4 minute read
Perkembangan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Keterampilan di DIY
YOGYA, TRIBUN - Tempat pijat terkadang menjadi jujukan orang yang pegal karena lelah. Pijat merupakan satu pelayanan kesehatan (yankes) tradisional keterampilan yang ada di DIY.
Advertisement
Selain pijat, jenis pelayanan kesehatan tradisional keterampilan lainnya, adalah refleksi, akupuntur, akupresur, dan lainnya. Sesuai namanya, pelayanan kesehatan tersebut mengandalkan keterampilan tangan dari terapis atau penyehat tradisional.
Staf Bagian Pelayanan dan Pendidikan Penyehatan Tradisional CD Bethesda YAKKUM, Eko Rusmiyati SPsi mengatakan, keterampilan para penyehat atau pengobat tradisional bisa didapatkan secara turun-temurun. Namun, keterampilan tersebut juga bisa didapatkan dengan belajar.
“Namanya tradisional ya, dulu sebelum ada standarisasi seperti sekarang, keterampilan itu bisa didapatkan secara turun-temurun, bisa orangtuanya atau neneknya. Karena sifatnya tradisional, pelayanan kesehatan ini hanya untuk kebugaran, atau masalah kesehatan ringan, misalnya pegal, pusing,” katanya saat DisCast (Dinas Kesehatan DIY Podcast), Rabu (22/2).
Berdasar literatur yang ia baca, pelayanan kesehatan tradisional keterampilan sudah ada sejak zaman Majapahit, yaitu dengan pijat tradisional.
Sebab, teknik yang dulu digunakan, tak jauh berbeda saat ini, yaitu dengan menekan, mengusap, dan meremas.
Yang membedakan pijat zaman dahulu dengan sekarang hanya penyebutan bagian tubuh yang dipijat. Misalnya, pok ping atau ngepok kuping yaitu bagian telinga, juga Raden Panji atau daerah betis. “Kalau di desa-desa ada dukun pijat, simbah-simbah yang memijat. Ya, itu juga penyehat tradisional,” terangnya.
Tak sedikit pula, masyarakat yang datang justru untuk mempelajari pijat tradisional, refleksi, akupresur, dan akupuntur. Hal itu karena penyehatan tradisional keterampilan dianggap berprospek untuk meningkatkan perekonomian. “Kami berkomitmen dalam penyehatan tradisional, yaitu mengembangkan pelayanan dan pendidikan penyehatan tradisonal sejak 1982, khususnya akupuntur dan akupresur. Untuk pelatihan sendiri sudah 64 angkatan, masingmasing angkatan paling tidak 10 orang. Artinya memang ada prospek, karena 70 persen juga buka praktik mandiri atau kelompok,”lanjutnya.
Ia berharap, Dinas Kesehatan DIY gencar melakukan promosi dan sosialisasi terkait pelayanan kesehatan tradisional keterampilan. Ke depan sertifikasi dan peningkatan kapasitas penyehat tradisional juga harus dilakukan. Sehingga penyehat tradisional memiki keterampilan yang mumpuni dan bersertifikat. Terlebih penyehat tradisional juga bisa berperan dalam wellness tourism di DIY.
Sementara Penghageng Kahapanitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Nyi MP Hamong Harjowiguno menambahkan, tak ada layanan kesehatan tradisional keterampilan secara spesifik di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Hanya saja, para Abdi Dalem mempraktikkannya dengan pijat dan kerokan.
“Kalau pelayanan tak ada, cuma selama ini kalau Abdi Dalem merasa capek, badan tak enak, atau masuk angin ya pijat atau kerokan saja. Yang dikerok bagian punggung, tangan. Selain itu, juga minum jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau saat batuk,” imbuhnya. (maw)
Polresta Yogyakarta Ungkap
Kasus Jasa Vaksin Tembak
YOGYA, TRIBUN - Unit V
TipidterPolesta Yogyakarta melakukan patroli cyber pada Sabtu (5/11/2022). Dari patroli itu, ditemukan unggahan media sosial (medsos) berupa facebook dengan nama akun facebook @Orange Pelosok.
Kasat Reskrim Polresta
Yogyakarta, AKP Archve Nevadha mengatakan, akun tersebut mengunggah perbuatan hasil ilegal akses di medsos, berupa postingan jasa vaksin tembak.
“Atas dasar penemuan tersebut kami langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap, bahwa diduga pelaku yang menjual pengisian terkait vaksinasi di aplikasi PeduliLindungi,” kata AKP Archve saat jumpa pers Kasus Kejahatan Dunia Maya di Polresta Yogyakarta, Rabu (22/2).
Setelah ditelusuri, pelaku ternyata berprofesi sebagai petugas kesehatan atau perawat yang masih berstatus pegawai honorer di sebuah Puskesmas di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dan telah bekerja sejak 10 Oktober 2016.
“Pada 24 Januari, berda- sarkan informasi yang kami dapatkan. Dari Unit Tipidter langsung bergerak ke wilayah Kalimantan Barat dan mengamankan diduga pelaku berinisial HA (27) di rumahnya di Pontianak, Kalimantan Barat,” tuturnya. Adapun cara pelaku melakukan perbuatannya yaitu dengan menyalahgunakan kewenangannya dari apa yang telah menjadi tugasnya. Di mana, HA sebelumnya ditugaskan oleh puskesmas sebagai operator penginput data pasien yang telah melakukan suntik vaksin covid-19.
Namun sejak Juli 2022, pelaku mulai menjual jasa tembak vaksin Covid-19 dengan beragam harga. “Yang pertama tembak vaksin kesatu seharga Rp300 ribu, tembak vaksin kedua Rp300 ribu, kemudian tembak vaksin ketiga (atau) booster Rp400 ribu,” urai Archve. “Barang bukti yang kami amankan satu unit laptop Acer. Juga ATM yang digunakan untuk menampung masyarakat saat mentransfer uangnya ke pelaku, satu unit handphone yang digunakan pelaku," katanya. (nei) barang bawaan siswa. Selain memeriksa barang bawaan di dalam tas, isi dari jok motor pelajar juga tak luput dari pantauan petugas. “Jok motor yang ada di parkiran juga termasuk itu motor-motor yang dititipkan di sekitar sekolah kita cek semua itu,” kata Noviar, Rabu (22/2). Program tersebut digelar sebanyak dua kali dalam seminggu. Adapun sekolah yang dituju ditentukan secara acak. “Jadi, kita kira-kira mana sekolah yang berpotensi, lalu kita masuki itu,” jelasnya.
Noviar menyebutkan, pada awal tahun ini Satpol PP DIY tak menemukan barang ilegal, semisal senjata tajam yang dibawa siswa. Namun pada tahun sebelumnya, alat kontrasepsi yang dibawa oleh pelajar. Hasil pemeriksaan tersebut, lalu diserahkan kepada pihak sekolah sebagai bahan evaluasi dan pembinaan lebih lanjut. “Untuk senjata tajam kita belum pernah temukan. Cuma kadang-kadang ada temuan banyak yang banyak rokok dan alat kontrasepsi juga ada,” katanya. (tro)
UGM Buka 9.302 Kuota PMB 2023
UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta membuka kuota lebih 9.000 kursi untuk mahasiswa baru. “UGM merencanakan kuota totalnya sekitar 9.302 mahasiswa. Informasi terkait kuota ini bisa dilihat di website um.ugm.ac.id, ” ungkap Prof dr Gandes Retno Rahayu MMedEd PhD, selaku Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Rabu (22/2). Ia menjelaskan, berdasarkan peraturan menteri terkait komposisi penerimaan mahasiswa sendiri, untuk SNBP dan SNBT itu 30 persen, kemudian UM tadi ada 40 persen. “Informasi seputar seleksi mahasiswa baru akan selalu di-update dalam laman resmi UGM dan media sosial,” tuturnya. Sehingga diharapkan, calon mahasiswa selalu memperhatikan informasi terkait seluruh rangkaian seleksi masuk melalui sumber resmi UGM. UGM sendiri tak hanya melaksanakan dua jalur seleksi nasional, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Ada tiga proses seleksi masuk secara mandiri, yaitu Pemilihan Bibit Unggul Berprestasi (PBUP), Ujian Mandiri (UM) atau tes berbasis komputer, dan International Undergraduate Program. (ard)
PURWOREJO, TRIBUN - Momen perayaan ulang tahun Kabupaten Purworejo
Ke-192 pada 27 Februari 2023 diharapkan dapat dimaknai sebagai ajang untuk memperkuat diri dalam mewujudkan visi misi Purworejo Berdaya Daing 2025. Hal itu, mencuat dalam dialog forum komunikasi dengar aspirasi publik atau critical voice point (CVP) di Pendapa Kabupaten Purworejo, Rabu (22/2). Acara tersebut diadakan oleh Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Dinkominfostasandi) Kabupaten Purworejo. Kepala Dinkominfostasandi Purworejo, Yudhie Agung Prihatno mengatakan, pihaknya ingin menggali sekaligus menginformasikan terkait latar belakang sejarah dan dampak yang bisa muncul dari serangkaian kegiatan perayaan HUT Ke192 Kabupaten Purworejo.