2 minute read

Korban Belum Kembalikan Rp1,5 Juta

„ Polisi Amankan Enam Terduga Pelaku Pembunuhan Terhadap Seorang Warga Pleret

PURWOREJO, TRIBUNPenemuan mayat laki-laki yang terikat tali di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menemui titik terang. Pihak kepolisian kini telah mengamankan terduga pelaku dalam kasus tersebut. KBO Reskrim Polres

Advertisement

Purworejo, Iptu Tri Atmoko mengungkapkan, ada enam orang terduga pelaku yang diamankan polisi.

“Enam tersangka sudah diamankan di wilayah Yogya. Identitas ada semua, salah satunya anak-anak,” ucap Iptu Tri Atmoko, Kamis (23/2).

Menurutnya, motif para terduga pelaku menghabisi nyawa korban adalah persoalan ekonomi. Hal itu bermula ketika terduga pelaku menggadaikan motor ke seseorang. Kemudian, korban yang diketahui sebagai makelar gadai numpang (ikut) gadai Rp1 Juta. Saat terduga pelaku ingin menebus sepeda motornya, korban belum bisa mengembalikan uang Rp1 juta ditambah bunga Rp500 ribu. Akhirnya, terduga pelaku pun nekat menyiksa korban dengan terlebih dahulu menjemputnya menggunakan mobil sewaan pada Rabu (15/2) malam.

“Pertama, korban dianiaya, dibawa ke kos-kosan. Kemudian, dibawa ke warung nasi goreng, di situ tidak dikasih makan. Terus korban juga dibawa mutermuter ke Sleman, Bantul, Kulon Progo. Lokasi kasusnya kami belum tahu, masih didiskusikan sama Kejaksaan,” ungkapnya.

Sadisnya, sejak saat itu korban sudah diikat tali rafia dan didudukkan di dalam mobil. Ketika meninggal dunia, korban diduga masih dalam posisi terse - but. “Korban meninggal Jumat (17/2) dan dibuang Senin (20/2) dini hari jam

2-an (02.00),” katanya.

Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Kedungrante, Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo digegerkan dengan temuan mayat tanpa identitas pada Senin (20/2).

Jenazah pria malang itu ditemukan di jurang dalam keadaan membusuk dan tangan terikat tali.

Saat kali pertama ditemukan warga, polisi sudah menduga bahwa mayat tersebut adalah korban pembunuhan. Selain karena terikat tali, pada kepala korban juga didapati bekas luka memar. Hasil autopsi juga menunjukkan korban mengalami pendarahan batang otak.

Belakangan diketahui bahwa identitas mayat tersebut adalah Baharudin Wicaksono (29) warga

Dukuh Karanganom, Kalurahan Wonokromo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul. Informasi ini sudah dikonfirmasi Kasi Humas Polres Bantul Iptu

I Nengah Jeffry.

“Informasi dari keluarga, yang bersangkutan sudah yatim piatu,” ujarnya saat dikonfirmasi Rabu (22/2).

Dukuh Karanganom M. Sofan menjelaskan, bahwa pihak keluarga sudah mendapatkan informasi terkait penemuan mayat sejak Senin (20/2), di mana petugas kepolisian setempat melakukan pengecekan sidik jari dan hasilnya mengarah ke Baharudin Wicaksono.

“Dari sidik jarinya, di KTP Elektronik keluar nama Baharudin Wicaksono. Nah terus akhirnya keluarga ada yang ke sana (Purworejo) untuk memastikan, dan ternyata benar,” ungkap -

SATU PELAKU ANAK-ANAK z Polisi mengamankan enam terduga pelaku pembunuhan terhadap seorang warga Pleret, Bantul. z Para terduga pelaku ditangkap di daerah Yogya dan satu pelaku di antaranya masih anak-anak. z Dari hasil pemeriksaan sementara, aksi terduga pelaku dipicu masalah utang sebesar Rp1,5 juta. nya. Setelah melewati serangkaian proses, akhirnya jenazah dapat diambil pihak keluarga dan tiba di rumah duka pada Selasa (21/2) malam. Begitu sampai, jenazah Baharudin langsung dimakamkan di pemakaman Karanganom.

Dalam kesempatan itu, Sofan juga menyatakan bahwa dirinya tidak begitu mengetahui secara detail keseharian Baharudin. Menurutnya, Baharudin jarang berinteraksi dengan warga sekitar tempat tinggalnya.

“Setahu saya, dulu itu sempat jadi satpam dan sering sif malam, jadi interaksi dengan masyarakat kurang. Setelah itu dia berpindah-pindah kerja. Kadang kalau kebetulan ketemu ya hanya ngobrol biasa,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan, Baharudin sudah tidak memiliki orang tua. Baharudin juga sempat berkeluarga namun kemudian berpisah dengan istrinya. Dari pernikahan dengan istrinya tersebut, Baharudin sudah dikaruniai seorang anak. (drm/nto)

This article is from: