2 minute read
resensi BUkU
Pesona Dunia dalam 25 Gagasan
oleh ISL aHUDDIN
Advertisement
TeoRI apa yang sebenarnya paling penting bagi kehidupan manusia? Teori Big Bang, Gravitasi Newton, evolusi (seleksi alam) Darwin, atau Relativitas einstain. Jawaban-jawaban semacam itu mungkin bisa benar. Namun, menurut Robert Mattews, terpenting justru kesadaran manusia untuk selalu kritis pada teori-teori tersebut.
Buku ini mengajak kita untuk mengeluhkan hal itu. Menyangsikan akan tingkah orang kebanyakan, yang begitu mudah percaya pada konsepsi-konsepsi umum, tanpa mengkajinya kembali.
Sebagaimana ia mengomentari film What the bleep do we know?, yang banyak dikagumi orang. Isi film itu menurutnya, hanya semacam testimoni para ilmuwan akan banyak hal yang belum kita ketahui tentang alam semesta ini.
Salah satunya adalah mengenai prilaku dan bentuk dari molekul air yang menjadi kristal es yang dipengaruhi oleh pikiran orang di sekitarnya. Dimana molekul air yang telah diberkati pendeta Zen akan membentuk pola-pola yang indah.
Mattews memang tidak memberikan penjelasan detai akan hal itu. Namun, sanggahannya tegas dan lugas: bahwa penemuan tersebut harus diuji ulang! Penelitian itu perlu bukti logis nan ilmiah. “Lupakan pendeta Zen, coba yang ini: sifat air ditimbulkan oleh suatu bentuk energi yang benar-benar muncul dari ketiadaan, yang tampaknya terkait dengan suatu gaya yang kini mendorong ekspansi seluruh alam semesta. Dan, buktinya bukan cuma beberapa yang bagus: buktinya berasal dari riset puluhan tahun diberbagai laboratorium dan observatorium di seluruh dunia,” (halaman 11).
Tampikkan hal yang mendasar yang perlu diperbaiki akan kepercayaan-kepercayaan tersebut adalah tentang kesadaran. Wajar bila kesadaran dalam
25 gagasan Besar: sains Yang mengUBah dUnia 25 big Ideas in science: the science that’s Changing our world • robertmattews• robert mattews • serambi 2009•340halaman 2009•340halaman • 340 halaman
buku—yang merangkum gagasan-gasan sains rentan 528 SM hingga abad 21—sebagai gagasan muqadimah-nya.
Penelitian tentang kesadaran, senyap. Teori tentang itu hampir tidak terjamah hingga pertengahan abad XIX. Sebab kesadaran bukan hasil langsung kinerja otak, tidak ada hasil yang jelas, dan tidak objektif. Usaha untuk mengungkap misteri kesadaran ini pernah dilakukan Shidarta Gautama pada 2500 tahun lampau. Ia mempraktikkan metode pengukuran objektif dan subyektif pada kinerja otak dengan bertapa dan menelaah ulang apa yang telah dialami sepanjang hidupnya. Hingga akhirnya sang Budha mendapatkan Pencerahan agung. Dengan kata lain, introspeksi yang telah dilakukan sang Budha memberikan wawasan tentang akal-budi, realitas, sekaligus misteri kesadaran.
Dari sinilah ajaran Budhisme berasal, sepenuhnya bersifat psikologis. Budha tidak tertarik pada hal-hal yang bersifat ingin memuaskan rasa ingin tahu manusia akan musal semesta. Namun, lebih berkonsentrasi pada situasi yang dihadapi manusia itu sendiri, terutama dengan hal-hal yang berkaitan dengan penderitaan dan keputusasaan. Dan Budha menghampiri hal-hal yang semacam itu dengan maya dan nirvana. Kesemuanya itu demi mencapai tujuan yang ingin dicapai, tafsir yang segar, dinamis, serta relevan secara psikologis.
Itulah salah satu gagasan yang coba diceritakan, mulai dari muasal dan kontribusinya bagi kehidupan di dunia. Begitupun dengan 24 gagasan-gagasan lainnya. Kesemuanya dilengkapi dengan sejarah, pembanding, dan perkembangan terakhir dari tiap gagasan. apa saja kontribusi sains bagi dunia ini? Itulah paradigma yang coba dibangun dalam buku ini. Ternyata, penemuan-penemuan sains masa lalu tidak lebih hanya menciptakan pertanyaanpertanyaan baru bagi generasi mendatang. Walau demikian setidaknya sang penulis sudah mencoba menjawab dan menyeleksi jawaban-jawaban terkait akan pesona dan misteri alam. Selain itu juga disertakan kisah-kisah kecil di balik temuan para kreatornya.
Dengan gaya penyampaian yang bernas dan mengalir, meski berbicara sains. Jauh dari kesan njlimet walau dibaca para awam sains sekalipun. Sekali lagi, pembaca diharapkan tetap awas akan pentingnya kesadaran objektif dalam melihat sebuah gagasan, bukan asal sanjung. Walaupun terpesona, segeralah bergegas untuk melanjutkan tur gagasan-gagasan dalam buku ini.
IslahuddIn mahasiswa pendidikan teknik mesin uny