasi yang mendorong permintaan daya beli.

“Harapannya bisa lebih meningkatkan produktifitas dan kualitas kinerja kami agar mendorong daya saing UMKM di Purworejo. Termasuk para anak muda juga bisa terlibat secara lebih luas dalam memajukan UMKM, semisal dalam sisi adaptasi teknologi dan pemasarannya,” pungkasnya. (drm)

This article is from: