Sakit Hati Gara-Gara Tak Sesuai Durasi

 Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Siswi SMP

SUKOHARJO, TRIBUNPemuda berinisial NT (21) nekat menghabisi gadis berinisial EL (15) yang diajak kencan melalui aplikasi MiChat. Pemicunya, karena pelaku merasa belum puas dan ingin menguasai harta korban.

“Saya sakit hati karena tidak sesuai durasi. Mintanya dua kali, yang kedua belum selesai ndak lanjut,” kata pelaku dalam konferensi pers kasus dugaan pembunuhan di Mapolres Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (25/1).

Untuk diketahui, korban tewas dengan kondisi mengenaskan setelah ditusuk menggunakan pisau dapur oleh pelaku pada bagian leher, dada dan pipi. Nyawa korban tidak tertolong diduga karena kehabisan darah akibat lukaluka tersebut.

Menurutnya, korban sempat berteriak. Pelaku lalu membekap mulut korban dan menghabisinya dengan cara ditusuk menggunakan pisau dapur yang telah disiapkan. Pelaku menghabisi korban di tanah lapang belakang karaoke di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.

Dipilihnya lokasi tersebut, karena pelaku sering melintas saat pulang mengamen. “Tempatnya sepi. Biasanya saya pulang ngamen lewat situ,” kata dia.

Setelah menghabisi korban, pelaku melarikan diri ke Sidoarjo, Jawa Timur dengan dalih menyusul istrinya yang berada di Kalimantan. “Ke Jawa Timur mau ke tempat istri saya.

Istri saya di Kalimantan saya mau nyebrang dari Jawa Timur,” ungkap dia.

Pelaku mengaku baru sekali menggunakan aplikasi MiChat untuk kencan. Korban saat diajak kencan melalui aplikasi online tersebut mengaku sudah ber- usia 19-20 tahun. “Baru sekali pakai MiChat . Korban ngakunya umur 19-20 tahun,” terang dia.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, penangkapan pelaku NT dilakukan anggota Polres Sukoharjo bersama Subdit Jatanras Ditreskrimum

Polda Jateng di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (24/1) pukul 17.00 WIB.

Menurut Wahyu, motif pelaku menghabisi korban karena emosi keinginannya tidak dipenuhi oleh korban. Pelaku awalnya berkencan dengan korban melalui aplikasi MiChat . Korban dan pelaku bertemu di sebuah hotel di Kartasura, Senin (23/1). Karena sudah penuh, pelaku mengajak korban menuju ke indekos pelaku. Terjadilah kesepakatan antara pelaku dengan korban. Pelaku membayar korban sebesar Rp300.000 dengan durasi satu jam. Merasa belum puas, pelaku kembali meminta korban untuk melayani nafsunya. Karena waktunya sudah habis, korban meminta pelaku membayar lagi Rp300.000 jika ingin melakukannya. “Selesai yang pertama mau yang kedua. Tapi satu jamnya sudah selesai. Belum sempet untuk kencan yang kedua, di situlah menyebabkan emosi pelaku,” katanya. Hukuman mati Pelaku yang sudah emosi karena keinginannya tidak dituruti merencanakan pembunuhan. Pelaku sudah menyiapkan alat berupa pisau dan obeng yang dibawa dari indekos. Pelaku kemudian membawa korban ke lokasi kejadian di Pandeyan, Grogol dengan alasan mengantar pulang.

“Sudah ada niat (membunuh) karena marah dia tidak selesai kencan yang

TERENCANA kedua. Pelaku sudah menyiapkan alat-alat untuk melakukan pembunuhan di antaranya pisau dan obeng,” terang dia.

 Polisi menangkap pemuda berinisial NT (21) yang merupakan pelaku pembunuhan terhadap gadis berinisial EL (15).

 Belakangan diketahui, tindakan keji pelaku dipicu sakit hati karena belum puas kencan dengan korban.

 Pelaku yang sudah emosi merencanakan pembunuhan dengan menyiapkan alat berupa pisau dan obeng.

 Pelaku dijerat dengan pasal berlapis dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup hingga hukuman mati.

“Saat di TKP di Pandeyan pelaku dan korban sempet ngobrol-ngobrol dan kemudian di situlah (korban) dieksekusi dengan cara dibekap mulutnya. Pelaku menusuk dengan pisau ke bagian dada dan leher korban menggunakan obeng sekitar 7-8 kali,” sambung dia.

Setelah itu, pelaku mengambil uang jasa kencan dan handphone korban.

Pelaku kemudian kembali ke indekos dan mencoba melarikan diri dengan naik bus menuju Jawa Timur sebelum akhirnya ditangkap petugas.

Atas tindakannya tersebut pelaku dijerat dengan pasal berlapis, yakni, 338, 339 KUHP tentang pembunuhan, 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, pasal 365 KUHP dan UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup hingga hukuman mati. (kpc)

Satpol PP Amankan Lima PGOT

KLATEN, TRIBUN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Klaten kembali melakukan razia di sepanjang Jalan YogyaSolo pada Selasa-Rabu (24-25/1). Selama dua hari razia, lima orang pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) diamankan petugas.

Mereka ditangkap saat sedang mengemis di beberapa titik lampu merah di jalan nasional itu. “Tiga diamankan pada Selasa, dua lainnya pada Rabu. Yang hari Rabu ini ibu dan anak di bawah umur,” ujar Sub Koordinator Bidang Penindakan, Satpol PP Klaten, Sulamto Rabu (25/1).

Ia menjelaskan, kelima PGOT berjenis kelamin perempuan. Empat orang berprofesi sebagai pengemis sedangkan satu orang lainnya sebagai manusia badut. Kelima PGOT itu, merupakan warga Kabupaten Klaten, kelimanya baru pertama kali terjaring razia. “Mereka orang baru, belum pernah terjaring razia. Saat ini dilakukan pembinaan agar tidak mengulangi kegiatan serupa,”

Waspada Lubang di Jalan Yogya-Solo

KLATEN, TRIBUN - Terdapat lubang jalan di jalur Yogya-Solo dekat Simpang Tiga Duta Yasa, Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Lubang itu sudah ada sejak seminggu terakhir dan membuat sejumlah pengendara sepeda motor terjatuh.

Pantauan di lokasi pada Rabu (25/1), lubang itu berada di tengah ruas jalan menuju Kota Surakarta. Kedalaman lubang mencapai sekitar 20 sentimeter sampai dipenuhi oleh air yang berasal dari jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang bocor.

Warga sekitar memberi penanda jalan berlubang itu dengan water barrier agar para pengendara yang melintas bisa menghindar. “Kemarin siang ada kecelakaan makanya ditutup warga,” ujar pedagang angkringan di sekitar lokasi, Eci (42).

Ia mengatakan, setiap kali hujan melanda air di dalam lubang itu melimpah dan membuat jalan semakin licin. “Dari informasi, di bawah jalan berlubang itu katanya ada pipa PDAM yang rusak atau bocor, bikin air menggenang,” jelasnya.

Ia berharap, jalan berlubang itu bisa segera diperbaiki agar tak memakan korban jiwa. Pasalnya, sejak jalan itu berlubang sudah banyak pengendara roda dua yang mengalami kecelakaan tunggal di lokasi itu. Apalagi, saat malam hari, lokasi juga minim penerangan. Terpisah, Direktur Teknik PDAM Tirta Merapi Kabupaten Klaten,

Sigit Setyawan mengungkap, jika pihaknya telah menerima laporan dari warga terkait jalan berlubang di Simpang Tiga Duta Yasa Kepanjen itu.

Ia menyebut jaringan pipa yang bocor dan menggenangi lubang di Jalan Jogja-Solo merupakan jaringan pipa PDAM Kota Surakarta. “Kami telah informasikan ke PDAM Kota Solo. Kami sering melaporkan, tetapi kadang tidak langsung direspons untuk ditindaklanjuti,” ucapnya. Menurutnya, pihaknya akan laporkan kembali terkait kerusakan pipa yang membuat air menggenang di jalan berlubang itu. Harapannya, tentu saja agar segera dilakukan perbaikan supaya tidak membahayakan. (mur)

Mortir di Fondasi Masjid Diledakkan

ucapnya. Lanjut Sulamto, dasar hukum dari razia

PGOT tersebut yakni Perda Klaten Nomor 12 Tahun 2013 tentang ketertiban, kebersihan dan keindahan. Selain itu, juga ada Perda Klaten Nomor 3 Tahun 2018 tentang penanggulangan gelandangan dan pengemis.

Ia kemudian mengimbau pengendara lalu lintas untuk tidak memberikan uang ke PGOT yang ada di jalanan. Sebab, jika terus diberi uang maka di kemudian hari akan bermunculan lagi PGOT lainnya. “Januari ini kami sudah mengamankan 12 PGOT,” tukasnya.

Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Klaten, Joko Prayitno mengatakan, beberapa waktu terakhir pernah ditemukan PGOT anak di bawah umur. “Ada dua anak tapi mereka bukan warga Klaten, hanya beroperasi di Klaten. Sudah dibina untuk tak mengulangi di Klaten,” ucapnya. (mur)

TRIBUN JOGJA/ALMURFI SYOFYAN PENERTIBANJajaran personel Satpol PP Klaten saat menertibkan PGOT di Lampu Merah Nglinggi, Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Rabu (25/1).

KLATEN, TRIBUN - Sebuah mortir yang ditemukan di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten akhirnya diledakkan pada Rabu (25/1). Pemusnahan dilakukan oleh Tim Gegana Sat Brimob Polda Jawa Tengah di sebuah lapangan di Kecamatan Trucuk.

Kapolsek Ceper, AKP Joko Aris Narimo mengatakan, mortir yang ditemukan tersebut diduga masih aktif sehingga perlu untuk diledakkan. “Mortir sudah didisposal di sebuah lapangan di daerah Trucuk Klaten oleh tim Gegana Polda Jateng,” ujarnya.

Ia mengatakan, mortir tersebut awalnya ditemukan oleh seorang pekerja bangunan yang sedang menggali fondasi Masjid Al Manaar di Desa Ngawonggo pada Selasa (24/1) sekitar pukul 13.00 WIB. Posisi mortir saat ditemukan tertimbun di kedalaman sekitar satu meter. “Oleh warga benda tersebut dipindahkan ke ember di pinggir fondasi bangunan menjelang magrib dan selanjutnya dipindahkan ke rumah,” jelasnya. Saat itu, cangkul yang digunakan oleh pekerja bernama Tri Sulistio menghantam besi saat menggali fondasi. “Saya lalu menghentikan mencangkul, lalu saya coba bersihkan beberapa sudut tanah dan ternyata itu sejenis mortir,” ucap Tri Sulistio.

Ia menjelaskan, mortir tersebut berukuran panjang sekitar 20 sentimeter. “Bentuk mortirnya seperti ketela pohon, memanjang dengan kondisi sudah berkarat. Semalam diinapkan di rumah seorang warga,” ucapnya. Saat menemukan mor- tir itu, dirinya sempat takut akan meledak. Sebab, tidak mengetahui secara pasti apakah mortir itu masih aktif atau tidak. “Baru satu buah mortir itu yang ditemukan. Sebelumnya tidak ada benda-benda aneh yang ditemukan,” ka- tanya.

Lalu pada Rabu (25/1) sekitar pukul 08.00 WIB, mortir itu sudah diambil oleh Tim Gegana Sat Brimob Polda Jateng untuk diledakkan. Proses peledakan berjalan lancar dan aman. (mur)

Situs PPID Kabupaten Magelang Diretas

SITUS Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kabupaten Magelang diretas oleh orang tak bertanggung jawab beberapa waktu lalu. Peretasan itu, dilakukan dengan merubah situs menjadi situs judi online Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Magelang, Noga Nanda Septa menjelaskan, pihaknya mengetahui situs PPID diretas pada Selasa (24/1) lalu, sekitar pukul 14.00 WIB. “Untuk mencari titik kelemahan pada sistem ppid.magelangkab. go.id, Diskominfo Kabupaten Magelang telah menutup akses situs tersebut untuk sementara waktu,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (25/1). Pihak Diskominfo Kabupaten Magelang akan melaporkan tindak peretasan kepada tim siber Polresta Magelang. Ke depan, akan mempertimbangkan melakukan audit sistem informasi dalam scope yang lebih besar guna menghindari hal serupa kembali terjadi. “Karena kami subdomain cukup banyak dan harapannya demi keamanan tidak hanya Kominfo, tapi sampai tingkat desa. Setelah nanti menemukan titik kelemahan, akan ditingkatkan keamanannya dan baru di-publish lagi. Harapannya dalam minggu ini selesai,” tutupnya. (ndg)

SPIRITUAL ABAH WIJAYA. insya Allah bisa membantu tuntaskan masalah lilitan hutang. usaha bangkrut, masalah percintaan asmara rumah tangga,penglaris dagang yg dahsyat .TLP 082137862357./WA 087783248557.daerah Prambanan. 60162-7 SUMUR BOR Pakar Sumur/Tercemar,Pompa Air Sedot WC,Penangkal Petir,Hub WA/ HP0896 0336 6871 Bergaransi 59943-3

PENGOBATAN Trapi kluhan pria/wnt mtde pjt js60rb djmn smbh tnp obat H:B. Rub081804381859(trpi beneran) 59926-3

PIJAT & LULUR

Pijat Kebugaran Full-Body Khusus untuk Pria Dgn Pemijat Pria,Tempat Bersih H:081336124175 59987-3

Cantika mssge 45th&50th bs dipnggil/dit4 WA 24 jam Jakal km 15. 087889245537/083109931242 60030-3

Fira pjt sht cowcew mlyni pjt cpk fulbody .punggung urut perut kerik wa089529522179 60039-3

2422 IU an Adenathera Decky Hermana,Pogung Dalangan RT 7/50 Sinduadi Mlati Slm 60210-3 AGEN PROPERTI Siap membantu jual/beli tanah dan bangunan di Jogja.Hubungi:Bpk Rahmat 087738356503 60062-3 KOST Kos putra stretagis dkt kampus ITDA/STTA,Maguwo,masjid Al-Muthiin.088902818561/08213441120