MAGELANG EKSPRES CMYK
JUMAT 4 DESEMBER 2015
LOGIS DOKTER MEDI Deteksi Dini Secara Holistik DIALOG Inspirasi Sehat (LOGIS) Dokter Medi Wirawan Magelang. Menegakkan suatu diagnosa (kesimpulan) sebuah penyakit misalnya memerlukan data data pendukung agar dapat ditentukan sumber kelainan yang mendasarinya. Proses deteksi dini secara holistik yang dilakukan di Rumah Sehat Holistik Dokter Medi Wirawan Magelang ada dua tindakan, pertama deteksi gelombang magnet tubuh menggunakan alat Quantum Resonance Magnetic Analyzer (QRMA) seri 3, yang non invasif, cepat dan akurat menggambarkan kondisi tingkat toksin dalam tubuh dan tingkat kekurangan nutrisi dalam tubuh. Secara singkat kita dapat menentukan kondisi raga serta urutan organ yang paling menderita dan perlu menjadi fokus perbaikan yang segera harus ditangani secara bertahap. Raport data data inipun sangat bermanfaat selama dilakukan proses perbaikan setiap bulannya secara bertahap. Perubahan berkurangnya item yang bermasalah menjadi tolok ukur adanya perubahan pola hidup klien ke arah baik. Jumlah kelainan yang ditoleransi untuk status Sehat berkisar kurang dari 5 item saja. Saat awal konsultasi di Rumah Sehat Holistik kami biasanya kelainan organ yang ditemukan s e k i t a r 3 0 40 item.
Korane Wong Kedu
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
Pemekaran Polresta Jalan Terus Kapolres Bantah Tak Pernah Koordinasi MAGELANG - Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi terkait penggabungan Polsek Bandongan ke dalam komando Polres Magelang Kota. Pihaknya mengaku hanya menjalankan perintah dari Kapolda Jawa Tengah, meskipun Bupati Magelang menolak. “Ya, kita segera akan melakukan sosialisasi. Hal ini sesuai dengan petunjuk dan perintah dari pimpinan,” kata Zain.
Dia mengatakan, saat ini Polres Magelang juga sudah membuat angket untuk disebarkan kepada para anggota Polsek Bandongan. Inti dari angket tersebut adalah memberikan pilihan kepada mereka untuk tetap menetap di Polres Magelang atau pindah ke Polres Magelang Kota. “Tapi semua keputusan nanti ada di tangan Kapolda Jawa Tengah,” imbuhnya. Internal Polsek Bandongan sendiri saat ini memiliki 27 personel. Polsek yang membawahi 14 desa dan berpenduduk sekitar 22.000 jiwa ini bertipe rural dipimpin oleh perwira ber-
pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP). Terkait dengan tidak setujunya Bupati atas penggabungan Polsek Bandongan tersebut, Zain mengaku tidak berkewenangan untuk berkomentar. Dia juga membantah tidak pernah berkoordinasi dengan Pemkab Magelang. “Untuk diketahui, bahwa Polda maupun Polres sejak tahun 2012 sudah mengajak mereka (Pemkab Magelang) untuk berkoordinasi masalah ini. Tidak ada yang tanpa koordinasi. Surat yang dikirim oleh Pemkab juga sudah dibalas oleh Polda,” urainya.
Tersengat Listrik, Bocah SD Meninggal MAGELANG - Rafi (9), siswa kelas 3 Sekolah Dasar (SD) Jurangombo 4 ditemukan sudah tidak bernyawa, diduga tersengat aliran listrik lampu taman di jalan Bulurejo Karet, Magelang Selatan Rabu (2/3) sore. Bocah malang itu awalnya sedang bermain usai hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Magelang. Tiba-tiba, korban sudah ditemukan tergeletak di depan Tempat Pendidikan Alquran (TPA), tak jauh dari rumahnya.
foto:jawa pos
KETERANGAN. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin saat menyampaikan keterangan dalam persidangan di MKD kemarin (3/12).
KPK, Kejagung dan Polri Tunggu MKD Oleh: Heni Hendrawati, SH.MH Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang Email : henihendrawati22@yahoo.com Pertanyaan : Assalamu’alaikum Wr.Wb. Kepada Yth, Narasumber Konsultasi Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang. Saya mohon penjelasan tentang bagaimana mencegah kemungkaran dalam perspektif Hukum Pidana Islam”. Terimakasih Jawaban : Assalamu’alaikum Wr.Wb. Upaya Mencegah Kemungkaran dalam Hukum Pidana Islam Hukum Pidana Islam senantiasa memberikan perlindungan kepada masyarakat terutama berkaitan dengan HAM. Berkaitan dengan hal tersebut, Hukum Pidana Islam berprinsip bahwa untuk melaksanakan amar ma’ruf tidak diperlukan syarat-syarat khusus, karena amar ma’ruf berupa nasihat, petunjuk, dan pengajaran. Hal ini bisa dilaksanakan setiap saat dan setiap kesempatan. Adapun untuk mencegah kemungkaran atau keburukan diperlukan syarat-syarat tertentu, sebagai berikut : 1. Adanya perbuatan buruk atau mungkar Untuk dibolehkannya pemberantasan keburukan (kemungkaran), disyaratkan ada nya perbuatan mungkar, yaitu setiap perbuatan maksiat yang dilarang oleh syara’. Perbuatan maksiat tersebut baik dilakukan oleh mukallaf atau bukan mukalaf tetap harus dicegah. Apabila seseorang melihat anak kecil atau orang gila meminum minuman keras maka ia harus mencegahnya. 2. Keburukan atau kemungkaran itu terjadi seketika Untuk dibolehkannya pemberantasan kemungkaran disyaratkan kemungkaran harus terjadi seketika, artinya bahwa kemungkaran itu sedang berjalan ketika diadakan usaha-usaha pencegahan. Apabila perbuatan mungkar itu sudah berakhir, sudah tidak ada lagi obyek pemberantasan keburukan, melainkan hanya penjatuhan hukuman atas perbuatan mungkar tersebut, dalam hal ini sudah merupakan tugas penguasa bukan tugas perorangan. 3. Kemungkaran itu diketahui dengan jelas Syarat yang ketiga untuk dibolehkannya pemberantasan kemungkaran, adalah bahwa kemungkaran itu diketahui dengan jelas, bukan ke hal 3
Polres Magelang Kota : - Pelaporan tindakan kriminal - Pelayanan kepolisian - Pengurusan SKCK Polres Magelang : - Permohonan SIM STNK dan BPKB - Menyangkut PAD tidak ada perubahan - Pelimpahan berkas perkara tetap di Kejari Mungkid
ke hal 3
ke hal 3
Upaya Mencegah Kemungkaran Dalam Perspektif Hukum Pidana Islam
KEWENANGAN PASKA PENGGABUNGAN
JAKARTA - Sidang Majelis Kehormatan Dewan (MKD) bakal menjadi penentu, apakah kasus pencatutan nama presiden terhadap perpanjangan kontrak Freeport bisa dibawa ke ranah hukum atau sebaliknya. Tiga aparat penegak hukum (KPK, Polri dan Kejaksaan Agung) pun menyatakan siap menjalankan tugasnya masing-masing. Perkara pencatutan nama presiden itu kini baru sebatas
diselidiki oleh Kejagung. Proses pencarian alat bukti sedang dilakukan. Yang terbaru, Kejagung telah menyita ponsel Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Jaksa Agung HM. Prasetyo mengatakan penyitaan itu bagian dari proses hukum yang tengah berjalan. Kami melihat itu langkah yang tepat untuk penegakan hukum, ujarnya. Upaya pencarian alat bukti itu nantinya juga akan dilakukan
dengan memanggil dan meminta keterangan sejumlah saksi. Agar perkara itu berjalan sesuai rel-nya, Komisi Pemberantasan Korupsi juga siap turun tangan. Mereka siap menjalankan fungsi koordinasi dan supervisi terhadap penanganan perkara tersebut. Pimpinan KPK Taufiequrahman Ruki mengungkapkan jika nanti kejaksaan agung memutuskan perkara itu memenuhi ke hal 3
Adik korban yang pertama kali menemukan sang kakak terbaring tidak bernyawa, kemudian berteriak minta tolong. “Kejadiaanya sore, setelah hujan lebat kemarin. Biasa anak- anak sering main hujanhujanan,” cerita Sari Dewi, pedagang warung yang terletak tidak jauh dari rumah korban. Sari juga menambahkan sore itu juga korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. ke hal 3
Polda Siapkan Rehabilitasi Anggota Terlibat Narkoba MAGELANG - Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Noer Ali bergeming pascatemuan anggota kepolisian yang terlibat mengonsumsi narkoba, belakangan ini. Ia pun langsung memerintahkan kepada seluruh jajaran, baik di lingkungan Polda maupun Polres se-Jawa Tengah agar segera melakukan tes urine. Tes urine tersebut dilakuan bagi anggota tanpa diberitahu sebelumnya. Langkah ini dilakukan demi peningkatan pelayanan, perlindungan, dan pengayoman kepada
masyarakat. Noer tak menampik, terkait temuan anggota yang positif mengonsumsi narkoba. Kepada anggota yang b e r s a n g ku t a n n a n t i n y a akan direhabilitasi di SPN Purwokerto.”Ada satu, dua yang positif. Perlu dilakukan pembinaan supaya lebih siap lagi. Melakukan tes urine di Jajaran polda, masing-masing Polres melakukan tes urine. Seperti Polres Magelang Kota sudah beberapa kali dan kabupaten sudah beberapa kali melakukan,” kata Noer Ali. ke hal 3
Gerakan Anak Muda Berbagi Nasi Mojokerto
Sering Dicurigai dari Caleg dan Partai Politik Puluhan anak muda Mojokerto rutin membagikan nasi bungkus ke para gelandangan, pengemis dan tukang becak yang tengah tidur di emperan toko. Bagi mereka, sebungkus nasi memang tak akan mengubah hidup. Namun, dari sebungkus itu, mampu membuat mereka tetap bisa bertahan hidup. IMRON ARLADO, Mojokerto DI emperan toko pakaian itu, nampak pria tua yang tengah tertidur pulas. Berselimut sarung corak kotak-kotak dan beralas kardus berkas, ia nampak menikmati hangatnya tidur di malam.
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto:imron a/jawa pos
BAGIKAN. Seorang perempuan sedang membagikan nasi bungkus kepada orang yang membutuhkan.
Saat tengah larut dalam mimpinya itu, sejumlah anak muda mencoba menyelanya. Sebungkus nasi dan segelas air mineral disodorkan di depannya. ’’Maaf Pak. Ada nasi bungkus. Barangkali sedang lapar,’’ sapa seorang pemuda singkat sembari memberikan nasi itu di tangannya. Pemuda itu adalah Widhi Priyo Dwi Saputro, 29. Lajang asal Ngaglik, Kelurahan Kranggan, Kota Mojokerto. Ia merupakan satu dari puluhan anggota Komunitas Berbagai Nasi Mojokerto. Mereka selalu membagikan ratusan nasi bungkus ke para gelandangan, pengemis, dan tukang becak. ’’Setiap malam minggu. Kita selalu rutin mencari mereka yang membutuhkan,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Mojokerto.
PENGGABUNGAN POLSEK JALAN TERUS sih isoh dirembug, ra perlu otot-ototan
KPK, KEJAGUNG, POLISI TUNGGU MKD ojo mlempem,
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
JUMAT 4 DESEMBER 2015
5
Tahun ini, Sudah Deportasi 11 WNA Pemkot Bakal Pelototi Orang Asing MAGELANG SELATAN - Pemkot Magelang siap mendukung Kantor Imigrasi Wonosobo terkait pengawasan keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah Kota Magelang.“Mengawasi keberadaan orang asing sangat penting.
MUTIARA JUMAT Hanya Persepsi ALLAH selalu memberikan berbagai kenikmatan kepada manusia, tapi manusia membalasnya dengan bermaksiyat kepadaNya. Agama tidak pernah mengecewakan manusia, tetapi manusia yang selalumengecewakan agama. Manusia tahu bahwa setan adalah musuh nyata baginya, namun mereka selalu memujanya. Tiap peradaMuhtadi Kadi, LC ban bertambah maju, pada umumnya manusia makin suka melakukan sesuatu yang membelenggu dirinya dengan rantai pemujaan nafsu. Polah tingkah yang dibuat-buat itu sering menjadi tutup yang memadamkan cahaya kesucian hati. Hingga mereka salah kaprah dalam memaknai kebenaran. Setengah hati dalam menilai kebaikan. Kebenaran seolah hanya sebuah persepsi publik. Padahal persepsi bisa diopinikan. Persepsi bisa dihitam-putihkan. Saya masih teringat pesan dari kyai saya, Juweni dari Pati (almarhum) --kyai langgar-- “Berjuanglah untuk membela kebenaran. Jangan berjuang membenarkan kenyataan.” Orang yang mau membela kebenaran sangat sedikit. Ia harus ke hal 7
Ini untuk menjaga kondusivitas serta antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan,” Kata Sekda Kota Magelang, Sugiharto, saat membuka rapat tim pengawasan orang asing (PORA), di Atria Hotel Magelang, Kamis (3/12). Menurut Sugiharto, justru semakin baik bila operasi gabungan tim terpadu sering dilakukan. Pasalnya, pengawasan tetap harus dilakukan terhadap orang
asing yang sudah memiliki izin tinggal. ”Orang asing yang punya izin aja perlu kita awasi. Apalagi mereka tidang tidak punya legalitas perizinan, harus ekstra perhatian. Maka, harusnya kita harus lebih sering operasi pengawasan di lapangan daripada hanya sekedar rapat saja,” ujar Sugiharto. Orang asing yang ada di sebuah daerah belum tentu memiliki kelengkapan
perizinan. Hal tersebut, kata dia, harus diantisipasi agar pemerintah dan masyarakat tidak kecolongan dengan keberadaan orang asing yang berpotensi membuat suasana menjadi tidak kondusif. ”Belakangan ini marak warga asing yang menyebarkan paham yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia. Hal ini menjadi tuntutan tim PORA
agar makin intens dan gencar melaksanakan operasi pengawasan terhadap orang asing,” tandas Sugiharto. Saat ini banyak modus pelanggaran yang dilakukan oleh orang asing. Seperti penyalahgunaan visa. Misalnya, WNA datang ke indonesia dengan visa tourist (kunjungan wisata), namun kenyataannya dia bekerja di sebuah perusahaan. ke hal 7
Calon Independen Jangan Dipandang Sebelah Segoro Joyo Berpihak pada Wong Cilik
MAGELANG - Ribuan massa menghadiri kampanye akbar paslon nomer urut 3 Joko Prasetyo-Priyo Waspodo (Segoro Joyo) yang dipusatkan di kawasan parkir Magelang Theater Jalan A Yani Kamis (3/12). Massa yang hadir dari lintas partai tersebut sangat antisius mengikuti kampanye rapat umum paslon independent tersebut. Calon walikota Joko Prasetyo dalam orasi politiknya, menyampaikan bahwa, calon independent tidak bisa dipandang sebelah mata. “Inilah bangkitnya wong cilik dimana wong cilik diayomi, wong cilik diuwongke, dan bukan wong cilik yang dikejar-kejar atau diusir,” tegasnya saat berorasi di hadapan massa pendukungnya. Dikatakan juga, pemerintah bukan pencitaraan tapi pelayan masyarakat. “Berpihak kepada wong cilik jika urusan kepada wong gede itu nanti diberikan regulasi yang gampang urusannya. Yang utama ya… mensejahterakan wong cilik terlebih
foto: anis kusuma/magelang ekspres
MENYAPA. Calon walikota Joko Prasetyo bersama pendukungnya menyapa warga yang menghadiri kampanye kemarin.
dahulu,” ungkapnya. Jolik-panggilan akrabnya menyebutkan dengan dana stimulan maka rakyat dapat membangunan secara merata. “Nantinya setiap RW akan mendapatkan bantuan Rp50 juta hingga Rp100 juta setiap tahunnya.” Ujarnya.
CMYK
Dalam kesempatan itu, Jolik yang pernah menjabat sebagai wakil walikota Magelang periode 2010-2015 tidak pernah terlibat dalam kasus pasar Rejowinangun dan Kyai Langgeng yang sempat ditangani aparat penegak hukum. “Jika saya terlibat
dan melakukan itu lebih baik langsung mengundurkan diri,” tandasnya dalam orasi tersebut Sementara itu, calon wakil walikota Priyo Waspodo juga menyampaikan, pemimpin itu harus memberikan contoh. “Kompetisi yang berlang-
sung sekarang ini diharapkan fair hingga tanggal mainnya nanti dan pemimpin harus memberikan contoh pada rakyat,” sambungnya saat ber orasi Dipihak lain, Pengurus PPSM Magelang Samsuri ke hal 7
CMYK
MAGELANG
JUMAT 4 DESEMBER 2015
MAGELANG EKSPRES
8
SK 2011 Dinilai Sudah Tak Berlaku Kepengurusan DPC Gerindra
foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
BARANG BUKTI. Kapolres AKBP Zain Dwi Nugroho menunjukkan foto korban ketika masih hidup serta usai dibunuh tersangka.
Terancam Disel Seumur Hidup
Membunuh karena Diajak Menikah MUNGKID - Agung Riyatman (21), warga Mlati, Sleman, Jogjakarta ditangkap satuan reskrim Polres Magelang karena terbukti menjadi pembunuh tunggal Yustina Nur Istiqomah (18), warga Desa Triharjo, Kecamatan Mlati, Sleman, Jogjakarta. Petugas harus lebih dulu memancing tersangka lantaran selama ini bersembunyi.
“Berdasarkan informasi dari saksi-saksi dan sejumlah barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP), akhirnya kita berhasil menangkap tersangka di Tempel, Sleman,” jelas Kapolres Magelang, AKBP Zain Dwi Nugroho, kemarin. Menurutnya, motif pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka adalah karena desakan korban yang meminta untuk dinikahi. Korban sendiri diketahui sudah hamil selama 35 minggu atau sekitar 8 bulan. ke hal 7
“
MUNGKID - Kepengurusan DPC Gerindra Kabupaten Magelang Surat Keputusan (SK) 2011 dinilai sudah tidak berlaku lagi. Menurut Ketua DPC 2015, Soeharno, hal itu sesuai dengan keputusan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP). Dia menjelaskan, penegasan tersebut juga disampaikan dalam rapat konsolidasi yang dihadiri segenap Pengurus Harian dan Dewan Penasehat beberapa waktu lalu. “Forum itu dihadiri Dewan Penasehat Mayor (Purn) Kopasus H Adam Malik, Mayor (Purn) HM Gunawan, Mayor (Purn) Penerbang HM Soemarwoto dan Drs Mulyono Bogem,” kata Soeharno. Melalui rapat tersebut, kata dia, pihaknya sempat me-
maparkan kondisi terkini partai dan diutarakan SK 2015. Dalam konsideran pertama SK itu, ditegaskan DPP mencabut SK DPP Partai Gerindra Nomor 02-0129/Kpts/ DPP-GERINDRA/2011 tanggal 25 Februari 2011, mengenai Susunan Personalia DPC Partai Gerindra Kabupaten Magelang dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Adapun posisi Ketua DPC lama, Haiban Hajid sesuai SK DPP Partai Gerindra Nomor 06-0047/Kpts/DPP-GERINDRA/2015 tanggal 24 Juni 2015, berganti menjadi Dewan Penasehat. Sedangkan Ketua DPC adalah Soeharno, sekretaris Heri Kustiono, dan bendahara Prihadi. “SK 2015 ini sifatnya penyempurnaan kepengurusan. Sehingga yang menjadi pengurus adalah kader terbaik,” ujarnya. ke hal 7
Korban juga dipukul menggunakan batu sebanyak dua kali untuk memastikan dia meninggal dunia,” AKBP ZAIN DWI NUGROHO Kapolres Magelang
Penipu Catut Kepolisian, Korban Ketipu Rp200 Ribu MERTOYUDAN - Banyak cara kerap kali dilancarkan penipu untuk memperdayai korbannya. Salah satunya melalui telepon, meski sudah banyak yang mengetahui tetap saja ada korban yang berjatuhan. Kejadian ini dialami Bayu beberapa hari lalu saat berada di kampus. Dia mendapat telepon dari orang yang tidak dikenal. “Awalnya yang telepon seorang wanita, bertanya apakah saya ingat denganya. Saya kebingungan kare-
na memang tidak mengenali suara orang tersebut,” kata Bayu kemarin. Setelah sekian lama, Bayu menebak dengan menyebut salah satu temannya. Kemudian, wanita tersebut mengaku sedang di Porles Magelang karena mendapat suatu masalah. Setelah itu telepon diberikan kepada seorang pria yang mengaku sebagai polisi, sebelumnya Bayu disuruh mengaku sebagai saudara wanita tersebut dan memohon agar menolongnya.
“
KATA WARGA
Indaryati (63), Ketua PKK RW 13
Atik (45), ibu rumah tangga
Nuryanti (51), ibu rumah tangga
“ “ “ “ “ “ “ “ “
Bibit Suratno (53), ibu rumah tangga
Kita ingin Kampung Meteseh Utara jadi kampung yang rindang dari usaha masyarakat secara swadaya. Kalau sudah sejuk, tinggal pun jadi nyaman,
Dengan membudayakan hidup bersih, secara tidak langsung kita sudah mengajari masyarakat lain untuk bersikap positif. Harapan saya, ibu-ibu di kampung ini tetap konsisten mencintai kebersihan,
Masyarakat Kampung Meteseh Utara sudah sangat paham tentang kebersihan. Tanpa diminta pun, tiap ada kerja bakti mereka selalu aktif, Saya harap, budaya kebersihan tidak hanya dilakukan saat mau lomba saja. Tetapi tanpa lomba pun kebersihan bisa terus terjaga di Kampung Meteseh Utara,
” Bersih itu sehat dan indah.” (wid)
Junarti, ibu rumah tangga
“Pria itu menayakan nama saya dan mengaku sebagai polisi. Dia memberi tahu jika wanita yang tadi menelpon terkena razia dan tidak dapat menunjukkan surat-surat kendaraan,” bebernya. Pria tersebut menawarkan jalan damai dengan meminta uang sebesar Rp 800ribu. Kemudian telepon diberikan kembali kepada si wanita untuk membicarakan cara pembayarannya. ke hal 7
Budaya Kebersihan di Kampung Meteseh Utara, Kelurahan Magelang
Warga Budayakan Hidup Bersih, Setiap Pekarangan Miliki Taman BERADA di kawasan perkotaan namun nuansa pedesaan masih sangat terasa. Masyarakat yang masih menjunjung tinggi kegotongroyongan, mungkin jadi kalimat yang tepat untuk menggambarkan Kampung Meteseh Utara, RW 12 Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah. Kampung yang berada di ujung barat Kota Magelang tersebut, terdapat pohon-pohon perindang yang berjejer rapi dan juga pemandangan taman di setiap pekarangan rumah membuat kampung ini terlihat enak dipandang mata. Wajar bila RW 12, Kelurahan Magelang yang baru terbentuk delapan tahun lalu itu kini menjelma sebagai kampung yang bersih dan sejuk. Bahkan, RW 12 juga dinobatkan sebagai juara lomba Kebersihan, Kesehatan, dan Keindahan (K3) yang dihelat oleh Pemerintah Kota Magelang. Ketua RW 12 Kelurahan Magelang Warsimin (56) mengatakan, Oktober lalu kampungnya mendapat penghargaan dari Penjabat Walikota
Magelang, Rudy Apriyantono atas dedikasi warga setempat membudayakan hidup bersih. Termasuk juga membuat taman-taman kecil di pekarangan rumah yang jumlahnya mencapai 102 titik.”Budaya kebersihan memang sudah menjadi kesadaran bagi warga RW 12 Kampung Meteseh Utara. Di setiap rumah itu pula terdapat bak sampah menggunakan bekas botol cat dan karung khusus untuk wadah sampah,” katanya, saat ditemui di rumahnya, Kamis (3/12). Pria yang bekerja di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang ini menyebutkan, di kampung itu banyak warga yang sudah memiliki tanaman pohon. Bahkan di setiap sudut terdapat pohonpohon perindang semisal pohon mangga, nangka, dan jambu.”Kita menargetkan tahun depan minimal setiap lahan 100 meter persegi harus ada satu pohon perindang. Upaya ini dilakukan untuk menambah ruang terbuka hijau (RTH) Kota Magelang dan pencanangan K3 di Kelurahan Magelang,” tandasnya.
foto: wiwid arif/magelang ekspres
PIALA. Ketua RW 12 Kelurahan Magelang, Warsimin saat menerima penghargaan piala dari Pj Walikota Rudy Apriyantono, atas dedikasi K3, belum lama ini.
Tidak hanya itu, masyarakat RW 12 Magelang juga gemar menampung sampah untuk diolah. Langkah pertama yang dilakukan, kata Warsimin, yakni dengan pengumpulan sampah. Kemudian dipilah antara sampah organik dan anorganik. ”Khusus sampah organik dijadikan kompos, sedangkan anorganik dibuat macam-macam seperti kerajinan tangan, atau dijual lagi. Masyarakat yang mengumpulkan sampah pun mendapat hadiah berupa tabungan di bank sampah. Ini
juga jadi salah satu cara mendidik masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan,” jelasnya. Warsimin menambahkan, pengelola sampah ini sebagian ditekuni oleh anggota PKK RW 12, dibantu bapakbapak. Ia menilai bahwa tradisi gotong-royong di Kampung Meteseh Utara, masih terjaga kental sampai saat ini. Hal ini yag membuat kebersihan sangat terjaga di Meteseh Utara. ”Setiap minggu kita rutinkan gotong-royong kerja bakti bersih-bersih lingkungan. Nyaris
dari semua warga, mereka sangat antusias,” ungkap dia. Tak hanya K3, lanjutnya, RW 12 juga baru saja berhasil menyabet juara lomba PHBS tingkat kota tahun 2015. Ini diperoleh karena sangat jarang ada warga yang membuang sampah, seperti puntung rokok, plastik, kertas, dan lainnya serampangan. ”Hasil pendataan PHBS masyarakat Meteseh Utara, persentase orang perokok masih sangat kecil. Apalagi masalah narkoba dan minuman keras, nyaris tidak ada yang dilakukan warga,” ungkapnya. Ia berharap, agar sistem yang sudah berjalan rapi di RW 12 bisa terus dikembangkan ke depannya. Ia punya cita-cita pada tahun 2016 mendatang, pencanangan 1.000 pohon bisa terwujud. ”Rencananya akan kita tambah pohon pekarangan itu dengan pohon buahbuahan dan tanaman keras. Upaya ini diharapkan selain mendukung RTH, juga untuk mengurangi risiko longsor, mengingat struktur tanah di Kampung Meteseh Utara cenderung lunak,” katanya. (adv)
Menjadikan Kampung yang Bersih dari Sampah KESERIUSAN masyarakat di lingkungan RW 12, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah untuk mewujudkan daerahnya bersih dari sampah, sungguh patut diapreasiasi. Melalui Kelompok Kerja (Pokja) Lentera, PKK setempat, ibu-ibu diajak untuk memanfaatkan sampah-sampah, khususnya sampah anorganik, untuk di sulap menjadi aneka kerajinan yang menarik, seperti plastik, botol minuman, kulit bawang, dan lainnya. Meski dari sisi nilai jualnya hasil produksi dari sampah anorganik itu terbilang murah, namun bukan cuma soal
material saja yang dipikirkan masyarakat. Mereka cenderung ingin pesan moral kepada warga lainnya bahwa pengelolaan sampah sangat efektif dilakukan untuk bersih. Menurut Ketua PKK RW 12, Kelurahan Magelang, Indaryati (63), sebelumnya masyarakat di lingkungannya ini sering membuang sampah sembarangan, karena dianggap tidak ada nilainya. Namun pandangan itu berubah drastis, setelah kaum ibu-ibu digugah kesadarannya, untuk kemudian diajari cara membuat berbagai kerajinan dengan bahan dasar sampah.”Bukan semata
materi yang kami harapan dengan kerajinan pengolahan sampah ini. Tetapi juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat, kalau ternyata sampah itu bisa bernilai jual,” katanya, Kamis (3/12). Indaryati bersama dengan belasan ibu rumah tangga di Kampung Meteseh Utara, kemudian bergabung untuk membuat kerajinan tangan yang unik. Bahan dasarnya pun cukup sederhana, misalnya plastik kresek, bekas botol minuman, maupun kulit bawang putih.”Khusus kulit bawang itu kita buat kerajinan kelopak bunga. Bahan ini tidak layu dan kalau
dibuat kerajinan wujudnya sangat cantik,” imbuhnya. Hasil produk-produk kerajinan Pokja Lentera mulai banyak diminati masyarakat. Termasuk para pejabat pemerintah juga sering datang ke tempatnya untuk melihat dan membeli aneka produk kerajinan.”Bahkan waktu ada tim penilai lomba K3 dari Pemkot Magelang, hasil kerajinan kami diborong sampai nilainya ratusan ribu. Alasan mereka membeli produk kami karena dinilai unik,” jelas dia. Meski terlihat cukup prospektif, namun pengurus PKK RW 12 masih merasa enggan jika hasil produk mereka dijual di
pasaran. Pasalnya, tidak semua anggota punya waktu luang membuat kerajinan dengan banyak order. Apalagi tujuan utama pembuatan kerajinan ini demi menciptakan Kampung Meteseh Utara yang bersih dan bebas dari sampah, tak semata untuk mendapatkan hasil dari pembuatan kerajinan.”Tujuan utama kami untuk membudayakan hidup bersih. Masyarakat sini sudah kritis, kalau ada orang yang buang sampah sembarangan langsung ditegur. Dan syukurnya, saat ini nyaris tidak ada lagi sampah-sampah berada di jalan trotoar, atau pekarangan rumah sekalipun,” tandasnya. (adv)
CMYK
WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo
JUMAT 4 DESEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
Program Tuntas Jalan Fokus Wilayah Barat WONOSOBO- Buruknya sarana dan prasarana jalan di Kabupaten Wonosobo menjadi perhatian semua pihak. Tahun 2016 mendatang DPRD setempat mendorong agar program ruas tuntas jalan mulai dijalankan Pemkab. “Untuk menuntaskan pembangunan jalan kita butuh anggaran besar. Kalau hanya mengandalkan dari APBD, butuh waktu lama. Namun, akan kita upayakan dukungan dari provinsi dan pusat,” ungkap Sekretaris Komisi C DPRD Wonosobo, Wisnu Ibet Pradana kemarin. Total ruas jalan yang rusak mencapai 880 kilometer. Itu artinya kalau satu kilometer diangggar Rp1 miliar maka dibutuhkan anggaran sekitar 800 miliar lebih. Sehingga pembangunan ruas jalan akan dilakukan se-
cara bertahap. “Tahun 2016 mendatang kita anggaran Rp50 miliar dari APBD dan sekitar Rp90 miliar dari propinsi dan pusat,” bebernya. Menurutnya, untuk prioritas pembangunan jalan tahun 2016 sendiri berada di sebelah barat Wonosobo meliputi Kecamatan Leksono, Kecamatan Sukoharjo dan Kecamatan Watumalang. “Arahnya kita ke tiga kecamatan di wilayah barat. Sebab, jika akes di kawasan itu dibuka maka akan membuka jalur wisata dan jalur ekonomi,” imbuhnya. Namun bukan berarti kawasan yang lain tidak mendapatkan alokasi anggaran untuk pembangunan infrasturktur. Hanya mungkin alokasi
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
RUSAK. Sejumlah jalan kabupaten di wilayah Kecamatan Watumalang rusak menjadi salah satu target program ruas tuntas jalan.
ke hal 11
Pembangunan Pasar Masih Samar Tahap Perencanaan Pembuatan DED WONOSOBO – Pembangunan Pasar Induk Wonosobo belum ada kepastian. Untuk itu, para pedagang tidak perlu merisaukan adanya isu terkait pemindahan pasar. Bahkan, ketika proses pembangunan pasar berlangsung, belum juga ada kepastian terkait pedagang akan dipindah atau tidak. “Untuk pembongkaran mulai kapan, kami juga belum tahu,” kata Kepala UPT Pasar Induk Wonosobo Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo, Agung Raharjo CP di
kantornya, Kamis (3/11). Proses pembangunan pasar akan dilakukan melalui berbagai tahapan. Karena, pada tahapan sebelumnya UPTD Pasar Induk melakukan pendataan ulang. Kemudian, tahapan selanjutnya adalah perencanaan. “Saat ini baru tahap perencanaan pembuatan Detail Engineering Design (DED),” tuturnya. Untuk diketahui, pada bulan Juli sudah dilakukan rapat kordinasi bersama SKPD terkait yang dipimpin langsung oleh Bupati. Kemudian, UPTD menyiapkan data base untuk mempermudah konsultan perencana ke hal 11
Pilkada 9 Desember Libur Nasional
foto: fathul jamil/wonosobo ekspres
TUNJUK. Salah seorang saat menunjuk kondisi kios dan los Pasar Induk Wonosobo yang gosong, Kamis (3/12).
Ahli Waris 4 PNS Terima JKM
PERTANIAN
WONOSOBO-PT Taspen Cabang Puwokerto menyalurkan dana Jaminan Kematian (JKM) untuk pertama kalinya bagi PNS aktif yang meninggal di Kabupaten Wonosobo. Jaminan itu merupakan pelayanan baru Taspen yang efektif berlaku mulai 1 Juli 2015. Kepala Kantor PT Taspen Cabang Puwokerto, Partogi
foto: fathul jamil/wonosobo ekspres
TANAM. Petani sedang menunjukkan tanaman tomatnya yang terserang busuk daun.
Musim Hujan, Daun Tomat Busuk WONOSOBO – Musim hujan menjadi ancaman tersendiri bagi petani tomat. Karena, hektaran tanaman tomatnya, daunnya mulai membusuk. Akibatnya, hektaran tanaman tomat mati dan petani terancam merugi. Padahal, harga tomat sedang melambung dan terus naik. Petani Tomat asal Purwojiwo, Kecamatan Kalikajar, Nurohman mengatakan, memasuki musim hujan sangat sulit untuk menanam tomat. Karena, hektaran tanaman tomat daunnya membusuk. “Produksi tomat turun hingga 60 persen, hanya 40 persen tomat yang dapat dipanen pada musim panen di pengunjung tahun ini. Itupun yang tanamnnya pada akhir musim kemarau, kalau sekarang tanam sulit ke hal 11
Simatupang mengatakan, (JKM) merupakan pelayanan baru Taspen berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara. Taspen akan memberikan pelayanan sebaik-baiknya
terhadap para nasabah. Bagi nasabah yang mengalami kecelakaan atau kematian, bisa melaporkan secepatnya untuk mendapatkan pelayanan segera. Hal ini merupakan komitmen pihaknya terhadap PNS, baik yang masih aktif maupun sudah pensiun sebagai nasabahnya.
WONOSOBO- Sekretaris Daerah (Sekda) Wonosobo, Eko Sutrisno Wibowo mewanti-wanti Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember mendatang. Melalui surat edaran yang dikirim ke setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kamis (3/12), Eko menjelaskan pada tanggal tersebut, pemerintah pusat menetapkannya sebagai hari libur nasional. “Hari libur tersebut, dimaksudkan agar setiap warga negara benar-benar leluasa menggunakan hak pilihnya dalam menentukan masa depan daerah masing-masing,” katanya.
Hari libur nasional dalam rangka Pilkada diatur dalam pasal 84 ayat 3 UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 8 Tahun 2015, pemungutan suara dilakukan pada hari libur atau hari yang diliburkan. Surat Edaran kepada jajaran birokrat Pemkab Wonosobo, dikatakan Eko juga merupakan tindakl lanjut dari Keputusan Presiden RI Nomor 25 Tahun 2015 tentang hari pemungutan suara Pilgub, Pilbup dan Pilwalkot Tahun 2015 secara ke hal 11
ke hal 11
Momen Kampanye Terbuka Bawa Berkah Tersendiri bagi PKL
Penghasilan Tiga Hari Kalahkan Dua Minggu Berjualan Keramaian Alun-alun kota dan sekitar gedung Sasana Adipura Kencana membawa berkah tersendiri bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya berdagang saat akhir pekan. Bahkan, selama tiga hari terakhir, volume pengunjung yang diperkirakan mencapai lebih dari 10.000 orang. ERWIN ABDILLAH, Wonosobo HAL itu tidak lepas dari adanya kampanye terbuka yang dilakukan pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati Wonosobo yang akan “bertarung” 9 Desember mendatang. Musbihin yang sehari-hari berjualan batagor dari sekolah ke sekolah, lebih memilih mangkal di Alun-alun. Penghasilan kotornya selama
maupun hari minggu paling habis tidak sampai 5 kg sehari. Ini dua jam saja bisa ludes 10 kilo bahan. Besok pasti saya jualan lagi di sini, terlebih di sekolah juga sedang UAS,” kata Mus, panggilan akrabnya, kemarin (3/12). Meskipun Mus mengaku tidak mengantongi izin resmi untuk berjualan di area alun-alun, dirinya merasa tidak kawatir. Mengingat, banyaknya pedagang lain yang juga menggelar dagangan meskipun biasanya hanya di hari libur saja. Senada, Slamet penjual mi ayam menfoto: erwin abdillah/wonosobo ekspres gaku dagangannya bisa habis bahkan sePADAT. Pedagang kaki lima (PKL) dan peserta kampanye memadati belum agenda kampanye berakhir. area Alun-alun Wonosobo selama tiga hari terakhir. “Mumpung ada ramai-ramai seperti ini, tiga hari terakhir diakuinya mengalahkan pendapatan selama dua kami bisa dapat rezeki dari berdagang,” katanya. minggu berjualan. “Kemarin (2/12) saya bolak-balik tiga kali ambil bahan-bahan untuk jualan. Biasanya saat jualan di sekolah ke hal 11
CMYK
PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen
JUMAT 4 DESEMBER 2015
Eceran Rp 3.000
Suluh Bakal Survey Masyarakat Ketahui Jejak Pendapat Purworejo Masuk Jogjakarta PURWOREJO - Organisasi Masyarakat (Ormas) Suluh yang pertama kali melempar wacana agar Purworejo ikut Provinsi Daerah Istimewa (DI) Jogjakarta dan keluar dari Jawa Tengah dalam waktu dekat ini akan melakukan survey. Survey tersebut dilakukan guna mengetahui respon masyarakat, khususnya di
Purworejo terkait gagasannya itu. Presidium Ormas Suluh, Allan Fathan Ghani Wardhana SH mengungkapkan, pihaknya kini tengah mempersiapkan kuesioner terkait apa saja data yang akan digali di lapangan. Ia juga mengaku tengah berupaya melakukan pemetaan melalui survey ini sebagai dasar untuk melangkah ke depan. “Sehingga gerakan ini nantinya akan bekerja sesuai dengan data, bukan asalasalan,” kata Allan, saat dimintai kon-
firmasi oleh Purworejo Ekspres, Kamis (3/11). Lebih lanjut dikatakannya, meski tidak sedikit yang tidak setuju (kontra) dengan gagasannya itu, namun ia yakin yang mendukung (pro) akan jauh lebih banyak. Pasalnya, diakui atau tidak, suka atau tidak suka masyarakat dapat merasakan kesenjangan pembangunan di wilayah teritorial Jogjakarta dan Jawa Tengah. “Terlebih bagi yang tinggal di perba-
tasan. Kesenjangan pada hampir semua aspek mulai dari infrastruktur, sosial, ekonomi dan lain sebagainya sangat terasa berjarak cukup jauh,” tandasnya. Menurutnya, pihaknya juga tengah melakukan kajian hukum terkait celah regulasi agar wacana ini dapat berhasil direalisasikan. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan ke depan dapat diberlakukan semacam referendum untuk menilai bagaimana sikap masyarakat Purworejo sesungguhnya.
“Meski demikian saya yakin prosesnya masih akan panjang. Tentu dukungan dari seluruh elemen masyarakat Purworejo yang kami harapkan agar proses ini bisa goal sampai kesana,” katanya. Selain itu, sambung Allan, saat ini pihaknya juga memiliki modal dukungan yang tidak sedikit dari berbagi elemen khususnya kalangan mahasiswa dan generasi muda. Ia mengaku gerakan ini akan terus digulirkan. ke hal 11
DISABILITAS
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
PERINGATAN. Sekitar 120 kaum difabel mengikuti peringatan hari disabilitas internasional tingkat Kabupaten Purworejo di Pendopo Bupati, kemarin.
IDP Dihadiahi Kantor Sekretariat PURWOREJO- Kaum difabel yang tergabung dalam Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP) meminta agar pemerintah Kabupaten Purworejo (Pemkab) dapat menyosialisasikan programprogram dinas pada tahun anggaran 2016 mendatang. Karena dengan adanya informasi tersebut, diharapkan kaum difabel
Minta Pemkab Sosialisasikan Program Dinas
ke hal 11
foto eko sutopo/purworejo ekspres
ORASI. Ibas berorasi dalam kampanye Kampanye Akbar Paslon Bupati dan wakil Bupati Purworejo nomor urut 3 Agus Bastian SE MM-Hj Yuli Hastuti SH, di Gedung Kesenian Purworejo, kemarin.
Ibas Meriahkan Kampanye Akbar Paslon 3
ZAKAT Bupati Minta Baznas Transparan PURWOREJO - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purworejo diminta untuk mengedepankan transparansi dalam mengelola zakat. Transparansi itu penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat atas kewajiban menunaikan zakatnya kepada Baznas Purworejo. Permintaan itu disampaikan oleh Pj Bupati Purworejo, H Agus Utomo SSos usai melantik pengurus Baznas Purworejo, Kamis (12/3). Pelantikan yang dilanjutkan dengan sosialisasi Baznas tersebut dihadiri oleh Baznas Jawa Tengah, Muspida Purworejo, Pimpinan SKPD serta Camat dan KUA Se Kabupaten Purworejo. Dalam kesempatan tersebut, lima orang pengurus yang dilantik yakni KH Achmad Hamid SPdI sebagai ketua, serta empat lainnya yang menjadi wakil ketua, yaitu Drs H Afandi Yunarno, KH Rosyadi Yusuf, H Sartu AM SPdI serta H Muslihin Madiani SAg MSi. “Hari ini masyarakat kita sudah cukup cerdas dan kritis. Jika transparansi tidak diterapkan, saya khawatir kepercayaan publik akan luntur,” kata Pj Bupati Agus. Lebih lanjut dikatakannya, transparansi tersebut dapat dilakukan dengan memberikan laporan kepada masyarakat secara rutin. Menurutnya, di zaman sekarang ini memberikan laporan kepada publik sudah tidak lagi sulit. “Sistem keterbukaan informasi tersebut dapat dilakukan dengan membuat akun twitter kemudian mengupload seluruh kegiatan yang dilakukan Baznas Purworejo. Sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi agar ke depan menjadi lebih yakin lagi untuk menyalurkan zakatnya kepada Baznas,” tandasnya. Pada bagian lain Agus menyampaikan jika angka kemiskinan di Kabupaten Purworejo ke hal 11
PURWOREJO - Putra bungsu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono yang akrab disapa Ibas, memeriahkan kampanye akbar pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Purworejo nomor urut 3 Agus Bastian SE MM-Hj Yuli Hastuti SH, Kamis (3/12). Kampanye terbuka yang dipusatkan di Gedung Kesenian Sarwo Edhie Wibowo Purworejo tersebut dihadiri
Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah dan DI Jogjakarta, ketua DPC Demokrat Purworejo Yophie Prabowo, serta para ketua DPD dan DPC partai pengusung paslon 3 Golkar dan Hanura. Sejumlah tokoh pendukung dari Purworejo juga lengkap hadir, antara lain Kelik Sumrahadi SSos MM dan Angko Setiyarso Widodo. Di hadapan sekitar seribu
pendukung Paslon 3, Ibas yang saat ini dipercaya menjabat Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat 2015-2020 menyatakan dukungan dan optimismenya untuk kemenangan Paslon 3 dalam Pilkada 9 Desember 2015 mendatang. “Saya yakin Purworejo ke depan dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin besar seperti WR Soepratman dan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. Dan salah satunya yakni
Agus Bastian bersama pasangannya yang maju dalam Pilkada kali ini,” ungkapnya. Ibas yang juga cucu dari Sarwo Edhie Wibowo ini menegaskan, partainya peduli dan konsekuen untuk menyuguhkan pemimpin yang terbaik dalam pilkada serentak di 269 kabupaten/kota dari 9 provinsi kali ini. “Partai Demokrat akan selalu berpartisipasi untuk memajukan daerah di seluruh tanah air,” tegasnya.
Ibas menambahkan, dalam kampanye akbar hari itu, sedianya SBY akan hadir langsung untuk memberikan dukungan. Namun, karena bersamaan dengan agenda penting lainnya, SBY hanya dapat menitipkan pesan melalui video yang diputar dalam layar lebar. Dalam video singkat itu, SBY mengajak seluruh masyarakat Purworejo untuk memilih pemimpin yang peduli dan ke hal 11
Mengenal Sportifitas Kopka Amo Sarwanto
Prajurit Lanal yang Menegakkan negakkan Aturan Lapangan Lapanggan H Hijau ijau Sepakbola, menurut wartawan dan penulis peraih nobel sastra 1982, Gabriel Garcia Marquez, adalah representasi dari kehidupan. Pasalnya, ada drama di sana, retak garis nasib, serta kontradiksi yang mencekam, menggelikan, menyesakkan sekaligus menghadirkan kebahagiaan bagi jutaan orang. Dari sekian drama tersebut, hanya ada seorang wasit yang terus berlari dan sigap membunyikan peluit. Ia terus memperhatikan guliran bola selama 90 menit, menyimak setiap pergerakan 24 pemain, agar drama tak melenceng dari aturan permainan demi mengukuhkan fair play. ABDUL AZIZ RASJID, Cilacap TUGAS wasit semacam itulah yang kerap diemban oleh Kopral Kepala (Kopka) Amo, Sarwanto, anggota Pangkalan
Angakatan Laut (Lanal) Cilacap. Pria berusia 41 tahun yang kini juga menjadi Sekretaris Pribadi
SPORTIFITAS. Kopka Amo Sarwanto, Prajurit Lanal yang menegakkan aturan lapangan hijau.
ke hal 11 foto:ist
Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung
JUMAT 4 DESEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
KATA MEREKA Gaduh Penguasa Negeri Laporan Menteri ESDM Sudirman Said terhadap Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait kasus “Papa Minta Saham” PT Freeport yang menyeret nama Ketua DPR RI, Setyo Novanto terus bergulir. Dalam bukti rekaman, diduga nama para petinggi negara ikut dicatut. Perdebatan se perti itu b bagi rakyat tid dak penting, kami hanya ingin kekayaan IIndonesia bisa m mensejahte rakkan rakyat, iitu saja. Anggoro, mahasiswa, Temanggung foto: rizal ifan/temanggung ekspres
Lucu kalau para p petinggi negara ssa ling berdeb bat tanpa ada p penye lesaian. Buang-buang e energi, semua p pasti men g a k u b benar. (riz) Delissa, pegawai swasta, Temanggung
TNI-POLRI
foto:kodim 0706 Temanggung
KOMPAK. Anggota TNI – Polri kompak bersama melakukan apel bersama di Gedung Sarwa Guna Makodim setempat, kemarin.
TNI-Polri Apel Bersama TEMANGGUNG – Komandan Kodim 0706 Temanggung Letkol Kav Zubaedi mengimbau, konflik TNI-Polri agar tidak terulang kembali. Apabila terjadi maka akan ditindak tegas dari kedua pihak sesuai degan aturan hukum yang berlaku. “Jangan sampai terjadi lagi, sinergitas antara TNI dan Polri harus terus dijaga dan diperkuat,” pintanya saat apel bersama di Aula Sarwo Guno Kodim 0706/Temanggung, kemarin. Ia menyampaikan, aparat TNI-Polri merupakan figur bagi masyarakat. Untuk itu perlu adanya kesinergian bersama dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah Temanggung, Perkembangan strategis nasional isu ekonomi, isu politik (pilkada serentak), isu keamanan regional, isu teroris, isu bentrok TNI-Polri, isu bencana alam, hingga isu bela negara. “Isu isu tersebut perlu kita sikapi bersama, karena ini tidak hanya menjadi tanggungjawab satu elemen pemerintahan saja. Melainkan menjadi tanggung jawab kita semua,” katanya. Ia menambahkan, perkembangan ISIS yang akhir akhir ini marak dirilis di media lebih 300 orang warga indonesia masuk suriah untuk bergabung dengan ISIS. Untuk mencegah paham tersebut berkembang di Indonesia perlu mendapat perhatian serius terutama TNI-Polri. Sementara itu, Kapolres Temanggung AKBP Wahyu Wim Hardjanto SH SIK M Hum menambahkan, TNI-Polri siap menjaga keamanan agar program pembangunan yang dilakukan oleh Pemda Temanggung dapat berjalan baik. Menurutnya, perang sekarang bukan adu fisik dan senjata, akan tetapi degan cara proxy war di antaranya Indonesia menjadi sarang narkoba. Itu merupakan usaha untuk menghancurkan negara ini dan TNI-Polri tidak bisa ditarik tarik ke ranah politik. “Kalau pimpinan kita yang di pusat bisa kompak, kenapa yang diwilayah tidak bisa. Kita harus kompak, degan mengetahui tugas pokok masing-masing, dan batasan-batasan tugas,” pesannya. (set)
Jaga dan Perkuat Sinergitas
TERJARING. Petugas gabungan memberi arahan kepada pasangan kumpul kebo yang terjaring razia di berbagai hotel.
Kumpul Kebo, Janda Digiring TEMANGGUNG – Kurang dari empat jam, petugas gabungan berhasil menjaring enam pasangan kumpul kebo yang tengah berduaan di kamar hotel dalam razia yang digelar secara mendadak di beberapa wilayah, Rabu (2/12) malam. Kasi Penegakan Perda dan
Perbup Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Temanggung, Cukup Sudaryo menjelaskan, operasi yustisi ini digelar oleh petugas gabungan yang terdiri dari unsur kepolisian, Satpol PP, dan Dinas Sosial dengan menerjunkan 15 personel.
Dimulai pukul 16.00 WIB dan berakhir pada 20.00 WIB, petugas menyambangi tak kurang dari sembilan hotel dan satu kamar kos yang tersebar di lima wilayah. Yakni Kecamatan Temanggung, Kranggan, Bulu, Kedu, dan Kecamatan Peringsurat.
