有關海洋性貧血(印尼文)MENGENAI THALASEMIA

Page 1

Daftar Isi Apa itu Anemia?

2

Bagaimana cara mengukur Anemia?

3

Apa saja gejala Anemia?

4

Mengapa menderita Anemia?

4

Apa itu Thalasemia?

6

Bagaimana cara mengklasifikasikan Thalasemia?

7

Apa saja gejala Thalasemia β berat?

13

Bagaimana cara mengobati Thalasemia β berat?

17

Apa faktor keturunan/genetik Thalasemia?

23

Bagaimana cara mencegah Thalasemia β berat?

26

Terbit tahun 2005 Cetak ulang tahun 2008 Revisi tahun 2016 1


Apa itu Anemia? Darah kita mengandung tiga jenis sel: kesatu adalah sel darah merah, kedua adalah sel darah putih dan ketiga adalah trombosit. Setiap sel memiliki fungsi masing-masing, seperti hemoglobin sel darah merah memiliki fungsi untuk membawa oksigen bagi jaringan-jaringan sel, sementara pada saat yang bersamaan membawa pergi karbon dioksida. Yang dimaksud dengan Anemia adalah jumlah hemoglobin yang tidak cukup.

2


Bagaimana cara mengukur Anemia? Cara termudah adalah memeriksa kadar hemoglobin dalam darah. Umumnya rumah sakit akan menggunakan "Hb" untuk menyatakan hemoglobin dan unit dalam “g/dl�, yaitu kadar hemoglobin gram (g) dalam setiap 100cc (dl) darah. Pada umumnya, Hb laki-laki normalnya adalah 13~16 g/dl, sedangkan perempuan dan anak-anak normalnya adalah 11~14 g/dl; yang dimaksud dengan Anemia sedang adalah memiliki nilai Hb antara 8~11 g/dl, sedangkan Anemia berat memiliki nilai Hb kurang dari 8 g/dl.

3


Apa saja gejala Anemia? Gejala Anemia, tergantung pada tingkat keparahannya akan sangat bervariasi, umumnya ketahanan olahraga akan berkurang, pusing, pucat, kehilangan nafsu makan, kelelahan, sesak napas, jantung berdebar-debar, jika parah akan terjadi gagal jantung. Tetapi pada beberapa orang gejala tidak terlalu jelas, tidak merasakan gejala apa-apa ketika hemoglobin telah menurun hingga 5~6 gr, oleh sebab itu cara terbaik untuk dapat mendeteksi Anemia secara dini adalah melakukan pemeriksaan darah secara rutin.

Mengapa menderita Anemia? Penyebab Anemia sangat banyak, Anemia itu sendiri bukan hanya penyakit, tetapi juga gejala yang mungkin ditimbulkan oleh banyak penyakit, Anemia yang paling umum ditemukan adalah yang disebabkan oleh defisiensi zat besi, disebut sebagai "Anemia kekurangan zat besi", jika "Anemia kekurangan zat besi" disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi maka dapat diobati dengan menggunakan suplemen zat besi atau mengkonsumsi bahan makanan yang kaya zat besi, tetapi beberapa "Anemia kekurangan zat besi" mungkin disebabkan oleh pendarahan yang terus-menerus di dalam tubuh, sehingga kehilangan zat besi, seperti kanker usus besar; sedangkan Thalasemia berat tidak ada kaitannya sama sekali dengan penyerapan zat besi, ia merupakan suatu kecacatan hemoglobin yang disebabkan oleh penyakit genetik, saat ini masih tidak dapat diobati dengan penggunaan obat, oleh sebab itu jika ingin menbobati pasien Anemia, maka harus mencari tahu dahulu penyebab Anemia itu sendiri. 4


Hal penting yang perlu diingat Yang dimaksud dengan Anemia adalah kurangnya jumlah hemoglobin, jumlah Hemoglobin normal pada laki-laki adalah 13~16 g/dl, sedangkan Hemoglobin normal pada perempuan adalah 11~14 g/dl.

Pemikiran salah yang umum #1 Mitos: Setelah tahu menderita Anemia, dapat menggunakan suplemen zat besi. Pastikan untuk mengetahui penyebab Anemia, jika adalah “Anemia kekurangan zat besi�, dan telah diketahui atau sedang dalam pengobatan penyakit penyebab Anemia, dapat menggunakan zat besi sesuai petunjuk dokter. Karena pada beberapa Anemia tidak terjadi penurunan zat besi, sebaliknya terjadi kenaikan, oleh sebab itu tidak boleh menggunakan zat besi secara sembarangan, jika tidak Anemia bukannya menjadi sembuh melainkan menjadi semakin parah.

5


Apa itu Thalasemia? Thalasemia, juga dikenal sebagai Anemia Mediterania, keduanya dapat disebut dan digunakan, disebut sebagai Anemia jenis “Mediterania”, karena penyakit ini pada awalnya ditemukan di banyak negara-negara pinggiran laut Mediterania, sehingga dinamakan sebagai Anemia Mediterania. Thalasemia adalah penyakit darah keturunan, yaitu masalah pada hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin dalam tubuh manusia terbentuk dari besi (heme) dan rantai globin, Thalasemia disebabkan oleh kondisi rantai globin yang tidak normal di dalam hemoglobin, karena tidak mampu mensintesis hemoglobin yang cukup sehingga timbul gejala Anemia. Rantai globin orang dewasa dapat diklasifikasikan menjadi rantai α, β dan γ, yang utama adalah rantai α dan β, dua rantai α dan dua rantai β (masing-masing ditambah dengan satu heme) akan membentuk satu hemoglobin A yang normal; ketika gen α terjadi masalah, maka produksi rantai globin α akan berkurang, sehingga akan menyebabkan “Thalasemia jenis α”. Sedangkan ketika gen β terjadi masalah, maka produksi rantai globin β akan berkurang, sehingga menyebabkan “Thalasemia jenis β”.

6


Bagaimana cara mengklasifikasikan Thalasemia? Berdasarkan tingkatnya Anemia dapat dibagi menjadi: Thalasemia Ringan, Thalasemia Sedang, Thalasemia Berat.

★ Thalasemia Ringan Thalasemia ringan sering disebut dengan “pembawa sifat�, kebanyakan pembawa sifat memiliki hemoglobin yang normal, tidak memiliki gejala apapun, hanya pada sedikit orang memiliki kadar hemoglobin yang rendah, memiliki gejala Anemia ringan. “Pembawa sifat� karena tidak memiliki gejala apapun, biasanya seumur hidup tidak akan pernah tahu bahwa ia menderita Thalasemia, meskipun tidak ada gejala, tetapi masih dapat diturunkan pada generasi berikutnya, oleh sebab itu bagi penderita Thalasemia yang tidak memilik gejala apapun, harus lebih memperhatikan hasil pemeriksaan, jika tidak akan diturunkan ke generasi berikutnya secara turun temurun.

7


Menurut perkiraan, jumlah "pembawa sifat" Thalasemia adalah 1.67% orang dari total populasi dunia, sedangkan jumlah "pembawa sifat" Thalasemia di Taiwan adalah lebih dari 7% orang dari total populasi nasional (5% adalah pembawa sifat Thalasemia jenis ι, dan 2% adalah pembawa sifat Thalasemia jenis β), saat ini total jumlah pembawa sifat di dalam negeri mencapai lebih dari 1,5 juta orang, rata-rata setiap 14 hingga 15 orang akan ada 1 orang pembawa sifat Thalasemia, untuk menghindari lahirnya anak penderita Thalasemia berat, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan darah pada saat pranikah, untuk mengetahui apakah pasangan tersebut memiliki gen pembawa sifat ini.

8


★ Thalasemia Sedang (Penyakit Hemoglobin H) Disebut juga sebagai “Penyakit Hemoglobin H”, adalah salah satu jenis Thalasemia α, gen manusia memiliki 4 gen rantai α yang bermasalah, jika terdapat 1 gen rantai α bermasalah, biasanya akan tertutupi oleh 3 gen rantai α lainnya, dalam pengujian klinis pada umumnya tidak memiliki gejala dan sulit terdeteksi;Jika 2 gen rantai α bermasalah, pada pemeriksaan darah klinis MCV (volume sel darah merah rata-rata) akan terlihat mengecil, pada sedikit orang aka nada gejala Anemia ringan, selain dapat diturunkan pada generasi berikutnya, kebanyakan orang tidak akan memiliki gejala apa-apa;Jika 3 gen rantai α bermasalah, maka rantai α pasien akan berkurang banyak, sedangkan rantai β akan bertambah, jumlah rantai β yang berlebihan ini akan menghasilkan hemoglobin yang tidak normal (terbentuk dari 4 rantai β), yang disebut hemoglobin H, yaitu “penyakit hemoglobin H”, pada umumnya gejala yang tampak pada pasien adalah Anemia tingkat sedang, kadar hemoglobin akan berkisar antara 7~10g/dl, MCV juga lebih kecil, biasanya berkisar pada 60fl, kadangkadang masih memerlukan transfusi darah.Jika tidak ada gen α di dalam tubuh, maka pasien akan kekurangan 4 rantai α, maka tidak akan dapat memproduksi globin α, janin ini akan menderita edema dan kemudian akan terjadi keguguran, atau akan mati setelah dilahirkan beberapa saat.

9


★ Thalasemia Berat Pada umumnya yang sering disebut dengan Thalasemia berat adalah “Thalasemia berat β”, yaitu pembentukan globin β yang sangat kurang, sehingga mengakibatkan Anemia parah. Pada umumnya bayi “Thalasemia berat β ” akan tampak normal pada saat dilahirkan, hingga berusia 3~6 bulan gejala Anemia serta gejala tak normal lainnya baru akan tampak secara perlahan, hal ini disebabkan ketika bayi lahir, hemoglobin janin yang dimilikinya kebanyakan terbentuk dari rantai α dan rantai γ yang disebut sebagai “Hemoglobin janin F”, karena pembentukan “Hemoglobin janin F” tidak memerlukan rantai β, sehingga ketika bayi lahir tidak akan tampak gejala apa-apa.

10


Hingga ketika berusia 3 bulan, “Hemoglobin janin F” bayi normal akan berubah menjadi “Hemoglobin orang dewasa A”, sedangkan “Hemoglobin orang dewasa A” terbentuk dari rantai α dan rantai β, bayi penderita “Thalasemia berat β”, karena memiliki gen rantai β yang cacat, maka pada proses perubahan ini tidak akan dapat memproduksi “Hemoglobin orang dewasa A”, sehingga menyebabkan Anemia yang parah.Ketika jumlah globin β sangat kurang, dan tidak dapat memproduksi hemoglobin normal dalam jumlah cukup maka akan timbul Anemia yang parah, selain itu karena jumlah rantai β yang sangat kekurangan, maka rantai α akan tertimbun di dalam sel darah merah atau sel induk darah merah, rantai α yang tertimbun ini sangat mudah menyebabkan hemolisis pada sel darah merah, yang akan menimbulkan Anemia parah.

11


Hal penting yang perlu diingat Thalasemia adalah penyakit darah keturunan. Thalasemia disebabkan oleh rantai globin yang tidak normal di dalam hemoglobin, sehingga tidak dapat mensintesis hemoglobin yang cukup dan timbul gejala Anemia. Ketika produksi rantai globin α berkurang, maka akan menyebabkan “Thalasemia jenis α”. Dan ketika produksi rantai globin β berkurang, maka akan menyebabkan “Thalasemia jenis β”.

Pemikiran salah yang umum #2 Mitos: Penyakit Thalasemia dapat menular. Thalasemia adalah penyakit keturunan, dapat diturunkan kepada generasi berikutnya. Karena bukan disebabkan oleh bakteri atau virus, maka tidak akan menular kepada orang lain.

12


Apa saja gejala Thalasemia β berat? ★ Anemia Berat Karena rantai globin β tidak cukup, tidak dapat membentuk “Hemoglobin orang dewasa A”, maka gejala pertama yang akan timbul adalah Anemia, gejala-gejala Anemia seperti Pucat, kehilangan nafsu makan, vitalitas tubuh berkurang, dll, pada umumnya gejala akan tampak setelah lahir 3~4 bulan, hemoglobin akan mulai menurun, jika tidak diobati hemoglobin akan menurun lebih banyak, oleh sebab itu pasien Thalasemia berat perlu melakukan transfusi darah secara rutin seumur hidup untuk mempertahankan hidup.

★ Limpa – Pembengkakan Hati dan Limpa (Hepatosplenomegali) Sel darah merah yang diproduksi oleh pasien Thalasemia pada umumnya tidak normal, mereka akan menempel di dalam limpa, limpa perlu melakukan metabolisme dengan merusak sel darah merah yang cacat ini, ketika merusak sel darah merah secara berlebihan, lambat laun limpa akan menjadi besar, dan karena terus melakukan trasfusi darah, terjadi penimbunan zat besi, hati juga akan menjadi besar.Karena pasien tidak dapat memproduksi sel darah merah yang cukup, ketika sumsum tulang memproduksi sel darah merah secara berlebihan dan masih tidak dapat memperbaiki kondisi Anemia, karena harus memproduksi lebih banyak darah, limpa juga akan menjadi besar.

13


★ Tulang Wajah–Bentuk Wajah Curry Karena Anemia dan dalam kondisi kekurangan oksigen dalam jangka panjang, membuat sumsum tulang memproduksi darah secara berlebihan, sehingga sumsum tulang bertambah, lama-kelamaan tulang akan menjadi besar, seperti dahi atau tulang pipi yang menonjol, gigi depan menonjol, gigi atas dan bawah yang tidak sejajar, jarak kedua mata menjauh, hidung menjadi pesek, dll, penampakan ini disebut sebagai “Bentuk Wajah Curry”.

★ Tulang Seluruh Badan–Rongga Sumsum Tulang Menjadi Besar Karena memproduksi sel darah merah, rongga yang diperlukan sumsum tulang lamakelamaan akan menjadi semakin besar, tetapi sel darah merah yang diproduksi adalah sel yang kekurangan hemoglobin dan tidak dapat digunakan tubuh. Karena sumsum tulang memproduksi darah secara berlebihan dalam jangka panjang sehingga membuat tulang semakin tipis, sehingga sering menyebabkan patah tulang, osteoporosis dan komplikasi lainnya. 14


★ Penimbunan Zat Besi Bagi pasien Thalasemia berat, penimbunan zat besi adalah hal yang paling menakutkan. Karena pada saat melakukan transfusi darah, zat besi juga akan ikut masuk dalam waktu bersamaan dalam kadar berlebihan, manusia tidak memiliki organ yang dapat mengeluarkan zat besi, oleh sebab itu zat besi ini akan tertimbun di dalam jantung, hati, pankreas, serta kelenjar endokrin dan organ tubuh lainnya, yang dapat menyebabkan komplikasi, jika pasien hanya melakukan pengobatan melalui transfusi darah, biasanya hanya dapat bertahan hidup hingga berusia sepuluh tahun lebih.Jika ingin menghindari penimbunan zat besi, satu-satunya cara adalah dengan melakukan penyuntikan atau penggunaan obat oral yang dapat mengeluarkan zat besi, obat ini dapat mengeluarkan kelebihan zat besi dalam tubuh melalui usus dan urin, sebelumnya obat yang digunakan adalah Deferoxamine (DFO,Desferal,Deferoxamine), adalah obat yang dapat menyerap zat besi, tetapi hanya cocok disuntikkan melalui kulit atau pembuluh darah secara berkelanjutan, untuk khasiat obat yang nyata harus disuntikkan dalam jangka waktu panjang, setiap minggu paling sedikit harus disuntikkan sebanyak 5~7 hari, tiap hari disuntikkan melalui kulit atau pembuluh darah secara terus menerus selama 8~12 jam.(L1,kelfer,deferiprone).Saat ini obat oral yang paling sering digunakan adalah Exjade (Exjade,deferasirox) dan Deferiprone (L1,kelfer,deferiprone). Jika penimbunan zat besi mempengaruhi sistem kelenjar endokrin, maka perlu diberikan pengobatan hormone yang tepat, misalnya timbul penyakit diabetes maka perlu diberikan insulin, dan jika fungsi tiroid terlalu rendah, maka perlu diberikan hormon tiroid, dll.

15


Hal penting yang perlu diingat Bagi pasien Thalasemia berat, penimbunan zat besi adalah hal yang paling menakutkan. Karena pada saat melakukan transfusi darah, zat besi juga akan ikut masuk dalam waktu bersamaan dalam kadar berlebihan, zat besi ini akan tertimbun di dalam jantung, hati, pankreas, serta kelenjar endokrin dan organ tubuh lainnya yang dapat menyebabkan komplikasi.

Pemikiran salah yang umum #3 Mitos: Saya menderita Thalasemia ringan (yaitu pembawa sifat), perlu mendapatkan asupan zat besi. Serum Feritin pada orang normal adalah berkisar 100-200 mikrogram/ mililiter (ng/ml), pada umumnya serum Feritin pada pasien Anemia adalah normal, oleh sebab itu tidak perlu mendapatkan asupan zat besi tambahan. Sedangkan pasien Thalasemia berat karena perlu melakukan transfusi darah secara rutin, maka akan timbul masalah penimbunan zat besi, oleh karenanya perlu menggunakan agen pengkelat besi setiap hari.

16


Bagaimana cara mengobati Thalasemia β berat? Saat ini cara pengobatan Thalasemia berat diantaranya pengobatan sementara termasuk transfusi darah, penggunaan agen pengkelat besi serta operasi pembuangan limpa, dll, satu-satunya cara pengobatan permanen adalah hanya dengan transplantasi sel induk hematopoietik.

★ Pengobatan dengan Transfusi Darah Transfusi darah adalah cara pengobatan yang paling dasar bagi pasien Thalasemia berat untuk tetap bertahan hidup, yang dimaksud dengan transfusi darah adalah memasukkan sel darah merah orang lain dan bukan semua cairan darah, karena pasien Thalasemia berat tidak dapat memproduksi sel darah merah normal yang cukup, tetapi jumlah sel darah lainnya (misalnya: sel darah putih dan trombosit) serta cairan darah adalah normal.Tujuan transfusi darah adalah untuk menjaga kadar hemoglobin pasien berada dalam kondisi normal, yaitu kadar hemoglobin berada di atas 10g/dl, pasien baru dapat tumbuh dan berkembang secara normal, untuk mencapai target ini, pasien harus melakukan transfusi darah secara rutin setiap sekitar 2~4 minggu sebanyak 500-1,000ml.

17


★ Obat ideal yang dapat mengeluarkan zat besi harus memiliki karakteristik sebagai berikut 1. Dapat mengikat ion besi secara efektif dan spesifik, memiliki tingkat pengikatan yang tinggi, untuk menghindari terikat dengan ion logam lainnya (seperti ion seng, dll). 2. Cara penggunaan yang praktis. Dapat menembus sel dan jaringan, dapat mengeluarkan zat besi yang tertimbun di dalam organ tubuh secara efektif, untuk menjaga kestabilan kadar besi. Bahkan dapat mengurangi kadar besi pada pasien yang memiliki timbunan zat besi secara berlebihan (keseimbangan negatif). 3. Toksisitas yang rendah, dan memiliki efek samping yang sedikit bagi pasien. 4. Memiliki paruh waktu dan efek obat yang panjang.

Saat ini obat yang dapat digunakan oleh pasien Thalasemia berat adalah sebagai berikut: (diurutkan sesuai dengan waktu keberadaannya di pasaran) Deferoxamine (DFO,Desferal Deferoxamine)ďźš Bersama ion besi membentuk enam ikatan kovalen, sebuah molekul Deferoxamine dapat mengikat satu ion besi. Berat molekulnya agak besar, tidak dapat digunakan secara oral dan diserap melalui usus, melainkan harus diinjeksi ke dalam tubuh melalui otot, kulit atau pembuluh darah baru memiliki khasiat obat.Setelah terikat dengan zat besi pada sel atau jaringan dalam tubuh, senyawa yang terbentuk akan dibawa ke dalam darah atau cairan empedu, lalu akan dimetabolisme melalui ginjal atau hati, terakhir zat besi yang sudah terikat ini akan dikeluarkan melalui urin atau feses. Di dalam tubuh ia memiliki paruh waktu yang sangat pendek, hanya berkisar setengah jam, oleh sebab itu jika injeksi dihentikan, efek pengeluaran zat besi di dalam tubuh juga akan langsung berhenti. 18


Deferoxamine diinjeksi melalui kulit, dengan jumlah 30-40 mg per kilogram berat badan per hari, disuntikkan terus-menerus selama 8-12 jam per hari, disuntikkan sebanyak 5-7 hari per minggu, agar tercapai keseimbangan negatif pada penimbunan besi.Sedangkan ketika Deferoxamine melakukan pengeluaran besi, akan mengkonsumsi vitamin C di dalam tubuh, jika vitamin C di dalam tubuh tidak mencukupi, maka akan mempengaruhi efek pengeluaran zat besi, oleh sebab itu ketika pasien menggunakan Deferoxamine, harus mengkonsumsi vitamin C secara oral sebanyak 50~100 mg per hari, agar dapat meningkatkan efek pengeluaran zat besi. Secara keseluruhan, menggunakan Deferoxamine untuk mengeluarkan zat besi, perlu bantuan dari vitamin C, dan pasien harus melakukan injeksi melalui kulit dengan pompa paling sedikit 5 hari dalam seminggu, selama 8~12 jam per hari dengan tekun, bagi kebanyakan pasien hal ini sangatlah tidak praktis, dan dapat menyebabkan kualitas kehidupan sehari-hari menurun, sehingga munculah obat baru yang dapat digunakan secara oral.

19


Deferiprone (L1,Kelfer,Deferiprone): Adalah agen pengkelat besi yang dikeluarkan pada tahun 1990an, Deferiprone yang memiliki 3 molekul akan bergabung dengan 1 ion besi, disarankan untuk dijadikan sebagai cara pengobatan kedua, saat ini Departemen Kesehatan dan Biro Asuransi Kesehatan Nasional hanya mengizinkan penggunaannya bersama Deferoxmine jika pasien Thalasemia berat ketika menggunakan Deferoxmine tidak mendapatkan hasil pengobatan yang ideal atau tidak diterima oleh tubuh; atau memberikan reaksi tidak baik setelah dikontrol ketat oleh dokter (seperti jumlah septicemia sel darah putih, kondisi fungsi hati‌).Molekul Deferiprone termasuk kecil, dapat digunakan secara oral dan diserap melalui usus, lalu masuk ke dalam jaringan dan sel tubuh secara cepat untuk bergabung dengan zat besi, senyawa yang terbentuk akan dikeluarkan melalui urin. Paruh waktu Deferiprone di dalam tubuh adalah berkisar 4 jam, oleh sebab itu perlu dikonsumsi 3 kali dalam sehari, karena kisaran dosis aman yang kecil, oleh sebab itu tidak dapat menyesuaikan dosis berdasarkan kondisi pasien atau tujuan pengobatan yang berbeda secara fleksibel.

Exjade (Exjade,Deferasirox)ďźš Deferasirox adalah agen pengkelat besi oral terbaru yang dikembangkan saat ini, mulai dijual di Taiwan pada tahun 2007, akan bergabung dengan 3 ion besi dengan perbandingan 2:1 (Deferasirox yang memiliki 2 molekul akan bergabung dengan 1 ion besi). Deferasirox memiliki sifat gabung yang tinggi dan spesifik terhadap besi, terutama akan dikeluarkan melalui feses, hanya sedikit yang akan dikeluarkan melalui urin. Adalah agen pengkelat besi oral yang hanya perlu digunakan sekali dalam sehari. Deferasirox memiliki kisaran dosis aman yang besar, berdasarkan penelitian luar negeri, jika digunakan sebanyak 20 mg hingga 30 mg per hari per kilogram berat badan akan mencapai “keseimbangan negatif’ zat besi. 20


Dosis pertama Deferasirox adalah 20mg/kg per hari, pasien harus mengukur konsentrasi besi darah (feritin) setiap bulan, dan menyesuaikan dosis setiap 3-6 bulan sesuai dengan hasil pengukuran. Ketika konsentrasi besi darah (feritin) lebih rendah dari 500mcg/L, maka menghentikan penggunaan obat untuk sementara. Meskipun obat ini adalah obat oral, tetapi tidak boleh dikunyah, dipotong atau dihancurkan atau ditelan langsung, obat harus sepenuhnya dilarutkan dalam 100-200 ml air minum (dingin), jus jeruk atau jus apel, lalu diaduk selama 3 menit, setelah larut lalu diminum. Obat yang tersisa di dalam gelas disarankan agar ditambahkan lagi dengan sedikit minuman dan diaduk hingga larut lalu diminum. Jangan dilarutkan dengan minuman berkarbonasi atau susu.Deferasirox sebaiknya digunakan dalam waktu yang sama setiap harinya, makanan mungkin juga akan mempengaruhi penyerapan Deferasirox; oleh sebab itu, disarankan untuk mengkonsumsi obat 30 menit sebelum makan (dengan kata lain setelah mengkonsumsi obat harus menunggu selama 30 menit baru boleh makan) atau dikonsumsi 3 jam dengan perut kosong setelah makan.

Larutkan obat hingga benar-benar larut dengan 100-200 ml air minum (dingin), jus jeruk atau jus apel.

Lalu diaduk selama 3 menit hingga benarbenar larut.

Setelah larut langsung diminum, obat yang tersisa di dalam gelas disarankan agar ditambahkan lagi dengan sedikit minuman dan diaduk hingga larut lalu diminum.

21


Dapat disimpulkan bahwa, Deferasirox adalah yang pertama di jual di dalam negeri, adalah agen pengkelat besi yang hanya perlu digunakan sekali dalam sehari, sangat praktis jika dibandingkan dengan obat dulu yang perlu disuntikkan selama 8 hingga 12 jam, kepatuhan pasien juga tampak meningkat secara signifikan, pada dasarnya peningkatan kepatuhan pasien terhadap agen pengkelat besi akan mengurangi banyak komplikasi pada pasien, terutama terjadinya penyakit jantung, yang kemudian akan dapat memperpanjang usia pasien.Berdasarkan data penelitian luar negeri, jika dibandingkan dengan cara pengobatan yang harus dilakukan 5-7 hari dalam seminggu, dan setiap kali memerlukan penyuntikkan Deferoxamine melalui kulit selama 8 hingga 12 jam, sebanyak 97% pasien menyatakan bahwa Deferasirox oral adalah pilihan yang lebih baik; selain itu efek pengobatan Deferasirox (baik itu pengontrolan atau penurunan kadar besi darah maupun besi hati) adalah sama dengan Deferoxamine yang telah lama digunakan.

★ Pengontrolan efek samping agen pengkelat besi Kesimpulan dari pengujian klinis dan laporan pemeriksaan rutin wilayah yang menjual obat hingga sekarang adalah, efek samping yang sering ditemui adalah ketidaknyamanan pencernaan, termasuk sakit perut, mual, muntah, diare. Diare mungkin berhubungan dengan gejala intoleransi laktosa, karena obat mengandung laktosa, pada awal penggunaan obat, mudah menimbulkan reaksi alergi ruam kulit (8%);Sekitar 3% indeks fungsi ginjal yaitu konsentrasi serum kreatinin (creatinine) pasien akan naik, tetapi masih dalam batasan normal; sekitar 2% indeks fungsi hati yaitu konsentrasi transglutaminase hati (liver transaminases) pasien akan naik, tidak ada hubungan langsung dengan jumlah dosis yang digunakan, untuk mencapai tujuan pengobatan yang berbeda (keseimbangan besi atau keseimbangan besi negatif) serta efek samping yang mungkin timbul akibat dari kondisi tubuh yang berbeda, disarankan untuk melakukan pemeriksaan

22


rutin (Daftar 1). Mencari tahu apakah kondisi di atas ada kaitannya dengan penggunaan obat, dan apakah dosis yang digunakan perlu disesuaikan kembali oleh dokter.

Daftar 1: Pemeriksaan umum yang sering dilakukan pada pasien Thalasemia serta frekuensinya Daftar 1 Jenis pemeriksaan

Frekuensi pemeriksaan

Hemosiderin

Setiap bulan

Serum Kreatinin

Penilaian sebelum pengobatan 2 kali, sebulan sekali pada masa penggunaan obat. (bagi pasien yang semula memiliki penyakit ginjal, atau pada waktu bersamaan menggunakan obat yang dapat menghambat fungsi ginjal, resiko terjadinya bahaya komplikasi mungkin akan lebih tinggi. Bagi pasien jenis ini disarankan pada bulan pertama penggunaan obat atau penyesuaian dosis pengobatan, mengontrol serum kreatinin seminggu sekali, selanjutnya dikontrol sebulan sekali.)

Protein urin

Diperiksa sebulan sekali

Fungsi hati

Diperiksa sebulan sekali

Pendengaran dan penglihatan

Diperiksa setahun sekali

Pertumbuhan remaja

Diperiksa setahun sekali

Kepadatan tulang

Diperiksa setiap 1~2 tahun sekali

Pengukuran kadar besi jantung, hati

Diperiksa setiap 1~2 tahun sekali

Catatan: Untuk rincian pemeriksaan rutin, pengontrolan, efek samping yang mungkin terjadi, akan berbeda-beda sesuai dengan kondisi pasien.

23


★ Deteksi efek pengeluaran zat besi Saat ini beberapa cara deteksi kadar besi di dalam tubuh pasien Thalasemia berat adalah sebagai berikut:

1.Konsentrasi serum Feritin Memiliki kelebihan yaitu bersifat non-invasif dan mudah untuk dipantau, tetapi feritin juga merupakan protein inflamasi di dalam tubuh, jika pasien memiliki infeksi, demam, maka akan mempengaruhi hasil pengobatan. Berdasarkan data hasil pengujian klinis, jika konsentrasi serum feritin lebih rendah dari 2,500ng/ml dapat mengurangi masalah penyakit jantung pasien secara efektif, jika pasien masih berada dalam tahap pertumbuhan, dapat diusahakan agar jumlah konsentrasi serum feritin berada diantara 1,000 hingga 2,000ng/ml, sedangkan jika setelah beranjak dewasa diusahakan untuk berada pada 1,000ng/ml.

2.Konsentrasi ion besi di dalam hati (Liver iron concentration;LIC) Menggunakan irisan hati untuk mengukur konsentrasi zat besi dalam hati, adalah cara paling standar untuk mengukur dan menilai penimbunan zat besi seluruh tubuh yang digunakan saat ini, tetapi kekurangannya adalah bersifat invasif. Menggunakan cara ini untuk memantau zat besi, pasien perlu di anestesi ketika melakukan biopsi hati, mendapatkan jaringan hati dengan irisan, tetapi apakah hasilnya akurat, sangat bergantung pada kualitas dan jumlah jaringan hati yang didapat, oleh sebab itu kemampuan dan tingkat profesional tenaga medis sangatlah penting.

24


3.Resonansi Magnetik Nuklir (MRI T2 ★ ) u n t u k me n g u k u r konsentrasi besi pada jantung dan hati Pemantauan yang bersifat non-invasif, cepat dan tepat serta dapat menilai jumlah penimbunan zat besi di dalam jantung, hati dan organ lainnya. Menggunakan teknologi Resonansi Magnetik Nuklir (MRI) untuk pemantauan, nilai pengukuran jantung T2★ MRI jika lebih tinggi dari 20ms pertanda normal, menandakan kemungkinan gagal jantung pada pasien adalah rendah; jika berada diantara 10-20ms, pertanda adanya penimbunan zat besi yang tinggi; sedangkan jika lebih rendah dari 10ms menandakan adanya kemungkinan yang tinggi terjadinya gagal jantung.

25


★ Pembuangan Limpa Dalam keadaan normal, limpa bekerja untuk merusak sel darah merah tua yang berada di dalam aliran darah, tetapi jika terjadi pembengkakan limpa, bekerja terlalu aktif, maka akan merusak sel darah merah baru, terakhir juga akan merusak sel darah putih dan trombosit, fenomena ini disebut “hipersplenisme�, pada saat ini perlu dilakukan pembuangan limpa, setelah operasi pembuangan limpa dapat mengurangi jumlah transfuse darah dan frekuensi transfusi darah, limpa adalah organ yang sangat baik dalam penyediaan fungsi kekebalan tubuh, terutama sangat penting bagi anak-anak. Saat ini tidak disarankan untuk melakukan pembuangan limpa, jika ingin melakukan operasi pembuangan limpa, tidak disarankan bagi yang berusia di bawah enam tahun, semakin besar usianya semakin baik. Setelah melakukan pembuangan limpa, kondisi kekebalan tubuh akan menjadi berkurang, jika terdapat bakteri (misalnya: Pneumokokus, Haemophilus influenza tipe B, Bakteri meningokokus, dll) yang menyerang tubuh akan terjadi infeksi yang sangat parah, oleh sebab itu sebelum melakukan pembuangan limpa, harus melakukan vaksinasi Pneumokokus, Haemophilus influenza tipe B, dll terlebih dahulu. Setelah melakukan pembuangan limpa, jika terjadi demam yang tidak jelas penyebabnya harus segera berobat ke dokter.

26


★ Transplantasi Sel Induk Hematopoietik Transplantasi sel induk hematopoietik adalah satu-satunya cara pengobatan Thalasemia berat saat ini, sumsum tulang kaya akan sel induk, transplantasi sel induk hematopoietik dilakukan dengan cara penggunaan bahan kimia atau pengobatan radiasi agar merusak fungsi pembuatan darah pada sumsum tulang pasien, lalu dengan cara seperti transfusi darah memindahkan sel hematopoietik yang ada dalam sumsum tulang normal ke dalam tubuh pasien, sel-sel hematopoietik ini lalu akan tumbuh dan bereproduksi di dalam sumsum tulang dan membuat sel hematopoietik serta sistem kekebalan tubuh yang baru.Pengobatan dengan cara transplantasi sel induk hematopoietik perlu menemukan HLA (Antigen Leukosit Manusia) dari pendonor yang cocok, paling baik adalah berasal dari saudara kandung sendiri seperti kakak atau adik. Tetapi cara pengobatan dengan transplantasi ini juga memiliki resiko bahaya, sebelum melakukan transplantasi pasien harus menerima pengobatan kimia dalam dosis tinggi, dan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Selain itu, pada saat melakukan transplantasi, baik pendonor memiliki hubungan darah atau tidak dengan pasien, masih akan timbul gejala penolakan, untuk menghindari penolakan yang akan terjadi, setelah melakukan transplantasi perlu menggunakan obat anti-penolakan. Saat ini sel induk yang berada di darah sekitar dan darah tali pusar, juga dapat menggantikan sumsum tulang untuk melakukan pengobatan transplantasi sel induk hematopoietik.

27


Hal penting yang perlu diingat Gejala utama dari Thalasemia berat adalah Anemia, transfusi darah adalah cara pengobatan yang paling dasar bagi pasien Thalasemia berat untuk mempertahankan hidup, pasien harus melakukan transfusi darah secara rutin seumur hidup, rata-rata harus melakukan transfusi darah setiap 2~4 minggu sekali. Selain itu pada saat transfusi darah zat besi juga akan masuk secara berlebihan, penimbunan zat besi adalah hal yang paling menakutkan bagi pasien Thalasemia berat. Oleh sebab itu setiap minggu paling sedikit harus disuntikkan agen pengkelat besi sebanyak 5~7 hari, disuntikkan melalui kulit atau pembuluh darah secara terus menerus selama 8~12 jam.

Pemikiran salah yang umum #4

Mitos: Thalasemia berat, biasanya tidak panjang umur, tidak dapat diobati. Jika Thalasemia berat hanya mengandalkan transfusi darah, tidak melakukan pengobatan pengeluaran zat besi, pada umumnya akan berusia pendek, mungkin akan mengalami kematian yang disebabkan oleh gagal jantung, tetapi jika dapat bekerjasama dengan dokter menggunakan agen pengkelat besi secara tepat, biasanya dapat memperpanjang usia hidup, akan panjang umur seperti halnya orang normal, bukan lagi mimpi. Jika dapat menemukan pendonor yang memiliki HLA cocok, pengobatan dengan cara transplantasi sel induk hematopoietik dapat sama sekali menyembuhkan pasien Thalasemia berat, dapat kembali normal seperti orang biasa. 28


Apa faktor keturunan/genetik Thalasemia? Jika setelah pemeriksaan, Anda menemukan bahwa Anda adalah penderita Thalasemia ringan, jangan terlalu khawatir, karena pada umumnya kebanyakan pasien penderita Thalasemia ringan tidak akan memiliki gejala apa-apa, tetapi ketika pasangan Anda juga adalah pasien penderita Thalasemia ringan, maka Anda memiliki kemungkinan untuk melahirkan bayi Thalasemia berat.

Berikut adalah penjelasan mengenai cara penurunan genetik Thalasemia Jika kedua orang tua, salah satu pihak memiliki gen pembawa sifat Thalasemia (yaitu pembawa sifat): maka akan memiliki 1/2 kemungkinan untuk melahirkan bayi Thalasemia ringan, dan 1/2 kemungkinan untuk melahirkan bayi normal pada setiap kehamilan. Pembawa sifat tersembunyi

Anak normal

Pembawa sifat tersembunyi

Orang normal

Pembawa sifat tersembunyi

Anak normal

29


Jika kedua orang tua kedua-duanya memiliki gen pembawa sifat Thalasemia (yaitu memiliki jenis pembawa sifat yang sama): maka akan memiliki 1/4 kemungkinan untuk melahirkan bayi normal, 1/2 kemungkinan untuk melahirkan bayi Thalasemia ringan yang juga disebut sebagai pembawa sifat, serta memiliki 1/4 kemungkinan untuk melahirkan bayi Thalasemia berat pada setiap kehamilan. Pembawa sifat tersembunyi

Anak normal

30

Pembawa sifat tersembunyi

Pembawa sifat tersembunyi

Pembawa sifat tersembunyi

Anak Thalasemia berat


Hal penting yang perlu diingat Jika kedua orang tua memiliki pembawa sifat dengan jenis yang sama, maka akan memiliki 1/4 kemungkinan untuk melahirkan bayi normal, 1/2 kemungkinan untuk melahirkan bayi Thalasemia ringan yang juga disebut sebagai pembawa sifat, serta memiliki 1/4 kemungkinan untuk melahirkan bayi Thalasemia berat pada setiap kehamilan.

Pemikiran salah yang umum #5 Mitos: Kami suami istri tidak menderita Anemia dan terlihat normal, pasti bukanlah pasien penderita Thalasemia, tidak mungkin melahirkan bayi Thalasemia berat. Kebanyakan pasien Thalasemia ringan tidak memiliki gejala, tetapi jangan mengira diri sendiri normal, lalu menganggap tidak akan menderita Thalasemia! Berdasarkan hasil penelitian, kebanyakan pasien baru mengetahuinya setelah melakukan pemeriksaan atau setelah melahirkan bayi Thalasemia, oleh sebab itu melakukan pemeriksaan darah dan pengujian untuk mengetahui apakah menderita Thalasemia ringan (pembawa sifat) sangatlah penting.

31


Bagaimana cara mencegah Thalasemia β berat? Thalasemia adalah penyakit genetik umum di Taiwan, jumlah orang pembawa sifat adalah lebih dari 7% dari total (5% adalah pembawa sifat Thalasemia jenis α, dan 2% adalah pembawa sifat Thalasemia jenis β) rata-rata setiap 14 atau 15 orang akan terdapat 1 orang pembawa sifat Thalasemia, saat ini jumlah pembawa sifat Thalasemia dalam negeri sudah melebihi 1,5 juta orang. Jika pasangan suami istri keduanya adalah pembawa sifat Thalasemia jenis β , maka mereka akan memiliki 1/4 kemungkinan untuk melahirkan anak penderita Thalasemia berat. Jika Anda dapat memastikan apakah Anda adalah pembawa sifat Thalasemia pada saat pemeriksaan kesehatan, maka dapat menghindari melahirkan anak yang menderita “Thalasemia berat”.

★ Pemeriksaan Darah Pemeriksaan Thalasemia, tidak memerlukan biaya yang banyak dan mudah untuk dilakukan, sebaiknya dilakukan pada saat pemeriksaan kesehatan reguar atau pemeriksaan kesehatan pranikah, hanya memerlukan 2cc sampel darah untuk pemeriksaan volume sel darah merah rata-rata (MCV) atau hemoglobin sel darah merah rata-rata (MCH), jika hasilnya adalah MCV > 80fl atau MCH > 25pg, biasanya adalah bukan pembawa sifat Thalasemia, tidak perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tetapi jika hasilnya adalah MCV ≦ 80fl atau MCH ≦ 25pg, maka kemungkinan adalah pembawa sifat Thalasemia, maka memerlukan analisis elektroforesis hemoglobin dan pemeriksaan pewarnaan H hemoglobin lanjut untuk memastikan.

32


★ Pemeriksaan Thalasemia Wanita Hamil Jika wanita hamil MCV ≦ 80f1 atau MCH ≦ 25pg, maka pasangan juga harus melakukan pemeriksaan volume sel darah merah rata-rata, jika pasangan MCV > 80fl atau MCH > 25pg, maka kemungkinan untuk melahirkan bayi penderita Thalasemia berat sangat kecil; jika pasangan juga MCV ≦ 80fl atau MCH ≦ 25pg maka pasangan suami istri tersebut kemungkinan adalah pembawa sifat (carrier) Thalasemia, maka perlu melakukan analisis elektroforesis hemoglobin dan pemeriksaan pewarnaan H hemoglobin lanjut untuk menentukan jenis α atau β pembawa sifat Thalasemia, atau hanya Anemia yang disebabkan oleh defisiensi besi. Jika hasil tes pasangan suami istri adalah pembawa sifat dengan jenis yang sama, maka wanita hamil harus menerima pemeriksaan sampel villus atau amniosentesis atau sampel darah tali pusar janin untuk memastikan apakah janin menderita Thalasemia berat.

33


Proses Pemeriksaan Thalasemia Wanita Hamil ★ Unit pemeriksa (Klinik, Rumah Sakit Obstetri dan Ginekologi) Pemeriksaan darah awal wanita hamil

MCV > 80fl atau MCH > 25pg

MCV ≦ 80fl hoặc MCH ≦ 25pg Pemeriksaan darah pasangan

Kemungkinan melahirkan janinThalasemia berat sangat kecil

★ Pemeriksaan gen

MCV > 80fl atau MCH > 25pg MCV ≦ 80fl hoặc MCH ≦ 25pg

(RS. Universitas Taiwan Nasional, RS. Chang Gung,RS. Universitas Sampel darah suami istri dikirim ke Pengobatan Cina RS. Chung lembaga pengujian genetik untuk Ho Universitas Kedokteran dikonfirmasi dan didiagnosa Kaohsiung RS. Universitas Cheng Kung Nasional Klinik Kebidanan & Ginekologi Ko's) Pemeriksaan HbA2, Feritin, analisis gen

Anemia karena kekurangan besi

Pembawa sifat Thalasemia α

Pembawa sifat Thalasemia β

Pengobatan dengan agen besi, kontrol dan cek ulang Suami istri adalah pembawa sifat berjenis sama Kehamilan selanjutnya

Mengambil sampel janin (sampel villus, amniosentesis, sampel darah tali pusar)

Analisis darah 34

Diagnosa DNA


Hal penting yang perlu diingat Pemeriksaan kesehatan pranikah dan skrining antenatal adalah cara yang paling efektif untuk mencegah Thalasemia generasi berikutnya. Jika hasil pengujian sepasang suami istri adalah pembawa sifat (carrier) dengan jenis yang sama, maka pada setiap kehamilan harus menerima pemeriksaan sampel villus atau amniosentesis atau sampel darah tali pusar janin untuk lebih memastikan apakah janin menderita Thalasemia berat.

Pemikiran salah yang umum # 6 Mitos: Thalasemia adalah penyakit langka, orang pembawa sifat pasti tidak banyak. Thalasemia adalah penyakit keturunan yang umum dijumpai dalam negeri, dengan jumlah pembawa sifat (carrier) lebih dari 7% dari total penduduk nasional, rata-rata setiap 14 atau 15 orang akan ada I orang pembawa sifat, saat ini populasi orang pembawa sifat Thalasemia dalam negeri telah berjumlah lebih dari 1,5 juta orang, oleh sebab itu ketika Anda melakukan pemeriksaan kesehatan sebaiknya juga melakukan pengujian darah untuk memastikan apakah Anda adalah pembawa sifat Thalasemia.

35


Lembaga pengujian genetik yang disahkan oleh Administrasi Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan Nasional Rumah Sakit Universitas Taiwan Nasional (02)23123456#7675 Rumah Sakit Chang Gung (03)3281200#8364〠#8360 Rumah Sakit Universitas Pengobatan Cina (04)22052121#2268 Klinik Kebidanan & Ginekologi Ko's (02)33931030 Rumah Sakit Universitas Cheng Kung Nasional (06)2353535#3551 Rumah Sakit Chung Ho Universitas Kedokteran Kaohsiung (07)3121101#7260 Referensi: Pediatric Blood & Cancer 2003;46:72~76

36


Pengenalan asosiasi Asal Usul Pendirian Asosiasi Karena menyadari sulitnya perawatan medis dan ketahanan hidup pasien Thalasemia berat, sekelompok pasien Thalasemia berat, anggota keluarga, serta petugas medis dan relawan yang antusias, dengan kondisi tidak ada bantuan dana dari lembaga atau perusahaan manapun, dimana semua sumber dana berasal dari sumbangan kecil masyarakat, maka pada Juni 1994 dibentuklah asosiasi ini yang kemudian mulai mendorong dan memperjuangkan hak dan kepentingan pasien, melakukan penyuluhan pencegahan dan perawatan kesehatan, mendirikan jaringan kontak pasien nasional serta aspek lainnya secara bersamaan.

Tujuan Layanan Misi utama asosiasi kami adalah melakukan penyuluhan pencegahan Thalasemia berat serta membantu pasien Thalasemia berat untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan medis yang lengkap, sekaligus menyediakan informasi perawatan medis yang tepat secara nasional bagi pasien Thalasemia beserta keluarganya, mendorong penelitian dan pengobatan Thalasemia di dalam negeri.

37


Keluarga Thalasemia Karena faktor kecacatan genetik Mengakibatkan timbulnya penyakit bahkan kematian Memerlukan transfusi darah seumur hidup dan terapi pengeluaran zat besi Para sahabat yang tercinta Kami memohon bantuan dari Anda Untuk menyalakan api harapan mereka yang sedang berjuang melawan penyakit Dengan adanya dukungan dan dorongan terus-menerus dari Anda Kami baru dapat melakukan pencegahan dan memberikan layanan Thalasemia yang lebih baik Rasa peduli Anda terhadap layanan sahabat yang sakit beserta keluarganya adalah sangat penting

Anda dapat membantu kami melalui cara di bawah ini: ● Sumbangan tunai secara langsung ke kantor kami ● Sumbangan melalui pos Nama rekening: Asosiasi Thalasemia Taiwan ( 社團法人臺灣海洋貧血協會 ) Nomor rekening: 18194421 ● Transfer melalui kartu kredit 1.Anda dapat menggunakan situs kami di www.thala.org.tw untuk mencetak surat sumbangan kartu kredit. 2.Mengambil surat sumbangan kartu kredit pada kami, kami dapat mengirimnya melalui faksimili atau pos untuk Anda.

38


Mengenai Thalasemia Sampul depan/ Ilustrasi: Guo Jia-ling ( 郭家伶 ) Penerbit: Asosiasi Thalasemia Taiwan Telepon: 02-23891250 Faksimili: 02-23891362 Alamat: Jalan Changde No.1 Gedung Jing-Fu Lt.2 Ruang 207 Taipei 10048 Situs: www.thala.org.tw E-mail: thala@thala.org.tw;thala0331@gmail.com Nomor rekening pos: 18194421 Desain: Hancan Diverse Advertising Agency Cetak: Dinyi Printing Co., Ltd. Cetak ulang September 2016 Hak cipta sepenuhnya, baik mereproduksi, mentransmisi, dll isi buku ini secara penuh atau sebagian, dalam penggunaan konten buku ini, diwajibkan untuk memberitahukan terlebih dahulu kepada kami, dan memuat nama sumber ketika menggunakannya.

39


40


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.