5 minute read

Kisah di Tanah Tanjung Enim

Pada Juni 2021, saya berkesempatan untuk melakukan perjalanan serta kegiatan “Kerja Praktik” di daerah Tanjung Enim Sumatera Selatan tepatnya di PT Bara Anugrah Sejahtera. PT Bara Anugrah Sejahtera merupakan anak perusahaan PT Titan Infra Energy sekaligus salah satu perusahaan tambang batubara di Sumatera Selatan. Lokasi Kerja Praktik saya dapat dibilang cukup dekat dari Palembang yang memakan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan menggunakan mobil travel yang tersedia. Kebetulan, posisi saya pada rentang bulan tersebut berada di Palembang sekaligus tempat domisili asalku juga sehingga perjalanan menuju PT Bara Anugrah Sejahtera dapat dituju dengan mudah dan relatif cepat.

COVID-19 sendiri menjadi isu yang penting untuk diperhatikan dalam beberapa prosedur perusahaan yang ingin menerima orang luar seperti mahasiswa untuk mengerjakan kegiatan Kerja Praktik atau Tugas Akhir. Prosedur ini juga berlaku di lokasi Kerja Praktik yang memberlakukan beberapa aturan ketat untuk orang luar perusahaan seperti mahasiswa. Beberapa prosedur yang harus dilewati adalah melakukan tes COVID-19 PCR sebagai syarat pelaksanaan Kerja Praktik dan masa karantina setelah aku tiba di kantor perusahaan PT Bara

Advertisement

Anugrah Sejahtera. Masa karantina yang aku harus lewati pada saat pelaksanaan Kerja Praktik di perusahaan tersebut adalah 7 hari terhitung dari saat aku tiba di lokasi. Walau demikian, perusahaan tetap memberikan fasilitas terbaik untuk mahasiswa dalam menjalani masa karantina dan Kerja Praktik seperti disediakan mess untuk tempat tinggal, makan, fasilitas AC, koneksi internet dan lain -lain.

Setelah masa karantina berakhir, saya melakukan tes COVID 19 yang telah disediakan oleh Departemen HSE PT BAS. Setelah dinyatakan negatif dengan indikator garis satu pada kit test, saya diarahkan ke kantor dan langsung dikenalkan beberapa peraturan yang berlaku dan tentu safety induction yang dipandu oleh HSE. Lalu, saya diarahkan menuju departemen Engineering PT Bara Anugrah Sejahtera. Departemen ini terdiri dari tim mining engineering, geologist dan tim survei.

Pada kesempatan ini, saya berkenalan dengan beberapa tim dan karyawan disana dan menyampaikan topik apa yang ingin diteliti di PT Bara Anugrah Sejahtera. Geoteknik Tambang merupakan hal yang menarik untuk saya teliti di site tambang perusahaan. Pada pelaksanaan kegiatan ini, saya melakukan penelitian dan mengkaji beberapa hal yang bersangkutan langsung dengan bidang geoteknik seperti kestabilan lereng IPD, tanggul jalan, dan beberapa pengalaman menarik lainnya terkait pengeboran geoteknik, survei lapangan langsung, serta menghitung debit air sungai yang berada di site tambang perusahaan tersebut.

Letak mess dan kantor PT Bara Anugrah Sejahtera terpisah dengan lokasi tambang PT Bara Anugrah Sejahtera. Jarak keduanya kurang lebih harus melewati 3 desa di Tanjung Enim sehingga untuk menuju ke lokasi tambang sendiri, saya dan tim engineering menggunakan mobil LV untuk menuju dan melakukan pemantauan harian disana. Site tambang batubara milik PT Bara Anugrah Sejahtera berada pada dua formasi yaitu Formasi Kasai dan Formasi Muaraenim. Sehingga litologi penyusun pada site berupa sandstone, claystone dan batubara. Kualitas batubara perusahaan ini dapat dikategorikan batubara subbituminous.

Selain sebagai sarana implementasi ilmu pertambangan secara praktis, saya juga melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh counterweight pada litologi montmorilloniteclaystone terhadap probabilitas kelongsoran pada lereng IPD di PT Bara Anugrah Sejahtera. Ini merupakan salah satu permasalahan yang sedang dihadapi oleh tim Geotech engineering di PT Bara Anugrah Sejahtera. Montmorillonite sendiri merupakan mineral yang terkandung di dalam litologi claystone yang memiliki sifat inkonsisten terhadap bentuknya saat bereaksi dengan air. Sifat dari mineral monmorillonite adalah mudah mengembang oleh tambahan air. Hal ini dikarenakan mineral monmorillonite memiliki gaya tarik kuat terhadap air (Das, 1995) dalam (Ardiansyah, 2021).

Sejalan dengan ambisi saya untuk menjadi Geotech engineer nantinya, banyak pengalaman yang menambah beberapa pengetahuan baru sebagai seorang engineer nantinya. Aku belajar bagaimana cara menghitung orientasi kekar dan bidang diskontinu dengan rinci, mengenal alat pemantauan lereng yakni ektensometer yang disebar di titik-titik rawan, sekaligus bagaimana cara memasang ekstensomenter itu sendiri dan konfigurasinya, deskripsi batuan penyusun, dan masih banyak lagi. Aku juga belajar bagaimana mengoperasikan perangkat lunak di sana seperti Minescape, Dips, AutoCAD, dll.

Pengalaman yang paling berkesan adalah dimana saya diminta untuk menghitung debit air sungai yang berada di kawasan tambang PT Bara Anugrah Sejahtera. Aku turun langsung untuk menyusuri sungai dari hulu ke hilir dengan membawa peralatan seperti GPS. Medan di titik tersebut sangat licin sehingga saya harus berhatihati untuk melangkah di sungai tersebut. Dari 30 titik yang diambil datanya, terdapat 5 titik dengan kondisi tidak memungkinkan untuk ditelurusi dengan berjalan kaki karena terlalu dalam sekitar 2,5 meter. Sehingga, saya dan tim memutuskan untuk berputar naik dan melewati hutan yang belum di land clearing atau masih virgin. Perjalanan dengan berjalan kaki terbilang cukup jauh dan melelahkan namun berkesan sampai detik saya menulis cerita ini. Hasil dari penyelurusan sungai tersebut akan diinterpretasikan secara visual menggunakan aplikasi AutoCAD.

Kembali pada penelitian yang saya kaji, banyak pengetahuan baru yang saya temui khususnya ilmu lapangan di industri pertambangan. Berdasarkan pengalaman sendiri, pemantauan lereng tidak hanya dilakukan secara aplikasi di Dips, Phase2 dan sebagainya, tetapi juga dilakukan secara di lapangan karena kita dapat melihat bidang lemah secara langsung. Penelitian saya ini dilakukan selama 2 bulan dan didapatkan data secara lengkap.

Selama 2 bulan melakukan kerja praktik, saya dapat merasakan bagaimana kondisi industri pertambangan itu yang sesungguhnya. Keadaan yang selalu dinamis, permasalahan eksternal, kejadian tak terduga seperti hujan sehingga produksi terganggu dan masalah lainnya yang membuat seorang Teknik pertambangan memutar otak tiap waktu membuat aku sadar akan keadaan yang akan kuhadapi nantinya.

This article is from: