Pewara Dinamika Juni 2011

Page 6

dari pembaca Kirimkan kritik/komentar/tanggapan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoalan di seputar kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kritik/komentar/tanggapan harap dilengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY.

Food Court UNY bukan Alternatif Pada jam makan siang, sudah pasti kantin menjadi tempat yang di­tuju sebagian besar mahasiswa. Namun, beberapa tahun be­la­­ kang­an ini, label “harga mahasiswa” tam­ pak­nya tidak lagi berlaku. Yang terbaru adalah Food Court UNY. Da­ri segi fi­sik, tempat makan yang rindang dan berbentuk gubuggu­bug ini memang sangat pas dijadikan tempat makan dan minum, sem­bari bersantai dan berkumpul dengan teman-teman. Namun, menurut pendapat saya, yang juga diamini teman-teman, harga yang tertera masih termasuk mahal jika dili­ hat dari porsinya yang sedikit. Selain itu, dari segi rasa masih jauh dari predikat enak. Tak heran rasanya kalau kan-

tin ini bukan alternatif tempat makan siang yang digemari mahasiswa. Kita bisa menilai dari sepinya kantin di jamjam makan siang. Saran saya, ada baik­ nya dilakukan pembenahan dari pihak manajemen untuk mengajak para peda-

gang merombak jumlah porsi dan rasa, sehingga harga yang tertera memang betul-betul dianggap murah, enak, dan layak disebut kantin mahasiswa. DS Novitarany mahasiswi UNY dan penikmat kuliner

Mari Bijak Menjadi Mahasiswa! Tahun ajaran baru siap dimulai. Ribuan mahasiswa baru telah mengetuk gerbang UNY, bermaksud untuk menuntut­ ilmu di UNY. Sebagian dari mereka merupakan pendatang, ba­ik dari luar Yog­ yakarta, maupun Lu­ ar Pulau Jawa. Otomatis, tempat tinggal seperti kos, rumah kontrakan, dan asrama menjadi pilihan yang tidak bisa­dilupakan. Saya sebagai mahasiswa semester 6 dan teman-teman yang tidak memiliki kenda­ra­an bermotor, hanya bisa memilih lokasi kos di dekat kampus, se­per­­ti­ Karangmalang, Samirono, dan Mri­­can. Sayangnya, semakin tahun bia­ya­kos se­ ma­kin mahal. Di Karangma­lang­misal­ 4

P ewa r a Din a mik a J un i 2 0 1 1

nya. Harga satu kamar bisa me­nyen­ tuh kisaran 3 juta rupiah, itupun­belum termasuk uang listrik setiap bulannya. Saya menjadi prihatin jika mengingat mahasiswa baru harus membayar uang kos serupa, sedangkan mereka masih dibebankan biaya masuk UNY, biaya makrab, dan biaya lainnya. Mencari kos jauh jadi kampus memang merupakan alternatif mendapat kos dengan harga jauh lebih murah. Namun, dalam situasi ini, kendaraan bermotor wajib ada. Bayangkan saja, jika banyak mahasiswa memilih alternatif ini, berapa banyak lagi peningkatan vo­ lume kendaraan bermotor di UNY. Im­

bas­ nya, parkir semakin sempit­saja.­ Un­tuk itu, saya menyarankan ada ba­ ik­­nya mahasiswa baru beralih ke sepe­ da.­­Badan lebih sehat, biaya hidup lebih mu­rah. Selain itu, kepada pihak rekto­rat, supaya rumah susun mahasiswa yang sudah diwacanakan segera diwu­jud­­kan fisiknya. Hal ini untuk memfasi­li­tasi tempat tinggal murah bagi­maha­siswa dan mahasiswa pun semakin ter­mo­ti­ vasi berprestasi, karena yang sa­ya de­ ngar, rusunawa hanya untuk ma­ha­sis­ wa yang berprestasi saja. Veti Lestari mahasiswa UNY


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.