Insight – Outsight

Page 1

Cover

Nama Mahasiswa

1



Insight-Outsight Kumpulan Solusi Desain Komunikasi Visual untuk Masyarakat & Lingkungan


Insight-Outsight Kumpulan Solusi Desain Komunikasi Visual untuk Masyarakat & Lingkungan

ISBN: 978-602-53005-7-8 Editor Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. Desain Sampul dan Tata Letak Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. Kartika Magdalena Suwanto Penerbit Penerbit Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan Redaksi Jl. M.H. Thamrin Boulevard 1100 Lippo Village – Tangerang Banten 15811 Telp: +62-21-5460901 Fax: +62-21-5460910 sod.uph@uph.edu Cetakan pertama, Juli 2019 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit


Insight-Outsight Kumpulan Solusi Desain Komunikasi Visual untuk Masyarakat & Lingkungan

Editor: Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds.


Sambutan Dekan Fakultas Desain ‘…bahwa kita harus melihat kembali kepada masing-masing dari diri kita, apakah yang dapat dikontribusikan melalui peran-peran spesifik (keahlian) kita kepada masyarakat...’ (Papanek (1995) The green imperative – ecology and ethics in design and architecture) Dear readers, salam! Buku ini adalah buku kedua kumpulan karya desain para mahasiswa/i Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain, Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Banten, yang dihasilkan selama proses MK. Desain Lingkungan dan Desain untuk Masyarakat sepanjang TA 2017-2018, yang merupakan pengembangan MK. Desain, Masyarakat dan Lingkungan (Design, Society and Enviornment). MK. DML dirancang sebagai mata kuliah yang mentranslasi visi dan misi besar Universitas Pelita Harapan untuk menjadi Christ Centered University – yang mengedepankan True Knowledge, Faith in God and Godly Character. Visi ini kemudian ditranslasi menjadi visi misi Fakultas Desain yang bertujuan ‘Being an EXEMPLAR as a center of excellence of Christ centered design education institution that based on Human Centered Design to make social change through innovation that has redemptive impact as reflection of God’s mandate for design as co-creation to be the steward of the earth’. Sehingga MK. ini memang sengaja dirancang untuk menjadi mata kuliah yang bertujuan memberikan dampak pemulihan dan pemberdayaan secara nyata bagi komunitas atau kelompok masyarakat yang membutuhkan melalui desain. Karena itulah MK. ini juga dirancang sebagai MK. kolaboratif antar Program Studi terutama di Fakultas Desain, UPH.

ii


MK. Desain, Lingkungan dan Desain untuk Masyarakat TA 2017-2018 kali ini kembali dilaksanakan di Kampung Pondok Pucung, RT 005 dan 006, Tangerang Selatan, Banten sebagai bentuk keberlanjutan pelaksanaan MK. DML TA 2015-2016. Kegiatan dalam MK. ini seperti juga yang sebelumnya, melibatkan secara aktif pengajar dan mahasiswa/i peserta kelas untuk berkelindan (engage) dengan warga Kampung Pondok Pucung. Selain itu kegiatan MK. DSE ini juga merupakan hasil kolaborasi dengan Prodi Desain Interior, FD, UPH; Fakultas Psikologi, UPH; Rujak Center for Urban Studies (RCUS www.rujak.org) dan kelompok Urbanisme Warga, dan kelompok Design as Generator (DAG) – daun (www.dagedubrag.org). MK. Desain, Lingkungan dan Desain untuk Masyarakat juga ingin menunjukkan key values Program Studi DKV yaitu: menghadirkan ’Design as storytelling/designer as storyteller with holistic narratives that position design as stewardships’ dan mendidik seorang untuk menjadi ‘Designer as culture shaper through mass media visual communication’. MK. ini juga ingin mengejewantahkan esensi dari visi misi Fakultas Desain, UPH yang sederhananya adalah: ‘Menjadi Terang Bagi Semua Orang!’. Dengan tujuan inilah saya mengucapkan selamat membaca dan melihat rekaman upaya segenap civitas academica Prodi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain, Universitas Pelita Harapan menjadi agen transformasi dan berkat bagi banyak orang. Semoga terinspirasi! Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T.

iii


Sambutan Kepala Program Studi Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual UPH, dalam perkembangannya menjawab tantangan jaman dan dalam usahanya menyelesaikan masalah kompleks sosial dalam masyarakat Indonesia, memperkuat posisinya dalam dua hal: pendidikan holistik dan konsep pemecahan masalah yang terfokus pada aspek storytelling. Posisi ini dituangkan melalui Visi Desain Komunikasi Visual UPH yakni sebuah Prodi DKV yang berpusat pada Kristus, bertujuan untuk mengembangkan praktisi desainer komunikasi visual yang mana berperan sebagai penatalayan yang memiliki pemahaman holistik akan budaya visual, untuk membawa dampak restoratif melalui berbagai bentuk komunikasi visual. Dalam usaha untuk mencapai visi tersebut, salah satu rencana strategis dari Prodi DKV adalah melalui adanya sinergi antara aspek pendidikan dan aspek pengabdian kepada masyarakat. Hal ini diwujudkan dalam strategi mata kuliah yang secara sinergis memiliki kualitas luaran berupa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat tim dosen bersama mahasiswa yang secara sistematis mampu berdampak pada masyarakat. Rangkaian Mata Kuliah Desain untuk Lingkungan dan Desain untuk Masyarakat selama dua semester menjadi platform kegiatan ini. Mengacu pada kurikulum, tim dosen menyusun strategi pengajaran yang mengarah kepada peningkatan aspek relevansi pendidikan DKV UPH dengan kebutuhan kualitas hidup masyarakat. Strategi Design Thinking dalam bentuk visual storytelling menjadi pendekatan yang diambil oleh Prodi DKV UPH untuk merespon masalah sosial yang terdapat pada

iv


masyarakat sekitar. Hal ini diwujudkan melalui kerjasama strategis dengan lembaga pemerintah, lembaga sosial, dan industri terkait yang memiliki visi dan tujuan yang serupa dengan Prodi DKV UPH. Desain komunikasi visual sebagai salah satu solusi dalam kehidupan masyarakat didukung oleh data-data valid dan legalitas oleh lembaga dan instansi terkait, selain tentunya dukungan moril dari masyarakat setempat. Untuk mahasiswa, kegiatan ini akan meningkatkan kualitas pembelajaran keilmuan desain komunikasi visual melalui kemampuan desain integratif yang berkarakter interdisiplin. Aspek-aspek yang dipelajari dan dikembangkan adalah kemampuan mengumpulkan dan menganalisa data permasalahan kehidupan masyarakat, pengaplikasikan keterampilan desain dalam bentuk visual storytelling, serta integrasi etika desain dan cinta kasih yang dilandasi iman Kristen. Semua ini dilakukan dalam sebuah semangat kolaboratif dengan masyarakat setempat maupun instansi pemerintah. Pada akhirnya, seperti yang tertuang dalam manifesto desain internasional First Things First dan juga tercantum dalam visi DKV UPH, mahasiswa akan memahami bahwa puncak dan peran utama dari desain adalah kemampuannya dalam berdampak secara positif dalam kehidupan masyarakat sekitar. Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds.

v


Sambutan Koordinator Mata Kuliah Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang difokuskan pada pengembangan kompetensi dan penerapan keilmuan desain sebagai bentuk upaya setiap prodi dalam rangka memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas. Sesuai dengan visi fakultas desain yang bertujuan untuk “mengembangkan penatalayanan melalui kreativitas” dan misi fakultas desain untuk “menciptakan budaya perencanaan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan partisipasi anggota fakultas dan komunitas terkait”; maka fakultas desain mengambil tema “Sustainable Community Development” sebagai tema dalam rencana strategis kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya, mata kuliah di setiap prodi di fakultas desain, menerapkan model perkuliahan berbasis riset dan kuliah kerja nyata. Melalui model mata kuliah ini, dosen bersama dengan mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui kegiatan penelitian, yang dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui mata kuliah Desain, Masyarakat dan Lingkungan yang dirancang secara khusus oleh Prodi Desain Komunikasi Visual, diharapkan dapat menjadi wadah yang positif untuk mahasiswa dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam disiplin ilmu desain. Prodi dkv mengambil prinsip dasar kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut: 1. Berbasis kewilayahan 2. Berdasarkan permasalahan, kebutuhan atau tantangan di masyarakat 3. Sinergi, multi disiplin, dan bermitra 4. Kegiatan terstruktur, dengan target luaran yang jelas dan dapat diukur 5. Berkelanjutan, tuntas, dan bermakna

vi


Tujuan: 1. Meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan masyarakat. 2. Meningkatkan utilisasi fasilitas perguruan tinggi dan kemanfaatan iptek bagi kehidupan masyarakat di suatu wilayah. 3. Mensinergikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di suatu wilayah (provinsi) yang merefleksikan Kebhinekaan Intelektual dalam meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan masyarakat. 4. Meningkatkan kerjasama institusi lain dalam mendukung aktivitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Indikator-indikator Tahap 1 Social Mapping & Capacity Building • Adanya rekaman-rekaman usulan dari masyarakat sebagai indikator partisipasi masyarakat • Terbentuknya komunitaskomunitas di tempat kegiatan PKM Tahap 3 Sustainable Community Development • Meningkatnya kesejahteraan masyarakat • Terjadi keberlanjutan sebagai akibat dari program pemberdayaan masyarakat

Tahap 2 Infrastruktur & Ekonomi • Meningkatkan publikasi dengan jangkauan lebih luas • Terbangunnya kerjasama dengan stakeholder-stakeholder yang lebih luas cakupannya • Menigkatkan kesejahteraan masyarakat (aspek lingkungan, kesehatan) Tahap 4 dan 5 • Penerapan Program • Pembangunan • Pengawasan • Pengembangan

Ernest Irwandi, S.Sn., M.Ds.

vii


Daftar Isi ii Sambutan Dekan Fakultas Desain iv Sambutan Kepala Program Studi Desain Komunikasi Visual vi Sambutan Koordinator Mata Kuliah x Daftar Isi xiv Pembuka

1 Pondok Pucung

viii

3

Perancangan Mural Kesadaran Nilai dan Norma

5

Perancangan Maskot Pondok Pucung

7

Perancangan Video Edukasi Pemilahan Sampah

9

Perancangan Mural & Kegiatan Mural Bersama

17 Perancangan Video Edukasi Pengelolaan Sampah 19 Aktivitas DIY Bersama Anak-anak 21 Perancangan Video DIY Sebagai Media Pembelajaran 23 Perancangan Video Dokumenter ARSEDA 25 Perancangan Video Dokumenter Aktivitas Marawis 27 Bersama Membuat Video Edukasi Kebersihan Lingkungan

35 Ponduk Pucung 2 37 Perancangan Tungku Pembakaran Sampah 39 Perencanaan Media Penjadwalan Ruang Pertemuan Warga 41 Perancangan Vertical Garden untuk Pondok Pucung 43 Perancangan Mekanisme Pengairan Tanaman Sistem Kapilaritas

11 Perancangan Sistem Navigasi Kampung

45 Perancangan Permainan “Balap Bersih�

13 Konsep Perancangan Aplikasi Arsip Sejarah & Identitas

47 Perancangan Buku Panduan Permainan Tradisional

15 Perancangan Permainan Bumiku, Pondok Pucung

49 Desain Kertu Drama untuk Pembelajaran Anak-anak


51 Perancangan Media Poster Kesehatan Anak Sekolah 53 Desain Poster Informasi dan Edukasi Kesehatan Umum 55 Perancangan Buku Panduan Ibu dan Anak

63 Mekar Bakti, Panongan 65 Perancangan Desain Media Informasi Kesehatan Umum 67 Pembuatan Video Motion Graphic untuk Sekolah Alternatif Kian Santang Managemen

83 Perancangan Identitas Visual Untuk Taman Bermain Anak-anak 85 Desain Video Informasi dan Edukasi Kebersihan Air 93 Daftar Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat 95 Daftar Mahasiswa Pegabdian Kepada Masyarakat 97 Ucapan Terima Kasih

69 Pelatihan Kaligrafi Bahasa Arab 71 Perancangan Pojok Baca Sekolah PAUD 73 Perancangan Komik Generasi Sehat Sebagai Media Informasi Kesehatan Anak 75 Sosialisasi Program Kurangi Sampah Sekolah Kita (KURASSAKI) 77 Desain Tempat Sampah di Lingkungan Sekolah Darussalam 79 Perancangan Video Kampanye Aktivitas Warga 81 Perancangan Komik dan Kegiatan Penghijauan di Sekolah

ix


x


xi


xii


Nama Mahasiswa

xiii


Pembuka Proses desain adalah sebuah proses yang didorong oleh intuisi internal sang desainer sekaligus pemahaman desainer akan dunia luarnya. Buku INSIGHT-OUTSIGHT ini berisikan kegiatan-kegiatan mahasiswa pada mata kuliah ‘Desain untuk Lingkungan’ dan juga ‘Desain untuk Masyarakat’ (sebelumnya kedua mata kuliah tersebut tergabung dalam mata kuliah ‘Desain, Masyarakat dan Lingkungan’). Dalam mata kuliah tersebut, mahasiswa program studi Desain Komunikasi Visual terjun dalam sebuah situasi konkret dan praktis, dimana mereka belajar sembari terjun dalam dunia nyata. Hanya saja, dunia nyata ini bukanlah dunia praktisi dan profesional yang komersil, namun dunia dan masyarakat dan berbagai dimensi-dimensinya. Dalam buku ini, terdapat tiga bagian utama, yaitu ‘Pucung’, ‘Pucung 2’ dan ‘Panongan’. Ketiga bagian tersebut menggambarkan tiga angkatan yang melakukan intervensi pada masyarakat dalam kurun waktu tiga tahun akademik yang berbeda-beda. ‘Pucung’ dilakukan pada tahun akademik 2015/2016; ‘Pucung 2’ dilakukan pada tahun akademik 2017/2018; dan ‘Panongan’ dilakukan pada tahun akademik 2018/2019 ini. Setiap bagian itu diawali oleh pengantar dari ‘koordinator lapangan’, seorang dosen penanggung jawab yang umumnya juga merupakan warga dalam masyarakat tersebut; kemudian diisi oleh aktivitas-aktivitas atau hasil perancangan yang anak-anak lakukan di dan bersama masyarakat dalam lingkungan tersebut.

xiv


Proses perancangan yang menggunakan pendekatan desain partisipatoris ini melihat masyarakat bukan sebagai sebuah ‘pengguna akhir’ saja, namun juga sebagai entitas yang hadir dalam setiap fase desain. Pendekatan desain yang menaruh fokus pada interaksi masyarakat dan desain yang dikerjakan ini mampu menunjukkan bahwa desain bukanlah sebuah benda alien atau milik kaum-kaum tertentu saja. Desain adalah sebuah tindakan yang sangat manusiawi, dapat dilakukan oleh manusia manapun yang mau melakukannya, dan buku INSIGHT-OUTSIGHT adalah sebuah rekam jejak dari jejak-jejak perjalanan program studi Desain Komunikasi Visual dalam perjalanannya menuju desain yang sosial nan inovatif. Kiranya buku ini dapat menjadi pengantar, yang mengantarkan pembacanya menuju pemahaman desain sosial ini; atau menjadi sebuah pijakan, yang meluncurkan pembacanya menuju solusi-solusi desain yang inovatif. Selamat mendesain. Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. Editor Buku INSIGHT-OUTSIGHT

xv


Pondok Pucung Oleh Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T. Kampung Pondok Pucung RT 005 dan sebagian RT 006, RW 02, Tangerang Selatan berada di daerah pinggir perkotaan yang sejatinya adalah kampung asli hunian masyarakat Betawi. Secara khusus kampung ini diapit oleh dua buah komplek perumahan modern, namun kampung ini minim fasilitasdan infrastruktur yang layak (lihat gambar peta di bawah) (Katoppo dan Oppusunggu, 2012, 2013). Anak-anak di kampung Pondok Pucung berentang usia 3 – 22 tahun, dengan dominasi terbesar anak-anak dengan rentang usia 8 – 17 tahun. Kegiatan anak-anak di Kampung Pondok Pucung adalah aktivitas bermain di luar dengan segala kegiatannya. Permainan yang dilakukan cenderung fisik bagi anak lakilaki dan terbagi sesuai jenis kelamin serta mengikuti yang lebih tua. Permainan-permainan anak-anak ini imajinatif dan

1


sangat beragam. Kelompok anak muda-nya (18 sd/ 22 tahun) aktif berkumpul di luar dan dalam kampung melakukan aktivitas bersama seperti mengorganisir kegiatan perayaaan kemerdekaan Republik Indonesia. Aktivitas lain yang juga setiap sore dilakukan adalah aktivitas mengaji. Program Studi Desain Komunikasi Visual dan Desain Interior, SoD, UPH beserta Fakultas Psikologi, UPH; Rujak Center for Urban Studies (RCUS) dan kelompok Design as Generator (DAG) – daun bersama warga Kampung Pondok Pucung kemudian mencoba membangun kreatifitas dan minat baca anak-anak Kampung Pondok Pucung melalui kegiatan mengerjakan mural, permainan kreatif 2D dan 3D serta menggagas Rumah Baca, sebuah ruang kreatif dan membaca untuk anak-anak Kampung Pondok Pucung

2


Pondok Pucung

Perancangan Mural Kesadaran Nilai dan Norma Evan Wijaya, Gustiadi Djohan, Keika Usman, Keisya Natalia, Ovi Septedyani Isu Masyarakat & Lingkungan Terbawa pengaruh gaya hidup urban, terdapat pergeseran terhadap nilai-nilai masyarakat yang tadinya kental ditemukan di Pondok Pucung. Sikap-sikap individualistis mengubah masyarakat yang memiliki rasa kebersamaan dan kepemilikan terhadap lingkungan hidup menjadi lebih tidak acuh terhadap tempat tinggal mereka dan orang-orang sekitar. Solusi Desain Untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, dibuatlah sebuah program pembuatan mural sosial secara kolaboratif. Mural yang sebelumnya merupakan bentuk vandalisme oleh berbagai kelompok dalam Pondok Pucung, kini menjadi sebuah wadah dan sarana kolaborasi bersama antara masyarakat dan juga program studi. Hasilnya adalah sebuah mural ‘Gotong Royong’ yang menginspirasi beberapa penduduk untuk membuat mural-mural mereka sendiri di Pondok Pucung sebagai manifestasi rasa kepemilikan dan kebersamaan para penduduk terhadap lingkungan hidup mereka.

3


Perancangan Mural Kesadaran Nilai dan Norma

4


Pondok Pucung

Perancangan Maskot Pondok Puncung Choi Ye Eun, Cicilia, Cindy Angela, Gabriella Wijaya Isu Masyarakat & Lingkungan Penduduk yang tinggal di Pondok Pucung sudah sampai lima generasi sejak didatangi oleh kaum Betawi. Seiring berjalannya waktu, banyak pendatang luar yang datang dan menetap di Pondok Pucung dan memperkaya keberagaman dalam Pondok Pucung. Dengan semakin banyaknya pengaruh-pengaruh eksternal, banyak orang yang tinggal di Pondok Pucung tanpa mengentahui sejarah dan juga identitas dari tempat yang mereka tinggali. Solusi Desain Guna memperkenalkan identitas dan juga sejarah Pondok Pucung, serta menkomunikasikan nilai-nilai positif kepada penduduk Pondok Pucung yang masih belia, dirancang sebuah maskot yang dilandaskan para anak-anak di Pondok Pucung itu sendiri. Harapannya adalah maskot tersebut dapat menjadi personifikasi dari identitas Pondok Pucung, dan dapat menjadi sosok yang diterima oleh penduduk Pondok Pucung, khususnya para anak-anak. Selain itu, maskot yang dirancang dapat dikembangkan ke media-media lain yang memang dikonsumsi dan relevan bagi masyarakat Pondok Pucung.

5


Perancangan Maskot Pondok Puncung

6


Pondok Pucung

Perancangan Video Edukasi Pemilahan Sampah Grand Andrea, Mega Wulandari, Audrey Angelica, Yogie Yosua, Farsya Zoeleicha Isu Masyarakat & Lingkungan Melalui observasi yang dilakukan di Pondok Pucung, ditemukan bahwa di lingkungan Pondok Pucung ditemukan banyak sampah. Melalui pengenalan lebih dalam, dapat dilihat bahwa salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya sampah di Pondok Pucung adalah pengetahuan penduduk setempat mengenai bagaimana mengelola sampah mereka ternyata masih rendah. Solusi Desain Dengan harapan untuk membantu mengedukasi atau memberikan informasi dengan komunikatif, maka dibuatlah sebuah video instruksional mengenai bagaimana mengidentifikasi dan mengelola sampah mereka supaya tidak terjadi penumpukan sampah di Pondok Pucung. Tim ini berharap dengan adanya video tersebut, setidak-tidaknya penduduk sekitar dapat teredukasi akan hal tersebut dan mungkin dapat membangun kebiasaan untuk mengelola sampah mereka dengan lebih baik dari sebelumnya.

7


Perancangan Video Edukasi Pemilahan Sampah

8


Pondok Pucung

Perancangan Mural & Kegiatan Mural Bersama Aveline Agnes, Fitriana Valencia, Ivy Yunita, Marcella Febrianne, Priscilla Kirana, Ryan Christy Isu Masyarakat & Lingkungan Ketika bertanya kepada warga dan juga tokoh-tokoh masyarakat di Pondok Pucung, salah satu problem yang banyak ditemukan adalan vandalisme terhadap temboktembok yang ada di Pondok Pucung oleh para anak-anak dan remaja. Hal ini dirasa sebagai manifestasi dari keinginan untuk menunjukkan rasa kepemilikan dari kelompok anak-anak dan remaja tersebut. Melihat hal tersebut, maka dibuatlah kegiatan mural bersama para anak-anak dan remaja tersebut. Solusi Desain Kegiatan mural bersama itu dilakukan untuk mengakomodir keinginan dan kebutuhan para anak-anak dan remaja untuk menunjukkan kepemilikan mereka. Kegiatan kolaboratif yang melibatkan banyak anak-anak dan remaja ini mencoba mengarahkan energi dan semangat para anak-anak untuk melakukan hal-hal yang hasilnya baik, bukan sesuatu yang destruktif.

9


Perancangan Mural & Kegiatan Mural Bersama

10


Pondok Pucung

Perancangan Sistem Navigasi Kampung Alika Lausanne Irawan, Azahra Rizqa, Keiko Karina Ueno, Smita Kirana Basuki, Tabitha Perachya Isu Masyarakat & Lingkungan Berbicara mengenai ruang, terdapat isu mengenai identifikasi dari tempat-tempat di Pondok Pucung. Hal ini menyulitkan pendatang untuk mencari alamat ataupun tempat-tempat, sehingga mereka harus bertanya kepada warga setempat agar dapat mengetahui lokasi yang perlu mereka datangi. Namun, menjelaskan juga bukan merupakan hal yang mudah dilakukan karena kurangnya patokan-patokan atau lokasi-lokasi yang bisa dijadikan penanda. Melihat hal ini, dirancanglah sebuah sistem tanda navigasi dan diagram yang dimaksud untuk mempermudah para pendatang untuk mencari patokan ketika di Pondok Pucung. Solusi Desain Dari gerbang masuk Pondok Pucung, dibuat sebuah diagram yang dimaksudkan menjelaskan jalur-jalur yang melalui tempat-tempat yang khas di Pondok Pucung, seperti Musholla, SD Pondok Pucung, Rumah Baca dan juga Taman Arseda. Dengan mengikuti jalur yang disediakan, para pengunjung dapat menelusuri Pondok Pucung hingga tempattempat khas tersebut, kemudian mencari alamat yang lebih spesifik dengan patokan yang ditandakan.

11


Perancangan Sistem Navigasi Kampung

12


Pondok Pucung

Konsep Perancangan Aplikasi Arsip Sejarah & Identitas Evalyne, Edwin Stefanus, Liem Aprillia Giovanni, Monica Pangestu, Yessica Tanumiharja Isu Masyarakat & Lingkungan Identitas dari suatu tempat tentu tidak terlepas dari sejarah dari tempat tersebut. Pondok Pucung yang telah ditinggali oleh lebih dari lima generasi mulai kehilangan rekamanrekaman atau catatan sejarah dari tempat tersebut. Dengan adanya sebuah catatan kolektif dari Pondok Pucung, maka identitas dari Pondok Pucung sendiri dapat terpresevasi dengan baik. Solusi Desain Melihat bahwa banyak penduduk Pondok Pucung yang sudah menggunakan smartphone dan memiliki akses kepada internet, maka digagaslah sebuah catatan digital dalam bentuk aplikasi yang berguna untuk menyimpan segala data dan arsip sejarah Pondok Pucung. Selain digunakan untuk konsumsi pribadi, catatan tersebut juga kelak dapat digunakan sebagai arsip dari kebudayaan yang lebih luas, yakni kebudayan masyarakat Betawi di Tangerang Selatan.

13


Konsep Perancangan Aplikasi Arsip Sejarah & Identitas

14


Pondok Pucung

Perancangan Permainan Bumiku, Pondok Pucung Hyewon Cho, Kellya, Steffi Damayanti, Steviani, Yoliana Isu Masyarakat & Lingkungan Kebiasaan untuk menjaga kebersihan adalah sebuah kebiasaan yang baik untuk diajarkan dan ditanamkan sejak kecil. Di Pondok Pucung, banyak anak-anak ditemukan bermain dan berinteraksi bersama-sama. Mereka saling berbagi pengetahuan dan juga nilai-nilai yang mereka pelajari, hingga akhirnya saling membangun satu sama yang lain. Melihat tradisi positif tersebut, kelompok anak-anak di Pondok Pucung tersebut seolah memiliki semangat untuk berkembang dan juga mekanisme untuk saling memacu dan memotivasi satu sama yang lain. Solusi Desain Dengan memperkenalkan nilai-nilai kebersihan melalui media interaktif seperti permainan, anak-anak menjadi lebih antusias terhadap edukasi yang diberikan dan memiliki impresi yang positif dan kuat terhadap pesan yang diajarkan. Permainan tersebut juga mudah untuk dilakukan dan memancing para anak-anak untuk bergerak, sehingga permainan tersebut dapat mengakomodir kebutuhan anakanak untuk menjadi aktif.

15


Perancangan Permainan Bumiku, Pondok Pucung

16


Pondok Pucung

Perancangan Video Edukasi Pengelolaan Sampah Claresta Lemuella, Ivelli, Margareta, William Gongestu Isu Masyarakat & Lingkungan Di Pondok Pucung, ditemukan banyak sekali sampah yang dibuang secara sembarangan. Sampah-sampah tersebut dibiarkan menumpuk di beberapa tempat, dikubur oleh beberapa dan juga dibakar ketika sudah teralu banyak sampah yang menumpuk. Akan tetapi ketiga hal tersebut bukanlah solusi yang terbaik dalam mengelola sampah. Solusi Desain Ketika mewawancarai para warga sekitar, banyak warga yang masih tidak tahu atau tidak sadar akan bahaya dari pengelolaan sampah seperti yang mereka telah lakukan. Hal ini kemudian menjadi sebuah informasi utama yang dijelaskan melalui video edukasi pengelolaan sampah. Harapannya dengan adanya video tersebut, para warga setempat dapat mengetahui pentingnya dan cara mengelola sampah dengan baik secara mudah.

17


Perancangan Video Edukasi Pengelolaan Sampah

18


Pondok Pucung

Aktivitas DIY Bersama Anak-anak Alan Adhie, Daniel Sean, Imelda Clarissa, Michael Tjoe, Quamilla Zepta Amyra Isu Masyarakat & Lingkungan Untuk mengurangi permasalahan sampah, terdapat berbagai macam cara yang dapat dilakukan selain membuang sampahsampah tersebut. Salah satunya adalah dengan mendaur ulang atau menggunakan kembali benda-benda yang biasa menjadi sampah itu agar dapat menjadi suatu hal lain. Solusi Desain Dengan mengajak anak-anak di Pondok Pucung untuk turut serta, dilakukan serangkaian kegiatan bersama anak-anak pada tanggal 18 April 2016. Kegiatan yang terdiri dari permainan-permainan yang bermaksud untuk memperkenalkan para anak-anak dengan objek-objek daur ulang itu dilanjutkan dengan kegiatan edukasi melalui video animasi yang telah dirancang. Puncak acara adalah kegiatan DIY (Do it Yourself) yang mengajak para anakanak untuk berkreasi dengan menggunakan kardus dan juga botol-botol bekas.

19


Aktivitas DIY Bersama Anak-anak

20


Pondok Pucung

Perancangan Video DIY Sebagai Media Pembelajaran Cornelia, Dessy Aleksandra, Elvina Lie, Gondho Onaka, Khairunisa Mutiara Vania Isu Masyarakat & Lingkungan Dalam Pondok Pucung terdapat banyak program yang telah dilaksanakan dalam upaya meminimalisir jumlah sampah yang ditemukan di Pondok Pucung. Program-program seperti Jumat Bersih, Bank Sampah, Bak Sampah, serta pembuatan Biopori-biopori telah dilakukan dengan harapan dapat menarik perhatian warga dan dapat membangun kebiasaankebiasaan positif. Hanya saja program-program tersebut dinilai tidak banyak mendapatkan respon dari warga. Warga tidak banyak yang mengikuti program karena program tersebut dinilai kurang menarik perhatian para warga, khususnya bagi para remaja. Solusi Desain ihat kreativitas para pemuda dan remaja yang ada di Pondok Pucung, serta melihat banyak program-program yang bersifat mengembangkan kreativitas para warga dengan mengolah sampah yang ada; maka dirancanglah 3 buah video tutorial untuk mengedukasi serta mengajak para remaja untuk mengolah sampah mereka secara kreatif.

21


Perancangan Video DIY Sebagai Media Pembelajaran

22


Pondok Pucung

Perancangan Video Dokumenter ARSEDA Calvin Sutandy, Intan Putrianti, Monica Karina, Sara Robert, Yurianson Cardova Isu Masyarakat & Lingkungan Dalam Pondok Pucung, terdapat sebuah organisasi bernama Arseda (Anti Ribut Selalu Damai) yang dibentuk sejak tahun 1987. Organisasi yang dibentuk oleh ketua RW Pondok Pucung pada saat itu merupakan sebuah perkumpulan sepakbola. Seiring berjalannya waktu, Arseda berubah mengikuti kegiatan para anggotanya. Lintas generasi, Arseda memiliki lingkup yang berbeda-beda, mulai dari kegiatan bersepeda bersama, bulu tangkis, kegiatan-kegiatan religi dan juga kegiatan naik gunung. Sebagai sebuah organisasi asli Pondok Pucung, keberadaan Arseda sendiri bukanlah sebuah perkumpulan semata. Arseda telah menjadi bagian dari sejarah Pondok Pucung yang keberadaannya sangat berharga. Solusi Desain Dengan harapan mencatatkan identitas dan sejarah Pondok Pucung, dibuatlah sebuah film dokumenter sederhana yang menelusuri keberadaan Arseda dari para anggotanya dewasa ini sampai ke pendiri Arseda. Film Dokumenter ini dirancang bukan sebagai sarana promosi dari Arseda ataupun Pondok Pucung saja, namun juga sebagai sebuah pengingat kepada generasi-generasi Arseda selanjutnya.

23


Perancangan Video Dokumenter ARSEDA

24


Pondok Pucung

Perancangan Video Dokumenter Aktivitas Marawis Devy Putri, Kevin Jonathan, Gilbert March, Octryanto, Theodore Johan Isu Masyarakat & Lingkungan Komunitas pengajian para Ibu-ibu di Pondok Pucung adalah sebuah komunitas yang unik. Tidak hanya mengaji, para perempuan-perempuan tersebut juga terlibat dalam kegiatan marawis yang mereka gunakan sebagai aktivitas tambahan yang mendukung kegiatan pengajian mereka. Keunikan dari perkumpulan Ibu-ibu ini telah diketahui oleh warga sekitar. Namun informasi mengenai kenapa kegiatan marawis ini menjadi sesuatu yang substansial dan juga kontekstual bagi para Ibu-ibu tersebut belum diketahui oleh orang-orang. Solusi Desain Sebuah film dokumenter telah dirancang guna memperkenalkan kegiatan marawis yang tengah beredar di komunitas pengajian para Ibu-ibu. Film ini berharap dapat menunjukkan nilai-nilai positif yang dialami oleh para anggotanya, dan juga nilai-nilai yang ingin diajarkan melalui kegiatan marawis ini. Selain itu, film ini juga menjadi testimoni dan edukasi atas kegiatan marawis yang ada di Pondok Pucung.

25


Perancangan Video Dokumenter Aktivitas Marawis

26


Pondok Pucung

Bersama Membuat Video Edukasi Kebersihan Lingkungan Andre, Calvin Sianipar, Diemaz Wilfried, Geraldy Antonius, Kevin Geraldo Isu Masyarakat & Lingkungan Isu kebersihan adalah sebuah isu yang ditemukan dimanapun, termasuk di Pondok Pucung. Berbagai program telah dilakukan di Pondok Pucung, dan berbagai pendekatan atau cara juga telah diupayakan. Namun segala usaha tersebut mungkin belum berhasil karena tidak adanya ketertarikan untuk mengetahui akan isu kebersihan itu sendiri. Solusi Desain Guna meningkatkan rasa ketertarikan akan isu kebersihan itu, diadakan kegiatan membuat video edukasi yang melibatkan beberapa warga dalam Pondok Pucung. Video yang melibatkan anak-anak dan remaja itu juga menuntut partisipasi pada proses produksi video itu sendiri, dan hal itu melahirkan minat dan ketertarikan mengenai isu kebersihan tersebut. Setelah membuat video tersebut, anak-anak dan remaja tersebut sudah teredukasi akan isu kebersihan yang ada tanpa perlu menonton video edukasi yang ditujukkan untuk mereka.

27


Bersama Membuat Video Edukasi Kebersihan Lingkungan

28


Pondok Pucung

29


30


Pondok Pucung

31


32


Pondok Pucung

33


34


Pondok Pucung 2 Oleh Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T. Kampung Pondok Pucung, RT 005 dan sebagian RT 006, RW 02, Tangerang Selatan adalah sebuah kampung asli Betawi yang berbatasan langsung dengan mega modern real estate. Kampung ini terbangun tanpa rencana dan berkembang sesuai kebutuhan dari pemilik tanah. Hal ini menyebabkan wajah kampung menjadi tak teratur dan semakin kehilangan ruang-ruang terbuka hijaunya sehingga berdampak pada penurunan tingkat keasrian lingkungannya. Namun demikian rona keseharian hubungan antar warga terjalin dengan hangat, bersifat kekerabatan serta masih memegang nilainilai Islami dan budaya Betawi yang kental (Katoppo dan Oppusunggu, 2012, 2013). Sejak tahun 2015 Fakultas Desain, Universitas Pelita Harapan sudah berkolaborasi dengan tim Design as Generator (DAG) – daun bersama-sama memberdayakan Kampung Pondok

35


Pucung. Berbagai kegiatan telah dilakukan, salah satunya program membangun ruang kreatif yang dilaksanakan sepanjang TA 2015-2016 bersama-sama dengan Prodi Desain Komunikasi Viual dan Desain Interior, FD, UPH (Katoppo, dkk., 2016 dan 2017). Kali ini Prodi Desain Komunikasi Visual, FD, UPH sepanjang TA 2017 – 2018 kembali bekerja sama dengan DAG-daun dan warga Kampung Pondok Pucung menggagas program: ‘ Pucung Berseri, Cerdas Kembali’. Kegiatan kali ini hendak membangun kampanye kesadaran tentang kebersihan lingkungan, kesehatan umum dan anak, serta mendesain metode pembelajaran dan pengajaran kreatif bagi anak-anak Kampung Pondok Pucung. Kegiatan ini pada dasarnya adalah untuk menjadikan desain berkat dan terang bagi banyak orang.

36


Pondok Pucung 2

Perancangan Tungku Pembakaran Sampah Dennis, Erika, Jefferson Kurnia, Stella Jennifer Isu Masyarakat & Lingkungan Salah satu bentuk pengelolaan sampah yang ditemukan di Pondok Pucung adalah dengan pembakaran sampah. Hal itu dilakukan dengan harapan mengurangi gunungan sampahsampah yang ada di Pondok Pucung. Hanya saja, Pembakaran sampah dengan cara yang salah justru dapat membahayakan kesehatan dari orang-orang yang berada dekat di lokasi pembakaran sampah tersebut. Solusi Desain Melihat kebiasaan yang memiliki tujuan yang baik ini, dirancanglah sebuah tungku pembakaran sampah yang dapat mengurangi polusi yang dihasilkan dari pembakaran sampah tersebut. Tungku sampah yang terbuat dari stainless steel ini dapat menahan panas didalam tungku dan juga meminimalisir gas hasil pembakaran tidak tersebar selama proses pembakaran. Dengan tungku ini, kebiasaan pengelolaan sampah yang ada di Pondok Pucung dapat terfasilitasi dengan lebih baik lagi.

37


Perancangan Tungku Pembakaran Sampah

38


Pondok Pucung 2

Perencanaan Media Penjadwalan Ruang Pertemuan Warga Fanny Lie, Jennifer Audiah, Marleena Tedja,Stephanie Alvionita Isu Masyarakat & Lingkungan Sebagai sebuah lingkungan yang kaya akan kelompok masyarakat dan komunitas-komunitas, Pondok Pucung tidak banyak memiliki area atau tempat untuk mengadakan kegiatan atau pertemuan-pertemuan. Hal ini kerap menimbulkan masalah ketika ada dua kelompok yang ingin mengadakan acara di area yang sama dalam waktu yang sama. Solusi Desain Untuk mengelola informasi pemakaian area-area tersebut, maka dirancang sebuah media informasi untuk membantu menjadwalkan penggunaan dari suatu area secara umum. Media tersebut mampu menginformasikan kapan sebuah area akan digunakan dan oleh siapa area tersebut akan digunakan. Solusi sederhana ini mampu mengurangi insiden-insiden ketika dua kelompok berbeda ingin menggunakan suatu ruang publik secara bersamaan.

39


Perencanaan Media Penjadwalan Ruang Pertemuan Warga

40


Pondok Pucung 2

Perancangan Vertical Garden untuk Pondok Pucung Darwin Darmatama, Jeffry Imanuel, Priscilla Agatha, Putu Widyayana Putra Isu Masyarakat & Lingkungan Area yang memiliki ruang hijau pasti menjadi area yang lebih nyaman untuk dinikmati. Selain pemandangan yang menyegarkan, produksi oksigen dan sirkulasi udara yang lebih baik, tanaman-tanaman yang ada dalam ruang hijau itu juga dapat menghasilkan buah ataupun sayur yang dapat digunakan atau dinikmati. Pondok Pucung sendiri dapat dikatakan tidak banyak memiliki ruang hijau. Tanaman-tanaman yang umumnya ditemukan di Pondok Pucung adalah tanaman-tanaman yang tumbuh dengan sendirinya tanpa perawatan dari masyarakat setempat. Hal ini membuat Pondok Pucung dinilai sebagai tempat atau kampung yang ‘gersang’, tanpa adanya ruang hijau yang memang direncanakan. Solusi Desain Melihat area di Pondok Pucung yang tidak begitu luas, maka dipersiapkanlah sebuah area untuk membuat vertical garden. Vertical garden ini dapat menciptakan ruang hijau tanpa banyak memakan lahan karena tanaman ditanam secara meninggi. Hal ini dapat memberikan dampak ruang hijau di area-area Pondok Pucung tanpa harus banyak mengambil lahan atau ruang publik di Pondok Pucung.

41


Perancangan Vertical Garden untuk Pondok Pucung

42


Pondok Pucung 2

Perancangan Mekanisme Pengairan Tanaman Sistem Kapilaritas Alexander Abel, Novita Adeputri, Santosa Irawan, Sharmila Yasmeen Isu Masyarakat & Lingkungan Beberapa keluarga di Pondok Pucung menanam tanamantanaman seperti cabe, kangkung, daun saga dan kumis kucing yang digunakan untuk konsumsi sehari-hari keluarga tersebut. Walaupun perawatan dari tanaman-tanaman tersebut tidak sulit, namun tanaman tersebut perlu diberikan air dalam kadar tertentu secara konsisten guna mendapatkan hasil yang maksimal. Namun karena cuaca dan juga terkadang kesibukan para warga, terkadang tanaman yang mereka tanam terabaikan dan hasil dari tanaman tersebut tidak optimal. Solusi Desain Dengan melihat jenis tanaman yang ada, maka dirancang sebuah mekanisme pengairan tanaman dengan menggunakan sistem kapilaritas. Mekanisme ini dapat membuat warga cukup memberikan air sekali untuk jangka waktu yang panjang. Dengan demikian, perawatan tanaman-tanaman yang ditanam dapat menjadi lebih sederhana, dan hasil tanam dapat menjadi lebih baik.

43


Perancangan Mekanisme Pengairan Tanaman Sistem Kapilaritas

44


Pondok Pucung 2

Perancangan Permainan “Balap Bersih” Jonathan Alexander, Helen Tristanti, Malvin Joshua, Shelley Christine Isu Masyarakat & Lingkungan Masalah kebersihan di Pondok Pucung sudah menjadi sesuatu hal yang lebih minim. Setelah melakukan kunjungan di Pondok Pucung, ditemukan bahwa jenis sampah yang paling banyak ditemukan berserakan adalah jenis sampah bungkus makanan atau minuman. Setelah dilakukan observasi lebih lanjut, ditemukan bahwa sampah tersebut berasal dari anak-anak yang sedang jajan dan bermain. Hal ini menyebabkan mereka membuang sampah sembarangan karena sedang asyik bermain. Solusi Desain Melihat fokus permasalahan yang ada, maka dirancang sebuah permainan bernama “Balap Bersih” yang mengajak para pemain untuk mengumpulkan poin dengan melakukan aktivitas yang ada dalam kartu permainan. Instruksi yang ada dalam kartu “Balap Bersih” adalah kegiatan yang mengajak para pemain untuk membersihkan sekitar mereka dari sampah. Permainan tersebut mampu mengajarkan anak-anak dan sekaligus menegur anak-anak yang membuang sampah sembarangan dengan cara yang bersahabat. Permainan ini menginisiasi anak-anak untuk membersihkan sampah dengan cara yang menyenangkan bagi mereka, sehingga kedepannya kebiasaan positif tersebut dapat bertumbuh dalam diri anakanak di Pondok Pucung.

45


Perancangan Permainan “Balap Bersih�

46


Pondok Pucung 2

Perancangan Buku Panduan Permainan Tradisional Amira Ramadhani Ludiatmo, Angelina Budiman Gianto, Kelvin Lutan, Natasha Dian, Novie Carolina, Rafi Krisananda, Vanessa Allegra Isu Masyarakat & Lingkungan Permainan adalah suatu bagian yang krusial dalam fase pertumbuhan anak. Permainan-permainan tradisional sendiri merupakan sesuatu yang diajarkan kepada anakanak menurut kurikulum 2013 SD/MI. Namun materi pembelajaran mengenai permainan tersebut tidak banyak ditemukan, terlebih lagi di Pondok Pucung. Melihat bahwa terdapat puluhan hingga ratusan anak di Pondok Pucung, hal ini menjadi sesuatu yang sangat disayangkan karena pembelajaran mengenai permainan tradisional dapat mengajarkan kepada anak-anak mengenai identitas dan budaya Indonesia. Solusi Desain Menanggapi isu tersebut, dirancang sebuah buku panduan permainan tradisional yang memuat beragam jenis permainan, asal usul atau sejarah permainan tersebut, hingga visualisasi petunjuk memainkan permainan tersebut. Dengan dirancangnya buku panduan ini, diharapkan pembelajaran dalam sekolah dapat menjadi lebih efektif dan juga menyenangkan bagi para anak-anak tersebut.

47


Perancangan Buku Panduan Permainan Tradisional

48


Pondok Pucung 2

Desain Kartu Drama untuk Pembelajaran Anak-anak Cranley Jason Jonathan, Gabriella Livia, Kayo Yoshida, Levina Anastasia, Marsheila Isu Masyarakat & Lingkungan Menurut hasil UN SMP pada tahun 2015, nilai Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang secara rata-rata nilainya menurun. Hal ini sangat disayangkan mengingat Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan sehari-hari. Fenomena ini tidak luput ditemukan di Pondok Pucung. Dalam wawancara yang diadakan di sekolah, turunnya nilai tersebut dikarenakan minat anak-anak untuk belajar Bahasa Indonesia sendiri itu rendah. Solusi Desain Guna mencoba meningkatkan minat belajar Bahasa Indonesia, maka dikembangkan sebuah kartu permainan untuk membantu pembelajaran. Game Based Learning ini membagi para pemain dalam beberapa tokoh yang memiliki karakter dan skenario masing-masing. Pembagian yang dilakukan secara acak ini kemudian dibuat dalam sebuah pentas sebagai bentuk proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia.

49


Desain Kartu Drama untuk Pembelajaran Anak-anak

50


Pondok Pucung 2

Perancangan Media Poster Kesehatan Anak Sekolah Angela Christie, Ivan Bernadi, Jeffrey, Sherly Gracia Isu Masyarakat & Lingkungan Pada Madraasah Tsanawiyah Unwaanunnajah yang berada di Pondok Pucung, terdapat banyak media poster untuk kesehatan anak yang dalam kondisi tidak prima. Beberapa poster terlihat sudah tua dan tidak dalam kondisi yang tidak representatif, selain itu beberapa poster juga tidak menarik bagi anak-anak sekolah yang melihatnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat informasi-informasi yang ada dalam media poster tersebut sangatlah baik untuk diketahui dan dipelajari oleh anak-anak. Solusi Desain Melihat kebutuhan yang ada, maka dirancanglah beberapa media poster kesehatan untuk dipasang di Madraasah tersebut. Media poster yang didesain dengan pendekatan yang lebih kasual ini juga diharapkan dapat menarik perhatian anak-anak untuk melihat dan mempelajari isi dari poster tersebut.

51


Perancangan Media Poster Kesehatan Anak Sekolah

52


Pondok Pucung 2

Desain Poster Informasi dan Edukasi Kesehatan Umum Eldad Timothy, Kartika Magdalena, Pedro Timothy, Stefanus Togu Isu Masyarakat & Lingkungan Berbagai program kesehatan telah dilaksanakan di Pondok Pucung, namun pengenalan warga terhadap informasi kesehatan dan penyakit di Pondok Pucung masih rendah. Setelah melakukan kunjungan dan observasi pada sekolah dan juga posyandu, ditemukan bahwa media informasi dan edukasi mengenai kesehatan umum di Pondok Pucung sangatlah minim. Solusi Desain Maka dari itu, dirancanglah media-media poster informasi mengenai kesehatan umum untuk diletakan di sekolah dan juga di posyandu. Poster-poster yang dirancang ini memuat informasi mengenai kesehatan yang relevan di Pondok Pucung, seperti penyakit-penyakit yang banyak ditemukan di Pondok Pucung dan cara menjaga diri atau menyembuhkan diri dari penyakit-penyakit tersebut. Dengan demikian poster informasi tersebut diharapkan dapat menginformasikan halhal yang kontekstual dan relevan bagi warga Pondok Pucung.

53


Desain Poster Informasi dan Edukasi Kesehatan Umum

54


Pondok Pucung 2

Perancangan Buku Panduan Ibu dan Anak Jonathan Timothy, Nabila Yasmin H., Nashya Rahmawita F., Regine Tivona Isu Masyarakat & Lingkungan Dalam upaya mengedukasi kesehatan keluarga, khususnya terkait kesehatan ibu dan anak, pemerintah telah mengeluarkan buku panduan kesehatan yang membaut banyak informasi-informasi yang penting dan baik. Hanya saja, buku tersebut kurang didistribusikan dan keberadaannyapun tidak banyak diketahui. Hal itu disebabkan oleh kurangnya minat baca terhadap buku yang dinilai sangat kaku dan tidak menarik bagi para pembacanya. Hal tersebut menjadi sebuah problem desain yang perlu dituntaskan. Solusi Desain Desain buku panduan yang telah dirancang ulang ini ditempatkan di Posyandu di Pondok Pucung. Hal ini dilakukan guna membantu distribusi informasi yang sebelumnya tidak sampai kepada warga. Dengan menggunakan ilustrasi dan bagan-bagan yang telah disederhanakan dan disusun dengan sistematis, buku panduan ini berharap dapat membuat para pembacanya lebih tertarik untuk membaca.

55


Perancangan Buku Panduan Ibu dan Anak

56


Pondok Pucung 2

57


Nama Mahasiswa

58


Pondok Pucung 2

59


Nama Mahasiswa

60


Pondok Pucung 2

61


Nama Mahasiswa

62


Mekar Bakti, Panongan Oleh Hady Soenarjo, S.Sn., M.Ds. Panongan merupakan salah satu dari 13 kecamatan di kabupaten Tangerang - provinsi Banten yang terdiri dari 7 desa dan 1 kelurahan (Kelurahan Mekarbakti). Dengan luas wilayah 35,94 km2 dan jumlah penduduk sekitar 137.000 jiwa dengan mayoritas berbudaya Sunda dan beragama Islam. Kegiatan mata kuliah Desain untuk Lingkungan dan Desain untuk Masyarakat ini terfokus pada wilayah Kelurahan Mekarbakti di lingkungan RW 03 dan Sekolah Tk, SD dan SMK Darussalam Panongan. Keterlibatan pejabat daerah dari tingkat kecamatan, Kelurahan, RW, komunitas warga, hingga Ketua Yayasan dan para guru Sekolah Darussalam Panongan selama 2 semester (Agustus 2018 - April 2019) sangat membantu proses pembelajaran Mahasiswa DKV UPH angkatan 2016 ini. Metode partisipatori yang dilakukan dalam melakukan tugas ini menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara pihak mahasiswa, dosen, masyarakat, dan pejabat daerah. Semester Ganjil Agustus – Desember 2018, merupakah langkah awal mahasiswa DKV UPH memulai kegiatannya dengan melakukan observasi dan wawancara ke masyarakat daerah RW 03 Kelurahan Mekarbakti. Pada Semester Genap Januari – April 2019 dengan bimbingan dosen DKV, mahasiswa memulai proses perancangan visual bersama masyarakat berdasarkan data yang diperolah semester sebelumnya, sesuai dengan konsentrasi Desain Grafis,

63


Animasi dan Sinematografi, hingga menghasilkan suatu karya rancangan Visual yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mayarakat setempat. Pengalaman yang sangat tidak ternilai dapat dialami oleh para mahasiswa saat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang baru bagi mereka. Bagaimana mahasiswa bisa berinteraksi, berdiskusi dan menemukan solusi bersama masyarakat dalam rana keilmuan Desain Komunikasi Visual di lingkungan Panongan ini adalah anugerah Tuhan yang sangat luar biasa indahnya. Suatu proses yang sangat penting bukan hanya dalam penerapan keilmuan mereka dalam masyarakat, tetapi juga pembelajaran bagaimana mahasiswa dapat bersikap dengan baik dalam suatu kelompok masyarakat yang mmepunyai kultur/agama yang berbeda dengan lingkungan asal mereka. Walaupun dengan segala kondisi yang cukup melelahkan di lapangan, pada akhir semester genap 2019 ini mahasiswa mampu menyelesaikan kegiatan matakuliah ini dengan sangat baik serta mendapatkan pengalaman sosial yang tidak diperoleh saat di kelas. Harapan dari diadakannya kegiatan lapangan untuk mata kuliah ini adalah agar mahasiswa DKV UPH dapat menjadi manusia Indonesia yang mempunyai hati dalam berkarya, merasakan dan menyadari akan pentingnya peran mereka bersama masyarakat mengatasi problem sosial di lingkungannya.

64


Mekar Bakti, Panongan

Perancangan Desain Media Informasi Kesehatan Umum Felicia Kristella, Felicia Violetta, Glory Josephine Immanuela, Michelle Evangelyn Kusuma, Shienny Steffi Wongso Isu Masyarakat & Lingkungan Kesehatan Umum merupakan sebuah aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Menurut hasil wawancara dengan Bidan Desa dan warga setempat, ditemukan bahwa kegiatan penyampaian informasi kesehatan jarang diadakan. Selain itu, seringkali penyampaian informasi kesehatan ini dilakukan secara lisan, sehingga kegiatan menjadi kurang efektif karena warga dapat dengan mudah melupakannya. Solusi Desain Berdasarkan informasi yang didapat dari warga, dibuat beberapa media yang akan digunakan pada berbagai lokasi yang dinilai krusial dan bersinggungan dengan kelompok masyarakat yang menjadi audiens dari media tersebut. Di Posyandu akan dibuat media cetak berupa poster yang berisi tentang informasi kesehatan umum, sedangkan di tempat Pengajian anak, akan dibuat media cetak berupa poster dan permainan kartu yang juga disisipkan informasi kesehatan untuk anak. Selain itu dirancang sebuah media cetak dalam bentuk kalender yang berfungsi untuk mengingatkan jadwal kunjungan Posyandu.

65


Perancangan Desain Media Informasi Kesehatan Umum

66


Mekar Bakti, Panongan

Pembuatan Video Motion Graphic untuk Sekolah Alternatif Kian Santang Managemen Kevin Imanuel, Roberto Carlos, Samuel Joshua, Yasmin Satrio Isu Masyarakat & Lingkungan Kedisplinan merupakan masalah utama yang ditemukan di antara anggota-anggota Kian Santang Managemen (KSM), Anggotanya yang masih tergolong anak-anak masih belum bisa menjalani kedisiplinan yang diajarkan oleh Coach Aji dalam kehidupan kesehariannya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kasus keterlambatan dalam antara anggota-anggota tersebut dan bagaimana mereka masih belum merasakan sebuah kewajiban untuk menjaga kebersihan lapangan mereka sendiri. Solusi Desain Untuk menginformasikan dan memberikan sebuah kesadaran bagi orang-orang yang terkait atas nilai-nilai KSM, dibuatkanlah sebuah video motion graphic yang mencangkup nilai-nilai dan latar belakang untuk komunitas warga KSM. Media informasi dibuat dalam bentuk motion graphic dengan harapan dapat menarik perhatian anak-anak, baik yang sudah merupakan anggota KSM ataupun yang bukan.

67


Pembuatan Video Motion Graphic untuk Sekolah Alternatif Kian Santang Managemen

68


Mekar Bakti, Panongan

Pelatihan Kaligrafi Bahasa Arab Fernanda Anwar, Paradisa Chirana, Raydita F Putri, Saskia Rachell Yahya Isu Masyarakat & Lingkungan SMK Darussalam merupakan sekolah yang menawarkan kegiatan ekstrakulikuler kaligrafi bahasa Arab. Melihat potensi yang tinggi pada murid-murid, pihak guru berharap bahwa aktivitas ini dapat dikembangkan sehingga murid dapat menciptakan karya yang inovatif, bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual. Namun setelah mewawancara 8 anggota komunitas di lingkungan SMK Darussalam, dan melakukan observasi di berbagai institusi, kami menemukan beberapa hambatan, seperti masalah dana dan juga SDM. Solusi Desain Kami ingin mengajarkan murid-murid SMK Darussalam cara mengembangkan karya yang mereka sudah punya sehingga menjadi sesuatu yang lebih menarik, inovatif, dan mempunyai nilai jual. Pada pelatihan yang diberikan, kaligrafi arab diaplikasikan pada tas berbahan blacu yang dicat menggunakan cat akrilik. Nilai jual tas ini akan tergolong tinggi karena merupakan produk handmade. Selain dari itu produk ini mengandung nilai agama yang dijunjung tinggi oleh warga panongan. Dan yang terakhir, tas merupakan kebutuhan setiap orang, sehingga merupakan produk yang akan dipakai sehari-hari.

69


Pelatihan Kaligrafi Bahasa Arab

70


Mekar Bakti, Panongan

Perancangan Pojok Baca pada Sekolah PAUD Juan Richard, Rainer Limawal, Stefano Eka, Wellsen Isu Masyarakat & Lingkungan Pada sekolah PAUD Darussalam ditemukan beberapa hal terkait ruang belajar yang tidak kondusif. Selain kurangnya fasilitas belajar untuk siswa/siswi di sekolah, fasilitas ruangan yang ada juga kurang kondusif bagi siswa/siswi belajar. Mulai dari warna tembok yang sudah rusak, debu pada ujung ruangan belajar dan papan tulis yang sudah terlihat kotor karena bekas noda tinta. Solusi Desain Solusi permasalahan yang dipersiapkan adalah menciptakan sebuah pojok baca pada ujung ruangan kelas PAUD dan merapihkan ruang penataan kelas. Pojok Baca yang dipersiapkan terlihat cerah dan kaya akan warna. Secara psikologis, warna yang cerah akan merangsang otak anakanak agar memiliki daya fokus yang lebih maksimal. Selain itu, warna yang cerah juga menarik perhatian anak-anak agar berminat untuk belajar sambil bermain.

71


Perancangan Pojok Baca pada Sekolah PAUD

72


Mekar Bakti, Panongan

Perancangan Komik Generasi Sehat Sebagai Media Informasi Kesehatan Anak Livia Verren, Rita Pandora Pangestu, Clara Efferin, Jane Budiman, Alvin Lukas Oktavianus Isu Masyarakat & Lingkungan Dalam sekolah Darussalam, terlihat anak-anak di sekolah tersebut kurang menjaga pola makan dan menjaga kesehatannya. Anak-anak kurang memahami bagaimana cara menjaga kesehatan, hal ini dikarenakan rendahnya media bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan. Rendahnya perhatian masyarakat mengenai kesehatan anak tentu akan membahayakan kesehatan anak di masa yang akan mendatang. Solusi Desain Berdasarkan hal tersebut, maka dirancang sebuah buku komik yang dinilai memiliki jangkauan untuk menarik minat anakanak, karena dengan adanya gambar dan tulisan yang dapat membimbing mereka untuk mendapatkan informasi yang kami sampaikan mengenai kesehatan anak. Dengan judul “Generasi Sehat�, diharapkan bahwa dengan buku ini, anakanak kelas 3 MI mendapatkan informasi yang berguna bagi kesehatan dan juga membentuk kebiasaan baru.

73


Perancangan Komik Generasi Sehat Sebagai Media Informasi Kesehatan Anak

74


Mekar Bakti, Panongan

Sosialisasi Program Kurangi Sampah Sekolah Kita (KURASSAKI) Celine Wisuna, Nerissa Arviana, Febrianti Setiana, Karin Florencia Isu Masyarakat & Lingkungan Kebersihan Lingkungan menjadi isu mendasar namun sangat penting, namun kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan linkungan masih rendah. Di lingkungan sekolah sendiri, telah dibuat Program Kurassaki untuk membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi anak-anak menjaga kebersihan lingkungan, namun program tersebut masih belum berjalan dengan baik. Solusi Desain Untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi anak-anak untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan mengikuti Program Kurassaki, dibuatlah poster-poster ilustrasi yang merepresentasikan poin-poin Kurassaki juga stiker-stiker karakter yang mengingatkan anak-anak untuk mengikuti peraturan Kurassaki. Selain itu, diadakan sosialisasi program Kurassaki yang memuat acara pengenalan Kurassaki dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, acara games puzzle Kurassaki, jingle Kurasakki.

75


Sosialisasi Program Kurangi Sampah Sekolah Kita (KURASSAKI)

76


Mekar Bakti, Panongan

Desain Tempat Sampah di Lingkungan Sekolah Darussalam Marcha Elcha, Merry Oktofenti, Graidy Jeremmy, Jonathan Lie, Joshua Alexander Herman Isu Masyarakat & Lingkungan Dalam observasi yang dilaksanakan, ditemukan masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pemilahan sampah sesuai jenisnya. Isu tersebut krusial untuk direspon karena dengan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pemilahan sampah, akan berdampak pada sistem pengelolaan sampah itu sendiri. Pemilahan sampah dan pengelolaan sampah adalah dua kegiatan yang tidak dapat terpisahkan. Sistem pengelolaan sampah akan dipermudah dan diperlancar ketika masyarakat dapat berperan secara aktif untuk membuang sampah sesuai jenis pemilahannya. Solusi Desain Beranjak dari isu yang kami temukan di lapangan, yaitu masih minimnya pengetahuan masyarakat terutama siswa dan siswi sekolah mengenai pemilahan dan pengelolaan sampah, kami menyediakan solusi berupa sebuah desain seperangkat tempat sampah yang kami beri nama ‘PEMILATOR’. Tong sampah ini kami desain dengan menciptakan karakter yang merepresentasikan ketiga jenis sampah, yaitu organik (GOGO), kertas (TATA), dan plastik (SISI). Ketiga karakter ini memiliki susunan bentuk tubuh yang merepresentasikan ketiga jenis sampah. Dengan menciptakan karakter ini, diharapkan dapat menumbuhkan ketertarikan anak-anak terhadap sampah dan juga mendorong mereka untuk terus bersemangat memilah sampah.

77


Desain Tempat Sampah di Lingkungan Sekolah Darussalam

78


Mekar Bakti, Panongan

Perancangan Video Kampanye Aktivitas Warga David Leono, Mutiara Indah Pelangi, Jansen Sulaiman, Donisius Axel, Brian Widjaja, Jovanof Suhendry Isu Masyarakat & Lingkungan Dalam suatu lingkungan, manusia pasti membutuhkan adanya interaksi dan aktifitas antar warga. Dalam observasi yang dilakukan di Panongan, nilai-nilai kebersamaan mulai tergeser dengan sifat-sifat individualistis. Hal ini tentu menjadi hal yang sangat disayangkan dan perlu ditelusuri lebih lanjut. Solusi Desain Agar kampung Panongan menjadi kampung yang lebih maju, kompak, bersih, dan juga sejahtera, para warga Panongan pun harus membantu untuk lebih aktif dan ikut campur tangan di berbagai macam aktifitas warga yang dahulu sudah disediakan, namun hanya sedikit bagian dari warga yang berpatisipasi. Warga pun harus menyadari terlebih dahulu mengenai betapa pentingnya membangun hubungan antara satu sama lain, betapa pentingnya juga menjaga kampung Panongan agar menjadi kampung yang bersih, maju, dan bebas dari hal-hal buruk dengan mulai bergabung dalam JUMSI (jumat bersih), siskamling, juga teras baca afifah yang tidak hanya anak kecil yang di perkenankan untuk bergabung, namun warga-warga yang sudah dewasa juga agar memperluas wawasan pengetahuan. Informasi dan nilai-nilai tersebutlah yang dituangkan dalam video kampanye yang dirancang untuk Panongan.

