MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
SENIN 10 AGUSTUS 2015
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000
KPK Sebut OCK Inkonsisten JAKARTA - Sikap tidak kooperatif yang ditunjukkan tersangka suap PTUN, OC Kaligis ditanggapi santai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, lembaga antirasuah itu tidak menganggap sikap OCK sebagai bentuk perlawanan. “Kami memandang penolakan OCK untuk diperiksa masih dalam batas hak yang dimilikinya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Pimpinan KPK, Indriyanto Seno Adji kepada Jawa Pos kemarin (9/8). Pihaknya mengaku tidak terlalu mempersoalkan dan akan melaksanakan proses hukum sesuai aturan yang berlaku. Pernyataan yang sama juga dikatakan Plt Pimpinan KPK, Johan Budi. Mantan juru bicara itu menilai, sikap OCK justru akan merugikan dirinya sendiri. “Menurut saya, dia yang rugi sendiri,” ujarnya kemarin. Sebab, pemeriksaan merupakan sarana bagi tersangka memberikan keterangan. Sebagaimana diketahui, OCK menolak pemeriksaan yang dilakukan penyidik KPK. Mantan politisi partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu meminta kasusnya segera disidangkan. Menanggapi sikap OCK yang ingin segera sidang, Indriyanto mengaku sepakat. Pihaknya juga tidak mau menggantung kasus hukum dan ingin segera diselesaikan di sidang pokok perkara. “Saya juga berharap sama dengan Pak OCK,” imbuh guru besar Universitas Krisnadwipayana itu.
Sidang Praperadilan Dijadwalkan Hari Ini
ke hal 3
TESTIMONI 3 Kali Minum, Pusing Hilang GEJALA darah tinggi biasanya tidak terlihat dengan jelas, sehingga pengenalannya sedikit sulit, kecuali melalui screening. Apalagi, darah tinggi dan keluhan yang lain terkadang tidak berhubungan. Namun, beberapa orang yang sudah diperiksa terkena tekanan darah tinggi mengeluhkan rasa sakit di kepala, terutama di bagian belakang. Salah satunya Ibu Supartika. “Kepala saya terkadang kalo kambuh terasa pusing. Badan juga terasa lemas,” kata Supartika. SuSupartika partika mengaku tidak mengeluhkan dengungan dalam telina, gangguan penglihatan, atau mudah pingsan. Meski demikian, dia cemas tekanan darah tingginya akan meningkat dan berisiko berubah menjadi penyakit stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan ginjal kronik. Dia akhirnya meminum POTRE KONENG setelah berobat kepusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan dokter dengan harapan bisa sembuh total.
BPBD Kehabisan Dana Gandeng Swasta Penuhi Dropping Air TEMANGGUNG – Untuk mengatasi krisis air bersih di sejumlah desa pada
musim kemarau tahun 2015 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung berinisiatif menggandeng pihak swasta. Agar, anggaran dropping air bersih dari APBD cukup hing-
ga bulan September. Kasubag Penanganan Darurat dan Logistik BPBD, Gito Walngadi, mengatakan, langkah ini ditempuh agar warga di sejumlah desa yang mengalami krisis air bersih bisa
Tinggal Permudah Syarat Pencalonan
foto:solikhah ambar p/magelang ekspres
PROYEK. Perbaikan jembatan Kemesu di jalur alternatif Magelang -Temanggung melalui jalur Bandongan-Windusari masih terus dilakukan hingga saat ini.
Tia Ivanka
Perbaikan Jembatan Baru 50 Persen
BEBERAPA tahun yang lalu, Tia Ivanka sukses menjadi salah satu idola di dunia hiburan Indonesia. Aktris cantik ini sering kali membintangi berbagai judul sinetron yang makin membuat na- manya bersinar. Namun lupakan cerita di masa lalu tersebut saat dirinya masih sering muncul di televisi. Tia Ivanka k i n i justru merasa t a k nyaman bila harus berakting di depan kamera.
menikmati air layak konsumsi hingga September mendatang. Sementara tambahan anggaran yang diajukan BNPB belum turun.“Kami sudah ada pembicaraan dengan BRI dan Mandiri Syariah yang akan
membantu melakukan dropping air bersih. Kami juga berencana akan mengajak Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan beberapa komunitas untuk mengatasi krisisair ke hal 3
Calon Independen Bisa Jadi Solusi
ke hal 3
Pilih Antar Anak Sekolah
ke hal 3
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
ANTRE. Warga Dusun Kedopokan, Desa Tlogopucang, Kecamatan Kandangan antre air bersih.
Ditarget Selesai Akhir November MUNGKID - Proyek pembangunan jembatan Kemesu di jalur alternatif Magelang -Temanggung melalui jalur Bandongan-Windusari masih terus dilakukan hingga saat ini. Pekerjaan yang di-
jadwalkan selesai akhir bulan November itu baru mencapai 50 persen lantaran sempat berhenti selama dua minggu pada libur Hari Raya Idul Fitri 1436 H/2015 kemarin. Pengawas proyek CV Multi Dimensi, Dandy mengatakan, saat ini pekerjaan baru sampai pada tahap pembuatan dua tiang penyangga jembatan.
Masing-masing dibuat setinggi dan selebar 9 meter. “Pekerjaan ini kemungkinan bisa selesai Selasa (11/8) besuk,” ujarnya. Dia mengatakan, usai pembuatan tiang penyangga jembatan tersebut, pihaknya akan segera melakukan pemasangan begesting serta pembesian. Dengan demikian, ke hal 3
JAKARTA - Pendaftaran calon kepala daerah untuk 7 daerah yang hanya memiliki calon tunggal telah dibuka selama tiga hari, dari tanggal 9 hingga 11 Agustus 2015. Meski telah dibuka sehari, namun penambahan waktu untuk daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Blitar, Kota Mataram, Kota Samarinda, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Pacitan, dan Kota Surabaya belum menunjukkan hasil yang maksimal. Menurut Ketua Umum Komisi Nasional Pilkada Independen Yiswan Alwini, solusi yang tepat untuk mengatasi stagnasi kekuatan incumbent di tujuh daerah itu dan sejumlah daerah lainnya adalah agar pemerintah dan DPR segera memikirkan untuk mempermudah adanya calon perseorangan alias independen. Yiswan mengatakan, pihaknya pernah meloloskan
Uji Materi/Yudisial Review di Mahkamah Konstitusi pada tahun 2007 terhadap UU 32/2004 sehingga dibolehkan calon perseorangan mengikuti sebagai calon sebagai bupati/walikota dan gubernur di seluruh Indonesia. Jika perpanjangan waktu pendaftaran calon yang hanya memberikan kesempatan kepada calon dari parpol tanpa memberi kesempatan kepada calon perseorangan, itu merupakan perbuatan diskriminatif. “Jalan keluar yang bisa ditempuh atas calon tunggal bukanlah dengan mengijinkan pilkada berlangsung dengan hanya satu calon, akan tetapi mempermudah persyaratan calon perseorangan,” katanya dalam rilisnya yang diterima INDOPOS, di Jakarta, kemarin (9/8). Dia menjelaskan, aturan yang menyebut harus ada minimal dua calon dalam pilkada bermula dari maraknya potensi dukungan suara atau kursi partai politik yang ke hal 3
Badrus, Maniak Diecast yang Hasilkan Rupiah dari Hobi
Dapat Dukungan Istri, Lebih Betah di Rumah Untuk memuaskan hasrat kepada suatu hobi, tidak jarang orang rela mengeluarkan budget yang tidak sedikit. Namun bagi, Badrus (25), hobi mengoleksi miniatur replika kendaraan atau diecast, malah menghasilkan rupiah bagi dirinya. AGUNG SUMANDJAYA, Palu KHUSUS di Kota Palu, hobi mengoleksi miniatur kendaraan memang belum banyak yang melirik. Selain karena masih dianggap seba-
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto:jpnn
HOBI MENGHASILKAN. Badrus saat menunjukkan diorama yang berisikan koleksi-koleksi kendaraan miniatur miliknya, Minggu (9/8).
gai mainan anak kecil, diecast sendiri, masih terbilang langka dijual di toko-toko yang ada di Kota Palu. Salah satu penghobi diecast yang ada di Kota Palu, yakni Badrus. Pria yang telah berkeluarga ini, sejak 2 tahun lalu telah jatuh cinta kepada diecast. Ditemui di kediamannya di Kelurahan Mamboro, Barep, demikian sapaan akrabnya, dengan bangga menunjukkan satu persatu koleksinya. Di ruang tengah rumahnya, terlihat diorama berdiameter 2 meter persegi, yang didominasi miniatur bus. “Saya memang lebih tertarik koleksi bus, skalanya pun khusus yang 1:87, sebut Barep.
BPBD KEHABISAN DANA yo ditambah ben cukup
CALON INDEPENDEN BISA JADI SOLUSI rakyat dukung nggak?
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
SENIN 10 AGUSTUS 2015
Pemindahan PKL Terhambat MAGELANG TENGAH - Rencana pemindahan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Majapahit ke pusat kuliner Sentot Ali Basah, Meteseh, Magelang foto : wiwid arif/magelang ekspres
TUNDA. Pemindahan PKL Jalan Majapahit ke Jalan Sentot Ali Basah masih harus menunggu pembangunan drainase tuntas.
Tengah tampaknya belum dapat dilaksanakan dalam waktu dekat. Sebab, saat ini masih ada proyek dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Magelang berupa pembangunan saluran drainase di sekitar shelter Jalan Sentot Ali Basah. Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Magelang, Joko Budiyono mengatakan, pada prinsipnya pembangunan
shelter di depan Kantor Dinas Pendidikan tersebut hanya tinggal proses finishing. Namun, pihaknya tidak dapat langsung memindah sekitar 45 PKL dari Jalan Majapahit karena masih adanya pekerjaan dari DPU tersebut.”Kami belum bisa memindah PKL ke pusat kuliner Sentot Ali Basah seperti yang direncanakan. ke hal 7
Brigjend Hartomo Gubernur Akmil Baru Gantikan Mayjend TNI Sumardi MAGELANG SELATAN - Jabatan Gubernur Akademi Militer (Akmil) Magelang resmi diganti dalam acara serah terima jabatan (sertijab), belum lama ini. Mayor Jenderal TNI Sumardi yang sudah menjabat sebagai Gubernur Akmil sejak tahun
2013 kini menjabat sebagai Pandam V/Brawijaya Surabaya. Penggantinya adalah Brigjen TNI Hartomo yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Pusat Intel TNI AD (Danpusintelad). Sertijab sebelumnya digelar di Madivif 1 Kostrad Cilodong pada 31 Juli yang lalu. Pada kesempatan itu, Gubernur Akmil Hartomo yang baru melaksanakan tradisi penyambutan den-
gan menerima jajar kehormatan dari regu jajar untuk yang pertama kalinya, kemudian menerima pengalungan bunga dari Danmenkorpstar Sermatutar Tri Ageng. Selanjutnya Gubernur dengan didampingi Ny Merry Hartomo berjalan menuju Mail Hall melalui Gerbang Ponyart Pora dengan diiringi musik dari Genderang Suling Cankalokananta Taruna Akmil.
Har tomo kemudian melaksanakan serangkaian tradisi penerimaan, di antaranya penciuman Pusara Akademi Militer Adhita Karya Mahatvavirya Nagara Bakti, penerimaan ucapan selamat datang dari Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Sudirman beserta istri dengan diikuti para pejabat distribusi dan perwakilan organik Akmil, ke hal 7
PENYAMBUTAN. Gubernur Akmil yang baru Brigjend TNI Hartomo menerima penyambutan dari para taruna Akmil, kemarin.
BLK Segera Dioperasikan Pembangunannya Sudah Selesai
foto: chandra yoga kusuma/magelang ekspres
PENYEMPURNAAN. Bagian gerbang obyek wisata Gunung Tidar terus dilakukan penyempurnaan agar wisatawan nyaman.
Gunung Tidar Jadi Daya Tarik Wisatawan Hanya Saja Belum Dikelola Maksimal
KOTA KITA Ketahanan Pangan Kemakmuran masyarakat salah satunya dapat dilihat dari ketahanan pangan, yaitu tidak terdapat kelaparan, harga pangan yang terjangkau dan sistem pertanian yang baik. M u s i m kemarau in ini bisa rawan g gagal panen, pemerintah harus turun tangan agar masyarakat p pertanian tetap b bisa panen dengan b baik,” Daryanto, Swasta, Magelang
Harga kebutuhan pokok h harus stabil, distrib busi harus merata, sserta mekanisme p pasar yang baik a atau tidak ada mon nopoli dari pihak tertentu,” (cha) (c Alfian, Mahasiswa, Magelang
MAGELANG SELATAN Wisata ikon di Kota Magelang perlu dikelola secara profesional, mengingat ikon Kota Magelang yang tidak terdapat pada daerah lain akan mampu menjadi daya tarik wisata tersendiri, terutama wisatawan dari luar Kota Magelang. Anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Magelang, Tri Yudho Purwoko, mengatakan, pemerintah daerah harus jeli melihat potensi
wisata yang dimiliki Kota Magelang, dikarenakan kota ini mempunyai ikon wisata yang bisa disejajarkan dengan ikon wisata populer di daerah lainnya. Salah satunya adalah Gunung Tidar, dengan kemasan tertentu bukit yang terletak di Kota Magelang tersebut mampu menarik wisatawan dengan legenda dan mitosnya selain keadaan fisiknya yang juga menarik.“Gunung Tidar sebagai Pakunya Take hal 7
Harga Daging Sapi Masih Bertahan Penjualan Daging Sapi Lesu MAGELANG TENGAH Tiga pekan setelah Lebaran, harga daging sapi dipasaran tidak kunjung turun, akibatnya penjualan daging sapi terancam lesu. Tidak bergairahnya penjualan daging sapi membuat harga daging sapi cenderung turun atau pada harga wajar. Seperti pantauan Magelang Ekspres di Pasar Rejowinangun, Minggu (9/8) penjual daging sapi ditempat tersebut terpaksa menjual daging dengan harga biasa, yaitu Rp95.000 per kg untuk jenis biasa dan Rp100.000 per kg
untuk jenis super, seperti harga sebelum Lebaran. Salah satu pendagang daging sapi di Pasar Rejowinangun, Jamilah, mengatakan, dengan dijual murah agar menarik pembeli, meskipun untung yang didapat minim, asalkan pedagang tidak rugi.“Ya terus terang saya hanya mengambil untung Rp2.000 hingga Rp3.000 sudah saya lepas, karena memang penjualan lagi sepi. Yang penting tidak rugi sudah aman, karena sehabis Lebaran permintaan masyarakat kepada daging sapi belum normal kembali,” ucap Jamilah. Jamilah menerangkan, harga kulakan daging sapi ke hal 7
CMYK
MAG E L ANG U TARA Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang berhasil menyelesaikan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) pada bulan Agustus ini. Pembangunan BLK ini diestimasikan bakal menambah kompetensi, sklill, dan kemampuan
para pekerja di Kota Sejuta Bunga. ”Insya Allah sebelum saya harus menanggalkan jabatan saya sebagai Walikota Magelang, akhir Agustus nanti, BLK sudah bisa dioperasionalkan,” kata Walikota Magelang, Sigit Widyonindito, belum lama ini. Menurut Sigit, selama ini untuk melatih keterampilan calon tenaga pekerja, Pemkot Magelang melalui Dinas
Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) setempat selalu menyewa tempat. Karena itu, pascaselesainya proyek tersebut, tempat untuk para pekerja tidak perlu menyewa lagi. ”Dananya bisa dialihkan untuk menambah jumlah tenaga kerja. Kemudian termasuk juga fasilitas pendukungnya,” imbuhnya. ke hal 7
CMYK
KABUPATEN MAGELANG
SENIN 10 AGUSTUS 2015
MAGELANG EKSPRES
8
Pencegahan HIV/AIDS Belum Maksimal foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
PELANTIKAN. Bupati Magelang Zaenal Arifin (kiri) menyaksikan penandatangan dokumen terkait kepsek.
Bupati: Persoalan Pendidikan Diatasi Bersama Lantik 165 Kepsek MUNGKID - Sebanyak 165 orang guru dilantik secara resmi menjadi kepala sekolah (kepsek), Sabtu (8/8). Mereka terdiri dari 125 orang kepsek Sekolah Dasar (SD), 33 orag kepsek Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 7 orang kepsek Sekolah Menengah Atas (SMA). Bupati Magelang, Zaenal Arifin, saat pelantikan mengatakan, kemajuan peradapan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan masyarakatnya. “Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) generasi penerus bangsa
yang religius, santun, berbudi pekerti yang luhur serta berkemampuan teknis keilmuan yang baik,“ katanya. Karena itu, lanjutnya, SDM pengelola pendidikan diharapkan mampu menjadi motor penggerak terciptanya suasana pendidikan yang baik dan kompetitif bagi unsur lainya seperti peranan orang tua dan masyarakat. “Guna mewujudkan fungsi pendidikan nasional, maka penyelenggaraan pendidikan harus kita laksanakan sebaik-baiknya,” imbuh Bupati. Meskipun, kata dia, berbagai permasalahan pendidikan masih dihadapi Kabupaten Magelang. Seperti
MUNGKID - Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten Magelang sejauh ini dirasa belum maksimal. Meskipun, Pemkab Magelang telah bekerjasama dengan pihak swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Hal itu dibuktikan dengan masih banyaknya penderita yang tersebar di sejumlah kecamatan. “Masyarakat sendiri sampai saat ini masih mendiskriminasikan para penderita HIV
AIDS,” kata Plt Sekretaris Daerah, Agung Trijaya dalam konsultasi publik penyusunan Raperda Penanggulangan HIV dan AIDS, kemarin. M e n u r u t n y a , h a k- h a k penderita terhadap pengobatan dan perawatan belum mendapatkan perhatian semestinya. Alokasi dana untuk pencegahan HIV dan AIDS juga masih terbatas, baik dari APBD Kabupaten Magelang maupun swasta atau pihak ketiga.
“Mengingat potensi penyebaran HIV dan AIDS sedemikian besar dan akibat yang ditimbulkan dapat menurunkan produktivitas dan derajat kesehatan masyarakat, maka penanggulangan perlu diatur dalam payung hokum yang lebih jelas melalui perumusan Rancangan Peraturan Daerah,” teragnya. Dia menyebutkan, berdasarkan data yang ada, sebagian besar kasus AIDS terdapat ke hal 7
ketersediaan jumlah guru khususnya PNS yang terbatas, jumlah peserta didik terutama pada sekolah dasar yang jumlahnya tidak mencapai angka minimal rasio siswa dan guru pada setiap kelasnya. “Permasalahan dalam dunia pendidikan di Kabupaten Magelang seperti ini hendaknya dapat diatasi bersama. Sehingga penyelenggaraan pendidkan semakin mendapatkan kepercayan dari masyarakat. Dengan pengelolaan yang terencana, komprehensif dan berkesinambungan serta bersungguh sungguh dalam mengemban amanah,” urainya. ke hal 7
PONPES
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
MENGIKUTI. Anak-anak hingga orang dewasa mengikuti lomba sendok kelereng, kemarin (9/8).
Jadi Benteng Ancaman Globalisasi
Lomba Sendok Kelereng Termeriah
TEGALREJO - Keberadaan pondok pesantren (ponpes) salafiah dinilai menjadi salah satu benteng pelindung umat muslim dari pengaruh globalisasi. Tanpa ponpes, Islam dikhawatirkan akan semakin keropos. Hal tersebut diungkapkan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj. Dia mengatakan, ponpes salafiah kedepan akan semakin kuat. Dengan demikian, Islam akan berlanjut sampai dunia dan akhirat. “Di ponpes salafiah, para santri akan menemukan pengetahuan yang tidak bisa ditemui di luar. Di sana, ada pelajaran yang
Diikuti 500 Peserta
foto: joko suroso/magelang ekspres
PRAKRIN. Sekretaris Dinas Pendidikan Jateng drs H Kartono MPd melepas siswa-siswi SMK Al Qodiriyah Windusari, Magelang.
ke hal 7
SMK Al Qodiriyah akan Tumbuh Besar Kartono Melepas Siswa-Siswi Prakrin foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
DIHADIRI. Pertemuan P4SK dihadiri para kiai sepuh ponpes salafiah dan ribuan umat muslim dari Magelang dan sekitar.
WINDUSARI - Sekretaris Dinas Pendidikan Jateng drs H Kartono MPd melepas siswa-siswi SMK Al Qodiriyah Windusari, Kabupaten Magelang yang akan melakukan praktik kerja industri (Prakrin) di CV SIC Jogja-
karta Sabtu (8/8) malam. Prakrin diikuti oleh sebanyak 27 siswa kelas XI dari jurusan Multimedia. Kegiatan Prakrin dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya dan akan mempraktikkan ilmu yang dipelajari dari kelas X dan XI. ke hal 7
MERTOYUDAN - Peringatan hari Kemerdekaan RI ke-70 sudah mulai digelar diberbagai daerah. Termasuk di Dusun Pirikan, Desa Kalikecis, Kecamtan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Kemarin (9/8) ratusan warga di RW 6 di dusun tersebut mengikuti aneka perlombaan. Pada pagi hari acara dibuka dengan gerak jalan dan jalan
MUNTILAN - Dalam rangka menyambut HUT ke-70 Kemerdekaan RI, ribuan warga Desa Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang mengikuti jalan sehat dengan menempuh jarak 2 kilometer, kemarin. Jalan sehat yang dipusatkan di Lapangan Jombaran ini berhadiah sepeda motor, kambing dan lainnya. “Antusiasme warga sangat bagus, momen ini untuk membina tali persaudaraan dan silaturahmi antar warga masyarakat,” ungkap Kepala
Tak Malu Bertanya dan Terus Belajar Usaha yang dilakoni Amin Wisman Ragil akhirnya berbuah manis. Sebelumnya dia berkarya membuat kursi dari bahan bambu. Ingin mencoba tantangan, dia pindah haluan ke usaha kerajinan patung dari limbah pahat batu. Meski tidak ada keterkaitan, namun usahanya mampu meraih kesuksesan. Bagaimana kisahnya? HENI AGUSNINGTIYAS, Mungkid gambaran pria asli Dusun Kretek, Karangrejo, Borobudur ini. Awalnya, saat membuat kursi dari bahan bambu dia pun sekaligus juga menjadi sales patung. Setiap hari memasarkan patung, dia pun penasaran dengan cara memproduksi. Dia mencoba bertanya dengan pimpinan pembuat patung dari
limbah pahat batu itu. Sedikit pengetahun yang didapat, dia pun mulai memproduksi sendiri patung dari bahan batu. Usaha membuat kursi bambu pun ditinggalkan. Meski mengalami kesulitan, namun dia tetap terus mencoba. “Produksi patung saya mulai tahun 1997 lalu,” ujar Amin.
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
ke hal 7
PROSES. Amin saat menjelaskan tentang proses pembuatan patung.
CMYK
keseimbangan dalam kehidupan. Dimana peserta harus menjaga keseimbangan bola kelereng agar tidak terjatuh dari sendoknya. Lomba ini dapat dimaknai dalam bermasyarakat kita harus hidup seimbang, sehingga terjalin kerukunan,”terangnya. Selanjutnya rangkaian perlombaan anak-anak yang meliputi makan kerupuk, balap karung dan botol pensil. ke hal 7
Jalan Sehat Berhadiah Kambing
Lika-liku Perjalanan Amin Wisman dari Sales menjadi Pengusaha Patung
AMIN begitu panggilan akrabnya, berani mencoba tantangan. Pasalnya dia mencoba usaha yang baru dan tidak takut gagal. Apalagi berbagai usaha yang telah digeluti pria usia 39 tahun ini tergolong sukar, namun semangatnya yang selalu ingin belajar hal baru yang menjadikan dirinya sukses. Itu sedikit
santai. Kemudian, dilanjutkan acara perlombaan yang ikuti anak-anak dan orang dewasa. Salah satu lomba yang paling seru adalah lomba sendok kelereng massal. Perlombaan ini berhasil menarik sekitar 500 peserta. Lomba ini mewajibkan peserta berjalan mengelilingi setiap sudut desa. Ketua panitia, Eko Yulianto mengatakan, perlombaan sendok kelereng massal mengambil filosofi-filosofi
Desa Keji, Siti Rahayuningsih, kemarin. Peserta yang ingin mendapatkan doorprize bisa membeli kupon sebesar Rp5 ribu. Panitia juga menjalin
kerja sama dengan PMI Kecamatan Muntilan untuk menyediakan satu unit ambulan apabila ada yang sakit. ke hal 7
CMYK
WONOSOBO EKSPRES SENIN 10 AGUSTUS 2015
Korane Wong Wonosobo
ECERAN Rp3000
Desinta Permatasari Ingin Nikah Muda DESINTA Permatasari, dikenal sebagai seorang model berparas cantik. Dia menyandang juara III Duta Wisata 2014 lalu, tetapi ternyata pernah berprofesi sebagai seorang penyiar di salah satu stasiun radio di Wonosobo. Lahir di Wonosobo, 6 Januari 1995 dan dibesarkan di Sumberan Barat, Desinta memiliki sebuah citacita mulia untuk membawa nama harum ke hal 11 foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
JUARA. Abdurahman Rifai (kiri) dan Tari Dwi Astuti (kanan) menerima tropi juara dalam ajang Duta Wisata Wonosobo 2015 di Ballroom Hotel Kresna, Jumat (8/8).
Rifai-Tari Sandang Mas-Mbak 2015 WONOSOBO – Setelah mengikuti proses seleksi, karantina, dan penilaian akhir di ajang duta wisata (duwis), akhirnya Abdurahman Rifai dan Tari Dwi Astuti dinyatakan sebagai penyandang gelar Mas dan Mbak Wono-
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
Gagasan !!
Kebudayaan Itu, Kini Telah Merana
SENANDUNG tembang syahdu Mengiring penari lengger genit gemulai Mengayun gerak tabuh bertalu…indah mempesona Oh Wonosoboku… Selamat berhari jadi (puisi untuk Wonosobo) Kabupaten Wonosobo merupakan daerah yang tepat berada di bagian tengah dari wilayah Provinsi Jawa Tengah. Dengan keadaan alamnya yang indah dan udaranya yang sejuk membuat Wonosobo Waleko Priadhy menjadi terkenal di Indonesia, tak heran bila Wonosobo menjadi bagian daerah tujuan wisata di Jawa Tengah. Seperti apa yang telah disabdakan para winasis pendiri Wonosobo, seperti Kiai Walik, Kiai Kolodete dan Kiai Karim. Dalam sebuah cerita sejarah dan cerita tutur para pendiri Wonosobo, Wonosobo merupakan hutan belantara yang dibuka para winasis, babat alas menjadi daerah atau tempat tujuan yang disebut Wono (alas/hutan) dan Sobo (kunjungan) maka tidaklah heran bila kini Wonosobo menjadi daerah kunjungan yang dikenal juga sebagai kota wisata. Dalam pemahaman daerah tujuan wisata tentu terkandung dua unsure, yaitu unsur alam dan unsur manusia yang disebut budaya. Seni berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa seni merupakan bagian dari hasil aktivitas manusia yang disebut budaya dan seni merupakan bagian dari budaya yang menyangkut segi keindahan. Seni sebagai jatidiri kawasan yang memiliki suatu keunikan, kekhasan, karakter yang terkandung kepribadian yang membedakan dengan kawasan lain. Mampu menampilkan sejarah daerahnya dari waktu ke waktu, melalui keunikan alam dan karya budaya masyarakat yang terpelihara dengan baik yang dinamis dan berubah sesuai tuntutan jaman dalam keunggulan kekhasan tertentu untuk persaingan antar daerah, maka tercipta karya budaya yang berbeda. Ketika Undang-Undang Otonomi Daerah nomor 22/1999 dicanangkan, ketika itu pula ke hal 11
Oleh
sobo 2015. Hasil tersebut diumumkan pada Malam Puncak Pemilihan Duta Wisata 2015 yang dihelat di Ballroom Kresna Hotel, Jumat malam (8/8) yang memilih dua juara dari total 30 finalis. Tiga juri yakni Dyah Retno, Suprayitno, dan Muhamad Yarif, menyatakan keduanya memenuhi semua persyaratan untuk menyandang predikat Duta Wisata 2015. “Senang sekali bisa menjadi Duta Wisata, hadiah terbaik yang saya dapat
tahun ini. Terima kasih atas support teman-teman,” kata Tari yang dapat kado spesial menjelang hari ulang tahunnya itu. Rifai, adalah mahasiswa Unsiq Wonosobo asal Kasiran Asri, Mlipak, sedangkan Tari merupakan siswi SMA 2 Wonosobo yang berdomisili di Kalierang, Selomerto. Keduanya berhak mengenakan selempang Mas dan Mbak Wonosobo selama setahun kedepan sebagai representasi citra
Pariwisata Wonosobo, baik di tingkat regional, nasional, hingga Internasional. “Kita berharap banyak duta wisata ini, semoga akan mampu mendukung program pemkab, khususnya dalam rangka promosi potensi wisata Wonosobo sepanjang satu tahun ke depan,” tutur Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo seusai acara penobatan Duwis 2015. ke hal 11
29 Kelurahan Terancam Tertinggal WONOSOBO- Sebanyak 29 kelurahan di Kabupaten Wonosobo terancam menjadi kelurahan tertinggal apabila pemerintah daerah tidak memiliki strategi yang jelas terhadap peningkatan kualitas baik secara ekonomi maupun sosial. Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapatan komisi A DPRD Wonosobo dengan kepala kelurahan dan camat se kabupaten di ruang
badan anggaran DPRD. Ketua Komisi A DPRD Wonosobo, Suwondo Yudhistiro mengemukakan, posisi anggaran yang timpang antara desa dan kelurahan telah membuka tabir kondisi kelurahan saat ini yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kondisi desa. “Kalau desa semakin terang karena ada anggaran desa, maka kelurahan sebaliknya, anggaran
terbatas dan pelayanan harus maksimal. Disisi lain kelurahan juga mejadi titik kantong kemiskinan perkotaan, maka kalau dulu ada desa tertinggal, sebentar lagi akan muncul kelurahan tertinggal,” bebernya. Menurutnya, dari pemetaan sitausi sosial yang dipaparkan oleh kepala kelurahan dan juga camat, menyebutkan kondisi kelurahan tidak jauh berbeda dengan kondisi desa,
baik infrastrukturnya, pelayanan dan juga kultur masyarakatnya, bahkan sebagain besar kultur masyarakat kelurahan masih seperti di desa. “ Tenaga pelayanan di kelurahan masih sangat kurang. Hanya empat orang, infrasturktur juga banyak yang rusak, ini perlu perhatian harus ada formulasi yang jelas nanti,” ucapnya. Berkaitan dengan hal itu, maka pihaknya akan
melakukan kajian secara komperhensif terkait masalah kelurahan yang ada di Kabupaten Wonosobo. Harapnya bisa memotret lebih jelas kondisi, situasi dan kultur untuk merumuskan langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan. “Kita akan buat kajian masalah kelurahan, agar permasalahan bisa terurai secara runtut,” katanya. Minimanya anggaran keke hal 11
Lomba Merpati Perebutkan Mobil
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
PELEPASAN. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Gema Arofah Wonosobo melepas 161 jamaah calon haji (calhaj) untuk pemberangkatan haji tahun 2015, kemarin (9/8).
Calhaj Termuda 25, Tertua 86 Tahun Dari KBIH Gema Arofah WONOSOBO- Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Gema Arofah Wonosobo melepas 161 jamaah calon haji (calhaj) untuk pemberangkatan Tahun 2015 ini. Calhaj diharapkan bisa fokus beribadah, mampu melepas hal yang sifanya keduniawian dan tidak sekedar mencari gelar haji. “Calhaj dari Gema Arofah akan bergabung dengan 676 tamu Allah dari Kabupaten
Wonosobo yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 34, 35 dan 36 embarkasi Adisumarmo, Boyolali,” jelas Widodo dalam di tengah acara silaturahmi jamaah haji alumni KBIH Gema Arofah di Sasana Adipura Kencana, Minggu (9/8). Bersamaan dengan acara silaturahmi yang dihadiri tak kurang dari 1000 orang alumni tersebut, Gema Arofah sekaligus melepas ke-161 calon haji yang akan diberangkatkan pada tanggal 1 dan 2 September mendatang.
Menurut Widodo, untuk Tahun 2015 ini, KBIH Gema Arofah membimbing 78 calhaj pria dan 83 calhaj wanita dari berbagai wilayah di Wonosobo. “Calhaj termuda atas nama saudari Winda dari Kertek, berusia 25 tahun, sedangkan Calhaj tertua atas nama Bapak Kamto dari Kepil, berusia 86 tahun,” imbuhnya Selama masa bimbingan, para calon haji telah diberikan pembekalan terkait berbagai hal yang bersifat wajib maupun sunnah dalam ibadah Haji. Bimbingan ke hal 11
WONOSOBO- Ratusan penggemar burung merpati, dipuaskan hobinya dalam lomba balap kolong tinggi tingkat nasional di lapangan Desa Kuripan Garung, kemarin (9/8). Dalam lomba ini merpati wajib menukik melalui kolong tinggi dan mendarat tepat di dalam garis yang telah ditentukan. Lomba merpati kolongan tersebut tergolong sulit. Merpati yang dilepas dari jarak tiga kilometer harus bisa menjumpai pasangannya di tanah dengan melalui kolong persegi empat berukuran 9x8
meter dengan tinggi 9 meter. Tata aturan lomba itu dipantau oleh tiga orang hakim garis dan juga satu orang wasit Ketua Panitia Kejurnas Merpati Kolong Tinggi Bodiguard Team, Nurkholis mengatakan, even ini berlevel nasional karena menghadirkan peserta dari Jawa dan Bali, dengan total pendaftar mencapai 420 orang. “Ini bukan sekedar ajang perlombaan, namun untuk bersilaturahami, memuaskan hobi dan juga ajang wisata karena lokasi tidak jauh dari kawasan dataran tinggi Dike hal 11
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
KEJURNAS. Peserta mengikuti kejurnas merpati kolong tinggi di Lapangan Desa Kuripan Garung, kemarin (9/8)
Agen Tenaga Kerja di Belanda Tipu Ribuan Buruh Asal Indonesia
Bekerja Diam-diam, Upah Pasrah Majikan “Pekerjaan legal di Belanda saja, sangat sulit dimasuki para sarjana bahkan master dari non Uni Eropa. Contohnya, saya sendiri yang mendapat gelar master dan tinggal 8 tahun di Belanda. Tetap sulit untuk apply pekerjaan sesuai pendidikan saya di bidang hukum, karena persaingan yang ketat,” ungkap Yasmine Soraya Sekjen IMWU NL ERWIN ABDILLAH, Wonosobo INDOSIAN Migrant Workers Union for Netherlands (IMWU NL) bekerjasama foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres dengan Serikat Buruh Migran Indonesia DISKUSI. Penyelenggara menggelar diskusi usai menonton fiml (SBMI) Wonosobo menggelar pemutaran Dispereert Niet di Ruang Multimedia Kantor Arsip, Sabtu (8/8).
film bertajuk “Dispereert Niet” (jangan berputus asa). Temanya, pekerja migran Indonesia bekerja di Belanda. Film karya sutradara Irwan Ahmett ini mengambil judul paradoks dari jargon JP Coen, yang merupakan pahlawan bagi bangsa Belanda, tetapi seorang penjajah dan musuh bangsa Indonesia. Dihelat di Ruang Multimedia Kantor Arsip dan Perpustakaan daerah, Sabtu (8/8), film tersebut ditonton 70 orangan dari perwakilan eks-buruh migran, organisasi pemuda, awak media, dan perwakilan pemda. Pesan utama film tersebut, menurut Yasmine yang menggelar diskusi setelahnya, adalah memaparkan sisi lain para pekerja migran dan fakta bahwa impian untuk bekerja di negara lain haruslah sesuai dengan kenyataan. ke hal 11 Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018
CMYK
PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen
SENIN 10 AGUSTUS 2015
Eceran Rp 3.000
HAJI
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
PENGARAHAN. Ratusan Calhaj saat mendengarkan pengarahan dari Kemenag Purworejo di Pendapa Rumah Dinas Bupati, usai melakukan kegiatan bimbingan terakhir manasik haji.
Jumlah Calhaj Menurun PURWOREJO - Jamaah calon haji (Calhaj) asal Kabupaten Purworejo tahun 1436 H/ 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Sebelumnya jamaah haji asal Purworejo sebanyak 598, kini hanya 412. Hal diungkapkan Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kabupaten Purworejo Dra Mutamimah saat pelaksanaan bimbingan terakhir manasik haji di Alun-alun Purworejo akhir pekan lalu. “Tahun ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah kuotanya yang terbatas, jadi hanya 412 calhaj yang bakal berangkat pada musim haji tahun ini,” katanya. Lebih lanjut dikatakannya, ratusan calhaj asal Purworejo tersebut nantinya bakal didampingi 2 orang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan 1 orang Tenaga Kesehatan Haji Daerah (TKHD). “Untuk kegiatan bimbingan manasik haji dibagi dalam 2 tingkat yaitu tingkat kabupaten dan tingkat kelompok. Tingkat Kabupaten dilaksanakan 2 pertemuan sebanyak 8 jam pelajaran baik teori dan praktek,” imbuhnya. Lebih lanjut dikatakannya, tujuan dan materi bimbingan manasik haji tingkat kabupaten untuk memberikan bekal awal dan pengetahuan tentang pelaksanaan ibadah haji. ke hal 11
PENDIDIKAN
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
BERKERUMUN. Belasan remaja berpenampilan anak jalanan berkerumun di lampu merah depan SMA N 6 Purworejo menunggu tumpangan mobil bak terbuka, kemarin pagi.
Anjal Kepung Lampu Merah PURWOREJO - Puluhan remaja berpenampilan ala anak jalanan (anjal) berhamburan di ruas jalan Tentara Pelajar, khususnya di sejumlah titik lampu merah, Minggu (9/8) pagi. Mereka bergerombol dan mengepung antara lain perempatan Pos A Yani depan SMA N 6 Purworejo, depan Terminal Purworejo,
dan simpang 3 Lengkong. Keberadaan mereka sempat meresahkan para pengguna jalan yang melintas. Beradasarkan informasi yang dihimpun Purworejo Ekspres, sebagian besar mereka merupakan remaja asal luar daerah yang menyaksikan gelaran Metamorfosix SMA N 6 Purworejo dengan bintang tamu grup musik pa-
pan atas Superman Is Dead (SID) di GOR WR Supratman Purworejo pada Sabtu (8/8) malam. “Tadi malam ada acara musik ramai sekali di GOR. Mungkin mereka penonton dari luar kota yang tidak bisa pulang malam,” ucap Wawan (28) warga sekitar lokasi. Pantauan di lapangan, hingga sekitar pukul 08.00 WIB
puluhan remaja berkostum metal itu masih bertahan dan leluasa melakukan aksi mengamen tanpa alat musik kepada pengendara, khususnya roda empat, yang berhenti saat lampu merah menyala. Ekspresi wajah yang sedikit memaksa tampak membuat para pengendara risih dan terpaksa memberi sejumlah uang.
Saeful (27) pengendara asal Klirong Kebumen mengaku was-was saat akan berhenti di lampu merah depan SMA N 6 Purworejo. “Kalau mengamen dengan alat musik mungkin kami bisa menerima. Nah ini dengan tangan kosong dan ekspresi yang sedikit memaksa. Siapa yang tidak risih dan takut, ke hal 11
Ratusan Trailer Ditantang Medan Terjal Asal Purworejo dan beberapa kota lain
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
DILANTIK. Pengurus Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (FKPTKIS) Jawa Tengah saat dilantik, Jumat (7/8) di Gedung Auditorium KH Nawawi Shiddieq STAIAN Purworejo.
Pengurus FKPTKIS Jateng Dilantik PURWOREJO - Pengurus Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (FKPTKIS) Jawa Tengah dilantik, Jumat (7/8) di Gedung Auditorium KH Nawawi Shiddieq Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nawawi Purworejo. Pelantikan tersebut dirangkai dengan kegiatan halal bihalal pimpinan perguruan tinggi agama Islam swasta se Jawa Tengah. Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais), Prof Dr Muhibin MAg, Pengasuh PP An-Nawawi Berjan KH Achmad Chalwani serta seluruh pimpinan perguruan tinggi anggota FKPTKIS bersama istri-istrinya. Ketua FKPTKIS Dr H Ahmad Mufrod Teguh Mulyo MA dalam sambutannya mengatakan, jumlah perguruan tingga agama Islam swasta yang tergabung dalam FKPTKIS tersebut ada 40 PT. Seluruhnya memiliki komitmen yang sama untuk saling membantu dan memajukan bagi seluruh perguruan tinggi anggota forum. “Selain sebagai wadah silaturahim, kita memiliki kepentingan yang sama untuk saling membantu, bahu membahu satu sama lain. Hal ini sangatlah penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas masing-masing perguruan tinggi,” kata Ahmad Mufrod. Lebih lanjut dikatakannya, dalam forum komunikasi yang dipimpinnya itu tidak ada dikotomi apakah institute, unibersitas maupun sekolah tinggi. Seluruhnya telah bersepakat untuk menyamakan persepsi berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. “Salah satu yang telah dilakukan dan tentunya menjadi agenda rutin adalah ke hal 11
PURWOREJO - Lebih dari 500 trailer ambil bagian dalam gelaran Purworejo Adventure Trail Hari Bhayangkara yang dihelat Polres Purworejo bersama Putri Selatan Stone Cruiser, Minggu (9/8). Dua sepeda motor trail dan dua sepeda motor sport disiapkan panitia sebagai hadiah dalam even tersebut. Kegiatan yang mengambil start dan finish di kompleks wisata Pantai Jatimalang Purwodadi itu dilepas langsung dengan mengibarkan bendera star oleh Kapolres Purworejo, AKBP TH Arsida Septiana SH, dan Wakil Bupati Purworejo Suhar, secara begantian. Hadir dalam kegiatan, Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg dan Dandim 0708 Purworejo. Selepas start, para trailer melaju dengan menyusuri bibir pantai di sepanjang pantai Desa Jatimalang
dan Jatikontal, dilanjutkan dengan menyusuri jalan-jalan desa hingga menyeberangi sungi Bogowonto dan melakukan track terjal perbukitan Menorah di wilayah Kecamatan Bagelen. Para peserta yang ikut, dipacu adrenalinya untuk menaklukkan medan yang menantang dengan kontur tanah yang licin, menanjak serta menyebrangi sungai. Sulitnya medan membuat banyak cruiser berjatuhan dan terpaksa harus menuntun motor untuk mencapai di lokasi lain. Kapolres Purworejo AKBP TH Arsida Septiana SH mengatakan, kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian HUT ke-69 Bhayangkara tahun 2015. Terdapat rute dengan 23 titik yang dilalui peserta, dengan jarak mencapai 70 km lebih. “Trabas ini guna menjalin hubungan Polri dengan masyarakat agar selalu terjalin komunikasi. Apalagi menjelang Pilkada, supaya masyarake hal 11
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
ADVENTURE. Ratusan trailer ikuti gelaran Purworejo Adventure Trail Hari Bhayangkara yang dihelat Polres Purworejo bersama Putri Selatan Stone Cruiser, Minggu (9/8).
Ketika Tiga Bintang Teater Ilalang Tarung Monolog
Suguhkan Lakon Berbeda dalam Satu Panggung Teater Ilalang Purworejo memiliki konsep lain dalam menyuguhkan pementasan Monolog. Mengusung lakon yang berbeda, tiga teaterwan Ilalang secara berurutan tampil total dalam satu panggung dengan tata artistik yang tak jauh berbeda. Seperti apa? EKO SUTOPO, Purworejo SUKRO merupakan seorang militer pemberani, patuh terhadap kewajibannya, dan bermental kuat. Ia juga romantis terhadap istrinya, Gendis. Namun, kegagahan Sukro berubah saat Gendis meninggal dunia dan memutuskan untuk meminang Pramesti
foto: eko sutopo/purworejo ekspres PENAMPILAN. Harjito tampil total saat membawakan monolog Junjung Derajat di Gedung Kesenian Purworejo, kemarin malam.
sebagai istri keduanya. Hariharinya tak lagi berwarna. Perkawinan dengan Prawesti banyak menanggung konflik batin bagi sukro. Terutama,
setelah hartanya yang ludes untuk melunasi hutang Pramesti. Sukro pun dianggapnya sebagai barang rongsok. Demikian beratnya
menanggung konflik batin yang menyangkut cinta, kesetiaaan, keadaan serta fakta hidup. Sukro bahkan berniat bunuh diri dengan cara menembakan sisa pelor yang ia miliki. Akan tetapi, selalu saja gagal dan tidak benarbenar terjadi. Sukro merasa bersalah dalam sumpah kesetiaan dengan istri pertamanya. Itulah sepenggal cerita fiksi berjudul “Pelor” karya Sumanang Tirtasujana yang d i v i s u a l i s a s i k a n s e c a ra monolog oleh Achmad Fajar Chalik dalam gelaran bertajuk Tarung Monolog 3 Bintang Teater Ilalang, di Gedung Kesenian Sarwo Edhie Wibowo Purworejo, Sabtu (8/8) malam. Penampilan apik dan energik Fajar sekaligus menjadi pamungkas pentas setelah sebelumnya dua pemain lain tampil tak kalah memukau. Keduan-
ya yakni Harjito dengan Monolog karyanya sendiri berjudul “Junjung Derajat” dan Anis Rofiqoh mengusung naskah “Kau Kau dan Kau!” karya Haryanto Dje. Menariknya, ketiga pemain tampil total dengan ceritanya masing-masing meski dengan tata panggung yang tak jauh berbeda. Mereka mampu menghidupi artistik berupa sebuah rumah minimalis, bangku usang, dan dua pohon pisang yang ditempatkan sebagai set utama oleh Stage Manager, Catur H. Didukung oleh kerabat produksi seperti Soiman, Haryanto Dje, Dedy Harnanto, Nurul Faizah, Makhasin, Melania Sinaring Putri, Dika, dan Beny, permainan mengalir cair tak menjenuhkan. Sejumlah penonton dari berbagai kalangan pun tampak menikmati pementasan ke hal 11
Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung
SENIN 10 AGUSTUS 2015
ECERAN Rp3000
Paska Dikritik, Taman Dibenahi TEMANGGUNG - Taman merupakan area terbuka publik yang kerap menjadi jujugan murah masyarakat untuk berwisata atau hanya sekedar melepas penat. Seperti di Temanggung, setelah sekian lama manuai kritik, kini Taman Pengayoman telah berganti wajah. Perubahannya yakni dengan penambahan lampu-lampu penerangan di dalamnya. Tak ayal, lokasi tersebut tampak terang benderang dan semakin menarik minat banyak orang untuk berkunjung kala malam hari. Hal ini sesuai janji DPU yang menyatakan, tahun 2015 ini, fasilitas taman, khususnya pen-
erangan akan diperbaiki. Tujuannya adalah mencegah munculnya kerawanan-kerawanan yang sempat muncul. Wajar memang, pasalnya sudah sekian lama, sejak awal pembangunan hingga di buka untuk umum, lokasi ini tampak gelap gulita. Jikapun ada penerangan, sangatlah minim. Akibatnya, berbagai penyimpangan sosial kerap timbul dari lokasi tersebut. Dari catatan dan data yang didapat koran ini. Dahulu Taman Pengayoman kerap dijadikan sebagai ajang pesta minuman keras (miras), mesum, vandalisme, hingga perkelahian. Inilah yang menjadikan masyarakat enggan
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
BERKUNJUNG. Pengunjung Taman Pengayoman tampak sedang duduk dan menikmati suasana di kala siang hari.
menyambangi lokasi tersebut. Upaya berbagai pihak mengurai masalah-masalah itu juga telah rutin dilakukan. Mulai dari adanya petugas jaga hingga patroli rutin oleh pihak kepolisian. Namun, kondisi tersebut kini telah berubah. Taman Pengayoman saat ini mulai banjir pujian dan harapan baru. Tak hanya anak-anak muda, kini tampak pula rombongan keluarga menikmati suasana dengan duduk di bangku-bangku yang telah disediakan. Bisa dikatakan, antusias berkunjung masyarakat di lokasi ini semakin besar. Salah satu pengunjung, Galih (35), mengungkapkan, setelah
penerengan di dalam kompleks Taman Pengayoman diperbanyak seperti ini, minatnya berkunjung dengan membawa serta keluarga baru muncul. “Kalau dulu saat malam masih gelap, bagaimana mau menikmati suasana taman. Yang ada hanya orang pacaran dan mabuk-mabukan. Beda dengan sekarang,” katanya, Minggu (9/8). Hal serupa juga diungkapkan oleh Ninta (28), pengunjung lain. Ia mengaku, kini Taman Pengayoman sudah sangat layak menjadi pilihan bersantai masyarakat, baik pagi, siang, maupun malam. ke hal 3
KATA MEREKA Jangan Terprovokasi ISIS Dunia dihebohkan dengan munculnya propaganda, seorang bayi mengajak bergabung dengan ISIS, ironisnya teks yang tercantum berbahasa Indonesia. Kita seb a g a i w warga negarra yang baik ssebaiknya jan ngan mudah tterprovokkasi oleh ajakanajakan sseperti itu. Fredi, wiraswasta, Temanggung foto: rizal ifan/temanggung ekspres
PEMADAMAN. Petugas pemadam kebakaran dibantu warga berupaya memadamkan api yang menghanguskan rumah milik warga Dusun Kasihan, Sabtu (8/8).
Sebentar lagi kan kita k merayakan HUT RI yang H ke-70, tunjukk kan bahk wa kita bangsa yang kuat y dan d besar. (riz) Tika, mahasiswa, Temanggung
KORAMIL
foto:koramil 07 tretep for temanggung ekspres
BERSIH-BERSIH. Anggota Koramil Tretep bersama masyarakat setempat melakukan kegiatan bersih-bersih jalan.
Jelang HUT RI, Reresik Jalan WONOBOYO – Puluhan anggota Koramil 07 Tretep, jajaran Muspika Kecamatan Wonoboyo dan ratusan warga Desa Kebonsari kecamatan setempat melakukan bersih-bersih sekitar jalan raya dalam rangka menyambut hari Kemerdekaan RI ke- 70. Danramil, Kapten Inf Budi Setiawan mengatakan, akses jalan menuju Kecamatan Wonoboyo dan Kecamatan Tretep dari jalan raya utama Candiroto – Ngadirejo – Parakan, masih sempit, apalagi jika rumput liar di sekitar bahu jalan tidak dibersihkan. “Sudah jalannya sempit, rumput liarnya cukup banyak,” katanya kemarin. Kondisi ini katanya, jika dibiarkan begitu saja akan menganggu penguna jalan raya, terutama di jalan-jalan yang menikung tajam dan jalan tanjakan. “Sangat menganggu, maka dari itu kami bersama masyarakat sekitar berupaya untuk membersihkannya,”terangnya. Memang katanya, tugas membersihkan bahu jalan itu menjadi salah satu tugas dari Dinas Pekerjaan Umum, namun mungkin karena keterbatasan tenaga yang dimiliki dinas tersebut maka pembersihan jalan belum sampai di wilayahnya. “Setiap tahun pasti dibersihkan, tapi mungkin untuk saat ini belum sampai ke wilayah kami. Jadi kami bersama pihak kecamatan dan masyarakat berinisiatif untuk ke hal 3
Rumah Terbakar, Nenek 80 Tahun Nyaris Tak Selamat TEMANGGUNG – Diduga akibat lupa mematikan api kompor usai memasak, sebuah rumah milik warga bernama Musirat di RT 4/ Rw 7, Dusun Kasihan, Desa Mudal, Kecamatan Temanggung
ludes dilalap si jago merah, Sabtu (8/8) pagi. Menurut Slamet Riyadi (45), salah seorang saksi mata, api pertama kali muncul di bagian dapur sekitar pukul 8.30 WIB. Namun, kencangnya
tiupan angin dan bahan bangunan rumah yang terbuat dari kayu semakin mempercepat api merambat. Hanya dalam hitungan menit, bangunan tersebut habis. Bahkan, rumah warga lain
yang terletak persis di sebelah rumah Musirat juga ikut terkena imbasnya ganasnya kobaran api. Ia menambahkan, saat kejadian berlangsung, di dalam rumah juga terdapat seorang nenek ber-
nama Samijem (80) yang berhasil diselamatkan warga. “Api sangat cepat merambat karena memang angin berhembus kencang. Bahkan api juga sempat menjilat rumah ke hal 3
Pengumuman Adipura Diundur
Penipuan Berkedok SMS Masih Gentayangan
TEMANGGUNG – Pengumuman penghargaan Adipuran tahun 2014/2015 yang sejatinya dilakukan bersamaan dengan Hari Lingkungan Hidup setiap tanggal 5 Juli diundur. Hal ini dilakukan karena terkait inventarisasi pelaksanaan pengelolaan sampah di Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 15 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Sampah. Menurut Kepala Kantor Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Temanggung, Agus Prasojo, pengumuman sendiri akan dilakukan bebarengan dengan momentum perayaan HUT RI ke-70, tanggal 17 Agustus 2015 mendatang. Akibatnya, hingga detik ini belum diketahui siapa-siapa saja pemenang penghargaan kota/ kabupaten terbersih taraf nasional , termasuk foto: rizal ifan/temanggung ekspres Kabupaten Temanggung yang kerap meng- KOKOH. Tugu Adipura yang terletak di jantung kota, gondol penghargaan bergengsi ini. merupakan sebuah simbol yang patut dibanggakan. “Penundaan itu didasarkan pada surat edaran dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutnan Meskipun demikian, sebenarnya penilaian RI Nomor 6/AHK.men-2015 tentang penundaan sendiri telah selesai dilakukan, terakhir pada penerimaan piala Adipura dan ditandatangani tahap kedua yang dilangsungkan pada buMenteri LH Siti Nurbaya,” jelasnya, kemarin. ke hal 3
TEMANG GUNG – Masyarakat harus lebih berhatihati, pasalnya akhir-akhir ini marak berkembang dugaan modus penipuan lewat pesan singkat (SMS) dengan mengatasnamakan perusahaan pegelola produk perbankan. Salah satu yang mendapat kiriman pesan singkat tersebut adalah Darti (28), warga Kelurahan Temanggung II, Kecamatan/Kabupaten Temanggung. Dijelaskan, isi pesan singkat yang dikirimkan oleh nomor 085721570598 ini adalah meminta dirinya untuk membayar angsuran. Tetapi, terlebih dahulu harus atas nama Bapak Dwi Susanto dengan nomor HP 085722222547 yang telah mendapat hak kuasa. “Saya mendapat pesan seperti
itu sekitar pukul 15.00 sore kemarin,” akunya, Minggu (9/8). Merasa tidak memiliki tanggungan angsuran apapun, ia lantas menyadari bahwa dirinya telah mendapat SMS yang coba melakukan penipuan. Hal yang sama diungkapkan oleh Anah (23), warga Kranggan. Menurutnya, meski penyusunan bahasanya sedikit berbeda, namun isi pesan yang ia terima hampir mirip, yakni meminta untuk mentransferkan uang angsuran. Tak mau tertipu, ia lantas iseng-iseng menelpon nomor tersebut. Benar saja, diujung telepon telah tersambung dengan seorang laki-laki yang nampaknya telah mahir berbicara. Ia menirukan, bahwa lelaki tersebut memintanya ke hal 3
Ketika Kapolres AKBP Wahyu Wim Hardjanto Sambangi Pesantren
Sebar Virus Kamtibmas, Santri Dijadikan Agen Pondok pesantren (ponpes) saat ini bukan hanya sebagai tempat menimba ilmu agama. Santri alumni ponpes diharapkan menjadi suri tauladan bagi masyarakat, baik dalam ilmu agama, sosial kemasyarakatan dan yang paling penting santri alumi bisa menjadi contoh menjaga dan meningkatkan keamanan ketertiban lingkungan masyarakat (kamtibmas). SETYO WUWUH, Kranggan foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
ADA yang berbeda dari hari biasa di ponpes Al Hidayah Desa Prapak
SAMBANGI. Para pengasuh pondok bersama Kapolres Temanggung usai menjalankan ibadah salat di masjid ondok pesantren AL Hidayah kemarin.
Kecamatan Kranggan Temanggung. Santri di pondok tersebut dibekali dengan ilmu bagaimana menciptakan keamanan, kenyamanan dan ketertiban di masyarakat. Agar, kelak mereka bisa menjadi agen kamtibmas di lingkungan tempat tinggal mereka. “Di Temanggung terdapat puluhan pondok pesantren, maka pondok pesantren bisa dijadikan agen kamtibmas. Minimal jadi sebagai polisi bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya akan pasti akan terpengaruh,”kata Kapolres Temanggung, AKBP Wahyu Wim Hardjanto, saat berkunjung ke ponpes AL Hidayah kemarin. Menurutnya, karakteristik masyarakat Temanggung yang agamis dan sosialis, maka dipandang ke hal 7
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK
CMYK
WONOSOBO EKSPRES SENIN 10 AGUSTUS 2015
Korane Wong Wonosobo
ECERAN Rp3000
Desinta Permatasari Ingin Nikah Muda DESINTA Permatasari, dikenal sebagai seorang model berparas cantik. Dia menyandang juara III Duta Wisata 2014 lalu, tetapi ternyata pernah berprofesi sebagai seorang penyiar di salah satu stasiun radio di Wonosobo. Lahir di Wonosobo, 6 Januari 1995 dan dibesarkan di Sumberan Barat, Desinta memiliki sebuah citacita mulia untuk membawa nama harum ke hal 11 foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
JUARA. Abdurahman Rifai (kiri) dan Tari Dwi Astuti (kanan) menerima tropi juara dalam ajang Duta Wisata Wonosobo 2015 di Ballroom Hotel Kresna, Jumat (8/8).
Rifai-Tari Sandang Mas-Mbak 2015 WONOSOBO – Setelah mengikuti proses seleksi, karantina, dan penilaian akhir di ajang duta wisata (duwis), akhirnya Abdurahman Rifai dan Tari Dwi Astuti dinyatakan sebagai penyandang gelar Mas dan Mbak Wono-
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
Gagasan !!
Kebudayaan Itu, Kini Telah Merana
SENANDUNG tembang syahdu Mengiring penari lengger genit gemulai Mengayun gerak tabuh bertalu…indah mempesona Oh Wonosoboku… Selamat berhari jadi (puisi untuk Wonosobo) Kabupaten Wonosobo merupakan daerah yang tepat berada di bagian tengah dari wilayah Provinsi Jawa Tengah. Dengan keadaan alamnya yang indah dan udaranya yang sejuk membuat Wonosobo Waleko Priadhy menjadi terkenal di Indonesia, tak heran bila Wonosobo menjadi bagian daerah tujuan wisata di Jawa Tengah. Seperti apa yang telah disabdakan para winasis pendiri Wonosobo, seperti Kiai Walik, Kiai Kolodete dan Kiai Karim. Dalam sebuah cerita sejarah dan cerita tutur para pendiri Wonosobo, Wonosobo merupakan hutan belantara yang dibuka para winasis, babat alas menjadi daerah atau tempat tujuan yang disebut Wono (alas/hutan) dan Sobo (kunjungan) maka tidaklah heran bila kini Wonosobo menjadi daerah kunjungan yang dikenal juga sebagai kota wisata. Dalam pemahaman daerah tujuan wisata tentu terkandung dua unsure, yaitu unsur alam dan unsur manusia yang disebut budaya. Seni berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa seni merupakan bagian dari hasil aktivitas manusia yang disebut budaya dan seni merupakan bagian dari budaya yang menyangkut segi keindahan. Seni sebagai jatidiri kawasan yang memiliki suatu keunikan, kekhasan, karakter yang terkandung kepribadian yang membedakan dengan kawasan lain. Mampu menampilkan sejarah daerahnya dari waktu ke waktu, melalui keunikan alam dan karya budaya masyarakat yang terpelihara dengan baik yang dinamis dan berubah sesuai tuntutan jaman dalam keunggulan kekhasan tertentu untuk persaingan antar daerah, maka tercipta karya budaya yang berbeda. Ketika Undang-Undang Otonomi Daerah nomor 22/1999 dicanangkan, ketika itu pula ke hal 11
Oleh
sobo 2015. Hasil tersebut diumumkan pada Malam Puncak Pemilihan Duta Wisata 2015 yang dihelat di Ballroom Kresna Hotel, Jumat malam (8/8) yang memilih dua juara dari total 30 finalis. Tiga juri yakni Dyah Retno, Suprayitno, dan Muhamad Yarif, menyatakan keduanya memenuhi semua persyaratan untuk menyandang predikat Duta Wisata 2015. “Senang sekali bisa menjadi Duta Wisata, hadiah terbaik yang saya dapat
tahun ini. Terima kasih atas support teman-teman,” kata Tari yang dapat kado spesial menjelang hari ulang tahunnya itu. Rifai, adalah mahasiswa Unsiq Wonosobo asal Kasiran Asri, Mlipak, sedangkan Tari merupakan siswi SMA 2 Wonosobo yang berdomisili di Kalierang, Selomerto. Keduanya berhak mengenakan selempang Mas dan Mbak Wonosobo selama setahun kedepan sebagai representasi citra
Pariwisata Wonosobo, baik di tingkat regional, nasional, hingga Internasional. “Kita berharap banyak duta wisata ini, semoga akan mampu mendukung program pemkab, khususnya dalam rangka promosi potensi wisata Wonosobo sepanjang satu tahun ke depan,” tutur Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo seusai acara penobatan Duwis 2015. ke hal 11
29 Kelurahan Terancam Tertinggal WONOSOBO- Sebanyak 29 kelurahan di Kabupaten Wonosobo terancam menjadi kelurahan tertinggal apabila pemerintah daerah tidak memiliki strategi yang jelas terhadap peningkatan kualitas baik secara ekonomi maupun sosial. Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapatan komisi A DPRD Wonosobo dengan kepala kelurahan dan camat se kabupaten di ruang
badan anggaran DPRD. Ketua Komisi A DPRD Wonosobo, Suwondo Yudhistiro mengemukakan, posisi anggaran yang timpang antara desa dan kelurahan telah membuka tabir kondisi kelurahan saat ini yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kondisi desa. “Kalau desa semakin terang karena ada anggaran desa, maka kelurahan sebaliknya, anggaran
terbatas dan pelayanan harus maksimal. Disisi lain kelurahan juga mejadi titik kantong kemiskinan perkotaan, maka kalau dulu ada desa tertinggal, sebentar lagi akan muncul kelurahan tertinggal,” bebernya. Menurutnya, dari pemetaan sitausi sosial yang dipaparkan oleh kepala kelurahan dan juga camat, menyebutkan kondisi kelurahan tidak jauh berbeda dengan kondisi desa,
baik infrastrukturnya, pelayanan dan juga kultur masyarakatnya, bahkan sebagain besar kultur masyarakat kelurahan masih seperti di desa. “ Tenaga pelayanan di kelurahan masih sangat kurang. Hanya empat orang, infrasturktur juga banyak yang rusak, ini perlu perhatian harus ada formulasi yang jelas nanti,” ucapnya. Berkaitan dengan hal itu, maka pihaknya akan
melakukan kajian secara komperhensif terkait masalah kelurahan yang ada di Kabupaten Wonosobo. Harapnya bisa memotret lebih jelas kondisi, situasi dan kultur untuk merumuskan langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan. “Kita akan buat kajian masalah kelurahan, agar permasalahan bisa terurai secara runtut,” katanya. Minimanya anggaran keke hal 11
Lomba Merpati Perebutkan Mobil
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
PELEPASAN. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Gema Arofah Wonosobo melepas 161 jamaah calon haji (calhaj) untuk pemberangkatan haji tahun 2015, kemarin (9/8).
Calhaj Termuda 25, Tertua 86 Tahun Dari KBIH Gema Arofah WONOSOBO- Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Gema Arofah Wonosobo melepas 161 jamaah calon haji (calhaj) untuk pemberangkatan Tahun 2015 ini. Calhaj diharapkan bisa fokus beribadah, mampu melepas hal yang sifanya keduniawian dan tidak sekedar mencari gelar haji. “Calhaj dari Gema Arofah akan bergabung dengan 676 tamu Allah dari Kabupaten
Wonosobo yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 34, 35 dan 36 embarkasi Adisumarmo, Boyolali,” jelas Widodo dalam di tengah acara silaturahmi jamaah haji alumni KBIH Gema Arofah di Sasana Adipura Kencana, Minggu (9/8). Bersamaan dengan acara silaturahmi yang dihadiri tak kurang dari 1000 orang alumni tersebut, Gema Arofah sekaligus melepas ke-161 calon haji yang akan diberangkatkan pada tanggal 1 dan 2 September mendatang.
Menurut Widodo, untuk Tahun 2015 ini, KBIH Gema Arofah membimbing 78 calhaj pria dan 83 calhaj wanita dari berbagai wilayah di Wonosobo. “Calhaj termuda atas nama saudari Winda dari Kertek, berusia 25 tahun, sedangkan Calhaj tertua atas nama Bapak Kamto dari Kepil, berusia 86 tahun,” imbuhnya Selama masa bimbingan, para calon haji telah diberikan pembekalan terkait berbagai hal yang bersifat wajib maupun sunnah dalam ibadah Haji. Bimbingan ke hal 11
WONOSOBO- Ratusan penggemar burung merpati, dipuaskan hobinya dalam lomba balap kolong tinggi tingkat nasional di lapangan Desa Kuripan Garung, kemarin (9/8). Dalam lomba ini merpati wajib menukik melalui kolong tinggi dan mendarat tepat di dalam garis yang telah ditentukan. Lomba merpati kolongan tersebut tergolong sulit. Merpati yang dilepas dari jarak tiga kilometer harus bisa menjumpai pasangannya di tanah dengan melalui kolong persegi empat berukuran 9x8
meter dengan tinggi 9 meter. Tata aturan lomba itu dipantau oleh tiga orang hakim garis dan juga satu orang wasit Ketua Panitia Kejurnas Merpati Kolong Tinggi Bodiguard Team, Nurkholis mengatakan, even ini berlevel nasional karena menghadirkan peserta dari Jawa dan Bali, dengan total pendaftar mencapai 420 orang. “Ini bukan sekedar ajang perlombaan, namun untuk bersilaturahami, memuaskan hobi dan juga ajang wisata karena lokasi tidak jauh dari kawasan dataran tinggi Dike hal 11
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
KEJURNAS. Peserta mengikuti kejurnas merpati kolong tinggi di Lapangan Desa Kuripan Garung, kemarin (9/8)
Agen Tenaga Kerja di Belanda Tipu Ribuan Buruh Asal Indonesia
Bekerja Diam-diam, Upah Pasrah Majikan “Pekerjaan legal di Belanda saja, sangat sulit dimasuki para sarjana bahkan master dari non Uni Eropa. Contohnya, saya sendiri yang mendapat gelar master dan tinggal 8 tahun di Belanda. Tetap sulit untuk apply pekerjaan sesuai pendidikan saya di bidang hukum, karena persaingan yang ketat,” ungkap Yasmine Soraya Sekjen IMWU NL ERWIN ABDILLAH, Wonosobo INDOSIAN Migrant Workers Union for Netherlands (IMWU NL) bekerjasama foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres dengan Serikat Buruh Migran Indonesia DISKUSI. Penyelenggara menggelar diskusi usai menonton fiml (SBMI) Wonosobo menggelar pemutaran Dispereert Niet di Ruang Multimedia Kantor Arsip, Sabtu (8/8).
film bertajuk “Dispereert Niet” (jangan berputus asa). Temanya, pekerja migran Indonesia bekerja di Belanda. Film karya sutradara Irwan Ahmett ini mengambil judul paradoks dari jargon JP Coen, yang merupakan pahlawan bagi bangsa Belanda, tetapi seorang penjajah dan musuh bangsa Indonesia. Dihelat di Ruang Multimedia Kantor Arsip dan Perpustakaan daerah, Sabtu (8/8), film tersebut ditonton 70 orangan dari perwakilan eks-buruh migran, organisasi pemuda, awak media, dan perwakilan pemda. Pesan utama film tersebut, menurut Yasmine yang menggelar diskusi setelahnya, adalah memaparkan sisi lain para pekerja migran dan fakta bahwa impian untuk bekerja di negara lain haruslah sesuai dengan kenyataan. ke hal 11 Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018
CMYK
CMYK
3
MENUJU MAGELANG SATU
MAGELANG EKSPRES
SENIN 10 AGUSTUS 2015
Tiga Balon Nunggu Hasil Verifikasi KPU MAGELANG- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang masih menyelesaikan verifikasi persyaratan kelangkapan ketiga pasangan balon walikota dan wakil walikota Magelang yang akan bersaing dalam Pilkada 9 Desember mendatang. Di Kota Magelang, sebanyak tiga pasangan calon telah resmi mendaftarkan ke KPU antara lain, Kolonel Moch Haryanto-Agus Susatyo yang diusung Partai Demokrat dan PKB serta didukung Partai Golkar. Kemudian, PDIP yang jadi jawara dalam pileg 2014 lalu juga Partai Gerindra resmi mengusung petahana Walikota Magelang, Sigit WidyoninditoWindarti Agustina. Duet Sigit-Windarti dengan slogan Si Winner (Sigit Windarti Bener) ini mendapat dukungan dari PAN, PKS, Hanura, dan Nasdem. Sementara satu-satunya calon perorangan yaitu incumbent Wakil Walikota Joko Prasetyo dan calon wakilnya Priyo Waspodo, yang pada Jumat (7/8) lalu telah merampungkan kekurangan persyaratan dukungan. Ke t u a K P U Ko t a Ma g e l a n g B a s m a r Perianto menjelaskan bila proses verifikasi persyaratan balon sudah rampung, menurut rencana, KPU akan menetapkan pasangan calon itu pada 24 Agustus. Kemudian dilanjutkan pengundian nomor urut dan masa kampanye yang dimulai pada 27 Agustus mendatang. Basmar juga mempersilakan ketiga pasangan balon yang sudah mendaftarkan diri untuk segera bersosialisi sebelum masa kampanye tiba. Sebab, setelah masa kampanye, sosialisasi papan iklan akan dibatasi sesuai dengan PKPU No 8 Tahun 2015.
Kendati ada batasan memasang papan iklan baik berupa baliho maupun di media massa, namun ketentuan PKPU masih membebaskan sebelum masa kampanye tiba, 27 Agustus.”Pada masa kampanye, semua alat peraga hanya nanti dibuatkan KPU. Paslon tidak diperbolehkan bersosialisasi sendiri, kecuali bertatap muka dengan masyarakat,” ungkapnya. Me nu r u t Ba s ma r, pembatasan kampanye hanya berlaku untuk tiap paslon yang hendak memasang baliho, spanduk, banner, dan alat peraga lainnya yang bermuatan nomor urut, visi misi, maupun foto wajah. ”PKPU membatasi kampanye seperti pada pemilu sebelum-sebelumnya. Hal ini diharapkan, supaya sosialisasi terjun langsung kepada masyarakat lebih banyak kapasitasnya dan lebih mengena, ketimbang kampanye terbuka,” paparnya. Khusus pemberian suvenir kepada masyarakat pada masa kampanye, kata Basmar, pihaknya memberlakukan regulasi pembatasan maksimal Rp25 ribu per orang.”Kalau itu wujudnya kaos, artinya harganya tidak boleh lebih dari Rp25 ribu,” terang dia. ucapnya. Basmar menambahkan, untuk media sosial, pihaknya meminta tiap tim atau paslon hanya dapat membuat misal Facebook sebanyak tiga akun dan wajib dilaporkan kepada KPU. Termasuk juga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. ”Untuk penggunaan dana khusus kampanye, baik itu dari sumbangan atau kantong pribadi paslon, dilaporkan dalam Laporan Penerimaan dan Pe n g e l u a ra n D a na Kampanye (LPPDK),” ungkapnya. (wid)
foto: dok
KOMAK.Pasangan balon walikota dan wakil walikota Magelang berfoto bersama anggota KPU setempat usai mendaftar.
Haryanto-Agus Siap Bertarung Partai Demokrat Realistis Usung Calon MAGELANG UTARA - Melempemnya perolehan suara Partai Demokrat dalam pemilhan legislatif (Pileg) tahun 2014 lalu, tak menurunkan ambisi partai tersebut mengusung calon sendiri dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Magelang. Partai berlambang bintang mercy itu memilih meminang PKB untuk mengangkat Kolonel Inf Moch Haryanto dan Agus Susatyo. Duet yang juga mendapat dukungan dari Partai Golkar ini diyakini siap bertarung dalam pesta demokrasi Desember nanti. Ketua DPC Partai Demokrat Ko t a Ma g e l a n g , Ha s a n Suryoyudho mengatakan, keinginan mengusung calon dari partainya itu tidak lepas karena secara historis Partai Demokrat termasuk partai yang patut diperhitungkan. Ia mengakui, suara Partai Demokrat dalam Pileg 2014 lalu memang mengalami
penurunan di Kota Magelang. Kala itu Demokrat berada di urutan ketiga, setelah PDI Perjuangan dan Partai Golkar. Meski begitu, Hasan mengajak semua untuk membaca sejarah bahwa pada tahun 2009 lalu Partai Demokrat sempat berjaya di Kota Magelang dengan menjadi juara perolehan suara pada masa itu.”Itu yang tidak pernah kami lupakan sehingga ambisi untuk mengusung calon sendiri bagi Partai Demokrat sangat rasional. Terlebih, Pileg 2014 lalu juga tidak terlalu terpuruk, bagaimanapun Partai Demokrat tetap masih di tiga besar,” katanya, kemarin. Mantan Ketua DPRD Kota Magelang ini menyebutkan, alasan dirinya mengusung nama Kolonel Moch Haryanto dan Agus Prasetyo karena selain kesamaan visi dan misi, menurut dia, kedua figur yang dicalonkan sangat layak jadi pemimpin daerah. Duet keduanya, kata Hasan, diyakini mampu membawa Kota Magelang lebih maju dengan kesejahteraan masyarakat yang makin me-
ningkat. ”Apalagi kita didukung Partai Golkar yang secara perhitungannya jadi partai besar nomor dua dan punya empat kursi di DPRD. Juga jangan abaikan PKB karena ada garis yang kuat,” paparnya. Sementara itu, Ketua PAC Partai Demorkat Magelang Tengah, Robert Prayogo menambahkan, pihaknya optimis para kader dan simpatisan akan merapatkan barisan menuju calon yang diusung. Terlebih lagi, para kader dan simpatisan Partai Demokrat selalu bersikap realistis untuk mampu mengamankan rekomendasi calon walikota dan wakil walikota Kolonel Moch Haryanto-Agus Susatyo. ”Saya yakin semua kader dan simpatisan Partai Demokrat bertekad untuk mengamankan rekomendasi itu. Saya juga optimis semua akan menuju satu dukungan,” tandasnya. Hingga saat ini segala tahapan pendaftaran para calon walikota dan wakil walikota Magelang masih diverifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di antaranya, mengenai persyaratan
kelengkapan para calon. Di Kota Magelang, sebanyak tiga pasangan calon telah resmi mendaftarkan ke KPU antara lain, Kolonel Moch Haryanto-Agus Susatyo yang diusung Partai Demokrat dan PKB serta didukung Partai Golkar. Kemudian, PDIP yang jadi jawara dalam pileg 2014 lalu juga Partai Gerindra resmi mengusung petahana Walikota Magelang, Sigit Widyonindito-Windarti Agustina. Duet Sigit-Windarti dengan slogan Si Winner (Sigit Windarti Bener) ini mendapat dukungan dari PAN, PKS, Hanura, dan Nasdem. Sementara satu-satunya calon perorangan yaitu incumbent Wakil Walikota Joko Prasetyo dan calon wakilnya Priyo Waspodo, yang pada Jumat (7/8) lalu telah merampungkan kekurangan persyaratan dukungan. Menurut rencana, KPU Kota Magelang akan menetapkan pasangan calon itu pada 24 Agustus 2015. Kemudian pembagian nomor urut dan masa kampanye yang dimulai pada 27 Agustus 2015. (wid)
MAGELANG EKSPRES
MENUJU PENDOPO
SENIN 10 AGUSTUS 2015
7
VERSUS
KPU Didesak Panwas PURWOREJO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purworejo diminta untuk segera menetapkan lokasi-lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK). Pasalnya, tahapan kampanye Pilkada bakal segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Katua Panwaslu Purworejo, Gunarwan SE menjelaskan, Sesuai
PKPU Nomor 2 tahun 2015, kegiatan kampanye tersebut dijadwalkan mulai efektif berlaku 27 Agustus mendatang. Dan hingga saat ini lokasi pemasangan APK belum ditetapkan. “Penetapan lokasi APK sangat mendesak untuk segera ditetapkan karena pelaksanaan kampanye tinggal dua pekal lagi,” katanya.
