4 minute read

JPU: Richard Loyal ke Sambo

Next Article
Tanpa Ada Paksaan

Tanpa Ada Paksaan

Advertisement

JAKARTA, TRIBUN - Jaksa Penuntut

Umum (JPU) menilai, nota pembelaan atau pleidoi kubu terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu, atas tuntutan 12 tahun penjara pada kasus tewasnya Brigadir Yoshua Hutabarat tidak memiliki dasar yuridis yang kuat. Hal itu diungkapkan jaksa dalam replik yang dibacakan dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (30/1). Jaksa pun menyebut bahwa pembelaan dari penasihan hukum Richard harus di-

Denada Bangga

kesampingkan. “Karena uraian uraian tim penasihat hukum tidak memiliki dasar yuridis yang kuat yang dapat digunakan untuk menggugurkan surat putusan Penuntut Umum,” kata jaksa Paris Manalu dalam persidangan. Atas hal tersebut, jaksa memohon kepada majelis hakim PN Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara untuk menyampingkan pleidoi Richard. Bukan hat duduk bersebelahan dengan Mega yang didampingi oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Ganjar dan Mega terlihat sesekali melakukan obrolan singkat saat acara pelantikan. Ganjar mengenakan setelan jas, sedangkan Mega mengenakan baju warna hi-

Menjaga Tren Positif

TAK terkalahkan dalam dua laga terakhir, jadi modal berharga bagi PSS Sleman saat melakoni laga tandang ke markas Barito Putera di Stadion Demang Lehman, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan, Selasa (31/1) pukul 15.00 WIB. Tren positif tersebut berambisi dijaga Super Elang Jawa, julukan

PSS Sleman, sekaligus memperpanjang derita tuan rumah yang tak pernah menang dalam tiga laga terakhir, imbang lawan PSM Makassar dan Borneo FC, serta tumbang dari Madura United. Kiper andalan PSS Sleman, M.

Kota Yogya & Sleman KLB Campak Hal 5

Dinkes DIY mencatat 48 kasus campak di wilayah ini. Dari jumlah tersebut, Kota Yogya dan Sleman menjadi dua daerah dengan status kejadian luar biasa campak. (*)

Ingin Memudahkan Akses Penyandang Disabilitas

Tubuhnya mengalami keterbatasan, tapi semangatnya untuk terus berkarya tak boleh diremehkan. Muhammad Faqih Husaen, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil mengembangkan aplikasi Accesive.id yang bisa menyediakan informasi aksesibilitas suatu tempat bagi penyandang disabilitas.

Mahasiswa Ilmu Komputer angkatan 2019 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) itu ingin menciptakan inklusivitas bagi para disabilitas untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

“Aplikasi ini dikembangkan karena kondisi saya dan kakak adalah difabel daksa, yang sering sekali menemui tempat sulit untuk diakses dan tak memenuhi standar disabilitas,” ujar

Faqih kepada wartawan di UGM, Senin (30/1).

Faqih adalah mahasiswa disabilitas daksa. Ia dan sang kakak memiliki keterbatasan gerak karena menderita duchenne muscular dystrophy (DMD). Penyakit itu menyebabkan penderitanya mengalami fungsi otot sehingga mengalami kelumpuhan khaki. Kondisi itu yang menginspirasinya untuk menciptakan aplikasi Accessive.id. “Aplikasi itu memberikan

 ke halaman 11

TRIBUN JOGJA/ARDHIKE INDAH

PENGEMBANG - M Faqih Husaen (kiri) dan Bima Indra Permana sang pengembang aplikasi Accessive.id, Senin (30/1).

Anggaran Tepat Sasaran Melalui Kerja Nyata

ARAHAN Bapak Presiden jelas, yaitu anggaran yang ada bisa dibelanjakan untuk program yang berdampak langsung ke warga.

Demikian disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Abdullah Azwar Anas. Pernyataan mantan Bupati Banyuwangi ini bagian dari paparannya tentang duduk masalah anggaran kemiskinan Rp500 triliun yang justru tersedot untuk rapat dan studi banding.

Abdullah Azwar Anas kemudian menyebut, ada sejumlah instansi, terutama di daerah, yang program kemiskinannya belum sepenuhnya berdampak optimal.

Lalu dia mencontohkan, ada studi banding soal kemiskinan, ada diseminasi program kemiskinan berulang kali dilakukan di hotel.

Untuk itulah, Menpan-RB menyinggung pesan Presiden Joko Widodo dalam hal penggunaan anggaran yang langsung berdampak terhadap rakyat.

Dia kemudian meminta kepada pemerintah daerah untuk fokus dalam pengentasan kemiskinan dengan menjalan program yang menyentuh langsung rakyat. Bukan sekadar rapat dan studi banding.

Tentu kita terusik anggaran sebesar itu justru tersedot untuk kegiatan yang tidak berdampak langsung terhadap pengentasan kemiskinan.

Namun bagi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), tersedotnya anggaran penanggulangan kemiskinan untuk hal-hal yang tak mendesak seperti rapat dan studi banding merupakan persoalan klasik.

FITRA menyebut, fenomena ini bukan hal mengejutkan, bukan hal baru, namun ini merupakan persoalan klasik yang terjadi setiap tahun.

Bahkan Sekretaris Jenderal FITRA, Misbah Hasan mengatakan, Menpan-RB Abdullah Azwar Anas pasti sangat tahu persoalan ini karena pernah menjabat sebagai kepala daerah.

Namun demikian, bukan berarti persoalan klasik ini tidak bisa diperbaiki. Momentum Menpan-RB yang memapaparkan hal tersebut harus jadi pelecut untuk lebih fokus dalam penanganan pengentasan kemiskinan.

Memilih program pengentasan kemiskinan yang berdampak langsung terhadap rakyat harus bisa dilihat hasilnya. Ada kondisi before dan after. Ada kondisi yang harus dicapai.

Di sisi lain, pemerintah harus terbuka dalam menyampaikan anggaran kemiskinan. Harus rinci. Harus detail. Dan semua itu diikuti oleh program serta targettarget yang harus dicapai.

Kerja nyata. Angka kemiskinan dan stunting masih menjadi persoalan. Semua ini harus diatasi melalui kerja nyata.

Anggaran yang ada harus digunakan menyasar langsung persoalan yang dihadapi.

Kepala daerah sebagai komandan sekaligus dirigen untuk membangun orkestrasi sinergi dinas satu dengan lainnya, sehingga tidak terjadi tumpang tindih.

Paparan Menpan-RB menjadi catatan penting sehingga tidak terjadi lagi penggunaan anggaran yang tidak tepat sasaran. Semoga. (*)

PUBLISHER: H. Ciptyantoro VICE

PUBLISHER: Heru Kuncara EDITOR IN

CHIEF/PENANGGUNG JAWAB: Ribut Raharjo

PRODUCTION MANAGER: Hendy Kurniawan

NEWS MANAGER: Sigit Widya DIGITAL MANAGER: Ikrob Didik Irawan EDITOR

SENIOR: Setya Krisna Sumarga EDITOR: Agus Wahyu Triwibowo, Agung Ismiyanto, Singgih Wahyu Nugraha, Susilo Wahid Nugroho, Hari Susmayanti, Iwan Al Khasni, Rina Eviana Dewi, Mona Kriesdinar, Muchamad Fatoni, Yoseph Hary Wibowo, Joko Widiyarso, Bramasto Adhy

REPORTER: Gaya Lufityanti, Yudha Kristiawan, Kurniatul Hidayah, Azka Ramadhan, Christi Mahatma Wardani, Noristera Pawestri, Hanif Suryo, Miftahul Huda, Bunga Kartikasari, Ardhike Indah, Yuwantoro Winduajie, Taufiq Syarifudin, Neti I. Rukmana SLEMAN: Ahmad Syarifudin BANTUL: Santo Ari

Handoko GUNUNGKIDUL: Alexander Ermando KULON PROGO: Sri Cahyani

Putri MAGELANG: Nanda Sagita Ginting KLATEN: Almurfi Syofyan

PURWOREJO: Dewi Rukmini VIDEOGRAFER: Hamim Thohari, Turibius

Roswanda GRAFIS: Muhammad Fauziarakhman TATA WAJAH: Yoga

Hersogama, Nugroho Saputro, Mohamad Soleh OLAH VIDEO: Suluh Prasetya, Bayu Rusbianto, Afifudin, Veri Vesiano, Fembri Nugroho STAF IT: Benny Mail bin Izmail, Arif Purnomo SEKRETARIS REDAKSI: Maria Rostanti BUSSINES

GENERAL MANAGER: Danang Purwoko MARKETING MANAGER: Edi

Utama VICE ADVERTISING MANAGER: Andi Sumarsono CIRCULATION

MANAGER: Domas Agustian AW VICE PRINTING MANAGER: Hermawan

FINANCIAL & OPERATIONAL MANAGER: Ridwan Mulyatno

BIRO JAKARTA: Jalan Palmerah Selatan 3 Jakarta 10270 Telepon (021)

5356766 (7618) Faks (021) 5495360 ALAMAT REDAKSI/BISNIS: Jalan

Jenderal Sudirman 52 Yogyakarta, TELEPON dan FAKS: (0274) 564061,

EMAIL: tribunjogja@gmail.com WEBSITE: www.tribunjogja.com ALAMAT

PERCETAKAN: Jalan Ring Road Barat Km. 8, Trihanggo,

PUING - PUING - Puing-puing masjid yang rusak setelah ledakan di dalam markas polisi di Peshawar, Senin (30/1). Ledakan ini menyebabkan sedikitnya 28 jemaah

This article is from: