![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
Kurangi Rapat & Studi Banding
Anggaran Pengentasan Kemiskinan Tak Digunakan Optimal
Jadi, bukan semua studi banding atau rapat, tapi sebagian ada, sehingga belum sepenuhnya selaras dengan tujuan.
Advertisement
Abdullah Azwar Anas Menpan-RB
Kerja Nyata
Ada rapat dan studi banding pemerintah yang tak selaras dengan program, sehingga menjadi salah sasaran.
JAKARTA, TRIBUN - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Abdullah Azwar Anas, memaparkan duduk masalah soal anggaran kemiskinan Rp500 triliun yang justru tersedot untuk rapat dan studi banding. Dia menyebutkan, setelah dipilah-pilah, ada sejumlah instansi, terutama di daerah, yang program kemiskinannya belum sepenuhnya berdampak optimal.
Revolusi Mental Sulit Tercapai
PERNYATAAN Menpan-RB, Abdullah Azwar Anas, mengenai salah satu penyebab kemiskinan di Indonesia sulit teratasi, lantaran anggaran ada yang digunakan untuk rapat atau studi banding tak selaras dengan program turut direspons akademisi Universitas Gajah Mada (UGM).
“Ya, gejala itu sudah disadari Presiden Jokowi ketika awal menjabat waktu itu. Kemudian ada semacam shock therapy supaya ASN atau PNS tidak belanja (rapat) di
Anggaran rapat dan studi banding ini seharusnya bisa untuk pengentasan kemiskinan secara optimal.
Menpan-RB menyatakan, anggaran negara harus dibelanjakan untuk program yang berdampak langsung kepada masyarakat.
Kemenpan-RB membuat program pertemuan secara daring dan jadwal itu sudah disampaikan ke pejabat fungsional di daerah. Tradisi tertib belanja, tapi bukan berorientasi menghasilkan dampak langsung dinilai menjadi satu faktor hal ini terjadi. Sistem penilaian kinerja aparatur negara perlu diubah dan memiliki variabel pengukuran yang konkret.