Belum Ada Penetapan Lokasi Pemasangan APK Gunarwan menambahkan, sesuai dengan PKPU Nomor 7 tahun 2015, KPU memiliki tanggung jawab menetapkan lokasi pemasangan APK hingga ke pelosok desa. Penetapan lokasi tersebut harus dikoordinasikan dengan pemerintah daerah
(Pemda) setempat. Ketentuan tersebut, sambungnya, bukan persoalan mudah. Pasalnya, sesuai dengan regulasi lokasi-lokasi yang ditetapkan itu tidak hanya di wilayah perkotaan saja seperti pada kampanye Pilkada tahun 2010, tapi
hingga ke kecamatan dan pedesaan. “Jadi lokasi pemasangan APK tersebut itu nanti dituangkan dalam SK KPU. Di Purworejo ini kan ada 16 kecamatan dan 494 desa/kelurahan. Jadi kami lihat proses penetapannya tidak seder-
hana, harus ada koordinasi lintas mulai tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa,” katanya. Ketua KPU Dulrokhim saat dimintai konfirmasi mengakui belum menetapkan lokasi pemasangan APK. Namun, setelah tahapan pencalonan pihaknya memang sudah merencanakan untuk secepatnya melakukan koor-
dinasi dengan Pemda dalam hal penetapan lokasi pemasangan APK. “Secepatnya kami koordinasi. Termasuk mulai merencanakan teknis penyelenggaraan kampanye hingga menyangkut jadwal kampanye dalam bentuk rapat umum. Minggu ini kami rencanakan untuk bergerak,” katanya. (luk)
Komitmen Bangun Pasar Baledono Jika Dipercaya Rakyat PURWOREJO - Salah satu calon bupati Purworejo, Agus Bastian SE MM angkat bicara soal pasar Baledono. Dikatakannya, persoalan pasar terbesar di Kabupaten Purworejo yang telah terbakar sejak dua tahun lalu lebih tersebut harus mendapatkan perhatian khusus dan segera diselesaikan. “Pasar Baledono merupakan simpul ekonomi bagi masyarakat Purworejo secara menyeluruh. Untuk itu, jika kedepan saya di
percaya untuk menjadi Bupati, persoalan pasar ini akan menjadi prioritas utama untuk segera diselesaikan,” kata Agus kepada Purworejo Ekspres, barubaru ini. Menurutnya, tidak ada persoalan yang tidak dapat di selesaikan. Sehingga ia yakin, serumit atau seberat apapun permasalahan pasar, pasti ada celah-celah untuk dijadikan sebagai pintu masuk proses penyelesaian. “Saat ini permasalahan pasar tidak hanya berimbas pada ekonomi para pedagang pada khususnya namun juga seluruh
masyarakat Purworejo. Contohnya, tata kota menjadi tidak rapi dan bersih karena pedagang yang tadinya berjualan di pasar Baledono kini menempati pasar darurat serta tempat-tempat yang sebenarnya merupakan titik larangan,” katanya. Ia m e n g a ku m e r a s a kasihan dengan penderitaan para pedagang. Pasalnya mereka berjualan pada lokasi yang kurang layak. Sehingga jelas tidak akan nyaman. “Selain itu akibat terbakarnya ini para pedagang juga banyak yang frustasi. Belum permasalahan
lingkungan, seperti kota juga menjadi kurang bersih. Ini bukan persoalan s e d e rha na ja d i ha r u s mendapatkan penanganan serius,” katanya. Agus menambahkan, dengan pengalamannya pernah menjadi anggota DPR RI ia yakin akan dapat mengatasi permasalahan pasar Baledono. Pasalnya, ia mengaku memiliki jaringan akses ke tingkat pusat bukanlah hal yang sulit. “Apalagi banyak teman-teman saya yang siap memberikan bantuan untuk menangani pasar Baledono jika saya menjadi Bupati,” tandasnya. (luk)
Agus Bastian SE MM foto: lukman hakim/purworejo ekspres
BUPATI PILIHAN Enyong
MAGELANG EKSPRES
SENIN 10 AGUSTUS 2015
8
Penetapan Calon Dua Minggu Lagi WONOSOBO – Empat pasangan calon bupati dan wakil bupati Wonosobo yang telah mendaftar di KPU setempat, untuk ketetapan bisa maju ke Pilkada 2015 akan ditentukan 24 Agustus mendatang. Baru setelah tiga hari berikutnya, 27 Agustus sampai 5 Desember adalah masa kampanye. “Debat publik terbuka antar pasangan calon dilakukan 27 Agustus sampai 5 Desember 2015. Selanjutnya, masa tenang dan pembersiahan alat peraga 6-8 Desember 2015,” kata Ketua KPU Wonosobo, Ngarifin Shiddiq, kemarin. Ditandaskan, apabila dalam proses pemilihan calon bupati dan wakil bupati ada sengketa. Maka, Bawaslu atau Panwaslu Kabupaten bisa melakukan proses sengketa pilkada. Untuk jadwalnya, pengajuan permohonan sengketa di Bawslu Provinsi atau Panwaslu Kabupaten Wonosobo dilakukan tangal 24 – 26 Agustus 2015. “Kemudian, perbaikan per-
mohonan sengketa dilakukan tanggal 27-29 Agustus 2015. Lalu, penyelesaikan sengketa dan putusan tangal 30 Agustus – 10 September 2015,” tandasnya. Penggugat dapat memperbaiki dan melengkapi gugatan pada 14 September – 16 September 2015. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) memerika dan memutuskan gugatan 17 September – 8 Oktober 2015. Selanjutnya, KPU Kabupaten Wonosobo wajib menindaklanjuti putusan PT TUN 9 – 11 Oktober 2015. Kasasi di Mahkamah Agung (MA) 8 -15 Oktober 2015. MA akan memeriksa dan memutus perkara kasasi 16 Otober sampai 14 Nopember 2015. Selanjutnya, KPU Kabupaten wajib menindaklanjuti putusan MA 15 -17 November 2015. Sebagaiman diketahui, Empat pasangan calon bupati dan wakil bupati Wonosobo bakal meramaikan Pilkada Wonosobo, 9 Desember mendatang. Mereka adalah Maya Rosi-
foto: fathul jamil/wonosobo ekspres
KETERANGAN PERS. KPU Kabupaten Wonosobo saat memberikan keterangan pers di hari akhir pendaftaran, Selasa (28/8).
da-Eko yang diusung PDIP dan Partai Nasdem, Eko Purnomo-Agus Subagyo
diusung PPP, Partai Golkar, Hanura, dan PKS. Pasangan selanjutnya ada Syarif Ab-
dillah-Usup Sumanang diusung PKB, PAN, Gerindra dan Demokrat. Satu pasan-
gan calon lagi melalui jalur independen, Suhardi-Joko Wiyono. (mil)
Balon Agus Sambangi Himpaudi
foto: fathul jamil/wonosobo ekspres
JABAT TANGAN. Bakal calon wakil bupati Wonosobo, Agus Subagiyo ikut berjabat tangan dengan peserta halal bihalal Himpaudi, Sabtu (8/8).
WONOS OB O – Bakal calon (balon) wakil bupati Wonosobo yang diusung oleh Partai Hanura, PKS, PPP dan Golkar, Agus Subagiyo menyabut gembira dan penghargaan tulus kepada panitia penyelenggara yang melaksanakan halal bihalal Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) bersama Bunda PAUD Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. “Pertemuan semacam ini menjadi sarana bagi kita untuk saling bertukar informasi tentang pendidikan anak usia dini di Kecamatan Wonosobo. Sehingga, pendidik bisa saling tukar pengalaman dalam memberikan ilmu kepada peserta didiknya. Kedepan, tenaga pendidik Himpaudi dan bunda PAUD juga perlu diperhatikan lebih serius,” kata Agus Subagiyo seusai mengikuti acara halal bi-
halal Himpaudi Kecamatan Wonosobo, Sabtu (8/8). Menurutnya, selama ini pemerintah sangat mendukung program kegiatan tersebut, karena berkaitan dengan pembangunan intelektual anak sejak dini dan tenaga pengajar. Sebab, anak berumur 4 tahun termasuk usia emas, sehingga dengan kegiatan halal bihalal tersebut, diharapkan mampu membangun anak pada masa usia keemasannya. “Sejauh ini perhatian pemeirntah sudah cukup bagus, untuk itu ke depan harus diperhatikan kesejahteraan guru himpaudi,” katanya. Menurut Agus, membangun intelektual anak sejak dini tidak perlu dengan pola gizi mahal. Potensi jasmaniah, rohaniah, percaya diri, disiplin, sopan santun, dan saling tenggang rasa serta kekompoakan adalah mod-
al dasar untuk membangun karakter anak di masa usia emas. Tentunya menjadi harapan kita semua akan melahirkan generasi emas, termasuk generasi emas di Kabupaten Wonosobo. “Momentum usia dini merupakan momentum emas untuk membekali anak-anak agar membangun karakternya,” ujarnya. Agus mengharapkan, kedepan kegiatan-kegiatan yang bersifat pendidikan anak usia dini dapat terus dilaksanakan, begitu juga kepada para pendidikan usia dini agar dapat membekali anak-anak, sehingga terasah keberanian, ketrampilan dan kemampuannya. Dengan demikian anak mudah beradaptasi dan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. “Pendidikan usia dini itu sangat menentukan untuk pendidikan selanjutnya,” tuturnya. (mil)