MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
SENIN 7 SEPTEMBER 2015
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
NEW HOPE Oleh DAHLAN ISKAN
Masa Denial yang Mestinya Bisa Dilewati SIKAP terbaik yang harus diteguhkan saat ini adalah: mengakui dan menyadari bahwa keadaan ekonomi kita memang sulit. Tidak perlu menutupi. Lebih-lebih tidak perlu menolak keadaan yang memang sulit itu. Jangan punya sikap, yang di dunia kedokteran disebut denial. Tidak boleh sebagian dari kita mengatakan sulit, tapi sebagian lagi mengatakan kita ini tidak sulit. Menjalani fase mengakui kesulitan itu kadang tidak mudah. Seperti orang yang didiagnosis terkena penyakit jiwa, umumnya menolak dikatakan sakit jiwa. Atau sakit kanker. Atau sakit apa pun. Kian kuat penolakan itu, kian sulit upaya penyembuhannya. Tapi, datangnya fase penolakan itu sangat wajar. Terjadi hampir pada siapa saja. Hanya, sebaiknya fase denial itu jangan lama-lama. Agar tidak terjadi konflik antaranggota keluarga. Tidak perlu bertengkar mengapa terkena penyakit. Siapa yang mengakibatkan sakit. Dari mana datangnya sakit. Apalagi kalau sampai ada kesimpulan bahwa sakit itu karena disantet. Fokus utama bisa langsung bagaimana segera mengobatinya. Itu pun belum tentu bisa segera sembuh. Apalagi kalau tidak segera diobati. Lebih-lebih bila tidak segera tahu bagaimana cara mengobatinya, siapa dokternya, siapa perawatnya, dan seterusnya. ke hal 3
TESTIMONI Rematik dan Asam Urat SEBAGIAN besar penyebab penyakit dalam tubuh adalah membiasakan kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Selain itu, makanan yang dikonsumsi tubuh pun ikut andil terhadap kesehatan tubuh. Makanan sehat akan membuat tubuh dalam kondisi yang seharusnya. Sebaliknya, makanan tidak sehat akan merangsang timbulnya penyakitpenyakit yang tidak diinginkan.Gemar mengkonsumsi makanan berminyak jelas berdampak buruk pada tubuh. Makanan berSutrimo minyak seperti makanan bersantan, kacang-kacangan, dan gorengan dapat mengundang penyakit-penyakit yang tidak dapat dipandang sepele. Misalnya saja gorengan. Dalam gorengan, terkandung lemak trans yang terbilang bahaya bagi tubuh. Minyak mengandung lemak jahat, lemak jahat berperan meningkatkan kadar kolesterol. Kolesterol tinggi berpotensi mengakibatkan serangan jantung.Seperti kegemaran Pak Sutrimo (62) yang bekerja sebagai wiraswasta ini, ia mengaku gemar mengkonsumsi makanan berminyak. Terang saja ia mengeluh kalau kadar kolesterolnya tinggi. Kadar kolestol yang tinggi meningkatkan zat purin dalam tubuhnya sehingga berimbas pada asam urat. Selama 5 tahun lebih bapak tiga anak ini menderita penyakit asam urat. Setiap kali kambuh, ia merasakan pegal-pegal yang mengganggu kaki, tangan, dan pundaknya. Walaupun rajin mengkonsumsi ramuan herbal, namun belum ada yang benar-benar melepaskannya dari asam urat dan rematik.Bapak yang juga menjabat sebagai RW ke hal 3
Mezty Mez Tulis Keluh Kesah PERSAHABATAN yang dibangun oleh Mezty Mez dan PJ harus buyar. Sebuah konflik pelik tengah melanda hubungan dari dua mantan personel 7 Icons itu. Postingan kekesalan Mezty pada segala keruwetan y a n g
terjadi dalam tubuh 7 Icons ditengarai menj a d i pemicu geramnya PJ pada mantan rekann y a tersebut. ke hal 3
foto : jawa pos
TAHAN. Permintaan premium di SPBU masih stabil, walaupun sebenarnya pemerintah harus menanggung kerugian Rp400 per liter.
BBM Tahan Harga Jual Solar Untung Rp1.050 Premium Rugi Rp400 JAKARTA - Harapan harga jual BBM yang turun seiring dengan tergerusnya harga minyak global belum bisa terwujud. Alasannya, PT Pertamina rugi dan nilai tukar rupiah masih lemah. Pemerintah pun menetapkan harga premium dan solar subsidi per September tidak berubah. Direktur Pembinaan Program Migas Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Ca-
hyono Adi menjelaskan, penghitungan atas perkembangan situasi sepanjang Agustus telah dilakukan. Hasilnya, harga keekonomian premium sebesar Rp 7.700 per liter dan solar Rp 5.850 per liter. Harga itu belum termasuk subsidi negara Rp 1.000 per liter solar. ‘’Kami tetapkan harga jual per liter premium Rp 7.300 dan solar Rp 6.900,’’ ujarnya dalam diskusi di gedung Dewan Pers, Jakarta, kemarin (6/9). Dengan penetapan harga tersebut, menurut dia, masih ada defisit Rp 400 per liter dari premium. Sebaliknya, terdapat surplus Rp 1.050 per liter dari solar bersubsidi. Pada Agustus kemarin,
harga jual solar juga mengalami surplus Rp 250 per liter. Sepanjang satu bulan itu, total terdapat surplus Rp 310 miliar. Namun, secara year to date sejak awal 2015 sampai Agustus, penjualan solar bersubsidi masih mengalami defisit alias rugi Rp 119,5 miliar. Sementara itu, kerugian dari penjualan premium lebih tinggi lagi. Mencapai Rp 13 triliun. Total, sejak awal tahun ini sampai Agustus, penjualan premium dan solar rugi Rp 13,17 triliun. Agus menyatakan, kerugian yang menjadi beban PT Pertamina tersebut tidak boleh ditutupi dengan uang yang
bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pertamina sebagai BUMN harus berjuang sendiri menutupi kerugian, baik dengan aksi korporasi maupun kebijakan harga (pricing policy). Di tempat sama, Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara menilai pemerintah sebaiknya lebih sensitif terhadap situasi perekonomian dan harapan masyarakat. Diharapkan, ada pricing policy berupa penurunan harga jual BBM untuk mengurangi beban masyarakat. ke hal 3
Rem Blong, Truk Tabrak Tembok Pagar Sopirnya Tewas Seketika
Foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
RAMAI. Petani tembakau mulai ramai menjual tembakau rajangan ke perwakilan PT Gudang Garam Temanggung.
MAGEL ANG - Seorang pengemudi truk pasir, Muhammad Fauzan (32), warga Demak, tewas seketika akibat truk yang dikemudikannya menabrak tembok pagar warga di Dusun/Desa Kapuhan Kecamatan Sawangan, Minggu siang (6/9). Diduga, truk dengan plat nomor H 1981 EE yang dikemudikannya, mengalami rem blong. Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa bermula
saat korban tengah dalam perjalanan dari arah Ketep (Timur) menuju arah Mungkid (Barat). Laju kendaraan diketahui dalam kecepatan sedang. Tiba-tiba saat sampai di jalan turunan sebelum lokasi kejadian, tepatnya di depan SDN 1 Kapuhan, truk oleng. Saat itu, ada sebuah mobil Avanza berjalan beriringan didepan truk yang dikemudikan korban. Diduga menghindari Avanza itu, korban memilih membanting stir ke kiri dan akhirnya menabrak tembok tersebut. ke hal 3
Waspadai Peredaran Upal Di Tengah Panen Tembakau TEMANGGUNG - Tingginya peredaran uang selama musim panen raya tembakau di masyarakat kabupaten Temanggung, kondisi ini sangat mungkin dimanfaatkan para pengedar uang palsu untuk melancarkan aksinya, untuk itu masyarakat terutama petani tembakau dihimbau untuk waspada dan teliti saat
bertransaksi tembakau. Iimbauan tersebut disampaikan oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Temanggung AKBP Wahyu Wim Hardjanto, menurutnya, transaksi jual beli tembakau harus dilakukan dengan cara terbuka, jangan sampai ada yang dirugikan, baik itu pedagang maupun petani. “Jangan sampai ada yang merasa dirugikan, maka dari itu transaksi harus dilakukan secara terbuka,”pesannya.
Kapolres meminta, sebisa mungkin transaksi jangan langsung mengunakan uang tunai, sebab dengan transaksi seperti ini, memberikan kesempatan kepada pengedar uang palsu untuk melancarkan aksinya. “Bisa saja transaksi seperti ini dimanfaatkan oleh pengedar upal, tidak menutup kemungkinan pengedar menyelipkan upalnya ke uang asli yang digunakan untuk transaksi,”terangnya.
foto: heni agusningtyas/magelang ekspres
ke hal 3
RINGSEK. Bodi truk yang rusak parah menjadi perhatian warga.
Komitmen John H. McGlynn pada Sastra Indonesia yang Berbuah Penghargaan
Buku Favoritnya Nyanyi Sunyi Seorang Bisu Melalui Yayasan Lontar, John H. McGlynn terlibat dalam penerjemahan ratusan karya sastra Indonesia. Kini dia tengah berjibaku mempersiapkan Indonesia sebagai tamu kehormatan Frankfurt Book Fair 2015. ANDRA NUR O, Jakarta BAGI pria yang rambutnya telah memutih itu, Teeuw Award adalah kegembiraan sekaligus kesedihan. Dia bangga karena terpilih memenangi penghargaan bergengsi tersebut. Tapi juga masygul karena menjadi orang terakhir yang menerimanya. “Teeuw
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto : andra nur o/jawa pos
KOLEKSI. John H McGiynn menunjukkan koleksi bukunya yang cukup kengkap.
Award itu turut berkontribusi untuk sastra Indonesia. Sayangnya, ini yang terakhir,” katanya dengan nada sedih. Sastra Indonesia memang menjadi bagian dari keseharian pria bernama John H. McGlynn tersebut. Mungkin bukan cinta pertamanya, tapi hampir pasti akan menjadi cinta terakhirnya. Puluhan tahun sudah McGlynn turut merawat puisi, novel, atau esai karya para sastrawan negeri yang telah ditinggalinya sejak 1976 itu melalui Yayasan Lontar. Dia mendirikan yayasan tersebut pada 28 Oktober 1987 bersama sejumlah pendekar sastra tanah air, yakni Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono, Umar Kayam, dan Subagio Sastrowardoyo.
BBM TAHAN HARGA sing suwe
WASPADAI PEREDARAN UPAL jo gelem diapusi
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
SENIN 7 SEPTEMBER 2015
Polisi Buru Pelaku Yusuf Korban Penusukan
MAGELANG TENGAH - Yusuf Galih Akbar (29) menderita luka tusuk di bagian perutnya setelah dianiaya seseorang yang tidak dikenalnya, akhir pekan lalu. Kejadian di depan swalayan Superindo Jalan Gatot Subroto Magelang
sekitar pukul 00.50 WIB dini hari. Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto menjelaskan, kejadian ketika korban yang warga Perum Cawang Indah, Dusun Bulurejo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang itu seorang diri mencari rekannya bernama Hendrik di sekitar Superindo. Ia pun me-
markir sepeda motornya di toko setempat.”Kemudian tiba-tiba datang seorang pemuda mengendarai sepeda motor Suzuki Satria melintas di depannya dengan menggeber-geberkan knalpotnya. Karena terganggu, korban menegur pengendara Satria itu dengan ke hal 7
KOTA KITA Penanganan Pelanggaran Kampanye Masyarakat sebagai pengawas yang efektif dalam sebuah pemilu, harus dipermudah dalam pelaporan pelanggaran kampanye, serta kejelasan penindakan pelanggaran tersebut.
Laporan pelanggaran kkampanye jangan sebagai formalitas belafo kka, tetapi nyata tindakanti nya n Aji, Swasta, Magelang Dengan penanganan yang baik dan jelas, pelangd garan kampanye g akan berkurang, a dan proses demokrasi melalui m pemilu akan menghasilkan pem mimpin yang minm im pelanggaran,” (cha) a
RITUAL. Upacara King Ho Ping digelar untuk menghormati arwah leluhur di Kelenteng Liong Hiok Bio Kota Magelang, akhir pekan lalu.
Dani, Swasta, Magelang foto : wiwid arif/magelag ekspres
Upacara King Ho Ping Hormati Arwah Leluhur MAGELANG TENGAH Ratusan umat Tri Dharma melakukan upacara King Ho Ping untuk menghormati arwah leluhur di Kelenteng Liong Hiok Bio Kota Magelang, akhir pekan lalu. Sejumlah
jamaah kemudia menyalakan dupa di kelenteng yang saat ini tengah mengalami pemugaran pascakebakaran hebat beberapa waktu lalu. Mereka juga memejamkan mata sembari membacakan parita yang
diiringi dengan pukulan genta dari para bhiksu. Ketua Yayasan TITD Liong Hiok Bio, Paul Candra Wesi Aji menjelaskan, ada tiga nama dalam prosesi ini. ke hal 7
KATA WARGA
Mengunjungi Kampung Mainan Kayu Edukatif di Kemirirejo
Melihat potensi warga memproduksi mainan anak ber-SNI di Kelurahan Kemirirejo, sejumlah warga berharap perhatian dan pembinaan tetap ditingkatkan oleh Pemkot Magelang.
Produk Berlabel SNI, Ortu Tak Perlu Khawatir
Ahmad (63), Perajin Mainan Anak, Kemirirejo
Pemerintah sebaiknya memberi pembinaan utamanya kepada muda mudi wilayah Kemirirejo supaya tidak melupakan usaha prospektif yang sudah dilakukan secara turun temurun
Teguh, Perajin Mainan Anak, Kemirirejo Saya berharap, generasi muda bisa tetap memertahankan tradisi mainan anak dari bahan kayu bekas sebagai pendorong mereka berbisnis
Hari (30), Swasta, Kemirirejo
Saya kira, pemerintah sudah memberi perhatian karena sejak dulu sudah diberi batuan berupa alat-alat pembuatan mainan. Tapi saya harap, pemerintah bisa lebih memperhatikan masalah distribusi mainan anak ini
Kelik (40), Swasta, Kemirirejo Masalah pemasaran jadi kendala bagi kami. Untuk itu, saya harap pemerintah bisa membantu distribusinya, supaya usaha kami semakin berkembang
Ny Kiyem (62), Warga Kemirirejo Produksi mainan anak sebagian jadi mata pencaharian warga Kemirirejo. Saya harap, dengan rajinnya pemerintah beri pembinaan, pangsa pasarnya ke depan akan tembus di skala internasional. Biar bikin bangga masyarakat Magelang.” (wid)
MELIHAT perkembangan industri mainan kayu edukatif di negeri kita, patutlah kita berdecak kagum. Tidak hanya jenis mainan yang sangat variatif, namun beberapa tahun belakangan ini kualitas mainan berbahan kayu yang hadir di negeri kita semakin membaik. Bahkan beberapa produsen mainan kayu edukatif ternyata tidak hanya bermain di pasar lokal, namun sudah merambah ke pasar internasional. Salah satunya, kreativitas yang dikembangkan warga Kelurahan Kemirirejo, Magelang Tengah, Kota Magelang ini. Berbagai hasil karya mereka berupa mainan anak tradisional edukasi. Produsen sekaligus distributor mainan anak di RT 07 RW 08, Kemirirejo, Ahmad (63) mengaku sudah cukup lama merintis usaha produksi mainan anak secara turun temurun. Begitu banyaknya peminat koleksi mainan, Ahmad mengaku tidak pernah istirahat memproduksi berbagai macam mainan yang sebagian besar
terbuat dari kayu bekas itu. Bahkan melihat perkembangan minat pembeli, sepertinya bagian produksi akan sangat kewalahan memenuhinya, mengingat proses produksi yang lumayan panjang.”Keuntungan per bulan cukup lumayan, tapi memang saya akui karena keterbatasan karyawan, otomatis saya hanya terima pesanan saja,” kata Ahmad, saat ditemui di rumahnya, Minggu (6/9). Dalam sepekan, ia mampu memproduksi mainan anak edukasi ini 10 unit. Sebab ia mengaku butuh waktu yang relatif lama untuk membuat satu produk mainan anak dengan kualitas yang bagus. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau. Untuk mendapatkan satu unit mainan anak yang sudah berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI) ini, para orangtua hanya merogoh kocek mulai dari Rp15 ribu hingga Rp100 ribu saja. ”Paling banyak pesanan mainan anak-anak PAUD
foto: wiwid arif/magelang ekspres
PRODUKSI. Sejumlah warga RW 07 Kemirirejo menjadikan mata pencahirian sebagai produsen mainan anak edukatif yang sudah memiliki label SNI.
dan TK. Itu karena melihat produksi di wilayah Kemirirejo dan Jurangombo terkenal dengan label SNI. Sehingga orangtua tidak perlu khawatir dengan kandungan bahannya. Semuanya aman dan terjangkau,” tuturnya.
Hasil mainan kayu yang diproduksi oleh Ahmad pun cukup beragam. Dari mulai peralatan belajar sederhana, mainan mobil-mobilan dan kuda-kudaan, semua dibuat dengan cara dilem dan dicat menggunakan cat yang aman
untuk manusia.”Kami tidak pernah pakai paku, apalagi sampai cat berbahaya. Pemkot Magelang sudah cukup rajin membina, agar kami menjaga kualitas, terutama soal standaritas produksi mainan anak ini,” ucapnya. (adv)
Mayoritas Warga Tekuni Produksi Mainan Anak BISNIS yang berkaitan dengan kebutuhan anak, dalam hal ini mainan, merupakan bisnis yang memiliki prospek menjanjikan. Tidak sedikit orangtua yang rela merogoh k o c e k dalamd a l a m d e m i
ketua RW Sardjono
membelikan sang buah hati mainan yang sesuai dengan kegemarannya. Namun, bukan perkara mudah mencari mainan anak yang bersifat mendidik, bahkan kebanyakan justru akan membuat anak semakin konsumtif. Untuk itu, diperlukan kejelian dari orangtua dalam memilih mainan yang pas sebagai perangsang otak si buah hati. Kota Magelang tak hanya terkenal dengan kampung organik dan penataan wilayah yang cukup mapan. Di wilayah yang memiliki tiga kecamatan itu, banyak tangan-tangan kreatif memproduksi produk olahan sendiri. Salah satunya adalah produk mainan berstandar SNI di Kelurahan Kemirirejo, Magelang Tengah. Ketua RW 07 Kemirirejo Sardjono mengatakan, mayoritas warganya memang sudah menekuni bisnis produksi mainan anak sejak era 2000-an siam.
CMYK
Saat ini, usaha warganya terus berkembang. Bahkan tidak jarang, penghargaan demi penghargaan baik di tingkat Provinsi Jawa Tengah maupun nasional berhasil disabet. ”Produsen mainan anak asal RW 07 Kemirirejo sering mendapat penghargaan. Kemarin baru saja mereka memamerkan produksinya di Jakarta. Prestasinya cukup membanggakan,” kata Sardjono. Faktor penting, potensi warga yang acapkali mendapat penghargaan itu, sebut Sardjono, tidak lepas dari peran Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang dalam membina para pengusaha kecil dan menengah. Lebih lagi, sentra produksi dekat dengan kawasan wisata Taman Kyai Langgeng, Kota Magelang, sehingga tak jarang warga luar daerah pun tertarik dengan hasil produksi warga Kelurahan Kemirirejo tersebut.”Pemerintah sangat memperhatikan kondisi warga kami. Itu dibuk-
tikan dengan seringnya pembinaan dan arahan, supaya hasil mainan di Kemirirejo dan daerah lain mendapat label SNI. Sekarang kami sudah mendapatkannya dengan harapan ke depan bisa lebih ramai lagi,” tutur Sardjono. Ketua RW yang sudah menjabat selama 20 tahun ini berujar, dari sekitar 360 warganya, sebagian besar bergelut di bidang wiraswasta. Tak terkecuali adalah produk mainan anak. Karena itu, ia komitmen untuk terus memberikan pelatihan kepada generasi muda supaya dapat mengikuti jejak orangtua mereka.”Tiap RT sudah ada paguyuban sendiri. Peran anak muda sangat penting untuk melanjutkan bisnis produksi kerajinan mainan anak, dari pada mereka terlibat perilaku menyimpang. Syukurnya, dengan banyaknya kegiatan di kampung, kenakalan anak dan remaja bisa dibendung,” paparnya. (adv)
CMYK
KABUPATEN MAGELANG
SENIN 7 SEPTEMBER 2015
MAGELANG EKSPRES
8
Pemuda 5 Negara Ajak Jaga Borobudur
foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
BOROBUDUR - Sejumlah pemuda perwakilan dari lima negara melakukan aksi kampanye pelestarian Candi Borobudur, Sabtu (5/9). Mereka membawa berbagai poster berisi ajakan kepada pengunjung untuk menjaga dan merawat cagar budaya peninggalan dunia itu. Dalam aksinya, para pemuda yang tergabung dalam Indonesia International Work Camp (IIWC) tersebut mengenakan pakaian tradisional untuk mengundang perhatian dari para pengunjung candi. “Visi kami melalui kegiatan ini yaitu untuk ikut melestarikan Candi Borobudur,” jelas Camp Leader IIWC, Absari Hanifah. Dia mengatakan, sejumlah poster yang telah mereka persiapkan antara lain himbauan bertuliskan No Drawing, No Writting, Do Not Sit, Don’t Touch, Save Heritage dan sebagainya. “Dengan tidak melakukan beberapa kegiatan tersebut, para pengunjung sudah turut dalam aksi pelestarian candi,” imbuh Absari. Disebutkannya, pemuda relawan yang ikut dalam aksi tersebut antara lain berasal dari Indonesia, Jepang, Prancis, Jerman dan Korea Selatan. Mereka memiliki latar belakang profesi yang berbeda-beda pula, antara lain pelajar, mahasiswa hingga dosen. Namun demikian, kata Absari, semua anggota IIWC memiliki perhatian kepada upaya pelestarian cagar budaya. “Kampanye pelestarian candi ini akan kami lakukan selama dua minggu ke depan. Selain di sini (Candi Borobudur), kami juga mengunjungi sekolah-sekolah sekitar, serta melakukan pembersihan batuan candi,” papar mahasiswi jurusan Biologi di salah satu Universitas Negeri di Jogjakarta itu. ke hal 7
KAMPANYE. Sejumlah pemuda dari lima negara melakukan aksi kampanye cagar budaya di jalan masuk menuju Candi Borobudur, Sabtu (5/9).
