7 minute read
Tak Punya Izin Mendaki
Evakuasi Pendaki Tewas di Gunung
Lawu Sempat Terkendala Cuaca Buruk
Advertisement
KARANGANYAR, TRI-
BUN - Gati Ambarwati (32), pendaki perempuan yang ditemukan tewas di Puncak Gunung Lawu berhasil dievakuasi, Senin (30/1) sore. Hasil visum Puskesmas Tawangmangu, ada luka lecet-lecet di tubuh korban dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Kapolsek Tawangmangu, AKP Sutarno mengatakan, pihak kepolisian masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi dalam kejadian tersebut. Setelah diturunkan dari Gunung Lawu, pihak keluarga langsung meminta jenazah untuk dipulangkan ke kampung halamannya.
“Keluarga korban ikhlas dengan musibah tersebut. Jenazah selanjutnya dibawa pulang ke Madiun,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto mengatakan bahwa korban merupakan pendaki ilegal, yang tidak miliki izin mendaki ke puncak Gunung Lawu. Keberadaan korban, sempat terekam kamera oleh pendaki lain saat mendaki sebelum ditemukan tewas.
“Korban diketahui mendaki dari Cemoro Sewu, tapi tidak registrasi ke petugas,” ujarnya.
Relawan Anak Gunung Lawu yang bertugas di Pos Cemoro Kandang, Budi mengatakan jika sejumlah pemilik warung dan porter Gunung Lawu sempat ber- temu dengan korban di Pos
1 jalur pendakian Pos Cemoro Sewu.
“Rombongan orang warung sempat mampir ke sini, mengatakan sempat ketemu dengan survivor di pos satu, informasinya survivor menginap di Pos 1,” ujarnya saat ditemui di Pos Cemoro Sewu, Senin (30/1). Budi menambahkan, dari sejumlah informasi yang berhasil dikumpulkan oleh relawan Anak Gunung Lawu, diketahui pendaki itu sempat makan siang di Pos 2. Sejumlah rombongan pendaki dari Yogyakarta juga disebut sempat bertemu dengan pendaki tersebut.
“Hari Minggu siang, pendaki dari Yogyakarta sempat ketemu (dengan korban) di puncak. Kami juga mendapat foto saat survivor makan siang di Pos 2 dan foto saat berada di puncak Gunung Lawu,” kata dia.
Pos Cemoro Kandang menerima laporan korban tewas di Geger Boyo kawasan Puncak Gunung Lawu dari pencari kayu bakar salah satu pemilik warung di Puncak Gunung Lawu. Upaya evakuasi korban sempat terhambat cuaca buruk, yakni hujan disertai angin kencang di puncak. Sebelumnya, seorang pendaki ditemukan tewas di kawasan Geger Boyo kawasan Puncak Gunung Lawu bernama Gati Am-
TAK ADA TANDA KEKERASAN barwati (32) warga Desa Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Madiun.
Pendaki perempuan yang ditemukan tewas di Puncak Gunung Lawu berhasil dievakuasi, Senin (30/1) sore.
Petugas sempat kesulitan melakukan evakuasi karena cuaca buruk di kawasan Puncak Gunung Lawu.
Hasil visum Puskesmas Tawangmangu, ada luka lecet-lecet di tubuh korban dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Korban merupakan pendaki ilegal, yang tidak miliki izin mendaki ke puncak Gunung Lawu.
“Kami menerima laporan pada Minggu sekitar pukul 12.45 WIB bahwa ditemukan korban tewas di lokasi Geger Boyo, kawasan puncak Lawu,” kata Budi.
Budi menambahkan, korban ditemukan pertama kali oleh Agus dan Jarwo, relawan yang sering membantu Mbok Yem, pemilik salah satu warung di Puncak Gunung Lawu saat mencari kayu bakar.”Dari informasi, korban ditemukan di bibir tebing tersangkut di ranting pohon,” imbunya. (kpc)
22 Pasangan Bakal Ikut Nikah Massal
ACARA nikah massal bakal digelar di Pendapa Kabupaten Purworejo, Sabtu (4/2). Kegiatan tersebut merupakan satu rangkaian acara memperingati hari ulang tahun (HUT)
Ke-192 Kabupaten Purworejo yang jatuh setiap tanggal 28 Februari.
