2 minute read

Nurdiansyah Terancam Absen Lawan Persikabo 1973

SLEMAN, TRIBUN - PSS Sleman kemungkinan akan kehilangan bek andalannya, Nurdiansyah saat menjamu Persikabo 1973 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (26/2) lusa. Ini akan menjadi kerugian bagi Super Elja lantaran tidak banyak stok bek mumpuni pengganti Nurdiansyah. Untuk diketahui, Nurdiansyah sempat ditarik keluar menit 82 saat PSS menghadapi Persis Solo, Selasa (21/2) kemarin. Tim pelatih PSS mengonfirmasi bahwa pemain berusia 24 tahun itu masih dalam tahap penyembuhan cedera. “Nurdiansyah kemungkin- an (kena) ankle waktu dia cedera lawan Persis Solo. Kemungkinan dia akan absen pada laga berikutnya (lawan Persikabo),” kata pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro, Kamis (23/2).

Di barisan belakang, PSS menyisakan Dedy Gusmawan, Ifan Nanda, dan Marckho Sandy. Dari ketiganya, hanya Ifan Nanda yang saat ini tengah dalam performa apik. Sementara Dedy dan Marckho belum terlihat konsisten.

Advertisement

Kemudian di posisi fullback ada Ibrahim Sanjaya, Derry Rachman, Bagus Nirwanto dan Kevin Gomes. Keempat pemain ini silih ber- ganti mengisi starting line up dan belum ada yang benarbenar solid menopang permainan.

Krisis pemain belakang di PSS ini diakui oleh Seto. Bukan cuma soal gagal mendatangkan pemain asing berposisi bek pada bursa transfer paruh musim kemarin, namun inkonsistensi juga masih menjadi masalah di lini pertahanan.

Sebab inkonsistensi itu, Super Elja harus menelan kekalahan tiga laga beruntun dengan total kebobolan 11 gol. “Ya (PSS tak jadi datangkan bek asing) ini jadi salah satu sebab, tapi ini tidak jadi alasan,” kata Seto.

“Bagaimanapun sebelumnya kami pernah memenangkan laga tiga kali berturut-turut tanpa pemain asing di belakang. Pemain asing memang ada pengaruh, tapi bukan alasan. Lokal juga bisa sebenarnya, asal bisa evaluasi mandiri juga selain apa yang kita berikan,” kata Seto.

Tak hanya Nurdiansyah, pemain yang ditarik keluar saat menghadapi Persis adalah Yevhen Bokhashvili yang disebut cedera di bagian jari tangannya. Namun demikian, pemain asal Ukraina tersebut masih akan mengisi daftar susunan pemain saat menjamu Persikabo nanti. (tsf)

Batas Waktu Mutasi Atlet Porda Agustus 2023

 KONI DIY Segera Lakukan Perubahan

YOGYA, TRIBUN - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY menggelar pertemuan dengan perwakilan KONI kabupaten/kota se-DIY, Rabu (23/2). Pertemuan ini membahas rencana perubahan sejumlah aturan Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVII DIY 2025.

Wakil Ketua Umum (WKU) II KONI DIY, Pramana mengatakan bahwa agenda itu ditujukan untuk untuk menjaring masukan sebelum pelaksanaan ajang olahraga multi event terbesar di DIY tersebut digelar dua tahun mendatang.

“Pertemuan ini adalah kelanjutan usulan dan kesepakatan mengenai perubahan aturan pada Porda 2025. Kemarin di Rakerda ada keputusan untuk merubah batas akhir mutasi atlet dari yang satu tahun jadi dua tahun, khusus di Porda XVII 2025,” kata Pramana, Kamis (23/2).

Dengan adanya keputusan yang telah diambil dalam Rakerda tersebut,

Aturan

maka dalam pertemuan kali ini telah ditetapkan bahwa batas akhir mutasi atlet di Porda XVII mendatang akan jatuh pada tahun 2023 ini.

“Karena Porda akan digelar pada bulan September 2025, kalau kita tarik mundur dua tahun, berarti kan nanti paling akhir Agustus 2023. Karena itulah, kami segera melakukan perubahan aturan terkait dengan mutasi,” ungkapnya. Selain mulai membahas perubahan terkait batas akhir mutasi atlet, dalam pertemuan tersebut KONI DIY juga membuka kesempatan bagi seluruh KONI kabupaten/kota untuk memberikan masukan lainnya.

Dari sejumlah masukan yang disampaikan, salah satu yang menonjol diantaranya kepastian mengenai cabang olahraga dan nomor pertandingan yang akan dipertandingkan bisa sedini mungkin untuk diumumkan atau dipastikan.

“Dari pembahasan awal, peluang un- tuk mengakomodasinya cukup besar karena nanti tinggal memajukan proses entry by number, jadi setahun sebelum pelaksanaan Porda. Namun itu masih usulan dan penentuannya tetap ada di KONI DIY,” jelas dia.

Disampaikan Pramana, jika tahapan entry by number maju satahun sebelum Porda, maka tahapan lainnya juga akan ikut maju. Salah satu tahapan yang pasti akan ikut maju tahapan penetapan technical hand book (THB) pertandingan masing-masing cabor.

“Penetapan entry by number mungkin hanya melibatkan KONI DIY dan KONI kabupaten/kota, tapi kalau itu kan nanti terkait dengan Pengda masing-masing cabor. Sebelum kami putuskan, kami akan koordinasi dengan Pengda cabor dulu,” katanya.

“Tapi kalau benar nanti disahkan entry by number maju, mungkin idealnya THB juga harus sudah jadi minimal 15 bulan sebelum Porda dilaksanakan,” lanjut Pramana. (tsf)

This article is from: