6 minute read

Siap Pindah Posisi

 Arlan Agma Dinata Masih Terus Beradaptasi di Liga 1

GELANDANG muda PSS Sleman, Arlan Agma Dinata sedang terus menanti setiap kesempatan turun ke lapangan yang datang kepadanya. Akan tetapi, ia tak ingin menjalani kesempatan tampil bersama tim utama dengan tergesa-gesa. Semenjak mendapat promosi dari akademi ke tim utama Super Elang Jawa awal musim 2022 lalu, Arlan sudah mencatatkan sebanyak sembilan penampilan. Jumlah penampilan yang terbilang cukup banyak untuk pemain berusia 20 tahun. Bahkan pada dua penampilan awal di turnamen pramusim Piala Presiden 2022, Arlan sempat mencuri perhatian. Dia tampil mengesankan saat masuk di penghujung babak kedua, dan membantu PSS menang 2-0 atas Persita Tangerang di fase grup.

Advertisement

“Saya senang dengan coach Seto yang memberikan kesempatan pemain muda untuk bermain. Kami jadi punya kesempatan berkembang. Tapi saya percaya kesempatan itu juga hasil dari latihan yang kami jalani. Ini juga memotivasi kami untuk memberikan hasil terbaik,” katanya. Kala bermain di PSS, Arlan menjelma menjadi gelandang kreatif dengan kemampuan keeping ball yang apik, serta atribut passing yang cukup baik. Terlihat ketika ia diturunkan kepercayaan dirinya meningkat dan lebih tenang saat menguasai bola. Pada putaran dua ini ia memiliki kesempatan untuk tampil bersama Jihad Ayoub dan Jonathan Cantillana. Dua pemain asing itu dapat membantu Arlan untuk berkembang sebagai pemain tengah yang handal. Sebagai informasi, musim ini PSS cukup banyak memberikan menit bermain untuk para pemain muda. Misalnya Ifan Nanda, pemain muda yang berposisi sebagai bek tengah lalu digeser ke posisi gelandang. Arlan mengaku senang bisa men- jadi bagian dari PSS musim ini. Pilihan ini membuat karier sepak bolanya meningkat drastis. Sebelumnya, pemain asal Karanganyar ini sempat bermain untuk Persebi Boyolali di Liga 3 pada musim 2021.

Saya biasa main sebagai gelandang. Tapi saya siap dimainkan di posisi mana saja yang dibutuhkan pelatih.

“Atmosfer dan kompetisi Liga 1 tentu berbeda, tapi adaptasi terus saya lakukan. Apalagi masih dipercaya oleh coach seto di putaran kedua ini. Semoga kepercayaan itu bisa saya balas dengan tampil secara maksimal,” ungkap Arlan. Arlan pun mengaku siap jika pada suatu saat diminta Seto bermain di posisi lain. Ia juga menyadari jika persaingan di lini tengah PSS cukup ketat. Dengan adanya opsi di posisi lain, maka itu akan membuka peluangnya mendapat menit bermain lebih di tim utama.

“Saya biasa main sebagai gelandang. Tapi saya siap dimainkan di posisi mana saja yang dibutuhkan pelatih. Coach Seto memang tidak memberikan instruksi khusus, hanya ingin kami bermain enjoy, lepas, dan memberikan 100 persen untuk tim,” katanya. (tsf)

Totalitas Demi Super Elja

ARLAN mengakui jika cedera bagi pemain muda adalah sebuah momok. Namun bukan berarti akhir dari perjalanan karier. Seperti Saddam

Emiruddin Gaffar, striker PSS yang sempat cedera ACL musim lalu, tapi ia bisa kembali ke skuat utama dan mendapat kesempatan bermain.

Pemain kelahiran 18 Agustus

2002 itu menegaskan ingin memaksimalkan peluang tampil dengan skuat PSS agar meraih lebih banyak menit bermain. Soal cedera, tak perlu dipikirkan terlalu dalam agar dirinya bisa tampil total.

“Cedera memang jadi hal yang ditakutkan, apalagi dengan sistem bubble kemarin. Namun, kepercayaan untuk tampil tentu tidak akan saya sia-siakan sebagai pemain muda. Kekuatan penuh akan saya keluarkan agar bisa memberikan hasil yang maksimal untuk PSS,” katanya. (tsf)

Modal untuk Berkembang

KOMPETISI Liga 1 2022/2023 diputuskan tak ada degradasi. Dalam hal ini, semua tim termasuk PSS akan tetap tampil di kasta tertinggi musim ini. Selain itu atmosfer kompetisi akan menurun, persaingan tidak akan seketat jika ada sistem degradasi. Kendati begitu, Arlan tak ingin ambil pusing. Sebagai pemain profesional ia tetap akan tampil sungguhsungguh untuk membantu tim mendapat kemenangan.

“Kita tidak tahu ujungnya apakah akan demikian atau

Pintu Stadion Kebo Giro

Tertutup untuk Arema FC

BOYOLALI, TRIBUN - Nasib Arema FC untuk mencari homebase (markas) untuk mengarungi putaran kedua kompetisi BRI Liga 1 20222023 masih suram. Kabar terbaru, Arema FC dipastikan tidak bisa memakai Stadion

Kebo Giro, Boyolali sebagai homebase Arema FC tidak bisa memakai stadion tersebut sebagai kandang mereka karena Pemerintah Kabupaten Boyolali tidak memberi izin pemakaian. Pemkab Boyolali membuat keputusan itu setelah mendapat permintaan dari aliansi suporter.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata

Halftime

(Disporapar) Kabupaten Boyolali, Supana mengakui bahwa aliansi suporter di Boyolali keberatan jika Arema FC memakai Stadion Kebo Giro sebagai homebase. “Atas pertimbangan itu, kami dengan tegas menolak Arema FC ber-homebase di stadion Kebo Giro. Alasannya karena Tragedi Kanjuruhan belum clear atau belum tuntas,” kata Supana, Sabtu (21/1) lalu.

Menurut para suporter, Tragedi Kanjuruhan merupakan satu-satunya tragedi di dunia sepak bola yang paling memilukan. Atas pertimbangan itu, Disporapar tak mengizinkan Arema FC ber-home- base di stadion Kebo Giro

Boyolali. Supana menyatakan, sejauh ini memang belum ada permohonan resmi terkait penggunaan Stadion Kebo Giro Boyolali sebagai homebase oleh Arema FC. Jangankan surat resmi dari Arema FC, pembicaraan dari Manajemen Arema FC juga belum pernah terjadi. Kabar tersebut memperpanjang catatan kelam Arema FC dalam mencari homebase usai Tragedi Kanjuruhan. Arema FC sudah meminta homebase di dua kota sebelumnya, yaitu Bantul dan Semarang namun juga mendapat penolakan. (Bolasport)

Shayne Pattynama Resmi Jadi WNI

PEMAIN keturunan, Shayne Pattynama, resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada Selasa (24/1). Ia menjalani sumpah WNI di Kemenkumham DKI Jakarta, Cawang. Sumpah WNI dari Shayne Pattynama diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu, dibacakan surat Keppres RI tentang pengangkatan WNI. Setelah itu dilanjutkan pembacaan sumpah WNI di atas kepercayaan yang dianut Shayne. “Demi Tuhan yang Maha Esa, saya menyatakan dan berjanji dengan sungguh-sungguh,” ucap pemain kelahiran Belanda itu yang mengikuti ucapan Kepala Kanwil DKI Jakarta, Ibnu Chuldun.

“Melepaskan, seluruh kesetiaan setia kepada kekuasaan hati, dengan ini tunduk dan setia kepada NKRI, Pancasila, dan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Dan akan membelanya, dengan sungguh-sungguh serta akan menjalankan, kewajiban, yang dibebankan negara kepada saya, dengan tulus dan ikhlas,” ujar Shayne Pattynama. Shayne Pattynama tiba Kemenkumham DKI Jakarta pada pukul 16.18 WIB dengan didampingi oleh utusan PSSI, Hamdan Hamedan. Sebelumnya, pemain berusia 24 tahun itu sudah melewati berbagai rangkaian proses naturalisasi. Diantaranya disetujui oleh Komisi X dan III DPR RI. (Bolasport) tidak,” katanya. “Bagi saya, yang jelas memiliki semangat untuk berkompetisi, tentunya saya akan bermain ngotot apapun sistem kompetisi yang dijalani. Karena ini akan menjadi bekal saya supaya untuk tahun tahun berikutnya bisa berkembang lebih jauh secara individu maupun tim,” tandas dia. Arlan hanya berharap kompetisi Liga 1 tetap berjalan dengan persaingan yang ketat. Persaingan itu tentu akan menjadi sebuah tantangan untuk membuat para pemain berkembang. (tsf)

DOK. PSS SLEMAN/ GRAFIS/FAUZIARAKHMAN

Sembilan Atlet DIY Masuk Level 1 Puslatda BK PON

YOGYA, TRIBUN - Sembilan atlet DIY masuk kategori Level I program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Reguler Babak Kualifikasi Pekan

Olahraga Nasional (BK PON) tahun 2023 ini. Mereka dipatok memenuhi target lolos babak kualifikasi PON dan menyumbangkan medali emas pada PON XXI Aceh-Sumut 2024. Ketua Umum (Ketum) Komite

Olahraga Nasional Indonesia (KONI)

DIY, Djoko Pekik Irianto mengatakan, program Puslatda BK PON Reguler yang berlangsung mulai Januari telah dibagi dalam dua level berbeda. “Dari 146 atlet Puslatda BK PON reguler tahun 2023 ini, sembilan atlet diantaranya masuk Level I,” kata Djoko, Selasa (24/1).

Sembilan atlet yang masuk level I tersebut meliputi, dari cabor panahan yakni, Prima Wisnu Wardhana (Kota Yogyakarta), Baihaqi Mustofa Surya Atmaja (Bantul), dan Frederco Rifqi (Kulonprogo). Cabor biliar ada Gebby Adi Wibawa Putra (Sleman), cabor catur yakni M Kahfi Maulana (Sleman), cabor menembak diwakili Hans Christian PT Manihuruk (Sleman).

Selanjutnya ada dari cabor balap motor yakni Veda Ega Pratama (Gunungkidul), cabor dance sport Frieda Adelia Sidharta (Sleman) dan Elaine Hillary Ong (Sleman). “Untuk yang level I ini kami dasari dari prestasi terbaik yang selama ini telah mereka raih baik saat tampil di ajang level nasional atau level internasional,” jelasnya.

Kriterianya yang diterapkan KONI DIY untuk atlet-atlet level I ini diantaranya, peraih medali emas PON

DOK. KONI DIY

MONITORING - Pengurus KONI DIY saat monitoring latihan pebalap DIY, Veda Ega Pratama di Gunungkidul tempo hari. Veda merupakan satu dari sembilan Atlet DIY yang masuk Level 1 Puslatda BK PON.

Papua dan masih memiliki prospek untuk kembali meraih medali emas lagi pada PON 2024 mendatang.

“Selain itu, dari sisi usia, atlet-atlet tersebut masih masuk dan bisa tampil di ajang PON Aceh-Sumut tahun 2024 mendatang,” jelasnya.

Selain menetapkan kriteria peraih medali emas PON Papua lalu, terdapat atlet lain yang masuk dalam level I namun dengan capaian prestasi di ajang internasional. “Kami juga masukkan atlet yang memiliki daftar prestasi di ajang kejuaraan internasional. Dengan capaian prestasi tersebut, kami prediksi besok di PON mereka juga bisa mendapat emas juga,” paparnya. Selain wajib lolos dari babak kualifikasi PON, atlet-atlet level I juga dibebani target medali emas di PON

2024. “Target lolos BK PON jelas wajib. Tapi untuk level I, mereka juga kami targetkan bisa meraih emas di PON. Selain itu mereka harus berlatih minimal 14 jam perpekan. Dengan kewajiban tersebut, maka mereka berhak atas uang saku yang lebih banyak,” bebernya. Meski atlet-atlet level I dibebani target medali emas di PON, Djoko juga tetap membebankan beberapa atlet di level II untuk bisa ikut menyumbangkan medali emas di PON. “Tidak terus yang level II tidak kami bebankan target emas. Tetap ada beberapa atlet level II yang kami targetkan bisa meraih medali emas. Dengan latihan minimal 10 jam per pekan, saya yakin mereka tetap bisa mewujudkan target medali emas,” tandas dia. (tsf)

This article is from: