HelloTeen 15 (Edisi Agustus 2020)

Page 1

Edisi Agustus 2020

#15 edisi lima belas

Kemerdekaan di HHS

Vinest Hour with Mas Pinot

Citra Bergerak

Ngankgur Ep. 02

WE ARE OK


HELLO CONTENTS

sayHello!

1

Kemerdekaan

3

Meet the Master

4

Simpel Minimalis

6

HelloArt

8

Citra Bergerak

10

Belajar Istilah

14

Ngankgur (eps. 2)

16


sayHello!

merdeka belajar

Terlahir dari Guru-Guru Pembelajar

T

idak lama setelah Nadiem Makarim dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ia langsung menggulirkan gebrakan program baru di dunia pendidikan, seperti Merdeka Belajar, Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak, Assessment Kompetensi Minimal, Kampus Merdeka, dan sebagainya. Frasa-frasa yang bernuansa kekinian dan berbeda dengan kebijakan menteri-menteri sebelumnya. Berkaitan dengan hari kemerdekaan negara kita yang ke-75, maka di sini akan dibahas salah satu programnya yaitu merdeka belajar yang merupakan program untuk menciptakan suasana lingkungan belajar yang menyenangkan dan membahagiakan, baik untuk murid maupun guru. Tuntutan capaian akademik yang tinggi terkadang membuat peserta didik menjadi stres. Tuntutan tersebut tidak hanya berasal dari sekolah tetapi juga dari orang tua dengan harapan kelak di kemudian hari anaknya harus mencapai kesuksesan. Apabila gayung bersambut, maka hasilnya bisa jadi bagus, namun ini akan menjadi kontraproduktif jika orang tua menjadi demanding terhadap anak yang sebenarnya tidak mampu dan tidak sesuai dengan passion-nya. Sejalan dengan program merdeka belajar, kesuksesan yang diraih hanyalah salah satu dari langkah untuk mencapai kebahagiaan tersebut. Sehingga dalam proses pembelajaran seharusnya dapat tercipta lingkungan yang membahagiakan. Jika digambarkan ke dalam diagram, kebahagiaan adalah puncak segalanya.

oleh: Bagus Sulasmono Melihat dari bagan tersebut, untuk menuju bahagia bisa dicapai dari dua hal, yaitu kesuksesan dan kebermaknaan. Dengan kata lain kesuksesan saja tidak menjamin seseorang menjadi bahagia. Sehingga kebermaknaan merupakan hal yang melengkapi hidup agar dapat bahagia. Semuanya itu bisa dicapai jika kita mengajarkan karakter pada siswa kita semua. Oleh karena itu, akademik memanglah penting, tetapi yang tidak kalah penting adalah karakter atau akhlakul karimah. Berkaitan dengan merdeka belajar, maka seharusnya guru dapat menciptakan pembelajaran yang membahagiakan dengan mengedepankan aspek karakter yang akan dibangun serta nilai akademik yang disesuaikan dengan kemampuan dan passion yang dimiliki anak. Kebanyakan guru fokus kepada tuntutan kurikulum dan akademik. Sehingga hanya guru pembelajarlah yang mampu meramu pembelajaran dengan porsi tuntutan akademik dan karakter yang pas untuk anak didiknya. Guru pembelajar akan terus meng-upgrade dirinya dengan ilmu-ilmu baru yang berkaitan dengan pedagogik dan profesional keilmuannya. Semua dilakukan demi menciptakan pembelajaran yang bisa dinikmati oleh anak didiknya. Harapan kita terhadap apa yang dilakukan oleh SMA HelloMotion, dengan pendekatan design thinking-nya, mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu mencapai kebahagiaan anak didiknya kelak di kemudian hari. Guru-guru hebatlah yang tergabung di dalamnya yang mampu menerjemahkan design thinking secara tepat, sehingga anak didik mampu mengaplikasikan ilmunya untuk menyelesaikan masalah di lingkungan sekitarnya karena anak didik memiliki empati yang tinggi, seperti yang dibiasakan dalam pembelajaran yang menggunakan design thinking. Dengan demikian suatu saat kelak anak akan mencapai kebermaknaan hidup bagi orang lain, dan itulah kesuksesan yang sesungguhnya. Semoga apa yang dijalankan oleh guru-guru pembelajar SMA HelloMotion tetap pada track-nya yang benar. Aamiin.

1 _



|HELLo NEWS|

KEMERDEKAAN

Makna Kemerdekaan HHS di Masa Pandemi oleh: Saka M. S.

S

aban tahun, setiap tanggal tujuh belas Agustus, kita selalu memainkan panjat pinang, balap karung, tarik tambang, dan makan kerupuk yang sebenarnya merupakan permainan yang sederhana, tak memerlukan banyak peralatan, tapi begitu meriah dan penuh keceriaan. Dari Sabang sampai Merauke, permainan-permainan itu telah menjadi bagian dari bangsa Indonesia ketika merayakan kemerdekaannya. Tahun ini, tahun dua ribu dua puluh, sekali lagi dunia mengalami bencana yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh sebagian besar dari kita, bencana wabah penyakit Covid-19. Karenanya, hampir semua rutinitas dan pembiasaan kita di segala aspek kehidupan yang di tahun-tahun sebelumnya selalu kita jalankan, kini tak dapat lagi kita lakukan dan dunia mau tak mau menjalankan apa yang dinamakan New Normal. Di Indonesia, terutama sekali di sekolahsekolah baik tingkat SD, SMP, sampai SMA, sebagai salah satu dampak pandemi Covid-19, perlombaan-perlombaan dan upacara bendera yang di tahun-tahun sebelumnya begitu semarak diadakan untuk memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia, kini harus melalui berbagai pembatasan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku atau bahkan sama sekali ditiadakan. Begitu pula yang terjadi di SMA HelloMotion. Pada tahun ini, SMA HelloMotion tidak dapat menjalankan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Sebagai gantinya, seluruh siswa dan staf karyawan mau tak mau harus mengikuti upacara pengibaran bendera secara daring melalui siaran televisi maupun media lainnya yang menayangkan upacara pengibaran bendera di Istana Negara. Namun, meski tak dapat melaksanakan kegiatan upacara bendera, SMA HelloMotion secara khusus mengadakan beberapa perlombaan

bagi staf guru dan karyawan sebagai wujud dari semangat kemerdekaan yang tak pernah mati. Kegiatan perlombaan tersebut tentu dilaksanakan berdasarkan protokol kesehatan sebagaimana aturan pemerintah. Terdapat tiga perlombaan yang diadakan, yakni tenis meja, bulu tangkis, dan bola volley. Kamis, 13 Agustus 2020, selepas kegiatan pembelajaran selesai, guru dan staf karyawan SMA HelloMotion mengikuti perlombaan tenis meja. Perlombaan ini diikuti oleh 8 peserta yang kemudian diacak untuk menentukan lawan bertandingnya. Semangat, tawa, dan rasa kebersamaan tercurahkan ketika itu bersama sorak-sorai dari para penonton yang juga merupakan para staf dan karyawan SMA HelloMotion. ‘Bang Emil’, nama panggilan salah satu karyawan SMA HelloMotion, menempati posisi pertama dalam lomba tenis meja ini setelah mendepak ‘Pak Wawan’ di partai final dengan skor 2-0. Esok harinya, masih selepas kegiatan pembelajaran selesai, dengan semangat yang sama, guru dan staf karyawan SMA HelloMotion mengikuti perlombaan bulu tangkis. Perlombaan kali ini diikuti oleh empat tim ganda campuran. Setiap tim pun saling memperebutkan posisi pertama. Persaingan sengit antar tim semakin panas tatkala salah satu penonton memaksa masuk ke lapangan melakukan protes terhadap wasit. Perlombaan pun akhirnya dijuarai oleh tim ‘Pak Tommy dan Bu Risti’. Selasa, 18 Agustus 2020, perlombaan bola volley menjadi penutup dari rentetan kegiatan perlombaan di SMA HelloMotion. Hanya terdapat dua tim dalam perlombaan kali ini, namun tak mengurangi semangat, kebersamaan, dan riuh kemeriahan antar karyawan. Di tengah-tengah kegiatan, harapan dan do’a untuk Indonesia lebih maju juga turut tercurahkan. Semoga Indonesia bisa benar-benar merdeka dari ketidakadilan, merdeka dari kemiskinan, dan yang saat ini paling didoakan oleh kita semua, merdeka dari virus corona (Covid-19).

3 _


|HELLo NEWS|

MEET THE MASTER

Vinest Hour with

MAS PINOT oleh: Salma Febrindah

P

ada hari Selasa tanggal 11 Agustus 2020 lalu, HelloMotion High School mengadakan Meet The Master perdana di tahun ajaran 2020/2021. Bintang tamu kali ini merupakan seorang animator senior asal Indonesia yang telah diakui dunia karena karya-karyanya sudah menembus dunia internasional, beliau adalah Wahyu Ichwandardi atau biasa disapa Mas Pinot. Meet The Master kali ini menggunakan konsep yang cukup berbeda dengan MTM sebelumnya karena di tengah pandemi Covid-19 kami harus tetap menginspirasi kreativitas dan menambah wawasan siswa-siswi HelloMotion High School, maka kita sebagai pioneer as a smart school mengadaptasi konsep seminar online atau yang biasa disebut webinar. Acara ini berdurasi 90 menit dan partisipan kali ini sangat beragam, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga dosen dari berbagai kota di pulau Jawa. Mas Pinot sendiri merupakan senior animator yang berfokus pada stop-motion animasi, media yang sering digunakan Mas Pinot untuk mempublikasikan karyanya lebih banyak di Vine, yaitu video singkat yang hanya berdurasi 6 detik. Dengan durasi yang sangat singkat ini dijadikan Mas Pinot sebagai tantangan untuk membuat karya yang singkat tetapi memikat penonton. Menurut Mas Pinot, durasi iklan 6 detik ini lebih baik dan efektif dibandingkan dengan iklan yang berdurasi panjang. Karena komitmen dan konsisten dari Mas Pinot untuk selalu berkarya, beliau mendapatkan kesempatan untuk menjadi content creator di Amerika Serikat pada tahun 2014, sejak saat itu Mas Pinot dan keluarganya pun tinggal di New York hingga sekarang. Begitu pula putra-putri

4 _

Mas Pinot juga tertarik di bidang yang sama yaitu animasi. Arwen, merupakan putri pertama Mas Pinot yang sedang sekolah menengah atas Visual Arts di New York. Karya Mas Pinot yang sempat booming yaitu trailer dari film Star Wars: The Last Jedi yang dibuat menggunakan komputer Apple Macintosh 1984. Mengapa Mas Pinot membuat karya di teknologi jadul? Bukannya teknologi terkini lebih memudahkan dan lebih cepat? Menurutnya, selama teknologi itu masih hidup dan nyala, maka teknologi tersebut masih bisa menghasilkan suatu karya. Beberapa brand yang bekerja sama dengan Mas Pinot adalah Coca-Cola, Samsung, Ford Motor, Telkomsel, BBC, Spotify, Twitter dan masih banyak lagi. Baru-baru ini, Mas Pinot mendapatkan kesempatan kerja sama untuk membuat lirik video dengan grup musik asal Amerika yang pernah memenangkan Grammy yaitu Twenty One Pilots. Mas Pinot menjadikan projek ini menjadi projek keluarga besar lintas negara. Kesempatan ini didapatkan awal mulanya karena Arwen yang menyukai grup band ini, hingga selalu membuat karya dan mencoba tag di sosial media secara terus menerus hingga grup band Twenty One Pilots ini melihat karya Arwen dan Mas Pinot. Pesan dari Mas Pinot untuk siswa-siswi HelloMotion High School adalah: Berkaryalah dengan konsisten dan selalu memberikan karya yang optimal. Kalian sudah ada di tempat yang tepat, sekolah HelloMotion High School merupakan sekolah yang langka karena hobi dan kreatifitas kalian terakomodir. Be grateful dengan apa yang sudah kalian dapat di HelloMotion High School!


|HELLo NEWS|

“�

C aper dan pamer di media sosial itu sah-sah aja! A sal, karya yang dipamerkan unik dan dibuat dengan hati. -Mas Pinot-

5 _


|HELLo fact|

SIMPEL MINIMALIS menyederhanakan lambang-lambang resmi oleh: Afdal Husain Masing-masing negara di dunia memiliki lambang resmi. Selain itu, seluruh negara bagian di Amerika Serikat juga memiliki lambang resmi. Begitu pula dengan seluruh prefektur di Jepang. Provinsi di Indonesia pun sama, masing-masing mempunyai lambang resmi. Lambang atau biasa disebut dengan simbol merupakan sesuatu yang menyatakan sebuah hal yang mengandung maksud tertentu yang diwujudkan dalam warna, pola, gambar, bentuk, gerakan, tulisan, atau benda.

AICHI

AKITA

AOMORIE

CHIBA

HIME

FUKUI

FUKUOKA

FUKUSHIMA

GIFU

GUNMA

HIROSHIMA

HOKKAIDO

HYOGO

IBARAKI

ISHIKAWA

IWATE

KAGAWA

KAGOSHIMA

KANAGAWA

KOCHI

KUMAMOTO

KYOTO

MIYAZAKI

NAGANO

NAGASAKI

NARA

NIIGATA

OITA

OKAYAMA

OKINAWA

OSAKA

SHIGA

SHIMANE

SHIZOUKA

TOCHIGI

TOKUSHIMA

TOKYO

TOTTORI

TOYAMA

WAKAYAMA

YAMAGATA

YAMAGUCHI

YAMANASHI

MIEM

SAGA

IYAGI

SAITAMA

Lambang-Lambang Prefektur di Jepang

M

enurut NAVA (North America Vexillology Association), lambang-lambang negara yang ada di dunia ini sebagian besar sudah benar-benar mengikuti prinsip-prinsip desain yang bagus karena berada pada level internasional. Sementara itu, lambang negara bagian, lambang provinsi, lambang prefektur, lambang kota merupakan sebuah cerita lain. Mari kita tengok beberapa contoh bendera atau lambang kota yang pernah dibuat. Merupakan sebuah kebenaran dan keberanian untuk mengakui bahwa ada kesalahan yang besar dalam mendesain bendera atau lambang-lambang resmi yang pernah ada. Terkadang banyak orang yang berpikir bahwa desain yang bagus merupakan persoalan selera. Terkadang hal tersebut benar adanya, meskipun terkadang juga tidak benar. Berawal dari hal tersebutlah, saya selaku pustakawan HelloMotion High School yang terbiasa berkecimpung dalam kegiatan penelusuran informasi akhirnya tertarik untuk

6 _

meriset mengenai lambang-lambang provinsiprovinsi yang ada di Indonesia. Setelah mencoba mencari beberapa sumber artikel yang ada di internet, akhirnya saya menemukan sebuah blog unik milik Albadr Lutan Nasution (https:// albadr.blog) yang berisikan artikel tentang penyederhanaan logo provinsi-provinsi yang ada di Indonesia. Beliau merupakan orang Indonesia yang sedang menempuh pendidikan magister di salah satu Universitas yang berada di Jepang. Melalui tulisan di blognya, dia menjelaskan bahwa ketika berjalan-jalan di Jepang maka akan banyak ditemui fasilitas umum milik pemerintah yang berisikan lambang-lambang daerah. Jepang sendiri terdiri dari 47 prefektur, yang dibagi lagi menjadi kota besar, kota kecil, dan desa. Masingmasing prefektur, kota besar, kota kecil dan desa ini memiliki bendera atau lambangnya sendiri. Bendera mengambil inspirasi dari alam, musim, hewan, dan lainnya, menyederhanakan elemenelemen ini untuk menghasilkan simbol yang


|HELLo Fact|

minimal dan kuat, membuat banyak bendera sangat menarik dari sudut pandang desainer. Albadr kemudian bercerita bahwa lambang daerah di Jepang sangatlah sederhana. Menurutnya, dengan kesederhanaan tersebut, lambang itu mau ditaruh di mana saja cocok. Selain itu, lambang-lambang di Jepang pun sudah sesuai dengan salah satu prinsip dasar pembuatan lambang daerah yaitu sederhana. Mengapa demikian? Tujuannya adalah agar bisa diingat dengan mudah oleh anak-anak sehingga mereka dapat kembali menggambarkannya dari memori. Berbeda halnya dengan lambang-lambang daerah yang ada di Indonesia yang menurutnya

sangatlah rumit dan juga kemungkinan masih menganut aliran desain coat of arms. Hal ini sejalan dengan metode design thinking yang berawal dari rasa empati. Berdasarkan poin-poin tersebutlah yang kemudian membuat Albadr ingin menyederhanakan logo provinsi di Indonesia. Dari gaya coat of arms resmi yang dipakai sekarang menjadi sesuatu yang lebih modern, simple, dan flat. Selain itu, Albadr juga tetap menjaga elemen-elemen inti dari setiap logo provinsi yang ia sederhanakan sehingga tidak menghilangkan maknanya begitu saja. Berikut ini adalah beberapa hasil karya Albadr mengenai penyederhanaan logo provinsi di Indonesia.

KALBAR

KEPRI

BALI

JATENG

NTT

SUMBAR

DKI JAKARTA

KALTARA

SULTENG

BANTEN

JABAR

SULSEL

LAMPUNG

MALUT

PAPUA

Untuk karya lebih lengkapnya silahkan langsung mengunjungi blog Albadr Lutan Nasution di https://albadr.blog/logo-provinsi-sederhana/

7 _


|HELLo Art|

CITYSCAPE Artist: Sherynisa Zalika Watercolor on Paper

PIKACHU Artist: Zacky Hudaya Digital Painting

8 _


|HELLo Art|

erii UESUGI Artist: Shafiqah Alifia Digital Illustration

9 _


| H E L L o L IT |

Sejarah Singkat Etika Perfilman Indonesia oleh: Ary Aristo

S

etidaknya sejak era Aristoteles, inovasi akan media (sine-)fotografi mengalami sejarah panjang dalam penyempurnaannya terhadap hal teknis, etika hak cipta dan kepemilikan maupun dalam berbagai konteks yang berhubungan dengan seni dan estetika. Pada tahun 1826 Joseph Nicephore Niepce berhasil memproduksi citra fotografis yang pertama di dunia, sebuah pemandangan dari bangunanbangunan yang ia ekspos melalui jendela rumahnya. Keberhasilannya dalam memproduksi citra tersebut merupakan salah satu penemuan terbesar di masa revolusi Industri. Pada masa ini manusia telah terbiasa dengan perubahanperubahan yang teraplikasi pada bidangbidang antara lain: agrikultur, pertambangan, transportasi dan teknologi. Memasuki akhir dari paruh kedua abad ke-19, imaji akan gambar bergerak (moving image), yang kita kenal sebagai sinematografi, telah berhasil ditasbihkan. Melompat jauh ke era kontemporer, amat sukar untuk mengadakan neraca mengenai perkembangan film di Indonesia. Hal ini dikarenakan sejarah film Indonesia melewati banyak sekali periode, yang pada masingmasing kurun waktu itu ditentukan oleh otoritas pemerintahan yang beragam. Dari sini muncullah berbagai kebijakan dari pemerintah yang ingin memberikan perlindungan hak cipta terhadap karya intelektual dalam ruang lingkup film. Akan tetapi hal ini tentulah tidak sederhana, mengingat konteks historis film nasional sebagai karya yang tak luput dari perubahan sosial dan politik.

10 __

Periode baru dalam sejarah film Indonesia dimulai dengan film produksi PERFINI yang berjudul Darah dan Doa (1950) yang menceritakan suatu fragmen revolusi rakyat Indonesia menentang kembalinya penjajahan Belanda, yaitu perjalanan dan pengalaman Divisi Siliwangi dari Jawa Timur kembali ke Jawa Barat setelah benturan yang kedua, atau yang lebih terkenal


|HELLo Lit|

dengan istilah ‘The Long March’. Darah dan Doa mempunyai arti penting dalam perkembangan film Indonesia selanjutnya, bukan saja karena film ini pertama kali memakai tema cerita yang hangat dan historis, tetapi juga karena film ini berhasil melukiskan perkembangan watak kebangsaan Indonesia dalam revolusi. Kemudian menurut sang sutradara, Usmar Ismail, film ini diproduksi tanpa perhitungan komersial apa pun, sematamata hanya didorong oleh idealisme. Akibatnya, reaksi masyarakat pada saat itu bermacammacam, bahkan pihak tentara di beberapa daerah melarang pemutaran film tersebut. Ini adalah suatu pengalaman baru dalam pembuatan film yang aktual di Indonesia dan di kemudian hari akan mempunyai efek yang berulang dalam perkembangan film Indonesia selanjutnya. Bagaimanapun, pembuatan dan distribusi film adalah suatu industri. Menghubungkan suatu cita-cita kesenian kepada faktor-faktor perdagangan merupakan mekanisme yang selalu mengundang perdebatan di antara berbagai pihak yang berkaitan. Usaha untuk memadukan kedua unsur itu tidak saja memerlukan keberanian, tetapi juga keyakinan. Film perlu ditelaah dari sudut kaidah sinematografi serta kesenian pada umumnya, di samping sebagai alat komunikasi kemasyarakatan dan usaha industri. Akan tetapi, sejarah perkembangan film Indonesia sejak tahun 1950 hampir tidak menunjukkan kesadaran untuk meletakkan perhatian yang lebih mendalam terhadap persoalan-persoalan dari unsur yang pertama. Analisis ini tidak dapat hanya dilakukan dalam pengertian yang sempit, melainkan harus didasari oleh apresiasi terhadap film sehingga menempatkannya pada kedudukan yang sebenarnya sesuai dengan peranan yang diembannya dalam kehidupan masyarakat modern.

Film sebagai salah satu bentuk media massa, memiliki fungsi untuk menginformasikan (to inform), mendidik (to educate), mengajak penonton untuk berpikir dan melakukan tindakan khusus (to persuade) dan menghibur (to entertain). Ironisnya, betapa sukarnya usaha untuk mencapai suatu kreasi yang berdasarkan cita-cita tadi. Salah satu kendala utama yang menghalangi kreativitas para sineas di sini adalah adanya sensor. Walaupun mungkin maksud sensor ingin melindungi para penonton dari keliaran dan gangguan-gangguan etika dalam film, tindakan preventif ini merupakan penghalang besar bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Pada hakikatnya film, seperti juga pers, berhak untuk menyatakan pendapat atau kritiknya tentang segala sesuatu. Sikap sensor amat menyulitkan kedudukan para pelaku dan pembuat film yang memiliki idealisme, bahkan akan lambat-laun menggelincirkan mereka ke dalam aliran komersialisme dalam bentuk yang sejahat-jahatnya. Sementara itu, pembuatan film bukanlah lagi untuk menghasilkan suatu karya seni yang baik dan bermutu, tetapi hanya memuaskan selera penonton yang dahaganya tidak kunjung habis. Para produser yang berorientasikan pasar, berminat untuk mengorek kantung penonton sebanyak-banyaknya; senantiasa berusaha untuk memberikan suguhan-suguhan yang sensasional kepada mereka, seperti seks dan kekerasan. Kecenderungan semacam ini mencerminkan suatu sikap menganggap bodoh masyarakat, seolah senantiasa yakin, bahwa masyarakat tidak berkemampuan menyerap informasi yang memerlukan pemikiran. Selama film diunggulkan sebagai barang dagangan belaka, dan hanya diorientasikan pada pengerukan laba, sementara manfaat lainnya dikesampingkan, maka yang

11 __


| H E L L o L IT |

terjadi adalah ledakan kuantitas. Kalaupun ada perkembangan, yang akan muncul adalah beragamnya jenis genre yang mutunya juga diragukan. Kebijaksanaan demikian tidaklah manusiawi. Penonton hanya dijadikan objek semata, dianggap tidak memiliki nilai kebutuhan rohani. Di sisi lain, para sineas yang tidak ingin dibelenggu oleh sistem pasar itu, lantas membatasi ambisinya kepada pembuatan filmfilm beranggaran kecil. Dengan demikian, mereka tidak perlu mengkhawatirkan komersialisasi penonton yang terlalu besar jumlahnya. Film pendek dan eksperimental memainkan peranan mendasar dalam penyemaian suatu budaya film dengan gagasan-gagasan dan kemungkinankemungkinan baru sehingga menjadikannya lahan pelatihan bagi pembuat film muda. Perhatian yang diberikan oleh masyarakat awam terhadap perfilman nasional pada umumnya bernadakan minor. Yang menjadi pertanyaan para khalayak itu adalah, mengapa film-film Indonesia tak kunjung maju. Prasangka terhadap mutu film Indonesia memang sudah menyejarah di alam bawah sadar masyarakatnya. Mengapa film Indonesia pada umumnya dirasakan masih saja belum mampu memberikan rasa puas yang diharapkan seperti halnya film-film asing? Salah satu pendapat yang biasa dikemukakan ialah bahwa film Indonesia bersifat kesandiwara-sandiwaraan, baik cerita maupun cara berperannya. Singkatnya, tidak ada nilai kewajaran seperti yang ada pada filmfilm asing produksi-produksi Hollywood. Film Indonesia tidak mampu merepresentasikan pola pikir dan perasaan masyarakatnya, baik secara nilai-nilai khusus ketradisionalan maupun pola hidup kontemporernya, walaupun ada beberapa produksi yang dinilai baik dalam unsur ‘kedekatanrealita’ ini. Selanjutnya yang melegakan dalam kebangkitan kembali sinema Indonesia di tahun 1970-an, kita temukan Teguh Karya dengan karya kolektifnya yang sangat luar biasa bersama kelompok Teater Populer, yang sering menggarap tema masalah ‘si orang luar’ seperti: Wadjah Seorang Laki-laki (1971) dan Secangkir Kopi Pahit (1985), dan keinginan kebersamaan dalam kehidupan Indonesia seperti: November 1828 (1979) dan Ibunda (1986). Sjumandjaya dengan film-film bersemangat penuh idealisme, kadang populis seperti: Si Doel Anak Betawi (1972), dan kadang intelektual seperti: Atheis (1974), Kartini

12 __

(1982) dan Kerikil-kerikil Tajam (1984). Sinema kiasan dan menentang dari Slamet Rahardjo yang ditunjukkannya dalam film Rembulan dan Matahari (1979) dan Langitku Rumahku (1990); Ucik Supra dengan film Badut-Badut Kota (1993); puisinya Eros Djarot dalam Tjoet Nja’ Dhien (1988); dan eksperimen Garin Nugroho dalam mengutarakan kehidupan emosional sebuah kelas menengah baru seperti Cinta dalam Sepotong Roti (1991) atau dampak kebudayaan global terhadap suatu masyarakat tradisional dalam film Surat untuk Bidadari (1994). Isi film memang akan menjadi berkembang apabila syarat dengan pengertian-pengertian atau simbol-simbol dan berasosiasikan suatu pengertian serta mempunyai konteks dengan lingkungan yang menerimanya. Tentu saja persepsi dari sebuah film yang banyak menggunakan simbol, tanda dan ikon ini akan menantang penontonnya untuk semakin berusaha memaknai hakikat film itu. Simbol dan sebagainya, akan menjadi semakin berkembang maknanya apabila


|HELLo Lit|

saling berkaitan, atau berbenturan antara simbol yang satu dengan yang lainnya, terlebih lagi jika penonton memiliki seperangkat pengetahuan yang dapat mengembangkan bentuk-bentuk yang ditampilkan. Dengan kata lain, menonton film yang memiliki pesan-pesan tak langsung memang memerlukan energi yang lebih, energi berupa pengetahuan-pengetahuan yang dapat membentuk serta memahami berbagai fenomena yang ditawarkan. Film semacam ini cenderung memiliki unsur edukasi yang tinggi. Ia justru akan merangsang timbulnya motivasi untuk mengenal inovasi. Sesuatu yang inovatif, sifat apresiasinya juga tinggi. Dengan demikian, hal itu menawarkan pengetahuan yang mungkin baru, atau sesuatu yang berasosiasi dengan pengetahuan yang telah dikenal sebelumnya. Seiring dengan inovasi di dunia simbolik film, teknologi sinematografi kini memasuki era digital. Akses masyarakat luas terhadap imaji gambar bergerak pun makin dipermudah. Telepon-telepon genggam telah dilengkapi dengan fitur-fitur

canggih termasuk kamera digital dengan kualitas gambar yang relatif baik. Masyarakat dapat mengunduh film atau video hanya dengan waktu yang singkat, mengangkat selubung-selubung hak cipta para seniman ke tatanan yang jauh lebih terbuka. Di sisi lain, industri media dan perfilman menuntut lebih kepada dunia sinematografi untuk melampaui batas-batas imajinasi yang sulit dibayangkan dapat diaplikasikan pada teknologi sebelumnya. Banyak produksi film yang diproduksi dengan sistem digital, dengan kualitas kontennya yang sangat beragam. Para pembuat film diminta dapat menerjemahkan ide-ide yang dimaksud ke dalam bentuk citra sinematografis, menyesuaikan dengan pemakaian teknologi yang mutakhir. Hal inilah yang mendorong para sinematografer atau pun orang-orang yang mulai tertarik pada bisnis media untuk meningkatkan keterampilan dan teknik, mengingat akan kebutuhan publik terhadap ragam dan kuantitas informasi dan hiburan dalam bentuk audiovisual. Ironisnya, semakin terbukanya peluang inovatif ini semakin keras juga persaingan yang akan mereka temui. Kompetitor-kompetitor dalam bisnis film ini bukan hanya orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya, tetapi di dalamnya termasuk juga orang-orang separuh amatir yang relatif hanya memiliki keterampilan teknis dan etika berbisnis yang minim. Para seniman dan teknisi film profesional yang menguasai bidangnya seperti: sutradara, produser, penulis, sinematografer, penata artistik, penata suara, editor dan unit-unit lain yang dinaunginya, digeser dengan kemudahan akses orang nonprofesional dalam menguasai teknologi yang relatif serba-instan. Kenyataan ini sebenarnya telah diawali oleh perekrutan terhadap awak perfilman yang cukup liar dalam dunia perfilman dan pertelevisian di Indonesia. Proses ini telah mengakar dalam perkembangan industri ini, hingga dapat dikatakan telah membudaya. Akan tetapi, mungkin di sinilah tantangannya. Bisnis memerlukan seleksi yang ketat untuk menentukan siapa saja yang dapat bertahan. Kebutuhan masyarakat dunia pada umumnya, atau Indonesia pada khususnya, akan kualitas film yang menggunakan kaidah-kaidah sinematografi yang baik akan selalu dirindukan. Selebihnya, selera pasar memang juga ikut menentukan kecenderungan dari gaya berkomunikasi produkproduk media massa termasuk di dalamnya adalah film (sinema). Saya ingin percaya bahwa realitas berkomunikasi kita hingga saat ini menunjukkan hal yang sebaliknya.

13 __


|HELLo lit|

BEL A JA R IS T I L AH “Selumbari, Kemarin, Hari Ini, Besok, Lusa, Tulat, Tubin” oleh: Afdal Husain

Dalam KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) terdapat beberapa kata keterangan yang menunjukkan waktu. Berikut merupakan kata keterangan waktu yang jarang diketahui oleh banyak orang: • Selumbari: dua hari sebelum hari ini • Kemarin: satu hari sebelum hari ini • Hari ini: sekarang • Besok: satu hari setelah hari ini • Lusa: dua hari setelah hari ini • Tulat: tiga hari setelah hari ini • Tubin: empat hari setelah hari ini

Selumbari

senin

Hari Ini

selasa Kemarin

Hari ini kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala besar) sudah mulai diberlakukan di seluruh daerah di Jakarta.

rabu

Lusa

kamis Besok

Sepertinya dia adalah pria di warung yang aku lihat selumbari.

Tulat kita nonton ke bioskop, yuk!

14 __

jumat

Tubin

sabtu

minggu

Tulat

Berdasarkan berita di televisi, mulai besok kita semua akan mulai belajar daring. Belajar daring akan diberlakukan setiap hari sampai tubin.



| Hk aE Lr Ly oa NH E W L LS0||

R U G K N N GA EPISODE 2

NGOBROLIN FILM oleh: Afdal Husain

N

gankgur merupakan sebuah podcast dari SMA HelloMotion yang berisi tentang obrolan-obrolan ringan antara siswa dengan guru. Podcast ini dibuat dengan tujuan untuk membahas tema yang berhubungan dengan materi pembelajaran hingga isu-isu yang sedang berkembang. Selain itu, podcast ini juga diharapkan menjadi sarana ekspresi antara siswa dan juga guru dalam membangun komunikasi di luar kelas.

hingga kondisi dunia film masa kini. So, jangan lupa untuk mendengarkan podcast Ngankgur ini secara lengkap di akun resmi spotify SMA HelloMotion, yah! Nantikan juga episode-episode selanjutnya yang tidak kalah seru! Selamat mendengarkan!

Memasuki episode kedua, Podcast Ngankgur kedatangan kak Jehan dan kak Shigeru. Adapun yang bertugas sebagai host dalam episode kali ini yaitu Pak Trada, Pak Wawan dan Pak Aristo. Nah, tema yang diangkat yaitu tentang tren perfilman. Sebagai siswa kelas XII SMA HelloMotion, kak Jehan dan kak Shigeru merupakan salah satu penggemar berat film, lho.

Ngobrolin Film

Nah, berbicara tentang tren perfilman masa kini secara general, menurut mereka saat ini film superhero merupakan salah satu film yang menarik minat audiens paling banyak, terlebih ditambah dengan efek CGI (Computer-Generated Imagery) yang sempurna pastinya dijamin akan sangat menghibur dan memanjakan para penonton film-film superhero tersebut. Para pembuat film seakan-akan berlomba untuk mengikuti kemauan pasar yang ada. Selain itu, ada juga bahasan dari sisi lain dunia perfilman dimulai dari sejarah, tren, teknologi, live action vs animation, MCU vs DCEU,

16 __

Episode 2 Ngankgur:

Durasi:

61 menit : 14 detik

Host:

Pak Aristo, Pak Trada dan Pak Wawan

Bintang Tamu:

Syahjehan dan Shigeru

Link Podcast:

https://bit.ly/Ngankgur

Scan Here:


N E X T. . .

HelloTeen 15 Diterbitkan oleh: HelloMotion High School

Editor & Layouter: Afdal Husain

Pembina: Bagus Sulasmono

Desain Sampul: Tubagus Omar

Penanggung Jawab: Afdal Husain Saka M. S.

Penyusun: Bagus Sulasmono Trada Lardiatama Saka M. S. Salma Febrindah Ary Aristo Kurniawan

Kontributor: Sherynisa Zalika Zacky Hudaya Shafiqah A.


HelloMotion High School:

+62 21 227 46 400 / + 62 812 12304 100 highschool@hellomotion.ac - @smahellomotion www.hellomotion.sch.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.