Pewara Dinamika Juni 2011

Page 43

bina rohani Anak dan Kisah Penjual Susu Ol e h Nirma l a

istimewa

ANAK adalah anugerah Allah SWT yang wajib dipelihara dan dididik dengan­ba­ ik. Keadaan anak sangat bergantung pada pendidikan orang tuanya. Jika orang tua mendidik secara baik, insya Allah anak akan tumbuh menjadi baik. Pendidikan utama kepada anak tentu saja­ ada­ lah pendidikan keimanan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memprioritaskan pendidikan keimanan ini dibandingkan pendidikan lainnya. “Dan (ingatlah) ke­ tika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu memperse­ kutukan Allah, sesungguhnya memperse­ kutukan (Allah) adalah benar-benar keza­ liman yang besar.’ (QS. Luqman [31]:13).” Meski demikian, kondisi tertentu ke­ rap kali menampakkan fakta bahwa anak lebih dekat kepada Allah SWT ke­tim­ bang orang tuanya. Anak menunjuk­kan keimanan yang kokoh meskipun orang tuanya berlaku buruk. Fakta ini per­nah terjadi di zaman kekhalifah­an Umar bin Khathab. Diceritakan saat Umar ra berkeliling dari satu rumah ke ru­mah lainnya seperti yang biasa­be­li­au lakukan setiap malam, beli­au men­de­ngar­ percakapan antara­seorang anak per-

empuan dengan ibunya,­ pen­ju­al­ susu. Ibunya menyuruh anak perempuan itu untuk mencampur susu dengan air agar lebih banyak dan penghasilan yang diperoleh lebih besar. Mendengar­ ajakan ibunya, anak perempuan itu menolak bahwa perbuatan tersebut tidak diperbolehkan oleh Amirul Mukminin. Umar ra. Amirul Mukminin memang te­ lah menginstruksikan kepada para­pen­ jual susu untuk berlaku jujur dan tidak melakukan kecurangan. Ketika­ibu­nya mengatakan bahwa Amirul Muk­minin tidak mungkin tahu, anak per­em­puan itu lalu menjawab dengan per­nya­ta­an yang menunjukkan kadar keimanan yang tinggi bahwa Allah SWT MahaMelihat meskipun tidak diketahui Amirul Mukminin. Kisah yang terjadi di zaman Umar ra itu juga sering kali kita jumpai di za­ man kini. Keimanan seorang anak le­bih besar daripada orang tuanya tak terle­ pas dari dari sebuah proses pendidik­ an yang matang. Pendidikan itu belum­ tentu didapatkan dari kedua orang tua­ nya­, tetapi bisa juga karena lingkungan. Anak bisa mendapatkan lingkungan di luar rumah yang membentuk kepriba-

diannya, sehingga menjadi anak yang salih dan taat kepada Allah SWT. Pada titik ini, tidak menutup kemungkinan jika orang tua justru menjadi ujian bagi anak dalam mempertahankan keimanan. Pastinya, anak berkewajiban berbakti kepada orang tua. “Dan Tuhanmu tel­ ah memerintahkan agar kamu jangan me­ nyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. (QS. Al-Isra’ [17]: 23).” Kewajiban berbakti ini tidak gugur selama orang tua tidak mengajak anak melakukan ketidaktaatan kepada Allah SWT. Jika orang tua memerintahkan kemaksiatan dan menentang Allah SWT, sang anak berhak menolaknya, sebagaimana penolakan anak penjual susu. Orang tua yang tidak baik dan tidak taat kepada Allah SWT merupakan ujian tersendiri bagi seorang anak. Maka, anak juga perlu mengajak orang tua­ nya menuju kebaikan dan menaati Allah­ SWT. Wallahu a’lam.

Nirmala staf KHPP UNY

P e wa ra D i n a m i ka j u n i 2011

41


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.