Pewara Dinamika Desember 2011

Page 42

resensi media Madre, Formula Cinta Ala Dee O l e h T usti H andayani Antologi cerpen ini adalah sebuah kaset atau CD musik kompilasi. Begitu buku yang berjudul Madre ini bisa­diibaratkan. Para pembaca disuguhi beberapa cerita pendek yang tidak berhu­ bungan satu sama lain. Campur aduk. Madre me­mang sebuah buku yang berisikan kum­pulan cerita pendek Dewi Lestari, penulis yang lebih akrab dipanggil Dee. Dewi seperti sedang menunjukkan bahwa dia telah memiliki patron dalam menulis, yakni memilih satu tema yang spesifik, kemudian dia akan mengaburkan tema tersebut dengan memberikan alur yang (justru) sederhana. ”Madre” menjadi pembuka sekaligus­ cerita yang paling dominan. ”Madre” juga menjadi media bagi Dee untuk membuktikan eksistensinya. ”Madre” bercerita­tentang adonan roti yang di­ cip­takan oleh seorang beretnis Tionghoa, kemu­di­an dijadikan sebagai warisan dan di­ be­ rikan kepada seorang pemuda bo­hemian bernama Tansen. Kedua­nya tidak saling mengenal namun berhu­ bungan garis darah. Seorang beretnis Tionghoa itu tak lain adalah kakek Tan­sen. Madre sendiri

yang klasik terjadi kemudian. Tidak jadi membeli, Mei justru menjadi partner bisnis Tansen. Kejayaan toko mendiang sang kakek kemudian terulang berkat koalisi bisnis Tansen dan Mei. Akhir cerita sudah bisa ditebak. Lewat roti bernama Madre, Dewi mengajak pembaca untuk meng­ hidupkan harapan demi kehidupan­dan cinta yang sempurna. Berawal dari kisah persahabatan dua manusia berlainan jenis yang sama-sama Ari. Seiring waktu, Ari laki-laki ke-

Madre Penulis: Dewi “Dee” Lestari • Penerbit: Bentang Pustaka, 2011 • Tebal: 160 halaman

adalah nama adonan roti tersebut. Madre, dalam bahasa Spanyol berarti ibu, sangat dikasihi oleh si kakek. Begitu sayangnya si kakek kepada Madre, sehingga seakan-akan adonan roti itu layaknya makhluk yang memiliki nyawa. Saat sang kakek meninggal dunia, Tansek meninggalkan kehidupannya di Bali untuk Jakarta demi toko roti milik kakeknya. Di tengah usahanya membangun kembali kejayaan toko kakek­ nya, Tansen berkenalan dengan Mei, seorang gadis Cina. Mei berniat membeli Madre dengan harga yang sangat tinggi senilai 100 juta rupiah. Formula cinta 40

P ewa ra Din a mik a de s e m b e r 2 0 1 1

mudian menjadi­ se­ orang spiritualis, seorang Guruji. Sang perempuan kemudian merasakan ke­hilangan yang amat sangat. Cerpen ”Menunggu Layang-layang” menyajikan kisah cinta yang renyah dan enak dinikmati, tentu dengan ironi namun tanpa harus berderai air mata. Cathcy, bahasa musiknya. Justru dari ”Menunggu Layang-Layang”,­penulis merasakan klimaks dari seorang­Dewi. Cerita ini seakan-akan sengaja­disu­guh­ kan untuk dibaca oleh manusia­yang te­lah menemukan pasangan hidup­nya. Hubungan antara Starla dan Christian.

Christi­an, laki-laki maskulin pada umumnya yang mempunyai sapaan ak­rab, Che. Starla, seorang perempuan metropolis. Berwajah rupawan, update, kaya dan berintelektual tinggi. Sebagai seorang perempuan yang hampir selalu kesepian, Starla selalu menceritakan apapun kehidupan sehari-harinya kepada Che. Pun begitu yang dilakukan oleh Che. Suatu ketika, baik Che maupun Starla menyadari bahwa mereka adalah dua orang yang ditakdirkan bersama. Cerita menjadi menarik karena keduanya terjebak dalam sikap hipokrit masing-masing. Buku ini berisikan tiga belas ce­ rita dan prosa pendek, namun ha­nya tiga cerita di atas yang penulis anggap memiliki cerita utuh dan mampu menyelamatkan nama besar Dewi Lestari sebagai seorang penulis best seller. Patron penulisan Dewi seperti ini sebenarnya sudah ia terap­kan di bukunya terdahulu­yang ber­judul Filosofi Kopi. Tema besar yang diangkat dalam kedua buku ini sama-sama bercerita soal masakan. Beralur sederhana dengan formula cinta yang klasik yakni, penutup yang happy ending. Membahas soal teknis penceritaan, beberapa cerita tidak memiliki konsep yang kuat. Seakan-akan cerita ini diangkat dari sajak dan puisi hasil curahan hati seorang Dewi Lestari. Dewi mungkin sudah terjebak dengan trend kepenulisan yang itu-itu saja. Apa yang kurang dari buku ini? Dewi terlalu fun dan terlalu ceria. Kar­yanya yang berjudul ”Madre” ter­ma­suk nge­ pop dan larut dalam trend yang ”market­ able”. Meski secara mutu tidak kurang, Dewi harus kembali ke roots awalnya supaya tidak dianggap stagnan.

Tusti Handayani staf Humas UNY


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.