Edisi September 2020
#16 edisi enam belas
“Embrace Your Heritage.” NSDC: It’s More than “True” or “False” Local Ghost Goes West
Absen dalam Kenyataan, Hadir dalam Kepalsuan. Nama Lain dari Odading
HELLO CONTENTS
sayHello!
1
NSDC
3
Meet the Master
4
Astralistik
6
HelloArt
8
Among Us
10
Do Not Let This Plague Ravage Us
12
Nama Lain dari Odading
14
Ngankgur (eps. 3)
16
sayHello!
KOMPETITIF VS KOLABORATIF Manakah yang Harus Didahulukan dalam Dunia Pendidikan?
D
alam setiap individu manusia, ditanamkan dua sifat yaitu ego dan juga rasa kebergantungan terhadap orang lain. Manusia dapat dipandang sebagai makhluk individu yang butuh aktualisasi diri dan pengakuan dari orang lain, serta makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan makhluk lain di sekelilingnya. Dalam ilmu psikologi tentang teori kebutuhan, Abraham Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan dasar manusia itu ada 5; puncak tertingginya adalah aktualisasi diri. Manusia akan memenuhi kebutuhannya yang paling mendasar yaitu kebutuhan fisiologi dan jika ini sudah terpenuhi maka manusia akan meningkatkan kebutuhannya yaitu kebutuhan rasa aman. Kebutuhan selanjutnya adalah kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan kasih sayang. Kemudian manusia akan mengembangkan egonya untuk kebutuhan harga diri, berprestasi. Dan pada puncaknya manusia butuh untuk aktualisasi diri, yaitu membuktikan akan kemampuan dirinya kepada orang lain dan berusaha agar orang lain mengakui kehebatannya. Dalam proses aktualisasi diri, manusia akan cenderung berkompetisi satu sama lain untuk menjadi yang terbaik. Sehingga jika dalam pengalaman hidupnya seorang manusia selalu dituntut untuk menjadi yang terbaik tanpa memperdulikan orang lain, maka ia akan menjadi pribadi yang egosentris. Dalam menuju puncak kesuksesan bisa jadi ia akan melakukan sikutsikutan, jegal menjegal, dan lain sebagainya. Lantas bagaimana dengan guru sebagai pengajar dalam mengembangkan bakat dan kemampuan ananda. Perlukah ditanamkan jiwa kompetitif dengan selalu mengikutkan sekian banyak lomba-lomba, ataukah guru harus lebih mengedepankan jiwa kolaboratif pada anak? Manakah di antara keduanya yang lebih penting? Sebenarnya antara kompetitif dan kolaboratif keduanya tidak boleh saling dibenturkan. Keduanya harus dimiliki oleh anak, karena tanpa jiwa kompetitif anak cenderung akan santai, jalan di tempat dan hidup tanpa target tujuan. Dalam agama pun dikenal dengan istilah fastabiqul
oleh: Bagus Sulasmono khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan). Begitu pula dengan sebaliknya dengan berkolaborasi bukan berarti kemudian tidak ada yang menang sebab manusia pun butuh kolaborasi untuk mencapai tujuan hidupnya. Oleh karena itu, dibutuhkan ramuan yang pas bagaimana memupuk jiwa kompetitif dari anak agar anak selalu termotivasi untuk mencapai apa yang terbaik, serta budaya kolaborasi dengan orang lain agar mencapai tujuan tersebut. Dengan kolaborasi anak terlatih untuk menghargai pendapat orang lain, bernegosiasi untuk mencapai win win solution, bukan win and lose solution. Salah satu kompetensi yang dibutuhkan di abad 21 adalah kolaborasi. Sehebat apapun manusia, tidak akan mampu seorang diri mengangkat beban permasalahan yang ada di dunia ini. Beban akan menjadi ringan jika dikerjakan secara bersamasama. Demikian halnya apa yang dilakukan guruguru di SMA HelloMotion. Dalam berkarya, siswa dibiasakan untuk senantiasa berkolaborasi. Mengumpulkan ide bersama kemudian dilakukan diskusi untuk menghasilkan keputusan yang terbaik untuk semua, dan selanjutnya dieksekusi bersama. Untuk menumbuhkan jiwa kompetitif, semua siswa di-challenge untuk selalu meningkatkan kemampuan mereka masingmasing. Tidak untuk dibanding-bandingkan dengan orang lain, tetapi dibandingkan dengan diri mereka sebelum dan sesudah pembelajaran. Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan siswa dalam berkarya, mereka butuh wawasan yang luas, sehingga tidak merasa paling hebat di dunianya sendiri. Siswa diberikan kesempatan untuk mengikuti lomba-lomba untuk mengasah jiwa kompetisi dan mengambil pengalaman dalam proses tersebut. Kemenangan adalah bonus, tetapi semangat untuk terus meningkatkan potensi diri harus terus dikobarkan melalui berbagai cara. Bisa dibayangkan betapa hebatnya jika para juara mampu berkolaborasi menghasilkan mahakarya yang bisa mengguncang dunia. Semoga ini semua lahir dari SMA HelloMotion; pribadi juara yang mampu bekerja sama.
1 _
|HELLo NEWS|
N a t i o n a l S C h o o l s D e b a t i n g C h a m p i o ns h i p
It’s More than “True” or “False” by: Arifah Hilyati
I
t is always exhilarating even like riding a roller-coaster to see people on debate. There is a moment we are brought to the stage of calming atmosphere. However, in a few seconds later we were brought to a high tense situation. Curiosity, anxiety, expectation are blended to occur. Once we’re made amazed with convincing arguments spoken by a speaker in a debating championship whilst in another time we’re impressed by the sharply criticizing but problem solving argument by the opponent speaker. We are honored to be given such precious opportunity to participate in NSDC (National Schools Debating Championship) conducted by Pusat Prestasi Nasional (National Achievement Center) Ministry of Education and Culture. The championship took place last August 2020. Hundred high schools students throughout Indonesia participated in it. HelloMotion High School sent three of its best students, Andi Mayza Alaya Uzamah, Larasati Fatima Ichtadita and Ksatria Gumay. Uniquely, unlike it was in the previous years, this event was conducted in different way due to pandemic in which participants and their opponents were not strictly allowed to meet physically but by virtual since we had to obey health protocols, enforcing the rules in areas that implement large social scale restriction. It could be understood since this pandemic almost tore down almost all life order all over the world, including in Indonesia.
2 _
In the middle of the atmosphere we should appreciate the committee, participants for various roles from conducting the event and participating in it. Turning to the debating championship, these participants had prepared themselves by practicing debate at school for several times. The rehearsal was done following the rule of World School Debating Championship. Alaya, Laras and Ksatria, shifting and switching one another their role as speaker one, speaker two and speaker three. As the first, he/she introduced the motion (the topic of debating), defined the keyword and developed his/her argument. The second speaker conveyed rebuttal and brought new more convincing argument, defended them whilst the third speaker wasn’t allowed to bring new argument but conveyed rebuttal and defended the arguments, summarized and convinced the adjudicator that the solution offered by their team deserved to be the winner.
|HELLo NEWS|
In the championship, the participants were given two motions. The first motion was “This house would arrange students in classroom based on their intelligence and academic performance rather than on their age”. The second motion was “This House prefers the strategy of pushing for institutional reform to address police abuse and misconduct rather than defunding the police”.
Each speaker was given 15 minutes to do case building. Case building means they were obliged to gather facts, proofs and spoke up their arguments, revealed the facts and evidence to defend their argument and find the best solution to the problem. Each speaker was placed in separated room. All were recorded, tapped and uploaded in Youtube. Well done. In spite of the fact that Alaya, Laras and Ksatria have not got the chance to win it, they, however have made their greatest efforts and proven their hard works. They deserve to be appreciated. They have learnt such valuable lesson from it. It’s more than “true” or “false”, “win” or “lose”. It’s about to raise awareness of having empathy, logical and critical thinking, problem solving, civilized debate not just yelling.
“You can sway a thousand men by appealing to their prejudices quicker than you can convince one man by logic.” Robert A. Heinlein, Revolt in 2100/Methuselah’s Children
3 _
|HELLo NEWS|
MEET THE MASTER
Satu Jam Bersama
Rendy Basuki oleh: Salma Febrindah
P
ada hari Selasa, tanggal 8 September 2020 ketakutan itu dialami oleh setiap orang, tapi lalu, HelloMotion High School mengadakan bagaimana caranya agar kita dapat mengadopsi kegiatan bulanan yaitu Meet The Master kebudayaan kita lalu bisa dinikmati oleh orang yang dilaksanakan melalui Zoom Meeting yang luar. Contoh kecilnya adalah ketika Bang Bez dihadiri oleh seluruh siswa-siswi HelloMotion dan mengambil hantu pocong untuk dimasukkan ke juga dari kalangan umum. Pada kesempatan ini, dalam salah satu karakter DreadOut. Menurutnya, kami mengundang salah satu studio game yang ketika pocong bergerak dengan cara melompat berhasil menembus dunia internasional yaitu nantinya pasti akan ditertawakan oleh orang luar Digital Happiness selaku studio yang negeri, maka ia kemudian mengadopsi memproduksi game DreadOut. dan memodifikasi pocongnya Game DreadOut merupakan menjadi berjalan tetapi game survival horror lokal membawa senjata tajam yakni “Carilah ide yang yang merupakan karya anak celurit. simpel yang dapat bangsa yaitu studio Digital Selain merupakan Happiness yang berlokasi di bahasa visual, kekuatan dimodifikasi agar bisa Bandung. DreadOut meraih dari audio dan jumpscare dinikmati oleh popularitas yang cukup juga menjadi pendukung tinggi di dunia terlebih agar pesan horor dapat pasar global!� lagi ketika DreadOut ini tersampaikan. Sebagai dimainkan oleh PewDiePie, Game Designer dan Art salah satu gamer yang Director, Bang Bez merasa BANG BEZ memiliki subscribers terbanyak terbantu dengan banyaknya di dunia. urban legend yang terdapat di Game DreadOut lalu mendapatkan Indonesia jika dibandingkan dengan pre-order sejumlah USD 12.000 atau setara Eropa. Selanjutnya jangan lupakan juga dengan Rp. 350.000.000 hanya dalam waktu bahwa publikasi atau exposure merupakan sebulan sebelum game ini dirilis melalui trailer salah satu kunci kesuksesan dari DreadOut ini. yang diposting di International Crowd Funding. Seperti yang disampaikan oleh Bang Bez bahwa Saat ini, DreadOut juga telah berkembang menjadi segala jenis publikasi itu adalah hal baik. Pada film layar lebar dan komik. awal pembuatannya, Digital Happiness Studio Kehadiran Rendy Basuki atau yang sering ini memposting DreadOut di Crowd Funding disapa dengan Bang Bez di SMA HelloMotion kali bukan hanya untuk mencari dana tetapi itu ini adalah untuk menginspirasi para siswa-siswi merupakan bagian dari exposure atau publikasi. untuk tidak pernah berhenti berkarya dengan Beruntungnya, game horor lokal pada zaman itu alasan apapun. Menurutnya, kunci dari kesuksesan sangatlah sedikit dan itulah yang menjadi eureka game horor ini adalah bahasa horror itu universal, moment bagi Digital Happiness.
4 _
|HELLo NEWS|
|HELLo NEWS|
Absen dalam Kenyataan, Hadir dalam Kepalsuan. oleh: Alyssa Sophia P. Tangerang Selatan — SMA HelloMotion kembali mempersembahkan pameran karya tugas akhir para siswa angkatan ke-2, Narancasta yang berjudul: ASTRALISTIK. Pameran ini digelar selama 1 hari. Dimulai pada tanggal 20 Desember 2020. Dikarenakan masih dalam keadaan pandemi Covid-19, maka pameran akan dilaksanakan secara virtual di Google Slides disertai dengan siaran langsung melalui kanal YouTube SMAS HelloMotion. Tema yang diberikan SMA HelloMotion kepada Narancasta adalah sebuah pertanyaan yang mengundang banyak imajinasi, melalui platform podcast yang HelloMotion unggah di Spotify. Tema yang diberikan adalah “Simulasi = Solusi?”. Tiga guru kami, Pak Trada, Pak Ari dan Bu Salma didampingi oleh 3 alumni yaitu Kak Kaila, Kak Adra, dan Kak Mika mendiskusikan tema tugas akhir sambil berbincang ria. Mereka membicarakan bahwa dengan kondisi kita di karantina dan adanya hambatan untuk melakukan keseharian kita, kita ujungnya bergantung kepada adanya simulasi-simulasi yang dibuat oleh manusia. Simulasi adalah tiruan dari sesuatu hal atau sistem yang terjadi di kehidupan nyata. Di podcast itu juga, mereka menyinggung istilah bernama simulakra. Simulakra bermakna suatu tiruan yang menggambarkan sesuatu yang tidak punya atau tidak ada bentuk aslinya, sesuai dengan tulisan Jean Baudrillard di bukunya yang berjudul “Simulacra and Simulation”. Dengan pendahuluan tersebut, kami kemudian diberikan pertanyaan, “Apakah simulasi ini bisa menjadi solusi?” yang juga menimbulkan pertanyaan seperti “Apakah simulasi efektif?”,
6 _
“Apakah simulasi berfungsi sama atau lebih baik dari hal yang terjadi di kenyataan?”, “Apakah simulakra berdampak baik atau sebaliknya?”. Dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul itulah, kami siswa-siswi Narancasta mulai merancang pameran virtual. Setelah perbincangan dan diskusi yang cukup lama, kami menentukan tagline dari pameran kami yang berbunyi “Absen dalam Kenyataan, Hadir dalam Kepalsuan” dimana kita menyinggung kebiasaan manusia sekarang yang sudah terlalu terpaku dalam dunia simulasi sampai lupa akan kenyataan yang mereka jalani. Pameran ini didedikasikan untuk memberi sisi pandang yang baru serta menunjukkan ide-ide kreatif siswa-siswi Narancasta ke mata publik melalui karya seni. Karya seni yang akan dipamerkan adalah berupa buku, poster, film pendek, animasi, instalasi, musik, dan banyak lagi! Pameran ini akan berisi penampilan band dari masing-masing kelas SMA HelloMotion, penayangan video introduksi dari angkatan Narancasta, kemudian ada screening film karya siswa, pameran karya siswa, dan juga seminar daring bersama dengan beberapa narasumber. Kami berharap dengan adanya pameran Astralistik 2020 ini kita semua bisa membuka mata dan melihat sisi pandang yang baru ke dunia nyata. Contact Person: Alyssa (Sekretaris ASTRALISTIK) Hellomotion Highschool, Jl. Merpati Raya No. 103A, Sawah Lama, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15413 Telp: +62 818 0600 8869 E-mail: astralistik2020@gmail.com IG: @astralistik2020 Site: sites.google.com/view/astralistik2020
Selamat atas terpilihnya
Izmi dan Asha sebagai Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA HelloMotion periode 2020-2021
7 _
|HELLo ART|
8 _
| H E L L o A rt |
Karya: Kahla Salsabilla
9 _
|HELLo TIPS|
hal-hal yang bisa kamu pelajari dari game
oleh: Afdal Husain
Fokus! Dalam mengerjakan pekerjaan, kamu harus fokus dan bersungguh-sungguh agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Bekerjasama! Jangan egois dan hanya mementingkan kepentingan sendiri! Bekerjasama merupakan jalan terbaik untuk membantu tim kamu saat berada dalam keadaan darurat.
Menjaga Wibawa! Kalau kamu crewmate yang suka sok sibuk menyelesaikan task, terus kamu malah jatuhin sahabat kamu, sebaiknya kamu cepat bertobat! Pantang Menyerah! Ketika karakter kamu di game sudah mati, kamu masih bisa melanjutkan misimu hingga selesai dan membantu crewmate lain yang masih hidup. Ingat, dalam kehidupan nyata kamu akan selalu punya pilihan untuk tetap bangkit dan tetap fokus bekerja menyelesaikan semuanya. Semangat!
Komunikasi adalah Kunci! Di dalam kehidupan, kamu dapat melakukan diskusi dan komunikasi yang baik bersama orangorang sekitarmu untuk segera menemukan solusi dan menyingkirkan masalah.
10 __
|HELLo LIT|
In·di·vid·u·al·ist
/ˌindəˈvij(ə)wələst,ˌindəˈvijələst/ (noun) “a person who is independent and self-reliant.”
AMONG US: THE INDIVIDUALIST oleh: Kurniawan
M
enurut kamus besar bahasa indonesia, individualis adalah orang yang selalu mempertahankan kepribadian atau dan kebebasan dirinya. Penganut paham ini akan selalu egois dan mementingkan dirinya sendiri. Individualis banyak ditemui dalam kehidupan sosial di dunia nyata. Selain itu, individualis juga banyak kita temui di dunia game, bergelar solo player, mereka biasanya menolak untuk bermain secara berkelompok dan lebih menyukai untuk mengeksplorasi sebuah game seorang diri. Tak terkecuali pada game AMONG US, para pemain tipe ini juga banyak dijumpai pada game ini, baik sebagai Crewmate ataupun Impostor. Tak berbeda dengan permainan lainnya, player individualis pada permainan yang seharusnya dimainkan secara kolektif ini juga tetap akan lebih mementingkan urusan dirinya sendiri. Kalian mungkin dapat menemukan mereka di tempat admin, electrical, dan tempat lainnya yang sedang berkutat dengan kesibukannya untuk mengerjakan task tanpa banyak mempedulikan sekitarnya. Tidak jarang player tipe ini akan memilih untuk melakukan tindakannya secara mandiri dan melakukan berbagai inisiatifnya untuk mencapai kemenangan. Sebagai crewmate
tidak banyak yang bisa dilakukan oleh seorang individualis, biasanya seorang individualis akan mengumpulkan berbagai bukti secara mandiri dan mengambil peran sebagai pemimpin dalam diskusi untuk mengamankan diri serta menguatkan pendapatnya. Meskipun begitu tidak jarang tipe pemain ini segera dicurigai dan di-eject di awal permainan, atau dibunuh pada saat mengikuti seseorang yang ia curigai sebagai impostor dan ternyata benar. Sebagai impostor seorang individualis biasanya sangat ambisius dan bisa saja mengorbankan teman sesama impostor-nya untuk menggapai kemenangan. Menganut paham, idealisme, dan tata cara pribadi memang merupakan sebuah hak, namun alangkah akan selamat jika kita bisa menakar dan bisa memposisikan diri sesuai dengan situasi dan keadaan yang dibutuhkan. Seperti halnya dalam permainan Among Us ini, kita belajar bahwa ada berbagai jenis kepribadian, tipe pemain, yang tidak banyak membantu dalam mencapai kemaslahatan bersama. Among Us sejatinya adalah permainan yang dimainkan dengan cara berkelompok dan bekerja sama untuk mengumpulkan bukti, dan mencari siapakah impostor yang sebenarnya; bukan merupakan permainan individualis.
11 __
| H E L L o L it |
DO NOT LET THIS PLAGUE RAVAGE US by: Arifah Hilyati
I
t sounds strange that currently classrooms, school libraries, laboratories, basketball fields, canteens which used to be crowded and noisy have turned to be empty and silent. Everyone is obliged to obey the strict health protocol for health and safety reason during Covid-19 pandemic. All are forced to stay at home. None ever thought of this frightening global COVID-19 pandemic to happen. It took the world by surprise. Globally, everything has stopped, this pandemic has stomped the world and many activities are forced to be delayed or reduced. Projects have been delayed, workplaces closed and school shut down. The world seems to have ground to a halt because of the coronavirus. However, one must keep going: education for our next generation.
Regardless this hard time independence in education is an opportunity. This pandemic has introduced us to a new learning experience. Students continue their education through online learning and video calls with their teachers. The model is currently the best alternative as keeping schools open poses a safety risk for
12 __
students. It is not merely moving the conventional classroom into home but presenting a new, fresh, challenging, joyful, exhilarating learning experience. The distance between teachers and students are only separated by the screen but not their soul. Communication should be well built, and so should exciting discussion be kept well-conducted. Teachers keep saying hello to greet their students, remind them to turn on their camera and respond if they are called. The enthusiasm of learning plays vital role in order to reach the goal. The learning and teaching activity remains meaningless if there is no enthusiasm and positive supports from teachers, students, parents and all people related, This pandemic has challenged everyone. Teachers are triggered to convey joyful and meaningful teaching, create well-organized lesson plans, and prepare their best method of teaching. Students are challenged to get rid of boredom since they have to sit hours in front of their screen,
| H E L L o L it |
catch up with learning material, meet deadline of submitting their assignments. Their parents are encouraged to motivate their children to be enthusiasts in studying. Everyone gets themselves involved. Do not let the Covid-19 pandemic, the invisible enemy that has torn down the life order. The presence of COVID-19 will directly and permanently change education in the future, seeing we must be able to adapt to working and studying online for any kind of reasons and situations. All best efforts designed by schools, teachers will leave a legacy and support class teachings for good. Only time will tell whether online class will be a good substitute for normal
class, and if they are, there will be a rise in online educational programs. In this pandemic situation that tests our toughness as a nation, we must be in one line, one frequency, and one spirit. Since we need hard work and earnestly endeavor, both physically and mentally. As for spiritual endeavor is staying connected to God. Let’s hope and pray that Almighty God will soon lift the plague of Covid-19 from Indonesia and the world. Let this plague an opportunity for all to work without limits and a chance to dream to pursue a better education without fear. Go fight Covid-19.
13 __
|HELLo FACT|
mu a K h i a r k a u d Tah a Lain Nam
? g n i d a Od usain
al H : Afd oleh
Belakangan ini video odading lagi viral di Indonesia. Btw, odading itu apa sih? Odading adalah salah satu jenis kue di wilayah Jawa Barat yaitu roti goreng yang teksturnya empuk dengan rasa manis. Makanan ini terbuat dari tepung terigu, gula, ragi, dan telur sebagai bahan utamanya. Nah biar gak bingung, ini loh nama lain dari odading di berbagai daerah di Indonesia.
Bolang-baling (Semarang) Disebut juga dengan odading Semarang. Cara pembuatan dan bahannya sama persis dengan odading. Galundeng (Yogyakarta) Odading dibuatnya menggunakan ragi, sedangkan galundeng menggunakan baking powder. Gondang-gandung (Magelang) Sama dengan odading, hanya saja bentuknya yang agak sedikit lonjong.
Kue Bantal (Jakarta) Kue bantal bisa dibuat dengan cara digoreng ataupun dioven. Taburan wijen menjadi ciri khas dari kue ini. Gembukan(Solo) Dulu gembukan tidak memiliki taburan wijen, seiring berjalannya waktu, jajanan ini sudah memiliki wijen juga.
14 __
|HELLo FACT|
Roten (Tegal) Roten ini selain kosong biasanya juga ada yang ditambahkan isian coklat, nanas, dan parutan kelapa. Golang-galing (Banyumas) Mirip dengan odading versi Semarang dengan campuran gula jawa asli yang tentunya lebih manis. Montor (Blitar) Dengan tekstur yang lembut ditambah sensasi crunchy, montor sangat pas disajikan bersama teh hangat. Mandel (Gresik) Bentuk dan rasa dari kue ini tidak jauh berbeda dengan odading. Hanya saja ada sedikit wijennya. Godho Roti (Sidoarjo) Godho roti yang merupakan bahasa jawa dengan arti roti goreng memiliki bentuk yang sedikit lebih panjang. Brot Goreng (Manado) Kue khas Manado ini biasa disajikan dengan saus gula merah dan juga taburan gula halus plus kayu manis. Kue Untuk Untuk (Banjarmasin) Kue ini diberi santan dan juga isian seperti parutan kelapa, kacang hijau, kacang tanah, pisang dan selai. Kue Bohong (Medan) Kue ini memiliki nama bohong karena bentuknya yang mengembang tetapi tidak memiliki isi alias kosong.
Yups, itulah nama-nama lain dari odading di berbagai daerah di Indonesia. Kini kita semua semakin tahu kalau odading alias roti goreng begitu terkenal di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya nama dan istilah penyebutan odading yang berbeda-beda di berbagai daerah di Indonesia. Odading mungkin nama yang cukup terkenal di wilayah Jawa Barat, namun setelah menjadi viral odading kini terkenal di seluruh Indonesia. Odading juga telah menembus batas budaya yang ada di masyarakat Indonesia. Dengan bermacam-macamnya nama lain odading, membuat kita semakin paham tentang makna Bhineka Tunggal Ika. Ya, meski berbeda, namun tetap satu hal. Meskipun terdapat banyak nama lain untuk odading di Indonesia, semuanya tetap sama dan mengacu pada makanan serupa. Waw, ternyata odading penuh filosofi juga yah!
15 __
| Hk ar E L Ly oa NH E W L LS0||
R U G K N N GA EPISODE 3
WHO’s THE ARTIST? oleh: Afdal Husain
N
gankgur merupakan sebuah podcast dari SMA HelloMotion yang berisi tentang obrolan-obrolan ringan antara siswa dengan guru. Podcast ini dibuat dengan tujuan untuk membahas tema yang berhubungan dengan materi pembelajaran hingga isu-isu yang sedang berkembang. Selain itu, podcast ini juga diharapkan menjadi sarana ekspresi antara siswa dan juga guru dalam membangun komunikasi di luar kelas.
seniman hanya diperuntukkan bagi sektor industri seni? Dapatkan jawabannya secara eksklusif di podcast Ngankgur. So, jangan lupa untuk mendengarkan podcast Ngankgur ini secara lengkap di akun resmi spotify SMA HelloMotion, yah! Nantikan juga episode-episode selanjutnya yang tidak kalah seru! Selamat mendengarkan!
Memasuki episode ketiga, Podcast Ngankgur kedatangan Shafiqah dan Izmi. Adapun yang bertugas sebagai host dalam episode kali ini yaitu Pak Aristo, Pak Wawan dan Bu Salma. Nah, tema yang diangkat yaitu tentang seniman. Sebagai siswa kelas XII dan kelas XI SMA HelloMotion, Shafiqah dan Izmi merupakan salah satu siswa yang belakangan ini paling produktif dalam berkarya, lho.
Who’s the Artist?
Nah, berbicara tentang seniman, secara harfiah memiliki arti yaitu orang yang mempunyai bakat seni dan berhasil menciptakan dan menggelarkan karya seni (pelukis, penyair, penyanyi, dan sebagainya). Masa kini di era perkembangan teknologi yang sangat pesat, dapat kita katakan bahwa semua orang mampu menciptakan sebuah karya seni tanpa harus memiliki bakat seni. Semua itu dapat terjadi berkat adanya kecanggihan teknologi. Jadi siapakah sebenarnya yang pantas untuk disebut sebagai seniman, apakah sebutan
16 __
Episode 3 Ngankgur: Durasi:
53 menit : 08 detik
Host:
Pak Aristo, Pak Wawan dan Bu Salma
Bintang Tamu:
Shafiqah dan Izmi
Link Podcast:
https://bit.ly/Ngankgur
Scan Here:
HelloTeen 16 Diterbitkan oleh: HelloMotion High School
Editor & Layouter: Afdal Husain
Pembina: Bagus Sulasmono
Desain Sampul: Keyndra S. Audyna Tamma
Penanggung Jawab: Afdal Husain Saka M. S.
Penyusun: Bagus Sulasmono Trada Lardiatama Arifah Hilyati Salma Febrindah Afdal Husain Kurniawan
Kontributor: Alyssa Sophia P. Kahla Salsabilla
HelloMotion High School:
+62 21 227 46 400 / + 62 812 12304 100 highschool@hellomotion.ac - @smahellomotion www.hellomotion.sch.id