Agenda nikah massal bertajuk ‘Bupati
Mantu’ itu diikuti oleh sebanyak 22 calon pasangan suami istri yang berasal dari 10 kecamatan di Kabupaten Purworejo. Demikian disampaikan oleh Dyah Woro Setyaningsih, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Purworejo, Senin (30/1).
Ia mengungkapkan, acara Bupati Mantu tersebut dilaksanakan secara gratis tanpa biaya apapun. Artinya, seluruh fasilitas perni- kahan mulai dari biaya pendaftaran di KUA, rias pengantin, ijab qabul, upacara adat, dokumentasi, hingga mahar disediakan oleh Pemkab Purworejo.
Seluruh calon pengantin juga akan mendapat fasilitas data kependudukan baru seusai acara termasuk biaya transportasi. “Dana yang disiapkan sekitar Rp400 juta. Harapannya, kami bisa memfasilitasi, terutama mereka yang sudah ingin menikah tetapi terkendala biaya,” ucapnya. Acara nikah massal ini juga digelar untuk mensosialisasikan bahwa menikah itu mudah. Serta dalam mengurus administrasi tidak membutuhkan waktu lama, sejauh syarat dan ketentuannya telah terpenuhi. (drm)
8.624 Orang Sudah Suntik Vaksin Covid-19 Dosis Keempat
VAKSIN Covid-19 booster kedua atau dosis keempat sudah menyasar sebanyak 8.624 orang di Kabupaten Klaten sejak mulai disuntikan 24 Januari 2023. Vaksinasi dilakukan di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) dan car free day (CFD) di Jalan Mayor Kusmanto.
“Besok Minggu di CFD ada juga ya. Silahkan datang ke sana untuk mendapat vaksin dosis keempat,” ucap Kepala Dinkes Klaten, Cahyono Widodo ditemui di komplek kantor Pemkab Klaten, Senin (30/1).
Diakui Cahyono, vaksin dosis keempat atau booster kedua di Klaten telah menyasar sebanyak 8.624 orang dan untuk dosis ketiga telah mencakup 407.332 orang. Sedangkan dosis kedua menyasar sebanyam
891.456 orang dan vaksin dosis pertama sebanyak 937.089 orang.
“Antusiasme warga sudah bagus. Kemarin itu, rata-rata 200 warga ikut vaksin per hari,” imbuhnya.
Subkoordinator Surveylans Karantina Kesehatan dan Imunisasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Klaten, Mentes Hartanti mengatakan vaksin dosis keempat bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh warga.
“Manfaatnya untuk menambah titer antibodi seseorang seiring berjalannya waktu mengalami penurunan dan menghindari tingkat keparahan apabila terinfeksi Covid-19 dan membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. (mur)
CCTV yang akan dipasang. Sebab, penentuan jumlah kamera CCTV menjadi ranah Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Klaten selaku pengelola kawasan alun-alun. Pemasangan CCTV itu, kata Jajang tidak hanya untuk mengamankan aset-aset yang ada di Alun-Alun Klaten, namun juga untuk memantau pedagang kaki lima (PKL) yang masih nekat berjualan di sana. Sebab, sesuai aturan yang ada, kawasan Alun-Alun Klaten merupakan zona merah bagi PKL berjualan. “Untuk menempatkan petugas di sana, kami juga sedang memikirkannya sebagai bentuk komitmen menjaga kawasan itu. Kami hitung dulu personelnya,” ulasnya. Sebelumnya, Site Manager, CV Tamanan Berkarya, Suwardi selaku pelaksana penataan Alun-Alun Klaten mengatakan bahwa ring basket yang berada di lapangan mini di alun-alun tersebut rusak hingga tujuh kali. Menurut dia, kerusakan ring basket alun-alun itu bukan karena pengerjaan melainkan karena pemakaian yang tidak pada tempatnya. “Ring basket itu kan bukan untuk bergantung atau hal-hal lain. Ini su- dah tujuh kali rusak,” jelasnya. Selain ring basket, sebanyak 52 lampu taman di Alun-Alun Klaten juga rusak dan sebagian hilang. Lagi-algi, ia tak mengetahui secara pasti penyebab kerusakan dan siapa orang yang tega mencuri lampu alun-alun tersebut.
Kata Suwardi, selama Januari 2023 ini, pihaknya telah mengeluarkan biaya hingga Rp50 juta untuk perawatan alun-alun tersebut. Ia berharap masyarakat Klaten menjaga kawasan alun-alun tersebut sehingga bisa terawat dengan baik. (mur)
TRIBUN JOGJA/ALMURFI SYOFYAN
PADAMKAN API - Sejumlah petugas Damkar saat berusaha memadamkan api yang membakar dua rumah dan gudang mebel di Desa Kotesan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Senin (30/1). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun kerugian ditaksir mencapai Rp800 juta. Sumber api masih dalam proses penyelidikan dari pihak berwajib sebab saat kebakaran rumah dalam keadaan kosong.
Bakesbangpol Ajak Anak
Muda Melek Demokrasi
PURWOREJO, TRIBUN - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Purworejo mengajak anak muda ikut menyukseskan pemilihan umum (Pemilu) serentak 2024. Terutama, bagi calon pemilih pemula yang sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sudah menginjak usia 17 tahun.
Untuk itu, pihak Bakesbangpol Kabupaten Purworejo menggiatkan sosialisasi pendidikan pemilu bagi calon pemilih pemula di sekolah-sekolah. Kali ini, kegiatan tersebut digelar di aula pertemuan SMAN 8 Purworejo pada Senin (30/1).
Ketua Bidang Poldagri dan Ormas Bakesbangpol Kabupaten Purworejo, Muh Jumali, mengatakan, kegiatan sosialisasi pendidikan politik bertujuan untuk menanamkan jiwa demokratis kepada anak-anak muda.
“Sekaligus memberikan pemahaman tentang demokratis berpolitik, agar mereka bisa ikut andil berpartisipasi dalam mensukseskan pemilu 2024 yang akan datang. Tidak ada yang golput (golongan putih atau tidak memilih),” ucapnya, Senin (30/1).
Dalam kesempatan itu, Jumali turut menghadirkan narasumber dari Komi- si Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Purworejo yang mengisi materi terkait pemilu berkualitas serta pengawasan partisipatif.
Semoga anak muda bisa menjadi pemilih pemula yang cerdas, tidak termakan berita hoaks dan politik uang.
Hal yang ikut menjadi perhatian adalah terkait money politics atau politik uang dan persebaran berita hoaks (palsu) menjelang pesta demokrasi 2024. Ia juga berpesan kepada pemilih pemula untuk jeli memilih calon pemimpin. “Semoga anak muda bisa menjadi pemilih pemula yang cerdas, tidak termakan berita hoaks dan politik uang. Sehingga, mereka bisa memilih calon pemimpin sesuai hati nurani, tanpa paksaan dari siapapun dan apapun. Semoga bisa melahirkan pemimpin yang amanah,” ungkapnya.
Kepala Sekolah SMAN 8 Purworejo, Muhammad Kuntho, berterima kasih kepada Bakesbangpol yang telah menggelar sosialisasi tersebut. Ia menilai, kegiatan tersebut sangat bermakna sebagai upaya meningkatkan kompetensi dan karakter anak dalam berdemokrasi.
Dengan demikian, siswa dapat lebih melek politik, sehingga akan berpengaruh dalam kehidupan sehariharinya. “Satu wujud akhlak mulia adalah dengan bernegara. Sosialisasi itu bisa turut mengantarkan anakanak jadi warga yang baik dan berakhlak mulia terhadap negara,” katanya.
Menurutnya, apabila anak-anak mengetahui sekaligus paham hakikat dan tahapan pemilu, serta tahu bagaimana cara menentukan pilihan maka mereka bisa mengajak dan menularkan pengetahuan politik kepada teman, keluarga, hingga orang sekitar.
“Saya lihat, anak-anak tadi juga sangat respek. Saya harap kegiatan itu bisa terus berkelanjutan,” tandasnya. (drm)
Kota Magelang Menuju Tiga Besar Kota Paling Toleran
KOTA MAGELANG, TRIBUN - Sejumlah pejabat Pemkot Magelang melakukan kunjungan ke Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat pada Senin (30/1). Kunjungan dilakukan dalam upaya Pemkot Magelang belajar soal toleransi beragama.
Kunjungan itupun disambut hangat oleh Pj Wali
Kota Singkawang, Sumastro beserta jajarannya dengan menyuguhkan tarian selamat datang dan tarian toleransi Cina, Dayak, dan Melayu (Cidayu) di halaman depan kantor Pemerintah Kota Singkawang.
Wali Kota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz mengatakan, dipilihnya Kota Singkawang bukan tanpa alasan sebab kota ini telah ditetapkan sebagai kota paling toleransi di Indonesia atau The Most Tolerant City.
“Kota Magelang berada di peringkat keenam. Jadi untu mempelajari budaya toleransi dengan baik maka kita harus datang ke tempatnya secara langsung,” ujarnya di sela kegiatan.
Komitmen inipun, membuat Pemkot Magelang turut mengajak perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Magelang dan perwakilan wartawan untuk belajar ke Kota Singkawang secara langsung.
“Saya belajar toleransi beragama di Kota Singkawang saat tugas sebagai Kepala Puskesmas Jangkang sekitar 23 tahun lalu. Semoga kunjungan ini bisa membuat Kota Magelang semakin tinggi rasa toleransi dan bisa menjadi tiga besar kota paling toleransi di Indonesia,” ujarnya. Sementara itu, Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro mengapresiasi kedatangan rombongan Pemkot Magelang. Dia mengatakan, penduduk di Singkawang mayoritas dari suku Tionghoa, Dayak, dan Melayu. Ada tujuh agama yang dianut masyarakat Singkawang. Berdasar data FKUB Kota Singkawang tertinggi agama Islam 51,65 persen, Budha 35,10 persen, Ka- tolik 7,54 persen, Kristen 5,30 persen, Kong hu Chu 0,37 persen, Hindu 0,02 persen dan aliran aliran kepercayaan 0.01 persen. “Kami di sini selalu hidup rukun. Satu di antaranya dibuktikan dengan ikon Kota Singkawang yakni bangunan Vihara Tri Dharma Bumi Raya yang posisinya berdampingan langsung dengan Masjid Agung Raya,” tuturnya.
Sumastro menambahkan, toleransi beragama yang baik membuat masyarakat Singkawang memiliki spirit moral kehidupan yang tinggi. “Jika toleransi beragama berjalan baik, maka daerah itu juga akan maju. Harapannya toleransi beragama tidak hanya diterapkan di kota-kota tertentu saja. Namun, bisa dijalankan di seluruh Indonesia,” urainya. (ndg)
UMUM
Bth kary utk hotel di Prawirotaman syarat wanita max30th bs Bhs Inggris 08122941005 60088-3
Dcr tkg AC&Instalasi listrik,teliti, cekatan,jujur u/perbaikan&psg unit,max40th.08175499555 60133-3
Bth CleaningService,pria,jujur &bersih.Penempatan Jogja sekitar. Siap lsg kerja.085701042077 60220-3 Sopir serabutan max40thn Toko Central Jaya.jl Bibis patukan gamping WA:0818236130 60230-3
Dibutuhkan Karyawan Hotel,Pria, Jujur,Rajin,Disiplin,Shift, Rapi diutamakan Berpengalaman. Kirim ke Hotel Fevytra Jl Prf Soepomo SH/1060 Yk 0274-381619. Hb 0838.3850.9999 WA Only 60284-6 Dibutuhkan tng las,max 60 thn di CV. Harapan