Volume 13 • nomor 54 agustus 2012
P e w a r a
Dinamika universitas negeri yogyakarta
issn 1693-1467
l e a d i n g
i n
c h a r a c t e r
e d u c a t i o n
PROGRAM BIDIK MISI
ORANG MISKIN bOLEH KULIAH Stigma Orang Miskin Dilarang Kuliah kayaknya tidak benar. Melalui Program Bidik Misi, mereka bisa kuliah termasuk di UNY.
6 WINDU UNTUK UNY
MARHABAN YA RAMADHAN Subtansi Ramadhan adalah Mendekatkan Diri pada Ketauhidan Allah Swt. Iklan layanan ini dipersembahkan oleh Pewara Dinamika • teks: Sismono la ode • gambar: walpappersku.com
pena redaksi
P e wa r a
Dinamika universitas negeri yogyakarta
PENERBIT HUMAS Universitas Negeri Yogyakarta IJIN TERBIT SK Rektor No. 321 Tahun 1999 ISSN 1693-1467 PENANGGUNG JAWAB Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. (Rektor UNY) PENGARAH Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU., Apt. (Wakil Rektor I) Dr. Moch. Alip, M.A. (Wakil Rektor II) Sumaryanto, M.Kes. (Wakil Rektor III) Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. (Wakil Rektor IV) PENASEHAT Setyo Budi Takarina, M.Pd. (Kepala Biro UPK) Dra. Budi Hestri Hutami (Kepala Biro AKI) PEMIMPIN UMUM Dr. Anwar Effendi, M.Si. PEMIMPIN PERUSAHAAN Supandi, S.I.P. PEMIMPIN REDAKSI Dr. Nurhadi, M.Hum. SEKRETARIS REDAKSI Dian Dwi Anisa REDAKTUR PELAKSANA Sismono La Ode, S.S, M.A. REDAKTUR Lina Nur Hidayati, M.M. Rizka, SH. Tusti Handayani, A.Md. Dedi Herdito, M.M. Uswah R. Nirmala, A.Md. Khairani Faizah, S.Pd. Ariska Prasetyanawati Rhea Yustitie Desain dan Tata Letak Kalam Jauhari FOTOGRAFI Heri Purwanto, SIP. REPORTER Ratna Ekawati, M.A. (FIK) Nur Lailly Tri W., A.Md. (FIS) Isti Kistiyananingsih, S.Pd. (FE) Witono Nugroho, S.I.P. (FMIPA) Virga Renitasari, S.S. (FBS) Haryo Aji Prambudi, S.S. (FT) Anton.Suyadi, S.S. (FIP) Pramushinta Putri Dewanti, S.S. (PPs) Binar Winantaka, S.Pd. (LPPMP) Cahyono Adi Widagdo, S.E. SIRKULASI Kusno Hidayat, S.Pd. / Suwanto Sumedi / Maryono / Mujiman ALAMAT REDAKSI Jl. Colombo No. 1 Kampus Karangmalang Universitas Negeri Yogyakarta 55281 Telp/Fax 0274 542185 E-mail: pewaradinamika@uny.ac.id laman: www.uny.ac.id.
Bulan Ramadhan 1433 H telah tiba. Kita pun memasuki bulan yang penuh berkah. Semua aktivitas yang dilakukan manusia mengarah pada pencapaian ketaqwaan terhadap AllahSwt. Semua pun menyambutnya dengansuka cita. Bagaimana pun bulanyang lebihbaik dari seribu bulan membimbing manu sia untuk selalu berbuat baik dan meng hindar dari perbuatan yang tidak terpu ji. Bukan begitu? Meski di bulan ini aktivitas di UNY dikurangi waktunya, tapi bukan berar ti aktivitas untuk menerbitkan Pewara Dinamika juga berkurang. Para kru se lalu siap setia mengerjakan rutinitas ju rnalistik sebagaimana adanya. Segala keperluan rubrik pun terus dilengkapi, demi mewujudkan tujuan bersama: me nerbitkan majalah Pewara Dinamika se suai jadwalnya. Namun karena lain hal, akhirnya cita-cita bersama tersebut be lum bisa diwujudkan. Terus terang saja, edisi kali ini dibuat dengan mengejar waktu, tidak heran ji ka tenaga yang kami keluarkan begitu ekstra. Jika dihitung dengan waktu, maka edisi ini dikejar dalam waktuku rang lebih 10 hari. Senyatanyapada edisi Mei, Pewara Dinamika terbit tepat waktu.Akan tetapi memasuki bulan Ju ni, majalah ini tidak bisa diterbitkan sesuai waktunya karena ada satu hal, yang tidak bisa disampaikan di forum ini. Ya’ sedikit rahasia. Alhasil, berkat kerja keras dan komitmen untukmem bangunkebersamaan, akhirnya masa lah tersebut dapat diselesaikan. Kali ini kami mengangkat tema ten tang beasiswa Bidik Misi. Tema ini ka mi anggap menarik karena program pe merintah ini sangat membantu anak bangsa yang belum memiliki kecukupan
ekonomi untuk bisa terus bersekolah sampai jenjang perguruan tinggi. Pro gram ini pula mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat, teru tama masyarakat yang kurang mampu. Meskipun demikian, program ini meng isahkan beberapa masalah, terutama datang dari pihak sekolah, bagaimana tidak, sebagian dari para penerima bea siswa bidik misi ini dianulir hanya kare na mereka melakukan manipulasi data dengan berpura-pura menjadi “miskin”. Alhamdulillah berkat kecermatan pihak UNY, akhirnya mereka yang berpura-pu ra miskin itu dibatalkan memperoleh beasiswa bidik misi. Pembaca Pewara Dinamika yang setia, pada edisi ini, kami juga tak lupa men gucapkan maaf sebesar-besarnya kare na edisi ini kali, majalah kebanggaan kita bersama terbit tidak tepat waktun ya, sebagaimana yang telah direncakan. Tetapi kami pun tetap bangga karena majalah ini masih diminati dan disenan gi pembaca, terutama sivitas akademi ka UNY. Untuk itu kami haturkan tabik. Karena, jika tidak, maka kami tidak akan eksis, bahkan dapat tenggelam da lam sejarah “permajalahan” UNY. Terus terang, kami akui Pewara Dina mika harus terus dibenahi, bukan hanya perkara manajemennya, tetapi pilihan (angle) beritanya, termasuk kesalahankesalahan teknis lainnya harus juga dibenahi. Dan, ini bisa terwujud jika pembaca turut andil dalam majalah ini, apalagi kalau bukan saran dan kritikan yang sifatnya konstruktif. Jika tidak, maka kami, Pewara Dinamika, bisa sa ja akan “hilang”, yang akhirnya akan “menghilangkan universitas” dari seja rah karena aktivitas dan idenya tidak sempat tertulis. Bukan begitu? Tabik.
Redaksi menerima tulisan untuk rubrik Bina Rohani (panjang tulisan 500 kata), Cerpen (1000 kata), Opini (900 kata), Puisi/Geguritan/Tembang (minimal dua judul), dan Resensi Media (500 kata). Tulisan harus dilengkapi dengan identitas yang jelas, nomor yang bisa dihubungi, pasfoto (khusus Opini), serta keterangan dan sampul media (khusus Resensi Media). Kirimkan tulisan Anda melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY. Bagi yang dimuat, honor dapat diambil di kantor Humas UNY.
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
1
daftar isi Volume 13 • Nomor 54 Agustus 2012
l a po ra n U ta m a
Bidik Misi: Pendidikan Tinggi untuk Mereka yang Miskin
halaman 6
18
dokumen humas uny
Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 meluncurkan program bantuan biaya pendidikan Bidik Misi berupa bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada 20.000 (plus 10.000 di tahun 2011 dan 2012) mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi di 104 perguruan tinggi negeri di Indonesia.
32 opini
berita
Warisan Budaya Inspirasikan Busana Mahakarya galan kerajaaan nusantara masa lalu diberbagai obyek wisata menjadi hal biasa yang sering dilakukan masyara kat. Namun apa jadinya ketika...
dokumen humas uny
Menyaksikan warisan peninggalan sejarah di museum atau menikmati keindahan bangunan kuno pening
Berita Lainnya • Mahasiswa FIS Raih Penghargaan XL Award • Mahasiswa FMIPA UNY Juara Ii I-Envex 2012 di Malaysia • Menulis Artikel di Media Massa, Siapa Takut? • “Never Ending to Grow”
Perda Ataukah Kebang gaan Berbahasa Jawa? Rencana Pemerintah Provinsi (Pem prov) Jawa Tengah akan membentuk Peraturan Daerah (Perda) tentang Ba hasa, Sastra, dan Aksara Jawa... 37 bina rohani 5 bunga rampai 38 cerpen 4 dari pembaca 1 dari redaksi 3 Jendela 16 Liputan khusus 40 pojok gelitik 40 puisi•geguritan•tembang 36 resensi media perancang sampul: kalam jauhari
2
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
jendela INISIASI Selama dua hari, Selasa dan Rabu (12—13/6/2012) sebanyak 618-an ribu orang mengikuti SNMPTN, seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri di Indo nesia. Hanya sebagian kecil saja yang bakal terja ring dan menjadi mahasiswa PTN. Sisanya bakal ada yang mendaftar ke PTS, menunggu SNMPTN tahun depan, dan lainnya ada yang melupakan ke inginannya untuk menjadi mahasiswa. Ini sebuah inisiasi. Sebuah penyaringan kecil dari sekitar 230-an juta penduduk Indonesia. Pendidikan, terutama pendidikan tinggi, telah menjadi sebuah institusi untuk mengubah status sosial seseorang. Dengan menjadi mahasiswa kemudian lulus menjadi sarjana adalah bekal bagi orang-orang tertentu untuk memasuki dunia kerja, memasuki dunia karir yang dapat mengubah nasib seseorang, memperbaiki taraf hidupnya. Bekal pendidikan tinggi inilah yang seringkali menjadi modal bagi seseorang untuk meraih cita-citanya. Oleh kare na itu, tidak mudah bagi seseorang untuk men jadi mahasiswa, khususnya mahasiswa PTN. Meski harus dicatat awal-awal bahwa pendidikan tinggi bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan hi dup seseorang. Robert T. Kyosaki sang penulis bu ku Rich Dad Poor Dad bakal menolak peran utama pendidikan bagi keberhasilan seseorang untuk menjadi kaya. Meski demikian, orang-orang semacam Kyosa ki juga mengakui perlunya menjadi “pintar” agar dapat menjadi kaya. Bagaimanapun para maha siswa dan kaum sarjana seringkali menjadi pilar intelektualitas suatu negara yang menjadi peno pang kelas menengah, kelompok penentu peruba han sejarah sebuah bangsa. Mengikuti tes SNMPTN adalah sebuah tahap ke cil dalam membentuk seorang insan cendikia, men jadi kaum kelas menengah. Mungkin pada masan ya nanti kelompok ini menjadi kelas penguasa atau mungkin hanya sebagai penopang kelas pengua sa. Meski jadi penopang kelas penguasa, seringkali merekalah, kaum cerdik pandai itu, yang menjadi pelaksana utama atas kemakmuran dan kejayaan suatu bangsa. Mungkin sang penguasa adalah se seorang atau sekelompok orang kuat yang meme gang senjata, tetapi para penasihat dan pelaksana pembangunan negara tersebut tergantung pada kaum intelektualnya. Bisa jadi dalam sejarah mere ka tidak tercatat atau tidak seterkenal sang pen
guasa. Bukankah Haman tidak lebih terkenal dari pada Fir’aun dalam sejarah Mesir kuno? Max I. Dimont menulis sebuah buku yang me narik tentang peran bangsa Yahudi sebagai peno pang kaum penguasa peradaban dunia dalam bu kunya yang diindonesiakan menjadi Desain Yahudi atau Kehendak Tuhan. Dalam paparannya, keber hasilan dan kejayaan Mesir kuno, Yunani kuno, Ro mawi, Kekhalifahan Islam, Eropa Barat, ataupun kini Amerika Serikat tidak lepas dari peran kaum Yahudi sebagai kelompok lapis kedua, kelompok la pis para intelektual penopang kekuasaan. Para Yahudi itu menjadi kelas intelektual di balik berkuasanya para bangsa beradab tersebut. Mere ka menjadi penopang utama keberhasilan bangsabangsa tersebut dalam menduduki perannya seba gai puncak peradaban dunia. Konon dalam sebuah lelucon tentang siapa saja orang-orang yang bekerja di NASA Amerika Seri kat (simbol institusi teknologi canggih), salah satu dari empat orang di antaranya adalah orang Yahu di. Apakah tidak ada orang Indonesia di dalamnya? Terkait dengan hal itu, tentang orang-orang in telektual Indonesia, saya teringat dua nama. Yang pertama Prof. Soedjatmoko, orang Indonesia yang pernah menjadi rektor Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Tokyo, Jepang dari 1980— 1987. Kedua, Prof. Nelson Tansu, pria kelahiran Medan 1977, ahli teknologi fisika dunia yang ki ni tinggal dan mengajar di universitas terkemuka Amerika. Jepang dan Turki sempat menyangka le laki ini sebagai warga negaranya mengingat nama Tansu adalah nama yang cukup familiar di kedua negara itu, dan masing-masing meminta Tansu untuk kembali ke Jepang dan Turki. Apakah Anda pernah mendengar nama Soedjatmoko dan Nel son Tansu? Hari-hari pada minggu kedua bulan Juni 2012, ratusan ribu lulusan siswa SMA/SMK melakukan migrasi ke kota-kota tempat diselenggarakannya SNMPTN. Mereka melakukan ritual, melakukan ini siasi akademik guna menaiki tangga kehidupan mereka menjadi mahasiswa PTN, menjadi calon cendikia.
Dr. Nurhadi, M.Hum. Pemimpin Redaksi
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
3
dari pembaca Kirimkan kritik/komentar/tanggapan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoalan di seputar kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kritik/komentar/tanggapan harap dilengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY.
Mahasiswa Baru Beruntung Tidak dapat dipungkiri pembangunan UNY saat ini begitu pesat. Kita dapat melihat ge dung-gedung baru yang arsitekturnya me narik, lingkungan yang bersih, pelayanan untuk pejalan kaki yang nyaman, dan sua sana akademis yang meliputi memberi semangat baru untuk tidak berhenti belajar. Keadaan ini sangat berbeda dengan UNY pada 10 atau belasan tahun lalu di saat fasilitas masih terbatas. Kemajuan di tingkat mahasiswa pun sangat menonjol, baik di bidang aka demik maupun ekstrakurikulernya. Ma syarakat dapat melihat tentang UNY melalui baliho dan spanduk di depan
pintu utama UNY, membaca media, dan melalui kegiatan-kegiatan yang mem bawa nama UNY lainnya. Peran serta mahasiswa memberi warna yang indah untuk mengimbangi
foto-foto: dokumen Humas UNY
4
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
perkembangan fasilitas di UNY. Alang kah baiknya jika mahasiswa baru mulai saat ini sudah memetakan apa tujuan kuliah di UNY dan apa saja yang bisa diraih. Mengingat tidak hanya kemam puan akademik yang dipertimbangkan untuk mengukur keberhasilan maha siswa, sudah selayaknya mahasiswa mengikuti unit kegiatan mahasiswa untuk melatih jiwa kepemimpinan, ke pekaan sosial, keterampilan, dan memi liki bekal setelah menyelesaikan kuliah. Beruntung mahasiswa baru kini dapat memilih beraneka macam Unit Kegiatan Mahasiswa. jika tidak salah ada sekitar 32 UKM. Pilih satu, lalutekuni.Percayalah hasilnya tidak akan mengecewakan. Selain memiliki kemampuan akademik, mahasiswa da pat mengembangkan ketrampilannya maupun memiliki jaringanyang luas dengan aktif sebagai anggota UKM. Se lamat untuk mahasiswa baru! Laila Widjaya Pembaca Pewara
Gedung LPPMP. Salah satu fasilitas baru di UNY yang sebagian ruangannya dapat dimanfaatkan mahasiswa.
tips tips Kiat Cemerlang di Pagi Hari Ol e h Anita A Pagi hari adalah waktu yang tepat untukmemulai hari dan merencanakan kegiatan sampai hari berikutnya. Na mun,persiapan di pagi hari yang tidak matangmembuat satu hari keseluruh anakan menjadi rutinitas yang mem bosankan dan melelahkan. Maka dari itu, sebaiknya awali pagi hariAnda de ngan hal-hal yang membuatbersema ngat. Namun semangat pagi hari bagi sebagian orang masih susah untuk di laksanankan. Hal ini dipicu berbagai macam sebab, antara lain adalah rasa kantuk, yang membuat otak malas-ma lasan untuk diajak bekerja. Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kebugaran otak di pagi hari. Cara-cara untuk meningkat kan kemampuan otak di pagi hari anta ra lain sebagai berikut: Makanlah seperti sapi. Manusia bu kan makhluk memamah biak seper ti halnya sapi, namun bisa meniru kebi asaan sehat binatang tersebut. Sarapan tidak harus dilakukan sekali dengan porsi besar, melainkan dibagi menjadi 4 porsi kecil lalu dimakan dengan jeda masing-masing 1 jam sehingga kesann ya tidak pernah berhenti makan seperti sapi. Kebiasaan ini bisa meningkatkan penalaran verbal dan kemampuan me mecahkan masalah (problem solving) hingga 35 persen. Sarapan kacang. Kacang-kacangan mengandung senyawa polifenol yang baik untuk kesehatan saraf otak. Sebuah penelitian di Swedia membukti kanbahwa sarapan kacang-kacangan bisa meningkatkan memori kerja sebe sar 19 persen, sehingga lebih lancar di ajak berpikir. Jalan-jalan. Berjalan-jalan mengitari kompleks untuk sekedar beli sayur anatau bubur ayam di ujung gang bi sa meningkatkan fleksibilitas kognitif hingga 16 persen, yang berarti lebih mudah mengeluarkan ide dan gagasangagasan untuk memecahkan masalah.
1
2 3
4.bp.blogspot.com
Tidak perlu jalan-jalan terlalu jauh, cu kup 20 menit saja. Perbanyak protein. Sarapan yang sehat bukanlah yang mengandung banyak gula dan karbohidrat, melain kanprotein. Penelitian di Jepang me nunjukkan bahwa protein memberikan lebih banyak energi bagi otak untuk berpikir sehingga aktivitasnya menin gkat 20 persen saat diberi sarapan pro tein, dibandingkan saat sarapan karbi hodrat saja. Minum air putih. Begitu bangun ti dur, segeralah untuk meminum air putih untuk membantu pulihnya cairan tubuh yang terkuras semalaman. Me nyimpan cairan yang cukup dalam tu buhakan memertahankan tingkat air dalam tubuh Anda, sehingga metabolis me tubuh baik secara fisik dan mental pun dapat berjalan lancar. Jangan lupa untuk senantiasa menjaga asupan air ideal sebanyak 7-8 gelas air per hari. Makan cokelat. Salah satu kandung an cokelat yang bermanfaat bagi
4
5
6
otak adalah kafein, yang juga banyak terkandung dalam kopi. Kafein dari co kelat lebih efektif meningkatkan ke mampuan otak justru karena kadarnya lebih sedikit dibandingkan pada kopi. Kafein hanya bermanfaat pada kadar 20-30 mg, selebihnya tidak akan mem berikan manfaat tambahan. Jangan bermalas-malasan di tempat tidur. Semakin banyak Anda berma las-malasan di tempat tidur, maka An da pun semakin lesu dalam mengawali hari. Hal ini karena Anda membiarkan otak menunda kegiatan yang seharus nya segera dilakukan. Tak jarang, kare naterlalu lama bermalas-malasan di tempat tidur, Anda pun terbawa dalam tidur yang lebih dalam dan bangun da lamkeadaan lesu. Tak hanya itu, Anda pun akan dilanda kebiasaan menguap sepanjang hari.
7
Anita A mahasiswa UNY
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
5
laporan utama Bidik Misi: Pendidikan Tinggi untuk Mereka yang Miskin Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 meluncurkan program bantuan biaya pendidikan Bidik Misi berupa bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada 20.000 (plus 10.000 di tahun 2011 dan 2012) mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi di 104 perguruan tinggi negeri di Indonesia Oleh R h e a Y ustiti e
B
idik Misi merupakan program 100 Ha ri Kerja Menteri Pendidikan Nasional yang dicanangkan pada tahun 2010. Perguruan tinggi yang mendapat bantuan Bidik Misi yaitu perguruan tinggi di bawah Kementerian Pendidikandan Kebuda yaan dan Kementerian Agama. Padatahun 2011, mahasiswa baru penerimaBidik Misi ber tambah menjadi 30.000 di 117 perguruan ting gi negeri dengan adanya tambahan anggaran dari APBN-Perubahan.
foto-foto: dokumen Humas UNY
6
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
Pada tahun 2011 dan 2012, Bidik Misi dilan jutkan dikembangkan menjadi 30.000 calon mahasiswa penerima yang diselenggarakan di 87 perguruan tinggi negeri di bawah Ke menterian Pendidikan dan Kebudayaan saja. Walaupun demikian, penerima bantuan Bidik Misi di bawah Kemenag angkatan tahun 2010 dan 2011 tetap dibiayai dari DIPA Kemdikbud tahun anggaran 2012. Bidik Misi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan Pemerintah melalui
laporan utama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudaya an mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan ku rang mampu secara ekonomi. Program Bidik Misi ini memiliki misi menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu dan mempu nyai potensi akademik memadai untuk dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang pen didikan tinggi serta menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan ma syarakat. Bidik Misi: menggapai asa, memutus mata rantai ke miskinan. Itulah jargon dari beasiswa Bidik Misi yang digulirkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Beasiswa Bidik Mi si merupakan beasiswa yang diberikan pemer intah untuk biaya kuliah dan biaya hidup bagi calon mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akademik baik. Yang men jadikan alasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan program beasiswa ini adalah jumlah masyarakat miskin yang relatif masih tinggi, masih sedikitnya ma syarakat miskin yang mengenyam pendidikan tinggi, meningkatkan peran perguruan tinggi dalam mengurangi angka kemiskinan, dan me nerapkan prinsip non-diskriminatif pendidikan,
serta untuk mewujudkan pendidikan untuk se mua. Melalui beasiswa ini, aspek pendidikan dapat menyumbang perannya dalam memutusrantai kemiskinan, yakni melalui keikutsertaan maha siswa dari masyarakat kurang mampu yang me masuki jenjang pendidikan tinggi, yang nanti nya hasil yang diharapkan akan bermuara pada peningkatan kemampuan kapasitas pengetahu an sekaligus kesempatan untukmemperoleh la pangan kerja yang lebih baik atau bahkan da patmenciptakan lapangan pekerjaan sendiri di bidangnya. Pendidikan tidak hanya dapat menyelesaikan masalah kemiskinan struktural, tetapi di sam ping itu juga dapat mengangkat derajat dan martabat keluarga yang kurang mampu. Semua itu memang harus diakui bahwa lulusan pergu ruan tinggi memiliki peluang relatif lebih be sar dalam memperoleh kesempatan kerja atau pun dalam menciptakan peluang atau lapangan pekerjaan. UNY dan Bidik Misi Menanggapi imbauan Direktur Jenderal Pen didikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang pertegasan bahwa per guruan tinggi negeri wajib memenuhi kuota beasiswa Bidik Misi yang ditetapkan oleh Ke menterian Pendidikan dan Kebudayaan, UNY menyatakan diri siap menjadi PTN yang akan
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
7
laporan utama mengelola program Bidik Misi dengan tertib dan transparan. UNY pun tidak mengalami kesulitan men cari calon mahasiswa berprestasi yang tidak mampu guna dibiayai dengan beasiswa Bidik Misi. Mengingat pada tahun ini sebaran maha siswa penerima Bidik Misi UNY lebih merata di seluruh Indonesia ketimbang tahun lalu yang mayoritas penerima beasiswa Bidik Misi beras al dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hal ini di karenakan pendaftaran Bidik Misi sudah me rambah ke wilayah online. UNY juga akan menjamin penerima Bidik Misi adalah mahasiswa yang benar-benar ber prestasi dan memiliki keterbatasan dalam hal ekonomi. Tim Bidik Misi UNY rutin melakukan verifikasi dengan mengunjungi satu persatu mahasiwa penerima Bidik Misi untuk memas tikan bahwa beasiswa tepat sasaran. Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. memastikan para mahasiswa penerima Bidik Misi akan dibebaskan dari biaya kuliah dan mendapatkan uang saku Rp 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) setiap bulannya sela ma empat tahun atau delapan semester. Hal ini dimaksudkan untuk memberi acuan pada mahasiswa penerima Bidik Misi supaya dapat mencapai target menyelesaikan kuliah kurang dari 4 tahun. Rochmat menghimbau agar seluruh siswa mengedepankan kejujuran saat akan mendaf
8
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
tarkan diri di program beasiswa Bidik Misi. Se mua tindak kecurangan akan terungkap saat siswa bersangkutan melakukan verifikasi data. “Soal Bidik Misi, dari awal yang kita harapkan adalah kejujuran. Semua kebohongan akan keta huan saat diverifikasi, kalau perlu kita lakukan visitasi ke rumah mahasiswa bersangkutan,” kata Rochmat. Ia menegaskan,jika ditemukan upaya kecurangan, maka konsekuensinya ada lah sanksi tegas bagi para pelakunya. Misalnya, digagalkan kesempatan memperoleh beasiswa tersebut, baik di PTN yang menerimanya mau pun di PTN lain. “Bidik Misi hanya untuk siswa yang benar-benar miskin. Jika ketahuan curang, maka akan dibatalkan kesempatannya,” tam bahnya. Sebelumnya diberitakan, ada 75.034 siswa yang mendaftar beasiswa Bidik Misi melalui Jalur Undangan. Dari jumlah tersebut, yang lolos secara akademis mencapai 15.313 siswa. Adapun untuk jumlah total penerima beasiswa Bidik Misi, sampai saat ini mencapai sekitar 90.000 penerima. Rencananya, jumlah tersebut akan ditambah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan tahun ini. Roch mat Wahab, menjelaskan, tahun ini ada 236.811 siswa yang mendaftar SNMPTN Jalur Undang an. Dari seluruh jumlah pendaftar, di dalam nya juga termasuk 75.034 siswa yang mendaf tar program beasiswa bidik misi melalui Jalur Undangan. Padahal dari sekian ribu pendaftar
laporan utama hanya diambil 30.000 calon mahasiswa saja yang sesuai kriteria penerima beasiswa. UNY sendiri merupakan salah satu universitas fa vorit rujukan beasiswa bidik misi. Ada kurang lebih 3.422 orang mendaftar dalam program beasiswa Bidik Misi UNY. Bahkan menurut in formasi, penerima beasiswa termiskin ada di kampus cendekia ini. Sayangnya sampai tulisan ini dimuat, data mahasiswa tyermiskin belum diperoleh. Miskin bukan halangan berprestasi Takpernah sedikitpun terbersit kata kuliah dalam benak mereka. Mereka hanya memikir kan bagaimana mereka dapat makan esok hari dan membantu kedua orang tua mereka bekerja mencari nafkah. Asti Wulandari, mojang kela hiran Mergan, Sendangmulyo, Minggir, Sleman dibesarkan dari jerih payah orangtuanya yang tidak mampu. Bapaknya, Rujito, seorang buruh penambang pasir di sungai Progo dan ibunya, Sugiyati, seorang ibu rumah tangga. Realitas yang ada inilah yang membuat Asti tidak bera ni mengkhayal bahwa dirinya mampu melang kah sampai jenjang pendidikan tinggi. Padahal prestasinya yang selalu menjadi juara 1 selama menuntut ilmu di SMKN 2 Godean. Begitu pula dengan Melinda Dwi Apriliana yang kerap disapa Melinda. Asalnya dari Ban jarnegara, kedua orangtuanya hanyalah petani desa di kota asalnya. Kuliah atau sekolah tinggi
takpernah ada di bayangannya sejak ia menge nyam pendidikan SMKN 1 Bawang. Prestasinya memang segudang, Ketua OSIS SMK, Finalis Du ta Wisata Banjarnegara 2009, Ranking I tiap semesternya dan lain lain. Hal ini membuat perempuan berparas manis ini cukup dikenal selain karena pintarnya. Kondisi Asti dan Melinda yang dianggap mis kin namun berprestasi inilah yang membuat guru BK di sekolahnya masing-masing tergugah untuk mengusahakan agar mereka dapat me ngenyam pendidikan tinggi. Tahun 2010 adalah tahun mereka lulus SMA, pada tahun ini pula program beasiswa Bidik Misi mulai dilaksana kan. Guru BK masing-masing mencoba berkon sultasi dengan kepala sekolah terkait agar As ti juga Melinda dapat mengenyam pendidikan tinggi. Apa yang diperjuangkan gurunya membuah kan hasil. Asti, berhasil lolos seleksi jalur un dangan masuk ke Universitas Negeri Yogyakarta mengalahkan pesaing-pesaing dari daerah lain, dia resmi tercatat sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Boga di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Sama dengan Asti, berkat bantuan guru BK, Melinda berhasil masuk UNY melalui jalur undangan bidik misi. Tahun 2010 juga, Melinda tercatat sebagai ma hasiswa D3 Akuntansi, UNY. Semoga bidik mi si akan memutus rantai kemiskinan struktural dan menyejahterakan penerima beasiswa ini.
Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. didampingi Wakil Rektor I, III, Kabiro, Kabag, dan staf Ahli WR III dalam acara penerimaan mahasiswa bidikmisi UNY.
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
9
laporan utama Mari Mengenal Bidik Misi! Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran, rupanya dianggap musykil oleh masyarakat mengingat semakin tingginya biaya pendidikan. Program Bidik Misi menjadi salah satu penengah yang bisa menjawab keraguan masyarakat. Oleh Ariska P ra s e tya n awati
P
emerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemen terian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 meluncurkan program bantuan biaya pendidikan Bidik Misi berupa bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantu an biaya hidup kepada 20.000 mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan ku rang mampu secara ekonomi di 104 perguruan tinggi negeri. Bidik Misi merupakan program 100 Hari Ker ja Menteri Pendidikan Nasional yang dicanang kan pada tahun 2010. Perguruan tinggi yang mendapat bantuan Bidik Misi yaitu perguruan tinggi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama. Pada tahun 2011, mahasiswa baru penerima Bidik Misi bertambah menjadi 30.000 di 117 pergu ruan tinggi negeri dengan adanya tambahan anggaran dari APBN-Perubahan. Pada tahun 2012, Bidik Misi dilanjutkan di kembangkan menjadi 30.000 calon mahasiswa penerima darii 87 perguruan tinggi negeri di bawah KementerianPendidikan dan Kebuda yaan saja. Walaupun demikian, penerima ban tuan Bidik Misi di bawah Kemenag angkatan tahun 2010 dan 2011 tetap dibiayai dari DIPA Kemdikbud tahun anggaran 2012. Bidik Misi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan Pemerintah mela luiDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dit jen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebu dayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademikmemadai dan kurang mampu secara ekonomi. Program Bidik Misi ini memiliki misi menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu dan mempu nyai potensi akademik memadai untuk dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang pen didikan tinggi serta menghasilkan sumber daya 10
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Program Bidik Misi bertujuan untuk mening katkan motivasi belajar dan prestasi calon ma hasiswa, khususnya mereka yang menghadapi kendala ekonomi; meningkatkan akses dan ke sempatan belajar di perguruan tinggi bagi pe serta didik yang berpotensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi; menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai se lesai dan tepat waktu; meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang akademik atau kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikul er; menimbulkan dampak iring bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk selalu mening katkan prestasi; melahirkan lulusan yang man diri, produktif dan memiliki kepedulian sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya pemu tusan mata rantai kemiskinan dan pemberda yaan masyarakat. Menjawab Aspirasi UUD Peningkatan pemerataan akses ke perguru an tinggi jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan SMA sederajat atau bentuk lain yang sederajat sampai saat ini masih me rupakan masalah di negara kita. Banyak lulusan jenjang pendidikan menengah yang berprestasi dan merupakan calon mahasiswa yang potensi
laporan utama
Kemudian ada juga Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2008 ten tang Pendanaan Pendidikan, Bagian Kelima, Pasal 27 ayat (1), menyebutkan bahwa Pemer intah dan Pemerintah Daerah sesuai kewe nangannya memberi bantuan biaya pendidik an atau beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau walinya kurang mampu mem biayai pendidikannya. Pasal 27 ayat (2), menye butkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberi beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi. Yang terakhir adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 ten tang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No mor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 53A yang menegaskan bahwa satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing wajib menyediakan beasiswa bagi peserta didik berkewarganegaraan Indo nesia yang berprestasi dan wajib mengalokasi kan tempat bagi calon peserta didik berkewar ganegaraan Indonesia, yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi, paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah keseluruhan peserta didik baru. Diolah dari berbagai sumber.
foto-foto: dokumen Humas UNY
al tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidik an tinggi karena berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Selain itu peningkatan akses informasi terhadap sumber pendanaan masih terbatas. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan menyusun database siswa jenjang pendidikan menengah yang memiliki potensi akademik yang memadaidan kurang mampu secara ekonomi memfasilitasi dan atau menyediakan bantuan biaya pendidikan. Padahal, dalam Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak untuk mendapatkan pengajaran. Berdasarkan pasal tersebut, maka pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib memberi kan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu ba gi setiap warga negara tanpa diskriminasi, dan masyarakat berkewajiban memberikan dukung an sumber daya dalam penyelenggaraan pen didikan. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu diperlukan biaya yang cukup be sar. Oleh karena itu, bagi setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak menda patkan bantuan biaya pendidikan bagi mereka yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi serta beasiswa bagi mereka yang berprestasi Beberapa ketentuan peraturan perundangundangan yang mendukung pemberian bantu an biaya pendidikan seperti Bidik Misi ini di antaranya adalah Undang-Undang Republik In donesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), yang menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tu anya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 12 (1.d), menyebutkan bahwa setiap pe serta didik pada setiap satuan pendidikan ber hak mendapatkan biaya pendidikan bagi mere ka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
11
laporan utama Tertib Melakoni Bidik Misi, Masyarakat Lebih Sejahtera Bukan sembarang orang bisa menerima beasiswa bidik misi ini. Beasiswa ini dirancang khusus untuk si Miskin yang mempunyai minat dan kemauan untuk belajar di perguruan tinggi negeri (PTN) dengan Cuma-Cuma. UNY sendiri tertib sejak awal untuk terus menjalankan program ini. Melalui program ini harapannya pendidikan dapat memutus rantai kemiskinan struktural penerima beasiswa bidik misi. Oleh R h e a Y ustiti e
P
kutan,” kata Rochmat. Ia menegaskan, jika dite mukan upaya kecurangan, maka konsekuensi nya adalah sanksi tegas bagi para pelakunya. Misalnya, digagalkan kesempatan memperoleh beasiswa tersebut, baik di PTN yang meneri manya maupun di PTN lain. “Bidik Misi hanya untuk siswa yang benar-benar miskin. Jika ke tahuan curang, maka akan dibatalkan kesem patannya,” tambahnya. Kategori miskin ini sudah ada patokannya. Tidak sembarangan mereka yang memprokla mirkan diri sebagai orang miskin maka berhak mendapatkan beasiswa pendidikan ini. Beasis wa ini memang dirancang untuk mencoba mem bantu mengentaskan kemiskinan. RochmatWa hab sendiri yang mengatakan bahwa program ini mempunyai tujuan mulia. Diantaranya adalah mencoba memutus rantai kemiskinan, Rochmat ingin keluarga yang mulanya miskin tetapi anaknya cukup mempunyai bakat dan minat untuk belajar berhak belajar sampai ta hap pendidikan tinggi. Oleh karena itulah bea siswa ini dirancang DIKTI untuk seluruh PTN yang ada di UNY.
rogram bidik misi adalah sebuah pro gram beasiswa yang hampir 3 tahun ini diselenggarakan DIKTI menyangkut masalah menyejahterakan belenggu pendidikan dari mereka yang dianggap miskin. Rochmat Wahab, Rektor UNY sekaligus Sekre taris Umum Panitia Seleksi Nasional Masuk Per guruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2012 menghimbau agar seluruh siswa mengedepan kan kejujuran saat akan mendaftarkan diri di program beasiswa Bidik Misi. Semua tindak kecurangan akan terungkap saat siswa bersangkutan melakukan verifikasi data. “Soal Bidik Misi, dari awal yang kita ha rapkan adalah kejujuran. Semua kebohongan akan ketahuan saat diverifikasi, kalau perlu kita lakukan visitasi ke rumah mahasiswa bersang
foto-foto: dokumen Humas UNY
12
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
Banyak Peminat Sebelumnya diberitakan, ada 75.034 siswa yang mendaftar beasiswa Bidik Misi melalui Jalur Undangan. Dari jumlah tersebut, yang lolos secara akademis mencapai 15.313 siswa. Adapun untuk jumlah total penerima beasiswa Bidik Misi, sampai saat ini mencapai sekitar 90.000 penerima. Rencananya, jumlah tersebut
laporan utama akan ditambah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan tahun ini. Roch mat Wahab, menjelaskan, tahun ini ada 236.811 siswa yang mendaftar SNMPTN Jalur Undang an. Dari seluruh jumlah pendaftar, di dalamnya juga termasuk 75.034 siswa yang mendaftar program beasiswa bidik misi melalui Jalur Un dangan. Padahal dari sekian ribu pendaftar ha nya diambil 30.000 calon mahasiswa saja yang sesuai kriteria penerima beasiswa. Untuk UNY sendiri ada kurang lebih 3.422 orang mendaftar dalam program beasiswa Bidik Misi UNY. UNY adalah salah satu perguruan tinggi favorit rujukan penerima beasiswa ini. Bahkan menurut informasi, penerima beasiswa termiskin ada di kampus cendekia ini. Sayang nya sampai tulisan ini dimuat, data mahasiswa termiskin belum diperoleh. Evaluasi Bidik Misi UNY 2010-2011 Proses penerimaan mahasiswa melalui ja lur beasiswa bidik misi ini benar-benar mela lui proses yang cukup panjang. Awal mulanya adalah siswa melakukan pendaftaran serupa SNMPTN atau undangan (sesuai jalur yang dipi lih). Setelah itu pihak universitas akan memilih dan menyeleksi kembali. Seperti yang dikemu kakan Rochmat Wahab bahwa akan ada verifi kasi untuk membuktikan calon mahasiswanya benar-benar miskin dan pantas dibantu. Di UNY sendiri proses ini dilakukan oleh jajaran staff Wakil Rektor I bagian pendidikan. Merekalah yang kemudian menyeleksi lebih lanjut siapa saja yang berhak mendapat beasiswa ini. Sete lah melalui proses ini maka jajaran staff Wakil Rektor III akan melakukan pendataan mahasis wa penerima beasiswa. Setelah proses penda taan dan verifikasi inilah UNY akan resmi me nerima calon mahasiswa tersebut menjadi mahasiswa. Mereka tidak dipungut uang ge dung dan bayaran administrasi lainnya. Uang sejumlah Rp. 600.000,00 diberikan langsung melalui ATM penerima beasiswa oleh staff ke uangan jajaran Wakil Rektor II UNY. Bidik Misi di UNY sendiri sudah dilakukan sejak 2010 sesuai kebijakan yang diberikan DIKTI. Oleh karena itulah pada tanggal 27 Juni 2012 UNY mengadakan evaluasi dan koordinasi anatara jajaran pengurus Bidik Misi UNY dan mahasiswa angkatan 2010 dan 2011 penerima beasiswa tersebut. Ada kurang lebih 900 maha siswa yang diundang dalam acara ini, sayang nya yang hadir hanya separuh lebih sisanya
tidak diketahui sebab absennya mereka. Dalam evaluasi kali ini Rochmat Wahab selaku Rektor menyertakan permintaan maaf jika dalam pros es penyaluran dana beasiswa ini kurang lancar. Rochmat menjelaskan bahwa sumber dana bea siswa ini berasal dari Jakarta atau DIKTI pusat. Oleh karena itu ada proses birokrasi yang cukup panjang sebelum uang dapat sampai pada pe nerima beasiswa. Rochmat juga berpesan kepada seluruh pe nerima beasiswa bidik misi yang saat itu hadir dalam evaluasi agar mempergunakan kesem patan kuliah gratis ini sebaik mungkin. Peran sebagai mahasiswa juga hendaknya tidak di sia-siakan. Aktif dalam kegiatan mahasiswa merupakan keharusan agar softskill mahasiswa ikut terdidik dan terlatih. Bekerja untuk me nambah uang saku pun boleh asalakan tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai akade mis yang baik. Sampai saat ini ada beberapa orang penerima beasiswa yang ternyata setelah menerima uang tidak melanjutkan kuliahnya, oleh Rochmat wahab hal ini sangat disayang kan mengingat proses seleksi sangat panjang dan rumit. Namun banyak juga diantara mere ka yang memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) yang bisa dibilang nyaris sempurna atau nyaris mendapat IPK 4,0. Dalam pertemuan kali ini Rektor kampus cendekian ini terus mengingatkan bahwa kemiskinan bukanlah hal yang mengganggu dalam proses pendidikan. Hal ini justru harus menjadi pemicu agar di keturunan berikutnya kemiskinan dapat dihapuskan melalui pendid ikan tinggi yang dapat mereka kejar melalui bantuan beasiswa bidik misi ini. “Maka, jangan menyia-nyiakan kesempatan baik ini!” pungkas
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
13
laporan utama Jujur dan Tegas: Identitas UNY Sebagai salah satu dari sepuluh kampus favorit jalur Bidikmisi, UNY terus memfasilitasi program pemerintah ini dengan baik. Termasuk dalam hal pemberian sanksi pada pelanggarannya. Oleh Ariska P ra s e tya n awati
M
enanggapi imbauan Direktur Jen deral Pendidikan Tinggi Kemente rian Pendidikan dan Kebudayaan tentang pertegasan bahwa pergu ruan tinggi negeri wajib memenuhikuota beasiswa Bidik Misi yang ditetapkan oleh Ke menterian Pendidikan dan Kebudayaan, UNY menyatakan diri siap menjadi PTN yang akan mengelola program Bidik Misi dengan tertib dan transparan. UNY pun tidak mengalami kesulitan men cari calon mahasiswa berprestasi yang tidak mampu guna dibiayai dengan beasiswa Bidik Misi. Mengingat pada tahun ini sebaran ma hasiswa penerima Bidik Misi UNY lebih mera ta di seluruh Indonesia ketimbang tahun lalu yang mayoritas penerima beasiswa Bidik Misi berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hal ini dikarenakan pendaftaran Bidik Misi sudah merambah ke wilayah online. UNY juga akan menjamin penerima Bidik Mi
si adalah mahasiswa yang benar-benar berpres tasi dan memiliki keterbatasan dalam hal ekonomi. Tim Bidik Misi UNY rutin melakukan verifikasi dengan mengunjungi satu persatu mahasiwa penerima Bidik Misi untuk memasti kan bahwa beasiswa tepat sasaran. Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. memastikan para mahasiswa penerima Bidik Misi akan dibebaskan dari biaya kuliah dan mendapatkan uang saku Rp 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) setiap bulannya se lama empat tahun atau delapan semester. Hal ini dimaksudkan untuk memberi acuan pada mahasiswa penerima Bidik Misi supaya dapat mencapai target menyelesaikan kuliah kurang dari 4 tahun. Wakil Rektor I, Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU., A.Pt. juga menyampaikan jika ada mahasiwa penerima Bidik Misi yang tidak lolos verifika si karena keadaan ekonominya tidak sesuai de ngan yang dilaporkan, maka beasiswa Bidik Misi yang diperolehnya akan dicabut. Namun, mereka yang dicabut kesempatannya ini akan diberi kesempatan untuk tetap kuliah di UNY dengan syarat membayar biaya perkuliahan se cara penuh. UNY Menindak Tegas Kecurangan Dalam pedoman Bidik Misi yang dilansir Ke menterian Pendidikan dan Kebudayaan, ada li ma butir sanksi terhadap pelanggaran pendaf taran Bidik Misi, antara lain: teguran tertulis kepada pendaftar dan satuan pendidikan dari instansi terkait apabila terbukti melakukan pe langgaran. Surat tembusan akan dikirimkan pa da Kepala Daerah kabupaten atau kota dan pro pinsi; pencabutan status lulusan seleksi masuk PTN terhadap calon yang terbukti melakukan pelanggaran; pengembalian biaya pendaftar an kepada negara dan pembatalan pemberian Bidik Misi terhadap calon yang terbukti mela kukan pelanggaran; pembatalan pemberian serta pengembalian bantuan biaya pendidikan
14
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
laporan utama Salah satu fakta manipulasi data yang per nah ditemui Tim Bidik Misi UNY saat observa si lapangan adalah adanya keluarga salah satu mahasiswa Bidik Misi di Ngawi, Jawa Timur, yang ternyata memiliki rumah dua lantai be serta mobil. Tim pun mengambil tindakan te gas dengan mencoret kesempatan mahasiswa tersebut memperoleh Bidik Misi. Sejumlah sekolah pun turut merasakan sank si atas kecurangan dalam jalur undangan.Se jumlah sekolah diketahui mendaftarkan siswa nya yang tidak memenuhi syarat pendaftaran Bidik Misi dengan memanipulasi data siswa yang diajukan untuk program jalur undangan. Dari data yang ada, sudah tiga sekolah yang diblack list oleh UNY atas kebohongandan kecu rangan yang dilakukannya. “Soal Bidik Misi, dari awal yang kita harapkan adalah kejujuran. Semua kebohongan akan ketahuan saat diverifi kasi. Bidik Misi hanya untuk siswa yang benarbenar miskin. Jadi, jangan pernah melakukan kecurangan karena kesempatan memperoleh beasiswa Bidik Misi akan digagalkan tim veri fikasi yang disebar secara acak,” imbau Roch mat Wahab, Rektor UNY.
dan bantuan biaya hidup kepada negarater hadap penerima Bidik Misi yang terbukti mela kukan pelanggaran; dan untuk satuan pendi dikan yang terbukti melakukan pelanggaran diberikan pembatasan hak pendaftaran pada seleksi nasional atau seleksi mandiri padata hun berikutnya. Nyatanya, UNY menemukan berbagai kecu rangan dalam bentuk manipulasi data baik yang dilakukan calon mahasiswa sendiri maupunse kolah selaku pihak yang merujuk siswa lulusan nya untuk mendaftar Bidik Misi di UNY. Seperti yang diakui Rochmat Wahab bahwa UNY telah mencoret status mahasiswa dan mengeluarkan 25 mahasiswa dari 400 mahasiswa penerima Bidik Misi yang sudah menjalani masa kuliah sebagai konsekuensitindakan berbohongatau manipulasi data. “MahasiswaBidik Misi disya ratkan harus berasal dari keluarga tidak mampu dan calon harus berprestasi. Pendaftar Bidik Mi si tentu harus jujur mengakui kondisi keuangan keluarganya dan prestasi sekolahnya karena se lama kuliah biaya pendidikan dan biaya hidup mereka oleh ditanggung negara,” ujar Roch mat Wahab.
foto-foto: dokumen Humas UNY
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
15
laporan utama Mahasiswa Mandiri dari Bidik Misi Bidik Misi dirancang sebagai alternatif bagi calon mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi, namun berpotensi akademik baik. UNY sebagai salah satu perguruan tinggi negeri penyelenggara Bidik Misi telah menyiapkan pembinaan bagi mahasiswa penerimanya. Oleh Ariska P ra s e tya n awati
B
yang memasuki jenjang pendidikan tinggi, yang nantinya hasil yang diharapkan akan ber muara pada peningkatan kemampuan kapasi tas pengetahuan sekaligus kesempatan untuk memperoleh lapangan kerja yang baik atau da pat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Pendidikan tidak hanya dapat menyelesai kan masalah kemiskinan struktural, tetapi di samping itu juga dapat mengangkat derajat dan martabat keluarga yang kurang mampu. Semua itu memang harus diakui bahwa lulus an perguruan tinggi memiliki peluang relatif le bih besar dalam memperoleh kesempatan ker ja ataupun dalam menciptakan peluang atau lapangan pekerjaan.
idik Misi: menggapai asa, memutus mata rantai kemiskinan. Itulah jargon dari beasiswa Bidik Misi yang digulir kan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Beasiswa Bidik Mi si merupakan beasiswa yang diberikan pemer intah untuk biaya kuliah dan biaya hidup bagi calon mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akademik baik. Yang menjadikan alasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan program beasiswa ini adalah jumlah masyarakat mis kin yang relatif masih tinggi, masih sedikitnya masyarakat miskin yang mengenyam pendi dikan tinggi, meningkatkan peran perguruan tinggi dalam mengurangi angka kemiskinan, dan menerapkan prinsip non-diskriminatif pen didikan, serta untuk mewujudkan pendidikan untuk semua. Melalui beasiswa ini, aspek pendidikan da pat menyumbang perannya dalam memutus rantai kemiskinan, yakni melalui keikutserta an mahasiswa dari masyarakat kurang mampu
Pembinaan UNY dalam Memandirikan Mahasiswa Program beasiswa Bidik Misi ini diharapkan sesuai dengan visi dan misi UNY dalam mela hirkan lulusan yang bertaqwa, mandiri, dan cendekia. Sejak menginjakkan kaki di kampus UNY ini, mahasiswa baru yang menerima bea siswa Bidik Misi sudah mendapat pembinaan
foto-foto: dokumen Humas UNY
16
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
laporan utama
dari UNY. Pembinaan yang pernah dan akan ter us dilakukan UNY terhadap mahasiswa pene rima beasiswa Bidik Misi berupa pembekalan tentang kewirausahaan, kreativitas, dan kepe mimpinan. Salah satu yang ditawarkan UNY adalah mengajak mahasiswa penerima Bidik Misi untuk mengikuti ajang Program Mahasis wa Wirausaha UNY. Pembekalan-pembekalan tersebut dapat menjadi bekal tambahan bagi mahasiswa pene rimabeasiswa Bidik Misi untuk mampu meng urus diri sendiri, mempunyai jiwa kewirausa haan, sehingga setelah lulus dapat mandiri dan mendapat peluang terjun ke dunia kerja atau bahkan menciptakan lapangan pekerjaan sendi ri melalui program wirausaha. Wirausaha yang kini marak dilakoni kalang an mahasiswa menjadi alternatif yang bisa di jalani mahasiswa penerima beasiswa Bidik Mi si. Melihat situasi global saat ini, hampir semua bangsa dengan ekonomi yang kuat memiliki wirausaha sebagai penyangga utamanya. Apa lagi dengan kondisi perekonomian global yang sedang tidak menentu akibat krisis harga bahan
pangan dan minyak dunia. Barisan wirausaha, terutama wirausaha muda, seharusnya dapat menjadi salah satu tonggak penguatan pereko nomian nasional yang sekarang ini masih ber gerak lamban. Untuk dapat menjadi negara maju, jumlah wirausahawan haruslah minimal sebesar 2 % dari jumlah populasi penduduk di negara terse but. Itu berarti Indonesia masih membutuhkan empat juta lebih wirausahawan. Rendahnya jumlah wirausahawan ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih bergan tung pada ketersediaan lapangan pekerjaan di sektor formal. Inilah lahan basah yang bisa di ambil lulusan perguruan tinggi untuk menjadi wirausahawan. Mahasiswa harus menjadi wirausaha muda mandiri yang tangguh dan berkualitas. Caranya dengan mengasah softskill seperti kreativitas dan kepemimpinan. Ada empat prinsip untuk menjadi wirausaha yang tangguh dan berkuali tas, yaitu berpikir secara luas, fokus pada kua litas, kecepatan, dan mampu mengambil mo mentum yang tepat.
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
17
laporan utama Miskin itu bukan Penghalang Siapa yang menyangka mereka yang dianggap tidak mampu dapat melakoni pendidikan dengan sangat baik bahkan mereka mendapat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna. Asti dan Melinda adalah salah 2 mahasiswa penerima beasiswa bidik misi yang mewakili peraih IPK nyaris sempurna ini. Oleh Ariska P ra s e tya n awati
T
ak pernah sedikitpun terbersit kata kuliah dalam benak mereka. Mereka hanya memikirkan bagaimana mereka dapat makan esok hari dan memban tu kedua orang tua mereka bekerja mencari nafkah. Asti Wulandari, mojang kelahiranMer gan, Sendangmulyo, Minggir, Sleman dibesar kan dari jerih payah orangtuanya yang tidak mampu. Bapaknya, Rujito, seorang buruh pe nambang pasir di sungai Progo dan ibunya, Sugiyati, seorang ibu rumah tangga. Realitas yang ada inilah yang membuat Asti tidak berani mengkhayal bahwa dirinya mampu melangkah sampai jenjang pendidikan tinggi. Padahal pres tasinya yang selalu menjadi juara 1 selama me nuntut ilmu di SMKN 2 Godean. Begitu pula dengan Melinda Dwi Apriliana yang kerap disapa Melinda. Asalnya dari Banjar negara, kedua orangtuanya hanyalah petani de sa di kota asalnya. Kuliah atau sekolah tinggi takpernah ada di bayangannya sejak ia menge nyam pendidikan SMKN 1 Bawang. Prestasinya memang segudang, Ketua OSIS SMK, Finalis Du
foto-foto: dokumen Humas UNY
18
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
ta Wisata Banjarnegara 2009, Ranking I tiap semesternya dan lain lain. Hal ini membuat perempuan berparas manis ini cukup dikenal selain karena pintarnya. Kondisi Asti dan Melinda yang dianggap mis kin namun berprestasi inilah yang membuat guru BK di sekolahnya masing-masing tergugah untuk mengusahakan agar mereka dapat meng enyam pendidikan tinggi. Tahun 2010 adalah ta hun mereka lulus SMA, pada tahun ini pula pro gram beasiswa Bidik Misi mulai dilaksanakan. Guru BK masing-masing mencoba berkonsulta si dengan kepala sekolah terkait agar Asti juga Melinda dapat mengenyam pendidikan tinggi. Apa yang diperjuangkan gurunya membuah kan hasil. Asti, berhasil lolos seleksi jalur un dangan masuk ke Universitas Negeri Yogyakar ta mengalahkan pesaing-pesaing dari daerah lain, dia resmi tercatat sebagai mahasiswa pro gram studi Pendidikan Teknik Boga di Fakul tas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Sama dengan Asti, berkat bantuan guru BK, Melin da berhasil masuk UNY melalui jalur undangan bidik misi. Tahun 2010 juga, Melinda tercatat sebagai mahasiswa D3 Akuntansi. Rintangan itu pemicu semangat Bagi Asti dan Melinda tidak ada yang tidak bisa dilakukan selama mereka masih mau beru saha. Segala keterbatasan yang dimiliki mereka
laporan utama
berdua adalah bagian dari hidup yang memang pantas untuk diperbaiki dan diperjuangkan. As ti dan Melinda sama-sama meraih nilai yang di anggap nyaris sempurna pada UAN. Kegigihan mereka belajar pun diterapkan dalam kuliah. Sampai saat ini Asti meraih IPK tertinggi yai tu 3,89 dan Melinda sedikit dibawahnya 3,84. Dua mahasiswa ini pun tercatat aktif mengikuti kegiatan mahasiswa di kampus. Bagi Asti jelas lebih mudah melakukan kegiatan mahasiswa dibanding Melinda. Kampus melinda berada di Wates maka sudah pasti transportasi menjadi rintangan untuk Melinda agar bisa selalu up to date mengikuti kegiatan di kampus pusat. Lagi-lagi transportasi bukan masalah serius, Melinda bisa membonceng teman atau naik bus jika pergi ke kampus pusat UNY di Karangma lang. Asti memang mudah jika akan melaku kan kegiatan kampus tapi ia pun juga mempu nyai rintangan dalam jarak rumah ke kampus. Tapi, lagi-lagi hal ini bukan masalah yang seri us karena selama ini Asti menjangkau kampus dengan sepeda kesayangannya. Dua mahasiswi yang berbeda asal ini ternyata punya banyak kesamaan. Selain hal-hal tersebut mereka juga sama dalam hal keorganisasian yang dibentuk selu ruh mahasiwa bidik misi, mereka sama-sama koordinator penerima beasiswa dari jurusann ya. Jika Melinda adalah ketua Bakti Sosial yang dilakukan mahasiswa penerima beasiswa un tuk kali pertama di tahun 2011 maka Asti ada lah ketua Baksos II yang kemarin baru saja di laksanakan tanggal 1 Juli dilakukan di Peturen, Margoagung, Seyegan, Sleman Yogyakarta.
purna ini tetap membuat bangga UNY. Rektor UNY, Rochmat Wahab menyalami mahasiswa peberima beasiswa bidik misi yang mempunyai IPK lebih dari 3,75. Rochmat mengharap maha siswa lain penerina atau bukan penerima bidik misi bisa menyaingi prestasi mereka. Rektor ju ga mengingatkan agar mahasiswa selalumem perhatikan akademisnya baik nilai, tingkah laku juga keahlian-keahlian yang bisa diasahlebih lanjut. Jangan hanya ada satu Asti atau satu Melin da saja, namun ada banyak yang bisa diunggul kan nilai akademis serta keaktifan organisas inya. Manajemen waktu yang baik sebaiknya menjadi PR penting bagi semuanya. Rektor juga mengingatkan bahwa ketidakmampuan yang dimiliki dari penerima beasiswa bidik misi ini sebaiknya juga menjadi pemicu semnagat ber saing yang positif bagi mahasiswa yang bukan penerima beasiswa. Terakhir, Prof, Rocmat Wa hab berpesan agar mahasiswanya selalu mem perhatikan lingkungan dan pergaulannya. Jangan sampai narkoba ataupun zat adiktif lain nya mengganggu mereka. Dan mereka yang mis kin jangan takut untuk bersekolah lebih tinggi, bidik misi akan membantu sedikit banyak.
Prestasi harus dipertahankan atau ditingkatkan Dalam evaluasi dan koordinasi penerimaan beasiswa bidik misi juga disebutkan ada banyak lagi mahasiswa yang memperoleh IPK nyaris sempurna. Memang sampai saat ini UNY belum bisa mencetak mahasiswa dengan IPK sempur na atau 4,00 namun prestasi yang nyaris sem
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
19
berita tugas akhir
Warisan Budaya Inspirasikan Busana Mahakarya
20
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
foto-foto: dokumen humas UNY
Menyaksikan warisan peninggalan se jarah di museum atau menikmati kein dahan bangunan kuno peninggalan ke rajaaan nusantara masa lalu diberbagai obyek wisata menjadi hal biasa yang se ring dilakukan masyarakat. Namun apa jadinya ketika berbagai hal yang berhu bungan dengan herritage menjadiins pirasi dan tertuang dalam pola-polade sain gaun pesta yang memukau. Keindahan ini dapat Anda saksikan di peragaan busana mahasiswa Teknik Busana FT UNY. Gaun malam bernuan sa lokal yang dipadupadankan dengan berbagai motif batik dan kain nusantara inilah yang menjadi tema peragaan bu sana “New Light Herritage” karya Tugas Akhir mahasiswa Pendidikan Teknik Busana Universitas Negeri Yogyakarta yang sukses digelar di auditorium kam pus UNY, Jumat malam (25/5). 85 gaun pesta malam karya mahasiswa didomi nasi paduan warna-warna trend 2012 seperti warna ungu, hijau dan orange yang hadir dalam bentuk gaun pesta panjang, mini dress dan gaun pesta muslim. “Sebelum merancang karya busana, mahasiswa terlebih dahulu diwajibkan banyak membaca literatur pustaka yang berhubungan dengan buku-buku warisan budaya Indonesia baik itu dari segi arsitektur bangunan kuno, bera gam corak kain batik nusantara hing ga senjata tradisional yang dimiliki ma sing-masing suku dinusantara. Hal ini
penting agar dalam proses pembuatan desain pakaian, mahasiswa tidak hanya sekedar membuat pakaian yang komer sil namun mampu memasukkan unsurunsur budaya dan kearifan lokal dalam sentuhan pola yang tergambar dalam busana ready to wear tersebut,” ujar Koordinator Program Studi Teknik Bu sana, Sri Emi Yuli, M.Si sesaat se belum pagelaran busana di mulai. Dalam proses pencip taan karya yang ter inspirasi bermacammacam herritage nusantara, mahasiswa tak tanggung-tanggung memasukkan beberapa un sur filosofi warna. Seperti yang terdapat dalam senjata tradisional bamburuncing khas Kalimantan yang menjadisimbol kekuatan warga masyarakat kaliman tan. Simbol-simbol bambu
runcing yang tajam dan kuat dituang kan dalam desain pola pakaian menye rupai bambu runcing dibeberapa bagi an gaun malam yang ditampilkan para model-model profesional ini. Selain po la bambu runcing, yang tidak kalah me narik adalah sentuhan kain batik yang dikreasikan pada gaun pesta dengan teknik cutting spectacular dan teknik ja hit halus yang sebagian besar penyele saiannya handmade. Salah satu keunikan pada pagelaran busana bernuansa herrtitage kaliini ada lah para desainer tidak banyak menghadirkan payet, kristal dan manikmanik untuk membuat kesan glamaour pada gaun-gaun malam hasil kreasi ma hasiswa. Penggunaan payetdigunakan dalam jumlah yang tidak terlalu ba nyak karena mahasiswa lebih domin
berita
anmenggunakan pola jahit manuculat ing fabric. Sebuah pola menjahit dengan cara memanipulasi permukaan kain de ngan kreasi unik yang lebih simpel dan tidak terkesan glamour. Pola ini akan membuat wanita yang menggunakan
gaun pesta malam terlihat lebih ang gun, sederhana namun tetap menawan meski tidak banyak aksesoris peleng kap yang ditambahkan pada detail se perti mayoritas gaun yang ada saat ini. “Menjadi seorang desainer bukan hanya pandai membuat pakaian yang indah dan laris manis terjual dipakai an. Seorang desainer juga harus mam pu mengangkat hal-hal yang selama ini mulai dilupakan masyarakat salah satu nya adalah warisan budaya yang memi liki nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Indonesia. Dengan adanya pagelar an busana ini diharapkan pengetahuan mahasiswa dan masyarakat tentang ke
kayaan warisan budaya akan bertam bah dan semakin bangga menggunakan desain dengan corak etnik yang dipadu kan dengan style modern seperti saat ini,” pungkas Sri Emi Yuli, M.Si. in&hryo
Prestasi Mahasiswa
Mahasiswa Seni Musik Raih Gelar Dunia di Italia
Capaian prestasi internasional maha siswa UNY semakin membanggakan. Kali ini, sumbangan prestasi datang dari mahasiswa jurusan pendidikan Se ni Musik, FBS. Sebanyak dua kategori mereka raih dalam ajang IV Concercorso Musicale Europeo yang digelar di Phil adelphia, Italia. Kompetisi ini berlang sung mulai 5-13 Mei 2012. Mereka ada lah Ganter Hanggayuh Puji P, Grahita Tiar Praseti, Danar Gayuh Utama, dan Birul Walidaini. Mereka berhasil meraih Juara II Solo Tunggal (Birul Walidaini) dan Juara II Kwartet Guitar. “Ajang ini merupakan ajang tahunan. Untuk mengikutinya, pihak panitialah yang menentukan, jadi tidak semba rang negara bisa berpartisipasi,” tutur
Herwin Yogo Wicaksono, M.Pd., selaku pembimbing. Menurut informasi dari pihak Italia, disebutkan bahwa pemil ihan negara difokuskan pada prestasi yang telah dicapai. Memang sebelumnya keempat ma hasiswa ini telah menorehkan prestasi dengan meraih juara I dalam Kwartet Guitar Festival tingkat nasional dan me raih tiga juara sekaligus pada kategori Solo Klasik dengan penyelenggara Dua tone, kemudian pada Maret 2011 berha sil meraih kategori aransemen terbaik. “Baik universitas, fakultas, dan alumni saling bekerja sama. Kebetulan semua capaian ini juga tidak terlepas dari campur tangan Bakti Setiadji, S.Pd. selaku alumni UNY. Ia yang berperan
foto-foto: dokumen humas FIP
dalam mengaransemen instrument yang dimainkan,” tambah Pak Herwin. Ditanya tentang penampilan di Ita lia, mereka menjawab sangat terkesan dengan penjiwaan gitar klasik yang di mainkan oleh peserta dari negara lain. “Awalnya kami menargetkan, minimal bisa meraih kategori Favorit, tetapi pu ji syukur dengan membawakan instru ment Fantasia from Indonesia kami ber hasil membawa hasil maksimal,” jelas Birul Walidaini. Aransemen Fantasia from Indonesia sendiri mengusung se mangat kearifan lokal dengan mengam bil esensi dari seluruh musik yang ada di Indonesia,” tutup Birul. Kompetisi bergengsi kali ini diikuti oleh 16 negara yaitu Norwegia, Ukrai na, Lettonia, Indonesia, New Zeland, Rusia, Spanyol, Turki, Polan, Taiwan, Thailand, Giappone, Korea Selatan, Uz bekistan, Iran, dan Italia. Fitriananda
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
21
berita Workshop
Workshop Trauma Counseling FIP
22
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
foto-foto: dokumen humas UNY
Workshop Trauma Counseling dise lenggarakan pada tanggal 11 & 12 Juni 2012 yang mengambil tempat di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Acara ini dihadiri sekitar 150 orang dari berbagai LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Konseling, para dosen Psikologi dan do sen Bimbingan dan Konseling dari ber bagai perguruan tinggi di Yogyakarta serta mahasiswa BK FIP UNY sendiri. Workshop ini merupakan rangkaian perjalanan Prof Luis Downs, Ph.D di Indonesia. Sebelumnya beliau mengisi Seminar Trauma Counseling dan Kese hatan Mental di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, kemudian dilanjut kan ke Padang. Selama 2 hari penuh, peserta Work shop Trauma Counseling mendapat si raman ilmu dari pakar bidang konseling traumatic dan kesehatan mental. Prof Luis Downs, Ph.D adalah seorang ahli dan konsultan dalam penanganan trau ma dari California University. Beliau su dah memberikan layanan di China, Ma laysia, Thailand, termasuk di Padang, Indonesia. Workshop di mulai oleh Ketua Pan itia sekaligus Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fathurrach
man, M.Si yang didalamnya mengucap kan terima kasih atas kesediaan Prof Luis Downs, Ph.D memilih jurusan Psi kologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UNY sebagai wahana berbagi ilmu kon seling berbasis trauma.Kemudian sam butan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Dr. Haryanto, M.Pd yang memberikan apresiasi yang tinggi atas berkenannya beliau berkenan untuk menambah be kal mahasiswa BK dan peserta work
shop dalam konseling yang menekan kan pada korban yang mengalami trauma pasca bencana atau gempa. Sebagai moderator sekaligus transla ter keynote speaker adalah Ali Rahmadi an, M.Pd, Dsen Universitas Pendidikan Indonesia yang menjadi pendamping perjalanan beliau selama di Indonesia. Dalam paparannya disampaikan bahwa respon seseorang terhadap sesuatu yang berat yang dialaminya tergantung
berita pada daya resiliensinya. Apabila resili ensinya tinggi, maka dia akan meneri ma bencana (baik gempa bumi, tsuna mi, kehilangan orang yang dicintai dalam keluarga dan pertemanan) yang dialaminya, kemudian bisa cepat bang kitkembali dan beraktivitas lagi. Na mun bila resiliensinya rendah, maka ketika dia mengalami bencana diatas, dia tidak mempunyai gairah hidup, ti
dak bisa menerimanya sebagai ujian dan dia akan terus menerus meratapi masalahnya dan kemungkinan fatalnya adalah mengalami kelumpuhan. Faktor yang mempengaruhi seseorang juga tergantung dari seretonin di otak da lam memberikan self talk yang positif atau negatif. Ini dikarenakan serotonin memberikan energi postitif dan nega tive seseorang bagi perilaku dirinya.
