21 agustus 2015

Page 1

MAGELANG EKSPRES CMYK

Korane Wong Kedu

JUMAT 21 AGUSTUS 2015

TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000

Hutan Merbabu dan Sumbing Terbakar Kemarau Panjang Jadi Pemicu MAGELANG - Kawasan hutan di Gunung Merbabu yang berada di wilayah Kabupaten Magelang dan Sumbing berada di Temanggung tadi malam (20/8) terbakar. Hingga berita ini diturunkan api masih berkobar, sejumlah petugas pun berusaha melokalisir agar kobaran api tidak meluas. Kebakaran di Merbabu terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) dan di Sumbing, kebakaran terjadi di wilayah

Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, kali ini giliran lereng Gunung Sumbing yang mengalami kebakaran hutan. Dari wilayah Kabupaten Magelang di bagian barat kebakaran itu tampak jelas, sekitar pukul 18.15 WIB. Kebakaran ini mengundang perhatian dari warga, di antaranya Siti Nurohmah (28), warga Desa Banjatsari, Kecamatan Grabag. “Pas saya keluar rumah, orang-orang sudah pada melihat kebakaran. Saya pun juga ikutan melihat. Dari sini kebakaran nampak jelas sekali. Di bagian utara Gunung Merbabu api terus membe-

sar,” katanya, habis salat isyak. Sementara itu, Muh Zeni (40), warga Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan melihat jelas peristiwa kebakaran tersebut. Diakuinya, jarak rumah dengan wilayah yang terbakar hanya sekitar 5 km.“Saya mulai melihat sejak sore tadi (kemarin sore, red). Api sangat besar di sekitar puncak Trianggulasi. Saat ini api mulai menjalar kea rah barat karena tertiup angin. Ternyata kebakaran di wilayah TNGMb sudah terjadi sejak Rabu (19/8) malam. Yang terbakar ada di daerah Desa Wonolelo, Keca-

matan Sawangan. Kepala Seksi Wilayah I TNGMb, San Andre mengatakan, pihaknya mengerahkan sedikitnya 40 petugas untuk melakukan upaya pemadaman. “Petugas kita kerahkan ke lokasi kebakaran Kamis (20/8) pagi,” katanya. Hingga saat ini, Andre mengaku belum mengetahui secara pasti luas lahan yang terbakar. Pihaknya juga belum mengetahu penyebab peristiwa tersebut. Namun, dirinya memastikan bahwa vegetasi yang terbakar sebagian besar adalah pohon perdu dan semak-semak ilalang.

foto: ist

ke hal 3

TERLIHAT. Kebakaran Gunung Merbabu terlihat dari Grabag.

SEMENTARA ITU 10.000 Pelanggan PDAM Kesulitan Air TEMANGGUNG - Sebanyak 10 ribu pelanggan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Agung Temanggung mulai mengalami kesulitan air. Sebab, 30 persen 21 mata air yang digunakan PDAM telah mengalami penyusutan debit air hingga 30 persen. Direktur PDAM Temanggung, Edi Sucahyo mengatakan, penurunan debit mata air sudah terjadi sejak pertengahan bulan Juli 2015. Akibatnya dari 34 ribu pelanggan, 10 ribu pelanggan diantaranya telah terdampak. “Akibat musim kemarau, di Temanggung hujan sudah tidak lagi turun sejak memasuki bulan Juni lalu. Jadi dampak penyusutan air sudah mulai terasa,” katanya, Kamis (20/8). Ia menyebutkan, 10 ribu pelanggan itu diantaranya di wilayah Kauman Kecamatan Parakan, lingkungan Banyurip, Jampiroso ke hal 3

TESTIMONI Waktu Adalah Nyawa HAJI Syaiful Achmad berpacu dengan waktu terkait perawatan jantungnya yang mulai tidak sehat. Namun, dia juga tidak ingin terburu-buru. Semuanya tetap harus dijalankan secara tertib. Abah Asep, panggilan akrab Haji Achmad, telah rutin pergi ke rumah sakit untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Selain itu, dia sesekali mencoba obat herbal yang tersebar ditoko obat. “Saya benarbenar menderita ketika penyakit jantung saya kambuh. Dada saya nyerinya ga nahan. Sakit sekali,” keluh Syaiful Achmad Abah Asep. “Badan saya juga sulit digerakkan karena lemas. Saya jadi malas ngapa-ngapain. Kalo masuk waktu malam, saya jadi susah tidur. Saya sudah lama menderita penyakit ini. Penyakit saya juga bukan penyakit jantung saja, tapi juga darah tinggi. Saya sudah 10 tahun menderita darah tinggi,” sambung Abah Asep. Namun, kini berkat usahanya dan Kuasa-Nya nyeri di jantung Abah Asep sudah mulai mereda. “Alhamdulillah, setelah minum POTRE KONENG, ada perubahan yang signifikan. Nyeri di bagian jantung sudah berangsur berkurang. Sekarang, saya bisa tidur ke hal 3

MUTIARA JUMAT Umbul-umbul UMBUL-umbul itu masih menghias di sepanjang jalan meski acara tujuh belasan telah berlalu tiga harian. Betapa meriahnya acara kemerdekaan kemarin. Di setiap sudut jalan kampung, sang merah putih pun masih berkibar. Riuh renyah perayaan kemarin tersisa dalam kenangan. Umbul-umbul itu masih melambai-lambai. Ia tak kenal masa, selagi masih ada angin yang meMuhtadi Kadi, LC nyapa, ia teguh berkibar. Selayaknya seperti itulah semangat perayaan kemerdekaan tak hanya pada Agustusan. Sayang seribu sayang, seolah hanya rutinitas tahunan. Bangsa ini memang sudah merdeka tujupuluh tahun silam dari penjajahan, namun kebanyakan jiwa penghuni negeri ini masih dalam bumi perbudakan. Masih banyak di antara kita yang bahagia di atas penderitaan orang lain. Tak sedikit manusia yang tertawa riang di atas tangisan darah orang lain. Bahkan tak jarang, mereka gagah berdiri di atas tengkorak-tengkorak saudara sendiri. Umbul-umbul itu masih berdiri gagah, kaki tertancap di bumi pertiwi. Selayaknya seperti itu semangat cinta kita terhadap bumi negeri ke hal 3

foto:jpnn

MENUKAR. Sejumlah calon jamaah haji sedang menukar uang di money changer menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.

Calon Jamaah Haji Serbu Money Changer CALON jamaah haji (CJH) kloter pertama yang berasal dari Surabaya dan Magetan beramai-ramai mendatangi tempat penukaran uang atau money changer di kompleks Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, kemarin (20/8). Mereka menukarkan uang

rupiah dengan mata uang Arab Saudi, riyal. Perwakilan Bank Mandiri yang menyediakan jasa penukaran uang itu berada di blok C asrama haji. Ratusan CJH mulai memburu riyal agar selama di Tanah Suci tak kesulitan saat akan membeli kebutuhan.

Soerachman, CJH asal Magetan, menyatakan menukarkan uang di asrama haji karena tidak ingin repot dengan menukarkan uang di luar asrama. Tadi saya membawa uang Rp 1,5 juta, dapat uang 31.250 riyal, tuturnya. Hal tersebut diamini petu-

gas penukaran uang, Eko Santoso. Dia mengatakan bahwa CJH memang tidak mau repot sehingga memilih menukarkan rupiah mereka di asrama haji. Biasanya, jamaah yang rumahnya jauh dari pusat kota sulit menukarkan rupiah. Mungkin bank

jauh sehingga mereka lebih memilih menukarkan rupiah di sini,” ujarnya. Selain Soerachman, beberapa CJH asal Surabaya lainnya mengantre untuk menukarkan rupiah mereka. Salah satunya adalah Siti Suratmi. ke hal 3

2 Jambret Babak Belur Dihajar Massa SALAM - Dua jambret babak belur dihajar massa lantaran tertangkap warga saat mencoba menjambret tas milik Sulastri, warga Dusun Jrakah, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kamis (20/8). Beruntung, petugas kepolisian langsung mengamankan keduanya sebelum kondisi mereka lebih parah. Kedua pelaku yakni Baharudin (27), warga Ketawang, Banyuasin, Purworejo dan Triyono (35), warga Bayeman, Kota Magelang masih diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini, peristiwa bermula saat pasangan Sutardi (56) dan Sulastri berboncengan dari arah Munti-

lan menuju arah Jogjakarta mengendarai Honda Grand nopol AA 3076 PB. Sampai di lokasi kejadian, tepatnya di depan warung sop ayam, Dusun Dangean, Desa Gulon, sepeda motor korban dipepet oleh kedua pelaku, Yang mengendarai Kawasaki Ninja nopol AB 5167 GE. Salah satu tersangka, yakni Triyono diketahui sempat berupaya merebut tas milik Sulastri yang diletakkan di tengah pangkuan. “Mereka sempat tarik menarik tas. Akhirnya Si Bapak (Sutardi) menabrakkan motornya sekalian ke motor jambret. Mereka kemudian jatuh semua,” papar salah satu saksi mata, Yono (27). Dia mengatakan, akibat

ditabrak korban, sepeda motor tersangka masuk ke dalam selokan. Keduanya kemudian lari tunggang langgang untuk menyelamatkan diri. Warga yang mengetahui hal itu langsung mengejar kedua tersangka. “Yang tertangkap pertama yang lari ke barat, ke arah jembatan Gulon. Kemudian yang kedua lari ke arah SD di sisi timur,” ungkap Yono. Saksi mata lainnya, Eko (28), me nambahkan, tersangka yang lari menuju ke SD sempat menaiki pohon rambutan dan meloncat ke atap bangunan. Namun demikian, puluhan warga yang mengejar berhasil menangkap pria nahas tersebut.”Saya ikut mengejar waktu dia (tersangka) naik ke atap. ke hal 3

foto:rohman dwi/magelang ekspres

DIAMANKAN. Pelaku penjambretan saat diamankan petugas kepolisian kemarin.

Mahasiswa Peraih Nilai Tertinggi

Selalu Ngajar Ngaji Anak Tetangga Sekitar Kos Tak ada kiat khusus yang dilakukan Syahrudin selama kuliah di IAIN STS Jambi. IPK -nya tetap 4.00. Yang penting baginya ialah pintar dalam membagi waktu. Dia ingin melanjutkan kuliahnya di Turki Jurusan Tafsir Hadist. MIFTAHURRAHMAN SENYUM sumringah terpancarkan di wajah Syahrudin ketika namanya disebut mahasiswa lulusan terbaik dengan IPK 4. 00. Dia juga disematkan sebagai mahasiswa

Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846

foto:jpnn

WISUDA. Syahrudin saat mengikutui wisuda bersama teman-teman satu kampusnya.

Cum Laude. Gelar itu disematkan karena memperoleh nilai tertinggi diantara Fakultas lainnya. Dia mahasiswa Ushuludin Jurusan Tafsir Hadist. Meski meraih IPK tertinggi, ia tak pernah merasa tinggi hati di hadapan teman-temannya yang lain. Syahrudin tetaplah Syahrudin yang dulu berjuang bersama di awal bangku perkuliahan. Pria kelahiran 24 tahun silam ini sebelum kuliah lebih banyak menghabiskan waktunya di Pondok Pesantren. Sesuatu yang membanggakan, sejak menginjak semester pertama hingga akhir ia

HUTAN MERBABU DAN SUMBING TERBAKAR giliran ndi meneh?

10.000 PELANGGAN PDAM KESULITAN AIR ra sah rebutan

ke hal 3

Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com


CMYK

JUMAT 21 AGUSTUS 2015

Polisi Tak Bisa Menindak Pelanggaran Kampanye Kewenangan Panwaslu MAGELANG TENGAH Aparat penegak hukum mengakui tak dapat memproses kasus pelanggaran kampanye. Kecuali pelanggaran kampanye itu mengindikasikan tindak kriminalitas maupun pelanggaran hukum.

”Sudah ada Panitia Pengawasan Pemilu (Panwaslu) yang mengoordinir. Nanti kami mengikuti saja untuk penindakan pelanggaran kampanye,” kata Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto, melalui Kasubag

Humas AKP Esti Wardiani, Kamis (20/8). Pelanggaran kampanye, kata Esti, bukan menjadi ranah kepolisian apabila tidak memiliki unsur pelanggaran hukum. Menurut dia, yang lebih berwenang untuk penindakan sebenarnya adalah Panwaslu. ”Kalau ada tindakan pelanggaran kampanye sesuai PKPU aparat siap mem-

beri bantuan kepada Panwaslu maupun KPU. Polisi hanya menindak sesuai hukum, apabila ada indikasi praktik pemerasan, politik uang, dan sejenisnya. Intinya kalau ada kampanye yang tidak sehat, baru nanti bisa ditertibkan,” ujarnya. Hingga saat ini, jajaran Polres Magelang Kota terus melakukan persiapan sebelum penetapan pasangan

calon walikota dan wakil walikota 24 Agustus 2015. Pascaditetapkan, tiap calon juga akan mendapat pengamanan dari aparat kepolisan.”Jadi setelah ditetapkan, baik itu calon walikota maupun wakil walikota mendapat pengamanan dari petugas berbagai satuan Polres Magelang Kota. Tiap calon itu minimal dua petugas,” jelas dia. ke hal 7

Targetkan Masuk 4 Besar Sigit Lepas 303 Atlet Dulongmas

KOTA KITA Komoditas Pertanian Tidak Stabil Harga kebutuhan pokok dari unsur komoditi pertanian dan peternakan rawan berubah harga, karena menyesuaikan dengan hasil panen, persediaan dan permintaan masyarakat.

MAG E L ANG SE L ATAN – Walikota Magelang, Sigit Widyonindito melepas 303 atlet yang akan berlaga dalam helatan Porwil Kedu, Pekalongan, dan Banyumas (Dulongmas) di Kota Magelang mulai 21-23 Agustus mendatang.”Bawa nama baik Kota Magelang melalui Dulongmas ini,” katanya dalam apel kesiapan panitia pelaksana (panpel) dan pelepasan kontingen di Halaman Kantor Pemkot Magelang, Kamis (20/8). Ia menuturkan, para kontingen cukup diuntungkan karena gelaran pesta olahraga empat tahunan ini Kota Magelang jadi tuan rumah. Ia juga meminta ajang ini dapat memberi kontribusi positif dalam raihan prestasi bidang olahraga di Kota Sejuta Bunga. ”Di samping itu, harapan saya, Dulongmas dapat bermanfaat sebagai persapan menghadapi Porporv sekaligus memperkuat Jawa Tengah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang,” ucapnya. Porwil Dulongmas ke-4 tahun ini diharapkan mampu mendongkrak prestasi Kota Magelang. Sejak pertama digelar pada tahun 2007, Kota Magelang selalu menempati empat besar.”Saya harap, prestasi itu dapat memicu dan memacu membangkitkan semangat sportifitas, se-

foto : wiwid arif/magelang ekspres

LEPAS ATLET. Walikota Magelang, Sigit Widyonindito melepas 303 atlet kotingen KONI Kota Magelang yang akan berlaga di Prowil Dulongmas ke-4 tahun 2015, 21-23 Agustus mendatang.

hingga nanti prestasinya naik. Yakin bahwa kita punya potensi,” ujar Sigit. Dia juga mendorong Komite O lahraga Na sio na l In d o n e s i a ( KO N I ) agar senantiasa memperhatikan para atlet secara berkesinambungan. Hasil perolehan Dulongmas, katanya, akan dijadikan evaluasi untuk lebih baik ke depannya.”Pembinaan atlet tidak bisa secara parsial, tapi harus berkesinambungan agar didapati atlet-atlet

Cuaca juga mempengaruhi hasil p panen, harga terbentuk dari te permintaan masyarakat dan persediaan d barang dib pasaran,” p Agus, Swasta, Magelang

Ya n g t e r p penting jangan sampai ada permainan dari p pihak tertentu, p yyang membuat harga menjadi h naik dan barang n langka,”(cha) la

Ningrum, Swasta, Magelang

SEMENTARA ITU Wali Murid Keberatan dengan Sumbangan MAGELANG UTARA - Sejumlah wali murid SMP Negeri 5 Magelang keberatan dengan sumbangan yang dikenakan terhadap siswa baru. Sebab, sumbangan dalam kemasan amal tersebut cukup memberatkan wali murid. “Sumbangan tersebut dibahas dalam rapat orang tua siswa baru dengan pihak sekolah yang diselenggarakan pada bulan puasa kemarin,” kata salah satu wali murid SMP Negeri 5 Magelang, Agus Prihartanto. Agus menguraikan, dalam rapat tersebut dibahas terkait pengumpulan dana untuk rehab gapura dan bangunan sekolah dengan total anggaran Rp230 juta, kemudian ke hal 7

foto : wiwid arif/magelang ekspres

INTEROGASI. Kasubag Humas AKP Esti Wardiani saat menginterogasi tersangka kasus narkoba di Mapolres Magelang Kota, kemarin.

Pecandu Narkoba Digrebeg Polisi MAGELANG TENGAH - Fangky Gusno tak bisa berkutik saat aparat Polres Magelang Kota menggrebeg tempat kosnya di Kampung Paten Jurang, Kelurahan Rejowinangun Utara, Rabu (19/8). Saat digrebeg, tersangka kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu seberat 0,22 gram. Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto melalui Kasubag Humas AKP Esti Wardiani mengatakan, tersangka langsung ditangkap dan dijebloskan ke ruang tahanan mapolres setempat. Kepada petugas, tersangka mengaku mendapat barang haram itu dengan cara memesan lewat pesan singkat (SMS). ”Kami masih mendalami keterangan tersangka

ini apakah menggunakan jasa kurir atau pengedar. Sejauh ini, tersangka mengaku mendapat narkoba dari orang tak dikenal, karena hanya berhubungan lewat SMS saja,” kata Esti, kemarin. Fangky terancam melanggar pasal 112 ayat (1) dan atau pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sebelum penangkapan, Esti mengaku mendapat informasi warga sekitar yang menaruh curiga terhadap pelaku.”Tersangka sendiri tinggal di Kampung Jagoan, Keluragan Jurangombo Utara, Magelang Selatan. Kami mendapat informasi dari warga dan langsung menerjunka sejumlah petugas untuk melakukan pemantauan,” jelasnya. ke hal 7

CMYK

yang berprestasi yang mampu membawa nama baik Kota Magelang di kancah regional, nasional, bahkan internasional,” ucapnya. Sementara itu, Ketua KONI Kota Magelang, Slamet Santoso, menuturkan, untuk mendorong prestasi para atlet dalam event Dulongmas, pihaknya telah mempersiapkan uang pembinaan. Selain mendapatkan medali dan piagam, peraih medali emas akan diberikan uang pembinaan sebesar Rp10 juta, med-

ali perak Rp5 juta, dan medali perunggu Rp3 juta. ”Target kami, sebagai tuan rumah tidak muluk-muluk. Tapi paling tidak bisa mempertahankan prestasi sebelumnya, karena kita selalu empat besar dengan perolehan 40 medali emas, 20 medali perak, dan 20 medali perunggu,” ucapnya. Salah satu cabang olahraga (cabor) yang akan berlaga dalam Dulongmas, Cabor Panjat Tebing Kota Magelang pun memiliki rasa optimis

mampu menyabet emas. Terlebih selama ini, para atletnya sudah berusaha maskimal dengan berlatih keras. Salah satu atlet panjat tebing asal Kota Magelang, Hadi Prabowo (16) mengaku, secara umum dirinya sudah siap menghadapi ajang olahraga yang diikuti 16 daerah di Jawa Tengah itu. Menurut dia, khusus Cabor Panjat Tebing, yang harus menjadi perhatian adalah kontingen asal Surakarta dan Banyumas. ke hal 7


CMYK

KABUPATEN MAGELANG

JUMAT 21 AGUSTUS 2015

MAGELANG EKSPRES

Jalan Licin, Warga dan Koramil Pasang Cor Beton SALAMAN - Jajaran Koramil 20 Salaman Komando Distrik Militer 0705/Magelang beserta masyarakat melaksanakan kerja bakti pengecoran jalan di Dusun/Desa Ngampeldento, Kecamatan Salaman

sepanjang 300 meter, lebar 2 meter, tebal 12 cm, kemarin. Jalan ini menghubungkan dua dusun yaitu, Ngampeldento dengan Dusun Krampidanyang. Jalur ini juga amat penting karena menjadi akses

utama bagi warga setempat. Pengecoran jalan dilaksanakan menggunakan dana bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan tujuan untuk memajukan wilayah ke hal 7

Tak Takut Kelola Dana Desa MUNGKID - Sejumlah desa di Kabupaten Magelang mengaku sudah siap menerima dan mengelola dana desa dari pemerintah pusat. Selain karena sudah diberikan pembinaan dan pelatihan, desa juga sudah memiliki tim sendiri yang tugasnya mengelola dana tersebut. Kepala Desa Pucungrejo, Kecamatan Muntilan, Muhammad Ma’ruf mengatakan, pihaknya tidak takut untuk mengelola dana desa. “Kami sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya dari dinas dan pihak terkait. Secara Sumber Daya Manusia (SDM), kami juga mumpuni dan sudah terbukti. Toh dalam pengelolaannya, juga

COR BETON. BETON. Warga Ngampeldento bersama prajurit Koramil 20 Salaman saat mengecor jalan. mbantu warga mengecor jalan

8

ada yang mengawasi,M kata Ma’ruf, kemarin. Dia menambahkan, untuk menggelola dana tersebut, telah dibentuk Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang bertanggungjawab terhadap Kepala Desa. “Anggota TPK terdiri dari perangkat desa dan masyarakat. Selain TPK itu, kami juga membentuk tim pengawas yang juga melibatkan perangkat desa dan masyarakat. Jadi kalau pun ada kesalahan, sudah ada yang memberitahu,” imbuhnya. Sebelumnya, dalam beberapa kali kesempatan, Bupati Magelang, Zaenal Arifin meminta perangkat desa untuk tidak takut mengelola dana ke hal 7

foto: kodim 0705/magelang for magelang ekspres

Gebyar SMK Dipadati Ribuan Pengunjung

PENDIDIKAN

Belum Semua ABK Bersekolah MUNGKID - Keterbatasan jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Kabupaten Magelang membuat ratusan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) belum semua terwadahi. Sampai saat ini, Kabupaten Magelang baru memiliki tiga SLB, yang seluruhnya swasta. Ke p a l a B i dang Pendidikan Dasar (Dikdas) DiDari hasil in- nas PendidiPemuda, ventarisir kita kan, dan Olahraga (Disdikpora), (Disdikpora) jumlah tersebut K a b u p a t e n agelang, memiliki tingkat M Haryono menkebutuhan yang gatakan, termerata serta dapat sedikitnya 1.532 siswa tingkat penABK di didikan yang atau wilayah ini. beragam. Mulai “Dari hasil inSekolah Dasar ventarisir kita (Disdikpora), (SD) hingga terseSekolah Menen- jumlah but memiliki gah Atas (SMA),” tingkat kebutuhan yang merata serta tingkat Haryono pendidikan yang beragam. Mulai Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA),” jelas Haryono. Akibat terbatasnya jumlah SLB, siswa

ke hal 7

PENATAAN

MUNGKID - Puluhan ribu pengunjung padati pembukaan Gerbyar SMK 2015 yang digelar di lapangan drh Soepardi Sawitan, kemarin (20/8). Hasil karya siswa-siswi SMK se Magelang dikumpulkan dalam acara ini. Selain penampilan produk inovatif dari siswa, dalam acara tersebut juga ditampilkan hiburan pentas seni yang ditampilkan beberapa sekolah.

Sektretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Drs Selamer Riyadi mengatakan, ada 61 stan dari 44 siswa yang memamerkan hasil karyanya. Kegiatan ini merupakan sinkronisasi kurikulum SMK. Acara Gebyar SMK ini merupakan yang ketiga kali diadakan. Anak-anak akan diberi tugas jaga stand dan mengunjungi stan secara bergilir, kemudian membuat

laporan yang ditugaskan dari guru mereka. “Guru juga mendampingi anak-anak saat melakukan kunjungan,”katanya. Untuk menambah semarak acara pada hari pertama setelah pembukaan akan ada penampilan pentas seni. Sementara untuk hari kedua pelaksanaan pameran akan diadakan workshop pendike hal 7

foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres

KUNJUNGAN. Wakil Bupati Zaenal Arifin (kiri) saat berbincang dengan salah satu peserta Gebyar SMK, kemarin (20/8).

Kondisi Kali Macanan di Kecamatan Tegalrejo Makin Memprihatinkan

Perlu Perbaikan, Butuh Bantuan Pemerintah Kali Macanan merupakan salah satu sumber mata air di Kecamatan Tegalrejo. Lerletaknya ada di Dusun Macanan, Desa Banyusari. Sumber mata air tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar bahkan hingga luar kecamatan.

masak di rumahnya. “Saya kalau ke sini sekalian mandi. Lalu juga bawa pulang air,” akunya, kemarin. Pada musim kemarau banyak warga dari desa lain berdatangan. Apalagi, saat sore hari. “Mereka yang datang bahkan sampai desa yang jauh dari sini,” ucap Kepala Dusun Macanan, Arifin. Warga Dusun Macanan untuk pengambilan air dilakukan dengan cara menyalurkan air ke rumah-rumah. Cara tersebut sudah dilakukan sejak lama. Tetapi banyak warga yang mengeluhkan kondisi lingkungan mata air yang tidak mendapat dukungan pemerintah. Kondisi lingkungan yang kurang mendukung, membuat kawasan mata air tersebut tidak sedap dipandang mata. Apalagi adanya limbah pabrik tahu yang mengalir di sungai itu. “Debit airnya sekarang sudah mulai ber-

HENI AGUSNINGTIYAS, Tegalrejo KEBERADAANYA sangat dibutuhkan warga baik untuk irigasi maupun untuk kebutuhan sehari-hari. Pada musim kemarau ini, wilayah Kecamatan Tegalrejo, sebagian besar sudah mengering. Otomatis kali tersebut menjadi magnet tersendiri bagi warga. Salah satunya Sakim. Dia mengaku jika setiap hari membawa pulang air satu jerigen untuk kebutuhan me-

foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres

AMATI. Salah satu anak saat mengamati aliran air di Kali Macanan.

PKL Bakal Ditata Lebih Rapi MUNTILAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang menyipakan lima pemerintahan desa di Kecamatan Muntilan sebagai desa percontohan. Diantaranya, Gunung Pring, Sedayu, Tamanagung, Pucungrejo dan Muntilan. Pemerintah juga akan berupaya terus menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di perkotaan Muntilan. Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan ke hal 7

PRODUKSI

Beralih Bikin Keranjang Tembakau BOROBUDUR - Musim panen raya tembakau di Kabupaten Magelang segera tiba. Tanaman yang hidup dimusim kemarau ini juga membawa berkah tersendiri bagi para pengrajin keranjang tembakau di Dusun Sigug, Desa Bumiarjo, Kecamatan Borobudur. Di dusun tersebut sedikitnya ada delapan pengrajin keranjang. Sarju (60) salah satunya, dia mengaku sudah memulai usahanya sejak masih muda. “Kalau musim tembakau saya membuat keranjang tembakau. Tapi jika tidak lagi musim membuat keranjang buah,” katanya, kemarin. Lelaki yang mempunyai enam karyawan yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga ini ke hal 7

CMYK

ke hal 7


PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen

JUMAT 21 AGUSTUS 2015

Eceran Rp 3.000

Kekeringan Semakin Meluas 22 Ribu Jiwa Terancam Dampaknya PURWOREJO - Ancaman bencana kekeringan di Kabupaten Purworejo diperkirakan semakin meluas. Banyak desa-desa yang sebelumnya bukan merupakan wilayah yang terkena kekeringan tahun ini mengalami kekeringan.

Kepala Bidang Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) P u r w o r e j o, Ha r d o y o saat dimintai konfirmasi membenarkan jika tahun ini wilayah kekeringan meningkat dibandingkan tahun 2014 lalu. Padahal kemarau tahun ini diprediksi lebih panjang sampai November mendatang “Total ada 48 desa yang rawan dan kami perkirakan akan terkena dam-

pak kekeringan, dengan jumlah penduduk kurang lebih 22 ribu jiwa,” katanya, kemarin. Lebih lanjut Hardoyo merinci desa-desa yang sebelumnya tidak pernah terdampak namun diperkirakan akan mengalami kekeringan antara lain Loano, Karangrejo, Tepansari, Rimun, Kalinongko, Kaliglagah, Tridadi, Kemejing di Kecamatan Loano, Desa Bener, Kalijambe,

Kamijoro, Kaliboto, Medono, Pekacangan, Karangsari di Bener serta Sawit, Borowetan dan Banyuurip di Kecamatan Banyuurip. “Bahkan beberapa desa sudah mengajukan bantuan air bersih kepada BPBD Purworejo. Desa yang mengajukan antara lain Sawit, Borowetan, Banyuurip, Loano dan Kaliboto. Sementara desa langganan yang sudah mengajukan

KEKERINGAN. Seorang warga Desa Soko tengah memindah air ke dalam ember kecil untuk dibawa ke rumahnya. . Musim kemarau bantuan air bersih amat diharapkan warga, karena sumber mata air warga akan mati saat puncak musim kemarau. foto: lukman hakim /purworejo ekspres

ke hal 11

KARNAVAL

foto: eko sutopo/purworejo ekspres

KREATIF. Karnaval jalan kaki nonmesin yang diikuti puluhan sekolah jenjang SD dan SMP berlangsung meriah penuh kreativitas, Kamis (20/8).

Karnaval Bermesin Tak Sejalan Visi Sekolah PURWOREJO - Karnaval kategori umum jalan kaki dalam rangka HUT ke-70 Kemerdekaan RI tingkat kabupaten yang melibatkan siswa sekolah jenjang SMA sederajat dan sejumlah dinas/instansi yang sedianya bakal berlangsung pada Sabtu (22/8) mendatang ditiadakan. Sebagai gantinya, Pemkab bakal menggelar karnaval bermesin yang diikuti peserta tersebut menggunakan mobil dan sepeda motor hias. Berdasarkan informasi yang dihimpun, hal itu karena panitia khawatir karnaval dimasuki penyelundup yang dapat merusak situasi Purworejo yang telah kondusif selama ini. Namun, kebijakan itu menuai kritik di kalangan masyarakat. Sejumlah warga pemerhati pendidikan dan lingkungan menilai karnaval bermesin justru tidak sejalan dengan visi yang diterapkan di sekolahsekolah untuk mencintai lingkungan.

foto: eko sutopo/purworejo ekspres

PANEN. Sejumlah petani di wilayah Kecamatan Grabag melakukan panen padi.

ke hal 11

Tak Patuh, Petani Sulit Dapat Air

BULOG

PURWOREJO - Sebagian petani di Kabupaten Purworejo dinilai masih belum mematuhi pola tanam yang disepakati. Akibatnya sebagian areal sawah dengan umur padi masih muda, kesulitan mendapatkan air pada puncak musim kemarau. Selain itu, ketidakdisiplinan juga akan berdampak pada tidak tersedianya cukup waktu jika ingin memanfaatkan lahan untuk bertanam palawija. Hal itu diungkapkan oleh Ir Eko Anang Sofyan Waluyo MA, Kepala

Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Purworejo, saat ditemui di kantornya, Kamis (20/8). Menurutnya, apabila pola tanam itu dipatuhi, petani tidak akan kesulitan air ketika musim kemarau.“Kalau semuanya patuhi jadwal, budidaya akan aman. Pasti tanaman padi sudah dewasa dan tidak terlalu butuh air pada bulan-bulan puncak kemarau,” ucapnya. Dijelaskan, pola tanam padi dan

palawija dalam setahun sudah dibahas dan disepakati oleh Paguyuban Petani Pemakai Air (P3A), dinas pengairan, dan DPPKP menjelang awal musim tanam pertama. Pembahasan kembali dilakukan menjelang musim tanaman kedua. Dalam pembahasan itu, disepakati pola tanam padi-padi-palawija, lengkap dengan jadwal tanam. Penentuan pola tanam dan jadwal didasarkan pada asumsi datangnya musim kemarau, ketersediaan air

serta rencana penutupan saluran induk Wadaslintang Timur. Jadwal itu kemudian disosialisasikan kepada petani di seluruh Purworejo. Petani yang tidak patuh, lanjutnya, kebanyakan justru membudidayakan padi di daerah hulu yang memiliki persediaan air cukup seperti, wilayah Cengkawak, Desa Popongan, Gebang, Purworejo, dan Loano. “Petani terbiasa santai dan mendiamkan selama sekitar satu bulan ke hal 11

foto: lukman hakim/purworejo ekspres

CEK. Danramil 07 Grabag, Kapten Inf Daliman bersama petugas Bulog 505 Butuh saat melakukan pengecekan di salah satu perusahaan penggilingan padi di Kecamatan Grabag.

Target Stok Beras Bulog Purworejo 13 Ribu Ton GRABAG - Berupaya untuk membantu program ketahanan pangan dari pemerintah, Komando Rayon Militer (Koramil) 07 Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo melakukan operasi pengecekan seluruh perusahaan penggilingan padi di Kecamatan Grabag. Oleh Danramil setempat, para pengusaha penggilingan padi ini diminta untuk ikut mensuplai beras yang dihasilkan oleh masing-masing penggilingan ke gudang Bulog 505 di Kecamatan Butuh. Danramil 07 Grabag, Kapten Inf Daliman dalam siaran persnya mengemukakan kegiatan pengecekan penggilingan tersebut dilakukannya bersama petugas Bulog 505 Butuh. Dalam pengecekan, mereka mensosialisasikan kepada para pengusaha jika harga yang ditetapkan oleh Bulog sama dengan harga di pasaran. “Dengan pagu harga yang sama antara di bulog dengan di pasaran, kami sosialisasikan kebijakan tersebut kepada pengusaha penggilingan padi dan mendorong mereka agar mau menjual kepada pihak bulog. Sebagai contoh, saat ini pihak Bulog mau membeli harga beras premium sama dengan harga di pasaran yakni sebesar Rp8.400 - Rp8.500,” katanya, kemarin. Lebih lanjut dikatakannya, penggilingan yang ada di Kecamatan Grabag saat ini ada 12 buah. ke hal 11

Mahasiswa KKN Berbaur dengan Sampah PURWOREJO - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) unit 300 Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta yang menempati lokasi di Kelurahan Kledung Karangdalem Kecamatan Banyuurip diajak membaur dengan sampah oleh warga sekitar. Selama satu bulan KKN, mereka melakukan sejumlah kegiatan yang bersentuhan langsung dengan pengelolaan sampah. Salah satunya yakni, pemanfaatan limbah plastik menjadi bahan bakar menggunakan destilator sampah. Ketua KKN unit 300 UII, Muhammad Irfan Zanuar, mengatakan, KKN di lokasi itu diikuti sebanyak 8 mahasiswa dari berbagai program studi sejak 10 Agustus hingga 10 September mendatang. Keterlibatan mahasiswa KKN dalam pengelolaan sampah di lokasi itu menjadi salah satu prioritas kegiatan yang telah diprogramkan. “Pada awalnya kami memang telah memiliki program terkait pengelolaan sampah. Kebetulan warga di lokasi ini

foto: eko sutopo/purworejo ekspres

SAMPAH. Mahasiswa KKN UII unit 300 melakukan pengelolaan sampah plastik di Kelurhan Kledung Kradenan, kemarin.

sudah memiliki bank sampah. Nah, peran kita dalam

kapasitas pendampingan melalui supporting,” ucapnya,

Kamis (20/8). Menurutnya, salah satu du-

kungan yang diberikan kepada warga antara lain dengan memberikan pemahaman terkait cara pemisahan sampah dan pemanfaatan sampah sesuai dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki mahasiswa. Sebaliknya, mahasiswa pun belajar secara langsung terkait sistem pengelolaan sampah yang telah diterapkan warga. “Pengelolaan sampah disini telah tertata. Bahkan, ada sejumlah alat yang tercipta,” lanjutnya. Dijelaskan, salah satu alat yang kini dimanfaatkan warga yakni destilator sampah yang diciptakan warga setempat yang juga seorang pemerhati lingkungan Purworejo bernama Eko Wahyu Takari. Dengan destilator, sampah plastik dapat diubah menjadi bahan bakar layaknya minyak atau bensin. Prosesnya cukup mudah, yakni plastik dipanaskan untuk menghasilkan uap lalu uap didinginkan agar mencair. “Cairannya itu menjadi bahan bakar jenis minyak yang mengandung benzena. ke hal 11

Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594


CMYK

TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung

JUMAT 21 AGUSTUS 2015

Bupati Janji Kurangi Kunker

KATA MEREKA Jangan Sampai Krisis Moneter Nilai tukar rupiah terhadap US dollar terus mengalami pelemahan, akibatnya banyak sektor ekonomi yang bergeser. Jangan sampai k kembali terjadi kkrisis moneter sseperti belasan ttahun lalu. Kita ttentu khawatir harga semua barang mahal. b

Gani, Swasta, Temanggung K a m i m a s i h mempercayakkan semua ini kepada kabinet Jokowi-JK. n Semoga pemeS rrintah bisa mengatasi segala n m a c a m problem. ((riz)

Helfi, Pegawai, Temanggung

foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres

MULAI. Sejumlah pekerja dan alat berat mulai diturunkan untuk membangun jembatan sigandul yang berada di Desa Tlahab Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung, kemarin (20/8).

PELEPASAN

Pembangunan Jembatan Sigandul Molor KLEDUNG – Kendati sempat mengalami keterlambatan selama dua bulan. Namun, pembangunan tahap kedua Jembatan Sigandul di Desa Tlahab Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung kembali dimulai. Jembatan sepanjang kurang lebih 100 meter ini direncanakan foto: serda budi for temanggung ekspres

UPACARA. Dandim Letkol Kav Zabaedi melepas tiga prajurit Kodim 0706, kemarin.

Tiga Prajurit Kodim Pindah Tugas TEMANGGUNG - Komandan Kodim (Dandim) 0706/Temanggung, Letkol Kav Zubaedi S Sos, memimpin upacara pelepasan anggota pindah satuan di jajaran Korem 072/PMK. Dalam upacara tersebut, Dandim memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas pengabdian dan darma baktinya kepada tiga personel. Mereka adalah Serma Winoto, Serma Handri Wahyudi dan Sertu Sulistiyo. Selama ini mereka berdinas di Kodim 0706. “Tatkala rekan kita dalam melaksanakan tugas dengan baik, maka satuan pun melepas dengan baik. Namum apabila rekan kita dalam berdinas tidak melaksanakan tugas dengan baik, satuan pun melepas dengan tidak baik pula,” katanya, Kamis (20/8) pagi. Menurutnya, upacara pelepasan ini bukan kebijakan komandan. Melainkan, aturan dalam lingkup TNI yang harus dilaksanakan sesuai dengan protap. “Saya berharap di satuan yang baru nantinya yang bersangkutan dapat berdinas dengan baik dan menonjolkan hal hal positif. Sehingga dapat membawa nama baik satuan asal,”tegas Dandim. Serma Handri Wahyudi salah satu prajurit yang pindah tugas menuturkan, selama berdinas di Kodim 0706 Temanggung selama kurang labih 14 tahun, mendapatkan pelajaran dan bimbingan sangat berarti dari jajaran pimpinan dan seluruh anggota Kodim 0706. ke hal 3

ECERAN Rp3.000

akan selesai pada bulan April 2016 mendatang. Kepala Satuan Kerja Pelaks a naa n Ja l a n Na s i o na l Wilayah II Jateng Kementerian PU, Agung Heri mengakui, pembangunan jembatan di jalan raya Wonosobo – Temanggung ini mengalami keterlambatan.

“Memang seharusnya proses pembangunan jembatan di mulai bulan Juni lalu. Tapi sekarang baru bisa di mulai,” katanya usai potong tumpeng dengan Bupati Temanggung Bambang Sukarno dalam rangka mengawali pembangunan jembatan itu kemarin (20/8). ke hal 3

TEMANGGUNG - Menanggapi Seruan dari Menko Polkam dan Mendagri, Bupati Temanggung, Bambang Sukarno, berjanji akan mengurangi jadwal bepergiannya ke luar daerah di masa mendatang. Kunjungan ke luar daerah akan dilakukan dalam keadaan dan urusan penting-peting saja. Menurut orang nomor satu di Temanggung ini, seruan dua pihak tersebut yang meminta agar para pejabat daerah untuk tidak bepergian karena harus menyelesaikan penyerapan anggaran di daerah dan lebih fokus pada pekerjaannya di daerah, sebenarnya sangat bagus agar kepala daerah bisa lebih fokus dalam membangun daerah kekuasaannya. “Ya nanti akan dikurangi (bepergian ke luar daerah). Mengenai mulai kapan akan dikurangi, itu terserah saya. Yang jelas pasti akan saya kurangi jadwal kunjungan kerja (kunker) saya ke luar daerah,” ujar Bambang saat ditemui di sela acara pemotongan tumpeng

Jembatan Sigandul di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Kamis (20/8). Terkait dengan rencana sanksi yang akan diberkan kepada kepala daerah jika melanggar seruan itu, Bambang juga menyambut postif terutama saat presiden melakukan kunjungan kerja ke daerah. Namun demikian, Bambang berpendapat, mestinya sangsi dan aturan itu dituangkan dalam surat resmi yang ditujukan pada kepala daerah. “Saya kira itu bagus. Tapi sampai sekarang saya belum menerima surat resmi dari kementerian yang mengatur masalah itu. Kalau memang seruan itu akan diterapkan langsung harus disertai dengan aturan tertulis,” tandas Bambang. Sebelumnya, Bambang mendapat sorotan tajam dari anggota DPRD Temanggung. Karena, dia sering melakukan kunjungan ke luar daerah. Kebiasaan ini dinilai menjadi tidak efisien mengingat masih ke hal 3

Karena Narkoba, 133 Orang Tewas Per Hari PARAKAN – Melihat fakta tingginya jumlah pengidap HIV Aids di Kecamatan Parakan, kelompok mahasiswa Universitas Diponegoro yang tengah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) berinisiatif menggelar sosialisasi terhadap ratusan warga Desa Campursalam, Kecamatan

Mahasiswa Undip Sosialisasi di Campursalam Parakan Parakan. Mahasiwa dalam kesempatan ini menggandeng petugas Satuan Binmas Polres Temanggung. Menurut koordinator mahasiswa, Muhammad Fazza Ulinnucha (21), data terse-

but mereka dapat setelah melakukan berbagai survei selama menjalani KKN. Tak hanya angka pengidap HIV Aids, ia juga mengaku merasa prihatin dengan tingginya angka pernikahan

usia dini, setelah terlebih dahulu hamil di luar nikah. Penyebab utamanya adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM) serta pendidikan. “Berdasarkan hasil survei kami sejauh ini, berbagai

kenakalan remaja muncul di Kecamatan Parakan. Mulai dari seks bebas yang berujung pada HIV Aids, penyalahgunaan narkoba, miras, serta pernikahan di usia muda. Ironisnya mereka masih berusia belasan tahun, setingkat SMP,” bebernya. ke hal 3

Kopi Arabica yang Diakui Dunia Belum Sejahterakan Petani

Diduga Ada Permainan Perdagangan Tak berbeda jauh dengan komoditas tembakau, biji-biji kopi asli Temanggung ternyata juga belum mampu mendongkrak kesejahteraan para petaninya. Padahal, kualitas kopi, baik jenis arabica maupun robusta asal lereng Gunung Sumbing-Sindoro telah dicap sebagai komoditas unggulan. Bahkan, diakui dunia. RIZAL IFAN, Temanggung DARI informasi yang digali Temanggung Ekspres, saat ini harga kopi di tingkat petani hanya dibanderol Rp5.000 per kilogram untuk basah dan Rp22.500 untuk kering.

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

JEMUR. Para petani kopi asal Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung menjemur kopi basah hasil panenan.

Dengan patokan harga tersebut, petani mengaku belum pernah merasakan keuntungan yang maksimal. “Kalau kopi kan hanya sekali dalam setahun panennya, sekitar bulan Juni hingga Agustus. Untuk lahan seluas 1 hektar, hanya menghasilkan sekitar 2 ton biji kopi basah yang langsung kita jemur. Setelah itu kita jual kepada tengkulak. Mepet hasilnya,” kata Muhadi (59), petani kopi robusta asal Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan, Kamis (20/8). Sanim (45), petani lain menambahkan, harga jual kopi pada tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan dengan tahun 2014. Saat itu, harga jual kopi kering hanya mencapai Rp17.500 per kilogram. ke hal 3

Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271

CMYK


CMYK

WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo

JUMAT 21 AGUSTUS 2015

ECERAN Rp3000

Parkir di Tepi Jalan, Ditinggal ke Sawah, Motor Raib SELOMERTO – Nasib naas menimpa Usup (40). Petani asal Desa Balekambang ini mengaku kehilangan sepeda motor Honda Revo, Kamis (20/8). Saat itu, motornya yang di parkir, sedang ditinggal mencangkul di sawahnya di Desa Plobangan, Kecamatan

Selomerto. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. “Karena tidak mungkin masuk ke area sawah, motor saya parkir seperti biasa di dekat rumah yang ada di tepi jalan raya. Padahal sudah sering saya parkir di sana dan selalu saya kunci ganda. Tetapi

mungkin memang sudah diamati sejak lama karena ada rekan petani yang juga pernah kehilangan sepeda motor di lokasi yang tidak jauh,” kata Usup. Tidak adanya akses menuju lahan persawahan, memaksa Usup setiap hari memarkir kendaraan

di tepi jalan raya, tepatnya di jalan alternative Wonosobo – Banyumas melalui jalur Kertek – Semayu dan tembus di pertigaan Selomerto. Usup mengaku akan segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib dan berharap sepeda motornya bisa

ditemukan kembali. “Sebelumnya saat saya mau berangkan ke sawah, memang sudah sempat curiga ada orang yang sedang berada di dekat saya parkir. Namun saya tidak menaruh curiga. Eh, tahunya pas saya balik dari sawah motor yang saya

titipkan di sebelah rumah pinggir jalan raya sudah tidak ada. Lemes rasanya saya,” imbuhnya. Kejadian tersebut bukan yang pertama di wilayah sekitar, Jamil petani setepat, juga mengaku kehilangan sepeda motornya ke hal 11

Desakan Komisi A Mentok Soal Peninjauan Izin Toko Modern

WONOSOBO – Adanya desakan dari Komisi A DPRD Kabupaten Wonosobo yang meminta untuk meninjau ulang perizinan toko modern tampaknya tak akan berjalan

mulus. Sebab, perizinan toko modern tidak dapat ditinjau ulang. Karena, regulasi rencana tata ruang dan rencana wilayah (RTRW) tidak mampu dikaitkan dengan toko modern yang telah berdiri sebelum perpres dikeluarkan. “Dalam perpres disebutke hal 11

foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres

TUNGGU. Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Induk Wonosobo tengah menunggu pembeli.

DULONGMAS

Stok Daging Ayam Melimpah, Harga Mahal

foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

MELEPAS. Sekda Eko Sutrisno Wibowo, melepas 207 atlet di Pendopo Bupati.

Targetkan 10 Mendali Emas WONOSOBO- Pemkab Wonosobo mengirimkan 207 atlet untuk bergelut di 19 cabang olahraga dalam Pekan Olahraga Wilayah Kedu Pekalongan Banyumas (Porwil Dulongmas) di Kota Magelang yang mulai digelar Jumat (21/8) hari ini. ke hal 11

WONOSOBO – Lonjakan harga daging ayam yang terjadi sepekan terakhir ini cukup meresahkan para pembeli maupun pedagang. Harga terakhir untuk 1 kg daging ayam broiler berkisar antara Rp32.000 hingga Rp35.000. Padahal, sebelumnya harga stabil untuk daging ayam berkisar antara Rp18.000 hingga Rp20.000. Tak dipungkiri, permintaan daging ayam mengalami lonjakan pesat saat momentum hari raya Idul Fitri berlanjut dengan peringatan HUT RI. Selain itu, tren pernikahan di bulan Syawal yang jatuh pada Agustus ini juga menjadi momentum lonjakan permintaan. “Idul fitri kemarin memang

sempat naik sebentar hingga Rp33.000. Tetapi, turun lagi hingga Rp27.000. Kemungkinan besar karena bertepatan dengan perayaan HUT RI dan permintaan untuk pesta pernikahan, ditambah lagi ada pemberangkatan haji,” ungkap Prisilah, yang sudah 12 tahun lebih berjualan daging ayam di Pasar Induk Wonosobo. Rata-rata pedagang mengaku pasrah kepada penjual besar yang setiap hari menyuplai daging di kios mereka. Setiap sore, para pedagang menghubungi para juragan ayam potong untuk meminta suplai. Keesokan harinya, ayam sudah tersedia di lapak masing-masing pedagang dalam keadaan siap jual. “Untuk pedagang, sekarang

lebih enak. Juragan-juragan tinggal di sms saja kita butuh berapa ayam dan paginya sudah dikirim ke lapak. Tetapi memang kadang ada pembatasan jumlah ketika stok berkurang. Untuk Wonosobo tidak ada kekurangan stok, hanya harganya saja mahal,” imbuh Prisilah. Hal yang sama dikatakan Sri Rahayu pedagan ayam yang juga mengeluhkan ketidakstabilan harga. Meskipun dirinya lebih banyak mengandalkan pesanan, namun cukup sulit baginya untuk menjaga pelanggan agar setia. “Harusnya, harga stabil di Wonosobo berkisar antara Rp17.500 hingga Rp20.000. ke hal 11

foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

MEMBANTU. Warga Tosari membawa air untuk mematikan sisasisa bara api di rumah Warsinah, Kamis (20/8).

Tungku Api, Bakar Rumah Nenek 82 Tahun Ditinggal Salat Subuh di Masjid

WONOSOBO- Kebakaran kembali terjadi. Kali ini menimpa rumah milik nenek Warsinah (82) di RT 3 RW 3

Kampung Tosari Kelurahan Jaraksari, Kecamatan Wonosobo, Kamis (20/8). Tidak ada korban dalam peritiwa itu. Namun, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. ke hal 11

Warga Wonolelo Mengenang Pejuang Kemerdekaan Lewat Karnaval

Berpakaian ala Pahlawan hingga Tampilkan Mobil Perang Puluhan mobil hias dan enam ratusan kendaraan roda dua dari berbagai rukun warga (RW) dan rukun tangga (RT) di Desa Wonolelo, Kecamatan Wonosobo ikut meriahkan karnaval peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI yang berlangsung dari Wonolelo, putar Jalan Pahlawan, Jalan Banyumas hingga kembali lagi melalui jalur lingkar selatan, Kamis (20/8). FATHUL JAMIL, Wonosobo PANTAUAN Wonosobo Ekspres di lapangan Wonolelo sebanyak 70 mobil dari perwakilan RW itu menampilkan berbagai kekhasan dan kreatifitas dari masing-masing RT. Sebab, ada yang membuat miniatur kendaraan militer, miniatur garuda, kerbau, rumah jalan serta beberapa tokoh pejuang kemerdekaan. Dalam karnaval tersebut sejumlah warga juga menampilkan rumah adat nusantara yang ada di Tanah Air. Penampilan mobil hias tersebut ikut menyedot perhatian warga di sekitar. Ribuan masyarakat di wilayah itu ikut menyaksikan berbagai penampilan yang dipersembahkan dalam kegiatan tersebut. Kepala Desa Wonolelo, Urip Widodo memimpin rombongan sembari mengenakan pakaian adat jawa layaknya seorang raja. Lalu, memimpin pasukan dan para warga yang ikut meriahkan karnaval tersebut. “Ada sebanyak 24 RT dari 6 RW, mereka menampilkan hasil karya yang dibuatnya untuk kemudian ditampilkan dalam karnaval,” ungkap Kepala Desa Wonolelo, Urip Widodo dirumahnya. Karnaval yang sangat meriah dan terbilang besar ini merupakan kali pertama yang digelar di Wonolelo. Sebab, musti tahun-tahun sebelumnya menggelar berbagai perlombaan ketika HUT RI. Namun, kali ini mengenang perjuangan pahlawan dengan karnaval keliling kota. “Ini yang pertama, dan kami ingin agar masyarakat tergugah kesadarannya untuk mengenang jasa pahlawan. Karena, jasa pahlawan bisa dikenang melalui karnaval dengan mengenakan kostum dan berbagai hiasan mobil dengan miniatur yang unik dan memiliki makna,” katanya. Camat Kecamatan Wonosobo, Zulfa Akhsan AK mengapresiasi karnaval tersebut. Sebab, dengan adanya karnaval maka akan membangun persatu-

foto: jamil/wonosobo ekspres

MINIATUR. Mobil hias tengah membawa patung burung garuda dalam acara karnaval di Desa Wonolelo Kecamatan Wonosobo, Kamis (20/8).

ke hal 11 Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018

CMYK


CMYK

MENUJU MAGELANG SATU

MAGELANG EKSPRES

JUMAT 21 AGUSTUS 2015

3

Kemendagri Tunggu Putusan MK Sikapi Calon Tunggal

foto: chandra yoga k/magelang ekspres

RAKOR. Panwaslu Kota Magelang selenggarakan Rakor Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih, Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Magelang 2015, dalam upaya meningkatkan kualitas pengawasan.

Panwaslu Bukan Mencari Kesalahan Tapi Memperbaiki Kesalahan

MAGELANG- Panwaslu Kota Magelang menggelar rapat koordinasi pengawasan pemutakhiran data pemilih, pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015. Kamis (20/8) di Hotel Borobudur. Rakor dihadiri oleh jajaran Panwaslu Kota Magelang, yaitu Panwascam dan PPL, yang mengkoordinasikan pengawasan pemutakhiran data pemilih. Dalam kegiatan tersebut disampaikan bahwa Panwalu dan jajarannya harus lebih meningkatkan pengawasan. Pengawasan tersebut tidak mencari kesalahan akan tetapi mem-

perbaiki kesalahan dan menyempurnakan data yang ada. “Imagenya Panwaslu tugasnya mencari kesalahan, hal tersebut tidak benar, karena fungsi pengawasan adalah untuk membenarkan data yang salah atau menyempurnakan data. Yang bertujuan agar proses berjalan dengan semestinya, yaitu data yang diperoleh valid dan kinerja dari jajaran KPU sebagai pihak yang memuktahirkan data juga juga berjalan dengan semestinya,” kata anggota Panwaslu Kota Magelang, Divisi SDM dan Kelembagaan, Sri Rahayu. Sri Rahayu menerangkan, dalam pengawasan pihaknya juga turut mengawasi dan mencermati data yang ada se-

lain mengawasi kinerja jajaran KPU. Termasuk memberi masukan agar data yang salah bisa diperbaiki. Salah satu contoh adalah terkait dengan data alamat tidak jelas dalam pemuktahiran data pemilih dari DP 4 yang tercantum RT 0 RW 0, setelah dicermati, ternyata kebanyakan pemilik nama alamat tidak jelas tersebut sudah meninggal dunia. “Panwaslu bekerja harus paham data juga, karena pengawasan yang terpenting adalah dari data hasil verifikasi di lapangan oleh jajaran KPU. Seperti temuan kami yang kemarin, data alamat tidak jelas ternyata yang bersangkutan sudah meningggal dunia, bila tidak dicermati maka bisa me-

nimbulkan masalah,” ungkap Sri Rahayu. Dalam rakor tersebut ditekankan, ke depan Panwaslu Kota Magelang, akan mengawal lebih dalam proses pemutakhiran data pemilih, hingga ditetapkan menjadi daftar pemilih tetap. “Dari DP 4 setelah dimuktahirkan akan menjadi daftar pemilih sementara, selanjutnya menjadi daftar pemilih tetap setelah dimuktahirkan kembali. Proses ini tentunya sangat panjang hingga mendekati pelaksanaan pemungutan suara Desember nanti oleh karenanya perlu pengawasan yang detail agar data pemilih valid dan tidak disalah gunakan,” pungkas Sri Rahayu.(cha)

KEMENTRIAN Dalam Negeri (Kemendagri) menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sebelum memutuskan langkah yang tepat bagi empat daerah yang sebelumnya ditunda pelaksanaan pilkadanya hingga 2017 mendatang, karena hanya diikuti satu pasangan bakal calon. Sikap tersebut diambil karena diketahui Rabu (19/8) kemarin, MK mulai menyidangkan permohonan pengujian undang-undang lima pemohon terkait Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota. Terutama terkait syarat minimal pilkada harus diikuti minimal dua pasangan bakal calon kepala daerah. Akibatnya, pillkada di empat daerah terpaksa diundur ke 2017. “Kami dan KPU tentunya sepakat menunggu putusan final MK yang bersifat final dan mengikat. Dasar putusan itu nanti digunakan apa merubah atau menambah Peraturan KPU,” ujar Mendagri Tjahjo Kumolo usai melantik pejabat Eselon III di lingkungan Kemendagri, Kamis (20/8). Meski masih menunggu, Tjahjo secara pribadi mengakui fenomena munculnya calon tunggal di empat daerah, bukan kesalahan pasangan bakal calon yang ada. Namun lebih karena kondisi politik yang terjadi di daerah. Karena itu Tjahjo berharap MK dapat dengan cepat memutuskan. Apalagi mengingat tahapan pilkada akan memasuki penetapan pasangan calon kepala daerah 24 Agustus mendatang. “Mudah-mudahan itu akan cepat diputuskan MK, sehingga hak konstitusional pasangan calon itu apa. Kalau KPU kan tetap ditunda di 2017 (pelaksanaan pilkada di empat daerah,red). Tapi sejumlah parpol ingin harus ada perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang, mengatasi fenomena calon tunggal,red). Tapi kami ingin menunggu dulu bagaimana pandangan MK,” ujar Tjahjo. Sebelumnya KPU kembali memperpanjang masa pendaftaran bakal calon kepala daerah di tujuh daerah, setelah muncul fenomena calon tunggal. Namun setelah diperpanjang, ternyata di empat daerah tetap hanya terdapat satu pasangan. Karena itu KPU memutuskan Pilkadanya diundur ke 2017. Ke empat daerah tersebut masing-masing Tasikmalaya (Jawa Barat), Blitar (Jawa Timur), Kota Mataram (Nusa Tenggara Barat), dan Kabupaten Timur Tengah Utara (Nusa Tenggara Timur) Atas keputusan tersebut, lima pemohon mengajukan pengujian undang-undang ke MK. Masing-masing Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana, anggota DPRD Kota Surabaya Syaifuddin Zuhri, Pengamat politik Effendi Gazali, Akademisi Univervitas Airlangga Surabaya Yayan Suryandaru, dan Muhammad Sholeh. Mereka menilai aturan syarat minimal pilkada harus diikuti dua pasangan bakal calon, bertentangan dengan UUD 1945. Dalam Pasal 18 diatur pelaksanaan pilkada yang penting tidak ditunjuk, namun dipilih. Sementara terkait jumlah syarat minimal harus diikuti dua pasangan tidak diatur. (gir/jpnn)


MAGELANG EKSPRES

MENUJU PENDOPO

JUMAT 21 AGUSTUS 2015

7

foto: lukman hakim/purworejo ekspres

PIMPIN. Plt Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, H Munawir saat memimpin sidang paripurna istimewa dan menghimbau masyarakat untuk sukseskan Pilkada 2015.

Masyarakat Diimbau Sukseskan Pilkada PURWOREJO - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, H Munawir meminta kepada seluruh masyarakat Purworejo untuk mensukseskan prosesi pemilihan bupati dan wakil bupati Purworejo yang bakal digelar serentak bersama dengan beberapa daerah lain di seluruh

Indonesia. Hal itu diungkapkannya saat memimpin rapat paripurna istimewa DPRD dalam agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke 70 Kemerdekaan RI melalui siaran televisi, di Gedung DPRD baru-baru ini. Turut menden-

garkan, Bupati, Wakil Bupati, FKPD, Wakil Ketua DPRD, semua SKPD dan instansi se Kabupaten Purworejo, tokoh masyarakat, dan tokoh ulama. “Kabupaten Purworejo termasuk salah satu dalam daftar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati yang akan di-

laksanakan serentak se Indonesia. Sesuai jadwal pemilihannya akan digelar pada Desember mendatang dengan rangkaian prosesnya yang telah dimulai,” katanya. Menurut Munawir, tentu dalam Pilkada peran seluruh masyarakat Pur worejo sangat penting baik di

dalam pelaksanaan pemilihannya, keamanan, dan kenyamanannya. Sehingga kesuksesan sebuah pelaksanaan Pilkada juga merupakan kesuksesan semua masyarakat Purworejo. “Kesuksesan proses Pilkada akan menjadi tolok ukur kedewasaan berdemokrasi di Kabupaten Purworejo serta

akan menentukan wajah Purworejo lima tahun mendatang,” tandasnya. Lebih lanjut Munawir mengajak seluruh komponen masyarakat Kabupaten Pur worejo untuk bahu membahu dalam mendukung suksesnya pemilihan kepala daerah yaitu Bupati dan Wakil Bupati.

“Kita semua berh a ra p d e n g a n s e mangat proklamasi Kemerdekaan pelaksanaan Pilkada dapat berjalan dengan lancar dan aman serta menghasilkan Kepala Daerah yang amanah dengan tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan,” harapnya. (luk)

Gemasaba Siapkan Strategi Pemenangan Nurul Budi Sasar Mahasiswa dan Pemilih Pemula PURWOREJO - Organisasi underbow PKB, G erakan Mahasiswa Satu Bangsa (G emasaba) Kabupaten Purworejo siap bergerak mensukseskan kandidat yang diusung koalisi PKB dan PDI P, yakni Hj Nurul Triwahyuni dan Budi Sunaryo Amd pada pemilihan bupati dan

wakil bupati Purworejo 2015 ini. Ketua Gemasaba Kabupaten Purworejo, Ahmad Syar if saat ditemui Pur worejo Ekspres, Kamis (20/8) mengemukakan, meski organisasi yang dipimpinnya masih relatif baru, namun ia yakin akan dapat memberikan kontribusi besar pada Pilkada mendatang. “Gemasaba memang masih sangat muda karena untuk Purworejo baru terbentuk awal tahun ini. Meski demikian, kemam-

puan bergerak kaderkader kami jangan diragukan. Pasalnya mayoritas kader Gemasaba sudah memiliki latar belakang aktivis pergerakan yang sudah berpengalaman mengorganisir massa,” kata Syarif. Lebih lanjut dikatakannya, beberapa waktu lalu jajaran pengurus telah mengkonsolidir diri kemudian melakukan pemetaan terkait strategi pemenangan dalam Pilkada mendatang. Menurutnya, pihaknya akan kon-

Ahmad Syarif

sentrasi menggarap kalangan mahasiswa serta pemilih pemula. “Potensi suara yang dapat didulang dari

sektor mahasiswa dan pemilih pemula jumlahnya sangat besar, bahkan pemetaan kami hampir mencapai 30 persen dari jumlah pemilih. Jika ini dapat digarap serius dengan memaksimalkan mesin organisasi, saya yakin pasangan Nurul dan Budi Sunar yo akan meraih kemenangan,” tandasnya. Menurut Syarif, salah satu strategi pemenangan yang musti dilakukan adalah pembagian segmen yang akan digarap selama

masa kampanye untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat. “Jika pengurus partai tentu wilayahnya jelas yakni menggerakkan mesin politik partai pada skala masyarakat yang lebih luas. Khusus untuk pemilih pemula dengan potensi suara yang sangat besar itu harus dikerjakan dengan fokus dan serius dengan strategi khusus oleh Gemasaba,” tandasnya. Syarif menambahkan, saat ini memang baru sebatas pemetaan

potensi dan wilayah fokus bidang garap yang sangat potensial untuk dikerjakan oleh kader-kader Gemasaba. Untuk bekerja turun kebawah, ia mengaku masih menunggu jadwal masa kampanye. “ Ka m i m e nu n g g u jadwal kampanye yakni setelah penetapan pasangan calon pada 24 Agustus mendatang. Setelah resmi memasuki masa kampanye, kami akan all out turun ke bawah untuk memenangkan kandidat kami,” katanya. (luk)


BUPATI PILIHAN Enyong

MAGELANG EKSPRES

Paska Penetapan, Berharap Kampanye Tetap Damai WONOSOBO - Empat Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo bakal meramaikan Pilkada Wonosobo, 9 Desember mendatang. Mereka adalah Maya Rosida-Eko yang diusung PDIP dan Partai Nasdem, Eko Purnomo-Agus Subagyo diusung PPP, Partai Golkar, Hanura, dan PKS. Pasangan selanjutnya ada Syarif AbdillahUsup Sumanang diusung PKB, PAN, Gerindra dan Demokrat. Satu pasangan calon lagi melalui jalur independen, SuhardiJoko Wiyono. Empat paslon tersebut bakal ditetapkan Senin, 24 Agustus besok di Kantor KPU Wonosobo. Waqih salah satu warga Desa Mlandi, Kecamatan Garung, Kapupaten Wonosobo berharap banyak, empat bakal calon tersebut bisa menerima hasil keputusan KPU. Dia berharap ke empatnya bisa maju ke pemilihan 9 Desember 2015 mendatang. “Tentunya ketetapan calon bupati dan wakil bupati Menjadi saat yang mendebarkan bagi tiap-tiap kontestan. Terutama saat pengambilan nomor urut. Tapi apapun keputusanya harus diterima,” kata pemuda berusia 32 tahun ini. Dia berharap, agar saat masa kampenye, mulai 27 Agustus hingga 5 Desember bisa berjalan dengan damai. “Meski tak dapat dipungkiri, perbedaan pandangan terhadap calon bupati dan wakilnya pasti ada. Tapi jangan sampai meretakan hubungan bermasyarakat,” harapnya. Setelah adanya masa kampanye tersebut, lalu akan ada masa tenang. “Selanjutnya, masa tenang dan pembersiahan alat peraga 6-8 Desember 2015,” kata Ketua KPU Wonosobo, Ngarifin Shiddiq, beberapa waktu lalu. Dari pasangan calon tersebut, berasal dari berbagai kalangan, di antaranya Maya Rosida merupakan Wakil Bupati Wonosobo, sedangkan Eko Prasetyo HW, merupakan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Wonosobo sekaligus Ketua Komisi C DPRD Wonosobo. Sedangkan, Syarif Abdillah adalah Sekretaris DPC PKB Wonosobo, dan sekarang menjadi anggota DPRD Provinsi Jateng, sedangkan H Usup Sumanang seorang perwira polisi berpangkat Kompol (Komisaris Polisi ) yang bertugas di Polda Jateng. Jika melihat peta kekuatan partai pendukung berdasarkan kursi yang ada di gedung DPRD Wonosobo, pasangan Maya-Eko didukung oleh 9 kursi PDIP dan 4 kursi Partai Nasdem, total 13 kursi, sedangkan pasangan Eko Purnomo–Agus Subagyo yang didukung empat partai, jika diakumulasi berjumlah 13 kursi, sedangkan pasangan Syarif-Usup memilki dukungan 19 kursi dari empat partai. (mil)

JUMAT 21 AGUSTUS 2015

Lindungi Pelaku Usaha Lokal WONOSOBO - Kepala daerah, baik yang kini menjabat, maupun hasil Pilkada Wonosobo 9 Desember mendatang, harus bersikap cerdik. Termasuk banyak siasat dan tidak mudah mengumbar izin-izin ke investor ataupun pelaku usaha dari luar. Hal ini dilakukan untuk melindungi pelaku usaha lokal dalam menghadapi perdagangan bebas. “Pemimpin jangan mudah mengumbar izin, perlu banyak siasat, pembuatan kebijakan perlu kajian yang tepat, agar pelaku usaha local bisa terlindungi, ” ungkap Komisoner KPPU Saidah Sakwan usai menghadiri FGD dengan pelaku usaha apotek di Pendopo Wakil Bupati, kemarin (20/8). Menurutnya, banyaknya persaingan usaha di Wonosobo baik antara pelaku usaha modern dengan tradisional akan memunculkan banyak persoalan apabila tidak disikapi secara tepat. “Banyak persaingan usaha akan membuka celah konflik di antara pelaku. Sehinga harus dicari upaya yang tepat agar usaha lokal tetap eksis. Namun, tidak menutup pintu bagi usaha dari luar masuk. Pemimpin harus mampu memahami dan mengambil kebijakan yang tepat, local wisdom atau kearifan lokal harus dipakai untuk menghadang gempuran pelaku bisnis besar,” ucapnya. Putri asli kelahiran Wonosobo yang pernah berkiprah sebagai anggota DPR RI di era Presiden Gus Dur tersebut menambahkan, ada cukup banyak laporan yang masuk ke KPPU terkait masalah persaingan usaha. Pemerintah harus bersikap melindungi dan mengayomi seluruh pelaku usaha yang ada. Namun di sisi lain pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk melindungi pelaku usaha lokal. “ Daerah memiliki kewenangan untuk melindungi pelaku usaha lokal. Tapi di sisi lain, para pelaku juga harus mampu meningkatkan pelayanan terhadap konsumen,” ucapnya. Berbagai kasus persaingan usaha sering mengemuka. Hersebut banyak terjadi di daerah-daerah di seluruh Indonesia, misalnya persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern. “ Dari segi harga, packing dan manajemen, pelaku usaha toko modern memang bisa memberikan pelayanan yang lebih baik. Namun pemkab harus melakukan advokasi terhadap mereka. Dan membuat kebijakan yang berpihak. Sehingga pelaku usaha kecil dan lokal tidak mudah tergilas,” ucapnya. Beberapa kebijkan yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah dalam melindungai pelaku usaha lokal dalam persaingan usaha, misalnya dengan menjalankan kajian serta penerapan terhadap zonasi lokasi usaha. Sehingga tidak berebut ruang. (gus)

SAIDAH SAKWAN foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

8


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.