bina rohani Taubat Nasuha Ol e h Nirmala Suatu tindakan yang merugikan diri sendiri atau orang lain adalah kesalahan yang dapat membuat manusiajatuh pada suatu nilai yang rendah.Padahal setiap manusia menginginkan nilai yang tinggi di depan orang lain. Akan tetapi, Allah mengetahuibahwa manusia tidak akan luputdari kesalahan.Suatu kesa lahan jika seorang manusia menghu kum orang yang salah karenalu pa atau khilaf. Allah memberi kesempat an kepada setiap umat-Nya untuk ber benah diri agar tidak mengalami kesalahan serupa.Itulah maha-murah Allah dan itulah yang disebut taubat. Tuhan menerimataubat manusia dari kesalah an masa lampau dan berusaha untuk tidak mengulanginya.Taubat yang demikian dinamakan taubat nasuha. Walau semua orang dapat melakukan taubat, ada dosa yang tidak terampuni dan akan dilaknat Allah yaitu syirik. Jika seseorang menyembah sesuatu selain Allah (syirik), dia harus cepat-cepat membaca syahadat, ”Asyhadu an-laa ila aha illallaah, wa asyhadu anna muham madan rasuulullaah”. Terkadang kita umat manusia masih menganggap taubat adalah perbuatan yang mudah dimulai dengan janji ucap an belaka. Seharusnya jika memang menginginkan taubat nasuha dan berhasil, harus diawali dengan niat tulus dari dalam hati, mengucapkan lewat lisan, dan membuktikannya lewat perbuatan sehari-hari dengan mengerjakan kewajiban dan meninggalkanlaranganlarangan yang dipaparkan dalam Alqur’an dan Al-haditz. Tidak boleh ragu akan taubat kita (diterima atau tidaknya) kepada Allah. Taubat adalah solusi yang memang diberikan kepada umat-Nya untuk berbenah. Jika Allah tidak menerima taubat, pasti semua umat manusia di muka bumi ini akan dimasukkan neraka. Untuk itu marilah kita sambut perkenan Allah itu dengan selalu mohon ampun dan bertaubat terhadap kesalahan yang telah
kami, sempurnakanlah bagi kamicahaya kami dan ampunilah kami; se sungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Seperti kisah seorang pemuda yang selalu resah karena banyak menanggung dosa akan kesalahan di masa lalu, mabuk-mabukan, pecandu narkoba, dan selalu melakukan gangguan yang meresahkan orang lain. Setelah itu, seti ap harinya dia tidak pernah tenang karena selalu ingat akan dosa. Atas hukuman Allah pada dirinya, hidupnya selalu gelisah, jauh dari rasa nyaman. Suatu ketika dia membaca buku da istimewa ri seorang ulama, beliau mengatakan dilakukan serta berjanji untuk tidak bahwa ”Bila dosa itu sudah menjadi ilmu yang bisa memperbaiki dirinya, mamelakukan lagi. Telah dijelaskan di dalam Al Qur’an, ka dia bukan bernama dosa lagi”. Akan At-Tahrim (66):7, ”Hai orang-orang yang tetapi, pemuda itu tidak mengerti makberiman, bertobatlah kepada Allahden- sudnya dan menanyakan kepada kyai di gan taubat yang semurni-murninya, desanya atas ucapan ulama tadi. Kyai mudah-mudahan Tuhan kamuakan menjawab, ”Bila seorang sudah bertaumenghapus kesalahan-kesalahanmu bat maka dia tidak akan dituntut oleh dan memasukkan kamu ke dalam surga dosanya di masa silam”. Sejak itulah pe yang mengalir di bawahnya sungai- muda tersebut menjadi bersemangat sungai,pada hari ketika Allah tidak dan menata hidupnya kembali. Dosa meng hinakan Nabi dan orang-orang telah mengubah dirinya. yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancardi haNirmala dapan dan di sebelah kanan mereka, staf UNY sambil mereka mengatakan, ”Ya Tuhan
P e wa r a D i n a m i ka d e s e m b e r 2011
41