Workshop ditutup oleh Rektor UNY, Prof Rochmat Wahab, M.Pd, M.A dan peserta memberikan standing applaus kepada Prof Luis Downs, Ph.D. Seba gai kenang-kenangan untuk jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Prof Luis Downs, Ph.D membubuhkan tanda tangannya di poster untuk dipa jang di Laboratorium BK. eva&ant
Kompetisi Antar SMA
FE UNY Gelar Yogyakarta Student Company Competition 2012 Sembilan perusahaan siswa SMA (Seko lah Menengah Atas) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di wilayah Kabu paten Sleman dan Kota Yogyakarta mengikuti kompetisi bertajuk “Yogya kar ta Student Company Competition 2012” . Kompetisi ini terselenggara atas kerjasama GE Foundation (GE Transpor tation dan GE Lighting), Prestasi Junior Indonesia, dan FE UNY (Fakultas Ekono mi Universitas Negeri Yogyakarta) dan digelar pada Senin, 21 Mei 2012 di Au ditorium FE UNY. Yogyakarta Student Company Competi tion 2012 adalah puncak kompetisi ba gi siswa-siswi perwakilan dari 9 seko lah SMA dan SMK di wilayah DIY dan menjadi langkah awal menuju kompe tisi nasional serupa yang akan diadakan di Jakarta pada 22-23 Juni 2012. Sem bilan perusahaan siswa tersebut yaitu SMA N 1 Sleman, SMK N 2 Depok, SMK N 1 Godean, SMK N 1 Seyegan, SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta, SMK N 1 Yogyakarta, SMK N 7 Yogyakarta, SMK BOPKRI 1 Yogyakarta, dan SMK Piri 3 Yogyakarta. Pada kompetisi kali ini, SMK N 2 De pok berhasil meraih juara The Outstand ing Creativity Award, SMK N 1 Godean meraih juara The Best Student Company Sponsored by GE Lighting, dan SMK Pi ri 3 Yogyakarta meraih juara The Best Student Company Sponsored by GE Tras portation. Kompetisi ini adalah ajang untuk meraih predikat Perusahaan Siswa Ter
baik wilayah Daerah Istimewa Yogya karta (DIY) berdasarkan keterampil an dan Inovasi Bisnis. Lomba kali ini mencakup presentasi rencana bisnis, lomba cerdas cermat,dan lomba gelar produk hasil karya siswa SMA dan SMK. Para peserta juga berkesempatan un tuk memamerkan dan menjual produk atau jasa mereka sekaligus berinterak si dengan masyarakat luas dan mem presentasikan rencana bisnis mereka. Gelar produk karya siswa tersebut diantaranya berupa kerajinan tangan dari daur ulang limbah yang dibentuk menjadi sebuah tas, tempat pensil dan dompet, bantal dari plastik daur ulang, kerajinan dari mendong dan berbagai produk minuman dan makanan kecil. Program Student Company ini dida nai oleh GE Foundation, sebuah yayas an dari perusahaan GE Indonesia (Gen
eral Electric Indonesia), ini merupakan program pendidikan dan pelatihan di bidang kewirausahaan bagi para siswa tingkat SMA dan SMK dimana mereka akan terjun langsung ke dalam dunia usaha sebagai pengelola sebuah peru sahaan dalam kurun waktu tertentu. “Program Student Company dan berba gai kegiatan penunjangnya bertujuan untuk memberikan bekal bagi para me reka siap dan mampu menghadapi tan tangan ekonomi global di masa yang akan datang,” tutur Robert Gardiner, Di rektur Operasional Prestasi Junior In donesia. Lanjut Robert, diharapkan siswa-sis wi yang berpartisipasi dalam program perusahaan siswa menyadari untuk mempersiapkan diri demi masa depan yang lebih baik. kompetisi ini sangatlah penting bagi mereka untuk kesempa tan menunjukkan usaha mereka dalam lingkungan kompetitif. Ini adalah lang kah kelanjutan dari pendidikan kewi rausahaan yang diterima siswa di seko lah. Isti
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
23
berita Prestasi Mahasiswa
Robot Pengaman Benda yang Diduga Bom
bom yang diletakkan di beberapa tem pat oleh teroris. Fungsi utamanya ada lah mendeteksi adanya benda yang dicurigai sebagai bom pada radius 100– 200 meter. Kelompok yang terdiri dari Doni Er mawan,Dedi Hermawan, Endro Tri Nu
foto-foto: dokumen humas FMIPA
Teroris di negeri ini tidak hentinya memunculkan cara baru untuk melaku kan aksi terror Bom. Kasus BOM sendi ri dapat membuat cara pandang negara lain terhadap bangsa kita jadi buruk, se lain itu juga akan memperlemah pere konomian Indonesia. Hal ini memacu sekelompok mahasiswa jurusan Pendi dikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk membuat robot pelacak bom yang di kendalikan secara manual oleh kompu ter dari jarak jauh dan dapat memberi kan gambar keadaan disekitarnya yang diharapkan dapat mempermudah pen carian bom. Robot ini mereka kerjakan selama empat bulan terakhir. Namun robot pelacak bom ini bukan untuk mencari
groho, Hasnanto Riantiarno dan Hadi Sutrisno ini menciptakan robot ini de ngan suku cadang yang sudah ada di da lam negeri. Di antaranya, motor penggerak, motor servo sebagai lengan penjepit benda yang terdeteksi sebagai bom, pengendali, kamera atau webcam, sensor, controller, dan software (per angkat lunak) yang digunakan untuk mendukung proses kontrol. Software ini berfungsi menggerakkan robot dari ja rak jauh. Bahan yang paling mahal dan vital digunakan pada robot adalah motor penggerak. Ini berfungsi sebagai kaki robot. Kekuatan robot terletak pada dua hal, yaitu motor penggerak dan web cam yang diletakkan di atas robot. Mo tor penggerak bisa menjadi alat peng
Program PPL
SEKOLAH KOORDINASI KKN PROGRAM BASIC SCIENCE Untuk pelaksanaan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan Pene litian Tindakan Kelas (PTK) Semester II Program PPG Basic Science Berasrama Jurusan Pendidikan Kimia dan Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY tahun 2012, FMIPA UNY melaksanakan Work shop, Senin, 11/6 di FMIPA . Workshop dihadiri oleh pejabat FMIPA, Kepala Se
24
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
kolah, Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, dan guru pamong di seko lah-sekolah di Yogyakarta yang telah di tunjuk, . “Dalam PPL yang akan dilaksanakan selain praktik mengajar, juga ada la poaran penelitian tindakan kelas yang dikemas dalam wujud artikel ilmiah. Ba gi guru pamong ini bisa dipakai untuk
karya penelitian tindakan kelas,” je lasnya Ditambahkan, Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan selesai sebelum Desember karenaDesember sudah ujian dan Januari para mahasiswa tersebut sudah kembali ke daerah masing-ma sing. witono
berita gerak robot melewati jalan berbatu dan berkelok. Sedangkan kamera untuk melihat keadaan di sekitar area yang terdetek si terdapat bom. Gambar-gambar yang tertangkap kamera ini nantinya dipros es dan dikontrol melalui software di notebook. “Robot belum mampu men deteksi keberadaan bom dalam skala besar yang diletakkan dibeberapa ru ang tertentu, karena belum peka terha dap sensor dinding,” papar Doni. Anggota tim lainnya, Hadi Sutrisno mengatakan robot kreasi mereka ini masihlah prototype, nantinya akan le bihdimodifikasi bentuknya agar terli
hat lebih baik dari sebelumnya. Namun, bentuk menyerupai tank ini akan terus dipertahankan, hanya ditambah bebera pa fasilitas tambahan yang mendukung komunikasi dan kontrol terhadap robot yang lebih maksimal.
“Selain itu, kedepan kami ingin me nambahkan sensor logam pada robot ini, sehingga akurasi dalam mendeteksi benda yang diduga bom menjadi lebih baik, pungkas Hadi. hryo
Prestasi Mahasiswa
Pentas Seni Tradisi UKM UNY
foto-foto: dokumen humas FBS
Dalam rangka Dies Natalis Universi tas Negeri Yogyakarta ke-48, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) UNY berkolabora si mengadakan pementasan seni tradi si bertema “Nuansa Pemuda Nusanta
ra” di Auditorium UNY, Selasa 5 Juni 2012. Menurut dosen jurusan seni tari Fakultas Bahasa dan Seni UNY Ni Ny oman Seriati, M.Hum kegiatan ini mer upakan implementasi dari ide Rektor
UNY untuk mementaskan seni tradisi yang melibatkan segenap UKM di UNY. “Agar tidak terkesan didominasi oleh satu UKM maka pentas seni tradisi ini dikemas dalam bentuk drama” kata Ni Nyoman Seriati. Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wa hab, M.Pd., MA menyebutkan bahwa pagelaran ini cukup strategis untuk me madukan seni dari berbagai bi dang. Pentas seni ini menampilkan paduan suara lagu-lagu dan tarian dari beberapadaerah di nusantara. Tidak ketinggalan orchestra himpunan ma hasiswa seni musik dan ansamble an gklung menambah keragaman acara pentas seni tradisi kolaborasi UKM UNY. dedy
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
25
berita inovasi
Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi sebagai Permen Herbal Pencegah Bau Mulut Masyarakat Indonesia kebanyakan meng hindari makan-makanan yang berpotensi menimbulkan bau mulut se perti jengkol, durian, petai dan sebagai nya. Bau mulut ini selain disebabkan oleh bakteri penyebab bau mulut juga disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut. Hampir 90 persen penyebab bau mulut adalah bakteri penghasil sulfur yang tinggal di bagian belakang mulut. Untuk memberikan alternatif anti bau mulut yang aman dikonsumsi, ma ka mahasiswa Program Kreativitas Ma hasiswa (PKM) dari Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY yaitu Winda Nirmala, Ardi Yuli Wardani, Eko Budiyanto, Hen dry Stiyawan, memanfaatkan ekstrak daun kemangi untuk membuat permen herbal pencegah bau mulut. Ketua tim PKM, Winda Nirmala, me ngatakan, kemangi memiliki kandung an flavonoid bersifat antimikroba yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus, atau jamur yang membahayakan tubuh. Selain itu, flavonoid berperan secara langsung sebagai antibiotik de ngan mengganggu fungsi dari mikroor
26
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
foto-foto: dokumen humas FIS
ganisme. “Selama ini, kemangi biasa diguna kan sebagai lalapan pada waktu makan untuk menghilangkan bau mulut. Cara ini masih kurang efektif karena hanya dapat digunakan pada makanan terten
tu,” lanjutnya. Oleh karena itu, diperlukan terobos an baru untuk dapat menghilangkan bau mulut tersebut dengan cara yang lebih efektif misalnya dibuat permen. Cara ini lebih efektif karena permen da
berita pat dikonsumsi kapan saja, dimana sa ja. Ardi Yuli Wardani menambahkan, pembuatan permen herbal dari ekstrak daun kemangi, yaitu mencuci bersih daun kemangi lalu membelendernya sampai halus. Kemudian memeras ek strak daun kemangi sambil disaring de ngan saringan 200 mesh, dilanjutkan dengan membuat variasi konsentrasi
ekstrak 25%, 50%, 75% dan 100%. Ekstrak daun kemangi kemudian di masak sambil dicampur dengan glukosa dan asam sitrat sampai agak lengket di lanjutkan dengan meletakkan permen pada loyang dan membiarkan selama1 jam, lalu mencetaknya. Setelahitu didi nginkan pada freezer suhu 0o C selama 24 jam kemudian mengemas permen dalam plastik.
“Untuk uji karakteristik permen her bal ari ekstrak daun kemangi yaitu Ana lisis kadar air, Analisis kadar gula, Uji kadar serat kasar, Analisis Kadaluarsa. Setelah itu dilakukan Uji daya hambat ekstrak daun kemangi (Ocinum canum) terhadap pertumbuhan bakteri Strep tococcus viridans dan Uji penerimaan masyarakat (organoleptik),” imbuhnya. witono
Konferensi Internasional
Dosen FIP UNY Unjuk Gigi di Shanghai Eva Imania Eliasa, M.Pd., Dosen Bim bingan dan Konseling FIP UNY, mengha diri CCE 2012 (Conference on Creative Ed ucation) yang terselenggara pada 20-22 Mei 2012 di Grand Mercure Baolong, Shanghai. Selain itu, Eva Imania Eliasa, M.Pd., juga mempresentasikan paper nya yang berjudul “Games As A Method Of Creativity In Guidance and Counseling. Konferensi ini merupakan kerja sama antara Wuhan University ,China, dan Science Research Publishing. Tema yang diangkat dalam CCE 2012 adalah “Creativity on Education”, Oleh karena itu sebagian besar paper yang disampaikan adalah kreativitas dari ber bagai ilmu pendidikan. Adapun paper yang dipresentasikan oleh Eva Imania Eliasa, M. Pd., menunjuk pada penting nya permainan sebagai metode kreativi tas dalam Bimbingan dan Konseling. Pa per ini merupakan hasil dari penelitian yang diangkat dari tesis pasca sarjana S2 Bimbingan dan Konseling. Dalam papernya dijelaskan bahwa kreatifitas merupakan tuntutan pendi dikan dan kehidupan pada saat ini dan saat yang akan datang. Kreatifitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan per kembangan baru. Individu dan organi sasi yang kreatif akan selalu dibutuh kan oleh lingkungannya, karena mereka mampu memenuhi kebutuhan lingkun gannya yang terus berubah. Individu dan organisasi yang kreatif akan mam pu bertahan dalam kompetisi global yang dinamis dan ketat. Kreativitas yang dikemas dalam bentuk permainan
sangat mempengaruhi personal dida lamnya. Dampak permainan telah dibukti kan dalam berbagai penelitian, bagi re gional, nasional maupun internasional. Hasilnya menunjukkan bahwa permain an mempunyai fungsi yang kompleks sehingga memungkinkan guru Bim bingan dan Konseling untuk mengelola permainan menjadi media kreativitas dalam pemberian layanan, juga menja dikan siswa lebih kreatif dan inovatif dalam belajar. CCE 2012 dihadiri oleh sekitar 150 peserta dan 100 presenter dari berbagai kalangan pendidikan. Pada hari perta ma sesi pleno 1, konferensi diisi oleh Dr.Randy L.Mitchell dari James Madison University, USA yang mengambil judul “Pathways to Student Success:Effective Transition, Decisions and Engangement”. Kemudian sesi pleno 2 diisi oleh Dr. Don na Sundre dari James Madison University, USA yang mengambil judul “Pathways to Student and Institusional Success : Quality Assessment of Student
Learning”. Lalu sesi pleno 3 diisi oleh Dr.Carol A.Hurney dari James Madison University, USA dengan judul “Pathways to Faculty Success : Holistic and Innova tive Professional Decelopment”. Pada hari kedua, mulai digelar sesi paralel dengan sejumlah 100 present er dari berbagai universitas dari berba gai belahan dunia. Presenter diberikan kesempatan 15 menit untuk presenta si dan diskusi. Eva Imania Eliasa M. Pd., sendiribe rada pada ruangan B bersama dengan Jandia Kam ling dari HongKong Poly technic University, Gregory Ching da ri Lunghwa University of Science and Technology, Bin Bin Yu dari Soochow University, Anna Lena Musiol dari Cri minological Research Institute, Stefan Popenici dari Macguire University, Yueh Luen dari National Chengci University, Markus Reowenstrunk dari Aachen Uni versity, Gabriel Nsiah dari Valley View University, Zoran Markovic dari Univeri ty of Batswana, serta presenter lainnya. eva&ant
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
27
berita Seminar
Kembangkan Dunia Pendidikan dengan Program TV Rabu (23/5) HIMA AP FIP UNY (Himpun an Mahasiswa Analisis Pendidikan Fa kultas Ilmu Pendidikan UNY) kembali menggelar seminar pendidikan. Nara sumber dalam seminar kali ini adalah Prof. Sadayu Teeravanittakul, Ed.D., dari Burappa Thailand University. Kegiatan ini berlangsung di Aula Program Pasca Sarjana. Sebelum pembukaan acara, pe serta disambut oleh Kajur Prodi Mana jemen Pendidikan, Dr. Cepi Safrudin AJ, M.Pd. Lantas, acara ini resmi dibuka oleh Dekan FIP UNY Dr. Haryanto,M.Pd. Kegiatan ini dihadiri mahasiswa, dosen ,dan masyarakat umum. Prof. Sadayu mempresentasikan ten tang Teacher TV di Thailand yang seka rang sedang dikembangkan oleh Burap pa University. Teacher TV merupakan si aran Pendidikan Internasional dari Inggris dan Amerika yang direlai oleh Thailand yang kemudian ditambahkan konten lokal Thailand sendiri. Siaran dari Thailand tersebut disiarkankemba li ke seluruh dunia. Siaran TeacherTV di harapkan memberikan dampak positif antara lain dapat meningkatkan mana jemen pembelajaran, dapat menjadi in
28
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
foto-foto: dokumen humas FIS
spirasi bagi seluruh dunia, memberikan contoh bagaimana guru menerangkan materi dengan baik dan materi lain. Selain itu, Dra. Rini Ningsih, M.Pd., pengawas SD Kabupaten Bantul juga memberikan materi tentang pendidikan
di Yogyakarta. Dra. Rini Ningsih, M.Pd. menjelaskan tentang detail pengertian pengawas, dimensi kompetensi pen gawas, ruang lingkup program pen gawasan sekolah. Dilanjutkan menge nai supervisi sekolah serta bagaimana
berita penerapannya dalam bidang akademik, pendekatannya serta bidang garapan supervisi akademik. Selanjutnya seminar dilanjutkan oleh pemaparan dari Dr. Cepi SafrudinAJ, M.Pd yang mempresentasikan menge nai guru di masa depan. Dr. Cepi Safru din AJ, M.Pd menjelaskan bahwa kon teks pendidikan berubah semakin cepat di era global dan informasi ini. Guru
harus disiapkan agar mampumenyi apkan peserta didik yang siap berkip rah di masa depan. Lebih lanjut beliau mengungkapkan bahwa seorang guru di abad 21 haruslah seorang yang mam pu mengantisipasi masa depan, lifelong learner, mampu mengajar untuk semua macam karakter siswa dan mampu me milih ICT yang tepat. ant
Prestasi Mahasiswa
Mahasiswa FMIPA Ikuti Program Sit In Malaysia Sebanyak 13 mahasiswa Pendidikan Kimia RSBI Angkatan 2008 FMIPA UNY mengikuti program Sit In di Universitas Putra Malaysia selama satu minggu. Per jalanan menuju Universiti Putra Malaysia didampingi oleh Dekan FMIPA UNY, Dr. Hartono dan Wakil Dekan I, Dr. Suyanta. Kedatangan mahasiswa UNY disambut oleh pelajar UPM di bandara LCCT, Kuala Lumpur. Zainul, peserta program Sit In me ngatakan, selama studi banding ke Sci ence Faculty Universiti Putra Malaysia, mereka mengikuti beberapa mata kuli ah yang berlangsung yaitu Kimia Orga nik dan Kimia Industrial. Beberapa aca ra perkuliahan tidak bisa diikuti karena
jadwal perkuliahan sebagian sudah se lesai seperti praktikal kimia polimer dan kuliah pengajaran mikro. “Mahasiswa dapat berkunjung ke La boratorium Kimia untuk mendapatkan tambahan ilmu. Selain menambah wa wasan dalam perkuliahan, keakraban terjalin antara mahasiswa UNY dan Sci ence Faculty UPM,” lanjut Zainul. Dikatakan, berbagai kegiatan yang dilaksanakan bersama antara mahasis wa UNY dan FASSA UPM yang diketuai oleh Haslam Bin Talib antara lain yaitu berkunjung ke Sekolah Kebangsaan (SK) Seri Selangor, Ministry of Science, Tech nology and Innovation (MOSTI) Kuala Lumpur, perpustakaan Sultan Abdul
Samad UPM, radio Putra FM, malam budaya Malaysia, dialog pelajar kimia, Petrosains, dan Himpunan belia satu Malaysia. Ditambahkan, studi banding ini sa ngat baik dilakukan untuk menambah pengalaman dan mengetahui kuriku lum serta kegiatan pembelajaran kimia khususnya di kelas Internasional. Seba gai calon pendidik sudah selayaknya mahasiswa pendidikan kimia memper siapkan diri baik pengetahuan maupun pengalaman sebagai tenaga siap pakai dalam pendidikan yang nantinya sesuai dengan disiplin ilmu yang digelutinya selama ini. Witono
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
29
berita Diskusi
Quo Vadis Pendidikan Indonesia? Perihal pendidikan merupakan hal yang tidak basi untuk didiskusikan, bu kan lantaran masalah momentum per ingatan Hari Pendidikan Nasional, na mun karena refleksi pendidikan yang masih jauh dari harapan. Hadirnya ber bagai problem pendidikan mulai dari isu RUU PT, kapitalisme, komersialisa si pendidikan sampai polemik pelaksa naan Ujian Nasional menjadikan tanda tanya kepada kita semua, mau dibawa kemana pendidikan kita sekarang? Beberapa hal tersebut menjadi dasar Departemen Sosial Politik Badan Ekse kutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (BEM FIS UNY) mengadakan diskusi edukatif terkait polemik Ujian Nasional dengan mengangkat tema “Ujian Nasional: An tara Pemetaan Mutu dan Penentu Kelu lusan” . Diskusi ini diselenggarakan pa da hari Kamis, (10/5) di Aula FE lantai 2. Diskusi ini juga dihadiri puluhan peser ta dari berbagai kalangan, baik dari mahasiswa, guru se-D.I.Y dan bebera pa pemerhati pendidikan. Diskusi yang dimulai pukul 13.00 wib ini dihadiri pu la oleh Birokrat kampus seperti Dekan FIS UNY Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M. Ag dan Wakil Dekan III FIS Terry Irenewati,
30
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
foto-foto: dokumen humas FIS
M. Hum. Acara ini mengundang pembi cara yang berkompeten, yakni Drs. Au lia Reza Bastian, M. Hum (Dewan Pendi dikan D.I.Y), Suwandi, M. Pd (Guru MAN 3 Yogyakarta), dan Vivit Nur Arista Pu tra (Aktifis Pusaka Pendidikan). Mengawali acara diskusi tersebut, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M. Ag mengung kapkan problema pendidikan adalah pendidikan sendiri telah di rampas oleh penguasa yang sudah tidak lagi mem berikan kebebasan kepada dunia pendi dikan untuk mengembangkan potensi
secara maksimal, “hak-hak pendidikan para siswa telah dirampas para pengua sa, lantaran hanya tidak lulus satu pe lajaran saja, gugur semua dan sia-sia perjuangan selama 3 tahun lebih dalam belajar,” tegas beliau dalam sambutan sekaligus membuka acara. Mengkritisi adanya Ujian Nasional, Drs. Aulia Reza Bastian, M. Hum, meng ungkapkan dari berbagai segi, salah sa tunya melihat dari segi filosofis. Menu rutnya, Ujian Nasional telah melenceng dari hakikat tujuan pendidikan Indone
berita
Ahmad/Sari
Kilas Rektor Melepas Tim Roket UNY
dokumen himas Fis
sia, seperti yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, mendidik itu menuntun agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan, namun pada kenyataan nya UN sendiri selalu berdampak pada masalah psikologis, baik pendidik mau pun peserta didik. Hal lain yang di kriti si lagi adalah UN yang telah melenceng dari pijakan dasar pelaksanaan UN yak ni PP 19/2005 Standar Nasional Pendidi kan BAB X pasal 68. “Isi aturan tersebut hakikatnya jelas UN sebagai penanda bukan sebagai penentu” tutur Drs. Au lia Reza Bastian, M. Hum. Senada dengan Aulia, Suwandi, M. Pd, Guru MAN 3 Yogyakarta mengung kapkan carut-marut pelaksanaan akbar tahunan seperti Ujian Nasional selalu menyebabkan pro-kontra. Perha tian masyarakat terhadap UN sangat besar, terbukti tak sedikit diantara masyarakat berkembang adanya plesetan UN sep erti Ujian Niat, Uji Nyali, Uji Nasib,dan lain-lain. Hal ini menandakan tergang gunya psikologis masyarakat aki bat UN. Kondisi adanya UN telah menjelma menjadi Tuhan baru, banyakdiantara siswa mendadak alim, tobat. Namun prihatinnya, ketika sudah selesai ujian tobat dan alim juga selesai, “Hal terse but menunjukkan realitas contoh akibat korban pendidikan yang hanya menge jar nilai kuantitas saja tanpa menilai se buah proses,” tegas Suwandi. Senada yang diungkapkan kedua pembicara diatas, Vivit Nur Arista Pu tra,mengungkapkan bahwa pelaksa naan UN berimbas pada psikis atau mental pendidik dan peserta didik. Cara pandang dan cara mengajar guru men jadi pragmatis, “Mengukur keberhasil an bukan dari segi hasil, namun seha rusnya dari serangkaian proses. Kondisi ini menjadikan sekolah fokus pada mata pelajaran (mapel) yang diujikan, karena UN menyangkut prestise satuan pendi dikan. Sehingga kondisi inilah yang me nyebabkan potensi adanya kecurangan massal antara pendidik, peserta didik, bahkan sekolah. Semua dilakukan ha nya demi satu kata pragmatis yakni LU LUS” tegas Vivit.
Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA melepas Tim Roket UNY yang akan berlaga di Kompetisi Muatan Roket In do ne sia (Komurindo) di Ruang Rapat Kerja Universitas (RKU) Kamis 7 Juni 2012. Komurindo 2012 sebagai ajang kompetisi prestasi di bidang rancang bangun mua tan roket bagi mahasiswa Indonesia akan berlangsung di Pantai Congot Kulonprogo Yogyakarta pada 7-10 Juni 2012 diselenggarakan oleh Ditlabmas Ditjen Dikti bekerjasama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Pemkab Kulonprogo, Akademi Angkatan Udara (AAU) dan Universitas Negeri Yogyakarta. Kompetisi ini dii kuti oleh 40 tim dari 32 perguruan tinggi se-Indonesia. Dalam Komurindo 2012 ini UNY meloloskan 2 tim yaitu Pasupati dan Ksa tria Langit. “Tema Komurindo tahun ini Attitude Monitoring And Surveillance Payload” kata Sumaryanto, M.Kes. Tim roket UNY terdiri dari total 10 orang di mana masing-masing tim terdiri dari 5 orang dari jurusan pendidikan teknik elektro dan anggota UKM Rekayasa Teknologi didampingi Wakil Rektor III UNY Sumaryanto, M.Kes dan Wakil Dekan III FT UNY Dr. Budi Tri Siswanto, M.Pd. Tim Ksatria Langit terdiri dari Qodrat Wahyu DS, Fajar Prastya, Anjar Adi Saputro, Bangun Dewantoro, Bayu Prasetyo, Hadi Sutrisno dan Nur Cahyono. Sedang kan tim Pasupati terdiri dari Susanto Fibriantoro, Muhtar Lutfi A, Andri Jeni awan, Mara Hendra, Eko Dwi Cahyono dan Herianto. dedy
BEM FBS Kembangkan FBS Mengajar Dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, BEM FBS (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni) periode 2012 mengembangkan program pembinaan terhadap masyarakat lewat DBBS (De sa Binaan Bahasa dan Seni). Program ini dimulai dari daerah Bantaran Sun gai Code, Gondokusuman, Terban, Yogyakarta. Di daerah ini, BEM FBS lebih mengedepankan akan terbangunnya nilai-nilai kebudayaan lokal pada warga terutama anak-anak. Silvi Ushliha, koordinator program DBBS menjelaskan, “awalnya kami mel akukan beberapa survei tempat, akhirnya ketika melakukan observasi di Banta ran Kali Code. Karena di daerah itu antusiasme penduduk sangat tinggi. Se lain itu, Ketua Rukun Warga juga mengatakan bahwa anak-anak di daerahnya banyak yang mulai melupakan unggah-ungguh.” Terlepas dari itu, Silvi juga menambahkan bahwa pemilihan lokasi yang dekat akan memudahkan kebersinambungan program. Rencananya DBBS di laksanakan pada 30 Mei-30 November 2012.Ditanya program apa yang akan dilaksanakan, Silvi yang juga mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman 2009 men gatakan, “Ada beberapa pelajaran yang akan diberikan antara lain lima baha sa (Indonesia, Jawa, Inggris, Jerman, Prancis), tari, dan musik, serta pelatihan leadership.” Porsi yang diberikan akan disesuaikan dengan umur peserta yang kebanyakan berusia setingkat TK hingga SMP. Untuk tentor, BEM mengambil dari mahasiswa FBS aktif dari semua jurusan yang nantinya akan diseleksi terlebih dahulu. Hal ini agar selaras dengan tema yang diangkat BEM FBS, “Sedikit Ilmu Kita, Mencerdaskan Mereka”. Fitriananda
