Pewara Dinamika Agustus-September 2009

Page 46

resensi buku

Pesona Dunia dalam 25 Gagasan O l e h I sl a huddin Teori apa yang sebenarnya paling pen­ ting bagi kehidupan manusia? Teori Big Bang, Gravitasi Newton, Evolusi (selek­ si alam) Darwin, atau Relativitas Einstain. Jawaban-jawaban semacam itu mung­kin bisa benar. Namun, menurut Ro­bert Mattews, terpenting justru kesadaran manusia untuk selalu kritis pada teori-teori tersebut. Buku ini mengajak kita untuk me­ nge­luhkan hal itu. Menyangsikan akan tingkah orang kebanyakan, yang begitu mudah percaya pada konsepsi-konsepsi umum, tanpa mengkajinya kembali. Sebagaima­na ia mengomentari film What the bleep do we know?, yang banyak dikagu­mi orang. Isi film itu menurut­ nya, hanya se­macam testimoni para ilmuwan akan banyak hal yang belum kita ketahui tentang alam semesta ini. Salah satunya adalah mengenai prila­ ku dan bentuk dari molekul air yang men­ jadi kristal es yang dipengaruhi oleh pi­­kiran orang di sekitarnya. Dimana mo­­le­kul air yang telah diberkati pendeta Zen akan membentuk pola-pola yang indah. Mattews memang tidak memberika­n penjelasan detai akan hal itu. Namun, sanggahannya tegas dan lugas: bahwa penemuan tersebut harus diuji ulang! Penelitian itu perlu bukti logis nan ilmi­ ah. “Lupakan pendeta Zen, coba yang ini: sifat air ditimbulkan oleh suatu bentuk energi yang benar-benar muncul da­ ri ketiadaan, yang tampaknya terkait dengan suatu gaya yang kini mendo­ rong ekspansi seluruh alam semesta. Dan, buktinya bukan cuma beberapa yang bagus: buktinya berasal dari riset puluhan tahun diberbagai laboratorium dan observatorium di seluruh dunia,” (halaman 11). Tampikkan hal yang mendasar yang perlu diperbaiki akan kepercayaan-ke­ per­cayaan tersebut adalah tentang kesadaran. Wajar bila kesadaran dalam 44

25 Gagasan Besar: Sains yang Mengubah Dunia 25 Big Ideas in Science: The Science That’s Changing Our World • Robert ����������������� Mattews • Serambi ������������������ 2009�������������� • 340 Halaman

buku—yang merangkum gagasan-gasan sains rentan 528 SM hingga abad 21—seba­gai gagasan muqadimah-nya. Penelitian tentang kesadaran, senyap. Teori tentang itu hampir tidak terjamah hingga pertengahan abad XIX. Sebab kesadaran bukan hasil langsung kinerja otak, tidak ada hasil yang jelas, dan tidak objektif. Usa­ha untuk mengungkap misteri kesadaran ini pernah dilakukan Shidarta Gautama pada 2500 tahun lampau. Ia mempraktikkan metode pengu­kuran objektif dan subyektif pada kinerja otak dengan bertapa dan menelaah ulang apa yang telah dialami sepanjang hidupnya. Hingga akhirnya sang Budha mendapatkan Pencerahan Agung. De­ngan kata lain, introspeksi yang telah dilakukan sang Budha memberikan wawasan tentang akal-budi, realitas, sekaligus misteri kesadaran.

Pewara Dinam i ka s e p t e m b e r- o kt o b e r 2 0 0 9

Dari sinilah ajaran Budhisme berasal­, sepenuhnya bersifat psikologis. Budh­a tidak tertarik pada hal-hal yang bersifa­t ingin memuaskan rasa ingin tahu ma­ nusia akan musal semesta. Namun, le­ bih berkonsentrasi pada situasi yang dihadapi manusia itu sendiri, teruta­ m­a de­ngan hal-hal yang berkaitan de­ nga­n penderitaan dan keputusasaan. Dan Budha menghampiri hal-hal yang semacam itu dengan maya dan nirvana. Kesemuanya itu demi mencapai tujuan yang ingin dicapai, tafsir yang segar, dinamis, serta relevan secara psikologis. Itulah salah satu gagasan yang coba diceritakan, mulai dari muasal dan kontribusinya bagi kehidupan di dunia. Begitupun dengan 24 gagasan-gagasan la­ innya. Kesemuanya dilengkapi dengan sejarah, pembanding, dan perkembang­ an terakhir dari tiap gagasan. Apa saja kontribusi sains bagi duni­a ini? Itulah paradigma yang coba diba­ ngu­n dalam buku ini. Ternyata, penemu­ an-penemuan sains masa lalu tidak le­bih hanya menciptakan pertanyaanper­tanyaan baru bagi generasi mendatang. Walau demikian setidaknya sang penulis sudah mencoba menjawab dan menyeleksi jawab­an-jawaban terkait akan pesona dan misteri alam. Selain itu juga disertakan kisah-kisah kecil di ba­lik temuan para kreatornya. Dengan gaya penyampaian yang ber­­­nas dan mengalir, meski berbicara sains. Jauh dari kesan njlimet walau diba­ ca para awam sains sekalipun. Sekali lagi, pembaca diharapkan tetap awas akan pentingnya kesadaran objektif da­ la­m melihat sebuah gagasan, bukan asal sanjung. Walaupun terpesona, sege­ra­ lah bergegas untuk melanjutkan tur gagasan-gagasan dalam buku ini.

Islahuddin Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin UNY


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.