Ditambahkan, meski sempat terjadi aksi kejar-kejaran saat razia digelar, namun 12 orang, pria maupun wanita ini akhirnya berhasil digelandang ke kantor Dinas Sosial guna mendapatkan arahan dan pendataan. ke hal 3
Kelabui Petugas, Satu Pasangan Kabur TEMANGGUNG – Ada kejadian unik saat petugas gabungan menggelar razia di sejumlah kamar hotel dan lokasi kos. Meski berhasil menjaring enam pasangan kumpul kebo, namun petugas juga kecolongan akibat satu pasangan lain melarikan diri. Peristiwa ini terjadi saat proses pendataan dan arahan yang berlangsung di aula Kantor Dinas Sosial Kabupaten Temanggung. Pasangan yang masih berusia semenjana tersebut berhasil kabur setelah
mengelabui para petugas dengan berpura-pura hendak buang air kecil di toilet. Saat dikonfirmasi, Kasi Penegakan Perda dan Perbup Satpol PP, Cukup Sudaryo tidak membantah dan membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, saat pasangan tersebut berpamitan untuk pergi ke toilet, petugas tidak menaruh sedikitpun kecurigaan. Akan tetapi, setelah sekian lama tidak kembali ke ruang pendataan, petugas tersadar bahwa mereka telah terke-
coh. Diduga kuat, mereka kabur dengan membawa serta sepeda motor yang sebelumnya disita sebagai barang bukti. “Pamitnya sih mau ke WC sebentar, ternyata malah pergi entah kemana, mungkin takut atau malu,” katanya, Rabu (2/12). Ia menjelaskan, dari data yang ada, mereka merupakan pasangan mudamudi yang terjaring saat razia menyasar salah satu hotel kelas melati yang terdapat di Kecamatan Pringsurat. ke hal 3
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
PASANGAN. Petugas dari Dinas Sosial Kabupaten Temanggung mendata satu per satu pasangan mesum yang terjaring saat razia hotel.
Dari 312, 1 Orang Rehabilitan Idap HIV
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
KEJIWAAN. Puluhan anggota Polres Temanggung yang berstatus sebagai pemegang senjata api menjalani psikotes yang digelar di Graha Bhumi Pala, Kamis (3/12).
Pemegang Senpi Dilarang Semena-mena TEMANGGUNG – Menghindari penyalahgunaan senjata api, baik di dalam maupun luar tugas, puluhan anggota Kepolisian Resor (Polres) Temanggung menjalani tes ke-
jiwaan atau yang lebih populer dengan istilah psikotes. Kegiatan yang berlangsung selama beberapa jam di Graha Bhumi Pala dengan bimbingan serta pengawasan dari
Tim Psikologi Polda Jawa Tengah ini melibatkan sedikitnya 60 personel yang berasal dari berbagai satuan fungsional. Di antaranya Sat Lantas, Sat ke hal 3
Pendirian TV Lokal Masih Terganjal Anggaran TEMANGGUNG - Upaya pemerintah Kabupaten Temanggung untuk memberikan informasi kepada masyarakat melalui televisi masih terganjal anggaran. Pasalnya anggaran yang diajukan untuk pendirian televisi lokal sebesar Rp18.3 milliar hingga saat ini belum disetujui oleh DPRD. Dalam pengajuan rancangan Anggaran Pendapatan Belanja (RAPBD) tahun 2016 Pemkab melalui Bagian Humas Setda mengusulkan sejumlah program dan ke-
“Sasaran kami adalah lokasi yang diduga kerap dijadikan sebagai ajang mesum pasangan tak resmi. Sengaja kami gelar mendadak agar razia ini tidak bocor. Sayang di rumah kos yang kita sasar petugas tidak mendapati satupun pasangan mesum,” katanya.
giatan, yakni penyusunan perda, fasilitas dan perizinan lembaga penyiaran publik (LPP) televisi dan radio lokal, serta penyusunan peraturan bupati. Total dana mencapai Rp18,4 miliar. Dari pengajuan anggaran ini, dana terbesar untuk fasilitasi lembaga penyiaran publik televisi dan radio lokal yang mencapai Rp18.3 miliar. Sebenarnya dalam prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) 2016 telah disetujui besaran dana untuk fasilitas LPP televisi dan ra-
dio lokal sebesar Rp6.993 miliar. Hingga kemudian ada surat dari bupati yang menambah dana Rp11.3 miliar sehingga menjadi Rp18.3 miliar. “Komisi A belum menyetujui pengajuan anggaran ini, kami kembalikan ke badan anggaran (banggar) untuk dibahas lagi,” kata Ketua Komisi A DPRD Temanggung Muh Sayid. Ia mengatakan, untuk sementara pengajuan anggaran untuk pendirian televisi lokal memang
belum disetujuinya. Pertimbangannya adalah biaya operasional sangat besar yang diprediksi hanya akan membebani keuangan APBD. “Dari aturan yang ada, televisi lokal hanya diperbolehkan menayangkan iklan tidak lebih dari 30 persen siaran, padahal pemasukan terbanyak televisi dari iklan. Dengan adanya pembatasan ini maka 70 persen pembiayaan nanti akan menjadi tanggungan APBD,” kata Sayid. ke hal 3
TEMANG GUNG – Dari 312 orang penguna narkotika yang direhabilitasi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Temanggung, terdapat satu orang penguna narkotika yang positif mengidap HIV. Penguna ini dengan sukarela menyerahkan diri beberapa waktu lalu. Kepala BNN Kabupaten Temanggung, Istantiyono menyebutkan, satu orang yang positif mengidap virus HIV, yaitu pemuda berusia 28 tahun yang telah lama mengkonsumsi narkoba jenis heroine. “Karena ingin direhabilitasi, dia dengan sukarela menyerahkan diri,” kata Istantiyono, Kamis (3/12). Ia menuturkan, selama kurang lebih dua tahun berdiri di Temanggung, BNN hanya bersifat melakukan rehabilitasi dan tidak berwenang untuk melakukan pemeriksaan indikasi HIV ataupun penindakan terhadap penguna narkotika. “Begitu pengguna ini menyerahkan diri dan menyatakan dirinya positif maka kami hanya dapat memfasilitasi supaya mendapat perawatan ARV (Anti Retro Virm) yang berfungsi menjaga ketahanan tubuh,” tuturnya. Hingga saat ini, lanjut Istantiyono, pihaknya telah merehabilitasi sebanyak 312 orang penguna narkotika. BNN Temanggung dalam Gerakan Nasional Rehabilitas 100 Ribu Pengguna Narkoba mendapat target sebanyak 306 orang. “Sudah melebihi target, tapi kami terus melakukan opera-
si yustisi di wilayah kami yakni, Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Magelang dan Kota Magelang,” terangnya. Disebutkan, seluruh pengguna saat ini masih dalam perawatan rehabilitasi BNN. Rinciannya yaitu 73 orang narkoba direhab di lapas kelas II A Magelang, 64 orang di rutan kelas II B Temanggung, 70 orang di rutan kelas II B Wonosobo dan dua orang di RSUD Temanggung. “Sementara pengguna yang berasal dari operasi yustisi, volunteery terdapat 103 orang. Mereka saat ini kita titipkan ke beberapa tempat untuk mendapat rehabilitasi seperti di RSJ Magelang, Baresos (Badan Rehabilitasi Sosial) Semarang, RSUD Temanggung dan ada yang sampai kita titipkan ke panti rehabilitasi narkoba Lido Bogor,” jelas Istantiyono. Upaya rehabilitasi dibagi dalam tiga tipe yaitu rawat, jalan dan inap. Pengobatan rawat jalan sepeti yang ada di RSU dan RSJ, sementara rawat inap seperti yang diberlakukan Baresos Semarang di mana pengguna narkoba harus menjalani rehabilitasi minimal tiga bulan. Perawatan karantina dilakukan seperti di Lido Bogor di mana pengguna narkoba harus berada dalam pengawasan pihak BNN selama minimal enam bulan. Ia menambahkan, kendati telah memenuhi target, namun BNN masih akan melakukan operasi yustisi di beberapa tempat sasaran seperti koske hal 3
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK