Telah & Telaah

Page 1

Kumpulan Karya Tugas Akhir DKV UPH 2017/2019


2

Telah & Telaah


Telah & Telaah Kumpulan Karya Tugas Akhir DKV UPH 2017/2018


Telah & Telaah Kumpulan Karya Tugas Akhir DKV UPH 2017/2018

ISBN: 978-602-53005-6-1 Penulis Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. Editor Kartika Magdalena Suwanto Priscilla Josephine Olivia Sugandi Desain Sampul dan Tata letak Livia Margarita Chandra Shella Subagia Penanggung Jawab Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T. Penerbit Penerbit Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan Redaksi Jl. M.H. Thamrin Boulevard 1100 Lippo Village – Tangerang Banten 15811 Telp: +62-21-5460901 Fax: +62-21-5460910 sod.uph@uph.edu Cetakan pertama, Mei 2018 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.


Telah & Telaah Kumpulan Karya Tugas Akhir DKV UPH 2017/2018

Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds.


Prolog 12 – 17 Desember 2017, anak-anak Desain Komunikasi Visual dari Universitas Pelita Harapan mengadakan pameran tugas akhir di Plaza Indonesia. Dengan partisipan 49 anak yang terdiri dari angkatan 2013 dan angkatan 2014, pameran ini menjalankan fungsinya untuk memperkenalkan kembali hasil-hasil tugas akhir dari DKV UPH yang sudah lama tidak dipamerkan pada publik. Pameran ini diselenggarakan oleh para mahasiswa yang merupakan peserta tugas akhir tersebut. Dengan penuh perjuangan, para peserta tugas akhir sekaligus panitia ini mempersiapkan acara dan juga karyakarya terbaik mereka untuk disajikan kepada masyarakat. Pameran yang dihadiri ratusan pengunjung ini menuai banyak respon, baik positif maupun negatif. Meski demikian, apa yang telah dilakukan merupakan sebuah terobosan yang sudah lama dinanti-nantikan bagi DKV UPH setelah sekian lama: kedewasaan untuk memancarkan keberadaan yang selama ini belum tersingkap. 9 – 16 Mei 2018, satu semester semenjak pameran di Plaza Indonesia, pameran selanjutnya yang dipersiapkan oleh peserta tugas akhir pada semester itu diadakan di Pelita Hall di Universitas Pelita Harapan. 11 Peserta tugas akhir ini bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa DKV UPH, dan beberapa perkumpulan mahasiswa lainnya dalam mempersiapkan pameran sederhana ini. Walaupun secara skala lebih sederhana, dan bertempat dalam lokasi kampus, namun pameran ini merupakan sebuah pameran yang cukup ambisius. Pameran ini mampu menciptakan eksposur yang tidak kalah dibandingkan pameran sebelumnya. Pameran ini juga mampu menjalin kerjasama dengan pihak-pihak baru dan mempererat

i

Telah & Telaah


hubungan dengan rekan-rekan lama. Pameran ini, walau tidak luput dari masalah, telah mampu menggerakan mahasiswamahasiswa sebagai satu kesatuan: sebagai keluarga besar DKV UPH, dimana senioritas bukanlah sebuah duri di dalam daging, dimana pengajar tidak selalu dosen, dimana kolaborasi merupakan sebuah karakter yang seolah primordial. Upaya dalam mengabadikan kedua kegiatan pameran tersebut merupakan lokomotif utama dalam pembuatan buku ini. Dengan mengumpulkan kembali karya-karya, dokumentasi kegiatan serta catatan-catatan dan tulisan yang ada selama kedua acara tersebut; buku ini mencoba merajut kembali apa yang mungkin berserakan usai kedua pameran tersebut. Memang mudah untuk hanya melihat kembali apa yang telah dilalui, apalagi dalam kurun waktu satu tahunan ini; namun bukan hal yang sederhana untuk mengumpulkan kembali serpihan-serpihan apa yang telah dilewati. Tapi dengan semangat yang belum pudar ini, kami mampu melakukan hal-hal yang tekesan “tidak perlu”, “sia-sia” dan “tidak ada manfaatnya” untuk satu hasrat yang mendasar: membuat apresiasi kepada pihak-pihak yang memang telah berjasa dan membuat tanda dalam kehidupan kami. Buku ini tidak mampu menunjukkan semua karya yang telah dipamerkan pada kedua pameran tersebut. Karya yang mampu ditunjukkan juga bukan representasi yang utuh dari apa yang telah dihasilkan. Tidak mungkin bagi kami untuk menjelaskan dan menunjukkan jerih payah dari setiap mahasiswa selama satu tahun ini dalam sebuah buku kurang lebih seratus halaman saja. Setidaknya, buku ini bisa memperkenalkan DKV UPH dan segala keberagaman yang telah ia miliki, dan juga yang kelak akan datang.

Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. Penulis & Penyusun Buku

Prolog

ii


Sambutan Dekan Selamat datang di akhir! Buku ini adalah kumpulan Tugas Akhir para mahasiswa/i Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain, Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Banten. Diberi judul ’Tela[a] h’, kata ini adalah gabungan kata ’Telah’ dan ’Tela’ah’, buku ini hendak mengajak kita untuk menelaah karya-karya Tugas Akhir para mahasiswa/i, sekaligus merayakan momen ’telah’ berlalunya pendidikan formal mereka sebagai para [calon] desainer Desain Komunikasi Visual di Prodi DKV, FD, UPH. Buku ini juga merupakan rekam jejak dari pameran bersama dengan judul yang sama. Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain, Universitas Pelita Harapan memiliki tiga peminatan atau konsentrasi: Desain Grafis, Animasi dan Sinematografi. Peminatan ini mulai berjalan di tahun kedua dan ketiga, sedangkan di tahun pertama merupakan tahun persiapan bersama dan tahun keempat adalah tahun kolaborasi, internship dan Tugas Akhir. Buku ini akan menunjukkan hasil Tugas Akhir para mahasiswa/i dari ketiga peminatan tersebut. Hasil karya terakhir para mahasiswa/i ini secara jelas akan menunjukkan key values Program Studi DKV yaitu: menghadirkan ’Design as storytelling/designer as storyteller with holistic narratives that position design as stewardships’ dan mendidik seorang untuk menjadi ‘Designer as culture shaper through mass media visual communication’. Ini juga sejalan dengan visi misi Fakultas Desain yang bertujuan ‘Being an EXEMPLAR as a center of excellence of Christ centered design education institution that based on Human Centered Design to make social change through innovation that has redemptive impact as reflection of God’s mandate for design as co-creation to be the steward of the earth’ yang merupakan terjemahan visi – misi besar UPH untuk menjadi Christ Centered University – yang mengedepankan True Knowledge, Faith in God and Godly Character. Esensi dari visi misi Fakultas Desain, UPH sederhananya adalah: ‘Menjadi Terang Bagi Semua Orang!’.

iii

Telah & Telaah


Sekarang tinggal kita, anda – para pembaca, saya, para mahasiswa/i beserta segenap civitas academica Prodi DKV, FD, UPH yang menelaah, apakah karya-karya yang ditampilkan ini telah menunjukkan nilai-nilai tersebut? Desain dan desainer yang bercerita dan memegang posisi mandat budaya dan menghasilkan desain yang menjadi terang bagi banyak orang. Selamat membaca dan menela[a]h!

Dr. Martin L. Katoppo, S.T., M.T. Pejabat Dekan Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan

Sambutan Dekan

iv


Sambutan Kaprodi Prodi DKV UPH selalu mengedepankan pendekatan holistik dalam menyelesaikan permasalahan desain komunikasi visual. Hal ini dapat terlihat dengan nyata dalam karya-karya proyek akhir mahasiswa. Solusi visual yang dihasilkan selalu dihadirkan mengikuti berbagai aspek yang telah ditelaah sebelumnya. Konteks agama, sosial, budaya, ekonomi, psikologi persepsi, media, dan/atau konteks teknologi dari masing-masing proyek akhir menjadi acuan konsep dasar dalam menyampaikan isi pesan komunikasi melalui bentuk visual. Pemahaman akan konteks stakeholder dan audiens yang lengkap juga memberikan gambaran yang lebih lengkap untuk menghasilkan solusi komunikasi visual yang tepat sasaran. Terakhir, penguasaan struktur isi pesan komunikasi yang mendalam akan menjadi modal dasar dalam merealisasikan solusi visual yang menarik dan inovatif. Pemahaman seperti yang telah dijabarkan di atas, dan kemampuan untuk menerjemahkan pemahaman tersebut ke dalam bahasa visual menjadi tolak ukur dan standar mahasiswa dalam pencapaiannya menuju kesarjanaan, melalui proyek akhir yang didasari oleh pemahaman holistik. Buku Telah & Telaah ini menjadi artefak yang mencatat keberhasilan mahasiswa DKV UPH di tahun ajaran 2017/2018 dalam menghasilkan proyek akhirnya. Terdapat dua puluh satu karya mahasiswa yang sudah melalui proses kurasi, yang mana merupakan usaha para mahasiswa untuk memecahkan berbagai masalah visual dalam medium animasi, film, desain buku, ilustrasi, kampanye sosial, signage system, identitas visual, serta instalasi desain grafis. Inovasi desain dalam beberapa karya proyek akhir mahasiswa dapat diidentifikasi pada karya yang mana kedalaman kajian pada aspek budayanya, misalnya, menghasilkan solusi visual baru seperti pada karya perancangan visual kampanye promosi Festival Biak Munara Wampasi oleh Patriarkh Lesias Rumbiak, film semi-dokumenter oleh Vanesza & Calvin, Identitas Visual kota Bogor oleh Agnesia Margareta, dan karya instalasi komik Put On oleh Averini Carissa. Kemampuan mahasiswa membedah isi/content pesan atau cerita, dan menyajikannya ke dalam form visual yang baru dapat dinikmati pada karya Buku

v

Telah & Telaah


Ilustrasi Catatan Pinggir 10 Karya Goenawan Mohaman oleh Jessenia Sherina, karya instalasi visualisasi kisah Peter Pan oleh Aldia Novira, dan perancangan instalasi visualisasi puisi The Book of Forbidden Feelings oleh Cynthia Novita. Pemahaman aspek spasial dan persepsi visual dapat dinikmati melalui karya perancangan sistem tanda Transjakarta oleh Triska dan identitas visual dengan pendekatan tipografi pada ramp Gedung B UPH oleh Nelly Hermawati. Kemampuan mahasiswa untuk menggali konteks teknologi dan media desain terlihat pada karya visualisasi kampanye sosial Konsumsi Junk Food Remaja Indonesia oleh Vilia Diah dan Novel Ilustrasi The Book of Lost Things oleh Jessica Rumantir. Aspek isu sosial dan psikologi masyarakat hadir menonjol dalam karya buku ilustrasi The Naked Traveler Indonesia Archipelago oleh Ria Julian, film animasi The Little Prince oleh Adrian Nicklaus dan Nathania Haldis, film pendek Sempurna oleh Cut Adina, film pendek Anggraeni oleh Priska Natashia, dan visualisasi kampanye sosial Diet Kantong Plastik oleh Rika Atmawiguna. Nilai-nilai moral dan religi dihadirkan melalui karyakarya seperti film animasi pendek Pohon Impian oleh Victoria Johanna dan Nadya Ester Saragih, film animasi pendek The Greatest Gift oleh Angela Stephanie William dan Allina Zefanya, film pendek Di Balik Pledoi oleh Vania Angling, ilustrasi buku renungan Kristen Buku Selamat Hati oleh Jihyun Sim, desain buku The Pilgrim’s Progress oleh Fitriana Valencia. Dengan adanya buku ini, kami mengharapkan karya-karya ini dapat menjadi tonggak sejarah proses pencapaian Prodi DKV UPH dalam menghasilkan sarjana desain yang mampu menghasilkan solusi visual terhadap permasalahan desain secara holistik, dan pada akhirnya tiap lulusan dapat menghadapi tantangan kehidupan di masa depan, serta dapat berkontribusi dalam industri desain dan pembangunan bangsa. Proses pencapaian ini tentu dilakukan secara bertahap, dan buku ini dapat menjadi bagian dari perjalanan tersebut. Selain itu, buku ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa kami untuk dapat menjadikan karya-karya senior mereka ini sebagai sebuah tolak ukur dan target minimum kualitas pencapaian proyek akhir mereka, dan mampu menghasilkan karya-karya proyek akhir yang lebih inovatif dan kreatif.

Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds. Kepala Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan

Sambutan Kaprodi

vi


Daftar Isi

13

Averini Carissa Perancangan Instalasi Komik Studi Kasus: Komik Si Put On

17

Cut Adina Zhara Farah Alyssa Perancangan Film Pendek “Sempurna”

i iii v vii 1

Prolog

Sambutan Kaprodi Daftar Isi

7

23

27

Agnesia Margareta 31

35

vii

Telah & Telaah

Jessenia Sherrina Perancangan Buku Ilustrasi Catatan Pinggir 10 Karya Goenawan Mohamad Studi Kasus: Majalah Tempo

Aldia Novira

Jessica Rumantir Visualisasi Novel “The Book of Lost Things” Melalui Ilustrasi

Angela Stephanie William & Allina Zefanya A. Perancangan Film Pendek Animasi Tiga Dimensi ‘The Greatest Gift’ Studi Kasus: It’s a Wonderful Life 1946

Fina Marsela Perancangan Identitas Visual untuk Produk Mode dan Kerajinan Tangan Studi Kasus: Batik Keris

Perancangan Visualisasi Buku Novel Studi Kasus: Peter Pan

11

Fitriana Valencia Desain Buku Literatur Klasik Kristiani Studi Kasus: The Pilgrim’s Progress

Adrian Nicklaus & Nathania Haldis

Perancangan Identitas Visual untuk Kota Studi Kasus: Kota Bogor

Cynthia Novita Perancangan Visualisasi Melalui Ilustrasi Studi Kasus: The Book of Forbidden Feelings

Sambutan Dekan

Perancangan Film Pendek Animasi Studi Kasus: The Little Prince

3

19

39

Jihyun Sim Perancangan Ilustrasi Buku Renungan Kristen Studi Kasus: Buku Selamat Hati


43

Nelly Hermawati Pengolahan Tipografi Sebagai Identitas Visual Studi Kasus: Ramp Gedung B Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang

47

69

73

55

Ria Julian

57

75

Epilog

77

Daftar Peserta Pameran

79

Daftar Dosen Pembimbing

80

Credits

Rika Atmawiguna Perancangan Visual Kampanye Studi Kasus: Diet Kantong Plastik

Vilia Diah Perancangan Komunikasi Visual Kampanye Pola Makan Sehat Terhadap Konsumsi Junk Food Remaja Indonesia Studi Kasus: Kampanye Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

Priska Natashia

Perancangan Visualisasi Buku Melalui Ilustrasi Studi Kasus: The Naked Traveler Indonesia Archipelago

Victoria Johanna & Nadya Ester Saragih Perancangan Film Animasi Tiga Dimensi “Pohon Impian”

Pengolahan Film Pendek “Anggraeni”

51

Vania Angling Perancangan Film Pendek Drama Politik “Dibalik Pledoi”

Patriarkh Lesias Rumbiak Perancangan Visual Untuk Media Kampanye Promosi Studi Kasus: Festival Biak Munara Wampasi

49

65

Triska Perancangan Sistem Tanda Untuk Pengguna Transportasi Umum Studi Kasus: Transjakarta

61

Vanessa & Calvionita Stevani Perancangan Film Dokumenter Pendek “Vanes & Tjin Zhu”

Daftar Isi

viii


Perancangan Film Pendek Animasi Studi Kasus: The Little Prince Adrian Nicklaus & Nathania Haldis Nita Virena Nathania, B.Des (Hons), MBA. & Frans Santoso, S.Sn., M.Ds.

T

erkadang hal-hal yang esensial bukanlah hal-hal yang tampak dipermukaan. Preferensi akan hal-hal yang empiris, hal-hal yang tampak ini terkadang menumbuhkan sifat materialistis; dimana seseorang mengutamakan hal-hal konkret dibandingkan halhal yang bernilai namun tidak konkret. Tentunya hal ini menjadi penghalang dalam pertumbuhan kedewasaan seseorang, dimana terkadang kita perlu melihat jauh kedepan, melampaui segala halhal yang masih dapat dilihat oleh mata. Pesan ini terkandung dalam novel The Little Prince yang dimanifestasikan melalui kehidupan sang pangeran kecil yang belum menginjak usia dewasa. Novel karya Antoine de Saint Exupery ini diadaptasi oleh Adrian dan Nathania untuk merancang sebuah film animasi 2D. Mulai dari pengembangan konsep film, pengembangan desain karakter dan latar, dan proses animasi dilakukan oleh Adrian dan Nathania. Film ini dirancang dengan harapan untuk dapat memaparkan isu materialisme yang ada dewasa ini, khususnya pada orang-orang pada usia dewasa dini.

1

Telah & Telaah


Adrian Nicklaus & Nathania Haldis

2


Perancangan Identitas Visual untuk Kota Studi Kasus: Kota Bogor Agnezia Margareta Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. & Drs. Winoto Usman

S

ejak tahun 2014, Kota Bogor telah merencanakan beberapa aktivitas dan kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan persepsi masyarakat mengenai brand Kota Bogor. Dengan beberapa pengembangan dan juga pelaksanaan yang telah dilakukan, Kota Bogor telah mampu mencapai kondisi yang lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, sekaligus mampu menunjukkan potensi-potensi untuk di brand yang mungkin selama ini belum tampak. Sayangnya, apa yang telah dilakukan oleh Kota Bogor selama ini memiliki inkonsistensi dalam segi tampilan komunikasi visual. Bukan hanya itu saja, masalah lain yang tidak kalah krusial adalah adanya komunikasi visual yang tidak sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh Kota Bogor. Melalui rangkaian studi literatur, observasi, dan juga wawancara; telah disimpulkan bahwa Kota Bogor membutuhkan sebuah identitas visual yang koheren. Keperluan atas sebuah identitas visual ini dimulai dengan dirancangnya dua logo oleh Agnezia. Kedua desain yang dihasilkan mencoba menunjukkan dua aspek Kota Bogor yang berbeda; dimana keduanya menampilkan aspek kultural dan yang ditampilkan dalam pendekatan desain yang rasional dan kontemporer. Setelah melalui evaluasi dengan staf dari pemerintahan Kota Bogor, sebuah alternatif desain dipilih dan dikembangkan lebih lanjut menjadi elemen-elemen visual yang kemudian diimplementasikan dalam beberapa item dan brand touchpoints.

3

Telah & Telaah


Agnezia Margareta

4


5

Telah & Telaah


Agnezia Margareta

6


Perancangan Visualisasi Buku Novel Studi Kasus: Peter Pan Aldia Novira Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. & Drs. Winoto Usman

I

su bertumbuh menjadi dewasa adalah suatu hal yang sering dijumpai dewasa ni. Bertumbuh bukan hanya sekedar bertambah umur dan menjadi lebih besar saja; bertumbuh juga berbicara mengenai meningkatnya kedewasaan seseorang, bertambahnya tanggung jawab yang diberikan, dan juga munculnya ekspektasi baru. Hal ini kerap menimbulkan ‘keengganan’ untuk bertumbuh, keinginan untuk terus menerus menjadi anak kecil saja. Fenomena inilah yang ditangkap dan dirangkum dalam literatur dan cerita Peter Pan. Sebagai seseorang yang tidak bertumbuh dewasa, Peter Pan digambarkan hidup dengan petualangan dan kegembiraan setiap harinya, sesuatu yang tidak dirasakan oleh orang-orang pada umumnya, termasuk temannya, Wendy. Perubahan-perubahan yang dialami Wendy, yang tidak dialami Peter Pan, menjadi basis dari perancangan visualisasi yang dibuat oleh Aldia. Mengambil pendekatan kubisme yang mengabstraksikan bentuk-bentuk ke bentuk dasar dan geometris diharapkan mampu menampilkan sisi fantasi dari fenomena pertumbuhan dengan lebih ceria. Hasil perancangan Aldia adalah tiga buah instalasi tiga dimensi yang menunjukkan perjalanan Peter Pan & Wendy seiring berjalannya waktu, dimana setiap instalasi merupakan sebuah fase dalam pertumbuhan dan perubahan keduanya.

7

Telah & Telaah


Aldia Novira

8


9

Telah & Telaah


Aldia Novira

10


Perancangan Film Pendek Animasi Tiga Dimensi “The Greatest Gift” Studi Kasus: It’s a Wonderful Life 1946 Angela Stephanie William & Allina Zefanya A. Nita Virena Nathania, B.Des (Hons), MBA. & Roby Susanto, S.T.

F

ilm “It’s a Wonderful Life” adalah sebuah film fantasi-drama natal Amerika dengan sutradara Frank Capra. Film yang merupakan adaptasi dari cerita pendek “The Greatest Gift” ini, dinilai sebagai salah satu dari 100 film terbaik yang pernah dibuat, dan berhasil memenangkan banyak nominasi dan penghargaan-perngharaan bergengsi. Film yang menceritakan tentang kehidupan George Bailey yang telah mengorbankan banyak hal dalam hidupnya demi menolong sesamanya, dan memperoleh bantuan dari orang-orang yang dibantunya ketika ia membutuhkannya. Film yang mengajarkan orang-orang untuk tidak egois dan terbuka kepada sesama ini menjadi sebuah pesan yang dinilai relevan dewasa ini. Angela (dan temannya) mengadaptasi film tersebut kedalam film pendek animasi 3D, dimana media itu dirasa mampu menjangkau lebih banyak orang dengan tampilan yang lebih sederhana daripada film live-action. Selain itu, film animasi juga dapat menampilkan warna-warna yang kaya yang cocok untuk film-film fantasi. Film animasi juga mampu menunjukkan karakter-karakter yang ekspresif untuk keperluan komunikasi visual. Dengan demikian, karya film animasi 3D yang Angela (dan temannya) rancang diharapkan dapat menceritakan sebuah pesan sederhana dengan efektif kepada beragam orang, mulai dari anak kecil, sampai orang tua.

11

Telah & Telaah


Allina Zefanya & Angela William

12


Perancangan Instalasi Komik Studi Kasus: Komik Si Put On Averini Carissa Chandra Djoko Zuki, S.Sn., M.Ds. & Dra. Rerry Isfandriani

K

omik Put On adalah sebuah tokoh karakter komik strip yang dibuat oleh Kho Wan Gie pada tahun 1930an. Komik yang banyak menceritakan mengenai kehidupan orang Tionghoa peranakan yang ada di Indonesia ini tidak hanya menjadi sebuah hiburan dalam bentuk komik saja, namun juga menjadi bukti historis dari keberadaan dan kebudayaan orang-orang Tionghoa di Indonesia. Nilai-nilai yang dikandung oleh komik Si Put On ini tentu merupakan nilai-nilai yang memang dikandung oleh masyarakat Tionghoa pada saat itu, sesuatu yang mungkin mulai memudar dewasa ini.

Dengan mengadaptasi kembali cerita dari komik Si Put On ini, Averini mencoba menghadirkan kembali keberadaan Ko Put On dalam bentuk instalasi. Instalasi ini dirancang dengan harapan dapat menunjukkan kedalaman dari nilai-nilai Tionghoa yang ada di Indonesia. Visualisasi dan ilustrasi yang merupakan bentuk penyempurnaan dan peremajaan dari ilustrasi komik Si Put On ini juga mampu memberikan warna baru tanpa menghilangkan esensi dari karakter visual komik Si Put On. Dengan pendekatanpendekatan tersebut, Averini berusaha menunjukkan tidak hanya potensi revitalisasi dari sebuah artefak budaya Tionghoa, namun juga menunjukkan relevansi nilai yang dipersonifikasikan melalui sosok Ko Put On.

13

Telah & Telaah


Averini Carissa

14


15

Telah & Telaah


Averini Carissa

16


Perancangan Film Pendek “Sempurna� Cut Adina Zhara Farah Alyssa Dr. Lala Palupi Santyaputri, S.Sn., M.Si. & Muhammad Galih W.S., M.Arts

A

da ungkapan populer bahwa uang adalah sumber dari segala kejahatan. Walaupun terdengar cukup ekstrim, namun terkadang kita menemukan persoalan-persoalan finansial kerap menjadi motivasi dari tindakan-tindakan jahat bahkan kriminal. Seseorang bisa saja berubah sifatnya ketika terpepet oleh masalah-masalah, seperti masalah finansial tersebut. Ketika perubahan tersebut adalah perubahan positif, tentunya hal itu mendewasakan dan baik; namun ketika perubahan tersebut justru memicu tindakan-tindakan yang negatif, tentu hal ini sangat disayangkan. Hal inilah yang ingin ditunjukkan oleh Cut Adina dalam film yang ia sutradai, Sempurna. Film sempurna ini dihasilkan dengan harapan dapat menunjukkan kontrasnya kehidupan orang-orang yang berada dan tidak berada. Hal ini yang kemudian memicu adanya konflik-konflik yang menjadi penggerak dalam film ini. Dengan film ini, Adina ingin menyampaikan bahwa permasalahan finansial yang dianggap sepele dapat merubah sifat manusia dan mendorong mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak terbayangkan. Film ini juga mengajak penontonnya secara tidak langsung untuk mensyukuri kehidupan mereka, sesuatu yang mungkin lalai dilakukan dalam kehidupan metropolitan ini.

17

Telah & Telaah


Cut Adina Zhara Farah Alyssa

18


Perancangan Visualisasi Puisi Melalui Ilustrasi Studi Kasus: The Book of Forbidden Feelings Cynthia Novita Nita Virena Nathania, B.Des (Hons), MBA. & Debra Sulle, BFA

O

bsesi yang dimiliki manusia merupakan sesuatu yang terkadang tidak dapat dipahami oleh orang-orang yang tidak memiliki obsesi tersebut. Ketika sebuah obsesi dimiliki sebuah generasi, dan generasi sebelumnya tidak memiliki obsesi tersebut, terjadi sebuah ‘jarak’ antara pemahaman antara kedua generasi tersebut. Seolah-olah alien, generasi yang memiliki obsesi asing ini dinilai sebuah generasi yang terjebak dalam imajinasi dan fantasi. Ketika obsesi tersebut menjadi pemisah antara seseorang dengan sekelilingnya, seperti teman dan keluarga, maka obsesi tersebut menjadi suatu hal yang perlu dibahas keberadaannya. Buku The Book of Forbidden Feelings karya Lala Bohang adalah sebuah buku puisi yang mencurahkan sebuah refleksi akan isu obsesi yang banyak ditemukan dewasa ini. Buku ini juga memiliki visual yang juga diilustrasikan oleh Lala Bohang untuk menemani teks puisinya. Proyek Akhir dari Cynthia ini mencoba membawa visualisasi puisi Lala Bohang kedalam arahan yang berbeda, dimana Cynthia ingin membawakan pesan dari puisi tersebut kepada generasi millennial populer. Hasilnya adalah ilustrasi berupa instalasi grafis yang disusun membentuk ruang. Narasi yang disajikan melalui rangkaian dinding ruang-ruang ini seolah menghadirkan ruang reflektif antara pengunjung dengan isu obsesi yang ia miliki.

19

Telah & Telaah


Cynthia Novita

20


21

Telah & Telaah


Cynthia Novita

22


Desain Buku Literatur Klasik Kristiani Studi Kasus: The Pilgrim’s Progress Fitriana Valencia Donny Ibrahim, S.Sn., M.I.Kom. & Noor Wirama, S.Sn, M.Ds.

T

he Pilgrim’s Progress adalah sebuah literatur Kristiani yang ditulis oleh John Buyan yang dipublikasikan dalam dua bagian, bagian pertama pada tahun 1678 dan bagian kedua pada tahun 1684. Literatur klasik ini merupakan sebuah alegori dari kehidupan seorang umat Kristen. Dengan mengadakan studi pustaka dari beberapa literatur, Fitriana memetik esensi dari kisah yang digambarkan dalam “The Pilgrim’s Progress” secara tekstual dan berupaya menggambarkannya secara visual dalam perancangan buku dan ilustrasi dari literatur tersebut. Dengan menggagas visual-visual yang sudah di revitalisasi tanpa melupakan esensi dan karakteristik-karakteristik historis yang dimiliki buku “The Pilgrim’s Progress”, Fitriana mencoba menawarkan sebuah alternatif desain yang berharap mampu menghubungkan masyarakat dewasa ini kepada nilai-nilai Kristiani yang tertuang dalam literatur pada abad 17 tersebut. Hasilnya adalah perancangan buku yang mampu membawa aspek-aspek desain buku kontemporer dan menggabungkannya dengan karakter ilustrasi klasik dan tradisional sebagai strategi komunikasi visual utamanya.

23

Telah & Telaah


Fitriana Valencia

24


25

Telah & Telaah


Fitriana Valencia

26


Perancangan Identitas Visual untuk Produk Mode dan Kerajinan Tangan Studi Kasus: Batik Keris Fina Marsela Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds.& Drs. Winoto Usman

S

ebagai sebuah perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1946, Batik Keris adalah sebuah perusahaan yang dikenal menjual banyak produk batik dan juga kerajinan tangan Indonesia. Batik Keris memiliki keinginan yang sama sejak berdirinya perusahaan tersebut: melestarikan dan juga mempopulerkan budaya Indonesia melalui produk-produk yang mereka tawarkan. Seiring berjalannya waktu, maka perubahan menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindari oleh Batik Keris. Batik Keris percaya bahwa perubahan-perubahan adalah suatu hal yang krusial, dan hal itu menjadi salah satu pendorong perancangan identitas visual baru dari Batik Keris yang dikerjakan Fina. Selain melihat kebutuhan untuk berubah, identitas visual yang selama ini dimiliki oleh Batik Keris juga memiliki permasalahan inkonsistensi. Hal ini sangat disayangkan melihat citra positif dari brand Batik Keris selama ini tidak tercerminkan melalui identitas visualnya. Setelah melakukan studi pustaka, wawancara, dan juga observasi; Fina melakukan perancangan yang dimulai dari eksplorasi morphological matrix. Eksplorasi tersebut dibuat lebih mendalam dengan mempertajam solusi-solusi visual yang dihasilkan dari matriks Fina. Hasil yang didapatkan oleh Fina bukan hanya sebuah logo yang baru bagi Batik Keris, namun sebuah identitas visual yang mampu mencerminkan kualitas Batik Keris yang tidak luntur dari perubahan zaman.

