dari pembaca Kirimkan kritik/komentar/tanggapan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoalan di seputar kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kritik/komentar/tanggapan harap dilengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY.
Manfaatkan Trotoar Dong….. Hampir seminggu ini, saya melihat perilaku pejalan kaki (terutama mahasiswa UNY) ku rang baik dan menimbulkan rasa cemas, terutama ketika mereka melintasi jalan raya antara Mrican dan Karangmalang. Ya, tepatnya jalan raya di depan gedung Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) atau depan gedung Lembaga Penelitian (Lemlit) dan/atau Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) maupun jalan raya sepanjang (menuju) UNYHotel hingga menuju ke Karangmalang. Sebenarnya, sudah ada solusi atas masalah ini, yakni telah dibangunya trotoar (sarana pejalan kaki) di sepanjang jalan tersebut. Saya yakin, siapapun menjadi senang melihat keberadaan trotoar tersebut, terkecuali mungkin sebagian dari pedagang kaki lima yang merasa digeser tempatnya. Akan tetapi, melihat perilaku pejalan kaki yang masih saja berjalan di aspal (bukan di trotoar) membuat saya waswas, terlebih melihat situasi pengen dara kendaraan yang belum tertib dan disiplin. Suatu hari saya melihat ada seo rang mahasiswa hampir saja tertabrak motor. Saya kaget. Tetapi, harus saya akui bahwa kejadian ini bukan kesala han semata pengendara kendaraan ter sebut. Mahasiswa tersebut juga pantas untuk disalahkan karena dia berjalan bukan pada tempatnya. Mungkin keja dian itu tidak akan terjadi jika kedua be lah pihak saling tertib dan disiplin. Yak ni, mahasiswa berjalan di atas trotoar yang telah dikhususkan bagi pejalan
Pewara Dinam i ka M a r e t 2 0 1 0
kaki dan pengendara kendaraan men urunkan laju kecepatan motornya. Oleh karena itu, melalui surat pem baca ini, saya menghimbau kepada peja lan kaki agar kiranya memanfaatkan trotoar tersebut. Memang sepanjang tro toar tersebut masih ada sebagian peda gang kaki lima, tetapi jika pejalan kaki telah memanfaatkan haknya tersebut, saya yakin para pedagang perlahan-la han akan memahami hal para pejalan kaki tersebut. Jadi, mereka tidak perlu dipindahkan dengan cara paksa (apala gi gusur), tetapi kepindahan mereka didasarkan atas kesadaran bahwa troto ar tersebut hak pejalan kaki dan sangat bermanfaat bagi keselamatan manusia,
terutama sivitas akademika UNY. Dan, bagi pihak rektorat, saya meng ucapkan terima kasih atas kesadarannya melihat situasi social di daerah itu. Se moga pembangunan trotoar tersebut menjadi langkah awal kita untuk saling memahami dan menghargai hak-hak orang lain. Saya berharap kelak, fasilitas trotoar tersebut makin dipercantik. Mungkin saja dibangun pagar-pagar pembatas, seperti di UIN Sunan Kalija ga Yogyakarta. Sehingga, trotoar ini be nar-benar menjadi hak pejalan kaki dan pedagang kaki lima tidak harus berjua lan di situ. Ana Mahasiswa FISE UNY