Foto John Patanisia
25 OCTOBER 2012 TAK BAI A soldier in the Royal Thai Army armed with MINI (machinegun) in front of a Muslim convenience store in Tak Bai,
Foto/ JACK KURTZ
Assalammualaikum warahmatullaahi wabarakatuh Selamat bersua lagi para pembaca setia Majalah Suara TUNAS di tahun 2018!
Alhamdulillah, dengan terbitnya Majalah Suara TUNAS edisi April 2018 sebagai lanjutan dari edisi sebelumnya, maka majalah ini bisa kembali hadir di tengah masyarakat Indonesia khususnya bagi mahasiswa Patani di Indonesia. Manusia seolah-olah sudah lali dengan perkara-perkara yang sering mereka temui setiap hari. Apabila manusia pertama kali mendengar sesuatu berita tentang kekejaman yang berlaku, mereka menjadi begitu prihatin. Namun demikian, keprihatinan mereka itu hanya menjadi suatu perkara rutin tidak berapa lama `kemudian. Peperangan dan konflik yang berlaku di dalam dunia yang sedang kita diami ini adalah kasus yang paling jelas dan nyata. Apabila sesebuah negara dijajah dan kemudian proses penyembelihan dan genosid bermula, kita akan dapat melihat banyak protes-protes anti-kekejaman yang diadakan di seluruh pelusuk dunia. Sebagai contoh, mari kita membuka mata terhadap konflik dan krisis kemanusiaan yang dilanda tercetusnya di Palestina, Syria, Rohingya, Kashmir, Patani, Moro, dan lain-lainnya.
SALAM REDAKSI
DAFTAR ISI Salam Redaksi Laporan Utama HAM Pendidikan Universitaria Khazanah Suluh Buku Historia
1 2-7 8-11 12-13 14 15 16-19 20-21
Atas dasar rasa kemanusiaan, mari kita sadarkan dan buka mata dunia, agar tidak ada lagi yang terus berpura-pura. Sahabat pencinta kedmaian dan kebebasan jangan biarkan hati kita ikut tuli, buta, dan bungkam atas semua penderitaan mereka. Kesempatan kronologi konflik dan peperangan yang kian tak usai jeda, pada edisi ini kami akan menyajikan, mendedikasikan diri untuk menyediakan pelaporan dan analisis yang orisinal dan akurat seputar konflik Patani (Thailand Selatan) dan global, Banyak media mainstream selama ini yang kurang memberikan porsi yang memadai dan seimbang terkait sudut pandang dalam memandang persoalan konflik global khususnya isu Patani. Narasi yang lebih banyak mewarnai media berasal dari pihak yang lebih dominan secara kekuatan politik, militer, publisitas, dan finansial. Meskipun banyak hambatan, yang menghalangi penerbitan, tetapi kami tetap optimis akan berusaha untuk menyebarkan isu yang sedang terjadi di Patani (Thailand selatan) dan konflik seluruh dunia sehingga mendapat tempat di hati para pecinta majalah dengan tagline Magazine SUARA TUNAS, DIALEKTIS & PROGRESIF. Besar harapan kami, semoga majalah ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat sehingga mampu meningkatkan wawasan pembaca khususnya bagi masyarakat Indonesia. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penerbitan majalah ini. Saran dan kritik pembaca selalu kami nanti agar kedepannya majalah ini bisa hadir kembali dengan lebih baik, selamat membaca dan terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Redaksi
TIM TUNAS Pelaksanaan
SUARA
Diterbitkan Oleh: Aliansi Pers Patani Independent Email: tunas.redaksi@gmail.com//Fanpage: TUNAS Online //Twittter: tunas online //Telp: 08983082974 (M.Usman)
Penanggungjawab: Faisal Abdullah Pimpinan Umum: Niksaibudin Pimpinan Redaksi: Marwan Ahmad Wakil Redaksi: Muhammad Usman Sekretaris: Suhaimee, Mareena Bendahara: Nurhayatee Hj. Abdullah Redaktor Pelaksanaan: Husasan Tim Redaksi: Johan Lamidin, AM Faton Hamsyari, Amran, Harun,Suhaimee, Mahroso, Farid, Zakariya, Aminah, Hakim, Dianah Editor: AM Faton, Johan Lamidin Layouter: Habib Saifudin Photografer: Saifudin. M.Kamel SUARA TUNAS | APRIL 2018
1
LAPORAN UTAMA
Foto ist :Action PERMAS
JALAN
PANJANG
MENUJU REKONSILIASI Oleh : AM Faton
R
ekonsialisasi pemerintah Thailand dengan masyarakat Patani dalam menyelesaikan konflik yang selama ini terjadi masih komplek , penglibatan pihak ketiga yaitu aktor asing seperti Malaysia dalam dukungan sehingga melahirkan kesepakatan resolusi konflik dan membangunkan perdamaian, menurut pandangan warga setempat bahwa hal itu “Hanya lakonan semata.”
2
SUARA TUNAS | APRIL 2018
Sejak tahun 2013 dalam upaya rekonsiliasi di Patani, pemerintah Thailand pertama kalinya menandatangani perundingan damai bersama dengan Barisan Revolusi Nasional (BRN) Melayu Patani, yang dipercayai mewakili rakyat Patani dan salah satu dari beberapa kelompok militan yang sedang beroperasi di Thailand bagian selatan untuk matlamat kemerdekaan. Di Patani, Thailand bagian selatan yang dihuni penduduk mayoritas etnis Melayu Muslim telah mengalami gejala konflik senjata berkepanjangan. Eskalasi konflik meningkat sejak January 2004, sedikitnya 13,000 orang luka-luka dan korban kematian mencapai lebih dari 7,000 jiwa termasuk tentara, polisi, pemimpin lokal, pemimpin agama, warga sipil, dan kombatan.
Dalam sebuah penelitian dari University of Maryland Amerika Serikat tahun 2016 bahwa statistik menghancurkan terhadap sekolah dan lembaga pendidikan di Negara Thailand mencapai tingkat kedua setelah negara Pakistan. Peneliti juga menemukan bahwa serangan terjadi mencapai 3,400 kali dalam sejumlah 110 Negara seluruh dunia. Di Negara Pakistan tercapai 724 kali, dan sedikitnya 213 kali serangan menghancurkan terhadap sekolah dan lembaga pendidikan di Negara Thailand.
LAPORAN UTAMA
Keadaan demikian menunjuk kan suasana kehidupan masyarakat di sana sedang mengalami kerusuhan dan peperangan dengan perlu adanya pihak ketiga terlibat sebagai mediator dalam proses penyelesaian konflik di kawasan selatan negara itu. Kesepakatan pertama kali yang ditandatangani untuk perundingan damai di Kuala Lumpur pada Kamis (2013/2/28) yang lalu. Malaysia hanya bertindak sebagai fasilitator dalam negosiasi diantara pemerintah Thailand dengan Barisan Revolusi Nasional (BRN) Melayu Patani. Namun proses damai dengan BRN terpaksa berhenti di langkah awal, dan ketika itu belum disah menjadikan agenda Negara. Kendati demikian, setahun kemudian sejarah kudeta Negara Thailand berulang kembali pada Mei 2014, militer berhasil menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Yingluck Shinawatra. Setelah itu Junta Prayuth Chan-ocha dilantik menjadi pardana menteri selanjutnya. maka proses perundingan damai memulai pada babak yang baru dengan organisasi payung yang dikenal atas nama Majelis Amanah Rakyat Patani atau Majelis Syura Patani (MARA Patani) yang terdiri dari beberapa faksi diantara yaitu Barisan Revolusi Nasional (BRN), Patani United L i b e r a t i o n Organization (PULO), Gerakan Mujahidin Islam Patani (GMIP), dan Barisan Islam Pembebasan Patani (BIPP).
Akan tetapi sampai saat ini juga masih pudar dan kurang jelas selain daripada kata “Daerah Aman/Safety Zone” di tengah realita yang masih dalam bergejolak konflik bersenjata antara Angkatan Bersenjata Thailand dengan Angkatan Bersenjata Revolusi Patani. Biarpun telah diadakan berbagai usaha mencari jalan penyelesaian menuju rekonsiliasi di Patani, sulitlah bagi mereka penduduk Patani saat ini untuk mengharapkan terjadinya rekonsiliasi dan perdamaian di sana. Ada beberapa faktor penghambat rekonsiliasi sebagai berikut: 1. Kerusuhan "perang" yang paling besar dengan korban jiwa yang paling banyak khususnya terhadap penduduk sipil. Hal ini tentunya menimbulkan luka dan dendam membara bagi pihak yang telah kehilangan salah satu, atau lebih, anggota keluarganya. Upaya rekonsiliasi yang dipaksakan dari atas (dari pemerintah pusat) dapat dipastikan tidak akan memberikan hasil. 2. Status Darurat Militer selama ini mengancam penduduk masyarakat sipil di Patani. 3. Perundingan yang sedang berlangsung dengan tidak melibatkan kelompok militan yang memiliki kapasitas kekuatan angkatan bersejata, sehingga dalam upaya menciptakan daerah aman menemu jalan buntu.
Status Darurat Militer selama ini mengancam penduduk masyarakat sipil di
Patani.
Beberapa faktor pendukung, memiliki dua dari sedikit faktor pendukung rekonsiliasi adalah: 1. Mulai munculnya kesadaran di sebagian penduduk Patani untuk berhenti ‘perang’. Sebagian menyadari bahwa mereka telah hidup dalam situasi kekerasan terus-menerus. 2. Secara perlahan namun pasti terlihat menguatnya kepentingan bersama untuk segera mempercepat mewujudkan perdamaian dan pembangunan kembali Patani. Selama ini keusuhan di bahwah undang-undang darurat militer terdampak situasi kedudukan warga se tempat. Organisasi hak asasi sejak lama mengkritik penerapan undang-undang darurat. Karena aturan ini memberi militer kekuasaan dan kewenangan yang terlalu besar. Penerapan undang-undang darurat mendorong terjadinya penyalahgunaan kekuasaan. Sunai Pathak dari Human Rights Watch dengan tegas mengatakan: ”Sejak sembilan tahun terakhir ada berbagai kasus yang tidak tuntas tentang pembunuhan ilegal, penyiksaan dan penculikan. Banyak orang diculik dan menghilang. Tidak ada pelaku yang dikenai sanksi.” Seperti dilansir Deutsche Welle Tindakan seperti itu justru dijadikan alasan oleh para pemberontak yang terus melakukan aksi kekerasan. Akibatnya, militer bertindak lebih represif lagi. ”Spiral kekerasan ini berputar makin lama makin cepat”, kata Sunai Pathak. ”Ini lingkaran setan.” Yang paling menderita adalah penduduk setempat yang terperangkap di tengah lingkaran kekerasan ini. 90 persen korban kekerasan adalah warga sipil. ”Pemerintah harus menjamin, bahwa praktek-praktek ilegal semacam itu tidak dilakukan lagi. Dan kalau ini terjadi, pelakunya harus dihukum”, tegas Pathak. Hanya dengan cara itu pemerintah pusat bisa mengembalikan rasa percaya masyarakat.
SUARA TUNAS | APRIL 2018
3
Foto ist :WPAP Patani Children
Tidak hanya itu, seperti sera ngan menghancurkan tempat publik, masjid, dan jalan raya berlubang-lubang di Patani akibat dari serangan ledakan. Pemicu konflik adalah perlawanan Angkatan Bersenjata Thailand dengan Angkatan Bersenjata Revolusi Patani.
LAPORAN UTAMA
Foto :middle
Humanitarian crisis in
Foto :Pinterest
SYRIA and its regional implications
4
SUARA TUNAS | APRIL 2018
Foto :Pinterest
Aleppo man:
LAPORAN UTAMA
"Dia sangat terikat dengan masa lalunya dan hal-hal yang selalu dia sayangi dan cintai, dan tanpa dia, dia akan kehilangan identitasnya," kata Eid. "Itu sebabnya dia bersikeras untuk tinggal dan kembali ke kehidupannya lagi."
Kisah di balik foto viral yang melambangkan enam tahun perang sipil Suriah Oleh: Johan Lamidin
Asap rokok melayang seiringi genting musik lagu putaran lama, Eid mengatakan ia itu ingat pada waktu itu. Dia tidak menahan dukaan sama sekali. Sampai dia keluar dari kamar. Eid berdiri di luar ruangan. "Dengar, pria ini duduk di sini. Di kamar tidurnya sendiri Dia juga harus tidur di sini. Tidak ada jendela, tidak ada gerbang, tidak ada dinding. Apakah akan rusak? Sekarang dia mendengarkan musik. Dan dia merokok pipa. " kata Eid, Foto :AFP/Getty Images
G
ambar yang paling mengharukan saat seorang pria tua mengenakan kaus kaki dan sandal, sedang mengisap rokok pipa di samping menikmati putaran rekaman musik klasik, di reruntuhan abu-abu kamar tidurnya ternyata gambar ini adalah seorang pria tua di Aleppo, Suriah (Syria). The Washington Post melaporkan. Pria tua ini adalah Mohammed Mohiedin Anis, umumnya dikenal sebagai "Abu Omar", 70 tahun, yang dulu hidup sejahtera di kota Aleppo sebelum kota tersebut dilanda krisis perang. Abu Omar juga merupakan seorang kolektor mobil-mobil kuno. Foto ini dari tanggal 9 Maret telah menjadi viral, secara luas dibagi dalam sosial media, Instragram dan facebook. Photo tersebut dimotret oleh Joseph Eid, wartawan photographer lapangan dari Perang Irak, Libya. Dan sudah enam tahun bertugas meliput situsi perang Suriah di bawah lembaga Agence France-Presse (AFP) .Foto ini diambil pada bulan Januari 2016 pada hari Abu Omar meninggalkan kota untuk sementara waktu dan baru saja pulang ke rumah. Seperti dilansir Time bahwa Pada awal 2016 Karam al-Masri wartawan dari Agence France-Presse mengajukan cerita yang menyentuh tentang Abu Omar, ketika dia tinggal di lingkungan al-Shaar yang dikuasai pemberontak dan memiliki 30 mobil, ketika perang berpindah, mengalihkan kendali tahun lalu dari para pemberontak ke pemerintah setelah pertempuran brutal, begitu juga dengan koleksinya yang telah hancur semua.
Kendati demikian, Kepala Biro Beirut AFP, Sammy Ketz dan wartawan photografer Joseph Eid, baru-baru ini kembali ke Aleppo untuk meliputi situasi perang di sana. Mereka akan menindaklanjuti kisah dari Kariam al-Masri tentang pria tua dengan mobil-mobil kuno. Begitu mereka datang ke lingkungan, penduduk setempat membawa mereka ke rumahnya. Ketz melaporkan bahwa sepertiga dari kendaraan pria tua itu telah dicuri dan dihancurkan. "Kami mengetuk gerbang pintu baja hijau besar dan dia membukanya untuk kami," kata Eid, seperti dilapor oleh TIME. Mengamati situasi pria tua tersebut, dia menambahkan, "Kami menemukan diri kami berkewajiban untuk menggali lebih dalam ke dalam kehidupan Abu Omar." Abu Omar di Suriah diklasifikasikan sebagai orang kaya. Menguasai bahasa hingga lima bahasa. Koleksi Mobil Amerika klasik, Suka mendengarkan musik klasik. Dia mengatakan kepada fotografer bahwa sebelum mendengarkan lagu. "Butuh Menyalakan Pipa dulu." Maka mereka menunggu sementara Abu Omar menyalakan pipanya, memutar piringan hitam (phonograph) duduk menikmati musik di tempat tidurnya yang rusak, di kamarnya yang hancur, di rumahnya yang hancur, di kota yang dilenyapkan, di negaranya yang retak dengan sebab perang berpanjangan, "Dia memutarkan salah satu lagu favoritnya," tambah Eid, sebuah lagu Arab kuno oleh penyanyi Suriah Mohamed Dia al-Din.
Joseph Eid adalah fotografer profesional. Ia terkenal karena gambar-gambar di perang Irak, Libya. Dia tidak menyangka bahwa gambar ini akan viral dan menghantui orang-orang di dunia. Dia berpikir bahwa gambar ini berbeda. "Orang-orang sudah muak dengan kekerasan dari perang. Ketika mereka melihat gambar-gambar tentang pembunuhan itu pasti akan berpaling. Namun untuk gambar ini. Saya pikir ini tentang kemanusiaan," ujar Eid. Menurut Eid gambar tersebut untuk menemukan kata yang tepat gambar tersebut adalah gambar harapan. Meskipun keadaan kehidupan hancur. Namun sekarang kita bisa menikmati dan senang saat membiarkan lagu itu diputar. “Ini adalah adegan yang tidak akan pernah dilupakan. Abu Omar mengisap pipanya sambil duduk di reruntuhannya dan mendengarkan untuk musik favoritnya. " kata Eid. Adapun mengapa dia berpikir gambar itu dibagikan secara luas, Eid mengatakan itu karena orang sudah muak dengan kekerasan dan perang. Baginya, "gambar ini menyentuh jiwa manusia seluruh dunia." SUARA TUNAS | APRIL 2018
5
LAPORAN UTAMA
Foto/damnmagazine.net anah palestina saat itu adalah bagian dari khilafah Usmaniyah dibawah kepemimpinan Khalifah Abdulhamid II. Saat itu kondisi daulah Islamiyah tengah mengalami kesulitan ekonomi dan lilitan hutang. Pada tahun 1881 baitul mal Daulah Usmaniyah menyatakan ketidak mampuan untuk membayar utangnya, Kaum yahudi di bawah pimpinan Theodore hertlz mengambil peluang dengan menjanjikan bantuan berupa 5 juta emas untuk Khalifah dan 20 juta poundterling untuk melunasi semua hutang-hutang negara asalkan mereka boleh kembali ke Quds.
6
SUARA TUNAS | APRIL 2018
Sultan Abdulhamid II mampu membaca gelagat buruk didepannya.Ia menolak dengan tegas dan tanpa kompromi. Setelah pertemuan ketiga kalinya, Khalifah berkata “Kepala para zionis itu tidak mampu meyakinkan saya.Dia lupa bahwa akal saja tidak mampu memecahkan semua permasalahan bangsanya. Dia mengatakan. Dia mengatakan bahwa banga Yahahudi hanya ingin kembali ke tanah suci untuk ahidup normal bertani. Tapi aku yakin bahwa keinginan mereka bukan hanya itu. Mereka akan membentuk pemerintahan sendiri,mengirimkan wakilnya dan banyak lagi keinginan mereka. Saya mengerti keinginan sebenarnya mereka. Mereka mengira bahwa aku akan menerima semua tawaran mereka.Dan jika mereka mengobarkan permusuhan dengan ku akan masalah ini,akupun akan mengobarkannya ( jihad fi sabilillah).”
Tahun 1924, khilafah runtuh akibat konspirasi kaum nasionalis dan sekularis. Dengan dimotori seorang agen Freemason, yahudi Dunama, Mustafa kemal Pasha. Khilafah dibubarkan, sistem pemerintahan Turki diganti dengan Republik dan menganut demokrasi.
“Di sana, di Baitul Maqdis, akan ter
LAPORAN UTAMA
Foto/wpap/ariefpeinz
Turki berubah menjadi negara sekuler, Ibukota dipindah dari Istambul ke Ankara. Dan negeri-negeri muslim di bawah Turki Utsmani perlahan-lahan membentuk negara sendiri. Tahun 1948, Palestina menjadi daerah mandat yang diserahkan PPB kepada Inggris.Dan mulailah migrasi besar besar Bangsa Yahudi ke Tanah yang dijanjikan,Palestina.
Diplomasi dan perundingan damai lewat PBB ternyata semakin mengurangi wilayah Palestina dan memperluas wilayah Israel. Israel seringkali mengkhianati perundingan damai. mereka hanya mengerti dengan bahasa pertempuran. Para pemimpin-pemimpin negara Muslim yang sebenarnya memiliki kekuatan militer besar hanya diam. Tak ada bantuan militer. Negeri-negeri Muslim tersekat nasionalisme. Urusan palestina hanya dianggap urusan dalam negeri.
Sudah pantasnya kita merindukan sosok seorang khalifah. “Jika engkau telah melihat Khilafah menempati tanah yang disucikan (Palestina) maka akan datanglah saatnya banyak gempa, guncangan, fitnah dan perkara-perkara besar. Saat itu Kiamat lebih dekat dari manusia daripada tanganku ini dari kepalamu.” (HR. Ahmad, Abu Dawd, ath-Thabrani, al-Hakim, al-Baihaqi dan adh-Dhiya) Abdurrahaman bin Abi Umairah al-Mujni mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Di sana, di Baitul Maqdis, akan terjadi baiat (kepada Imam/Khalifah).” (HR. Ibnu Asakir) ed; Hamsyari
rjadi baiat (kepada Imam/Khalifah).” (HR. Ibnu Asakir)
Sumber: Rosyid Ridhored
SUARA TUNAS | APRIL 2018
7
HAM
KASUS PENYIKSAAN WARGA PATANI JARINGAN MASYARAKAT SELATAN MENDESAK TENTARA MENGANCAM TERHADAP MEDIA Oleh: AM Faton
P
ATANI -- Jaringan warga masyarakat sipil di Thailand bagian selatan, oleh Jaringan Sukarela Masyarakat Thepa Tolak Pembangkit Listrik Tenaga Batubara mengirimkan mawar untuk "Manajer Media (MGR)" di depan Kantor Kepolisian distrik Muang, provinsi Pattani, Senin (9/4/2018). Mereka mendesak pemerintah militer hentikan pembungkaman dan ancaman terhadap media. Sementara itu, pihak Internal Security Operations Command (ISOC) bagian 4 melaporkan menggugat proses kasus yang memuat berita penyiksaan tersangka yang terjadi di markas tentara. Pada saat yang sama Pengadilan provinsi Yala dan Pengadilan provinsi Pattani juga terjadwalkan akan penyilidikan (interogasi darurat) setelah mendapat pihak keluarga korban tahanan menggugat untuk tentara Thailand hentikan penyiksaan. Meliput Kasus Penyiksaan di Penjara Markas Tentara, Wartawan MGR Online diadu Wartawan tempatan melaporkan sekitar pukul 10.00 di Kantor Kepolisian distrik Muang, provinsi Pattani, bahwa Piyacot Intraniwas (Pimpinan Pusat Wartawan Hat Yai) -Jaringan Manajer NEWS1 untuk menjumpai dengan Letkol. Anirut Krainara, wakil Inspektur Penyelidikan Kepolisian Muang Pattani, mengikut surat panggilan kali ke 3 sebagai pelaku yang terlibat dengan kasus manajer website (MGR Online) dilaporkan oleh Jend. Hanphol Pechmuang, komandan tentara 43 provinsi Pattani yang mengambil-alih kekuasaan sementara daripada direktur ISOC bagian 4 dengan melaporkan keluhannya pada tanggal 9 Februari yang lalu, atas mefitnahkan melalui sebuah propaganda.
8
Dalam perjumpaannya kali ini, Piyacot juga bersama Kritsada Khunnarong (pengacara) dan Chaiyong Manirungskul, Presiden Asosiasi Surat Kabar Thailand, sekaligus juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Surat Kabar Selatan Thailand. Demikian itu, mereka langsung untuk menjumpai dengan petugas penyelidikan di ruang interogasi, lantai 1. Dengan adanya Jend. Kirti Yusog (Direktur Kepolisian Muang Pattani) dan Letkol. Thanad Khramkhruan (wakil Direktur) sebagai pengawas dan fasilitator sebelum menuju kepada proses penyelidikan dengan menggunakan waktu selama sekitar 2 jam. "Selepas ini juga akan melaporkan pemberitahuan terhadap komandan, juga meminta perhatian bagi pihak kami dapat bekerja jika ada kelanjutan bagaimana itu, kami akan menghubungi lagi, pihak kami menegaskan bahwa petugas kepolisian bekerja dengan secara lugas," kata Letkol. Thanad setelah melakukan penyelidikan saksi mulut dengan Piyacot.
SUARA TUNAS | APRIL 2018
Jaringan Sukarela Masyarakat Thepa Aksi Mendukung Wartawan Sebelum ini, saat Piyacot sedang memasuk ruang penyelidikan itu untuk memberi saksi dengan pihak petugas kepolisian ternyatanya itu terdapat sejumlah perwakilan dari Jaringan warga masyarakat sipil di Thailand selatan bersama Jaringan Sukarela Masyarakat Thepa Tolak Pembangkit Listrik Tenaga Batubara dengan beberapa orang untuk memberikan bunga mawar di depan kantor kepolisian tersebut, untuk menyemangatkan kepada wartawan MGR sebagai media yang efektif dan berpihak kepada masyarakat selama ini. Menurut Sopinah Haji-de, perwakilan Jaringan Sukarela Masyarakat Thepa Tolak Pembangkit Listrik Tenaga Batubara mengatakan bahwa peribadi dan warga masyarakat Thepa sekitar 20 orang bersama kunjungan kali ini, untuk memberikan dukungan dengan bunga mawar kepada Piyacot untuk semangat mendukungnya,
Ia menambahkan bahwa Pihaknya juga ingin mengirimkan semangat ini untuk para wartawan MGR disebabkan selama ini mereka senantiasa berpihak kepada masyarakat, dan masyarakat tidak menerima dengan tindakan oleh petugas pemerintah (pasukan angkatan tentara bagian 4) yang melaporkan gugatan proses kasus dengan media massa karena selama ini pemberitaan menyebarkan mengenai permasalahan yang masyarakat mengalami penderitaan berkelanjutan. "Penderitaan yang masyarakat mengalami, Manajer Media juga melaporkan hal yang sama sesuai dengan fakta, ungkapan kebenaran, hentikan pembungkaman terhadap media, biarkan mereka bekerja mencerminkan dari permasalahan warga supaya orang luar dapat mengetahui dan pemerintah perlu menggunakan waktu untuk menyelesaikan permasalahan lain yang menjadi masalah atau suatu kejahatan yang masih banyak lainnya," pungkas Sopinah. Keluarga korban tahanan warga Patani, Mendakwa Pencabutan Putusan Tahanan Wartawan melaporkan tambahan bahwa sebagian kasus yang pihak petugas ISOC bagian 4 melaporkan menggugat proses kasus dengan wartawan MGR online itu, pada Senin (2018/4/9) yang lalu, pihak petugas penyelidikan kantor Kepolisian Muang Pattani telah melakukan penyelidikan terhadap Piyacot sebagai saksi tetapi belum ada yang melaporkan tuduhan dan sebagainya. Wartawan juga melaporkan ada sesuatu yang patut diamati bahwa tragedi yang Piyacot sebagai wartawan MGR menjumpai petugas penyelidikan di Kantor Kepolisian Muang Pattani sebagaimana mengikut surat panggilan pada hari itu. Pengadilan provinsi Yala menjadwalkan untuk penyelidikan darurat pada pukul 09.00 hari tersebeut, karena pihak keluarga korban tahanan di markas tentara itu, Muhammad Aidee Samo. Mereka mendakwa untuk pencabutan putusan tahanan yang menurut undang-undang darurat administrasi negeri dalam keadaan darurat dengan alasan bahwa ada penyiksaan (kontak fisik). Demikian itu, pada hari selanjutnya pengadilan sudah membebaskan Muhammad Aidee Samo, pada Selasa (2018/4/10) kemarin, dakwaan keluarga korban tahanan putusan dibebaskan karena tidak bisa panjang masa tahanan di bawah undang- undang darurat Militer. Sementara itu, pengacara dan keluarga korban mengajukan surat petisi kepada Pengadilan provinsi Yala atas kasus penyiksaan selama dipertahan dalam markas tentara. demikian ditolak oleh pengadilan dengan alasan bahwa petugas tentara melakukan tindakan di bawah undang-undag darurat militer dan pihak terdakwa tidak mengumpulkan bukti terhadap kasus tersebut. Sedangkan juru bicara petugas ISOC bagian 4 dalam pernyataannya bahwa tidak pernah ada penyiksaan terjadi di markas tentara.
Hentikan Intimidasi dan Ancaman terhadap Media dan Warga Masyarakat Selain itu, Chaiyong Manirungskul, presiden Asosiasi Surat Kabar Thailand dan Asosiasi Surat Kabat Selatan Thailand telah juga mengemukakan pernyataannya dan juga menyebarkan surat dokumen di sekitar depan Kantor Kepolisian Muang Pattani hari senin kemarin. Dalam dokumen tersebut dituliskan bahwa petugas ISOC bagian 4, Jend. Hanphol Pechmuang sebagai yang mengambil-alih kekuasaan sementara daripada Direktur ISOC bagian 4 dalam proses melaporkan Aduan kepada Kepolisian Muang Pattani untuk proses kasus dengan manajer website (MGR Online) sebagai media yang memfitnahkan melalui sebuah propaganda pada 9 Februari 2018, yang melaporkan berita bahwa ada penyiksaan terhadap tahanan di markas tentara. Selanjutnya pihak Kepolisian Muang Pattani dapat mengeluarkan surat panggilan untuk Piyacot (Pimpinan Pusat Wartawan Hat Yai) sebagai pelaku yang terlibat dengan kasus tersebut untuk memberikan saksi terhadap petugas kepolisian sampai 3 kali, terjadwalkan terbaru ini untuk Piyacot menghadirinya pada Senin 9 April 2018 pukul 10.00 waktu tempatan. Bahkan itu pada hari dan waktu yang berturut-turut juga ada pemberita bahwa petugas ISOC bagian 4 belum melaporkan terhadap petugas Kepolisian Muang Pattani untuk proses kasus dengan Redaktur TV (Thai PBS) sebagai media pers yang sama, dan dalam menuduhkan terkait dengan kasus melaporkan berita bahwa ada penyiksaan tahanan di markas tentara dalam bentuk yang sama. Menurut Chaiyong mengatakan ada suatu yang patut diamati setiap kali pihak Direktur ISOC bagian 4 menyerahkan kuasanya kepada tentara untuk melaporkan proses kasus terhadap media massa bahkan juga terhadap penduduk masyarakat sering menampilkan dan melaporkan berita untuk mempengaruhi media pers setiap cabang membikin berita secara ketat, tidak hanya itu setiap kali media melaporkan hanya berpihak bagi tentara terhadap petugas polisi.
HAM OPINI
Tidak hanya sekadar itu, Ia mengatakan jika ada berita muncul dari media pers atau media online terkait dengan persoalan penyiksaan tahanan di markas tentara, di wilayah perbatasan Thailand. Bahkan setiap kali juga ada para dewan tentara bertindak sebagai juru bicara petugas ISOC bagian 4 untuk memberikan pernyataan berbagainya, sehingga pernah menuduhkan terhadap jaringan warga masyarakat sipil dan masyarakat awam yang bergerak dalam hal ini bahwa mereka ini yang melampaui batas. Jika media pers juga disebut bahwa berita hoax dan sebagainya. “Demikian ini maka membuat masyarakat dapat memahami bahwa biarpun penyiksaan korban tahanan di markas tentara adalah kejadian benar atau tidak? Namun yang pasukan tentara melakukan sepertinya ingin mengintimidasi terhadap media berbagai cabang, termasuk masyarakat yang terlibat itu merasa takut sampai tidak berani untuk melaporkan berita atau memberikan informasi apa pun terkait persoalan ini.� tegasnya. Maka itu Asosiasi Surat Kabar Thailand atau Asosiasi Surat Kabar Selatan Thailand menuntut terhadap petugas ISOC bagian 4 dan tentara angkatan darat (AD), hentikan mengintimidasi terhadap media massa dan warga masyarakat tersebut. Ia menegaskan bahwa jika ingin melakukan proses kasus, baik media pers maupun masyarakat. Sepertinya ini biarkan proses peradilan sebagai yang membuktikan dan memutuskan dalam permasalahan ini. Dan meminta pemerintah serta dewan National Council for Peace and Order (NCPO) yang mengambil persoalan ini menjadikan sebagai agenda penting yang akan melaporkan untuk masyarakat tahu selanjutnya. Dengan sadar sebagai petugas media pers masyarakat./ ed:Johan Lamidin
SUARA TUNAS | APRIL 2018
9
Foto/jadipenulis
HAM
Foto;Locita Oleh Johan Lamidin
dan o Patani Thailand Selatan K
ebebasan di seluruh dunia mendesak dengan "tingginya pengangguran kemerosotan Media" tindakan yang selalu menjadi alat di bawah tekanan oleh pemerintah suatu Negara dan bisnis media internasional Fenomena tersebut tak bisa hindari dalam dunia yang kian tirani terhadap minoritas kelompok perjuang khususnya minoritas muslim seperti Isu Patani, secara aktualisasi banyak kasus-kasus dan kejadian yang seakan-akan mirip isu kejadian di Palistina. Sedangkan Media Internasional sangat lebih marak isu Palistina daripada isu Patani.
10
SUARA TUNAS | APRIL 2018
Bukankah Patani itu salah Satu Negara Kerajaan Melayu yang berdiri dan berdasar hukum Sya'riat Islam mulai pada abad 15 M. Yang diproklamasi oleh Sulthan Ismail Syah. Maka wajarlah api perjua ngan memerciknya sehingga muncullah gerakan bersenjata sejak tahun 1789 sampai sekarang masih nyaris. konon untuk melawan dan bertahan kemerdekaan Patani, semua haknya, hak Negara, Budaya, Bangsa, dan Agama, Yang kita dapat lihat pada hari ini, isu Patani belum dikenal semaksimal dalam dunia Internasional, dan khususnya media Internasional, dengan sebab sistem pers dan media Thailand dikawal dan disensor oleh pemerintahnya, alias penerapan "Otoriterisme Media".
Bisa kita menggambarkan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, perdana menteri Thailand dari hasil pelentikan pasca-kudeta pemerintah PM Yingluck Shinawatra, sejak 2014 M. Akibatnya sistem pemerintah Thailand sangat kental dan berbau Militerisme. Hasil dalam pengamatan Media Sedunia, Komunitas Pengawas Media Kedamaian Internasional mengatakan bahwa Media Thailand sangat tidak terbuka dan sempit pendapat, dengan kuat pengelolaan Pemrintah Sehingga Perdana Menteri Prayuth dijuluki sebagai " Sang Predator informasi" mengutip dari kasus serangan dan ancaman warga masyarakat yang dilakukan terhadap wartawan dan rakyat sipil khusunya Rakyat Patani.
Foto/Je-suis-Charlie
Dalam konteks Historis sudah bukti bahwa Sejarah Keruntuhan Kerajaan Islam Patani sejak 1785 M. sehingga diresmikan dalam Perjanjian Antara Birtish dan Siam(Thailand) "Anglo Siamse" dipaksa bergabung menjadi wilayah dibawah kerajaan Siam atau Thailand pada abad 19 M. Sudah jelas bahwa Thailand menjalankan Strategi Politik berbagai caranya, asimilasi budaya Thai terhadap Melayu Patani sebagai salah satu cara mereka.dan Sekularisasikan Islam menjadi Bhuda. Muslim Patani dizalimi berbagai spastik HAM dan keamanan, akhirnya muncullah konflik dan sehingga peperangan nyaris sampai sekarang .
Peperangan antara Thai dan Patani bukan lagi hanya Konflik kelompok budaya, tetapi konflik agama dan Negara.
Sehingga Thailand akhirnya turun dua posisi ke peringkat 136 dalam laporan tahunan dari wartawan di Paris. Komunitas pengawas mengatakan banyak dari para pemimpin dunia telah mengembangkan "paranoia Atau ketakutan" tentang jurnalisme dan keras atas media, sementara cakupan di gerai milik swasta semakin dibentuk oleh kepentingan perusahaan.
HAM "Iklim hasil ketakutan dalam keengganan berkembang untuk berdebat dan pluralisme," kata Christophe Deloire, sekretaris jenderal Reporters Without Borders, Paris "Jurnalisme layak nama harus dipertahankan terhadap peningkatan propaganda dan media konten yang dibuat untuk memesan atau disponsori oleh kepentingan pribadi."
Di negara-negara pasca-Soviet, kebebasan terus menurun, dengan banyak negara mengikuti contoh dari Rusia, di mana kritikus pemerintah menghadapi penganiayaan. Ukraina adalah pengecualian, sebuah perbaikan karena penurunan kekerasan dalam konflik separatis di timur negara dan beberapa reformasi, meskipun banyak masalah masih tetap.
Sementara Eropa memiliki media paling bebas, menurut laporan tersebut, beberapa negara, seperti Polandia turun tajam pada indeks kebebasan pers dengan memperketat kontrol pemerintah. Di Hungaria, pemerintah juga telah berupaya untuk memberlakukan pembatasan kebebasan pers.
Indeks ini mengukur pluralisme media, kemandirian, kerangka hukum dan keamanan jurnalis di 180 negara. Hal ini didasarkan pada kuesioner yang diisi oleh para ahli di seluruh dunia serta data kuantitatif tentang pelanggaran dan tindak kekerasan yang dilakukan terhadap wartawan dan Media.
Wartawan di Timur Tengah dan Afrika menjadi korban terorisme, konflik bersenjata dan intimidasi oleh pihak berwenang. Di Amerika Latin, wartawan dibatasi oleh kejahatan terorganisir, kekerasan dan korupsi. Di Amerika Serikat, mereka menghadapi cyber pengawasan.
Akhirnya, fenomena media yang kian gersang norma dan etikanya Akan menjadi suatu ketindasan baru melalui informasi berbau profit peribadi, bagi komunikan atau konsumsi informasi perlu mempunyai daya fikir serta analisisnya, karena Sekarang "Tiraninya Dunia Media"
Penurunan kebebasan media juga diamati di negara-negara demokrasi di Asia timur seperti Jepang dan Korea Selatan, sementara di Cina, "Partai Komunis mengambil represi ke ketinggian baru," kata studi tersebut.
Foto/issue
Peperangan antara Thai dan Patani bukan lagi hanya Konik kelompok budaya, tetapi konik agama dan Negara. Muslim Patani dizalimi berbagai spastik HAM dan keamanan, akhirnya muncullah konik dan sehingga peperangan nyaris sampai sekarang. Muslim Patani dizalimi berbagai spastik HAM dan keamanan, akhirnya muncullah konik dan sehingga peperangan nyaris sampai sekarang .
SUARA TUNAS | APRIL 2018
11
PENDIDIKAN
JISDA,
Universitas Masyarakat Muslim Patani Thailand Selatan
amiah Islam Syeikh Daud al-Fathoni (JISDA) adalah institusi perguruan tinggi Islam swasta yang terletak di ibu kota provinsi Yala ( sebelah utara pusat admistrasi ibu kota provinsi Yala). Thailand Selatan. Yang selama ini menjadi salah satu perguruan tinggi Islam swasta punya masyarakat setempat, bagi masyarakat umum yang tidak kemampuan berlanjut kuliah di berbagai universitas negeri sendiri dan juga luar negeri, JISDA adalah alternatif perguruan tinggi yang membantunya.
Kendati demikian, 25 tahun JISDA dapat menegakan sebagai salah satu universitas swasta yang dianggap sebagai universitas masyarkat. Dengan demikian banyak fasilitas yang tidak memadai buat mahasiswa dan juga ruangan yang rusak dan lama, seperti dilansir dalam situs JISDA.org
SUARA TUNAS | APRIL 2018
Selain itu, banyak masalah yang dihadapi JISDA terutama masalah kekurangan dosen. al-marhum Tuan Guru Hj Harun bin Hj Irsyad selaku Mudir yang selalu memberi sokongan dan dorongan penuh kepada guru/dosen dalam mendidik anak didik dalam rangka mewujudkan generasi penerus yang cinta kepada ilmu pengetahuan.
Dengan usaha keras tersebut, maka walhasilnya dari serba kekurangan tenaga guru-guru pensyarah JISDA dari sebelumnya, sehingga sekarang meningkat guru-guru yang berkelulusan luar Negari yang bertugas di JISDA. Dengan itu, Acara Pelangganan Dana tersebut atau dikenal istilah “Minum Tea” bagi warga setempat akan diselenggarakan pada 22-21 April 2018 besok hari di lapangan JISDA.
Foto/ JISDA.org
12
Foto/ JISDA.org
JISDA sudah dapat dikembang menjadi empat Fakultas; pertama, Fakultas Tarbiyyah, Fakultas Syariah, Fakultas Ushuluddin, dan Fakultas Dirasat Islamiyah wal Arabiyyah. JISDA ini, di bawah naungan yayasan “Muassasah ats-Tsaqafah Islamiyah Yala-haji Harun .” Dalam rangka hari ulang tahun ke25- dan acara Kenduri Waqaf Binaan JISDA pada 22-21 April besok, seperti dipublikasi gambar-gambar dalam page facebook Kenduri Wakaf JISDA, bahwa JISDA terdapat solidaritas mahasiswa dan warga penjuru dunia bersama melakukan aksi kampenye berbentuk dukungan public. Aksi dilakukan bebagai negara seperti Turkey, Mesir, Pakisatan, Sudan, Arab Saudi, India,Brunei, Indonesia dan Malaysia.
PENDIDIKAN
Sejarah Singkat dan Perkembangan JISDA Muassasah Assaqafah Al-Islamiyah Yala, berhasrat akan mendirikan sebuah perguruan tinggi Islam. Kemudian hasrat tersebut menjadi kenyataan. Kenyataan ini, pada tahun 1993 M. dapat mendirikakn program Diplpma Tarbiyah-Ma’had al-Bi’that Ad-diniah. Pada tahun 1998 M. telah ditingkatkan menjadi Kuliah Tarbiyah Islamiyah dengan membina program Diploma Tarbiyah dan program Sarjana Tarbiyah. Pada tahun 2000 M. telah dikembangkan menjadi Kuliah Syeikh Daud Al-Fathoni, dengan mendirikan fakultas Tarbiyah, fakultas Syari’ah, dan fakultas Usuluddin. Pada tahun 2001 telah dinamakan de ngan lenkap menjadi Jami’ah Islam Syeikh Daud Al-fathoni (JISDA) dengan mencakupi fakultas Tarbiyah, Syari’ah, Ushuluddin, Lughatil Arabiyah(Bahasa Arab), dan akan dikembangkan untuk memenuhi keperluan masyarakat setempat. Pada tahun 2010 M. membuka Program Sarjana Muda (S 1) untuk FakultasTarbiyah. Pada tahun 2011 M. Fakultas Lughah Arabiyah ditukar menjadi Fakultas Dirasah Islamiyah wal Arabiyah. Pada tahun 2011 M. juga membuka program Sarjana Muda (S 1) untuk Fakultas Syari’ah, Ushuludin dan Dirasah Islamiyah wal Arabiyah. Pada tahun 2012 M. Fakultas Tarbiyah dapat mengembangkan kemampuannya dengan membuka satu jurusan lagi, yakni Jurusan Pendidikan Bahasa Melayu. Harapan akan menjadi pusat pengajian tinggi islam di selatan Thai dalam membantu para pelajar yang berada di institusi pendidikan, madrasah dan juga pondok untuk melanjutkan pelajaran ke peringkat yang lebih tinggi dalam memprofesionalkan kepengurusan akademik.
Syeikh Daud Al-Fathoni Sebagai Penghormatan nama Jamiah JISDA sendiri diberikan nama Jamiah Islam Syeikh Daud, yang mengambil dari nama tokoh Ulama yang unggul kerajaan Melayu Patani Darussalam. Yang dikenal sebagai tokoh Ulama sepanjang zaman Melayu Patani, Yaitu Syeikh Daud Abdullah al Fathani, Syeikh Daud Abdullah al Fathani yang lebih dikenali dengan panggilan Tok Syeikh Daud Patani adalah al-Alim Allamah al-Arif ar-Rabbani Syeikh Wan Daud bin Syeikh Wan Abdullah bin Syeikh Wan Idris (juga dikatakan Wan Senik) al-Fathani. Ibunya bernama Wan Fathimah anak Wan Salamah bin Tok Banda Wan Su bin Tok Kaya Rakna Diraja bin Andi (Faqih) Ali Datok Maharajalela bin Mustafa Datu Jambu (Sultan Abdul Hamid Syah) bin Sultan Muzaffar Waliullah bin Sultan Abu Abdullah Umdatuddin. Beliau mempunyai lima beradik iaitu Syeikh Wan Abdul Qadir, Syeikh Wan Abdul Rasyid, Syeikh Wan Idris dan seorang adik perempuan namanya Siti Khadijah bin Abdullah al-Fathani. Syeikh Daud merupakan tokoh Ulama Patani pertama kali yang dilantik sebagai Syeikh Haji di Mekkah dan Madinah oleh Jamaah Melayu. Syeikh Daud al-Fathoni juga sebagai orang melayu pertama yang menjadi imam dan khatib di Masjid Syafi’i,Mesir, Ulama melayu yang paling banyak menghasilkan karya ilmu dalam bahasa melayu jawi dan Arab sehingga mencapai 101 buku dan mempunyai jurutulis sendiri untuk menyalin karya-karyanya. Bahawa Sheikh Daud al-Fathani masih sempat menemui tahun-tahun kehidupan seorang ulama besar Mazhab Syafi’e yang menjadi Mahaguru di Universiti al-Azhar di Kaherah, Mesir, yang terkenal dengan sebutan Imam Syarqawi (1150 H- 1227 H).
Ulama mazhab Syafie itu banyak murid-muridnya. Seorang di antaranya bernama Sheikh Muhammad bin Ali as-Syanwani yang sangat popular dengan Imam as-Syanwani saja. Imam as-Syanwani adalah sezaman dengan Sheikh Daud bin Abdullah al-Fathani. Tarekat Syazaliyah, dari versi lain mengenai Ilmu Usuluddin ini, terkenal lagi dengan nama seorang Imam besar yang disebut Imam Abu Manshur al-Maturidi. Bahkan salasilah Sheikh Daud al-Fathani sampai kepada imam besar tersebut. Salasilah lengkap mengenai sanad Ilmu Tauhid/Usuluddin daripada kedua-dua Imam besar yang disebutkan di atas tidak disentuh, tetapi telah disebut dalam buku berjudul Sheikh Daud bin Abdullah al-Fatani: Ulama dan Pengarang Terulung Asia Tenggara.Pertalian salasilah Tarekat Syazaliyah adalah sebagai berikut iaitu Sheikh Wan Daud bin Abdullah al-Fathani belajar kepada Sheikh Muhammad Saleh bin Ibrahim, ketua Mazhab Syafi’e di Mekah (wafat pada 1226 H) dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan termasuk Tarekat Syazaliyah. Sheikh Daud al-Fathani wafat dan dimakamkan di Taif., Mekah Kuburnya bersampingan dengan kubur Saidina Abdullah bin Abbas iaitu sepupu Rasulullah s.a.w.. Tahun kewafatannya juga belum diketahui dengan pasti. Tetapi ada yang berpendapat beliau wafat sekitar tahun 1847 M, juga ada yang menyebut tahun 1265 H. Red: Johan Lamidin
Kau mengalir jasa di dunia nyata Kau ta' pernah mengeloh dalam lelah Kau ta' pernah mengadu duka dalam duka Kau ta' pernah mengata luka dalam luka # JISDA tercinta Apinan
SUARA TUNAS | APRIL 2018 Foto/Apinan
13
UNIVERSITARIA
Seminar
Thailand
4.0
Roadmap
Mahasiswa
Thailand
di Indonesia Peluang dan
Tantangan Oleh AM Faton
14
Foto ;Tanah Syurga
Y
OGYA -- Thai Students Association Center (TSAC) Cabang Yogya-Jatim menyelenggarakan seminar berbagi pengalaman tentang Thailand 4.0 and Roadmap of Thai Students in Indonesia, Opportunities & Challenges. Seminar ini berlangsung di Gedung Teatrikal Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu 21 April 2018.
Kendati demikian hadir sebagai penelis dalam acara ini adalah Assoc. Prof. Dr. Shukree Langputeh (Wakil Rektor Bidang Hal Ehwal Antarabangsa dan Alumni Universitas Fatoni) di Patani Thailand bagian selatan. Beliau dengan latar belakang pendidikan lulusan sarjana dan magister di Negara tetangga Malaysia, setelah itu mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi s3 di Negara Cina, sehingga meraih gelar dokter lulusan di sana.
Acara dimulai sejak dini hari pukul 08.30 WIB, seperti biasa rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan acara yang kemudian membaca ayat suci al-Qur'an. Selanjutnya sambutan dari Presiden Thai Students Association Center (TSAC) Cabang Yogya-Jatim, Sakir Saleaman menyampaikan rasa syukur dapat menyelenggarakan seminar kali pertama ini, dan berharap teman-teman mahasiswa dapat mengambil pelajaran dan pengalaman sebanyaknya tentang roadmap mahasiswa di luar negeri ini.
Menurut Shukree Langputeh mengatakan bahwa sangat banyak peluang bagi mahasiswa di luar negeri terutama dalam membangun jaringan dengan berbagai pihak, tetapi harus mempunyai keterampilan sehingga baik buruknya merekalah yang menentukannya. Selain itu dia juga banyak memberi pandangan dan pengetahuan kepada mahasiswa tentang cara berpikirnya. Dia mengharapkan nasib masyarakat di sana, Patani Thailand bagian selatan adalah masalah kita bersama untuk kelak mahasiswa-mahasiswa akan kembali dapat melakukan perubahan dan kemajuan yang lebih baik.
Sambutan kedua disampaikan oleh Prof. Dr. M. Abdul Karim MA.,MA. (Dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga), bahwa kesempatan terutama dapat bersilaturahim dan saling mengenal dengan para mahasiswa asal Patani (Thailand selatan) yang sedang menuntut ilmu di berbagai Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. Sekitar tahun -80an yang lalu, kata Abdul Karim dia juga sering diundang untuk mengisi dalam pertemuan mahasiswa Patani, Thailand selatan setidaknya 2 sampai 3 kali dalam setahun.
Acara ini berlangsung hingga sore sekitar pukul 14.30 WIB. Sedikitnya hadir 80 orang mahasiswa, mengingat tidak hanya mahasiswa yang sedang melakukan studi di UIN Sunan Kalijaga melainkan terdapat di Perguruan Tinggi lain yaitu Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY), dan Universitas Proklamasi 45 (UP '45). Mahasiswa-mahasiswa tersebut dengan memiliki latar belakang berorganisasi Persatuan yang berbeda-beda. Dengan kesempatan berkumpul ini dapat menciptakan suasana harmonis antara mereka.
SUARA TUNAS | APRIL 2018 Foto ; Netzwerk EBD
KHAZANAH
Sya'ban; Pintu Gerbang Menuju Ramadhan Oleh Dianah
Anda mempersiapkan diri memasuki bulan suci S udahkan Ramadhan? Nah, sebelum masuk ke bulan Ramadhan kita akan melewati dua
bulan yang penuh berkah, dimana bulan ini bernama Rajab dan Sya'ban. Ada beberapa bulan dalam Islam yang didalamnya terdapat keberkahan dan keagungan, bulan yang paling mulia di hadapan Allah SWT salah satunya bulan sya’ban. Bahkan dikatakan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, bahwa Nabi SAW lebih sering puasa sunnah di bulan Sya’ban dibandingkan pada bulan lainnya. Sesungguhnya Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Aku tidak pernah sekali pun melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali (pada) bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau (banyak berpuasa -ed) dalam suatu bulan kecuali bulan Sya’ban. Beliau berpuasa pada kebanyakan hari di bulan Sya’ban.” (HR. al-Bukhari: 1868 dan HR. Muslim: 782)
Berkata Aisyah: Allah dan Rasulnya yang lebih tahu Berkata Baginda : Malam ini adalah malam Nisfu sya’ban sesungguhnya Allah Memandang dan mengampuni Hamba-hambanya pada malam ini.
Dalam bulan sya’ban tersebut ada satu malam istimewa, jika kita menghidupkan malam tersebut dengan beribadah maka Allah SWT pasti akan mengampuni dosa-dosa kita kecuali dosa syirik dan membunuh. Malam ini biasanya disebut dengan malam Nisfu Sya’ban. apa pengertian malam Nisfu Sya'ban? Malam Nisfu Sya'ban adalah malam pertengahan bulan Sya’ban. Malam Nisfu Sya’ban juga dipanggil: Lailatul Mubarakah (malam keberkatan), Lailatul Baraah (malam pelepasan), Lailatul Qismah wal-taqdir (malam pembahagian dan penentuan) Lailatul Takfir (malam mengkifaratkan dosa). Lailatul Ijabah (malam diperkenankan doa), Lailatul Syafaah (malam syafaat) Lailatul Idil Malaikah (malam raya malaikat). Lailatul Hayat (malam hidup), iaitu malam yang tidak dimatikan apabila seseorang menghidupkan malamnya.
5. Dari Naufal al bakali bahwasanya: sayidina Ali keluar rumah pada malam nisfu sya’ban dan memandang kelangit sambil berkata keluar pada malam nisfu sya’ban nabiullah Daud alaihissalam dan memandang kelangit dan berkata Ya Allah sesungguhnya malam ini adalah malam mustajab do’a tidak berdo’a seseorang melainkan engkau kabulkan.
Apakah kelebihan malam nisfu sya’ban? Banyak kelebihan malam nisfu sya’ban, antaranya malam ini adalah terbukanya pintu langit dan malam dimakbulkan doa. Kelebihan malam Nisfu Sya’ban; 1. Dari sayyidina Ali: Baginda Rasulullah SAW maksudnya: Apabila datang malam nisfu sya’ban maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siang harinya sesungguhnya Allah menurunkan rahmatNya dan para Malaikatnya pada malam itu dan berkata siapa yang minta rezeki ku beri, siapa meminta keselamatan aku pelihara, siapa yang hendak sesuatu maka akan ku kabulkan sampai terbit fajar. 2. Dari Muaz bin jabal, Bersabda baginda Rasulullahu SAW maksudnya: Pada malam nisfu sya’ban menurunkan Allah akan rahmatNyA dan para malaikatNya maka mengampuni Allah akan dosa-dosa hambanya. Di riwayatkan bahwa pemindahan semua perkara dari lauhil mahfuz pada malam nisfu sya’ban dan selesai pada malam lailatul Qadar diserahkan urusan rezeki pada Malaikat Mikail urusan perang/gempa/bencana pada Malaikat Jibril, urusan amal pada Malaikat penghulu langit dunia dan urusan Musibah pada Malaikat maut. 3. Daripada sayyidah Aisyah berkata: Malam nisfu sya’ban aku terbangun dan rasulullah tidak ada di sampingku maka aku cari dan ternyata baginda ada di pekuburan sambil memandang ke langit kemudian berkata sungguh Allah menurunkan rahmatNya dan MalaikatNya ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni dosa hambanya 4. Daripada Sayidah Aisyah berkata: Rasulullah berdiri sembahyang dan kemudian sujud sangat lama sehingga aku menyangka beginda telah wafat. Was-was aku melihat sedemikian maka aku gerak-gerakan hujung kaki beliau maka bergeraklah. Kemudian aku kembali ke rumah dan ketika beginda selesai dari sembahyang, Baginda datang dan berkata: ”tahukah kamu malam apakah ini?”
6. Diriwayatkan dari Ka’ab al ahbar berkata: Sesungguhnya Allah Mengutus malaikat Jibril pada malam nisfu sya’ban ke syurga dan memerintahkan dihiaskan syurga. Allah melepaskan dari api neraka pada malam ini hambanya sebanyak bilangan bintang di langit, sebilangan hari dan malam di dunia, sebilangan daun-daun pepohonan, seberat gunung-gunung dan sebilangan pasir-pasir. 7. Pada malam Nisfu Sya’ban Allah menambahkan air Zam Zam. Berkata imam Syafii rahimahullah: “ Doa yang mustajab adalah pada 5 malam, yaitu malam jumat, malam idul adha, malam idul fitri, malam pertama bulan rajab, dan malam nisfu sya’ban. Bagaimana cara merayakan malam nisfu sya’ban? Apakah ada amalan-amalan khusus untuk malam nisfu sya’ban? Menurut ulama syafii yaitu; ( 1.) Sholat fardhu maqhrib dilanjutkan dengan membaca surat Yasin 3 kali; bacaan yang pertama dengan niat panjangkan umur untuk beribadah, bacaan yang ke dua dengan niat dapatkan rezki yang halal dan barokah, dan bacaan yang ke tiga dengan niat tetapkanlah iman. (2.) Memperbanyakan zikir, shalawat, dan istiqfar. (3.) membaca doa Nisfu Sya’ban Nah, itulah beberapa amalan malam Nisfu Syaban yang bisa dilakukan oleh para umat muslim di dunia, memperbanyak beribadah pada hari-hari tentu saja bisa mendatangkan banyak manfaat untuk diri sendiri. Semoga kita termasuk orang yang menghidupkan amalan malam Nisfu Sya’ban dengan penuh barokah dan dimakbulkan segala doa. Wallahu a’lam. SUARA TUNAS | APRIL 2018
fOTO/Jehabdulloh Jehsorhoh
15
SULUH BUKU
16
SUARA TUNAS | APRIL 2018
SULUH BUKU
KAJIAN HISTORIS Gerakan Islam di Pattani Thailand Selatan
M
endiskusikan gerakan Islam di Patani sesungguhnya membuat kita masuk ke sebuah tema kajian yangmasih merupakan wilayah hutan belantara dalam konteks kajian sosial historis keagamaan di Patani. Hal tersebut dikarenakan masih belum banyak, kalau tidak bisa disebut tidak ada tema-tema kajian akademik yangsecara khusus menjadikan gerakan Islam di Patani sebagai fokus utama diskursus akademiknya. Berbagai hasil penelitian mutakhir mulai dari penelitian skripsi, tesis atau disertasi sekalipun tidak banyak menyentuh dimensi ini secara proporsinal, sehingga ketika muncul pertanyaan besar tentang bagaimana menjelaskan secara akademik mengenai gerakan Islam di Patani, tampaknya kita mendapatkan kesulitan untuk melakukan mapping terhadap tema ini, kapan, dimana, siapa, apa faktor yang melatari dan sebagainya merupakan aspek aspek penting yang belum terjelaskan dengan baik.
Disparitas antara masyarakat Muslim Patani dan Budhis Thai telah menimbulkan kekecewaan, kecemburuan dan rasa tidak adil yang kemudian berakibat pada keinginan masyarakat untuk mengatur mereka sendiri (otonomi, dan merdeka). Dua puluh empat tahun kemudian, kesenjangan inipun semakin lebar, karena pemerintah menaruh curiga atas tumbuhnya kekuatan masyarakat di wilayah muslim di Patani, dan pembangunan tidak diprioritaskan. Disparitas memiliki konsekuensi yang mendalam diluar aspek ekonomi, yaitu lambatnya peningkatan sumberdaya manusia, pendidikan yang tidak merata, dan tekanan kebijakan berbasis keamanan yang mengancam masyarakat. Kesadaran politik yang diperlukan sebelum munculnya perlawanan itu lahir melalui suatu proses pemurnian islam. Dan hasil proses ini adalah etnis-melayu. Islam dan mitos serta ritualnya didukung untuk membangkitkan rasa setia kawan di kalangan mereka. Oleh karenanya alur penelitian dalam buku ini melalui dua tahap pokok, yakni (1) Menggambarkan secara detail tentang identitas orang Pataya sebagai entitas sosial budaya dan membangun peradaban (kesejarahan, bentuk-bentuk kelembagaan dan wawasan budaya; dan (2) Menggambarkan secara detail pola interaksi sosial antar etnik, stereotip dan prasangka terhadap orang Islam Patani dan konstruksi identitas/politik identitas muslim Patani sebagai respon atas interaksi antar etnik dalam konteks dinamika politik lokal. Buku Kajian Historis Gerakan Islam di Pattani Thailand Selatan ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. Sumber: http://penerbitbukudeepublish.com/shop/buku-kajianhistoris/
SUARA TUNAS | APRIL 2018 Foto/penerbitbukudeepublish
17
SULUH BUKU
D
18
SUARA TUNAS | APRIL 2018
Foto; Jahabersa
SULUH BUKU
KIFAYATUL MUHTAJ KITAB ISRA' MI‘RAJ YANG PALING BERPENGARUH DI DUNIA MELAYU
K
ebangkitan ulama dunia Melayu sebagai penjana kepelbagaian ilmu pengetahuan melalui institusi pendidikan dan penulisan termasuk penulisan tentang Isra' dan Mi‘raj telah dilakukan abad ke15- lagi. Di antara ulama yang menulis mengenai Isra' dan Mi‘raj ialah Syeikh Nuruddin ar-Raniri, Syeikh ‘Abdur Rauf bin ‘Ali al-Fansuri, Syeikh ‘Abdus Shamad al-Falimbani, Syeikh Daud bin ‘Abdullah al-Fathani, dan lain-lain. Ulama yang paling banyak menulis tentang Isra' dan Mi‘raj dibintangi oleh Syeikh Daud bin ‘Abdullah al-Fathani, di antara karya-karya beliau mengenai ini ialah Kifayatul Muhtaj, bahasan dalam bentuk lain beliau tulis dalam Jam‘ul Fawaid dan bahasan ditinjau dari segi tafsir, hadits dan ‘aqidah beliau muat dalam karyanya Ward az-Zawahir.
Ramai orang mengetahui bahawa kedua-dua ulama itu ada menulis mengenai Isra' dan Mi‘raj hanyalah berdasarkan kenyataan Syeikh Daud bin ‘Abdullah al-Fathani dalam Kifayah al-Muhtaj kerana sewaktu menyusun kitab tersebut Syeikh Daud bin ‘Abdullah al-Fathani berkali-kali menyebut nama Syeikh Nuruddin ar-Raniri dan hanya sekali menyebut nama Syeikh ‘Abdus Shamad al-Falimbani pada bahagian nota.
Sebagaimana pada Muqaddimah telah disebutkan bahawa sejak dulu telah terdapat penulisan tentang Isra' dan Mi‘raj dalam bahasa Melayu. Di antara sekian banyak kitab yang membicarakan perkara itu yang paling besar pengaruhnya di seluruh dunia Melayu ialah Kifayatul Muhtaj oleh Syeikh Daud bin ‘Abdullah al-Fathani. Kitab ini sampai sekarang masih ada dijual di kedai-kedai kitab di seluruh dunia Melayu. Berbeza dengan Isra' dan Mi‘raj karya Syeikh Nuruddin ar-Raniri, juga Isra' dan Mi‘raj oleh Syeikh ‘Abdus Shamad al-Falimbani sudah lama tidak terdapat dalam pasaran kitab.
Setiap tahun dari dulu hingga sekarang di beberapa tempat di dunia Melayu apabila memperingati Isra' dan Mi‘raj masih ramai para penceramah menggunakan Kifayatul Muhtaj. Ada orang menggunakannya sebagai rujukan, atau petikan sesuatu yang akan diceramahkan bahkan ada pula membacakannya kepada khalayak secara keseluruhan dari awal kitab hingga ke akhirnya. Ini adalah sebagai bukti begitu besar pengaruh kitab Kifayah al-Muhtaj atau pun pengaruh penyusunnya Syeikh Daud bin ‘Abdullah al-Fathani. Sumber: Artikel "Israk Mikraj dan Kebangkitan Ummah-Haji Wan Mohd Shaghir Abdullah"
Kifayah al-Muhtaj selesai ditulis oleh Syeikh Daud bin ‘Abdullah al-Fathani di Makkah al-Musyarrafah, pada hari Selasa, antara waktu Zhuhur dan ‘Ashar, 27 Muharram 1224 H. Kitab ini merupakan terjemahan Risalah Najmiddin al-Ghaithi dan syarahnya oleh Syeikh Ahmad Syihabuddin al-Qalyubi. Selain merupakan terjemah, Syeikh Daud bin ‘Abdullah al-Fathani juga menggunakan kitab-kitab lain sebagai rujukan.
KHAZANAH AL-SHAYKH DAWUD AL-FATANI (SYEIKH DAUD FATONI)
Foto/ berandamadina
Foto/rahimimajinasi
Foto/ ar-raufi
Foto/ al-dununiyy
SAFINATUN-NAJIN BAHTERA GOLONGAN SELAMAT
KIFAYATUL MUHTAJ
MUNYATUL MUSOLLI SUARA TUNAS | APRIL 2018
19
Dusun-Nyo 1948 HISTORIA
Dari
Hingga Ke Tragedi Berdarah Di
K
ondisi politik Thailand sering berlaku dengan kudeta milter yang mengambilalih kekuasaan oleh para pemilik senjata. Setelah revolusi Siam tahun 1932 yang merubah sistem kekuasaan, dari konstitusi absolut berubah jadi konstitusi monarki berpemerintahan secara demokrasi negara. Sejak itu pemerintahan Thailand menjatuhkan kekuasaan Raja Parajadhipok (Rama VII 1935-1925 M).
Tahun 2004
Seorang pakar Asia Tenggara dari Chiang Mai University, Paul Chamber mengatakan sedikitnya ada 30 upaya kudeta sejak 1912. Sebagian ada yang berhasil dan ada juga yang gagal. Yang jelas, proses intervensi militer dalam politik Thailand hampir tak pernah bisa dilepaskan, Washington Post (2014/5/24) yang lalu. Sejarah tercatat dengan berurutan tahun ke tahun dikudeta militer sebagai pemilik kekuasaan penuh dalam mengatur urusan negara. Dimulai pada tahun ,1957 ,1951 ,1947 ,1933 ,1932 2006 ,1999 ,1977 ,1976 ,1971 ,1958, dan terakhir 2 tahun lalu dikudeta oleh Prayut Chan-Ocha menjabat sebagai perdana menteri sejak Mei 2014 lalu sampai sekarang.
Foto/ Silpa-Mag
20
Kru Se Masjid
SUARA TUNAS | APRIL 2018
Berawal dari kegelisahan umat Melayu Muslim Patani setelah kehilangan kuasa kesultanan Raja Patani terakhir, Tuanku Abdul Kadir Kamaruddin, dihapuskan sejak 1902 M. Yang kemudian Thailand menggantikan sistem pemerintahan secara Monthon Thesaphibal, adalah pentadbiran wilayah atas sebuah Negeri Melayu Patani dibagi menjadikan 4 wilayah kecil, yaitu Patani, Jala, Rangaek, Teluban pada masa Raja Chulalongkorn (Rama ke V 1910-1868 M). Setelah itu, juga memicu kekera san yang terus berlanjutan, di mana kondisi Thailand saat itu (revolusi kultur-nasionalisme Thai) yang dipimpin oleh Phibun Songkhram sebagai perdana menteri.
Dari Dusun-Nyo Hingga Ke Krue Se, Kegelisahan Umat Melayu Muslim Patani Tak Berakhir Juga dalam waktu bersamaan, pada tahun 1947 setelah perang dunia kedua berakhir. Thailand alami kudeta kali ke 3, militer kembali menggulingkan pemerintahan lama. Korban kali ini adalah laksamana muda Thawal Thamrongnawaswasd pada (11/8) dituduh sebagai kelompok yang bersama-sama untuk mendorong perdana menteri Phibun Songkhram, sebagai demisioner yang telah dijatuhkan kursi pada sebelumnya. Foto/wikipedia
Dan termasuk juga masalah kerusuhan yang dialami umat Melayu Muslim Patani di era masa perang dunia kedua. Umat Melayu Muslim Patani, mereka memiliki kepercayaan pada agama Islam berbangsa Melayu, menyadari mereka tidak mendapatkan toleransi dari pemerintah seperti warga Siam-Buddha Thailand lainnya. Dalam waktu yang bersamaan pula terjadinya kekerasan dari luar, pemerintah Inggris di Malaya mendukung Tengku Mahmud Mahyiddeen dikenal (Harimau Malaya), putra Tuanku Abdul Kadir Kamaruddin, kesultanan Patani terakhir, bertujuan itu untuk memisahkan diri bangsa Melayu Patani dari Thailand. Dikarenakan saat itu, pemerintah Inggris ingin membalas atas kerajaan Siam Thailand berpaling darinya untuk bekerja sama dengan Japang saat itu. Semasa itu, umat Melayu Muslim Patani dipimpin oleh Tuan Guru Haji Sulong Bin Abdul Kadir, beliau juga berperan dalam menuntut hak keadilan bagi masyarakat Melayu Muslim di Patani. Haji Sulong telah mengajukan tuntutan dikenal 7 tuntutan kepada pemerintah pusat Bangkok. Tapi pada akhirnya, Haji Sulong dituduh pemberontak, setelah pengiriman surat, tanggal 16 Januari 1948, Haji Sulong ditangkap bersama beberpa orang sahabatnya. Dengan tertangkapnya Haji Sulong, perundingan damai saat itu yang diusahakan Tengku Mahmud Mahyiddeen dengan pemerintah pusat di Bangkok terhenti. Haji Sulong bergerak secara damai dianggap sebagai penentang dan pemberontak. Padahal pergerakannya bukan untuk memerdekaan empat wilayah umat Islam di Selatan.
Setelah kudeta militer kembali berkuasa sejak November 1947, dilalui beberapa bulan kemudian pada tahun 1948, terjadinya peristiwa dikenal ‘Perang Dusun Nyo’ atau Dusun Nyo Bangkit. Perlawanan ini terjadi antara aparat militer Thailand dengan kelompok Melayu Muslim Patani sejak tanggal 28 – 25 April 1948 di Dusun Nyo, Canaek, Narathiwat. Peristiwa ini mengakibatkan kematian banyak oleh kedua belah pihak yang melakukan perlawanan.
Saat ini, kondisi masyarakat Patani umumnya mereka sangat dalam situasi yang membimbangkan karena sedang berada di masa pemerintahan yang dipimpin oleh militer pemilik senjata. Dari Dusun-Nyo hingga ke tragedi berdarah dalam Masjid Krue Se pada 28 April 2004. Di mana tragedi ini terjadinya pembantaian atas umat Melayu Muslim Patani. Maka dapat dibayangkan situasi pada masa itu, rakyat yang tidak berdosa dibunuh sebegitu rupa yang cukup menggambarkan kekejaman tindakan militer dan kerajaan Thailand pada masa itu sehingga mengorbankan sejumlah 108 warga sipil, termasuk anak muda dan orang tua yang tidak berdosa. Tragedi berdarah yang berlaku di sewaktu masyarakat selesai menunaikan shalat fardhu, dengan tiba-tiba dikepung oleh pihak militer. Para jamaah masjid saat itu tidak dibenarkan keluar dalam tempoh masa yang lama sehingga tembakan bermula yang bukan hanya dari militer malah juga bom dari helikopter Apache yang dijatuhkan kedalam kubah masjid.
HISTORIA Peristiwa berlalu dan yang pasti kena ngan pahit ini tidak akan hilang dari hati kalangan rakyat Patani. Mereka kehilangan saudara-saudaranya dengan sekelip mata sahaja dan ada juga yang cacat kekal. Sehingga sekarang menurut masyarakat setempat, pembunuhnya tidak dapat dikesan oleh pihak berkuasa sehingga sekarang, keadilan diabaikan pihak berkuasa. Bukan hanya membunuh, malah penduduk diugut oleh ketua militer dengan menggunakan speaker masjid agar memberitahu bahwa yang melakukan ini adalah kelompok pemisah jika ditanya dari luar. Dengan kondisi yang ada sekarang ini, masyarakat Melayu Muslim di Patani mengajak para pelajar, mahasiswa dan masyarakat Patani umumnya serta memanggil saudara-saudara Muslim, masyarakat global dan organisasi-organisasi masyarakat, serta Non Government Organization (NGO) internasional agar memberikan perhatian dan perlawanan atas pelanggaran HAM yang tengah melanda atas penduduk di Patani masih sampai sekarang ini. Saat ini, kondisi masyarakat Patani umumnya mereka sangat dalam situasi yang membimbangkan karena sedang berada di masa pemerintahan yang dipimpin oleh militer pemilik senjata. Demikian yang bukan satu-satunya tindakan yang dilakukan militer dan kerajaan Siam Thailand atas masyarakat Patani selama beberapa tahun hingga sekarang. Bahkan lebih dari itu, masyarakat Patani menuntut agar terbebas dari permasalahan krisis sosial dan konflik serta pelanggaran HAM yang berlaku dengan mereka. Dengan itu mereka dibutuhkan atas kerja sama dan bantuan dari masyarakat luar, serta seluruh bangsa dan organisasi-organisasi internasional dalam mengatasi permasalahan yang mereka alami selama ini maupun seterusnya. Perhatian yang diberikan selama ini belum cukup untuk mengatasi dilema yang ada, hanya mereka yang menetap yang benar-benar berjuang mempertahankan hak mereka, perjuangan yang sudah berabad-abad demi mencapai kehidupan aman dan perdamaian bagi kepada bangsa Melayu Patani yang hakiki.
SUARA TUNAS | APRIL 2018
21