27

Telah & Telaah


Fina Marsela

28


29

Telah & Telaah


Fina Marsela

30


Perancangan Buku Ilustrasi Catatan Pinggir 10 Karya Goenawan Mohamad Studi Kasus: Majalah Tempo Jessenia Sherrina Donny Ibrahim, S.Sn., M.I.Kom. & Noor Wirama, S.Sn, M.Ds.

N

ama Goenawan Mohammad sangat lekat dengan Catatan Pinggir pada majalah Tempo. Dengan gaya penulisannya yang cukup khas, Goenawan Mohammad banyak menuangkan pemikirannya dalam merespon kejadian-kejadian yang sedang terjadi. Catatan Pinggir ini kerap kali dikumpulkan menjadi sebuah buku, dan sudah berjalan sampai edisi kesepuluh. Terlepas dari populernya buku-buku Catatan Pinggir tersebut, secara visual buku tersebut disajikan dengan sangat sederhana, bahkan tanpa identitas dan karakteristik dari majalah Tempo, tempat dimana Catatan Pinggir ini ditampung selama ini. Hal ini yang kemudian diangkat oleh Jessenia sebagai proyek akhirnya. Jessenia melakukan studi pustaka guna mempelajari latar belakang historis dari penulisan Catatan Pinggir dan juga Majalah Tempo. Selain itu, Jessenia juga mempelajari mengenai ekspresi diri dan karakteristik penulisan dari Goenawan Mohammad. Semuanya itu digunakan untuk menentukan strategi komunikasi visual dan juga visual yang digunakan untuk mendesain ulang buku Catatan Pinggir kesepuluh ini. Hasilnya adalah sebuah buku yang berisikan tulisan dari Goenawan Mohammad serta ilustrasi editorial yang dibuat oleh Jessenia.

31

Telah & Telaah


Jessenia Sherrina

32


33

Telah & Telaah


Jessenia Sherrina

34


Visualisasi Novel “ The Book of Lost Things” Melalui Ilustrasi Jessica Rumantir Eston Kamelang Mauleti, S.Sn., M.Ds. & Andrea, S.Sn., M.T.

K

etakutan bagi setiap orang mungkin berbeda-beda; termanifestasi menjadi dan termanifestasi karena hal-hal yang berbeda-beda. Namun rasa takut adalah hal yang manusiawi, sesuatu yang dimiliki oleh manusia pada umumnya. Salah satu wujud ketakutan manusia adalah ketakutan akan hal-hal yang tidak ia ketahui, seperti mengenai masa depan. Tidak sedikit orang-orang yang tidak tahu apa yang akan terjadi diwaktu yang mendatang, dan hal ini menimbulkan ketakutan yang tidak bisa dipendam dengan mudah. Ketika seseorang mampu melawan rasa takut itu, maka orang itu telah mencapai suatu titik kedewasaan yang baru. Konsep ini dijelajahi oleh John Connolly dalam buku novelnya, “The Book of Lost Things”. Buku novel ini menggambarkan perjalanan seorang anak, David, dalam mencari ibunya melalui dunia-dunia aneh yang terasa ia kenali namun sekaligus asing. Perjalanan David inilah yang kemudian menjadi basis dalam perancangan Jessica. Jessica menghadirkan dunia aneh yang David lalui dengan visual yang imajinatif dan gelap. Hasilnya adalah buku interaktif yang berisikan ilustrasi dan cerita dari novel “The Book of Lost Things”. Dengen menambahkan aspek interaksi pada buku tersebut, Jessica juga menanamkan nilai-nilai mistis yang mengajak pembaca untuk bergumul langsung dengan buku rancangan Jessica.

35

Telah & Telaah


Jessica Rumantir

36


37

Telah & Telaah


Jessica Rumantir

38


Perancangan Ilustrasi Buku Renungan Kristen Studi Kasus: Buku Selamat Hati Jihyun Sim Chandra Djoko Zuki, S.Sn., M.Ds. & Dra. Rerry Isfandriani

S

ebagai sebuah Negara yang memiliki landasan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, spiritualitas menjadi suatu hal yang didukung perkembangannya oleh Indonesia. Banyak cara bagi masyarakat di Indonesia untuk mengembangkan spiritualitasnya selain dengan pergi ketempat ibadah, salah satunya adalah dengan melakukan renungan harian yang dimaksudkan untuk dapat membina spiritulitas seseorang secara rutin setiap hari dan secara personal. Contoh buku yang melakukan hal itu adalah buku Selamat Sehati, yang dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lagi dengan adanya ilustrasi yang dapat memfasilitasi pemahaman dan juga meningkatkan minat baca. Perancangan yang dilakukan oleh Jihyun Sim adalah dengan menggunakan karakteristik natural dan juga naĂŻve dalam perancangannya. Dengan elemen-elemen natural dan organis diperuntukkan untuk menciptakan kesan segar dan perkembangan yang subur, sedangkan penggunaan elemen naĂŻve dalam ilustrasi yang dihasilkan dapat dilihat dengan penggunaan elemen-elemen yang imajinatif dan bebas dari aturan-aturan atau koridor ketat yang ada. Penggunaan warna-warna pastel Jihyun juga menyatukan ilustrasi secara keseluruhan dengan kesan yang tenang, nyaman dan juga imajinatif. Segala keputusan-keputusan visual yang dilakukan didasari oleh pemahaman bahwa ilustrasi dalam media buku ini tidak hanya bertugas untuk memperindah buku, namun juga untuk membangun minat pengembangan spiritualitas sang pembaca.

39

Telah & Telaah


Jihyun Sim

40


41

Telah & Telaah


Jihyun Sim

42


Pengolahan Tipografi Sebagai Identitas Visual Studi Kasus: Ramp Gedung B Universitas Pelita Harapan Karawaci, Tangerang Nelly Hermawati Ferdinand Indrajaya, S.Sn., M.Hum. & Noor Wirama, S.Sn., M.Ds.

S

ebuah tempat bukanlah sebuah lokasi atau posisi dimana seseorang bisa ‘hanya’ berada atau ‘hanya’ melewati atau singgah. Sebuah tempat dapat menjadi sebuah tanda; sebuah penanda dari suatu hal lain yang ingin ditandakan. Tempat dapat menjadi suatu hal yang berarti lebih bagi seseorang, menjadi suatu hal yang spesial, menandakan banyak hal bagi orang tersebut. Tempat juga dapat menjadi suatu hal yang berarti bagi kelompok orang, menjadi suatu hal yang konvensional, memiliki asosiasi tertentu yang dipahami orang-orang. Dalam perancangan Nelly, Ramp Gedung B dari Universitas Pelita Harapan (UPH) diperkuat identitasnya (sebagai ramp dari kampus UPH, dan bukan ramp kampus lain) dengan menggunakan tipografi. Dengan menggunakan typeface tertentu dan pengaturannya yang tepat, tipografi tidak hanya dapat menyampaikan pesan, namun juga dapat memberikan kesan yang nyata. Dengan memvisualkan konsep-konsep teologis (Creation; Fall; Redemption; Consumnation) dengan tipografi pada ramp tersebut, diharapkan identitas UPH yang tercermin tidak serta merta mencantumkan istilah-istilah teologis, namun juga dapat menjadi ekspresi yang mampu menyentuh orang-orang yang berada didalamnya.

43

Telah & Telaah


Nelly Hermawati

44


45

Telah & Telaah


Nelly Hermawati

46


Perancangan Visual Untuk Media Kampanye Promosi Studi Kasus: Festival Biak Munara Wampasi Patriarkh Lesias Rumbiak Dra. Roostantinah, M.T. & Andrea, S.Sn., M.T.

F

estival Biak Munara Wampasi (FBMW) adalah sebuah pesta kebudayaan Biak yang digelar setiap tahun sejak tahun 2012. Kampanye yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Biak Numfor ini tengah memasuki tahun kelimanya ketika perancangan oleh Patriarkh ini dilakukan. Acara-acara seperti pagelaran seni, promosi parwisita serta tur yang diselenggarakan ini bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan Biak yang ada kepada masyarakat sekitarnya. Berdasarkan observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa media-media promosi untuk FBMW ini memiliki permasalahan desain yang cukup mendasar, yakni masalah representasi visual dan konsistensi visual. Dengan mengilustrasikan objek-objek kebudayaan Papua dan Biak, diharapkan pesan yang ingin ditampilkan dalam media promosi ini menjadi lebih terfokus dibandingkan desain-desain sebelumnya yang menampilkan foto orang-orang Papua. Penggunaan elemen-elemen yang ditata secara konsisten juga dilakukan guna menciptakan sebuah identitas tersendiri untuk desain-desain media promosi FBMW. Hasil perancangan Patriarkh adalah beberapa desain media promosi dalam beragam format, seperti format poster dan juga banner vertical.

47

Telah & Telaah


Patriarkh Lesias Rumbiak

48


Perancangan Film Pendek “Anggraeni” Priska Natashia Dr. Lala Palupi Santyaputri, S.Sn., M.Si. & Muhammad Galih W.S., M.Arts

B

erbicara mengenai konsep diri sendiri, tidak semua orang dapat mendefinisikan ‘diri’ mereka. Memahami diri sendiri memang bukanlah hal yang sederhana, terdapat banyak faktor yang pastinya mempengaruhi seseorang dalam memahami dan menemukan identitasnya, contohnya mengenai struktur gender yang ada dalam masyarakat. Gender dalam persepsi masyarakat umum seolah mendikte seseorang dalam berperilaku, dan hal tersebut tentunya menjadi sebuah penghalang, khususnya bagi orang-orang yang masih dalam proses mengenali identitas gender mereka. Disini peranan media menjadi suatu hal yang esensial dalam memahami identitas diri, karena pesan yang muncul dalam media yang dikonsumsi seseorang menciptakan asumsi atau bahkan konstruksi identitas seseorang. Disini peranan Priska sebagai seorang desainer komunikasi visual adalah merancang sebuah film yang menkomunikasikan perspektif wanita akan peran gender dan juga citra tubuh yang ‘diterima’ oleh masyarakat umum. Stereotip ini tentunya adalah sebuah stereotip, sebuah pemahaman yang mengeneralisasi dan membungkam beberapa realita yang ada. Dengan menampilkan konflik melawan stereotip tersebut, Priska berharap dapat menunjukkan realita isu ini kepada para penonton film pendek yang berjudul ‘Anggraeni’ ini.

49

Telah & Telaah


Priska Natashia

50


Perancangan Visualisasi Buku Melalui Ilustrasi Studi Kasus: The Naked Traveler Indonesia Archipelago Ria Julian Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. & Drs. Winoto Usman

D

ewasa ini di Indnesia terdapat banyak tempat wisata baru yang bermunculan. Tempat-tempat ‘baru’ ini sebenarnya ‘baru’ muncul karena sebelumnya tidak dikenali sebagai sebuah tempat wisata. Usaha dari pemerintah dan juga masyarakat sekitar untuk mengelola sebuah lokasi tertentu hingga akhirnya menjadi sebuah tempat wisata adalah hal yang tidak bisa dipungkiri. Kontribusi lain yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya adalah para pengunjung yang kemudian membagikan pengalaman-pengalaman mereka kepada orang-orang lain; hingga akhirnya kemudian tempat wisata tersebut menjadi suatu hal yang populer dan dikenal masyarakat luas. Salah seorang pengunjung yang banyak menceritakan perjalanannya ke tempat-tempat wisata di Indonesia adalah Trinity, dengan bukunya The Naked Traveler, Across the Indonesian Archipelago. Dengan mengangkat adegan-adegan unik dari buku Trinity, Ria mengilustrasikan adegan-adegan tersebut dengan pendekatan Naïve yang kemudian dikomposisikan bersama-sama membentuk ‘pulau-pulau’ perjalanan Trinity. Hasil akhir dari karya Ria adalah sebuah instalasi tiga dimensi dari ilustrasinya. Dengan menggunakan teknik layering, kedalaman yang dihasilkan membuat sebuah relief dari ilustrasi-ilustrasi Ria.

51

Telah & Telaah


Ria Julian

52


53

Telah & Telaah


Ria Julian

54


Perancangan Visual Kampanye Studi Kasus: Diet Kantong Plastik Rika Atmawiguna Dra. Roostantinah, M.T. & Irwan Harnoko, S.Sn, M.Ds.

R

endahnya kesadaran masyarakat Indonesia akan bahaya limbah kantong plastik dapat dilihat dari jumlah limbah kantong plastik yang terus meningkat setiap tahunnya. Indonesia sendiri menduduki peringkat kedua dari penghasil limbah kantong plastik di dunia. Beberapa lembaga atau organisasi yang ada sudah mulai menggalakan kampanye atau penyuluhan untuk mengurangi pemakaian kantong plastik, dan salah satu kampanye yang ada di Indonesia adalah kampanye Diet Kantong Plastik. Diet Kantong Plastik sendiri telah melakukan beragam kegiatan atau program kampanye, seperti Wisata Plastik, Rampok Plastik, Edukasi Diet Kantong Plastik dan Pelatihan Diet Kantong Plastik. Banyaknya program yang dimiliki oleh Diet Kantong Plastik ini juga mencerminkan banyaknya media komunikasi visual yang digunakan oleh Diet Kantong Plastik. Perancangan yang dilakukan oleh Rika dalam proyek akhirnya menjangkau merancang identitas visual dari kampanye Diet Kantong Plastik. Dengan menggunakan kantong plastik sebagai elemen visual yang digunakan dalam desain-desain kampanye (sebagai tulisan judul, sebagai ilustrasi, dan sebagai latar belakang desain); audience dapat mengenali visual kampanye dan mengasosiasikannya dengan pembahasan dan gerakan kampanye tersebut. Rancangan Rika menawarkan solusi komunikasi visual yang memiliki visual dan pesan yang terintegrasi dengan baik, hingga mampu menghasilkan komunikasi visual yang efektif bagi audiencenya.

55

Telah & Telaah


Rika Atmawiguna

56


Perancangan Sistem Tanda Untuk Pengguna Transportasi Umum Studi Kasus: Transjakarta Triska Ferra Deviana Halim, S.Sn., M.A. & Siswanto Sidharta, BSc., MBA.

S

ejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2004, Transjakarta menjadi salah satu solusi yang digagas untuk menanggulangi masalah kemacetan yang ada di Jakarta. Harapannya dengan menawarkan sebuah sistem transportasi yang murah, cepat dan nyaman, banyak masyarakat akan menggunakan transportasi tersebut dan mengurangi penggunaan transportasi pribadi yang ada di Jakarta. Bukan hanya mengurangi kemacetan, Transjakarta telah menjadi bagian hidup dari masyarakat urban Jakarta. Transjakarta tidak hanya menjadi suatu komponen esensial bagi banyak orang yang ada di Jakarta, namun juga menjadi fasilitas bagi para pengunjung Jakarta. Dengan adanya sistem tanda yang baik, tentunya menggunakan Transjakarta dapat lebih mudah dan efektif. Dengan observasi dan pengumpulan data lainnya yang dilakukan oleh Triska, dapat dilihat bahwa isu sistem tanda yang dimiliki Transjakarta memang merupakan sebuah isu yang dirasakan bagi para pengunjung Transjakarta. Peluang inilah yang kemudian dilihat dan digunakan sebagai proyek akhir Triska. Dengan perancangan yang dilakukan Triska, ia tidak hanya merancang sebuah signage system namun merancang sebuah solusi untuk masyarakat urban di Jakarta.

57

Telah & Telaah


Triska

58


59

Telah & Telaah


Triska

60


Perancangan Film Dokumenter Pendek “Vanes & Tjin Zhu� Vanesza & Calvionita Stevani J. Baptista Anton, S.Sn., M.I.Kom. & Salima Hakim, S.Sn., M.Hum.

A

palah arti dari sebuah nama? Bagi para keturunan Tionghoa di Indonesia pada tahun 1967, nama menjadi sebuah identitas yang dianjurkan untuk dirubah karena berbagai macam situasi negara yang ada pada saat itu. Mengganti nama, tidak semudah mengganti baju yang dikenakan; mengganti nama ibarat pula mengganti sesuatu yang fundamental dalam diri seseorang, karena nama adalah salah satu hal pertama yang kita terima ketika kita dilahirkan. Nama bagi keturunan Tionghoa bukanlah identitas personal semata, namun juga menjadi sebuah identitas keluarga besar dimana ia dilahirkan dan tumbuh; ‘menghapus’ nama seolaholah memotong tali sejarah keluarga yang selama ini terus dirajut dari satu generasi ke generasi lainnya. Vanesza dan Calvin membuat sebuah film dokumenter yang menceritakan perjalanan mereka untuk mencari nama Tionghoa dari Vanesza. Ketika adik dan kakak laki-laki Vanesza diberikan nama Tionghoa, mengapa ia tidak diberikan nama Tionghoa? Seberapa pentingkah nama Tionghoa bagi keluarga Vanesza? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang dijawab melalui film dokumenter tersebut. Film ini tidak hanya menunjukkan perjalanan pencarian identitas diri seseorang, namun juga menunjukkan perjalanan spiritual seseorang dalam mengembalikan posisinya dalam sejarah keluarga besarnya. Melalui dokumenter ini, penonton diajak untuk melihat kembali segala nilai-nilai yang diturunkan dalam sebuah nama, dan bagaimana identitas setiap orang tercermin melalui nama yang diberikan oleh keluarganya.

61

Telah & Telaah


Vanesza & Calvionita Stevani

62


63

Telah & Telaah


Vanesza & Calvionita Stevani

64


Perancangan Film Pendek Drama Politik “Dibalik Pledoi� Vania Angling Dr. Lala Palupi Santyaputri, S.Sn., M.Si. & J. Baptista Anton, S.Sn., M.I.Kom.

M

emilih atau mengambil keputusan bukanlah hal yang mudah untuk beberapa orang, apalagi ketika keputusan tersebut berdampak kepada orang-orang lain. Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan bagi seseorang untuk mengambil keputusan, baik secara faktor eksternal maupun secara internal. Namun ketika keputusan yang diambil adalah keputusan yang didasari oleh alasan-alasan yang tidak tepat, tentu keputusan tersebut menjadi sesuatu yang kehilangan nilainya. Apalagi ketika kita perlu mengambil keputusan atau sikap yang tidak kita inginkan, namun keadaan atau faktor eksternal mendesak kita untuk melakukan hal yang tidak kita ingin lakukan. Pergumulan inilah yang ditelusuri oleh Vania Angling dalam film yang ia sutradarai, Dibalik Pledoi. Film ini mengeksplor konflik internal dan eksternal yang dihadapi oleh sang tokoh dalam filmnya, dimana ia perlu mengambil keputusan yang tidak mudah mengingat konteks hidupnya. Penonton diajak untuk memposisikan diri untuk turut mengambil keputusan dan sikap; hal ini juga dilakukan untuk menyadarkan penonton untuk menyadari pula dalam kehidupannya bahwa keputusan apapun pasti akan memiliki konsekuensi. Tidak ada keputusan yang benar, mungkin yang ada hanyalah keputusankeputusan yang tepat; dimana kita sadar dan siap menerima konsekuensi dari keputusan-keputusan tersebut.

65

Telah & Telaah


Vania Angling

66


67

Telah & Telaah


Vania Angling

68


Perancangan Film Animasi Tiga Dimensi “Pohon Impian� Victoria Johanna & Nadya Ester Saragih Nita Virena Nathania, B.Des (Hons), MBA. & Roby Susanto, S.T.

T

idak berlebihan rasanya jika mengatakan bahwa setiap orang memiliki, atau pernah memiliki impian. Impian hadir menjadi sebuah motivasi dan juga wujud konkret dari arahan hidup seseorang. Memiliki impian menjadi sebuah hal yang positif karena memampukan seseorang untuk dapat melihat jauh kedepan dan bergerak menuju arahan tersebut; namun sayang tidak jarang seseorang ‘melepaskan’ impiannya. Hal ini tentu menjadi suatu hal yang sangat disayangkan, dan tidak jarang ditemukan motivasi dan pesan-pesan yang menyuarakan pentingnya memiliki impian dan mempertahankan impian itu agar tetap hidup. Perancangan film animasi 3D dari Victoria dan Nadya berbicara banyak mengenai pentingnya untuk tetap memiliki impian apapun kendala yang mungkin dihadapi. Perancangan yang diadaptasi dari cerita pendek karya Sayuri Yosiana ini mengembangkan cerita dan karakter agar lebih sesuai pada medium yang dirancang. Perancangan ini mencoba mengingatkan kembali kepada penonton untuk tidak melupakan impian yang mereka miliki dengan penyajian cerita yang imajinatif serta komunikatif.

69

Telah & Telaah


Victoria Johanna & Nadya Ester Saragih

70


71

Telah & Telaah


Victoria Johanna & Nadya Ester Saragih

72


Perancangan Komunikasi Visual Kampanye Pola Makan Sehat Terhadap Konsumsi Junk Food Remaja Indonesia Studi Kasus: Kampanye Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Vilia Diah Ernest Irwandi, S.Sn., M.Ds. & Albert Tejasukmana, S.Sn.

