MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
SENIN 24 AGUSTUS 2015
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000
Sengketa Pencalonan Bisa Melonjak Hari ini, KPU Tetapkan Calon JAKARTA - Masa pencalonan pilkada 2015 bakal berakhir hari ini. KPU di hampir seluruh daerah penyelenggara Pilkada bakal mengumumkan siapa saja pasangan calon kepala daerah yang berhak mengikuti Pilkada. Peluang bertambahnya daerah dengan calon tunggal masih terbuka, beriringan
dengan kemungkinan lonjakan sengketa pencalonan di Panwaslu. Hingga kemarin, dipastikan ada tiga daerah yang sesuai aturan harus tertunda pilkadanya hingga tahun 2017. Yakni, Kabupaten Blitar, Tasikmalaya, dan Tmor Tengah Utara. Satu daerah yang tadinya hanya ada satu calon, yakni Kota Mataram, berpeluang bisa mengikuti pilkada karena sengketa yang diajukan calon kedua ke Panwaslu dika-
bulkan. KPU harus menerima pendaftarannya dan memverifikasi persyaratan pasangan calon di Mataram. Sementara, untuk daerah lainnya, KPU memastikan peluangnya sama untuk menghasilkan calon kurang dari dua. Ketua KPU Husni Kamil Manik menjelaskan, potensi tersebut tidak hanya ada pada 80 daerah yang calonnya hanya dua pasang. “Bisa saja sembilan yang terdaftar seka-
rang, seperti di Pematang Siantar itu seluruhnya tidak memenuhi syarat,” terangnya. Menurut dia, penyebabnya bukanlah jumlah calon kepala daerah yang mendaftar. Melainkan, apakah pasangan calon dan timnya sudah menyiapkan semua persyaratan dengan benar. Dengan demikian, peluangnya masih sama antara daerah dengan dua, tiga, empat, atau lebih dari lima calon sekalipun.
Untuk daerah dengan pasangan calon kurang dari dua, se suai UU Pilkada KPU bakal membuka perpanjangan pendaf taran. Perpanjangan tersebut hanya berlaku bagi daerah yang pasangan calonnya sudah diverifikasi, bukan daerah yang sejak masa pendaftaran berakhir calonnya kurang dari dua. Dalam pasal 50 ayat (8) dan (9) UU nomor 8 Tahun 29015 Tentang Pilkada, tahapan pelaksa-
Tidur Menjadi Teratur
Apindo Anggap Tak Rasional
IBU Ainun (61) adalah salah satu dari sekian banyak orang yang mengeluh kesulitan tidur.Idealnya, kelelahan bekerja akan membuat Ibu empat orang anak ini tidur nyenyak. Kenyataannya, ia seringkali tidur larut sekali. Terlalu banyak memikirkan sesuatu berdampak pada kegelisahan yang membawa pada insomnia.Tubuh yang terlalu sering menerima angin, akan mudah sekali terserang penyakit semacam rematik dan asam urat. Penyakit tersebu tbukan hanya diderita oleh orang lanjut Ainun usia seperti ibu Ainun, tapi orang muda pun berpotensi terhinggapi. Hingga Ibu yang bekerja sebagai petani sawit ini mengaku sering merasa tersiksa manakala diserang rematik hingga lututnya terasa sakit, bahkan sulit untuk berjalan. Tentu saja, gangguan tersebut menghambatnya bekerja di kebun dan mengurus pekerjaan di rumah.Sejak tiga tahun lalu ibu yang tinggal di Longkali, Kabupaten Tanah Paseur Kaltim ini merasakan gangguan penyakitnya.Setiap bulan Bu Ainun rutin berobat ke Puskesmas setempat.Namun hasilnya begitu-begitu saja.Sebulan yang lalu, sang kakak menyarankannya mengkonsumsi POTRE KONENG secara teratur. Kabar baiknya, ia menuruti. “Mulanya saya tidak terlalu berharap pada khasiat barang ini.Namun, setelah dirasa pegal-pegal di kaki saya hilang setelah beberapa hari mengkonsumsinya, saya percaya,” ungkap ke hal 3
MAGELANG - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Magelang, Eddy Sutrisno menilai, pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan Pemkot Magelang tak realistis. Sebelumnya, Pemkot merencanakan tren kenaikan ekonomi hingga 6,77 persen pada kuartal IV tahun 2015. Target itu melebihi skala nasional sekarang ini, di mana pemerintah pusat hanya menargetkan 5,8 persen.“Target ekonomi Kota Magelang 6,7 persen itu tidak rasional. Saya katakan cuma mimpi dan angan-angan saja,“ kata Eddy, saat ditemui usai grand opening Hotel Safira, Kota Magelang, Sabtu (22/8).
foto:jpnn
ke hal 3
Alasan pernyataan itu, karena menurut Eddy, Kota Magelang memiliki populasi penduduk dan wilayah yang cenderung kecil. Ditambah lagi, akses ekonomi yang ada belum mampu menyamai daerah-daerah lain di kota besar. “Melihat kondisi itu, saya kira tidak rasional pasang target sedemikian besarnya. Dibanding daerah lain, kita ini produktivitasnya masih rendah,“ tuturnya. Mantan Anggota DPRD ini mencermati, adanya target yang terlalu tinggi justru menjadi beban kalangan pengusaha di Kota Magelang. “Lebih baik targetnya kecil tapi pencapaiannya tinggi, dari pada target tinggi tapi tidak bisa mencapainya. Kan malu itu,“ ucapnya. ke hal 3
Cegah Permainan Harga, Bareskrim Sebar Intel
Isyana Sarasvati Jarang ke Salon
ke hal 3
Kenaikan Ekonomi 6,77 % Hanya Mimpi
TESTIMONI
MEMPUNYAI wajah yang cantik, Isyana Sarasvati sukses menjadi idola baru di dunia hiburan saat ini. Gayanya yang natural tanpa polesan make up berlebih membuat siapa aja betah menatap dirinya berlama-lama. Banyak yang penasaran dengan rahasia dari kecantikan Isyana Sarasvati ini. Nyatanya, pelantun lagu T e t a p Dalam Ji w a i t u mengaku tak memiliki treatment
naan pilkada di daerah dengan calon kurang dari dua ditunda maksimal 10 hari. Kemudian, KPU setempat membuka kembali masa pendaftaran maksimal selama tiga hari setelah penundaan. “Dari ketentuan maksimal 10 hari itu, kami berencana menggunakan hanya tiga hari,” lanjut Komisioner 39 tahun itu. Rencana itu akan dibahas dalam rapat pleno KPU hari ini.
MELIMPAH. Panen bawang merah di sejumlah daerah melimpah, petani berharap pemerintah segera melakukan intervensi dengan menghentikan impor bawang.
Stop Impor Bawang! MELIMPAHNYA panen raya bawang di Kota Tegal, tidak selalu membawa kesejahteraan bagi petaninya. Sebab, selain hasil panen yang melimpah harga bawang menjadi merosot karena serangan hama hingga maraknya gempuran bawang impor. Kondisi tersebut, mengakibatkan petani mengalami kerugian dan terancam gulung tikar. Merosotnya harga bawang,
diungkapkan Said (60), petani bawang di Kelurahan Kalinyamat Kulon Kecamatan Margadana yang berharap pemerintah segera melakukan intervensi dengan menghentikan kran impor bawang dari luar negeri. Tujuannya, selain dianggap mampu menstabilkan harga bawang di pasaran, langkah tersebut setidaknya mampu mengembalikan modal yang sudah
dikeluarkan petani bawang. “Karena diserang ulat, harga bawang akhirnya ikut hancur. Terlebih lagi, banyaknya bawang impor semakin membuat kami rugi banyak,” ungkapnya kepada Radar Tegal, Minggu (23/8) kemarin. Terkait harga jual bawang, Said menuturkan, hingga saat ini hasil panen petani hanya dihargai Rp 4 ribu per kilogram ke hal 3
JAKARTA - Para kartel sembako sepertinya bakal merinding ketakutan. Pasalnya, Bareskrim menyebar personil atau intel untuk mengetahui kemungkinan adanya permainan harga sembako. Tidak hanya itu, lembaga yang dipimpin Komjen Budi Waseso rajin berkoordinasi dengan kementerian untuk mengetahui situasi perekonomian. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Brigjen Victor Simanjuntak menjelaskan, memang harga sembako di pasaran harus dipantau. Hal itu untuk mengetahui adanya kemungkinan kartel mempermainkan harga. “Kalau ada kelangkaan yang meningkatkan harga, maka harus diketahui, apakah karena permainan atau faktor lainnya,” paparnya. Tentunya, penyebaran per-
sonil ini dilakukan di berbagai lokas?i strategis. “Seperti, distributor, pasar dan supermarket. Tapi, Dia enggan menyebutkan secara spesifik dimana saja. “Semua harus dipantaulah,” jelas jenderal bintang satu tersebut. Yang utama, kepolisian harus mengetahui informasi terkait perkembangan situasi berbagai hal yang kemungkinan bisa menganggu stabilitas ekonomi. Hal tersebut tentunya agar bisa mencegah terjadinya ketidakstabilan negara. “Kami tentu tidak menginginkan kasus penimbunan sapi terulang kembali,” paparnya. Selain menyebar personil, Bareskrim juga berupaya menempuh jalan lain. Yakni, berkoordinasi dengan sejumlah kementerian terkait. Koordinasi ini tentunya menambah ke hal 3
Kisah Sunarto, Pedagang Martabak Beromzet Rp50 Juta per Hari
Pernah Jadi Pembantu, Kini Menjadi Bos Martabak Kesuksesan perantau asal Kabupaten Tegal tidak hanya para pedagang Warung Tegal (Warteg). Namun, pedagang martabak juga mampu sukses setelah merantau di kota besar. Siapakah dia? YERRY NOVEL, Tegal JIKA kita memasuki Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, pasti akan berdecak kagum. Yah, rumah di desa tersebut hampir semuanya berdiri megah. Dari sekian rumah megah,
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto:ist
MARTABAK. Sunarto, juragan martabak asal Lebaksiu, Tegal yang mamiliki omzet Rp50 juta per hari.
ada salah satu rumah yang hanya ditempati oleh seorang nenek tua. Nenek itu merupakan salah satu ibu dari seorang pedagang martabak yang sukses setelah merintis selama 26 tahun di kota perantauan. Adalah, Sunarto, 48. Pengusaha sukses yang hanya lulusan SD ini, merintis usahanya dari mulai berjualan gorengan keliling kampung. Setelah tidak ada kemajuan, akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti jejak saudaranya yakni berjualan martabak di Manado, Sulawesi Utara pada 1990. Kala itu, dia hanya sebagai pembantu pedagang martabak. Setelah lihay membuat
SENGKETA PENCALONAN BISA MELONJAK lha piye meneh
STOP IMPOR BAWANG ! kudune pemerintah tanggap
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
SENIN 24 AGUSTUS 2015
foto: heni agusningtyas/magelang ekspres
PROSESI. wisuda diikuti 5 anak yaitu Salsabila Coni Ika P, Dewi Puspitasari, Mutmainah, Nadia Oktavia Kurniasari, Zahra Farwania.
Ratusan Umat Islam Hadiri Tabliq Akbar
MAGELANG UTARA - Sebanyak 500 warga menghadiri Tabliq Akbar di masjid Jami’ Al Falah Ringinanom Walimatussafar Lil Hajj, yakni pengajian pemberangkatan Jamaah Calon Haji) 1436 H / 2015 M, sekaligus Wisuda Khataman
Alquran TPQ Al Falah, kemarin (23/8). Ketua Tamir H Sunarto SE mengatakan acara khataman dan pengajian perberangkatan haji dilakukan secara rutin dilaksanakan, namun pada tahun ini kegiatan di-
lakukan secara bersamaan. Dengan adanya wisuda kataman ini diharapkan anakanak termotivasi untuk terus mengaji dan belajar. “Alhamdulilah di TPQ Al Falah ini banyak anak-anak yang rutin datang mengaji,” terangnya.
Ketua panitian Anan Masruri menambahkan acara Walimatussafar ini bertujuan untuk mendoakan para calon jamaah haji agar diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah di tanah suci, pulang kembali ke Magelang
dalam kondisi sehat dan diberikan predikat oleh Allah sebagai haji mabrur. Memberikan pencerahan kepada (khususnya) jamaah calon haji dan umumnya kepada seluruh hadirin yang datang. ke hal 7
PHRI Waspadai Perang Tarif Merebaknya Hotel di Magelang MAGELANG SELATAN Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Magelang mulai mengkhawatirkan dampak merebaknya hotel-hotel di Kota Sejuta Bunga. Pasalnya, di wilayah yang hanya memiliki luas 18,12 kilometer, jika keberadaan hotel terus men-
KATA WARGA Peranan Walikota Magelang Sigit Widyonindito menyambangi tiap kampung di 17 kelurahan melalui kegiatan Mlaku-mlaku Tilik Kampung mendapat perhatian serius dari warga.
Kristiana (63), Pengusaha, Kota Magelang Saya berharap, dengan adanya kegiata Mlakumlaku Tilik Kampung aspirasi masyarakat bisa secepatnya terserap. Pemerintah bisa memberikan bantuan-bantuan terutama pada kalangan yang kurang mampu,
Hendri Lim, Pelatih Basket, Kota Magelang
Saya kira, kegiatan Mlaku-mlaku Tilik Kampung sangat bagus. Harapannya bisa langsung menampung aspirasi warga agar segera ditindaklanjuti,
Dinda (30), Swasta, Kota Magelang Harapan saya, ke depan Mlakumlaku Tilik Kampung tidak hanya melihat potensi ekonomi, pendidikan, kesehatan, tapi juga mencakup olahraga, karena di Kelurahan Panjang sangat potensi ada talentatalenta muda di berbagai bidang olahraga,” (wid)
jamur akan membuat pengusaha perhotelan melakukan perang tarif. Ketua PHRI Kota Magelang, Edy Hamdani mengatakan, dalam beberapa tahun belakangan berbagai hotel baru, baik budget maupun berbintang, terus bermun-
culan. Edy menyebut, saat ini sekitar 18 hotel kelas melati hingga berbintang yang tersebar di tiga kecamatan tersebut.”Dari jumlah itu terdapat lebih dari 23 ribu kamar. Ini kan sudah terlalu jenuh menurut perhitungan PHRI. Oleh karena itu, kami minta Pemkot Magelang segera pem-
batasan hotel baru,” katanya saat ditemui usai menghadiri Grand Opening Hotel Safira, Jalan Gatot Subroto, Kota Magelang, Sabtu (22/8). Ia menilai, fenomena itu terjadi akibat mudahnya mekanisme perizinan, terutama pendirian hotel baru. Pemkot dituding hanya memerhatikan aspek keun-
tungan berupa pundi-pundi pajak ketimbang dampak negatif merebaknya hotelhotel tersebut.”Sampai sekarang tidak ada pembatasan hotel meskipun jumlahnya sudah sangat banyak. Parahnya lagi, ini tidak diimbangi dengan objek wisata yang ada. ke hal 7
Mlaku-mlaku Tilik Kampung Periode Terakhir di Kelurahan Panjang, Magelang Tengah
Hasilnya Positif, Program ini Terus Berlanjut DI pengujung masa jabatannya sebagai Walikota Magelang Sigit Widyonindito menyempatkan untuk melaksanakan program ”Mlakumlaku Tilik Kampung” yang terakhir di tahun 2015. Minggu (23/8) pagi, Sigit bersama dengan puluhan pejabat Pemkot Magelang menyambangi perkampungan padat penduduk di Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah. Program Mlaku-mlaku Tilik Kampung ini dicanangkan oleh Walikota sebagai ajang untuk menyerap aspirasi masyarakat. Sebab, Sigit tak ingin hanya menerima laporan dari aparat kelurahan mengenai situasi dan kondisi perkampungan yang ada di wilayah Kota Sejuta Bunga tersebut. Namun, ia justru menginginkan agar aspirasi warga bisa langsung terserap, sehinga segera dapat ditindaklanjuti pemerintah.”Saya harap, tidak hanya saat ini saja, ke depan program ini terus berlanjut,” kata Sigit, di sela-sela acara itu, kemarin. Menurut Sigit, dari 17 kelurahan yang sudah disambangi dalam program tersebut, hingga kini hasilnya sangat positif. Banyak potensi RT dan RW, katanya, langsung ditanggapi dan ditindaklanjuti oleh SKPD terkait. ”Dari semua kelurahan yang sudah kita kunjungi hasilnya sangat positif. Yang jelas, kita melihat Kota Magelang ini sudah berubah jadi lebih maju, tertib, bersih, dan indah. Kegiatan blusukan ini juga jadi upaya untuk melihat
MENYAMBUT. Sejumlah warga Kelurahan Panjang, Magelang Tengah begitu antusias ingin bersalaman dengan Walikota Magelang, di sela tinjauannya Mlaku-mlaku Tilik Kampung ke kelurahan setempat, kemarin.
langsung kondisi kampung-kampung seperti apa. Ternyata masyarakatnya juga semangat,” ucapnya. Dari kacamata mantan Kepala DPU Kota Magelang ini, semua 17 kelurahan yang telah dikunjungi ratarata sudah menampilkan kebersihan yang luar biasa. Hal itu terlihat dari banyaknya sentra kampung organik, bank sampah, lingkungan yang bersih dan tertata rapi, masyarakat yang guyub, dan potensi
positif lainnya.”Saya bangga dengan kondisi masyarakat seperti sekarang ini. Pelan-pelan nanti kita tingkatkan lagi. UMKM di sini (Kelurahan Panjang) juga sangat potensial, makanya tadi saya langsung arahkan Diskoperindag untuk mencatat keluhan para pelaku UMKM melalui kegiatan ini,” jelas Sigit. Ia menilai, banyaknya prestasi pada sektor ekonomi, seperti baru-baru ini Kota Magelang meraih penghargaan
Smart City Perekonomian se-Indonesia, kata Sigit, tidak lepas dari peran pelaku usaha kecil rumahan. Meski begitu, ia tak ingin langsung jemawa dan puas dengan penghargaan tertinggi di skala nasional tersebut.”Kota Magelang mampu meraih kota terbaik Smart City dan Ekonomi Terbaik di Indonesia. Ini juga ada andil para pelaku usaha kecil, sehingga kita dapat meraih penghargaan bergensi skala nasional ini.,” tuturnya. (humas pemkot/adv)
Makanan Olahan dan Kerajinan Tumbuhkan Perekonomian KELURAHAN Panjang, Kecamatan menghasilkan produk makanan olahan k Magelang Tengah, Kota khas Kota Magelang. Magelang punya andil beKetua RW 06 Kelur sar dalam raihan rentetan rahan Panjang Teguh m penghargaan bergengsi di mengatakan, mayoritas w Kota Magelang. Sebab, di warganya memiliki pek kawasan pusat Magelang kerjaan sebagai buruh s ini, terdapat aneka potensi serabutan. Akan tetapi, d yang dominasinya merudengan bantuan tang pakan industri rumahan. gan kreatif ibu rumah ta Selain kampung organik, tangga, kesejahteraan kelu di wilayah RW 06 Keluluarga yang ada di kamp rahan Panjang ternyata pung setempat semakin be ber lewat tangan kreatif para Ketua RW 06 Panjang, bertambah.”Pendapatan ibu rumah tangga, mampu otomatis bertambah, kareTeguh
na tidak hanya suami, para istri juga mencari peluang usaha yang bisa mengangkat ekonomi keluarga masing-masing. Walapun tidak terlalu besar, tapi peran mereka sangat membantu,” kata Teguh, kemarin. Kreativitas para ibu rumah tangga, sebut Teguh, sangat beragam. Mulai dari kerajinan makanan olahan seperti roti, pukis, dan getuk. Selain itu, masyarakat juga masih getol menggerlapkan kampung organik dan pemanfaatan limbah dijadikan kerajinan tangan.”Hasil sampah diolah menjadi kerajinan semisal tas, vas, pot, bunga, mainan anak, peralatan
CMYK
rumah tangga. Pasarnya cukup lumayan, bahkan ada yang tembus impor,” tutur Teguh. Menurutnya, dari sekian banyak aktivitas industri yang digarap kalangan ibu rumah tangga itu masih bersifat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sehingga perlu penambahan pelatihan dan pembinaan dari Pemkot Magelang. Pihaknya mendukung penuh upaya Walikota Magelang, Sigit Widyonindito menggelar acara Mlaku-mlaku Tilik Kampung sebagai langkah terjun langsung ke masyarakat. Menurut dia, masyarakat memperoleh keuntungan dengan adanya program tersebut. Sebab warga bisa lang-
sung menceritakan kepada kepala daerah apabila ada kesulitan maupun persoalan yang menyulitkan mereka.”Saya pribadi merasa bangga dapat kunjungan dari Walikota Magelang. Begitu juga dengan masyarakat sini (Panjang) sudah mempersiapkan sejak awal. Kami harap, potensi di Kelurahan Panjang bisa ikut terangkat,” tuturnya. Teguh mengungkapkan, peranan Pemkot Magelang sudah sangat baik. Bahkan, acapkali proses pendistribusian dan penjualan hasil UMKM di wilayahnya dibantu pemerintah. (humas pemkot/adv)
CMYK
KABUPATEN MAGELANG
SENIN 24 AGUSTUS 2015
MAGELANG EKSPRES
8
Calhaj Berangkat Tetap Sesuai Jadwal Dua Terdakwa Narkoba Dibebaskan Kepengurusan an visa yang di beberapa daerah mengalami kemunduran diperkirakan tidak akan terjadi untuk Kabupaten Magelang. Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Magelang, Ahmad Rosyidi mengatakan, hingga saat ini Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Tengah tidak memberikan informasi kemunduran
Visa Tidak Mundur MUNGKID - Keberangkatan jamaah calon haji (calhaj) asal Kabupaten Magelang dipastikan tetap sesuai jadwal. Kepengurus-
MANASIK . Calon jamaah haji Kabupaten Magelang saat melakukan manasik haji beberapa waktu lalu.
jadwal pemberangkatan ataupun penundaan visa. “Insya Allah kita (Kabupaten Magelang) tetap berangkat seperti jadwal semula. Biasanya, sebelum berangkat, visa sudah diserahkan ke jamaah haji,” jelas Ahmad. Dia menambahkan, pengurusan visa secara resmi diurusi langsung oleh Kanwil Jateng. Pihaknya hanya
menunggu dan memfasilitasi para calon jamaah. “Yang ngurusi resmi dari Kanwil Jateng. Terakhir, 5 hari yang lalu, saya dapat informasi bahwa visa sudah clear,” katanya. Terkait keberangkat haji, kata dia, pihak Kanwil Jateng sempat merubah jadwal sekitar setengah bulan yang lalu. Namun demikian, Kabupaten Magelang tidak terke hal 7
foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
MUNGKID - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Mungkid akhir pekan kemarin membebaskan terdakwa atas dugaan kasus narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). Dalam putusan yang diberikan, Ketua Majelis Hakim, Sulistyanto menyatakan, terdakwa tidak terbukti bersalah sesuai dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Adapun terdakwa atas kasus yang dipersidangkan tersebut, yakni Edi Hari Arwanto (53), warga Kecamatan Mungkid. Pria tersebut, sesuai keterangan dalam dakwaan JPU Juhanta, ditangkap Tim Polda Jateng di rumah tinggalnya, 12 Februari lalu. Di saku celananya, polisi menemukan bungkus plastik
tempat rokok berisi dua paket sabu-sabu dalam paket plastik klips transparan serta satu paket ganja dalam paket plastik klips transparan. Proses penangkapan dan keberadaan barang bukti tersebut dibenarkan enam saksi yang dihadirkan dalam persidangan oleh JPU. Masing-masing, Imam Santoso, Purnomo, Sarwoko, Budi Raharjo, Riyono Budi Suwito, Alif Tabah Nurrochim dan Asep Iswahyudi Rahman selaku Ketua Pim Polda Jateng. Namun, semua kesaksian itu dimentahkan oleh para saksi meringankan dari kuasa hukum terdakwa. Antara lain, saksi Deni Irawan yang melihat proses penangkapan dari kolam berjarak sekitar tujuh ke hal 7
Habitat Hewan Langka Rusak MEIKO SURYA P
Berlatih Keras, Buahkan Hasil ATLET Binaraga Meiko Surya Putra merasa puas membawa nama daerahnya, meski hanya mampu membawa pulang medali perunggu dalam ajang kejuaraan Binaraga Porwil III Dulongmas di Gedung Serba Guna Kota Magelang, Sabtu (22/8) lalu. Atlet binaraga asal Kabupaten Magelang ini hanya mampu menempati peringkat ketiga, dibawah binaragawan asal Pekalongan dan binaragawan Temanggung yang menepati posisi pertama dan kedua. Apalagi untuk mengikuti ajang ini ia hanya diberikan waktu selama waktu tiga bulan saja persiapan dan menurutnya itu sangatlah singkat. Namun atas upaya kerasnya, pemuda kelahiran Kutoarjo, 28 Mei 1981 ini terbukti mampu mengalahkan rival-rival lain yang lebih senior di kelasnya, yakni di kelas 60 kilogram. Terlebih Meiko juga mengaku, dirinya adalah atlet pemula yang baru pertama kali mengikuti ajang atau kejuaraan binaraga. “Bagi saya ini tantangan besar. Sebelumnya tidak ada persiapan matang untuk ikut ajang ini. Saya hanya diberi kesempatan waktu tiga bulan untuk bersiap diri. Tapi tetap saya ucapkan terimakasih kepada beberapa pihak, utamanya tim dan pelatih yang telah mendukung. Ini adalah akhir dari serius berlatih sehingga mampu mebuahkan hasil,” urainya. Diceritakan Meiko, selama tiga bulan persiapan dirinya sangat giat berlatih. Bahkan tak hanya itu ia juga sangat disiplin dalam menjaga pola m a kan sehari-hari serta istirahat teratur. Sebelumnya, M e i k o memang sudah rutin berolahraga, khususnya fitness. Ia sangat suka jenis olahraga yang dapat membesarkan otot itu ke hal 7 foto: nur imron rosadi/magelang ekspres
MUNGKID - Kebakaran yang melanda lereng Gunung Merbabu dinyatakan telah padam oleh Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb). Pemadaman tersebut berhasil dilaksanakan berkat kerjasama berbagai pihak, seperti komunitas relawan, gabungan kelompok tani, BPBD, Damkar, TNI, dan lainnya. Kepala Seksi Wilayah II TNGMb, San Andre Jatmiko mengatakan, meski sudah padam, namun pihaknya masih terus standby untuk mengantisipasi sisa-sisa api yang berpotensi terbakar. “Sementara api sudah terkondisi berkat kerja keras tim. Sisa-sisa kebakaran sudah kami padamkan. Tapi, kami terus standby sampai me-
mang benar-benar api tidak lagi membakar,” kata Andre. Dia menyebutkan, akibat peristiwa kebakaran kemarin, vegetasi dan habitat hewan langka di Merbabu rusak. Selain itu, kawasan yang terbakar menjadi rawan erosi tanah karena tanamannya hilang. “Akibatnya, cadangan air untuk warga lereng Merbabu juga terancam karena kebakaran ini,” imbuh Andre. Adapun habitat asli hewan langka yang rusak, kata dia, yakni elang jawa. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya ke depan berencana memulihkan kawasan sebelumnya dengan konservasi. Dia menambahkan, sebelumnya, hingga Jumat (21/8)
siang, kebakaran hutan sudah menjalar di kawasan hutan yang berada di enam desa di dua kecamatan. “Enam desa itu yakni Desa Banyuroto, Wonolelo, Pogalan, Pulunggunung di Kecamatan Sawangan. Sementara Desa Genikan dan Kenalan di Kecamatan Pakis,” urainya. Terdapat empat tim yang dikerahkan untuk memadamkan api tersebut. Mereka melakukan pemadaman dengan peralatan manual, seperti cangkul, sabit, dan alat pemotong rumput. Teknik pemadamannya yaitu dengan menggunakan ranting dan juga mencangkul tanah di sekitarnya agar api tidak merembet dan menyebar. ke hal 7
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
PENAMPILAN. Tari prajuritan dari Desa Purwosari, Kecaman Secang, Kabupaten Magelang tampil pada awal acara Gebyar Seni Budaya, kemarin (23/8).
DI SISI LAIN, Penyebab p a s t i k e b a k a ra n l e re n g Gunung Merbabu Rabu (19/8) kemarin hingga saat ini belum diketahui. Pihak Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) berencana melakukan investigasi dan evaluasi terkait hal tersebut. Kepala Seksi Wilayah II TNGMb, San Andre Jatmiko menjelaskan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menerapkan UU Kehutanan Nomor 41 tahun 1999. “Hasil investigasi akan digunakan untuk penegakan
aturan. Jika memang ada orang yang sengaja membakar, akan dijerat UU Kehutanan No 41 tahun 1999,” kata Andre, kemarin. Sesuai dengan UU tersebut, kata dia, pelaku pembakaran terancam denda Rp1,5 miliar dan kurungan 5 tahun penjara. “Yang pasti, untuk saat ini api sudah bisa dipadamkan. Evaluasi dan investigasi akan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti musibah kebakaran yang terjadi Sejak Rabu (19/8) hingga Sabtu ke hal 7
Sistem Tumpang Sari Lebih Menguntungkan DUKUN - Petani sayuran dan palawija di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang memilih metode tumpangsari. Tujuannya, untuk memaksimalkan hasil panen. Metode bercocok tanam semacam ini juga untuk meminimalisasi serangan hama pertanian.“Pada musim kemarau seperti ini, risiko gagal panen justru semakin besar. Dengan metode tumpangsari, kerugian akibat gagal panen salah satu jenis tanamannya dapat tertutupi hasil panen jenis lain,” kata Rohmad (50), salah satu petani di wilayah tersebut. Dalam menanam menggunakan sistem tumpangsari dirinya merasa untung. Kare-
na, dalam menanam lebih irit lahan. Misalnya dalam satu sawah di tanam, kembang kol, tomat, cabai dan yersi. Saat ini harga tomat ditingkat petani hanya Rp400/ kg. Sedangkan cabai keriting dikisaran Rp30.000 hingga Rp35.000. Untuk harga cabai rawit dikisaran Rp40.000 Menurutnya, hama tanaman pada musim kemarau ada ber macam-ma cam. Diantaranya ulat, kaper dan kutu daun yang menyerang semua jenis tanaman. Dengan tumpangsari, bisa menekan kerugian. Kalau salah satu gagal, yang lain ke hal 7
Gebyar Seni Budaya Angkat Potensi Seni SECANG - Untuk mengangkat potensi kesenian warga, Kecamatan Secang mengadakan gebyar seni budaya. Ada empat desa yang menampilkan keunggulan keseniannya. Gebyar seni budaya baru tahun ini diadakan di kecamatan tersebut. Camat Secang, Iwan Agus Susilo mengatakan, gebyar seni budaya merupakan salah
satu bentuk pembinaan, pengembangan dan pelestarian kesenian tradisional. “Hampir semua desa di Kecamatan Secang mempunyai kesenian, kenapa tidak diperkenalkan. Dengan adanya gebyar ini masyarakat Secang jadi tahu jika banyak kesenian yang dimiliki di kecamatannya, “tuturnya. Dengan adanya acara itu
Renovasi Jembatan Penghubung Dusun Jumbleng dan Klegok Terealisasi
Sempat Tertunda Setahun, Disuntik Dana Desa Anggota Koramil 20/Salaman Kodim 0705/Magelang bersama tokoh masyarakat dan warga Dusun Jumbleng bahu membahu membuat jembatan, kemarin (23/8). Jembatan ini menghubungkan jalan antara Dusun Jumbleng dengan Dusun Klegok Desa Sriwedari Kecamatan Salaman. HENI A, Salaman SELAMA ini, sebelum direnovasi, jembatan tersebut adalah jembatan yang terbuat dari kayu. Karena termakan usia dan sering
Investigasi Penyebab Kebakaran
Gunung Merbabu Sudah Padam
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
ANGGOTA. Koramil Salaman bantu warga perbaiki jembatan yang menghubungkan Dusun Jumbleng dab Dusun Klegok.
dilalui kendaraan roda empat, maka lama-kelamaan kondisi jembatan menjadi rapuh. Tetapi kini dibeton. Panjangnya 7 meter, lebar 3 meter dan tebal 20 centimeter. Sebenarnya perbaikan jembatan tersebut sudah diusulkan setahun lalu. Tapi, baru bisa terealisasi tahun ini. Kondisi awal jembatan ini terbuat dari kayu karena sering dilalui kendaraan roda empat dan juga usianya sudah cukup lama sehingga mengalami kerapuhan. untuk itulah masyarakat sekitar mengusulkan pada acara rapat desa Penundaan tersebut karena faktor biaya. Dengan adanya musyawarah masyarakat dan adanya bantuan dari dana desa tahun ke hal 7
CMYK
diharapkan kesenian rakyat tetap lestasri. Termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mempertahankan kebudayaan. “Tariantarin tersebut juga banyak yang mengambarkan jika dengan semangat perjuangan kita dapat mengusir para penjajah,”kata Iwan. Lebih lanjut Titik Parwiyanti, ke hal 7
foto: rohman dwi/magelang ekspres
TANAM. Bercocok tanam menggunakan tumpang sari.
PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen
SENIN 24 AGUSTUS 2015
Eceran Rp 3.000
Aksi Free Style Meriahkan Becak Santai Acara Dibludaki Peserta PURWOREJO- Becak Santai yang digelar Kodim 0708 Purworejo dalam rangka HUT ke-70 Kemerdekaan RI berlangsung semarak, Minggu (23/8) pagi. Sebanyak 191 tukang becak nonmesin se-Kabupaten Purworejo tampak antusias dalam kegiatan yang mengambil lokasi start-finish di Alun-alun Purworejo dengan menempuh rute sekitar 3 Km tersebut. Dalam kesempatan itu, Komandan Kodim 0708 Purworejo Letkol Czi Tommy Arief Susanto SIP bersama Bupati Puworejo Drs H Mahsun Zain MAg, Kapolres Purworejo AKBP Th Arsida Septiana SH, dan Sekda Purworejo Tri Handoyo MM serta sejumlah SKPD turut mengayuh serta menaiki becak disaksikan ratusan pengunjung Car Free Day dan masyarakat umum. Tidak hanya itu, seluruh peserta dan penonton pun dibuat terkagum-kagum dengan aksi free style becak yang disuguhkan sejumlah tukang becak di sela-sela pembagian ratusan doorprize. “Saat pendaftaran kemarin ada sekitar 80 abang becak
yang mendaftar, pada pelaksaan ternyata yang datang berjumlah 191 becak,” ungkap Dandim Letkol Czi Tommy Arief Susanto SIP. Menurut Dandim, selain untuk menyemarakkan Dirgahayu Kemerdekaan RI, Becak Santai yang digelar bersama FKPD ini sekaligus guna menunjukkan kepada masyarakat tentang indahnya berbagi dalam kebersamaan. Menurutnya, semua peserta mendapat hadiah, mulai kaos hingga 4 sepeda, serta televisi dan sejumlah barang elektronik. “Ada dua momen dalam kegiatan ini, pertama yaitu indahnya kebersamaan. Jadi tukang becak ini tidak merasa sendiri, mereka juga diperhatikan para stakeholder, baik Pemkab, Kodim, maupun Polres. Adapun yang kedua, ini adalah momen untuk berbagi,” jelasnya. Lebih lanjut Dandim berharap, kebersamaan dan persatuan yang ditunjukkan oleh ratusan tukang becak tersebut dapat terus terjaga demi mewujudkan Purworejo yang kondusif, aman, dan tenteram. ke hal 11
foto: eko sutopo/ purworejo ekspres
MEMUKAU. Aksi free style becak tampil memukau di hadapan ratusan penonton usai Becak Santai Kodim di Alun-alun Purworejo, kemarin.
Cabor Futsal Rebut Medali Emas
PERTANIAN
Target Medali Tak Tercapai
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
SALURAN IRIGASI. Bendung Kedung Putri Desa Trirejo Kecamatan Loano, salah satu bendungan yang bakal dimaksimalkan untuk mencukupi kebutuhan air bagi apra petani di Kabupaten Purworejo.
PURWOREJO - Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya atlit-atlit Pekan Olah Raga Wilayah Kedu Pekalongan dan Banyumas (Porwil Dulongmas) III Jawa Tengah belum berhasil memenuhi target berupa perolehan enam medali emas. Informasi yang berhasil dihimpun Purworejo Ekspres, dari 30 Cabang Olah Raga (Cabor) yang dipertandingkan, kontingen Kabupaten Purworejo berhasil mem-
peroleh 5 emas, 17 perunggu dan 24 perunggu. Medali emas terakhir disumbangkan dari cabor futsal. Padahal cabor futsal sebenarnya merupakan cabor yang tidak diunggulkan oleh KONi Kabupaten Purworejo. Dalam partai final, tim futsal Kabupaten Purworejo bertanding melawan Banjarnegara. Sempat tertinggal 3-1 pada babak pertama, tim futsal Purworejo mampu bangkit dan melesatkan empat gol pada babak kedua. Sehingga mampu unggul 5-3. Hingga peluit panjang tanda
berakhirnya ditiup sang wasit skore tidak berubah sehingga Kabupaten Purworejo berhasil menyabet medali emas. Kemenangan tersebut disambut gembira oleh para pemain, pelatih dan offisial dengan melakukan sujud sukur di lapangan futsal kompleks SMA Taruna Nusantara Magelang. Ketua KONI Kabupaten Purworejo, Drs Joko Manto Ispratowo mengaku sangat senang dengan perolehan tim futsal. Ia mengacungi jempol perjuangan atlet-atlet futsal yang ke hal 11
Produksi Sampah Meningkat Usai Karnaval
Petani Kesulitan Air, ESDM Maksimalkan 54 Bendung PURWOREJO - Memasuki musim kemarau tahun 2015 ini, Dinas Pengairan Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Purworejo bekerja keras memaksimalkan potensi pengairan yang ada di Kabupateun Purworejo. Kepala Dinas Pengairan dan ESDM Ir Susanto SP I saat dimintai konfirmasi mengungkapkan, pihaknya mulai menggilir irigasi 54 bendung di seluruh wilayah. Usaha itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air petani yang masih menanam tanaman padi. ke hal 11
PENDIDIKAN SMP N 19 Purworejo Juara Nasional
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
SAPU. Petugas kebersihan tengah menyapu alun-alun Purworejo.
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
BERFOTO. Tim Futsal KONI Purworejo berfoto bersama ketua KONI usai berhasil meraih medali emas di ajang Porwil Dulongmas III di Kota Magelang.
PURWOREJO- Prestasi membanggakan berhasil diraih oleh SMP Negeri 19 Purworejo di tingkat nasional. Dalam lomba tata kelola keuangan 2015 yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu, SMP N 19 menyabet juara 3 dari peserta se-Indonesia. Kepala SMPN 19 Purworejo, Daryanto, mengatakan, berdasarkan hasil penilaian, pengelolaan keuangan sekolahnya memenuhi kriteria juri, yakni mengedepankan prinsip ekonomis, efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas, keadilan, kejujuran dalam pengelolaan dan pengendalian. Capaian ini pun semakin menambah daftar prestasi yang pernah diperoleh sekolah. Pasalnya, sebelumnya sekolahnya sering digunakan untuk studi banding dari luar kabupaten maupun luar provinsi lantaran inovasinya dalam membuat laboratorium matematika, IPS, dan Pancasila. “Kali ini Kami maju sebagai duta Jawa Tengah. Prestasi ini berkat dukungan keluarga besar warga sekolah kami,” ucapnya, kemarin. Dijelaskan, pihaknya memberikan paparan lomba pada 14 Agustus 2015 di Jakarta dengan mengenakan pakaian adat Jawa Bagelenan. Pada kesempatan itu pihaknya menjelaskan alur pengelolaan keuangan di
ITULAH suasana kemeriahan Jalan Sehat Pungut Sampah Warga Kelurahan Kledung Karangdalem, Kecamatan Banyuurip Purworejo, Minggu (23/8) pagi. Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Voli RT 4 RW 2 Kledung Karangdalem dalam rangka memeriahkan HUT Ke-70 Kemerdekaan RI itu dikemas dengan cara unik dan mendidik. Jalan sehat yang biasanya hanya digelar sewajarnya untuk memperebutkan
ke hal 11
ke hal 11
PURWOREJO - Tumpukan sampah menjadi pemandangan rutin usai perhelatan akbar puncak karnaval pembangunan yang dilaksanakan Sabtu (22/8). Berbagai jenis sampah meruah di jalanan yang menjadi rute utama karnaval. Dan Alun-alun merupakan kawasan yang paling banyak meninggalkan sampah sampai-sampai petugas kebersihan mengakhirkan pekerjaannya2 Pantauan Ekspres, Minggu (23/8) pagi, puluhan tenaga kebersihan dari DPU Purworejo mengumpulkan sampah yang berserak di sepanjang lapangan. Kepulan asap debu muncul mengikuti gerak angin aki-
bat ayunan sapu petugas. “Sebenarnya kemarin kami sudah lembur sampai pukul sembilan mas. Tapi saking banyaknya, pekerjaan itu tidak selesai dan dirampungkan pagi ini,” ujar Joko, salah seorang petugas. Jenis sampah yang mendominasi adalah plastik serta sisa-sisa ornamen karnaval dari peserta. Tidak sekedar di ruang terbuka, selokan yang mengelilingi alun-alun pun menjadi lokasi sampah sementara. “Karnaval tahun lebih ramai dibanding tahun lalu, begitupun dengan sampahnya, jauh lebih banyak,” tambahnya. ke hal 11
Cara Warga Kledung Karangdalem Maknai HUT RI
Jalan Sehat Pungut Sampah untuk Peduli Lingkungan Puluhan anak tampak membawa bendera merah putih plastik di tangan kanannya, sementara tangan kirinya menenteng sebuah kantong plastik berukuran jumbo. Menempuh rute sepanjang lebih kurang 1 Km mereka punguti setiap sampah yang didapati di sepanjang jalan perkampungan. Raut riang pun terpancar pada wajah-wajah bocah itu ketika mendapati sampah berukuran besar. Sesekali mereka harus berlari dan berebut dengan teman lainnya untuk mengambil sampah dan memasukkan dalam kantong yang dibawa. EKO SUTOPO, Purworejo
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
PUNGUT SAMPAH. Puluhan warga Kledung Karangdalem melakukan aksi jalan sehat pungut sampah meriahkan HUT RI, kemarin.
Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung
SENIN 24 AGUSTUS 2015
ECERAN Rp3.000
Pengembangan Liyangan Diusulkan Rp2,8 Miliar
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
DIKEMBANGKANG. Situs Liyangan di Dusun Liyangan menjadi salah satu situs yang akan dikembangkan oleh Pemkab Temanggung.
KATA MEREKA Harus Lebih Baik Musim panen raya tembakau kali ini cuacanya sangat mendukung. Terik matahari cukup untuk mengeringkan tembakau dalam waktu sehari. Dengan demikian kualitas tembakau sangat baik. Sehingga petani berharap harga tembakau tahun 2015 ini lebih baik dibanding tahun lalu. Tahun lalu di awal musim panen raya cuacanya tidak c s seperti saat ini. Maka dari itu haM r rapan kami harga tembakau lebih t b baik dari tahun lalu.Jangan ada l permainan p harga. h
Terkait Tata Niaga TEMANGGUNG – Setiap memasuki musim panen raya tembakau, mayoritas petani tembakau di lereng Gunung Sindoro, Sumbing dan Prau di Kabupaten Temanggung selalu dihantui perasaan was-was. Terutama pada harga yang tidak pernah menentu. Petani selalu menjadi korban tataniaga tembakau yang tidak punya aturan pasti. Kondisi ini membuat
anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) DPRD, Nanang Hadullah angkat bicara. Menurutnya, tataniaganya saat ini rantainya sangat panjang. Sehingga, mengaikbatkan petani tidak bisa menikmati harga seperti yang diharapkan. “Dari dulu hingga sekarang belum ada perubahan. Tataniaga tembakau yang tejadi saat ini sangat merugikan para petani,” katanya kemarin. Menurutnya, dengan tata niaga
saat ini bukan petani yang diuntungkan. Melainkan, pedagang yang bisa meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Pedagang seakan tidak pernah melihat jerih payah petani selama musim tanam hingga panen. “Perjuangan petani tak kenal lelah. Bahkan sebagian besar petani berani mengambil modal dengan bunga yang cukup tinggi untuk bercocok tanam tembakau. Jika tataniaga tembakau tidak dibenahi, selamanya petani akan
Hartono (25), Petani tembakau foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
RAMAI. Kendati pasokan sayuran cukup susah, namun kondisi pasar pagi di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung selalu ramai penjual dan pembeli, kemarin (23/8).
Harga Cabai Setan Tembus Rp55 Ribu Beras Naik Rp500, Telur Rp2 Ribu foto:kodim 0706 for temanggung ekspres
Jaring Jago Bola, Gelar Dandim Cup KALORAN - Untuk menjaring bibit-bibit pemain bola berbakat di teritorial Komando Distrik Militer (Kodim) 0706 Temanggung, Kodim setempat menggelar turnamen sepak bola junior U-12 Dandim Cup 2015 di lapangan Desa Gandulan Kecamatan Kaloran. Rencananya turnamen sepak bola ini akan digelar hingga tiga hari kedepan. Dandim 0706 Letkol Kav Zubaedi saat membuka turnamen tersebut mengatakan, turnamen itu juga untuk mengairahkan kembali dunia persepakbolaan yang saat ini sedang terpuruk. Selain itu, lanjutnya, turnamen ini juga sebagai bentuk kepedulian TNI AD kepada seluruh aspek komponen masyarakat melalui bidang olahraga. “Ini bukti kepedulian kami terhadap masyarakat, bangsa dan negara. Di saat kondisi sepak bola negeri ini sedang terombang ambing, kami tetap menggelar turnamen ini,”katanya. Dandim berharap kepada para peserta untuk menjadi jagoan sepak bola berkualitas dimana pun bertanding. Jangan menjadi ayam sayur atau jago kandang. ke hal 3
ke hal 3
menjadi korban,”katanya. Untuk itu katanya, Pemkab Temanggung perlu mengambil langkah khusus terkait dengan tata niaga itu. Sebab bagaimanapun juga roda perekonomian masyarakat Temanggung sangat tergantung dari hasil tembakau. “Harus ada langkah khusus. Sehingga petani bisa menikmati hasil panen sebagaimana mestinya,” terangnya. Atas dasar alasan tersebut, pihaknya ke hal 3
PDAM Manfaatkan Mata Air Sigandul
Kami sa-ngat berharap harga tembakau saat ini sama b sseperti 2011. Rata-rata tembakau ta harga-nya di atas h Rp100 ribu per kiloR gram. Cuaca tahun g ini hampir sama in de-ngan tahun 2011 lalu. Selain 2 itu kualitas it juga hampir ju ssama. (set)
TANDING. Dua tim bola bertanding seru.
ngan pembuatan jalan baru tersebut memudahkan wisatawan akan berkunjung ke situs zaman Mataram Kuno tersebut. Selain pembuatan jalan, di juga akan dibangun museum untuk menyimpan benda-benda temuan. “Tidak hanya akses jalan saja. Kami juga sudah mengajukan pembangunan museum. Saat ini pemkab sedang fokus mencari lahan yang cocok untuk pembangunan museum. Untuk anggaran pembangunannya dari Pemprov Jateng,”terangnya. Ia berharap dengan pembangunan jalan dan museum tersebut nantinya Liyangan menjadi salah satu objek wisata unggulan di Temanggung. Karena Situs Liyangan ada kaitannya dengan Borobudur, terutama kehidupan sosial pada waktu itu. “Butuh waktu yang tidak sedikit untuk menguak situs Liyangan. Harus dilakukan secara bertahap,” tutupnya.
Didesak Orbitkan Perda Mbako
Abidin (30), Petani Tembakau
KODIM
TEMANGGUNG – Pemkab Temanggung akan mengelontorkan Rp2,8 miliar untuk pengembangan situs Liyangan di Dusun Liyangan Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo. Wakil Bupati Temanggung Irawan Prasetyadi mengatakan, Liyangan merupakan salah satu situs purbakala. Situs ini menyimpan banyak sejarah Temanggung di ribuan tahun silam. Untuk itu perlu ditangani dengan serius agar sejarah Temanggung bisa terkuak. Untuk pengembangan tersebut, pihaknya saat ini tengah mengajukan dana sejumlah itu. Penggunaanya untuk pembebasan tanah membuat akses jalan ke kompleks situs. Ia mengatakan kalau pengajuan anggaran tersebut disetujui DPRD, maka pembebasan tanah dilakukan pada 2016. “Memang baru akan kami ajukan. Tapi ini merupakan bukti keseriusan pemkab dalam mengembangkan Situs Liyangan,” terangnya. Wabup menuturkan, de-
TEMANGGUNG - Harga sejumlah komoditas sayuran dan kebutuhan pokok lainnya mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena stok dari komoditas tersebut minim. Dari pantauan koran ini
di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, kenaikan harga bahan pangan terlihat pada komoditas beras, cabai, dan telur. Beras naik rata-rata Rp500 per kilogram, yakni dari sebelumnya Rp8.500-9.000 per kilogram, saat ini dijual Rp9.000-9.500 per kilogram untuk kualitas medium. Bahkan harga beras
ini sudah mengalami kenaikan sejak sebulan lalu. Sedangkan untuk harga telur naik rata-rata Rp2.000 per kiligram. Dari semula Rp20.000 per kilogram menjadi Rp 22.000. Kenaikan harga telur terjadi dalam sepekan terakhir. “Dari peternaknya harganya sudah naik. Mereka saat ini ke hal 3
TEMANGGUNG – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Agung Temanggung, akan memanfaatkan mata air Sigandul di Desa Tlahab Kecamatan Kledung. Namun, PDAM tidak akan melakukan pengeboran mendalam untuk mengambil mata air tersebut. “Kami tidak akan melakukan pengeboran di sumber mata air tersebut. Kami hanya akan mengambil air yang sudah keluar dari sumbernya saja,” kata Direktur PDAM Tirta Agung Temanggung, Edy Sucahyo, kemarin. Sebagaimana diketahui, mata air Sigandul ini ditemukan para pekerja bangunan yang saat itu sedang melakukan pengeboran untuk pemasangan tiang pancang pembangunan jembatan Sigandul awal tahun 2015. “Mulai saat itu air keluar dari sumbernya,”terangnya. Ia menuturkan berdasarkan penelitian geolistrik LIPI, jika dimanfaatkan mata air tersebut debitnya bisa mencapai 71 liter per detik. Kondisi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat. Ia yakin, pemanfaatan sumber air tersebut tidak akan meng-
ganggu sumber air lain di sekitarnya. Karena pihaknya tidak akan melakukan pengeboran lebih dalam untuk mengambil air dari sumber tersebut. “Saya yakin tidak akan mengganggu mata air lainnya. Sebab kami hanya memanfaatkan air yang keluar saja. Debit air yang keluar secara alami sudah cukup,”katanya. Ia berharap dengan adanya tambahan sumber air itu, nantinya pelayanan air PDAM Tirta Agung terhadap pelanggan bisa lebih maksimal. “Memang baru rencana. Tapi kami yakin dengan adanya tambahan dari mata air Sigandul ini akan bisa mencukupi kebutuhan pelanggan sepanjang tahun,” harapnya. Ia menambahkan, saat ini PDAM telah memiliki 21 sumber mata air. Dari jumlah itu telah mengalami penurunan debit hingga 30 persen. “Setiap kali memasuki musim kemarau seperti saat ini, debit air pasti mengalami penurunan. Harapan kami jika mata air Sigandul sudah bisa dimanfaatkan. Sehingga akan mengurangi penurunan debit air pada musim kemarau,”harapnya lagi. (set)
Petani Perlahan ‘Muak’ dengan Traktor dan Pupuk Kimia
Kesuburan Tanah Terjaga, Hemat Biaya Menjaga kesuburan tanah, bukan perkara yang mudah bagi petani. Mereka harus berhati – hati saat mengunakan pupuk dan peralatan pertanian lainnya. Sebab kesuburan tanah akan berkurang, jika pengunaan pupuk kimia dilakukan secara berlebihan dan pengolahan tanah selalu dilakukan dengan peralatan modern. SETYO WUWUH, Selopampang TEKNOLOGI modern yang selama ini digunakan sebagian petani di Desa Gambasan Kecamatan Selopampang Temanggung memang sudah sangat meringankan beban para petani dalam mengolah tanah. Namun lambat laun
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
BAJAK SAWAH. Petani di Desa Gambasan Kecamatan Selopampang kembali mengunakan kerbau untuk membajak sawah mereka.
adanya teknologi itu juga berdampak negatif pada tingkat kesuburan tanah. Tidak hanya itu, zat-zat kimia yang terkandung dalam pupuk kimia ternyata juga menyumbang dampak negatif. Zatzat kimia tersebut sedikit demi sedikit menumpuk, menempel di tanah. Hal ini juga sangat mempengaruhi kesuburan tanah. Bagi petani yang sudah mulai sadar dengan hal-hal itu, saat ini sebagian petani telah kembali beralih mengunakan kerbau untuk membajak sawahnya. Sebab jika mengunakan traktor, selain harus mengeluarkan anggaran yang lebih besar, polusinya juga sangat mempengaruhi kesuburan tanah. “Awalnya saya selalu mengunakan kerbau, setelah ada traktor saya beralih ke traktor. Tapi ternyata hasil panen mengalami penurunan. Kalau dulu saat mengunakan kerbau dari 2.000 meter ke hal 3
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK
CMYK
WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo
SENIN 24 AGUSTUS 2015
ECERAN Rp3000
PENDIDIKAN
300 Bunda PAUD Dilatih Senam Gemari WONOSOBO – Sedikitnya 300 bunda PAUD se-Kabupaten Wonosobo dilatih melakukan senam gemar makan ikan (gemari) di Resto Ongklok, Bugangan, Wonosobo, kemarin. Tujuannya, agar bunda PAUD bisa mengajarkan kepada anak didiknya untuk bisa malakukan senam tersebut. Sebab, pada perayaan harlah Himpaudi rencananya akan digelar senam gemari oleh pendidik dan anak-anak PAUD se Kabupaten Wonosobo di Stadion Kalianget. “Ini merupakan agenda harlah Himpaudi yang ke 10,” kata Ketua Himpaudi Kabupaten Wonosobo, M Paimin, disela-sela pelatihan senam gemari, kemarin. Menurutnya, senam yang dicetuskan oleh pendidik di Kabupaten Wonosobo ini akan dilakukan secara serentak se nasional. ke hal 11
MUSIK
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
SIMULASI. Polisi menghalau massa yang semakin bringas dalam simulasi pengamanan kota di Alun-alun Wonosbo, Sabtu (22/8).
Ada Kecurangan, Massa Rusak Pagar Pendopo foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
ROCK. Bupati Kholiq Arif turut menyumbangkan suara dalam konser Rock Merdeka.
Konser Rock Dukung Kabupaten Ramah HAM WONOSOBO- Gelaran Konser Rock Merdeka yang dihelat Pemkab Wonosobo bersama Wonosobo Rock Community (WRC) dan Desk Wonosobo Ramah HAM (Hak Asasi Manusia), Sabtu (22/8) malam berlangsung semarak. Ratusan penonton, yang sebagian besar anak muda memadati Taman Kartini dan sekitarnya untuk menyaksikan konser tersebut. Menurut ketua penyelenggara, Agus Dwi Haryanto, yang juga pentolan WRC, beberapa grup band rock lokal Wonosobo seperti Kowangan, CongRock, Rigby, Grup Menceng dan LaCessa maupun luar Wonosobo seperti Bhalak Band dari Semarang dan Gasax Band dari DIJ ikut tampil memeriahkan konser yang memasuki tahun kedua ini.
WONOSOBO- Langkah antispasi terhadap potensi anarkis Pilkada 2015 di Kabupaten Wonosobo diperagakan anggota Polres Wonosobo. Pada simulasi sistem pengamanan kota ( sispamkota) yang dihelat di alun-alun setempat, Sabtu (22/8), Polres mengambil skenario anarkis di depan Kan-
tor KPUD Wonosobo, Pendopo Bupati, Pusat pertokoan, dan Perbankan. Pada awal simulasi, diperagakan kampanye calon bupati dan wakil bupati yang memanas dan berujung bentrokan. Disamping itu, kisruh juga terjadi di lokasi pemungutan suara di sebuah TPS. Karena, ada warga yang
tidak puas, perihal tidak diperkenankan mencoblos. Kemudian dilanjutkan upaya penghadangan terhadap kertas suara oleh sejumlah massa di tengah jalan. Seluruh aksi tersebut berhasil diredam aparat kepolisian. Berikutnya, aksi massa muncul pada ke hal 11
Preteli Baliho Tak Bayar Pajak WONOSOBO- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menurunkan puluhan baliho bakal calon bupati dan wakil bupati Wonosobo yang dipasang tidak bayar pajak serta melanggar lokasi pemasangan. Baliho yang diamankannya hasil menyisik dari tiga kecamatan, yaitu Selomerto, Leksono dan Garung. “O p e ra s i p e m b e r s i ha n baliho liar sudah kita agenda secara rutin. Namuan untuk baliho paslon (pasangan calon) kita targetkan tanggal 24 Agustus nanti sudah bersih,” ungkapnya Kasatpol PP dan Linmas Wonosobo, Faisal
Rodjul Buntoro, kemarin. Menurutnya, operasi akan terus dilakukan dengan sasaran baliho liar yang dipasang sembarangan serta tidak bayar pajak retribusi. “ Dasar hukum kita jelas. Yaitu, Perda No 11 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah. Di pasal 9 ayat 1 itu jelas pemasangan baliho dan alat peraga harus mendaptkan izin dari dinas terkait,” bebernya. Diakui, pihaknya mengamankan sejumlah baliho liar dari empat paslon yang akan berlaga dalam pilkada 2015. Namun masih cukup banyak baliho paslon yang melang-
gar aturan belum bisa ditangani lantaran posisinya sangat susah untuk dicopot. “ Untuk mencopot baliho besar di pinggir jalan bukan perkara mudah. Sebab dibutuhkan tenaga dan juga peralatan yang memadai. Sejauh ini Satpol PP kurang tenaga dan peralatan khusus,” imbuhnya. Seluruh baliho yang disitanya masih diamankan di gudang. Apabila pemilik tidak melakukan pengambilan selama waktu yang telah ditentukan maka barang tersebut akan dimusnahkan.
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
ke hal 11
TUNJUKAN. Pihak Satpol PP menunjukan baliho yang dicopot.
ke hal 11
Gagasan !! Mengemas Edu-Tourism Wonosobo MIMPI dan keinginan HA. Kholiq Arif selaku Bupati Wonosobo untuk memiliki Museum Sejarah Peradaban Jawa patut diacungi jempol. Realita, banyak situs-situs peninggalan budaya Jawa yang berawal dari masa kejayaan HinduBudha dapat ditemukan di Wonosobo. Gagasan monumental untuk menggali dan mengungkap lebih dalam peninggalan budaya dapat menjadi kado indah bagi masyarakat Wonosobo khususnya kalangan pendidikan dan wisata di masa purna baktinya. Prof Dr Kusnin Asa MA, arkelog Universitas Diponegoro Semarang Arintoko, S.Pd dalam buku Dieng The History dan Islam Kultur Jawa yang dikarang bersama HA Kholiq Arif mengatakan bahwa Wonosobo adalah pusat peradaban Jawa sejati. Di Wonosobolah peradaban masyarakat Jawa berawal dan berkembang hingga masa-masa kejayaan Hindu-Budha di seluruh Pulau Jawa. Pembangunan museum yang sedang berjalan kira mulai sekarang harus ditangkap dalam sebuah gagasan brilian. Museum sebagai ruang sejarah akan menjadi magnet bagi kalangan pelajar, mahasiswa, dan para peneliti dan peminat sejarah, atau dapat dikatakan sebagai wisata pendidikan atau Edu-tourism. Wisata yang dimaksud bukan kegiatan yang mensyaratkan tempat rekreasi atau hiburan yang menojolkan kegembiraan saja. Wisata tersebut lebih menonjolkan unsur pendidikan, yang disebut dengan istilah edu-tourism. Wisata pendidikan adalah program perjalanan wisata supaya wisatawan dapat terlibat langsung dalam pengalaman belajar di tempat itu (Rodger, 1998). Wisata tersebut bertujuan memadukan konsep pendidikan dengan hiburan sehingga wisatawan merasa nyaman dan terhibur ketika berkunjung ke tempat tersebut. Upaya menjadikan Museum Peradaban Jawa sebagai obyek wisata edu-tourism tidak harus berdiri sendiri. Pasalnya wisata itu bisa dikelola dengan lebih baik, menggabungkan potensi keindahan alam Dieng, kecantikan Gunung Prau dan Sikunir, keunikan tari Lengger, ke hal 11
Oleh
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
KHIDMAT. Warga Dusun Kliwonan menggelar upacara bendera susulan, kemarin (23/8).
Gaul Boleh Tapi Jangan Urakan Dusun Kliwonan Gelar Upacara Susulan
mengajak seluruh pemuda Kliwonan untuk menjadi
pemuda yang maju. ke hal 11
WONOSOBO – Meskipun momentum hari kemerdekaan 17 Agustus telah lewat, hal tersebut tidak menyurutkan tekad warga Dusun Kliwonan, Desa Karangluhur, Kecamatan Kertek untuk menggelar upacara bendera di lapangan olahraga gelora dusun. Upacara yang digelar, Minggu (23/8) pagi tersebut, dihelat layaknya upacara 17-an. Semua itu diprakarsai pemuda serta aparat desa setempat yang mewajibkan semua warga untuk hadir atas komando dari masing-masing RT. “Ini merupakan upaya untuk selalu mengisi kemerdekaan dengan penuh semangat dan menghormati para pejuang. Sekaligus sebagai bukti rasa syukur atas kemerdekaan,” kata Kades Karangluhur, Wahyu Hermawan. Dalam amanat kades selaku pembina upacara, Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018
CMYK
2
MENUJU MAGELANG SATU
MAGELANG EKSPRES
SENIN 24 AGUSTUS 2015
Alat Peraga Jadi Kewenangan KPU Pendukung Calon Diimbau Tidak Ikut Memasang MAGEL ANG- KPU Kota Magelang memastikan kampanye pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015, tidak akan ada penempelan alat peraga kampanye secara sembarangan, termasuk di fasilitas umum dan pohon peneduh. Sebab, pengadaan dan pemasangan alat peraga akan diatur oleh penyelenggara pemilu tersebut. “Melalui regulasi yang baru, pe-
nyediaan dan pemasangan alat peraga kampanye pada Pilkada kali ini akan difasilitasi oleh KPU. Pemasangan alat peraga kampanye tersebut berada dilokasi yang ditentukan dan sesuai dengan peraturan, dimana pada pemilu sebelumnya hal tersebut dilakukan oleh masing-masing perserta pemilu.,” kata anggota KPU Kota Magelang Divisi Sosialisasi, Singgih Harjanto. Pengadaan dan pemasangan alat peraga kampanye yang difasilitasi oleh KPU yaitu baliho 3 perpasangan calon, spanduk 2 x 17 kelurahan, dan umbul-umbul 10 x 3 keca-
matan. Termasuk bahan kampanye flyer dan brosur 41 ribu lembar per pasangan calon, panflet dan poster 9550 perpasangan calon. Untuk alat peraga kampanye seperti baliho, spanduk dan umbul-umbul pemasangan dilakukan oleh KPU sedangkan untuk bahan kampanye flyer, brosur dan panflet pihak KPU menyerahkannya kepada masingmasing peserta kampanye. Isi dan desain diserahkan kepada masingmasing peserta pemilu. Meskipun demikian, Singgih tidak menampik bila pada prakteknya nanti, kemungkinan terdapat pema-
sangan atribut kampanye yang dilakukan oleh tim sukses atau pendukung yang diletakan di tempat yang dilarang.“Alat peraga kampanye disediakan dan dipasang oleh KPU, dengan desain dari perserta pemilu, namun untuk bahan kampanye yang juga disediakan oleh KPU, nantinya diserahkan kepada peserta pemilu. Yang menjadi masalah, bisa jadi tim pendukung juga turut memasang bahan kampanye seperti flyer, brosur dan panflet, jangan sampai hal itu ditempel di tempat terlarang seperti pohon, fasilitas umum, bangunan cagar budaya
dan lain-lain,” ungkap Singgih. Singgih menambahkan, bila terjadi hal seperti itu yang akan tercoreng namanya adalah peserta pemilu yang bersangkutan, meskipun yang memasang adalah pendukungnya.“Jangan sampai hal itu terjadi, karena masyarakat akan menilai bahwa hal itu merupakan pelanggaran.Yang secara tidak langsung akan membuat jelek citra peserta pemilu itu sendiri. Oleh karenannya diimbau tertib tidak memasang atau menempel bahan kampanye selain KPU,” imbuh Singgih. (cha)
KPU Lakukan Sinkronisasi Data Pemilih MAGELANG-Setelah melaksanakan Coklit, KPU Kota Magelang melaksanakan Rapat Koordinasi Sinkronisasi Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran pada pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015 Minggu (23/8). Kegiatan tersebut dihadiri oleh yang dihadiri oleh PPK dan PPS Se- Kota Magelang. Ketua KPU Kota Magelang Basmar Perianto Amron menyampaikan bahwa pentingnya komunikasi yang terbuka antara PPK, PPS dan KPU Kota Magelang dalam melaksanakan kegiatan tersebut, proses pemutahiran data pemilih termasuk di dalamnya proses coklit berakhir pada 19 Agustus dan setelah pelaksanaan coklit tentu ada sinkronisasi daftar pemilih hasil pemutakhiran. D i ha ra p k a n d a l a m pelaksanaan ini bisa berjalan dengan seefisien mungkin. “Kami harapkan semua berjalan dengan lancar, meskipun begitu kami tetap mengantisipasi bila ada hal-hal yang tak diinginkan,” ujarnya. Divisi Pemutakhiran
Data dan Daftar Pemilih Iwan Dono Indarto juga menambahkan agar sinkronisasi d at a - d at a t e r s e b u t bisa terselesaikan hari ini (kemarin). “Sinkronisasi data pemilih harus sudah selesai hari ini, biar kami bisa melanjutkan ke tahapan berikutnya,” ujarnya. Disebutkan, penyusunan daftar pemilih hasil pemutahiran dijadwalkan 20-26 Agustus. Dilanjutkan rekapitulasi daftar pemilih hasil pemutahiran ke PPK 27-29 Agustus. Rekapitulasi daftar pemilih hasil pemutahiran tingkat kecamatan 30-31 Agustus. Rekapitulasi daftar pemilih hasil pemutahiran tingkat Kota Magelang untuk ditetapkan sebagai daftar pemilih sementara (DPS) 1-2 September. Penyampaian DPS kepada PPS 3-9 September. Pengumuman dan tanggapan masyarakat terhadap DPS 1 0 - 1 9 S e p t e m b e r. Perbaikan DPS 20-25 September. Rekapitulasi DPS hasil perbaikan tingkat kelurahan d a n p e n ya m p a i a n nya beserta DPS hasil perbaikan kepada
foto: ist
RAKOR. KPU Kota Magelang melaksanakan Rapat Koordinasi Sinkronisasi Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran pada pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015 Minggu (23/8).
PPK 26-28 September. Rekapitulasi DPS hasil perbaikan tingkat
kecamatan 29-30 September. Rekapitulasi DPS ha-
sil perbaikan tingkat Kota Magelang untuk ditetapkan menjadi
DPT 1-2 Oktober. Penyampaian DPT kepada PPS 3-12 Okto-
ber dan pengumuman DPT oleh PPS 12-9 Desember. (rilis)
CMYK
MENUJU MAGELANG SATU
MAGELANG EKSPRES
SENIN 24 AGUSTUS 2015
3
ILUSTRASI
Dana Kampanye Dibatasi Maksimal Rp9,5 Miliar
DUA tim kampanye pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Purbalingga 2015, menyepakati batasan dana kampanye yang dapat digunakan selama masa kampanye maksimal Rp9,5 miliar. Masa kampanye tersebut akan dimulai 27 Agustus hingga 5 Desember mendatang. Kesepakatan itu dilakukan setelah tim pemenangan paslon H Tasdi SH MM dan Dyah Hayuning Pratiwi SE B Econ, serta tim pemenangan H Sugeng SH MSi dan H Sutjipto SH mengikuti rapat koordinasi di Alua KPU Purbalingga, Sabtu (22/8) lalu. Rapat
koordinasi tersebut, juga dihadiri oleh Polres Purbalingga, Kantor Kesbang Purbalingga, Satpol PP Purbalingga, PanwasluPurbalingga,sertapihakterkait. Dalam rapat tersebut, sempat terjadi tarik ulur antara kedua tim pemenangan dalam jumlah maksimal dana kampanye. Sebelumnya, sempat disepakati maksimal dana kampanye sejumlah Rp 11,45 miliar. Namun, setelah dilakukan penghitungan ulang, akhirnya disepakati maksimal dana kampanye Rp 9,5 miliar. “Jumlah dana kampanye tersebut, adalah dana maksimal yang bisa
digunakan dalam kampanye. Jadi, dana kampanye paslon boleh di bawah Rp 9,5 miliar, tetapi tidak boleh lebih,” ujar Anggota KPU Purbalingga Divisi Kampanye, Hukum dan Pencalonan Sukhedi SAg kepada Radarmas, seusai rapat. Sukhedi juga mengakui, meski sudah diberikan batasan, di lapangan masih terbuka kemungkinan tim pemenengan paslon melanggar kesepakatan tersebut. “Untuk laporan dana kampanye itu sangat tergantung dari kejujuran dari tim pemenangan paslon,” imbuhnya. Dalam rapat koordinasi tersebut,
juga kembali disampaikan hasil rapat koordinasi di tingkat provinsi. Yakni, paslon, diperbolehkan mendirikan posko di setiap desa. Jumlah sekretariat di tingkat kabupaten, kota, kecamatan, desa dan kelurahan masing-masing satu unit. Selain itu, paslon juga diperbolehkan memasang atribut foto paslon dan nama sekretariat. Paslon juga masih diperbolehkan menggunakan mobil branding, untuk sarana sosialisasi kepada masyarakat di masa kampanye. Sebatas, yang dipergunakan bahan kampanye, sesuai dengan ketentuan yang ada. (tya/bdg)
Balon Serahkan Daftar Kampanye MAGELANG - Seluruh pasangan balon walikota dan wakil walikota Magelan sudah menyerahkan daftar kampanye kepada KPU setempat. Hal tersebut terkait dengan juru kampanye yang dihadirkan dalam pelaksanaan kampanye masing-masing peserta Pilkada.“Peserta pemilu sudah menyerahkan daftar kampanye, bersamaan dengan berkas pendaftaran. Pentingnya daftar kampanye tersebut salah satunya adalah untuk mengetahui juru kampanye yang diundang.
Karena bisa jadi terdapat tokoh nasional atau tokoh partai yang turut mengisi kampanye peserta Pilkada Kota Magelang,” ucap Ketua KPU Kota Magelang, Basmar Perianto Amron. Menurut Basmar, juru kampanye yang dihadirkan harus sesuai dengan daftar yang diserahkan, meskipun terdapat toleransi bila terdapat perubahan wajib memberitahukan kepada KPU dan Panwaslu. “Sebenarnya tidak berbicara juru kampanye
dari tokoh nasional atau lokal, tetapi bila perubahan harus disampaikan kepada KPU dan Panwaslu. Bila tidak disampaikan hal tersebut merupakan pelanggaran, karena juru kampanye yang dimaksud tidak terdaftar,” ungkap Basmar. Terkait dengan jadwal kampanye, menurut Basmar tidak ada jadwal resmi dari KPU. Untuk kampanye rapat umum yang mengundang banyak masa hanya diperbolehkan diadakan sekali, yang rencananya
diadakan pada masa akhir kampanye “Kampanye kali ini diatur langsung oleh peserta pemilu, yang berkoordinasi antar peserta pemilu untuk mengatur jadwal kampanye, sehingga tidak ada jadwal resmi dari KPU. Adapun yang wajib dilakukan oleh peserta kampanye adalah mendapat izin dari kepolisian dan surat tembusan kepada KPU Kota Magelang terkait pelaksanaan kampanye tersebut,” tutur Basmar.(cha)
MAGELANG EKSPRES
MENUJU PENDOPO
SENIN 24 AGUSTUS 2015
7
PMII: Sebaiknya NU Netral Dalam Pilkada Purworejo PURWOREJO - Organisasi Masyarakat (Ormas) keagamaan terbesar di Kabup at e n Pu r w o re j o, Nahdlatul Ulama sebaiknya netral dalam k o nt e k s p e m i l i ha n bupati dan wakil bupati tahun 2015 mendatang. Hal itu diungkapkan ketua PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Purworejo, Mu h a m m a d A r i f i n k e p a d a P u r w o re j o Ekspres, Jumat (21/8). Menurutnya netralitas NU sangatlah penting mengingat kader-kader NU juga terdistribusi secara menyeluruh ke sejumlah partai. “NU seharusnya mampu mengayomi semuanya. Bukan berpihak kepada salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati,” kata Arifin. Meski demikian, p a ra p e n g u r u s N U secara personal tidak masalah jika ikut serta menjadi salah satu tim sukses. Namun ia berharap agar atribut organisasi tidak dibawa-bawa guna menjaga kemurnian perjuangan organisasi. “Dengan membawa simbol organisasi kedalam politik praktis, menurut kami itu
akan menjadikan p e ra n N U m e n ja d i k e rd i l . S e ha r u s n ya mampu menjadi penetralisir ketika nantinya terjadi konflik, tapi ketika secara organisatoris NU menentukan dukungan ha l i t u t i d a k a k a n terwujud karena Nu nantinya justru bakal menjadi bagian yang berkonflik,” tandasnya. Lebih lanjut dikatakannya, ungkapan ini hanya semacam harapan kepada para elit NU di kepengurusan cabang Purworejo. Karena ia mengakui secara organisasi relasi NU dengan PMII lantaran kesamaan ideologi. “Namun jika para pengurus NU memiliki cara pandang lain ya silahkan. Itu bagian dari hak mereka,” tandasnya. Arifin menambahkan, akhir-akhir ini pihaknya melihat ada upaya untuk membawa NU secara organisasi untuk mendukung salah satu pasangan calon. Keadaan ini membuat kalangan muda NU juga prihatin. “Cara berpolitik NU mestinya tidak seperti itu. Cukup kader-kader NU yang sudah terdistribusi saja yang bermain. Tidak perlu gerbong massa NU ini diarahkan kepada salah satu pasangan calon,” tandasnya. (luk)
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
MENDUKUNG. Forum Komunikasi Pedagang Pasar Baledono (FKPPB) bakal mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati kedepan yang mau memperjuangkan pedagang pasar dan memiliki solusi untuk segera membangun bangunan pasar Baledono yang telah dua tahun terbakar.
