1 minute read

Vaksin HPV Efektif Cegah Kanker Serviks

man, Senin (20/2). Artinya virus HPV sendiri dapat menyerang organ tubuh pada kaum laki-laki maupun perempuan. Namun demikian, virus HPV terbagi dalam virus jinak dan ganas. Apabila virus HPV tergolong dalam kategori jinak, maka hanya menimbulkan kutil di bagian kelamin. Sedangkan, apabila virus tersebut sudah tergolong ke dalam kategori ganas, maka dapat menimbulkan kanker. “Semua usia bisa terkena (virus HPV). Baik itu dari anak-anak. Apabila temen-temen punya kutil di bagian muka, maka penyebabnya HPV. Tapi itu jinak dan tidak menyerang yang ganas. Atau kutil di kelamin, juga bisa (penyebabnya HPV),” tutur dr. Theressia. Sementara itu, disampaikannya virus HPV memiliki banyak jenisnya dan bisa berjumlah ratusan jenis virus HPV. “Orang awam mikirnya, kalau kita ter - kena kanker serviks itu dari jalur seksual. Padahal si human papillomavirus ini bisa kena infeksi ke kita lewat jalur non seksual juga,” jelas dia.

Penularan non seksual itu bisa dari pakaian, gagang pintu, finger tap, atau kalau ada penderita HPV entah itu kutil, kanker kulit yang sedang aktif dan menular dari situ (pakaian, gagang pintu, finger tap) juga bisa. Bahkan bisa juga lewat rute vertikal antara ibu dan anak.

Advertisement

Untuk menangani hal tersebut, maka dapat dilakukan dengan pemberian early vaksin HPV sejak usia 9 tahun sampai 13 tahun. Di sisi lain, pemerintah sudah memberikan rencana pemberian vaksin HPV gratis untuk siswa sekolah dasar (SD) di seluruh Indonesia.

“Di Yogya itu sebelum pandemi sudah ada programnya. Di Yogyakarta itu 9-13 tahun sudah dua kali (diberikan vaksin HPV).

Cuma, untuk progam pemerintah itu (vaksin HPV dilakukan) untuk siswa kelas 5 dan 6 SD. Jadi kelas 5 sekali, kelas 6 sekali pada wanita saja,” kata dr. Theressia.

“Karena, si vaksin ini lumayan cukup mahal. Pemerintah merencanakan hanya untuk si kanker serviks saja,” sambung dia.

Pemberian dosis satu dan dua vaksin HPV dibutuhkan jarak 6-12 bulan untuk usia 9-13 tahun. Akan tetapi, untuk usia 14-45 tahun diperkenankan melakukan tiga kali vaksin HPV dengan jarak 0 bulan, 2 bulan dan 6 bulan.

“Karena menurut penelitian, usia 9-13 tahun itu antibodinya masih terbentuk sangat bagus. Artinya hanya dibutuhkan dua kali (vaksin HPV). Tapi, untuk usia 14-45 itu harus tiga kali vaksin,” tambah dr. Theressia. Dia menambahkan, Indone -

TRIBUN JOGJA/NETI ISTIMEWA RUKMANA sia menjadi nomor dua tertinggi kasus kanker serviks di dunia.

PEMAPARAN - Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Yogya, dr. Theressia Handayani M. Biomed (AMM) (kanan) sedang memaparkan informasi mengenai kanker serviks dalam Bincang Kesehatan di Studio 52 Sudirman, Senin (20/2).

Bahkan, berdasarkan data yang ada pada 2018, dr. Theressia me- nyampaikan, bahwa setiap jamnya terdapat dua orang wanita Indonesia meninggal dikarenakan kanker serviks. (nei/ord)

This article is from: