Volume 7, No 11 Juni 2006
4
I
I
O
?*■
n
4\ / 4^ »*•
UNY •*T
^f.
DHFTHR 151 Jendela
1
Goyang Wedhus Gembel
Berita Utama
2 UNY Bangun Halte Bis dl Depan BPD Gejayan 3 Pusat dan Karangsemut 4 Sharing Experience Lesson Study di FMIPA Berita Seputar UNY OpInI 20 Program Penyetaraan Kuaiifikasi Akademlk Guru Luiusan D ll/D ill Setara D IV/S-1 24 Guru Masa Depan dan Masa Depan Guru Bunga Rampal 26 "Mutiiasl " Awal Rencana Bagi limu Pengetahuan Cerpen 28
Buatkan Aku PrasastI
BIna Rohanl
30. Hikmah Shadaqah Puisi/geguritan/tembang Pojok Gelitik Makan
lyz
|;
R E D n K 5i Penerbit
Desain Sampul
Humas Universilas Negeri Yogyakarta
Zuin Hendri, S.Pd.
Izin
Tata Letak
SK Rektor Nomor 321 Tahun 1999
ISSN 1693-1467
Penanggung Jawab
Witono Nugroho, S.iP.
Fotografi Ngadina
Rektor
Reporter
Pengarah
Fitrl Rahmawati, M.P.(FT) Supaya, S.Pd.(FIS) Ratna Ekawati, A.Mdm (FIP) Daddy Herdlto. S.E.(FMIPA) Haryono (FBS) Hadimin, S.Pd.(FIK) Prayoga, S.IP.(LPM)
Pembantu Rektor I Pembantu Rektor II Pembantu Rektor III
Penasehat
Kepala Biro AUK Kepala Biro AAKPSI Kepala KKHP
Pemlmpln Umum Thohar Fuaedl, M.Pd.
Pemimpin Redaksi
Drs. Wedho Chrisnarno(BAUK) Agus Purwatma W., S.Pd.(BAA KPSI) Iklan/Pemasaran
Sumaryadi, M.Pd.
Krisliyono, S.H.
Pemimpin Perusahaan
Rizka, S.H. Fashilaturahmah
Sri Sudjarwanti, S.IP. Sekretaris Redaksi Ahmad Natsir Eka Putra. S.H.
Sirkulasi Sri Widodo
Redaksi
Tri Widayatl
Widyastuti Purbani. M.A. Sudarmaji, M.Pd.
Sudarman Suwanto
Hermanto. M.Pd.
Sardjijanto
Kusmarwanti, M.Pd.
■V
GOYANG WEDHUS GEMBEL Pagi hari 27 Mel ternyata telah menyulut sumbu untuk meledakkan gempa yang tidak hanya luar biasa, tetapi ruaaaaar biasa! Bantu! dan sekitarnya rata dengan tanah. Klaten dan sekitamya luluh lantak. Korban berjatuhan, enam ribuan nyawa melayang. Saranaprasarana kehidupan hancur berkeping-keping. Yogya berkabung. Jawa Tengah menangis.
Indonesia meratap. Duniaterperangah! Universitas Negeri Yogyakarta terkejut, berteriak astaghfirullah .... Para petinggi
alhamdulillah - dengan sigap dan cekatan segera melakukan koordinasi. Kita harus responsif dengan bencana ini. Kita harus peduii dengan korban-korban yang berjatuhan. Puluhan posko didirikan, di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Relawan-relawan dikirim dan berdatangan. Kerjasama dengan berbagai pihak dibangun. Bermacam bantuan mengalir dan insya Allah-seiamatsampai ke alamat. Demikian dan seterusnya, sebagai lembaga pendidikan tinggi yang konsen pada jagad kependidikan, Universitas Negeri Yogyakarta pun tidak lupa untuk ambil bagian dalam penanganan persoalan pendidikan bagi anak-anak di wilayah korban bencana gempa tektonik tersebut. Mulai dan mengelola proses
pembelajarannya sampai dengan penyampaian bantuan aiat-alat dan kelengkapan sekolah mereka.
Itu yang terjadi 'di' dan bermula 'dari' kawasan selatan, kawasan 'Kerajaan Ratu Kidul'. Karena,ternyata, kita juga dikejutkan oleh ulah 'asuhannya Mbah Maridjan', Gunung Merapi, yang dengan perkasanya menyajikan lava merah, lahar dingin, dan wedhus gembel ganasnya, yang juga menelan korban dan cukup mengusikkedamalan warga,kedamaian kita. Gambaran dl atas baru dua daii sekian
banyak gambaran yang seharusnya tergambar. Apa pasai? Masalah, kasus, bencana,
penderitaan, dan sebangsanya, serentak, bertubi-tubi terjadi di tanah air kita tercinta, Indonesia. Sebut saja beberapa: stunami,
pesawat rontok, ban\\r bandang, tanah iongsor, gempa bumi,gunung batuk-bersin, iumpur panas, dan seterusnya, dan seterusnya, yang ternyata telah menghiasi iembaran-lembaran sejarah perjalanan bangsa ini dengan tinta hitam.
Dari berbagai diskusi, analisis, pemikiran, pendapat di ruang-ruang seminar ekskiusif sampai dengan greneng-greneng dan obroian di warung koboi, dengan sudut pandang maslng-
masing, dengan kapasltas masing-masing, dengan versi masing-masing, semua sah-sah saja menurut 'aiiran' masing-masing. Ada yang mengunakan rumus-rumus yang rasionai dan
natural, ada puia yang menggunakan perhitungan-perhitungan yang Irasionai dan supranaturai. Sekali iagi, semua sah-sah saja, dalam rangka menyatakan kepedulian terhadap masa depan anak-anak bangsa ini. Apa pun kata orang, di mana pun kata itu
terucap, kepada siapa pun kata itu diucapkan, yang jeias, deretan simboi fenomena itu pasti menyembunyikan hikmah dl sebaliknya. Kita iantas teringat ini,"... Mungkin Tuhan muiai bosan / melihat tingkah kita / yang selaiu salah dan bangga dengan dosa-dosa / atau alam muiai enggan / bersahabat dengan kita / marl kita
bertanya pada ...." Sepotong syair iagu yang dilantunkan oleh Ebiet G. Ade yang teramat mengusik pikiran dan perasaan kita. Kita? Ya,kita,
orang-orang, dan manusia-manusia, yang insya Allah ~ masih punya hat! nurani.(red-m)
Berita Utama
UNY BANGUN HALTE BIS DIDEPAN BPD GEJAYAN
,njian kerjasa yogya KA
1
D lY
KA
DA BAN
Rektor UNY. Prof. Sugeng Mardiyono, PhD Kerjasama UNY dengan Bank BPD sudah terjatin sejak 1991. Ini adalah contoh bagus ketika mengadakan penandatanganan MoU sudah dimulai dengan action yang nyata, bahkan bukan hanya sebulan
dua bulan, tetapi sudah tahunan. Oleh karena itu, programprogram yang akan dilakukan nanti setelah
penandatanganan ini akan lebih terarah dan leblh mantap. Hal tersebut di atas disampaikan oleh Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., pada acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara UNY dan Bank BPD DIY seputar Pengelolaan Keuangan dan Penggunaan Jasa Perbankan Bank BPD
menanam/menjaga kesuburan pohon kebersamaan, kita harus bersama-sama merintis, menjaga, agar pohon itu semakin lama semakin berfungsi dengan bagus. Kita jauhkan dari berbagai virus yang nanti akan berdampak pada tidak suburnya pohon itu. Dengan pohon yang subur kita mengharapkan adanya manfaat bagi yang menanam dan bagi yang menjaganya, dari segi kuantitas maupun kualitasnya harus seiaiu dijaga. Bagaimana kuaiitas buahnya, bagaimana supaya punya niiai juai yang tinggi. Barangkaii yang menanam hanya butuh daunnya saja, butuh kesejukannya saja. Tetapi, pihak lain butuh buahnya. Dari pohon kebersamaan itu bisa dipetik berbagai pihak terkait dengan pohon kebersamaan itu. UNY akan menyiapkan iuasan tertentu untuk Bank BPD agar bisa memberikan suatu dukungan fasiiitas yang sebaik-baiknya, baik untuk kebutuhan Bank BPD sendiri maupun kebutuhan layanan warga UNY khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Selain itu, periu dibangun komunikasi yang komunikatif, informasi yang informatif, supaya bisa mendukung apa yang diharapkan oleh Bank BPD dan UNY. Sudah tentu, pada tahap-tahap tertentu juga perlu evaluasi bersama, Pada akhir sambulannya Rektor mengatakan, UNY juga berniat memberikan kesejahteraan bagi mahasiswa yang selama ini belum pernah ada, yaitu haite bis yang letaknya di depan Bank BPD di Ji. Gejayan, UNY adalah kampus yang peduli pada kesejahteraan, khususnya untuk mahasiswa, itu mutiak harus ada. Pada kesempatan itu Bank BPD juga menyerahkan bantuan bagi keluarga besar UNY yang menjadi korban gempa bumi 27/5/2006 iaiu.(Wit)
DIY. 15 Juni 2006 di Hotel Santika
Yogyakarta. Acara dihadiri jajaran PImpinan UNY/Fakultas. Dari Bank BPD
nganan perjanjian kerjasama AS-'APA
hadir Direktur Utama,Drs. Harsoyo, M.Si., para pemimpin divisi, dan para Pemimpin Cabang. Lebih lanjut dikatakan Sugeng, kegiatan ini sangat relevan dengan dua kata kunci yang selalu dipegang oleh keluarga besar UNY, yaitu keunggulan Institusi dan kesejahteraan warga di iingkungan institusi. Itu sangat terkait, kaiau tercapai keunggulan muaranya pada kesejahteraan. Dengan adanya kesejahteraan diharapkan akan muncul potensi untuk berkuaiitas menuju keunggulan.
AS
I umu I
Juni 2006
ARTA
DIY
Rektor mencontohkan,
bagaikan kita bersama-sama
Rl YOG
^gan Bank BPD D Y
Penandatanqan MoU UNY d
f
Berita Utama
PUSAT DAN KARANGSEMUT Karena mahasiswa UNY harus mengikuti ujian
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kampus dan rumahsakit.
semester lanjutan pada Senin (5/6/2006), mereka ditarik putang dari posko-posko Peduli Gempa UNY pada Minggu sore (4/6/2006). Untuk melayani kebutuhan warga yang
Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan mobii untuk RS PKU Muhammadiyah Bantui, mendirlkan Trauma Centre, dan Pemuiihan Masyarakat. Bersama Ui mendirikan Sekoiah Doianan bersama Sekoiah Madaniyah dan UGM, dan
terkena bencana, dua posko tetap dibuka, yaitu Posko Pusat
di bulevard UNY dan Posko Karangsemut. Demikian dijelaskan oleh Pembantu Rektor III UNY, Dr. H. Herminarto Sofyan. Tidak ditutupnya Posko Karangsemut, kata PR III selanjutnya, selain karena peimlntaan masyarakat, juga karena Posko Ini merupakan Posko yang programprogramnya paling jelas. Posko tersebut tidak sekedar menerima dan menyalurkan bantuan, tetapi sudah
Dukungan Logistik untuk KKN Peduli Masyarakat UNY. Sementara itu, Rektor UNY,Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D.. dalam sambutan seusai menerima bantuan mengatakan, UNY mendapat kehormatan karena program-program Peduli Gempa
UNY mendapat perhatian dan dukungan dari Media Grup. Bantuan yang berupa 500 lembar terpal, 200 buah
membentuk Tim Pendataan Kurban, Tim Bedah Rumah, Tim
tenda, 400 buah matras dimanfaatkan meiaiui Program KKN dan Sekoiah Darurat. Pada kesempatan tersebut Rektor juga menyampaikan rasa salut atas kerja keras media massa,
Medis/Paramedis, dan Tim Instalasi. Selanjutnya Posko ini
khususnya Media Grup, dalam membantu dan memberitakan
akan dihuni oleh mahasiswa UNY yang tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang tidak mengikuti ujian semester, mahasiswa yang sedang skripsi, mahasiswa yang tinggai menunggu wisuda, dan mahasiswa yang sudah luius. Tim di bawah koordinasi Madawima ini selanjutnya akan melakukan rehabilitasi fisik maupun psikis. Sementara Posko
bencana gempa. Rektor berharap, apa yang telah dilakukan
Pusat tetap memberikan pelayanan seperti biasanya di bawah koordinasi Menwa.
Mahasiswa yang tidak bisa mengikuti ujian semester dikarenakan terkena musibah dapat mengikuti ujian susulan dengan menghubungi dosen-dosen yang bersangkutan. Pada akhir buian Juni diterjunkan KKN Masyarakat dan KKN PPL. KKN Masyarakat boleh dikatakan sebagai KKN tindak ianjut kepedulian UNY pada korban
gempa. Sebanyak 641 mahasiswa ditempatkan di daerahdaerah yang terkena bencana. Sedangkan KKN PPL yang diteijunkan ke sekolah-sekoiah tetap dilaksanakan karena tidak semua sekoiah terkena bencana gempa. Sementara itu, UNY bersama Ul, UGM, RS PKU
Muhammadiyah Bantu! menerima bantuan untuk korban bencana gempa dari Media Grup. Acara penyerahan dilakukan secara simboiis pada Sabtu, 10 Juni 2006, pukui 15.00 di Kantor Perwakiian Media Grup Yogyakarta Ji. Cendana. Sugeng Suparwoto, Koordinator Bantuan Kemanusiaan Media Grup, menyatakan,sudah 12 hari Media Grup bergerak membantu korban bencana di DIY. Demi mendapat kabar tentang gempa hebat tersebut, Media Grup langsung bergerak membentuk tim bantuan kemanusiaan,
Media Grup dan semua pihak seiama ini mendapatkan ridia Allah swt.
Pada kesempatan lain, Minggu (11/6/2006), Serikat Pekerja Seiuruh Indonesia (SPSI) PT Jacob Biscuit yang beraiamat di Ji. Raya Kaiirungkut No. 7 Surabaya, memberikan bantuan pada korban bencana gempa di DIY meiaiui Posko Pusat Peduli Gempa UNY. Bantuan diserahkan oleh Ketua SPSI PT Jacob Biscuit, Sautiq, didampingi perwakiian karyawan, Syaifui Rizai, Sekuriti, Agus Brahmanto dan Edi
Subagyo. Menurut Sautiq, bantuan yang akan diberikan kepada korban bencana di Piyungan, Dlingo, Muntuk, dan Pundong sengaja disaiurkan lewat UNY agar mudah pendistribusiannya, mengingat UNY memiliki Posko-posko Peduli Bencana yang tersebar di berbagai wiiayah. Setelah diserahkan ke Posko Pusat, bantuan berupa 13 tenda, SOtikar, 3 kuintai beras, obat-obatan, sabun cuci, perlengkapan mandi, dan pakaian, senilai 7 juta langsung dibawa dari Posko Pusat UNY ke tempat tujuan, dikawal oleh Danardono, S.Pd., Dosen FIK UNY dan Ahmad NatsirEP,S.H.,Staf Humas UNY.f/ensaj
khususnya Tim Medis dan Tim Logistik. Dalam kondisi
bencana, yang paling utama adalah menyelamatkan yang seiamat dan bagaimana bantuan secepatnya sampai pada korban. Berkat pengaiaman menangani bencana tsunami di Aceh tempo hari. Media Grup dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dapat langsung memberikan bantuan, baik meiaiui rumah sakit, lewat udara, melayani permohonan langsung dari berbagai pihak, dan mendatangi langsung
rumah-rumah korban(data oleh reiawan)di maiam hari. Lebih Ianjut, Sugeng Suparwoto mengatakan, untuk tahap selanjutnya Media Grup akan supporting
pan di Tenda lampak anak-anak antusias me
QjggH^siswa
UNY
Juni 2006
^ iluHa ^
ran
Berita Utama
SHARING EXPERIENCE LESSON STUDY DIFMIPA FMIPA UNY mengadakan Sharing Experience
atau berbagi pengalaman dari kegiatan Lesson Study, Senin. 22 Mei 2006, di Ruang Sidang FMIPA. Untuk
kegiatan Lesson Study ini dibentuk tim pelaksana yang terdiri atas dosen senior, dosen yunior, dosen
kependidikan, dan dosen nonkependidikan dari Jurusan Pendidikan Matematika, Fisika, Klmia, dan Biologi dengan 16 topik mata kullah, berlangsung selama satu semester. Dalam sambutannya, Oekan FMIPA UNY, H. Sukirman, M.Pd., bertiarap agar Lesson Study ini bisa diterapkan langsung pada mahasiswa, ide1 d e
Lesson Study sebagai berikut. Dosen Model (DM) melakukan pembelajaran, dosen lain bertindak sebagai observer. Pada tahap yang disebut implementasi ini DM secara mandiri melaksanakan pembelajaran dan mengimpiementaslkan inovasi pembelajaran yang akan dikembangkan dan diwajibkan melaksanakan peniiaian afektif di samping peniiaian lainnya. Observer mencatat jalannya pembelajaran, observasi difokuskan pada "bagaimana mahasiswa belajar" pada setiap tahapan pembelajaran. Observer melakukan observasi dan analisis kegiatan pembelajaran
dalam
g
u
n
a
pembelajaran ditampakkan pada khalayak, sehingga para guru dapat datang dan belajar
telah belajar
untuk
merefleksi
s e s u a i
pembelajaran mereka. Dengan itu, akan dapat diubah budaya guru yang biia Lesson Study sudah tidak diajarkan dan dipantau akan kemball mengajar dengan pola seperti
dengan yang diharapkan.
semula.
Menurut Ketua Pelaksana
Kegiatan Sharing Experience, Suratsih, M.SI., berdasarkan has!) monitoring pelaksanaan Lesson Study di FMIPA UNY dosen model telah matakukan persiapan matang untuk melaksanakan Lesson Study ini beri(aitan dengan media, metode, materi, maupun mentalnya, yang jelas sangat bert>eda dengan ketika mereka tidak melaksanakan Lessor? Study. Mahasiswa jugaterpacu untuk belajaraktif, kerjasama dalam kelompok menjadi dinamis, keberanian mengemukakan pendapat lebih berkembang, waktu peri(uliahan menjadi efektif, partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran secara kelompok maupun individual meningkat tajam. Kendala yang ada, seperti penyusunan perangkat pembelajaran, adalah karena baru pertama kali dilakukan. Dengan meiibatkan banyak anggota agenda itu dapat diselesaikan dalam waktu singkat, yakni dengan penyelenggaraan workshop pelaksanaan perkuliahan. Paidi, M.Si., Koordlnator Lokal Kegiatan JICA FMIPA UNY, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan
1-1
Jui MM
mengidentifik asi apakah p
a
r
a
mahasiswa
S e m u a
*
anggota tim pelaksana diharapkan melakukan observasi
dengan mengembang kan the eyes to
see
student' dan
tim dokumentasi melakukan perekaman terhadap jalannya pembelajaran yang difokuskan pada aktivitas belajar mahasiswa, secara kelompok maupun individual. Setelah tahap implementasi selesai, dilaksanakan tahap refleksi. Fokus utama tahap ini adalah menganalisis "bagaimana
mahasiswa belajai^. Hal terpenting bagi peserta lesson study adalah mengambil makna apa yang bisa dipelajari dari tampilan tersebut. Dengan kata lain, mahasiswa bisa "belajar apa" dari penampilan DM tersebut. Refleksi dilakukan setelah pembelajaran berakhir, dengan maksud apa yang telah dipelajari observer dari pembelajaran tersebut dapat dikarifikasi dan diketahui. Bahan yang digunakan untuk refleksi adalah catatan yang dimiliki observer dan hasil rekaman tim dokumentasi yang dapat diputar ulang untuk kejadian yang menarik perhatian. Kegiatan Lesson Study direncanakan untuk dapat diimpiementasikan ke universitas lain sebagai suatu pembelajaran.(Dedy)
Berita
INOVA BANK BNI UNTUK UNY
•—B .g W.-f-
Penv^ra
an
A
bant^kijang inova dang
I'
untuklU
Kerjasama yang sudah terjalin selama ini antara Bank BNI dan UNY kembali dikukuhkan dengan penandatanganan MoU antara Bank BNI dan UNY, Kamis, 8/6/2006, dl Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Dalam sambutannya, Edy Subagyo, Pimpinan BNI Wllayah 05 Semarang, menyampaikan harapan agar kerjasama yang selama ini sudah terjalin dalam bentuk layanan tabungan, gaji karyawan/dosen, dan ATM bisa ditingkatkan lag], sep'erti pembuatan KTM yang sekallgus berupa BNI Card bag! lulusan UNY. Peningkatan kerjasama tersebut juga
d'itandal dengan bantuan Kijang Inova dari Bank BNI kepada UNY untuk menunjang kelancaran dalam
SIRKUITTENISANTARDOSEN-KARYAWAN pemberian pelayanan kepada sivltas akademika. Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., dalam pidato balasannya mengatakan, UNY berterima kaslh atas bantuan Kijang inova tersebut, akan dirawat sebaik-baiknya, dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga menjadi amal jariah bagi Bank BNI. Lebih lanjut, Sugeng mengatakan, penandatanganan MoU diharapkan akan leblh meningkatkan kerjasama dengan saling memberikan informasi. Apa yang diinglnkan UNY bisa diberikan oleh Bank BNI, demlklan seballknya. Inti dari keijasama adalah mengingatkan dan memberikan masukan demi kebaikan kedua belah pihak, sehingga kerjasama yang terjalin saling menguntungkan. Penandatanganan MoU dan Berita Acara Serah Terima Bantuan Kendaraan dilakukan oleh Pemlmpin BNI Kantor Gabang UGM, Drs. AH Mukarto, M.M. dan Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., disaksikan oleh Pemlmpin BNI Wllayah Semarang dan PR II UNY, Sutrisna Wibawa, M.Pd. dan tamu undangan, dari jajaran Bank BNI dan UNY.Turut hadir pada kesempatan tersebut PR I, PR III, Dekan-dekan, Direktur Pascasarjana, Karo AUK, Karo AAKPSI, Kadiv Humas Internal, Kadiv Humas Eksternal, dan Kadiv Promosi.
Usai penandatanganan dilakukan Test Drive dl bou/evarc/UNYoleh Pimpinan Bank BNI dan Pimpinan UNY (iensa)
SIRKUIT TENIS ANTARDOSEN-KARYAWAN PTN/PTS DIYJATENC Dalam rangka mempererat komunikasi dan tali persaudaraan antarperguruan tinggi negeri dan swasta di DIY-Jawa Tengah, diselenggarakan sirkuittenis lapangan, terkait dengan Dies Natalis UNY yang ke-42, dllkuti 8 Perguruan TInggI, yakni STSI, UNDIP, UNSOED, ISI Yogyakarta, UGM,UNS,UNNES,dan POLINES. Sebagai Pra-Pembukaan,dipertandingkan Tuan
Sukadiyanto/Sunardlyanto - Syafe'i/ Aziz berakhir dengan skor 7 8, Bambang Priyonoadi/Ngatman - Syafe'l/Rudi menghasilkan skor 3-8. Pada partai lain, UNY menang dari STSI dengan skor 3 - 2. Pasangan Herminarto Sofyan/Dapan Lasino/Suyanto dengan skor 0 - 8, Hari Yuliarto/FX Sugiyanto - Slamet/Prasad dengan skor 8 - 0,
Rumah UNY melawan UNSUD. Tim Tuan Rumah
Sukadiyanto/Margono - Ribut/lrvan dengan skor 5 - 8,
menampllkan Sumaryanto, M.Kes./Wawan Sundawan S., M.Ed., UNSUD menampllkan Suyadi/Teguh di lapangan 3 yang berakhir dengan skor 3 - 2. Sementara dl lapangan 2 pasangan Hari Yuliarto, M.Kes./Sridadi, M.Kes. melawan Nana/ Rahmatino dengan skor 8 3. Selanjutnya, Sirkuit
Sunardlyanto/Yunus SB - Suiardi/Slamet memperoleh skor 8 3,Agus S/Hari Y - Lasino/lrvan dengan skor 8-5. Tim UNS - UNNES menghasilkan skor 3 - 2 untuk kemenangan UNS, Tim UGM - UNSOED dengan skor 3 - 2 untuk kemenangan UGM, Tim ISI Yogyakarta - UGM dimenangkan UGM dengan skor2 3. Pada pertandingan antara Tim STSI melawan Tim UNDIP, UNDIP unggul 3 2, Tim UNNES berhadapan dengan Tim IS! Yogyakarta dimenangkan oleh UNNES dengan skor 4 1, dan Tim POLINES melawan Tim UNS dimenangkan oleh UNS dengan skor3 2.(Had)
dibuka oleh Pembantu Rektor III UNY, Dr. H. Herminarto
Sofyan. HadIr pada kesempatan itu Dirjen Mendikdasmen Depdiknas,Prof. H.Suyanto,Ph.D. Hasil selengkapnya dari Sirkuit Tenis Lapangan tersebut, Score 8-2. pasangan Hari Yullarto/Sukadiyanto Masrukin/lbnu dengan skor 8 - 2. Sementara Itu, pasangan
Juni 2006
^ (itoaralBa
Berita
-rEktoR'
MOdAl PENGUASAAN IIMU PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN TIDAK CUKUP! Beberapa kompetensi yang teiah wisudawan kuasai, sebagaimana dituntut dalam Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005, periu terus dikembangkan, bahkan lebih disempumakan. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang penyeienggaraan program sertifikasi pendidik yang dalam waktu dekat segera akan
ditetapkan (direncanakan paling lambat Juli 2006) menjadi Peraturan Pemerintah, periu diantisipasi dengan keslapsiagaan penuh. Demikian juga para Iuiusan nonkependidikan. Semuanya harus tetap terus meningkatkan kompetensi yang telah dimillkinya. Hal tersebut disampaikan Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., pada acara Wisuda Lulusan S2, SI,dan SO UNY,Sabtu, 3/6/2006 di Auditorium UNY. Kali ini
UNY mewisuda 531 wisudawan, 13% lebih banyakdaripada periode wisuda sebelumnya. Mereka terdiri atas: Program Pascasarjana (PPs) 55 orang, FMiPA 91 orang, FT 114 orang, FIP 63 orang, FBS 98 orang, FISE 81 orang, dan FIK 29 orang. Wisudawan cumlaude ada 38 orang, masingmasing PPs 5 orang,FMIPA8 orang, FT6 orang,FIP9 orang, FBS 3 orang, dan FISE 7 orang. Jumlah tersebut meningkat 81% dibandingkan jumlah wisudawan cumlaude pada periode wisuda Februan 2006 yang lalu.
kenyataan dan cobaan hidup seperti yang belum lama ini terjadi, bahkan barangkali masih berlangsung, prihatin bersama dalam pengungsian, gempa bumi, vulkanik maupun tektonik yang terus menems, luncuran lahar, dingin maupun panas,dan barisan awan panas'wedhusgembel'. "Kami menyadari bahwa para wisudawan telah berjuang keras dan berhasil dapat memenuhl berbagai persyaratan yang diperlukan untuk menyelesaikan studinya dengan cara mempertanggungjawabkan setiap karyanya kepada dosen penguji yang bersangkutan. Langkah sullt itu sudah terlewatkan,"tutur Rektor.Sungguhpun demikian, para wisudawan masih ditunggu oleh sederetan tugas berikutnya, yang barangkali bahkan lebih suiit, yaitu mempertanggungjawabkan keberhasiiannya kepada masyarakat iuas. Hai ini mengandung maksud bahwa setiap saat iuiusan UNY harus siap siaga mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan seialu meningkatkan kompetensi yang diperlukan.
Mengakhiri pidatonya Rektor memohon kepada hadirin untuk memberikan doa restu agar UNY semakin dapat meningkatkan peran dan fungsinya sehingga berhasil dalam
Lebih lanjut dikatakan Rektor, kenyataan menunjukkan bahwa untuk menjadi manusia seutuhnya tidak cukup hanya dengan modal penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Pengembangan kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional, olah rasa dan olah hati, pengembangan soft skill dan soft knowledge, semuanya sangat dibutuhkan. Untuk itu, waiaupun telah lulus, masih diperlukan perhatlan khusus dan terus-menerus
agar porsi latihan, penghayatan, dan Implementasi berbagai jenis kecerdasan pendukung kompetensi terus dilakukan, bahkan lebih ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan daiam mengombinaslkan olah cipta, olah hati, dan olah rasa, semuanya sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai
115 MAHASISWA HALUOLEO KE FIK Enam mahasiswa didampingi seorang dosen, La Sawali, S.Pd., M.Kes., dari Universitas Haluoleo Kendari melakukan kunjungan Studi Banding ke FIK UNY, diterima oieh Dekan FIK, Sumaryanto. M.Kes., didampingi oleh PD I, Wawan Sundawan S.. M.Ed., PD ii, Dapan, M.Kes., PD ill, Agus Sumhendartin S,, M.Pd., dan Ketua Prodi PJKR, Suhadi, M.Pd.
Pimpinan Rombongan menegaskan bahwa kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui lebih dekat
tentang pengelolaan dan pengembangan Program Studi PJKR di FIK UNY agar mahasiswa dapat menerima/menimba ilmu kepada RK UNY,sehingga diharapkan mahasiswa lebih siap dalam menyongsong masa depan yang lebih balk.
. Rombongan mengunjungi Laboratorium Olah Raga yang ada di FIK UNY, yakni Lab. Tes dan Pengukuran, Lab. Media Pembelajaran, Lab. Komputer, Lab.Adaptif, Lab. Fisioterapi, Lab.Anatomi, dan Lab, Fisiologi. Demikian pula, mereka meiihat.dari dekat fasilitas olahraga yang lain,seperti GOR,Lapangan Tenis Indor, Kolam Renang bertaraf internasional,dan seterusnya.(had)
^lUnaniUa ^
Juni 2006
Berita
UNJ - UNY PEDULIGEMPA Rombongan^dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang terdiri atas tim Humas, tim dokter/medis, staf Lembaga Pengabdian Masyarakat,dan mahasiswa dipimpin langsung oleh Rektor UNJ, Dr. Bedjo Sujanto, diterima oleh Rektor UNY dan jajarannya di Kampus Karangmalang Selasa,30 Mei 2006. Pada kesempatan itu Rektor UNJ menyatakan akan menyalurkan bantuannya melalui Posko-posko Peduli Gempa yang telahdidirikan oleh UNY.
Rombongan UNJ mengadakan peninjauan ke posko-posko UNY di Lap SKB Sewon, Posko Karangsemut, dan dan Posko Gantiwarno Klaten. Di Sana rombongan yang didampingi Pimpinan UNY menyerahkan bantuan berupa
membuka sekolah darurat. Saat ini recovery pendidikan sedang dislapkan dan nantinya akan ditangani oleh
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat(LPM). Pada kesempatan itu pula, ketika disinggung masaiah pelaksanaan ujian yang sampai saat ini masih ramai dipergunjingkan orang, Rochmad mengatakan bahwa hai tersebut memang dilematis. Secara psikologis pendidikan memang beium memungkinkan,
tetapi "the show must go on". Karena menyangkut banyak hal, mau tidak mau itu harus dilaksanakan. Kegiatan beiajar-mengajar yang menjadi kebijaksanaan Dinas Pendidikan akan segera dimulai. Yang penting, sekarang mencari solusi. Penanganan korban pasca gempa tidak bisa dilaksanakan
bahan makanan, obat-obatan, tenda, dan alas kasur.
secara parsial. Se ^-5
i
a
i
n
memberikan
Posko terakhiryang
soiusi bagaimana
dikunjungi adalah
agar korban
Posko Gantiwarno
kemudian
Klaten yang berada
survive untuk
di bawah koordlnasi FT UNY. Pada
m e m e n u h i kebutuhan
posko tersebut, para reiawan dari UNJ t i n g g a i beberapa hari untuk
sehari-hari, yang juga tidak kalah penting adalah
meiakukan
korban yang
penanganan
penndampingan kepada para korban benoana gempa.
trauma (traumatic recovery), orangorang dewasa maupun anak-
^bantuan
Rektor
UNJ juga sempat meiakukan peninjuan daerah bencana dari udara menggunakan heiikopter TNi AL didampingi Ketua Divisi Humas Eksternal UNY, Lena Satlita, M.Si., dan Wartawan SKH Kedaulatan Rakyat, Jayadi K. Kastari. Sementara itu, menurut data terakhir yang diperoieh dari SKH Kedauiatan Rakyat, per 1 Juni 2006 tercatat 1.111 gedung sekolah(SD/SMP/SMA/SMK/PT) rusak,sehingga kegiatan belajar-mengajarpraktistidak dapat dilakukan. Kepala Dinas Pendidikan DiY, Drs. Sugito, M.SI., mengatakan akan segera mendirikan sekolah darurat dengan tenda-tenda seiain membangun kembaii sekolah-sekolah yang hancur. Dr.
bisa
anak sekolah.
Yang dapat dilakukan UNY, pertama, mahasiswa "KKN Masyarakat" (KKN Peduli GempaRed.) yang akan diterjunkan akhir buian Juni, bisa membantu siswa untuk kembaii tegar menghadapi kenyataan yang ada, memotivasi siswa untuk kembaii beiajar, dan memberikan bantuan bimbingan belajar. Kedua, tenda-tenda dari Diknas Jakarta yang didirikan di sekolah yang terkena bencana hendaknya setelah dipakai untuk kegiatan beiajar-mengajar pada siang hari, bisa dipakai untuk tidur warga yang kenyataannya sampai sekarang masih membutuhkan tenda,semacam tenda terpadu.f/ensaj
H. Rochmat Wahab, M.A., Pembantu Rektor I UNY, di
ruang kerjanya mengatakan, UNY tidak akan asai
Juni 2006
^ einamlka ^
Berita
EXPERT JICA KE BANTUL Koordinator JICA FMIPA UNY, Paidi, M.SL, dan Humas
FMlPAUNY,R.DedyHerdito,S.E.
Dalam pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten BantuI, Drs. H. Sudarman DM, M.M., yang didampingi Kasubag Perencanaan, Bobot Arifiaidin, S.T., M.T., diungkapkan bahwa meskipun Kabupaten BantuI setelah ditimpa bencana gempa bumi 27 Mei 2006 lalu banyak sekolah yang rusak, namun komitmen Kabupaten BantuI untuk meningkatkan kualitas guru tetap akan dijalankan. Diharapkan pitiak JICA dan
UNYdapatmembantu. Sutiman mengungkapkan, Fakultas MlPA
L
UNY akan membantu sepenuhnya komitmen Kabupaten
k/
3^
/
Tenaga Ahli {expert) dari JICA Jepang, Mr. Toyomane dan Mr. Saito, mengunjungi Dinas Pendidikan
Kabupaten Bantu!, Jumat, 9/5/2006. Kunjungan dimaksudkan untuk melanjutkan kegiatan pelatihan guru seperti yang tertuang pada MOD yang ditandatangani
BantuI untuk meningkatkan kualitas guru. Untuk itu, perlu pendataan guru dan sekolah yang akan digunakan. Diharapkan mulai 17 Juii 2006 kegiatan ini dapat mulai berjalan meskipun bersifat darurat. Pada pertemuan itu diungkapkan bahwa bantuan dari JICA berupa tenda sebanyak 200 buah, setiap sekolah yang rusak berat diberi 2 buah untuk kegiatan belajar-mengajar. Pada tahap awal diadakan persiapan data,termasuk pertemuan dengan para Kepala
Sekolah tempat proses pelatihan dilakukan.(Dedy)
pada 18 April 2006 lalu. Expert JICA didampingi oleh Pembantu Dekan II FMIPA UNY, Drs. Sutiman,
PD III FMIPA UNY:
JANGAN LUPAKAN AIMAMATER Setelah 5 -6 tahun dibina dan didewasakan
di Fakultas, diharapkan para wisudawan dapat menerapkan ilmunya di daerah masing-masing dengan tidak meiupakan Fakultas MlPA UNY sebagai almamaternya. Lulus adalah awal dari pembelajaran yang sebenarnya dan siap bersaing di lapangan kerja. Demikian disampaikan oleh Pembantu Dekan III FMIPA UNY, Suyoso, M.Si. dalam sambutannya pada acara pelepasan wisuda bagi fresh graduate yang dilaksanakan di halaman gedung baru fakultas MlPA, 17 Juni 2006, yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPAUNY.
Pada kesempatan yang juga dihadiri oleh para orang tua dari para wisudawan tersebut, Ketua BEM, Yanuar, mohon maaf atas pelaksanaan kali itu yang berbeda dari biasanya dikarenakan peristiwa gempa bumi
^SJnamlJia ^
Juni 2006
beberapa hari sebelumnya yang membuat trauma bagi mahasiswa. Seiain itu, juga karena waktu pelaksanaan bersamaan dengan ujian akhir semester genap. Namun, kesuksesan kakak angkatan diharapkan dapat memperbesar semangat adik-adiknya untuk lulus tepat padawaktunya. Pada acara pelepasan tersebut FMIPA UNY berhasil melepas 98 mahasiswa dengan 8 orang berpredikat cumlaude, yakni: 1) Heni Wuryaningsih (P. Mat. '02 / IP
3,64), 2) Sari Wahyuningslh (IP 3,64 / P. Mat'02), 3) Catur ApriAntun(IP 3,65/ P. Pis'02),4)PonidI (IP 3,61 /P. Fis'02), 5) Erika Yusnita (IP 3,60 / P. Bio '01), 6) Jamil Suprihatiningrum (IP 3,75 / P. Kim '02), 7) Azisa Rusmaladevi (IP 3,52 / Mat '01), dan 8) Dyah Mainar Ambarwati(IP 3,57/ Kim '01).(Dedy)
Berita
ROBOT UNY STRAIEGITERBAIK Urn Robot UNY yang terdiri atas Mamik, Munir, Destya, Yuli, Indra, dan Wahyu dari Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro UNY berhasil meraih juara lomba untuk kategori Tim Robot dengan Strateg! Terbaik pada Kontes Robot Indonesia ke-8tahun 2006 di Universitas Indonesia,
3-4/6/2006. Pada babak penyisihan Tim UNY berhasil memenangkan 3 dari 4 pertandingan dengan poin kemenangan 28 setiap pertandingan. Bahkan, ada pertandingan berkesudahan dengan poin 28 0 untuk kemenangan Tim UNY. Hasil itu mengukuhkan Tim UNY sebagai juara grup dan masuk ke delapan besar. Namun, perjuangan Tim harus terhenti karena pada babak kedua yang menggunakan sistem gugur, Tim UNY bertemu dengan tim tangguh dari PENS Surabaya, yang akhimya berhasil menjadijuara pada kontes robottahun ini. Robot Tim UNY yang diberi nama Ksatria Langit memiiiki berat 35 kg (dari 50 kg berat maksimum yang diperbolehkan), terbuat dari aluminium batangan untuk rangka dan motor serta beberapa rangkaian kontrol. Robot Ksatria Langit terdiri atas 1 robot manual dan 2 robot otomatis. Robot manual bertugas menata builder block 6\ twin tower, sedangkan robot otomatis bertugas menata builder block di middle skybrldge dan left skybiidge.
Pengajar mata kuliah Robotika pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNY dan supervisor untuk Tim Robot UNY Ini, Totok Heru, M.T., Mengatakan, keunggulan Robot Ksatria Langit adalah robot ini betui-betul merupakan impiementasi dari teori robotika yang ada, yaitu robot otomatis untuk mencapai tujuan menggunakan tracer line,
robot berjalan mengikuti garis dan berbelok jika telah menghitung jumlah tertentu dari perempatan yang dilewati. Robot otomatis Tim UNY mempunyai performansi yang relatif stabil pada saat pertandingan, sementara beberapa
tim lain cenderung menggunakan ide kreatif dengan sistem mekanik. Selain itu, Robot Ksatria Langit didesain dengan sangat sederhana sesual dengan target yang ingin dicapai, sehlngga bisa dibuat hanya dengan berat 70% dari berat maksimum yang diperkenankan. Hasil selengkapnya dari Kontes Robot Indonesia 2006 sebagai berikut. Juara 1: Depth4 dari PENS, Juara II: Chaesar dari PENS, Juara III: A1 Fauzah dari POLTEK
Banjarmasin dan Sky Walker dari UNHAS. Juara kategori Desain terbaik:The Blues dari ITB,kategori Strategi Terbaik: Ksatria Langit dari UNY,dan nilai tertinggi diraih oleh Depth4 dari PENS,(lensa/fas).
Pembuatan robot ini memakan waktu 5 buian, mulai Januari
sampai dengan Mei2006. Heriambang, S.P., Pembimbing tim UNY, menjelaskan, sudah untuk ketiga kalinya Tim UNY lolos pada Kontes Robot di level nasional, bahkan pada tahun lalu Tim UNY berhasil masuk 10 besar. Keberhasilan
rnenjuarai kategori kali ini diperkirakan karena Dewan Juri menilal strategi pengambilan dan penataan pada robot
manual yang menggunakan conveyor be//yang dipadukan so
sebagai penjepit, merupakan satu-satunya tim yang menggunakan model tersebut. Sedangkan pada robot otomatis, strategi peletakan builder block menggunakan pendorong dari tali yang dipadukan dengan motor listrik.
t-'i
ic:?.
UNILA KE FJVIIEA Mahasiswa FKiP Universitas Negeri Lampung (UNILA)sebanyak 88 orang dengan didampingi 4 orang dosen dan dipandu oleh Ketua Rombongan, Drs. A.S. Ibrahim, mengunjungi FMIPA UNY pada 9/5/2006. Rombongan disambut oieh Ketua Jurusan Pendidikan Fisika, Prof. Suparwoto, M.Pd. Kunjungan bertujuan menjalin siiaturahmi antarperguruan tinggi. Rombongan melihat dari dekat Laboratorium FMiPA UNY beserta pengelolaannya. Seiain itu, mereka mendapatkan tambahan materi tentang Manajemen Laboratorium dan Lab. Pembelajaran Fisika oieh Siamet, M.T., M.Pd., materi KKN-PPLdan Microteaching oleh insih Wilujeng, M.Pd., dan materi Metode Peneiilian Pendidikan dan Skripsioleh Prof, Mundilarto.(Dedy)
JuDi 2006
^ (ifiuiiifAa ^
Berita
PELUANG
JADI DOSEN DAN KARYAWAN FIK 'Para lulusan FIK UNY diharapkan segera
melaksanakannya, akan teijadi sinkrcnisasi, dan tidak
mendapatkan pekerjaan untuk mengimplemantasikan ilmu
membingungkan. Menurut Dekan FIK, pada September dan Oktober 2006 UNY masih akan membuka pendaftaran
yang telah didapatkan selama belajar di FIK dan membawa nama baik FIK khususnya dan UNY umumnya. Demikian pula, para lulusan yang Ingin melanjutkan stud!ke S-2 FIKUNY, kesempatan masih terbuka lebar' Pemyataan itu disampaikan oleh Dekan FIK UNY, Sumaryanto, M.Kes., dalam sambutannya pada acara Pelepasan Wisudawan per 10 Juni 2006 di Ruang Sidang Utama FIK UNY. Lebih lanjut dikatakan bahwa tawaran pekerjaan bermunculan, di antaranya Palembang membutuhkan segera 4 orang guru. Yang lebih membanggakan lagi, BadanAsesor telah memberikan nilai A kepada Jurusan PJKR dan IKORA, walaupun untuk Jurusan PKO sampai berita ini diturunkan nilai akreditasinya belum turun.
Pelepasan atas 23 wisudawan kali itu temyata merupakan Pelepasan yang terakhir kali, karena untuk
selanjutnya acara Pelepasan akan digabung dengan acara Yudlsium. Kasubag Pendidikan FIK UNY, Amro, S.Pd., mengatakan bahwa penggabungan Yudlsium dengan Pelepasan itu sudah menjadi kebljakan Pimplnan, namun dalam hal pemungutan biaya juga digabungkan, tidak sendiri-sendiri, sehingga mahaslswa bisa lebih mudah
penerimaan Dosen dan Karyawan baru, sehingga para lulusan diimbau untukselalu aktif mencarl Informasl.
Pada kesempatan Itu diberlkan kenangkenangan sebagai penghargaan atas prestasi akademik
tertlnggi yang dicapal oleh 3 orang mewakill Jurusan maslng-masing: Muhani, S.Pd.Jas. (IPK 3,42 / PJKR), Ahmad Nasrulloh, S.O.R.(IPK 3,361 IKORA), dan Dessy Yunita.S.Pd.Kor.(IPK2.96/PKO).(Hadj
Si- >
•r -
Selepasan
-
sudawan FIK l^NY
ANUGERAH SAHALANCANA KARYA SATYA Dalam suasana berkabung dan berdukacita
atas perlstiwa 27 Mel lalu berupa gempa yang sampai saat ini masih berlangsung, kami atas nama sivltas akademika UNY mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya, mudah-mudahan arwah yang telah dipanggll menjadi syuhada dan khusnul khotimah, yang ditlnggalkan tetap kuat menghadapi masa depan yang
masih panjang. Demikian disampaikan Rektor IJNY, Prof. H. Sugeng Mardlyono, Ph.D., dalam sambutan pengarahannya pada Upacara penganugerahan tanda kehormatan "Satyalancana Karyasatya" untuk 30,20,dan 10 Tahun kepada dosen dan kayawan UNY dl Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat, Rabu,7Junl 2006. Lebih lanjut Rektor mengatakan, penghargaan ini diberlkan tidak sekedar anugerah karena seseorang telah melampaui waktu yang ditetapkan, tetapi anugerah atas kesetiaan, kejujuran, kedislpllnan, dan kecakapan. Terhadap keempat hal itu tidak ada plafon pasti, sehingga keempatnya ke depan masih dapat ditingkatkan melalul
10
^ dlnaraBIa ^
JuDi 2006
kinerja maslng-masing.
Sugeng juga menambahkan, "produktlvitas kineija Bapak/lbu tentu tidak hanya akan berdampak pada unit tempat Bapak/lbu bekerja di UNY, tetapi sekaligus lebih bisa menglbarkan bendera UNY. Diharapkan juga agar maslng-masing penerima melakukan introspeks! dan merencanakan untuk menlngkatkan dirl. Yang baru S-1
saya dukung untuk melanjutkan ke S-2, demikian juga yang sudah S-2 silakan ke S-3, yang S-3 segera menlngkatkan produktivitas kinerja untuk meraih jabatan
Profesor, dan yang sudah Profesor marl kita menlngkatkan UNY secara bersama-sama.
Penghargaan tanda kehormatan "Satyalancana Karyasatya' 30 Tahun diserahkan kepada 6 orang penerima oleh Rektor secara langsung, sedang penghargaan untuk 20 dan 10 tahun diserahkan secara paralel oleh PR 1, Dr. H. Rochmat Wahab,dan PR 111, Dr. H. HerminartoSofyan.(Fasj
Berita
UNY BANGUN RUMAH SAKIT DARURAT Goncangan gempa tektonik berkekuatan 5,9 SR yang terjadi pada 27 Mei 2006 lalu di Yogyakarta dan sekitarnya -- terbesar sejak gempa terakhir pada 23 Juli 1943 -- ternyata cukup memilukan. Korban-korban berjatuhan lebih dari enam ribu jiwa. Gempa menciptakan pemandangan yang cukup memilukan. Mereka, tua-muda, dewasa-anak-anak, manuia-baiita, laki-lakl-perempuan, tidak pandang bulu. Ada yang meningga! dunia di remntuhan bangunan, di peijalanan, di rumah sakit. Dari gedung-gedung megah sampai dengan rumah-rumah tua banyakyang harus rata dengan tanah. Yogyakarta-Jawa Tengah terkejut. Indonesia kaget. Dunia terperanjat. Gempa Itu ternyata meluluhlantakkan bangunan rumah penduduk, kantor, sekolah, kampus,dan sebagainya. Berbagai agenda untuk membantu korban bencana spontan dilakukan. Pun oleh berbagai pihak, dalam maupun luar daerah, dalam negerl maupun luar negerl. Tidak terkecuali Universitas Negeri
Yogyakarta {UNY), terpanggil untuk melakukan aksi kemanusiaan,baik untuk warga UNY sendiri maupun warga masyarakat pada umumnya. Untuk melakukan evakuasi dan pemberian bantuan medis kepada korban gempa bum! di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah tersebut, di samping mendirikan puluhan Posko Peduli Bencana Gempa, baik di Yogyakarta maupun Jawa Tengah. Di antaranya di Boulevard depan Gedung Rektorat UNY,di Lapangan SKB Sewon Bantui, Posko Karangsemut, Posko Taji Prambanan Klaten, di depan Kantor Lurah Timbulharjo Sewon Bantui, Tembi Bantui, Perempatan Paibapang Bantui, Ganti Warno Klaten yang dijaga secara bergantian oleh mahaslswa UNY yang tergabung dalam UKM, Pramuka, KSR, Madawima, Menwa, UNSTRAT dan
alumni. DI samping itu, UNY telah mendirikan Posko Bersama berupa rumah sakit darurat yang menempati Gelanggang Olah Raga (GOR) UNY di Jl. Kolombo Yogyakarta. Posko Bersama itu merupakan kerjasama antara UNY dan Badan SAR Nasionai,TNI AL,serta EnergI Sumber Daya Mineral(ESDM). Posko Bersama itu memberikan pelayanan cepat karena diiengkapl dengan tiga pesawat helikopter untuk mengangkut korban dari lokasi gempa dan sebaliknya untuk mengangkut bantuan kemanusiaan ke lokasi bencana. Hal ini dimungkinkan karena GOR tersebut memiiiki halaman parkir yang cukup iuas untuk mendarat helikopter. Di dalam GOR UNY yang belum sempuma itu
penanganan cepat yang dilakukan terhadap korban-korban yang didatangkan silih berganti. Saiah satu keluarga korban yang sempat dlwawancarai oleh reporter Pewara Dinamika UNY/Hadimin, keberadaan Rumah Sakit Darurat di GOR
UNY cukup tanggap, cepat, dan strategis dalam melakukan evakuasi pasien, dalam merawat korban-korban bencana, dan prosedurnya pun tidak bertele-tele. Droping logistik ke wilayah-wilayah yang kurang terjangkau juga dilayani melalui kerjasama dengan Posko Peduli Bencana yang didirikan oleh UNY. Bantuan nyata yang lain di antaranya UNY mengirimkan nasi bungkus 1500
bungkus lebih per hari, yang pengiriman pertamanya dikawal sendiri oleh Rektor UNY dengan menumpang Helikopter AL untuk warga masyarakat di lapangan SKB Sewon Bantui. Demikian pula, Pimpinan UNY berinisiatif untuk menggalang bantuan dari LPTK seluruh Indonesia dan Anggota Badan Kerjasama Antar-Perguruan Tinggi SeJatengdanDIY. Posko Bersama yang dimotori oleh Soemanto/RiyadI ini berupaya memberikan respon cepat terhadap permintaan masyarakat yang membutuhkan bantuan sesegera mungkln. Posko Bersama ini baru menutup pintu GOR UNY ketika proses evakuasi sudah dipandang cukup. UNY yang hari itu (27/5/2006 malam) akan menggelar pentas wayang kulit "Bimo Suci" dengan'dalang Kl Anom Suroto dan bintang tamu Anik Sunyahni dalam rangka Dies Natalls ke-42 serta-merta ditunda oleh Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., sampai batas waktu yang belum ditentukan. Demikian pula, kegiatankegiatan lain yang sedang berlangsung, seperti sisa ujlan semester, pemberian satya lencana kepada dosen/karyawan, dan Iain-Iain ditunda pelaksanaannya. (Lensa/fas)
sendiri tersedia iayanan Unit Gawat Darurat(UGD), kamar operasi, unit rawat-inap, apotek, dan informasi seputar korban. Tidak kurang dari 60 kali operasi medis berat dan ringan dilakukan di'rumah sakit'ini. Demiklan pula berbagai
GOR UNVberubah jadi "rumah sakjt
pasca bencana gempa di J^ja cdan
Juni 2006
ng
^ illnmiKa ^
11
Berita
a Pelatihan ini sangat bermanfaat bag! lulusan untuk mempersiapkan diri-menembus rimbanya dunia
kerja. Dengan pelatihan ini, masa tunggu lulusan sampai memperoleh pekerjaan dlharap leblh singkat. Selanjutnya, lulusan yang sudah memperoleh pekerjaan segera melapor langsung ke Fakultas atau melalui email: fise@unv.ac.id. sehingga nantlnya Fakultas akan lebih mudah memantau dan membantu lulusannya. Demlkian disampaikan oleh H. Sardiman A.M., M.Pd., Dekan
FISE UNY, pada pembukaan Pelatihan Strategi Menembus Peluang Kerja yang diikuti 95 lulusan (mahaslswa yang sudah diyudislum), 23/5/2006, di Ruang KiHajarDewantara FISE UNY. Ketua
nonpendidikan. Pemateri dan instruktur pelatihan ini dipilih dari dalam dan dari luar Fakultas.
' Pelatihan diawali Ice breaking yang dipandu psikolog Hery S, yang dengan beberapa games-nya mampu membangkltkan motivasi peserta. Tampil pada sesi pertama M. Suyanto, M.M. dari Primagama Grup yang mengupas berbagai persoalan dalam mencari kerja dan kiat-kiat smart In
entrepreneur. SesI kedua diisi oleh Pratiwi Wahyu Widiarti, M.SL yang member i kan
r---
Humas,
Kerjasama, dan Protokol FISE UNY, Lena Satllta, M.SL, yang sekaligus selaku Ketua Panitia Pelatihan, pelatihan yang diprogram oleh Humas FISE dan PD III FISE serta bekerjasama dengan IKOMA FISE UNY ini dirancang untuk diadakan lima kali dalam setahun. Tujuan dari pelatihan Ini adalah
meningkatkan soft skill lulusan dan memberi bekal kepada mereka untuk menghadapi kerasnya persaingan dunIa kerja.
Materi pelatihan yang diberikan seputar pengembangan kepribadian, kewirausahaan, pembuatan surat lamaran dan CV, menghadapi wawancara kerja, triktrik menembus dunia kerja pada instltusi pendidikan dan
pengembangan kepribadian dan kiat-kiat menghadapi wawancara. Setelah itu, Hery S. kembali memandu Ice
breaking agar
mahasiswa tidak jenuh dan tetap kompak. Pembicara terakhir, Drs. Juni Sutrisno dari Dinas
Pendidikan Prop. DIY, mengupas rekrutmen pegawai negerl sipil, khususnya calon guru. Sejak awal sampai dengan akhir pelatihan peserta tampak antusias, responsif, dan aktif mengikuti praktek-praktek yang diberikan pemateri. Dari angket evaluasi yang diisi peserta ada masukan agar ke depan pelatihan sebalknya dilakukan di luar Fakultas, di alam terbuka,dan waktunya diperpanjang.(lensa) r
PEMERIKSAAN KESEHATAN DI FISE Kesehatan merupakan salah satu nikmat Tuhan yang tak ternilai harganya. Untuk itu, kesehatan perlu dijaga dan disyukuri. Seseorang dalam kondisi sehatatau tidak dapat dideteksi melalui pemeriksaan. Salah satu cara pemeriksaan untuk mendeteksi seseorang dalam kondisi sehat atau tidak, salah satunya dengan metode elektronik. Metode ini tidak memakan waktu lama, berbeda dengan pemeriksaan secara medis. Demikian penjelasan Yulianto, saat memberikan keterangan kepada para pegawai dan dosen yang akan memeriksakan dirinya di Gedung Pusat Layanan Akademik FISE UNY beberapa waktu lalu. Metode yang diterapkan untuk penyembuhan dan deteksi penyakit hanya memerlukan waktu kurang lebih 10 menit untuk penyakit yang belum parah. Kalau sudah parah, bisa memakan waktu lebih lama, ungkapnya. Untuk pemeriksaan yang dilakukannya. Yulianto tidak memasang tarif.
Pemeriksaan mendapat tanggapan yang positf
.lunl 2(1 n
dari dosen dan karyawan FISE karena mereka sadar bahwa kesehatan mahal harganya. Sekitar 32 dosenkaryawan mendaftarkan diri untuk memeriksakan kesehatannya. Dari sejumlah dosen dan karyawan yang telah diperiksa tersebut, ada salah satu pegawai yang mengalami penyakit slrok ringan. Strok ini harus segera disembuhkan agar tidak menjadi strok yang lebih berat. Selain bergejala strok, beberapa di antaranya kolestoro). Menurut Suparmini, M.Si., salah satu peserta, mengaku, setelah diperiksa dan diterapi dirinya merasa enak dan ingin tidur. Sebenarnya cara hidup sehat itu sangat mudah teorinya, namun pelaksanaan hidup sehat itu yang sulit. Cara hidup sehat, sebagaimana diungkapkan oleh Yulianto yang beralamat praktek di Perum Graha Prima Sejahtera Blok G No.l, Karangjati, Kasihan, BantuI adalah makan teratur, banyak munim air putih, istirahat cukup, dan olahragaminimal sekalidalamsatuminggu. (poyo)
Berita
RELAWAN FBS
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
BERSIHKAN PUING-PUING
Perlngkat Pertama
Gempa tektonik berkekuatan 5.9 skala Richter,
Sabtu,27 Mei 2006, yang meluluhlantakan bumi Mataram dan sekitarnya telah menyisakan kepedihan. Ribuan orang tak terselamatkan, puluhan ribu luka-Iuka, ribuan
rumah hancur, puluhan masjid, gedung sekolah, instansi pemerintah dan swasta hancur. Mereka hidup di tendatenda darurat. Udara dingin di malam hari, terik panas matahari di siang hari, tidak lagi mereka hiraukan. Mereka pasrah, semuanya kehendak Yang Maha Kuasa. Hati siapa yang tidak tersentuh untuk membantu ketika melihat penderltaan seperti itu. Sebagai ungkapan kepedulian untuk
mengurangi penderitaan sesama, terutama bag! dosen dan karyawan Fakultas Bahasa dan Sen! (FBS) yang rumahnya hancur akibat gempa tersebut, dosen dan karyawan FBS mengadakan kerja bakti membersihkan sisa bangunan yang hancur dan merapikan peralatan rumah tangga yang masih ada. "Memang berat kalau
dirasakan, namun saya senang, bisa membantu teman kita. Hanya tenaga inilah yang bisa kita berikan," kata salah seorang tim reiawan FBS yang tidak mau disebut namanya.
Berbekal semangat yang tinggi, tim yang beranggotakan 20 orang terdiri atas dosen dan karyawan FBS, sampai berita ini ditulls, teiah melaksanakan kerja bakti di sepuluh rumah. Di FBS UNY tercatat 13 rumah hancur total dan 14 rumah rusak sebagaian. Kerja bakti
dimuiai di rumah Drs. Sudirmanto (Kasubbag Umper) di Prambanan Klaten, kemudian ke teman-teman yang iain. Semula kegiatan ini dilaksanakan setiap hari, namun karena kegiatan kantor dan ujian sudah aktif kembali,
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris S-1 FBS UNY menduduki perlngkat pertama dllihat dari besarnya animo pendaftaran calon mahasiswa baru Nonreguler (218 orang) gelombang pertama tahun akademik 2006/2007, mengungguli Program Studi
Akuntansi D-3 (195 orang) di perlngkat kedua, dan animo nomor urut tiga diperoieh Program Studi Manajemen S-1 (155 orang). Pendaftaran calon mahasiswa baru Nonreguler gelombang 1 dibuka 5- 17 Juni 2006, dengan jumlah pendaftar sebanyak 1713 orang, berasal dari DIY, Jateng, dan di luar itu. Jumlah tersebut mengalami penurunan sedikit
dibanding tahun lalu. Di samping itu, di UNY juga teiah dilaksanakan pendaftaran mahasiswa baru Nonreguler untuk jalur Penelusuran Dibit Daerah (PBD), yang
seiekslnya tidak melalui ujian tulis, cukup mengumpuikan rapor dari kelas satu semester satu sampai dengan kelas tiga semester lima, tidak pernah tinggal kelas, dan juga masuk peringkat 1 sampai dengan 20 di sekolah. Menurut Catalan Pewara Dinamika l//\/Yyang ada di kantor Registrasi BAAKPSI,sampai pendaftaran terakhir (17/6/2006)tercatat 459 calon yang mendaftar, yang terdiri atas: Pendidikan Bahasa Inggris 218 pendaftar, Pendidikan Matematika 120
pendaftar, Akuntansi S-1 195 pendaftar, Manajemen 155 pendaftar, Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan RekreasI 131 pendaftar. Semua pendaftar calon mahasiswa baru Nonreguler, balk meiaiul jalur ujian tulis maupun jalur PBD, akan diseieksi, seianjutnya pada awal Jull nanti calon diharapkan sudah melakukan heregistrasi di Fakultas
maslng-masing sesuaijadwai yang telah ditetapkan.(Apw)
make kegiatan hanya diiaksanakan pada hari Sabtu setelah senam pagi. Waiaupun, tidak tertutup kemungkinan bisa hari lain apabila sangat dibutuhkan. Setelah beberapa kali melaksanakan kerja bakti
membersihkan puing-puing bangunan rumah, temyata dirasakan banyak manfaatnya oieh teman-teman yang
terkena ifibslbali gempa. Hal itu dibuktikan dengan makin banyaknya permintaan untuk membantu, bahkan setelah pemah datang sekali, diminta untuk datang lagi. Tim Reiawan FBS ini sudah bertekad maju terus pantang mundur. Walau debu berterbangan, walau panas matahari menyengat, tak mereka hiraukan. Yang ada
dalam hati meraka adalah semangat untuk membantu meringankan penderitaan teman-temannya. Semangat
r\
mereka pantas diacungijempol.fharj r
■CD
'lRetugas:informaShpehd^ra7i mahasjswa^Progi;a S''jI!embeVifeytMnjelasa^^1)ada^aiS^
Juni 2006^ il namJfia ^ 13
Nop Re
uer
B er itB
SOSIALISASISERTIFIKASI GURU - DOSEN Sosialisasi sertifikasi guru dan dosen secara
kuaiifiasi dan kompetensi guru wajib memiliki kualifikasi
parsial barangkali sudah ada, tetapi resmi sosialisasi secara menyeluruh belum dilakukan dan memang harus
akademik dan kompetensi profesional pendidik sebagai agen pembelajaran. Kualifikasi akademik diperoieh meiaiui pendidikan tinggi program Sarjana (S-1) atau program Diploma Empat(D-IV) sesuai dengan tugasnya sebagai guru. Kompetensi profesi pendidik meliputi
dilakukan dengan pemikiran, siapa tahu nanti kita akan
dilibatkan dalam program sertifikasi guru dan dosen. Oleh karena itu, kita mengundang Prof. H. Zamroni, Ph.D. selaku Direktur Jenderal PMDK Jakarta, yang juga dosen FISE UNY. Demikian dikatakan oleh Rektor UNY,Prof. H.
Sugeng Mardiyono, Ph.D., mengawali sambutannya dalam rangka seminar sosialisasi sertifikasi guru dan dosen beberapa waktu ialu di ruang sidang utama gedung
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosiai. Sementara itu, kaiau ada guru SD belum S-1 nantinya
akan dilakukan up grading, bisa dalam bentuk diklat, penataran, atau yang lainnya, sampai dinyatakan layak
rektorat UNY.
untuk diuji dalam uji sertifikasi nanti. Memang Pemerintah
Prof. Sugeng juga menyampaikan bahwa berdasarkan pengalaman yang ada,pertama,siapa nanti
juga memikirkan nasib guru yang belum Sarjana untuk diharuskan kuliah. Yang akan menjadi kendala, siapa yang harus mengajar di kelas, siapa yang akan
yang
akan ditunjuk untuk melakukan sertifikasi,
kriterianya sudah jelas, perguruan tinggi yang
membiayai kuliahnya, belum kaiau guru bertempat tinggal
menyelenggarakan program pendidikan dan tenaga
di daerah terpencii,dan seterusnya.
pendidikan yang terakreditasi dan yang ditunjuk oleh Pemerintah. Hanya, yang tidak jelas kriterianya itu, PT yang terakreditasi itu apa dasarnya, apakah persentase dari Prodi yang ada di PT, itu nanti menentukan akreditasi dari institusi, atau hanya Prodi yang terakreditasi yang nanti akan diberi tugas untuk meiaksanakan sertifikasi, atau yang bagaimana. Kedua, pelaksanaanya nanti kirakira seperti apa, semacam tugas beiajar, kerjasama dengan Pemerintah, atau langsung dari sekolahnya masing-masing mendaftarkan siapa, mau terus dikarantina selama satu tahun lebih pius kompetensinya, apa PT yang ditunjuk itu mengirimkan tenaganya ke Pemerintah Daerah yang di sana sudah dikoordinasikan, sehingga sernbarfmengajardiaturjadwalnya, kaiau ada guru yang tidak iulus harus mengulang atau bagaimana.
Zamroni juga menyinggung hak guru untuk
memperoleh penghasiian yang layak, meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan fungsional, tunjangan profesi guru, serta maslahat tambahan. Selama guru belum memiiiki sertifikat profesi, mereka memperoleh peningkatan kesejahteraan meiaiui perbaikan tunjangan fungsional. Tentang kewajiban guru, di antaranya untuk merencanakan pembelajaran, meiaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, dan menilai/mengevaluasi hasil pembelajaran, juga perlu meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan, sejalan dengan perkembangan iimu pengetahuan,teknologi, dan seni. Di samping itu,juga bertindak objektif dan tidak diskriminatif
Harapannya iebih ianjut, masih menurut Sugeng, agar bekerjasama mempersiapkan diri untuk
atas dasarpertimbangan jenis kelamin,agama,suku,ras, dan kondisi fisik tertentu, serta menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum dan kode etik
bisa berpartisipasi daiam penyelenggaraan sertifikasi
guru serta niiai-nilai agama dan etika.
guru dan dosen,jeiasnya LPTK itu ada 12, yang sekarang eks IKIP, kemudian ada 19 FKIP yang menempel di Universitas Negeri, sementara itu, yang swasta ada 126.
Pemerintah dapat memberlakukan wajib kerja kepada
UNY sendiri sudah menyiapkan diri tentang fasilitas untuk perkuiiahan seandainya nanti ketiban sampur untuk
meiaksanakan sertifikasi yang dimaksud. Prof. H. Zamroni, Ph.D. menyampaikan bahwa
Menurut Zamroni, dalam keadaan darurat,
guru/WNI yang memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi untuk meiaksanakan tugas sebagai guru di
daerah khusus di wilayah NKRi, meiaiui Pemerintah Daerah dapat juga menetapkan poia ikatan dinas bagi calon guru bersama LPTK.
Pemerintah memandang penting bahwa Undang-undang
Hadir dalam seminar tersebut Rektor beserta
Guru dan Dosen sangat penting dan strategis dalam mendukuhg keberhasiian peningkatan mutu pendidikan nasional. Jabatan guru sebagai profesi dicanangkan oieh Presiden pada 2 Desember 2004 dan Undang-undang
para Pembantu Rektor, Dekan, para Pembantu Dekan,
Guru dan Dosen disahkan pada 6 Desember 2005. Selanjutnya, Zamroni menegaskan bahwa
14 i dfnanilfio i Jun! 2006
Kajur, Sekjur, dan Kaprodi di lingkungan UNY,sekitar 160 orang.(APW)
Berita
traumatik pasca gempa, UNY bekerjasama "dengan
\ Kasusstres,trauma,sulittidur.jantung berdebar, pusing, hipertensi akut, psikosomatik adalah kasus-kasus
Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling (PB ABKIN) yang dikoordinasikan oleh Jurusan PPB
terjadi, seorang ibu mengaku sakit dengan keluhan seperti
meneijunkan relawan konselor ke lapangan. Sembilan
di atas. Seteiah diperiksa ternyata tidak ada indikasi Ibu itu
puluh relawan berada di dua posko, yaitu di Balal Desa SItimulyo Plyungan dan di lapangan Ketcnggo Pleret
menderita sakit. Maka, diagnosisnya, ibu tersebut menderita penyakit tekanan psikis. Demikian disampaikan dr. Iqbaii. Sehingga, hadirnya relawan konselor untuk
Sebagai tindak lanjut pelatihan konseling
Bantu!.
yang sering muncul. Ada sebuah kasus yang baru saja
Setlap hari diterjunkan satu kelompok secara
pendampingan korban gempa sangat menunjang
bergilir di maslng-masing posko. Para relawan terdiri atas dosen dan mahasiswa BK, guru BK, serta alumni BK. Kegiatan Inl juga didukung oleh Jurusan Psikoiogi Pendidikan dan Bimbingan UP! Bandung, LINES,
penyembuhan psikis. H. Muh. Farozin, M.Pd, yang juga Sekjen PB ABKIN, mengungkapkan, kehadiran relawan ini adalah sepanjang pagi hingga sore hari seiama satu bulan.Seteiah dievaluasi, tidak menutup kemungkinan berlanjut hingga
Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Jakarta, iKiP Singaraja, Universitas Negeri Makasar, UKSW, dan Universitas Negeri Malang. Acara kulanuwun para relawan dipimpin
tiga bulan. Ajang kulanuwun ini seiain bersilaturahmi dengan pengurus desa setempat, tim relawan juga mendapat arahan untuk melangkah di lapangan, karena
langsung oleh Dekan FiP UNY, H. Muh. Farozin, M.Pd,
perangkat desa yang lebih paham peta, kondisi serta
didampingi beberapa dosen Jurusan PPB. Di Desa Sitimuiyo rombongan diterima oleh Sutiyar, Kabag Kesra
kebutuhandilapangan. Demikian halnya di lapangan Ketonggo Pleret BantuI, rombongan relawan diterima oleh Sekdes, RIyanto. Disampaikan bahwa 90% rumah dl lokasi kedua ini hancur.
dan Agama serta dokter dari TNI-AD, dr. Iqbaii. Sutiyar menyambut gembira kedatangan relawan konselor ini.
Riyanto mewakiii aparat desa mengungkapkan
Nantinya para konselor akan berdamplngan dengan relawan lain dalam contribute masing-masing. Di kelurahan Sitimuiyo 3154 dari 15.000 warga kehilangan tempat
sebagai backgroundpembangunan sekoiah pertama kali di
tinggai. Sekarang mereka teiah mendiami tenda-tenda serta melakukan pengobatan di posko. Masalah korban pasca gempa, terutama kondisi psikis beragam.
daerah BantuI memiliki 2SLA,3SLIP,6 SD,7TKyang seat ini rusak. Seiain Itu, dilnformasikan agar seluruh iapisan masyarakat mendapat layanan relawan termasuk
kegembiraan dengan kedatangan relawan. Desanya
pasangan usia subur.(Ratna EW)
HIBAH KOMPETISI A2 PLS Belum lama ini Jurusan Pendidikan Luar Sekoiah
FIP UNY menyelenggarakan seminar hasil penelitian tahun 2005 sebagai tindak lanjut diterimanya dana termin pertama Program Hibah Kompetisi(PHK)A-2. Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh dosen Jurusan PLS, Ketua Program Studi di lingkungan FIP dibuka oleh Pembantu Dekan I FiP UNY, TatangM.Amirin, M.SI. Yoyon Suryono, M.S., penanggung jawab kegiatan, mempresentasikan makalah "Impiementasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup {Life Skilf) bagi Warga Beiajar di Propinsi Daerah istimewa Yogyakarta" bersama FX Sudharsono, Ph.D. dan Sumarno, Ph.D.
Lulusan pendidikan formal mulai SD sampai dengan Perguruan Tinggi yang keseiuruhannya belum tentu terserap dl pasar kerja merupakan masalah besar di Indonesia. Padahal setiap tahun lembaga pendidikan.
negeri maupun swasta, meiuluskan lamatan dalam jumiah besar. Permasaiahan utama yang dihadapi adalah tidak dimilikinya bekal keterampiian mandiri sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Untuk mengurangi dan mengatasi permasaiahan tersebut, Pemerintah melalui sanggar Kegiatan Beiajar(SKB), Pusat Kegiatan Beiajar Masyarakat (PKBM), dan Balai Latihan Kerja (BLK) menyelenggarakan program pendidikan kecakapan hidup yang bertujuan memberdayakan warga masyarakat agar mampu bekerja mandiri serta layak sebagi pencari kerja yang dibutuhkan oiehdunia kerja. Masalah yang periu dikaji, apakah penyelengaraan kegiatan sudah sesuai dengan prinsip Pendidikan Luar Sekoiah (PLS) yang dipersyaratkan guna menjamin kuaiitas proses maupun hasil pendidikan pelatihan, mengingat impiementasi di masyarakat beragam. (Ratna EW)
.liitii 21106 ^(KnamlHa^
BeritB
UNY TERJUNKAN KKN PEDULIGEMPA Terkait dengan gempa 27 Mei yang meluluhlantakkan Yogyakarta dan sekitarnya, UNY menerjunkan 599 mahasiswa ke lokasi KKN di daerah gempa di wilayah DIY. Pelepasan dilakukan oleh Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., di halaman LPM UNY,Selasa(20/6). Mereka berada di iokasi KKN untuk dua bulanlebih.
Peserta dibagi dalam 20 kelompok iokasi, di Bantu! 12 keiompok (359 orang), Gunungkidui 3 kelompok
(90 orang),Sleman 3 kelompok(90 orang), dan Kuionprogo 2 kelompok (60 orang). Setiap kelompok terdlri atas 30 orang yang ditempatkan daiam satu Keiurahan/Desa. Yang ditempatkan di Bantui berada di Sewon 3 iokasi
Pendidikan Pasca Gempa(oleh Sari Rudiyati, M.Pd.). Dikatakan oleh Yulia, dampak yang ditimbulkan bencana, pada aspek psikologis a.i. akan mempengaruhl
kondlsi emosi seseorang, cara bertingkah laku dan berpikir, kemampuan mengingat, dan kemampuan belajar. Pada aspek sosial a.i. poia hubungan yang berubah karena kematian, perpisahan, pengisoliran,dan kehiiangan iainnya.
Individu yang rentan terhadap gangguan psikologis,jelas Yulia, adaiah mereka yang mendeiita cidera atau luka-iuka, terutama anak-anak, yang mellhat secara
langsung orang-orang yang menuju kematian, yang
(Bangunharjo, Pendowoharjo, Timbuiharjo), Pleret 3 lokasi
kehiiangan tempat tinggai secara permanen, yang terpisah dari keluarganya, atau kehiiangan kontak dengan sahabat terdekat, yang memiiiki keleiahan, lapar, dan terganggu
(Pleret, Wonokromo, Segoroyoso), Pandak 1 lokasi
tidurnya, yang terkontaminasi racun, dan yang memiiiki
(Wijirejo), Bambanglipuro 2 iokasi (Sidomulyo, Mulyodadi), Imogiri 3 lokasi (imogiri, Wukirsarl, Sriharjo). Yang dl
kerentanan psikologis. Yang harus diperhatlkan dalam berinteraksi
Gunungkidui di Kecamatan Pathuk 3 lokasi(Pathuk, Ngorooro,Semoyo). Yang di Sleman di Kecamatan Prambanan 3
dengan masyarakat, di antaranya mengucapkan salam
iokasi (Sumberhafjo 1, Sumberharjo 2, Madurejo). Yang di Kuionprogo dl 2 lokasi (Ngentakrejo Lendah, Tuksono Sentolo). Peserta KKN kali in! adaiah peserta program KKN Masyarakat semester khusus tahun akademik
2005/2006 yang telah dipersiapkan lama dan untuk lokasi yang telah ditetapkan. Tetapi, dengan terjadinya musibah gempa bum!,seiuruh lokasi KKN dan program-programnya diarahkan untuk penanganan masyarakat korban pasca gempa. Pembekalan diberikan pada 16-17 Juni 2005 dengan materi: Kebijakan Umum KKN UNY(oleh PR I UNY,
menurut adat setempat ketika mendatangi mereka, membina hubungan yang balk, menunjukkan empati,]angan
bersikap "sok tahu/pintar", bersikap senyaman mungkin, slap menjadi pendengar yang baik dan aktif, serta percaya diri.
Gunardo menjeiaskan, krisis pasca gempa dl bidang ekonomi a.i. ambruknya ribuan bangunan rumah, terhentinya aktivitas perdagangan, produksl, hilangnya
pendapatan warga,dan pengangguran akibat pabrik/tempat usaha hancur. Di bidang sosial a.i. tingkat derajat kesehatan menurun karena tewas, iuka-luka, sakit, fasiiitas kesehatan
Dr. H. Rochmat Wahab), Pendampingan Psikologis Pasca
ambruk, pendidikan porak poranda, baik gedung, fasiiitas, maupun tenaga pendidiknya. Bantuan bidang pendidikan
Gempa (oleh Yulia Ayriza, M.Si.), Rehabiiitasi Pemukiman
dapat saja melebar dengan ikut gotong royong, kerja bakti
Pasca Gempa (oleh Sumarjo, M.T.), Manajemen Krisis I
ilphRRRirnarrin M Si 1
Ppnat
membersihkan puing-puing rumah, memberikan siraman rohani. dan ikut ronda.(Pra)
PENGHARGAAN UNTUK TIM ROBOT BERPRESTASI Kebijakan fakultas adaiah mendorong kepada setiap mahasiswa di semua jurusan dan prodi, S-1 maupun D-3, reguler maupun nonreguier, untuk menunjukkan prestasinya. Karena setelah kita mengaku menjadi orang Fakultas Teknik, itu berarti harus ada produk teknik yang dimuncuikan. Demikian disampaikan Dekan Fakultas
Teknik UNY,Prof. Dr. H.Sugiyono, pada acara penyerahah hadiah kepada mahasjswa yang berprestasi dalam Kontes Robot Indonesia di Universitas Indonesia (Ui) Jakarta 3-4 Juni 2006 lalu di Auia FT UNY,17/6/2006.
Tim dari UNY meraih juara I dalam kategori Strategi Terbaik. Robot yang dibuat oleh Mamik.Yunanto, Endra Dwi Priyono, Dian Wahyu Prasetyo, dibantu 3 orang
mekanlk (Misbakhul Munir, Destya Purna Atmaja, dan Yuii
16 Ulaamlka
Trisaritono)diberi nama Robot Ksatria iangit. Dikatakan Sugiyono, bertahun-tahUn Jurusan Pendidikan Teknik Eiektro tidak ada mahasiswa yang luius
cumlaude, tetapi berhasil menciptakan prestasi yang pertama untuk mendapatkan suatu perighargaan secara nasional maupun interen fakultas ini. Dari Fakultas memberikan hadiah Rp 3.000.000,00(tigajUtarupiah)untuk prestasi tersebut. Pada kesempatan itu Dekan juga mengharapkan, jurusan lain di FT bisa mencapai prestasi serupa. Fakultas sangat mendorong dan menyediakan hadiah. Selain iuius cumlaude, prestasi juga dibuktikan dalam bentuk karya
teknologi. Acara diakhiri dengan demo robot ksatria iangit. (wit)
Berita
KOREOGRAFITARI:
REFLEKSI DAN REFRAKSIKREATOR Koreografi 2006, Sabtu, 13 Mel 2006, di Stage Tedja Kusuma I Kampus Kuningan FBS UNY. Lebih lanjut Dekan mengatakan, mencipta teks kreatif memang merupakan urusan yang soliter. Berkonfrontasi dengan medium pilihan, seorang koreografer sering tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengisolasi diri dari hiruk-pikuk di luarnya. la meioncat ke
dalam semesta ingatan yang paling dalam, membangun perasaan nostaigik, hasrat-hasrat rahasia, intuisi dan insting, seiuruh unsuryang memberi 'makan' dan makna padaimajinasi kreatif. Membangun kreativltas diri sendirl bukan sekedar proses penyesuaian, meiainkan proses integrasi dalam mencapai kemanusiaan sejati itu, baik sebagai
Koreografi pada hakikatnya merupakan sebuah ekspresi. Dalam dan melalui "bahasa pilihan" masingmasing, para koreografermemang membangun sejumlah hal. Di samping refleksi emosional dan intelektual sang kreator yang ditimba dari sumur pengalaman individualnya tatkala bersemuka dengan realitas, juga sering dijumpai refraksi {tidak hanya refleksi) keadaan dan pengalaman yang ditimba dari sumur-sumur soslal dan spiritual-agama. Belum lag! jika dikaitkan dengan pilihan bentuk atau genre. Oieh karena itu, ketika kita menyiapkan dan atau menonton pentas koreografi, selalu saja terbayang dalam pikiran kita sejumlah hal. Pernyataan di atas disampaikan oieh Dekan FBS UNY, Prof. Dr. H. Suminto A. Sayuti, mengawali sambutan tertuiisnya yang bertajuk "Koreografi 2006:Apa yang Kaucari, Sayang?" dalam rangka Gelar Karya
(calon) cendekiawan di bidang pendidikan tarl maupun sebagai (calon) seniman tari yang cendekia. Apakah 'ruang gaung' dalam sebuah garapan koreografis benarbenardapat dimasuki, secara bersama, oieh koreografer maupun penonton, adalah sebuah pertanyaan yang seharusnya dapat dijawab, minimal dijadikan bahan pertimbangan, demi proses kreatif berikutnya. Demikian imbuh Prof.Suminto.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Jurusan
Pendidikan Sen! Tari, Ni Nyoman Seriati, M.Hum., mengatakan, mata kuliah Komposisi dan Koreografi III merupakan bentuk pembelajaran seni tarl yang mempersyaratkan interpretasi suatu bentuk pemikiran yang mencari pengalaman baru dan memberi peluang pada interpretasi yang akan membantu mengungkap kekuatan yang terdapat dalam suatu karya seni tari. Mahasiswa seni tari UNY di samping mempunyai bekal yang cukup dalam bidang tari, mereka juga diharapkan memiliki kemampuan berkreasi olah tari sebagai bekal pengembangan dirinya di masyarakat. Geiar Karya Koreografi 2006 yang dilaksanakan Mei iaiu di Stage Tedja Kusuma I FBS UNY di bawah tim pengampunya, Ni Nyoman Seriati, M.Hum.,Trie Wahyuni, M.Pd., dan Endang Sutiyati, M.Hum., menampilkan 12 karya, masing-masing: Kidung Sundayana (Elly M dan Rini SL), Sumilaking Wadi (Lisa K dan Tri MJ), Tembang Rumpun Bambu(Endang SM dan Lena PA), Dara (Myrza
i---h
M dan undari), Kalaban Mana(Candra),Keduwung (Yulita F dan Suryani), Punthes (Ika FP dan Riana), Nyranti (Wiwie Ch dan Susanti), Rah (Endah PU dan Susi W), Kawelagar (Yunita P dan Hanni S), Saleh Gadih (Retci A dan SittaY),dan Bedegel(Fitri KdanAri W).(mar)
:©
mo robot Ksatria Langit di FT UNY
Junl 2006
i 17
B e r ita
REVITAIISASI
BUI RUMAH KITA Bumi rumah kita bukannya tidak terbatas. Butni sangatterbatas. Manusia mumpunyai populasi paling cepat perkembangannya dengan berbagai-tuntutan kehidupan yang hanya dipenuhi oleh ketersediaan sumber daya bumi. Biosfer dengan segala sistem ekologinya memberikan dukungan bagi kehidupan manusia. Namun, keberlanjutannya sangat ditentukan oleh perilaku kehidupan manusia. Kehidupan berkelanjutan itu menjadi tuntutan bagi manusia yang berperadaban.
Demikian disampaikan Prof. Dr. H. Wuryadi pada Seminar Regionai Peringatan Hari Bumi yang digelar oleh HIMA Pendldikan Geografi FIS UNY, Sabtu, 29/4/2005, di Ruang SidangTjut Nyak Dhien FiS UNY. Prof. Wuryadi menegaskan, manusia hanya dapat menyeiamatkan kehidupannya dengan iimu pengetahuan dan teknologi apabiia dinaungi oleh peradaban, kepeduiian, dan perlindungan yang berkelanjutan. Penyelamatan bumi merupakan tanggung jawab bersama dan tanggung gugat. Kebersamaan lebih menekankan persoaian moral dan nilal.
Kebersamaan dimulai dengan komitmen bersama demi
kepentingan bersama. Kebersamaan bermuara pada keadilan sosial-ekonomi dan keadiian daiam bertanggung
jawab dan bertanggung gugat. Kebersamaan juga memberikan jaminan bagi kehidupan berkelanjutan,keadiian antargenerasi dan keadiian antarbangsa(ruang). SituasI dunia mempengaruhi kondisi bumi. Pola
produksl dan konsumsl dunIa telah berada pada kondisi yang kritis dan daiam keadaan "saklt" Affiuenza. DominasI
kekuasaan pemiiik modal semakin nyata daiam seluruh kehidupan di muka bumi dengan orientasi tunggainya "mencari keuntungan". Keuntungan sebagai tujuan utamanya, tanpa memikirkan keadaan lain, sehingga yang terjadi adalah munculnya ketidakadilan, kemiskinan, dan ketidakpedulian. Kesenjangan semakin nyata, semakin iebar. Konfiik kekerasan makin menyebar,penderitaan makin
berat. Sumber daya bumi banyak dinikmati oleh penduduk yang mempunyai modal. Hanya sebagian kecii sumber daya bumi terbagi pada sebagian besar pendudukmiskin. iimu dan teknologi lebih banyak dikuasai oleh si kaya.Akibatnya telah pasti,ekpioltasi kekayaan bumi hanya untukmereka si kaya. Prinsip-prinsip Piagam Bumi harus ditegakkan dan dilaksanakan dengan cara menghormati dan memelihara komunitas kehidupan, menjaga keutuhan ekologis, menjaga kesetaraan keadiian sosiai dan ekonomi, dan
mengimpiementasikan kehidupan daiam demokrasi, perdamalan,dan anti kekerasan. Seminar yang dihadiri oleh mahasiswa jurusan
Pendidikan Geografi FiS UNY dan pemerhati masalah iingkungan tersebut, ditegaskan oleh Safran Sairui Alim, Ketua Panitia, sebagai rangkaian daiam memperingatl Harl Bumi tahun 2006 dengan tajuk "Save Our Earth by4Actions:
1) Conse/vaf/o/i, 2) Use of Morerenewable Resources, 3) Reuse & Recyeling,4)Population Control. (Poyo)
18
^ dUiamUa ^
Juni 2006
PENDIDIKAN PROFESIONAL GURU Kebijakan sertiflkasi daiam rangka profesionaiisme guru ibarat sebuah puncak gunung es, karena di bawahnya terdapat beriapis-lapis permasalahan yang menghadang, di antaranya pemulihan dan peningkatan kapasitas LPTK agar dapat mengemban misi penyeienggaraan program pendidikan profesionai. Di samping itu, pengeloiaan tenaga guru selama ini telah berakar budaya (cara berpikir dan bertindak) kurang hirau efislensi dan kurang hirau mutu yang disertal kecenderungan tIdak jujur serta keengganan bekeija keras untuk meraih hasil yang terbaik. Sebelumnya penghargaan terhadap guru hanya berupa basa-basi, akibatnya kinerja guru kurang membuahkan pendidikan yang bermutu. Demikian disampaikan oleh Prof. Dr. T. Raka Joni daiam sarasehan sertiflkasi pendldik di Aula Registrasi UNY, Sabtu 20/5/2006, yang diikuti oleh dosen-dosen dari FiP
UNY, dihadiri pula oleh Pembantu Rektor I UNY, Dr. H. Rochmat Wahab,M.A.
Lebih ianjut, Raka Joni menuturkan,jabatan guru masih merupakan piiihan terakhir bagi lulusan SMA. Kebanyakan siswa iulusan SMA masuk ke Perguruan Tlnggi dengan piiihan pertama nonkeguruan/nonkependidikan. Akibatnya, siswa yang masuk program kependidikan/keguruan (baca: sekoiah guru) diikuti oleh iulusan SMA sisa-sisa, setelah kelas lapis pertama tertampung di Perguruan "Hnggi umum.Biia hal in! terus dibiarkan, menjadi guru merupakan piiihan terakhir, maka kinefja guru gagal membuahkan pendidikan bermutu tinggi. Dengan tersedianya imbalan yang signifikan melalui pemberiakuan UU guru dan dosen, ada peluang untuk meningkatkan kinerja guru serta daya tarik bidang keguruan, sehingga dapat merekrut calon-calon yang bermutu, dari segi kemampuan maupun komitmen.
Menjadi guru tidak bisa diiakukan dengan cara Instan. Profesi apapun akan menjadi arif manakaia telah memlliki jam terbang tinggi. Ada dua kelompok profesionai pendidikan guru. Pertama, Pendidikan Pra-Jabatan dapat dipiiahkan menjadi Pendidikan Profesionai Guru Terintegrasi' dan Pendidikan Profesionai Guru 'Konsekutif. Untuk kedua jenis program ini,
pembelajaran diselenggarakan secara konvensionai, yaitu mahasiswa beiajar secara purna waktu di kampus dan diakhiri dengan tes kompetensi akademik dan asesmen penguasaan
kompetensi profesionai yang mengedepankan rekam jejak {track record) daiam PPL. Kedua, Pendidikan untuk Guru Berpengalaman, dipiiahkan menjadi program sertiflkasi yang dirancang khusus dan diperuntukkan sejumiah besar guru berpengalaman yang sangat heterogen iatar beiakang serta kebutuhan beiajarnya,sehingga perlu dirancang secara khusus. Selanjutnya, Program RevalidasI Sertifikat Pendldik dibutuhkan apabiia kelak diberlakukan ketentuan usia vailditas sertifikat pendldik. Daiam kedua jenis program ini peiaksanaan dimulai dengan survai awai kompetensi akademik peserta untuk menentukan menu program yang sesuai yang sesuai dengan kebutuhan beiajar kelompok peserta. Demikian Raka Joni menutup sarasehan.(RatnaEW)
Berita
PEIMH KONSEIINGIRAUMAUK Semua terjadi atas kehendak Allah. Tidaksehelal daun
pun jatuh tanpa kehendak-Nya. Ketika Yogya berslap dengan letusan gunung Merapi, tiba-tiba gampa bum! datang dan mengubah kehldupan beribu umat manusia daiam sekejap. Ada yang kehllangan rumah, harta benda, dan juga keluarga. Bag! yang masih hidup, hikmah yang didapatkan adalah bersyukur. Namun, keberlanjutan hidup masih menyisakan masalah, dl antaranya trauma dan sires. Tugas para dosen dan mahasiswa
Bimbingan dan Konseling (BK) adalah memberikan semangat. Mali kita tunjukkan keseriusan daiam menjalankan tugas Ini. Demikian disampaikan oleh Dr. Ahman, M.Pd, Dosen UP!
Bandung, sekallgus Ketua I PB ABKIN, mengawall keglatan Pelatihan Konseling Traumatik Pasca Gempa yang diikuti oleh 101 peserta berasal dari dosen, mahasiswa, dan alumni BK berbagai
masalah pelaksanaan konseling pasca trauma'.(3) Drs. Allzamar, M.Pd. Kons.(UNP)dengan materi'Konsep dasar konseling pasca traumatik', (4) Prof. Dr. Soli Abimanyu, dengan materi
'Keterampilan dan teknik pelaksanaan intervensi pasca trauma'.(5) Dra. Wiraha Hanum, M.Pd. (UNJ) lentang 'Pengembangan
Intervensi konseling pasca traumatic.'(6) Dr. Triono, M.Pd.(UM) dengan materi 'Monitoring program pasca trauma.'(7) Prof. Dr. I Ketut Dharsana, M.Pd. (IKIP SIngaraja) dengan materi 'Pengembangan foster dan penyiapan aiat-alat pendukung kegiatan.' (8) Suwarjo, M.Pd. (UNY) dengan materi 'Pengembangan tugas untuk intervensi.' Pembicara pada MInggunya berasal dari International Islamic University Malaysia dan UGM. Sofia Retnowati, Dosen
Jangan kita membawa masalah kita ke sana. Semoga kita bisa membawa kecerahan bagi kehidupan mereka dengan
Psikologi UGM, memaparkan teknik reiaksasi untuk mengatasi stress. Menurutnya,tekanan dan ketegangan yang meningkal dari hari ke hari, pada gillrannya akan berpengaruh pada kondisi jasmaniah-fislologis, psikologis,soslal, dan spiritual.Ada beberapa cara untuk mengurangi stress, dl antaranya dengan mengenaii diri, yaltu dengan menerima kelebihan dan kekurangan diri. Melakukan olahraga secara tepat dan teratur karena dengan olahraga otak akan memproduksl zat penenang (endorphln) yang membuat tubuh dan piklran menjadi rilek dan segar. Istlrahat dan cukup tidur akan memulihkan tenaga. Selain itu, kita harus panda! mengatur waktu untuk merencanakan kegiatan di samping poia makan
keprofesionalitasan kita." Demikian disampaikan oleh H. Muh.
sehat.
Farozin, M.Pd., Dekan FIP UNY, sekallgus Sekjen PB ABKIN
Teknik lain untuk mengurangi stres adalah reiaksasi pernafasan dan otot. Pada reiaksasi pemafasan peserta diajak praktek dengan memejankan mata, menghlrup udara panjang dari
perguruan tinggi di Indonesia,selama 2 harl, 13-14 Juni 2006.
Keglatan yang berlangsung sejak MInggu 11 Juni 2006 diikuti oleh 60 guru bimbingan karier darl berbagai sekolah."Ada dua niat dari kegiatan ini. Pertama, menambah pengelahuan bagi peserta sebagai tambahan belajar dan menyambungkan materi kepada keluarga yang terkena musibah. Daiam menjalankan tugas dl lapangan hendaknya kita mampu menjadi penyejuk dan penyegar suasana bagI masyarakat yang terkena musibah.
ketika membukaacara.
Pelatihan tersebut menghadirkan pembicara: (1) Drs. Nandang Rusmana, M.Pd.(DPI)dan Drs.Suherman, M.Pd.(UP!) dengan materi: 'ice breaking dan perkenalan antarpeserta'. Pada sajian ini peserta diminta mengelompok berdasarkan nama kelompok yang tercantum sesuai dengan tanda peserta masingmasing. Tiap kelompok diminta untuk mengidentiflkasi permasalahan anggota sebeium diterjunkan ke lapangan. (2) Lobby Leokmono, Ph.D.(UKSW)materi 'identifikasi harapan dan
hidung, menahannya daiam 10 detik, kemudian dihembuskan
lewat mulut, Itu dilakukan berulang-ulang sampal perasaan nyaman mengallr daiam tubuh. Pada reiaksasi otot, peserta diajak menggenggam tangan kiri dan membuat kepalan kencang, selanjutnya melepaskannya perlahan-lahan, menekuk kedua tangan ke belakang,kedua jari menunjuk ke langit-langit. Reiaksasi ototjuga dilakukan pada daerah pundak, mata,leher, rahang, bibir, dan punggung.(RatnaEW)
FIS BERUBAH MENJADI FISE Sesual dengan Permendlknas, mulai 1 Maret 2006
Fakultas llmu Sosial(FIS) UNY secara yuridis berubah menjadi
masyarakat kampus agar tidak luweh, mengingat di sekitar kita ada manusia lain dan makhluk lain. Oleh karena itu,
Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi (FISE) UNY FIS UNY. Perubahan tersebut dilakukan dengan pertimbangan filosofis,
bermoral.
membangun insan tidak sekedar cedas saja, namun harus
yakni untuk memperkuat lulusan dan membangun kehldupan
Yudisium periode April 2006 diikuti 64 peserta,
akademis yang berkualitas, serta untuk memenuhi tuntutan
terdiri atas: program S1 kependidikan 30 orang, program SI nonkependidikan 17 orang, dan program D-lll 17 orang. IP tertinggi program kependidikan diraih Maemunah (3,49) darl
pasar. Demikian diungkapkan H.SardimanA.M., M.Pd., Dekan
FISE UNY, pada upacara yudisium periode April 2006. Launc/j/ng perubahan FIS menjadi FISE dilaksanakan pada 17
Prodi PPKn, program nonkependidikan diraih Farlda AnifatuI
Mei2006.
W.(3,47) dari Prodi Manajemen,dan program D-lll diraih Anita
Sardiman mengatakan, FISE UNY mempunyai tujuan membangun insan yang cerdas, arif, dan religius,
Siwi Cahyani(3,80/cumlaude).
menghasilkan lulusan yang cendekia dan berakhlak mulla. Moralitas religius diperlukan untuk memahami etika
Hadir pada yudisium tersebut Prof. Dr. Muhyadi(PD I), Drs. Agus Sudarsono (PD II), Sugi Rahayu, M.Pd, M.Si.
(Sekretaris Senat), dan beberapa Kajur dan Kaprodi di lingkungan FISE UNY.(Poyoj
Juni 2006
I fllnamtta ^
19
JPINI PROGRAM PENYETARAAN KUALIFIKASIAKADEMIK
GURU LULUSAN D-II/D-IIISETARA D-IV/S-1 (Bagian 1 dari 2 tulisan) Oleh: Sukirman, M.Pd.*) A.
Pendahuluan
Guru merupakan salah satu kunci dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebagai tenaga prcfesicnal, pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidiksesuaidenganpersyaratan untuksetiapjenis pendidikan tertentu. Hal itu sesuai dengan apa yang diamanatkan Pasal 7 UU No.14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen yang berisi dl antaranya: Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip, antara lain: memiliki kualifikasi akademik dan iatar beiakang
pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya, dan memiliki kompetensi yang diperiukan sesuai dengan bidang tugas. Sedangkan Pasai 9 menyatakan bahwa kualifikasi sebagaimana dimaksud diperoieh melaiui
tersebut, selain pembiayaan, muncui permasalahan
berikutnya, yaitu lembaga mana yang harus menangani pemecahan masalah tersebut. Salah satu lembaga yang paling reievan untuk menanganinya adalah LPTK. Tetapi, apakah semua program sludi pada LPTK berhak menanganinya. Hal itu menjadi kewenangan pengambil kebijakan di tingkat pusat yang harus memutuskan agar peningkatan kualitas guru yang diharapkan bisaterwujud. Berdasarkan UU No.14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen, sertifikasi profesi guru dilakukan terhadap guru yang telah memiliki kualifikasi akademik
minimal Sarjana (S-1) atau D-iV. Data tentang Iatar beiakang kualifikasi guru pada berbagai tingkatan sekolah, muiai dari PAUD sampai dengan Pendidikan Menengah, menunjukkan bahwa sebagian besarguru belum memiliki kualifikasi akademik minimum yang
daiam Pasal 29 PR Rl No.19 Tahun 2005 tentang
dipersyaratkan, yaitu S-1 atau D-iV. Dewasa inijumlah guru di Indonesia mencapai 2.667.655 orang (webs/fe Depdiknas per 15 Februari 2006). Dari jumlah tersebut baru 887.751 orang guru yang telah memiliki kualifikasi
Standar Nasionai Pendidikan, yang intinya berisi:
akademik minimum S-1 atau D-IV. Banyaknya guru
Pendidik pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
yang belum memiliki kualifkasi akademik minimum tersebut tertera padaTabel 1 be'rikut.
pendidikan tlnggi jenjang S-1 (sarjana) atau D-IV (diploma empat). Tentang ha! tersebut iebih tegas dinyatakan
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SDLB/ SMPLB/SMALB,
dan SMK/MAK masing-masing memiliki: a.
kualifikasi akademik pendidikan
rhtnimum^diploma empat(D-iV)atau sarjana(S-1),
Tabel 1. Banyaknya Guru yang Beium Memiliki Kualifikasi Akademik Minimal S-1/D-IV
b. jatar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata peiajaran yangdiajarkan,
c.
sertifikat profesi guru sesuai dengan-jenis dan tingkatsekolah tempat kerjanya.
Beiiakunya UU dan PP dl atas, di samping bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan pendidik, memuncuikan banyak masalah, di antaranya tentang kualifikasi akademik guru, sertifikasi profesi guru, kesesuaian mata peiajaran yang ditugaskan kepada guru dengan Iatar beiakang pendidikan yang dimliiki guru. Permasalahan tersebut cukup serius karena kondisi
rill di lapangan belum sesuai dengan tuntutan UU dan PP tersebut, di antaranya: banyak guru yang beium memiliki kualifikasi akademik D-IV atau S-1, banyak
guru yang memiliki Iatar beiakang pendidikan tinggi tidak sesuai dengan mata peiajaran yang diampu,
semua guru harus mengikuti uji kompetensi dan program sertifikasi profesi guru. Untuk dua kegiatan terakhirdi atas, kita beium memiliki pengaiaman, karena kita belum pernah menyelenggarakannya. Untuk memecahkan masalah
20
^dlosmna
iJuni 2006
No
Jenjang Sekolah
1
TK
2
SD/MI
.3
Jumlah
(Orang) 131.751 1.131.687
SMP/MTs
269.127
4
SMA/MA
61.947
5
SMK/MAK
52.398
6
SLB
4.418 Jumlah
1.789.225
Memperhatikan banyaknya guru yang be|um berkuaiifikasi akademik minimum S-1 atau D-IV
tersebut diperiukan penanganan yang cermat agar
tidak menimbuikan penurunan kualitas pendidikan
yang sedang berlangsung di sekolah. Oleh karena itu, periu dicari model-model peningkatan kualifikasi akademik para guru yang paling feasible untuk dilaksanakan.
PINI
TK hingga SMA/MA/SMK agar setara S-1 atau D-IV,
Program Kelanjutan Studi (PKS). Sedangkan izin belajar yang bersifat kelompok dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dan Dinas Kesehatan Propinsi
UNY menawarkan tiga alternatif yang dapat
DIY
B. Model Penyetaraan KuallfikasiAkademik
Untuk meningkatkan kualifikasi akademik para guru ditempuh:
1. Tugas Belajar, yaitu program penyetaraan kualifikasi guru, di mana guru yang belum memenuhi kualifikasi dibebaskan dari tugas mengajar dan ditugaskan mengikuti perkuliahan di Perguruan Tinggi. Tugas belajar ini dapat bersifat mandiri atau kelompok. Tugas belajar mandiri adalah penyetaraan ke S-1 yang perkuliahannya terintegrasi dengan program S-1 regular, sedangkan tugas belajar kelompok (minimum 20 guru) penyelenggaraan kuliahnya dilaksanakan dalam kelas tersendiri. Penugasan guru tersebut dapat dllakukan dan dlkoordinasikan oleh Dinas
Pendidlkan Kabupaten atau Dinas Pendidikan Propinsi.
UNY pernah menyelenggarakan cara tersebut, balk yang mandiri maupun kelompok. Tugas belajar yang bersifat mandiri dilaksanakan dalam bentuk
3. Model Berkaia, yaitu model penyetaraan guru yang pelaksanaan perkuliahannya dilakukan pada saat liburan sekolah. Untuk model ini ada dua
macam cara yang dapat ditempuh: a. Model Berkaia Terpadu, yaitu model penyetaraan guru yang pelaksanaan
perkuliahannya dilakukan pada saat libur antarsemester ditambah dengan kuliah tertulls
(assesmenfs/tugas-tugas) pada semester di antara dua liburan semester. Jika setiap liburan semester berlangsung dua minggu, maka bobot sajian mated perkuliahan tatap muka dan kuliah tertulisberbanding 2:1. b. Model Berkaia Blok Waktu, yaitu model penyetaraan guru yang pelaksanaan perkuliahan dilakukan pada saatliburan sekolah saja. Keuntungan program penyetaraan dengan alternatif model2dan3diantaranya: a. Tugas mengajar para peserta (guru) program penyetaraan masih tetap berjalan, sehingga tidak
Program Kelanjutan Studi(PKS),sedangkan tugas belajar yang bersifat kelompok dilaksanakan dalam bentuk kerjasama dengan Direktorat Dikmenum Ditjen Dikdasmen, bagi guru-guru SMAdi Indonesia bagian tengah dan Indonesia baglan timur. Keuntungan program penyetaraan model 1 (tugas belajar)iaiah penyelesaian studi lebih cepat karena peserta dapat berkonsentrasi pada tugas belajar tanpa beban tugas mengajar. Kelemahannya, terjadi kekosongan guru di sekolah selama guru yang bersangkutan melaksanakan tugas belajar. 2. Izin Belajar, yaitu program penyetaraan kualifikasi guru, di mana guru tetap melaksanakan tugas mengajar di sekolah, tetapi dalam waktu yang sama mereka juga mengikuti kullah dl Perguruan
C. Kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam pembelajaran langsung dapat dikonsultasikan kepada pakar pembelajaran selama kuliah tatap muka berlangsung atau selama tutorial,
Tinggi. Perkuliahan dilaksanakan di sela-sela
d. Program ini dapat langsung diteruskan dengan
mengajar atau pada hari-hari tidak mengajar. Izin belajar ini pun dapat bersifat mandiri atau kelompok. Untuk izin belajar yang bersifat mandiri,
penyelenggaaraan perkuliahannya sama dengan tugas belajar mandiri.Perbedaannya hanya teiietak pada beban mengajar.Sedangkan untuk izin belajar kelompok (minimal 20 guru), penyelenggaraan kuliahnya dilakukan dalam kelas tersendiri. Calon peserta dapat dikoordinasikan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten/Propinsi dan para Kepala Sekolah,sehingga jadwal mengajar para guru yang memperoleh izin belajar dapat diatur, misalnya Kamis hingga Sabtu guru-guru tersebut dibebaskan
mengganggu proses pembelajaran di sekolah.
b. Kuliah tatap muka dilakukan pada had libur sekolah, sedangkan kuliah tertulis (penyelesaian tugas-tugas) dapat dilaksanakan bersamaan
dengan pelaksanaan proses belajar-mengajar di sekolah atau sebagai salah satu kegiatan dalam MGMP, bahkan dapat nrienghadirkan dosen untuk tutorial.
Program Sertifikasi Profesi Guru.
Adapun kelemahannya, waktu penyelesaian studi relatif lama karena guru hanya dapat melaksanakan kuliah pada hari-hari tertentu atau pada liburan sekolah saja, di samping konsentrasi guru terbagi, selain kegiatan mempelajari mated kuliah, harus melakukan kegiatan mengajar dan kegiatan sekolah yang lain.
C. Pengembangan Kurikulum Penyetaraan ke DIV/S-1
Pengembangan Kurikulum Penyetaraan kualitas guru dari lulusan D-ll/D-lll ke D-IV/S-1 secara
dari tugas mengajar.
umum didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan
UNY pernah menyelenggarakan cara itu, balk
berikut.
mandiri maupun kelompok. Untuk guru, izin belajar
a. Kurikulum D-IV / S-1 pada Program Studi yang sed.ang berlaku saatsekarang.
yang bersifat mandin dilakukan dalam bentuk
Juni 2006
I dJnaniBia^ 21
PINI
b. Standar Kompetensi Guru yang mengacu pada kompetensi-kompetensi pedagogik, profesional,
ditempuhnya merupakan program terminal/profesi, beberapa mata kuliah Bidang
soslal.dan kepribadian.
Studi dan Kependidikan pada program D-li kurang mendalam, sehingga pendalaman dari beberapa matakuiiah Bidang Studi dan Kependidikan tersebut harus ditempuh dalam penyetaraan ke S1. Namun, beban pendalaman Ini dihargai sebagai penghargaan pengalaman guru selama mengajar. Selain itu, penghargaan pengalaman kerja masih memperhitungkan masa keija, karya tulis, dan pelatihan yang pernah diikuti peserta. Karya tulis dan pelatihan yang diikuti harus sesuai dengan bidang studi pada Program Studi yang
1. Kurikulum Program Penyetaraan D-lll ke S-1
Mengingat kurikulum Program Stud! S-1 berkisar 144
160 sks, sedangkan kurikulum
Program Stud! pada jenjang D-lll berkisar 110 120 sks, maka beban Program Penyetaraan Guru lulusan D-lll ke S-1 akan berkisar 34 40 sks.
Mengingat program D-lll yang telah ditempuhnya merupakan program terminal/profesi, beberapa mata kuliah BIdang Studi pada program D-ill kurang mendalam,
sehingga pendalaman dari beberapa mata kuliah bidang studi tersebut harus ditempuh dalam penyetaraan ke S-1. Beban pendalaman ini dihargai sebagai pengalaman guru selama mengajar. Selain itu, penghargaan pengalaman kerja maslh memperhitungkan masa kerja, karya tulis, dan pelatihan yang pernah diikuti peserta. Karya tulis dan pelatihan yang diikuti harus sesuai dengan bidang studi pada Program Studi yang akan ditempuhnya.
akan ditempuhnya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut. Program Penyetaraan Guru lulusan D-II ke S-1 maksimal akan berkisar 64
mata kuliah yang harus ditempuh dalam program penyetaraan D-li ke S-1 untuk setiap Program Studi.
Tabei 3. Mata Kuliah Progfam Penyetaraan Kualifikasi Guru Lulusan D-il ke S-1 Program Studi Pendidikan
Berdasarkan pertimbangan tersebut, beban sks pada program penyetaraan guru
Kompetensi
Kode No
lulusan D-lil ke S-1 maksimal akan berkisar 34
80 sks.
Selanjutnya, berdasarkan standar kompetensi guru pemula dan pengembangan iimu, dipiiih
Mata Kuliah
Pa
Pr
K
sks
Nama Mata S
Kuliah
T
P
L
Jml
40 sks. Selanjutnya, berdasarkan standar
kompetensi guru pemula dan pengembangan iimu, dipiiih mata kuliah yang harus ditempuh dalam program penyetaraan D-iii ke S-1 untuk
Jumlah sks MAKSIMAL beiidsar64-80sks.
setiap Program Studi.
Keterangan: Pe = Pedagogik, Pr=Profesional, K=Kepribadian,S=Sosial. label 2. Mata Kuliah Program Penyetaraan Kualifikasi Guru Lulusan D-lil ke S-1 Program Studi Pendidikan' No
Kode Mata Kuliah
Kotnpetensl Pe
Pr
K
S
Nama Mala Kuliah
sks T
P
I
Jml
Kurikulum ini juga memuat deskripsi untuk tiap mata kuiiah yang berisi di antaranya: 1. Nama Mata Kuliah: (...sks) 2. Standar Kompetensi: 3. Uraian singkat isi mata kuiiah; 4.
Referensi:
Jumlah sks MAKSIMAL berkisar 34- 40 sks.
Keterangan: Pe=Pedagogik,Pr=Profesional, K=Kepribadian,S=Sosial, Kurikulum ini juga memuat deskripsi untuk tiap mata kuliah yang berisi antara lain: 1. Nama Mata Kuliah: 2. Standar Kompetensi:
(...sks)
3. Uraian singkat/Deskripsi isi mata kuliah: 4. Referensi:
berkisar 144 160sks,sedang kurikulum Program
Studi pada jenjang D-il berkisar 80 sks, maka Program Penyetaraan Guru lulusan D-ii ke S-1 akanberkisar64 80sks.
Mengingat program D-il yang telah
^dinmnWa ^
Mengingat kurikulum Program Studi D-iV berkisar 144
160 sks, sedangkan kurikulum
Program Studi pada jenjang D-lil berkisar 110 120 sks, dan memperhitungkan pengalaman kerja guru
yang berupa masa kerja, karya tulis, dan pelatihan yang pernah diikuti peserta, maka beban Program Penyetaraan Guru lulusan D-iii ke D-iV maksimal akan berkisar 34 40 sks. Karya tulis dan pelatihan
2. Kurikulum Program Penyetaraan D-il ke S-1 Mengingat kurikulum Program Studi S1
22
3. Kurikulum Penyetaraan D-iil ke D-IV
Juni 2006
yang diikuti harus sesuai dengan bidang studi pada Program Studi yang akan ditempuhnya. Berdasarkan standar kompetensi guru pemula dan pengembangan iimu, dipiiih mata kuliah yang harus ditempuh dalam program
penyetaraan D-iil ke D-IV untuk setiap Program Studi.
PINI
label 4. Mala Kuliah Program Penyetaraan Kualifikasi Guru Lulusan D-lll ke D-IV No
Kode
Komiietensi
Mata Kuliah
Pe
Pf
K
Nama Mata S
sks
Kuliah
T
P
L
Jml
C.
Penghargaan Pengaiaman Kerja Guru daiam
SKS Mata Kuliah
Asumsi akademik / profesional yang digunakan untuk mempertimbangkan daiam memperhitungkan penghargaan pengaiaman kerja guru dengan niiai sks mata kuiiah, di antaranya:
1.
Makin lama masa kerja yang dimiiiki oleh seorarig
2.
guru,akan makin meningkat profesional kerja guru. Makin banyak pelatihan profesi yang dilakukan oieh seorang guru, akan meningkat mutu profesional
Jumlah sks MAKSIMAL berkisar 34-40 sks.
Ketefangan: Pe = Pedagogik, Pr=Profesional, K=Kepribadian,8=Sosial.
Kurikulum ini juga memuat deskripsi untuk tiap mata kuliah yang berisi di antaranya: 1. Nama Mata Kuliah: (...sks) 2. StandarKompetensi:
3. Uraian singkat/ Deskripsi isi mata kuliah: 4.
Referensi:
2. Kurikulum Penyetaraan D4I ke D4V
Mengingat kurikulum Program Studi D-IV berkisar144 160sks,sedang kurikulum Program Studi pada jenjang D-il berkisar 80 sks, dan memperhitungkan pengaiaman kerja guru yang berupa masa kerja, karya tulis, dan pelatihan yang pernah diikuti peserta, maka Program
■ guru.
3.
Guru yang berkualitas akan senantlasa dipiiih oieh kelompok profesinya sebagai peiatih/tutor. 4. Guru yang berkualitas akan senantiasa menyebarkan ide atau pengetahuannya kepada khaiayak melalui media cetakatau yang lain.. Berdasarkan asumsi tersebut, macam pengaiaman kerja guru dan penghargaannya daiam sks dapat dikeiompokkansepertiterlihat daiam tabei berikut. Tabel 6. Penghargaan Pengaiaman Keija Guru daiam SKS Mata Kuliah Pengaiaman Kerja
No
1
d] 15,1 - 20 tahun e) 20,1-25 tahun f) 25,1-30tahun 0 Lebih dari 30 tahun. 2
10
14
12
0,5
0.5
b) 51-100jam
1
1
c) 101-200jam
1.5
1.5
Per sertifikat Per sertifikat Per sertifikat
2
2
2.5
2,5
Per sertifrkat Per sertifikat
0,05
0.10
Per makalah
0,05 0,10 1,00 0,10
0,10 0,20 1,50 0,20
Karya Ilmiah yang sesuai dengan Bidang Makalah diseminarkan
Artikel dipublikasikan di:
-Surat kabar/Majalah Popular Nama Mata
S
12
Pelatihan/Penataran yang sesuai dengan bidang Studinya (lama):
-Jumal
K
4
Studi, lemiri atas:
Program Studi Pendidikan
Pr
6 8
a) 24-50 jam
Tabel 5. Mata Kuliah Program Penyetaraan Kualifikasi Guru Lulusan D-II ke D-IV
Komoeterrsi
0
10
d) 1-2bulan
Pe
2
2
cj 10,1-15tahun
e] Leblhdari2bu1an
Kode
S-1
b) 5,1-10 tahun
3
Mata Kuliah
D-IV
Masa Kerja Mengajar: a] 2-5 tahun
Studi.
No
Keterangan
fsksj oada
Penyetaraan Guru lulusan D-ii ke D-iV makslmal
akan berkisar64 80sks. Karya tulis dan pelatihan yang diikuti harus sesuai dengan bidang studi pada Program Studi yang akan ditempuhnya. Berdasarkan standar kompetensi guru pemula dan pengembangan iimu, dipiiih mata kuiiah yang harus ditempuh daiam program penyetaraan D-ii ke D-iV untuk setiap Program
Penghargaan
Kuliah
Buku Pelajaran
sks T
P
L
Makalah sbg bahan Pelatihan
Jml
Per artikel Per artikel Per buku Per makalah
Total sks Pengaiaman kerja dapat diekuivaiensikan maksimal 60% dari total sks
daiam Kunkulum maksimal yang ditentukan pada Program Studi yang ditempuh Jumlah sks MAKSIMAL berlusar 64-60 sks.
Keterangan: Pe=Pedagogik, Pr=Profesional, K=Kepribadian, S=Sosial.
Ekuivalensi Penghargaan Pengaiaman Kerja Guru dan Mata Kuliah
Kurikulum ini juga memuat deskripsi untuk tiap
1.
mata kuliah yang berisi di antaranya:
adaiah mata kuliah PBM/ Kependidikan.
1. Nama Mata Kuiiah: 2. StandarKompetensi: 3.
Uraian singkatisi mata kuiiah;
4.
Referensi:
(... sks)
Ekuivalensi dari penghargaan masa kerja guru
2. Ekuivalensi dari penghargaan pelatihan dan karya ilmiah adaiah mata kuiiah yang sesuai dengan materi daiam pelatihan dan karya iimiah tersebut.
3. Total penghargaan pengaiaman kerja dapat diekuivaiensikan maksimal 60% dari total sks daiam
kurikulum maksimal yang ditentukan.
*)H.Sukirman, M.Pd.,Staf Pengajar/Dekan FMIPAUNY
Juni 2006
^ fllnaraura ^
23
JPINI GURU MASA DEPAN DAN MSA DEPAN GURU" Oleh: Sudaryanto Guru merupakan kelompuk terbesar yang akan ikut menentukan berhasil tidaknya berbagai bentukperubahan pendidikan kita (Prof. H. SuyantQ, Fh.D.. akadeniisi/pengamat pendidikan) Pengantar
Hajar Dewantara berpaling dari politik dan memusatkan perhatiannya pada pendidikan dengan mendirikan Taman Siswa pada1922. Guru sebagai Profesi Masa Depan
Mereka yang membaca Para Priyayl Umar Kayam
past!akan memahami posisi guru di kalangan masyarakat Jawa,
Baru-baru ini kita dikejutkan oleh berita tentang
teaitama ketika masa-masa penjajahan atau awal kemerdekaan
riuhnya sorak-sorai para guru di depan Presiden Susiio Bambang Yudhoyono(SBY). Sorak-sorai itu sebagai ungkapan
Republik tercinta ini. Pada masa itu, guru sungguh-sungguh profesi yang membanggakan lag! berwibawa. Dalam kenyataan sehari-hari, khususnya di desa-desa,guru memiliki status sosial
yang tinggi dan 'wajib' dihormati. Oleh karena itu, tidaklah heran bila pada waktu itu setiap orang tua yang berpendidikan mengharapkan anak-anaknya kelak menjadi guru Dan, mereka juga merasa bangga bila memiliki menantu seorang guru. Kondisi di atas temyata telah mengalami perubahan yang sangat jauh. Kini guru tidak lagi dilihat sebagai pilihan
profesi yang "bemomor peci" dan layak diidam-idamkan oleh setiap anak bangsa, tapi sudah menjadi pilihan profesi "bernomor sepatu" dan para lulusan sekolah menengah yang
serba pas-pasan. Ditambah lagi, mereka yang masuk ke lembaga pendidikan guru, seperti Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) atau Institut Keguruan. dan llmu Pendidikan (IKIP) pun bukanlah sepuluh besar anak-anak SMA yang pintar lagi jenius,tapi saringan dari mereka yang tidak lolos
ketidakpuasan atas apa yang mereka terima seiama ini. Andaikata saya seorang guru,tentunya saya juga akan merasa
kesal dengan sikap Pemerintah yang terus-menerus berjanji untuk meningkatkan gaji para guru sampai minimal 2 juta. Sayang,janji itu "hanya" sekedar janji-janji politik atau tepatnya hanya isu dari sebuah kepentingan politik pihak tertentu. Catalan ini tidak akan berbicara tentang kekesalan guru, tidak
juga tentang nag'ih janji kampanye.Ada hal yang cukup penting untuk diberikan catatan, terutatna menyangkut pencanangan guru sebagai profesi di masa-masa mendatang. Sayajadlteringatpendapatmantan MendiknasAbdul Malik Fadjaryang pemah mengemukakan salah satu hai penting untuk membangun pendidikan, yakni pengadaan guru yang bermutu. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam kondisi
apa pun, tetapi jlka tidak tersedia guru akan sulit untuk
di sejumlah perguruan tinggi favorit, seperti UI (Jakarta), UGM (Yogyakarta), ITB (Bandung), IPB (Bogor), dan Unair
melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas. Dalam era serba akuntabel, guru sebagai profesi tentunya tidak lagi didasari "hanya" sebagai panggilan hidup {vocatio), melainkan
(Surabaya). Tulisan ini lahir dari kekaguman yang kritis pada profesi guru dan karenanya tidak dimaksudkan untuk mencari sisi kekurangan profesi guru semata-mata, justru seballknya,
guru sebagai profesi, dalam arti seperti halnya doWer, insinyur, wartawan, pengacara, dan sebagainya. Namun, aspek profesionalitas yang muncul diharapkan tidak lantas mematikan aspek pengabdlan, apalagi jlka sudah dibungkus dengan
untuk memahami masalah-masalah yang dihadapi para guru
kosakata manis: panggilan hidup.
kita, sehingga tulisan ini dari segi praktis dapat dipergunakan untuk belajar melihat persoalan-persoalan pendidikan,
ketika kita bertanya tentang jumlah dan standar hidup yang
Sejujumya saya katakan, bukan hal yang beriebihan
kaitannya dengan guru sebagai garda terdepan pendidikan
diinginkan oleh para guru. Bagi mereka yang berstatus PNS
nasionai. Kita bisa belajar dari laporan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNDP) 2004 yang mengemukakan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat
(Pegawai Negeri Sipll) dan total berjumlah 2,2juta itu, apa yang mereka terima rasa-rasanya tidak jauh berbeda dengan PNS pada umumnya. Namun,ketika tuntutan atas menurunnya mutu
Indonesia bila diukur dari indlkator kesehatan, pendidikan, dan
pendidikan di Tanah Air yang diarahkan ke mereka makin berat,
ekonomi masihjauhtertinggai dibandlng dengan negara-negara
sementara di masyarakat selaiu digembar-gemborkan tentang
diAsiaTenggara.
menjadi bangsa pecundang, bangsa yang tidak dapat
pemahaman profesionalitas, guru yang (maaf)"memprihatinkan dan perlu dlkasihani", maka kekesalan para guru di atas makin menjadi-jadi. Di satu pihak dltekankan nilai strategisnya guru, di
memanfaatkan usia 60 tahun Itu. Dalam bidang pendidikan,
lain pihak pada saat yang bersamaan peningkatan
Diakui, bahwa di lingkungan ASEAN ini kita maslh
dibandlngkan dengan Malaysia, kita ibarat kebo nusu gudel
kesejahteraan yang menjadi hak mereka harus diperjuangkan
('kerbau menyusu ke anaknya'). Dulu kita mengirim guru-guru ke
sendirian.
Sana,sekarang kita malah harus belajar padanya atau sekarang
Kondisi ini yang kemudian disebut oleh Utomo Dananjaya dan Eri Seda (Kompas, 27/1/2005) bahwa guru di Indonesia berada dalam keadaan terjajah dan tidak merdeka.
justru kita mengirim TKW (tenaga Keija Wanita) ke sana. Penyebab gagal kita dalam menangkap kesempatan emas
sejarah itu terletak pada mentalltas bangsa kita. Kita selaiu mempersangkakan politlk ialah satu-satunya kekuatan sejarah bangsa, padahal politik itu bersumbu pendek. Maksudnya,
politik jelas berperan dalam jangka pendek, sedangkan pendidikan berperan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Ki
,^flinaralBa
24
dloamUR
I Juni 2006
(Toiong diingat dua kata ini, yaitu terjajah dan tidak merdeka). Secara tak langsung, problem ini dapat dlsimpulkan bahwa kekuasaan negara dalam pendidikan masih kuat. Satu-satunya jalan untuk mengatasi persoalan ini adalah perluhya guru memerdekakan dirinya sendiri. Ada banyak langkah untuk
PINI
meningkatkan posisi tawarguai,di antaranya guru harus berani
membenahi organisasi intern {PGR!), melakukan gerakan politik dan mogok mengajar. Kendatipun tidak dlajarkan dalam
bentuk mata kuliah di LPTK/IKIP, namun ketiga langkah tersebutcukup panting untuksegeradiimplementasikan. Profesionalisme Guru sebagai Tuntutan Seperti sudah dinyatakan di muka bahwa salah satu
hal penting untuk membangun pendidikan iaiah pengadaan guru yang bermutu. In! berarti wacana penlngkatan guru
sebagai profesi harus dukuti dengan program nyata yang kelak menyentuh permasalahan mendasar pendidikan kita. Kita
sepenuhnya mendukung bahwa program Pemerintah jangan
hanya memoslsikan guru lewat sertifikasi dan uji kompetensi guru yang "sekadar" bersifat administratif. Kita perlu iebih dari
itu agar para lulusan dari LPTK-LPTK tidak sia-sia kelika terjun kedunia pendidikan. Pertanyaannya ialah bagaimana cara
profesionalisme guru dan para lulusan LPTK kita, yang sedikitbanyak akan berbanding lurus dengan mutu pendidikan di Tanah Air. Artikel ini ingin mengajukan tiga masalah mendasar
yang setidaknya berkaitan dengan persoalan keguruan kita.
beragam informasi terpenting melalui media massa, baik cetak
maupun elektronik. Bisa dibayangkan betapa minimnya pengetahuan guru yang diberikan kepada para siswanya di kelas. Dengan gaji standar UMK (upah minimum kabupaten/kota), gaji guru bantu hanya cukup untuk kebutuhan dasar, terutama pangan dan sandang. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan papan, salah satunya berlangganan koran, masih sangat jauh. Untuk itulah, memperjuangkan kenaikan tingkat kesejahteraan guru layak terus ditingkatkan sedikit demi sedikit.
Ketiga, perihal diskriminasi status guru yang saat ini beragam, mulai dari PNS hingga guru honorer, bahkan masih
ada guru sukarela. Mereka memang melakukan tugas yang sama, namun imbalan dan statusnya berbeda. Penghapusan diskriminasi status memerlukan kemampuan Pemerintah untuk mengintervensi melalui subsidi agar penghasilan mereka dapat meningkat. Dengan begitu, nantinya pembedaan kompetensi
hanya berdasarkan kualifikasi pendidikan dan masa kerja. Kualifikasi yang dimaksud di sini tentunya berkaitan erat dengan nuansa kompetensi, yang Iebih cenderung memuat
aspek kemampuan dan kewenangan, yang di antaranya dipandang dari aspek persiapan dan pelatihan sebagai guru.
Pertama, perihal kualilas guru. Kita berpendapat bahwa kualifikasi dan kompetensi guru kita masih rendah. Pada
Penutup
jenjang SD Negeri, misalnya dari satu juta Iebih guru masih ada yang berlatar belakahg pendidikan SMP. Untuk tingkat SMP Negeri dari hampir 300.000 guru,separuhnya di bawah saijana. Adapun SMK Negeri 50 persen gurunya juga di bawah sarjana.
kesejahteraan guru harus diubah menjadi semacam bentuk
Kondisi sekolah-sekolah swasta jauh iebih parah daripada sekolah-sekolah negeri. Ditambah lagi beragamnya kebijakan Pemerintah yang cenderung berorientasi proyek, sehingga tidak terasa benar-benar bermanfaat bagi guru-guru. Untuk
itulah, guru perlu diberl kebebasan guna menempuh pendidikan setinggi-tingginya.
Selain itu, Pemerintah perlu membuka kesempatan dengan memberikan beragam beasiswa bagi para guru kita. Ini berarti dalam pola perekrutan mahasiswa calon guru yang andal, tidak cukup hanya dengan mempersyaratkan kemampuan akademik calon bersangkutan. Tak kalah
pentingnya ialah sejauh mana mahasiswa calon guru memiliki panggllan jiwa untuk mengabdi sebagai guru. Saiah satu cara yang tepat untuk mengukur dan merangsang keterpanggilan
jiwa para mahasiswa calon guru adalah dengan menyediakan beasiswa untuk kuliah di LPTK.Dengan demikian,terukur siapa orangyang benar-benar terpanggiljiwanya menjadiguru. Kedua, perihal kesejahteraan guru. Masalah
kesejahteraan seringkali menjadi apologi, sehingga orang merasa enggan memilih profesi guru sebagai pilihan utama.
Bahkan, orang yang telah mengabdi bertahun-tahun dijalurini tak sedikit yang pada akhimya "menggadaikan" profesi tersebut.Saat ini, guru berstatus PNS sudah berpenghasilan di atas upah minimum regional (UMR), sedangkan guru PNS golongan ill B masih menerima Rp 700.000,00. Namun, masih
ada guru yang berpenghasilan jauh di bawah itu, khususnya guru honorer di lembaga pendidikan milik masyarakat yang tidak memadai secara finansial. Padahal, guru honorer
jumlahnyadiperkirakansekitar2juta orang dilanahAirini. Jika hal itu tidak diatasi, lambat-laun akan
berdampak pada kemampuan guru dalam mengakses
Kalau saya boleh usul, pertama, bentuk
kepedulian Pemerintah terhadap masa depan profesi keguruan. Dengan begitu, perhatian tidak tersita untuk sekedar
mengotak-atik anggaran demi perbaikan hidup para guru. Masuk akal penjelasan bahwa kenaikan gaji guru berdampak membengkaknya anggaran. Tidaklah mungkin dibedakan secara mencolok gaji PNS dengan PNS nonkeguruan. Berbagai tunjangan yang pernah diberikan kita sarankan
sebagai bentuk kepedulian yang tak perlu dikait-kaitkan dengan anggaran untuk gaji PNS. Tunjangan itu kita ibaratkan
semacam hak yang memang harus dimiliki guru, bukan "belas kasihan".itulah "keharusan profesional", buah dari konsekuensi
kepedulian Pemermtah. Kedua, Rancangan Undang-undang (RUU) Guru yang kini dipeijuangkan sebaiknya dimonitor secara cermat. UU Guru dipeijuangkan sejauh bisa benarbenar dan tidak sekadar "macan kertas", acuan untuk
meningkatkan mutu profesi guru sekaligus kesejahteraannya. Sebagai penutup, saya kutip baris-baris puisi milik
Suyanto berjudul "Wajah Bangsa Kita" (2004): "... Kita harus
perlu segera berteriak lantang agar Negara peduli pada pendidikan / Guru sekolah diberdayakan, peserta didik diberi bekal untuk hidup masa depan /Dengan begitu Negara akan memiliki peradaban i Jika tidak begitu, kita semua akan teiiindaslumatoleh kejamnya kebodohan."
Juara Harapan I Lomba Menulis Esai limiah Tingkat Nasional Mahasiswa Se-Jawa Tengah dan DIY dalam rangka Dies Natalis Universitas Negeri Sebelas Maret XXIX-2005.
^ Sudaryanto, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, aktif di LPPM KREATIVA FBS UNY, Aktivis MISHBAH CuiuraiStudies Center. HP081578031823.
Juni 2006
^ fllnamtta ^
25
Bunga Rampai
lumnsi"AWAl BENCANA BAGIMU PENGETAHUAN Oleh: Wahyudiati *) Pendahuluan
Untuk memenuhi kebutuhan akan
berbagai macam informasi para sivitas akademika di perguruan tinggi, maka perpustakaan perguruan tinggi memiliki koleksi di antaranya terdiri atas buku, majalah, laporan hasil penelitian, surat kabar, kaset audio, CD-ROM, layanan internet, dan jurnal elektronik. Semua bahan koleksi in! disimpan di perpustakaan dengan tata urutan yang sistematis,sehingga mudah dan cepat dalam penemuan kembali informasi.
Biasanya pada perpustakaan
perguruan tinggi, koieksi perpustakaan dilayankan dengan sistem layanan terbuka kepada pemakainya. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kebebasan kepada pemakai untuk memiiih bahan pustaka yang diinginkan dan sangat bermanfaat untuk meningkatkan minat baca. Pemakai pun akan memiliki alternatif lain seandainya bahan pustaka yang dikehendaki tidak ada. la dapat memiiih bahan pustaka yang lain sesuai dengan subjek yang diinginkannya. Namun, dengan sistem layanan terbuka, koleksi perpustakaan sangat rentan terhadap timbuinya tindakan
penyalahgunaan koieksi perpustakaan oleh pemakai.
Seperti yang dinyatakan Sulistyo Basuki (1992; 41) bahwa "Kerusakan fisik seperti dokumen kotor, goresan pada foto dan rekaman, halaman koyak, dan coretan pada dokumen sering terjadi bila unit informasi terbuka untuk umum." Menurut
Obiagwu (1992: 291 ) tindakan penyalahgunaan koleksi perpustakaan dapat digolongkan menjadi empat macam:
(1) Theft (pencurian), (2) Mutilation (perobekan), (3) Unauthorized borrowing (peminjarnan tidak sah), dan (4) Vandalism (vandalisme). Akibat dari tindakan-tindakan tersebut koleksi perpustakaan menjadi rusak dan bahkan hilang. Dibandingkan dengan theft, unauthorized borrowing, dan vandalism, mutilasi menduduki peringkat
26^ iHnaintta ^
Juoi 2006
paling tinggi. Tindakan mutilasi dilakukan oleh 40% dari 180 responden. (Obiagwu, 1992:295). Tindakan mutilasi merupakan awal bencana bagi ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan diungkapkan tentang tindakan mutilasi dan kerugian yang diakibatkannya. Tindakan Mutilasi
Mutilasi adalah tindakan perobekan,
pemotongan, penghilangan atas artikel, iiustrasi dari jurnal, buku, ensiklopedia, dan lain-iain tanpa atau dengan menggunakan alat. Sedangkan menurut Marcel Obiagwu dalam artikelnya 'Library Abuse in Academic Institutions': "Mutilation is the excision of
articles and illustration from journal, books, encyclopedias, etc." Ada dua tipe mutilasi, pertama, mutilasi yang meliputi perobekan halaman yang sebagian besar terdiri atas iiustrasi dan fotografi, dan kedua, mutilasi teks dantuiisan.
Untuk lebih jelasnya, tindakan mutilasi majalah dapat berbentuk berbagai macam, di antaranya: a. perobekan halaman coi/er/sampul majalah, b. perobekan satu halaman atau beberapa halaman dari suatu majalah, dan c. perobekan bagian dalam dari halaman di dalam suatu majalah. Penelitian Hendrick dan Murfin yang dilakukan pada 1974 menemukan bahwa 8,3% mahasiswa di Perpustakaan KentState University melakukan mutilasi terhadap jurnal-jurnai. Demikian juga, penelitian yang dilakukan Gouke dan Murfin dalam Adewoye (1992: 30) menunjukkan bahwa untuk majalah, perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi melaporkan kira-kira 150 artikel telah dimutilasi tiap buian. Di Indonesia berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Roskusumah (1999: 50), di Perpustakaan Fakultas Seni Rupa ITB disebutkan
bahwa 50%
mahasiswa
memutilasi majalah ilmiah. Demikian juga, hasil penelitian yng dilakukan oleh Yanis (1999: 60-61), di Perpustakaan Centre
Bunga Rampai
Cultural Francais di Bandung yang menyebutkan bahwa 81,58% responden menyatakan sering menyobek majalah. Di UPTPerpustakaan UNY dari has!! penelitian yang dllakukan penulis pada 2001 sebanyak 34,04% responden mengaku. pernah melakukan mutilasi pada koleksl majalah di perpustakaan. Berdasarkan hasll penelitian tersebut, koleksi perpustakaan yang sangat
perpustakaan sebagai gudang informasi. Tindakan mutilasi ini dapat meniimbuikan rasa marah dan frustrasi pemakai perpustakaan yang menginginkan suatu artikei di suatu majalah yang ternyata tidak ada karena teiah disobek orang lain. Di samping itu, pemakai perpustakaan terkadang harus menunggu beberapa hari
rentan menjadi sasaran tindakan mutilasi adalah majalah dan koleksi terbitan berkala.
untuk memperoleh artikei yang diinginkan karena harus menunggu perbaikan majalah
Menurut Sulistyo Basuki(1991:242) "Informasi yang dimuatdaiam majalah pasti
oieh pustakawan.
iebih mutakhir daripada informasi dalam bentuk lain seperti buku." Oieh karena itu, majalah sering menjadi sasaran tindakan mutilasi karena isi majalah menarik dan
Penutup
unik. Selain itu, kandungan infonnasi yang ada di daiam majalah Iebih up to date bila dibanding dengan buku teks. Kerugian Akibat Tindakan Mutilasi Mutilasi menimbuikan dua kerugian,
yaitu kerugian secara finansiai dan kerugian sosiai. Kerugian secara finansiai yaitu kerugian yang dirasakan oieh perpustakaan dalam hal dana yang harus dikeluarkan untuk mengganti majalah yang rusak, memperbaiki kerugian kertas, dan menjaga kualitas bahan pustaka. The UCSD Libraries menyatakan teiah memperbaiki Iebih dari seribu halaman setiap buian, dan
kebanyakan dirusak secara sengaja atau sebagai akibat dari tindakan mutilasi ( S u m b e r : http://Orpheus.ucsd.edu/Dreservation/mutil ate.htmi. 2000). Bahkan, peringatan yang tegas,
dinyatakan dalam artikei yang berjudul Vandalism of Library Books tentang besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki majalah yang dimutiiasi. Peringatan itu berbunyl: "Please be aware
that a mutilated book or journal may cost anywhere from a few dollars to hundreds to
replace. "
citra (image) yang kurang balk terhadap
Dari uraian di atas dapat disimpuikan bahwa tindakan mutilasi pada koleksi majalah sangat berbahaya karena akan berdampak buruk bagi perpustakaan dan pelestarian ilmu pengetahuan. Tindakan
mutilasi pada koleksi perpustakaan dapat mengakibatkan di antaranya: 1) menghaiangi dan bahkan menghentikan transfer informasi, iimu pengetahuan, serta kemajuannya, dan peradaban manusia
umumnya kepada generasi penerus, 2) mengganggu ikiim pendidikan, 3) biaya preservasi bahan pustaka tinggi, 4) mengurangi bahkan menghilangkan keindahan koleksi, dan 5) berdampak sosiai pada lingkungan dan.diri objek, misainya menularnya kebiasaan melakukan tindakan mutilasi kepada orang lain. Dengan meiihat berbagai aspek tentang tindakan mutilasi, terutama
kerugiannya pada koleksi majalah khususnya dan koleksi perpustakaan umumnya (buku, iaporan hasii penelitian, ensikiopedi, dan Iain-Iain), dapat disimpuikan bahwa tindakan
mutilasi
merupakan awal bencana bagi iimu pengetahuan di dunia. Mengingat besarnya
kerugian akibat tindakan mutilasi, balk bagi perpustakaan maupun pengguna, periu segera dllakukan kampanye antimutilasi di perpustakaan perguruan tinggi.
(Sumber :
http://librarv.saae.edu/webref/what new/ne
wmain.htm#wnw99a.2000). Kerugian sosiai yang diaiami oieh perpustakaan karena adanya koleksi yang dimutiiasi adalah berkurangnya kepercayaan atau dapat memberikan suatu
*) WahyudiatI, S.Sos., Pustakawan pada UPT Perpustakaan UNY.
JuDi 2006
^ QlBmlka ^ 27
/
1
t-
i/r-f i,'— 1
1..'
—i
V-
\
,
Oleh: Farhanieza* • ,(
/ /1•-
.menjadi Iebih berarti. Dan, jarum jam^memang beranjak
Buatkan aku prasasti. Tigai kata darimu
"begitu lama hari'i'ni, setiap aku menunggu waktu untuk bercinta ^ngan suaramu.
itulaKyang selalu menglatkanku. Berbeda, bukan kataU -1, - -kata pasaran yang selalu dilontarkan begitu mudah oleh 11 seorang lelaki kepada beberapa wanita.//ove you,Irpiss you, aku cinta kamu, atau kata-kata brengsek lainhya.' Bukap, engkau memang berbeda. Entah^berapa kali kauucapkan'kalimat itu: Kelak,setiap malam,pertemuan
I
Semalam kau m'enelponku. Menanyakan
'* apa kabarku han;-ini. Bagaim'ana diriku. Dinginnya"1 Bandung. Ehm, hanya pertanyaan kiise yang aku pikir tak.
klta s'elaju menjadi jembatan keluh kesah kita. Juga, kau akan selalu- mengingatkanku tentang permintaanmu.
V
yang aku sendlH tldaktahu kapan akan mewujudkannija. Buatkan aku prasasti..-Sungguh, praskti
> \
: kasih sayang yang engkau inginkan akan selalu menjadi
perlu kujawab. Tapi' ada yang arieh pada pertanyaan lanjutanmu. Kau bertanya,'.pakai baju apa aku tidur hari
ini. Sendiri.^Dan segenap-pertanyaan lain yang .belum
pernah ditanyakan oleh siapa pun. Dan^yang Iebih gila,
':kau'bertanya,'sejak kapan aku pacaran, SLJCiah berapa
L-'c^ta pengantar pada setiap malamku tatkala pumama
-.kali, sudah melakukan apa saja', dan segunung-
menemani aku menunggu pagi. Aku tak,tahu mengapa,
pertanyaan lain'sembari berharap akan bertukar cerita.
L- - .---dfrimu begitu agungdihatiku.dalamperjalanankisah kita
yang sungguh teramat singkatjtwalau kita mempng
belum saling mengenal. Tapi, keriapa aku bisa berjanji' membuatkanmu prasasti? _ i
)'^ Aku 'rhengenaimu lewat alam' maya'yang' baru kap itu kausentuh.Tak pernah terpikir^Jalam benak ,
ini, semlia berjalan'begitu cepat. Sebab, serhua jejak. langkahku ha'nyalah jejak kekosongan. Seperti cerlta
■' ..rfiktif atau pun imajinasi sang pencihta. Apakah kita saling
r.
/ mencintai? Oh, bukankah kel<ekalan cinta hanya milik
" '-I
--'menyentuhku. Meraba setiap jarak yang ada di memoriku. Padahal, ini baru yang kedua kjta ^ersua lewat telpon kah. Aneh, dirimu mulai berbeda. Aku rnulai yakin,
Dia,'^Tuhan kita, yang.. acap kali kusebut Juhan _,_Kesunyian. , . - , i' !•
Sore itu, kita berkenalan pada pertemuan
inilah dirimu yang sebenarnya, tidakseburuk yang pernah kubayangkan. Dan pada hari ini pula, kita memulai ikrar
yang tak berjejak. Pada perkenalah singkat itu, yang'adat hanyalah identitas kebohongan yang sama-sania kita sellpkan.' Jarak menghalangi kita untuk saling menatap,
- itu. Ikrar untuk saling'berbagi,''menjadikan dirimu bagian: . A -dari sahabatku. JustfrieridAgar, kelak bahagiamu adalah bahaglaku. Aku dan-kau dapat mengalirkan kesedihan, setiap kali hidup hanyalah'dianggap sebagai kutukan. Oh, ya, jangan lupa, aku tetap memintamu satu hal. Buatkan
melihat gores ketulusari yang ada pada difi'kita masingmasing.^'Beruntung; mulai hari itu aku mengenalmu^ Walau, harus jujur aku hanya mengenal suaramu. Tapi
A .-rtak apa, buka'nkah cinta itu berdiri.pada ruang kosong \ ; yang akan kita isi. Aku berangkat dari setiap ruang kotor ■ "" _
aku prasasti.
\
^ ^
'i
! Hari-,ketiga. Aku berada pa^a kebiriguhgan
:.-padabenakku. /i u" ' Nada samb'ung di HP-ku teritu beriringan _ dengan nada daring di HP-mu..Kita sama-sama berdiri
-vyang- teramat sangat. Kenapa-'kinI aku begitu bersemangat setiap kali jarum jam akan-menunjuk angka
j l ' pada ketidaktahuan. Yang adal haiiyalah sedikit asa untuk membyjang,waktu malam;'sembil berharap^ada,
secepatnya agar slang berganti malam. Bebunyian di luar
12* malam; dini hari tepatnya. Matahari'ingin kuusir
berita lain yang iebih jelas dan menyejukkan. Aku mulai mengenalmu: Putri! "16;tahun. Bandung. Aku.'20..tahun. Yogyakarta.
Sedjkitfcerita yang aku dapat'hari. ini membawaku pada halaman lapang, di tengahhya ada
^
Berhenti; Dasar lelaki bajingan, kotor, hantu,'dan segenap ucapan lain terbesit pada alam piklranku. Seperti bjasa", tengah malam. Ini hari kedua 7 kau meneleponku. Dasar tak^punya modal, beraninya; > memanfaatkan tarif gratisan. Ups, hari ini pertanyaanmu' mulai datar-datarsaja. Kau mulai cerdas. Dan aku senang itu. Aku suka makan apa,, hobiku apa, cita-citaku apa, senang '■[agu apa, dan setiap tanya yang kaubawa membawaku pada kenangan masa silam, cerita yang tak
• mungkin/aku^lupakan. Engkau- benar-benar
-'sang pemilik sembilan puluh''sembilan naina cinta. Ya,
^
-
sajak-sajak puisi, sebuah harapan untuk mengenalmu
'j Iebih dekat. Sebab, memang tak semua harus terucap. /yAku;berjanji, mulai hari ihi,'setiap detlkyang berlalu akan
28 ^(Unamtta |\jun
JuDi 2006
/ .
I /I.
/ ■
ingin kuhentikan. Biarkan suhyi menyergapku, sebab kau -7 akan selalu hadir^dalam seti^p'kesunyian. Biar, desah '-nafas dan suara.kita akan beradu.-kaulah yang akan' ■ membuat malam ini jauh Iebih ramai. Mungkin malam ini hanya untuk kita. - - " ! "• Semua berjalan begitu cepat. Aku pun tak tahu"mengapa. Dirimu sunguh membawaku pada-ruangvRjang keceriaan, sehlngga detik jam terasa berlari begitu
Cetpen lancar. Malam inl, bukan hanya ikrar kesetian sebagai seorang sahabat yang ingin kita tanamkan pads kehampaan hati, Hadirmu membuat malam yang dingin terasa begitu hangat. Hadirmu membuat aku mulai paham bahwa ketuiusan sejatinya masih ada. Hadirmu membuat aku tatiu, bahwa banyak kesetiaan yang bersebar dan harus kuambil. Hadirmu benar-benar
persis di samping sebuah makam yang tanahnya masih berwama merah. Konon, kelak kata orang, itu adalah kuburan massal korban gempa Yogyakarta. Tepat di batu nisanitu,tertufis: Aku
Lahir
: Bagan Siapi-api,
280ktober1985
meyakinkanku, bahwa kaudatang untuk menyayangiku. Hadirmu telah membuatku semangat datam menanti pergeseran waktu. Jujur, aku menganggapmu sebagai sahabat yang spesial. Waiau, mungkin belum benarbenar ke lubuk hatiku.Tap], aku tak mau kehiianganmu. Aku bersyukur bisa mengenaimu. Aku sadar, bahwa tak semua yang kudengar itu benar. Kita mulai paham apa yang harus kuperbuat. Berulang kali kita berbaias ucap,aku sayang kamu,aku kangen kamu, aku rindu kamu, aku tak Ingin kehilangan kamu, dan kata-kata lain yang pasti dibaias dengan ucapan yang sama, ditambah kata banget. Kita sama-sama bingung, apa yang tegadi. Seakan ada ikatan tanpa Ikatan dalam
hanya untukmu sayang. Sayang, kata itu mengaiir begitu
tubuh kita. Dalam jiwa kita.
jemihdari hatiku.
Hah inl aku ucapkan. Aku serius. Tapi ingat, buatkan aku prasasti, prasastl kasih sayangmu. Agar aku yakin, bahwa hanya ada aku dl hatimu. Agar kelak, ketika kau terjerembab pada jurang kejenuhan yang teramat dalam, ada prasasti yang mengingatkanmu. Jawabanmu. Tunggu. Kelak ketika kau berulang tahun, aku akan membuatkanmu prasasti. Begitu senang diriku kala itu, janjimu membuatku begitu bahagia. Sebuah prasasti sebagai kado ulang tahun. Saat aku genap berusia 17tahun. Sebentarlagi .... Buatkan aku prasasti. Dan,semua berjatan begitu hangat. Setiap hah, setiap kali. Matahan adalah buian, bulan adalah malam. Kita sama-sama mengerti. 27 Mei. Aku membuka layar kaca, seperti biasa. Mencari yang baru dari cerita hari kemarin,sebab hah ini hanyalah kemarin yang telah berakhir. Sambii membawa segelas susu, aku beranjak ke sofa di ruang keluarga. Segar, setiap hari memang seperti ini. Baju tidur tadi malam, kaos berwama hitam, dan celana pendek masih beium aku ganti. Sebab, ini hari bagiku masih pagi. Baru jam 6lewatnya 27 menit dan 8 detik. "Pemirsa,gempa tektonik berkekuatan lima koma sembilan skala richter hari ini menggoncang Yogyakarta dan sekitamya. Gempa paling parah
Wafat :Yogyakarta, 27Mei2Q06 Kenapa kau pergi begitu cepat, sebelum kita bertemu dalam dunia yang sesungguhnya. Menyatukan
tubuh kita sambii berharap menyatukan nafas kita juga, agar kesenanganku mengaiir pada jiwa-jiwamu. Tapi tidak, kesedihanku tak boleh menjadi kesedihanmu. Aku datang di sini, di nisanmu,kan kubuatkan kau prasasti. Dirimu memang takkan pernah bisa membuatkan aku prasasti, sebab dunia sudah merindukanmu dan mengambilnya dari diriku. Tapi, percayalah sayang, kau telah membuat prasasti abadi di hatiku. Di nisanmu, kutulis selirik puisi tanda cinta kasih,
untuk semua kenangan terindah, semua pelukan hangat, tawa serta derai air mata yang diteteskan untuk semua ruangan yang telah menemani di kala sendiri
untuk rasa sayang yang tak akan pernah tergantikan
dari aku yang merasakan, mengucapkan, dan mendoakan
ini hanyalah dari aku yang bukan siapa-siapa Sayang, mungkin kita hanya bisa bercinta di alam mimpi.
Pengok Yogyakarta,4 Juni 2006
') Farhanieza (nama pena Heru Farhani), mahasiswa keiahiran Sambas 10 November 1985, saat Ini menuntut ilmu di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia PBS UNY, sedang beiajar untuk setia dan nakai.
menimpa Kabupaten Bantul. Puluhan ribu rumah rusak serta ribuan orang meningal dunia. Sampai saat ini " Aku kehilangan darahku. Langit begitu gelap. Aku terbaring. Segera kupesan travel. Bandung Yogyakarta.
Di sini, di tempat yang jauh dan tak bisa kaulihat, dl negeri puisi. Aku melihat dirimu terduduk,
Joai 2006
I—"1
29
^INA^D
HANI
HIKMAH SHADAQAH Oleh: Budi WidayatI *)
Saudaraku yang budiman, manlah kita tingkatkan
Saudaraku kaum muslimin.semakindekatklta kepada Allah,
adalah harta yang dapat menjaga seorang manusia dari minta-minta. Barang slapa yang mengetahul harga diii, hendaklah glat berusaha untuk memperoleh harta yang dapat menjaga martabat dirlnya dan menghlndarkan diri dari minta-
semakin tenteram hidup kita, namun kebalikannya. jika kita
minta.
semakin jauh dari Allah,semakin tidaktenang hidup kita. Kita sebagai manusia muslim diciptakan oleh Allah bersama-sama saudara kita yang tidak dapat dillhat dengan mata telanjang, yakni "jin" hanyalah untuk menyembah kepada Allah. Oleh sebab Itu, marllah kita bemsaha selalu meningkatkan Ibadah kita menyembah Allah. Masalah Ini diterangkan oleh Allah dalam firman-Nya "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
Kita hendaknya mau membelanjakan harta yang kita peroleh itu dl jalan kebaikan, dan Rasulullah mendorong
ibadah kita. serta amalan lainnya, lebih-lebih yang
berbubungan dengan pengabdian kita kepada Allah.
menyembah-Ku."
islam juga mengajarkan kepada pemeluknya untuk berbuat kebajikan yang tidak ada putus-putusnya
kepada sesama. Dengan harta benda untuk bersadaqah kepada siapa pun, Islam ditegakkan dan dikembangkan
kita untuk mau menyedekahkan harta kepada orang-orang
yang menjadi tanggungan kita, kemudian kerabat-kerabat kita,sehlngga pahalanya berllpat ganda.
Allah melarang memboroskan harta dan memerintahkan memberikan sebagian hartanya kepada
kaum kerabat dan fakir miskin. Karena orang yang mubadzir (tidak mengeluarkan harta yang berguna) adalah perusak yang bodoh, tidak punya perhltungan, menyla-nyiakan harta pemberian Allah. Bagalmana orang yang semacam itu bisa membayarkan harta yang telah menjadi kewajlbannya. Hal itu diterangkan oleh Allah dalam firmannya:
bukan atas dasar kikir dan menlmbun harta benda. Oleh
"Dan berikanlah kepada keiuarga-keluarga yang
sebab Itu, Islam mengajarkan kepada setlap muslim agar
dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang daiam
menyambut golongan dermawan dari segi-segl kebajikan yang tidak ada putus-putusnya, baik yang dilakukan terangterangan atau sembunyl-sembunyl.
(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-
Itulah send! ajaran Islam yang didasarkan kepada
perjaianan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan pemboros itu adalah saudara-saudaranya syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar pada Tuhannya."(Ai-lsra':
pengorbanan membelanjakan sebagian harlanya untuk
26-27).
bersadaqah,sebagai perwujudantanda syukur kepada Allah
Sebetulnya murah hatl dan dermawan itu dapat dilatih, tentu saja dengan memblasakan sejak kecil serta meniru tingkah laku yang diamalkan Rasulullah. Dengan
yang telah memberi karunia. Hal Ini diterangkan oleh firman Allah "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang haii secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka akan dapat pahala dl sisi Tuhannya.Tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan hendak pula mereka bersedlh hatl.(Al Baqarah:274) Setiap muslim hendaknya berhemat dalam
mengeluarkan harta untuk memenuhi hidupnya, agar hartanya tidak habis begitu saja. Sebab, la berkewajiban mengajak orang lain dalam menlkmati dan memanfaatkan harta yang Allah karunlakan kepadanya. Kekayaan hendaknya kita gunakan untuk membantu kepentingan umum, menolong fakir miskin dan ikut menolong penderitaan orang-orang yang susah dan tidak mampu. Anjuran tersebut diterangkan oleh Rasulullah dengan
demlkian, akan bertahan di dalam hati sanubarl, bahwa apa
yang telah didermakan itu bukanlah sia-sia, karena Rasulullah sendiri telah mengamalkan.
Seandalnya yang didermakan Itu sia-sia dan tidak mendapat imbalan atau balasan dari Allah, pastilah beliau tidak melakukannya serta tidak menganjurkan kepada umatnya untuk berbuat demikian. Dengan cara demiklan akhimya sifat kIkir akan terklkis habIs dari sanubarl seseorang dan berganti dengan sifat dermawan. Dl dunia ini manusia yang paling dermawan adalah
Rasululah. Sejak kecil beliau telah memblasakan beiiaku murah hati dan dermawan. Sewaktu kawin dengan Khadijah
yang kaya-raya, beliau tidak latah menggunakan harta
sabdanya; "Hai anak Adam, kaiau engkau mendermakan
Isterlnya untuk berfoya-foya. Sebaliknya, harta itu dipergunakan untuk menyantuni fakir miskin, membantu
kelebihanmu, itu lebih baik bagimu dan apabila engkau timbun saja (hartamu), itu berbahaya bagimu. Dan engkau
orang-orang yang ekonominya lemah, dan sebagai bekal
tidak tercela atas kesederhanaan dan dahuiukan orang-
telah menjadi nabI yang deflnitif, harta tersebut untuk berjuang menylarkan mengembangkan agama Islam. Hal itu dijelaskan oleh Rasulullah dengan sabdanya;
orang yang menjadi tanggunganmu. Dan tangan yang di atas (memberi), lebih baik daripada tangan yang di bawah (yang menerima)."(HR Musiim) NIkmat Allah yang diberikan kepada hamba-
hamba-Nya adalah lapang rezeki. Dan sebalk-baiknya harta
^ Auntta ^
30
Jani 2006
untuk beribadah. Setelah beliau diangkat sebagai nabi dan
"Dan harta apa saja yang baik kamu nafkahkan (di
jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan mencaii
HANI
keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang balk kamu
nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahatanya dengan cukup, sedang kamu sedikit pun tidak dianiaya". (AlBaqarah: 272)
Ada kalanya orang-orang menganggap bahwa bermurah hati dapat mengurangi kekayaan dan membuat orang-orang menjadi miskin, yang berarti hilangnya
kepuasan karena hidup tanpa harta yang melimpah. Dugaan semacam itu salah, itu hanya bisikan setan yang rr.enggoda manusia agar berlaku kikir yang rendah dan
hina. Tetapi, yang benar, bermurah hati adalah jalan ke lapangan rezeki yang membawa barokah dan dapat
meningkatkan jumlah harta benda yang kita milikl. Dalam firman Allah yang lain, bahwa harta benda yang dibelanjakan ke jalan Aiiah itu tidak hilang, meiainkan hanya dititipkan kepada Allah, sehingga sewaktu-waktu akan digunakan Allah telah siap menyediakannya, Semoga Allah memelihara kita semua menjadi orang yang murah hati, dijauhkan dari sifat kikir, di lapangkan rezeki,sehingga kita mampu membelanjakan sebagian harta kita ke jalan Allah. Semoga bermanfaat dan kita semua dijauhkan dari siksaan api neraka, serta semoga Allah member! yang terbaik kita semua.
*} Budi WidayatI,Staf Umper FBS UNY.
SEGENAP REDAKSI
PEWARA DINAMIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Mengucapkan Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Ibu Suglyem binti Niti Karyo(72 tahun) Almarhumah adalah ibu kandung Bapak FX. Sugiyanto, M.Pd., Dosen Jurusan PKL FIK UNY
Ibu Maria Magdalena Sumarjini(Ibu SukemI)
Meninggal pada 12 April 2006,Almarhumah adalah istri Bapak SukemI, Pegawai harian Subbag Rumah Tangga BAUK UNY Bapak Ciptopawiro(80 tahun) Meninggal 13 April 2006
Almarhum adalah ayah kandung Bapak Suhartono, S.Pd, karyawan Subbag Keuangan & Kepegawaian FIP UNY Bapak Joyo Suwito(93 tahun)
Meninggal pada 06 Mel 2006,/^marhum adalah Ayah angkat Drs. Budi Sulistya Kabag Kemahasiswaan BAAKPSI UNY Bp. Prof.(Em)Drs. H. Soeharsono (77 tahun) Meninggal 15 Mel 2006, Almarhum adalah Dosen Jurusan POR/Guru Besar Emiritus FIK UNY
Bapak Arjo Sentono(75 tahun)
Meninggal Sabtu 27 Mei 2006, Almarhum Mertua Bapak Eko Wresti Susilo Pegawai Perpustakaan UNY KRT. Dwijo Sumargono(70 tahun)
Meninggal 27 Mei 2Q06 (akibat gempa bumi), Almarhum Mertua Bapak Riyanto Pegawai Peipustakaan UNY Ibu Jumilah (65 tahun)
Meninggal 27 Mei 2006(akibat gempa bumi), Almarhumah Mertua Bapak Riyanto Pegawai Perpustakaan UNY Bapak Sarwodlharjo(80 tahun)
Meninggal 27 Mei 2006(akibat gempa bumi), Almarhum Mertua Ibu Sumiyati Pegawai Perpustakaan UNY Bapak Margowlyono(75 tahun)
Meninggal 15 Juni 2006, Almarhum adalah Mertua Bapak Herwibowo Budi Warsito Karyawan FMIPA UNY Bapak Mardlwiyono(82 tahun) Meninggal 27 Juni 2006
Almarhum adalah Ayah kandung Bapak Drs. Moerdiyanto, M.Pd. Dosen Pada Program Studi Manajemen FISE UNY
Semoga arwahnya diterima disisi Allah SWT,dan keluarga Yang ditinggalkan diberikan ketabahan iman. Amin.
Juni 2006
I —.j 31
^-^eguritan/
/Tembahg/
/ \
"V
/■ wedhochrisnarnp ■»«<
\/
JOGJA 5,9/SGALA3RICHTER / \ b.elurfTlagi matahari usai^
^/^enyapu embun semak dedaunan,
\
/ belum lagi rumputan tegak\
itu-m^j^di^tidak berarti
dalarrTHifungan detik kita bukan siajDa-
siapa/\
V
■
/\
sungguh, Tuhan tengah^menegur kita\.
beranjak,dari>^tidur panjang ^
suriggdh, Tuhan tengah berbisik;;^''"^^
^^ketika perut bumi-m^ggeliat kuat
menergang kukuh pongah kita
pagi itu alam tidak.memberi isyarat
langit cerah awan pujih^bergu™! pagritusalam tidak-memberi isyarat/
--...^uaraljnggas riuh^emecah.blSLr^
sungguh, Tuhan tengah tereenyum
V /\ orang-^ang~slbuk berbenah menydngsong hari'rnenjernputrnifnpi
/
/
ketika tanah bergerak melibas ganas melumat'^agah congkak kita I*
I.
sesunggj^hnya^ \ ^ Tuhan tiSak pernah\berhenti member!
kita yang\plalu lalai y ^\ tidak pernah-berhenti menyayang kjta^yang ^ - - - niudajTberpalin^ r ^ ^ ,
jalan-Talan,padat-k^cang berpaoj'^^^^Tuhan tidak pernah^erhenti merengkuh.
memburu asa mengoiah'^unia 'ysungguh, Tuhan tengah berencana
kita yang.sering berkhianat /
sesungguhnya
untuk kita^
kita yang gemar^Lbernista^daji
menabjjng.dd^ \
pagiitu
jogja ^^scaia richter
.^tidak seperti biasa tanah berger;ak di bawah'kaki kita
bukayuntuk memperjnaiukan kita
pagi ituJtidalCsep^i biasa
sungguh, "Ijjhan mgin^menunjukl<an
^
pepogonan bergoyang di atas-^kepala
einta'
sungguhj-Tuhan-tengah bercerita "''"^^^^.^yangtsesungguhnya,^^ pagi dan hari apa saja itu.tidak penting
yogya, 30 mei 2006
wakm<emudian^mengubah segalanya apa'tSn siapa sajal<ita-H._.->'^ \
/
f
32
(iNiiinifkfi
-liini 2(l()(i
■>/
ss
t
>
MAKAN UMARMOYO :Di, ada kabar akan ada gaji ke-l3. UMARMADI :Alhamdulillah.
UMARMOYO; Dipotong untuk teman-teman pegawai yang tidak dapat itu. UMARMADI : Astaghfirullah. UMARMOYO: He... Alhamdullllah jugal
UMARMADI : 0 ya alhamdullllah. Tap! motongnya juga tidak sama ta? UMARMOYO: Emang kenapa kalau sama?
UMARMADI : Nggak fair dong. Pegawai Itu kan ada golongan I, ll, ill, iv. Makin tinggi golongan, motongnya ya makin banyak. UMARMOYO: lya. Kenapa?
UMARMADI : LIhat saja darl cara bertanya soal makan. Beda, Yol UMARMOYO: UMARMADI : UMARMOYO: UMARMADI :
Kalau golongan i? Pertanyaan mereka "Besokapa makan?" Colongan II? "Besok makan apa?"
UMARMOYO: Colongan III? UMARMADI : "Besok makan dl mana?" UMARMOYO: Golongan iv? UMARMADI : "Besok makan slapa?" UMARMOYO:
??? (mar'06)
dinamik;
.1'^
try
Gambar atas
Pentas Malam Kenangan dalam rangka Dies Natalis UNY ke-42 bersama penyanyi AB THREE,Auditorium UNY, Mei 2006 Gambar samping - Fashion Show puma karya UNY, Auditorium UNY, 23 Mei 2006 - Pembekalan mahasiswa UNY yang akan KKN-PPL di daerah
gempa, sedang mengikuti workshop Traumatik Assist Sentuh, Auditorium UNY, 13Juni2006
- Rektor UNY, Prof. Sugeng Mardiyono, Ph.D., meninjau pelaksanaan ujian masuk UNY Program Non-Reguler, 21Juni 2006
Gambar bawah
- Penyerahan sumbangan korban gempa di Bantui oleh PR 11! UNY, Dr. H. Herminarto Sofyan, 28 Met 2006 - Badan SAR Nasiona! bekerjasama dengan TNI AL dan UNY sedang menurunkan korban bencana dari helikopter, selanjutnya dirawat di "Rumah Sakit" GOR UNY, Mei-Juni 2006
•iS
%
; -
f.'V ■'