Pewara Dinamika Januari 2011

Page 46

resensi media Hidup Bukan Rangkaian Kemustahilan Ol e h Wa h t i n i Ketika kebanyakan orang di sekitarnya memilih hidup dengan wajar dan lum­ rah, Ipung menjadi sepercik api yang menyengat dan memantik. Di tengah ke­miskinan yang menjerat keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya, Kepatih­ an, Ipung yang penampilannya acakacakan khas orang jalanan berani me­ nantang kehidupannya sendiri. Masuk menjadi murid SMA Budi Luhur, sebuah sekolah yang paling bergengsi di Sema­ rang, tentu merupakan pilihan sangat nekad. Namun di situlah ruh cerita ini bersumber. Adalah Prie GS, seorang penulis seka­ ligus budayawan dan wartawan, serta­ kar­tunis asal Semarang yang pandai me­ mainkan kata-kata seiring kecakapan­ nya mengurai cerita yang penuh konflik namun banyak dibumbui hal-hal lucu dan ‘remeh’ khas remaja. Kehidupan se­ orang remaja SMA berasal dari kalang­ an terpinggirkan ia sajikan sedemiki­ an memikat. Membaca buku ini kita banyak me­ ne­­mu­kan kesadaran-kesadaran baru da­ lam memaknai kehidupan. Bah­wa­ da­ lam ke­miskinan pantang kita me­ren­dah.­ Bahwa semua orang berhak bercita-cita. Novel yang sangat memotivasi,­ tidak hanya untuk remaja namun melahir­ kan kesadaran-kesadaran bagi orang de­wasa. Ipung menceritakan fenomena kehi­ dupan remaja SMA di Semarang yang penuh lika-liku tak lepas dari karakter remaja yang terlibat dalam persaing­an menarik perhatian lawan jenisnya.­Pau­ lin, siswi tercantik yang menjadi bin­ tang sekolah tiba-tiba telah terpikat pa­ da Ipung yang kerempeng, miskin, dan tentu saja wajahnya tidak­‘seban­ding’ dengannya. Dan kenyataan itulah­yang menjadi sumber konflik berujung. Yang tidak kalah menarik dari novel­ ini adalah bagaimana penulis mampu membangun cerita sedemikian mendi­ dik mental lewat cerita yang konyol dan lucu. Ipung mengajari kita tentang kes­ 44

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

Ipung Novel Motivasi Pembangkit Kepercayaan Diri #1 dan #2 Prie GS • Republika, 2007 dan 2008 • #1 188 + X halaman, #2 100 + XXVIII halaman

ungguh-sungguhan mengejar cita-cita walau keadaan mungkin tidak memi­ hak. Kemiskinan bukan halangan, tak ada yang mustahil dalam hidup ini, be­ gitulah pesannya. Ipung yang tak ber­ bapak, hanya tinggal bersama Ibu dan Pak Liknya begitu ceria dan nampak tak terbebani menjalani hidupnya. Harga diri ia tegakkan tinggi-tinggi dan kehor­ matan keluarga ia perjuangkan sekuat tenaga. Di sisi lain, Ipung yang teliti dalam berstrategi, pandai menempatkan diri, cermat memilih dan memilah sikap, tanggap membaca situasi, dan kepiawa­ iannya berkata-kata, serta kedewasaan

memandang kehidupan, menjadikan tokoh ini nampak terlalu sempurna un­ tuk ukuran anak SMA. Namun titik ini pula yang menjadikan tokoh Ipung se­ makin terlihat menonjol karakternya. Dalam novel ini kita akan menemu­ kan kesegaran-kesegaran baik karena­ kejadian-kejadian lucu khas anak SMA maupun teraduk-aduknya kepala kita­karena dipaksa mikir - mengikuti sub­ stansi cerita yang disampaikan penulis­ nya. Ipung, tokoh inspiratif dihadirkan begitu mengesankan. Maka jangan kaget bila selepas membaca novel ini akan timbul keinginan untuk bertemu dan berbincang langsung dengan sang hero – Ipung dengan sikap dan karakter­ uniknya.

Wahtini mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.