DARI REDAKSI
Satu Kata Mendukung SEA Games XXVI
P Pemimpin Umum
: Iwan Purnama
Penasehat Hukum
: Mil Benny SH, MH
Pemimpin Perusahaan : Dewi Pujiharti Sekretaris
: Susi Pujiastuti (Echa)
Manager Iklan
: Budi Herman
Pemimpin Redaksi
: Syarifudin
Redaktur
: Endang Dwintari R
Asisten Redaktur : Khairul Amri Gaus Kaisuku Redaktur Grafis
: Andi Edward Amdari
Photographer : Satria Setiadi (Teddy) Adang Sumarna Dewan Redaksi :
Iwan Purnama Syarifudin Dewi Pujiharti Budi Herman Susi Pujiastuti Endang Dwintari R
Redaksi :
Nurul Hakim Mirza Surya Ahmad Sofyan
Sulut dan Gorontalo : Herman Manua Sumatera Selatan
: Edo Fernando S.Com, SH
Bengkulu
: Budi Raharjo
Penerbit CV. TOPIK TRI UTAMA NPWP. 02.656.671.1 - 035.000 No. Rek. 1160005152930 Bank Mandiri Cab. Kemanggisan Hilir Redaksi menerima sumbangan tulisan dan artikel, yang sesuai dengan misi majalah kami dan dapat dikirim ke alamat redaksi atau melalui email yang tertera di bawah ini. Alamat Redaksi Gedung DIA, Jl Kebun Jeruk Raya No 2 Kebun Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp : (021) 98274037, 53675314 Fax : (021) 53654075 Email : redaksi@majalahtopik.co.id Website : www.majalahtopik.co.id
embaca budiman, mungkin anda bertanya-tanya dalam hati setelah membuka halaman per halaman Majalah TOPIK edisi November ini, yang hampir 70 persen mengulas informasi dari para kepala daerah di Sumatera Selatan dengan segala potensi sumber daya alam yang dimilikinya. Ya, Majalah TOPIK memang ingin menggali informasi dari Gubernur Alex Noerdin serta bupati dan walikota dari 15 kabupaten/ kota yang ada di Sumsel tentang kesiapan sekaligus dukungannya kepada Palembang sebagai tuan rumah: pembukaan, pelaksanaan, dan penutupan SEA Games XXVI 2011 dari 11-22 November 2011. Untuk penggalian informasi tersebut, tim Majalah TOPIK terbang dari Jakarta ke Bumi Sriwijaya pada awal Oktober 2011. Karena banyaknya nara sumber yang akan diwawancarai—selain gubernur, bupati, dan walikota, juga ada unsur Muspida—para awak Majalah TOPIK pun dibagi menjadi dua tim. Setelah hampir tiga pekan tim Majalah TOPIK mengumpulkan data-data informasi dari Provinsi Sumatera Selatan, mereka pun kembali ke Jakarta. Setiba di Jakarta, setelah rehat sebentar, para awak redaksi langsung berjibaku mentranskrip hasil wawancara, lantas merajut kata demi kata menjadi sebuah kalimat berita yang informatif. Nah, hasilnya bisa Anda baca pada lembar demi lembar halaman Majalah TOPIK edisi November ini. Memang, jauh-jauh hari kami telah berencana membuat Edisi Khusus SEA Games XXVI 2011 ini, lebih-lebih mendapat sambutan dari Ketua Umum KONI Sumsel sekaligus Ketua Penyelenggara SEA Games XXVI daerah Sumsel H. Muddai Madang, yang memperkenankan mendistribusikan Majalah TOPIK edisi ini pada saat opening ceremony SEA Games di Palembang. Bagaimanapun, sebagai sesama anak bangsa, kami ikut berpartisipasi menyemarakkan gelaran pesta olahlaga bertaraf internasional yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali ini. Dan kebetulan pada SEA Games XXVI ini, dilangsungkan di Indonesia, tepatnya di Palembang dan Jakarta. Ya, walau baru mampu berpartisipasi dalam bentuk karya jurnalistik lewat majalah ini. Kami yakin, semua anak bangsa di negeri ini juga berharap agar atlet-atlet Indonesia mampu mendulang medali emas, serta sukses menjadi tuan rumah yang baik pesta olahraga tersebut. Seperti kita ketahui, pada SEA Games XXV di Vientiane, Laos, 2009, Indonesia tampil di urutan ketiga meraih 43 medali emas, 53 perak, dan 74 perunggu. Urutan pertama dan kedua masing-masing ditempati Thailand (86-83-97) dan Vietnam (83-75-57). Kali ini, Indonesia berharap menjadi juara umum. Jadi, lupakan rasa pesimis, bulatkan menjadi optimis, support atlet-atlet Indonesia agar lebih bersemangat meraih prestasi di ajang SEA Games XXVI. Mengutip perkataan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, “Lupakan perbedaan antara kita, lupakan partai, warna, dan segalanya.” Semua satu kata: mendukung atlet-atlet Indonesia untuk meraih juara umum, tentunya pula ikut mensukseskan penyelenggaraan even SEA Games itu sendiri. Toh, semuanya untuk kita-kita juga, bangsa Indonesia! ]
Ralat: Pada edisi 54/Oktober 2011 tertulis caption (keterangan foto) Teten Masduki, Sekretaris Jenderal Transparency Internasional Indonesia. Seharusnya yang benar adalah Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. Kami mohon maaf atas terjadinya kekeliruan tersebut.
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
3
Topik Indeks Topik Edisi SEA Games XXVI
COVER STORY Pesta olahraga SEA Games XXVI telah dimulai. Indonesia menargetkan merebut medali emas terbanyak atau juara umum, selain berharap sukses menjadi tuan rumah yang baik.
Seantusias Indonesia Mendulang Medali Emas
08
Multi Efek SEA Games XXVI untuk Sumsel
12
Palembang, Kota Paling Bersemangat
Bertumpu di Lima Wilayah Sentra Pengembangan 18 Pertumbuhan Perekonomian di Banyuasin
22
Berefek pada Perekonomian Prabumulih
24
Menyisir Potensi SDA Kota (Nanas) Prabumulih
27
Ketua DPRD Prabumulih: Maksimalkan Potensi Pengusaha Lokal
30
Tarif Iklan Cover IV Cover III Cover II Cover I Center Spread Full Page 2/3 Halaman 1/2 Halaman Advertorial (per halaman)
4
16
Cover Belakang Luar : Rp. 65.000.000 Cover Belakang Dalam : Rp. 40.000.000 Cover Depan Dalam : Rp. 50.000.000 Folder 2 halaman : Rp. 97.000.000 Halaman Tengah : Rp. 25.000.000 1 Halaman Dalam : Rp. 18.000.000 Halaman Dalam : Rp. 10.000.000 Halaman Dalam : Rp. 13.000.000 min. 2 halaman : Rp. 20.000.000 cp. Manajer Iklan & Promosi : Dewi Pujiharti (081574817575)
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
Ir H Muzakir Sai Sohar: Muara Enim Daerah Tujuan Investasi yang Aman
34
Maksimalkan SDA untuk Membangun Muara Enim
38
Untuk menjaga hubungan baik serta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan sesama pihak yang berkepentingan. Maka kepada relasi, instansi pemerintah, instansi swasta, majalah TOPIK, bila menerima surat dari pihak maupun yang mengatasnamakan redaksi atau berhubungan dengan majalah TOPIK agar mengkonfirmasikan kepada redaksi. Dalam tugas jurnalistiknya, wartawan kami selalu dibekali kartu pers serta surat tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dari redaksi. Wartawan majalah TOPIK dilarang menerima dan meminta apapun dari narasumber.
SN Prana Putra Sohe: Membangun Linggau dengan Akhlak yang Baik 40
Topik Sosok
Impian Pagar Alam Penghasil Pertanian Organik Sumsel 42 Empat Lawang, Yang Muda Yang Berpacu
44
Pertumbuhan Ekonomi OI Terbilang Cepat 46 Ogan Ilir yang Kaya Sumber Daya Alam 50 Menangkap Peluang Investasi di Musi Rawas 52 Lahat Menanti Investor 54
Ass. Prof. DR Suhandi Cahaya, SH, MH, MBA: SEA Games XXVI Menjadi Legenda Kota Palembang 73
Kapolres Lahat: Tugas dan Keluarga Sama Penting 55 Pariwisata Merupakan Daya Tarik OKI 56 Peluang Sektor Kehutanan OKU Masih Besar 57 Melirik Investasi di Bumi Serasan Seandanan 58 OKU Timur Lumbung Beras Terbesar di Sumatera Selatan 59 Panglima Daerah Militer II/Sriwijaya Tidak Mengenal Pesimis
Ir. Rully Khairul Azwar: Bangsa Ini Mudah Marah
76
Topik Sosok
60 Dirlantas Polda Sumsel, Memaksimalkan Kelancaran Lalu Lintas 64
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Waris: Kegiatan Sosial untuk Kepentingan Rakyat Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
82
5
foto: by soga soegiarto-panoramio
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Semarak SEA Games XXVI 2011
Seantusias Indonesia Mendulang Medali Emas Pesta olahraga SEA Games XXVI telah dimulai. Indonesia menargetkan merebut medali emas terbanyak atau juara umum, selain berharap sukses menjadi tuan rumah yang baik.
S
aat-saat yang ditunggu akhirnya datang jua. Semua unsur yang ada di Sumatera Selatan, khususnya, dan di Indonesia, umumnya, tengah memusatkan perhatiannya di acara Opening Ceremony SEA Games XXVI di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, tanggal 11 November 2011. Umbul-umbul, spanduk, dan bendera dari 11 negara di Asia Tenggara peserta SEA Games, terlihat begitu semarak di sepanjang jalan Kota Palembang hingga menuju jalan utama kawasan Jakabaring Sport Center (JSC). Kemeriahan itu seolah-olah mengubur rasa cemas sebagian orang yang mengkhawatirkan gagalnya Palembang, Sumatera Selatan, sebagai tuan rumah: opening dan closing SEA Games XXVI.
Tak hanya sepasang mata penduduk Indonesia yang menyaksikan even berskala internasional itu. Sedikitnya 39 perwakilan penyelenggara penyiaran televisi dari negara-negara peserta SEA Games XXVI hadir pada SEA Games
8
XXVI. Direktur Media dan Broadcast Inasoc, Linda Wahyudi, berharap ekspose terhadap SEA Games XXVI bukan hanya pada pertandingannya tetapi juga berbagai aspek lain, khususnya keunggulan-keunggulan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara. SEA Games XXVI akan berlangsung di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan, 11-22 November 2011. Terdapat 43 cabang olahraga dan 545 nomor pertandingan pada SEA Games XXVI. Indonesia sendiri menargetkan merebut medali emas terbanyak atau juara umum pada SEA Games kali ini. Selain itu Indonesia juga berharap sukses menjadi tuan rumah yang baik pesta olahraga tersebut. Seperti diketahui, pada SEA Games XXV di Vientiane, Laos, 2009, Indonesia tampil di urutan ketiga meraih 43 medali emas, 53 perak, dan 74 perunggu. Urutan pertama dan kedua masing-masing ditempati Thailand (8683-97) dan Vietnam (83-75-57).
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
Pesta olah raga SEA Games dilaksanakan setiap dua tahun sekali dan melibatkan sebanyak 11 negara di Asia Tenggara yaitu: Brunei Darussalam, Philiphina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor-Leste, dan Vietnam. Sebelumnya, anggota Komisi X DPR, Deddy Gumelar, mengajukan wacana kritis kepada Kemenpora dan KONI Pusat untuk memilih antara meneruskan SEA Games tepat waktu atau memundurkan beberapa bulan. Pasalnya, meskipun venue siap bulan November, tetapi masih terdapat banyak kekurangan pada fasilitas dan sarana pendukung. Namun, Menpora Andi Alfian Malarangeng memastikan pelaksanaan SEA Games XXVI/2011 tidak ditunda. Andi optimistis penyelenggaraan SEA Games bisa tepat waktu, yaitu tanggal 11-22 November. Andi merasa yakin Indonesia dapat sukses sebagai penyelenggara SEA Games, sekaligus sukses meraih prestasi sebagai juara umum.
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI Pada bagian lain, Gubernur Sumsel Alex Noerdin sendiri mengklaim kualitas venues di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang lebih baik dibandingkan Jakarta. Bahkan, Alex mengkritik persiapan Jakarta yang merupakan tuan rumah kedua bersama Sumsel. Alex juga mengungkapkan ketersinggungannya atas usulan pemindahan cabor ke Jakarta. “Padahal, apa yang kita lakukan lebih baik daripada Jakarta,” ungkap Alex di hadapan anggota DPRD Sumsel dan jajaran Pemprov Sumsel serta para undangan saat paripurna 11 raperda. Menurut Alex, kualitas pembangunan venues di JSC Palembang sudah melebihi standar Jakarta. Alex juga mengemukakan bahwa perencanaan pembangunan yang dilaksanakannya lebih baik daripada Jakarta. Justru, katanya, Jakarta lebih banyak kekurangan daripada Sumsel. “Bahkan, pembangunan venues SEA Games di Sumsel melebihi kualitas di Asia Tenggara,” kritik Alex. Saat ini, ungkap Alex, tes even polo air telah diikuti 12 negara, termasuk di antaranya Iran dan Jepang. Karena itu, Alex menilai ungkapan ketidaksiapan Sumsel oleh beberapa orang karena mereka belum melihat kondisi JSC yang sebenarnya.
foto: by soga soegiarto-panoramio
“Saya lihat tayangan salah satu TV swasta yang menayangkan
Sport City Jakabaring.
pembangunan venues dua atau tiga minggu lalu. Mereka sengaja mencaricari kesalahan dan kekurangan, tapi tidak pernah memberitahukan hal positif terkait pembangunan kita,” ujar orang nomor satu di Sumsel ini. Ke depan dia berharap pemerintah pusat dan elemen masyarakat mendukung persiapan SEA Games untuk pencitraan positif bangsa Indonesia. Alex menegaskan, “Ini bukan proyek gubernur, proyek Alex Noerdin, ataupun rakyat Sumsel, tapi tanggung jawab bangsa dan Republik Indonesia. Saya tak peduli omongan orang, terpenting saat ini adalah kerja. Harga diri kita dipertaruhkan. Lupakan perbedaan antara kita, lupakan partai, warna, dan segalanya. Masyarakat Sumsel atau yang sudah lama tinggal di Sumsel mari ikut membangun Sumsel,”papar Alex ketika itu. Tak hanya itu saja, hasil verifikasi Asian Football Confederation (AFC) memberikan penilaian terhadap Stadion Gelora Sriwijaya (GSJ) Palembang yang terbaik di Indonesia. Bahkan rekomendasi grade A sebagai stadion terbaik di Asia, berhak disandang stadion kebanggaan Laskar Wong Kito. Hal ini diungkapkan Tokuaki Suzuki, Direktur Kompetisi AFC seusai berkeliling dan melakukan penilaian di tiap sudut stadion yang berada di komplek Jakabaring Sport City.
"Fasilitas di stadion sangat lengkap, beberapa laga internasional sudah pernah diselenggarakan di sini. Untuk level Indonesia, stadion Jakabaring merupakan yang terbaik dan akan kami usulkan untuk mendapatkan grade A di Asia," kata Tokuaki, Kamis, 13 Oktober 2011 dalam jumpa pers di stadion Jakabaring. Menurut Tokuaki didampingi perwakilan PSSI Farid Mubarok dan Sekretaris PT SOM, Faisal Mursyid dan jajaran mengatakan, stadion ini sebelumnya sudah tercatat di Asia musim lalu, ada perubahan sangat lumayan, rekomendasi yang pernah disampaikan pihak AFC beberapa waktu dijalankan dengan sangat bagus dan diperhatikan oleh pihak SFC. "Ada beberapa dokumen yang belum, walau tidak terlalu penting namun harus dilengkapi," jelasnya. Sementara di tempat yang sama, Faisal Mursyid, Sekretaris PT. SOM mengatakan kedatangan perwakilan AFC untuk uji kelayakan dari keikutsertaan Laskar Wong Kito sebagai peserta Liga Prima Indonesia (LPI) dan juga menentukan layak atau tidak klub-klub di Indonesia bermain di level Liga Champions Asia (LCA). "Kebetulan kita sebagai negara terakhir dan klub terakhir yang mendapat verifikasi dari pihak AFC," kata Faisal. Menurut Faisal, usai diverifikasi, SFC diberikan kesempatan untuk melengkapi berkas-berkasnya pada Jumat, 14 Oktober 2011. Berkas-berkas itu mulai dari keuangan, nama pemain dan jajaran manajemen, draf kontrak serta kelengkapan lainnya terutama hasil verifikasi dari AFC. Faisal menambahkan, verifikasi ini dilakukan untuk menentukan layak atau tidak klub-klub di Indonesia bermain level Asia terutama di tingkat LCA. Menurut dia, ada penilaian pada level a dan b. Jika hasil dari verifikasi ini Indonesia tidak sampai pada level a, maka Jatah LCA tidak secara langsung. "Artinya jika tidak pada level a, maka tim-tim juara di Indonesia akan mengikuti play off, tidak bisa langsung masuk LCA, seperti selama ini juara Liga bisa mendapatkan tiket langsung ke LCA. Tetapi jika hanya level b,
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
9
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Dukungan Anggaran
Sementara itu, dalam upaya mensukseskan pelaksanaan SEA Games XXVI, Panitia Penyelenggara SEA Games Indonesia (Inasoc) sudah menerima dana sebesar Rp 518 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2011. Menurut Ketua Umum Inasoc Pusat Rita Subowo, dana itu telah diserahkan dari Kemenpora pada Jumat, 7 Oktober 2011. Rita mengatakan, dana dari APBN-P 2011 ini, salah satu pemanfaatannya adalah untuk akomodasi kontingen, yang memakan biaya sebesar Rp 126,413 miliar. Selain itu, juga untuk kirab obor dari sumber api abadi Mrapen, Jawa Tengah, pada akhir Oktober 2011. Dalam usulan yang disampaikan Inasoc pusat kepada tim asistensi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), terdapat pengajuan dana untuk kirab obor sebesar Rp 6,8 miliar. Dana sebesar Rp 700 miliar pada APBN-P 2011 memang dialokasikan untuk SEA Games XXVI di Jakarta dan Palembang, serta Asian Para Games di Solo. Dana tersebut dialirkan untuk kebutuhan penyelenggaraan Asian Para Games 2011 sebesar Rp 10 miliar, kemudian Rp 79,5 miliar untuk Inasoc Daerah Sumatera Selatan, dan Rp 91,8 miliar untuk Inasoc DKI Jakarta. Sisanya, Rp 518 miliar, dikucurkan untuk Inasoc pusat. Tak kalah pentingnya adalah soal ketersediaan tenaga listrik selama berlangsungnya SEA Games XXVI tersebut. Untuk hal ini, listrik untuk seluruh venue di JSC telah resmi dinyalakan pada 12 Oktober 2011. Tepat pukul 18.00 WIB, sebanyak 1.300 lampu hemat energi dinyalakan serentak. Penyalaan dilakukan GM PLN (persero) wilayah S2JB, Nandi Ranadireksa bersama Gubernur Sumsel, Alex Noerdin dan jajaran. Penyalaan secara simbolis ini dilakukan di wisma atlet. Menurut Nandi, kebutuhan listrik SEA Games dipastikan aman. ”Kita jamin tidak akan byar pet, berkedip pun tidak apalagi padam,” katanya memastikan.
10
Untuk penyediaan lampu hemat energi disponsori PT Phillips Indonesia. Menurutnya, disiapkan pasokan daya untuk ke kompleks Jakabaring sekitar 30 MW. ”Kita akan terus melakukan uji coba kehandalan penyaluran hingga jelang pelaksanaan SEA Games,” jelas Nandi. Dengan pasokan daya ini PLN siap mendukung seluruh rangkaian acara SEA Games. Mulai dari pembukaan 11 November hingga selesainya perhelatan akbar olahraga Asia Tenggara ini.
ada satu penyulang yang bermasalah, diback-up penyulang lain. Makanya aman. Ini semua agar pelaksanaan SEA Games sukses,” katanya.
Strategic Development PT Phillips Indonesia, Kuncahyo Isnaidi menambahkan, ribuan lampu memiliki daya yang berbeda-beda. Misal, untuk lampu penerangan jalan ratarata berdaya 150 watt dengan jenis cosmopholis dan LED. Sedangkan lampu di arena pertandingan 2,000 watt dengan jenis metal halide MHNSA, sedang lampu untuk menyinari gedung arena dengan efek warna dipakai lampu tipe decorative fasade LED. ”Semua lampu hemat energi, sehingga meringankan Pemda membayar tagihan listrik bulanan,” ucapnya.
Sementara pasokan gardu harian (GH), untuk Jakabaring dari GH pasar induk dan GH Jakabaring. Sedang Bumi Sriwijaya dari GH GOR Bumi Sriwijaya. ”Untuk pembebanan dibagi dua,” imbuh Aris. Sebanyak 8,07 MW dipasok dari GI Bungaran, Kedukan dan Keramasan melalui sistem 20 kV. Dengan estimasi pembebanan GI Bungaran 19,82 MW (88 persen), pembebanan GI Kedukan 8,02 MW (59 persen), dan pembebanan GI Keramasan 26,95 MW (50 persen).
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin juga mengatakan pasokan listrik aman. ”Memang sebagian lampu belum dipasang terutama di bagian pagar akan tetapi dalam seminggu akan selesai,”ulasnya. Beberapa waktu lalu, Manager Niaga PLN wilayah S2JB, Aris Sumarjono menjelaskan, PT PLN akan mengamankan kebutuhan listrik untuk kompleks JSC ini dari tiga penyulang dan 11 gardu induk (GI). Digunakan automatic system. ”Sehingga kalau
Untuk venue utama yakni GOR Jakabaring dan GOR Bumi Sriwijaya sekitar 16,35 MW. Pasokan gardu induk (GI) untuk Jakabaring dari GI Bungaran, Keramasan dan Kedukan. Sedang untuk Kompleks GOR Bumi Sriwijaya pasokan dari GI Talang Kelapa dan Talang Ratu.
Sedang pembebanan sisanya 8,46 MW dipasok dari GI Talang Kelapa melalui sistem 20 kV. Dimana, estimasi pembebanan GI Talang kelapa diwarnai suplai ke GI talang Ratu 7,24 MW dan ke GH sport hall dan sarana pendukung 8,46 MW. Untuk total prediksi beban GI mencapai 50,08 MW atau 92,74 persen. Pasokan listrik SEA Games sendiri akan disuplai 11 GI dalam Kota Palembang. Semoga, terang benderangnya cahaya listrik tersebut, seterang atlet-atlet Indonesia dalam meraih prestasi di ajang SEA Games XXVI 2011. ] (Syarif/Iwan P/Hakim) foto: by soga soegiarto-panoramio
maka akan mengikuti play off, seperti Thailand dan Singapore yang harus mengikuti play off," pungkasnya.
Taman Sport city, Jakabaring.
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
11
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI foto: doc.topik/teddy
SEA Games tersebut. Bagi Gubernur Sumsel Alex Noerdin, pelaksanaan SEA Games XXVI pada 11-22 November 2011 banyak manfaatnya bagi Sumsel. Menurutnya, dengan adanya pesta olahraga se-Asia Tenggara tersebut Sumsel bisa memiliki fasilitas olahraga bertaraf internasional. “Bahkan, di kawasan Jakabaring Palembang berdiri kolam renang berstandar internasional dengan peralatan canggih,” kata gubernur seusai menyaksikan pembukaan kejuaraan Polo Air di Kolam Renang Lumban Tirta Palembang. Kolam Renang Lumban Tirta Palembang akan dijadikan tempat pertandingan Polo Air sehingga mulai dilaksanakan uji coba. Alex pun menepis pendapat ketidaksiapan Palembang sebagai tuan rumah pelaksanaan SEA Games XXVI. Dia menekankan, “Kami di Sumatera Selatan tidak ragu, karena kami profesional di lapangan dengan ratusan insinyur muda menyelesaikan pembangungan venues ini bekerja siang dan malam. Yang bikin ragu dan khawatir itu adalah media yang kebanyakan di Jakarta. Stasiun televisi menampilkan gambar yang kurang lebih dua minggu, satu bulan yang lalu, selalu dicari-cari yang kekurangannya. Kalau kekurangan pasti ada, tapi kelebihan jauh lebih banyak.”
Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin:
Multi Efek SEA Games XXVI untuk Sumsel Banyak nilai tambah ditetapkannya Palembang, Sumatera Selatan sebagai tuan rumah penyelenggaraan SEA Games XXVI 2011. Mulai dari berdirinya sarana olahraga bertaraf internasional sampai meningkatnya iklim investasi di Sumsel.
G
ubernur Sumsel Ir Alex Noerdin bisa bernafas lega. Nafasnya tidak “sesesak” seperti minggu-minggu sebelum opening ceremony SEA Games XXVI digelar di Stadion Gelora Sriwijaya, 11 November 2011. Saat ini,
12
banyak mata, baik domestik maupun mancanegara melirik ke Palembang, Sumatera Selatan sebagai tuan rumah: opening, pelaksanaan, dan closing SEA Games XXVI. Sebagian mata juga mengarah ke Jakarta, yang juga dijadikan tempat berlangsungnya even
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
Alex lantas mencontohkan pembangunan kolam renang yang diklaimnya terbaik di Asia. Bahkan bila dibandingkan dengan Beijing Olimpic Swimming Pool pun kolam renang yang ada di Palembang jauh lebih baik. “Kolam renang di Beijing itu sekarang sudah dibongkar. Ternyata kolam renang itu dibangun temporary, kalau kita permanen dengan menggunakan teknologi terbaru,” kata Alex. Nilai tambah lainnya dengan ditetapkan Palembang sebagai tuan rumah SEA Games XXVI, berbagai fasilitas olahraga bertaraf internasional di daerah Sumsel pun semakin bertambah. “Jadi pesta olahraga akbar tersebut banyak manfaatnya bagi daerah khususnya Sumsel,”ujar Alex. Karena itu, gubernur mengajak masyarakat bersama-sama mendukung
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI pesta olahraga yang pertama dilaksanakan di luar Pulau Jawa tersebut supaya berlangsung sukses. “Ambil positifnya, bukan mencari-cari kesalahan,”imbaunya. Pada sisi lain, Penyelenggaraan SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera Selatan, diharapkan meningkatkan investasi daerah dalam jangka panjang. Meningkatnya iklim investasi daerah juga didukung oleh perbaikan dan peningkatan infrastruktur untuk menyambut even olahraga tingkat Asia Tenggara tersebut. "SEA Games adalah ajang untuk memperlihatkan bahwa Sumatera Selatan daerah yang kondusif dengan masyarakat aman dan pemerintah yang dapat diandalkan. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan investasi," kata Alex Noerdin dalam silaturahim di kantor perwakilan Kompas di Palembang, Jumat, 29 Juli 2011. Menurut Alex, suksesnya SEA Games akan menaikkan daya tawar Sumatera Selatan di hadapan para investor. Sejumlah perbaikan dan peningkatan infrastruktur di Palembang dan sekitarnya pun terus dilakukan untuk mendukung pelaksanaan SEA Games. Dana diperoleh dari pemerintah pusat, daerah, dan investor.
Perbaikan dan peningkatan infrastruktur ini pun baru dilakukan karena akan ada SEA Games. “Kalau tidak, kecil kemungkinan dilakukan," sergah Alex. Usai SEA Games, lapangan olahraga serta kompleks olahraga Jakabaring yang khusus dipersiapkan untuk SEA Games akan menjadi aset daerah. Rencananya, sarana-sarana olahraga berstandar internasional tersebut akan dimanfaatkan untuk menggelar even-even olahraga internasional yang diyakini akan menjadi daya tarik investasi. Sejumlah kompetisi olahraga tingkat Asia dan Asia Pasifik pun telah diagendakan dilaksanakan di Palembang selama setahun mendatang. Sarana umum lain yang dibangun untuk mendukung SEA Games adalah rumah sakit berstandar internasional yang baru pertama kali ada di Sumsel. Rumah sakit ini ditujukan bagi para atlet SEA Games. Rumah sakit dibangun dengan sistem build operate transfer (BOT) di lahan milik Pemerintah Provinsi Sumsel. Artinya, rumah sakit akan dikembalikan kepada Pemprov Sumsel setelah 30 tahun. "Tanpa adanya SEA Games, rumah sakit setaraf ini diproyeksikan baru bisa terbangun di Palembang 20 tahun mendatang. Jadi ada percepatan pembangunan," kata Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Pemprov Sumsel, Eddy Hermanto.
Persiapan SEA Games terlihat telah meningkatkan geliat ekonomi masyarakat di Palembang dan sekitarnya setidaknya sejak awal tahun 2011. Geliat ekonomi ini terlihat dari dibangunnya sejumlah hotel baru, terserapnya setidaknya 4.000 tenaga buruh untuk pembangunan, serta meningkatnya kegiatan di sentra kerajinan rakyat untuk pembuatan cendera mata. "Kami sudah mulai menambah kerajinan untuk suvenir SEA Games. Kami berharap pemerintah dapat mengakomodasi untuk distribusinya," kata perajin serat alam di Plaju, Palembang, Wiryo Suparjo, seperti dikutip Kompas. Ya, dengan telah dimulainya gelaran SEA Games di Palembang dan Jakarta, setidaknya membuat tidur Gubernur Sumsel Alex Noerdin agak nyenyak. “Saya sudah terbiasa tidur jam 02.00 dan bangun jam 05.00 pagi. Saya sudah belasan tahun berangkat dan bangun tidur seperti itu, jadi sudah biasa,” imbuhnya. Yang paling penting, kata Alex, pihak keluarga mendukung segala aktivitas yang dilakukannya untuk kemajuan Sumatera Selatan. Ditanya soal kiatkiatnya menjaga pola hidup sehat, Alex mengatakan, “Kalau urusan makan, ya biasa saja, tapi saya imbangi dengan olahraga. Saya pun sejak bayi tidak merokok,” kata Alex yang pada 9 September 2011 genap berusia 61 tahun namun tetap terlihat semangat dan fresh. ] Syarif/Iwan P/Hakim
foto: doc.topik/teddy
Beberapa di antaranya pelebaran ruas jalan negara, perluasan bandara, perbaikan stasiun kereta api, dan penambahan armada bus rapid transit. Membaiknya infrastruktur ini akan berdampak pada meningkatkan minat
investor menanam modal di sini.
Ins: Papan Lompat.
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
13
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Biodata Ir H Alex Noerdin SH Data Pribadi: mprov Sumsel
Nama : Ir H Alex Noerdin SH Tempat, tanggal lahir : Palembang, 9 September 1950 Agama : Islam
Anak Menantu Cucu
: 1. H Dodi Reza Alex, Lic.Econ, MBA 2. Deni Akendra Alex (almarhum) 3. Hj Luri Elza Alex, SH, LLM : 1. Hj Thia Yufada 2. H Marko Klem, LLM : 1. Aletta Khayarra, LLM 2. Atalie Mazzaya Alex
Riwayat Pendidikan:
1. Fakultas Teknik Universitas Trisakti, Jakarta. Lulus tahun 1980 2. Fakultas Hukum Unika Atmajaya, Jakarta. Lulus tahun 1981
Pendidikan Tambahan:
Bersama Istri,
anak dan cucu
.
Riwayat Jabatan: 1. Staf Bappeda TK I Sumatera Selatan (1981) 2. Kasi Perhubungan dan Pariwisata Bappeda TK I Sumatera Selatan (1983) 3. Pj. Kabid Fisik Prasarana Bappeda TK I Sumatera Selatan (1998) 4. Kacabdin Pariwisata Kodya Palembang dan Kabupaten Musi Banyuasin (1989) 5. Kepala Dinas Pariwisata Kodya Palembang (1990) 6. Ketua Bappeda Kodya Palembang (1994) 7. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan (1998) 8. Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (1999) 9. Bupati Musi Banyuasin (2001-2006) 10. Bupati Musi Banyuasin (2006-2008) 11. Gubernur Sumatera Selatan (2008-2013) foto: Dok. Humas Pemprov Sumsel
1. International Training Course in Regional Development Planning, UNCRD, Nagoya, Jepang (1985) 2. Post Graduate Diploma: Integrated Development Management Institute for Housing Studies, Rotterdam, Belanda (1987-1988) 3. Program of the United Housing and Urbanization, Harvard University, Cambridge, USA (1992) 4. International Training Course ini Integrated Urban Policy, UNFP, Kobe, Jepang (1996)
foto: Dok. Hu mas Pe
Isteri : Hj Sri Eliza Alex Tempat, tanggal lahir : Palembang, 27 September 1952
Bersama Yusuf Kalla saat acara penghargaan Charta Politika Awards 2010.
14
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI Penghargaan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Manggala Karya Kencana dari Kepala BKKBN (2002) Satyalancana Karya Satya 20 Tahun dari Presiden RI (2002) Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dari Mendiknas (2002) ASKES Award ‘Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Sistem Asuransi Kesehatan’ Anugerah dalam rangka Pelaksanaan Pemberantasan Buta Aksara dari Presiden RI (2002) Bintang Legiun Veteran RI (2002) Satyalancana Wirakarya dari Presiden RI dan Wirakarya Kencana dari Kepala BKKBN (2003) Penghargaan atas Partisipasi dan Prakarsanya dalam Mengembangkan Berbagai Program/Kegiatan Mewujudkan Ketahanan Pangan di Wilayahnya dari Gubernur Sumsel (2003) Manggala Karya Bakti Husada Arutala atas Pengabdian dan Jasa Besar di Bidang Pembangunan Kesehatan dari Menteri Kesehatan RI (2003) Penghargaan di Bidang Ketahanan Pangan dari Presiden RI (2004) Satya Lancana Pembangunan (2004) Lencana Aditya Karya Mahatua Yoda Utama II dari Menteri Sosial RI (2004) Piala Adipura Kategori Kota Kecil Terbersih (2004-2005) Penerima Gelar Adat “Yang Dipertuan Datuk Sri Paduka Baginda” dari Yang Dipertuan Agung Raja Alam Pagaruyung (2005) Adi Manggala Krida dari Presiden RI (2005) Anugerah Kepemudaan Tahun 2005 dari Pemerintah Republik Indonesia, Pengakuan PBB, dan ASEAN (2005) Bintang Kelas Utama Pemuda Pancamarga Piagam Penghargaan Widya Praja dari PGRI (2006) Lencana Melati dari Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2006) Piala Citra Pelayanan Prima Bidang Air Bersih dari Presiden RI (2006) Piala Adipura Kategori Kota Kecil Terbersih (2005-2006) Pembina Karang Taruna dari Gubernur Sumsel (2007) Penghargaan dari World Bank-EENET Asia-IDP Norway dan Mendiknas atas komitmen yang kuat dan investasi di bidang pendidikan untuk semua dalam seting Inklusif (2007) Lencana Adi Bakti Nelayan Tani Utama dari Ketua Umum KTNA (2007) Satya Lencana Wirakarya dan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI (2007) Anggota Kehormatan Korps Brimob Polri atas jasa-jasa terhadap pembinaan dan perkembangan Brimob Polri (2007) Piala Adipura Kategori Kota Kecil Terbersih (20062007) Satya Lencana Wirakarya Pembangunan Bidang Pendidikan dari Presiden RI (2007) Penghargaan Menteri Negara Perempuan RI atas diterbitkannya Perda Akte Kelahiran Bebas Bea (2007) Piala Adipura Kategori Kota Kecil Terbersih (2007-2008) Warga Kehormatan Korps Pasukan Khas (Baret Jingga) Angkatan Udara TNI (2008) Dan lain-lain ]
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
15
foto: doc.topik/teddy
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Palembang, Kota Paling Bersemangat Perhelatan akbar pesta olah raga bertaraf internasional, Sea Games XXVI 2011 tinggal menghitung jari. Palembang (Sumatera Selatan) dan DKI Jakarta dipercaya sebagai tempat atau lokasi penyelenggaraan, mulai dari pembukaan hingga penutupan.
P
alembang sebagai salah satu kota yang dipercaya menjadi tempat pembukaan, penutupan, dan beberapa pertandingan, mengklaim telah menyatakan kesiapan, baik dari segi sarana maupun infrastruktur. Meski diwarnai dengan pesimisme dari banyak kalangan, namun, hal itu tak membuat Palembang menyurutkan langkah melakukan berbagai persiapan, khususnya dalam hal sarana dan prasarana. Pembangunan dan pembenahan pun terus dilakukan seiring berjalannya waktu. Tak bisa dipungkiri, semangat untuk menjadi tuan rumah yang terbaik telah dilakukan Palembang jauh hari sebelumnya. Tak salah jika Pemerintah Pusat memberikan kepercayaan kepada provinsi yang terkenal dengan julukan Bumi Sriwijaya ini. Berbagai pihak, mulai dari Gubernur Sumatera
16
Selatan Alex Noerdin, para pejabat atau kepala daerah se-Sumatera Selatan, para pengusaha, hingga masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Palembang, bahu-membahu, bekerja keras dan bekerjasama mensukseskan Sea Games XXVI 2011. Seperti pernah dikatakan Walikota Palembang Ir H Eddy Santara Putra MT, pada saat ini, di Kota Palembang sudah mulai terlihat akselerasi pada berbagai bidang pembangunan, khususnya pembangunan pada sub bidang infrastruktur, sarana, dan prasarana, dan sub bidang-sub bidang lainnya. Semuanya itu, kata Eddy, guna memantapkan persiapan Kota Palembang dalam menyambut pelaksanaan Sea Games XXVI 2011. Untuk di Palembang sendiri, pelaksanaan Sea Games XXVI 2011 dipusatkan di Jaka Baring Sport Centre (JBSC), termasuk pembukaan dan penutupan.
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
Dipilihnya Palembang (Sumatera Selatan) mendampingi DKI Jakarta menjadi tuan rumah Sea Games XXVI 2011, maka kota ini akan mencatatkan sejarah sebagai kota ketiga yang menyelenggarakan Sea Games diluar ibukota negara setelah Chiang Mai dan Nakhon Ratchasima (Thailand). Palembang sendiri dipilih menjadi tuan rumah Sea Games XXVI 2011 berdasarkan Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menilai Palembang merupakan kota yang paling bersemangat disertai kesiapan fasilitas gelanggang olah raganya. Pada awalnya, Pemerintah Pusat mengumumkan bahwa Sea Games XXVI 2011 akan digelar di empat provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Sumatera Selatan. Bandung dan Semarang dipikih menjadi nominasi tuan rumah Sea Games XXVI 2011 menyusul janji Wakil Presiden M Jusuf Kalla (waktu itu) ketika pemilihan tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012. Namun, untuk mengoptimalkan pelaksanaannya, Ketua KOI dan KONI, Rita Subowo, menunjuk dua kota lain, yakni Jakarta dan Palembang sebagai supporting hosts. Pada akhirnya, gagasan penyelenggaraan di empat provinsi tersebut ditinggalkan, dan hasil akhir diberikan hanya kepada Palembang dan Jakarta. Presiden SBY telah
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI menyarankan dua provinsi cukup untuk menggelar Sea Games XXVI 2011, dengan alasan untuk mengurangi biaya operasional, serta mempermudah koordinasi penyelenggaraan. Terkait dengan kesiapan Kota Palembang sebagai tuan rumah Sea Games XXVI 2011, Eddy mengungkapkan, bahwa kerjasama dan pembagian tugas serta tanggungjawab secara proporsional di bidang masingmasing antara Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kota Palembang sendiri sudah mulai berjalan secara simultan dan koordinatif. Hal itu bertujuan untuk membentuk kondisi yang terbaik dalam menyelenggarakan pesta olahraga dua tahunan itu di Sumatera Selatan, khususnya di Kota Palembang. Dengan persiapan yang lebih awal secara terpadu, maka diharapkan, Kota Palembang akan siap mensukseskan penyelenggaraan Sea Games XXVI 2011.
foto: doc.topik/teddy
Tidak hanya jajaran pimpinan Pemerintah Kota Palembang,
Walikota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT.
masyarakat sendiri pun sangat antusias menyambut terselenggaranya Sea Games XXVI 2011 ini. Karena, dengan pengalaman menjadi tuan rumah PON XVI pada 2004 lalu, masyarakat telah merasakan manfaat yang sangat besar dari even nasional tersebut. “Insya Allah, masyarakat warga Kota Palembang akan lebih siap menjadi tuan rumah yang baik pada Sea Games XXVI 2011 yang akan datang,” tutur Eddy kepada Majalah TOPIK beberapa waktu lalu.
Sekilas Walikota Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT Lahir di Pangkal Pinang, 51 tahun silam, Eddy Santana diyakini merupakan pemimpin yang memiliki kemampuan intelektualitas yang mumpuni, visioner serta kesederhanaan hidup. Lebih banyak bekerja ketimbang banyak bicara, sederhana dalam sikap dan kaya dalam karya menjadi motto hidupnya sehari-hari. Berbagai perkembangan dan kemajuan dialami Kota Palembang
pasca dipilihnya mantan Ketua KNPI Sumsel itu menjadi orang nomor satu di kota yang terkenal dengan Jembatan Ampera dan Sungai Musinya ini pada 2003. Gebrakan dan inovasi langsung dilakukannya, seperti merelokasi Pasar 16 Ilir yang semula kumuh dan jorok menjadi taman-taman kota yang indah dan tertata rapi; membenahi Benteng Kuto Besak menjadi alternatif tempat wisata sekaligus rekreasi yang indah, aman dan nyaman; menerapkan kebijakan pendidikan dasar bagi anak-anak di Kota Palembang dengan menggratiskan biaya sekolah dan memberdayakan guru-guru; mencanangkan Misi Palembang Sehat 2008 yang ditandai dengan kian menurunnya angka kesakitan ibu dan anak, terus tumbuhnya puskesmas swakelola dan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas; pelayanan air bersih bagi warga Palembang; dan lain sebagainya. Berbagai prestasi dan penghargaan pun diterima, baik secara pribadi maupun kelembagaan. Namun, hal itu tidak menjadikan putra dari Kol. (Pur) H. Animan Achyad (Alm) ini berbangga diri. Semua itu justru lebih memicu dirinya untuk bekerja lebih keras lagi untuk warga Kota Palembang. Saat Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) secara langsung pada 7 Juni 2008 lalu, bersama pasangannya, Romo Herton, Eddy yang mencalonkan diri kembali mendapat suara terbanyak dan unggul hampir di seluruh wilayah pemilihan. Ini artinya, alumni Fakultas Teknik Sipil Universitas Sriwijaya (1984) ini tetap mendapat kepercayaan dari rakyat Palembang guna menuntaskan proses pembangunan hingga 2013 mendatang. Meskipun terpilih kembali, pria yang gemar membaca ini tidak bersikap berlebihan. “Saya tidak menjanjikan apa-apa. Tapi, saya mengajak seluruh warga Palembang bersama-sama bekerja lebih keras lagi. Agar harkat dan martabat rakyat kota ini semakin baik dan terpenting, kesejahteraan rakyat pun semakin meningkat pula,” ujarnya. ] Endang
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
17
foto: doc.topik/teddy
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Ir H Amiruddin Inoed (Bupati Banyuasin)
Bertumpu di Lima Wilayah Sentra Pengembangan
D
ampak positif dengan terpilihnya Kota Palembang sebagai tempat penyelenggaraan SEA Games XXVI 2011, juga dirasakan Kabupaten Banyuasin. Tanda-tanda keberkahan itu, seperti diungkapkan Bupati Banyuasin, Ir H Amiruddin Inoed, setidaknya adanya efek wisatawan yang singgah pula ke Banyuasin. Entah, mereka nantinya ingin berwisata kuliner, budaya, atau mengunjungi tempat-tempat wisata lainnya di Banyuasin. Berikut petikan wawancara Iwan Purnama, Nurul Hakim, Dewi Pujiharti dan fotographer Satria Setiadi dari Majalah TOPIK dengan Amiruddin Inoed, pria kelahiran Muara Enim, 29 Juli 1943. Palembang sebagai tuan rumah: pembukaan, penyelenggaraan, dan
18
penutupan SEA Games XXVI 2011. Bentuk partisipasi Banyuasin untuk mensukseskan even tersebut ? Tentu kita ikut menyemarakkan gelaran SEA Games. Saya tak hanya memberikan imbauan kepada kepada SKPD, tapi juga kepada masyarakat, media massa, BUMN/BUMD, dan perusahaan swasta yang ada di sini agar ikut menggebyarkan pelaksanaan SEA Games XXVI. Masyarakat juga sudah kita beritahukan bahwa akan ada opening ceremony olahraga bertaraf internasional di Palembang, tanggal 11 November 2011. Kita juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar ikut mensukseskan acara SEA Games ini. Misalnya dengan cara memasang bendera-bendera, baliho, spanduk, atau apapun bentuk dan namanya. Kita juga telah mengimbau kepada
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
para pengusaha, toko, restauran, apapun juga dia, pasanglah ucapanucapan selamat untuk menggebyarkan penyelenggaraan SEA Games XXVI. Sudah itu, nanti tentu masyarakat akan menyongsongnya melalui partisipasi mereka masing-masing. Mungkin nanti kalau ada setiap pertandingan cabang olahraga, mereka bisa hadir sebagai supporter. Apakah ada atlet atau mungkin duta budaya yang dikirimkan dari daerah Anda di ajang SEA Games XXVI? Kalau duta seni secara khusus memang tidak ada, paling nanti dia bergabung dengan panitia di Palembang untuk menampilkan tari-tarian. Karena kita juga memiliki anjungan di Jakabaring, seperti kabupaten/kota lain di Sumsel. Di anjungan itu kami akan
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI menampilkan, paling tidak ada pameran serta penampilan dari duta-duta seni dari Banyuasin. Pameran dan duta seni itu akan menampilkan kesenian, kuliner, dan industri yang ada di Banyuasin. Bagaimana Anda menggiatkan prestasi olahraga di Banyuasin, baik atlet maupun sarana olahraga? Sejak kabupaten ini lahir, kami telah menggalakkan olahraga. Dulu, olahraga unggulan kita adalah sepak bola. Dulu PS (Persatuan Sepakbola) Banyuasin sempat menjadi divisi utama di tingkat nasional. Tapi kami sadar, untuk meningkatkan prestasi sepakbola sebetulnya tergantung ketersediaan dana. Karena olahraga ini terbilang mahal. Contohnya dulu, untuk satu kali putaran divisi utama diperlukan dana antara Rp 14 – Rp 15 miliar. Masalahnya, karena Banyuasin merupakan kabupaten baru, jadi masalah pendanaan kadang-kadang menjadi hal yang pokok bagi kami. Akhirnya kita slow down dulu, belum kita garap dulu ya, karena biayanya mahal sekali. APBD kami cuma berapa? Nantilah kalau anggarannya sudah cukup, barulah kita tingkatkan olahraga sepakbola. Walau sesungguhnya bakatbakat anak-anak di cabang olahraga sepak bola cukup lumayan. Buktinya kita masuk divisi utama, cuma kita belum masuk ke liga-liga. Prestasi dari cabang olahraga yang lain? Cabang olahraga lain yang cukup banyak peminatnya adalah taekwondo. Kebetulan saya sebagai Ketua Umum Pengurus Taekwondo Sumatera Selatan. Cabang olahraga itu cukup diperhitungkan. Kita juga banyak memiliki atlet taekwondo bertaraf nasional. Selain itu, untuk cabang olahraga basket, kita punya liga basket, yaitu Liga Banyuasin untuk pelajar tingkat SMA. Baru-baru ini dibuka lagi di Banyuasin Liga Basket Pelajar Banyuasin (Libala). Liga itu untuk Sumatera Bagian Selatan. Kita sudah menyelenggarakan liga tersebut di Muara Enim, Musi Rawas, Bengkulu, dan terakhir di Banyuasin. Cukup lumayan kan gebrakannya? Jadi itulah cabang-cabang yang menjadi unggulan kita. Oh ya, termasuk juga cabang-
cabang atletik, untuk kriteria triathlon juga unggul di Banyuasin. Banyuasin merupakan daerah penunjang Ibukota Sumsel. Sarana apa saja yang telah Anda persiapkan untuk mendukung suksesnya SEA Games ini? Memang kita ada juga untungnya jika ditinjau dari segi kewilayahan. Di Banyuasin nanti akan tumbuh perekonomian besar sekali, antara lain, kita sudah merancang Pelabuhan Samudera Internasional Tanjung Siapi-api. Pelabuhan itu kan ada di Banyuasin. Bahkan sampai hari ini kita bersama Gubernur Sumsel dan temanteman sedang mencari terobosanterobosan agar ada pengusaha yang ingin membangun pelabuhan internasional tersebut. Kedua, ada proyek besar di sini berupa jalan tol dari Kayu Agung-Palembang-Jakabaring. Kemudian dari Jakabaring- Alang-Alang Lebar-Betung. Panjangnya kurang lebih dari 200 Km. Pembangunan proyek jalan tol ini akan dibangun oleh pengusaha dari Malaysia. Dan itu rasanya sudah pasti. Kalau jalan tol ini jadi, dampaknya terhadap perekonomian Banyuasin pasti akan tinggi. Pak Gubernur juga sedang merencanakan membuat rel kereta api dari pedalaman atau pusat-pusat batubara yang ada di Musi Rawas, Lahat, Muara Enim, Muba, yang aksesnya terhubung ke Tanjung Siapi-Api. Jalur rel kereta api untuk mengangkut batubara dalam rangka memenuhi kebutuhan nasional, terutama Pulau Jawa dan sekitarnya serta ke luar negeri. Kalau ini terwujud, mudah-mudahan ekonomi Sumsel akan bangkit, termasuk juga daerah kita, Banyuasin. Di sana akan tumbuh ekonomi, tumbuh pasar, sehingga di situ ada uang. Sehingga yang menikmati bukan saja Banyuasin, tapi juga Provinsi Sumsel. Kita tunggu saja, mudah-mudahan terwujud. Tanjung Siapi-Api terwujud, rel kereta api terwujud, penggalian potensi batubara terwujud, minyak gasnya juga sama, jalan tol terwujud, sehingga dapat dijadikan penarik gerbong ekonomi Sumatera Selatan. Kami juga sudah menyiapkan lahan
untuk mendukung pembangunan Pelabuhan Samudera Internasional Tanjung Siapi-Api, yang namanya kami sebut Lembah Banyuasin (Banyuasin Valley) dengan luas 12 ribu hektar. Di sini nanti juga akan dibangun Kawasan Industri Terpadu pendukung Pelabuhan Tanjung Siapi-Api. Setelah dibangun industri terpadu, kemudian ada pergudangan, dan kawasan perkantoran. Tak berapa jauh dari Tanjung Siapi-Api ada Kawasan Kota Terpadu Mandiri Klang. Sebelah sininya lagi ada Kawasan Industri Gasing seluas 3.000 meter. Sebelah Gasing, yang letaknya berbatasan dengan Palembang, ada bandara, tapi sudah ikut Palembang. Jadi kawasan itu akan sangat eksklusif sekali. Makanya Pak Gubernur dan Pak Menteri mengatakan bahwa nanti akan ada semacam kawasan ekonomi khusus (KEK) di Tanjung Siapi-Api. Karena itu, kami sedang mencari pengusaha yang mau membangun proyek-proyek tersebut. Sebenarnya sudah ada sejumlah pengusaha yang mau, tapi mereka masih memperhitungkan kemampuan mereka sendiri. Pelabuhan Tanjung Siapi-Api sendiri sebenarnya sudah jadi, tinggal kita running saja.Yang lainnya akan menyusul. Pembangunan rel kereta itu investornya juga dari luar Sumsel? Kalau rel kereta itu nanti investasinya dari pengusaha luar. Sudah ada yang berminat antara lain India. Tapi kalau rel kereta api ke Lampung itu tetap ada, karena dia akan melayani kepentingan domestik antara lain, Pulau Jawa, Suralaya dan beberapa daerah di luar itu. Karena Sekarang kan PTBA hanya mampu mengangkut batubara 10 juta ton untuk melayani Suralaya dan daerah lainnya. Padahal deposit batubara dari Muara EnimLahat banyak sekali, 5,52 persen ada di daerah kita. Jadi, kalau cuma melayani 10 juta ton, itu belum seberapa. Nah, agar yang ada di Lahat dan sekitarnya bisa keluar, maka dibuat lagi rel kereta api menuju ke Tanjung Siapi-Api. Jadi akan banyak sekali limbah ekonomi bagi Sumsel, termasuk juga bagi Banyuasin. Perlu diketahui, Tanjung Siapi-Api
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
19
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI itu lokasinya jangan sampai salah. Lokasinya bukan hanya seluas 600 hektar dari hutan yang diserahkan oleh Menteri Kehutanan, tapi kita memandangnya bahwa Tanjung Siapi-Api itu juga masuk ke daerah Tanjung Carat. Tanjung merupakan laut yang sudah dangkal, luasnya antara 2.000-3.000 hektar. Laut dangkal tersebut nanti direklamasi, ditimbun sehingga menjadi daratan. Nah, kalau mau dijadikan daratan cukup rekomendasi Bupati Banyuasin saja, karena dia hanya menambah luas daratan kabupaten. Caranya mudah, bupati memberi rekomendasi kepada perusahaan si A untuk menimbun Tanjung Carat. Di Tanjung Carat juga ada laut yang kedalamannya sekitar 20 meter. Kalau ditimbun, maka di laut itu bisa dibangun pelabuhan, sehingga kapalkapal Mother Vessel yang besar, atau kapal-kapal induk mampu mengangkut batubara hingga 100 ribu ton bisa bersandar di pelabuhan itu. Tapi kalau laut yang daratannya cuma 10 meter, terlalu kecil dan drag-nya pun kecil sehingga dia hanya mampu melayani kapal-kapal kecil. Tapi kalau yang di Tanjung Carat ditimbun, maka akan lebih bermanfaat bagi kepentingan Sumsel. Menjelang berakhir dua periode kepemimpinan Anda sebagai Bupati Banyuasin, program strategis yang telah bapak realisasikan? Pada masa kepemimpinan saya di periode pertama, saya punya visi membangun dan melestarikan wilayah Banyuasin sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat Banyuasin. Di periode kedua, karena visinya ada perubahan, maka kita ingin Banyuasin ini menjadi kawasan yang eksklusif, yang mampu bersaing dengan pihak luar. Itulah yang saya informasikan tadi, ada yang namanya Tanjung Siapi-Api, Tanjung Carat, Kota Terpadu Mandiri, dan Gasing sebagai daerah kawasan industri yang diharapkan mampu menarik perhatian para investor. Untuk mewujudkan tentu ada syaratnya, terutama pembangunan infrastruktur jalan-jalan ke daerah-daerah sumber produksi yang ada di Banyuasin harus
20
dibangun atau diperbaiki. Nah, untuk pembangunan jalan-jalan tersebut tentu membutuhkan biaya yang mahal, karena itu butuh investasi untuk pembangunan jalan. Perlu diketahui bahwa sebanyak 80 persen kecamatan di Banyuasin merupakan daerah perairan; maritim dan sungai-sungai. Dengan demikian, berarti kita harus memperkuat pelabuhan-pelabuhan yang berada di kecamatan-kecamatan itu. Jadi, selain dibangun jalan, jembatan, tentu ada pelabuhan-pelabuhan kecil, sehingga interinsuler di daerah kita harus diperhatikan. Jadi harus kita siapkan dulu infrastruktur jalannya dengan keterbatasan dari dana yang kita miliki. Lalu, bagaimana caranya membangun daerah-daerah perairan itu menjadi daerah potensial bagi Banyuasin? Saya melakukan pengembangan di lima wilayah di Banyuasin. Wilayah pengembangan pertama yaitu Tungkal Ilir. Di sana basisnya adalah industri perkebunan sawit, baik yang dikelola PTP maupun swasta. Perusahaan swasta itu sudah kita kasih ijin, karena ada rakyat kami di situ. Dia buat inti buat plasma di situ. Kalau sawitnya panen, maka rakyat kami kan bisa bekerja atau terjadi penyerapan tenaga kerja. Dia bisa panen, dia punya uang, nanti bisa kaya dia.
di sepanjang Sungai Musi yang dipadu dengan bidang perkebunan. Sebentar lagi pabrik-pabriknya selesai dibangun. Dan sekarang sudah memasuki masa panen. Di situ ada SPBL, SIP, serta PT. Nah, kalau dia sudah bergerak, sudah panen, maka rakyat kami bisa bekerja. Perusahaan (inti) itu punya petani plasma, ada juga industri pangan di situ. Bisa dibayangkan keuntungan yang didapat perusahaan itu, rakyat kita juga punya uang. Bila daerah ini tumbuh berkembang, maka Mariana akan jadi sangat eksklusif juga kan? Yang keempat kami taruh di daerah Muara Padang. Kenapa di sana? Karena di situ selain terdapat daerah pertanian juga terdapat daerah industri sawit. Sawit di situ punya swasta, antara lain PT Wira Agro, Agrindo, dan lain sebagainya. Kalau dia berkembang dan panen berhasil, rakyat kami bisa bekerja dan segala macam. Yang kelima adalah tentu daerah yang menuju Tanjung Siapi-Api tadi. Tanjung Siapi-Api itu kan kita buat pusat pertumbuhan ekonomi Tanjung Siapi-Api. Insya Allah ada pelabuhan, pergudangan, ada industri serta pelabuhan batubara kita buat di situ.
Yang kedua di Pulau Rimau. Di sana basisnya perkebunan juga, di sana banyak perusahaan swasta perkebunan, tapi juga harus dibudidayakan tanaman pangan di situ. Kita datangkan pengusaha ke situ. Bawalah uangmu, dan investasi di situ. Sehingga rakyat kami yang membudidayakan tanaman pangan mulai terbantu. Nanti kalau sudah panen di lahan perkebunan sawit dengan luasan puluh ribu hektar itu, bukan main hasilnya. Jadi, di samping sawit mereka juga punya tanaman pangan, karena di sana juga banyak terdapat lahan sawah.
Lima daerah pertumbuhan ini akan menjadi sentra. Lokomotif penggeraknya adalah kawasan industri, kawasan perkebunan, dan kawasan pertanian. Kalau sudah berhasil, insya Allah kelima kawasan sentra itu bisa mengontrol kegiatan ekonomi rakyat. Jadi ringan sebetulnya tugas pemerintah kan? Karena, uang yang kita miliki memang tidak banyak, jadi tidak mungkin mampu membangun kita semua. Yang membangun biarlah swasta tadi, pengusaha-pengusaha tadi. Dan dia bisa juga membangun jalan, membantu perumahan, segala macam. Diharapkan dengan adanya lima kelompok daerah sentra tadi akan membantu pertumbuhan ekonomi di daerah itu, sehingga lama-lama dia bisa maju dan rakyat bisa dapat kerjaan. Nah, itulah terobosan-terobosan yang kami lakukan.
Ketiga, sentra pengembangannya kami letakkan di daerah Mariana di sekitarnya. Di situ kita garap satu pusat industri olahan CPO
Kabarnya Ibu Ani Yudhoyono akan mengunjungi sebuah kelurahan di Banyuasin ini, apakah ada hal yang istimewa di kelurahan itu?
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI Sebuah percontohan di Kelurahan Talang Kramat, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin. Program percontohan berupa penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dengan memanfaatkan lahan seluas setengah hektar yang dikelola oleh ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani berupaya untuk
diberikan penyuluhan bagaimana cara bertanam TOGA yang baik yang dilakukan oleh para penyuluh dari Dinas Pertanian kita. Dalam program ini anakanak sekolah SMA juga kita ikutkan untuk untuk membantu masyarakat dalam menata lahan pekarangannya. Program ini merupakan kerjasama antara Pemkab, kecamatan, kelurahan, serta masyarakat. ]
membudidayakan berbagai macam tanaman TOGA yang variannya mencapai 200 jenis tanaman obat. Program tersebut sudah berjalan selama 5 bulan dengan dibantu oleh Pemkab Banyuasin agar program tersebut berjalan secara optimal sehingga masyarakat bisa memetik manfaatnya. Masyarakat juga sudah
Biodata Ir H Amiruddin Inoed
Biodata Bupati Banyuasin Nama : Tempal/Tanggal Lahir : Agama : Jabatan Sekarang : Nama lsteri : Nama Anak :
Ir H Amiruddin Inoed Muara Enim, 29 Juli 1943 Islam Bupati Banyuasin Hj Hafinalty BBA 1. Andri Setiawan 2. Andi Yulian 3. Siska Arisanti 4. Yan Anton Ferdian 5. Harry Kusumah
Pendidikan: 1. SD1 Prabumulih Tahun 1957. 2. SMP YYS Bakti Prabumulih Tahun 1960 3. SPMAN Sembawa Tahun 1963 4. Institut Pertanian Bogor Jurusan Ekonomi Pertanian Tahun 1971 Riwayat Pekerjaan 01-08-1973 - Penyuluh Pertanian Spesialis (PPS) 21-02-1974 - Kadis Pertanian TK II Lampung Utara 20-04-1977 - Counter Part Proyek Tani Makmur Lampung 07-05-1979 - Asisten Upland Farming Tani Makmur Project LPG 18-09-1982 - Kepala UPT Balai Pengujian Percobaan dan Percontohan TK I Lampung 28-04-1984 - Kadis Pertanian TK II Lampung Tengah 17-10-1990 - Kadis Pertanian TK I Lampung 03-08-1995 - Kadis Pertanian Tanaman Pangan TK. I Sumsel 28-09-1999 - Asisten Administrasi Pembangunan Sumsel 17-01-2001 - Asisten ekonomi, Keuangan & Kesra Sumsel 11-07-2002 - Pejabat Bupati Banyuasin 11-08-2003 - Bupati Banyuasin 14-08-2008 - Bupati Banyuasin Penghargaan/Tanda Jasa
Tanda Jasa/Penghargaan
Tahun
1. 2.
Certificate President Japan International Cooperation Agency (JICA) Penghargaan Sistem Telekomunikasi Nasional
1977 1987
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Sekretariat Nasional ASEAN Penghargaan Cindar Bumi Award Lencana Karya “Siger Emas� Sang Bumi Ruwa Jurai Lampung Satyalencana Pembangunan Satyalencana Karya Satya 20 Tahun Satyalencana Karya Satya 30 Tahun Penghargaan Agribisnis Penghargaan Adi Bakti Kontak Tani Nelayan Madya Satya Lencana Wirakarya Jaya Bakti Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Satya Lencana Pembangunan Penghargaan Produksi Nasional di Atas 5%
1989 1992 1992 1997 1999 2001 2004 2004 2005 2005 2007 2011
Asal JICA Badan Koordinasi Sistem Telekomunikasi Pemilu 87 Departemen Luar Negeri PWI Cabang Lampung Gubernur Lampung Presiden Rl Presiden Rl Presiden Rl Presiden Rl Ketua KTNA Nasional Presiden Rl Menteri Koperasi Presiden Rl Menteri Pertanian
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
21
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Pertumbuhan Perekonomian di Banyuasin Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan perkembangan suatu wilayah. Secara umum perekonomian Kabupaten Banyuasin pada 2010 mengalami peningkatan.
H
2006. Pada 2004 pertumbuhan ekonomi Banyuasin tanpa migas sebesar 4,84 persen sangat jauh dibandingkan pertumbuhan ekonomi dengan migas yang mencapai 7,7 persen.
Laju pertumbuhan ekonomi Banyuasin tanpa migas selalu lebih tinggi daripada dengan migas, kecuali pada 2004 dan
Sementara pada 2006 ketimpangan pertumbuhan ekonomi migas dan non migas hanya berbeda 0,16 persen. Hal ini dikarenakan pada 2004 Kabupaten Banyuasin berpisah dari Kabupaten Musi Banyuasin. Sehingga pertambangan non migas sebagian besar masih merupakan sektor primer
Pertambangan batubara (non migas) tersebut menjadi bagian dari Kabupaten Banyuasin kembali pada 2010. Sehingga pertumbuhan ekonomi tanpa migas Kabupaten Banyuasin pada 2010 sangat tinggi mencapai 7,88 persen. Pola laju pertumbuhan ekonomi pada 2010 tidak jauh berbeda dari tahun 2009 dan 2008. Sektor pengangkutan dan komunikasi memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang terbesar dibandingkan sektor lainnya yang memiliki pertumbuhan di bawah 10 persen pada 2010. Sektor pengangkutan dan komunikasi di 2010 mencapai angka pertumbuhan sebesar 11,86 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 15,13 persen.
Struktur Ekonomi
Struktur ekonomi menunjukkan kontribusi sektoral dalam pembentukan PDRB. Dalam kurun waktu terakhir (2008-2010) struktur ekonomi Kabupaten Banyuasin tidak mengalami perubahan. Pemanfaatan alam dan sumbersumbernya masih merupakan basis foto: doc.humas pemkab Banyuasin
al ini dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,05 persen, lebih baik dari tahun 2009 yang mencapai pertumbuhan ekonomi 5,47 persen. Walaupun angka ini tidak sebaik pertumbuhan ekonomi Banyuasin di 2007 dan 20 mencapai 6,12 persen dan 6,28 persen.
dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.
Saat Panen Raya.
22
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
perekonomian Banyuasin. Hal ini dapat dilihat dari besarnya kontribusi sektor primer dibandingkan sektor sekunder dan tersier.
foto: doc.topik/teddy
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Pada 2010 sektor primer berkontribusi sebesar 45,68 persen. Sementara sektor sekunder berkontribusi sebesar 35,23 persen dan sektor tersier sebesar 19,09 persen. Sektor tersier pada 2010 mengalami peningkatan dari tahun 2009 sebesar 18,94 persen dan tahun 2008 yang berkontribusi sebesar 17,42 persen. Sementara untuk sektor primer di 2009 lebih kecil 0,02 persen dari tahun 2010, yaitu sebesar 45,66 persen. Berbeda halnya dengan kontribusi sektor primer di 2008 yang mencapai 47,80 persen. Sektor sekunder dari tahun 2008 2010 juga tidak mengalami peubahan yang signifikan. Peningkatan kontribusi yang terjadi dari tahun 2008 ke 2009 yaitu meningkat dari 34,78 persen menjadi 35,4 persen, hal ini tidak terjadi pada 2010 yang ternyata mengalami penurunan kontribusi sebesar 0,17 persen menjadi 35,23 persen. Di antara kedua sektor primer yang memiliki kontribusi terbesar adalah dari sektor pertanian. Hal ini terjadi pada struktur migas dan non migas. Dalam struktur ekonomi dengan migas tahun 2010 dapat kita lihat: 1) Sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian dan pertambangan dan penggalian. Sektor ini berkontribusi sebesar 45,68 persen, 30,50 persen merupakan sumbangan dari sektor pertanian dan 15,18 persen merupakan sumbangan dari sektor pertambangan dan penggalian. 2) Sektor sekunder yang merupakan sektor dengan kontribusi terbesar kedua setelah sektor primer. Sektor ini terdiri dari sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, dan air bersih, serta sektor bangunan. Secara keseluruhan sektor ini berkontribusi 35,23 persen terhadap perekonomian Banyuasin. Di mana terdapat 27,09 persen kontribusi sektor industri pengolahan, 0,04 persen dari sektor listrik, gas, dan air bersih, dan kontribusi dari sektor bangunan sebesar 8,1 persen.3) Sektor tersier yang terdiri dari sektor perdagangan, sektor angkutan, sektor bank,LKBB, persewaan bangunan dan
jasa perusahaan, serta sektor jasajasa memberikan kontribusi sebesar 19,09 persen terhadap perekonomian Kabupaten Banyuasin. Angka itu merupakan agregat dari kontribusi sektor perdagangan sebesar 11,98 persen, sektor angkutan sebesar 0,56 persen, sektor bank, LKBB, persewaan bangunan, dan jasa perusahaan sebesar 0,73 persen, dan sektor jasa sebesar 5,82 persen. Pola kontribusi setiap sektor di 2010 ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2009.
Pendapatan Per Kapita
Pertumbuhan ekonomi tidak hanya menunjukkan peningkatan output produksi atau tingkat pendapatan secara makro, tapi dapat juga menunjukkan bahwa telah terjadi kenaikan pendapatan perkapita masyarakat atau dapat dikatakan bahwa dengan melihat pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan penduduk akan bisa dilihat peningkatan dalam PDRB perkapita/pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita menunjukkan besarnya pendapatan yang dinikmati setiap penduduk secara rata-rata. Besaran ini terbentuk dari jumlah pendapatan yang timbul dibagi jumlah penduduk. Untuk suatu tingkat pertumbuhan pendapatan, disertai pertumbuhan penduduk yang melambat, akan dihasilkan pendapatan perkapita yang semakin tinggi. Angka pendapatan per kapita lazim digunakan sebagai
indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk. Jadi secara umum apabila pendapatan per kapita suatu daerah naik maka secara otomatis hal itu berarti bahwa kondisi kesejahteraan penduduk meningkat. Namun hal itu perlu dipresentasikan secara hati belum memperhitungkan net factor income, yaitu selisih income out flow dan income flow. Pada 2010 terjadi peningkatan pendapatan per kapita di Kabupaten Banyuasin meningkat 14,71 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 11.893.310 atau setara dengan USD $ 1.315 untuk sektor dengan migas dan meningkat 14,36 persen pada sektor tanpa migas menjadi Rp 9.475.055,00 atau setara dengan USD $ 1.047. Sementara itu, pendapatan perkapita dengan migas harga konstan tahun 2007 sebesar Rp. 4.273.709 atau meningkat 3,23 persen dari tahun 2006, kemudian meningkat 2,75 persen, 2,9 persen dan 6,09 persen. Sehingga pada 2010 pendapatan perkapita mencapai Rp 4.793.667. Sehingga dapat kita hitung rata-rata pertumbuhan riil pendapatan per kapita Banyuasin tahun 2006-2010 sebesar 3,74 persen. Apabila pengaruh migas dihilangkan pertumbuhan rata-rata perkapita Banyuasin dalam kurun waktu yang sama adalah sebesar 4,55 persen. Relatif lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan perkapita dengan migas. ] Syarif/Hakim/Iwan P
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
23
foto: doc.topik/teddy
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Walikota Prabumulih, Drs H Rachman Djalili MM
Berefek pada Perekonomian Prabumulih
W
alikota Prabumulih Drs. H. Rachman Djalili, MM lahir di Tambangan Kelekar, 7 Agustus 1948. Suami dari Dra Hj. Herawati, M.Kes ini memegang teguh prinsipnya untuk terus belajar tanpa henti. Baginya, belajar tidak mengenal umur, sehingga di sela-sela kesibukannya beliau berhasil menyelesaikan studinya di Program Pascasarjana STIM LPMI Jakarta pada tahun 1997. Setelah lulus SPR RSUP Palembang (1969) dan AKPER Depkes Bandung (1977), beliau telah banyak mengabdikan diri kepada negara dalam bidang pendidikan kesehatan. Pada 1987-1992, Rachman Djalili menjadi Kepala SPK Depkes Baturaja, kemudian menjadi Kepala SPK Depkes Palembang (1992-1997), Direktur Akper Depkes Palembang (1997-2002), Plt. Direktur Politeknik Kesehatan Depkes Palembang (Januari 2002-September 2002). Sejak 13 Mei 2003 hingga sekarang, Drs. H. Rachman Djalili, MM menjabat Walikota Prabumulih. Dalam kesibukannya, beliau seakan terus haus menimba
24
ilmu, hal itu dibuktikan dengan mengikuti berbagai seminar dengan berbagai macam tema. Pengalaman organisasi lebih banyak dalam bidang keperawatan, antara lain menjadi Ketua Seksi Pendidikan PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Sumatera Selatan (1995-2001), Ketua seksi Pendidikan PERSADI (Persatuan Ahli Administrasi Indonesia) tahun 2000-sekarang, dan Ketua Dewan Pembina PPNI Sumatera Selatan. Hasil perkawinan beliau dengan Dra. Hj. Herawati, M. Kes membuahkan empat orang anak, yaitu : Angga Ariansyah, ST (Mahasiswa Pascasarjana), Yurika Sukma Kurnia (Mahasiswa Kesehatan Masyarakat), Indri Hapsari (Mahasiswa STPDN), dan Aditya Askari (Siswa SLTA). Sebagai Walikota Prabumulih, beliau terus bertekad membangun daerahnya dengan mengembangkan berbagai potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kota Prabumulih yang terbentuk berdasarkan Undang Undang No. 6 Tahun 2001 merupakan daerah yang
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Informasi penting yang ingin disampaikan Walikota Prabumulih dalam berbagai kesempatan antara lain berkaitan dengan potensi sektor pertanian, pertambangan, industri, perdagangan, sosial kemasyarakatan, makro ekonomi dan banyak informasi penting lainnya. Walikota Prabumulih Drs. H. Rachman Djalili, MM mengharapkan dengan adanya keterbukaan informasi tersebut dapat mendorong semua pihak untuk mengetahui kondisi Kota Prabumulih secara komprehensif. Informasi Kota Prabumulih yang dilengkapi dengan tabel, grafik dan foto diharapkan baik dari kalangan bisnis, masyarakat, akademi dan kalangan lainnya dapat mengenal Kota Prabumulih secara lebih dekat. Pada bagian lain, ketika disinggung soal ditetapkannya Kota Palembang, Sumatera Selatan, sebagai tuan rumah penyelenggaraan SEA Games XXVI 2011, Rachman Djalili mengungkapkan dukungannya. Apa bentuk apresiasi Kabupaten Prabumulih untuk
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI mensukseskan even olahraga berskala internasional yang digelar setiap dua tahun sekali tersebut, kepada Majalah TOPIK, memberikan penjelasan. Berikut kutipan wawancaranya. Event SEA Games kali ini baru pertama kali dilangsungkan di luar Jawa dan Palembang terpilih sebagai tempat opening-closing. Adakah entry point yang didapat Kotamadya Prabumulih dengan ditetapkannya Palembang sebagai opening-closing SEA Games XXVI 2011? Tentu saja ada karena Kota Prabumulih sebagai kota yang memiliki jarak yang relatif dekat dengan Kota Palembang. Tentu dengan adanya SEA Games XXVI memiliki efek, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Prabumulih maupun aspek sosial budaya lainnya. Himbauan seperti apakah yang Anda berikan kepada kepala SKPD, unsur Muspida, pengurus organisasi olahraga, Ormas, LSM, hingga masyarakat agar ikut mensukseskan gelaran SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera Selatan? Agar seluruh elemen yang ada di
Kota Prabumulih dapat mendukung sepenuhnya pelaksanaan SEA Games di Kota Palembang. Kami dengan cara ikut menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran pelaksanaan SEA Games di Palembang. Sejauh ini, bagaimana dukungan sarana penunjang bagi para tamu undangan serta wisatawan (domestik/ mancanegara) yang ingin berkunjung ke Kotamadya Prabumulih, mulai dari sarana transportasi, komunikasi, penginapan, rumah makan, hingga objek wisata? Sarana yang ada di kota Prabumulih relatif cukup baik, baik itu sarana transportasi, komunikasi, penginapan, rumah makan, dan lain sebagainya. Adakah atlet atau bahkan duta seni dan budaya dari Kotamadya Prabumulih yang dilibatkan dalam pembukaan atau selama pelaksanaan SEA Games XXVI? Sampai sejauh ini yang ada kita mendukung pelaksanaan Kirab SEA Games XXVI. Bagaimana Anda menggiatkan prestasi olahraga di Kotamadya Prabumulih, baik dari atlet maupun
pemenuhan sarana olahraga? Kita terus berupaya meningkatkan prestasi para atlet, termasuk pelatih dan kita memberikan penghargaan untuk melaksanakan umroh kepada atlet dan pelatih yang berprestasi dan kita juga berencana membangun Sport Center di Kota Prabumulih. Belum lama ini Anda mendapat penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI. Sebenarnya program strategis apa saja yang telah direalisasikan di Prabumulih, sehingga akhirnya Anda mendapat penghargaan tersebut? Kita berupaya melaksanakan pembangunan di segala bidang di Kota Prabumulih yaitu pembangunan fisik maupun pembangunan non fisik. Gubernur Sumsel Alex Noerdin telah menggulirkan program pendidikan dan kesehatan gratis. Bagaimana perkembangan program tersebut di Prabumulih? Kita sangat mendukung program Bapak Gubernur Sumatera Selatan dan untuk di Kota Prabumulih sejauh ini berjalan dengan lancar dan ini juga didukung dari APBD Kota Prabumulih.
foto: doc.humas pemkot Prabumulih
Sektor SDA apa saja yang menjadi unggulan Kotamadya Prabumulih? Sementara ini minyak dan gas bumi, ke depan kita harapkan adanya eksplorasi dan eksploitasi batu bara. Bagaimana pertumbuhan PAD dan APBD Kotamadya Prabumulih? Alhamdulillah, dari tahun ke tahun ada peningkatan, dan kita juga berupaya melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi PAD. Bagaimana pertumbuhan iklim investasi di Prabumulih?
Bermain Bola bersama warga.
Relatif sangat bagus. Ada hasil penelitian dari Lembaga Otonomi Daerah di Jakarta dan dari Fakultas Ekonomi UNSRI bahwa tata kelola ekonomi Prabumulih menempati urutan ke-3 dari 284 kota di Indonesia. ] Iwan P/Hakim/Rif
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
25
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Biodata Drs H Rachman Djalili MM Tempat/Tanggal Lahir: Tambangan Kelakar, 07 Agustus 1948 Istri: Dra. Hj. Herawaty, M.Kes. (Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa & Kelurahan Prabumulih) Anak: 1. Angga Ariansyah 2. Yurika Sukma Kurnia 3. Indri Hapsari 4. Aditya Askari Riwayat Pendidikan: a. SD Negeri Tambangan Kelekar (Tamat Tahun 1961 di Tambangan Kelakar) b. SMP Negeri Prabumulih (Tamat Tahun 1964 di Prabumulih) c. SPR-RSU Moch. Husin (Tamat Tahun 1969 di Palembang) d. Sarjana (S1) STIA LAN (Tamat Tahun 1984 di Bandung) e. Magister (S2) STIM LPMI Jakarta (Tamat Tahun 1997 di Palembang)
26
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
Pengalaman Pekerjaan: a. Pelaksanaan Perawatan RSU Palembang (1972-1974) b. Guru Sekolah Perawat Kesehatan (1977-1981) c. Kepala Sekolah Perawat Rl Baturaja (1987-1992) d. Kepala Sekolah Perawat Rl Palembang (1992-.1997) e. Direktur AKPER DEPKES Rl Paler^ng (1997-2002) f. Direktur POLTEKKES Palembang (2002-2003) g. Walikota Prabumulih (2003-Sekarang) Pengalaman Organisasi: 1. Sesudah Mengikuti Pendidikan KORPRI: Anggota dari tahun 1972 s/d 2003 2. Keanggotaan dalam Organisasi Politik a. Partai Golkar Palembang: Anggota dari tahun 1978 s/d 2002 b. PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Palembang dan Baturaja (1995-2001), ketua Dewan Pembina (2002-2007) c. PERSADI (Persatuan Ahli Administrasi Indonesia) : Ketua Dewan Pendidikan dari tahun 2000 s/d sekarang. ]
foto: doc.topik/teddy
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Menyisir Potensi SDA Kota (Nanas) Prabumulih Kota Prabumulih merupakan kota yang terbentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011, hasil pemekaran dari Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Bagaimana kondisi perekonomiannya hingga kini? Kota Prabumulih sebagai kota transit yang terletak di jalur barat Lintas Sumatera tergolong sebagai daerah perdagangan dan jasa. Meskipun begitu, sektor pertanian tetap memberi kontribusi yang cukup besar bagi perkembangan ekonomi Kota Prabumulih, yaitu sebesar 8,56 persen dengan nominal sebesar Rp 253.637 juta.Cakupan kegiatan pertanian yang ada di Kota Prabumulih terdiri atas beberapa sub sektor yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Sub sektor tanaman pangan adalah satu subsektor pertanian. Subsektor ini di antaranya mencakup tanaman padi, jagung, kedelai, ketela pohon, ubi jalar, kacang hijau, dan kacang tanah. Di Kota Prabumulih, produksi per hektar padi ladang selalu lebih tinggi daripada padi sawah. Pada 2010, rata-rata
produksi padi sawah mencapai 1.390,4 ton, sedangkan produksi padi ladang bisa mencapai 3.546,78 ton. Produksi padi terbanyak berada di Kecamatan Prabumulih Timur sebesar 2.329,8 ton. Produksi palawija yang terdapat di Kota Prabumulih meliputi jagung, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Adapun komoditi yang paling banyak produksinya adalah ubi kayu dengan produksi sebesar 3.020,26 ton. Subsektor hortikultura, jenis sayuran yang diproduksi di Kota Prabumulih meliputi cabe dan petsai. Produksi cabe mencapai mencapai 250,84 ton, sedangkan petsai sebesar 41,78 ton. Jenis buah-buahan yang ditanam di Kota Prabumulih di antaranya adalah nanas, pisang, jeruk, durian, dan mangga. Nanas Prabumulih merupakan komoditi unggulan yang
terkenal di wilayah Sumatera Selatan. Produksi nanas pada 2010 mencapai 8.679,84 ton. Untuk perkebunan, jenis perkebunan rakyat yang diusahakan di Kota Prabumulih meliputi karet, kelapa sawit, kelapa, dan kopi. Karet merupakan usaha perkebunan yang paling menonjol dan diusahakan oleh sebagian besar masyarakat yang berada di daerah pedesaan. Produksi karet tahun 2010 mencapai 14.824 ton. Kemudian di sektor peternakan, hewan ternak dibagi dalam kelompok ternak besar, ternak kecil, dan unggas. Ternak yang termasuk kategori ternak besar meliputi sapi perah, sapi potong, kerbau, dan kuda. Ternak kecil meliputi kambing, domba, dan babi. Unggas meliputi ayam kampung, ayam petelor, ayam pedaging, dan itik.
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
27
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI Secara umum, populasi sapi potong tahun 2010 sebanyak 2.394 ekor. Sementara kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi masing-masing sebanyak 39,5, 4.903, 109, dan 135 ekor. Sedangkan populasi unggas mencapai 303.398 ekor, dengan populasi terbesar berada di Kecamatan Cambai sebesar 250.814 ekor di mana 204.000 ekor merupakan jenis ayam petelur. Selanjutnya di sektor perikanan, potensi perikanan di Kota Prabumulih tidak terlalu besar dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini dikarenakan topografi Kota Prabumulih yang bukan daerah perairan. Meskipun begitu, terjadi peningkatan produksi pada 2010 sebesar 487,75 ton dibandingkan tahun 2009 sebesar 465,27 ton.
Perindustrian dan Energi
Badan Pusat Statistik (BPS) telah membuat klarisifikasi industri manufaktur menjadi tiga kategori yang hanya berdasarkan jumlah tenaga kerja yang bekerja pada suatu industri. Kategori tersebut adalah industri besar, industri sedang, industri kecil, dan kerajinan rumah tangga (IKKR).
Di Kota Prabumulih hingga 2010, hanya terdapat industri sedang, kecil, dan IKKR. Berdasarkan kelompok industrinya, industri makanan dan minuman adalah jenis industri yang paling banyak diusahakan oleh masyarakat di Kota Prabumulih, dengan jumlah perusahaan sebanyak 460 dan tenaga kerja sebanyak 1.331 orang. Sebaliknya, jenis industri yang paling sedikit diusahakan adalah industri pengolahan barang kayu, dengan jumlah perusahaan sebanyak 62 dan jumlah tenaga kerja sebanyak 166 orang. Di bidang energi, pada 2010 daya listrik terpasang adalah sebesar 525.921 KW, meningkat sebesar 3,93 persen dari tahun 2009 sebesar 506.050 KW. Adapun jumlah listrik yang terjual pada 2010 mencapai 80.812.887 KWh, di mana 78,12 persen di antaranya dipakai sendiri dan 21,88 persen surut/ hilang. Di Kota Prabumulih, jumlah pelanggan air minum yang disalurkan oleh PDAM pada 2010 mencapai 3.816 rumah tangga yang hanya tersebar di beberapa kelurahan tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Prabumulih Utara, sebagian kecil Kecamatan Prabumulih Barat dan sebagian kecil Kecamatan Prabumulih Timur.
Dari 779.883 m3 banyaknya air minum yang disalurkan, sebanyak 75,62 persen dikonsumsi oleh rumah tangga, disusul oleh institusi perniagaan yang mengkonsumsi sebanyak 14,17 persen. Selebihnya dikonsumsi oleh konsumen umum, pemerintah, industri, dan lainnya dengan prosentase masing-masing tidak lebih dari 5 persen. Kota Prabumulih juga memiliki potensi pertambangan migas yang cukup besar. Sektor pertambangan migas pada 2010 menyumbang 27 persen dari struktur perekonomian Kota Prabumulih secara keseluruhan. Potensi minyak bumi dan gas tersebar di beberapa kecamatan antara lain di Prabumulih Selatan dan Rambang Kapak Tengah. Produksi minyak bumi pada 2010 mencapai 575.936,26 barrel, sedangkan gas bumi mencapai 560,44 MMBTU. Sedangkan untuk potensi bahan galian, di Kota Prabumulih hanya terdapat bahan galian tanah liat yang berada di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan dengan jumlah produksi sebesar 4.646,95 m2. Kemudian di bidang perdagangan, jika dilihat berdasarkan badan hukumnya, jumlah perusahaan perdagangan yang ada di Kota Prabumulih tahun 2010 sebanyak 368 perusahaan, sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009, di mana terdapat 407 perusahaan. Jenis perusahaan foto: doc.humas pemkot Prabumulih
Suatu perusahaan industri masuk ke dalam kelompok industri besar jika jumlah pekerjanya lebih besar dari 100 orang. Industri sedang memiliki jumlah pekerja sekitar 20-99 orang. Sedangkan
industri kecil mempekerjakan 5-19 orang. dan industri kerajinan rumah tangga mempekerjakan 1-4 orang.
Peninjauan ke daerah pembukaan Lahan.
28
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
foto: doc.humas pemkot Prabumulih
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Stasiun Kereta Api Prabumulih.
terbanyak adalah perusahaan berbentuk perseroan. Perusahaan dagang sendiri dapat dibedakan meliputi pedagang besar, menengah, dan pedagang kecil. Pedagang besar biasa membeli barang dagang langsung dari pabrik penghasil barang. Sedangkan pedagang kecil (retailer) membeli barang dari pedagang besar untuk dijual kepada konsumen dengan harga eceran. Di Kota Prabumulih, jumlah pedagang kecil lebih dari empat kali lebih besar dibandingkan jumlah pedagang besar. Di Kota Prabumulih hingga 2010 hanya terdapat satu pasar induk. Selain pasar induk, juga terdapat 11 pasar desa, 989 toko, 675 kios, 680 warung, dan 58 rumah makan/restoran. Jumlah sarana perdagangan ini terus meningkat dari tahun ke tahun, menandakan perkembangan sektor perdagangan di Kota Prabumulih yang terus meningkat. Selanjutnya di bidang koperasi, jumlah koperasi (KUD dan non KUD) di Kota Prabumulih tahun 2010 berjumlah 83 unit, dengan jumlah anggota sebanyak 10.577 anggota. Dari 83 unit koperasi, 33 di antaranya terdapat di Kecamatan Prabumulih Timur, 20 di Kecamatan Prabumulih Utara, dan sisanya menyebar di empat kecamatan lainnya. Khusus untuk KUD hanya terdapat di tiga kecamatan, yaitu dua di Kecamatan Rambang Kapak Tengah, satu di Kecamatan Prabumulih Timur, dan dua di Kecamatan Prabumulih Barat, dengan total anggota berjumlah 3.676 anggota.
Jika dilihat berdasarkan tingkat koperasinya, koperasi-koperasi yang berada di Kota Prabumulih semuanya adalah koperasi primer di mana anggotanya adalah orang seorang.
Transportasi, Komunikasi, dan Pariwisata
Di bidang transportasi, pembangunan dan peningkatan fasilitas transportasi seperti jalan menjadi semakin penting karena berhubungan dengan kemudahan komunikasi dan mobilitas antar daerah. Semakin baik kondisi jalan di suatu daerah, maka semakin lancar proses pendistribusian barang dan jasa antar wilayah, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Selain itu, mobilitas penduduk dan modal cenderung akan meningkat. Lebih jauh lagi, daerahdaerah sulit terjangkau akan terisolir dan menjadi terjangkau dan terbuka dengan area lainnya. Dinas Pekerjaan Umum Kota Prabumulih sebagai perwakilan pemerintah dalam mengatur dan memantau pembangunan dan peningkatan sarana jalan telah berusaha melakukan penambahan jalan setiap tahunnya. Panjang jalan di Kota Prabumulih tahun 2010 adalah 401.625 Km. Sekitar 26.700 Km merupakan jalan negara, 18.400 Km merupakan jalan provinsi dan sisanya sepanjang 345.555 Km berada di bawah tanggung jawab dan wewenang Pemerintah Kota Prabumulih. Selama tahun 2010, sebanyak 75,46 persen jalan di Kota Prabumulih berada
dalam kondisi baik, 20 persen dalam kondisi sedang, 2,92 dalam kondisi rusak dan 1,62 persen yaitu sepanjang 5.785 Km berada dalam kondisi rusak berat. Ditinjau dari volume kendaraan bermotor yang ada di Kota Prabumulih, sejak tahun 2006, telah terjadi peningkatan jumlah kendaraan bermotor sebesar 59,53 persen atau sebanyak 16.475 kendaraan pada tahun 2010. Dari 16.475 macam kendaraan tersebut, 14.731 di antaranya berupa sepeda motor. Di bidang komunikasi, dampak datangnya teknologi internet dan email dalam kehidupan masyarakat dapat diperkirakan sebagai penyebab turunnya volume aktivitas kantor pos. Pada 2010, volume jumlah surat tercatat dalam negeri adalah sebanyak 11.520 surat, menurun sebanyak 26,35 persen dibandingkan tahun 2009 sebanyak 15.641 surat. Lain halnya dengan surat luar negeri yang menurun drastis sebesar 96,42 persen atau 72 surat tahun 2010 dari sebanyak 2.013 surat tahun 2009. Kemudian di bidang pariwisata, potensi pariwisata di Kota Prabumulih tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas kepariwisataan yang tersedia. Hingga 2010, hanya terdapat 10 hotel nonbintang yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Prabumulih, dengan fasilitas sebanyak 240 kamar dan 308 tempat tidur. ] Syarif/Iwan P
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
29
foto: doc.topik/teddy
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Ketua DPRD Prabumulih, Andriansyah Fikri SH
Maksimalkan Potensi Pengusaha Lokal
K
ota Prabumulih pada 17 Oktober 2011 genap berumur 10 tahun. Di usianya yang ke-10 ini Wali Kota Prabumulih Rahman Djalili mengklaim sudah banyak kemajuan yang dicapai. Hal ini setidaknya dapat dilihat dengan adanya berbagai predikat penghargaan baik tingkat Sumsel maupun ditingkat nasional. Dalam satu tahun terakhir penghargaan yang didapat di antaranya, Penghargaan Satya Lencana Pembangunan Koperasi oleh Presiden RI kepada wali kota yang telah berjasa dalam pembangunan di bidang Koperasi. Tidak hanya itu saja, keberhasilan pembangunan kota bersemboyan
30
Seinggok Sepemunyian juga dapat dilihat dari pembangunan di bidang ekonomi daerah yang telah mengalami kemajuan signifikan dari tahun ke tahun, rata-rata mencapai 4,3 % dengan migas dan 6,07 % tanpa migas. Sebagai perbandingan, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir hanya 5 % per tahun tanpa migas. Kemajuan yang diraih Prabumulih ini diakui Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin. Menurut dia, dari pantauannya Prabumulih sudah jauh lebih maju dari beberapa tahun lalu. Lalu, bagaimana dari pantauan legislatif? Ketua DPRD Prabumulih, Andriansyah Fikri SH
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
memberikan komentar. Berikut petikan wawancaranya dengan Iwan Purnama, Nurul Hakim, dan fotographer Satria Setiadi dari Majalah TOPIK. Apa makna dari HUT ke-10 Kota Prabumulih tahun ini? Alhamdulillah Prabumulih saat ini sudah berumur 10 tahun, dan kita mulai berusaha untuk mensejajarkan diri dengan kabupaten/kota lain, baik dalam kemandirian anggaran maupun sumber daya manusia. Dari segi SDM sejauh ini bagaimana pengembangannya? Saat ini kita masih berusaha mendidik
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI dan menyekolahkan SDM-SDM yang ada, disamping selama ini kita menerima PNS dari jalur seleksi baik dari jalur rendah atau honor daerah. Pemerintah kota saat ini mungkin sedang berusaha menyekolahkan atau mengirim SDM yang ada ke Jakarta. Ada yang ke Surabaya, sesuai dengan bidangnya masing-masing. Ada wacana moratorium tentang PNS dalam jangka waktu tiga tahun ini, bagaimana pelaksanaannya? Moratorium itu kan kemarin-kemarin wacana dari pemerintah pusat, jadi kita di bawah ini mengikuti. Cuma dari pemerintah pusat kemarin ada pengeculian terhadap beberapa hal. Mungkin dari PNS ataupun CPNS dari medis dan pendidik, itu masih diperbolehkan. Kedua, kalau APBD-nya belum mencapai 50 persen untuk biaya belanja pegawai, masih diperbolehkan. Cuma kita kalau dilihat dari belanja APBD mungkin moratorium itu kena Prabumulih, kecuali medis dan pendidik tadi, karena tenaga itu kita masih kurang. Perbandingan antara jumlah PNS dengan luas wilayah bagaimana? Kalau penempatan PNS ini sesuai dengan luas wilayah untuk PNS umum dalam artian struktural itu sudah memadai dan cukup. Cukup yang fungsional dalam hal ini pendidik dan medis itu masih kurang, karena medis ini sesuai dengan pertumbuhan penduduk itu kita membutuhkan medisnya sampai ke desa-desa, terutama bidan dan juga guru-guru untuk pelajaran-pelajaran tertentu. Bagaimana di Prabumulih dengan masalah pendidikan dan kesehatan gratis? Alhamdulillah Prabumulih disamping mendukung program pemerintah provinsi. Kita sudah melaksanakan itu sebelum dicanangkan Pak Alex Noerdin kemarin. Saya kira sukses. Selama Anda menjabat sebagai Ketua DPRD, pembahasan krusial seperti apa yang dibahas di dewan? Terutama pembahasan masalah
pembangunan kantor pemerintahan yang kemarin dibangun di Bangkul. Itu kan diminta masyarakat agar dikembalikan lagi ke tempat semula yang sedang kita bangun di sebelah. Jadi keinginan masyarakat kemarin agar Perda mengenai letak dari perkantoran itu dikembalikan kepada pusat perkantoran awal. Sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun 2005 itu dikembalikan lagi ke tempat semula, sekarang sedang di bangun di sebelah kantor wali kota. Kemudian pembahasan APBD tahun 2011 kemarin untuk Sumsel mungkin Prabumulih yang molor sampai April. Pertama, karena penyerahannya memang sudah terlambat dari penyerahan APBD-nya. Kemudian laporan realisasi semester pertama juga molor dari pemerintah kota. Berapa jumlah Perda dan RUU-nya sampai saat ini? 115 Perda. Sudah semua. Sekarang sedang penggodokan tujuh Perda mengenai pengembangan desa dan kelurahan, mengenai pengelolaan keuangan daerah dan juga mengenai perusahaan daerah. Jadi ada tiga perusahaan daerah dan penyertaan modal. Penyertaan modal itu kan tiga penyertaan modal. Satu peningkatan status atau pemecahan pemekaran wilayah desa dan kelurahan. Kemudian satu lagi mengenai pengelolaan keuangan daerah, kemudian strukturisasi mengenai Korpri. Ya cukup tujuh Perda. Selama menjabat sebagai ketua Dewan apakah ada kendala dalam pengesahan Perda ataupun anggaran dan sebagainya? Banyak kendala, mengenai perimbangan pembangunan dari penilaian kawan-kawan di komisi mungkin kan? Karena mungkin ada arah dari pembangunan ini belum sesuai dengan visi misi kepala daerah terpilih. Jadi kita sebagai kontrol dan juga sebagai lembaga yang memiliki hak budget itu berusaha menyampaikan apa yang menjadi keberatan kawankawan kepada saudara walikota untuk kiranya mensejajarkan atau menselaraskan visi misi dari kepala daerah terpilih. Karena undang undang kita mengatur baik urusan wajib
maupun pilihan, terutama lagi proyeksi pembangunan di kabupaten kota itu harus sesuai dengan visi misi kepala daerah terpilih. Bagaimana hubungan antara eksekutif dengan yudikatif di Prabumulih? Alhamdulillah lancar baik-baik saja, tidak ada kendala. Bagaimana Anda memisahkan antara kepentingan partai di DPRD dengan kepentingan rakyat secara menyeluruh di Prabumulih? Sebenarnya nyambung itu. Karena kita di sini memiliki kewenangan yaitu sebagai lembaga yang memiliki hak budget atau anggaran dan juga hak kontrol kan. Nah, di sini masyarakat menyampaikan aspirasi melalui pemerintah kota juga melalui kita. Di sinilah kita sebagai wakil rakyat memprioritaskan apa yang menjadi usulan masyarakat terhadap pemerintah kota yang mana usulan masyarakat tadi mungkin berasal dari LSM, dari kepengurusan partai kita, dari pemerintahan yang terendah RT/ RW. Jadi semuanya kita tampung di sini, kita kolaborasikan sebagai usulan per daerah. Jadi kita di sini lembaga bersama teman-teman, begitu kita mendapat aspirasi kita sudah tidak lagi melihat partai politik. Selanjutnya kita sampaikan kepada eksekutif mana yang prioritas mana yang tidak. Jadi kita lihat di lapangan aspirasi atau usulan yang masih bisa dilewati, maka dilewati, jadi usulan jalan, belum terlalu parah. Jadi kita alokasikan dulu yang sudah prioritas. Terkait dengan SDA untuk mensejahterakan rakyat, upaya apa yang sudah dilakukan legislatif untuk menarik investor baik dari lokal maupun luar? Kita sudah sampaikan kepada walikota karena upaya untuk mengundang investor, karena itu kan kewenangan kepala daerah. Tapi ada beberapa investor yang menyampaikan kepada kita untuk masuk Prabumulih, kita bawa ke walikota, kita sampaikan, paling saran kita kepada pemerintah daerah untuk mempermudah perijinan. Karena
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
31
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI mengundang investor itu tidak mudah. Lalu jaminan keamanan, jaminan kondisi politik dan jaminan ketersediaan ijin untuk mereka itu harus dipermudah. Karena kalau ijinnya dihambat, karena banyak daerah lain yang akan menarik mereka, rebutan. Jadi untuk mendatangkan investor itu harus dipermudah dalam hal tidak melangkahi aturan-aturan yang ada. Menurut Anda apakah jaminan keamanan sudah terpenuhi? Suhu politik dan keamanan, alhamdulillah, kecuali yang sifatnya kriminal-kriminal biasa, seperti pencurian dan sebagainya itu kan sudah wajar di tiap daerah. Tapi kondisi dan suhu politik sudah kondusif. Untuk perijinan sendiri bagaimana pak? Untuk perijinan masih ada kendala di Pemerintah Kota Prabumulih, karena birokrasi di sini masih terlalu panjang. Kalau daerah-daerah lain itu kan menggunakan Simtab (Sistem Informasi Pelayanan Satu Atap) sudah cukup, dalam artian ada di sana. Jadi seperti kami pernah kunjungan ke Kota Surabaya, untuk perijinan yang dikelola oleh Simtab itu tidak perlu sampai ke wawako atau walikota. Jadi mereka cukup di kepala kesatuan. Jadi kepala kesatuan mungkin nanti setelah beliau koordinasi dengan kepala daerah atau wakil kepala daerah atau sekda perijinan cukup di kepala Simtab.
Contohnya, kita memiliki gas yang masih dimiliki 30 atau 40 tahun lagi, bahkan sampai 50 tahun lagi. Kalau minyak masih ada, tapi mungkin tidak akan terlalu lama lagi. Kemudian batubara yang di kota ini sudah mulai harus dieksplorasi. Tapi ada saran dari pemerintah pusat untuk Prabumulih mungkin batubara cukup dikelola melalui pelaksanaan eksplorasi multi tambang. Jadi mungkin melalui PLTGPLTG itu kan? Karena eksplorasi batubara itu merusak alam. Untuk wilayah Prabumulih yang kecil akan jelas dampaknya bila dieksplorasi secara besar-besaran. Tapi seluruh Prabumulih ini, hampir rata-rata Prabumulih Barat, Rambang Kapak Tengah (RKT), kemudian Prabumulih Utara, itu kan penghasil batubara. Nah, tinggal eksplorasinya bagaimana yang terbaik. Jadi kita dapat hasil dari eksplorasi tersebut, tapi alam dan lingkungan tidak sampai rusak. Tapi yang pasti gas di kota ini masih sangat menjanjikan sekali. Kita kemarin mendapat dana bantuan dari pusat untuk pengembangan jaringan gas
kota sampai 60 miliaran, tapi turunnya per termin. Alhamdulillah kalau ini bisa dikembangkan ke depan mungkin masyarakat akan menikmati gas-gas kota melalui pipanisasi ke rumahrumah. Jadi tidak perlu beli gas tabung lagi. Ini program yang saat ini sedang dicanangkan. Daerah percontohannya di mana saja? Sudah mulai jalan dan baru di perumahan Kepodang di Kecamatan Prabumulih Barat itu sudah mulai pemasangan instalasi ke rumahrumah, bertahap. Tapi dana ini kan per termin, jadi selesai dilaporkan, turun lagi, selesai dilaporkan, turun lagi. Jadi mungkin dari pemerintah kota sekarang ini sedang menggarap untuk dana termin kedua turun untuk pelaksanaan bagian kedua. Jadi untuk perumahan Kepodang kemarin sudah 500-an rumah, merambah lagi ke Kecamatan Prabumulih Barat lainnya. Kalau selain itu sudah pipa induk tinggal pipa-pipa induk untuk pipanisasi ke rumah-rumah. Kalau masalah infrastruktur di Prabumulih menurut kacamata Anda bagaimana? Infrastruktur mulai jalan sebenarnya, tapi masih kita kecewakan dalam hal ini mungkin beberapa pemborong dan lain-lain hasil dari pekerjaan-pekerjaan itu tidak memuaskan. Seharusnya kan berpikir selesai tahun ini ke depan kita tidak memikirkan ke jalan lagi. Ke depan mestinya mungkin memikirkan gedung dan segala macam. Tapi kita foto: doc.topik/teddy
Kami sudah menyampaikan kepada
saudara walikota dengan jajarannya agar dalam permasalahan perijinan ini dapat diberikan kemudahankemudahan baik untuk pengusaha investor maupun pengusaha lokal yang akan menjadi mitra pemerintah di dalam membangun Kota Prabumulih. Karena di kota ini kalau memang dikelola dengan bagus, sumber daya alam Prabumulih ini sangat-sangat luas sekali dan didambakan oleh daerahdaerah lain.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih
32
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
foto: doc.topik/teddy
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
masih berkutat masalah infrastruktur jalan. Dari tahun ke tahun kita hanya itu-itu bae, ndak berkembang kan? Karena hasil dari pengerjaan dari kawan-kawan ini tidak maksimal. Dan kita berharap kepada pemerintah kota ke depan ini agar memaksimalkan pengusaha-pengusaha lokal, karena kita lihat sekarang ini walaupun pengusaha didatangkan dari Jakarta dan Palembang hasilnya juga tidak maksimal. Jadi kita lihat pemborongpemborong yang ada di Prabumulih ini dari luar kota semua. Toh hasilnya sama saja dengan yang dilaksanakan oleh pribumi kan? Apakah pengusaha-pengusaha pribumi ini dianggap sudah mampu? Saya yakin karena mereka merasa memiliki Prabumulih. Bukan kita anti dari luar daerah ya? Cuma dalam artian kalaupun pekerjaan dari luar daerah itu bagus, ya kita terima. Tapi pada intinya pekerjaan mereka ini tidak beda dengan pekerjaan dari pengusaha-pengusaha lokal yang kacangan ini. Dan kita memiliki banyak pengusaha-pengusaha lokal yang sudah teruji. Tinggal ke depan kita berharap pemerintah kota dapat menyongsong dana-dana yang ada di pusat. Karena dana yang ada di pusat ini kan kalau tidak kita kejar,
pembagiannya pas-pasan bae untuk Prabumulih. Jadi ke depan ini kita istilahnya ada orang-orang yang berkompeten untuk melobi dana-dana yang ada di departemen pertanian atau Kementarian Pertanian, Kementerian PU, Kementerian Keuangan yang sifatnya tidak melangkahi dan melanggar aturan. Kalau menggunakan kekuatan-kekuatan politik yang ada di lembaga ini, kita kan punya saudara, punya teman di DPR RI. Kita punya Demokrat, PDIP, Golkar, PPP, dan lain-lain yang memiliki akses-akses ke dana-dana tersebut yang bisa digunakan untuk pembangunan Prabumulih. Cuma kalau kita diam bae, ndak kito juluk, dalam artian kita tidak jemput bola, dana-dana itu akan mengarah ke daerah lain. Jadi kita berharap pemkot dapat menjemput bola untuk mendatangkan dana kepada Prabumulih ini. Harapan-harapan lainnya? Mungkin dalam hal ini dalam rangka HUT ini Pemkot Prabumulih dan seluruh jajaran dengan didukung juga oleh masyarakat, ini mungkin masyarakat sudah mendambakan masalah Adipura, karena kita lihat
kota-kota lain, Kota Palembang, Kota Muara Enim yang luas wilayahnya lebih dari Prabumulih bisa menata kotanya untuk mendapatkan Adipura. Sedangkan Prabumulih yang hanya sepersekiannya, cukup dengan satu hari untuk mengelilinginya, masak tidak bisa meraih Adipura. Tapi ini bukan hanya tugas dari Pemkot tok, tapi juga harus didukung oleh masyarakat. Karena kemarin kita sudah dapat sertifikat tahun sebelumnya, tahun ini malah turun tidak dapat sama sekali. Tahun depan belum tahu seperti apa. Sedangkan dana untuk persiapan meraih Adipura ini sudah cukup tinggal kita sahkan saja. Tapi sampai sekarang malah turun prestasi kita. Jadi harapan kita dari Pemkot bekerja dengan seluruh lapisan masyarakat agar dapat bahu membahu untuk merebut atau meraih piala Adipura tersebut. Karena Adipura merupakan salah satu kebanggaan dari salah satu kota. Tidak semua kota/kabupaten bisa meraih itu kan? Kalau kita bisa meraih piala itu mungkin nanti ada nilai tambah untuk Kota Prabumulih. Tadi kan juga sudah disebutkan oleh saudara walikota prestasi-prestasi yang sudah diraih. Jadi kita berharap prestasi yang pada levelnya yaitu Adipura sebagai puncak prestasi. ]
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
33
foto: doc.topik/Adang
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Ir H Muzakir Sai Sohar:
Muara Enim Daerah Tujuan Investasi yang Aman
S
EA Games Ke XXVI 2011 akan diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan. Seluruh pemerintah kabupaten dan kota yang ada di Sumsel diharapkan mampu memanfaatkan even ini sebagai ajang untuk mempromosikan keunggulan daerah masing-masing. Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin dalam berbagai kesempatan sering mengatakan, SEA Games di Palembang ini merupakan sasaran antara. Dia berharap dengan menjadi penyelenggara SEA Games, Sumatera Selatan bisa menjadi daerah tujuan bagi investor mancanegara untuk menanamkan investasinya di Sumsel. Sehingga Sumsel bisa berkembang menjadi daerah ekonomi yang maju. Muara Enim sebagai salah satu kabupaten yang ada di Sumsel juga tidak ketinggalan. Bupati Muara Enim, Ir Muzakir Sai Sohar
34
mengatakan SEA Games kali ini, bisa dimanfaatkan sebagai salah satu ajang untuk memperkenalkan daerah ke mancanegara. Untuk mengetahui apa harapan dan nilai positif yang bisa didapat Kabupaten Muara Enim terkait penyelenggaraan SEA Games di Palembang, Khairul Amri berkesempatan mewawancarai Ir Muzakir di rumah dinasnya. Berikut petikannya; Even SEA Games kali ini baru pertama kali dilangsungkan di luar Jawa, dan Palembang terpilih sebagai tempat opening dan closing ceremony. Adakah entry point yang didapat Kabupaten Muara Enim dengan ditetapkannya Palembang sebagai tempat opening dan closing SEA Games XXVI 21011? Sisi positif adanya SEA Games di Palembang ini terutama karena Muara
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
Enim sebagai bagian dari Sumatera Selatan yang terletak, katakanlah di tengah-tengah trans Sumatera, tempat perlintasan yang strategis menuju kota penyelenggara SEA Games. Ini bisa dimanfaatkan masyarakat Muara Enim untuk mempromosikan hasil kerajinan tangan, misalnya. Selain itu dengan adanya SEA Games ini, fasilitas olahraga yang dibangun juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan prestasi olahraga warga Muara Enim. Meskipun belum semegah fasiltas yang ada di Jakabaring, Muara Enim pun telah mempunyai fasilitas olah raga yang cukup representatif. Hal ini sesuai dengan salah satu Visi Kabupaten Muara Enim, yakni Sehat, dalam pengertian berolahrga. Muara Enim berpacu dalam menggerakkan olahraga dengan membangun sarana dan prasarana
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI olahraga seperti yang ada di Gelora Pancasila dan Lapangan Sepak Bola Bara Sekundang. Dan Insya Allah nanti, dalam waktu yang tidak begitu lama lagi kita akan membangun sirkuit khusus di taman kota. Lahan yang kita siapkan seluas 50 hektar. Hutan kota itu akan saya beri nama H Kalamudin Jenab. Selain sebagai sirkuit olahraga, hutan kota juga akan difungsikan sebagai tempat wisata rekreasi holtikultura, hutan buah-buahan, yang juga merupakan aset daerah yang ada di tengah kota. Kapan pembangunan taman kota itu akan direalisasikan? Kita akan melihat posisi keuangan daerah, artinya secara bertahap mulai 2012 kita akan melakukan pengolahan lahan. Baru kemudian kita beranjak untuk membuat grand design. Intinya sirkuit itu akan kita buat berstandar nasional atau bahkan international.
pekerjaan masing-masing.
Terkait dengan SEA Games, apakah ada imbauan khusus untuk SKPD, LSM dan Ormas untuk ikut mensukseskan SEA Games ini?
Belum ada, meskipun sebetulnya ada atlet kita yang cukup menonjol dalam beberapa cabang olah raga seperti lari jarak jauh. Misalnya dalam kejuaraan atletik 10 Km di tingkat Palembang baru-baru ini, atlet putera kita menjadi juara, sementara atlet puteri menjadi runner up. Namun mereka belum bisa ikut bersaing dalam Seleknas untuk SEA Games.
Pengertian dalam mensukseskan SEA Games ini saya berharap meskipun SEA Games dilaksanakan di Kota Palembang bukan berarti hanya domainnya orang Palembang saja, tetapi masyarakat Muara Enim harus turut berperan. Saya memberikan himbauan kepada dinas/instansi punya kesempatan untuk berperan dalam mensukseskan SEA Games ini. Namun dengan melakukan koordinasi, misalnya dalam opening ceremony dengan mengatur jadwal sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan. Contohnya bagi yang sudah mengikuti opening ceremony tidak lagi mengikuti closing ceremony, artinya bergantian. Ketika menyaksikan pertandingan juga secara bergantian. Intinya, ikut berperan tetapi tidak berarti harus meninggalkan tanggung jawab pada
foto: doc.humas & protokol Muara Enim
Dalam membangunnya ini kita juga akan mencari solusi dengan mengajak pihak ketiga. Di Muara Enim ada beberapa perusahaan yang sudah mulai bergerak di bidang eksplorasi batubara. Mudah-mudahan dengan
adanya bantuan dana dari perusahaan tambang batubara yang baru memulai melakukan eksplorasinya pembangunan hutan kota itu akan segera terwujud.
Apakah ada atlet dari Muara Enim yang ikut berpartisipasi dalam SEA Games kali ini?
Namun paling tidak kita telah memberikan spirit kepada olahragawan di Muara Enim dengan menyediakan sarana olahraga yang representatif. Saya berharap mereka bisa memanfaatkan fasiltas olah raga yang ada untuk meraih prestasi. Dengan berlatih sebaik-baiknya hingga di kemudian hari kita bisa menyaksikan ada atlet dari Muara Enim yang berlaga membawa nama bangsa di even internasional. Ada program khusus yang telah atau akan Anda laksanakan? Dalam melaksanakan pembangunan saya melakukannya seperti air yang mengalir, saya melaksanakan secara bertahap sesuai dengan Visi Muara Enim, yaitu Sehat. Sehat dalam pengertian tidak hanya suatu kegiatan berobat ke rumah sakit gratis lalu sehat. Bukan itu. Bagian dari sehat itu, ya berolahraga. Dalam mendorong untuk mencapai prestasi di bidang olah raga saya tidak bosan-bosan memberikan spirit kepada semua atlet, semua cabang olahraga yang ada di Muara Enim untuk memanfaatkan sarana olah raga ini sehingga kita mempunyai bibit-bibit atlet yang betul-betul dari Bumi Serasan Sekundang. Tidak mendatangkan atlet-atlet dari luar, apa lagi sampai membeli atlet. Bagaimana dengan investasi di Muara Enim?
Bupati Muara Enim Ir Muzakir Sai Sohar saat berkunjung di lokasi Geo Thermal di Kec Semendo Darat Laut.
Saya memberikan kesempatan seluasluasnya kepada para investor yang ingin menanamkan investasinya di Muara Enim. Kita juga memberikan
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
35
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Kemudahan seperti apa? Saya ambil contoh, jika ada beban yang memberatkan pengusaha kita turunkan. Misalnya biaya beban, jika pengusaha merasa berat akan kita turunkan, sehingga mereka betul-betul dapat melaksanakan aktivitas investasi di Muara Enim dengan meniadakan biaya yang tidak semestinya. Selain itu kita juga memberikan keringanan dalam mengurus perizinan. Kita jemput bola, silahkan mereka berinvestasi , setelah jalan baru kita review kembali soal beban kewajiban mereka, sehingga pajak daerah yang kita dapatkan dari investasi bisa dinikmati masyarakat Muara Enim ini. Sektor SDA apa saja yang menjadi unggulan Kabupaten Muara Enim? Sumber Daya Alam (SDA) di Muara Enim sungguh luar biasa, sebut saja batubara. Sumber daya batubara yang ada di Muara Enim berjumlah 13.563,21 juta ton. Angka ini adalah merupakan 23,57 persen dari sumber daya nasional. Saat ini produksi batubara yang dihasilkan baru mencapai sekitar 20 juta ton per tahun. Belum lagi minyak dan gas bumi, semua ada di Muara Enim. Dan yang belum digarap secara maksimal adalah energi geothermal. Energi geothermal yang ada di Kecamatan Semendo Darat Laut (SDL) merupakan cadangan 30 persen dari total cadangan geothemal dunia. Ini semua menunggu investor untuk menggarapnya. Jika segala potensi SDA yang ada ini bisa dimanfaatkan secara optimal, tentu saja hal ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat di Bumi Serasan Sekundang ini.
Hari Kesaktian Pancasila, saya mempertajam kembali pentingnya persatuan dan kesatuan. Saya tidak menghendaki adanya perpecahan seperti yang tejadi di daerah lain. Artinya, kesaktian Pancasila itu harus dilestarikan dan betul-betul dihayati serta ditanamkan dalam diri kita sehingga menjadi jati diri bagi anak bangsa ini. Terjadinya perpecahan ini menurut saya, karena kita tidak memahami kesaktian Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Kita satu bangsa, mengapa harus terpecah-pecah, ya karena tidak memahami. Inilah yang saya dorong dengan kondisi keamanan dan kenyamanan suatu daerah akan membuat kita bisa beraktivitas dengan maksimal. Termasuk para investor dari luar yang ingin berinvestasi di Bumi Serasan Sekundang ini. Jika banyak investor yang menanamkan modalnya di daerah ini, tentu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, sesuai dangan salah satu Visi Kabupaten Muara Enim yakni Sejahtera (SMAS/
Sehat, Mandiri, Agamis, dan Sejahtera). SEA Games yang akan diselanggarakan di Palembang bertepatan dengan HUT Muara Enim. Apa maknanya bagi Anda? Memang SEA Games dan HUT Muara Enim kebetulan bersamaan. Untuk menyelaraskan, karena kita bagian dari Sumsel, maka memberi keleluasaan waktu untuk acara SEA Games dulu. Kita akan melihat secara menyeluruh apa yang akan didapat dari SEA Games ini. Selain mendatangkan orang luar ke Palembang, kita juga akan melihat apa orang Muara Enim akan memberikan kontribusi dengan adanya SEA Games ini. Khusus kepada masyarakat Muara Enim, saya mengimbau agar dapat memanfaatkan ajang ini untuk mempromosikan apa yang bisa dijual dalam ajang ini, sehingga momen dari ulang tahun Muara Enim yang ke-65 ini suatu saat nanti Muara Enim harus bisa menjadi penyelengara even-even international. Itu harapan kita. ] foto: doc.humas & protokol Muara Enim
keamanan dan kenyamanan bagi investor dan beberapa kemudahan.
Terkait keinginan anda untuk mendatangkan investor agar mau menanamkan investasinya di Muara Enim, apa imbauan Anda kepada masyarakat Muara Enim? Saya menyampaikan kepada masyarakat Muara Enim, agar betulbetul menjaga persatuan dan kesatuan yang selama ini telah berjalan dengan baik. Kemarin, dalam peringatan
36
Bupati Muara Enim Ir Muzakir Sai Sohar melakukan Jump Ball saat pembukaan pertandingan basket antar pelajar.
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Nama Tempat/Tanggal Lahir Agama Status Hobi Alamat Pekerjaan Pendidikan terakhir
: Ir Muzakir Sai Sohar : Lahat,17 September 1956 : Islam : Kawin : Volly Ball : Jl Sultan Mahmud Badarrudin II , Muara Enim : Bupati Kabupaten Muara Enim : S1
Istri Pekerjaan
: Shinta Paramita Sari SH. M.Hum. : Dosen
Riwayat Pendidikan : 1. SD Persit Palembang 2. SMP Xaverius Palembang 3. SMA Negeri 1 Palembang 4. Unsri , Teknik Kimia Organisasi Poltik : Partai Golkar Organisasi Sos/Masy : 1. PKPPI 2. Kosgoro 3. AMPI 4. Pemuda Pancasila 5. Pemuda Panca marga 6. MKGR 7. PMPB
: Selesai 1969 : Selesai 1972 : Selesai 1975 : Selesai 1983
foto: doc.humas & protokol Muara Enim
Biodata
Jabatan Organisasi : 1. Dewan Pembina 2. Dewan Penasehat 3. Dewan Pertimbangan Riawayat Pekerjaan : 1. Kontraktor 1988-2008 2. Anggota DPRD Muara Enim 1999-2004 3. Wakil Ketua DPRD Muara Enim 2004-2008 4. Wakil Bupati Muara Enim 2008-2009 5. Bupati Muara Enim 2009-Sekarang
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
37
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Maksimalkan SDA untuk Membangun Muara Enim foto: doc.humas & protokol Muara Enim
Kabupaten Muaraenim memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang luar biasa. Potensi SDA tersebut menjadi magnet bagi investor menanamkan investasinya dalam pengelolaan SDA di Muaraenim. Apa yang dilakukan Pemkab Muaraenim untuk menarik investor tersebut?
K
abupaten Muara Enim yang mempunyai luas wilayah 9.140,50 km2 terletak pada 40-60 Lintang Selatan (LS) dan 1040-1060 Bujur Timur, memiliki potensi sumber daya alam yang cukup melimpah. Dengan potensi sumber daya alamnya, maka ABPD Muaraenim setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Muara Enim pada 2011 sebesar Rp 1.150.855.055.877. Sementara APBD untuk 2012 diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 1,94 persen atau sebesar Rp1.173.183.030.348. Kabupaten yang berpenduduk 717,717 jiwa tersebar di 22 kecamatan dan
38
326 desa/kelurahan, memiliki potensi kekayaan alam yang luar biasa untuk memajukan perekonomian di kabupaten yang dialiri Sungai Enim ini. Peluang investasi terbuka lebar. Salah satu kekayaan alam di Muara Enim yaitu kandungan batubara yang mencapai 13,64 miliar ton dengan cadangan terukur sebanyak 6,25 miliar ton. Karena itu, Bumi Serasan Sekundang menjadi tujuan investasi yang menarik bagi para investor yang bergelut di bisnis pertambangan khususnya batubara. Hingga saat ini, pengelolaan sumber daya alam batubara belum dapat diupayakan secara maksimal. Hingga 2010 produksi penambangan batubara di daerah ini baru menghasilkan kurang dari 11 juta ton pertahun. Produksi
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
terbesar dilaksanakan oleh BUMN pertambangan yakni PT Bukit Asam (persero) Tbk, dengan total produksi sekitar 15 juta ton pertahun. Sementara sisanya dihasilkan oleh beberapa perusahaan swasta yang baru mulai beroperasi beberapa tahun belakangan. Potensi kekayaan alam di daerah ini tidak hanya sebatas batubara. Minyak dan gas bumi serta geothermal (panas bumi) juga terdapat di daerah ini. Dari data terakhir disebutkan cadangan minyak bumi di daerah ini mencapai 252.397 million stock tank barrel sedangkan cadangan Gas Bumi mencapai 12,477 billion standard cubic feet. Untuk pengelolaan migas tersebut saat ini dilakukan manajemen PT Pertamina E&P Region Sumatera bersama perusahaan Join Opration Bodynya (JOB) dan beberapa perusahaan lainnya. Potensi sumber daya alam lainnya yaitu geothermal (panas bumi) yang terdapat di daerah hulu Kabupaten Muara Enim, tepatnya di Kaki Bukit Barisan di Kecamatan Semende Darat Laut (SDL) dan Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU). Tak tanggungtanggung total cadangan terukur panas bumi di kedua daerah tersebut mencapai 470 Mega Watt Energy. Seperti diketahui total volume cadangan panas bumi dunia 40 persen berasal dari perut bumi negara kita. Dan separuhnya terdapat di Kabupaten Muara Enim. Potensi geothermal yang berada di daerah itu merupakan penghasil energi panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Energi geothermal ini merupakan energi yang sangat ramah lingkungan dan tidak akan habis karena sumber panas bumi berasal dari magma di pusat bumi yang akan menghasilkan uap setelah diinjeksi dengan air. Jika ini dimanfaatkan dengan baik, tentu saja, dapat memberikan kontribusi yang
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Namun sayangnya, dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa ini, masyarakat Kabupaten Muara Enim belum dapat menikmatnya. Karena sumber daya alam yang besar ini belum tergarap secara maksimal. Tak hanya itu, kontribusi dari sisi pendapatan daerah juga belum memproleh tambahan secara signifikan. Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Muara Enim untuk menarik para investor agar mau menanamkan modalnya di daerah ini. Saat ini ada 55 perusahaan pertambangan batubara yang telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan menanamkan investasinya di Muara Enim. Namun dari jumlah itu, baru 15 perusahaan yang melakukan eksploitasi dan produksi. Jika perusahaan yang telah mendapatkan IUP ini segara melakukan kegiatan eksploitasi produksi, tentunya penerimaan daerah dari sektor pertambangan batubara cukup tinggi. Saat ini pendapatan daerah dari pertambangan sektor batubara yang tertinggi baru dari PTBA. Penerimaan daerah dari batubara tersebut berupa royalti, PBB pertambangan, sumbangan pihak ketiga, dan landren. Menurut Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar, tersendatnya investasi pertambangan itu karena adanya persoalan mengenai lahan. ”Sebagian lahan pertambangan yang telah dikeluarkan Izin Usaha Pertambangannya (IUP) kepada perusahaan tersebut berada di kawasan hutan. Inilah persoalan yang paling rumit untuk menyelesaikannya,” jelas Muzakir.
tangan menghadapi persoalan yang dialami perusahaan yang telah menanamkan investasinya. Pihaknya sedang berupaya membantu perusahaan–perusahaan tersebut untuk mendapatkan izin pinjam pakai hutan seperti yang disyaratkan oleh Kementerian Kehutanan. Di sisi lain, Jaminan Reklamasi (Jamrek) setelah melakukan penambangan juga menjadi persoalan tersendiri. Hal ini penting karena menyangkut Lingkungan Hidup. “Tentu kita tidak ingin penambangan yang dilakukan tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Artinya daerah memang harus memberdayakan segala potensi yang ada untuk menambah PAD. Namun kegiatan itu jangan sampai merusak lingkungan,” kata Muzakir. Dengan berbagai kendala yang ada, Kabupaten Muara Enim sangat dirugikan. Belum beroperasinya perusahaan-perusahaan penambangan tersebut tentu saja berdampak pada sisi penerimaan daerah dari sektor pertambangan batubara. Bisa dibayangkan jika perusahaan– perusahaan tersebut sudah berproduksi dampak positif yang akan terjadi. Dengan bertambahnya pendapatan daerah yang signifikan, Pemkab Muara Enim tentu dapat secara maksimal melaksanakan kegiatan pembangunan yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat di daerah itu. Selain SDA, Kabupaten Muara Enim juga memiliki tempat tujuan wisata yang cukup beragam. Misalnya Air Terjun Curup Tenang yang memiliki ketinggian 99 meter di desa Bedegung, kecamatan Tanjung Agung. Untuk wisata budaya di Muara Enim terdapat Candi Bumi Ayu yang terletak di Kecamatan Tanah Abang. Candi ini merupakan satu-satunya komplek percandian di Sumatera Selatan. Keistimewaan Candi Bumi Ayu yang merupakan peninggalan Hindu aliran Siwa ini merupakan komplek percandian terbesar di luar pulau Jawa. Dari hasil penelitian disebutkan bahwa candi-candi ini merupakan tiruan candi Prambanan di Jawa Tengah. Sementara di sektor pertanian Muara Enim merupakan salah satu daerah lumbung pangan di Provinsi Sumatera Selatan. Sektor perkebunan juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan di daerah ini. Perkebunan kelapa sawit dan karet juga banyak terdapat di Muara Enim. Dengan segala potensi yang ada, tidak salah jika Muara Enim merupakan salah satu tujuan investasi di Sumsel. Jika dikelola secara benar tentu saja hal ini bisa memberikan pendapatan yang besar bagi Pemkab Muara Enim,sehingga keinginan untuk mewujudkan Muara Enim SMAS (Sehat Mandiri Agamis dan Sejahtera) dapat segera terwujud. ] Amri foto: doc.Topik
cukup besar di tengah krisis energi yang melanda Indonesia saat ini.
Sebagaimana diketahui, jika lahan penambangan terdapat di kawasan hutan, perusahaan yang sudah memiliki izin ekploitasi tidak serta merta bisa melakukan kegiatan penambangan. Untuk melakukan kegiatan ekploitasi, perusahaan yang bersangkutan harus memperoleh izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan. Menurut Muzakir, pihak Pemkab Muara Enim tentu saja tidak berpangku
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
39
foto: doc.topik/Adang S
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Wakil Walikota Lubuk Linggau, SN
Prana Putra Sohe
Membangun Linggau dengan Akhlak yang Baik Kota Lubuk Linggau merupakan salah satu kota di Sumatera Selatan yang mengalami kemajuan yang cukup pesat dalam perekonomian. Namun hal itu tidak membuat kota yang sekarang dipimpin H Riduan Effendi sebagai Walikota dan SN Prana Putra Soehe sebagai wakil ini menjadi terlena. Duet ini terus mencari terobosan untuk membuat Kota Lubuk Linggau semakin maju.
P
embangunan di Lubuk Linggau tak hanya memprioritaskan dari sisi pembangunan fisik saja tetapi pembangunan non fisik juga mendapat perhatian besar. Menurut Wakil Walikota Lubuk Linggau, SN Prana Putra Sohe, pembangunan non fisik sangat diperlukan. Salah satunya adalah pembangunan karakter bangsa. Prana Putra mengatakan, pembangunan karakter bangsa ini sangat dibutuhkan ditengah era globalisasi sekarang ini. Hal ini bisa dimulai dengan memberikan anggaran tersendiri untuk pemberdayaan masyarakat. “Pola yang ada sekarang, masyarakat masih diberdayakan, bukan berdaya,� kata Prana. Dia mencontohkan masih setengahsetengahnya dalam pemberdayaan masyarakat. Saat ini anggaran untuk
40
pemberdayaan masyarakat 80 persen masih milik SKPD/Dinas (pemerintah). Tidak penuh diserahkan kepada masyarakat sebagai pelaksana. Prana menilai, program BLT yang diluncurkan pemerintah cukup bagus, tetapi program ini hanya untuk orang yang kurang mampu. Kemudian PNPM lebih banyak mengurusi soal pembangunan fisik dan ekonomi. Nah program yang membentuk karakter bangsa ini apa, tidak ada kan? Sedangkan kegiatan yang diselenggarakan masyarakat atau elemen masyarakat untuk membangun kebersamaan dan gotong royong misalnya, hampir tidak ada. Karena tidak ada lagi anggarannya. Sekarang pemerintah seharusnya berpikir bagaimana membangkitkan kembali aktifitas di masyarakat non fisik dengan memberikan dana bantuan
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
dengan membuat stimulus ke masingmasing kelurahan untuk modal mereka mengadakan aktifitas non fisik itu. Dari rangkaian itu selain akan muncul publik figur, juga silaturahim diantara masyarakat benar-benar terjalin bukan hanya sebatas ceremony seperti yang diadakan oleh SKPD-SKPD seperti sekarang ini. Mengumpulkan orang, ngasih amplop lalu pulang. Bukan itu yang kita harapkan, tapi kegiatan yang betul-betul diselenggarakan oleh masyarakat. Bisa di bayangkan kalau ada kegiatan misalnya pertandingan bola volley antar RT di suatu kelurahan. Setiap sore akan ada aktifitas latihan, masyarakat akan berkumpul. Disini akan terlihat jika ada yang di rumah tapi tidak keluar. Kenapa dia tidak keluar, Siapa orang itu? jika orang tersebut punya niat jahat, atau teroris misalnya, akan cepat terdeteksi.
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI Tidak seperti sekarang ini, kita tidak tahu siapa tetangga kita. Inilah yang harus kita cegah. Prana mengungkapkan sebagai wakil walikota dia sudah mempersiapkannya. Sebagai langkah awal, setiap bulan sudah memberikan anggaran sebesar Rp3 juta rupiah per bulan per kelurahan. Untuk mengadakan kegiatan. Entah itu untuk kegiatan olah raga, seni maupun kegiatan sosial. Anggaran itu diluar dari dana SKPD atau Karang Taruna yang sudah ada. Kegiatan ini dilakukan olah kumpulan organisasi pemuda. Saat ini di Kota Lubuk Linggau ada 72 Kelurahan, paling tidak dalam satu hari ada dua kelurahan yang mengadakan kegiatan, satu minggu artinya ada 18 kelurahan. Jika pada tanggal tertentu akan diadakan lomba di bidang olah raga atau seni, paling tidak mereka akan mengadakan latihan sebulan sebelumnya. Ini berarti silaturahim antara mereka akan terjadi dalam waktu yang cukup lama. Rangkaian kegiatan ini bisa membentuk karakter bangsa. Membangkitkan lagi jiwa kekeluargaan dan gotong royong. Dengan itu kita bisa berharap masalah-masalah yang ada sekarang ini, seperti narkoba misalnya, akan bisa teratasi. Dalam jiwa manusia khususnya para pemuda, ada keinginan bagaimana mengaktualisasi diri, mendapatkan jati dirinya. Pemerintah memberikan peluang untuk itu. Begitu juga dengan para pelajar kita. Menurut Prana, salah satu cara untuk mengatasi kenakalan para pelajar ini dengan aktifkan kembali kegiatan ekstra kurilkuler. Agar mereka bisa mengaktualisasikan diri dalam menggali potensi dirinya. �Sekolah diwajibkan melakukan kegiatan ekstra kurikuler, mengadakan classmeeting dan pertandingan antar sekolah. Paling tidak antar dua sekolah dahulu. Kalau takut mereka berkelahi misalnya, ya adakan pertandingan catur. Masih juga mau berkelahi, kita adakan pertandingan tinju antar sekolah,� tutut Prana.
Menurut Prana, peran guru sangat penting. Seharusnya bagaimana mereka bisa mengefektikan anggaran yang cukup besar sekarang ini untuk kepentingan kader-kader bangsa yang seharusnya yang jadi pemikiran. Bukan bagaimana cara menghabiskan anggaran itu, tapi bagiamana membuat anggaran efektif ini untuk memajukan kader-kader bangsa ini kedepan. Pelajar diberikan porsi dana sendiri dengan mengoptimalkan ekstrakurikuler, mengaktifkan kembali kegiatan seperti class meeting, pertandingan persahabatan antar sekolah. Itu yang harus dilakukan sekolah. Untuk memajukan kader-kader bangsa Prana menekankan, pentingnya pembentukan karakter akhlak. Itu hal yang paling utama dalam pembangunan ke depan, karena tatanan nilai kita sudah bergeser. Di zaman globalisasi sekarang ini, kalau kita ingin tahu sesuatu cukup browsing di internet, dengan mudah kita akan menemukan apa yang kita cari. Nah, kalau akhlak susah. Karena akhlak ini mesti dibentuk sejak dini. Anak-anak itu sejak dini kita ditanamkan nilainilai kebaikan. Misalnya diajari tolong menolong. Kita tentu saja bersyukur jika anak itu rajin mengaji, rajin sholat. Tetapi itu bukan jaminan anak itu akhlaknya menjadi benar. Kenapa? Karena anakanak kecil itu belum paham, belum punya akal pikiran. Untuk dia tahu saja tidak apa-apa. Tetapi untuk memahami dia belum bisa, karena dia belum punya akal. “Kita harus konsen kearah pembentukan akhlak ini, dibandingkan kita hanya berpikir tentang ekonomi kerakyatan, tentang infrastruktur. Karena itu kewajiban yang harus dijalani. Tetapi yang paling penting pembentukan akhlak ini. Tujuannya adalah untuk mengembalikan karakter bangsa ini yang sudah hilang yakni, kekeluargaan dan gotong royong. Dua faktor ini bisa dikatakan sudah hilang,� kata Prana. Lebih lanjut dia mengatakan, faktor ini harus dibangkitkan lagi. Dimulai
dengan pembentukan akhlak dan memberdayakan masyarakat dengan memberikan anggaran yang jelas kepada elemen masyarakat untuk mengadakan kegiatan sendiri. Artinya semua elemen masyarakat penuh dengan aktifitas yang murni dilakukan oleh elemen masyarakat itu sendiri. Bukan oleh SKPD, jika dilakukan oleh SKPD, dana yang sampai ke masyarakat tentu akan berkurang karena banyak potongan. Dan hasilnya tentu tidak akan maksimal. Kedepan, hal yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat ini anggarannya harus betul-betul diserahkan kepada masyarakat. Pemerintah/SKPD hanya bertindak sebagai fasilitator saja. Pelaksanaannya harus dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Supaya pemberdayaan masyarakat itu betul-betul maksimal. Jadi ke depan, pembentukan akhlak ini adalah hal yang paling utama untuk membangun karakter bangsa ini khususnya masyarakat Lubuk Linggau. Sementara pembangunan dibidang ekonomi dan infarstruktur itu adalah suatu keharusan. Dengan memperbanyak kegiatankegiatan di elemen masyarakat atau paling tidak mereka diberikan sosialisasi betapa pentingnya pembentukan akhlak nilai kebaikan ini. Jika itu bisa dilakukan kita bisa berharap jati diri kita sebagai bangsa yang penuh kekeluargaan dan gotong royong dapat kembali. Prana mengajak masyarakat Lubuk Linggau khususnya, untuk berbuat sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing. Mari kita tanamkan niat membangun sejak dini khususnya daerah kita Lubuk Linggau ini dengan tidak memandang suku, ras dan agama. Mau dari Minang, dari Medan, Jawa, keturunan Tionghoa ketika mereka menjadi masyarakat Lubuk Linggau, berbuatlah sesuatu untuk Linggau. Dan untuk berbuat kebaikan mulailah dari diri kita sendiri, keluarga, baru kemudian lingkungan. Kalau itu dilakukan, kita akan melihat bangsa ini menjadi bangsa yang maju, makmur dan sejahtera. ] Amri
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
41
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Impian Pagaralam Penghasil Pertanian Organik Sumsel
Djazuli meyakini bidang agrobisnis akan dapat mendukung terwujud program unggulan pertanian organik itu. Kendati semula Pagaralam merupakan sebuah daerah pemekaran, menurut Djazuli, daerah ini memiliki letak yang strategis untuk menjadi sentra atau lumbung hasil-hasil produk organik mulai dari berbagai jenis sayuran, buah-buahan, dan palawija. "Pertanian organik itu bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat yang luar biasa. Mari kita kembalikan posisi Pagaralam yang dulu pernah sebagai daerah penghasil aneka ragam komoditas baik sayuran maupun buahbuahan terkenal di Sumsel," ujar dia.
Hawa alam Kota Pagaralam yang sejuk memberikan peluang besar untuk menggarap sektor pertanian. Ini bisa dimaklumi karena sektor pertanian Kota Pagaralam, Sumatera Selatan merupakan daerah produsen terbesar terutama komoditas sayuran yang mencapai 6.735,85 ton setiap bulan. Potensi ini menjadi pendukung utama bagi Kota Pagaralam sebagai sentra pertanian organik di Sumsel.
foto: doc.topik/Adang S
S
endi perekonomian masyarakat di berbagai sektor terus dibangun. Bukan hanya infrastruktur yang diperkuat, tapi perilaku masyarakat petani yang semula cenderung hanya berpikir jangka pendek, secara perlahan diubah agar mampu berpikir jauh ke depan untuk kemajuan bidang pertanian melalui sistem pertanian organik. "Kami ingin agar kesejahteraan masyarakat petani di Kota Pagaralam meningkat, mengingat sayuran organik memiliki peluang yang cukup besar dan pangsa pasar cukup luas," kata Wali Kota Pagaralam, H Djazuli Kuris.
Langkah revitalisasi di bidang pertanian tersebut diarahkan untuk meningkatkan angka produksi, sekaligus penerapan sistem pertanian yang berbasis organik. Harapan itu memang bukan mudah untuk dijalankan, kata Djazuli. Apalagi, kondisi perubahan iklim akibat pemanasan global (global warming) menjadi momok yang menakutkan bagi kehidupan masyarakat terutama petani di seluruh penjuru daerahnya saat ini.
Namun di Pagaralam sudah dilakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi, agar pengembangan bidang pertanian tetap dapat berjalan dengan baik, meskipun ada ancaman perubahan iklim yang ekstrim, di antaranya dengan peningkatan kawasan hutan kota dan kawasan lindung setempat. "Kami hingga tahun 2010 sudah menanam sekitar 4,7 juta pohon penghijauan sebanyak 62 jenis termasuk yang bernilai ekonomis, seperti mangga, durian, petai, sukun, sawo, dan beberapa jenis tanaman lainnya," kata dia.
Menurut Djazuli, perubahan iklim itu akan mengganggu kehidupan pertanian di Tanah Air, termasuk di Kota Pagaralam yang akan berujung pada gangguan atas ketahanan pangan dan penurunan produksi hortikultura.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagaralam, Jumaldi Jani, menambahkan bahwa pertanian khususnya budidaya tanaman hortikultura yang menerapkan pertanian secara organik, jauh lebih baik
42
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
ketimbang delapan tahun lalu. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagaralam pun mencatat hingga November 2010, rata-rata produksi komoditas sayuran mencapai 6.735,85 ton per bulan, luas panen mencapai 333 hektar, serta luas areal tanam 398 hektar. Dia merincikan, dari luas panen itu, komoditas kubis memiliki produksi tertinggi sebanyak 1.653,86 ton dengan luas panen 60 hektar, produksi wortel sebanyak 1.270,3 ton dengan luas panen 56 hektar, dan ketimun berada di urutan ketiga dengan angka produksi rata-rata sebanyak 900 ton. Selama tahun 2009, produksi tanaman kentang sebanyak 1.4630 ton, luas
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI panen 16 ha, luas tanaman 19 ha, produksi tanaman cabai sebanyak 139 ton dengan luas panen 76 ha, luas tanam 150 ha, dan kubis dengan produksi sebanyak 54.785 ton dan luas panen 288 ha, luas tanam 303 ha serta produksi buncis 131 ton, luas panen 98 ha, dengan luas tanam 135 ha. "Memang angka produksi komoditas pertanian terutama hortikultura di Pagaralam cukup tinggi. Tentu saja, ini berkat kerja keras dan pengembangan yang terus dilakukan, baik itu varietas komoditas tanaman hortikultura, pengembangan teknologi, dan kemampuan petani merealisasikan pertanian organik," kata Jumaldi lagi.
Pilihan Strategis
Semua itu diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat tani di Kota Pagaralam, sekaligus sebagai penyangga ketahanan pangan, melalui revitalisasi pertanian yang pada akhirnya dapat memperkuat ekonomi kerakyatan, ujar dia pula. "Langkah ini juga termasuk upaya penanggulangan masalah kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan pendapatan masyarakat petani," kata dia.
Soal peluang pasar, ujar dia, kuncinya ada pada masyarakat petani. Bila mereka dapat memproduksi secara kontinu, saya yakin pasarnya bisa dijamin, apalagi ada jaminan tanpa racun dan ramah lingkungan, kata pria kelahiran Pagaralam, 28 Juli 1959 ini. Menurut Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pagaralam, Hellen Phornica, untuk mensosialisasikan sekaligus memperkenalkan pertanian organik komoditas unggulan hortikultura, Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam siap membentuk kawasan hortikultura bebas pestisida. Kawasan hortikultura itu, kata dia, cukup beralasan untuk terus dikembangkan, apalagi dari hasil pemeriksaan laboratorium mutu dinyatakan sejumlah komoditas unggulan masih memiliki kadar pestisida 0,01 persen. "Sayuran yang ditanam masyarakat petani Dempo Utara, misalnya, dari hasil pemeriksaan di laboratorium mutu kadar pestisidanya di bawah 0,01 persen. Nantinya di daerah tersebut akan dipasangkan baliho bertuliskan kawasan hortikultura bebas pestisida," kata Jumaldi.
foto: doc.topik/Adang S
Ke depannya, kata Jumaldi lagi, Pagaralam harus dapat menjadi salah satu daerah penyangga kebutuhan pangan di Sumsel. Dia mengakui, tantangan merealisasikan sistem pertanian organik itu, antara lain
masih minim pengetahuan masyarakat petani terhadap manajemen pola tanam. "Kami akan terus berusaha menganjurkan petani untuk bercocok tanam secara bergilir," ujar dia.
Salah satu hasil komoditi tanaman pangan yang banyak di produksi di Pagar Alam.
Kawasan pengembangan buahbuahan di Pagaralam akan diarahkan di wilayah Dempo Utara, mengingat selain persediaan lahan cukup luas mencapai sekitar 3.000 hingga 6.000 hektare, daerahnya juga dinilai cocok membudidayakan buah-buahan itu. Jadi, kata dia, siapa pun yang datang ke Pagaralam dapat menikmati komoditas hortikultura yang siap konsumsi, tanpa harus dimasak dan tidak mengandung racun atau zat berbahaya. Menurut dia, produksi tomat, cabai, kentang, dan kubis merupakan potensi unggulan hortikultura Kota Pagaralam. Karena itu, ke depan untuk memperoleh benih kentang, petani Pagaralam tidak perlu lagi bergantung dari Bandung, Jawa Barat atau daerah lainnya, karena mampu menghasilkan sendiri. "Biasanya petani membeli benih kentang itu ke Pengalengan, Jawa Barat. Saat ini petani lokal sudah ada yang melakukan penangkaran benih kentang, bahkan sudah mampu memenuhi kebutuhan benih di kabupaten dan kota Sumsel termasuk Lampung," paparnya. Kerja keras membudidayakan tanaman organik selama periode 20092010, membuat Pemkot Pagaralam melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura berhasil mengukir sejumlah prestasi baik di kancah nasional maupun regional. Prestasi yang berhasil diraih Kota Pagaralam dalam pengembangan tanaman pangan hortikultura, yaitu penghargaan Presiden RI kepada Wali Kota Pagaralam H Djazuli Kuris atas keberhasilan menciptakan penanaman komoditas hortikultura yang benar dan ramah lingkungan. Kota Pagaralam pernah pula mendapatkan bantuan 3.000 batang krisan dari Kementerian Pertanian. Bantuan itu hanya diberikan kepada daerah yang berhasil meningkatkan produktivitas bunga krisan. Berdasarkan hasil pengujian Direktorat Jenderal Balai Pengujian Mutu Hortikultura Pusat, ternyata mutu jenis sayuran Pagaralam berada di bawah ambang batas. ] Gk/bbs
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
43
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Empat Lawang,
Yang Muda Yang Berpacu Sebagai kabupaten baru Empat Lawang memang menawarkan peluang investasi yang menarik. Namun Pemkab Empat Lawang, mengharapkan agar investor yang datang tidak hanya sekadar menanam modal saja serta tidak mementingkan sisi komersil semata, tetapi juga harus memberi nilai tambah bagi masyarakat yang ada sekitar tempat usahanya. Sehingga peningkatan ekonomi masyarakat dapat tercapai.
K
abupaten Empat Lawang terletak antara 3,25 derajat sampai dengan 4,15 derajat Lintang Selatan, 102,37 derajat sampai dengan 103,45 derajat Bujur Timur. Kabupaten Empat Lawang dengan wilayah seluas 2.391.87 kilometer per segi dengan batasan wilayah sebelah Utara berbatasan dengan kabupaten Musi Rawas, Sebelah Selatan berbatasan dengan kabupaten Lahat dan kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lahat, Sebelah Barat Berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Secara makro ekonomi, kondisi perekonomian Kabupaten Empat Lawang di implementasikan oleh Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) yang didalamnya memuat berbagai indikator ekonomi baik secara pendekatan output maupun menurut penggunaannya, Pendapatan Perkapita, Pertumbuhan Ekonomi serta tingkat inflasi. Salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu daerah adalah pertumbuhan ekonomi, yang diukur dari perbedaan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perhitungan PDRB dengan metode pertama dilakukan dengan menjumlahkan total output dari masingmasing. Angka pertumbuhan ekonomi yang akan datang akan memegang foto: doc. humas & Protokol Empat Lawang
Secara administratif, Kabupaten
Empat Lawang di bagi dalam 7 wilayah kecamatan yang mencakup 154 desa / 503 kelurahan (dusun). Jumlah penduduk kabupaten Empat Lawang tahun 2010 berjumlah 220.694 jiwa/ orang dengan kepadatan penduduk sebesar 92,27 penduduk perkilometer persegi. Kecamatan terpadat adalah kepadatan penduduk 164.48 penduduk per kilometer persegi sedangkan kecamatan yang memiliki kepadatan paling rendah adalah kecamatan Ulu Musi dengan kepadatan 63,67 penduduk perkilometer persegi.
44
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI peranan yang sangat penting dalam perencanaan, misalnya, angka pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar makro yang penting dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja pemerintah daerah Kabupaten Empat Lawang setiap tahunnya. Kegiatan perekonomian disetiap daerah tumbuh karena bermacam aktifitas/kegiatan ekonomi yang timbul di daerah tersebut. Untuk mengamati dan menganalisis perekonomian suatu daerah, maka kegiatan perekonomian dikelompokkan ke dalam sembilan sektor atau lapangan usaha. Pengelompokan tersebut dimaksudkan untuk melihat gambaran sektor sektor ekonomi yang menentukan dan berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi di daerah tersebut, seperti yang tercakup di dalam PDRB. Pada tahun 2008, PDRB Kabupaten Empat Lawang mencapai Rp. 1.670.590 juta (atas dasar harga berlaku). Untuk PDRB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp. 858.707 juta. Adapun selama kurun waktu tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, PDRB Kabupaten Empat Lawang atas dasar harga berlaku berkembang sebesar 66,27 persen dan berdasarkan harga konstan berkembang sebesar 19,07 persen. PDRB juga merupakan pengukuran atas nilai tambah yang timbul akibat adanya berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu daerah. Data PDRB tersebut menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimilikinya menjadi suatu proses produksi. Struktur perekonomian digunakan untuk melihat pergeseran yang terjadi dari sektor primer ke sektor sekunder dan sektor tersier. Indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah salah satunya dapat dilihat dari pergeseran kontribusi sektor primer ke sektor sekunder dan tersier, maksudnya sektor primer mempunyai kecenderungan menurun, sebaliknya sektor sekunder dan tersier cenderung mengalami kenaikan. Jika kondisi tersebut terjadi pada suatu daerah, berarti daerah tersebut telah menunjukkan adanya kemajuan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi secara riil yang diikuti dengan
perubahan harga yang cepat pada setiap sektor ekonomi mengakibatkan struktur ekonomi dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Sektor yang mengalami pertumbuhan cepat dan disertai harga yang meningkat tajam akan menggeser peranan sektor yang menunjukkan pertumbuhan dan harga yang meningkat lambat dalam perekonomian. Sektor yang dominan dalam membentuk perekonomian Kabupaten Empat Lawang adalah sektor primer, yaitu dengan kontribusi sebesar 49,12 persen terhadap total PDRB. Kontribusi terbesar berikutnya berasal dari sektor tersier, sebesar 32,71 persen dan terakhir sebesar 18,17 persen disumbang oleh sektor sekunder. Pada sektor primer, sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar (47,16 %), bahkan terbesar diantara sektor-sektor lainnya. Untuk sektor tersier, kontribusi terbesar berasal dari sektor jasa-jasa dan sektor perdagangan, hotel & restoran (masingmasing sebesar 12,70 persen dan 12,42 persen). Subsektor pemerintahan umum merupakan subsektor yang kontribusinya dominan dalam sektor jasa-jasa, yaitu sebesar 9,29 persen, sementara pada sektor perdagangan, hotel & restoran didominasi oleh sub sektor perdagangan besar & eceran, yaitu sebesar 11,67 persen. Sektor industri pengolahan dan sektor bangunan adalah sektor-sektor yang berperan besar dalam sektor sekunder, dengan kontribusi masing-masing sebesar 9,29 persen dan 8,64 persen. Pada sektor industri pengolahan, subsektor industri tanpa migas adalah penyumbang utama, yaitu sebesar 9,29 persen, dimana sebagian besar kontribusinya berasal dari subsektor makanan, minuman & tembakau (7,01%). Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, proporsi masing-masing sektor terhadap total PDRB pada umumnya tidak begitu berbeda. Bila kita telaah, dari tahun 2007 terlihat adanya kecenderungan penurunan kontribusi sektor primer, walaupun penurunannya relatif kecil. Sebaliknya, kontribusi sektor tersier cenderung mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan
bahwa perekonomian Kabupaten Empat Lawang semakin membaik karena telah terjadinya proses transformasi ekonomi. Saat ini Kabupaten Empat Lawang dipimpin oleh Bupati H Antoni Al Jufri dan H Sofyan Djamal (HBA-HSJ) yang memenangkan pemilukada pertama kabupaten itu pada Juli 2008. Dengan Visi pembangunan Kabupaten dengan ibu kota Tebing Tinggi “Menjadi Kabupaten EMASS� akronim dari (Ekonomi Maju, Aman, Sehat dan Sejahtera). Dan Misi Kabupaten Empat Lawang adalah "Mewujudkan Masyarakat Empat Lawang yang Mandiri dan Sejahtera" Duet ini bahu membahu meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk mendorong iklim investasi yang akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebagai kabupaten baru, Empat Lawang memang menawarkan peluang investasi yang menarik. Namun Pemkab Empat Lawang, mengharapkan agar investor yang datang tidak hanya sekadar menanam modal saja , dan tidak mementingkan sisi komersil semata, tetapi juga harus memberi nilai tambah bagi masyarakat yang ada sekitar tempat usahanya. Sehingga peningkatan ekonomi masyarakat dapat tercapai. HBA menegaskan, kebijakan penanaman modal merupakan hal yang harus diperhatikan dalam membentuk kerangka pembangunan. Sehingga timbul sebuah kerangka berpikir yang tepat dan tidak menyimpang dari tujuan pembangunan yang diharapkan. Potensi untuk pengembangan dan pemanfaatan PAD di Empat Lawang memang sangat besar. Misalnya dibidang perkebunan. Namun disisi lain, pemkab juga tidak menghendaki terjadinya kerusakan lingkungan akibat ulah investor yang tidak bertanggung jawab. Karena itu pemkab sangat berhati-hati dalam mengeluarkan izin. "Dalam menerima investor terpenting adalah apakah perusahaan itu dapat menjamin beberapa hal seperti menjaga kelestarian lingkungan hidup," kata HBA. ] Amri
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
45
foto: doc. humas & Prot
okol Kab ogan Ilir
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Bupati Ogan Ilir, Ir
H Mawardi Yahya
Pertumbuhan Ekonomi OI Terbilang Cepat
D
itilik dari terbentuknya Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2003, berarti usianya kini sudah delapan tahun. Walau terbilang masih muda, namun Bupati Ogan Ilir, Ir H Mawardi Yahya mengklaim pertumbuhan ekonomi di daerah ini terbilang cepat. Apa indikatornya? Kepada Iwan Purnama dari Majalah TOPIK, Bupati kelahiran Sukaraja Baru, Kec. Tanjung Raja, 2 Maret 1958, ini memberikan penjelasan. Berikut petikan wawancaranya: Adakah entry point yang didapat Kabupaten Ogan Ilir dengan ditetapkannya Palembang sebagai opening-closing SEA Games XXVI 2011? SEA Games merupakan even internasional, yang menjadi kesempatan bagi atlet-atlet kita meraih prestasi, khususnya dalam meraih
46
medali emas sebanyak-banyaknya. Terkait terpilih Sumatera Selatan sebagai penyelenggara SEA Games XXVI, tentu kita sangat bersyukur, karena dilangsungkannya di daerah kita. Karena itu, jangan cuma cari-cari kejelekannya saja. Seluruh kegiatan atau even pasti ada kekurangannya. Yang terpenting peluang ini belum tentu 50 tahun kemudian di sini. Lebih baik dimanfaatkan saja. Bila hanya yang jelek-jelek dimunculkan, maka bisa juga menimbulkan bahaya, ya kan? Dengan adanya even ini dampaknya sudah jelas. Selama ini mungkin Palembang tidak dikenal di negara lain, berkat adanya even ini maka Palembang mulai dikenal oleh mancanegara. Paling tidak mereka akan mengenal pedagang mpek-mpek, ha ha ha‌ Itu contoh dampak kecil secara positifnya. Imbauan kepada semua elemen agar ikut mensukseskan gelaran SEA
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
Games XXVI di Palembang? Pada intinya kami telah melakukan antisipasi. Kami telah menghimbau kepada seluruh kepala desa agar lebih menonjolkan perihal kerajinan songket, pandai emas, pandai besi. Karena di daerah kita sangat kental. Juga memerintahkan kepada seluruh kepala desa agar siap siaga. Jangan sampai terjadi kejadian-kejadian yang memalukan. Karakter inilah yang terkadang sulit buat masyarakat kita ini. Dan kami juga mengimbau kepada camat dan kepala desa yang ada di perbatasan, yang jaraknya hanya berjalan kaki ke Kota Palembang, agar masyarakat ikut menjaga masalah keamanan, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Para kepala desa saya suruh untuk menemui pentolan-pentolan gank agar ikut membantu dan memberikan sumbangsih dan partisipasi, terutama
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI dalam bidang keamanan. Adakah atlet atau bahkan duta seni dan budaya dari Kabupaten Ogan Ilir yang dilibatkan dalam pembukaan atau selama pelaksanaan SEA Games XXVI? Kalau tidak salah kita ada beberapa laporan tentang pengiriman atlet kita di beberapa cabor. Tapi aku lupa itu dan sulit untuk mengklaim itu, karena sudah atas nama provinsi. Sebenarnya potensi olahraga di OI itu banyak, tapi kita ini kan kabupaten yang baru. Ada bola kaki, ada sepak takraw. Memang kita ada sekolah khusus untuk olahraga, tapi ya belum memadai dan masih numpang. Dan di daerah kami setiap kecamatan masyarakatnya lainlain dalam hobi olahraganya, ada sepak bola, sepak takraw, basket, bulutangkis, dan cabang olahraga lainnya. Fasilitas sarana olahraga di Ogan Ilir sudah memadai? Memang benar sarana olahraga itu penting, tapi kita ini kan kabupaten baru. Rencananya nanti kita akan membangun kantor bupati baru berikut dilengkapi sarana olahraga. Kita siapkan sekitar 52 hektar. Di sana ada lapangan bola, tennis, dan segala macam yang berada areal perkantoran. Masyarakat boleh memakai sarana itu.
Nah itulah kendala bagaimana kita menggiatkan prestasi olahraga. Kan ada undang-undang itu diserahkan ke swasta. Tapi menggunakan dana CSR di kabupaten, paling ya duluan atas lah, di tingkat provinsi. Misalnya di kita ada Pertamina, mungkin duluan provinsi lah yang memintanya daripada kabupaten. Sebagai Ketua PSSI Sumatera Selatan, kemarin saya minta kepada ketua KONI untuk berpartisipasi memberikan dana pembinaan kepada cabor-cabor lain, walaupun tidak sebesar pada bola kaki. Karena cabor lain hanya dapat puluhan juta per tahun, sedangkan bola kaki dapat beberapa miliar. Memang bagaimana sesungguhnya kondisi cabang olahraga lain itu saat ini? Harapan saya agar cabor-cabor lain juga diperhatikan. Sehingga setiap kegiatan akan hidup. Untuk aksesakses ke daerah terisolir memang perlu foto: doc. humas & Protokol Kab ogan Ilir
Kita kemarin dibantu oleh provinsi untuk
tempat jogging track. Dulu kan ada program dari Menpora untuk membantu setiap kabupaten. Dulu program itu kan menggebu-gebu? Karena situasi Menpora yang sekarang ini, jadi agak tersendat-sendat-lah. Dulu juga Pak Mahyudin sudah menyuruh saya untuk menyiapkan lahan, tapi ya kondisi sekarang lagi begini. Ya akhirnya kita memakluminya. Mungkin ke depan akan lebih baik.
Ir H Mawardi Yahya (kanan) Saat Meninjau Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten OI.
ada perbaikan untuk menata birokrasi, pemekaran desa, menata kecamatan. Jadi bukan hanya bidang infrastruktur bae. Harus semua bidang. Bidang birokrasi, infrastruktur, pendidikan, juga kesehatan. Berdasarkan data dari Departemen Dalam Negeri, kalau tidak salah kita sebagai peringkat 69 dari 450-an kabupaten dan kota seluruh Indonesia. Kalau seluruh daerah pemekaran jumlahnya 167 kabupaten dan kota, maka kita berada di tingkat 20-an. Itu luar biasa. Bukan hanya arti kata pembangunan keseluruhan secara fisik, tapi juga dilihat dari statistik peningkatan ekonomi, juga indeks pembangunan manusianya. Kalau dari SDM itu kan bicara dari bidang kesehatannya, dari situ bicara juga masalah rata-rata usia, bayi yang dilahirkan. Misalnya pertahun 10, kemudian turun menjadi empat. Dari segi pembangunan di bidang pendidikan? Sewaktu pertama kami (OI) mekar, dulu rata-rata lulusan baru tingkat SMP, sudah 95 persen. Berarti ke depannya kita akan menginjak pada wajib belajar 12 tahun. Nah, di bidang ekonomi dulu waktu pertama mekar itu rata-rata 5,5 juta rupiah per kapita per tahun. Nah, sekarang kita sudah rata-rata 7,8 juta per kapita per tahun. Jadi ada pincangnya juga. Misalnya daerah Tanjung Batu, daerah Muaradua, itu hampir 13 juta rata-ratanya, namun untuk daerah Pemulutan yang masyarakatnya terendah ekonominya, cuma persawahan saja. Untuk daerah kami istilahnya kan bukan irigasi, tapi sawah lebak. Sawah lebak kita ini sangat luas. Memang ada upaya dari pemerintah pusat, tapi yang jelas sawah lebak ini sulit, musim tanamnya tidak teratur. Kendala itu sangat terasa dan sudah menjadi isu dan menjadi kendala, kadang-kadang musim tanam selesai benih baru datang. Kadangkadang sudah dibenihkan duluan, tapi air mulai tinggi. Bibit benihnya umur sudah lewat, tahu-tahu air naik lagi. Sawah Lebak ini tidak ada lain harus ditangani dengan cara mengembalikan sungai-sungai yang dangkal. Termasuk
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
47
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI anak-anak sungainya. Paling tidak dengan normalisasi kembali. Kedangkalan menyebabkan air mengendap sehingga menimbulkan keasaman. Kalau kita normalisasi maka keasaman itu akan hilang. Cara untuk menormalisasi? Ya pendalaman sungai itu. Pengerukan pada alur-alur sungai, juga pada anak-anak sungai. Untuk sistem irigasi itu tidak memungkinkan, karena letak wilayah OI itu sendiri. Wilayah kami bisa dikatakan sebagai tempat penampungan air. Dari sungai Musi ke OI, dari Komering ke OI, dari Ogan ke OI, air laut naik ya numpuknya di OI sini, ha ha ha‌ Ini ada pertanyaan sedikit tentang KTM, bagaimana perhatian terhadap program tersebut? Pertama yang bisa saya jelaskan, memang kita buat program itu sesuai dengan pencanangan Pak SBY. Bahwa bagaimana setiap kepala daerah punya inovasi dalam memanfaatkan lahan-lahan secara inovatif. Nah, hal itu kami gagas dulu dengan kerjasama antar kabupaten. Selanjutnya disuruh menghadap ke menteri dulu, waktu itu Menterinya Pak Erman Suparno. Kepada Pak Menteri kita bilang agar gagasan kami tolong sampaikan kepada Bapak Presiden. Waktu itu alhamdulillah dapat tanggapan, akhirnya kerjasama antara kabupaten. Tapi kemudian ada satu kendala. Kendalanya? Kalau dulu lahan itu tidak ada harganya. Dengan adanya KTM terus kita bangun jalan ya‌ ha ha ha‌ ini punya nenek, ini punya itu‌ itu dampaknya. Dan yang jadi masalah lagi setiap hari bupati kena fitnah. Seolah-olah bupati ini memberikan tanah ini kepada orang lain. Tujuan kita dulu fifty-fifty. Masyarakat kita setempat 50 persen, masyarakat pendatang 50 persen. Sekarang sudah berjalan program ini? Jalan. Tapi kan masalah petualangan tanah ini penuh. Yang ini masuk desa, yang ini masuk jalan. Itu yang jadi masalah. Bupati jadi kena fitnah. Kita
48
sudah jelaskan itu, kita bukannya seolah-olah tidak menyediakan lahan. Ya kadang-kadang tingkat provinsi juga, bupati juga. Lahan cadangan transmigrasi ya kadang-kadang dikuasai oleh pengusaha juga. Nah, yang jadi masalah itu dipakai pengusaha, pengusaha berkebun juga. Sedangkan dulu lebih diutamakan kepada transmigran dulu daripada pengusaha. Pada waktu itu bukan kewenangan bupati, tapi kewenangan gubernur. Itu sudah kusampaikan ke gubernur. Setelah Anda mengalami beberapa masalah seperti Anda katakan tadi, sepertinya mau tidak mau menambah lagi tidak untuk transmigrasi ini? Aku pikir untuk sementara ini karena dari OI daerah transmigrasi yang menggiurkan. Barangkali salah satu daerah transmigrasi yang ada di seluruh Indonesia yang paling dekat dengan kota. Jadi musibah juga ini. Dulu 500 ribu per hektar saja tidak laku. Sekarang mungkin Rp 40 juta sampai Rp 50 juta per hektar. Itulah dampak dari KTM tadi. Kita buat pasar mingguan dan cepat hidup itu, karena ekonomi berjalan. Kewenanganku adalah mempertahankan cadangan lahan transmigrasi. Yang di luar cadangan lahan transmigrasi silahkan saja untuk dijual beli. Jangan aku, betul tidak? Tapi kadang masyarakat salah kaprah. Tapi aku diam. Aku diam ini bukan berarti seolah-olah apa. Aku ini kan bupati, takutnya nanti ada yang tersinggung. Tadi Anda katakan peningkatan ekonomi sudah baik. Bagaimana realisasi program pendidikan dan kesehatan gratis di OI seperti yang sudah diluncurkan Gubernur Sumsel Alex Noerdin? Saya kira sudah cukup baik. Tapi ya itulah masalahnya, kita selalu kurang, biasalah. Kukira salah satu program ini kan sudah luar biasa. Kita OI juga terasa manfaatnya dan segala macam. Dulu di daerah Pemulutan untuk mencari kepala desa lulusan SMP saja susah. Tapi sekarang ini di setiap kecamatan kita sudah menambah sekolah SMK. Sektor SDA-nya bagaimana?
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
Kalau sumber daya alam ini kan tentunya undang undang yang mengatur. BUMD kita sekarang ini baru mulai kerjasama dengan pihak swasta. Dan kalau tidak salah kita mendapat keuntungan 10 persen dari PAD. Seluruh permodalan dia semua, kita hanya menyediakan lahan saja. Juga pengamanan di bawah dan segala macam. Di bidang perkebunan, gula dan segala macam, kita ada. Cuma aku tidak bisa ngomong, karena yang ngatur itu kan undang-undang. DPR juga kan punya inisiatif. Sepanjang undang undang tidak diubah, ya Menteri Keuangan tetap akan berpatokan kepada undang undang. Itulah SDA yang ada di OI yang bisa menopang ekonomi keluarga. Kalau di dataran tinggi ada karet yang saat ini harganya cukup tinggi, dataran rendah ada persawahan dan perikanan. Daerah kita ini memang banyak unggulan-unggulan. Tidak usah jauh-jauhlah, songket yang ada di Palembang, itu kan hasil dari OI sini. Pengrajinnya orang OI, penjualnya orang Palembang. Bagaimana pertumbuhan PAD dan APBDnya? Kita tetap menghimbau, tapi tidak bisa menindak. Kalau dulu kan provinsi berani, bila usaha tidak ada ijinnya, maka usaha itu akan ditutup. Ini yang mungkin jadi dilema dalam peningkatan PAD. Apalagi daerah kita kan baru berkembang, bila terlalu banyak aturan ya merepotkan nantinya. Karena kita lihat masyarakat kita ini hanya untuk makan dan kebutuhan sehari-hari. Sudah kujelaskan kemarin di DPR tentang mengatur waralaba dan sebagainya. Kalau menurut aku, yang perlu diutamakan adalah pasarpasar tradisional. Menurut aku, akan mengganggu kalau waralaba atau super market itu berada di tengahtengah pasar tradisional. Kalau berada di 1 atau 2 Km jaraknya dari pasar tradisional sih tidak masalah. Tapi itu terserah dewan lah. Nah ini tugas lurah dan tugas camat. Bagaimana dengan pertumbuhan iklim investasi di OI? Pertumbuhan iklim investasi di daerah kita yang tidak terlalu luas ini memang
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI sih cukup baik. Sekarang ini kan KADIN sedang membuka kerja sama dengan pusat, mungkin penggemukan sapi Australia atau peternakan ayam terbesar yang juga dijadwalkan. Kalau di bidang wisata, memang aku berbeda pikir. Kami tidak mungkin bisa menandingi wisata alam yang ada di Bangka Belitung, Bali, atau Pagaralam misalnya. Mereka itu kan dianugerahi Tuhan dengan alamnya yang bagus begitu. Kalau kita ingin seperti itu, maka butuh triliunan lah habis duit. Bagaimana pun pariwisata tidak bisa diarah, kalau tidak ada
Apa filosofi hidup Pak Bupati?
Yahya. Jadi nama kita kan selalu dikenang oleh masyarakat atau anak cucu. Seperti kita memekarkan kecamatan dan desa-desa. Tidak mesti harus membangun kantor bupati 9 tingkat, bukan itu. Dan saya tidak suka yang berlebihan. Dengan membangun kota, maka harga tanah menjadi meningkat, sehingga perekonomian rakyat juga meningkat.
Ya kita ini bagaimana bisa panjang umur. Panjang umur itu kan bukan hanya masalah fisik? Mungkin 20 tahun lain lagi ada yang bilang, ooh ini pekerjaan jamannya Pak Mawardi
Kalau berdasarkan angka, OI termasuk paling cepat dalam peningkatan perekonomian. Kita masih lebih cepat dari dari OKU Timur. Peningkatan segala bidang dari tahun ke tahun. ]
yang istimewa. Kalau wisata kuliner, Ogan Ilir ini kan dekat Palembang. Makanya saya katakan, untuk lebih membuat menarik OI ini jalan satusatunya adalah dengan meningkatkan infrastruktur jalan, tata kota, yang meliputi kebersihan, keamanan, penghijauan.
Biodata Ir H Mawardi Yahya Biodata: Nama Tempat tanggal lahir
: Ir H Mawardi Yahya : Sukaraja Baru, Kec Tanjung Raja, 2 Maret 1958 Agama : Islam Nama isteri : Hj Fauziah Mawardi S.Pd Anak : - Fitri Yulianti SE - Isnaini S Kel - Zaitun Mawardi S.PSi - Ahmad Wazir Noviadi - Panca Wijaya Akbar Menantu : - Eka Nana Nugraha SE - Wahyudi S.Si Cucu : - M.Ranu Raya Sangkara - M.Farzana Adiwangsa Pendidikan: 1. SDN Sukaraja Baru, tamat tahun 1971 2. SMP Kerinjing, tamat tahun 1974 3. STM Pertambangan Palembang, tamat tahun 1977 4. Fakultas Teknik Univ. Palembang, tamat tahun 1995 5. Pelatihan Managemen Strategis Angkatan III, Bandiklat Depdagri tahun 2001 6. Penyelenggaraan Wawasan Kebangsaan dan Kewaspadaan Nasional LEMHANNAS tahun 2004 Pengalaman Organisasi: 1. Ketua Gapensi OKI (1998 s/d 2002) 2. Ketua DPD Partai Golkar OKI (2002 s/d 2004) 3. Ketua DPD Partai Golkar Kab Ogan Ilir (2004 s/d ‌.) Pengalaman Pekerjaan : 1. Ketua DPRD Kabupaten OKI (1999 s/d 2004) 2. Ketua DPRD Kabupaten Ogan Ilir (2004 s/d 2005) 3. Bupati Kabupaten Ogan Ilir (2005 s/d 2010) 4. Bupati Kabupaten Ogan Ilir (2010 s/d sekarang)
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
49
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Ogan Ilir yang Kaya Sumber Daya Alam Kabupaten Ogan Ilir yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Palembang, Ibukota Provinsi Sumatera Selatan, memiliki banyak potensi untuk pengembangan sumber daya alamnya.
S
Dari sektor perkebunan, yang cukup potensial dikembangkan di daerah ini adalah tebu, kelapa sawit, dan kelapa. Kemudian sektor kehutanan. Pada 2007, produksi hasil hutan di Kabupaten Ogan Ilir mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Untuk kelompok kayu jenis Kaut/BBS produksinya naik mencapai 459,71 persen atau sebesar 60.706,09 m3 dari 10.845,90 m3 di tahun 2006. Jumlah penerimaan iuran kehutanan Kabupaten Ogan Ilir yang hanya berasal dari retribusi juga mengalami kenaikan 68,52 persen, yakni dari Rp.64.629.920 di tahun 2006 menjadi Rp.108.912.773 di tahun 2007. Sektor peternakan juga memegang peranan penting di daerah ini. Populasi ternak di Kabupaten Ogan Ilir pada 2007 mengalami kenaikan sebesar 4,16 persen dari 30.644 ekor pada 2006 menjadi 31.918 ekor pada 2007. Jenis ternak yang dominan adalah sapi, kambing, dan domba masing-masing sebesar 43,14 persen, 41,42 persen, dan 10,71 persen. Adapun jumlah populasi unggas pada 2007 tercatat 615.000 ekor, turun 25,67 persen dari tahun 2006 yang
50
foto: doc. humas Kab ogan Ilir
umber daya alam Kabupaten Ogan Ilir mulai dari sektor tanaman pangan, misalnya padi, palawija jagung, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang kedelai. Dari komoditi hortikultura misalnya sayur-sayuran, yang banyak dihasilkan adalah ketimun, cabe, terong, dan tomat. Untuk buah-buahan, nenas merupakan komoditi yang banyak dibudidayakan oleh petani di Kabupaten Ogan Ilir.
sebesar 827.400 ekor. Salah satu faktor terjadinya penurunan ini karena pada 2007 di beberapa daerah di Kabupaten Ogan Ilir terjangkit virus flu burung. Dampaknya, banyak unggas yang harus dimusnahkan guna penanggulangan virus tersebut. Sekitar 66,67 persen dari seluruh unggas adalah ayam buras, disusul ayam pedaging 20,81 persen, ayam petelur 6,18 persen, itik 5,53 per sen, dan selebihnya 0,81 persen adalah puyuh. Sementara itu, untuk sektor perikanan, berdasarkan data perikanan pada 2007 di Kabupaten Ogan Ilir mencapai 9.906,937 ton atau naik sebesar 0,89 persen dibandingkan dengan tahun 2006 yang tercatat 9.820,007 ton. Sekitar 72,93 persen berupa ikan tangkap, dan selebihnya 27,07 persen adalah ikan budidaya. Di sektor industri, di Kabupaten Ogan Ilir pengelompokan industri didasarkan
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
pada jumlah tenaga kerja yang dibagi dalam dalam empat kelompok, yakni industri besar, industri sedang, industri kecil, dan industri rumah tangga. Pada 2006, di Kabupaten Ogan Ilir hanya terdapat 164 industri kecil, meningkat menjadi 283 industri kecil pada 2007. Sebagian besar industri kecil ini berada di Kecamatan Pemulutan yang berjumlah 42 industri kecil yang dapat menampung 909 tenaga kerja. Hal ini memberikan dampak positif dalam mengurangi jumlah pengangguran. Pada 2007, berdasarkan informasi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM tercatat bahwa jumlah industri kecil di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 183 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 1.766 orang. Berdasarkan wilayah, sekitar 22,95 persen unit usaha tersebut berada di Kecamatan Pemulutan yang menyerap 51,47 per sen dari total pekerja industri kecil.
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI Untuk potensi energi, di Kabupaten Ogan Ilir cukup besar dan beragam namun masih terbatas. Dalam pemanfaatannya harus direncanakan, diintegrasikan, dan dikonsolidasikan secara optimal dan dapat bermanfaat bagi sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat. Data yang diperoleh Dinas Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa dari beberapa lokasi pertambangan (sumur) yang berproduksi terhitung Maret sampai Agustus 2007 menghasilkan sebanyak 144.151 BBLS minyak bumi. Satu-satunya jenis bahan galian Golongan C yang diproduksi di Kabupaten Ogan Ilir adalah pasir, yang cukup berpotensi untuk dikembangkan. Produksi tahun 2007 kurang lebih 122.640 m3 atau turun 44,91 persen dari tahun 2006. Sedangkan untuk sarana komunikasi, masih berdasarkan data dari tahun 2007, jumlah sambungan telepon di Kabupaten Ogan Ilir tercatat sebanyak 3.344 SST. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 8,11 persen dibanding tahun 2006 yang sebanyak 3.639 SST. Kapasitas sentral hanya terdapat di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Tanjung Batu, Tanjung Raja, dan Indralaya, dimana 50,80 persen berada di Kecamatan Indralaya.
foto: doc. humas Kab ogan Ilir
Untuk melayani masyarakat yang tidak memiliki akses langsung, layanan telekomunikasi umum juga banyak tersedia. Tercatat sebanyak 109 unit
telepon umum (mengalami penurunan 43,52 persen dari tahun sebelumnya, yakni sebesar 193 unit), sedangkan pelanggan internet mengalami peningkatan menjadi 155 pelanggan di tahun 2007. Dalam dunia perdagangan, sarana telekomunikasi tentu saja merupakan faktor penting, selain sarana perhubungan. Sebab, sektor perdagangan nyatanya memberikan kontribusi penting dalam kancah perekonomian di Kabupaten Ogan Ilir. Semakin banyak usaha yang tercipta, akan semakin banyak pula tenaga kerja yang terserap. Jenis perusahaan yang dirinci menurut KLUI yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Kabupaten Ogan Ilir selama tahun 2007 bertambah sebanyak 4 usaha, yakni dari 52 usaha di tahun 2006 menjadi 56 usaha di tahun 2007. Sebanyak 39,29 persen dari usaha tersebut bergerak di sektor perdagangan, eceran, rumah makan, dan hotel. Kemudian disusul sektor industri pengolahan sebesar 28,57 persen. Berdasarkan jumlah tanda daftar usaha perdagangan (TDUP), selama tahun 2007 tercatat 90 perusahaan kecil (mengalami penurunan 55,57 persen dari tahun 2006), 8 perusahaan sedang (turun 52,94 persen), dan 13 perusahaan besar (bertambah sebanyak 12 perusahaan dibanding tahun 2006).
Nah, bagi mereka yang senang akan budaya daerah atau ingin menikmati indahnya pesona alam, tempat-tempat wisata yang tersebar di Kabupaten Ogan Ilir bisa menjadi pilihan alternatif sebagai tempat plesiran. Tengok saja misalnya seni rupa dan kerajinan masyarakat Kabupaten Ogan Ilir yang telah mencapai kemampuan estetika dan kemampuan artistik tinggi. Kondisi ini dapat dilihat dari berbagai karya seni rupa yang bersifat terapan dengan wujud seni ukir kayu, seni kerajinan emas dan perak, seni ukir keramik, seni tenun songket dan tenun ikat, seni sulam bordir, seni pertukangan kayu, dan seni pandai besi dan aluminium. Pada umumnya seni asli yang ada di tengah masyarakat sampai saat ini, sebagian besar masih bersifat turun temurun. Namun demikian secara bertahap mulai diadakan pembinaan dengan polesan teknologi. Di samping keahlian turun temurun di atas, saat ini di Kabupaten Ogan ilir juga ada kesenian yang berkembang di tengah masyarakat yaitu kesenian drama Dul Muluk, gitar tunggal, hadrah/terbangan, dan kesenian legenda rakyat seperti Parang Betuah, Putri Pinang Masak, dan lain-lain. Objek Wisata yang ada antara lain Lebung Karangan, kawasan wisata Tanjung Putus Indralaya dan pantai Tanjung Laut kecamatan Tanjung Batu. Selain itu, pengembangan agrowisata yang sedang dilakukan adalah agrowisata perkebunan karet Tambangan Rambang, Agropolitan Indralaya, perkebunan tebu Cinta Manis Ketiau, dan perkebunan Sawit Bumi Sawit Permai di Tanjung Miring, Rambang Kuang. Prasarana wisata yang akan dikembangkan dan memiliki peluang investasi pada sektor pariwisata yaitu kawasan wisata Tanjung Putus Sungai Kelekar Indralaya, wisata Rohani di pondok pesanteren Raudhatul Ulum Sakatiga, taman rekreasi kota Pulau Kihaji, hotel dan restoran, serta hutan kota di Indralaya. Showroom produk industry dan kerajinan rakyat di Tanjung Seteko. Tentu saja di OI masih banyak objek wisata lainnya yang menarik untuk dikunjungi. ] Rif/Iwan P
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
51
foto: doc. humas Kab Musi Rawas
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
U
ntuk mengelola SDA yang dimiliki maka Pemkab Mura dalam memberikan kemudahan dalam perizinan dengan menerapkan sistem One Day Services atau pelayanan satu hari. Bupati Mura, H Ridwan Mukti mengatakan, kemudahan pelayanan perizinan tersebut diberikan kepada investor khususnya bidang pertambangan yang akan melakukan eksplorasi di wilayah Kabupaten Mura. Menurut Ridwan Mukti, Kabupaten Mura ibarat rumah yang memiliki banyak harta karun, kalau rumah tersebut tertutup tentu harta karunnya tidak akan ditemukan sehingga akan membuka peluang seluas luasnya bagi investor untuk menanamkan investasinya di Mura. Lebih lanjut Ridwan mengatakan, kemudahan pemberian izin ini karena daerah tidak mampu untuk mengelolanya sehingga dibutuhkan investor sebagai mitra dalam mengelola potensi SDA yang dimiliki. Ridwan juga menjamin khusus bidang pertambangan semua perusahaan pertambangan yang akan mengajukan izin eksplorasi pemerintah menjamin melalui pelayanan satu hari atau one day sevices. Namun hal tersebut sebatas eksplorasi karena tahap tersebut baru tahap pencarian namun apabila sudah memasuki tahap eksploitasi atau produksi baru ada perhitungan yang lebih matang untuk kepentingan daerah. Bupati mengungkapkan adanya keterbukaan dan akses yang cepat kepada perusahaan dalam pembuatan
52
Menangkap Peluang Investasi di Musi Rawas Kabupaten Musi Rawas (Mura) memiliki berbagai potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang belum tergarap secara maksimal. Hal ini membuat Pemkab Musi Rawas membuat beberapa terobosan untuk memudahkan para investor agar mau menanamkan investasi di daerah ini. perizinan ini terbukti dengan banyaknya investor pertambangan yang masuk dan berinvestasi di Kabupaten Mura. Hal ini merupakan salah satu cara yang diterapkan pemkab untuk mengembangan potensi pertambangan yang ada. Ridwan menyadari jika para investor mengalami kesulitan untuk mendapatkan izin, maka akibatnya investor juga malas untuk berinvestasi. Namun Ridwan menegaskan bagi Investor pertambangan yang melakukan penambangan liar atau melakukan kegiatan penambangan di luar izinnya pihaknya akan memberi tindakan tegas. Dia juga menekankan bagi perusahaan pertambangan yang tidak memiliki dokumen studi kelayakan atau dokumen AMDAL Pemkab tidak akan mengeluarkan izin. Selain itu akan
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
melakukan uji lapangan atau tempat lokasi wilyah yang dimaksud. Untuk itu pemkab Mura telah membentuk tim untuk melihat kebenaran perusahaan tersebut melakukan kegiatan usaha pertambangan di luar izin yang diberikan atau bahkan tidak memiliki dokumen AMDAL dan studi kelayakan maka akan diambil tindakan tegas. Lebih jauh Bupati yang juga Ketua ICMI Sumsel ini mengatakan, kalaupun saat ini pihak perusahaan tersebut telah melakukan usahanya, namun terbukti melakukan kesalahan maka pemerintah menjamin hasil produksi pertambangan yang telah dihasilkan tersebut tidak akan bisa keluar dari lokasi tambang. Selain membuka peluang baru bagi investor Mura juga mampu
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI mempertahankan asetnya yang ada di perbatasan dengan kabupaten lain seperti sumur gas Suban 4. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menegaskan Permendagri No63/2007 tentang Penetapan Kabupaten Musi Rawas sebagai daerah penghasil sumur gas bumi Suban 4, tetap berlaku dan tidak ada perubahan sampai saat ini. Hal itu ditegaskan Gamawan Fauzi kepada pers di Gedung DPR, Jakarta beberapa waktu lalu.Terkait dengan perkembangan lahirnya Pemendagri baru yang mengatur batas antardaerah, yang kemudian memicu protes keras sejumlah kepala daerah dan masyarakat akhir-akhir ini. “Permendagri No.63/2007 itu belum berubah, dan Musi Rawas tetap sebagai daerah penghasil sumur gas bumi Suban 4,” kata Gamawan. Dia juga membantah sudah ada Permendagri baru terkait batas wilayah antara Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. “Belum ada. Sudah beberapa kali dibahas tapi belum ada kesepakatan,” tambahnya. Sukses mempertahankan aset Mura juga tengah mengoptimalkan kekayaan SDAnya. Jika kekayaan SDA yang ada bisa dikelola dengan benar tak pelak Kabupaten Musi Rawas punya po¬tensi untuk menjadi salah satu motor penggerak perkembangan ekonomi di Sumatera. Sebelum dipimpin Ridwan, ibaratnya Musi Rawas yang terbentang di atas tanah seluas 1.236.582,66 hektar ini, bisa dikatakan perkembangannya nyaris tertinggal dibanding kabupaten lain di Sumatera Selatan. Pada periode pertama (2005-2010) dia memimpin Mura, Ridwan mulai menata infrastruktur di Mura. Langkahlangkah yang dilakukan Ridwan terbukti memiliki multiplier effect. Selain mampu menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat setempat, juga menarik minat para investor. Terlebih, infrastruktur vital lain seperti pembangkit listrik, jaringan rel kereta api, terminal petikemas. Bahkan kini Kabupten Mura
memilki bandar udara (bandara) untuk penerbangan komersial. Selain membangun infrastruktur Ridwan terus berusaha untuk meningkatkan rasa aman bagi para investor. Karena dia meyadari rasa aman memang menjadi kebutuhan investor yang kerap sulit dipenuhi, terutama jika bisnisnya beroperasi di daerah pelosok. Hal ini ternyata sudah diantisipasi oleh Ridwan dengan memberikan sosialisasi dan peningkatan SDM di daerah yang menjadi tujuan investasi. Dengan kualitas SDM yang terus meningkat, Mura juga bisa sekaligus menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan investor. Tapi, tentu saja, masyarakat setempat juga diberi peluang untuk menjadi pelaku bisnis, sesuai dengan kemampuannya. Dia bahkan memberikan bantuan bagi usaha skala kecil dengan memberikan proteksi dalam jangka waktu tertentu. Ini dimaksudkan agar perusahaan tersebut bisa bersaing dengan perusahaan sejenis yang datang dari luar. Lagi pula, dengan dibukanya akses daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi, masyarakat setempat sudah langsung terdorong untuk melakukan aktivitas bisnis. Paling tidak, mereka menjadi makin mudah untuk menjual berbagai komoditinya ke luar. Yang menarik meski memberikan peluang besar untuk investor namun Pemkab Mura menjamin, tidak akan meminggirkan ekonomi masyarakat setempat. Menurut Ridwan keduanya justru harus saling bersinergi. Selain pertambangan Mura juga memiliki potensi lain yang bisa digarap misalnya perkebunan. Sawit menjadi salah satu andalan Mura. Saat ini sedikitnya sudah ada tujuh perusahaan perkebunan besar swasta (PBS) yang bermain di sawit. Tapi, tentu saja Pemkab Musi Rawas sangat berhati-hati dalam memanfaatkan hutan untuk industri tersebut. Pemeliharaan melalui hutan lindung dan konservasi, menjadi perhatian utama. Ini terlihat dari program pemkab pada bidang kehutanan yang mengusung tema,
“Kecil Menanam, Besar Memanen”. Kendati memiliki potensi hutan dan pertambangan yang melimpah, ternyata Musi Rawas tidak menumpukan seluruh upayanya untuk mengembangkan dua sektor tersebut. Sektor pertanian, termasuk subsektor tanaman pangan (padi), juga mendapat perhatian sama seriusnya. Bahkan sejak 1981 Musi Rawas sudah menyandang predikat swasembada beras. Langkah strategis yang dilakukan untuk menggenjot produksi beras, antara lain pembangunan jaringan irigasi secara besar-besaran, baik berupa perbaikan yang sudah ada maupun membangun jaringan baru. Selain untuk mendukung sektor agribisnis, jaringan irigasi juga menjadi sarana transportasi, bahkan pengembangan bidang komoditi perikanan. Secara keseluruhan, upaya pengembangan sektor pertanian dan perkebunan Musi Rawas, dibingkai dalam sebuah program besar bernama agropolitan center. Ini adalah sebuah konsep yang memperkenalkan penerapan teknologi pada sektor pertanian, hingga berkembang menjadi sebuah industri pertanian yang terintegrasi. Di sini, sektor pertanian digarap dari hulu sampai hilir. Dengan kekayaan SDA yang luar biasa dan ditangan pemimpin yang mempunyai program yang jelas, tentu kita bisa berharap dalam waktu tidak lama lagi Kabupaten Musi Rawas akan menjadi daerah yang maju. Hal ini tentu akan berdampak kepada peningkatan perekonomian masyarakat yang ada didaerah itu. Sementara itu, dalam upaya membangkitkan semangat para pemuda di Kabupaten Musi Rawas, Pemkab Musi Rawas akan menyelenggarakan Lomba dan Pameran Burung Berkicau dengan tema: ’Gebyar Sumpah Pemuda 2011’. Lomba dan pameran ini akan dilangsungkan pada Sabtu-Minggu, 19-20 November 2011 di Alun-Alun Agropolitan Centre Muara Beliti. Acara ini dilangsungkan dalam rangkaian memperingati Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2011. ] Amri
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
53
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Lahat Menanti Investor foto: doc. Topik/Adang S.
penduduk tahun 2010 berjumlah 340.556 jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 1,16% per tahun. Secara umum kondisi tanah dan sumberdaya alam di wilayah Kabupaten Lahat cukup subur dan berpotensi untuk mengembangkan pembangunan di berbagai sektor seperti pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, pertambangan, dan pariwisata.
Secara umum kondisi tanah dan sumberdaya alam di Wilayah Kabupaten Lahat cukup subur dan berpotensi untuk mengembangkan pembangunan di berbagai sektor seperti pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan pariwisata.
D
alam menghadapi era globalisasi saat ini setiap daerah berupaya mengembangkan produk unggulan yang sesuai dengan keunggulan komparatif daerahnya masing-masing. Demikian juga dengan Lahat. Kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Selatan ini telah menyiapkan diri dengan melakukan identifikasi terhadap potensi yang dimiliki daerah ini. Kabupaten Lahat yang saat ini dipimpin Saifudin Aswari Rivai sebagai Bupati dan Sukadi Duadji sebagai Wakil Bupati, telah menentukan orientasi pengembangan ekonominya sesuai dengan keunggulan komparatif (comparative advantage) dan keunggulan kompetitif (competitif advantage) daerah. Hal ini dilakukan tak lain untuk memudahkan bagi calon investor untuk mendapatkan informasi dalam menentukan kegiatan investasinya. Untuk meningkatkan aktifitas perekonomiannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat mempunyai strategi pembangunan yang dapat mempercepat pertumbuhan, keselarasan antar sektor.
54
Sesuai dengan misinya yakni: Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dan masyarakat. Mempercepat pertumbuhan di bidang pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan dengan penerapan konsep agribisnis. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam. Pemkab Lahat terus berupaya memacu arus investasi di daerahnya. Dengan terbentuknya Undang Undang Nomor.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang diubah dengan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 serta Undang Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Daerah, maka Pemerintah Daerah mempunyai Otonomi yang lebih luas untuk mengembangkan potensi daerah dalam upaya meningkatkan pendapatannya. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menarik investor untuk melakukan investasinya di daerah ini, karena melalui kegiatan investasi akan memberikan dampak berantai (multiplier effect) bagi perekonomian daerah dan nasional. Kabupaten Lahat adalah salah satu Kabupaten Lahat di Propinsi Sumatera Selatan dengan luas 4361,83 Km2 yang meliputi 21 Kecamatan. Jumlah
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
Berdasarkan potensi yang ada, peranan aktivitas perekonomian tersebut terhadap perekonomian daerah dan wilayah yang lebih luas, ketersediaan prasarana dan sarana penunjang investasi dan adanya dukungan dari kebijaksanaan pemerintah daerah. Beberapa peluang investasi yang dapat dilakukan di daerah ini adalah, pertama kegiatam usaha agrisbisnis berupa pertanian padi sawah, tanaman palawija, hortikultura, perkebunan kopi, karet, kelapa sawit, lada, perkebunan kemiri, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan perikanan. Yang kedua, pengembangan kegiatan pertambangan dan penggalian sumber daya yang tersedia antara lain, batu gamping, batu granit, batu andesit, batubara, zeolit, bentonit, marmer, sirtu (batu pasir), batu apung dan emas. Dan yang ketiga, perindustrian. Untuk perindustrian yang dapat dikembangkan di Lahat adalah kegiatan industri bubuk kopi, industri minyak goreng, industri dodol durian/ lempuk, dan industri pakan ternak. Dengan segala potensi yang ada, Kabupaten Lahat merupakan daerah tujuan investasi yang menarik. Dengan arus investasi yang semakin besar, tentu pendapatan pemkab akan semakin besar pula. Ini berarti akan membuat ini akan semakin maju. Hal ini tentu akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat. Sehingga cita-cita pemkab Lahat untuk meningkatan kesejahteraan rakyat dapat segera terwujud. ] Amri
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
D
alam menjalankan tugas sebagai anggota Polri, AKBP Benny Subandi Sik mengaku selalu berusaha menjalankan Tupoksi Polri secara benar dan konsekuen. Sebagai Kapolres Lahat, Sumatera Selatan, tugas Benny tentu cukup berat. Namun sebagai polisi profesional tugas itu dia emban dengan penuh tanggung jawab. Baginya apapun tugas yang diberikan akan dia jalani.
Dalam menjalankan tugas sebagai Kapolres, dia selalu menekankan kepada anggotanya untuk selalu menjalankan Tupoksi dengan benar. Benny mengatakan Tupoksi harus dijalankan dengan benar sesuai Undang Undang Kepolisian. Sebagai tugas pokok minimal harus melaksanakan Tupoksi itu. “Untuk realisasi di lapangan dituangkan dalam tugas kita sehari-hari. Misalnya dalam pengamanan ada kegiatan patrolinya, penjagaan, itu realisasi dari Tupoksi kita masing-masing. Polisi Lalu lintas, misalnya, melaksanakan pelayanan SIM dan samsat,� kata Benny.
Yang menggembirakan saat ini, kata Benny, bajing loncat, salah satu bentuk kejahatan yang dulu sempat sangat ditakuti di daerah ini, kini sudah tidak ada lagi. Selain itu sebagai Kapolres dia pun mampu mengkoordinir satuan di bawahnya dengan lancar. Polsekpolsek yang ada di bawah Polres Lahat selalu berkoordinasi dan diberi arahan tentang tugastugas yang harus dilakukan. Dalam mejalankan tugas Benny juga mampu bekerjasama dengan baik dengan elemen masyarakat seperti LSM dan ormas yang ada di Kabupaten Lahat. Jika ada permasalahan, kata Benny, biasanya elemen masyarakat tersebut dia undang untuk membicarakan hal tersebut. Menurut lulusan Akpol tahun 93 ini, koordinasi dengan LSM maupun Ormasormas tersebut berjalan sangat baik. Misalnya melakukan siskamling bersama
foto: doc. Topik/Adang S.
Program yang dijalankan harus sesuai program Polri. Untuk prioritas di wilayah Lahat, kata Benny, saat ini lebih banyak pada penanganan kasus seperti curanmor,
curat, dan curas di daerah tertentu yang harus ditindak lanjuti khususnya untuk penegakan hukum. Pada 2011 hingga semester pertama kasus curat di wilayah hukum Polres Lahat memang sedikit mengalami kenaikan. Namun tidak sampai satu persen. Sementara untuk kasus curanmor, menurut Benny, terjadi penurunan.
Kapolres Lahat AKBP Benny Subandi Sik
Tugas dan Keluarga Sama Penting
atau melakukan penyuluhan masalah kamtibmas secara berkala. Fungsi Bimas pun berjalan secara optimal. Lahat sebagai salah satu kabupaten di Sumatera Selatan juga turut berperan dalam pengamanan SEA Games XXVI yang dilaksanakan di Kota Palembang. Polres Lahat sudah mendapat arahan dari Polda Sumsel untuk membantu pengamanan SEA Games. Untuk itu Polres Lahat telah meyiapkan dan memberikan pelatihan pada personil. Jumlah personil yang sudah dipersiapkan untuk membantu tugas pengamanan di SEA Games sebanyak 3 peleton. Namun jika dibutuhkan Polres Lahat siap menurunkan 100 personil. Khusus untuk Polwan juga dibekali dengan pelatihan khusus Bahasa Inggris untuk menunjang tugas mereka di SEA Games. Selain bertanggung jawab menjalankan tugas sebagai polisi, Benny juga memilki tanggung jawab terhadap keluarga. Bagi Benny, dua-duanya sama penting. Jika urusan dinas yang mesti diprioritaskan dia akan memprioritaskan dinas. Namun di satu sisi, jika keluarga dalam kondisi tertentu harus diprioritaskan dia akan melakukannya. Karena menurut dia, tidak bisa dipisahkan antara tugas dan keluarga. Sama penting, tetapi bagaimana dirinya mampu menempatkan diri. “Misalnya hari ini tugas, harus kita prioritaskan, lihat situasi. Kalau memang perlu, kita bisa tinggalkan keluarga satu minggu atau satu bulan sekalipun, kita siap, kalau memang untuk prioritas tugas. Tidak bisa jika kita lagi tugas kemudian keluarga membutuhkan kita, lalu kita meninggalkan tugas, tidak bisa. Saya tetap memprioritaskan tugas,� tutur Benny. Sejauh ini, lanjutnya, pihak keluarga sangat mendukung dan mengerti tugas-tugasnya sebagai polisi. Dia bersyukur sejak lulus Akpol tahun 1993, karirnya di kepolisan tidak ada hambatan berarti. Dari Ipda sampai AKBP, bapak dengan tiga anak ini naik pangkat tepat waktu. Benny memulai karirnya di kepolisian sebagai Pama di Kalimantan Barat. Setelah itu dia naik menjadi kapolsek, kasat, dan kasubag. Kemudian dia dipindahkan ke Ambon jadi Kasubag lagi, Kabag kemudian diangkat sebagai Wakapolres di salah satu daerah di Ambon. Kemudian dia dipromosikan menjadi Kapolres di Lahat sampai sekarang. ] Amri
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
55
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Pariwisata Merupakan Daya Tarik OKI Sektor pariwisata daerah bila digarap dengan maksimal akan memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi PAD (Pendapatan Asli Daerah).
K
abupaten Ogan Komering Ilir (OKI), adalah salah satu dari kabupaten yang memiliki potensi obyek wisata di Propinsi Sumatera Selatan. Oleh karena itu pemerintah kabupaten tak henti-hentinya membenahi potensi yang satu ini sehingga bisa menetapkan diri sebagai tujuan wisata yang potensial. Salah satu obyek wisata alam yang menjadi andalan Kabupaten OKI adalah sebuah objek wisata alam yang cukup indah, yaitu Danau Teluk Gelam di Kecamatan Teluk Gelam. Ketika belum dikelola dengan baik, tidak banyak orang yang tahu dengan Danau Teluk Gelam. Karena lokasi ini sepintas hanya seperti rawa yang umum terdapat di berbagai wilayah Kabupaten OKI.
pesat. Manfaatnya dapat dirasakan sampai sekarang, selain sebagai sarana olahraga, lokasi ini menjadi alternatif hiburan keluarga maupun untuk penyelenggaraan berbagai acara. Pihak Pemerintah Kabupaten terus mengarahkan agar berbagai kegiatan bisa dilakukan disana baik kegiatan olahraga, budaya maupun acara resmi. Dengan adanya kegiatan atau even yang diselenggarakan, dengan sendirinya pengunjung dapat menikmati secara langsung keindahan Danau Teluk Gelam, sehingga diharapkan ini menjadi bentuk promosi langsung yang akan membantu mempopulerkan Danau Teluk Gelam.
Memasuki tahun 1990-an, kawasan ini mulai ditata sedemikian rupa, sehingga dapat menjadi salah satu alternatif tujuan wisata alam bagi masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan. Minat masyarakat untuk melakukan kunjungan wisata begitu besar, sementara ketersediaan obyek wisata di Provinsi Sumatera Selatan masih relatif sedikit. Padahal saat itu Provinsi Sumatera Selatan telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai daerah tujuan wisata nasional. Berbagai kegiatan di Teluk Gelam pun kemudian ditawarkan kepada masyarakat agar menjadikan obyek ini sebagai tempat hiburan keluarga.
Sebagai tujuan wisata keluarga, Danau Teluk Gelam sudah sangat memadai untuk saat ini. Karena di samping memiliki fasilitas hotel, rumah atlet, jalan lingkar danau, pengunjung dapat menikmati sejumlah permainan air seperti bebek kayu speedboat, ski ataupun arena permainan di darat. Disamping itu juga terdapat sarana kolam berenang dan kolam pemancingan yang berdekatan perkebunan kelapa sawit. Dan seakan turut melengkapi sarananya, tidak jauh dari lokasi kawasan Danau Teluk Gelam terdapat rumah makan yang cukup representatif. Dengan fasilitas pendukung tersebut, sangat optimis jika danau ini akan diminati pengunjung, baik warga dari Kabupaten OKI sendiri maupun dari luar Kabupaten OKI.
Ketika Provinsi Sumatera Selatan ditunjuk sebagai daerah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 2004, Danau Teluk Gelam dijadikan sebagai lokasi (venus) untuk sky air dan lomba dayung. Melalui kesempatan ini, penataan dan pembangunan kawasan Danau Teluk Gelam menjadi semakin
Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang sangat luas dengan karakteristik daerah perairannya, tentu memerlukan strategi khusus dalam membangunnya. Rentang kendali yang cukup jauh terhadap daerah-daerah pinggir membuat daerah ini menjadi terisolir sehingga akses informasi menjadi
56
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
terhambat. Salah satu prioritas pembangunan untuk wilayah-wilayah ini adalah dengan membuka daerahdaerah yang masih terisolir melalui pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan secara bertahap. Selain itu juga Pemkab OKI secara terencana dan bertahap menyediakan fasilitas umum lainnya, misalnya penyediaan listrik PLN maupun listrik desa.Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir juga terus melakukan peningkatan sarana dan prasarana seperti kondisi jalan dan jembatan yang sudah ada ditingkatkan kelasnya. Termasuk peningkatan prasarana transportasi sungai, yakni dengan mengoptimalkan fungsi dan perannya. Untuk transportasi memang cukup banyak menggunakan angkutan sungai seperti perahu, speedboat, dan motor jukung. Semua itu dalam rangka meningkatkan produktivitas masyarakat.
Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur jalan terus dilakukan, terutama ruas jalan yang sangat vital bagi perekonomian masyarakat. Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir masih terus melakukan peningkatan jalan Kayuagung-Sepucuk-Wahyuni Mandira, dan jalan Riding-Air Sugihan. Disamping itu dilakukan juga pengembangan angkutan sungai, pembangunan jembatan Ulak Depati dan jembatan Pampangan, serta peningkatan jembatan kayu menjadi jembatan beton. Untuk meningkatkan pelayanan transportasi, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir juga membangun terminal tipe A di Kayuagung, kemudian merencanakan pembangunan terminal tipe C di sejumlah daerah, seperti Tugu Mulyo, Mesuji, Pampangan, Pematang Panggang, Tulung Selapan, dan tempat lainnya. Untuk pelayanan transportasi sungai, juga akan dibangun pelabuhan sungai, khususnya di pantai timur, seperti Mesuji, Simpang Tiga, Desa Jungkal, Sukadarma dan Sungai Lumpur. Pelabuhan yang cukup representatif sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna mendukung kegiatan ekonomi dikawasan itu karena selama ini kapal nelayan maupun sungai berlabuh/bertambat di rumah-rumah penduduk. ] Gk/bbs
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
O
KU merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Sumatera Selatan yang mempunyai luas wilayah 4.442 Km 2 dengan jumlah penduduk sebesar 301.860 jiwa (statistik tahun 2007) terdiri dari 4151 desa, meliputi 12 kecamatan. Kabupaten Ogan Komering Ulu yang sekarang dipimpin oleh Drs. H. Yulius Nawawi sebagai bupati ini memiliki kawasan hutan seluas ± 119.125 Ha, atau ± 26.82% terhadap luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, yang terdiri dari Hutan Lindung ± 55.698 Ha (46.60%) dan Hutan Produksi 63.427 Ha (53,40%). Dilihat dari fungsi peruntukkan kawasan hutannya, Kabupaten OKU merupakan daerah hulu dan daerah tangkapan air (cachment area) bagi daerah sekitarnya, meliputi: Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kota Palembang (Provinsi Sumatera Selatan), Provinsi Lampung, dan Provinsi Bengkulu. Selain itu, fungsi hutan ini juga berperan besar sebagai pencegah dan pengendali bencana banjir dan erosi serta pemelihara kesuburan tanah. Lestarinya hutan adalah lestarinya tata hidrologi yang ada, rusaknya hutan adalah musibah. Upaya memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan kritis sangat diperlukan sebagai upaya menekan tingkat sedimentasi, dan mempertahankan kesuburan tanah serta mempertahankan kontinuitas supply air pada sungai Ogan dan Sungai Komering yang pada akhirnya bermuara di Sungai Musi. Hutan sebagai modal pembangunan nasional memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial, budaya maupun ekonomi secara seimbang dan dinamis. Untuk itu hutan harus dikelola, dilindungi, dan dimanfaatkan secara berkesinambungan bagi kesejahteraan masyarakat, baik generasi sekarang maupun akan datang. Kawasan hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Komering Ulu termasuk dalam sistem pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi khususnya Sub DAS Ogan dan Sub DAS Komering, yang termasuk DAS prioritas di Sumatera Selatan.
Peluang Sektor Kehutanan OKU Masih Besar Potensi kehutanan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) masih cukup besar. Berdasarkan hasil penafsiran peta Citra Land Sat skala 1:250.000 pemotretan tahun 1997/1998 dan tahun 2000 terdapat perbedaan yang menyolok pada pengurangan luas penutupan kawasan hutan (luas kawasan hutan yang terbuka), yakni untuk kawasan Hutan Lindung (55.698 Ha) mengalami peningkatan Luas Areal Terbuka (LAT) sebesar +4.59 Ha dari 38.910 Ha pada tahun 1998 menjadi 43.506 Ha pada tahun 2000. Sedangkan untuk kawasan Hutan Produksi mengalami peningkatan LAT sebesat +5.233 Ha, dari 44.310 Ha pada tahun 1998 menjadi 49.543 Ha pada tahun 2000. Dengan demikian kawasan hutan yang sudah terbuka berdasarkan hasil penafsiran peta Citra Land Sat tahun 2000 seluas ± 93.049 Ha. Dalam rangka upaya rehabilitasi hutan dan lahan di kabupaten OKU ditetapkan pada lahan kritis baik yang berada di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan. Untuk lahan kritis yang berada di dalam kawasan hutan diutamakan yang berada dalam kawasan hutan lindung. Berdasarkan pada pola pengolahan lahan, topografi dan jenis tanah maka kondisi kawasan hutan lindung yang sudah terbuka seluas ± 43.506 Ha, sampai dengan tahun 2009 telah di laksanakan reboisasi seluas 2.344 Ha. Sedangkan kondisi lahan yang berada di luar kawasan hutan yang perlu dilakukan upaya rehabilitasi lahan dapat di kategorikan sebagai berikut: • Sangat Kritis dan Kritis ±1.434 Ha. • Semi Kritis ±15.884 Ha. • Potensi Kritis ±30.445 Ha. Sampai dengan tahun 2009 telah diupayakan penghijauan berupa pembangunan hutan rakyat seluas 700
Ha dan penanaman pohon sebanyak ±70.000 batang. Upaya tersebut akan berhasil apabila didukung oleh adanya partisipasi masyarakat disekitar hutan dan tersedianya dana yang memadai. Namun demikian upaya- upaya dimaksud tidak seluruhnya dapat tertanggulangi jika hanya mengandalkan sumber pembiayaan daerah melalui skema APBD. Untuk itu, bantuan pemerintah pusat tetap diperlukan dalam hal pendanaannya. Program rehabilitasi hutan dan lahan yang mendesak untuk dilaksanakan sekaligus alokasi kebutuhan dana yang diperlukan adalah kegiatan Penghijauan dan Hutan Rakyat serta Bangunan Konservasi Tanah. Kegiatan Penghijauan dan Hutan Rakyat yang dimaksud dibagi dalam tiga kelompok kegiatan, yakni pertama, Hutan Rakyat, dimana akan dilakukan Pembangunan Hutan Rakyat seluas 150 Ha dengan biaya Rp.555 juta, dan Pengkayaan Hutan Rakyat seluas 100 Ha dengan biaya sebesar Rp.75 juta. Yang kedua adalah Hutan Kota, dimana akan dilakukan Pembangunan Hutan Kota seluas 17 Ha dengan biaya Rp.235 juta, dan Pembangunan Teras Siring seluas 17 Ha dengan biaya Rp.85 juta. Sedangkan yang ketiga adalah Penghijauan Lingkungan yakni berupa Pembuatan persemaian tanaman Kehutanan sebanyak 25.000 Btg dengan biaya Rp. 50.000.000. Sedangkan untuk Bangunan Konservasi Tanah akan dibuat Dam Penahan sebanyak 4 unit dengan biaya Rp.198 Juta dan Embung sebanyak 4 unit dengan biaya Rp.199 Juta. Jadi total dana yang diperlukan adalah sebesar Rp. 1.397.000.000 (Satu miliar tiga ratus sembilan puluh tujuh juta rupiah). ] Gk/bbs
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
57
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Melirik Investasi di Bumi Serasan Seandanan
K
Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak di antara 103022 104021 Bujur Timur dan antara 04014 04055 Lintang Selatan. Memiliki luas wilayah 5.493,34 km2 atau 549.394 ha. Kabupaten OKU Selatan memiliki batas wilayah sebelah utara dengan Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Pengandonan, dan Kecamatan Lengkiti Kabupaten OKU; sebelah selatan dengan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung; sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu dan Kecamatan Semendo Darat Ulu Kabupaten Muara Enim; dan sebelah timur dengan Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur dan Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung. Adapun topografi wilayah Kabupaten OKU Selatan sebagian besar merupakan dataran tinggi yang membentuk bukit-bukit dan gununggunung. Ketinggian wilayahnya berkisar antara 45 sampai dengan 1.643 m dpl. Gunung Seminung di Kecamatan Banding Agung dengan ketinggian 1.888 m dpl merupakan wilayah
58
foto: doc. Topik/Teddy
abupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten ini merupakan daerah hasil pemekaran dari kabupaten induk, yakni Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Pembentukan Kabupaten OKU Selatan merupakan inisiatif dan kemauan dari berbagai lapisan masyarakat di Kabupaten OKU bagian Selatan pada waktu itu. Diresmikan menjadi daerah hasil pemekaran dengan UU No. 37 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 dan diresmikan pada 16 Januari 2004 di Muaradua, ibukota Kabupaten OKU Selatan. Saat ini, Kabupaten OKU Selatan dipimpin oleh Bupati H Muhtadin Sera’i dan wakilnya Dr Hj Herawati Abdullah, Sp. M (2010-2015).
tertinggi di kabupaten yang memiliki motto “Serasan Seandanan� ini. Kabupaten OKU Selatan dialiri oleh dua sungai besar, yakni Sungai Selabung dan Sungai Saka yang bermuara ke Sungai Komering. Selain itu, masih terdapat sekitar 20 sungai dan anak sungai lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten OKU Selatan. Di kabupaten ini juga terdapat beberapa air terjun dan danau, baik yang besar maupun kecil, sehingga daerah ini merupakan daerah pariwisata potensial di Propinsi Sumatera Selatan. Danau Ranau yang terletak di Kecamatan Banding Agung merupakan danau terbesar di Kabupaten OKU Selatan. Sejak ditetapkan menjadi daerah hasil pemekaran, rancangan pembangunan dari berbagai sektor disusun untuk kemudian direalisasikan pelaksanaannya, seperti di bidang
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
pemerintahan, transportasi dan infrastruktur, layanan listrik, pos dan telekomunikasi, air bersih, perbankan, hotel, kesehatan, dan pendidikan. Semua itu demi menunjang pembangunan bagi masyarakat Kabupaten OKU Selatan. Seperti halnya daerah-daerah lain di Tanah Air, khususnya Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten OKU Selatan pun memiliki banyak potensi yang dapat memberikan peluang investasi baik dari kalangan investor nasional maupun internasional. Adapun potensi dan peluang investasi yang dimiliki dan dapat dikembangkan di kabupaten yang memiliki jumlah penduduk sekitar 318.345 jiwa berdasarkan data hasil sensus penduduk BPS 2010 adalah sumber daya manusia, pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan, industri, pariwisata, dan pertambangan. ] Endang
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
K
abupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur merupakan satu dari 15 Kabupaten/ Kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas wilayah sekitar 3.370 km2. Seperti halnya OKU Selatan, OKU Timur juga merupakan daerah hasil pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Memiliki iklim yang termasuk tropis basah dengan variasi curah hujan antara 2.554 – 3.329 mm/tahun. Topografi di wilayah Kabupaten OKU Timur dapat digolongkan ke dalam wilayah datar (Peneplain Zone), bergelombang (Piedmont Zone), dan berbukit (Hilly Zone).
foto: doc. Antarafoto
Dilihat dari sisi geografisnya, kabupaten yang saat ini dipimpin oleh Bupati H Herman Deru, SH. MM., dan wakilnya H.M. Kholid Mawardi, S.Sos, M.Si, ini terletak antara 103040 Bujur Timur sampai dengan 104030 Bujur Timur
dan antara 3045 sampai dengan 4055 Lintang Selatan. Kabupaten yang memiliki motto “Bumi Sebiduk Sehaluan� ini berbatasan dengan sejumlah wilayah, yakni Utara dengan Kecamatan Tanjung Lubuk dan Lempuing (Ogan Komering Ilir), Timur dengan Kecamatan Lempuing dan Mesuji (Ogan Komering Ilir), Selatan dengan Kabupaten Way Kanan (Provinsi Lampung) dan Kecamatan Simpang (OKU Selatan), dan Barat berbatasan dengan Kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur dan Peninjauan (OKU) dan Muara Kuang (OKI). Kabupaten OKU Timur memiliki potensi lahan yang cukup luas. Sehingga, mata pencaharian masyarakat yang pada umumnya petani berimbas kepada kecenderungan penggunaan lahan. Sebanyak 241.573 ha atau 65.29 persen penggunaan lahan di Kabupaten
OKU Timur digunakan sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Kondisi ini juga ditunjang dengan adanya Irigasi Perjaya yang menjangkau wilayah yang cukup luas sampai ke wilayah Provinsi Lampung. Bisa dikatakan, ini merupakan suatu prestasi bagi Kabupaten OKU Timur yang menjadi lumbung beras di Provinsi Sumatera Selatan. Di sektor perkebunan, komoditi andalan dari kabupaten yang berpopulasi sekitar 524.204 jiwa/tahun ini adalah karet dan kelapa sawit. Bahan galian merupakan salah satu aset Kabupaten OKU Timur dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Potensi kekayaan alam Kabupaten OKU Timur meliputi batu bara yang tersebar di Kecamatan Buay Madang, Madang Suku II, Martapura, dan Buay Pemuka Peliung. Seperti halnya daerah lain di Indonesia, khususnya Sumatera Selatan, OKU Timur juga memiliki banyak potensi yang dapat digali dan dikembangkan, seperti pariwisata, pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan, perindustrian, pertambangan, dan perdagangan. Salah satu potensi wisata di kabupaten yang beribukota di Martapura ini adalah Bendung Perjaya yang terletak di Kecamatan Martapur. Bendung yang dibangun tahun 1991 ini, selain berfungsi sebagai sarana irigasi juga potensial untuk dijadikan obyek wisata sebagai sumber pendapatan daerah dan hiburan rakyat. Selain itu, ada pula obyek wisata yang berpotensial untuk dikembangkan, yakni Danau Datuk. Terletak sekitar 40 km dari Ibukota Kabupaten Martapura, tepatnya di Desa Surabaya dan Desa Mendayun, Kecamatan Madang Suku I. Hingga akhir 2010, tercatan 20 kecamatan, tujuh kelurahan, 281 desa, dan lima desa persiapan masuk dalam wilayah OKU Timur. ] Endang
OKU Timur Lumbung Beras Terbesar di Sumatera Selatan Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
59
foto: doc. Topik/Teddy
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Mayor Jenderal TNI S. Widjonarko, S.Sos, MM, MSc Panglima Daerah Militer II/Sriwijaya
Tidak Mengenal Pesimis
S
erah terima jabatan Pangdam II Sriwijaya dari Mayjen TNI Agus Gunaedi Pribadi ke Mayjen TNI S Widjonarko, Selasa, 28 Juni 2011, sekitar pukul 09.00 Wib di Stadion Gelora Sriwijaya berlangsung hikmat. Sertijab dipimpin Jenderal TNI George Toisutta, yang ketika itu menjabat KSAD.
“
Mayjen TNI S. Widjonarko ketika ditemui tim TOPIK: Iwan Purnama, Nurul Hakim, dan fotografer Satria Setiadi, usai memimpin upacara peringatan HUT ke-66 TNI di Makodam II/Sriwijaja Palembang, pada 5 Oktober 2011, secara gamblang menjelaskan langkah-langkahnya sebagai Pangdam, baik internal maupun eksternal.
“Saya baru dua bulan lebih menjabat Pangdam II/Swj. Sebagai Pangdam baru, saya mengawali dengan pembangunan kantor Kodam II/Swj. Ya, biar jangan ketinggalan seperti kantorkantor (Kodam) yang ada di Jawa lah. Saya ini kan mantan Staff Khusus Kasad, mantan Staff Ahli Kasad, dan saya juga mantan Kadispenad. Jadi sudah melayani tiga Kasad. Dan
60
saya juga sudah melayani Dansisputi. Jadi saya memang dibesarkan di lingkungan jenderal. Oleh karena itu, ketika masuk ke daerah, saya harus membawa satuan besar Kodam ini seperti di Jakarta,” tutur Mayjen TNI S. Widjonarko tentang program pembangunan fisik yang sedang dilakukannya.
Kalau saya selalu optimis. Tidak ada dalam diri saya pesimis. Habis ini saya akan jalan-jalan lagi, saya akan bantu apa yang kira-kira kurang. Apakah perlu tenaga? Kita kan lebih tenaga. Kalau kurang saya drop.
Untuk non fisik, katanya, yang utamanya adalah pembelajaran di bidang IT (informasi teknologi). Bagi Widjonarko, tidak ada cerita perwiraperwira di Kodam II/Swj tidak bisa
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
IT. Contoh komputer. “Perwira saya harus pakai komputer dan harus bisa ngoperate sendiri. Mulai dari Danyon, Danrem, Dandim tidak ada yang minta tolong sama anggota. Karena apa? Era globalisasi saat ini perwira angkatan darat harus pintar. Tidak selalu minta tolong kepada prajurit bawahannya yang pintar. Harapan saya, perwira saya, perwira Kodam II Sriwijaya Angkatan Daratnya itu, IT-nya harus dikuasai, komputer, internet, masalah-masalah seperti Ipad dan lain sebagainya, seperti itu harus dikuasai. Jangan sampai gaptek, jadi semuanya harus pintar. Itu yang di luar fisik antara lainnya,” jelas Widjonarko panjang lebar. Pada kesempatan itu, Pangdam II/Swj ini juga mengungkapkan dukungan dan partisipasinya untuk mengamankan jalannya SEA Games XXVI 2011 di Palembang. Lebih lengkapnya, berikut hasil wawancaranya: Berkaitan dengan SEA Games XXVI di Palembang, kesiapan pengamanan dari Kodam ini sudah sampai sejauh mana?
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI Jadi pengamanan sudah kita hitunghitung, masalah SEA Games ini berapa sebetulnya yang dibutuhkan, berapa tamu negara yang akan datang. Yang saya dengar kesulitan dari Pak Gubernur (Alex Noerdin) adalah jumlah hotel yang masih kurang. Beliau sudah memberitahu saya dan lapor ke Panglima TNI mungkin ada dua atau tiga KRI yang akan dirapatkan sini untuk tempat tidur. Termasuk saya punya mes-mes saya yang bisa disumbangkan, ya ada sedikit kamar, tapi hanya itulah yang kita punya. Mudah-mudahan mereka nyaman sehingga tidak terganggu kualitas tidur mereka. Karena atlet kualitas tidurnya harus bagus. Saya sendiri sebetulnya tidak ada perintah, hanya saya ketika melihat kesulitan masyarakat, maka harus tampil, itu sudah secara otomatis. Karena kita ada 8 wajib TNI yang terakhir adalah membantu mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya. Kita harus mengaplikasikan 8 waijb TNI. Karena pasukanku banyak, jumlahnya 10 ribu pasukan, tapi tersebar di mana-mana. Apapun untuk negara, harus cepat. Termasuk kemarin ada kesulitan baskomnya itu, kita bantu, kita masukkan ke kolam renang itu. Yang terakhir saya melakukan penghijauan dengan menanam pohon kelapa. Kita tanam yang bagus dan rapi. Ya, paling tidak dikenang lah sama anak cucu kita. Beberapa orang ada yang pesimis kalau pelaksanaan SEA Games di Palembang tidak tepat waktu. Menurut penilaian Anda? Kalau saya selalu optimis. Tidak ada dalam diri saya pesimis. Habis ini saya akan jalan-jalan lagi, saya akan bantu apa yang kira-kira kurang. Walaupun sudah ada sub-subnya atau penguasapenguasanya, kita akan datangi. Penguasa ini, apa kekurangannya? Apakah perlu tenaga? Kita kan lebih tenaga. Kalau kurang saya drop. Kita hanya punya tenaga saja. Mudahmudahan kebanggaan masyarakat Palembang dan sekitarnya itu, ya betulbetul tercapai. Berapa jumlah pasukan yang akan dikerahkan, apakah 10 ribu itu semuanya?
Kita hitung-hitung. Bagaimana nanti yang kita butuhkan. Saya tidak pernah hitung jumlah itu, yang penting optimal. Saya takut jumlah sekian, takutnya kurang, aku isin (malu-red). Lebih bagus kita bicara optimal saja. Bila optimal sekian, ya sekian. Yang penting aman, nyaman dan lancar. Itu prinsip saya. Untuk mendampingi teman-teman yang dari luar itu kan perlu SDM yang cukup memadai, bagaimana di kesatuan Panglima? Yang sudah bisa Bahasa Inggris sudah dikondisikan, Kowad-Kowad sudah ada, sudah dilatih terus. Nanti sumber daya dari sini, sumber daya dari Jakarta kita padukan. Kan banyak itu yang pinter Bahasa Inggris. Yang kita persoalkan masalah hotel ini. Program-program prioritas yang akan dilaksanakan untuk menjaga stabilitas wilayah dalam keamanan di Sumsel? Jadi saya punya istilahnya adalah strategi pengamanan wilayah Kodam II Sriwijaya. Di Indonesia kan banyak daerah-daerah yang tidak bisa dijamah dari dulu sampai sekarang. Bukan hanya Kodam ini, tapi juga Kodam di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Kodam-kodam yang jauh itu, kami akan sangat setuju pelaksanaan paparan pengamanan kepada saya bagaimana strategi pengamanan wilayah. Saya akan cek, kemudian saya perintahkan harus begini, begini, begini. Jadi tidak ada istilahnya nanti ada teroris latihan di tempat saya. Ooh…bubar sama kita itu. Kami obrak-abrik semua itu. Otoritas Panglima kan membawahi lima provinsi yang ada di Sumbagsel ini. Dari lima provinsi itu, kira-kira wilayah mana yang berdekatan dengan keriskanan? Sementara belum terlihat secara jelas. Yang jelas, kami AD harus selalu siap. Mulai dari awal saya menjabat telah saya sampaikan, kamu sebagai Komandan Peleton, Komandan Kompi, Komandan Batalyon, Komandan Korem, tidak boleh sering duduk di meja. Dudukmu di hutan, saya bilang gitu. Lihat lokasi, lihat wilayah. Seperti
panglima. Bisa dihitung berapa kali duduk di kursi ini. Ini saksi matanya. Jadi saya jarang duduk di sini, ini karena 5 Oktober saja saya baru duduk di sini. Sekali lagi, saya kelilingkeliling. Sampai saya sakit saya tetap bertugas. Ada kejadian di wilayah saya datang. Kemarin kejadian di Lampung, saya datang. Langsung ke titiik kejadiannya. Harus selesai, tidak ada cerita. Jadi tidak boleh hanya mendengarkan katanya ini, katanya itu. Panglima langsung turun di situ, atasi permasalahannya apa. Saya sebagai Panglima Kodam jangan lambat berpikir, lambat ini. Tentunya samasama Kapolda, dia di depan saya yang membackup. Selalu bersama-sama. Saya selalu sampaikan kepada prajurit-prajurt saya, prajurit AD khususnya Kodam II Sriwijaya, fisik harus bagus. Kalau saya kunjungan ke Korem-korem ngikutin panglima, bayangin. Selama ini belum ada Panglima yang memimpin lari. Gua pimpin lari semua itu. Mau kurus, mau setengah gemuk, nggak ada cerita. Salah sendiri lo ada di muka gua. Itu ambulan disiapin, siapa tahu ada yang mati. Saya bilang begitu. Saya kan orang tempur. Sebagai informasi, saya orang Kebumen, orang Gombong. Memang daerah saya kan daerah perang orang-orangnya. Sarbini, Jenderal Soeharto, itu kan sekolahnya di Gombong, di Tangsi 406. Saya dekat dengan anak-anak tangsi. Karena saya anak tangsi juga. Jadi hari-hari dang dung dang dung. Jadi saya nggak bisa itu kaya artis, duduuukk. Saya kan tentara, harus lihat situasi bagaimana. Saya perintahkan kepada prajurit saya push up 100 kali. Pagi Subuh, Dhuhur sampai Isya masing-masing 20. Jadi salaman itu harus yang keras, pokoknya tempeleng kalau yang lembek-lembek. Jadi prajurit saya itu begitu. Makin tinggi pangkat, harus makin kuat. Jenderal itu harus kuat. Hari ini kalau saya disuruh perintah ke Bosnia, saya langsung berangkat, nggak ada cerita. Kebetulan saya sering keluar negeri bolak-balik nggak ada masalah. AD harus siap diterbangkan dimana-mana. Makanya fisiknya harus siap, sehat. Supaya sehat, jangan terlalu banyak lemak makannya. Kayak saya, setiap hari makan jus apel, madu,
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
61
foto: doc. Topik/Teddy
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
kadang-kadang buah nanas, kurma, minum susu, sudah seger itu. Jadi seperti itu jika Panglima memberi semangat kepada prajuritprajurit di Kodam II Sriwijaya? Saya spesialis membangkitkan semangat dan memotivasi. Saya punya kemampuan untuk itu. Karena saya lima tahun dosen Sesnogaf. Saya paling seneng tanya sama dosen sampai nggak bisa jawab. Paling seneng saya. Setelah itu saya sekolah lagi di Lemhanas. Saya jadi komandan terus, dan, dan, dan‌ Saya sekarang juga masih sekolah di Gajah Mada, tapi belum selesai studi kajian budaya dan media. Jadi memang hobby saya juga. Sekarang sedang penelitian. Ujian proposal sudah lulus. Semua sudah lulus. Tinggal penelitian, ujian tertutup, terbuka selesai. Tahu sendiri lah GM ketat. Kiat-kiat lain dalam menjaga kebugaran tubuh selain yang Anda sebutkan tadi? Ooh, jadi saya habis jam 5 pagi jalan kaki 1 jam. Jalan kaki saja sekitar komplek, baru push up, angkat badan, semampunya. Saya jarang makan yang berlemak, steak itu saya kurangi. Tahu tempe aja. Saya orang Kebumen, ya doyan mendoan. Terus begini. Untuk mengakrabkan perwira saya, saya sampaikan, perwira harus bisa tenis. Kelemahan kita itu setelah Kolonel baru bisa tenis, salah. Jadi dari Letnan Dua harusnya. Kan
62
sudah tahu, Letnan Dua nanti kan bisa jadi Jenderal. Untuk jadi Jenderal apa? Pertama harus bisa nyupir, habis itu harus bisa Bahasa Inggris, supaya bisa keluar negeri. Setelah itu harus olahraga, yang murah tenis. Setelah itu apa? Baca Alquran karena Islam, supaya kalau kita mati masuk surga. Ilmu kemiliteran harus ada. Seperti kemarin saya demontrasi, 10 butir, 10 kepala. Jadi saya contohkan, bukan hanya ngomong doang. Bingung anak buah saya. Bisa golf juga. Tergantung perintah. Istilah saya adalah belajar berkelanjutan. Dan semua pakai teori. Saya olahragawan asli.
untuk sektor keamanan ya, bukan untuk melanggengkan kepemimpinan ya? Kalau kita kan masih nerimo saja, tidak beli ya, apa yang diberikan oleh pimpinan.
Menurut Anda jumlah pasukan Kodam Sriwijaya dengan daerah yang panglima sebutkan tadi sudah memadai belum?
Ada. Di atletik itu. Jumlahnya berapa saya lupa. Mohon ke Kasad tembuskan saya. Termasuk menembak ada. Atletik dan menembak.
Belum. Masih kurang. Ya memang susah lah ya. Beda dengan polisi, kalau polisi kan 1 orang mengamankan‌. Satu banding 1.300. Tapi kita tidak boleh tambah. Kita perintah dari atas tidak ada tambahan. Makanya kualitas yang saya tuntut, nembaknya harus bagus, berkelahinya harus bagus, karatenya harus bagus.
Koordinasi seperti apa dengan aparat terkait di wilayah sini?
Banyak daerah yang dimekarkan dan belum ada Kodimnya? Itu menurut pendapat Kasad, Pak Edi teman saya juga itu. Pak Edi, ini ada permintaan dari para bupati, masyarakat, ada yang minta dibuatkan Koramil. Sekarang Jakarta sudah mulai berubah. Karena kita sadari tentara susah, duitnya sedikit. Tapi yang jelas
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
Ada spesifikasi pasukan khusus di satuan ini? Kita punya pasukan elite Batalyon 200 Raider. Itu relatif tembakan jarak dekat. Di mana mau tembak, di situ harus kena. Ada info dari Jakarta 42 orang dari AD mengkuti lomba, apakah benar?
Sangat baik. Contoh seperti ini, saya dan Kapolda. Kapolda, ada pemilihan bupati Muba kemarin. Kesulitannya apa? Tidak diminta saya kasih pasukan. Saya dekati pasukan ke sana. Hampir dua SSK saya taruh di sana. Saya nggak mau kecolongan, saya tidak mau peristiwa jadi besar gara-gara nggak siap. Nanti otomatis, kalau tidak ada yang ngasih makan, Tuhan ngasih makan itu. Jadi prinsip saya itu. Makanya tadi, fisik harus siap. Kalau fisik siap, bangun tidur mlakumlaku. Kan Presiden mau kunjungan ke Bangka Belitung. Sudah selesai dari saya, SEA Games beres. Saya kunjungan ke Korem, dua hari di
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI Korem, satu hari lari, satu hari ngecek wisma itu.
nggak? Ternyata masih belepotan. Jadi saya agak sedih kemarin.
Bila ada aksi demo atau gangguan yang bersifat mengganggu keamanan, tindakan maksimal apa yang akan dilakukan?
Mengenai SDM, saya berencana ingin membuat rumah pintar. Tempatnya di mana belum tahu. Yang jelas, itu untuk memintarkan masyarakat, anak-anak kecil kita, anak-anak tentara, dan masyarakat. Duitnya dari mana, belum tahu saya. Lagi dicari tempatnya di mana. Jadi saya mohon maaf memang saya orangnya energik sekali. Saya selalu kasih perintah. Jadi perintah itu harus dicatat, kalau-kalau mereka lupa. Untuk pengendalian kerja. Makanya asisten saya harus cerdas. Termasuk nyanyi pun harus bagus. Nyanyi adalah memperlambat proses penuaan.
Demo boleh-boleh saja. Silahkan saja. Ya itu harus pakai etika. Saya mahasiswa, demo pakai intelek, jangan merusak. Kalau merusak kan, artinya apa itu? Sampaikan ke DPR, sampaikan ke mana, tapi jangan merusak. Berhadapan sama polisi, terakhir berhadapan sama tentara, hancur kowe. Terakhir kalau AD sudah bergerak kan ngeri itu. Demo yang pakai rasional, yang intelek. Polisi maju dulu lah. Kalau hal-hal yang seperti itu makanan kita, sudah tidak ditanya lagi. Bagaimana meningkatkan SDM baik dari pimpinan, prajurit, hingga jabatan fungsional?
foto: doc. Topik/Teddy
Minimal pertama, paparan di depan saya pakai komputer. Yang paling gampang itu. Masa’ kayak gitu saja nggak bisa. Jangan pakai kayak Orde Lama, pakai kertas. Nggak ada cerita. Karena apa, saya S1 ujian paparan pakai komputer, S2 di GM ngoperate sendiri. Jadi gitu. Harus bisa. Yang kedua bahasa, menurut saya memang harus. Kemarin yang mau tes Sesko saya tes dulu, bisa Bahasa Inggris
Terkait dengan punish, bagaimana kriterianya? Saya orangnya keras, narkoba pecat. Nggak ada cerita. Tapi dia pinter, dengan cara-cara lupa, lupa, lupa, akhirnya nggak dipecat. Seperti panglima yang dulu. Kalau sama saya, begitu ada laporan, ayo langsung cepat pemecatan. Nggak peduli, mau anak siapa, saya hantam sama saya. Mau anak jenderal nggak perduli. Saya nggak takut, karena ngerusak generasi. Filosofi hidup seorang Mayjen TNI Widjonarko itu seperti apa? Yang pertama, kerja ikhlas, klas, klas, klas. Mohon maaf, seperti kita pipis,
sudah jangan dipikirkan lagi. Saya kemarin nglayanin tiga Kasad, saya ikhlas saja. Yang lain jabatan naik terus, nggak apa-apa, saya senang saja. Kedua, jujur dalam artian, misalnya saya harus ngepak di titik ini, ya harus datang. Misalnya di sana ada penembakan, tapi lapornya nggak ada penembakan. Nggak jujur itu kan? Ketiga, responsible, tanggung jawab. Keempat adalah tidak perlu dinilai sama manusia. Media ngasih saya bagus, tapi Tuhan tidak, gimana? Yang ada kita harus bagus. Yang terakhir, kita jangan sombong, minta ridho sama Yang Maha Kuasa. Bagaimana Anda mengatur waktu antara tugas dengan keluarga? Ibu itu kan tamatan dari pesantren. Dulu aku kan setahun sekali, itu pun hari raya. Padahal kakek saya haji. Maklumlah. Letnan saja masih blentang blentong itu. Kata kakak isteri saya, kalau jam 5 jangan nyanyi dulu, ngaji dulu. Wah mati gua. Saya belajar ngaji sendiri otodidak. Pagi, Magrib, sholat Isa, dan mau tidur baca surat Yasin. Jadi sekarang anak saya di Bandung. Saya telepon-teleponan. Yang satu kan lulusan Akmil. Ada dua. Jago tembak juga. Anak saya memang nggak cengeng, dia nggak mau pakai fasilitas papanya. Dia kemarin ke sini juga duduk di belakang, karena dia Letnan. Nggak berani duduk di depan. Dia jago tembak, saingan sama saya. Yang satu kedokteran. Ketiga di SMA. Kadangkadang dengan ibu gentian ngontrol. Ya, gitulah sama dengan seperti perwira juga sama, kita happy saja, nggak ada jarak dengan ibu-ibunya juga nggak ada jarak. Apa arti seorang jenderal, pensiun sama, mati sama. Menjadi tentara itu karena dorongan orang tua atau keinginan sendiri? Yang jelas saya itu kan daerahnya susah, sama kayak Pacitan. Di tempat saya kalau nggak keras, nggak hidup. Ya memang bapak saya punya tanah, punya pasir. Bapak saya kepala SD. Bapak saya dulu tentara angkatan laut jaman Jepang. Saya dan, dan, dan terus, saya juga nggak ngerti juga. Kalau Akabri itu lulusnya, tapi kalau kampus itu masuknya. ]
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
63
foto: doc. Topik/Teddy
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Dirlantas Polda Sumsel, Kombes Pol. Firman Santyabudi
Memaksimalkan Kelancaran Lalu Lintas
K
etertiban, kelancaran, dan keamanan dalam berlalu lintas merupakan salah satu indikator pendukung suksesnya pelaksanaan SEA Games XXVI di Palembang. Bagaimana kesiapan jajaran Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Selatan menciptakan suasana tersebut? Dirlantas Polda Sumsel, Kombes Pol. Firman Santyabudi kepada tim Majalah TOPIK: Iwan Purnama, Nurul Hakim, dan fotographer Satria Setiadi memberikan penjelasan. Berikut petikan wawancara dengan lulusan Akpol tahun 1988 ini:
Polda Sumsel tahun lalu. Seperti juga anggota Polri yang ditugaskan di suatu tempat, sebelumnya saya menyusun rencana kerja di tempat tugas saya yang baru ini. Termasuk mencari tahu agenda-agenda besar apa saja yang akan dilangsungkan di Sumsel. Ternyata, salah satunya adalah Palembang menjadi tuan rumah SEA Games XXVI 2011. Kebetulan saya pindah waktu itu pas mau operasi ketupat tahun lalu. Begitu dipindahkan ke sini, kemudian saya, sebagai staff, melaporkan ke pimpinan saya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Djoko Susilo.
Dalam rangka SEA Games XXVI, langkah-langkah pengamanan seperti apakah yang telah dilakukan Ditlantas Polda Sumsel?
Intinya, saya meminta petunjuk dari Kapolri, Ditlantas khususnya, kita punya peran besar apa nih untuk kemaslahatan pelaksanaan SEA Games XXVI di Palembang. Nanti bisa lihat kita sebelah ada RTMC. (Road Traffic Management Corporation). Sebenarnya tugas pengamanan ini bukan yang pertama bagi saya, esensi
Sebelum bicara soal pengamanan ketertiban berlalu-lintas di Sumsel, saya mau cerita sedikit tentang ditugaskannya saya sebagai Dirlantas
64
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
dari itu adalah kita niatkan untuk minta (petunjuk) dari Mabes tentang dialokasikan ke sini karena memang kita sudah menyiapkan bantuan pengamanan untuk SEA Games. Walaupun uji coba kemarin pada saat lebaran, memang sudah kita tempatkan beberapa kamera, tapi setidak-tidaknya nanti posko operasi SEA Games ada di sana, di RTMC ini. Jadi persiapan sarana dan prasarana itu dari Mabes Polri sejak awal sudah diagendakan? Itu yang pertama dari aspek sarana dan prasarana. Memang masih ada kekurangan, mungkin TOPIK mau menambahkan. Kita mau darimana lagi? itu tercatat lho, Mas. Nanti kalau diperiksa KPK dan BPK bisa masalah buat saya. Karena tidak semua anggaran di Polri itu bisa tercukupi, pembangunannya pokoknya darimana? Anggarannya sebenarnya bukan dari mana-mana, ada pihak ketiga
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
Itu persiapan yang perlu disiapkan. Artinya, kita Polantas Polda Sumsel yang nanti dibantu Mabes siap membantu mensukseskan jalannya SEA Games XXVI. Kalau ditanya sampai di mana? Masih proses. Artinya, kita tidak punya fasilitas sebanyak itu. Nanti kita akan mengawal tamu VVIP, ada yang mengawal pimpinan dan rombongan atlet, di samping tetap menjaga kelancaran lalu lintas selama mereka ada di sini. Jadi saat ini kita masih mengupayakan pengadaan alat-alat tersebut. Sebagian kita pinjam dari pos-pos jajaran kita. Saya juga telah mengajukan ke Mabes, tapi belum tahu apakah nanti Mabes akan mengerahkan Polda Lampung, terdekat. Atau mengirim langsung dari Mabes, kita masih menunggu. Kita sudah sampaikan kepada Wakapolri ketika dia berkunjung ke sini kemarin. Hal itu kita dorong dari Kapolda ke Kapolri. Jadi, langkah-langkah seperti itu merupakan hal biasa bagi kami. Seperti ketika ada di even di Bali, Polda Jatim pun ikut turun membantu.
lebih personil, kita harapkan mampu membackup itu. Di samping itu ada satgas yang ada di luar dari kegiatan rutin. Tapi nanti kalau dari satgas ini masih terjadi kekurangan, kegiatan rutin ini akan kita tingkatkan untuk mengisi kekurangan-kekurangan itu. Intinya, kita siapkan untuk menjadi tuan rumah yang baik. Titik-titik ruas jalan manakah yang akan dibuka-tutup untuk memperlancar lalu lintas? Jadi kebetulan informasi terakhir, kalau untuk atlet yang datang dari bandara langsung menginap ke wisma atlet Jakabaring, itu sudah di dalam, jadi tidak perlu kita buka-tutup. Karena lokasi wisma dengan stadionnya kan dekat. Untuk yang di luar, kita akan berkoordinasi dengan deputi lain yang mengurusi masalah akomodasi atletnya ada di mana, atau officialnya ada di mana. Ada beberapa tempat yang kita masih rapatkan dengan rekan dari Inasoc. Semua jalan yang nanti dilalui rombongan khususnya yang akan menuju ke Jakabaring baik opening ataupun closing, bukan buka-tutup, tapi kita akan atur sedemikian rupa sehingga pelaksanaan mereka lancar. Kalau tentang VVIP, sampai saat ini belum dikasih tahu menginap di mana. Biasanya pada saat Hsekian kita baru tahu. Tapi tidak kita “korbankan�, tapi kita meminta pengertian kepada tuan rumah dan masyarakat Palembang sebagai tuan rumah, bahwasanya ini ada tamu dari
manca negara tentunya akan sangat gentle kalau kita atau masyarakat bisa ikut opening dan closing ini dengan lancar. Titik yang mananya, ya nanti di mana mereka menginap, dari situ kita pantau perjalanan prioritas dan lain sebagainya. Itu yang pasti, berdasarkan hasil rapat bersama panitia untuk pengamanan ke dalam ada pembatasan. Karena untuk even olahraga kita tahun ini, diharapkan bisa go green. Kan kita bicaranya sudah lingkungan. Sehingga kendaraan yang bisa ke dalam khusus, mungkin nanti dalam pembukaan dan penutupan khusus VVIP artinya kepala negara, dipersiapkan kendaraan yang tidak berbahan bakar fosil. Jadi nanti ada becak, ada dokar, itu nanti yang akan dioptimalkan dalam pembukaan. Apakah ada unit-unit satuan khusus di direktorat ini? Untuk satgas, terbagi menjadi empat. Pertama, untuk pengawal khusus VVIP. Mereka nanti bersama kawankawan dari TNI dalam menjalankan tugasnya ada protapnya sendiri. Begitu pula untuk pengamanan Presiden, ada protapnya sendiri. Kita, dari Polri membackup untuk pengawalan melekat. Selebihnya kita mengamankan di jalur VVIP, baik roda dua ataupun roda empatnya. Kedua, satgas pengawalan VIP. VIP ini setingkat di bawah VVIP yakni kepala negara. VIP itu mungkin rombongan wasit, rombongan-rombongan pemantau dari luar. Terus yang ketiga adalah sub satgas pengamanan jalur. Tugas foto: doc. Topik
yang membantu. Alatnya dibantu Pak Joko Susilo dari Mabes Polri, RTMCC, dan gedung dibangun dari sini. Alhamdulillah untuk tahun ini kita rencanakan persiapan SEA Games akan dirikan posko-posko. Kenapa saya tempatkan di sini, karena sudah ada pantauannya, ini kecilnya, yang di sana besarnya. Dan semuanya ini akan kita upayakan secara maksimal. RTMC ini terpasang mulai dari kedatangan di bandara sampai ke Jakabaring, serta jalur-jalur utama dan garis-garis samping yang akan menjadi akses kalau terjadi kemacetan.
Berapa personel yang diturunkan untuk kelancaran lalu lintas pelaksanaan SEA Games? Kemarin kita sudah menghitung jumlah personel di sini, untuk Mapolda kurang, sehingga kita akan tarik dari PolresPolres. Nanti tugasnya akan dibagi dari pengawalan yang melekat di VVIP, atlet, official, dan semua delegasi. Kemudian ada juga untuk plotting di jalur sepanjang even SEA Games. Saya sendiri hanya membidangi untuk satgas saja. Kita nanti menggunakan 520-an
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
65
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI masing-masingnya dikomandoi sama gabungan antara kita, Mapolda dengan Kota Palembang selaku tuan rumah. Dan sub satgas terakhir itu pengamanan parkir. Untuk kelancaran pengamanan dan parkir itu di bawah sub satgas kami. Program-progam apa saja yang akan diciptakan di wilayah hukum Anda? Program saya tidak lepas dari program Polri maupun pemerintah. Sekarang ini kan Indonesia sedang menjadi sorotan bahwa kita terburuk di Asia, hanya setingkat di atas Laos untuk laka lalulintas mati. Jadi kita kalau yang terburuk-terburuk paling tinggi ha ha ha‌ Nah, mengenai program nasional tentang keselamatan di jalan untuk satu dekade ke depan (10 tahun), kita diharapkan bisa menurunkan laka mati itu sampai 50%. Jadi tidak lepas dari itu. Jadi bagaimana menyiapkan jajaran melalui perangkat yang ada dengan keterlibatan masyarakat kita harus mendorong ini, menyelamatkan yang akan mungkin menjadi korban atau berpotensi menjadi korban mati sia-sia. Kalau saya lihat di sini banyak motor yang mati, dan itu juga menjadi pekerjaan kita dalam skala nasional. Lalu, bagaimana menekan laka mati sampai 50 persen?
Program khusus dalam meningkatkan profesionalisme satuan dalam Polantas? Sudah merupakan bagian dari rencana dalam rencana reformasi birokrasi Polri,
salah satunya adalah meningkatkan kemampuan SDM kita, peningkatan komitmen kita terhadap tugas. Selebihnya, tentunya bisa kita arahkan melalui badan pelatihan. Termasuk memberikan semacam punishment and reward. Dan berdasarkan penglihatan saya, mereka sudah aktif. Saya juga sudah melayangkan surat yang saya tanda tangani sendiri ke Kapolda Sumsel. Inti bunyi surat itu sebagai ucapan terima kasih kepada Kapolda yang sudah melakukan kegiatan ini dan itu. Karena kalau memberikan sesuatu kan harus ada sumber yang jelas. Yang tidak pas akan kita evaluasi, kita latih lagi untuk meningkatkan profesionalisme. Konkrit bentuk rewardnya seperti apa? Kalau kenaikan pangkat tidak bisa kita usulkan. Karena itu sifatnya kenaikan pangkat luar biasa, yang pasti ada parameternya. Tapi kalau yang sudah kita capai, ya minimal kita membiasakan dirilah, mereka sudah kerja, sudah capek. Saya bilang terima kasih. Mereka tepat waktu, saya ucapkan terima kasih, kok. “Bahasa Inggrisnya� diwongke. Diorangkan. Jadinya mereka tahu. Sementara personel yang belum tahu agar menyesuaikan, jadi kita saling mengisi. Karena kita sama, dari Mabes Polri, kalau kita terlambat, kita kurang ini-itu, foto: doc. Topik/Teddy
Reaksinya begini, ketika itu para
Dirlantas sudah diberikan arahan dari Pak Djoko Susilo sebagai Sakorlantas. Sekarang lihat saja bagaimana kinerja para Dirlantas serta bagaimana kontribusi Polres terhadap laka mati di daerah kita yang menjadi kontribusi angka-angka tinggi nasional. Angkaangka laka mati itu nantinya akan dilihat oleh Bapak Kapolri untuk menilai kinerja kita. Selanjutnya pimpinan akan mengevaluasi kinerja kita. Saya tidak bisa menuduh daerah lain, kalau ternyata di sini angkanya lebih tinggi bisa saja Kapolri bilang ganti saja Dirlantasnya dengan yang lain. Makanya kita ditantang untuk menekan angka laka mati, jadi bukan hanya masalah ganti atau tidaknya, tapi kita didorong untuk mengkomunikasikan kepada pimpinan daerah. Karena saya bilang tadi, polisi tidak bekerja sendiri. Kita juga menyadari sepenuhnya, dan itu juga yang menjadi strategi Kapolri, karena tugas kami juga bermitra dengan instansi terkait. Mesti building dengan semua instansi yang bisa mengupayakan pencegahan laka lantas. Kita harus sudah mulai merapatkan barisan untuk menyelamatkan laka mati.
66
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
foto: doc. Topik
TOPIK EDISI SEA GAMES XXVI
kita juga mengucapkan terima kasih kepada Polda ini dan itu, kaitannya dalam membantu kelancaran tugas. Bentuk punishment? Untuk jajaran kita kalau mutasi belum, saya berharap jangan sampai dihukum. Artinya, kemarin telah terima beberapa complain, setelah kita cross check ternyata tidak semua benar. Tapi tugas saya mengingatkan mereka. Petugas kita itu bukan hanya di sini, ada yang di PJR (Polisi Jalan Raya), yang di polres-polres itu strukturnya di bawah Kapolres. Tapi secara fungsional saya bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas yang mereka laksanakan. Jadi bila terjadi komunikasi yang salah, ada yang ini-itu, saya sebagai Pembina ikut bertanggung jawab juga. Tidak boleh bilang, itu tangggung jawab Kapolres, tuh. Tidak boleh begitu. Makanya saya berikan arahan-arahan kepada PJR-PJR kita, termasuk juga saya kirim surat petunjuk dan segala macam, tujuannya untuk mengantisipasi komplain dari masyarakat. Prinsipnya seperti itu. Sekali-kali polisi datang ke jajaran dengan tim untuk menyampaikan kepada anggotanya. Pada dasarnya kita juga ingin polisi itu baik kok. Kita juga tidak ingin dicap jadi orang yang “menyalahgunakan wewenang”. Walaupun kita akui belum bersih
semua, tapi yang penting kita kuatkan niat untuk ke depan lebih baik. Jadi selama saya di sini mudahmudahan tidak ada punishment. Yang penting bekerja. Saya sering sampaikan mereka seperti itu. Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi besok. Ya, kan? Tapi orang-orang tua kita sudah bilang, sebagai orang yang beragama, pendekatan itu pun kita pakai, bahwa semua itu pasti ada akhirnya. Kapan kita berakhir? Apakah kita tahu? Apakah mau berspekulasi? Tidak berani. Ending itu bisa ending pangkat, ending umur, dan sebagainya. Kita sampaikan dengan harapan, musuh itu satu cukup, seribu kawan masih kurang. Jangan kita mancing-mancing lagi. Karena atribut yang kita pakai itu sangat mudah untuk menyakiti orang. Kita kembangkan kesadaran ini kepada mereka, bagaimana supaya kerja itu ikhlas. memang manusia itu tidak ada yang sempurna, tapi kalau sepanjang kita mau mengupayakan itu, insya Allah bisa. Ada himbauan atau harapan kepada semua elemen di Sumsel terkait gelaran SEA Games? Harapan saya pertama kepada masyarakat tentunya, mari kita jadi tuan rumah yang baik. Mari kita sukseskan
sesuai dengan porsi masing-masing. Jadi tentunya akan lebih mudah kalau kita bekerja dengan semangat melayani. Ibaratnya, sebagai tuan rumah, mobil saya “ngalangin” orang apa tidak ya?, saya jualan mengganggu orang nggak ya? Polisinya juga. Jadi kita tidak ingin pendekatan sematamata dengan ketentuan hukum. Ini untuk kesadaran kita semua. Anggota kita pun akan kita brief lagi untuk sehumanis mungkin dalam melayani kepada masyarakat di sekitar sini. Ini sebagai barometer Sumsel. Bukan kita pamrih ya. Dalam hal ini kita bicara merah putih. Semua komponen bangsa, termasuk yang akan membuat hitam putih bangsa ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Kalau misalnya saya berbuat “begini”, nanti sama Tuhan ditanya, kewenangan saya dan pangkat saya dipakai untuk apa? Seorang jurnalis juga ditanya, pulpen sama komputer itu dipakai untuk apa? Bukan kita menutupi keburukan, tidak. Tapi dengan kondisi seperti ini perlu optimis. Jadi saya juga menyampaikan ini, bahwa Polri sudah berbuat, dalam artian polisi sudah siap. Saya rasa begitu pula dengan pihak Pemda Sumsel, sudah siap menjalankan ini. Memang dengan terseok-seok, terbata-bata, namanya juga masyarakat sedang membangun. Untuk itu, mari kita dorong. ]
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
67
TOPIK SOSOK
S
osok pria dari Bumi Sriwijaya, Sumatera Selatan, ini telah seperempat abad mendalami sektor bisnis kelapa sawit. Namun sesungguhnya Stann, begitu ia biasa dipanggil namanya, bukanlah murni pelaku bisnis sawit. Karena ia juga pernah berkecimpung di beberapa bidang usaha lainnya. Lewat pengaplikasian konsep social engineering dan financial engineering yang ‘ditetaskannya’, Stann berusaha memberikan output dalam memberdayakan perusahaanperusahaan yang pernah menggunakan jasanya. Bagaimana kiprah Stann sang konseptor, dan terpenting gagasan apa saja yang ada dalam benaknya untuk meningkatkan sektor ekonomi secara global, berikut wawancara Syarifudin dan Gaus Kaisuku dari Majalah TOPIK dengan sang inspirator tersebut. Poin apa yang didapat petani sawit dari pengaplikasian konsep social engineering Anda tersebut? Dulu, petani sawit itu dianggap seolaholah mereka itu bisa mengelola kelapa sawitnya. Nyatanya mereka tidak mengetahuinya. Kalau tidak dibimbing, kapan mereka jadi pintar? Makanya banyak petani sawit ada yang kayanya kaya sekali, ada juga yang hidupnya pas-pasan, karena ketidakmengertiannya membudidayakan sawit. Pada saat kritis seperti itulah harus diberikan bimbingan, mulai dari hulu, on farm, sampai pasca panen (hilir). Untuk pemasaran hasil tani sawit, misalnya. Dulu, ketidakercayaan masyarakat terhadap pemerintah sangat tinggi sekali. Pada saat itu saya juga bisa memprediksi, karena saya ‘bergaul’ dengan kelapa sawit pada saat TBS (Tandan Buah Segar) masih Rp.20. Begitu panen petani tidak mau menjualnya. Sebut saja misalnya cerita seorang petani sawit bernama Herman Kasim, hasil panen sawitnya cuma
ditaruh saja, tidak dijualnya. Karena harga jualnya kecil sekali. Selain petani sawit, almarhum Herman Kasim juga pemuda pelopor era 90-an. Anda pernah menjadi konsultan di Tani Selatan karena mereka tertarik dengan konsep social engineering Anda tersebut. Tapi mengapa akhirnya Anda melepaskan diri dari perusahaan itu? Berangkat dari sana (Tania Selatan), pelan-pelan saya melihat karier saya ini tentunya tidak cuma jadi konsultan. Memang, selama jadi konsultan, telah banyak perusahaan besar menggunakan jasa saya. Mulai dari Astra Agro Lestari, Sinar Mas, London Sumatra, Hindoli (Cargill), Sambu Group, Kurnia Luwuk Sejati, dan sebagainya. Mengapa saya sempat meninggalkan dunia persawitan? Jujur saja, sedikitnya ada 6 juta hektar kelapa sawit di Indonesia, mayoritas punya orang asing. Apa yang dimiliki Indonesia? Satelit juga bukan punya Indonesia kan? Cuma laut saja belum disertifikat. Kalau sudah bisa disertifikat, jangan-jangan sebagian besar bukan punya Indonesia juga. Sudahlah, saya tidak ingin bicara retorika-retorika seperti itu, terus kita membangkitkan emosi rakyat Indonesia yang tidak ada solusinya. Sebab, generasi berikutnya mau makan apa? Lebih baik kita mencari apa nih terobosan-terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Oke, kita kembali ke topik kelapa sawit. Untuk kelapa sawit, adalah beberapa yang sudah saya tangani, sampai ke Sulawesi Tengah. Dulu, zamannya Pak Siswono (mantan Menteri Transmigrasi-red), saya diminta untuk ‘meredam’ gejolak aksi demonstrasi penolakan program Transmigrasi Swakarsa Mandiri. Padahal ketika itu Transmigrasi Swakarsa Mandiri menjadi ikon pemerintah. Para demonstran ternyata keberatan jika mereka yang ikut dalam program Transmigrasi
STANN Sang INSPIRATOR 68
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
Swakarsa Mandiri itu cuma 100 KK. Mereka mendesak jumlah pesertanya dilebihkan. Langkah yang Anda lakukan ketika itu? Saya turun ke sana untuk ‘memadamkan kebakaran’ itu. Salah satu dampaknya yang paling aneh adalah yang dialami oleh seorang demonstran yang juga petani cokelat (fresh graduate UGM, saya lupa namanya?). Dia ingin membuang semua hasil panen cokelatnya, sebagai aksi kekecewaannya kepada pemerintah. Sempat saya bilang agar cokelatnya jangan dibuang. Karena ketika itu sudah memprediksi bahwa trend harga komoditi cokelat dalam 2-5 tahun akan baik. Ternyata, pada tahun 1998 komoditi cokelat booming.
TOPIK SOSOK Semua orang bisa beli Land Cruiser dari produksi cokelat. Contohnya Pak Murad Husein (pemilik perusahaan inti komoditas coklat) sekarang sudah memiliki sekitar 40 ribu hektar sawit. Anda tadi mengatakan tak hanya ingin berkiprah sebagai konsultan. Terobosan yang Anda lakukan selanjutnya? Ya, dari seorang yang memiliki background IT, kemudian merambah ke social engineering, lalu menjadi konsultan. Tapi, dalam pengimplementasian konsep-konsep tersebut, ternyata saya juga sudah merambah ke aspek mikro ekonomi hingga financial. Sebagai gambaran, saya melihat bagaimana semua orang membangun bisnis kelapa sawit atau apapun pada akhirnya tapi banyak juga yang terkendala permodalan. Nah berangkat dari sana, saya coba pelajari. Kebetulan ketika itu saya juga menangani bisnis sawit milik bos saya, tentang segala macam membangun bisnis di kelapa sawit ini. Memang bisa, tapi kan tidak mudah. Dari situ, terus saya diajak cari investor. Karena memang semua iklim investasi di Indonesia cenderung mencari investor. Sementara saya berfikir, kenapa sih kita tidak bisa investasi sendiri. Kita hilangkan paradigma, kalau ada uang bisa lho jalani usaha ini-itu. Untuk itulah perlu adanya terobosan-terobosan. Dalam upaya mencari terobosan itulah saya kemudian belajar ekonomi terapan dari teman-teman, hingga muncullah sebuah konsep yang disebut financial engineering. Contohnya? Misalnya saat ini saya sedang susun langkah bersama teman-teman untuk bangun pabrik ban di Palembang, Sumatera Selatan. Berberdasarkan estimasi, pembangunan pabrik ban itu membutuhkan dana Rp.2 triliun. Namun saya tidak punya uang, dan satu meter pun saya tidak memiliki tanah di Palembang. Tapi saya memiliki relasi di luar dengan kepercayaan sangat tinggi kepada saya. Dan relasi saya itu yakin uangnya tidak akan saya curi. Kenapa? Uangnya tetap di taruh di bank (negara) dia, kemudian pihak bank dia itu memberitahukan kepada bank di sini
(Indonesia), “Hai, adakah seseorang bernama Stann, perusahaannya ini, nomor rekeningnya sekian. Bank di sini bilang, oh ya betul, kenapa? Ini ada temannya yang mau menjamin supaya bank Anda memberikan pinjaman kepada Stann senilai sekian triliun.� (Stann mencoba mendeskripsikan proses financial engineering tersebut).
terseyum). Kenapa? Sebenarnya sambil memberikan jurus satu dan kedua, saya sedang kombinasi jurus satu dengan dua, sehingga menjadi jurus kesebelas buat saya. Sehingga kalau saya punya sepuluh, saya kasih Anda 20, saya tidak takut kehilangan jurus, karena saya sudah mendapatkan 100 jurus (Stann kembali tersenyum).
Pola seperti itulah yang kita lakukan. Itu yang harus kita rekayasa. Jadi uang di sana tidak kita korupsi, tidak kita curi, tapi kita bisa memperoleh fasilitas di sini, karena apa? Karena sudah dijaminkan yang dari luar negeri itu. Nah, uang ini mungkin ada cost of fund, kalaupun tidak cukup, kita kan bisa lakukan dengan cara lain.
Mungkin sangat sedikit kepala daerah atau pengusaha yang menggunakan konsep seperti yang Anda lakukan ini?
Caranya? Misalnya, begitu kita mendapat fasilitas dari bank di sini, tapi fasilitas tersebut ternyata belum cukup, uang ini jangan kita utak-atik dulu, karena risiko berhutang kan taruhannya nama baik. Uang ini kita tidurkan dulu. Kita lakukan lagi, misalnya ada lagi kerjasama dengan kontraktor. Oke kita buat kontrak kerjasama dengan kontraktor. Kepada kontraktor itu kita beritahukan kalau kita punya fasilitas dari bank X dengan jaminan Rp 2 triliun. Tapi, uang dua triliun itu tidak serta merta langsung saya panggil kontraktor, karena kita seleksi dulu kontraktor tersebut. Jika sudah memenuhi kriteria seperti yang kita tentukan kemudian dia sanggup mengerjakan pembangunan proyek pabrik ban tersebut, ya kita lakukan kontrak kerjasamanya. Pembayarannya sendiri setelah pembangunan proyek itu selesai, namanya turn-key. Sebaliknya, kalau dia tidak sanggup, saya cari kontraktor yang lain. Di sisi lain, dari keuntungan yang diterima pihak bank selain dapat bunga pinjaman dari saya juga dari kontraktor, jadi kan uangnya itu-itu saja. Itu yang saya dimaksud dengan financial engineering. Dari mana Anda belajar konsep financial engineering ini? Proses saya belajar dengan berkeliling ke banyak negara. Prinsip saya, kalau punya ilmu sepuluh jurus, saya kasih anda 20 jurus. Kalau orang lain punya sepuluh jurus, dikasih sembilan jurus, itu kuno. Yang ini kino (Stann
Karena memang mindset atau paradigma mereka harus diubah. Kalau kita bicara dalam konteks Sumatera Bagian Selatan, ayo siapa pengusahanya, coba lakukan yang seperti itu. Jalankan financial engineering, itu pointnya. Kenapa sih kita tidak cepat maju, terus kita cuma bisa cemburu saja sama orang lain yang sudah jauh lebih maju. Wuih, kok dia cepat majunya, kok saya tidak maju-maju. Bukan itu sebenarnya, tapi terobosannya apa? Perlu diingat, kalau orang mau mendirikan suatu usaha atau ingin memajukan usahanya, yang penting bukan cuma modal atau uang saja. Uang itu hanya objek saja. Terobosannya yang penting. Sekarang coba Anda perhatikan, kepala daerah kita, bukan saya menghina ya, semua berfikir bagaimana caranya dapat APBN atau APBD untuk membangun daerahnya. Apa tidak bisa dengan cara lain? Saya kira ide Ibu Megawati tidak jelek-jelek amat, dia buat Jembatan Suramadu, walaupun baru dibayar 100 tahun kemudian. Tapi yang jelas fasilitas (jembatannya) itu sudah ada, sehingga bisa mentriger, iya kan? Nah, kenapa cara seperti ini tidak dilakukan oleh para kepala daerah untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian rakyatnya. Apalagi sekarang era otonomi daerah, walaupun pada akhirnya harus ada persetujuan pemerintah pusat. Karena itu, lakukan terobosan! Dari apa urusannya cuma begini-begitu, nanti urusannya sama KPK lagi. Tapi kalau dia mencari relasi dengan pihak luar, seperti yang saya telah jelaskan di atas, terus ada fee sekian persen sebagai uang lelah, uangnya kan halal. ]
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
69
TOPIK SOSOK Julukan tersebut bukannya tanpa alasan, karena sejak mereka bersamasama dalam proyek pembangunan plasma perkebunan kelapa sawit PIR Ophir di Pasaman Barat Sumbar era 80-an yang mana ketika komunitas ekspatriat disana mengetahui bahwa dia berasal dari Sumatera Selatan, julukan tersebut seketika terlahirkan. Siapa sesungguhnya Stann? “Background saya adalah orang IT (Information technology) pada era 80an. Ketika itu saya mendevelop sebuah sistem yang hingga saat ini masih establish di sektor plasma perkebunan kelapa sawit. Dan waktu itu dipakai oleh petani kelapa sawit di Proyek Ophir Pasaman Barat, Sumatera Barat,” papar Stann. “Selain itu, juga ada sistem lain yang disebut Project Financial Monitoring dari lembaga kerjasama Jerman di kantor pusatnya di Frankfurt dalam menunjang kinerja yang memberikan technical assistance untuk 118 negara bersama kolega Jerman lainnya yaitu DR Wolfram Hiemann,” tutur Stann mengenang.
B
egitu tenangnya sosok pria ini hingga butuh teknik khusus mengupas siapa sosok tokoh kita kali ini. Yang jelas debut globalnya ketika kali pertama dalam kiprahnya bersamasama kolega Jerman yang bernama Heering Just yang mana pada saat itu mereka bergabung dalam Advisory
Ketika pemerintah mencanangkan program Koran Masuk Desa pada 1 April 1987, Stann secara guyon menyatakan kepada para kolega ekspatriatnya bahwa yang telah dilakukannya selangkah lebih maju yaitu dengan implementasi Komputer Masuk Desa. Karena, “Saya buat anak petani melakukan komputerisasi darioleh-dan untuk mereka,” ujarnya. Assitance Team Departemen Koperasi yang menangani implementasi social engineering dan micro economic dalam plasma development concept perkebunan kelapa sawit Tania Selatan (sekarang dikenal sebagai Sampoerna Agro dan Wilmar Plantation) dan Hindoli (Cargill) Sumsel era 90-an selalu dijuluki sebagai anak titisan Balaputeradewa.
Dalam perjalanannya, ternyata sistem yang dikembangkan Stann tersebut, telah merupakan perekat atas implementasi struktur organisasi petani plasma perkebunan kelapa sawit di Proyek Ophir mulai dari tingkat kelompok tani, koperasi primer hingga koperasi sekunder, baik dalam hal
Sisi Lain Seorang STANN Sosok pria yang satu ini pada dasarnya sangatlah tidak menghiraukan tentang adanya bentuk-bentuk publikasi, sehingga tidak terlalu mudah memperoleh waktu luang untuk menggali siapa jati dirinya. Pembawaannya tenang bak riak sungai musi, santai terkesan gaul namun sejurus kemudian bisa sangat serius.
70
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
TOPIK SOSOK administratif maupun icon implementasi kebersamaan dan kemitraan manajemen petani. “Petani plasma ini adalah bagian dari soft-loan Pemerintah Jerman. Nah strategi yang dilakukan oleh Jerman untuk mendorong akselerasi pengembalian pinjaman adalah dengan memberikan grant berupa advisory-assistance,” Imbuh Stann. Tak hanya itu, proyek kelapa sawit di Pasaman Barat bahkan dijadikan tempat studi banding dari daerah lain yang ingin belajar tentang selukbeluk membudidayakan kelapa sawit, termasuk meningkatkan kesejahteraan para petani sawitnya. Belakangan barulah disadari oleh Stann bahwa dia telah belajar tentang implementasi atas social engineering dan micro economy, justru melalui sistem aplikasi yang dibangunnya. Dari konsep yang dikembangkan Stann tersebut, belakangan barulah disadari bahwa ia juga memadukannya dengan aplikasi konsep social engineering. “Kalau bicara social engineering, saya belajar grand konsep untuk petani. Jadi yang sekarang disebut dari petani, oleh petani, dan untuk petani, itu sudah dilakukan,” tukasnya. Dari situ, Stann kemudian termotivasi mempelajari lebih dalam tentang social engineering. Dikatakan Stann, dalam sistem (social engineering-red) itu ada
yang namanya tanggung renteng, itulah sisi sosialnya. Pola tanggung renteng ini, disebutkan Stann, misalnya hutang petani ditanggung secara renteng dan cara menghitung pendapatannya pun ditanggung renteng. Pola tanggung renteng ini bahkan sampai sekarang masih dipakai untuk KUT, UKM, dan KUR. Namun Stann menyayangkan, pola tanggung renteng untuk program KUT, UKM, dan KUR tersebut kurang terimplementasi sebagaimana mestinya, khususnya dalam hal perhitungan pencatatan keuangannya. Stann menekankan, “Itulah yang harus dibenahi.” Di tengah pengaplikasikan sistem social engineering-nya tersebut, Stann menyadari bahwa pekerjaan yang dilakukannya itu juga bersinggungan dengan bagaimana menumbuhkan ekonomi, khususnya ekonomi mikro. “Karena memang, misinya adalah untuk menumbuhkan ekonomi mikro, yang sekarang dibilang pertumbuhan ekonomi kerakyatan,” ujarnya. Akhirnya, mau tidak mau, Stann juga belajar tentang ekonomi. Namun, sergahnya, karena bidang yang ditekuninya itu berhubungan dengan pemerintah, khususnya dalam dukungan permodalan, maka, mau tidak mau, ia mempelajari pula ekonomi makro. Keberhasilan Stann mengembangkan konsep social engineering-nya itu, ternyata
‘mencuri’ perhatian PT Tania Selatan untuk mengaplikasikan konsep Stann tersebut. PT Tania Selatan, jelas Stann, adalah perusahaan besar perkebunan kelapa sawit yang ada di Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten OKI, Suamtera Selatan, yang juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari komunitas lokal atau masyarakat secara keseluruhan. Di perusahaan ini Stann dipakai jasanya untuk mendevelop sistemnya untuk petani plasmanya. “Mungkin sampai sekarang mereka masih pakai. Mulai dari meningkatkan produksi sawit, soal pemberian pupuk yang baik dan benar, dan sebagainya,” kata Stann yang dalam perjalannya sempat menjadi adviser di Departemen Koperasi (sekarang menjadi Kementerian Koperasi dan UKM). Pada tahun 1996, bilang Stann, KUD PIR Trans Tania Selatan terpilih sebagai KUD PIR Trans terbaik. Torehan prestasi KUD PIR Trans Tania Selatan itu, tak lepas dari hasil implementasi sistem yang dikembangkan oleh Stann. “Itulah sekilas perjalanan karier saya. Ketika itu saya sudah ada di tiga bahkan empat ‘dunia’. Sebagai orang IT saya sudah masuk ke social engineering, kemudian masuk juga ke mikro ekonomi serta ke kultur teknis tanamannya,” kata Stann menuturkan bidang-bidang yang telah digelutinya. ] Syarif/Gaus/Sumantri
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
71
TOPIK EKBIS
72 72
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
TOPIK SOSOK
Ass. Prof. DR Suhandi Cahaya, SH, MH, MBA
SEA Games XXVI Menjadi Legenda Kota Palembang
S
ebagai putera daerah asli Palembang dirinya sangat mendukung penuh pelaksanaan SEA Games XXVI di Kota Palembang.
Menurutnya, event olah raga bertaraf internasional dan baru pertama kali dilangsungkan di luar Jawa ini sangat membanggakan warga Palembang. Karena perhelatan semacam ini akan mendongkrak nama Kota Palembang di mata dunia baik dari segi pariwisata, seni budaya, serta keikhlasan yang ada di Kota Palembang dan juga kota-kota di Sumatera Selatan. Pernyataan itu keluar dari mulut pria berperawakan tegap yang berprofesi sebagai lawyer bernama Ass. Prof. Suhandi Cahaya, SH, MH, MBA. Pria kelahiran Palembang 22 Juli 1954 ini memiliki kantor hukum di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. “Antusias masyarakat Palembang dalam menyambut SEA Games XXVI sangatlah tinggi, sehingga masyarakat ‘wong kito galo’ pastinya akan mendukung suksesnya acara itu,” tutur lawyer yang juga dosen Pasca Sarjana Hukum Universitas
Muhammadiyah Palembang ini. Ditambahkannya, sangatlah wajar apabila moment internasional yang baru pertama kali diadakan di Kota Palembang ini masih ditemukan sedikit kekurangan serta ketidaksempurnaan, sangat dimaklumi karena semuanya serba baru. Namun bukan itu yang harus dimunculkan, karena kelebihannya pun sangatlah banyak. Dukungan semestinya harus datang dari semua lapisan masyarakat, karena event ini akan melegendakan kota Palembang sebagai salah satu kota di Indonesia sebagai penyelenggara SEA Games. Suhandi mengaku sangat salut terhadap keberanian Alex Noerdin selaku Gubernur Sumatera Selatan yang memiliki keberanian dan kemampuan untuk menggiring moment internasional ini ke Kota Palembang. Sehingga di masa-masa mendatang pengalaman dalam melaksanakan perhelatan bertaraf internasional ini akan menjadi contoh bagi kepalakepala daerah yang lain di seluruh Indonesia. “Terlepas dari masih ada ketidaksempurnaan di sana-sini, saya memberikan acungan jempol terhadap Gubernur Alex Noerdin. Dia bisa melihat peluang, karena moment internasional semacam ini belum tentu lima atau sepuluh tahun mendatang bisa didapatkan lagi. Dan di masa mendatang kesempatan ini akan menjadi pengalaman berharga dalam bidang event bertaraf internasional,” ujar Suhandi Cahaya kepada majalah TOPIK di kantor hukumnya. Lebih jauh ketika disinggung terkait kesuksesannya dalam berprofesi sebagai lawyer atau advokat atau
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
73
TOPIK SOSOK dahulu lebih dikenal dengan sebutan pengacara/ pembela, menurut Suhandi, kerja keras, semangat pantang menyerah, dedikasi (pengabdian) serta integritas (ketulusan) merupakan kunci utamanya dalam meraih sukses. Baginya tak ada kata selesai (finish) dalam menimba ilmu serta mengasahnya. Diceritakannya, sebelum menjadi seorang pengacara, sekira 30 tahunan silam, dirinya pun pernah sukses sebagai salesman obat-obatan, ditandai banyaknya penghargaan yang diraihnya dari perusahaan tempatnya bekerja. Dulu ia akrab dengan berbagai merek obat-obatan, kini Bapak tiga orang anak ini lebih akrab dengan pasal demi pasal dalam hukum dan perundang-undangan. Sukses dan pengalaman di dunia marketing dimanfaatkannya sebagai modal untuk menapaki dunia hukum. Menilik kembali ke masa lampau dari pribadi Suhandi, mengapa dirinya berniat kuat beralih profesi dari salesman menjadi seorang lawyer. Menurut pengakuannya, profesi advokat banyak sekali manfaatnya bagi orangorang yang awam tentang hukum. Dan berdasarkan pengamatannya selagi muda dulu, hukum di Indonesia tidak ditegakkan secara benar, bahkan hingga sampai saat ini, meskipun Indonesia sudah beberapa kali berganti presiden. Menurutnya pula, bila orang yang tersangkut masalah hukum didampingi oleh seorang lawyer, maka penguasa tidak akan leluasa sewenang-wenang, sehingga tindakan main hakim sendiri (eigen rechhting) tidak gampang terjadi. Dan para penegak hukum seperti polisi, jaksa atau hakim akan berpikir dua kali untuk melakukan tindakan yang melenceng dari kaidah hukum, nilainilai keadilan bisa dipetik bagi para pengguna hukum. Sehingga tercipta azas equality before the law. Usai menamatkan S1-nya di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang, pada tahun 1983 di tanah kelahirannya itu, Suhandi memberanikan diri untuk membuka kantor hukum dengan nama Suhandi Cahaya, SH & Associates. Di awal karirnya selaku lawyer muda, Suhandi mengaku tak mudah untuk
74
menjalaninya. Pasalnya, perkaraperkara hukum di daerah yang mesti ditangani sangat sedikit, terlebih lagi orang-orang pada masa itu belum melek hukum. Dibarengi dengan dukungan keluarga, akhirnya Suhandi pun memindahkan kantor hukumnya ke Jakarta. Perhitungannya tak meleset, di Ibukota Negara sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi, dari waktu ke waktu ia mulai ada order. Dalam satu dekade, kantor hukumnya yang terletak di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat itu mulai dibanjiri klien. Tak sedikit perusahaan lokal maupun asing yang meminta Suhandi untuk menjadi konsultan hukum tetap mereka. Sampai detik ini sudah tak terhitung lagi banyaknya perkara pidana dan perdata yang ditanganinya. Selama dedikasinya menapaki rimba belantara hukum, pahit manisnya telah pula ia kenyam. Pantaslah kiranya bila Pria yang mempersunting Liana S. Cahaya sebagai isterinya ini menyandang predikat Doctor of Law setelah menyelesaikan Program Doktor Hukum Pidana dan Perdata dari Universitas Jayabaya. Sehingga ia pun mengganti nama kantornya menjadi “Law Office DR Suhandi Cahaya, SH, MH, MBA & Partners (Doctor of Law)�. Nama besarnya sebagai pembela orang yang berperkara telah dikenal masyarakat luas, terbukti dengan banyaknya klien yang datang baik secara perseoranggan, bersama-sama, ataupun badan hukum. Perkara hukum yang ditangani tak hanya berada di Jakarta, namun meliputi seantero nusantara. Kesuksesan itu merupakan buah perjuangan dari pria yang selalu ramah senyum serta memegang etika moral ini.
Menjunjung Tinggi Profesionalitas Kerja Dengan dukungan beberapa rekan advokat dan stafnya, Suhandi semakin mantap serta dinamis dalam menjalankan kantor hukumnya. Baginya, beragam watak dan karakter klien merupakan ilmu yang sangat berharga sebagai sarana pendewasaan diri. Kerja keras, profesionalitas serta
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
pengabdian baginya bukan sebagai slogan semata, namun benar-benar diterapkan, dijunjung tinggi serta diaplikasikan oleh pria yang duduk sebagai Dewan Penasihat di DPP AAI (Asosiasi Advokat Indonesia) ini. Contoh konkrit dalam kesehariannya yakni bila tak ada tugas beracara di pengadilan, maka ia sudah berada di kantor mulai pukul 07.00 untuk memulai aktivitas, mendahului rekan advokat lain dan staffnya. Demikian pula waktu meninggalkan kantor, kakek dua orang cucu ini, biasa pulang jam 00.00 usai menelaah permasalahan hukum para kliennya. Baginya, satu titik pun tak boleh terlewatkan. Makanya tak heran, apabila Suhandi sering memenangkan perkara sampai tingkat Mahkamah Agung. Bila malam hari kita berkunjung ke kantornya, maka bisa kita lihat antrian para klien. Tak beda seperti antrian pasien yang mengantri bertemu sang dokter di sebuah klinik kesehatan. Pemandangan serupa itu tak akan pernah kita jumpai di kantor hukum manapun di Jakarta ini. Laki-laki atau perempuan, tua atau muda, kaya atau miskin tak segan-segan menyambangi lawfirm-nya guna menyandarkan permasalahan hukum yang dihadapi. Advokat yang juga dosen fakultas hukum di sejumlah universitas ini sangat disiplin soal waktu. Ia manfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin. Hari-harinya tidak saja dipenuhi dengan kesibukan bersidang di berbagai pengadilan, namun acapkali diminta sebagai pengkhotbah menyampaikan firman Tuhan di sejumlah gereja di Jakarta, juga di Rutan Polda Metro Jaya dan Rutan Tangerang untuk memberikan pencerahan bagi tahanan narkotika. Kembali kepada profesinya selaku penasihat hukum, bahwa kemampuan untuk meyakinkan klien akan hal yang benar dan salah merupakan tantangan baginya. Dibutuhkan pendekatan cerdas untuk meyakinkan klien dengan penjelasan serta alasan yuridis yang tepat. “Setiap klien sangat unik dan cara pendekatannya berbeda-beda. Meyakinkan klien akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang dilindungi hukum tidaklah mudah,�
TOPIK SOSOK ujar advokat yang kerap menjadi saksi ahli dalam kasus pidana di Mabes POLRI, POLDA seluruh Indonesia dan pengadilan-pengadilan. Menurutnya, seringkali advokat/lawyer dianggap sebagai dewa penyelamat. Mereka (klien) tidak peduli salah atau tidak, pikiran mereka hanya ingin memenangkan kasus. Tingkat emosional klien yang tinggi dan minimnya pengetahuan klien tentang hukum menjadi penyebabnya. Bila sudah demikian, maka tindakan efektif yang bisa dilakukan penasihat hukum adalah menjelaskan kondisi yang sebenarnya dengan sabar dan telaten. “Tidak betul kan, mereka salah dibilang benar?” tegasnya.
semacam itu menjadi bumbu yang membuat kehidupannya menjadi lebih bermakna. Dengan landasan keimanan, ia menghadapi semua kendala bak air yang mengalir. Suhandi yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Persekutuan Injili Advokat (YAPIA) periode 9 Juli 2008 – 9 Juli 2012 ini sangat gemar membaca (kutu buku). Di ruangan kantornya mirip sebuah perpustakaan, penuh dengan buku-buku hukum ataupun ilmu-ilmu lainnya yang dipajang di sejumlah lemari, dan telah pula tamat dibaca semuanya. Demi ilmu pengetahuan, ia tak sayang untuk merogoh kocek berapa pun harganya demi mendapatkan buku yang diinginkannya.
Klien yang mendatanginya tidak hanya dari kalangan pejabat, pengusaha atau orang yang berduit tok, tapi juga orangorang kecil yang tersangkut masalah hukum. Tak jarang dia memberikan free charge (gratis) kepada kliennya yang tidak mampu secara ekonomi. Bantuanbantuan yang ia berikan diharapkan pada gilirannya nanti akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Ia juga menyadari, bahwa kantor hukum yang didirikannya merupakan suatu usaha yang bersifat pelayanan.
“Bagi saya membaca buku itu kenikmatan tersendiri, dengan membaca buku cakrawala pengetahuan saya semakin bertambah. Dengan pengetahuan yang luas dari hasil membaca itu sangat menunjang profesi saya. Sebab, sebagai seorang pengacara kita harus mengetahui banyak hal agar persoalan apa pun yang klien hadapi kita dapat memecahkan persoalan klien itu,” ujar pria yang juga gemar menorehkan buah pemikirannya kepada sejumlah media massa.
‘Law Office DR Suhandi Cahaya, SH, MH, MBA & Partners’ sangat bangga memberikan pelayanan jasa kepada klien-kliennya, yang meliputi bank-bank bergengsi, pabrik pupuk, perusahaan pengangkutan & pelayaran (forwarding), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan tambang (mining), perusahaan lokal maupun perusahaan modal asing (PMA), perusahaan investasi, perusahaan farmasi & alkes, gereja-gereja, bahkan sampai kepada ibu-ibu rumah tangga, dan mahasiswa.
Kerja keras dan kegigihannya berhasil menghantarkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan tinggi dan sukses dalam profesinya masing-masing. Cindy Cahaya, putri pertamanya berhasil menjadi seorang dokter gigi dan telah berhasil merampungkan S2-nya di Universitas Trisakti. Anak keduanya, Stephen Cahaya SH, Double Master Hukum (S2) di Monash-Melbourne. Dan si bungsu Michael Cahaya berprofesi sebagai dokter umum di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Sukses Profesi dan Membina Keluarga Berkat Tuhan Selama 30 tahun berkecimpung sebagai advokat, ia telah banyak mengenyam warna warni dunia hukum. Pekerjaannya adalah profesi yang penuh risiko, sarat tantangan, godaan materi, tekanan lingkungan, bahkan kurangnya waktu untuk keluarga, bahkan sampai kepada aksi teror dan ancaman dari lawan kliennya. Hal-hal
Kini, kesuksesan dan nama besar telah diraihnya sebagai salah satu advokat papan atas di Jakarta. Kendati demikian, semua yang telah diraihnya tak membuat Suhandi tinggi hati apalagi sombong. Pembawaannya tetap bersahaja. Tutur katanya tetap lembut dan sangat menghargai setiap orang lain tanpa melihat status dan profesinya. Walau pun semua sudah di tangan, Suhandi tetap mengaku, bahwa semua yang dicapainya berkat kemurahan serta kasih sayang Tuhan YME. ] N Hakim
Profile Nama
: Ass. Prof. DR Suhandi Cahaya SH, MH, MBA Tempat/Tgl Lahir : Palembang, 22 Juli 1954 Isteri : Liana S. Cahaya Anak-anak: 1. drg. Cindy Cahaya, 2. Stephen Cahaya SH, LLM, MCR, 3. dr Michael Cahaya Menantu Cucu-cucu
: Ir Hezkil Handoko, MT : Mathew Mark Khorey dan Andrew Khorey
Office
Law Office: DR Suhandi Cahaya SH, MH, MBA & Parters (Doctor Of Law) Alamat: Jalan Gajah Mada No. 10, 2nd Floor, Jakarta Pusat Telp/ Facs.: 021 – 63866636/ 021-63866637 Website: www.doctorsuhandicahaya.com E-mail: suhandicahaya@yahoo.com
Profession
- Advokat, Kurator, Mediator, Konsultan HKI. - Dosen Fakultas Hukum Universitas Sahid Jakarta, Universitas Bhayangkara Jakarta, Pasca Sarjana Universitas 17 Agustus 1945, Pasca Sarjana Universitas Jayabaya Jakarta, Pasca Sarjana STIH IBLAM, Pasca Sarjana Universitas Djuanda Bogor, Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Palembang. - Saksi ahli perkara pidana di Mabes POLRI, POLDA & Pengadilan di seluruh Indonesia.
Spesialization Of The Law
Perbankan - Pasar Modal - Penanaman Modal - Kepailitan/ Kurator - Pembiayaan Property - Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI) - Persaingan Usaha - Perlindungan Konsumen - Ketenagakerjaan dan Imigrasi- Telekomunikasi - Penerbangan (Aviation) - Asuransi - Pajak dan Kepabeanan - Mediasi - Tata Usaha Negara Tindak Pidana Korupsi - Pemalsuan, Penipuan & Penggelapan - Adopsi Anak – Perceraian, Hukum Agama & Harta Gono Gini.
Organization
Ketua Litbang DPN AAI (Asosiasi Advokat Indonesia) Ketua Umum Yayasan Persekutuan Injili Advokat (YAPIA)
Buku-Buku Yang Pernah Ditulis
Kumpulan Tulisan Suhandi (Jilid I s/d VI), Pandangan Hakim Terhadap Keadaan Memaksa, 222 Azas Dan Prinsip Hukum Penyelenggaraan Negara, Kumpulan Yurisprudensi MA (Jilid I), Azas Dan Prinsip Hukum, Strategi dan Tekhnik Korupsi (Mengetahui Untuk Mencegah), dan Hukum Acara Pidana Dalam KUHAP.
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
75
TOPIK PARLEMEN
Ir. Rully Khairul Azwar, Wakil Ketua Komisi X DPR RI
Bangsa Ini Mudah Marah
P
erkembangan dunia olahraga kita saat ini belum terlalu menggembirakan. Kendalanya mulai dari persoalan pembinaan sampai masalah pendanaan. “Ini ada kemerosotan dalam pembinaan kalau dibandingkan dengan puncak-puncak jaman orde baru dulu,” kata Rully Khairul Azwar, Wakil Ketua Komisi X DPR
76
RI dari Fraksi Golkar. Rully yang oleh teman-teman separtai dijuluki “kamus berjalannya partai” karena kapasitas dan kemampuannya yang mumpuni sebagai kader Golkar. Tidak hanya olahraga, ia juga menyoroti persoalan krisis identititas yang cukup mengkhawatirkan di kalangan pemuda. Juga yang terkait dengan reshuffle kabinet sampai bagaimana solusi
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
dan masa depan bangsa ini. Untuk mengetahui lebih jelas pemikirannya, Gaus Kaisuku dan fotografer Adang Sumarna dari Majalah TOPIK mewawancarai Rully Khairul Azwar di gedung DPR RI beberapa waktu lalu. Berikut petikannya: Bagaimana Anda melihat perkembangan dunia olahraga
TOPIK PARLEMEN kita saat ini? Belum terlalu memuaskan. Test case kita di SEA Games terakhir masih juara tiga. Sepak bola kita juga tidak menggembirakan. Biasanya kan ukuran-ukuran besar itu sepak bola, lalu bulu tangkis juga belum bisa menjadi juara lagi dari beberapa even di negara sendiri maupun luar negeri. Ini ada kemerosotan dalam pembinaan kalau dibandingkan dengan puncakpuncak jaman orde baru dulu. Karena itu SEA Games XXVI di Palembang ini menjadi salah satu keinginan kita untuk menunjukkan bahwa kita bangkit lagi dalam dunia olahraga. Biasanya kebangkitan dalam dunia olahraga itu banyak pengaruhnya terhadap rasa kebanggaan nasional. Jadi moral bangsa itu sangat dipengaruhi oleh even-even olahraga di tingkat internasional ini. Kalau Indonesia layak berkibar dalam satu even olahraga di tingkat internasional, di situ Indonesia rasanya bangga sekali. Karena itu apa yang dilakukan oleh Menpora sekarang yang tentunya kami sebagai pimpinan Komisi X DPR-RI sangat memberikan perhatian penuh pada pembinaan bibit olahraga kita, terutama untuk olahraga prestasi. Di samping olahraga yang lain ada olahraga rekreasi. Kita setuju-setuju saja dia membentuk yang namanya Satuan Pelaksana Prima, salah satu bentuk Pelatnas yang dilakukan oleh Menpora sekarang untuk menempa atlet-atlet kita pada momenmomen terakhir sebelum dia masuk ke pertandingan internasional, apakah itu multi event atau single event. Bahkan secara mental prima itu melakukan pembinaan mentalnya itu di Kopasus. Hasilnya sudah seperti apa? Efek real kita tidak tahu, tetapi kita memberikan kesempatan pada Menpora untuk melakukan itu dululah, dan hasilnya kita akan lihat nanti. Hasilnya misalnya bisa dilihat dari even besar: SEA Games XXVI 2011. Kita akan tunggu target juara umum di SEA Games itu, yang harus kita kawal dan kita nanti-nantikan. Di samping sukses SEA Games, yang lain adalah sukses penyelenggaraan, walaupun kendalanya bermacam-macam.
Misalnya persoalan sangat teknis dan administratif yang hampir saja membuat SEA Games ini berantakan. Walaupun sekarang sudah sedikit banyak terkendali tetapi belum aman, kalau tidak kita jaga dengan baik. Karena itulah prestasi penyelenggaraan, prestasi hasil kejuaraan itu sendiri penting, termasuk dampak ekonomi dari SEA Games di lingkungan setempat juga sangat menentukan. Belajar dari persiapan pelaksanaan SEA Games di Palembang yang nyaris tertunda karena menyangkut pendanaan, sebenarnya akar persolannya di mana? Ini mungkin masalah kebiasaan kita mengatur anggaran karena banyaknya pihak yang terlibat, sehingga kita dalam menetapkan prioritas, mengkaji mana yang harus (diutamakan) dan mana yang tidak. Pemerintah juga kurang berani mengambil suatu kebijakan, sehingga last minutes baru semuanya kebakaran jenggot. Selalu kebiasaan seperti itu. Harusnya kita buat perencanaan jauh-jauh hari sehingga kita sudah bisa membuat perhitungan yang lebih tenang, tidak terburu-buru, dan administrasi pun tidak dijadikan alasan untuk kita harus membuat Perpres penunjukan langsung dan segala macam kalau uangnya dari awal disiapkan. Dan saya yakin bahwa persoalan ini akan terulang lagi karena anggarannya di Kemenegpora ini (selalu) seperti titipan. Jadi yang namanya tupoksi Kemenpora yang rutin itu selalu terganggu dengan program-program yang sifatnya even-even insidentil. Ironinya, jumlah anggarannya justru lebih besar pada even-even seperti itu. Seperti SEA Games ini XXVI, dia harus menyisihkan Rp2 triliunan untuk even ini. Itu yang menjadikan, seolah-olah kalau masuk anggarannya satu kali terlalu besar, sehingga proses penganggarannya tidak dimungkinkan. Karena selalu orang-orang di Kementerian Keuangan dan Bappenas melihat anggaran itu berdasarkan kinerja masa lalu, dan tidak boleh melompat terlau tinggi. Padahal sekali lagi, kita mengatakan bahwa ini kebutuhan-kebutuhan yang insidentil, sekali tidak bisa dijadikan satu dengan kebutuhan permanen. Jadi
sistem penganggaran di pemerintah harus kita ubah. Harusnya bagaimana? Jadi ada base line dari anggaran rutin, terus harus dipisahkan, antara anggaran rutin dengan anggaran yang sifatnya insidentil di Kementerian yang sama. Karena pendekatannya adalah Kementerian/Lembaga yang menerima anggaran itu menjadi penilaian Bappenas maupun Menteri Keuangan, sehingga kalau ada pelonjakan anggaran itu tidak boleh. Tapi, kalau pelonjakannya karena programnya diroll itu bagaimana? Seperti persoalan even PON sekarang, proyeknya baru dianggarkan tahun depan. Nah, uangnya masih kurang Rp 300 miliar, tidak tahu (diperoleh) dari mana. Padahal penyelengaraannya tahun 2012, anggarannya disusun sekarang. Lalu, uang yang dibutuhkan sebesar Rp 300 miliar lebih itu, belum tahu dari mana akan didapatkan. Lantas, apakah PON-nya mau dibatalkan? Seperti itulah kebiasaan kita dalam menyelenggarakan suatu even. Karena itu, kebiasaan menyusun anggaran seperti ini harus diubah. Secara general, apa yang harus dibenahi? Ya administrasi penyusunan anggaran, baik pemerintah maupun di DPR. Jadi harus melihat kebutuhankebutuhan jangka panjang yang tidak dijadikan sebagai satu kebutuhan rutin, kebutuhan insidentil yang harus dialokasikan terpisah dengan kebutuhan yang rutin. Pendekatannya pun harus berbeda. Kalau ada kebutuhan anggaran untuk PON tahun depan Rp300 miliar, misalnya, mereka bisa mengusulkan lebih dari itu. Tapi sekarang kan Kementerian Keuangan melihatnya bahwa Kemenegpora sudah segitu anggarannya. Kalau ditambah Rp300 miliar, dinilai anggarannya kelebihan. Sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI, konsep atau program apa yang sekarang Anda perjuangkan untuk kemajuan dunia olahraga kita? Yang pasti sekarang kita lebih pada kebijakan-kebijakan, karena tugas
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
77
TOPIK PARLEMEN kita adalah legislasi. Kebijakankebijakan yang terkait dengan sistem keolahragaan nasional, aturan-aturan pelaksanaannya kita kawal dengan baik supaya cepat dilaksanakan oleh pemerintah. Kedua, dalam kaitan dengan prestasi, kita menekankan perlunya pelaksanaan kebijakan seperti yang tadi saya sebutkan, yaitu sistem keolahragaan itu satu proses pembinaan bibit yang berkelanjutan dan nantinya didukung oleh satu sekolah tinggi. Karena saat ini belum ada sekolah tinggi olahraga. Sehingga kita dapat menghasilkan pelatih maupun olahragawan yang mempunyai wawasan olahraga yang lengkap. Jadi tidak semata-mata hanya gemar berolahraga saja, tapi ada ilmunya lah. Ketiga, tentu struktur organisasi daripada mitra- olahraga seperti KONI serta pengurus besar (PB) keolahragaan dari pusat sampai daerah di tata ulang. Karena di antara mereka sering terjadi keributan. Yang dimaksud mereka di sini siapa? Antara PB dengan PB, juga antara PB dengan kONI. Di antara mereka biasanya saling rebut soal keorganisasian. Contoh paling dekat adalah soal PSSI kemarin. Jadi ini tidak bisa dibedakan antara mana kepentingan politik mana kepentingan prestasi olahraga. Karena itu, menterinya harus bisa mengayomi para pengurus olahraga ini. Keempat, sudah saatnya kita membuat olahraga menjadi satu industri. Supaya apa? Kita mendorong supaya APBN yang terbatas itu jangan dijadikan kendala bahwa pembinaan kita ini gagal karena kekurangan duit. Seharusnya kita juga bisa mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi, karena itu pemerintah harus menciptakan kondisi yang kondusif. Pemerintah hanya buat aturan kok, supaya industri olahraga ini dapat berkembang dengan baik, klub-klub bisa kuat, dan kompetisi bisa berjalan terus secara fair. Jika kompetisi sudah berjalan, klubklub ini bisa terus menjadi perhatian masyarakat. Di sini, media juga memiliki peranan sangat penting. Artinya, media juga diberikan peluang untuk meliput insentif-insentif yang diberikan oleh pemerintah kepada para stakeholder.
78
Stakeholder ini ada media, ada sekolah tinggi olahraga, ada masyarakat yang menjadi penonton, ada industri yang menjual peralatan olahraga, dan ada industri yang memasang iklan. Semuanya harus dibuat menjadi satu sehingga dunia industri olahraga itu bisa jalan. Jika sudah tercipta seperti itu, pasti akan membuat klub-klub itu berkembang dan kompetisi juga hidup. Jika kompetisi hidup, jangan khawatir, prestasinya pun pasti ada. Secara spesifik, apa yang sudah Anda perjuangkan untuk dapil Anda di Bengkulu? Saya ini sudah empat kali terpilih sebagai anggota DPR dari Provinsi Bengkulu. Jadi, dari hal-hal yang sifatnya sangat private sampai hal yang besar, seperti bagaimana kita menjaga supaya perambah hutan zaman dulu itu tidak menjadi korban. Selama menjadi anggota dewan, saya pernah ada di Komisi Keuangan, di Komisi Industri dan Perdagangan, di Fasilitas Infrastruktur, dan sekarang ini ada di Kesra. Saya pernah memperjuangkan Airport Fatmawati menjadi lebih luas, karena waktu itu pesawat tidak bisa mendarat di sana. Andai pun mendarat, agak susah. Selain itu, saya pernah menghubungkan jalinan komunikasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Karena ketika itu, di Bengkulu banyak keterbatasan dalam hal pengelolaan aset daerah di era otonomi daerah. Karena Gubernur mempunyai otonomi dan kekuasaan yang berbeda dari zaman Orde Baru. Saya lantas memberikan dukungan pada hal-hal yang kita anggap diminta oleh mereka. Saat ini, misalnya, kita mencoba untuk memberikan dukungan pada sekolahsekolah, PAUD, dan masih banyak lagi. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mulai melaksanakan kongres pada tanggal 24-28 oktober 2011. Menurut Anda KNPI ke depan harus seperti apa? Sekarang kita tidak bisa lagi monolitik. Artinya kepentingan pada pemuda. Dulu kan pemuda selalu menjadi satu harapan untuk kaderisasi kepemimpinan. Dan KNPI
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
tempat berhimpunnya ormas-ormas kepemudaan, kan begitu prosesnya. Kemudian berkembang, setelah reformasi, kita tidak bisa lagi hanya melihat KNPI sebagai satu-satunya lembaga yang bisa menghimpun calon-calon kader pemimpin bangsa, karena sekarang ini masing-masing Orpol/partai politik membuat lembaga perkaderan sendiri. Tapi yang namanya hubungan lembaga pemuda dunia dengan Indonesia wadahnya harus ada, dan KNPI yang memainkan perannya. Kedua, kompetensi-kompetensi khusus yang memang sekarang sudah dibina oleh KNPI. Ya, mungkin lembaga kepemudaan lain juga membuat, tapi yang efektif berjalan di KNPI, khususnya untuk masalah yang berkaitan dengan kepemimpinan. Juga berkaitan dengan kompetensikompetensi minat yang lebih spesifik yang hanya bisa pemuda lakukan. Yang kaitannya dengan pertukaran pemuda dalam hal keilmuan atau budaya, itu masih bisa diteruskan dan KNPI sebagai wadahnya. Karena dia representasi resmi dunia internasional. Selain untuk kaderisasi kepemimpinan, sekarang bahkan bertambah lagi untuk membangun karakter bangsa. Saya pikir wadah organisasi seperti KNPI inilah yang menggelorakan bagaimana pembentukan karakter pemuda melalui forum-forum diskusi atau forum minat bakat di samping pramuka atau karang taruna. Karena itu, harusnya KNPI yang mengambil inisiatif bagaimana membagun programprogram yang bisa membentuk karakter pada anak-anak muda ini. Terkait karakter apa yang diminta, misalnya tentang kepemimpinan, solidaritas, pantang menyerah, atau patriotisme. Itu semuanya sebetulnya harus dibangun di dalam aktivitas-aktivitas kepemudaan ini. Anda melihat ada krisis identitas di kalangan para pemuda saat ini? Sejak reformasi saya melihatnya seperti itu. Banyak kejadian yang bisa dijadikan tolok ukurnya, seperti sering terjadinya tawuran di antara anak sekolah. Terjadinya krisis moral karena tidak ada yang berpikiran bagaimana membentuk karakter lagi. Orang semuanya sibuk/ power struggle, kelompok-kelompok
TOPIK PARLEMEN
kekuatan politik ini sibuk memikirkan bagaimana mengambil inisiatif untuk berkuasa. Kalau dulu paling tidak ada P4 untuk membangun karakter yang menjadi rem, sekarang tidak ada. Ini adalah salah satu ekses, yang kita lihat sekarang bangsa kita ini adalah bangsa yang mudah marah, bangsa yang suka nerabas, dan tidak kenal malu. Semacam Max Haveli rakyat kita ini. Saking tidak malunya sampai ada yang korupsi, melakukan persaingan dengan cara curang, bahkan menjegal temannya demi satu posisi. Perbuatan itu jelas tidak memiliki karakter budi pekerti yang luhur. Ia harusnya menjadi pemuda, pemimpin yang menghargai nilai-nilai kejujuran, nilai-nilai prestasi orang lain, nilai-nilai harga diri, percaya diri, nilai-nilai nasionalisme, yang harus diutamakan. Kalau perlu terima uang dari bangsa asing untuk menghantam bangsa sendiri, demi uang. Itu kan namanya nilai-nilai kebangsaan kita sudah luntur. Nah, krisis moral seperti itu tentu sangat mengkhawatirkan. Jadi apa yang harus dilakukan oleh
pemuda saat ini? Pemuda harus menjadi pelopor dan pembentukan karakter melalui kegiatan-kegiatan pembentukan karakter. Di lingkungan sekolah, kegiatan kepramukaan saja yang bisa membangun karakter pemuda, selain kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan bagian dari upaya pembentukan karakter, tapi di situ juga diajarkan nilai-nilai positif tentang bagaimana membangun nilai kebangsaan dan cinta Tanah Air, membangun nilai solidaritas, atau membangun nilai pantang menyerah. Itu semua harus dibangun oleh KNPI melalui aktivitas dia. Entah itu aktivitas training, outdoor, atau kegiatan camping yang bisa membangun hal-hal positif. Di seni musik saja, bisa juga dibuat lagulagu yang tema liriknya membangun karakter semangat kebangsaan. Begitu pula di bidang olahraga, mengajarkan sportivitas dalam dunia olahraga. Jika sejak muda kita menekuni dunia olahraga, maka akan membangun nilai sportivitas. Bukan hanya fisik
kita menjadi bagus, tapi juga ada persaingan untuk menang, karena kita berlatih bukan untuk menjegal orang lain. Itulah nilai sportivitas. Ini menyangkut persolan reshuffle kabinet yang belum lama dilakukan oleh Presiden SBY kepada para menterinya. Dan kita tahu bahwa salah satu menteri yang dicopot adalah Fadel Muhammad yang juga kader Golkar. Benarkah isu yang mengatakan bahwa pencopotan Fadel merupakan pertarungan dan gesekan di antara kelompok di dalam tubuh Golkar? Saya tidak harus mengatakan gesekan ya, karena apa pun namanya ini merupakan kewenangan Presiden. Jadi kita tidak perlu menyesalkan. Kedua, pilihan pada siapa yang jadi menteri dan tidak jadi menteri, sekali lagi tidak bisa disalahkan ke dalam, karena semua itu yang menjadi pengambil keputusannya adalah Presiden. Cuma yang perlu dijaga tentu ada kekecewaan dari yang diganti, dan itu manusiawi. Tapi itu bukan sesuatu
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
79
TOPIK PARLEMEN yang harus dipertajam, dan saya yakin Fadel pun akhirnya akan menerima keadaan ini. Tidak usah suudzon menyalahkan siapa-siapa lagi, karena ini satu risiko yang harus kita lihat bahwa kalau keberadaan kita ini di bawah kewenangan orang lain, apapun yang menjadi keputusan yang punya kewenangan, harus kita terima. Fadel mengatakan dalam proses pencopotan ini ia dizholimi, Anda melihatnya seperti itu? Mungkin saat itu dia emosional. Tapi menurut hemat saya, Pak Fadel nggak usah memperluas masalah itu lagi. Saran Anda untuk pemerintah? Saya harapkan kinerjanya akan bertambah baik. Karena kembali lagi pada kompetensinya Pak SBY. Siapa orang yang paling berpengaruh dalam keberhasilan Anda sebagai seorang kader Golkar dan anggota DPR RI? Yang pasti ibu saya. Ibu saya masih hidup sampai hari ini dan berusia 84 tahun. Beliaulah yang menjadi sumber inspirasi saya sampai hari ini untuk tetap punya motivasi. Bahkan saat saya dilahirkan dulu, ibu saya ceritera, kakek saya waktu itu seorang menteri, namanya Muhamad Hasan, Menteri Pekerjaan Umum pada zaman Presiden Soekarno. Kata ibu, yang menjemput saya ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan waktu itu adalah kakek. Saya dijemput oleh kakek dengan pakaian dinas untuk dibawa pulang ke rumah. Kebetulan ayah saya waktu itu masih bertugas, karena beliau seorang militer. Jadi ayah nggak sempat jemput saya. Menurut ibu, saat itu kakek membisikkan saya bahwa kamu harus menjadi pemimpin yang lebih baik dari kakek. Itulah, saya termotivasi untuk berbuat lebih baik dari kakek. Saya ingin menjadi pemimpin. Pemimpin itu tidak harus formal, tapi di mana pun saya bisa diakui. Saya lebih baik menjadi pemimpin yang pengakuannya bukan karena jabatan formal, bukan karena embelembel kekuasaan atau otoritas yang diberikan oleh jabatan itu. Karena begitu jabatan itu tidak ada, saya
80
habis sebagai pemimpin. Saya lebih baik menjadi pemimpin yang pengakuannya karena kapasitas saya, karena kepribadian, dan karena pergaulan. Dengan demikian saya lebih banyak bisa berbuat, karena itu harus pasang niatnya, karena seseorang itu harus berbuat yang terbaik untuk keluarganya, lingkungannya, karena pertanggungjawabannya kepada Allah. Bukan semata-mata kepada lingkungannya. Allah itu Maha Tahu, Dia selalu ingat mana yang salah dan mana yang benar. Jadi di situ terpancar lengkap pada diri saya nilai-nilai moral keagamaan yang harus masuk ke dalam nilai-nilai moral yang lain. Apakah itu keterampilan, intelektualitas, serta nasionalisme. Yang terakhir, kita harus punya sehat jasmani untuk tetap eksis. Sejak kapan Anda terjun di dunia politik? Sejak saya di sekolah SMA Pangudi Luhur, sekolah Kanisius di Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Di sekolah itu, dari tahun 1969-1973 saya menjadi Wakil Ketua OSIS. Setelah lulus SMA saya masuk ITB pada tahun 1973 mengambil jurusan Teknik Industri. Kemudian saya diangkat menjadi Ketua Perhimpunan Mahasiswa Teknik Industri sekitar tahun 1975/1976. Lulus dari ITB, saya berkecimpung sebentar di swasta, kemudian ditarik oleh senior saya Razak Manan di PDAM. Dulu dia Direktur PAM Jaya, perusahaan air minum. Di situlah saya belajar berpolitik. Karena Razak Manan waktu itu memang punya hubungan politik dengan Pak Ali Moertopo. Dan saya sempat mendapat pelajaran, pendidikan, dan pembelajaran langsung dari Pak Ali Moertopo. Karena saya ikut dalam barisan itu sejak tahun 1980,1981, dan 1982. Saya belajar politik tahun 1982, kemudian saya di suruh masuk Golkar oleh Razak Manan dan Ali Moertopo. Azas politik pertama yang saya dapat dalam politik adalah Anda harus mempunyai sikap politik yang jelas. Sebagai orang politik, apa ciri khas Anda? Anda harus punya identitas dalam politik. Saya masuk politik, saya
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
menjadi anggota Fokja OKK yang ketuanya masih Pak Sudarmono dan Ketua Departemennya adalah Rahmat Witoelar dan Yakob Tobing. Saya binaan mereka berdua. Saat itu Sekjen Golkarnya Pak Sarwono Kusumaatmaja. Sejak itulah saya masuk Golkar. Kemudian tahun 1987 saat Pak Wahono menjadi Ketua Umum Golkar, saya ditarik oleh Pak Yakob Tobing menjadi salah satu sekretaris di Badan Pengelolaan Kader Pusat. Kemudian setelah Pak Wahono diganti Pak Harmoko tahun 1992/1993, saya masuk ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat). Saya pertama kali menjadi Ketua Departemen Pemenangan Pemilu Golkar waktu itu di zaman Orde Baru, dan ketuanya Pak Harmoko. Saya menjadi Ketua Departemen Pemenangan Pemilu mulai tahun 19931998. Tahun 1998, Pak Harmoko turun diganti oleh Pak Akbar Tanjung setelah Pak Edy Sudrajat kalah. Saya disuruh pilih waktu itu, apakah saya tetap ikut walaupun saya anak kolong FKPPI, tetapi saya ikut kubu Akbar. Walaupun saat itu Akbar banyak ambil dari HMI dan REI, tetapi saya tetap diakomodir menjadi Wakil Sekjen. Ketuanya waktu itu Slamet Efendy Yusuf. Pada saat Akbar kalah di Kongres Bali, saya mengantar Pak Akbar sampai ke airport. Setelah Pak Yusuf Kalla menjadi Ketua Umum Golkar, saya masih direkrut menjadi Wakil Sekjen lagi. Begitupun saat Ical (Aburizal Bakrie) menjadi Ketua Umum Golkar, saya masih menjadi salah satu ketua. Saya bisa diterima oleh semua kalangan di Golkar, itu karena saya hanya menunjukan dedikasi di partai. Saya dianggap kamus berjalan partai, saya dianggap pemikirnya partai, dianggap pekerja partai. Tapi yang paling saya hargai adalah saya tidak pernah menzholimi dan berkhianat kepada ketua umum sampai dia selesai tugas. Dan itu saya tunjukkan dengan saya tidak berpolitik dengan pimpinan saya. Saya akan menjadi kader yang saya anggap dibutuhkan dalam kapasitas dan profesional saja. Karena itu saya tidak pernah bisa menjadi menteri, mungkin karena dianggap bukan orang siapa-siapa. Tapi saya juga sebetulnya maunya satu saat ada pengakuan. ]
TOPIK PARLEMEN
Biodata Nama : Rully Chairul Azwar Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 22 November 1953 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat Rumah : Jl. Pondok Labu I No. 7, Jakarta Selatan PENDIDIKAN SD : Strada Bellarminus, Jakarta (1961-1966) SMP : Pangudi Luhur, Jakarta (1967-1969) SMA : Pangudi Luhur (1970-1972) S-1 : nstitut Teknologi Bandung (ITB), Jurusan Teknik Industri, Lulus dengan predikat sangat memuaskan (1973-1979) S-2 : Universitas Indonesia (UI), Jakarta, Jurusan Komunikasi Politik, Lulus dengan Yudicium Cumlaude (2006-2008) LEMHANNAS : Kursus Singkat Angkatan (KSA) – V (1995) RIWAYAT PEKERJAAN 1. SWASTA - Deputy Direktur Utama, PT Intalan Works, Industri Ekstrusi Aluminium, Jakarta (1979-1981) - Direktur Utama, PT Hastika Telekomunikasi Kencana, Jakarta 2. PEMERINTAH - PAM DKI Jakarta (Perusahaan Air Minum DKI Jakarta ) sbb : - Ka. Subid Pengembangan Tata Laksana, Bid. Litbang (1981-1982) - Ka. Bidang Peralatan Teknik (1983-1987) - Ka. Bidang Hidran (1988-1992) 3. POLITIK - Anggota MPRRI, Perimbangan Daerah Provinsi Bengkulu (1987 - 1992) - Anggota DPRRI/MPRRI (1992-1997) - Anggota DPRRI/MPRRI, (1997-1999) - Anggota DPRRI/MPRRI, (1999-2004) - Anggota DPRRI/MPRRI, (2009-2014) PENGALAMAN DI ORGANISASI/ORMAS - Wakil Ketua OSIS SMA Pangudi Luhur, Jakarta (1970-1971, 1971-1972) - Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Industri ITB (1976-1977) - Ketua PP FKPPI (1984-1987, 1987-1990, 1990-1993) - Wakil Ketua DPD KNPI DKI Jakarta (1982-1985) - Ketua Dep Koperasi dan Wiraswasta DPP KNPI (1984-1987) - Ketua IV BP ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia (1986-1989) - Sekretaris Pengurus IKAL KSA V Lemhannas (1995-kini) - Anggota Dewan Penyantun Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) (1992/ -kini) - Anggota Dewan Insinyur Indonesia (2003-2006, 2006-2009, 2009-2014) - Ketua Ikatan Alumni Teknik Industri ITB (2005-2010) - Wakil Sekretaris Pengurus IKAL (2005-2009) - Ketua Yayasan Universitas Kosgoro 1957
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
81
TOPIK HANKAM
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Waris
Kegiatan Sosial untuk Kepentingan Rakyat Sekilas merekam sosok Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Waris ketika tim Majalah TOPIK: Syarifudin, Budi Herman, dan fotographer Adang Sumarna diterima audensi di ruang kerjanya, ia memiliki kepribadian yang bersahabat, supel, ceplas-ceplos, berjiwa sosial, namun tegas dan konsisten dalam bersikap. Lebih-lebih menyangkut tugas-tugas di kesatuannya, lulusan Akabri tahun 1981 berusaha konsisten mengikuti protap yang ada.
M
ayjen TNI Waris yang pada 20 April 2011 dilantik oleh Kasad Jenderal TNI George Toisutta menggantikan posisi Mayjen Mayjen TNI Marciano Norman yang dipromosikan sebagai Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat. Marciano sendiri yang kini berpangkat Letjen, pada medio Oktober diangkat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Soal kiprah Mayjen TNI Waris di kemiliteran, ia pernah menjalani beberapa penugasan antara lain Wakil
82
Komandan Yonif 507/BS Kodam V/ Brawijaya, Kasdim 0809/Kediri, Rem 082 V/CPY, Danyonif 315/Rem 061/SK, Dam III/Siliwangi. Pria kelahiran Malang, 12 Desember 1957 ini sempat bertugas sebagai Komandan Satuan Protokol Paspampres, Dansatpam Grup Paspampres, Danyon Pam Group B Paspampres, Komandan Kodim 0814/Rem 082 Kodam V/Brawijaya. Kemudian ia kembali ke Paspampres sebagai Wakil Komandan Grup B Paspampres, dan Wakil Komandan Grup A Paspampres.
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
Setelah itu, pria yang menikahi Sri Sunaeni ini dipercaya sebagai Danbrigif 13/1 Kostrad, Komandan Mensis Secapa, Asops Kasdam IM, Danrindam II/Sriwijaya, Danrem 101/ANT Kalsel, Irkostrad, Kasdiv 1 Kostrad, dan terakhir dipercaya untuk memimpin Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Kini, sebagai Pangdam Jaya, Mayjen TNI Waris mulai menyusun tapaktapak program kerja di Kodam Jaya. Apa saja yang akan dilakukannya, kepada Syarifudin, Budi Herman, dan Fotographer Adang Sumarna dari Majalah TOPIK, ayah dua putera
TOPIK HANKAM ini memberikan penjabaran. Berikut petikan wawancaranya: Kami dengar Panglima sedang gencar-gencarnya melakukan kegiatan bedah sekolah yang dinilai kurang laik? Bagaimana ihwal kegiatan sosial dari Kodam Jaya ini diluncurkan? Sebelum kita bicara ke sana, saya ingin cerita juga ketika saya menjabat Komandan Rindam II/Sriwijaya di Sumatera Selatan, tepatnya di Kabupaten Muara Enim. Ketika tugas di Muara Enim, saya melakukan upayaupaya meningkatkan sumber daya anak buah saya. Tujuannya untuk memberikan kesejahteraan mereka. Ketika itu saya membuat perkebunan kepala sawit. Walaupun luas lahan kelapa sawitnya cuma sedikit, tapi cukup membantu meningkatkan sumber kinerja tentara anak buah saya. Selain itu, kami juga membantu renovasi asrama, fasilitas olahraga yang ada di lingkungan Muaraenim, terutama di perumahan anggota. Dari sedikit anggaran negara yang kita hemat itu, kami memberikan penataan permasalahan.
itu, dilakukan pula kegiatan pengobatan gratis kepada masyarakat kurang mampu di sana. Pengalaman gerakan sosial ketika bertugas dari Muara Enim, mungkin juga di daerah lain, akhirnya Anda lanjutkan di Kodam Jaya? Untuk kegiatan bedah rumah sekolah ini, kebetulan ada rekan-rekan saya yang tergerak menyisihkan sebagian rezekinya, setelah dikumpulkan diserahkan ke saya untuk melakukan kegiatan sosial, terutama adalah memperbaiki fasilitas pendidikan anakanak usia dini. Alhamdulillah, kami dari Kodam Jaya dibantu teman-teman tadi,
telah merenovasi enam sekolah SD dan satu PAUD. Dari kegiatan itu saya berharap kesediaan Menteri Pendidikan Nasional, Bapak Muhammad Nuh untuk meresmikan pembangunan enam sekolah dasar dan satu PAUD tersebut. Bersyukur beliau berkenan, kemudian pada 6 Juli 2011, diresmikanlah program bedah sekolah dasar. Adapun sekolah yang direnovasi berlokasi di Kodim 0507/Bekasi antara lain SDN 02 Kampung Cigebang, Bekasi, Kodim 0508/ Depok antara lain SDN 03 Jl. Raya Sawangan, Kelurahan Sawangan Baru, Sawangan Depok dan Kodim 0505/Jakarta Timur antara lain SD Islam Raudhotul Muta’alim
Untuk membantu masyarakat, misalnya menjelang HUT TNI, kami harus ikut kerja bakti membersihkan jalan sepanjang Muaraenim-Tanjung Enim. Tujuannya agar sepanjang kiri-kanan jalan tersebut menjadi indah, tidak semrawut karena semak belukar. Selain
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
83
TOPIK HANKAM bertempat di Rt 005/07 Kelurahan Halim, Jakarta Timur. Yang lainnya, sekolah dasar di Condet, Jakarta Timur, dan di Cengkareng, Jakarta Barat. sekolah dasar yang dibedah itu sebelumnya disurvei Kodam Jaya atau menunggu laporan dari pihak sekolah yang ingin diperbaiki? Untuk sementara, memang kita survei. Awalnya ada yang mengirimkan program perbaikan seperti itu samasama kita melihat di TV ada kasus di Jombang rumah SD ambruk hingga gentengnya menjatuhi anak murid. Kodam Jaya kemudian berinisiatif sendiri melihat ke lokasi. Dari situ kita mencari sekolah yang paling buruk, kemudian kita buat program rencana kerja untuk diberitahukan ke temanteman saya yang memiliki biaya lebih. Setelah terkumpul uangnya, barulah kita pergi ke lokasi sekolah yang akan kita perbaiki. Teman-teman yang Anda maksud ini siapa?
Mereka adalah teman-teman saya dulu ketika kami masih muda. Sekarang mereka sudah pada “perkasa�, jadi bukan teman-teman yang berurusan dengan pemerintah. Jadi mereka tahu persis siapa saya untuk mempekerjakan itu. Bersyukur teman-teman saya itu mempercayakan kepada saya. Mereka bahkan ada yang berkunjung ke lokasi, seperti ke sekolah dasar di Bekasi dan di Tangerang. Begitu melihat sekolahsekolah yang sudah reyot itu hati mereka langsung terenyuh. Sebagai sesama anak bangsa kita harus peduli kepada sesama kita, lebih-lebih kepada generasi bangsa ini untuk meningkatkan sumber daya mereka. Kemudian, dari sisa uang Rp 55 juta yang dikumpulkan, kami masih sanggup melanjutkan kegiatan untuk membedah rumah sekolah dasar yang lain, rumah janda pahlawan serta rumah anggota kami yang buruk-buruk itu. Kegiatan itu kami lakukan dalam acara Karya Bhakti menyambut HUT ke-66 TNI. Ternyata program ini berkembang lagi. Kemarin, ketika membuka TMMD
Proses pengerjaan Bedah Rumah Sekolah di SD Rumpun Cempaka, Jakarta Pusat.
84
Majalah TOPIK | Edisi 53 | September 2011
(Tentara Manunggal Membangun Desa) ke-87 di Johar Baru, kami melanjutkan program tersebut. Anggaran TMMD ini berasal dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. TMMD ini ada program fisik dan non fisik. Program fisik itu antara lain program perbaikan fasilitas pendidikan, jalan, jembatan, MCK, dan PAUD. Sementara program non fisik berupa penyuluhan, seminar dan dialog-dialog dengan berbagai elemen masyarakat. Misalnya kami melakukan berdialog dengan masyarakat Johar Baru. Dari hasil dialog itu banyak permintaan dari saudara-saudara kita itu untuk melanjutkan renovasi sekolah dan PAUD. Dan kami merasa ikut “bertanggung jawab� membantu perbaikan sekolah-sekolah itu. Lebih dari itu, kemarin ada salah satu pihak sekolah dasar yang mengajukan proposal untuk dikerjakan oleh Kodam Jaya. Kami tetap respon dengan baik, karena mau tidak mau, suka tidak suka, semuanya itu untuk kebutuhan anakanak kita juga. Dengan keikhlasan kami membantu bekerja, terutama untuk merenovasi bangunan-bangunan
TOPIK HANKAM saya yang membantu itu pun mereka tidak berfikir apa-apa. Pikirannya hanya sosial, sosial, dan sosial! Siapa saja yang dilibatkan ketika sedang merenovasi sekolah dasar tersebut? Sebagian besar tentara, sebagian kecil masyarakat yang ada di sekeliling rumah sekolah, serta anak-anak murid. Kegiatan sosial lain, misalnya kami mengajak saudara-saudara kita yang ada di perempatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kawan-kawan kita yang bencong itu, untuk ditarik ke Koramil Cempaka Putih. Di sana mereka diberikan penyuluhan, diajarkan belajar prakarya, memasak, serta menjahit. Karena kita ingin mereka itu lebih memiliki kehidupan yang bermartabat, lebih manusiawi. Jika mereka sudah mempunyai skill atau keterampilan, diharapkan jangan kembali lagi ke sana. Bukan di siang-siang bolong pakai pakaian bikini menampakkan perilaku yang tak sedap. Ibaratnya Anda berusaha memberikan “pancing” daripada menyediakan “ikannya” ya?
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Waris bersama Gubernur DKI Fauzi Bowo saat mengunjungi siswa-siswi PAUD.
sekolah. Bagaimana respon Mendiknas ketika meluncurkan program bedah rumah sekolah ketika itu? Mereka memberikan apresiasi yang sangat luar biasa. Bahkan Bapak Mendiknas langsung membuat hubungan kerja sama dengan menandatangani MoU dengan Bapak Panglima TNI bahwa untuk anggaran APBNP 2012 ada kerja sama antara Mendiknas dengan TNI untuk merenovasi sekolah-sekolah SD se-Indonesia. Kami, dari TNI siap menyambut program itu. Untuk diketahui, sekolah-sekolah yang dibangun tahun 76-an atau 80-an,
rata-rata itu sudah parah. Banyak rumah-rumah sekolah itu sudah tidak berfungsi, anak-anak murid ketika proses belajar mengajar ada yang numpang di rumah-rumah reyot atau di pinggir masjid. Makanya kami niat untuk kerjakan pembangunan bedah rumah sekolah itu. Siapa yang salah dalam hal ini? Tidak ada yang salah, yang salah kita semua. Pemerintah daerah tidak salah, dinas pendidikan tidak salah, guru dan tentara tidak salah, polisi tidak salah, semua tidak salah. Makanya, waktu itu ada kasus rumah sekolah rubuh, pokoknya kita langsung kerja untuk memperbaikinya. Karena kita punya mata, telinga, dan hati. Teman-teman
Mereka (para fakir miskin dan anakanak terlantar) itu kan menjadi tanggung jawab pemerintah. Tengok saja Pasal 34 Undang Undang Dasar 1945 menyebutkan: ‘Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.’ Saya dulu, ketika berusia empat tahun, sudah menjadi yatim piatu, saya tinggal di gunung, saya belajar dan cari makan sendiri sampai SMA. Kemudian belasan tahun menjadi yatim piatu. Saya pernah di Aceh, di Timor-Timur, dan sekarang menjadi Pangdam Jaya. Jadi dalam menjalani hidup ini kita harus mau belajar dan berusaha. Makanya ketika saya ikut rapat persiapan Idul Fitri, pengemis-pengemis itu saya larang ada di area Masjid Istiqlal, karena masjid itu bukan tempat untuk mengemis tapi tempat beribadah. Walaupun tindakan saya itu banyak yang menentang, karena memang ada pihak-pihak punya kepentingan di Masjid Istiqlal. Saya mengerti, tetapi Istiqlal adalah tempat ibadah, bukan tempat mengemis.
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
85
TOPIK HANKAM Kendati demikian, saya ketika itu katakan, mencegah pengemis agar tidak datang saat Idul Fitri harus dengan cara-cara yang lebih manusiawi dan lebih martabat lagi. Karena itu, sebelum dilakukan shalat Idul Fitri mereka diberikan kebutuhan pokok mereka untuk bekal tiga sampai empat hari. Kalau pun mereka mau datang juga ke Istiqlal, artinya mereka harus shalat. Kalau tidak shalat, ya suruh pulang. Ke persoalan internal Kodam Jaya. Penguatan apa saja yang ingin Anda wujudkan di lingkungan internal Kodam Jaya? Dalam konteks pembinaan satuan, saya banyak menekankan di aspek pembinaan latihan. Pembinaan sekarang terkait erat dengan peningkatan profesionalitas, baik di program maupun di non program. Untuk program, harus kita laksanakan dengan baik, entah itu latihan-latihan satuan infanteri, bantuan tempur di antaranya kavaleri, artileri, zeni, dan lainnya. Seperti kemarin latihan yang kita lakukan di wilayah Ciptat, di samping juga kita masih melaksanakan latihan pengamanan VVIP karena memang porsinya Kodam Jaya untuk mengamankan Presiden dan Wakil Presiden, termasuk tamu-tamu negara di Ring II. Terkait pembinaan satuan Kodam Jaya, saya berfikir tentang kesejahteraan prajurit saya. Ya, dikatakan sulit, memang sulit, dikatakan susah, memang susah, tetapi saya sampaikan kepada seluruh prajurit jangan hanya berpangkutangan, atau hanya cukup menunggu gaji saja. Tapi saya katakan ada bonus atau remunerasi yang akan mereka peroleh. Sebab anak-anak mereka butuh sekolah, butuh untuk maju. Karena itu, jika ada sisa-sisa waktu senggang, manfaatkanlah potensi yang mereka miliki. Misalnya bisa beternak lele, beternak ayam, atau bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan-lahan sempit tetapi produktif yang ada di sekitarnya rumah. Nyatanya, mereka juga bisa melakukan hal-hal seperti itu. Sekarang, hampir setiap satuan di jajaran Kodam Jaya bisa beternak lele, beternak ayam atau bahkan bercocok tanam. Hasilnya selain bisa dikonsumsi juga bisa dijual.
86
Paling tidak, nanti setelah pensiun mereka sudah punya keahlian. Di manakah titik-titik rawan gangguan keamanan di wilayah Ibukota Jakarta? Bicara mengenai VVIP, di sini setiap jengkal harus kita anggap rawan, di manapun. Kita jangan sampai kecolongan. Saya juga menghimbau kepada media massa (cetak/elektronik) agar jangan terlalu melebihkan pemberitaan bila ada terjadi gangguan keamanan di Ibukota. Misalnya, jika ada trouble sedikit saja sudah diekspose oleh media massa sehingga terjadi kekeliruan. Seharusnya bukan seperti itu. Kalau kita cinta dengan bangsa kita, bukan seperti itu. Sebagai anak bangsa yang baik, dia tidak mau meng-explore keburukan terkait dengan pengamanan Presiden, itu bangsa yang baik. Karena, mau tidak mau, suka tidak suka, Presiden kita dipilih sebanyak 60 persen rakyat Indonesia. Sekarang maaf cakap, orang suka mengkritik ini-itu, semuanya paling pandai. Kamilah paling bodoh. Yang harus dipahami kami, dari TNI, bekerja pada tataran taktik operasional. Kami tidak bersinggungan dengan kebijakan. Saya pun telah implementasikannya dalam kerja nyata yang langsung menyentuh kepentingan publik. Jika tidak dirasakan oleh rakyat, pasti rakyat menjerit. Makanya macam kita ini, apalagi namanya orang yang bergerak di dunia pers itu harus jujur,
bersih, transparan, dan berimbang jika menyajikan berita, sehingga tidak membingungkan publik. Jadi keberadaan kami juga seperti itu. Kami juga tidak berani bicara macammacam karena kami memang ada di tataran taktik operasional. Dalam Undang Undang 34 Tahun 2004 disebutkan: keberadaan TNI selain operasi militer perang juga operasi militer selain perang. Yang di bawah itu, semuanya membantu pemerintah daerah. Sebatas apa tindakan hukum yang ditempuh jajaran Kodam Jaya terhadap pengganggu keamanan di Ibukota Negara? Arena gerak Kodam Jaya itu kalau kita pahami dalam sebuah teori, di arena preemtif dan preventif. Tahap preemtif itu menyadarkan dulu. tujuannya menyadarkan, menyadarkan, dan menyadarkan, menghimbau, prespektif mencegah, mengimbau, mencegah, dan menyadarkan. Seperti kejadian kemarin, saya sangat menghargai niat dari adik-adik kita yang dari Universitas Trisakti. Orang hingar bingar berunjuk rasa memperingati dua tahun pemerintahan Presiden SBY, saya malah diundang untuk berbicara di hadapan mereka di acara diskusi panel dan seminar. Sebetulnya, langkahlangkah seperti itulah yang paling baik kita lakukan untuk menjalin komunikasi dengan banyak pihak, supaya paling
Kasad Jenderal TNI George Toisutta menyerahkan Tunggul Aneka Daya Tunggal Bakti kepada Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Waris.
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
TOPIK HANKAM
tidak saya sudah mereduksi niat mereka untuk berhura-hura atau kadang-kadang cenderung ke arah anarkis. Bayangkan jika teman-teman mahasiswa dengan teman-teman dari kepolisian saling berhadapan di lapangan saat aksi unjuk rasa, dikhawatirkan akan muncul persoalan yang tidak kita inginkan. Saya kira berdialog dengan mahasiswa di kampus itu yang sangat positif. Karena pada prinsipnya dari hasil dialog itu diharapkan dapat meredam emosi mahasiswa, dari pada panas-panas berunjuk rasa, melakukan kegiatan desakan moral dengan fisik. Ternyata kawan-kawan kita dari mahasiswa ini juga memberikan apresiasi yang sangat tinggi dengan dilangsungkannya kegiatan lewat cara-cara elegan dan ilmiah. Bagaimana jika Ibukota dalam situasi gawat darurat, langkah apa yang akan Anda lakukan? Begini, ketika pada situasi tertib sipil kendali sepenuhnya berada “di tangan� Bapak Gubernur. TNI apapun alasannya, tidak boleh mengerahkan kekuatan militer massif. Saya tahu persis, karena saya bekas Asops Penguasa Darurat Militer Aceh. Sekarang lebih ke personal Anda. Selama menjalankan tugas di kemiliteran, cerita suka dan duka apa yang paling berkesan dalam hidup
Anda? Kalau sukanya semuanya buat kami enak, karena sedihnya tentara itu tetap enak, walaupun sedang terhimpit sekalipun. Saya sendiri pernah kena tembak di bagian paha ketika bertugas di Timor-Timur pada tahun 1982. Ketika itu terjadi baku tembak dengan Fretelin, tapi yang kena tembak dari pihak tentara cuma saya. Tetapi tidak terlalu parah, saya masih bisa jalan walaupun keluar banyak darah dari paha saya. Akhirnya pada sore hari saya dievakuasi oleh Angkatan Udara kemudian dibawa ke Rumah Sakit Wira Husada di Dilli. Di rumah sakit itu saya dirawat selama 18 hari. Ketika itu Anda dari kesatuan‌. Saya dari kesatuan organik, batalyonnya namanya Batalyon 745. Posisi saya ketika itu sebagai Komandan Pleton berpangkat Letnan. Tapi waktu saya kena tembak itu, saya sudah diminta untuk memegang Kompi C dari Viqueque. Setelah keluar dari rumah sakit, saya masuk hutan lagi. Karena sebagai prajurit, kalau belum mati, ya harus bertempur lagi. Akhirnya, kaki saya sendiri sampai membengkak, karena harus naik gunung turun gunung. Hingga akhirnya saya ditugaskan di Aceh. Ketika sedang berada di tengah hutan di Aceh itulah pangkat saya
dinaikkan menjadi Kolonel. Saya sendiri berangkat ke Aceh untuk memimpin Pasukan Rajawali untuk membuka Aceh pertama melalui Inpres Nomor 04 Tahun 2001. Ketika itu saya membawa Pasukan Rajawali yang pertama ke Aceh pada Maret 2011 untuk membuka Aceh, karena perang semakin hari semakin merajalela, maka dilakukanlah operasi militer di Aceh. Lambat laun, ada penambahan kekuatan-kekuatan dari TNI. Menyinggung munculnya ketegangan antara WNI yang tinggal di daerah-daerah perbatasan dengan negara tetangga Malaysia, bagaimana Anda melihatnya? Ketika saya menjadi Danrem 101/ANT di Kalimantan Selatan, sempat juga batalyon saya yang ada di Kalimantan Selatan itu dibawa ke perbatasan Kalimantan Barat. Yang perlu diketahui, bukan berarti tentara kita itu pasif, karena beberapa pos kita itu adalah pos bersama dengan pihak Malaysia. Jadi sebetulnya yang saya tahu itu semua patok itu diawasi bersama. Kalau sampai muncul yang baru-baru ini, saya sendiri tidak tahu, karena sekarang saya sudah di Jakarta. Tetapi dulu ketika saya masuk ke sana, itu beberapa pos adalah pos bersama antara TNI dengan TDM (Tentara Diraja Malaysia). Setahu saya, patok-patok itu selalu diawasi bersama-sama. ]
Majalah TOPIK | Edisi 55 | November 2011
87
MAJALAH TOPIK - Edisi 55 - November 2011
THE LEADER’S of SOUTH SUMATERA