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
31
opini Perda Ataukah Kebanggaan Berbahasa Jawa? O l e h S uda rya nto, S . Pd
R
encana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan membentuk Pera turan Daerah (Perda) tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa menarik un tuk dicermati. Peraturan tersebut dibentuk ka rena ditengarai bahwa keberlangsungan baha sa Jawa kini kian terancam punah. Namun, di sisi lain, ada pula kekhawatiran Perda Bahasa Jawa itu hanya menjadi macan ompong. Apa kah Perda atau kebanggaan berbahasa Jawa yang seharusnya kita butuhkan? Prof Dr Suwarna, pakar ilmu pembelajaran bahasa Jawa UNY, dalam sebuah kuliah yang diikuti oleh penulis, menyatakan optimismenya bahasa Jawa tidak akan punah. Sebab, katanya, bahasa Jawa akan tetap eksis selama penutur nya masih menggunakannya. Muncul pertan yaan di benak ini: apakah bahasa Jawa akan te tap eksis, meskipun di kalangan generasi muda saat ini rasa kebanggaan berbahasa Jawa (de ngan beragam dialeknya) sudah hilang? Memang diakui, beberapa pelawak di televi si, seperti Cici Tegal dan Parto OVJ (dulu Parto Patrio) sebagai orang yang mempopulerkan ba hasa Jawa dialek Ngapak. Belum lagi acara TV lokal, Jogja TV yang memiliki siaran Enyong Si aran pada pukul 21.30-22.00 wib yang dipan du oleh Mbekayu Rahma dan Intan. Sebagai orang Yogya, penulis tergelak-gelak menyimak banyolan dari Cici Tegal dan Parto, juga siaran Enyong Siaran yang terasa unik tersebut. Kebanggaan Berbahasa Dalam kepustakaan sosiolinguistik, apa yang dipopulerkan oleh Cici Tegal dan Parto, juga aca
Kata Handono, hanya 26,3 persen keluarga yang masih setia berbahasa Jawa, selebihnya memakai bahasa Indonesia. 32
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
ra Enyong Siaran dapat disebut sebagai kebang gaan berbahasa (linguistic pride). Mereka bang ga dapat berbahasa Jawa dialek Ngapak atau dialek Banyumasan. Dan, karena kebanggaan itulah akhirnya mereka menjadi berbeda dan unik dari yang lainnya. Dalam grup Patrio, ha nya Parto dan Akri-lah yang memiliki keunikan bertutur ucap dengan dialek Jawa dan Betawi. Sementara itu, dalam grup lawak Srimulat, kita kenal pelawak Asmuni, Kadir, dan Nur buatyang selalu berbahasa Jawa dialek Suraba ya dan Madura. Mereka pun akhirnya menjadi sosok pelawak yang unik. Materi lawakan me reka di panggung terasa segar dan unik pula. Sungguh berbeda dengan para pelawak saat ini. Umumnya para pelawak saat ini hanya meng andalkan guyonan fisik dan sosok “laki-laki yang feminim”, jauh dari unsur olah-bahasa dan olah-budaya. Deskripsi dunia lawak di atas, penulis ibarat kan seumpama cermin yang memantulkan pa da deskripsi kehidupan saat ini. Bahasa Jawa kini mulai ditinggalkan oleh para penuturnya. Menyimak hasil riset Handono (2011) pada penggunaan bahasa Jawa di lingkungan keluar ga muda di Kota Semarang, justru ironisme ba hasa Jawa yang muncul. Kata Handono, hanya 26,3 persen keluarga yang masih setia berbaha sa Jawa, selebihnya memakai bahasa Indonesia. Hasil riset lainnya, misalnya, Marmanto (2010) ternyata menemukan adanya kesenjang an antara usaha pelestarian bahasa Jawa dan tujuan pelestariannya. Tujuan pelestarian ba hasa Jawa, urai Marmanto, ialah menjaga ke langsungan hidup bahasa Jawa dari generasi ke generasi. Namun ironisnya, usaha pelestarian bahasa Jawa masih jauh dari yang diharapkan. Dengan kata lain, harapan dan persoalan ten tang bahasa Jawa masih terdapat jurang besar. Di lingkup sekolah, bahasa Indonesia dipilih dan digunakan sebagai bahasa pengantar dan bahasa komunikasi ketimbang bahasa Jawa. Guru-guru bahasa Jawa nyaris kurang tertarik untuk berpikir bagaimana cara membuat para siswa jatuh cinta pada bahasa Jawa. Akibatnya, para siswa kurang memiliki kebanggaan ber bahasa Jawa. Akibatnya pula, mereka tidak me
opini miliki nilai penghormatan dan kesantunan ter hadap para gurunya. Beberapa Pandangan Kembali ke soal Pemprov Jateng yang ber encana menyusun Perda Bahasa Jawa. Usulan publik agar pemerintah daerah menyusun pera turan daerah yang dapat melindungi keberlang sungan bahasa Jawa sudah sering dilontarkan. Paling tidak, melalui Kongres Bahasa Jawa III di Yogyakarta (tahun 2001) dan Kongres Bahasa Jawa IV di Semarang (tahun 2006), ide penyusu nan Perda Bahasa Jawa telah dimunculkan. Ten tu saja, ada pro-kontra terhadap ide tersebut. Penulis tidak ingin terjebak pada situasi pro-kontra. Melalui tulisan ini, penulis ingin menyampaikan beberapa pandangan. Pertama, Pemprov Jateng—juga Pemprov DIY dan Ja tim—tidak sekadar memiliki langkah penyu sunan Perda Bahasa Jawa semata. Lebih dari itu, pihak pemerintah daerah harus menyusun langkah-langkah yang konstruktif. Misalnya, melakukan penyediaan bahan bacaan berba hasa Jawa untuk para siswa dan guru di per pustakaan sekolah. Di samping itu, pemerintah daerah perlu mendanai penerbitan bacaan-bacaan berupa ge guritan, macapat, cerita cekak, naskah drama, hingga novel berbahasa Jawa, selain juga mem berikan penghargaan bagi para penulis sastra Jawa. Meminjam pepatah, hidup sastra Jawa dan para penggiatnya saat ini bagaikan hidup segan mati tak mau. Mereka seolah tergusur oleh kondisi, dan memilih menulis karya sastra dalam bahasa Indonesia. Kedua, pihak Pemprov Jateng—juga Pem prov DIY dan Jatim—dapat menyosialisasikan dan mendorong masyarakat penutur bahasa Jawa untuk kembali gemar berbahasa Jawa. Dalam hal ini, peran kedua orangtua dikatakan penting. Melalui kedua orangtua, anak-anak akan belajar menggunakan bahasa Jawa secara baik dan santun. Dengan begitu, anak-anak ju ga akan belajar tentang kesantunan berbahasa dan sikap menghormati orangtuanya. Di balik penggunaan bahasa Jawa (atau ba hasa lokal lainnya), tersimpan nilai-nilai luhur, seperti kesantunan dan penghormatan. Misal nya, penggunaan kata makan dalam bahasa Ja wa ada beberapa varian, seperti mangan, dahar, dan nedho. Jika berdialog dengan orang yang lebih tua, kata dahar dianggap lebih sopan dan tepat. Sebaliknya, jika berdialog dengan orang
istimewa
yang sebaya atau anak-anak, kata mangan atau nedho dianggap lebih tepat. Akhirnya, kita ikat sebuah kesimpulan: bah wa berbahasa Jawa tidak sekadar sebagai pros es komunikasi, tetapi juga proses transfer nilainilai dan kearifan lokal, seperti kesantunan, penghormatan, dan kebanggaan. Untuk itu, Pemprov Jateng tidak cukup menyusun Perda Bahasa Jawa yang mungkin biayanya tidak se dikit. Alangkah bijaknya jika Pemprov Jateng me ngimbanginya dengan langkah-langkah yang telah diusulkan di atas. Mudah-mudahan.
Sudaryanto, S.Pd mahasiswa S2 Linguistik Terapan UNY
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
33
opini Bung Hatta dan Keterampilan Menulis Mahasiswa O l e h H E N D RA S U G I A N T OR O
M
ohammad Hatta atau kerap di panggil Bung Hatta adalah wakil presiden pertama Republik Indo nesia. Hampir menjadi pengeta huan umum, tulisan pertama Bung Hatta ber judul “Namaku Hindania!”. Tulisan itu dimuat di majalah Jong Sumatera sekitar tahun 1920. Beberapa catatan sejarah menyebut demikian, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk ditelusuri lebih lanjut. Banyak tulisan-tulisan yang telah digoreskan Bung Hatta. Ketika kuliah di negeri Belanda, Bung Hat ta memasuki organisasi Indische Vereeniging— yang kemudian berubah nama menjadi Indone sische Vereeniging, lalu berubah lagi namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. Dalam organi sasi itu, Bung Hatta menumpahkan pemikiranpemikirannya. Tulisan berjudul “De Economische Positie van den Indonesischen Grondverhuurder” (“Kedudukan Ekonomi Para Penyewa Tanah Orang Indonesia”) dan “Eenige Aantekeningen
Tulisan berjudul “De Economische Positie van den Indonesischen Grondverhuurder” (“Kedudukan Ekonomi Para Penyewa Tanah Orang Indonesia”) dan “Eenige Aantekeningen Betreffende de Grondhuur-ordonnantie in Indonesi” (“Beberapa Catatan tentang Ordonansi Penyewaan Tanah di Indonesia”) dikatakan Bung Hatta merupakan dua tulisan ilmiah pertamanya yang dipublikasikan di Hindia Poetra. 34
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
Betreffende de Grondhuur-ordonnantie in Indone si” (“Beberapa Catatan tentang Ordonansi Pe nyewaan Tanah di Indonesia”) dikatakan Bung Hatta merupakan dua tulisan ilmiah pertaman ya yang dipublikasikan di Hindia Poetra. Beri kut pengakuan Bung Hatta, “Itulah permulaan aku membuat tulisan ilmiah, tulisanku pertama dalam Hindia Poetra. Sekalipun pengetahuanku belum banyak tentang ekonomi, aku berusaha sedapat-dapatnya buah tanganku berdasarkan ilmiah.” Dilihat dari penuturan Bung Hatta, beliau memang berjuang serius menyelesaikan dua tulisan di atas. Topik penyewaan tanah yang di ambil Bung Hatta memang sedang menjadi isu hangat di Hindia Belanda (sebelum bernama In donesia) ketika itu. Bung Hatta berkata, “Lama juga waktu yang kupergunakan untuk menga rang dua karangan (itu). Kalau aku tak salah, kira-kira enam bulan. Sambil belajar aku me ngarang dan sedapat-dapatnya membaca pula buku yang dapat aku pergunakan sebagai ba han atau dasar.” Enam bulan, kata Bung Hatta, untuk menye lesaikan dua tulisan di atas. Bung Hatta me mang membuat dua tulisan itu tak main-main. Banyak buku yang digunakan sebagai rujukan, salah satunya buku karya E von Bohm Bawerk berjudul Kapital und Kapitalzins (Modal dan Bun ga Modal). Dengan menulis disertai membaca berbagai literatur, Bung Hatta belajar banyak hal. Dua tulisan itu menjadi spirit Bung Hat ta menghasilkan tulisan lebih lanjut. “Lambat laun itu menjadi kebiasaanku. Aku memperoleh dasar ilmiah bagi buah tanganku dan penge tahuanku bertambah dalam dan luas,” tutur Bung Hatta. Dari paparan tentang Bung Hatta di atas, kita bisa mengkaitkannya dengan keharusan bagi mahasiswa mempublikasikan makalah di jurnal ilmiah sebagai syarat kelulusan setelah Agustus 2012. Ketentuan yang dikeluarkan Di rektorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dik ti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan le wat suratnya Nomor 152/E/T/2012 tertanggal 27 Januari 2012 itu masih memunculkan pole mik hingga kini. Terlepas dari pro dan kontra
opini
terkait kebijakan tersebut, menulis ilmiah dan publikasi sebagai bagian dari tradisi intelektu al sebenarnya memang perlu dilakukan. Tradisi tersebut perlu dimiliki oleh seluruh akademisi yang berada di perguruan tinggi. Karya ilmi ah, kata Prof. Dr. T. Jacob (2001), adalah anak otak seorang akademikus. Menulis sebagai ba gian dari komunikasi ilmiah perlu digalakkan untuk memajukan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Tidak sekadar tuntutan kelulusan, menulis ilmiah merupakan bagian dari pertanggung jawaban akademik. Segala ilmu, wawasan, dan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa di per guruan tinggi tentu perlu disebarluaskan bagi kemajuan masyarakat. Lewat menulis ilmiah, dialektika keilmuan dimungkinkan terjadi. Ma ka, mahasiswa perlu membangun kesadaran untuk menempa dan melatih dirinya agar me miliki kemampuan menulis ilmiah. Sebagaima na dilakukan Bung Hatta, menulis ilmiah ada lah sebentuk perjuangan tersendiri. Dalam hal ini, keterampilan menulis ilmiah selayaknya dimiliki oleh mahasiswa. Mahasiswa harus tertantang untuk memiliki keterampilan
tersebut bagi pengembangan keilmuannya. Di sisi lain, pihak universitas, terutama pihak ju rusan atau fakultas, juga bertanggung jawab mengasah keterampilan menulis mahasiswa. Keterampilan menulis sebagai bagian dari ket erampilan berbahasa memang telah dilakukan sejak jenjang pendidikan dasar. Namun, kete rampilan menulis bagi mahasiswa, ujar Eti Nurhayati (2011), bukanlah urusan sederhana menuliskan bahasa ke dalam lambang tulisan seperti anak-anak pada awal masa belajar. Keterampilan menulis bagi mahasiswa perlu diasah dan dilatih secara berkesinambungan. Hal ini juga mengingat banyaknya opini yang mengatakan bahwa tradisi menulis di kalangan mahasiswa masih relatif rendah. Mahasiswa perlu terus-menerus diberi inspirasi, motiva si, dan apresiasi dalam menulis ilmiah. Bahkan, ruang-ruang publikasi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi untuk mahasiswanya perlu diperbanyak. Nulla dies sine linea.
HENDRA SUGIANTORO mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
35
resensi media Urgensi Pendidikan Karakter O l e h R in a Navi Uta mi Kebanyakan buku yang bertemakan pendidikan karakter selalu menekankan keyword kebiasaan (habit), teladan, dan character building. Barnawi dan M. Ari fin mampu menyajikan lebih dari seke dar kulit pembahasan pendidikan ihw al karakter. Kebijakan dan grand design pemerintah tentang pendidikan karak ter di Indonesia dimunculkan penulis dalam buku ini. Menyikapi kebijakan tersebut, penulis melengkapi buku ini dengan strategi dan aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan karakter. Stra tegi dan Kebijakan Pembelajaran Pendi dikan Karakter kiranya memangsangat tepat disematkan untuk buku ini. Bukan kali pertamanya pemikiranpemikiran penulis buku ini dituangkan ke dalam sebuah tulisan. Selain sering dimuat di berbagai surat kabar seperti Kompas, Suara Merdeka, Gerbang, Rin dang, dan Media Pembinaan, Barnawi ju ga pernah menjadi pemakalah dalam Indonesian’s Teacher Conference dan In ternational Conference on Lesson Study. Kejuaraan lomba menulis bagi guru yang diselenggarakan harian Kedaulat Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter Penulis: Barnawi dan M. Arifin • Penerbit: Ar-Ruzz Media, 2012 • Tebal: 108 halaman
an Rakyat juga pernah diraihnya. Se dangkan M. Arifin – partner menulis Barnawi dalam buku ini – masih aktif di berbagai kegiatan keorganisasian, salah satunya adalah sebagai kepala bi dang advokasi, kajian, dan propaganda Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Seluruh Indonesia (IMAKIP SI) 2010 s.d. 2012. Buku terbitan Ar Ruzz Media ini terbi lang cukup kecil dan tipis. Buku ringkas namun berisi ini kiranya sangat cocok untuk dipelajari seseorang yang sering mengantuk terlebih dahulu saat hen dak membaca buku-buku tebal. Kenda tipun demikian, buku setebal 108 hala 36
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
man ini mengandung nilai dan manfaat yang tak sebanding dengan ukurannya. Pengkajian mengenai pendidikan karak ter dapat disimak dalam buku ini. Pema paran penulis pun menggunakan baha sa lugas yang mencakup ranah teoritis dan praktis. Kajian teoritis dalam buku ini berupa urgensi pendidikan karakter, hakikat pendidikan karakter, prinsip pendidikan karakter yang efektif, serta kebijakan dan grand design pendidikan karakter di Indonesia. Pada kajian praktis, penulis mema parkan pengaplikasian pendidikan ka rakter di sekolah. Hal tersebut men cakup strategi dalam pembelajaran pendidikan karakter, kedudukan dan si fat guru, serta contoh silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Tentunya, silabus dan RPP ini yang su dah mengandung muatan pendidikan karakter. Penulis menyadari penting nya teori manajemen yang mengajar kan bahwa setiap kegiatan apabila direncanakan dengan baik, akan mem bawa hasil yang baik pula. Satu analo gi dengan pembelajaran yang bermua tan pendidikan karakter, apabila telah terencana dengan baik, hasilnya cende rung lebih optimal.
Diawali dengan mengedepankan urgensi pendidikan karakter, penulis menyajikan fakta-fakta kemerosotan pendidikan karakter bangsa ini yang se makin memburuk. Hal ini diduga kare na berbagai faktor, diantaranya adalah rendanya pemahaman filosofi teknolo gi. Dalam buku ini, penulis mengutip pernyataan dari Setiawan Dani (dalam Kompas, 29 September) bahwa teknolo gi dapat menjadi media penghancur umat manusia setidaknya karena tiga hal. Pertama, teknologi cenderung me mudahkan. Hal ini cenderung menjebak seseorang menjadi sosok yang manja, tidak menghargai proses, dan hanya ingin yang serba instan. Kedua, teknolo gi bisa mendekatkan yang jauh, namun juga bisa menjauhkan yang dekat. Sese orang yang sangat intens dalam peng gunaan teknologi dan hanya berkutat pada teknologi tanpa mengindahkan lingkungan sosial disekitarnya bisa jadi akan merasa asing di lingkungan seki tarnya tersebut. Ketiga, teknologi bisa memicu perilaku konsumtif pada peng gunanya. Lebih dari ketiga hal tersebut, penyalahgunaan dalam pemanfaatan teknologi kiranya juga terus menjadi momok tersendiri di kalangan remaja. Video asusila dan kekerasan remaja kian meresahkan keberadaannya. Teknologi seolah menjajah karakter anak bangsa dengan sangat halus dan yang terjajah tidak begitu merasa bahwa penjajahan sedang berlangsung. Mengapa perlu adanya pendidikan karakter? Bukankah sudah ada pendi dikan agama dan pendidikan Pancasila yang keduanya juga mengajarkan mor al, etika, dan baik buruknyasesuatu? Per tanyaan-pertanyaan semacam itu kadang kala muncul untuk mengoposi sikan kebijakan pendidikankarakter. Namun, lagi-lagi penulis mampu me
Rina Navi Utami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo
bina rohani Manusia dalam Dimensi Waktu dan Dimensi Ada O l e h Anwa r Ef e ndi Sebagai makhluk yang berakal, manu sia memiliki kemampuan membedakan yang baik dan buruk. Kemampuan itu lah yang menyebabkan manusia ber beda dengan makhluk lainnya, seper ti binatang atau tumbuh-tumbuhan. Potensi akal memungkinkan manusia memiliki daya berpikir (al-quwayah alnatiqah) sehingga mampu memaha mi berbagai macam pengertian untuk menguasai ilmu pengetahuan. Melalui daya berpikir manusia dapat menjatuh kan pilihan dan melakukan tindakan sesuai dengan pilihannya. Dalam kon teks ini, kemampuan melakukan pilihan hanya dimiliki oleh manusia. Pada akhirnya, manusia melakukan tindakan sesuai dengan pilihan-pilihan tersebut. Pilihan-pilihan yang ditetap kan manusia berujung pada tujuan hi dup yang hakiki, yakni kebahagiaan sejati dan kematian yang sempurna. Tujuan tersebut menegaskan bahwa ke hidupan manusia pada hakikatnya be rada dalam dimensi keduniawian dan dimensi keakheratan (Sukardi, 2005). Perjalanan kehidupan manusia di du nia diakhiri dengan peristiwa kema tian dan kematian merupakan awalkehidupan yang abadi. Peristiwa kematian menggambarkan bahwa ke hidupan manusia pada dasarnya bera da dalam tegangan dua dimensi, yak ni dimensi kesementaraan dan dimensi keabadian. Nugroho (2011) menyatakan bahwa tegangan itu menegaskan dua eksistensi manusia, yakni eksistensi ‘dalam waktu’ dan eksistensi ‘di luar waktu’. Eksistensi manusia dalam wak tu disebut hidup dan eksistensi manu sia di luar waktu disebut ada. Dalam di mensi hidup horizon imajinasi manusia adalah kefanaan (mati). Sementara itu, dalam dimensi ada horizon imajinasi manusia adalah keabadian. Merujuk pandangan Kierkegaard, Nu gro ho (2011) menegaskan bahwa ketegangan antara dimensi waktu dan dimensi ada menimbulkan konsekuensi
grandmall10.wordpress.com
terhadap perilaku manusia. Eksistensi dalam dimensi waktu mendorong ma nusia berkembang biak agar spesiesnya bertahan dan tumbuh kuat untuk me nafkahi hidupnya beserta anak ketu runan, untuk meraih kemuliaan dan kejayaan. Pada sisi lain, eksistensi da lam dimensi ada mendorong manusia bergerak ke arah sebaliknya. Upaya me ngendalikan nafsu, sabar, dan selalu siap mengampuni adalah beberapa si kap yang dipupuk oleh eksistensi diri yang menyadari adanya dimensi keaba dian. Jika dicermati, tampak ada relevansi antara tujuan hakiki hidup dan dua di mensi yang ada dalam diri manusia. Ek sistensi manusia dalam dimensi waktu dapat disejajarkan dengan tujuan ma nusia dalam mencapai kebahagiaan sejati. Selanjutnya, eksistensi manusia dalam dimensi ada dapat disejajarkan dengan tujuan manusia dalam rangka menggapai kematian yang sempurna. Dalam pandangan Stephen Covey, penghayatan terhadap dimensi waktu
dan dimensi ada akan melahirkan kat egori manusia proaktif dan manusia efektif. Manusia proaktif adalah manu sia yang peduli pada apa yang dipikir kan para pelayat ketika dirinya sudah terbujur sebagai jenazah. Selanjutnya, manusia efektif adalah manusia yang peduli pada kenangan yang akan tum buh dalam hati dan pikiran banyak orang ketika dirinya sudah tidak hidup lagi. Muara kategori manusia proak tif dan manusia efektif adalah manu sia yang memiliki karakter otentik, se bagaimana dalil yang diungkapkan Heidegger. Manusia otentik adalah manusia yang memiliki ketetapan dan keteguhan hati menghadapi kematian. Ketetapan dan keteguhan hati terhadap kematian tersebut merujuk pada ada gium bahwa manusia adalah “Sein-zumTode”, manusia “Ada ke arah Maut” (Nu groho, 2011).
Anwar Efendi Kahumas UNY
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
37
cerpen
Gadis Kemenangan O l e h L atif Pung k a sni a r Siang ini aku kembali berberdebat denganmu, wanita. Berde bat denganmu selalu membuatku geleng-geleng kepala, kau selalu dengan keras kepalamu, mendebat dan selalu tidak mau kalah. Kau mengumpulkan semua argumen untuk mengalahkan semua ucapanku, lalu seperti biasa kita akhi ri perbincangan kita dengan satu kalimat terakhir dariku Sudahlah, kau memang wanita yang dilahirkan hanya un tuk kemenangan. Kau memang selalu menang wanita, di mana saja, ka pan saja, dan untuk apa saja. Keras kepalamu melebihi ba tu. Bahkan kau pernah berkata padaku bahwa keadaan apa saja tidak akan pernah membuatmu kalah. “Begitupun dengan kematian?” tanyaku “Iya!” jawabmu lantang. “Bukankah kematian adalah akhir dari segala egomu?” “Kau pikir?” “Iya, karena saat itu kau berhenti bernafas dan menja di beku, kedinginan. Kau tidak akan pernah mendebat lagi. Apakah kau hendak mendebat malaikat maut? Mendebat Tu han?!” “Aku tak akan mati.” “Sekarang kau sedang berargumen, ingin mematahkan analisisku tentang kematian. Kau akan mati dan sudah. Be rakhirlah semua tentangmu, tentang suaramu yang lantang itu. Kau akan bisu dalam kematian.” “Lalu ini?” ucapmu seraya melemparkan draf novelmu yang nyaris selesai. “Kau lupa jika aku sekarang menulis?” kau berkata penuh kemenangan. “Tapi tetap saja kau akan mati.” “Aku akan tetap hidup, di dalam hati para pembacaku, pun jika aku mati lebih dulu darimu, aku yakin aku akan tetap hidup dalam hatimu, bukan begitu sayang?” ucapmu sam bil merangkulku manja. Lalu seperti biasa kita akhiri perde batan kecil kita dengan kata-kata menyerah kalahku. Sudahlah, kau memang wanita yang dilahirkan hanya un tuk kemenangan. Ada dua hal yang kutahu tak pernah kau debat dariku. Soal anak kita, dan soal kebutuhanku. Kau selalu menurut tatkala anak kita bangun di tengah malam dan merengek ke hausan dan aku memintamu untuk menyusuinya. Kau pas ti menurut. Atau jika aku pulang larut lalu ingin meminum kopi buatanmu, kau pasti selalu menyediakannya untukku. Kau memang wanitaku yang teramat penurut untuk hal-hal seperti itu. Namun aku sudah tidak heran saat berdebat de nganmu tentang semua hal terkecuali dua hal itu, kau berba lik sangat beringas. Selalu menuntut kemenangan, dan ter tawa renyah saat aku mengaku kalah. Kau memang wanita malaikat dan iblis, menyatu jadi wanita yang hitam putih. 38
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
Tapi bagaimanpun kau, aku adalah ayah dari anak-anakmu dan kita pernah berjanji, akan bersama sampai maut. Pernah suatu kali aku bertanya padamu tentang perihal ketakmau-kalahanmu itu. Kau hanya menjawab dengan ren yah, “Aku tak mau kalah denganmu, itu saja.” Kau pasti menyudahinya dengan jawaban yang sama se tiap aku bertanya itu. Setiap kali. Kau membuatku kehilangan selera untuk bertanya lagi kepadamu. Akan tetapi lain kali pasti aku akan bertanya lagi tentang hal yang sama. Meski pun jawaban yang kudapatkan tetap itu-itu saja. Bibirmu lebar sayang, dan aku tahu dari ibuku itu tanda orang yang banyak cakap. Sepertimu. *** Aku belum terlalu kuat untuk bercerita denganmu, suami ku. Belum. Ada sebuah luka yang sangat menyayat di masa laluku. Luka yang telah menjadi borok dan kubiarkan enyah ke dalam bagian ingatan yang paling dalam. Aku malas un tuk menceritakan luka yang aku miliki ini untukmu. Dulu, dulu sekali saat aku masih mempunyai keluarga. Kami hidup kurang berkecukupan. Hidup berempat, sesuai dengan anjuran pemerintah. Tetapi tetap saja tak cukup un tuk hidup sedikit mewah, jadilah kami berempat hidup den gan sangat sederhana. Kami berempat, dua orang tua dan satu kakak laki-laki. Kakak laki-lakiku adalah anak emas di keluarga ini. Meskipun hidup kami sederhana, tetapi segala hal yang diinginkan kakakku pasti diusahakan sepenuhnya oleh ayah dan ibuku. Sedangkan aku tak lebih dari anak yang kelahirannya diharapkan setengah-setangah. Segala sesuatu yang aku inginkan selalu setengah hati pula. Jelas aku mera sa cemburu, dan jangan mengangap remeh masalah kecem buruan anak kecil. Karena kecemburuan adalah kejahatan anak Adam yang paling purba! “Ibu, dia memakai sandalku,” rengek kakakku, sambil me nunjuk ke arahku. “Heh! Kenapa kau pakai sandal milik kakakmu?” Ibuku tak hanya bertanya tapi juga menghardik. “Cepat lepas!” Aku melepaskan sandal milik kakakku, aku diam tak membela diri. Aku memakai sendal itu karena aku memang sudah tak punya sandal. Sandal satu-satunya yang aku punya sudah putus kemarin. Sekarang aku telanjang kaki lagi. Ka kakku menghampiriku dan memukul kepalaku cukup keras, aku menangis meraung-raung, ditinggalkan kakak dan ibuku. Suaraku habis, lelah. Berhenti menangis. Bahkan suatu ketika saat aku kelas dua SMP dan kakakku kelas satu SMA. Kakakku datang bersamaan dengan datangn ya dini hari. Menyikap pakaianku, berusaha menyetubuhiku. Ingin merasakan wanita, katanya. Aku meronta sejadi-jadi nya berusaha berteriak tapi mulutku disumpal tangannya.
cerpen
g
.or
dia
ime
wik
Tak perlu waktu lama lelaki yang sedang terasuki setan pa ling bejat itu berhasil menggagahiku! Setelah selesai dia men campakkan aku begitu saja. Aku menangis. Menangis paling tangis. Semua berakhir pada kata diam, dan semua berulang pada isak dan tangis. Sampai suatu waktu aku paham aku selalu dikalahkan ka rena aku anak gadis. Bagi kedua orang tuaku aku hanya be ban. Lagipula wajahku tidak begitu cantik untuk mengun dang lamaran pemuda-pemuda kaya. Setahuku aku menyesal pada waktu itu, karena aku dilahirkan sebagai wanita. Tapi itu tidak berlangsung lama. Selepas aku tamat SMA Terbuka, aku pergi dari rumah orang tuaku. Aku benar-be nar pergi, dan tidak berencana untuk kembali. Sampai pada saatnya aku bertemu denganmu, berkata kalau semua kelu argaku telah mati. Kita menikah, dikaruniai anak, hidup ba
hagia denganmu dan aku akan tetap berkata padamu bahwa ketiga anggota keluargaku telah mati, sampai kapan pun. Cukup masa laluku ini untukku saja. Bukan untukmu apal agi untuk buah hati kita. Biarkan saja aku saja yang mener ima pahit. Aku hanya ingin kau tak menyepelekan wanita, suamiku. Jangan pernah menyepelekannya. Aku suka mende batmu, karena aku suka kata-kata terakhirmu jika kau kalah dalam perdebatan yang kita lakukan. Aku tersanjung bak ra tu yang titahnya selalu dituruti dan yang terpenting aku se lalu punya alasan kenapa aku melakukan hal-hal itu. Alasan selalu ingin menang adalah karena aku selalu kalah...
Latif Pungkasniar mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, UNY
P e wa ra D i n a m i ka a GUSTUS 2012
39
puisi•geguritan•tembang Puisi-Puisi Zainal Arifin
Kita bahkan pernah saling bertukar Tanpa kau sadari fikirmu sekarang adalah maksudku dahulu Dan kita lihat ranting yang mengepak tertiup api Api lebam yang lama tenggelam Dan senyumanmulah yang menghanguskan rinduku sekejap.
Sajak di Malam yang Panjang malam ini sungguh panjang bukan sepanjang bintang merentangkan keangkuhan atau bulan yang mencibirkan redupnya. Kita pernah saling merangkul Saat dingin makin menggigil Kau seduh aroma badanku Yang makin bercampur dengan peluhmu. Kita pernah saling menatap Bahkan mata kita hampir keluar Dari sempitnya jarak tertutup gelap Tak menutup jemari kita untuk terus meraba Terus mencari tempat membalikkan telapak yang kuyup.
Kita sendirilah yang membuat malam ini panjang. Meski timur telah berkobar Ternak menggelepar Kita tetap menikmati malam Malam yang kita anggap malam Malam yang siang Malam yang terang Malam yang benar-benar benderang tanpa mereka Bulan, bintang, meteor, komet, atau asteroid sekalipun. Kita yang membuat malam ini gelap. Juga kita yang membuat malam ini terlampau terang. Karena sudah lama kita tak menikmati waktu yang dianggap malam.
Zainal Arifin mahasiswa Pendidikan Seni Kerajian, FBS
pojok gel it ik BERJAMAAH Umarmoyo: Di, teman-teman kita tu lucu bin ngaco. Umarmadi: Lucu gimana? Ngaco gimana?
istimewa
40
P ewa r a Din a mik a a GUSTUS 2 0 1 2
Umarmoyo: Ceritanya, mereka kan sholat berjamaah. Yang 1 jadi imamnya, yang 4 makmum. Umarmadi: Ya. Terus? Umarmoyo: E ... ndilalah. Lagi berdiri pada rokaat kedua, si Imam kentut. Umarmadi: O ya? Imamnya batal dong! Terus? Umarmoyo: Lha kok si Makmum 1 bisik-bisik ke sebelahnya ‘Imamnya kentut’. Umarmadi: Lho, si Makmum 1 batal dong! Terus? Umarmoyo: E ... si Makmum 2 bisikbisik jawab ‘lagi sholat, cuma ada orang kentut kok dikomentari, batal itu!’
Umarmadi: Lho, si Makmum 2 juga batal dong! Terus? Umarmoyo: Dengar teman-teman sebelahnya pada ngomong, si Makmum 3 sambil bersungut-sungut bilang ‘lagi sholat kok pada ngomong, batal semua itu!’ Umarmadi: Weladalah, si Makmum 3 jelas-jelas juga batal dong! Terus? Umarmoyo: Tahu semua temannya batal, si Makmum 4 sambil berbangga hati bilang ‘mosok orang sholat sebanyak ini kok cuma aku yang tidak batal’. Umarmadi : ......................??? ema r '12
l en
sa
RITUAL PENGIBARAN MERAH PUTIH 17 Agustus memang identik dengan pengibaran Merah Putih. Namun bukan berarti tradisi ini menjadi ritual yang tak butuh persiapan. Di UNY dan juga di tempat-tempat lain, ritual persiapan upacara 17 Agustus tetap dihelai secara serius. Bukan sekadar ritual belaka, lebih dari itu, ritual ini menjadi simbol betapa pengibaran Merah Putih tidak semudah yang dipikirkan. Ritual ini juga melambangkan masa lalu republik ini, yang susah payah dan melalui perjuangan panjang mampu mengibarkan Merah Putih. Selamat Hari Kemerdekaan RI. Sekali Merdeka Tetap Merdeka! teks : Sismono La Ode • Fotografer: HERI PURWANTO
dgreetings.com
Segenap redaksi Pewara Dinamika mengucapkan:
Selamat Idul Fitri 2012 / 1433 H
universitas negeri Yogyakarta Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta 55281 Telp. 0274-586168 www.uny.ac.id