D

ewasa ini perkembangan-perkembangan yang ada mendorong manusia, khususnya remaja, untuk melakukan segala sesuatu dengan cepat atau bahkan instan. Hal ini tercermin pula dari pola makan dan makanan yang dikonsumsi oleh banyak remaja Indonesia. Ketika hal ini dibiarkan, dampaknya dapat menghambat pertumbuhan dan juga perkembangan remaja. Isu ini direspon oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dalam bentuk kampanye anti junk food yang digalakan untuk remaja Indonesia. Kampanye yang bertujuan menginformasikan dampak negatif dari junk food ini dibantu dengan beberapa media-media komunikasi visual, seperti flyer, leaflet, dan juga banner. Untuk proyek akhirnya, Vilia mencoba membuat alternatif desain dari media-media komunikasi yang dimiliki oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Tidak hanya merancang kembali mediamedia yang dimiliki, Vilia juga merancang media-media informatif dan edukatif lainnya yang

73

Telah & Telaah


Vilia Diah

74


Epilog Pengerjaan buku ini dilakukan dalam waktu kurang lebih setengah tahun, mulai dari mengumpulkan kembali karyakarya, menuliskan pengantar untuk setiap karya, proses desain buku sampai pengurusan ISBN. Proses yang tidak sebentar ini merupakan sebuah peningkatan jika harus dibandingkan oleh buku sebelumnya, ‘Rangkaian Fajar’. Memang buku ‘Telah & Telaah’ memiliki jumlah karya yang lebih sedikit dibandingkan ‘Rangkaian Fajar’, namun saya pribadi merasa puas dengan apa yang telah dihasilkan dan dicapai kali ini. ‘Telah & Telaah’ menghadirkan kualitas penulisan yang lebih baik dan desain yang lebih baik daripada ‘Rangkaian Fajar’; proses dan tahapan pengerjaannya pun jauh lebih efisien dan juga efektif, terlihat dari penurunan waktu pengerjaan buku yang lebih cepat dua kali lipat. Ketika buku ‘Telah & Telaah’ ini masih dalam tahap pengerjaan, banyak sekali pihak yang menanyakan kedatangan buku lanjutan ‘Rangkaian Fajar’ ini. Hal ini mendorong saya untuk mempertanyakan kembali banyak hal dalam pembuatan buku ini. Apakah buku ini akan jadi lebih baik dari sebelumnya? Apakah buku ini akan direspon dengan lebih baik? Namun pertanyaanpertanyaan seperti itu tampaknya merupakan pertanyaan yang salah, yang mungkin tidak tepat dan meleset. Buku ‘Rangkaian Fajar’ adalah buku yang baik, dan buku ‘Telah & Telaah’ juga merupakan buku yang baik. Tidak ada gunanya membanding-bandingkan. Baik dari buku yang dihasilkan, maupun karya-karya yang ditampilkan. Setiap karya yang ditampilkan dalam dua buku tersebut merupakan karyakarya terpilih. Dipilih oleh tim, dan juga dipilih oleh perancangnya. Tidak banyak anak-anak yang ‘gagal’ untuk menampilkan karyanya dalam buku ‘Telah & Telaah’ ini. Ada yang menolak, ada yang sudah kehilangan data-data karya tugas akhirnya, ada juga yang ‘lupa’. Hal-hal ini adalah pilihan yang diambil, baik disengaja maupun tidak, baik sadar maupun tidak. Maka dari itu, setiap karya yang ditampilkan dalam buku ini dapat dilihat sebagai karya-karya terpilih itu tadi.

75

Telah & Telaah


Tentu keinginan untuk menampilkan semua karya mahasiswa adalah keinginan yang terus ada; namun ketakutan bahwa karyakarya tersebut adalah karya-karya yang tidak baik juga pernah menghantui dan membuat saya ragu. Pada akhirnya, apa yang telah dihasilkan adalah karya-karya yang baik. Saya percaya setiap mahasiswa, dosen pembimbing, dosen penguji telah memberikan karya-karya terbaik yang mereka dapat hasilkan. Buku selanjutnya akan menampilkan semua karya baik itu. Atau setidaknya kami akan mencoba lebih baik lagi dari sebelumnya. Untuk sekarang, marilah menunggu dengan baik untuk segala hal yang baik di depan.

Epilog

76


Daftar Peserta Pameran Pameran Gema Ganjil 2017/2018

Adrian Nicklaus

Jessica Ivana

Agnezia Margareta

Jessica Rumantir

Aldia Novira

Josefa Florien

Allina Zefanya A.

Karla Taniwangsa

Angela Stephanie W.

Lidya Novalista T.

Aninda Juni

Lucilia Oentoro

Calvionita Stevani

Maria Ivone

Cindy Angela

Mega Wulandari

Cynthia Novita

Michael Tjoe

Danesa Himawan

Monica Karina

Deandra Devina

Nathania Haldis

Desiree Natasha

Nelly Hermawati

Evelin Marbellina

Ria Julian

Fawnia Putri

Rika Atmawiguna

Fina Marsela

Steviani

Fitriana Valencia

Syamira Sungkar

Gabriela Natasha

Tabitha Perachya

Glenda Wiraputri

Vania Angling Cininta

Gondho Onaka

Vanesza

Harris Nathaniel H.

Victoria Johanna

Helen Wangsa

Vilia Diah Kristianto

Hyewon Cho

Yovita Anggriana

Immanuel Arnold

Yunani

Jennifer Djaja

Yurianson Cardova

Jessenia Sherrina

77

Telah & Telaah


Pameran Tel[a]ah Genap 2017/2018

Averini Carissa Cut Adina Zhara Faustina Nathania Ji hyun Sim Nadya Ester Saragih Patriarkh R Priscilla Joan Priska Nathasia Triska Venisa Lee Yogie Simanjuntak

Nama Mahasiswa

78


Daftar Dosen Pembimbing

79

Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds.

Albert Tejasukmana, S.Sn.

Chandra Djoko Zuki, S.Sn., M.Ds.

Andrea, S.Sn., M.T.

Donny Ibrahim, S.Sn., M.I.Kom.

Debra Sulle, BFA

Ernest Irwandi, S.Sn., M.Ds.

Frans Santoso, S.Sn., M.Ds.

Eston Kamelang Mauleti, S.Sn., M.Ds.

Irwan Harnoko, S.Sn., M.Ds.

Ferdinand Indrajaya, S.Sn., M.Hum.

Muhammad Galih W.S., M.Arts

Ferra Deviana Halim, S.Sn., M.A.

Noor Wirama, S.Sn., M.Ds.

Jessica Laurencia, S.Sn., M.Ds.

Dra. Rerry Isfandriani

J. Baptista Anton, S.Sn., M.I.Kom.

Roby Susanto, S.T.

Dr. Lala Palupi Santyaputri, S.Sn., M.Si.

Salima Hakim, S.Sn., M.Hum.

Nita Virena Nathania, B.Des (Hons), MBA.

Siswanto Sidharta, BSc., MBA.

Dra. Roostantinah, M.T.

Drs. Winoto Usman

Telah & Telaah


Credits Pameran Gema Ganjil 2017/2018

Vanesza Andre Tjugito Daniel Wiraharja Immanuel Arnold Gondho Onaka Kevin Jonathan Yurianson Cardova

Pameran Tel[a]ah Genap 2017/2018

Angeline F. S Alicia Annabel Ignatio Audric Kevin Rizki Satria Nugraha Sharon Claribel Shem Lemuel Wilson Arya

80






Ucapan Terima Kasih Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada segenap mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan yang terlibat dalam kegiatan Tugas Akhir, baik yang karyanya dapat ditampilkan dalam buku ini maupun yang tidak. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada segenap dosen DKV UPH, baik yang terlibat membimbing dalam Tugas Akhir maupun yang tidak. Tak lupa penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang berkontribusi dalam pembuatan buku ini: Penerbit Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan, para editor dan para desainer.

85



Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.