Lahan Sumbing Terbakar 20 Ha ALUMNI SMA TN
Bersepeda Jakarta-Magelang MERTOYUDAN - Alumni SMA TN (Taruna Nusantara) Angkatan Tahun 3 yang masuk SMA TN 1992, selesai 1995, mengadakan reuni akbar pada HUT perak SMA TN dan 20 tahun kelulusan mereka, Sabtu (5/9). Mereka mengadakan rangkaian kegiatan acara yang diberi nama SIN3RGI, huruf E diganti angka 3 yang menunjukkan angkatan mereka. Kegiatanya berziarah ke taman makam pahlawan Jakarta, mengunjungi mantan pengurus, pamong (termasuk istri pengurus/ pamong yang sudah berpulang). Termasuk juga menyumbangkan revitalisasi gedung budaya menjadi galeri sejarah dan prestasi SMA TN, serta temu kangen dengan keluarga besar SM A TN. Salah satu kegiatan luar biasa yang dilakukan dalam rangkaian ini adalah bersepeda Tour De Pirikan yang diikuti oleh 30 orang dari berbagai angkatan , orang tua siswa dan perwakilan pamong. Jaraknya 525 km, dengan menempuh Jakara -Magelang. Tour De Pirikan dilepas oleh Kepala LPTTN , Mayor Jenderal TNI (Purn) Puguh Santoso, ST, MSc di Jakarta pada Rabu (2/9). “Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi lulusan TN dari semua jenjang angkatan. Selain itu juga menambah keakraban antar sesama alumni,” kata Kepala LPTTN, Mayor TNI (Purn) Puguh Santoso ST MSc yang melepas Tour De Pirikan. Ketua Panitia Kegiatan Tour De Pirikan, Noke Fajar Prakoso memaparkan, ada beberapa etape-etape saat bersepeda. Etape pertama di Indrayu. Etape kedua Indrmayu-.Pekalongan dengan jarak 200 kilo meter diselesaikan Kamis (3/9). Etape ketiga Pekalongan- Temanggung dengan jarak 37 kilo meter. Pada hari Jmat, (4/9) pukul 17.00. Etape teakhir Temanggung -Magelang dengan jarak 40 kilometer. “Pada kegiatan Tour de Pirikan kami juga mengadakan bakti sosial pemeriksaan ke hal 7
MUNGKID - Puluhan hektar lahan di kawasan puncak Gunung Sumbing terbakar Sabtu (5/9) pagi hingga Minggu (6/9). Titik api yang pertama kali terpantau dari Resor Pemangku Hutan (RPH) Mangli Petak 2A wilayah Desa Sukomakmur Kecamatan Kajoran, diketahui meluas dan mencapai RPH Kleseman petak 29A BKPH Wonosobo yang masuk wilayah Desa Pulosaren, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. Administratur Perhutani KPH Kedu Utara, Iwan Setiawan mengungkapkan, api sempat padam Sabtu siang. Namun kembali terlihat menyala malam harinya hingga Minggu pagi. “Hingga saat ini kebakaran masih terjadi dan sudah merambat ke RPH Mangli Petak 2B,” kata Iwan, kemarin. Dia menyebutkan, luas la-
Diduga Ulah Manusia
foto: koramil kaliangkrik for magelang ekspres
PADAMKAN. Anggota Koramil 2 Kalingkrik memadamkan api.
han yang terbakar pada Sabtu kemarin sekitar 20 hektar (Ha) dari luas baku 210,10 hektar. Namun, karena terpaan angin dan kondisi vegetasi yang kering, kebakaran semakin meluas.
“Kami belum bisa menghitung luasannya lagi karena masih dalam upaya pemadaman,” imbuhnya. Pemadaman kemarin, kata dia, melibatkan ratusan petuke hal 7
SEMENTARA itu, Kepala Perhutani RPH Mangli Kedu Utara Kabupaten Magelang, Anwar Sanusi menjelaskan, kebakaran tersebut diduga kuat lantaran ulah manusia yang secara sengaja melakukan pembakaran. Dari indikasi yang ada, kebakaran ini dipicu oleh perumput yang berniat untuk membuka lahan. “Mungkin dengan membakar semak ini bisa membuat rumput bisa tumbuh lebih bagus. Namun, langkah ini salah dan merugikan,” paparnya. Untuk kedepannya, pihaknya juga berupaya untuk melaporkan pembakar hutan kepada pihak berwajib. Hal itu sama dengan kejadian
pada tahun 2014 silam, dimana ada dua pendaki yang meninggalkan perapian di puncak dan tidak mematikan. “Dua orang itu akhirnya ditangani oleh pihak yang berwajib. Saat itu adalah Polsek Bandongan,” ungkapnya. Sebelumnya pada bulan Juni lalu, kebakaran juga melanda lahan seluas 5 hektar di RPH Mangli, Kecamatan Kaliangkrik. Kebakaran itu membuat vegetasi berupa semak belukar di wilayah tersebut menjadi rusak dan mengakibatkan jalur pendakian ditutup. Dia menyebutkan, adanya kebakaran beberapa kali ini memang membuat pihak Perhutani menutup semua ke hal 7
Puluhan Warga Desa Paripurno Ikuti Pembinaan Kamtramtibmas
Aktifkan Pos Ronda, Jangan Takut Melapor Warga Desa Paripurno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang berduyun-duyun mendatangi balai desa setempat, kemarin. Mereka datang untuk mendapatkan sosialisasi terkait Pembinaan Keamanan, Ketrentraman dan Ketertiban Masyarakat (Kamtramtibmas). HENY AGUSNINGTYAS, Salaman DALAM kesempatan itu, pembina yang hadir dari pihak Koramil 20 Salaman Kodim 0705 Magelang dan Polsek Salaman. Pembinaan itu diberikan dalam rang-
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
PEMBINAAN. Pihak Koramil dan Polsek Salaman turut hadir dalam Pembinaan Kamtramtibmas di Balai Desa Paripurno kemarin.
Peminat Duta Wisata Naik 100 % Lebih MUNGKID - Tingkat minat warga Kabupaten Magelang untuk bisa mengikuti seleksi pemilihan Duta Wisata terus meningkat. Tahun ini, tercatat ada sebanyak 165 peserta yang ikut dalam seleksi tersebut. Hal ini meningkat dari sebelumnya yang hanya 70 orang peserta pada tahun 2014. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Edy Susanto menjelaskan, pihaknya rutin melakukan seleksi pemilihan duta wisata. Para peserta yang terpilih, menurutnya, akan diberikan tugas cukup berat, yakni mengefoto: ambar pratiwi/magelang ekspres SELEKSI. Para peserta mengikuti seleksi pemilihan duta nalkan destinasi wisata di wisata yang dilaksanakan Disparbud Kabupaten Magelang. Kabupaten Magelang ke
luar daerah. “Karena tugas yang cukup berat tersebut, kami sangat berharap agar peserta yang terpilih nantinya betul- betul orang yang paham dan mempunyai kepedulian tinggi terhadap dunia pariwisata di Kabupaten Magelang,” jelas Edy. Salah satu panitia, Dany Sartika mengatakan, seleksi tahun ini diikuti sedikitnya 165 orang peserta. Mereka kemudian masih diseleksi kembali dalam hal administrasi. “Dari 165 orang tersebut, tersaring sebanyak 123 peserta yang lolos administrasi. Setelah itu, ke hal 7
CMYK
ka menciptakan situasi aman dan kondusif di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Mereka yang datang kebanyakan yang berprofesi petani dan pedagang. “Sebagai contoh dengan diadakannya pos ronda secara bergiliran. Sehingga pada malam hari masyarakat yang ada di daerah tersebut bisa tidur dengan nyaman. Dan pagi hari bisa berangkat kerja dengan penuh semangat untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Sehingga diharapkan pendapatan perekonomian bisa meningkat,” kata Danramil 20 Salaman, Kapten Inf Bambang Supriyadi, kemarin. Untuk itu, lanjutnya, Koramil dan Polsek Salaman mengajak dan menghimbau kepada para linmas dan seluruh warga Desa Paripurno ini untuk sama-sama menjaga ke hal 7
PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen
SENIN 7 SEPTEMBER 2015
Eceran Rp 3.000
TRABAS Lokasi Trabas Hutan Bagelen Kekeringan PURWOREJO - Sejumlah desa di sekitar lokasi latihan trabas (trail) di hutan Bagelen mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Prihatin dengan kondisi i t u , P u rworejo Adventure Trail Community (Patco) melakukan aksi pemberian bantuan air bersih di sejumlah desa yang mengalami kekeringan itu, Sabtu (5/9). Pemberian bantuan dilakukan bersamaan dengan kegiatan trabas. Puluhan trailer mendatangi lokasi desa yang dibantu, setelah itu mereka melanjutkan kegiatan dengan melakukan trabas di wilayah hutan Bagelen. “Karena seringnya menggunakan wilayah hutan Bagelen sebagai lokasi latihan trabas, baik pada hari biasa maupun pada saat HUT Bayangkara lalu, kita para trailer merasa prihatin terhadap sejumlah Desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Dan kita berinisiatif membantunya,” ucap Waka Polres Purworejo Kompol
Patco Bagikan Air Bersih
ke hal 11
Elia Junitasari SPd Tetib Sejak Awal Kuliah KEBERHASILAN hidup akan diraih jika setiap individu dapat mengelola dirinya sendiri. Melalui manajemen yang baik, kesuksesan akan menyertai dalam segala aspek kehidupan. Tidak terkecuali dalam proses berburu ilmu. Hal itulah yang menjadi prinsip Elia Junitasari SPd selama menempuh kuliah pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP). Alhasil, dalam wisuda sarjana ke-53 UMP pada Sabtu (5/9) lalu, Elia menjadi salah satu lulusan berpredikat cumlaude dengan IPK 3,61 dan masa studi kurang dari 4 tahun. “Sejak awal kuliah saya memiliki niat untuk dapat memanajemen diri secara tertib, khususnya dalam mengelola waktu,” ucapnya. Gadis kelahiran 9 Juni 1993 ini mengaku, meski sejak awal bertekad untuk meraih hasil maksimal di bidang akademik, ia tidak serta merta meninggalkan kegiatan nonakademik. Bahkan, ia justru aktif di berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM), antara lain Pramuka, jurnalistik, dan Hima PBSI. “Salah satu dosen sering berpesan bahwa kesuksesan tidak diraih dengan cara bercanda. Saya pun berusaha serius dalam meraih tujuan, termasuk dalam mengasah berbagai kecakapan dalam organisasi,” lanjutnya. Berkat tolatilasnya dalam berorganisasi, alumni SMA N 7 Purworejo ini pun tak sedikit menorehkan prestasi yang membanggakan nama kampus dan kabupaten. Salah satunya, Elia pernah terpilih menjadi duta pemuda Jawa Tengah dalam program Jambore Pemuda Indonesia (JPI) Tingkat Nasional Tahun 2009 yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI. Saat itu, Elia dipercaya mewakili Purworejo dan Jawa Tengah untuk berkegiatan dan bertukar wawasan dengan delegasi pemuda seIndonesia di Provinsi Palu, Sulawesi Tengah. “Bagi saya, keaktifan di organisasi justru mendukung kemampuan di bidang akademik. Selain menuntut ilmu, mahasiswa juga ha r us d ap at memberikan sumbangsih ke hal 11
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
PARKIR. Beberpa minibus terlihat parkir di terminal bayangan Jalan Kyai Brengkel Purworejo, kemarin.
DPRD Minta Terminal Bayangan Ditertibkan PURWOREJO - Keberadaan terminal bayangan minibus di sepanjang jalan Kyai Brengkel mendapat perhatian dari DPRD Kabupaten Purworejo. Pasalnya, banyaknya minibus yang mangkal di kawasan tersebut membuat arus lalu lintas menjadi terganggu.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Purworejo, H Muh Dahlan SE mengatakan, pihaknye telah meminta kepada Pemkab Purworejo untuk segera menertibkan tersebut melalui dinas terkait. “Himbauan kepada bupati agar memerintahkan satker
terkait untuk melakukan penertiban telah kami sampaikan saat rapat paripurna beberapa waktu lalu,” katanya, saat dimintai konfirmasi oleh Purworejo Ekspres, kemarin. Lebih lanjut politisi PKB ini menegaskan, selain mengganggu kenyamanan peng-
guna jalan, keberadaan terminal bayangan yang biasa digunakan minibus jurusan Purworejo-Magelang dan Purworejo-Wonosobo tersebut juga menjadi rawan kecelakaan. “Kondisi jalan tidak terlalu lebar, sehingga deretan mini-
bus yang ngetem menunggu penumpang cukup mengganggu lantaran lokasi parkir mereka memakan badan jalan. Terlebih saat lampu merah menyala, mobil dari arah utara penuh, sementara dari arah selatan setelah ke hal 11
UMP Wisuda 648 Lulusan PURWOREJO - Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) menggelar Rapat Senat Terbuka dengan acara Wisuda Sarjana ke-53 tahun 2015 di halaman kampus setempat, Sabtu (5/9). Pada kesempatan, UMP mewisuda sebanyak 648 orang lulusan, terdiri atas 435 perempuan dan 213 lakilaki. Dari jumlah itu, 11 orang mahasiswa dinyatakan lulus terbaik dengan meraih Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi untuk tiap program studi (Prodi). Kesebelas mahasiswa itu, yakni Liana Sulistiana dari
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan IPK 3,63, Devita Pangestuti Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (IPK 3,60), Faizin Suffan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (IPK 3,75), Dewi Kumalasari Prodi Pendidikan Ekonomi (IPK 3,64), dan Nella Kurniawati dari Prodi Pendidikan Matematika (IPK 3,67). Selanjutnya, Siti Kholipah Prodi Pendidikan Fisika (IPK 3,55), Ahmad Rohman Prodi Pendidikan Teknik Otomotif (IPK 3,60), (IPK 3,87), Yanuar Wibowo Prodi Agribisnis (IPK 3,65), Feri Puput Herdiono Prodi Peternakan (3,56), dan
Dimas Suryo Pramono Prodi Teknik Sipil (3,19). Sementara IPK tertinggi (3,87) dalam wisuda tahun ini diraih Nita Ayu Riyanti dari Prodi Manajemen. Adapun rincian wisudawan setiap prodi, yakni dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebanyak 93 orang, Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa 60 orang, Pendidikan Bahasa Inggris 217 orang, Pendidikan Ekonomi 52 orang, Pendidikan Matematika 93 orang, Pendidikan Fisika 40 orang, Pendidikan Teknik Otomotif 53 orang, ke hal 11
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
SOSIAL. Mahasiswa STAINU tidak hanya dituntut berhasil secara akademik, namun juga mampu mengatasi masalah sosial.
Mahasiswa Dituntut Amalkan Tri Dharma
foto: eko sutopo/ purworejo ekspres
WISUDA. Rektor UMP Drs H Supriyono MPd bersama sejumlah lulusan terbaik dalam wisuda sarjana ke-53, kemarin.
PURWOREJO - Mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo dituntut mampu mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT), yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian selama menempuh studi. Hal itulah yang ditekankan oleh panitia Studi Pengenalan Kampus (SPK) kepada 71 mahasiswa baru di Auditorium kampus setempat selama tiga hari sejak, Kamis (3/9) lalu. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk berhasil secara akademik dengan meraih gelar sarjana, namun juga mampu mengatasi permasalahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Presiden BEM STAINU
Pur worejo Dewi Alha mengemukakan, tantangan yang dihadapi masyarakat kedepan akan semakin berat. Berbagai persoalan yang muncul, musti diatasi tidak hanya dengan cara akademis semata, namun juga dengan pendekatan sosial. “Jadi dalam SPK kali ini kami sangat menekankan pentingnya aktif berorganisasi baik organ intra maupun ekstra kampus. Dengan demikian kami yakin mahasiswa akan terlatih menyelesaikan permasalahan sehingga tidak gamang ketika di masyarakat nantinya menemui permasalahan,” terangnya, kemarin. Lebih lanjut dikatakannya, porsi pendidikan di kampus menurutnya relatif ke hal 11
Melongok Pilkaos MA An-Nawawi
Pemilihan Dilakukan Dengan Sistem Online Pendidikan demokrasi sangatlah penting diajarkan kepada masyarakat sejak dini, bahkan sejak di usia sekolah. Melalui berbagai pemilihan dari tingkat ketua kelas hingga ketua OSIS atau organisasi di lingkungan sekolah sejatinya merupakan bagian dari pendidikan politik dan demokrasi bagi siswa. Bagaimana jika ajang pesta demokrasi siswa tersebut dilaksanakan dengan cara yang tidak biasa, yakni menggunakan sistem online. Berikut laporannya. LUKMAN HAKIM, Purworejo DI zaman modern sekarang ini, informasi komunikasi teknologi atau yang dikenal IT mungkin bukan sesuatu yang asing lagi di telinga. Bahkan setiap saat kita memegangnya. Hingga orang awam sekalipun sekarang sudah bisa mengoperasikan komputer. Dunia edukasipun sekarang sudah terjamah bidang IT, mulai dari proses pembelajaran online (e-learning) bahkan proses demokrasi di lingkungan sekolahanpun sudah menggunakannya. MA An Nawawi mencoba menggunakan sistem baru itu untuk proses pemilihan ketua osis 2015/16, kemarin. foto: eko sutopo/ purworejo ekspres
ke hal 11
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
SALAMI. Kepala MA An-Nawawi menyalami Ketua OSIS terpilih melalui sistem online, kemarin.
Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung
SENIN 7 SEPTEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
KETIGA TERSANGKA YANG DITANGKAP 1 2 3
Iwan (37), warga Kota Depok, Jawa Barat. Agus Budi (36), warga Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Tasori (39) warga Baturaden, Kabupaten Banyumas.
Komplotan ini telah melakukan kejahatan serupa di beberapa wilayah lain, Banjarnegara dan Gunung Kidul. Kita akan terus melakukan pengembangan hingga tuntas mengungkap kasus ini.” AKP SUHARTO Kasat Reskrim Polres Temanggung
KATA MEREKA Kekerasan Anak Dari data yang ada, mayoritas pelaku kekerasan seksual terhadap anak merupakan orang terdekat korban. Memang kita patut w waspada akan ssegala sesuatu terutama kekkerasan anak. Karena usia mereka yang masih labil dan m mudah dim perdaya. p
Nadira, Karyawati, Temanggung Pelaku yang seperti itu la layak mendapat h hukuman setiimpal. Karena seharusnya m mereka menjag ga dan membimb bing, bukannya m menghancurkan. ((riz)
Onchi, Swasta, Temanggung
KORAMIL Jangan Sampai Pupuk Digelapkan KRANGGAN - Komandan Koramil (Danramil) 13 Kranggan, Kapten Inf Tri Rohmadi, terjun langsung mengawasi distribusi pupuk bersubsidi di Dusun Kebun Sari, Desa Pendowo Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung. Pengawasan ini dilakukan agar pupuk benar-benar sampai ditangan petani dengan harga yang layak. “Setiap kali ada distribusi pupuk, anggota kami selalu mengawasi. Karena ini memang sudah menjadi bagian dari tanggung jawab kami,” katanya saat melakukan distribusi pupuk kemarin. Menurutnya, pupuk bersubsidi merupakan kebutuhan pokok bagi petani. Tanpa adanya pupuk, upaya petani untuk meningkatkan swasembada pangan bisa terhambat. Maka dari itu pengawasan distribusinya harus benar-benar diawasi dengan ketat. “Jangan sampai pupuk bersubsidi jatuh ke tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Karena itu harus dilakukan pengawasan melekat,”katanya. Ia mengatakan, pengawasan atau pengecekan pupuk bersubsidi harus didasari dengan rencana dipinitif kebutuhan kelompok (RDKK). Jumlah pupuk yang didistribusikan harus sesuai dengan jumlah di RDKK. ke hal 3
foto: rizal ifan/temanggung ekspres.
DIBEKUK. Ketiga pelaku penipuan terhadap TKW yang berhasil dibekuk oleh jajaran Sat Reskrim Polres Temanggung berjalan secara tertatih karena menahan sakit akibat tembusan peluru timah panas petugas yang bersarang di bagian kaki mereka. Mereka ditangkap di Tol Cipali Jawa Barat.
Rampok TKW, 3 Pelaku Didor Kejar-kejaran di Tol Cipali TEMANGGUNG – Masih ingat dengan Tenaga Kerja Wanita (TKW) berinisial R (31) asal Kabupaten Kendal yang menjadi korban penipuan dan juga diduga diperkosa? Ya, selang tiga pekan paska penemuan wanita itu, yang tergeletak sudah tak sadarkan diri di pos ronda, Jalan Kebanggan, perbatasan Kecamatan TembarakSelopampang, Kabupaten Temanggung, jajaran Satreskrim
Polres Temanggung berhasil meringkus tiga orang. Ketiganya adalah Iwan (37), warga Kota Depok, Jawa Barat, Agus Budi (36), warga Secang, Kabupaten Magelang, dan Tasori (39) warga Baturaden, Kabupaten Banyumas. Mereka diduga kuat adalah otak tindak kriminal tersebut. Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP Suharto mengungkapkan, ketiga pelaku berhasil dibekuk setelah melalui proses penyelidikan yang cukup panjang. Dalam mengungkap hal itu Polres beker-
jasama dengan berbagai pihak, diantaranya jajaran Polda Jateng dan Metro Jaya. Tepat di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Jawa Barat setelah melalui proses kejar-kejaran. Hingga akhirnya petugas berhasil melumpuhkannya dengan menyarangkan timah panas di kaki masing-masing pelaku. “Untuk dapat mengungkap kasus ini, kami bekerja sama dengan berbagai pihak melakukan pengintaian. Hingga berhasil kita tangkap, namun terlebih dahulu terjadi aksi kejar-kejaran di Tol
Berkat CCTV di Bandara KASAT Reskrim Polres Temanggung, AKP Suharto mengungkapkan, awal mula jejak ketiga pelaku ini terkuak paska petugas berhasil mengidentifikasi cirri-ciri pelaku lewat tayangan kamera pengawas (CCTV) di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Menurutnya, sesaat setelah terdapat laporan penemuan sesosok wanita misterius tanpa identitas yang tergeletak di pos ronda, petugas belum dapat mendapatkan ketera-
Cipali,” jelasnya, Sabtu (5/9). Dijelaskan Suharto, ketiga pelaku merupakan residivis dengan kasus yang sama. Yakni penipuan dan perampokan terhadap para TKI maupun TKW dengan modus operandi berpura-pura menawarkan jasa transportasi (tumpangan pulang) selepas korban tiba di bandara. Namun, di tengah perjalanan, korban dipaksa menenggak minuman yang telah dicampur dengan obat tidur. Korban hingga tak sadarkan diri dan akhirnya barang berharga miliknya dirampas. Selanjutnya
korban dibuang di sebuah tempat guna menghilangkan jejak. Selain meringkus ketiga pelaku, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti berupa barang-barang milik korban yang sempat dibawa kabur serta sebuah mobil Avanza warna hitam bernopol AB 1761 ME yang digunakan untuk menjalankan aksi kejahatan. Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, ketiga pelaku dikenakan pasal 365 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan dengan ancaman ke hal 3
Bantah Memperkosa
foto: rizal ifan/temanggung ekspres.
BARANG BUKTI. Dari tangan pelaku, polisi menyita beberapa barang bukti, termasuk KTP ganda dari salah seorang pelaku.
ngan sedikitpun. Karane saat itu, korban juga dalam kondisi tan sadarkan diri. Bahkan, tidak tahu sama sekali apa yang telah menimpanya. “Awal penemuan korban, kita sama sekali tidak mendapat
titik terang guna proses pengungkapan. Hanya informasi berupa kronologi perjalanan korban setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta saja,” katanya, Sabtu (5/9). ke hal 3
SALAH satu pelaku dari komplotan penipuan terhadap TKW berinisial R, Agus Budi (36) menolak telah melakukan perkosaan terhadap korban. Ia berkelit dengan mengaku, hanya ikut-ikutan melakukan tindak penipuan, pembiusan, perampokan, hingga akhirnya membuang korban di wilayah Temanggung. Awalnya ia mengaku menemui korban di bandara selepas tiba dari negara Bahrain dengan berpura-pura mengantarkannya pulang ke kediaman korban, di Kelurahan Petukangan, Kecamatan/ Kabupaten Kendal. Namun, sampai di Keca-
matan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, korban dipaksa menenggak minuman yang telah dioplos dengan obat tidur hingga akhirnya dibuang di wilayah perbatasan Kecamatan Tembarak-Selopampang. “Kami hanya mengambil barang bawaannya korban saja, uang Dinar yang dirupiahkan sekitar Rp2,4 juta plus barangbarang lain. Setelah itu dia kami buang. Tapi tidak melakukan perkosaan,” elaknya. Namun, hal tersebut tidak serta merta membuat petugas percaya begitu saja. Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP Suharto menjelaskan, ke hal 3
Sikap Perajin Tempe-Tahu di Tengah Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
Berhenti Produksi, Ada yang Surutkan Ukuran Selama sepekan terakhir ini, harga kedelai impor masih bertahan tinggi. Namun sejumlah perajin tempe di Lingkungan Padangan Temanggung memilih untuk tetap produksi. Mereka tetap mempertahankan kualitas tempe meskipun ukuran sedikit dikurangi. SETYO WUWUH, Temanggung GEJOLAK nilai tukar rupiah belakangan ini berdampak pada harga kedelai impor. Tentunya perajin tempa terpukul. Mereka ada yang memilih menghentikan produksinya untuk sementara. Namun tidak sedikit pula perajin tempe yang tetap berproduksi, meskipun mereka terpaksa harus mensisati. Agar hasil pen-
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
PRODUKSI. Kendati harga kedelai impor bertahan tinggi, sebagian perajin tempe tetap produksi. Mereka memilih memperkecil ukuran.
jualan tempe tidak mengalami kerugian. “Memang ada beberapa perajin yang masih berproduksi. Namun mereka harus mencari kedelai dari luar Temanggung. Sebab koperasi sudah tidak lagi melakukan pengadaan kedelai. Semula anggota koperasi tahu tempe mencapai sekitar 300 an perajin. Saat ini tinggal 100 orang lebih, ini karena tidak menentunya harga kedelai,”kata Sunaryo, Ketua Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Koptti) wilayah Temanggung. Sebagaimana diketahui, industri tahu dan tempe amat bergantung pada kedelai impor dari Amerika. Produksi kedelai lokal yang amat terbatas dan harga yang relatif lebih tinggi, membuat para perajin tahu dan tempe tidak bisa mengandalkan kedelai lokal. “Bagaimana usaha bisa jalan. Kami membeli kedelai dengan harga standar dolar. Tapi produksinya dijual lagi dengan rupiah yang sudah lemah. Tentu saja kami ke hal 3
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK
CMYK
WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo
SENIN 7 SEPTEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
Bupati ‘Ngotot’ Perjuangkan 4 Program di DPRD
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
PARIPURNA. Rapat Paripurna DPRD dengan agenda penyampaian jawaban eksektuif terhadap PA Fraksi di DPRD terkait Raperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015.
WONOSOBO- Bupati Wonosobo Kholiq Arif menegaskan, sikap Pemkab Wonosobo untuk tetap mengusulkan 4 program yang sebelumnya ditolak oleh legislatif. Keempat program tersebut meliputi rencana pengadaan alat peraga dan buku referensi untuk siswa SD, pengembangan pusat kajian Islam di kompleks Masjid Jami, pengadaan buku perpustakaan, dan program pengalihan kegiatan pembentukan wira usaha baru (WUB). “ Keempat program tersebut
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengakselerasi pengentasan kemisikinan dan pendidikan,” ungkapnya dalam Rapat Paripurna DPRD, dengan agenda penyampaian jawaban eksektuif terhadap PA Fraksi terkait Raperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 kemarin Bupati yang tinggal sekitar 60 hari berkuasa itu mengurai alasan terkait tetap diusulkannya keempat program tersebut. Menurutnya program pengadaan alat peraga dan buku referensi untuk men-
jawab disparitas kualitas output pendidikan antara kota dan desa. “ Buku-buku referensi dan alat peraga akan sangat membantu keluarga miskin dalam memperbanyak sumber belajar sebagai akibat dari berubah-ubahnya kurikulum pendidikan. Alokasi buku referensi dan alat peraga pendidikan akan lebih peruntukkan bagi sekolahsekolah di desa. Terutama yang menjadi kantong kemiskinan,” tegas Kholiq. Sementara, program kedua yang mengarah pada pengembangan
pusat kajian Islam di kompleks Masjid Jami, sebagai upaya optimalisasi kawasan Masjid Jami. Masjid tersebut akan diproyeksikan sebagai pusat pengembangan Islam, baik dari aspek religi, ilmu pengetahuan, maupun budaya. Sehingga terintegrasi dengan keberadaan perpustakaan daerah. “ Pengembangan kawasan Masjid Jami menjadi pusat kajian Islam, juga akan mendorong Kota Wonosobo untuk berkembang menjadi destinasi wisata rohani,” imbuhnya ke hal 11
PEMBANGUNAN
Al Hidayah Awali Penerapan SLBM WONOSOBO – Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) yang masuk dalam agenda green city, telah dimulai sejak 2012 lalu. Pondok pesantren Al Hidayah di Dusun Kongsi, Bumirejo, Kecamatan Mojotengah ditunjuk sebagai pesantren pertama penerapan SLBM oleh Housing Resource Center(HRC). HRC sendiri bekerjasama dengan CSR AQUA PT Tirta Investama dan Pemkab Wonosobo. Peletakan pembangunan SLBM tersebut dilakukan kemarin (6/9). Agenda bertajuk Pesantren Higienis itu diikuti pengasuh ponpes, para santri, dan warga sekitar dan disaksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Eko Sutrisno Wibowo, mewakili Bupati Kholiq Arif. ke hal 11
foto: jamil/wonosobo ekspres
LUDES. Warga sedang membersihkan puing-puing dua rumah yang ludes terbakar di Dusun Gendol, RT3/RW9, Desa Pacarmulyo Leksono, Minggu (6/9).
Satu Nenek Tewas Terpanggang foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
SERAHTERIMA. Agenda serahterima program dari HRC kepada pengasuh Ponpes Al Hidayah, di Dusun Kongsi, Minggu (6/9).
Eka Budi Wiyati Relasi Luas, Rezeki Lancar EKA Budi Wiyati memang belum lama menjalani karir di dunia penjualan, khususnya di dealer sepeda motor. Namun selama tiga tahun, Eka mengaku banyak belajar. Terutama dalam membangun relasi dengan berbagai tipe pelanggan. Menurutnya, siapapun konsumennya, perlakuan sang sales tidak boleh membeda-bedakan. Karena penampilan bisa saja menipu. “Banyak customer yang awalnya terkesan biasa saja, justru dalam deal sangat lancar. Namun banyak yang terkesan wah, malah gagal deal. Jadi kita tidak boleh membedabedakan konsumen. Jika sekarang belum berhasil menjual, pasti di lain kesempatan dipermudah. ke hal 11
WONOSOBO – Dua rumah yang dihuni 3 kepala keluarga di Dusun Gendol, RT3/RW9, Desa Pacarmulyo, Kecamatan Leksono ludes dilalap si jago merah, Minggu (6/9), pukul 16.10 WIB. Satu rumah milik Mahromi (45), hanya sebagian atapnya yang terbakar. Namun rumah yang dihuni Niso (50), Niman (46) dan Satari (80) ludes menjadi abu. Dalam musibah tersebut, nenek Satari (80) hangus
“
terpanggang. Dampak kebakaran tersebut diperkirakan menelan ratusan juta. Sebab satu sepeda motor, mesin jahir, TV dan aneka perlengkapan lain ikut hangus terbakar. Informasi yang diperoleh koran ini, warga sekitar yang mendengar peristiwa itu langsung berusaha untuk memadamkan api. Namun, karena bangunan yang terbuat dari bahan kayu, warga pun tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan korban dan
Saya sudah tidak bisa menolong nenek Satari,” NIMAN Pemilik Rumah
memadamkan api. Pemilik rumah Niman (46) menceritakan, tak pernah menyangka rumahnya akan terbakar. Sebab, pada pukul 15.55 WIB, dirinya sedang di dalam rumah bersama sang istri dan anak. Tiba-tiba, kobaran api berasal dari dapur Satari (80) merembet ke dalam rumahnya. “Pada saat api mulai merembet saya langsung menyelamatkan anak saya. Karena terasa sudah bingung. Sebab,
kobaran api begitu cepat dan saya langsung minta pertolongan,” ungkapnya sembari meneteskan air mata. Niman mengaku sudah tidak bisa menyelamatkan nenek Satari yang masih di dalam rumah. Sebab, api semakin membesar. Dia hanya bisa meminta pertolongan warga sekitar. “Saya sudah tidak bisa menolong nenek Satari,” tuturnya lirih. ke hal 11
Takut Terjerat Hukum, Dewan Bakal ke Kemendagri Konsultasi Dana Hibah
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
AMBIL. Pengunjung mengambil gambar di wisata Lobang Sewu.
Serasa Berwisata Luar Negeri WADASLINTANG- Sekitar setahun lalu, kawasan Wisata Lobang Sewu di Desa Erorejo Kecamatan Wadaslintang mulai diperkenalkan. Kini, wisatawan bisa menikmati paket wisata, mulai naik perahu gethek menyeberangi waduk
menuju Desa Kumejing di tengah waduk. Hingga, kuliner khas seperti pepes ikan dan olahan gula kelapa. Pemandangan tepi waduk yang eksotis dipadu dengan suasana pedesaan diharap
WONO S OB O – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wonosobo berencana akan melakukan konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengurai ancaman dana hibah yang terancam tidak cair. Tujuannya, supaya dana hibah yang sudah masuk dalam APBD dapat direalisa-
sikan denga tidak melanggar hukum. “Insaallah dalam waktu dekat ini kami akan berkonsultasi ke Kemendagri. Supaya, program yang sudah masuk dalam APBD dapat direalisasikan dengan tidak melanggar hukum,” kata Suwondo Yudhistiro, ketua Komisi A DPRD Kabupaten Wonosobo, kemarin. Pihaknya juga mengatakan, ke hal 11
ke hal 11
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
Hidup Satari (80) Berakhir Tak Lama Setelah Menghangatkan Badan
Ditinggal Tidur, Kaki Kirinya Tersisa Tulang Kebakaran sering dipicu karena di sekeliling dapur rumah dipenuhi dengan kayu kering. Seperti halnya, kebakaran yang menghilangkan nyawa Satari (80), warga Dusun Gendol, Desa Pacarmulyo, Kecamatan Leksono. Nenek sebatang kara itu hangus terbakar di dalam kamar tidurnya. FATHUL JAMIL, Leksono MESKI rumahnya habis terbakar, jasad Satari tak hancur, tubuhnya gosong. Hanya, bagian kaki kirinya tinggal tersisa tulang. Korban ditemukan tak bernyawa di dalam tempat tidurnya. Diduga seusai melaksanakan salat Ashar, Satari menghangatkan tubuhnya di depan dapur ke hal 11
foto: jamil/wonosobo ekspres
TERBAKAR. Jasad Satari (80), warga Dusun Gendol, RT3, RW9, Desa Pacarmulyo, Kecamatan Leksono hangus terbakar. Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018
CMYK
(1,1) -1- 2-MENUJU MAGELANG SATU.indd 9/6/2015 10:59:52 PM
2
MENUJU MAGELANG SATU
MAGELANG EKSPRES
SENIN 7 SEPTEMBER 2015
Rasiyo-Lucy Bakal Daftar Hari Pertama SURABAYA - Partai Demokrat dan PAN berjanji mendaftarkan pasangan calon RasiyoLucy Kurniasari pada 8 September. Tanggal tersebut merupakan hari pertama masa pendaftaran tahap keempat. Harapannya, mereka punya banyak waktu untuk melakukan perbaikan jika ada syarat administrasi yang kurang “Dua kali kami gagal karena mendaftar pada hari terakhir. Kami sudah trauma,” ujar Ketua DPD PAN Surabaya Surat kemarin (6/9). Hari ini mereka dijadwalkan menghadiri undangan KPU untuk mengikuti sosialisasi pendaftaran kembali pasangan calon dalam pilwali Surabaya. Surat mengatakan telah berkoordinasi dengan
jajaran pengurus Partai Demokrat untuk mempersiapkan berkas pasangan calon. Yang menjadi perhatian adalah berkas Lucy Kurniasari. Sebab, berkas pencalonan Rasiyo sudah lengkap. Bahkan, berkas itu pernah dinyatakan memenuhi syarat pada pencalonan sebelumnya, ketika Rasiyo gagal berpasangan dengan Dhimam Abror. Terkait dengan kekuatan pasangan tersebut, Surat menilai Lucy berpotensi menjadi pesaing kuat untuk menarik dukungan masyarakat. Lucy diharapkan mampu mengambil hati pemilih perempuan. “Laki-laki sukanya juga yang cantik-cantik,” ucapnya. Menurut Surat, Rasiyo yang besar dari lingkungan birokrasi
bakal cocok dengan Lucy. Sebab, Lucy yang pernah menjadi anggota DPR dinilai ulung dalam bidang politik. “Gabungan popularitas keduanya di jalur eksekutif maupun legislatif akan memperbesar elektabilitas,” ujarnya. Surat juga mengelak tudingan retaknya koalisi Partai Demokrat dengan PAN. Menurut dia, PAN tidak mempermasalahkan sosok Rasiyo dan Lucy yang keduanya lebih merepresentasikan perwakilan Demokrat. “Namanya koalisi itu harus bersatu,” ucapnya. Plt Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Hartoyo menambahkan, para pengurus parpol koalisi bakal turun langsung dalam sosialisasi KPU hari ini. Dengan begitu,
semua benar-benar bisa mempersiapkan seluruh keperluan pada saat pendaftaran hari pertama. “Sejak awal, parpol sungguh-sungguh. Kasus TMS (tidak memenuhi syarat) kemarin itu karena calonnya saja yang belum siap,” jelasnya. PDIP Sambut Tantangan Sementara itu, putusan sengketa di panwaslu yang mengizinkan Rasiyo maju lagi menjadi kabar gembira bagi PDI Perjuangan. Partai berlambang banteng itu berjanji tidak menempuh langkah hukum lagi dalam kasus gugurnya pendaftaran pasangan RasiyoAbror. Ketua Bappilu PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono mengungkapkan, ada satu
mekanisme peradilan untuk menangani sengketa atas keputusan itu. Yakni, melalui sengketa tata usaha negara (TUN). Hal tersebut sesuai dengan pasal 153 UU 1/2015 tentang Pilkada dan Peraturan Bawaslu RI 8/2015. Di sana disebutkan, calon gubernur, calon bupati, dan calon wali kota bisa menggugat. Artinya, satu-satunya pihak yang bisa mengajukan sengketa TUN adalah Risma. Menurut pria yang akrab disapa Awi itu, Risma dipastikan tidak akan menempuh langkah tersebut. “Bu Risma tidak akan mengajukan sengketa yang bisa menunda pemilu,” ungkapnya. Selain itu, calon wali kota Rasiyo diyakini tidak akan mempersoalkan keputusan peny-
elesaian sengketa oleh panwaslu Surabaya yang keluar pada Sabtu lalu (5/9). Sebab, dia masih bisa mendaftar lagi. Seluruh berkas pendaftarannya juga dinyatakan memenuhi syarat. Awi mengungkapkan, keputusan sengketa sudah bersifat final dan mengikat. Karena itu, pelaksanaan pilwali bisa memasuki tahap pendaftaran. Menurut dia, jika pasangan Rasiyo-Lucy mendaftar, hal itu akan menyelesaikan ancaman kemacetan pilwali. “Intinya sekarang, jangan sampai ditunda 2017,” ucapnya. Terkait dengan munculnya nama baru yang menjadi calon wakil Rasiyo, Awi menyatakan tidak ada masalah. Sebab, saat ini yang terpenting adalah fase pendaftaran calon.
Jika sudah ada penetapan dan pengundian nomor urut, PDIP akan mengerahkan segala kekuatan untuk memenangkan pilwali. “Kami berharap pasangan calon dan partai politik yang akan maju segera menyiapkan diri,” tuturnya. Aw i menambahkan, PDI Perjuangan juga tetap memperjuangkan uji materi di Mahkamah konstitusi (MK). Tujuannya, pasangan calon tunggal diakui secara sah. Dia menyebutkan, MK sudah berkomitmen mempercepat sidang. Targetnya, maksimal sebelum hari pencoblosan pada 9 Desember 2015, ada hasil uji materi. “Sebelum pilkada serentak, ada putusan,” tegasnya. (nir/c7/fat)
Pemasangan Baliho Paslon Molor Masih Proses Cetak MAGELANG SEL ATA N - Mo l o r n y a pemasangan alat peraga kampanye (APK) karena proses cetak dan pengadaan, yang tidak terlepas dari penyerahan desain APK dan bahan kampanye dari masing-masing peserta kampanye, yang tidak bersamaan. Saat ini pengadaan dan pemasangan alat peraga dan bahan kampanye difasilitasi oleh KPU selaku penyelenggara pemilu. “Jadwal resmi masa kampanye mulai pada 27 Agustus kemarin, yang memang idealnya saat itu juga baliho, spanduk dan alat peraga kampanye lainnya sudah terpasang. Akan tetapi saat itu masih dalam proses pembuatan, karena KPU menerima desain alat peraga kampanye dan
bahan kampanye dari peserta pemilu juga mundur,” kata anggota KPU Kota Magelang, Divisi Sosialisasi, Singgih Harjanto kemarin. Mundurnya penyerahan desain alat peraga dan bahan kampanye tersebut jugakarena pengundian nomor urut peserta dilaksanakan pada 25 Agustus, hal tersebut membuat peserta menunggu kepastian nomor dari pengundian itu untuk dicantumkan kepada desain alat peraga dan bahan kampanye yang akan diserahkan kepada KPU. “Paling cepat memang tanggal 25 Agustus, tim sukses peserta pemilu menyerahkan desain kepada kami, karena tanggal itu sudah dilaksanakan pengundian nomor urut. Tetapi pada intern peserta sendiri masih melakukan revisi atas
desain yang akan dicetak, ditambah proses pencetakan memerlukan waktu, memang dari pihak percetakan sendiri bisa mencetak lebih cepat, namun biayanya juga bertambah, dimana pagu anggaran KPU mengambil biaya cetak biasa bukan yang cetak kilat. Adapun bahan kampanye sudah kami serahkan kepada masing-masing tim sukses pada Jumat (28/8),” terang Singgih. Ke t u a K P U Ko t a Magelang Basmar Perianto Amron mengungkapkan, pemasangan alat peraga kampanye mengutamakan asas pemerataan, dimana semua alat peraga kampanye peserta pemilu yang terpasang diruang publik mempunyai nilai sama-sama mudah diakses oleh masyarakat. Karena hal tersebut membuat pihaknya harus selektif memilih lo-
foto: dok
COPOT. Sejumlah anggota Satpol PP saat mencopot baliho paslon yang dianggap melanggar.
kasi pemasangan, agar semua peserta dapat terakomodir melalui media alat peraga k a m p a n y e .“ U n t u k baliho setiap peserta pemilu menggunakan baliho sendiri-sendiri
yang dipasang dalam satu lokasi, yang harus dapat dilihat dengan mudah semuanya oleh masyarakat. Tidak boleh ada yang terlalu menjorok atau tertutup objek lain, agar
tidak terjadi kecemburuan karena memang mengutamakan asas pemerataan, semua peserta dapat terakomodir. Termasuk pada pemasangan spanduk dan umbul-umbul
juga demikian, oleh karenannya dalam pemasangan ini memerlakukan waktu agar alat peraga kampanye dapat terpasang di lokasi yang pas dan sama rata,” urai Basmar.(cha)
CMYK
MENUJU MAGELANG SATU
MAGELANG EKSPRES
SENIN 7 SEPTEMBER 2015
3
foto: chandra yoga k/magelang ekspres
SAMAKAN PERSEPSI. Diskusi penyamaan persepsi dan kesepahaman terkait penanganan pelanggaran pemilu oleh Panwaslu dan unsur terkait lainnya se-Kota Magelang.
Samakan Persepsi Pelanggaran Kampanye Sejak Awal Kampanye Diwarnai Pelanggaran MAGELANG SELATAN- Sejumlah pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan Pilkada Kota Magelang berdiskusi menyamakan persepsi tentang pelanggaran kampanye di Sekretariat Panwaslu Kota Magelang Sabtu (5/9). Selain diikuti oleh Panwaslu Kota Magelang tuan rumah, diskusi juga diikuti KPU, Kesbangpolinmas, Polresta dan
Satpol PP Kota Magelang. Anggota Panwaslu Kota Magelang, Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga, Agung Pramudyanto, mengatakan, pertemuan tersebut mendiskusikan terkait dengan penyamaan pandangan pelanggaran kampanye dalam pelaksanaan pemilihan walikota dan wakil wakil walikota Magelang 2015.“Musim kampanye sudah dimulai selama sepekan lebih, berbagai jenis pelanggaran kampanye juga mulai muncul. Oleh karena itu perlu adanya pe-
nyamaan pandangan terkait penanganan pelanggaran kampanye, dimana dalam penanganannya Panwaslu bersama-sama dengan unsur lain, seperti Satpol PP untuk penindakan pelanggaran kampanye,” kata Agung. Perlunya penyamaan pandangan dan kesepahaman tentang pelanggaran kampanye, agar saat terjadi temuan di lapangan dan saat penindakannya terjadi satu suara, sehingga baik dari pihak peserta pemilu sendiri atau aparat ketertiban tidak
binggung karena jenis-jenis pelanggarannya jelas. “Petugas jangan sampai ragu bila hal itu merupakan pelanggaran, termasuk juga dari pihak peserta pemilu dapat memperoleh pedoman yang jelas apakah hal itu melanggar atau tidak. Maka dari itu penyamaan persepsi sangat diperlukan, agar di lapangan tidak terjadi salah paham antara petugas dan peserta pemilu atau antar petugas itu sendiri,” jelas Agung. Agung menambahkan, dalam sepekan pelaksanaan kampanye pemili-
han walikota dan wakil wakil walikota Magelang 2015, temuan pelanggaran cukup bervariasi dan merata di ketiga pasangan calon. “Mayoritas pelanggaran adalah penempelan bahan kampanye, semacam stiker yang ditempel di fasilitas umum, seperti tiang listrik dan telepon, serta pohon peneduh. Terdapat pula yang melakukan corat-coret di aspal jalan untuk mendukung pasangan calon tertentu, hal tersebut juga harus ada tindakan dan penanganan lebih lanjut,” imbuh Agung.(cha)
KPU Batasi Pemasangan APK MAGELANG-KPU Kota Magelang akan membatasi pengadaan dan pemasangan APK pasangan calon dalam pelaksanaan Kampanye Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Magelang tahun 2015. Hasil itu merupakan hasil kesepakatan dalam rapat koordinasi antara KPU dengan Tim Kampanye Pasangan Calon, Polres Magelang Kota, perwakilan dari Desk Pilkada, Panwaslu, Polres Magelang Kota, Badan Kesbangpolinmas, Satpol PP, BP2T dan Humas di sekretariat KPU setempat. Dalam penjelasannya Ketua KPU Kota
Ma g e l a n g B a s m a r Amron Perianto mengatakan bahwa rakor pada kesempatan ini membahas tentang kesepakatan/kesepahaman yang akan dilakukan terkait dengan pelaksanaan kampanye. Dalam pelaksanaan kampanye sesuai yang tertuang dalam Peraturan KPU Nomor 7 tahun 2015 bahwa ada kewajiban dari KPU untuk melakukan kampanye dalam bentuk alat peraga, penyebaran bahan kampanye dan juga kampanye di media massa serta kampanye dalam bentuk debat publik. Untuk alat peraga kampanye
ada batasan maksimal yang diatur dalam Peraturan KPU namun dalam pelaksanaannya menyesuaikan dengan keberadaan anggaran yang ada di KPU Kota Magelang. Dalam rapat koordinasi disepakati bersama, antara lain, APK berupa baliho, jumlahnya dibatasi 5 buah untuk masing – masing pasangan calon, 3 baliho sudah dipasang KPU Kota Magelang, 1 baliho untuk dipasang di sekretariat/posko pasangan calon, 1 baliho untuk antisipasi/cadangan yang rusak/hilang. Sedang, umbul – umbul maksimal sejumlah 15 buah, 10 dipasang KPU
Kota Magelang, 5 umbul-umbul untuk setiap pasangan calon dalam pertemuan terbatas, tatap muka dan kegiatan yang tidak melanggar. spanduk paling banyak 2 buah untuk tiap Kelurahan dipasang oleh KPU Kota Magelang. Sesuai Keputusan Walikota Magelang, Baliho dan Umbul-umbul disediakan titik – titik lokasi pemasangan di setiap kecamatan. Selain itu, lanjut Basnar, jenis bahan kampanye berupa flyer 41.000 lembar setiap pasangan calon, pamflet 2 muka 9.550 lembar setiap pasangan calon, brosur 41.000 lembar setiap
foto: ist
KOORDINASI. KPU dengan tim kampanye,Polres, perwakilan dari Desk Pilkada, Panwaslu, Badan Kesbangpolinmas, Satpol PP, BP2T menggelar rakor di sekretariat KPU setempat.
pasangan calon, poster 9.550 lembar setiap pasangan calon Untuk iklan media massa elektronik dan media massa cetak di laksanakan 14 hari se-
belum dimulainya masa tenang, untuk media elektronik/ radio sebanyak 3 spot/hari untuk 10 media elektronik dan media massa cetak 2 kali untuk 5 media massa
cetak, sedangkan debat publik pasangan calon akan dilaksanakan sebanyak 3 kali sesuai materi dan jadwal yang ditetapkan oleh KPU Kota Magelang. (rilis)
MAGELANG EKSPRES
MENUJU PENDOPO
SENIN 7 SEPTEMBER 2015
7
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
ISTIGHOTSAH. Polres Purworejo melakukan istighotsah guna menyukseskan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang kini tengah memasuki tahap kampanye.
Sukseskan Pilkada, Polres Gelar Istighotsah PURWOREJO - Sej u m l a h u p ay a d i lakukan oleh Polres Purworejo guna menyukseskan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang kini tengah memasuki tahap kampanye. Setelah beberapa waktu lalu menunjukkan kesiapan fisik dengan menggelar simulasi pengamanan, pada Jumat (4/9)
malam Polres mengadakan Istighotsah dan doa bersama. Kegiatan yang dipusatkan di alun-alun Pur worejo tersebut diikuti oleh sedikitnya 2.000 orang, terdiri atas perwakilan kecamatan, para tokoh ulama, anggota Polres Purworejo, dan Bhayangkari. Hadir dalam kesempatan itu Bupati Purworejo Drs
H Mahsun Zain MAg, Dandim 0708 Purworejo Letkol Czi Tommy Arief Susanto SIP, Ketua KPU Drs Dulrokhim, dan Ketua Panwaskab Gunarwan SE, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Istighosah berlangsung khusuk dengan zikir dan shalawat bersama KH Jafar Samsudin dan Pengajian diisi oleh KH Hasan
Agil Al Ba’bud. Kapolres Purworejo, AKBP Th Arsida Septiana SH, mengatakan, doa bersama adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri kepada sang Khalik. Dengan adanya Istighotsah diharapkan tahapan demi tahapan Pilkada dapat terlaksana dengan aman, damai, dan tertib. “Harapan khususnya,
Polres dari sisi pengamanan diberi kelancaran dan semoga Pilkada selalu kondusif tanpa terjadi konflik apapun,” ucapnya. Sementara itu, Bupati Purworejo Drs H MAhsun Zain MAg, mengungkapkan apresiasinya terhadap kesiapan seluruh pihak yang terkait dalam Pilkada tahun ini. Menurut-
nya, sebagai insan beragama, manusia selayaknya melakukan usaha secara lahir dan batin untuk mewujudkan suksesnya Pilkada. “Secara lahir, KPU sudah merencanakan tahapan demi tahapan. Polres juga menyiapkan pengamanan, bahkan sudah ada simulasi yang diakhiri dengan pemusnahan miras
beberapa waktu lalu,” ungkapnya. Lebih lanjut Bupati berharap, masyarakat dapat mendukung suksesnya Pilkada, salah satunya dengan menghindari perpecahan akibat adanya perbedaan pilihan. “Silakan punya jago, tapi jangan sampai menjelek-jelekkan jago yang lain,” tandasnya. (top)
Cegah Konflik, Sengketa Pilkada Harus Diselesaikan dengan Baik JAKARTA - Anggota Komisi II DPR, Yudi Kotouky menilai Pilkada serentak yang akan diselenggarakan di 269 daerah rentan terjadi konflik sosial. Beberapa indikasi potensi konflik tersebut mulai terlihat pada tahap pendaftaran, di mana
putusan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak serta merta diterima begitu saja oleh pihak berkepentingan. “Sehingga muncul berbagai penolakan sebagaimana terjadi di Kabupaten Mamuju Utara, Kota Mataram,
dan daerah lainnya,” kata politikus PKS itu dilansir Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN. com), Minggu (6/9). Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Badan Pengawas Pemilu (Banwaslu), dari 269 daerah tersebut, masih terdapat 69 kasus sengketa
sejak pendaftaran hingga penetapan pasangan calon. Dari kasus tersebut, 20 kasus sengketa sudah diputuskan, 4 kasus sengketa dinyatakan gugur, dan masih 38 kasus sedang dalam proses musyawarah. “Namun demikian, dari 20 kasus sengketa
yang telah selesai itu bukanlah hasil musyawarah mufakat pihak yang sedang bersengketa, melainkan keputusan pengawas pemilu. Sehingga, keputusan itu bisa saja memicu terjadinya konflik sosial antarpendukung pasangan calon di kemu-
dian hari,” tegas Yudi. Yudi berharap, 38 kasus pilkada yang saat ini masih sengketa dapat diselesaikan dengan proses musyawarah. “Jika sengketa itu tidak diselesaikan dengan benar dan adil, maka akan memicu konflik sosial,” harap Yudi.
Dia juga mengimbau kepada setiap penyelenggara Pilkada, pasangan calon (paslon) dan timses, maupun masyarakat pemilih agar menghadirkan pilkada serentak tahap pertama secara damai, demokratis, dan berintegritas.(rmol/jpnn)
(1,1) -4- MINI SIZE.indd 9/7/2015 12:08:18 AM
BUPATI PILIHAN Enyong
MAGELANG EKSPRES
SENIN 7 SEPTEMBER 2015
8
Panwas Temukan Posko Ilegal Ada Kades Terlibat WONOSOBO - Pelaksanaan kampanye pilkada 2015 mulai diwarnai oleh sejumlah pelanggaran. Mulai dari penggunaan fasilitas umum yang dilarang, seperti masjid dan musala, pelangaran zonasi kampanye serta keterlibatan perangkat desa dalam menfasilitasi calon tertentu. “ Saya cukup prihatin, paslon dan timses tidak mematuhi regulasi yang ada. Sudah cukup banyak temuan pelanggaran yang di-
lakukan oleh paslon di sejumlah kecamatan,” ungkapnya Ketua Panwaskab Wonosobo, Eko Fifin Haryanti, Sabtu (5/6) di kantornya. Pelanggaran tersebut menurutnya, terjadi di wilayah Kecamatan Kepil. Di mana ada calon yang menghadiri pelantikan pengurus ormas di sebuah masjid dan membagi stiker. Pelanggaran itu jelas, paslon telah menggunakan area haram untuk kampnaye yaitu tempat ibadah. “ Sudah kita jelaskan sesuai dengan regulasinya bahwa tempat iba-
dah dan fasilitas negara tidak boleh digunakan untuk kampanye. Namun ini tidak diindahkan,” ucapnya. Kasus pelanggaran lain yang ditemukan panwas terjadi di Kecamatan Wadaslintang, dimana ada dugaan keterlibatan kepala desa (kades) yang menfasilitasi calon tertentu untuk melakukan kampanye. “Kasus ini sedang kita klarifikasi,” imbuhnya. Fifin juga mengaku dengan paslon yang belum melaporkan jumlah dan alamat posko ke KPUD. Dari empat paslon bupati
dan wakil bupati yang bakal bertarung dalam pilkada 2015 ternyata baru satu paslon yang melaporkan posisi poskonya. “ Waktu kampanye sudah dimulai sejak 26 Agustus 2015 lalu. Namun sampai sekarang posko belum dilaporkan ke KPU. Ini maksudnya apa,” katanya. Situasi tersebut tentu saja akan mempersulit proses koordinasi dengan berbagai pihak. Apalagi jadwal kampanye ditentukan berdasarkan zonasi. Padahal setiap kegiatan kampanye yang dilaku-
kan oleh paslon harus memberitahukan terlebih dahulu kepada kepolisian setempat sehari sebelum pelaksanaan. “ Untuk menggelar kampanye timses harus mengatongi STTP ( surat tanda terima pemberitahuan). Kalau itu tidak dilakukan sesuai dengan PKPU No 7 bisa dibubarkan oleh pihak kepolisian, karena tidak berizin,” bebernya. Pihaknya berharap, paslon dan timses untu menaati aturan yang berlaku. Sebab waktu kampanye masih cukup panjang. (gus)
Simulasi Nasional, Dua Kasus di Luar Skenario
WONOSOBO- Pemungutan suara pilkada tahun 2015 Kabupaten Wonosobo akan digelar 9 Desember 2015. Namun, kemarin (6/9) ratusan warga Desa Buntu, Kecamatan Kejajar telah berbondongbondong mendatangi TPS di lapangan desa setempat. Rupanya KPU RI tengah menggelar simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara pemilihan bupati-wakil bupati. Simulasi pemungutan suara dimulai pukul 07.00 WIB dan dilanjutkan dengan dengan penghitungan suara pada pukul 13.00 WIB. Proses pemungutan suara diikuti 500 warga, termasuk kaum difabel dan penderita sakit berat. Dalam simulasi tersebut sebanyak 19 skenario diperankan. Ketua KPUD Wonosobo, Ngarifin Siddiq mengemukakan, simulasi nasional di Desa Buntu Kejajar karena di kaki Gunung Sindoro tersebut merupakan cermin desa pluralisme di Kabupaten Wonosobo. “ Kita rekomendasikan desa itu sebagai lokasi simulasi nasional. Karena merupakan desa plural yang menjunjung tinggi kebersamaan dalam perbedaan. Sehingga tepat sebagai sarana sosialisasi pilkada damai dan demokratis,” ucapnya. Sebelumnya, KPUD Wonosobo menunjuk Desa Sembungan Kejajar, desa tertinggi di Jawa Tengah dengan partisipasi pemilu mencapai 95 persen. Namun karena pertimbangan lokasinya yang sulit diakses kendaraan, akhirnya dipindah ke Desa Buntu yang juga samasama berposisi di kaki gunung. Bupati Wonosobo, Kholiq Arif menambahkan, di Kabupaten Wonosobo terdapat 23 desa plural yang mendukung proses pembentukan kabupaten ramah HAM atau human righ city. Desa Buntu merupakan salah satu desa plural itu.
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
MASUKAN. Salah satu warga difabel memasukkan surat suara ke dalam kotak dalam simulasi nasional pemungutan suara di Desa Buntu, kemarin (6/9).
“Desa Buntu merupakan manifetasi desa yang damai, saling menghromati dan tidak intervensi mendukung demokrasi,” ujarnya. Menurutnya, proses demokrasi di desa tercermin dari pola hubungan yang baik dan saling menghormati, jauh dari “keprukkeprukan”. Hal itu penting, mengingat saat ini gairah rakyat untuk mencoblos semakin rendah. Sehingga diharapkan pola pilkada serentak bisa mengakhiri kebo-
sanan itu dan mengurangi praktek protitusi demokrasi.“Kita beharap pilkada serentak bisa mengakhiri praktek tidak sehat dalam proses pilkada serta menjauhkan sikap apatis rakyat terhadap kegiatan coblos-cobolsa itu,” terangnya. Komisioner KPUD Wonosobo yang juga menjadi pantia pelaksana Zainal Ahmad mengemukakan, simulasi nasional yang dihelat itu merupakan agenda KPU Pusat Dimana pelaksanaan simulasi itu menjadi agenda
simulasi ketiga nasional. “ Simulasi yang kita helat ini berlevel nasional, langsung diampu oleh KPU RI. Sebelumnya mereka telah menggelar simulasi di kantor KPU RI, Kabupaten Pangandaran Jawa Barat mewakili wilayah pesisir, dan untuk wilayah pegunungan, lokasi di Desa Buntu ini,” ucapnya Disebutkan oleh Zaenal, dalam simulasi itu, terdapat 19 skenario, diantarnya selfie di bilik suara, ke-
mudian pemilih tambahan minta pencoblosan di dahulukan, tidak membawa undangan, tidak mau mencelupkan ujung jari ke tinta, difabel dan juga penggunaan kursi roda. “ Ternyata dalam simulasi itu ditemukan dua kasus yang benarbenar terjadi dan di luar scenario. Yaitu seorang warga yang enggan mencelupkan jariya ke tinta usai mencoblos serta satu orang pingsan lantaran lama menunggu antrian,” katanya. (gus)