79


Perancangan Video Kampanye Aktivitas Warga

80


Mekar Bakti, Panongan

Perancangan Komik dan Kegiatan Penghijauan di Sekolah Angie Ng, Bernard Leonardo, Jesslyn Ivanda, Jesslyn Oh, Shindy Lie Isu Masyarakat & Lingkungan Isu lingkungan yang hijau dalam sebuah komunitas atau masyarakat adalah hal yang sangat krusial. Di Panongan, kegiatan penghijauan telah dilakukan di Panongan, hanya saja tidak semua murid aktif dalam kegiatan tersebut. Melihat bagaimana kegiatan tersebut adalah kegiatan yang dilakukan dalam sekolah, hal itu sangat disayangkan karena harusnya tiap siswa dapat didorong untuk belajar dan terlibat dalam kegiatan penghijauan tersebut. Solusi Desain Solusi yang diberikan untuk menyelesaikan isu tersebut adalah memberikan pembelajaran melalui komik edukasi, acara sosialisasi praktek menanam, dan membuat lagu. Media dan kegiatan yang dirancang dinilai dapat menarik minat para murid sekolah agar ingin terlibat atau mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan penghijauan yang dilakukan di sekolah mereka sendiri.

81


Perancangan Komik dan Kegiatan Penghijauan di Sekolah

82


Mekar Bakti, Panongan

Perancangan Identitas Visual Untuk Taman Bermain Anak-anak Shella Subagia, Ferra Fergiani, Kezia Oktavia, Livia Margarita Chandra, Priscilla Josephine Olivia Soegandi, Samantha Jolene Isu Masyarakat & Lingkungan Pada RW 03, terdapat sebuah fasilitas umum yang dimiliki disebrang kompleks Garden Groove milik Citra. Fasilitas yang berupa taman tersebut sangat luas dan memiliki potensi yang besar. Namun, karena tidak ada yang mengurus, taman tersebut kemudian dipagari sehingga semakin sedikit orang yang bermain kesana. Selain itu, taman juga sering kali kotor karena kurangnya rasa kepemilikan warga akan taman tersebut. Taman terkadang digunakan oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan bersama, oleh sebab itu akan sangat baik bila identitas bisa ditambahkan untuk memberikan rasa kepemilikan bagi warga yang menggunakannya. Solusi Desain Dengan merancangan area bermain yang khas dan mengundang, taman bermain ini diharapakan dapat menjadi taman bermain bagi anak-anak di RW 03. Selain menjadi area rekreasi, taman tersebut juga menjadi sebuah identitas dari RW 03, yang memperkaya dan membedakan RW 03 dengan RW-RW lainnya.

83


Perancangan Identitas Visual Untuk Taman Bermain Anak-anak

84


Mekar Bakti, Panongan

Desain Video Informasi dan Edukasi Kebersihan Air Inarah Syarafina, Jason Wirawan, Jennifer Felicia, Sheyri Olivia, Siti Nazhifah Isu Masyarakat & Lingkungan Dalam observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa di Mekar Bakti kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan di sekitar Sumur Muncang kurang baik. Hal itu tercermin dari kondisi Sumur Muncang yang sekilas terlihat kotor dan keruh, dan hal tersebut tentu membahayakan mengingat air dari sumut tersebut digunakan oleh warga sekitar setiap harinya. Solusi Desain Melalui tes kondisi air dari Sumur Muncang, didapatkan adalah air pada Sumur Muncang dapat dikatakan bersih, namun apabila ingin dikonsumsi diharapkan air tersebut direbus selama 4 menit dalam keadaan mendidih agar bakteri nya hilang serta pH air aman untuk dikonsumsi tubuh. Informasi tersebut dikemas menjadi sebuah video informatif yang digunakan untuk menjelaskan kepada warga sekitar mengenai kondisi Sumur Muncang dan mengapa merebus air tersebut perlu dilakukan.

85


Desain Video Informasi dan Edukasi Kebersihan Air

86


Mekar Bakti, Panongan

87


Nama Mahasiswa

88


Mekar Bakti, Panongan

89


Nama Mahasiswa

90


Mekar Bakti, Panongan

91


Nama Mahasiswa

92


Daftar Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds. Brian A. Hananto, S.Sn., M.Ds. Chandra Djoko Zuki, S.Sn., M.Ds. Donny Ibrahim, S.Sn., M.I.Kom. Eston K.Mauleti, S.Sn., M.Ds. Ellis Melini, S.Sn., MT Ernest Irwandi, S.Sn., M.Ds. Hady Soenarjo, S.Sn., M.Ds. J. Baptista Anton, S.Sn., M.I.Kom. Jessica Laurencia, S.Sn., M.Ds. Dr. Lala Palupi Santyaputri, S.Sn., Naldo Yanuar H., S.Sn., M.T. Nita Virena N., B.Des (Hons), MBA. Dra. Roostantinah, MT Leonardo Widya, S.Sn., M.Ds. Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T.

93


Daftar Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat Pondok Pucung Alan Adhie Alika Lausanne Irawan Andre Audrey Angelica Aveline Agnes Azahra Rizqa Calvin Sianipar Calvin Sutandy Choi Ye Eun Cicilia Cindy Angela Claresta Lemuella Cornelia Daniel Sean Dessy Aleksandra Devy Putri Diemaz Wilfried Edwin Stefanus Elvina Lie Evalyne Evan Wijaya Farsya Zoeleicha

Fitriana Valencia Gabriella Wijaya Geraldy Antonius Gilbert March Gondho Onaka Grand Andrea Gustiadi Djohan Hyewon Cho Imelda Clarissa Intan Putrianti Ivelli Ivy Yunita Keika Usman Keiko Karina Ueno Keisya Natalia Kellya Kevin Geraldo Kevin Jonathan Khairunisa Mutiara V. Liem Aprillia Giovanni Marcella Febrianne Margareta

Mega Wulandari Michael Tjoe Monica Karina Monica Pangestu Octryanto Ovi Septedyani Priscilla Kirana Quamilla Zepta Amyra Ryan Christy Sara Robert Setviani Smita Kirana Basuki Steffi Damayanti Tabitha Perachya Theodore Johan William Gongestu Yessica Tanumiharja Yogie Yosua Yoliana Yurianson Cardova

94


Pondok Pucung 2 Alexander Abel Amira Ramadhani Ludiatmo Angela Christie Angelina Budiman Gianto Cranley Jason Jonathan Darwin Darmatama Dennis Eldad Timothy Erika Fanny Lie Gabriella Livia Helen Tristanti Ivan Bernadi Jefferson Kurnia Jeffrey Jeffry Imanuel Jennifer Audiah Jonathan Alexander Jonathan Timothy Kartika Magdalena Suwanto Kayo Yoshida Kelvin Lutan

95

Levina Anastasia Malvin Joshua Marleena Tedja Marsheila Nabila Yasmin H. Nashya Rahmawita F. Natasha Dian Novie Carolina Novita Adeputri Pedro Timothy Priscilla Agatha Putu Widyayana Putra Rafi Krisananda Regine Tivona Santosa Irawan Setlla Jennifer Sharmila Yasmeen Shelley Christine Sherly Gracia Stefanus Togu Stephanie Alvionita Vanessa Allegra


Mekar Bakti, Panongan Alvin Lukas Oktavianus Angie Ng Bernard Leonardo Brian Widjaja Celine Wisuna Clara Efferin David Leono Donisius Axel Febrianti Setiana Felicia Kristella Felicia Violetta Fernanda Anwar Ferra Fergiani Glory Josephine Immanuela Graidy Jeremmy Inarah Syarafina Jane Budiman Jansen Sulaiman Jason Wirawan Jennifer Felicia Jesslyn Ivanda Jesslyn Oh Jonathan Lie Joshua Alexander Herman Jovanof Suhendry Juan Richard Karin Florencia

Kevin Imanuel Kezia Oktavia Livia Margarita Chandra Livia Verren Marcha Elcha Merry Oktofenti Michelle Evangelyn Kusuma Mutiara Indah Pelangi Nerissa Arviana Paradisa Chirana Priscilla Josephine Olivia Soegandi Rainer Limawal Raydita F Putri Rita Pandora Pangestu Roberto Carlos Samantha Jolene Samuel Joshua Saskia Rachell Yahya Shella Subagia Sheyri Olivia Shienny Steffi Wongso Shindy Lie Siti Nazhifah Stefano Eka Wellsen Yasmin Satrio

96


Ucapan Terima Kasih Bapak Suharli sebagai ketua Yayasan Madania Darussalam, Bapak H. Mahfud Kuzaeni (Lurah Mekarbakti), Bapak Dadang (Sekretaris Camat Panongan), Bapak Muhidin (ketua RW 03 Mekarbakti - Panongan) dan Ibu Prima Saras Puspa (Camat Panongan). Akademi Bambu Nusantara (ABN) pimpinan Mukoddas Syuhada, ST, MT, IAI dan Komunitas Bambu Hebat (pimpinan Yosep Sudarso, S.Mn) aras support dan kontribusinya dalam solusi Taman Sayang Barudak, Panongan. Design as Generator (DAG) dan daun (desain anak u/ negeri). Pak Mustofa Adji, Pak Maradona (pembina klub bola SSM KSM, Panongan - Tangerang) dan seluruh warga Mekarbakti yang terlibat. Seluruh insan Sekolah Darussalam, Kepala Sekolah, Para Guru dan seluruh siswa. Komunitas pemuda Mekarbakti, Komunitas Taman Baca Masyarakat, dan Teras baca. Warga dan Anak-anak Muda Kampung Pondok Pucung RT 005 dan 006, RW 02, Kelurahan Pondok Pucung, Kec. Pondok Aren, Tangerang Selatan.

97


98


99


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.