FKPPB Bakal Dukung Paslon Bupati Yang Peduli Pasar PURWOREJO - Forum Komunikasi Pedagang Pasar Baledono (FKPPB) bakal mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati kedepan yang mau memperjuangkan pedagang pasar dan memiliki solusi untuk segera membangun bangunan pasar Baledono yang telah dua tahun terbakar. Koordinator FKPPB, Muhammad Rasyid mengemukakan, bagi
para pedagang siapapun yang mampu meyakinkan dan memiliki program yang jelas terkait pasar bakal didukung. Jika program terkait dengan pasar tidak jelas, tentu berat meraih simpati dari para pedagang. “Permintaan ini sangatlah wajar karena kami telah dua tahun lebih terlantar dan berjualan dilokasi yang tidak nyaman tanpa ada kejelasan bagaimana
nasib kami kedepan. Tentu harapan kami kepada pemimpin yang nantinya terpilih harus memperhatikan nasib kami,” kata Rasyid, kemarin. Lebih lanjut dikatakannya, FKPPB berharap visi misi para calon yang berkaitan dengan pasar nantinya dapat disosialisasikan secara gamblang kepada para pedagang. Sehingga para pedagang memiliki alasan yang
kuat dalam menentukan pilihannya. “Yang jelas pasar Baledono ini adalah poros ekonomi masyarakat Purworejo. Jika pasar nantinya terbangun ekonomi masyarakat juga akan sehat, karena dari pasar inilah ribuan jiwa masyarakat Purworejo menggantungkan hidupnya,” kata Rasyid. Rasyid menambahkan, saat ini pihaknya belum menentukan
pilihan kepada siapakah dukungan ini akan d i b e r i k a n . Na mu n yang jelas, secara politis nantinya pihak FKKPB akan menentukan sikap. “Karena saat ini kami belum mengerti visi misi para pasangan calon berkaitan dengan pasar Baledono. Jika visi misi mereka jelas dan realistik tentu kepada merekalah dukungan ini akan kami berikan,” katanya. (luk)
OP Mantab Praja Candi Siap Amankan Pilkada PURWOREJO - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Purworejo AKBP Theresia Arsida Septiana SH menegaskan, pihaknya siap mengamankan jalannya pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati (Pilbup) Purworejo 2015 secara maksimal. Pengamanan ini akan dilakukan melalui Operasi (OP) Mantab Praja Candi dengan mengerahkan seluruh kekuatannya.
“Pengamanan akan kami lakukan secara maksimal agar Pilbup dapat berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan persoalan,” katanya, akhir pekan lalu. Dalam rapat lintas sektoral yang dihadiri Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg, Dandim 0708 Purworejo Letkol CZI Tommy Arief Susanto, perwakilan Kejaksaan Negeri (Kejari) serta
KPU dan Panwas selaku penyelenggaran Pilbub di daerah, Kapolres Arsida juga mengaku akan memaksimalkan peran Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang melibatkan Polres, Kejaksaan dan Panwas untuk menangani berbagai kasus tindak pidana Pilbup. “Persoalan sekecil apapun harus ada penyelesaian secara jelas, agar tidak mengandung pertan-
yaan di masyarakat,” tandasnya. Arsida juga berharap kepada warga masyarakat yang akan mengikuti pesta demokrasi pilbup agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. “Pada saatnya nanti kami juga akan menggelar simulasi pengamanan Pilbup, dan boleh disaksikan masyarakat umum,” tandasnya. Pada kesempatan itu
Bupati Mahsun Zain berharap agar semua pihak dapat menahan diri dalam menghadapi Pilbup. “Jangan sampai kegiatan demorasi ini dicederai oleh halhal yang tidak semestinya. Jangan saling menjelek-njelekkan karena akan menumbuhkan benih berpecahan. Lebih baik saling beradu visi dan misi sehingga mendapat simpati masyarakat,” jelasnya. (luk)
BUPATI PILIHAN Enyong
MAGELANG EKSPRES
SENIN 24 AGUSTUS 2015
8
Bupati Terpilih Diharap Pro HRC WONOSOBO - Menanggapi momentum kontestasi demokrasi yang telah di depan mata, Bupati Kholiq Arif yang hampir melewati dua kali menjabat bupati telah beberapa kali menyampaikan kata-kata perpisahannya pada masyarakat umum. Selain di even resmi yakni pada resepsi malam puncak kemerdekaan, juga disampaikan saat membuka pencanangan Human Right City (HRC), Sabtu (22/8), di Taman Kartini. “Saya berharap, bupati yang akan terpilih adalah bupati yang setuju dan melaksanakan konsep Wonosobo ramah HAM. Dimana pe-
menuhan HAM tidak hanya diberlakukan di daerah-daerah yang rawan konflik semata. Melainkan juga di kota yang sarat keberagaman seperti Wonosobo,” ungkap Kholiq setelah menyampaikan apresiasinya terhadap para pendukung gerakan Wonosobo Ramah HAM. Di dalam konsep kabupaten Ramah HAM, lanjutnya, bahwa realisasinya harus diterjemahkan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Dengan memprioritaskan mereka yang berada di area yang tidak diuntungkan atau memiliki kebutuhan khusus, yakni para penyandang difabilitas.
“Kelak, tidak akan ada lagi orang tua yang mengatasi anaknya bodoh, atau membully seorang anak karena berbeda. Hal tersebut harus diterjemahkan dalam kebijakan seperti pembangunan sekolah yang mengakomodasi pemenuhan HAM bagi para penyandang disabilitas,” imbuh Kholiq. Selama ini, penyandang disabilitas belum diberikan tempat secara proporsional mengingat minimnya lembaga pendidikan yang ada dan hanya dapat mengakomodasi para penderita disabilitas tertentu. Hadirnya SD Agape yang menampung para penderita Autis, down syn-
drome, hiperaktif, dan sebagainya dianggap Kholiq menjadi awal dari pemenuhan HAM yang mendukung konsep Human Right City. Untuk itu, bupati menitipkan pada DPRD, khususnya kepada Afif Nurhidayat selaku ketua DPRD yang hadir di agenda tersebut untuk memasukkan wacana tersebut ke dalam penganggaran untuk pemerintahan mendatang. Bahkan ditargetkan pada 2016 sudah ada realisasi dari penganggaran dana untuk pembangunan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus yang tercatat bupati ada di angka 500 anak lebih.
Sebagaimana diketahui, Empat Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo bakal meramaikan Pilkada Wonosobo, 9 Desember mendatang. Mereka adalah Maya Rosida-Eko yang diusung PDIP dan Partai Nasdem, Eko Purnomo-Agus Subagyo diusung PPP, Partai Golkar, Hanura, dan PKS. Pasangan selanjutnya ada Syarif Abdillah-Usup Sumanang diusung PKB, PAN, Gerindra dan Demokrat. Satu pasangan calon lagi melalui jalur independen, Suhardi-Joko Wiyono. Empat paslon tersebut bakal ditetapkan Senin, 24 Agustus hari ini di Kantor KPU Wonosobo. (win)
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
KOMPAK. Bupati bersama unsur Muspida berfoto bersama usai menyaksikan simulasi sispamkota di Alun-alun Wonosobo, Sabtu (22/8).
Momen Pilkada Ujian bagi Polisi WONOSOBO - Momen pelaksanaan pemilihan kepala daerah merupakan tantangan dan juga ujian bagi aparat polisi dalam menjalankan tugas pengamanan. Sebab potensi konflik yang muncul cukup beragam. “Pilkada akan menjadi tantangan bagi pihak kepolisian serta menguji harmonisasi sosial yang sudah tercipta,” kata Kapolres Wonosobo, AKBP Aziz Andriansyah, kemarin. Apabila masyarakat, lanjutnya,
berhasil melewati masa-masa tersebut tanpa ada masalah yang berarti, menunjukkan bahwa masyarakat sudah mampu bersikap dewasa. “ Jika pilkada berjalan baik tanpa ada konflik anarkis. Itu, menunjukkan masyarakat kita sudah dewasa. Dan semua pihak terutama paslon dan tim sukses harus bersikap lebih dewasa dan mampu menjadi teladan,” pungkasnya . Ditandaskan, Polri dan TNI bersama seluruh elemen masyarakat di Wonosobo akan bekerja keras
untuk mempertahankan situasi kondusif yang sudah tercipta. “ Kita akan menjaga dengan sekuat tenaga dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga keamanan kabupaten wonosobo,” katanya. Sementara itu, bagi Bupati Wonosobo, Kholiq Arif, keamanan yang tercipta di kabupaten pegunungan ini bukan proyek thank you (terima kasih) seorang pemimpin daerah. “ Keamanan yang sudah ter-
cipta saat ini bukan merupakan proyek thank you. Namun karena ada upaya rekayasa sosial dan dorongan dari berbagai pihak termasuk aparat keamanan,” ungkapnya. Menurutnya, tugas utama dari negara melalui aparat TNI dan Polri adalah memberikan rasa aman kepada masyarakat. Sehingga apa yang sudah berjalan di Kabupaten Wonosobo antara pemkab, masyarakat, Polri dan TNI harus terus diperkuat. “ Pola hubungan yang sudah
sinergi itu harus terus diperkuat,” tandasnya. Kabupaten Wonosobo saat ini sudah menjadi imam dalam hal menjaga kemanan. Sehingga di era kepemimpinan baru yang akan muncul tidak lama lagi melalui Pilkada 2015. Diharapkan akan terus dilestarikan, bahkan ditingkatkan. “ Saya minta, soal keamanan, Wonosobo harus selalu menjadi imam, yang ada di depan,” katanya. (gus)