Pewara Dinamika April 2010

Page 47

bina rohani Keistimewaan Muhammad O l e h budi widayat i Di lingkungan Keraton Ngayogyakart­a Hadiningrat peringatan Maulid Nab­i di­ pe­ringati dengan mengadakan pera­ya­ an pasar malam, yang terkenal de­ngan perayaan “sekaten”. Sekaten bera­sal da­ ri kata shahadatain, atau dua kalimat sha­hadat. Orang yang mengunjungi perayaan sekaten selain membaca dua kalimat shahadat juga mendengarkan ceramah agama yang diselenggarakan oleh panitia. Selain itu, juga dipentas­ ka­n gamelan sekaten, serta kesenia­n la­ innya. Sampai saat ini perayaan sekaten dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad masih dilestarikan dengan peningkatan kualitasnya. Pertanyaannya, mengapa nabi-nab­i lain tidak diperingati secara besar-besar­ an seperti Muhammad. Ternyata oleh Allah Muhammad dijadikan nabi penu­ tup yang memiliki banyak kelebihan dibanding nabi-nabi sebelumnya. Rasulullah mempunyai keistimewa­ an-keistimewaan yang tidak dimiliki pa­ ra Nabi lain. “Aku dilebihkan dari nabi-nab­i de­ nga­n enam hal: aku dikaruniai kemam­ pu­an menggunakan Jamawi-‘ul kalim (kalimat ringkas tuntas), ditolong de­ ngan digetarkannya hati musuh, dihalalkan ghanimah (harta rampasan pe­ rang) bagiku, dijadikan tanah bagiku se­ba­gai tanah sesuci dan tempat sujud, ditugaskan sebagai Rasul bagi semua makhluk, dan dijadikan sebagai penutup para nabi” (H.R. Muslim). Hadis itu menjelaskan dengan sebe­ narnya bahwa Rasulllah saw dilebih­kan atas segenap para nabi dengan enam hal. (1) Rasulullah dianugerahi jawaami‘ul kalim, yakni kalimat singkat tuntas yang mencakup sekian banyak pengertian. Karena itu, beliau dapat menghim­ pun unsur-unsur agama ke dalam per­ nyataan kalimat pendek seperti ‘agama itu nasehat’. Pengikut Muhammad ber­ kewajiban melakukan hal-hal yang ba­

istimewa

ik, yang berguna, bagi dirinya dan bagi masyarakat. (2) Senjata Rasulullah yang paling ampuh dalam meraih kemenangan di me­dan laga ialah digentarkannya hat­i musuh oleh Allah walau mereka sejarak perjalanan sebulan, sebagaimana terjadi dalam perang tabuk penaklukan Makkah dan lain-lain. Jika manusia sudah digentarkan hatinya untuk mengurungkan niatnya dalam berbuat kejahatan, itu sangat efisien-efektif untuk menyelesaikan masalah. (3) Harta Ghanimah dihalalkan bagi Rasulullah dan umatnya sebagai keringanan dari Allah untuk mereka, sebab Islam itu mudah. Sementara, kepada pa­ra Nabi terdahulu diharuskan membakar harta itu dan tidak boleh memanfaatkan sedikit pun. Allah berfirman: “Oleh sebab itu, makanlah sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu sebagai makanan yang halal lag­i baik. Dan, bertaqwalah kepada Allah, sungguh Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al Anfal: 69). Sekalipun hanya penghalalan hart­a rampasan perang, namun bagi Muham­ mad merupakan se­suatu yang sangat berharga karena dapat untuk memban-

tu biaya perang pada saat itu. (4) Diperbolehkannya ber-tayamum dengan debu di kala tidak ada air atau terhalang menggunakannya. Demikia­n pula diizinkan melakukan shalat bila telah tiba waktunya di mana saja, masjid atau bukan. Muhammad diperbolehkan shalat di mana saja, selain di masjid. Dengan alas dedaunan atau apa saja. Muhammad dan pengikutnya dihalalkan menjalankan shalat dengan peralatan apa adanya. (5) Risalah (tugas kerasulan) Muhammad adalah risalah yang bersifat umum lagi abadi. Beliau diutus kepada bangsa Arab dan bangsa-bangsa lainnya di dunia ini di segala waktu dan tempat sampai hari kiamat. Allah berfirman: “Dan, Kami tidak mengutusmu mela­ in­kan kepada segenap umat manusia, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Tetapi, kebanyak­ an manusia tidak mengetahui”. (Saba’: 28). Firman Allah yang lain: “Dan, kami tidak mengutusmu mela­ in­kan untuk menjadi rahmat bagi semes­ ta alam”. (Al Anbiya: 107). (6) Nabi Muhammad itu sebagai penutup para Nabi dan itu merupakan keistimewaan yang diberikan Allah kepada beliau. Sesuatu itu tidak diakhiri kalau tidak dengan yang lebih baik, le­ bi­h sempurna, dan lebih menarik. Seba­ ik-baik Rasul di antara para Rasul, yang menjadi pemimpin mereka adalah Nabi Muhammad. Muhammad ditetapkan Allah sebagai penutup para Nabi. Allah berfirman: ”Muhammad itu bukan bapak dari seorang lelaki di antaramu, tetapi dia adalah Rasulullah saw dan penutup pa­ ra Nabi. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (Al Ahzab: 40).

Budi Widayati Staf Umper FBS UNY

P e wa r a D i n a m i ka a p ri l 2010

45


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.