6 minute read
Nikmati Tekanan
JOAN Mir diharapkan mampu meraih kesuksesan bersama Honda karena latar belakangnya sebagai juara dunia di kelas Moto3 dan MotoGP. Untuk kedua kalinya dalam rentang waktu empat tahun terakhir Repsol Honda memiliki kombinasi dua pembalap juara MotoGP. Sebelumnya adalah Marc Marquez dan Jorge Lorenzo pada musim 2019. Apakah berhasil? Sayangnya tidak.
Namun, Direktur Honda Racing Corporation (HRC), Tetsuhiro Kuwata, dalam keterangan resminya punya alasan untuk percaya kepada Mir.
Advertisement
Pebalap yang memenangi gelar juara Moto3 dengan motor Honda menunjukkan
Direct Points
• Mir ubah tekanan jadi motivasi
• Ekspektasi tinggi karena pernah 2 kali juara dunia
• Sebelumnya Honda gagal duetkan 2 juara dunia progres adaptasi yang oke saat tes pramusim kemarin "Joan Mir menjadi juara dunia dua kali pada usia 25 tahun dan memiliki rekam jejak yang terbukti mampu beradaptasi dengan cepat pada situasi baru," kata Kuwata.
"Saya berharap dapat melihat mereka berdua meraih kesuksesan yang kami di Honda HRC tahu bahwa mereka mampu melakukannya tahun ini," ujarnya. Harapan tersebut diakui Mir memberinya tekanan tersendiri pada musim ini. Akan tetapi, dia berharap tekanan tersebut mampu mengubahnya untuk membuktikan kualitasnya sebagai mantan juara dunia.
"Bagi saya tahun lalu, saya kehilangan tekanan yang lebih besar dan tekanan positif," kata Mir dikutip BolaSport.com dari Motosan.
"Contohnya seperti kita berjuang untuk gelar juara, dan bukan tekanan negatif seperti kita tidak mendapatkan hasilnya, motornya tidak bekerja. Tekanan adalah sesuatu yang selalu saya nikmati dan seorang olahragawan harus belajar untuk mengatasinya," ujarnya. Masih soal tekanan, Mir juga tak lepas dari sorotan akankah dia mampu lebih baik daripada pendahulunya. Para juara dunia lain seperti Jorge Lorenzo, Alex Marquez, hingga Pol Espargaro kesulitan mengimbangi level performa Marquez.
"Saya tidak pernah berhenti memikirkan apa yang kurang dari Pol (Espargaro) atau Jorge (Lorenzo) untuk bisa sukses di tim ini," katanya.
"Saya pikir sebagai pebalap profesional saya mencoba untuk memastikan semuanya terkendali. Saya mencoba mengikuti sesi latihan dengan 100 persen, memberikan yang terbaik dari diri saya dan apa yang saya pikir bisa saya berikan," ujarnya. Mir percaya bahwa dirinya dan Marc Marquez akan berupaya untuk meraih hasil bagus pada MotoGP 2023. Ini adalah tantangan bagi saya untuk beradaptasi dalam situasi seperti ini, tetapi saya katakan bahwa saya datang pada saat yang tepat dalam karier saya. Saya menantikan tantangan ini," katanya. "Seperti yang saya katakan sebelumnya, melihat diri saya dengan seragam ini adalah mimpi dan saya sering membayangkan diri saya seperti ini," ujar Mir. (Tribunnews/ Bolasport.com)
MOTOSPRINT.COM
Sempat Dikira The Doctor
AKSEN kuning yang dipilih Joan Mir sebagai identitas membuat dirinya mirip dengan Valentino Rossi saat tampil pertama dengan Repsol Honda dalam peluncuran tim yang dihelat di Campus Repsol, Madrid, Spanyol, Rabu (22/2/2023).
Penampakan Joan Mir dengan wearpack Repsol Honda sontak mengingatkan publik dengan sosok Valentino Rossi. "Harus memeriksa dua kali untuk memastikan sekarang bukan tahun 2003," tulis akun Twitter MotoGP dalam foto yang menyandingkan keduanya.
Sang legenda balap pernah menjadi bagian penting dari tim pabrikan berlogo sayap tunggal tersebut dengan sumbangsih dua gelar juara. The Doctor memperkuat Repsol Honda pada 2002 dan 2003 dengan rekor 20 kemenangan dari total 32 lomba dan cuma sekali gagal finis tiga besar!
Kemiripan Mir dan Rossi terletak pada aksen kuning yang muncul pada nomor, helm, sarung tangan, dan knee slider mereka.
Ini ditambah dengan merek helm dan perlengkapan lomba Mir yang juga sama dengan juara dunia sembilan kali itu. Kemiripan lain adalah bentuk angka 6 pada nomor Mir (#36) juga
Kini Terlihat Lebih Merah
TIM Repsol Honda bersama Marc Marquez dan Joan Mir, akhirnya meluncurkan motor RC213V beserta livery-nya untuk mengarungi kejuaraan MotoGP 2023.
Peluncuran Honda RC213V tim Repsol Honda di MotoGP 2023 tersebut dilakukan dalam sebuah acara resmi di Campus Repsol, kota Madrid, Spanyol, pada Rabu (22/2).
Makhachev
BLOODY ELBOW
Ambisi Jadi Raja Dua Divisi
JUARA kelas ringan UFC, Islam
Makhachev, menginginkan tantangan yang lebih besar usai sukses mempertahankan gelar miliknya. Dia bertekad naik kelas dan mencoba meraih gelar juara kelas welter UFC.
Target ini dibeberkan oleh Makhachev karena dirinya ingin juga menjadi raja dua divisi. Hal ini merujuk dari pertarungan sebelumnya saat petarung asal Dagestan itu melakoni laga pertahanan gelar juara pertamanya.
Saat itu dia mendapatkan penantang dari raja kelas bulu UFC, Alexander Volkanovski. Volkanovski menjadi penantang mantan anak didik Khabib Nurmagomedov itu dengan motivasi yang sama. Namun, pada pertandingan yang berlangsung, The Great menelan kekalahan dari Makhachev.
Dari ambisi yang pernah dilontarkan Volkanovsi membuat Makhachev menginginkan hal yang sama. Dia juga ingin mendapatkan tantangan lebih besar dengan menargetkan gelar juara dari divisi lain.
"Saya pasti akan tertarik (untuk jadi raja dua divisi)," kata Makhachev dikutip BolaSport.com dari MMAmania.com.
"Bahkan jika UFC sekarang ingin me- lakukannya dan menawarkan kepada saya pertarungan dalam kategori yang berbeda, saya akan koordinasi dengan tim," tuturnya. "Tentu saja, saya sangat ingin dan mencoba kepada diri saya sendiri bertarung di kelas yang berbeda. Karena jika berhasil menjadi raja dua divisi bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama," kata Makhachev. Meski tertarik untuk naik kelas, Makhachev tak lupa juga punya janji untuk melakoni duel ulang melawan Volkanovski. Jika tawaran duel ulang datang, dia tentu tak akan menolak dan akan menghadapi petarung asal Australia itu dengan jantan. "Kami setuju dengan Volkanovski setelah pertarungan, dia bertanya apakah kami bisa melakukan pertandingan ulang," ucap Makhachev. "Saya menjawab, tentu saja. Jika UFC menginginkannya maka tidak masalah. Tapi itu semua diputuskan oleh UFC seperti yang mereka inginkan. Petarung tidak dapat menentukan pertarungan satu sama lain tanpa persetujuan dari manajemen," tuturnya. (Tribunnews/Bolasport.com)
Ada beberapa perubahan yang tampak pada motor RC213V milik tim Repsol Honda di MotoGP 2023 ini. Perubahan besar dari versi sebelumnya terlihat dari bentuk komponen aerodinamikanya.
Fairing depan RC213V yang diluncurkan ini berbeda dari sebelumnya yang lebih tajam.
Bentuknya sama dengan salah satu fairing yang dicoba Marc Marquez di Sepang beberapa waktu lalu.
Pada area winglet depan juga berbeda, terlihat lebih pendek dengan dua lapis elemen, dan tidak memakai konsep berbentuk seperti kumis lele di versi 2022.
Terlihat juga Honda memakai winglet tanduk di bagian buritan, yang bentuknya seperti tanduk stegosaurus. Komponen ini sebelumnya telah populer dicoba Ducati dan Aprilia dalam beberapa musim belakangan.
Sedangkan dari segi livery, sebenarnya hampir tak ada perubahan signifikan dari versi sebelumnya. Hanya saja, desain yang sekarang miring menyerupai angka 6 pada nomor Rossi (#46) yang ikonik.
Pembalap asal Mallorca, Spanyol, tersebut memang mengidolakan Rossi yang sudah menjadi juara dunia ketika dia lahir pada 1997.
"Saya tumbuh dengan melihat motor berwarna kuning selalu menang," kata Mir dalam penghormatannya saat Rossi memutuskan pensiun pada 2021.
"Saya ingat bahwa saya melihatnya memenangi semuanya dan mengatakan bahwa dia adalah idola saya. Jadi merupakan sebuah kehormatan untuk bisa berlomba bersamanya selama tiga tahun," katanya.
Pandangan Mir tidak lagi tertuju kepada Rossi tetapi kepada Marc Marquez yang menjadi rekan setimnya sekarang. Mir merasa bahwa Marquez adalah pebalap yang tepat untuk dijadikan acuan dalam mengukur kemampuannya.
"Menjadi partner pebalap seperti Marc adalah cara terbaik untuk mengukur diri kita. Saya membandingkan diri saya dengan pembalap terbaik di dunia. Ketika dua pebalap sangat kompetitif, masing-masing memberi energi untuk bersaing lebih keras dan lebih keras lagi," kata Mir. (Tribunnews/Bolasport.com) lebih terasa aura merahnya dibandingkan sebelumnya. Lihat saja di bagian velg, warnanya terlihat lebih merah sedangkan sebelumnya lebih terlihat oranye. Selain itu di bagian tengah juga ada tulisan Honda Racing berlatar biru yang memberikan sentuhan baru di livery motornya. (Tribunnews/Gridoto.com)
WARNA MERAH - Penampilan motor RC213V untuk MotoGP 2023 yang terlihat lebih kental dengan warnah merah.
Lebih Hemat di Bahrain
TES pramusim F1 mulai konsisten digelar di Bahrain International Circuit, padahal sebelumnya rutin digelar di Circuit de Barcelona-Catalunya. Contohnya pada pekan ini, tes F1 2023 digelar di Bahrain mulai Kamis hingga Sabtu (23-25/2) besok dan tak ada lagi tes di Barcelona. Lantas, apa yang menjadi alasan F1 akhirnya benar-benar mengalihkan lokasi tes pramusim dari Montmelo (Barcelona) ke Bahrain? Melansir Speedweek.com, awalnya tes di Bahrain diadakan agar mengurangi aktivitas bepergian seluruh keluarga F1 karena Covid-19.
Akan menyulitkan apabila tes pramusim ini digelar di Eropa, dengan balapan pertama kemudian digelar di kawasan timur tengah, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Jika sejak awal tes digelar di Bahrain, maka perjalanan logistik untuk balapan pertama tidak akan serumit apabila tes digelar di Eropa. Selain menghemat waktu, alasan lainnya adalah soal biaya logistik yang tentu lebih hemat dengan menggelar tes di Bahrain.
Ditambah seri yang digelar pada F1 2023 nanti sangat banyak, akan lebih baik mengurangi perjalanan dengan merapatkan lokasi tes pramusim ke beberapa balapan pertama. Kebetulan juga, selama beberapa tahun terakhir para petinggi tim F1 menyarankan lokasi tes dipindahkan ke Bahrain. Sesi tes pramusim di Barcelona pada 2018 silam sempat jadi mimpi buruk, lantaran trek tertutup salju sehingga percuma juga melakukan tes di sana.
Pengetesan di bawah sinar matahari dan suhu hangat lebih dipilih, karena lebih produktif dibandingkan berjudi dengan musim dingin di Eropa.
Namun, ada sisi negatif juga dari tes Bahrain ini. Karena kebanyakan markas tim berada di Eropa, akan sulit apabila setiap tim membutuhkan komponen baru yang harus dikirim secara mendadak dari markas masing-masing.
Selain itu, perjalanan ke Bahrain akan lebih lama daripada tes di Eropa. Sebagai langkah antisipasi, setiap tim harus membawa logistik dengan lengkap dan persiapan yang matang sebelum menjalani tes di negara
FORMULA1.COM
UJI COBA - Dalam foto Februari tahun 2022 lalu, tampak sejumlah tim Formula One sedang uji coba pra-musim di Sirkuit Catalunya, Barcelona. Tahun ini uji coba dipindahkan ke Bahrain.
Timur Tengah tersebut. Seri pertama F1 2023 akan digelar di Bahrain pada 5 Maret mendatang, selanjutnya seri kedua F1 Arab Saudi 2023 pada 19 Maret. Jadi dengan semua alasan tersebut, akan sangat logis menggelar tes pramusim di trek yang menggelar seri pertama F1 2023. (Tribunnews/Juaranet)