Edisi No. 71 ď Ž Tahun 7 ď Ž Februari 2014
1
Harga Rp 10.000,- (Luar Jawa ditambah ongkos kirim)
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
S A AT N YA K O P E R A S I D A N U K M B I C A R A PELUANG USAHA
...6
Kebutuhan akan sumber protein hewani khususnya ikan di Indonesia saat ini belum tercukupi 100%, sehingga masih terbuka lahan yang luas untuk melakukan budidaya ikan, seperti BUDIDAYA IKAN BANDENG.
NASIONAL
...18
KEDIP MATA
Guna mengembangkan perekonomian dan mempermudah akses permodalan bagi UMKM di daerah seluruh Indonesia, pada awal 2014, LPDB-KUMKM menandatangani Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pinjaman.
Tren Resto One Stop Service
...34
CINTA LAURA, dara cantik kelahiran 17 Agustus 1993 ini melalang buana lewat film dan sinetron. Di samping kesibukannya kuliah di Universitas Columbia Cinta masih meyempatkan waktu menjadi wirausaha.
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
2
3
Redaksi
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
PEMBACA TERCINTA, sebulan sudah kita lalui 2014, yakni tahun yang kita impikan bersama akan membawa kesuksesan. Bancana yang mewarnai bangsa tercinta, semoga menjadi pemacu para anak bangsa lebih kreatif lagi membangun negeri ini lebih maju dari sekarang. Bicara kondisi perekonomian nasional nampaknya memang belum beranjak jauh dari tahun-tahun kemarin. Misal harga sembako masih tetap tinggi, apalagi pasca banjir semua harga pasti naik. Demikian cabe pun harganya makin “pedas”. Sama pedasnya suhu politik yang kian memanas menjelang pemilu April nanti. Moga-moga kita berharap tak ada kisruh politik yang bermuara dari bermacam kasus. Selanjutnya kita pun seirama tak sudi para koruptor terus menggerogoti keuangan negara, juga tak memaklumi terhadap kebohongan publik oleh pemerintah dan pejabat publik. Jika tak ada perubahan, jangan harap ekses negatif terhadap perekonomian nasional berhanti. Sebaliknya kita tetap menghendaki sektor ril bergerak dan menggeliat sehingga mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Begitu pula kalangan pelaku koperasi dan UMKM tak mengendurkan semangat mencari peluang usaha demi memenangkan persaingan di era pasar bebas. Hendaknya pemerintah tetap terus menaruh pehatian besar kepada sektor yang menjadi tumpuan masyarakat banyak ini. Bila kendala yang mereka hadapi soal permodalan, kelembagaan dan SDM, berikanlah solusinya. Dengan begitu usaha yang mereka tekuni akan terus berjalan dan berkembang. Khusus untuk pemodalan, semoga pemerintah benar-
Surat Pembaca
benar memberikan jaminan lebih kuat lagi, agar tidak ada lagi kesulitan pelaku usaha UMKM memperoleh kucuran kredit. Meski kini telah ada program KUR dan Kementerian Koperasi dan UKM memiliki Lembaga Pengelol dana Bergulir (LPDB), yang sesuai mandat memberikan permodalan pelaku usaha melalui koperasi, rasanya belum cukup. Masih diperlukan kebijakan baru demi semakin mudahnya para pelaku UMKM yang berjumlah sekitar 52 juta lebih ini mudah mengakses permodalan. Pembaca tercinta, 15 januari lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menghadiri peringatan program Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) di Istora Jakarta. Presiden juga tetap akan terus melaksanakan program tersebut mampu mengentaskan negeri ini dari kemiskinan. Diakuinya dengan semakin banyak tercipta pelaku usaha maka penyerapan tenaga kerja terjadi, demikian pengangguran terkikis. Nah, program itu sesuai laporan Menteri Koperasi dan UKM berdampak positif. Waktu program GKN di luncurkan jumlah wirausaha di Indonesia masih sangat minim. Padahal sebagai negara berpenduduk sekitar 240 juta minimalnya ada 4 juta wirausahawan atau 2 persen. Waktu itu baru memiliki 0,24% wirausaha dari total populasi penduduk Indonesia. Kini telah mencapai 1,59%, jadi menurut Menkop dan UKM, Syarief Hasan, hingga 2014 bisa terlampaui. Benar tidaknya, silahkan simak di Rubrik Warta Khusus. Sedang rubrik Laporan Utama tentang Trend Restoran One Top Service, penasaran silahkan. Juga rubrik-rubrik lainnya hadir seperti biasa.
Redaksi menunggu kritik, saran. artikel dan opini pembaca budiman. Untuk surat pembaca mohon dilampiri identitas yang lengkap (KTP). Seluruh surat-menyurat mohon di kirim ke alamat redaksi: Jl. Boulevard Raya Blok WE-2 No 8B, Kelapa Gading, Jakarta Utara. E-mail: info.kukm@gmail.com
Tolong Cek Jalanan Rusak Di Jakarta SUDAH hampir seminggu ini jalanan di Jakarta selalu penuh dengan air hujan, beberapa wilayah yang dulunya selalu jadi langanan banjir besar seperti Jl Perintis Kemerdekaan (Pulo Mas) kini sudah tidak separah dahulu, pasca relokasi warga waduk Ria Rio, Jakarta Timur. Meskipun kadang terlihat ada beberapa genangan kecil itu masih dalam taraf wajar. Namun sekarang kendalanya adalah adanya lubang yang cukup besar di tengah Jl Perintis Kemerdekaan arah ke Pulo Gadung (daerah Kebun Nangka). Lubang berdiameter lebih dari satu meter ini sangat menganggu. Terlebih lagi jika lubang tersebut terisi air hujan, maka tidak akan mengira bahwa ada lubang yang cukup besar dan dalam, sehingga sangat berpotensi menyebabkan kecelakaan. Bahkan untuk kendaraan besar seperti truk harus mengurangi laju kendaraannya, tolong
pihak yang terkait untuk segera bertindak sebelum jatuh korban nyawa. Masyarakat sekitar juga telah memberikan petunjuk jalan “ada lubang....harap hatihati...!!!”. Mungkin bukan hanya di Jl Perintis Kemerdekaan saja yang mengalami hal tersebut, di kawasan elit bisnis sekelas Kelapa Gading juga masih banyak lubang-lubang di tengah jalanan yang setiap hari semakin bertambah jumlah dan juga kedalamannya. Lewat surat pembaca ini saya memberitahukan kepada para pembaca Tabloid Info KUKM untuk berhati-hati melintas di daerah-daerah yang saya sebutkan, dan mohon kirannya pihak yang terkait segera menanganinya. Terima kasih, Tabloid Info KUKM Ny Achirul Hidayat Cempaka Baru Timur V Jakarta Pusat
D A F TA R I S I
8 Trend masyarakat modern adalah memanfaatkan waktu seefisien dan semaksimal mungkin. Dari pangkal inilah terlahir konsep baru bernama one stop service di bidang apapun, khususnya perihal pelayanan.
3
Redaksi
4
Teropong
5
Inspirasi
6-7
Peluang Usaha
8 - 11
Laporan Utama
12
Kisah Sukses
13
Tips
14 - 15
Peluang Usaha
17 - 19
Nasional
20
Kuliner
21
Tamu Kita
22
Wisata
23
Sentra
24 - 27
Warta Khusus
28 - 29
Daerah
30 - 32
Dinamika
33
Mancanegara
34
Kedip Mata
Penerbit: PT. Nasari Indonesia Akta Pendirian: No. 114 Tanggal 27 Juni 2012 Berdasarkan UU Pokok Pers No. 40 Tahun 1999. Website: www.infokukm.com Penasehat: Sahala Panggabean, MBA; Ir. Syahbenol Hasibuan, MBA; Dr. Firman Sukono, MM, M.Si; Chandra Vokav, MBA. Pemimpin Umum: Frans Meroga, SIP. Wakil Pemimpin Umum: Tjatur Taufan Pemimpin Operasional: T. Iskandar Pemimpin Redaksi: Slamet A Wijaya. Redaktur: Agus Yuliawan; Biro Daerah: A. Rahman (Biro Bekasi); Arif Giyarto, Taufiq Z (Biro DIY); Dhina R (Malang); A Umar (Cirebon); Reporter: Danar W. Sekretaris Redaksi: D Wulandari. Design: Ali Ibnu Anwar Fotografer: Hendra; Musalam Firman. Sirkulasi : Basuki Marketing: Mario M. Keuangan: Maria Fransiska. Alamat Redaksi: Jl. Boulevard Raya Blok WE-2 No 8B, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Telp: 021-45840633 Fax: 45857095 E-mail: info.kukm@gmail.com
Teropong
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
4
Ekonomi Pasca Banjir
B
anjir yang bulan lalu melanda, sempat melumpuhkan hampir 40% wilayah Jakarta. Bencana banjir menimbulkan dampak ekonominya yang cukup luas. Dampaknya sampai terasa di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Karena, bukan saja Jakarta yang terkena banjir. Di sepanjang jalur pantura mengalami hal yang sama. Sehingga pengiriman barang dari Jawa Tengah dan Jawa Barat terhambat. Industri tekstil di Pekalongan, misalnya yang memasarkan hasil produksinya di Jakarta. Sopir-sopir truck segan pergi ke Jakarta karena takut kendaraannya akan macet. Atau pengiriman barang via pantura harus mengantri berhari-hari, karena jalur pantura lumpuh total. Bahkan, sempat di alihkan ke jalur selatan. Akibat bencana yang terjadi hampir setiap tahun ini, membawa pengaruh terhadap perekonomian denga naiknya harga barang, yang juga mempengaruhi tingkat inflasi. Selain itu tidak sedikit pula kerugian yang
Hampir sepanjang Januari air hujan membasahi sebagian besar daerah di Indonesia. Akibatnya, banjir terjadi di mana-mana. Tak dapat dipungkiri, banjir juga berdampak signifikan terhadap ekonomi, baik itu industri kecil dan raksasa.
dialami oleh masyarakat Jakarta karena rumah mereka terendam banjir. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) M Jusuf Kalla memperkirakan kerugian akibat banjir di Jakarta dan sekitarnya bisa menembus angka Rp10 triliun, karena dampak banjir tersebut dinilai sangat masif. “Dulu lima tahun lalu berdasarkan perhitungan Bappenas, kerugian akibat banjir di Jakarta bisa mencapai Rp1 triliun, setelah lima tahun mungkin kerugiannya bisa sampai Rp10 triliun,” katanya. Menurut Kalla, tidak hanya terkait korban yang meninggal, rumah yang rusak dan kerugian materi lainnya, tapi juga kegiatan ekonomi terganggu, sehingga dampaknya cukup besar. Namun, menurut mantan wakil presiden itu, bencana banjir di Jakarta dan sejumlah kota lainnya di Indonesia belum bisa dikatakan bencana nasional bila mengikuti ketentuan pemerintah. “Bencana nasional itu kalau dampaknya sangat masif seperti banyak korban meninggal dan kemudian pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten tidak sanggup menanganinya, sehingga pemerintah pusat mengambil alih, seperti tsunami Aceh yang menyebabkan 200 ribu orang meninggal, ratusan ribu rumah harus diganti, dan (perekonomian) lumpuh,” katanya. Untuk membantu pemulihan sebagai dampak tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam, kata dia, membutuhkan dana hingga Rp 45 triliun. Demikian
pula dengan bencana gunung berapi di Yogyakarta yang menewaskan sekitar 5.000 orang dan ratusan rumah rusak membutuhkan dana pemulihan hingga Rp 5 triliun. Dengan demikian, ketika bupati dan gubernur masih bisa mengatasinya sehingga secara (aturan) pemerintah belum dikatakan bencana secara nasional. Terkait dengan langkah strategis penanggulangan bencana, JK mengingatkan harus dilakukan secara bersama-sama, mulai pemerintah terbawah di tingkat desa, kecamatan, sampai pemerintah pusat, tidak hanya dilakukan saja oleh seorang presiden.
Stok Beras Terbatas Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) hingga 22 Januari 2014, stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur sebesar 29.996 ton atau cukup untuk kebutuhan beras DKI Jakarta kurang lebih 10 hari ke depan. Bila dibandingkan bulan Desember 2013, stok beras mencapai 37.708 ton maka penurunannya mencapai 15,32%. Menurut Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, kedatangan beras
memang agak berkurang masuk ke Pasar Induk Cipinang, karena distribusi yang terhambat. Bukan karena ada gangguan produksi padi akibat musim hujan dan banjir yang melanda sentra produksi di Pulau Jawa seperti Karawang dan Cirebon. Menurut Bayu, pemerintah khususnya Kementerian Pertanian sudah menyiapkan langkah antisipasi agar pola tanam tetap dilakukan. Cara ini dilakukan agar musim panen tidak terlalu mundur lama sehingga tidak timbul kelangkaan beras. “Kementan akan menyiapkan kebijakan untuk memastikan diganti benih yang terkena banjir dan ditanam ulang,” imbuhnya. Meskipun ancaman demi ancaman mengintip, namun upaya pemerintah, khususnya daerah, sangatlah dibutuhkan. Bila beberapa tahun lalu, banjir kanal timur, yang proyeknya berjumlah triliunan rupiah diharapkan mampu menanggulangi bencana banjir belum mampu juga menuntaskan banjir, mungkinkan sejumlah proyek untuk menghalau dampak buruk, seperti pengerukan waduk di Pluit dan Jakarta Timur, pembuatan ratusan situ di selatan Jakarta untuk menampung luapan air dari daerah Bogor dan Puncak? [ALFA]
5
Inspirasi
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
Drs. Tahan Manahan Panggabean, MM Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Sumut dan Calon Anggota DPRD Sumut Dapil Sumut 2
UKM Sebagai Ujung Tombak Pembangunan Bagaimana masa depan unit kegiatan menengah (UKM) sebagai agenda ekonomi kerakayatan yang sesungguhnya di negara kita ini? Sudahkan kebijakan ekonomi pemerintah menyentuh masalah UKM sebagai wujud dari implementasi ekonomi Pancasila yang sesungguhnya?
T
erlepas dari berbagai kekurangan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah melakukan blue print terhadap pemberdayaan UKM sebagai jalan menuju pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil. Tinggal lagi bagaimana level pemerintahan yang kecil mampu menerjemahkanvisi dan misi pembangunan UKM di era pemerintahan SBY. Pembangunan sebuah bangsa dimananpun di dunia ini memerlukan strategi. Tanpa strategi pembangunan tidak akan tepat sasaran atau menyentuh esesni pembangunan itu, yaitu kesejahteraan masyarakat baik secara lahir dan bathin. Berbicara masalah kesejahteraan berarti berbicara masalah bagaimana mendesain ekonomi secara makro dan kelembagaan. Mengingat kebijakan ekonomi secara formal datang dari negara. Negaralah yang punya otoritas dalam melakukan kebijakan ekonomi sebagai upaya mensejahterakan masyarakatnya. Pada era Orde Baru kita mengenal kebijakan ekonomi yang disebut dengan penekanan pertumbuhan yang tinggi. Kebijakan ekonomi dengan penekanan pertumbuhan yang tinggi ini hanya berpihak kepada konglomerat. Trckle efect down sudah jelas gagal karena hanya menyentuh level ekonomi atas. Pada saat bangsa kita, khususnya negara-negara Asia Tenggara mengalami krisis ekonomi yang sangat parah 1997 ternyata perusahaan yang besar banyak yang gulung tikar. Ternyata sektor UKM yang tahan menghadapi krisis. Coba kita lihat ulasan dari Almasdi Syahza dari Pusat Koperasi dan Pemberdayaan Masyarakat UKM Universitas Riau yang mengatakan keuntungan dengan diberlakukannya otonomi daerah bagi pelaku-pelaku bisnis di daerah (Bambang Yudoyono, 2001), antara lain: Pertama, bekerja dengan biaya lebih murah dan mudah karena tidak lagi berurusan dengan birokrasi di pusat; Kedua, tataniaga nasional pasti tidak ada lagi, dengan syarat pemerintah daerah tidak membuat aturan-aturan tataniaga lokal yang menimbulkan sekat-sekat baru; Ketiga, mengurangi persaingan dengan perusahaan dengan lobi pusat, paling tidak setara dengan kinerja pengusaha dari luar daerah, agar compettion capability antara pengusaha daerah dan pengusaha dari luar daerah sama;
Keempat, mencegah adanya proyek yang datang sekaligus dengan kontraktor; dan kelima, kebijakan ekonomi yang sesuai dengan kelebihan daerah masing-masing dapat diambil oleh pemerintah daerah dan pengusahapengusaha setempat untuk pertumbuhan yang lebih baik. Strategi yang harus ditempuh adalah bagaimana pelaku bisnis daerah dapat bersaing atau unggul terhadap pesaing-pesaing mereka. Untuk itu pengusaha terutama pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) harus siap untuk menghadang masa depan usahanya dengan berbagai strategi, antara lain: 1) meningkatkan kualitas dan mutu produk daerah menjadi lebih unggul dari pada produk serupa dari luar daerah; 2) menembus pasar baru atau meningkatkan pangsa pasar atau paling tidak mempertahankannya (strategi jangka pendek); 3) menciptakan kegiatan baru yang produkstif dengan daya saing tinggi; dan 4) mengembangkan usaha tanpa merugikan efisiensi usaha (Almasdi Syahza: http://almasdi. unri.ac.id.). Lebih 60% dari total angkatan kerja di Indonesia tercatat sebagai pekerja informal. Sedangkan dari sisi sumbangannya terhadap PDB menyatakan bahwa sektor informal mampu menyumbang sekitar 30-40%. Keberadaan sektor informal sebagai salah satu faktor yang menjelaskan rendahnya angka pengangguran, di masa krisis 1997-1998 yang hanya mencapai 5,5% atau 5,1 juta penganggur. Angka ini jauh di bawah perkiraan Depnaker, Bappenas, dan TaskForce ILO-Jakarta, yang berkisar 12% atau 11 juta penganggur. Data tersebut menunjukkan pentingnya peran sektor informal dalam perekonomian Indonesia. Namun, mengapa perhatian pemerintah terhadap pengembangan sektor informal khususnya PKL, masih sangat minim bahkan cenderung memarginalkan? Kemudian sektor UKM menyumbang PDB di negara kita sebagaimana yang dikatakan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah 55,2 juta UKM saat ini mewakili lebih dari 90 persen bisnis di Indonesia dan memberikan Konstribusi sebesar 57 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Ini adlah angka yang sangat fantastis. Dari dua usaha di atas sektor informal dan sektor UKM adalah hal yang saatnya diperhatikan oleh pemerintah kita saat ini. Tidak ada alasan lagi tidak memperhatikan sektor UKM yang merupakan sektor yang harus dijadikan sektpr unggulan. Untuk itu pembinaan manajemen dan akses
permodalan harus dibuka buat UKM. Pemerintah dalam hal ini harus benar-benar melihat UKM ini sebagai fundasi ekonomi secara nasional. Berangkat dari pentingnya pemberdayaan UKM ini, Fraksi Partai Demokrat DPRD Sumatera Utara misalnya telah berusaha bagaimana supaya anggaran pemberdayaan UKM benarbenar dibuat mengingat ini akan bermultiplier effect dimana lapangan kerja dan kreativitas masyarakat akan dipacu. Di APBD Sumut 2014 dana pemberdayaan UKM Rp1,3 miliar lebih. Dari sisi postur anggaran ini masih kurang, tetapi upaya yang dilakukan Fraksi Demokrat sudah maksimal. Kedepannya lembaga legislatif harus dijadikan mitra kerja UKM bagaimana supaya bisa memperjuangkan anggaran pemberdayaan UKM. Kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah harus berpihak kepada masyarakat, dalam hal ini UKM. Sektor UKM yang bisa diakses langsung oleh masyarakat harus jadi unggulan dan skala perioritas karena manajemen dan teknologi yang digunakan sangat sederhana dan bisa menjangkau semia pihak. Tugas khusus pemerintah saat ini adalah bagaimana pemerintah daerah khususnya mampu memetakan masalah yang dihadapi oleh UKM. Permasalahan yang sering dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah adalah dalam hal : bidang permodalan, bidang pemasaran, bidang bahan baku, bidang tenaga kerja, dan bidang manajemen. Apa solusi mengenai masalah ini sehingga UKM bisa kuat dan kokoh dan menajdi penyokong utama ekonomi nasional harus jadi bahan evaluasi dan pemikiran bagi pemerintah kabuten dan kota serta Provinsi. Jadi, UKM adalah soko guru perekonomi yang sesungguhnya. Ekonomi Pancasila yang bernafaskan nilai keadilan ekonomi hanya bisa terwujud jika UKM ini benar-benar diberdayakan oleh pemerintah. Blue print ekonomi kita dalam hal ini UKM sudah dilakukan mulai dari Menteri Koperasi dan UKM. Bagaimana level bawah mampu mennerjemahkan pemberdayaan UKM ini sebagai upaya mensejahterakan masyarakat, khususnya menengah ke bawah. Untuk itu perlu sebuahparadigma baru dalam memberdayakan UKM bahwa UKM itu merupakan ujung tombak pembangunan dimana UKM mampu menghadirkan kesejahteraan secara adil dan merata bagi semua lapisan masyarakat.
Peluang Usaha
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
6
Analisa Budidaya ikan Bandeng Untuk 10 ha No 1
foto-foto : hendra/infokukm
2
Uraian Sewa Lahan Untuk 3 Thn luas 10ha 3th x Rp. 30.000.000
Rp 90.000.000
Pembelian Pompa Air 2 @Rp. 2.000.000
Rp 4.000.000
Modal Usaha Sekali Panen Bibit ukuran 5 jari @ Rp. 400 Kolam 1 Ha = 2.500 ekor Untuk 10 Ha 10 ha x 2.500 ekor x Rp. 400
Rp 1 0.000.000
Vitamin, Pupuk, Obat
Rp
Rp 3.000.000
Biaya Gaji Karyawan (bujang empang) Rp 800.000/ bulan x 4 bulan
Rp 3.200.000
Biaya Tak terduga
Rp 1.450.000
Total Biaya sekali Panen
Rp 18.000.000
3
Pendapatan Sekali Penen, dengan tingkat kematian asumsi maksimal 10% Panen 1 kg = 5 ekor = Per ha = 2.500 ekor 2500 x 90% /5 x Rp 18.000 = Rp. 8.100.000 Untuk 10 ha = Rp. 8.100.000 x 10 ha
Rp 81.000.000
4
Pendapatan Setahun asumsi 3 x panen Rp. 8.100.000 x 10 ha x 3 kali panen
Rp 243.000.000
5
Keuntungan Tahun 1 Rp 243.000.000 - Rp 94.000.000 - Rp 18.000.000
Rp 131.000.000
Tahun 2 Rp 243.000.000 - Rp 18.000.000
Rp 225.000.000
Tahun 3 Rp 243.000.000 - Rp 18.000.000
Rp 225.000.000
PASAR BANDENG Masih Gurih Nyoi
I
kan yang dibudidayakan di air payau ini memiliki kandungan protein cukup tinggi dan memiliki citarasa yang khas. Ikan bandeng kini dapat dibudidayakan di tambak dengan pakan alami atau dapat dengan menggunakan pakan tambahan, mengingat hewan satu ini adalah hewan herbivora (pemakan tumbuhan), sehingga apabila para petani yang menginginkan hasil tambaknya maksimal, bisa dilakukan sistem tumpang sari antara udang dan ikan bandeng. Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk membudidayakan ikan satu ini dengan parameter lingkungan antara lain, salinitas/kadar garam pada kolam harus sesuai untuk jaminan ketersediaan oksigen dalam air. Memperhatikan kecukupan oksigen yang lazim disebut Oksigen Terlarut (DO), mengingat syarat ini mutlak bagi kehidupan di air termasuk ikan/udang. Kadar DO air ditentukan oleh kepadatan planton tumbuh (phytoplankton) dan penggunaan kincir air. Oksigen terlalu rendah dapat menyebabkan ikan/
1.250.000
Biaya pemeliharaan tambak
Total Keuntungan 3 tahun
Kebutuhan akan sumber protein hewani khususnya ikan di Indonesia saat ini belum tercukupi 100%, sehingga masih terbuka lahan yang luas untuk melakukan budidaya ikan, seperti ikan bandeng.
Total
udang mengambang, stress dan kematian. Dengan demikian maka antisipasinya harus mengganti air dan penggunaan kincir air. Begitupun suhu harus optimal, ini penting mengingat untuk pertumbuhan ikan/udang adalah 25o-30o C.dimana suhu yang terlalu rendah atau tinggi dapat menurunkan nafsu makan (bisa>30%), sehingga berpertumbuhan tidak normal. Nah, untuk menurunkan suhu air yakni dengan melakukan menambahan atau pengantian air tambak. Selanjutnya pH juga harus optimal yakni antara 7,8 – 8,4 dan alkalinitas 100 – 140 ppm. Kalau pH rendah dapat menyebabkan nafsu makan berkurang, alkalinitas fluktuatif, udang mudah stress/lemah. Untuk mengatasi pH terlalu rendah adalah dengan perlakuan kapur (dolomite) dosis 10-15 ppm/100150 kg/ha dan pH, pH terlalu tinggi diatasi dengan ganti air. Unsur penting lainnya kecerahan air yang optimal, yakni yang mempunyai kecerahan antara 30 – 40 cm. Tingkat kecerahan ditentukan tinggi rendahnya populasi plankton di air. Pada awal budidaya, biasanya air jernih, oleh karena itu harus segera dilakukan pembentukan air dengan perlakuan pemupukan. Untuk menjaga kesetabilan popolasi plankton dilakukan pemupukan secara berkala atau tiap pemasukan air baru.
Rp 581.000.000
Untuk pembesaran ikan bandeng dapat dengan bibit berusia 8 minggu, sesuai dengan sifat alami bandeng yang termasuk hewan herbivora, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan seperti lumut, ganggang dan klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan, dapat diberikan tambahan pangan buatan pabrik minimal 25 - 28 %. Sebagai hewan herbivora, unsur tumbuhan dalam pakan sangat penting,. Oleh karena itu, sebaiknya bahan baku unsur protein harus didominasi dari sumber tumbuhan atau nabati dari tepung kedelai atau bungkil kacang tanah. Sebagai acuan pemberian pakan adalah : Jumlah pakan 5 - 7% dari berat badan. Waktu pemberian 3 - 5 kali sehari. Bandeng dapat dipanen setelah mencapai ukuran konsumsi (300-500 g/ ekor) dengan lama pemeliharaan 4-5 bulan dari gelondongan. Sementara itu, bandeng super dapat dipanen setelah berukuran 800 g/ekor dengan masa pemeliharaannya selama 120 hari dari gelondongan ukuran 100-150 g/ekor. [DANAR]
7
Peluang Usaha
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
BUDIDAYA KROTO
Semut Penggigit Datangkan Duit
antara lain sebagai berikut, antara lain toples plastik transparan (bisa dengan toples bekas), dengan dilubangi salah satu sisinya sebagai tempat keluar masuknya semut. Tutup bagian permukaan toples agar sebagian toples menjadi gelap dengan tujuan semut segera membuat jaringjaring dan semut bersarang di dalamnya. Rak kayu dan di masing-masing kakinya diberikan air atau oli bekas, agar semut tidak dapat kabur. Tempat pakan dan minum semut, bisa dengan cawan kecil.
Bagaimana dengan bibitnya?
foto-foto : firman/infokukm
Saat ini tidak ada celah bisnis yang tidak bisa dikembangkan secara optimal. Misalnya dalam berbisnis pakan burung berkicau. Dimana salah satunya adalah burung pemakan kroto. Sekarang semut rangrang penghasil kroto pun bisa ditangkar dan dikembangbiakan dengan hasil kroto-nya.
B
agi para pengemar burung kicauan tentulah tidak asing dengan kroto (telur semut rangrang) yang digunakan sebagai pakan burungburung peliharaan untuk tetap sehat dan berkualitas. Secara turun temurun kroto diambil dari alam oleh para pemburu kroto untuk dijual kepada konsumen dalam jumlah yang sangat terbatas, sehingga tidaklah mustahil jika 1 kg kroto bisa mencapai harga hingga ratusan ribu rupiah. Padahal permintaan pasar sangatlah besar, sehingga terpesiklah untuk membudidayakannya. Cara budidaya kroto ini pun sudah mewabah. Artinya sudah banyak yang meminati usaha ini. Misalnya telah dikembangkan di sekitar Yogyakarta, Klaten hinggga ke Mojokerto. Berdasarkan beberapa data yang didapat Info KUKM tetang budidaya kroto secara simple di rumah, dengan media toples plastik. Adapun yang dibutuhkan
Ada dua cara untuk mendapatkannya dengan mengambil langsung dari alam atau langsung membeli bibit kepada peternak semut yang sudah ada. Harga untuk bibit atau indukan berkisar antara Rp 50 – 100 ribu per toples dengan isi koloni semut sekitar 1000 ekor + ratu semut. Idealnya jika dijadikan usaha minimal 10 toples, kecuali hanya sebagai pendapatan tambahan semata. Untuk pemberian pakan sangatlah mudah yaitu dengan memberi tulang ayam, daging ayam dan juga tulang kambing yang sangat digemari oleh semut. Untuk minuman semut berupa larutan air gula dengan kadar gula sedang (manis sedang). Untuk pemeliharaan lainnya relatif tidak ada, meskipun ada beberapa perternak yang memberikan suplemen tambahan. Tetapi secara garis besar syarat untuk budidaya semut rangrang hanya pada ketersediaan pakan dan minum. Waktu pembudidayaanya pun cukup singkat hanya berkisar antara 15 – 20 hari, dimana rata-rata dalam setiap toples akan menghasilkan 1-2 ons kroto siap jual.
Cukup Menjanjikan Mengingat kebutuhan pasar akan kroto hingga saat ini masih sangat menjanjikan, terlebih lagi semakin sulitnya didapatkan kroto secara alami, karena berkurangnya pohon serta cuaca yang tidak mendukung, seperti saat ini dengan curah hujan yang sangat tinggi.
Invetasi Rak kayu ukuran 1,5 m x 1,5 m x 0,5 M Rp. 250.000 Toples 10 x @ Rp 3.000 (asumsi toples bekas) Rp. 300.000 Perlengkapan kandang Rp. 50.000
Bibit 10 toples X @ Rp. 65.000 Total Biaya
Rp. 600.000 Rp. 1.200.000
Pendapatan 10 Toples x 2 Ons = 2kg kroto Harga jual 2 x Rp. 150.000 : Rp 300.000 Sekali panen dengan 10 toples : Rp 300.000 Dalam sebulan dapat dipanen sebanyak 2 kali: Rp 600.000 Pada bulan kedua telah BEP. Untuk hasil yang lebih banyak dapat dilakukan: 1. Menambah jumlah koloni (semut) 2. Manambah jumlah Sarang Berikut estimasi pendapatan yang kami sajikan dengan 10 Toples Sarang semut, dan bulan-bulan berikutnya anda sudah dapat menyediakan bibit semut sendiri, dengan cara meletakkan toples kosong di sekitar sarang yang sudah ada dengan diberikan pakan dan minum yang dibutuhkan, maka semut akan membuat koloninya sendiri. Selamat [DANAR] mencoba....!!!
Laporan Utama
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
8
foto-foto : hendra/infokukm
Konsep Resto One Stop Service Masih Prospek
Trend masyarakat modern adalah memanfaatkan waktu seefisien dan semaksimal mungkin. Dari pangkal inilah terlahir konsep baru bernama one stop service di bidang apapun, khususnya perihal pelayanan.
M
isalnya untuk urusan makan pun, para pengusaha restoran telah berinovasi memenuhi tuntutan tersebut. Mereka tidak melulu dengan satu jenis usaha saja tetapi memadukan beberapa rangkaian usaha dalam satu tempat. Seiring kemajuan zaman orang menuntut yang serba praktis dan dinamis di semua segmen. Intinya masyarakat cenderung lebih suka mendapatkan pelayanan yang terpadu di satu tempat sehingga bisa efektif waktu, efektif dana, dan praktis. Misalnya untuk pergi ke tempat makan saja maunya memilih tempat yang menyediakan beragam fasilits. Sambil menikmati hidangan sekaligus mendapatkan suasana yang asri dan selesai makan dapat memanfaatkan wahana lain untuk menyenangkan hatinya.
Maka tak heran jika trend menyajikan usaha restoran dengan konsep one stop service telah berkembang, khususnya di kota-kota besar sepertai Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya. Yakni usaha retoran dipadukan dengan hiburan dan permainan edukasi anak. Dimana konsep tersebut cukup memikat konsumen dengan memberikan kepuasan dan hiburan sekaligus. Bahkan tidak hanya itu, restoran berkonsep one stop service memang sebisa mungkin memberikan hal yang berbeda dari restoran lain. Tujuannya agar konsumen mendapatkan pengalaman berbeda sejak masuk hingga keluar restoran pelanggan membawa kesan lain
dari restoran lainnya. Bukti konsep seperti ini telah berkembang, yakni telah banyak yang membuka restoran dengan pendekatan tersebut. Salah satu contohnya Restoran Mang Ajo di Karawang Barat yang menyajikan masakan Sunda yang dilengkapi dengan pemancingan, outbond anak, serta kebun binatang mini yang diisi beberapa satwa liar yang telah dijinakan seperti ular piton, kurakura, orang utan dan biawak, sehingga pengunjung pun merasa dapat menikmati suasana lain, selain lingkungan sejuk nan asri itu. Praktisnya setiap pengunjung tak hanya disuguhi olahan berbagai menu berbahan ikan air tawar yang lezat,
9
Laporan Utama
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
tapi juga bisa membawa pulang ikan hasil memancing. Sementara sambil menunggu makanan datang, atau setelah usai bersantap, anakanak bisa bermain di taman, atau melakukan outbond. Menurut Tabrani, pemilik Rumah Makan Mang Ajo dalam mendirikan usahanya memang tujuannya ingin memanjakan pemancing sekaligus bisa menikmati makanan yang disediakan, atau hasil mancingnya langsung dapat dimasak di tempat sesuai selera, mau dibakar atau digoreng. Sedangkan tersedianya sarana lain, imbuh Tabrani yakni outbond untuk anak berikut hiburan binatang yang tertata rapi di tiap pojokan taman, agar dapat memberikan pengalaman yang berbeda pada pengunjung. Selain itu, masih jelas Tabrani, pemancing dikunjungan berikutnya dengan memboyong keluarga sekalian berlibur menjadi pilihan yang tepat. Pengunjung dapat sepuasnya menikmati suasana di lahan yang letaknya menyerupai gentong ini. Yakni, dari luar terlihat kecil tetapi setelah masuk akan mendapati areal yang luas dengan lorong, taman dan 5 kolam pemancingan. Pengusaha serupa yang juga memilih konsep one top service adalah Djainuddin, yakni salah satu kolam pemancingan memang khusus membidik segmen keluarga. Di lahan seluas 12.000 meter persegi (m²) miliknya yang bernama Kampoeng Air Katulampa, Bogor, Jawa Barat. Djainuddin, menggabungkan pemancingan, restoran, outbound anak, perkemahan, paint ball, sampai arung jeram. Di lokasi ini setiap anggota keluarga bisa memilih aktivitas sendiri. Demikian untuk masyarakat yang mau kearah Bogor juga bisa memilih Restoran Desa Bumbu yang terletak di Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Bogor. Di sini lidah pengunjung pun tak hanya dimanjakan oleh makanan enak, tetapi juga pemandangan yang sangat indah, karena restoran ini terletak di tengah sawah yang berbukit-bukit. Fasilitas yang disediakan restoran ini yakni sarana outbond dan paket petani cilik. Hanya saja walau sangat cocok untuk menyenangkan anak-anak atau keluarganya, namun harga makanan di sini cukup mahal, untuk segelas juice saja harganya Rp 17 ribu. Di samping itu pengunjung harus juga membayar outbond dengan tarif Rp 20 ribu perorang serta Rp 35 ribu peranak untuk paket wisata petani kecil. Atau bagi warga Jakarta yang
ingin menikmati makan di restoran dengan suasana berbeda bisa juga mengunjungi resto bertajuk Pasar Ikan, milik Didi Haryadi ayah artis penyanyi Andien, di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Tepatnya usaha pasar ikan yang digabungkan dengan restoran dan panggung pentas seni ini membuat pengunjung dapat suguhan lain selain menu makanan yang tersedia. Usaha yang dikembangkan Didi cukup ramai karena lokasi usaha yang berada di pinggir jalan dan strategis, sehingga cukup menyedot pengunjung walau sekadar mampir untuk mencicipi hidangan dan konsep yang ditawarkan. Alhasil investasi mencapai miliaran rupiah yang ditanamkan itu tak sia-sia dan menuai keuntungan. Terutama yang mahal adalah karena lokasi yang strategis tersebut. Walau awalnya menyewa karena ramai dan laris akhirnya lahan tersebut mampu menjadi haknya. Tentu saja masih banyak pelaku usaha selain yang dipaparkan diatas yang telah menerapkan konsep one top service di bidang resto. Misalnya di Harapan Indah ada resto Sayur Gabus Pucung milik H Syamsudin Kombo atau yang terkenal dengan panggilan Udin Kombo. Hanya saja sarana lain belum dikembangkan, kecuali bangunan resto yang luas dan tempat parkir yang nyaman. Sehingga restoran berciri khas masakan Betawi ini ramai dikunjungi pelanggan. Konsumen dapat bersantap sambil menikmati pemandangan yang
asri, dikelilingi tambak-tambak ikan milik pengembang Perumahan Kota Harapan Indah, yang berasal dari lahan sawah yang belum diolah dan dibiarkan tergenang air menyerupai danau-danau, dan petani bebas memanen ikan kapan saja tanpa membeli atau menyewa.
Persaingan Belum Ketat Mungkin karena membutuhkan lokasi yang lain dan memakan lahan cukup luas, sehingga usaha restoran dengan konsep one top service jumlahnya masih terbatas dan berada di okasi tertentu. Maka persaingan juga belum ketat. Namun demikian menurut Agus W Suhadi, Pengamat Marketing dari Prasetya Mulia, mengungkapkan meskipun belum banyak restoran yang dikemas one stop service. Tetapi tegass Agus, pengusaha tersebut tetap perlu terus memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya. Meskipun tempat usaha selalu dipadati
pelanggan di akhir pekan, urusan ketepatan dan kecepatan dalam hal pelayanan perlu terus dijaga dan kontinuitasnya perlu dipertahankan. Bahkan ditambahkannya, pelayanan tidak perlu ramah tak masalah yang penting pelayanan yang diberikan terbaik, terutama kecepatan penyajian sehingga pelanggan tak perlu menunggu lama. “Tentu usaha seperti ini bukan hanya berkembang di kota besar, pergeseran ke pinggir kota hingga daerah pun menyuguhkan hal serupa. Dan, sasarannya adalah masyarakat kota yang ingin mencari suasana lain,� ujarnya. Berkaitan persaingan yang masih agak longgar, tambah Agus, memberikan peluang meraih keuntungan masih besar. “Dengan memperhatikan biaya bahan baku tak lebih dari 35% tentunya setelah dikurangi biaya operasional diharapkan keuntungan bersih yang dapat diraih bisa mencapai angka 20-30%,� pungkas Agus. [SAW]
Laporan Utama
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
10
Lezat Bisnis Pemancingan
foto-foto : hendra/infokukm
Selezat Tarikannya
Memancing tak lagi sekadar hobi individual, tapi sudah menjadi wahana rekreasi keluarga. Tak heran, bisnis kolam pemancingan keluarga kian menjamur. Bila jeli membaca peluang dan lokasi, Anda pun bisa mengail laba yang gurih dari bisnis ini.
T
erkait bisnis restoran yang dikemas satu atap dengan pemancingan dan sara hiburan lain memang membutuhkan investasi yang tak kecil. Demikian pemilihan lokasi yang strategis juga tak mudah. Namun, sebelum berkembang menjadi restoran, pengusaha boleh mengambangkan hanya dibagian tertentu dulu. Misalnya usaha pemancingan pun prospek sebab, rata-rata lokasi pemancingan setiap akhir pecan selalu
dipadati pemancing. Sebut saja misalnya Supardi Warsito, saban akhir pekan rutin mengajak istri, anak, dan cucunya memancing. Bukan, memancing di laut, sungai, atau danau, melainkan mengadu peruntungan di kolam-kolam pemancingan. Yang pasti pria paruh baya ini tak membawa keluarga besarnya menyusuri empangempang di tengah sawah atau pelosok desa. Supardi memilih mancing di kolam pemancingan yang mudah terjangkau, bersih, rapi, dan memiliki fasilitas rekreasi lengkap. Karena lokasi yang demikian dianggapnya mampu untuk menyalurkan hobi tetapi sekaligus anggota keluarganya bisa rekreasi. Tentu, Supardi hanya contoh, faktanya banyak orang seperti dia yang selalu menyempatkan untuk datang ke pemancingan di akhir pekan. Terbukti areal parkir di tempat kolam-kolam pemancingan keluarga selalu
penuh kendaraan roda dua dan roda empat. Pagi pegusaha yang ingin menerjuni bisnis pemancingan tentu tak harus menyediakan fasilitas sedemikian lengkap jika ingin menjajal peruntungan berbisnis kolam pemancingan keluarga. Menurut Abdul Aziz Nasution, pemilik pemancingan Madina di Cakung, Jakarta Timur, syarat paling penting adalah menyediakan fasilitas, agar keluarga bisa menyantap ikan hasil pancingan beramai-ramai. Artinya, pemilik usaha perlu menyediakan layanan untuk memasak ikan, baik berupa bakar atau goreng ikan. Selanjutnya adalah wajib menyediakan aneka ragam
11
Laporan Utama
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
minuman. Jika ini ditekuni imbuh Aziz, selain menjadi daya tarik tersendiri, layanan mengolah ikan hasil pancingan ini juga mendatangkan keuntungan yang lumayan. Jadi, selain menerima uang dari tarif memancing dan menjual ikan, juga bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari penjualan makanan dan minuman. Pengusaha pemula yang ingin menekuni usaha tersebut boleh membaca analisa keuangan yang tersaji dibawah ini. Dengan demikian bagi yang merasa sudah cukup modalnya tinggal action saja, sedag bagi yang masih kurang pun bisa mencari hingga tersedia modal usaha yang sesuai. Total investasi itu, lanjut dia, habis terpakai untuk membangun rumah makan dan saung-saung pemancingan. Tentu saja dia juga harus membangun saluran air, instalasi listrik, dan perlengkapan lain. Biaya pembangunan kompleks rekreasinya lebih dari Rp 600 juta. Tetapi bagi Respati yang menjalankan bisnis ini sejak 1,5 tahun lalu, memilih menyewa lahan dengan ongkos Rp 60 juta per tahun. Untuk membangun seluruh areal kolam, dia merogoh kocek hingga Rp 250 juta.
Investasi awal Lahan luas menjadi syarat terpenting menyelenggarakan bisnis pemancingan ini. Jika Djainuddin pemilik Kampung Air di
Pasokan ikan
Bogor, menyediakan lahan 3.000 m² khusus pemancingan yang berisi 8 kolam berbagai ukuran. Lain pula Abdul Aziz. Dia membuka bisnis pemancingan di sebuah lahan seluas 5.600 m². Aziz cuma menyediakan satu kolam seluas hampir separuh lapangan sepak bola, dengan satu kolam yang luasnya hampir separuh lapangan bola. Ada pula Respati Putra, pemilik pemancingan Damar Poldung di Cimanggis, Depok, membuka usahanya di lahan 5.000 m². Dia membangun dua kolam seluas 100 m x 20 m dan 30 m x 20 m. Denegan demikian jelas bagi pebisnis sector ini Jelas, membutuhkan lahan yang luas.
Membeli lahan seluas itu tentu saja tidak murah. Harga tanah di Katulampa, tutur Djainuddin, sudah mencapai Rp 200.000 per m². Tetapi dia membeli dengan cara kredit. “Saya mencicil tanah di sini selama belasan tahun sejak masih bekerja, tidak sekaligus,” ungkapnya. Semula, kolam Djainuddin adalah empang biasa. Karena pakan mahal, dia mengubah kolamnya menjadi pemancingan pada 2005. Biaya pengerukan dan pengerasan lahan juga tidak murah. Untuk keperluan ini, Abdul Aziz mengeluarkan kocek Rp 250 juta pada 1998. Total biaya pembangunan Madina mencapai Rp 700 juta, yang dia kucurkan bertahap.
Perlu diingat kolam pemancingan bukan kolam budidaya, sehingga harus menjaga isi kolam dengan ikan yang besar dan layak pancing. Pemilik pemancingan bisanya membeli ikan dari petani, bukan membesarkan ikan sendiri. Dengan membeli ikan yang besar, pemilik pemancingan tak perlu banyak-banyak memberi pakan. Ikan lapar justru menyenangkan pelanggan karena mudah dipancing. Misalnya pemancingan milik Djainuddin yaitu Kampoeng Air membutuhkan satu ton ikan per bulan, terdiri dari ikan mas, nila, gurami, patin, bawal, graskap, lele, dan tawes. Dengan harga rata-rata Rp 15.000 per kg dari petani di Sukabumi, Jawa barat. Adapun Respati hanya menebar ikan mas dan bawal. Ikan mas dia beli dari peternak di Cirata seharga Rp 17.000 per kg. Adapun bawal dia dapat dari peternak di Bogor seharga Rp 15.000 per kg. Setiap bulan, Damar Poldung butuh 400 kg mas dan 400 kg bawal. Sedangkan Abdul Aziz mengisi kolam dengan ikan mas, nila, bawal,
patin, dan gabus. Per bulan, dia butuh pasokan 200–500 kg seharga Rp 14.000–18.000 per kg. Pemasok berasal dari Bogor, Cakung, dan Kranji.
Tarif dan layanan Tarif pemancingan berbedabeda. Djainuddin mematok Rp 27.500 per kg ikan mas dan Rp 47.500 per kg gurami. Sisanya dihargai Rp 22.500 per kg. Dia juga memberi layanan bakar atau goreng dengan biaya Rp 10.000 per kg. Sementara, Aziz memasang tarif Rp 25.000 per kg ikan mentah dan Rp 35.000 per kg ikan matang. Sebagian pengunjung datang hanya untuk menyantap ikan bakar. Biasanya tipe pengunjung ini datang malam hari karena Madina buka 24 jam. Respati tidak melayani pengolahan ikan, dan memilih menyediakan makanan kecil, minuman, dan rokok. Makanya, dia hanya mematok harga ikan mentah saja, Rp 35.000 per 1,5 kg untuk ikan mas dan Rp 20.000 per kg untuk bawal. Omzet yang bisa mereka raup lumayan, lo. Khusus pemancingan, Djainuddin bisa meraup pendapatan Rp 25 juta per bulan dengan margin laba 25%– 30%. Nah, omzet total termasuk rumah makan mencapai Rp 75 juta per bulan. Abdul Aziz mengaku meraih omzet pemancingan Rp 20 juta per bulan. Sayang dia ogah berbagi info soal margin keuntungan. Perihal balik modal, mereka tak tahu pasti. Djainuddin bilang belum balik modal. Meski begitu dia tak memasang target balik modal. Respati lebih terbuka. Dia mengaku modalnya akan balik dua tahun lagi atau 3,5 tahun sejak investasi. [PR]
Kisah Sukses
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
Agus Halim
PRODUKSI SEPATU KULIT HERCULES
12
mengaku menjadi pelanggan tetap Hercules. “Sejak awal gabung di klub motor dan ikut touring ke berbagai kota di Indonesia, saya selalu menggunakan sepatu dari Hercules ini, nyaman, dan awet,” kata Samuel saat memilih sepatu di toko Hercules 2. Dia mengaku, harga satu pasang sepatu memang mahal, namun Samuel merasa puas, karena kualitasnya yang memang bagus. Hercules mematok harga Rp 450 ribu rupiah hingga Rp 2 juta. Kata Agus harga itu tidak lah mahal jika dibandingkan dengan harga sepatu impor, dimana kualitasnya masih jauh lebih bagus Hercules. “Saya berani adu lah, produk saya punya
Sepatu kulit tetap menjadi favorit di semua kalangan masyarakat. Baik anak mauda, maupun mereka yang sudah berumur, bukan saja bagi orang kantoran, namun juga bagi mereka yang bekerja di bawah terik matahari, dan mereka yang gemar berkativitas luar ruangan, bahkan juga bagi mereka yang hanya sekedar bergaya.
M
enggunakan sepatu kulit dirasa dapat menaikkan ‘kelas’ bagi penggunanya. Kini perkembangan fashion sepatu kulit makin beragam. Tergantung kebutuhan penggemar sepatu kulit. Di Malang Jawa Timur ada produsen sepatu kulit yang menerima pesanan sesuai dengan model yang diinginkan pelanggan. Adalah Agus Halim, pria 55 tahun itu memiliki usaha rumahan sepatu kulit yang telah melegenda di Kota Malang dan sekitarnya. Produknya dikenal karena tahan lama, dan kuat untuk berbagai kondisi alam. Hercules, nama toko sepatu itu ia buka sejak akhir 1990-an. Agus memberanikan diri untuk membuka usaha sepatu dengan modal 1 juta rupiah. “Nggak ada modal, ya punyanya waktu itu hanya satu juta ya itu total modal saya,” katanya pada Info KUKM di showroom-nya di kawasan Comboran Malang. Agus mengaku dirinya bisa membuka sepatu karena pengalamannya sebagai buruh di beberapa perusahaan sepatu di Pulau Jawa. “Lama saya kerja di pabrik sepatu, belajar bagaimana caranya, pakai bahannya apa aja, dan semuanya saya serap dan simpan sebagai ilmu. Akhirnya sekarang bisa menterjemahkan dan ya inilah hasilnya, hasil belajar saya di pabrik sepatu itu,” terang pria Kelahiran Bangil Jawa Timur ini. Dia menggunakan nama Hercules bukan tanpa alasan, menurutnya, Hercules adalah tokoh protagonist yang memiliki kekuatan luar biasa. “Sama seperti produk saya ini, kuatnya luar biasa, bahannya bermutu tinggi, dibuat dengan detail yang rapi,” tegasnya. Ya Agus mengklaim produknya sangat kuat dan tahan lama. Bahkan dia berani memberikan garansi selama 2 tahun untuk sepatu kulitnya. Kata dia tidak
ada produsen sepatu yang berani memberikan garansi, kecuali di Hercules. “Yakin saya, ini satusatunya di Indonesia, sepatu ada garansinya, dua tahun lagi,” kata Agus bangga. Hercules spesialisasi sepatu kulit, bahan kulit didapatkan dari Sidoarjo, dan Surabaya. Imbuh dia bahan baku tidaklah sulit didapat, karena Agus menggunakan bahan baku kulit sapi. Sedangkan jarang sekali menggunakan kulit lembu. Untuk bahan sol sepatu dia menggunakan karet berkualitas tinggi. Istimewanya, semua sepatu diproduksi menggunkan tangan (hand made). Dengan 15 orang pekerja dia mampu memproduksi 60 pasang sepatu setiap hari. Namun jumlah itu belum termasuk sepatu pesanan khusus. ”Kalau ada pesanan khusus biasanya kami dahulukan karena itu prioritas kami,” tambahnya. Sepatu yang paling banyak diminati di Hercules adalah sepatu boot untuk pekerja tambang. “Ini sangat spesial, karena beberapa tambang di Kalimantan dan Papua memesan sepatu pada kami, mereka tau kualitas, maka biar jauh dan mahal, mereka tetap memakai produk kami,” terangnya lagi. Meskipun dibuat secara manual (tanpa menggunakan mesin) namun Agus yakin hasilnya tak kalah kuat dengan hasil dari pabrikan. Agus juga melapisi logam diujung sepatu sebagai salah satu standar alat pengaman (safety) pada seatu tambang. Karet sol yang digunakan pun berbeda dengan karet sol untuk sepatu kantoran, semua disesuaikan dengan kegunaan. Selain memproduksi untuk pekerja tambang, Agus juga sering mendapatkan pesanan dari penghobi kegiatan luar ruangan (outdoor), seperti komunitas touring dan pecinta alam. Samuel, salah seorang anggota klub touring di Kota Blitar
atau impor itu, kasih sudah yang merk terkenal, saya yakin punya saya jauh lebih awet, nyaman dipaai pula, jadi harga yang saya tawarkan itu ndak mahal,” tegasnya. Tak ingin ketinggalan jaman, Agus terus mempelajari dan mengikuti tren fashion sepatu dunia. Tak jarang pelanggannya lah yang banyak memberi masukan untuk hasil produksinya. Kritikan dari pelanggan semakin memperbaiki kualitas dan model sepatu Hercules. Meski telah di kenal banyak orang, namun Hercules belum sampai di ekspor. Kata Agus sulit untuk mengekspor sepatu ke luar negeri, karena proses perijinan ekspor dirasa masih sangat memberatkan pihak produsen. Namun, Agus mengaku memiliki banyak sekali pelanggan berwarga Negara asing, seperti Australia, Belgia, Perancis, dan Singapura. “Biasanya mereka minta dibuatkan sepatu dari sana. Model mereka kirimkan lewat email, kalau ukuran saya sudah punya, karena memang sudah langganan, jadi ya kami buat, dan setelah selesai kami kirim melalui paket,” terang Agus. Tak jarang pelanggan lama membawa kenalan baru yang akhirnya menjadi pelanggan juga. Meski demikian, Hercules memiliki cabang toko di Kalimantan dan Bali, dan rencananya akan membuka juga di Jakarta. Agus merasa kecewa dengan pemerintah, karena usaha rumahan jarang diperhatikan. Selama ini AGus bekerja sendiri tanpa campur tangan pemerintah. “Dari awal saya kerja sendiri, pemerintah itu kurang memperhatikan usaha kecil seperti saya ini, padahal hasil nya bagus, sudah layak ekspor ini, tapi ya gitu ijinnya masih sulit buat saya” Dia berharap pemerintah lebih memperhatikan usaha kecil seperti dirinya ini. [DHINA]
13
Tips
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
HAL YANG MEMBANTU ANDA MENGHADAPI INTERVIEW
Ketika seorang calon karyawan mendapatkan informasi tentang jadwal interview, kadangkala merasa bingung dan kesulitan dalam menghadapi wawancara kerjanya. Perlu kesiapan mental dan wawasan yang cukup, agar mampu mengimbangi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. 8 hal di bawah ini barangkali bisa membantu.
3.
Ketika pergi untuk wawancara, pertimbangkan pakaian Anda. Pemilihan pakaian yang tepat amat penting saat wawancara kerja. Pakaian formal merupakan pilihan terbaik. Cobalah untuk tidak mengenakan pakaian yang terlalu penuh warna yang dapat mengalihkan perhatian pewawancara. Berusahalah untuk datang lebih awal. Datang lebih awal penting agar Anda dapat memulai wawancara dengan hati yang tenang. Selain terburu-buru, datang terlambat tidak memberikan kesan yang baik kepada pewawancara. Itu sebab, penting untuk memperkirakan waktu tempuh perjalanan dan kondisi jalan (macet atau lancar) agar dapat datang ke wawancara kerja lebih awal. Saat memulai wawancara, cobalah untuk tersenyum dan menjabat tangan pewawancara untuk memecah kebekuan dan memberikan kesan awal yang baik. Saat menjawab pertanyaan usahakan untuk menatap ke arah pewawancara pada mata mereka. Hal ini akan menunjukkan rasa percaya diri Anda. Jangan tertawa atau tersenyum saat pewawancara mengajukan pertanyaan dengan nada serius. Pandaipandailah untuk membaca suasana saat wawancara kerja. Beberapa pertanyaan mungkin memaksa Anda untuk berbohong. Tapi jangan pernah lakukan hal ini karena pewawancara bisa saja menebak ketika Anda tidak mengatakan yang sebenarnya. 7. Jangan terburu-buru menjawab pertanyaan. Dengar pertanyaan pewawancara sampai selesai. Setelah itu pikirkan sejenak sebelum Anda menjawab. Jika pewawancara membuat pernyataan negatif tentang sesuatu dari resume Anda, tetaplah tenang. Mereka ingin melihat bagaimana Anda bereaksi selama wawancara. Jawab pertanyaan to the point dengan ringkas dan jelas. Jangan malah bercerita panjang lebar yang tidak berhubungan langsung dengan pertanyaan pewawancara. Tidak perlu menjawab 100% benar, usahakan saja menjawab semua pertanyaan sebaik-baiknya dengan jujur. [ALFA]
4. 5.
W
awancara kerja atau interview, merupakan Ketika dipanggil untuk wawancara kerja, penting untuk mempersiapkan diri sebaiknya. Ada beberapa tips sederhana saat wawancara kerja yang dapat membuat Anda lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang Anda cari. Mencoba mencari informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan yang Anda lamar. Semakin banyak Anda tahu tentang perusahaan tersebut, akan semakin baik. Cari informasi perusaaan lewat internet atau sumber lain.
1.
Saat pewawancara menanyakan tentang perusahaan yang Anda lamar, mereka akan terkesan dengan pengetahuan Anda. Perkirakan jenis pertanyaan yang akan ditanyakan oleh pewawancara. Pertanyaan umum yang sering ditanyakan antara lain mengapa Anda ingin bekerja untuk perusahaan tersebut, apa tujuan karir Anda, apa rencana masa depan Anda, dll. Anda harus melatih pertanyaanpertanyaan ini dan memberikan jawaban yang ringkas dan jelas. Berlatih dengan keluarga atau teman merupakan salah satu upaya yang bisa ditempuh untuk mempersiapkan wawancara kerja.
2.
6. 8.
Peluang Usaha
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
14
foto-foto : firman/infokukm
mudah terbakar, sangat efektif karena mampu menambal ban dalam hitungan detik, serta memberikan perlindungan pada ban hingga maksimal 18 bulan. “Disinilah kenyamanan konsumen dalam setiap berkendara dan dapat diperoleh dengan harga sangat terjangkau dibawah 100 ribu dengan 500 ml,� jelasnya lagi. Soal kualitas imbuh Andri, pada 2011 telah tercatat di Museum Rekor Indonesia (Muri) diikuti 125 motor menggilas ranjau paku dan tidak bocor, yang sebelumnya ban telah diisi Visionseal. Namun meski sudah teruji kualitasnya, Andri berpesan agar penggunaannya tetap memiliki aturan, yakni visionseal akan bekerja efektif ketika roda sedang berputar sebab bekerjanya cairan ini memanfaatkan gaya sentrifugal ketika ban berputar. Vionseal tidak bekerja maksimal pada lubang yang berdiameter 4-5 mm (sobek), serta Vionseal juga tidak efektif bekerja pada bagian pentil yang bocor serta sejajar dengan pentil. Vionseal efektif hingga 3-5 lubang dalam 1 ban, sehingga apabila
Omset Tambal Ban
Hingga Rp 1,5 Miliar Banyak jalan menuju Roma demikian kata pepatah. Terjemahan bebasnya kira-kira jalan untuk menuju kesuksesan dalam hidup ini banyak caranya. Misalnya gagal menjadi PNS kerja di swasta juga banyak yang menjanjikan. Begitu pun gagal jadi pengusaha tidak perlu putus asa apalagi berhenti berusaha, sesungguhnya masih banyak jalan untuk mengapai sukses tersebut.
I
stilah bijaknya kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Jelasnya analogi itu banyak benarnya, faktanya banyak tokoh yang meraih sukses karena mereka pernah merasakan kegagalan. Berkat ketekunannya untuk meraih sukses sehingga kegagalan itu sebagai cambuk tuk meraih kesuksesan seperti yang diimpikannya. Karenanya sebelum meraih sukses itu berbagai cara ditempuh dalam menggapai keberhasilan tersebut. Hal inilah yang juga dialami pemilik PT Cahaya Global Vision, Andri Firmansyah. Jalan untuk menemukan kesuksesannya juga berliku. Menurutnya usaha itu butuh pengalaman, sehingga saat masih kuliah di Univeritas Airlangga, Surabaya ia rela bekerja tanpa digaji. Juga melakukan beberpa usaha yang gagal. Barulah berkat ketekunannya ia menmukan jalan terang. Yakni menemukan alat tambal ban yang praktis dan kualitasnya
bagus. Berkat ilmu yang dipelajari dengan tekun, akhirnya ia bisa mencipta sendiri alat tersebut. Yang kemudian ia tularkan kepada masyarakat untuk mengikuti jejaknya mendapatkan keuntungan yang besar. Dengan Vionseal penambal ban otomatis merek dagang PT Cahaya Global Vision, hadir di ibu kota Jakarta, sejak mengikuti event tahunan Pesta Wirausaha Tangan Diatas (TDA) 2012 di gedung UKM Smesco Jakarta 28-29 Januari 2012. Bagi siapapun yang ingin mendistribusikan produk tersebut, PT Cahaya Global Vision memberikan kesempatan usaha bagi masyarakat untuk menjadi Agen dan Daeler di area Jabodetabek, dengan bermodalkan cukup hemat sekitar Rp 250 ribu. Diakui Andri, meski Vionseal di Indonesia bukan merek pertama, namun Vionseal yakin mampu menjadi market leader untuk produk sejenis �Di Indonesia produk sejenis sudah ada sejak 2005, namun masih banyak kelemahannya dari produk yang telah ada, baik dari segi pemasaran, kualitas dan harga yang cukup mahal,� jelasnya. Tambah Andri, Visionseal memiliki berbagai manfaat dan keunggulan, seperti melindungi ban secara maksimal dari kebocoran, menstabilkan suhu udara dalam ban, tidak memiliki efek samping terhadap kendaraan, tidak menimbulkan karat pada velg, tidak mengandung bahan
digunakan untuk motor untuk 2 ban, antara 6-10 lubang yang mungkin terjadi, sedangkan penggunaan normal rata-rata motor mengalami bocor 3-4 kali dalam setahun, sehingga diharapkan maksimum 18 bulan konsumen tidak perlu mengalami kebocoran ban di jalan. Mengingat menjual produk berkualitas dengan harga terjangkau inilah, membuat alumni Unair 2008 ini mampu meraup omset Rp 1 miliar setiap tahun. Siapa ingin mengikuti jejaknya, silahkan menjadi usaha tambal ban tanpa harus mangkal di pinggir-pinggir jalan menunggu konsumen. Sosok pengusaha muda ini adalah lulusan Universitas Airlangga tahun 2008. Mengawali bisnis tambal ban sejak 1,5 tahun lalu, pria berusia 30 tahun ini bisa mendapatkan omzet mencapai Rp 1 miliar dalam setiap tahunnya. Tentu, bisnis tambal ban yang dijalaninya berbeda dengan bisnis tambal ban yang ada di pinggir-pinggir jalan. Tetapi mendatangi konsumen pemilik kendaraan baik motor maupun mobil. Sebab tambal ban ini otomatis dan simple, hanya menggunakan cairan yang diisikan ke dalam ban motor ataupun ban mobil. Dimana cara kerjanya, roda itu berputar saat kita jalan, dan cairan ini secara otomatis akan menutup pori-pori dari karet ban tersebut, termasuk jika saat itu ada lubang akibat terkena paku atau semacamnya. Selamat mencoba! [PR]
foto-foto : firman/infokukm
15
Peluang Usaha
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
Mie Ayam Kuliner Menjanjikan Sebagian besar masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan kuliner satu ini. Dengan rasanya yang nikmat dan sangat mudah ditemukan, kuliner berbahan mie ini bisa disebut sebagai salah satu makanan yang mempunyai banyak penggemar.
I
tulah mie ayam. Mulai anak-anak hingga lanjut usia menyukai makanan yang sering dijajakan lewat gerobakgerobak keliling tersebut. Ditambah harganya relatif terjangkau, maka mie ayam ini telah menjadi bagian dunia kuliner nusantara yang banyak penggemarnya. Melihat potensi tersebut menjadikan sebagian orang tertarik untuk menggeluti usaha berjualan mie ayam. Mulai dari yang mandiri maupun memilih menjadi mitra pewaralaba. Intinya terjun pada bisnis berjualan mie ayam meyakini usaha satu ini masih mempunyai prospek cukup bagus. Bagi yang tidak mau repot-repot cukup menjadi mitra usaha waralaba. Dengan demikian si penjual ini hanya nemerima barang sudah siap jual dan mendapatkan keuntungan. Ada yang skala besar dan ada yang cukup murah, yakni mie ayam model gerobakan. Misalnya dengan modal Rp 7 jutaan mendapatkan satu otlet mie ayam gerobagan. Berminat dengan system waralaba, bergaunglah dengan Mie Ayam Gerobakan, milik usahawan kreatif Wahyu Indra. Usaha ini telah digagas sejak 2008 di wilayah Depok. Mie ayam kreasi Wahyu telah dikenal karena rasanya yang berbeda dan juga pengolahan bahannya tanpa pengawet dan bahan kimia. Singkat cerita warung mie ayam yang bernama “Warung Bakmi-Ku� itu mampu berkembang menjadi salah satu tempat makan yang cukup populer di daerah Perumnas Depok 1. Melihat perkembangan yang sangat pesat inilah ia mulai mencoba membuat waralaba dari usaha mie ayamnya dengan label “Mie Ayam Grobakan� pada 2010.
Nama itu karena kebanyakan mie ayam memang dijajakan menggunakan gerobakgerobak. Bahkan banyak milyader mie ayam karena mempunyi ratusan gerobak yang dijajakan oleh anak-anak buahnya. Tapi Wahyu punya cara lain yaitu dengan waralaba, atau kemitraan usaha. Kini nama usaha waralaba yang juga sudah dipatekan itu sudah cukup dikenal luas tidak hanya di wilayah depok tapi sudah merambah ke beberapa daerah di seputaran Jabotabek. Ini semua berkat keunggulan dari sisi kualitas bahan yang terjaga, sehingga usaha kuliner mie ayam gerobakan ini bisa menjadi salah satu celah usaha prospektif yang dapat anda coba. Ditambah lagi dengan minat masyarakat akan panganana ini yang tidak pernah
padam, menjadikan salah satu alasan kuat bisnis ini akan tetap bertahan jika dikelola dengan baik. Nah, bagi anda yang tertarik bergabung dengan waralaba mie ayam gerobakan menurut brosur yang ada, calon mitra cukup menyediakan dana Rp 7,5 juta untuk kemitraan satu outlet. Dengan investasi itu maka mitra akan mendapatkan berbagai perlengkapan kebutuhan usaha dan juga fasilitas yang diperlukan. Namun bagi yang memiliki kreativitas dan inovasi yang kuat usaha mandiri menjadi pilihan terbaik. Siapa tahu bisa menjadi Wahyu Indra yang lain bahkan lebih hebat lagi. Mengingat bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kuliner popular ini muda tersedia dimana-mana. Apalagi satu kemasan mie ayam (satu mangkok) bahanya terdiri mie, ayam, sayur sawi, daun bawang, sambel dan saus. Sehingga ketrampilan yang perlu diperdalam adalah menciptakan resep bumbu yang lebih nikmat dan gurih. Jika pelanggan sudah cocok maka pelayanan yang baik dan juga tempat yang representative, minimal ada tempat parkir. Dengan demikian customer akan merasa nyaman menyantp mie ayam gurih tanpa was-was kendaraanya mendapat gagguan yang tak diinginkan. Bila penikmat mie ayam masih banyak, maka silakan mencoba menekuninya peluang yang [SAW] berpotensi tersebut.
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
16
DAPATKAN HADIAH LANGSUNG UANG TUNAI DAN HANDPHONE KEREN……….. DENGAN MENGAJAK SAHABAT…, TEMAN ,DAN ANGGOTA PENSIUNAN UNTUK BERLANGGANAN TABLOID INFO KUKM MINIMAL 1TH……..SEMAKIN BANYAK ANDA MENDAPATKAN PELANGGAN SEMAKIN BESAR HADIAH YANG ANDA TERIMA………….BUKTIKAN LANGSUNG
HADIAH: 1. MENDAPAT 5 ORG BERLANGGANAN 1 TAHUN Hadiah UANG TUNAI RP. 50.000,2. MENDAPAT 10 ORG BERLANGGANAN 1 TAHUN Hadiah UANG TUNAI RP.125.000,3. MENDAPAT 20 ORG BERLANGGANAN 1 TAHUN Hadiah UANG TUNAI RP.300.000,4. MENDAPAT 30 ORG BERLANGGANAN 1 TAHUN Hadiah UANG TUNAI RP.525.000,5. MENDAPAT 40 ORG BERLANGGANAN 1 TAHUN Hadiah UANG TUNAI RP.800.000,6. MENDAPAT 50 ORG BERLANGGANAN 1 TAHUN Hadiah UANG TUNAI RP.1.000.000,PLUS Hp Samsung Galaxy Young 7. MENDAPAT 5 ORG BERLANGGANAN 2 TAHUN Hadiah UANG TUNAI RP. 125.000,8. MENDAPAT 10 ORG BERLANGGANAN 2 TAHUN Hadiah UANG TUNAI RP. 300.000,9. MENDAPAT 20 ORG BERLANGGANAN 2 TAHUN Hadiah UANG TUNAI RP. 800.000,10. MENDAPAT 25 ORG BERLANGGANAN 2 TAHUN Hadiah UANG TUNAI RP.1.000.000 PLUS Hp Samsung Galaxy Young
Hadiah langsung ditransfer ke rekening bank anda…! Ayo buruan…! Jangan lewatkan kesempatan ini…!!! SEGERA HUB MARKETING KAMI : 081316503034 ( SDR. MARIO ) 08984232619 ( SDR.ISKANDAR ) PENTING: Status berlangganan dianggap sah apabila form berlangganan & bukti transfer telah diterima oleh PT.Nasari indonesia melalui fax/email. - No Rek BNI 0153896997 an.PT.Nasari Indonesia - Fax.021.45857095,Email.info.kukm@gmail.com
Formulir Berlangganan NAMA : ALAMAT RUMAH : KOTA TELP. RUMAH PEKERJAAN PERUSAHAAN ALAMT KIRIM
: : : : :
Paket 12 Bulan PROPINSI: KANTOR:
HP:
Alamat Redaksi: Nasari Sentra KUMKM : Jl. Boulevard Raya Blok WE - 2 No 8B Kelapa Gading, Jakarta Utara atau melalui email: info_kukm@nasarisentrakumkm.com
Pembayaran dapat ditransfer melalui rekening PT NASARI INDONESIA Bank BNI no. rek 0153896997 | Kirim atau Fax bukti pembayaran ke alamat redaksi
Rp. 100.000,-
17
Nasional
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
Evaluasi Kebijakan Soal Impor Pangan Indonesia bangsa besar yang memiliki kedaulatan kuat sebagai Negara. Sayangnya, kedaulatan ini masih semu. Buktinya, bangsa ini belum berdaulat akan kemampuannya terutama warga negaranya seolah belum mendapatkan hak kesejahteraan dari alam yang melimpah.
D
emikian diantara kritikan yang ditegaskan Mohammad Hatta, anggota DPR RI Fraksi PAN kepada Info KUKM saat kunjungan kerjanya di Solo. “Kita hanya merdeka dari penjajah, tetapi sejatinya masih dijajah akan kesejahteraan, baik pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), terutama
dalam hal ketergantungannya pada impor bahan pangan,” ujar Mohammad Hatta. Hatta menambahkan, sebagai Negara Agraris dan mempunyai kekayaan alam melimpah, Indonesia seharusnya mampu mengelola dengan baik kekayaan yang ada, SAD dan SDM yang tidak tergantung dengan negara lain. Hatta yang dikenal kritis dan komitmen terhadap keberpihakan dengan petani ini menuturkkan Indonesia masih menjadi bangsa yang konsumtif. “Coba kita lihat hampir 65% dari semua kebutuhan pangan kita dijejali barang-barang impor, ini kan sungguh ironi sekali bagi perjuangan kedaulatan petani,” katanya. Masih dijelaskannya, Indonesia saat ini mengalami ketergantungan pada bahan pangan impor. Komoditas pangan utama seperti kedele 70% impor, susu
45% dan bahkan 50% kebutuhan garam dalam negeri dipenuhi melalui impor. “Kedaulatan petani kita terancam kebijakan impor pangan,” tegasnya. Menurut catatan yang diterimanya, hasil sensus pertanian 2013 memberikan informasi yang menarik, khususnya terjadi penurunan jumlah rumah tangga dengan usaha pertanian. Data tersebut menyebutkan penurunan sebesar 5,04 juta kepala keluarga dalam kurun waktu 10 tahun. Sementara berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2003, tercatat masih ada 31,17 juta rumah tangga pertanian di Indonesia. Namun menurut Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga petani Indonesia tinggal 26,13 juta. “Data-data yang ada ini seharusnya menjadi evaluasi bersama bagi pemerintah untuk secepatnya mengurai langkah yang baik, cepat dan terukur agar berpihak pada pertanian dan membangkitkan kembali kedaulatan para petani di Indonesia, untuk maju bersama membangun negeri Indonesia menjadi negara besar yang tidak tergantung pada negara lain,” ujarnya. Pemerintah seharusnya secepatnya mengevaluasi kebijakan impor barang-barang pertanian yang menjadi pukulan berat bagi petani. Sehingga sektor pertanian yang dianggap tidak ekonomis, kurang produktif , gagal panen harga anjlok saat panen menjadi pilihan profesi yang baik, dan mampu mensejahterahkan petani. Secara tidak langsung mampu menopang kekuatan yang besar bagi jalannya bangsa Indonesia ini di masa depan. [TAUFIQ]
Nasional
foto : istimewa
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
LPDB-KUMKM Gandeng BPR Anggota PERBAMIDA Guna mengembangkan perekonomian dan mempermudah akses permodalan bagi UMKM di daerah seluruh Indonesia, pada awal 2014 ini Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) yang merupakan satuan kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM menandatangani Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pinjaman/Pembiayaan dengan BPR anggota-angota Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah di Seluruh Indonesia (PERBAMIDA).
P
ara pihak yang hadir pada kesempatan itu, antara lain Direktur Utama LPDBKUMKM, Kemas Danial, Ketua Umum PERBAMIDA, R Suroso dan Sekretaris Jenderal PERBAMIDA, Muhammad Sigit, serta Para Direktur Bank Perkreditan Rakyat (BPR) anggota PERBAMIDA. Kesepakatan tersebut adalah tentang penyaluran pinjaman dimana perjanjian kerjasama itu merupakan tindak lanjut dari MoU yang telah ditandatangani
sebelumnya, antara LPDB-KUMKM dengan Ketua Umum PERBAMIDA pada Rabu, 31 Juli 2013 di Jakarta. Adapun teknis perjanjian tersebut adalah soal penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM, pihak BPR yang tersebar di seluruh Indonesia dapat menjadi penerima ataupun sebagai perantara dari dana bergulir tersebut, kemudian diteruskan kepada UMKM nasabah/ mitra BPR di daerahnya. Intinya maksud dan tujuan perjanjian tesebut merupakan langkah kongkret pemerintah untuk meningkatkan dan mempermudah para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengakses permodalan. “Dengan meningkatnya modal usaha UMKM juga akan memperluas lapangan kerja dan mengatasi kemiskinan serta meningkatnya nilai tambah atas barang dan jasa produk UMKM di daerah seluruh Indonesia,” ujar Kemas Danial di Jakarta, Kamis (09/01).
Kinerja LPDB KUMKM
Perlu diketahui bahwa realisasi penyaluran dana bergulir LPDBKUMKM kepada para pelaku usaha sektor KUMKM, sejak awal
18
operasional pada 2008 hingga 31 Desember 2013 mencapai Rp. 4,11 Triliun, yang disalurkan kepada 521.167 UMKM melalui 2.802 Mitra di seluruh Indonesia. Realisasi penyaluran pinjaman/ pembiayaan dana bergulir LPDBKUMKM pada tahun 2013 yang telah diproses sampai dengan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 1,80 triliun atau 93,88 % dari target RBA tahun 2013 sebesar Rp 1,92 triliun, dengan rincian sebagai berikut, dicairkan kepada mitra sebesar Rp 1,42 triliun. Belum dicairkan tetapi sudah akad sebesar Rp 248,84 miliar, telah terbit SP3, namun belum akad sebesar Rp 37,02 miliar, serta yang telah disetujui komite pinjaman/ pembiayaan dan dalam proses penerbitan SP3 sebesar Rp 95,67 miliar. Mengingat salah satu misi LPDB-KUMKM adalah meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi rakyat, penyerapan tenaga kerja, penumbuhan wirausaha baru, menciptakan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. Untuk akumulasi penyerapan tenaga kerja hingga 31 Desember 2013 telah mencapai 1.042.333 orang. Dalam melaksanakan kegiatannya, LPDB_KUMKM juga telah membukukan pendapatan per 31 Desember 2013, sebesar Rp 132.692.426.229 atau 196,60% dari target pendapatan Rp 67.701.230.000. Realisasi pendapatan tersebut bersumber dari pendapatan jasa layanan dana bergulir sebesar Rp 110.540.014.086 atau 176,30% dari target Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) sebesar Rp 62.701.230.000. Pendapatan jasa layanan perbankan sebesar Rp 22.152.412.143 atau 443,05% dari target RBA sebesar Rp 5 miliar. Adapun persentasi klasi ikasi F (macet) berdasarkan outstanding pinjaman/pembiayaan yang telah disalurkan sebesar 0,01%. Mengingat total dana bergulir yang telah tersalur hingga 31 Desember 2013 mencapai sekitar Rp 4,11 triliun lebih. ”Jika mencermati hal ini maka menandakan bahwa proses penyaluran dan pengembalian dana pinjaman/ pembiayaan selama ini cukup baik dan lancar,” tandas Kemas. [SAW]
19
Nasional
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
Pemberdayaan KUMKM
foto : istimewa
Melalui Program CSR/PKBL
W
orkshop ini diikuti oleh perwakilan dari Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Lembaga Pendamping, Koperasi, Perusahaan Skala UKM, Praktisi, Perguruan Tinggi dan unsur Pemerintah. Tujuan kegiatan tersebut untuk mencari solusi dan sinergi yang efektif bagi pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) melalui kegiatan Corporate Social Responsibility/ Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (CSR/PKBL). Workshop yang digelar pada 17 Desember itu juga dimaksudkan untuk mengembangkan model CSR/PKBL selama ini terkait UMKM berdasar pada pengalaman yang dilakukan oleh para perseroan. Diselenggarakannya workshop tersebut antara lain untuk mendapatkan informasi dari kalangan korporasi mengenai model CSR terkait pengembangan KUMKM. Memperoleh data mengenai programprogram CSR korporasi-korporasi besar di Indonesia dan membangun sinergi antara korporasi, konsultan bisnis KUMKM dan pemerintah. Menurut Deputi Bidang Pengembngan dan Restrukturisasi Usaha, Choirul Djamhari, semakin banyak perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan CSR/ PKBL untuk pemberdayaan KUMKM ini sangat positif. Mengingat jumlah UMKM yang mencapai 56,5 juta, pemberdayaannya tidak dapat mengandalkan satu pihak saja, katakanlah pemerintah. Tetapi perlu sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha dan masyarakat. “Intinya program-program CSR/PKBL yang handal dan aplikatif memiliki nilai manfaat nyata bagi KUMKM, dan ini merupakan
kekayaan berharga yang bisa ditularkan dan diterapkan pada perusahaan lain,� ujarnya. Masih jelas Choirul, pencurahan perhatian melalui penyelenggaraan programprogram pemberdayaan KUMKM dalam kerangka CSR/PKBL, mempunyai peran nyata untuk memperbesar sasaran dan perluasan jangkauan pemberdayaannya, sehingga semakin menciptakan pendapatan, memperluas kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan. Tampil pemateri dalam workshop tersebut adalah tiga narasumber mewakili institusinya, seperti wakli dari Yayasan Dharma Bhakti Astra menyampaikan tentang Model Pengelolaan Program CSR untuk Pengembangan KUMKM. Adapun wakil kademisi dari Universitas Sebelas Maret Solo
Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha, bekerjasama dengan lembaga masyarakat Corporate For Community Development (CFCD), menggelar workshop bertemakan “Pengembangan Kerjasama Peran Dunia Usaha, Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan KUMKM melalui Program CSR/PKBL.
(UNS), Prof Dr Totok Mardikanto Kajian atas implementasi CSR di Korporasi Indonesia dan tentang Implementasi CSR Perusahaan (Corporate For Community Development/CFCD), serta kebijakan dan Program Kemberdayaan KUMKM dari Kementerian Koperasi dan UKM. Peran perguruan tinggi dalam pemberdayaan ini seperti diuraikan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 60/1999 tentang Pendidikan Tinggi, pasal 3 ayat 1 menyatakan bahwa perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan tinggi dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Oleh karenanya, keterlibatan perguruan tinggi dalam program pemberdayaan KUMKM merupakan wujud tugas pengabdian kepada masyarakat yang harus diemban oleh perguruan tinggi. Sementara harapan yang dapat dipetik peserta adalah dapat mengenal dan memahami programprogram CSR/PKBL di perusahaan/ instansi, memperoleh informasi program CSR/PKBL yang kreatif, inovatif dan unggul, mengenali potensi dan permasalahan penyelenggaraan program CSR/ PKBL, serta mengetahui kerangka hukum yang dijadikan landasan penyelenggaraan program CSR/ PKBL. Dari workshop tersebut diharapkan dapat dirumuskan langkah-langkah konkrit dan realistis, dalam pemberdayaan KUMKM melalui kegiatan CSR/PKBL. [SAW]
Kuliner
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
Oseng-Oseng Mercon Bu Narti
Meledak di Mulut
20
Tetelan dan Koyoran (daging sapi kelas 3 dan 4) yang sedikit agak kenyal, kemudian di campur dengan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, sere, daun jeruk purut dan tentu saja tidak lupa cabe rawit yang menciptakan sensasi pedas yang dahsyat. Sepintas jika kita belum menikmatinya, tidak ada kesan yang sangat istimewa pada makanan ini dilihat dari bumbubumbu yang digunakan dan penyajiannya. Karena yang disajikan hanya sepiring nasi hangat, lalapan dan sepiring kecil gotongan daging penuh dengan minyak dan biji-biji cabe rawit yang menempel pada gading. Melihat saja mungkin sudah membuat kita malas untuk menyentuhnya,
Jangan berharap dibenak anda.Kali ini Info KUKM mengajak anda untuk makan petasan yang diolah sebagai tumisan, Oseng-oseng mercon (Petasan dalam Bahasa Jawa) disini hanya sebuah istilah untuk mengambarkan pedasnya makanan yang di jajakan oleh Mba Narti, salah satu penjual oseng-oseng mercon yang cukup tersohor di Kota Budaya, Yogyakarta.
SPECIALIS IN PAVING BLOK - ASPHALT - PAGAR PANEL - SALURAN - KANSTIN
Kami memperkenalkan pengalaman kerja kami dari tahun 1985 atas bimbingan dan didikan Ir Dodi. Dan telah berhasil mengerjakan beberapa proyek dengan sukses. Tahun 1996 ahirnya berdiri sendiri dengan bendera “SELERA DI JAYA” (SEMOGA REDJEKI LANCAR DAN JAYA). Dalam perjalanan SELERA DI JAYA telah mengerjakan beberapa proyek seperti: PT TOTAL, Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Ramayana Cengkareng, Pekerjaan aspal Karawang pendoli 1 paving blok, Showroom auto 2000 Puri Kembangan & BSD, dan mengerjakan paving blok Dari PT LANTERA.
Balai Rakyat Rt. 015 Rw. 003 Kel. Tugu Selatan, Kec. Koja - Jakarta Utara Hubungi : 0813 8568 1111/ 087880602121
Untuk menemukan tepatnya cukuplah mudah, dari arah Malioboro ke arah selatan tepatnya jalan KH Ahmad Dahlan, dimana pendiri PP Muhammadiyah pernah mengembangkan organisasinya ini. Dengan naungan tenda sederhana dan gelaran tikar tidak menyurutkan para pelanggannya untuk menikmati makanan penuh dengan sensasi pedas yang dahsyat ini, sehingga dapat dikatakan meledak di dalam mulut saat disantap ...maka tak heran jika di juluki Oseng-oseng mercon/ Petasan. Warung tenda Bu Narti buka dari jam 17.00 – 22.00. Karena kelezatannya ini olahan karya Mba Narti ini telah menjadi ikon bagi kuliner khas Yogyakarta selain Gudeng dan Angkringan yang sudah mendahului kepopulerannya. Mba Narti memulai usaha ini pada tahun 1998 saat negara in imengalami krisis ekonomi yang cukup parah. Konon menurut Mba Narti nama Oseng-Oseng mercon berasal dari seniman Cak Nun yang sempat singgah untuk menikmati makanan olahannya, dan hingga saat ini masih digunakan sebagai nama paten, tetapi beberapa orang juga memberikan nama osengoseng Bledeg (Halilinta dalam Bahasa Jawa). Sebenarnya bahan dasar dari Oseng-Oseng mercon ini adalah
terlebih lagi jika didiamkan dalam waktu yang cukup lama, lemak pada daging akan segera membeku. Namun bagi para mencinta makanan pedas sangatlah mengugah selera, suapan pertama disertai dengan nasi pulen hangat, sensasi pedasnya benar-benar nendang, sehingga membuat mata melek dan juga telinga panas karena menahan pedasnya. Dan pasti diyakini suapan pertama tak akan pernah cukup untuk diikuti suapan-suapan berikutnya, dan berikutnya. Bisa jadi seporsi tidaklah cukup untuk menikmati sensasi pedasnya yang membuat keringat dan air bercucuran. Menurut Mba Narti, pelanggannya dari berbagai kalangan mulai pejabat, artis, mahasiswa, pelajar, wisatawan domestik maupun manca negara. Bahkan terkadang ada beberapa pelanggan yang membawa pulang oseng-oseng mercon Mba Narti sebagai oleh-oleh. Tetapi bagi anda yang tidak begitu suka dengan rasa pedas yang meledak di mulut, bisa mencoba hidangan lain yang ditawarkan seperti pecel lele, ayam goreng dan sambelnya makyus dan cukup nikmat, jangan khawatir soal kantong, karena harga yang ditawarkan antara Rp. 10 – 15 ribu saja, Selamat mencoba... [DANAR]
foto : istimewa
21
Tamu Kita
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
Djan Faridz
Jangan Membangun di Lahan Resapan Perjalanan hidup seseorang memang berliku dalam menggapai sukses. Hanya sedikit liku-liku untuk menggapai kesuksesan tersebut. Salah satunya adalah dialami Djan Faridz, Menteri Peruahan RI ini. Sebelum melenggang ke gelanggang politik adalah pelaku usaha yang sukses.
P
ria yang dilahirkan di Jakarta dari pasangan Mohammad Djan dan Aisha Djan ini memang nampaknya telah meminati bisnis property. Hal tersebut terlihat ketika memilih jurusan di perguruan tinggi Arsitektur. Setelah selesai mengenyam ilmu pilihannya di Univrsitas Tarumanegara, pria yang saat kanak-kanak menempuh pendidikan sekolah dasar di SD St. Fransiskus dan SMP Kanisius ini, memulai usaha adalah bengkel las. Kemudian alumni SMA Negeri 2 Jakarta 1969 ini pun memulai menjual barangbarang untuk bangunan. Dari bisnisnya itu pun mendatangkan keuntungan besar, sehingga pada 1996 Faridz mendirikan PT Dizamatra Powerindo, sebuah kontraktor swasta yang pernah digunakan Pertamina. Selain itu juga bermain dalam usaha
spekulasi tanah. Di usaha ini ia pun pernah tercatat menjadi anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). barulah setelah malang melintang di dunia bisnis, ternyata minat juga terjun dalam dunia politi. Karirnya dimulai pada 2004,saat ia menjadi anggota Nahdlatul Ulama (NU). Kemudian posisi lebih baik pun disandangnya dengan menjadi Bendahara NU Cabang Jakarta pada 2009. Masih di tahun yang sama Faridz terpilih sebagai wakil Jakarta di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dengan mengumpulkan suara sebanyak 200.000, dia menjadi kandidat nomor tiga. Tak dipungkiri sebagian besar dukungannya memang dari NU dan pengusaha lain. Sebagai anggota DPD wakil DKI Jakarta, dia pun mengkampanyekan pelestarian budaya Betawi dan meningkatkan kemampuan ekonomi Jakarta,dengan mengutamakan pasar tradisional. Ternyata bintangnya makin bersinar terang, Faridz yang ketika itu berminat mencalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta, malah pada 17 Oktober 2011 terpilih sebagai Menteri Perumahan Rakyat. Karir politiknya makin merangkak. Masih pada 2011 dia terpilih sebagai Kepala Cabang NU Jakarta sampai dengan tahun 2014. Sebagai Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), dia mempunyai visi memberikan inspirasi, gagasan, dan tindakan yang tepat terhadap dinamika modernitas kehidupan dan atmos ir religius
bagi kehidupan Warga Jakarta dan kemajuan kota Jakarta. Selain itu Djan mempunyai misi diantaranya mengembangkan rancangan kebijakan (perundangan) yang relevan untuk mengatur rancang bangun tata ruang perkotaan bagi Jakarta dalam kedudukannya sebagai Kota Internasional. Lalu pemanfaatan potensi sumber daya geogra is dan sumber daya ekonomi bagi kemakmuran warga Jakarta. Dari sisi budaya dan ekonomi, juga diangkat melalui pengayoman warga Betawi mencakup atmos ir kehidupan religius, konservasi nilai budaya Betawi, dan potensi sosial ekonomi warga yang tangguh dan adaptif terhadap dinamika Jakarta, sebagai pusat pemerintahan dan pusat perekonomian nasional. Terkait dengan kondisi Jakarta yang sering terkena banjir, Faridz memandang bahwa untuk mendirikan bangunan telah ada syarat-syarat yang harus dipatuhi. Beberapa syarat yang tertera dalam pembangunan porperti di ibu kota, di antaranya tidak diperbolehkan mendirikan bangunan di daerah resapan dan pengolahan air limbah dari bangunan tersebut. “Soal pembangunan gedung bertingkat dan properti di Jakarta itu ada syaratnya, tidak boleh di daerah resapan, air kotor harus direcycle, itu syarat yang sudah ada,” jelasnya pada wartawan belum lama ini. Menurutnya yang menjadi cukup masalah karena ruang terbuka hijau yang tersedia masih sangat kurang. Sementara kebutuhan gedung dan properti lainnya masih tinggi. “Saya tidak melihat properti itu di Jakarta ya, nggak mungkin kalau jalur komposisi hijau dengan gedung itu tercapai dengan komposisi yang disarankan dalam UU,” ujarnya lagi. Namun yang menjadi kekhawatiran bagi Menpera saat ini adalah wilayah di luar perkotaan. Apalagi yang sebelumnya merupakan daerah persawahan atau resapan air. Dan seperti inilah yang menurutnya justru akan menjadi bahaya. Ia pun mengaku akan mengatur hal tersebut dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen). “Yang saya khawatirkan malah bangun properti itu bukan di daerah perkotaan, karena mereka menggerus tanah sawah. Kalau kita lihat Karawang-Bekasi. Makanya di Permen saya nanti akan diatur. Seperti properti itu terutama di daerah yang tanahnya terbatas disarankan rumah susun,” terangnya. [SAW]
Wisata
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
22
Eksotisme Goa Seplawan
foto : istimewa
Goa Seplawan memang tidak sesohor Goa Jati Jajar di Kebumen, tetapi Goa Alami yang terdapat di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing, Purworejo sekitar 40 kilometer dari pusat kota. Goa Seplawan sendiri memiliki panjang sekitar 700 Meter dengan cabangcabang goa sekitar 150-300 meter.
G
oa itu memiliki ornamen-ornamen yang sangat indah dan mengagumkan seperti adanya stalaktit dan stalakmit dengan ukuran beraneka ragam. Ornamen lainnya pun tak kalah menariknya seperti Flow stone, helektit, soda straw, gowerdam dan
lain-lain. Meskipun infrastruktur masih sedikit terbatas, tetapi sepanjang jalan masuk telah penerangan lampu, meskipun baru pada akses ke goa utama saja, sedangkan untuk goa cabang-cabangnya masih belum terpasang dan kondisinya sedikit berlumpur, jadi sangat disarankan untuk membawa alas penerangan seperti senter dan lain-lainnya . Bahkan beberapa cabang goa yang mendapatkan istilah sebagai istana lumpur, karena banyaknya lumpur. Obyek wisata Goa Seplawan saat ini sudah dilengkapi dengan fasilitas sarana dan prasana seperti kamar mandi/ WC, Mushola kecil yang sederhana, Gashebo, Gardu Pandang dan juga ada taman-taman bunga yang indah. Pemandangan disekitar Goa Seplawan sangat indah selain itu udaranya juga sejuk karena kawasan ini berada di ketinggian sekitar 800 mdpl. Melalui gardu pandang pengunjung bisa melihat pantai selatan, kota Kulon Krogo, serta Waduk Sermo. Bahkan jika naik ke salah satu bukit di kawasan goa itu, pengunjung bisa melihat Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing dan Sindoro dan juga Gunung Slamet. Namun, gunung-gunung itu hanya bisa dilihat pada pagi hari. Maka, banyak para pengunjung yang camping di Seplawan sehingga pada pagi harinya bisa melihat keindahan alam dari kawasan Seplawan itu. Selain karena keindahan goa dan alamnya, Goa Seplawan merupakan salah satu situs arkeologi yang cukup dibanggakan di Purworejo. Sebab, goa yang ditemukan pada 15 Agustus 1979 itu di salah satu sudut goa ditemukan sebuah arca emas 22 karat setinggi 9 cm dengan berat 1,5 kg. Arca itu berupa patung
sepasang pria dan wanita yang sedang bergandengan tangan. Para ahli arkeolog meyakini bahwa patung itu adalah Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Arca itu merupakan peninggalan pada zaman Hindu Siwa. Kini arca tersebut disimpan di Museum Nasional. Sebagai gantinya , Pemerintah membangun replika arca didepan mulut goa, replika itu ukurannya lebih besar dari yang sebenarnya sehingga menyerupai monumen. Selain itu juga di sekitar kawasan objek wisata juga ditemukan adanya lingga dan Joni sebagai salah satu wujud kemakmuran dan kesuburan. Hal ini memperkuat asumsi para arkeolog bahwa dahulu tempat ini adalah salah satu pusat peradaban atau pemerintahan. Namun sayang untuk menuju ke tempat tersebut sedikit agak sulit, dimana para pengunjung harus menggunakan kendaraan pribadi, dan juga infrastruktur jalan yang kurang mendukung, hal ini merupakan PR bagi
pemerintah daerah Purworejo. Puas setelah berjalan-jalan dan menikmati panorama alam dengan udara sejuknya, jangan lupa untuk tidak melewatkan kesempatan untuk menikmati salah satu hasil perkebunan masyarakat sekitar yang sangat terkenal karena kelezatannya.....Durian Kaligesing. Durian di daerah ini sangat terkenal dengan gadingnya yang tebal, dengan citarasa manis berpadu dengan sedikit rasa pahit yang dicari-cari para pengila durian. Karena durian adalah buah musiman maka mudah di dapatkan pada bulan-bulan tertentu, masyarakat sekitar biasa menjualnya di sepanjang jalan, atau mungkin anda tertarik untuk langsung membeli dari warga sekitar, masyarakat di Kaligesing tidak mau memetik buah durian, jadi semua durian dari Kaligesing adalah durian masak di pohon.....rasanya maknyus. [DANAR]
23
Sentra
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
Sentra Ikan Gunungsari Surabaya
foto-foto : istimewa
Bagi penggemar satwa air, Sentra Ikan Hias Gunungsari Surabaya merupakan tempat yang cocok dikunjungi. Karena di tempat ini, Anda bisa berbelanja berbagai jenis ikan hias, baik tawar maupun ikan laut. Mulai dari harga yang murah, hingga yang sangat jutaan rupiah.
D
i pasar hias ini pembeli dapat membeli secara eceran maupun grosir untuk ikan hias, sedangkan untuk ikan budidaya (bibit ikan) pembelian dilakukan secara grosir atau partai besar. “Di pasar ikan hias ini, ada berbagai koleksi ikan dari seluruh pelosok perairan di Indonesia, bahkan jika sedang beruntung bisa menemukan beberapa spesies ikan yang tergolong langka dan di lindungi� aku Darminto salah satu pedagang saat ditemui oleh Info KUKM beberapa waktu lalu. Banyak pedagang selain Darminto, bahkan ada beberapa ikan yang
berasal dari luar negeri, mungkin ini salah satu alasan mengapa Sentra Ikan Hias Gunungsari dikatakan pasar hias terbesar di Asia, selain dilihat dari sisi luasnya bangunan dan juga koleksi ikan yang dijajakan. Pembeli yang datang di pasar ini setiap harinya relatif ramai dan bukan hanya didominasi oleh warga Kota Surabaya saja, hal ini terbukti dari banyaknya kendaraan yang di parkir berplat nomor luar Kota Surabaya seperti Kediri, Blitar, Tulungagung, dan lain-lain. Bahkan ada beberapa pembeli yang datang dari luar pulau jawa seperti Banjarmasin, Pontianak, Padang, Medan, Ujung Pandag, Palu, hingga Timor Leste. Pasar ini buka dari jam 9 pagi hingga jam 12 malam, dari penuturan para pedagang meskipun tersedia ratusan pilihan jenis ikan, tetapi ada beberapa ikan yang laris manis oleh
pembeli seperti ikan mas koki, ikan koi dan ikan lohan. Uniknya pasar ini memiliki aturan main yang berbeda dengan pasarpasar ikan lainnya, dimana untuk pembelian dengan sistem grosir hanya dilayani pada hari rabu dan minggu saja, dengan tujuan menjaga stok ikan dan menjaga kualitas ikan yang akan dijual. Sepanjang 2013 yang telah berjalan, pasar ini selalu ramai dan hampir setiap minggunya dagangan yang diperjual-belikan ludes terjual. Cukup layak tempat ini dikatakan sebagai sentra juel beli ikan, bahkan dengan dilengkapi fasilitas yang mendukung seperti parkiran yang layak, tempat peribadatan dan juga tempat penjual makanan (kuliner), sentra ikan Gunungsari dapat dijadikan salah satu referensi untuk berburu ikan hias atau hanya sekedar untuk refreshing semata. [DANAR]
foto-foto : istimewa
Warta Khusus
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
24
GKN Cara Ciptakan Wirausaha Muda Entah karena pelaksanaanya yang dipercepat sehingga hanya menarget hadirkan sekitar 10 ribu undangan, juga tempatnya pun di Istora. Sebab tahun sebelumnya digelar Maret di Gelora Bung Karno (GBK) dengan menghadirkan lebih 60 ribu yang didominasi pelaku usaha.
L
azimnya kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) selalu dipadati penonton saat pertandingan bola atau momen-momen yang berhubungan dengan olah raga . Namun kali itu puluhan ribu masyarakat Indonesia menggeruduk Senayan lantaran menghadiri peringatan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN). Perhelatan yang berlangsung pada 15 Jnauari itu adalah yang kedua , bahkan pada 18 Maret 2013 lebih 50 ribu masa yang didominasi pelaku usaha dari berbagai daerah ikut menyaksikan peringatan tahun ke-3 GKN sejak diluncurkan pada 2010 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Berbeda acara yang telah menjadi agenda besar Kementerian Koperasi dan UKM ini tema GKN 2014 mengapresiasi pada kiprah waita dalam menekuni dunia
usaha. Jika pada tahun lalu bertema “Spirit Global Entrepreneurship” maka perhelatan kali ini bertajuk “Spirit of Women Entrepreneurship”. Tema tersebut dimaksudkan agar wirausaha perempuan bisa lebih lagi berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional. Menurut ungkapan Menteri Koperasi dan UKM dalam sambutannya, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat rata-rata 6 persen pada 9 tahun terakhir, dan 5,7% pada 2013 tak lepas dari peran wirausaha kaum perempuan. Masih diungkapkan menteri dihadapan Presiden SBY, dimana saat berlangsungnya pertemuan APEC di Bali, telah disepakati meningkatkan jaringan pemasaran wirausaha perempuan. Demikian tindaklanjut atas kesepakatan
25
Warta Khusus
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
tersebut, yakni semakin terbukanya akses keuangan dan pemasaran bagi wirausaha perempuan. “Harapannya dapat menciptakan karakter wirausaha perempuan yang tangguh, andal, memiliki daya kreativitas dan inovasi yang tinggi sehingga mampu bersaing di tengah ekonomi globalisasi,” ungkapnya. Untuk itulah imbuh Syarief Hasan, peringatan GKN kali ini yang merupakan kerjasama antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Bank Mandiri mempercepat pelaksaanannya. Sebab, sedianya Maret, tetapi karena jadwal pemilu legislatif digelar pada April sehingga dipercepat menjadi pertengahan Januari. Dengan demikian kaum wanita dapat mengambil momentum mempergunakan hak demokrasi demi kemajuan bangsa Indonesia. Syarief menambahkan sejak dilakukan GKN terbukti mampu menurunkan angka pengangguran.
“Berkat GKN angka pengangguran berada di bawah 5 persen, karena makin meningkatnya jumlah pelaku wirausaha yang saat ini menjadi 1,59% dari jumlah populasi Indonesia,” ujarnya. Dengan demikian untuk mencapai angka ideal yakni 2 persen jumlah pengusaha dari total penduduk Indonesia jika
“Entrepreneurs adalah pahlawan bisnis karena meraka bukan mencari pekerjaan tetapi menciptakan bisnis. Seorang entrepreneur punya banyak ide, kreatif, dan senang dengan terobosanterobosan baru,” Susilo Bambang Yudhoyono - Presiden RI
ingin mencapai kesejahteraan dan kemajuan, tidak terlampau sulit. Apalagi jumlah UMKM di Indonesia saat ini tercatat 52 juta pelaku usaha, sebanyak 98% diantaranya pelaku mikro. Syarif juga memaparkan untuk meningkatkan usaha pelaku UMKM, dibutuhkan pendampingan mulai dari hulu hingga hilir. Konsultan pendamping UMKM memiliki misi bagaimana mendorong generasi muda secara khusus mahasiswa menjadi wirausaha. Salah satunya dengan GKN ini. “ Saya optimis jika program ini direspons baik, pada 2014 ini angka 2 persen rasio kewirausahaan nasional dapat tercapai,” ujar Syarief semangat. Sementara Presiden pun tak kalah apresiatifnya terkait gelaran
tersebut dan realisasi dari program GKN. Presiden menegaskan bahwa entrepreneurship atau kewirausahaan merupakan pahlawan bisnis di negara ini. Mereka tidak lagi mencari kerja tetapi menciptakan pekerjaan dan peluang bagi orang lain. “Entrepreneurs adalah pahlawan bisnis karena meraka bukan mencari pekerjaan tetapi menciptakan bisnis. Seorang entrepreneur punya banyak ide, kreatif, dan senang dengan terobosan-terobosan baru,” kata Presiden SBY kepada hadirin ditengah-tengah pembukaan GKN ke-4 /2014 di Istora Senayan, Jakarta. Masih jelas Presiden, para wirausahawan ini berperan besar dalam memajukan dan meningkatkan perekonomian Indonesia. Ditengah terbatasnya lapangan pekerjaan, maka semangat para wirausahawan harus ditingkatkan karena mereka tidak mencari kerja tetapi menciptakan pekerjaan untuk dirinya dan juga orang lain. “Entrepreneur berani memulai. Mereka orang yang ulet, sabar dan tidak mudah menyerah. Gagal, coba lagi; gagal, coba lagi. Maka bergabunglah dengan para entrepreneur,” tutur SBY kepada para generasi muda yang hadir. Presiden pun memotivasi para calon wirausaha dan wirausaha pemula. Presiden mengharapkan kalangan wirausaha muda nasional gigih memperjuangkan cita-cita dan tidak mudah menyerah. “Sebagai generasi penerus citacita bangsa, wirausahawan muda menjadi harapan bangsa yang dapat berkontribusi bagi pembangunan nasional, khususnya untuk membuka lapangan kerja baru di masa datang,” ujar Presiden. Pesannya lagi, pengusaha muda harus terus berusaha dan mengembangkan sikap optimistis sehingga dapat menciptakan lapangan kerja di masa datang. Presiden mengungkapkan, pemerintah tetap konsisten mendukung dari segi pendanaan, melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi kelanjutan roda usaha. Presiden menegaskan, pemerintah akan tetap menyalurkan KUR untuk menunjang ketersediaan pendanaan guna mendukung permodalan. Itu sebabanya, sejak 2007 pemerintah telah menyalurkan KUR senilai Rp 130 triliun kepada 10 juta penerima. [SAW]
Warta Khusus
26
foto-foto : istimewa
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
Mandiri Apresiasi Pengusaha Muda Seiring dengan semakin banyak anak muda terjun ke dunia bisnis, Bank Mandiri berkomitmen untuk membantu wirahusahawan yang mulai meniti usahanya baik di seluruh Indonesia.
B
entuk dukungannya yang diberikan bank plat merah ini terhadap wirausahawan muda di Indonesia, diantaranya menggelar expo wirausaha sekaligus penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) dan Mandiri Young Technopreneur (MYT) pada 15-19 Januari di Istora Senayan, Jakarta. Dimana pelaksanaan itu merupakan kerja bareng Bank
Mandiri dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM). Demikian disampaikan Direktur Finance dan Strategy Bank Mandiri, Pahala N Mansury, kepada wartawan di Jakarta. Masih menurutnya bahwa program tersebut bertujuan untuk mendorong generasi muda Indonesia untuk berwirausaha sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada ketersediaan lapangan pekerjaan. “Dengan meningkatnya angka kewirausahaan maka tingkat kesejahteraan lingkungan sekitarpun akan meningkat. Kami yakin hal ini dapat mendorong roda perekonomian Indonesia,� ujarnya dalam jumpa pers di Gedung Mandiri, Jakarta, Senin (13/1). Dalam acara Mandiri Expo tersebut mampu menuai target dengan dihadiri sekitar 50.000 pengunjung yang berasal dari mahasiswa dan masyarakat umum. Selain melihat hasil karya para wirausahawan muda, para pengunjung juga mengikuti talkshow yang temanya berbeda
setiap hari. Selain itu diacara yang dihadiri Presiden SBY juga menjadi ajang pertemuan pemikiran bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan akademisi dalam merealisasikan komitmen kewirausahaan di Indonesia. Acara penghargaan WMM dan MYT yang juga disaksikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan, dan Gubernur BI Agus Martowardodjo, juga diikuti 136 wirausahawan muda dan mitra binaan Mandiri. Selain dihadiri para inalis WMM dan MYT, acara yang digelar sejak 2007 ini juga diikuti 50.000 pengunjung dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum selama acara berlagsung. Para mahasiswa yang berkunjung ke expo terssebut pun mengikuti talkshow Industri Kreatif yang menampilkan pengusaha dari berbagai bidang, mulai pengusaha fashion design, makanan juga menghadirkan narasumber di bidang motivasi dan penulisan Merry Riana. [PR]
27
Warta Khusus
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
Keberhasilan GKN
foto-foto : istimewa
dan Realita Kemiskinan
Program GKN seolah menjadi mesin pencetak wirausaha yang ampuh. Baru setahun berlangsung diklaim mampu meningkatkan jumlah wirausaha mencapai angka 1,56% dari total populasi penduduk negeri ini.
S
ebelumnya masih kurang dari 1 persen. Tetapi kehebatan itu tidak terus berlangsung, sebab per 15 Januari jumlahnya baru 1,59%. Itu artinya dalam kurun 2 tahun hanya naik 3 digit. Atau jumlah yang terakhir inilah yang mendekati fakta. Bila kita mencermati hasil ststistik penduduk miskin yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat jumlah penduduk miskin per September 2013 mencapai 28,55 juta orang, yakni bertambah 480 ribu orang dibandingkan angka yang tercatat pada Maret 2013. Menurut Kepala BPS Suryamin, bahwa pada Maret 2013 tercatat jumlah penduduk miskin sebesar 28,07 juta orang atau
11,37%. Jadi ada kenaikan sebanyak 480 ribu orang miskin,� ujarnya saat konferensi pers di kantornya Jakarta belum lama ini. Suryamin menambahkan, peningkatan jumlah penduduk miskin 480 ribu orang tersebut selama periode Maret-September 2013, sebanyak 300 ribu terjadi di daerah perkotaan dan sebanyak 180 ribu terjadi di daerah pedesaan. Faktor yang menjadi penyebab kenaikan penduduk miskin karena terjadi in lasi tinggi hingga 5,02% akibat
kenaikan harga BBM pada Juni 2013, dan juga kenaikan harga beras secara nasional. Masih kata Suryamin, pada periode Maret-September juga harga eceran beberapa komoditas bahan pokok mengalami kenaikan, seperti daging ayam ras 21,8%, telur ayam ras 8,2% dan cabai merah 15,1%, serta kenaikan tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2013. Adapun komoditas makanan yang berpengaruh terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan perdesaan, diantaranya beras, rokok kretek, ilter, telur ayam ras, mie instan, gula pasir, tempe dan bawang merah. “Untuk komoditas bukan makanan diantaranya adalah biaya perumahan, listrik, pendidikan dan bensin,� jelasnya. Sementara angkutan umum termasuk komoditas bukan makanan, yang hanya memberikan sumbangan terhadap garis kemiskinan di daerah perkotaan, dan kayu bakar memberikan kontribusi yang sama terhadap garis kemiskinan di perdesaan. Masih sesuai data BPS, penduduk miskin sesuai prosentase terbesar masih berada di Maluku dan Papua yaitu 24,24%, serta Kalimantan 6,66%. Tetapi dari segi jumlah, penduduk miskin terbanyak berada di Jawa, yakni sebanyak 15,55 juta orang dan terendah di Kalimantan 980 ribu orang. Catatan lain yang diliris BPS adalah selama periode MaretSeptember 2013, Garis Kemiskinan naik sebesar 7,85%, yaitu dari Rp 271.626 per kapita per bulan pada Maret, menjadi Rp 292.951 per kapita per bulan pada September. [SAW]
Daerah
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
28
Badung
Rp 2,4 Miliar untuk Koperasi
foto : istimewa
di Kabupaten Badung
Koperasi dan UKM memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Wajar jika di daerah-daerah, diantaranya Bali juga serius menganggap sektor ini kedalam program strategis.
G
una mendukung langkah tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM pun melakukan pembinaan dengan memberikan bantuan modal kerja dan bentuk fasilitasi lainnya. Provinsi Bali yang meliputi 9 Kabupaten/ Kota terbagi dalam 57 Kecamatan, memiliki data koperasi sebanyak 4.571 unit, khusus Kab. Badung yang terdiri 6 Kecamatan, 62 Desa, dengan jumlah koperasi 515 unit pada tahun anggaran 2013 mendapat bantuan dari pemerintah pusat. Tidak lain daerah ini memiliki potensi ekonomi cukup besar, terutama di bidang pariwisata, budaya dan kerajinan. “Hal ini menjadi poin tersendiri bagi para pendatang/wisatawan untuk berkunjung ke Bali yang sangat potensial untuk mendatangkan Investor,” ujar Menteri Koperasi Syarief Hasan saat kunjungan kerja akhir Desember 2013. Secara keseluruhan dalam tahun anggaran 2013, provinsi Bali mendapat alokasi Program Bantuan Sosial sebesar Rp 12,075 miliar. Dana tersebut terdistribusikan untuk Revitalisasi Pasar Tradisional melalui Koperasi sebanyak 5 unit dengan total anggaran Rp 4,5 miliar. Dua unit
Penataan PKL total anggaran Rp 675 juta, 10 unit Penataan Toko Ritel UKM Mart total anggaran Rp 650 juta, Koperasi Pedesaan sebanyak 33 koperasi Rp. 1,650 miliar, OVOP 1 Koperasi Rp 100 juta, Kemitraan Investasi 1 Koperasi Rp 600 juta, dan Tugas Pembantuan (PLUT) Rp 3,9 miliar. Khusus untuk Kabupaten Badung mendapat alokasi Rp 2,495 miliar, terdiri dari pasar tradisional, kawasan PKL, UKM Mart, koperasi pedesaan, kemitraan investasi dan Produksi Kopi. “Melalui program bantuan ini selayaknya bisa membangun citra koperasi dalam mengembangkan usaha. Selanjutnya berharap mampu meningkatkan aktivitas ekonomi sektor riel dan menyerap tenaga kerja, mengurangi kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Badung yang kami kunjungi ini,” ujar Syarief Hasan. Selain memberikan bantuan dana Menteri Koperasi juga meresmikan Pasar Pedagang Kaki Lima (PKL) Desa Adat Penarungan dan Koperasi Pasar Sembung, Mengwi. Menteri yang didampingi sekretaris daerah Badung, Kompyang R Swandika meninjau los pasar yang ditempati 60 PKL. Tak hanya meresmikan, pada kesempatan itu Syarifudin
juga menyerahkan bantuan senilai Rp 2,4 miliar untuk 6 koperasi di Badung. Dalam sambutannya, menteri mengatakan koperasi dan UKM memiliki program strategis, untuk itu pasar tradisional sebagai tempat UKM berkegiatan bisnis perlu direvitalisasi, juga penataan PKL dan penataan toko koperasi menjadi UKM Mart. “Program revitalisasi pasar tradisional adalah untuk lebih optimal mengakomodir aktivitas pelaku usaha mikro dan kecil di daerah yang jauh dari perkotaan. Pasar ini dibangun dan direvitalisasi sebagai upaya penataan PKL, sekaligus membantu meningkatkan aktivitas usaha PKL. Kami mengapresiasi Pemkab Badung dan Koperasi Mitra UKM Badung yang mampu menata PKL di wilayahnya dengan baik.,” imbuhnya. Adapun 6 koperasi yang menerima bantuan, adalah Koperasi Tani Mertanadi, Koperasi Sumber Mertha Buana, Koperasi Karya Winangun, Koperasi Pasar Sembung, Koperasi Murah Rejeki dan Koperasi Mitra UKM. “Pengelolaan dan penataan PKL ini penting dilakukan, agar usaha ekonomi ini dapat tetap berkembang. Tetapi tidak mengganggu ketertiban umum dan tetap menunjang estetika dan perwajahan desa,” jela Sekda. Pemkab Badung sesuai amanat Perpres No 25/2012 tentang PKL, telah merelokasi sejumlah PKL di beberapa lokasi yakni di Taman Ayun, di objek wisata Sangeh serta di objek wisata Uluwatu, dan penataan terkini di Desa Adat Penarungan. Sementara Bendesa Adat Penarungan, I Made Rasta, melaporkan, pembangunan di tanah desa adat seluas 12,46 are itu, merupakan bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2013 senilai Rp 450 juta. “Namun seluruh bangunan dan upakara menghabiskan biaya Rp 767 juta, dengan kekurangannya digali dari swadaya masyarakat bersama Koperasi Mitra UKM Badung,” jelas [PR/FWK] Made Rasta.
29
Daerah
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
foto-foto : istimewa
Sukabumi
KUD Buana Bhakti
Terima Bansos Rp 600 Juta Pemerintah terus mendorong koperasi unit desa (KUD) yang produktif untuk meningkatkan sarana pemasaran produk usaha kecil dan menengah melalui bantuan pembiayaan yang bersumber dari dana bantuan sosial.
S
alah satu Koperasi Unit Desa (KUD) yang masih mendapat perhatian karena masih memiliki kinerja baik adalah KUD Buana Bhakti Sukabumi. Guna menunjang kegiatan usahanya itu mendapat kucuran dana sebesar Rp 600 juta, melalui program bantuan sosial (Bansos) dari Kementerian Koperasi dan UKM. Bansos tersebut adalah realisasi Program Pengembangan Sarana Pemasaran (PPSP) melalui usaha koperasi. Bantuan tersebut diberikan oleh Deputi Menteri Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha (PJU) Kemenkop dan UKM, Emilia Suhaimi pada Rabu (8/1). Penyerahan sertifikat Bansos tersebut diterima Ketua
layak menerima bantuan dengan alasannya, karena koperasi itu memiliki potensi investasi yang sangat besar dalam usaha pakan peternakan. KUD Buana Bhakti dan Slamet Quail Farm secara bersama memasarkan pakan ternak yang menjadi salah satu komoditas andalannya,” tegasnya. Itu sebabnya masih kata Emilia, KUD itu memiliki peluang dan kemampuan untuk meningkatkan pengembangan ekonomi masyarakat. Buana Bhakti saat ini memproduksi telur burung puyuh dan masih ada produk kuliner beraneka ragam berbasis telur puyuh. Sementara masih di tempat yang sama, Inggrid Kansil yang juga sedang mengunjungi daerah pemilihannya itu mengungkapkan, bahwa kebutuhn telur puyuh saat ini sangat besar untuk pasar Jabodetabek. Menurutnya kebutuhan saat ini sekitar 8 juta telur per minggu, sementara pasokan yang tersedia baru sekitar 9 juta per bulan, atau sekitar 28% yang baru bisa dipenuhi. “Berarti masih ada sekitar 72% kebutuhan telur burung puyuh yang harus dipenuhi. Kebutuhan ini yang harus dimanfaatkan KUD Buana Bhakti guna lebih mengembangkan usaha bersama anggotanya,” jelas anggota DPR-RI yang sekaligus istri Kemenkop dan UKM Syarief Hasan. Melihat masih belum terpenuhinya kuliner berbahan telur puyuh ini, maka dengan adanya stimulus dari Kementerian Kopersi dan UKM, diharapkan KUD Buana Bhakti akan mampu meningkatkan kinerja untuk menyediakan dan menyalurkan pakan burung puyuh. Alhasil, nantinya diharapkan bisa memasarkan dengan mudah dan pasarnya juga lebih luas. [PR/FWK]
Koperasi Unit Desa (KUD) Buana Bhakti, Nu’man Saleh di kantor KUD Buana Bhakti Jl Parakan Salak Desa/Kel/Kec Parakan Salak, Kab Sukabumi. Menurut Emilia koperasi dan UKM yang mendapatkan bantuan itu hanya diberikan ke koperasi unit desa (KUD) yang benarbenar memiliki track record bagus dalam kinerjanya. Terkait kriteria tersebut, KUD Buana Bhakti memang sedang mengembangkan sarana pemasaran produk-produk yang dihasilkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). “KUD Buana Bhakti memang
Dinamika
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
30
foto-foto : istimewa
Kuliner di Gedung UKM dan IRTI Monas
BRI Salurkan KUR Tembus Rp 87 Triliun PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) hingga akhir 2013 berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai 87 triliun dengan total debitur sebanyak 9,2 juta nasabah. JUMLAH tersebut terbagi atas, KUR Ritel sebesar Rp17 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 99.000 dan KUR Mikro sebesar Rp 69,9 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 9,1 juta. Demikian disampaikan Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali pada wartawan di Jakarta awal Januari. Imbuhnya, pada November 2013 realisasi ini meningkat Rp 2,4 triliun. Sebelumnya tercatat Rp 84,5 triliun. Masih tambah Ali, salah satu pemicu kenaikan penyaluran kredit tersebut karena akses nasabah yang semakin mudah, baik secara infrastruktur maupun administratif.
Jumlah tersebut terlampaui karena BRI sudah masuk ke pusat pengusaha mikro melalui Teras BRI di sentrasentra perdagangan dan bisnis. Dengan jumlah kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 1,61%. “Ini juga menunjukan keberhasilan pembinaan perusahaan atas pelaku usaha mikro,” jelasnya. Selain itu lebih dari 850.000 nasabah KUR BRI kini resmi menyandang status nasabah komersil dari sebelumnya tidak bankable. Pinjaman mereka sudah menggunakan prosedur dan administrasi normal lantaran sudah memiliki jamiman, aset tetap dan memenuhi persyaratan lainnya. Ali menyebutkan hingga 31 Desember 2013 plafon pinjaman nasabah KUR BRI yang bermigrasi ke kredit komersial mencapai Rp13,6 triliun. Berdasarkan data dari Kemenko Perekonomian, hingga November 2013 penyaluran KUR nasional telah mencapai Rp 133,2 triliun dan BRI mendominasi dengan porsi 63,46% dari total KUR nasional. [PR]
Rp 12 Miliar untuk Wirausaha Muda
Guna mendukung penciptaan wirausaha mudi Bank Mandiri Tbk menyalurkan dana senilai Rp 12 miliar dalam program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) dan Mandiri Young Technopreneur (MYT) di seluruh Tanah Air.
DEMIKIAN disampaikan Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Pahala N Mansury, bahwa program WMM dan MYT bertujuan mendorong generasi muda Indonesia untuk berwirausaha, sehingga agar mengurangi ketergantungan pada ketersediaan lapangan pekerjaan. Seperti tahun sebelumnya, pada 2014 ini Bank Mandiri kembali menyelenggarakan kegiatan workshop WMM yang diikuti 8.200 peserta yang terdiri dari 5.200 mahasiswa dan dosen dari 50 perguruan tinggi negeri dan swasta, serta 3.000 undangan yang terdiri dari IWAPI, Dekranas, Alumni WMM, Wirausaha pemula binaan Kementerian Koperasi dan UKM. Perhelatan itu berlangsung pada 15-19 Januari 2014 di Istora Senayan diikuti 136 wirausahawan muda dan mitra binaan Mandiri. Sebanyak 6.725 mahasiswa dari 516 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia mengikuti kompetisi WMM. Dari jumlah tersebut hanya 54 peserta berhasil menjadi finalis, terdiri dari 26 peserta berasal dari kategori mahasiswa dan 28 peserta untuk kategori alumni dan pascasarjana. Sementara dari ajang MYT yang diikuti 837 tim yang terpilih hanya 10 tim finalis. [PR]
GEDUNG UKM yang berada di dekat Waduk Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat dan Lapangan IRTI Monas, akan dialihfungsikan oleh Pemprov DKI Jakarta menjadi kawasan kuliner. Demikian dijelaskan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada wartawan. Imbuh Ahok, demikian ia kerap disapa bahwa para pedagang yang berdagang di dua tempat itu bersifat tematik. Sedang yang di gedung UKM, akan dipilih pedagang kopi seluruh nusantara, dan dagangan di IRTI itu kuliner yang ada di seluruh Indonesia. Ahok menjamin, di gedung UKM akan terdapat berbagai jenis kopi dari seluruh nusantara. Misalnya, kopi Aceh dan kopi Belitung. “Nantinya gedung UKM itu dapat berkembang menjadi lokasi nongkrong pilihan masyarakat yang ingin menikmati segarnya kopi lokal,” ujarnya. Bahkan dari usaha itu, Ahok berharap akan memunculkan franchise kopi lokal dan bersaing dengan lainnya. Usaha berbagai jenis kopi dari seluruh Indonesia tersebut nantinya ditempatkan di lantai 2 gedung UMKM. Sedangkan UMKM lain berada di lantai dasar. Terkait kemungkinan munculnya wisata kuliner di tempat tersebut, Pemprov DKI mendukung transportasi dengan bus tingkat. Adapun biaya pengembangan dua wisata kuliner tersebut dibiayai oleh CSR Sosro Group. Sedang pelaksanaannya akan dimulai tiga bulan ke depan. Dengan menjadi pusat kuliner maka diharapkan UMKM di IRTI Monas lebih berdenyut, sehingga masyarakat bahkan turis akan tertarik mengunjungi gedung UMKM Waduk Melati yang selama ini [PR] menganggur.
31
Dinamika
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
Telkom akan Wujudkan SME Indonesia Bisa
Kadin, BRI-UMI Cetak 60 Ribu Wirausaha Baru Guna mencapai target mencetak 60 ribu usaha baru, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel menggandeng BRI dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) dalam hal Pelatihan dan Pendampingan Edukasi Kewirausahaan bagi Mahasiswa.
PT Telkom akan mewujudkan komitmennya mengembangkan UKM melalui Program Indonesia Digital Entrepreneur (IndiPreneur) yang telah dicanangkan pada awal 2013, berupa pencanangan pengembangan terhadap 100 ribu UKM di Indonesia.
L
angkah tersebut sebagai tindak lanjut atas suksesnya menciptakan Rekor MURI dalam pemasaran aplikasi untuk modernisasi sektor bisnis Small Medium Enterprise (SME)/UKM BosToko di penghujung 2013. Perusahaan plat merah ini semakin percaya diri untuk menggarap potensi pasar UKM yang masih terbuka luas. Memasuki 2014 ini Telkom kembali meluncurkan program lebih fokus lagi menggarap sektor UKM melalui tiga revenue driver, yakni Small Office Home Office (SOHO), Business Solution for Community (BSC) dan Digital Media Solutions. Khusus terkait BSC, Telkom meluncurkan SME Indonesia Bisa guna meningkatkan kompetensi dan nilai kompetitif UKM Indonesia menjadi lebih inovatif, produktif dan kreatif melalui pemanfaatan Information & CommunicationTechnology (ICT ). Demikian dijelaskan Direktur
Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin, bahwa Telkom meluncurkan program SME Indonesia Bisa (SIB), program pengelolaan 100 Sentra UKM di seluruh Indonesia melalui penyedia solusi ICT secara mudah, murah dan manfaat. Program SME SIB telah diawali sebelumnya melalui pilot project secara terbatas pada 2013 dengan menggarap 20 Sentra UKM di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Serang dan Karawang, dan kini akan diperluas ke seluruh Indonesia. Telkom menargetkan 500.000 pelaku UKM bergabung pada 2014 ini dalam program IndiPreneur. [PR/MN]
DEMIKIAN diungkapkan Ketua Kadin Sulsel, Zulkarnain Arief di Makassar. Menurutnya saat ini jumlah pengusaha di Sulsel hanya 0,21% dari jumlah penduduk, sementara tingkat pengangguran intelektual di wilayah tersebut cukup tinggi. Menurut Zulkarnain, pelatihan dan pendampingan wirausaha sangat penting dalam menghadapi AEC. Agar bisa bersaing diperlukan produk-produk lokal yang bisa diandalkan. Sebanyak 40% UMKM produk harus diterima di pasar modern. Namun yang mau menerima tidak ada. Oleh karena itu, dengan edukasi dan pendampingan, diharapkan produk UKM akan mempunyai daya saing sehingga akses ke perbankan juga lebih mudah. Sementara itu, Pimpinan Wilayah BRI Makassar, Ahmad Chumaidi mengatakan dukungannya terhadap pengembangan wirausaha. Menurutnya, dukungan perbankan sangat penting dalam wirausaha. Dimana pada intinya, pihaknya siap memberikan fasilitas kredit kepada pengusaha yang visible tapi belum bankable. Selanjutnya menurut Rektor UMI, Prof Dr Masrurah Mokhtar menambahkan, pihaknya menyambut baik kerjasama yang dilakukan dengan Kadin dan BRI. Terlebih, sejak beberapa tahun lalu, universitas yang dipimpinnya mengembangkan Inkubator Bisnis. Sehingga ia berharap dengan adanya Inkubator Bisnis yang telah dijalankan, Kadin dan BRI bisa memfasilitasi para mahasiswa agar usaha yang dijalankan bisa lebih berkembang. [PR/TN]
Dinamika
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
foto-foto : istimewa
Kredit untuk UMKM di Surakarta 39,56%
32
H
ingga November 2013 kredit perbankan untuk UMKM di eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah mencapai 39,56%. Kredit sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini terdistribusi kepada 512.231 debitur. Demikian disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Ismet Inono, bahwa outstanding KUR mencapai Rp 1,27 triliun atau tumbuh 18,16% year on year (yoy) yang direalisasikan kepada 112.436 debitur. Lanjut Ismet total outstanding kredit perbankan di Surakarta selama Nopember 2013 mencapai Rp 46,07 triliun atau tumbuh 24,98% yoy. Dari total kredit tersebut, teralokasikan paling besar untuk modal kerja dengan porsi mencapai 56,23%, diikuti konsumsi sebesar 28,85% dan investasi sebesar 14,92%. Sedangkan untuk kredit investasi imbuh Ismet mengalami pertumbuhan paling tinggi yakni 46,67% yoy, dan mayoritas masih digunakan untuk membiayai industri pemintalan, penenunan dan pengolahan akhir tekstil mencapai Rp 1,54 triliun. Sementara untuk kredit konsumsi tumbuh 23,34% yoy, dan sebagian besar disumbang dalam keperluan multiguna. Demikian untuk kredit modal kerja mengalami pertumbuhan 21,07% yoy, lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada Oktober 2013 yang sebesar 14,30% yoy. [PR]
Carrefour Gandeng Kopontren Sidogiri
S
iapa bilang koperasi pesantren (kopentren) tidak dapat berkebang layaknya koperasi simpan pinjam dan koperasi karyawan sebuah perusahaan besar sekelas Astra dan lainnya. Ini buktinya Kopentren Sidogiri yang berada di Pasuruan, Jawa Timur telah mampu menggandeng PT Trans Retail Indonesia (Carrefour). Kerjasama yang saat ini terjadi adalah kerjasama secara dua arah, dimana konpetren Sidogiri dengan Swalayan Sidogirinya mampu memikat hati Chairul Tanjung selaku Owner CT Corp saat berkunjung ke Pesantren Sidogiri, pada beberapa bulan lalu. “Kami sedang menyiapkan jaringan distribusi (pusat grosir). Nantinya juga bisa menerima dan memasok semua kebutuhan koperasi pondok pesantren,� ujar Chairul Tanjung Bahkan pemilik stasiun televisi nasional ini menjanjikan kepada Kopentren Sidogiri untuk memasarkan produknya seperti sarung, minyak goreng, kecap hingga air minum kemasannya dengan memanfaatkan jaringan Carrefour, dan tentunya telah memenuhi standart mutu yang ditetapkan oleh Carrefour. Bahkan CT juga berpesan jika belum dapat masuk, PR bagi produsen untuk meningkatkam mutu sehingga dapat masuk ke jaringan pemasaran Carrefour. Acungan jempol tidak segan-segan diberikan kepada Kopentren Sidogiri, dan besar harapannya untuk ditiru oleh pesantrenpesantren lainnya. “Bayangkan jumlah pesantren berapa ribu. Kalau setiap pesantren bisa seperti Sidogiri, maju nggak umatnya,� kata Chairul sambil menambahkan, unitunit di Muhammadiyah jika dikelola benar juga bisa maju. [PR]
Jl. Abdul Rahman Saleh No. 260 A, Manyaran - Semarang | Telp. (024) 70176972 | Fax (024) 76637526
33
Mancanegara
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
foto-foto : istimewa
Lebih Dekat dengan Aliansi Koperasi Vietnam
G
erakan koperasi di Vietnam sebenarnya diluncurkan sejak dekade keenam pada abad keduapuluh. Bisa dikatakan perjalanan sejarah koperasi di Negeri Paman Ho—diambil dari nama pendiri negeri Ho Chi Minh sudah cukup panjang. Selama lima puluh tahun terakhir, peraturan perundangan mengenai bidang ekonomi dan sosial terkait koperasi juga mendapat tempat dan cukup jelas. Pada praktik kegiatan perekonomian sehari-hari, lembaga usaha koperasi terbukti digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Maksudnya, seluruh kelas di masyarakat memiliki jenis usaha tersendiri. Khususnya pedagang klasi ikasi kecil dan menengah. Secara konkrit, kalangan ini memberikan kontribusi amat nyata terhadap pengembangan ekonomi di tingkat nasional. Lebih dari itu, lapisan masyarakat yang sering disebut akar rumput (grassroots) tersebut, sampai batas tertentu juga mampu merealisasikan beberapa potensi sosial dengan cukup signi ikan. Antara lain dalam pemupukan modal, bahan baku material, pengerahan tenaga kerja maupun beroperasinya pasar-pasar daerah dan kampung pedalaman. Pertanyaannya, di tengah geliat ekonomi di negara ‘kalah perang’ tersebut di mana sumbangan khusus sektor koperasi? Hingga akhir Juni 2005, di negara kecil salah satu semenanjung Asia TenggaraSelatan ini terdapat 18.500 koperasi tingkat primer dari berbagai jenis dan bentuk. Pada 2004 sektor koperasi menyumbangkan 8,6% dari
pendapatan domestik nasional (GDP). Sementara kontribusinya terhadap penyediaan lapangan kerja, koperasi sedikitnya mempekerjakan 10,5% dari total tenaga kerja nasional.
Aktivitas Koperasi Sekunder
Berdasar misi mendukung berbagai kegiatan usaha koperasi di tingkat primer, sejumlah koperasi dengan penuh rasa tanggung jawab
membentuk badan pengelola koperasi. Saat itu, terkait apa nama organisasi bukan menjadi tujuan. Yang jelas, kiprahnya menjadi semacam pusat manajemen di bidang suplai bahan baku dan pemasaran produksi berbagai koperasi. Di tingkat nasional, organisasi seperti ini didirikan pertama pada 15 Maret 1955. Selama puluhan tahun kemudian, organisasi terus berjalan sambil melakukan penajaman dan pembenahan berbagai aspek. Boleh jadi terilhami sepak-terjang organisasi ini, maka pada 2 November 1978 menyusul pendirian atau pembentukan Pusat Gabungan
Koperasi Industri Kecil Kerajinan Tangan. Di seberang lain, pada tanggal 18 Desember 1991 pihak pemerintah melalui kantor Perdana Menteri menerbitkan Keputusan 409/CT mengenai penataan Pusat Lembaga Perusahaan Swasta. Lembaga di tingkat nasional ini merupakan gabungan dua organisasi usaha swasta. Struktur pengelolaan organisasi dan pengaturan mekanisme serta fungsi kerja juga dilakukan oleh pemerintah. Selanjutnya pada tanggal 30 Oktober 1993 berhasil digelar Kongres Perwakilan Nasional Koperasi yang pertama. Salah satu keputusan pentingnya, menyetujui penamaan kembali Pusat Lembaga Perusahaan Swasta menjadi Pusat Lembaga Aliansi Koperasi Vietnam. Organisasi baru ini mendapat dukungan dari kalangan koperasi di wilayah industri kecil kerajinan tangan, transportasi, perdagangan, jasa dan konstruksi. Hingga sekarang, Aliansi Koperasi Vietnam (The Vietnam Cooperative Alliance/VCA) telah menjadi organisasi yang sistemnya sangat ekstensif. Ia mempunyai
dan mengembangkan koperasi dan ekonomi koperasi. Termasuk memberikan konsultasi dan layanan dukungan untuk para anggota. Secara eksternal, aliansi seringkali berpartisipasi dalam merumuskan kebijakan dan rancangan aturan yang berhubungan dengan sektor koperasi. Aliansi juga harus mewakili dan melindungi hak-hak anggota dalam hubungan usaha yang bersifat internal maupun eksternal. Adapun tugas aliansi yakni berpartisipasi dalam merumuskan strategi, perencanaan dan programprogram pemerintah yang ditujukan untuk mendukung dan mengembangkan koperasi dan seluruh sektor koperasi. Sebaliknya, aliansi harus mampu mengaspirasikan kepentingan dari para anggota. Memajukan usaha anggota koperasi yang memiliki bisnis, baik skala kecil dan menengah. Seringkali aliansi juga mengenalkan sejumlah bentuk koperasi. Ini terkait mengembangkan dan memperkuat posisi tawar-menawar kelembagaan koperasi. Di bidang jasa, aliansi mengorganisir dan menyediakan konsultasi serta layanan dukungan untuk para anggota terkait
jaringan luas, dari tingkat pusat sampai ke 64 provinsi dan kota di Vietnam. Di forum global, VCA juga menjadi anggota dua organisasi koperasi internasional yaitu ICA (International Cooperative Alliance) dan WASME (World Association of Small and Medium scale Enterprise/ Asosiasi Dunia untuk Usaha Kecil dan Menengah). VCA juga mewakili pekerja Vietnam di organisasi buruh internasional (ILO).
permasalahan hukum, teknologi, informasi, keuangan, kredit dan pemasaran serta menyelenggarakan kursus atau berbagai pelatihan. Sementara dalam konteks kerja sama dengan pihak lain, aliansi juga berpartisipasi dalam organisasi internasional. Termasuk orgnisasi non pemerintah di tingkat nasional maupun internasional. Selanjutnya, karena aliansi seringkali ikut merancang peraturan perundangan, konsekuensinya aliansi harus mengimplementasikan programprogram yang mendukung proyek pengembangan koperasi serta ekonomi koperasi. [SAW/DBS]
Melindungi dan Melatih Anggota
Fungsi dan tugas Aliansi Koperasi Vietnam antara lain mempromosikan
Kedip Mata
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
34
Cinta Laura Kiehl
Rambah Dunia Wirausaha
D
ara cantik kelahiran 17 Agustus 1993 ini sudah melalang buana di dunia seni, antara lain dunia peran lewat film dan sinetron, dunia tarik suara hingga dunia variety show. Disamping kesibukannya kuliah di Universitas Columbia tempat presiden Amerika Barack Obama menuntut ilmu, Cinta masih meyempatkan waktu didunia seni dan juga menjadi wirausaha. Dengan talentanya, artis muda nan lincah ini memberanikan diri terjun ke dunia fashion dan tidak tanggung-tanggung saat ini dengan mengusung produk fashion dengan brand “CLK” yang diambil dari inisial namanya Cinta Laura Kiehl, telah mengantongi hal copyright di 5 negera, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam. Saat ini produknya telah dipasarkan ke beberapa pusat perbelanjaan, butik, hingga secara online via cintalaurakiehl-clk.com dengan sistem member. Hadirnya CLK diakui Cinta terinspirasi dari selebriti dunia yang mempunyai bisnis sendiri. “Zaman sekarang banyak selebriti punya produk. Justin Bieber dan Selena Gomez punya parfum, J-Lo clothing line, saya juga ingin seperti mereka,” pungkasnya. Untuk produknya Cinta mematok harga relatif murah, dan kualitas internasional. Untuk sebuah tas dibandrol mulai Rp 700 ribu – 2 Juta, sedangkan untuk aksesoris dikisaran Rp 200 ribu. Cinta mengaku produk yang dihasilkan tersebut diproduksi di dalam negeri sehingga membuka lapangan kerja, cuma hingga saat ini untuk logo masih import dari China. [DANAR]
Don Papank Berbisnis Industri Kreatif
FORO-FOTO: ISTIMEWA
W
ajahnya dulu sering kali mewarnai layar televisi di rumah lewat beberapa program varety show, namun belakangan jarang ada. Usut punya usut ternyata pria bernama asli Pank Agung Pamungkas itu punya kesibukan yang diakui mengasyikan, yakni dunia bisnis. “Sekarang berbisnis di industri kreatif sangat menjanjikan dan mendatangkan tantangan yang luar biasa. Karena itu saya semangat sekali menjalankannya, dan saya telah membuka bisnis media dan production house” ucap Papank semangat. Cita-citanya dunia perfilman di Indonesia dapat sejajar dengan filmfilm Hollywood melalui bisnis yang sekarang ia tekuni, dan juga beberapa pelatihan-pelatihan ia selenggarakan untuk memdidik para animatoranimator film dan menyediakan berbagai fasilitas untuk pembuatan film ala Hollywood. Bukan tanpa alasan pria yang dicalonkan sebagai Ketua HIPMI Jaya periode 2014-2017 ini memilih dunia film sebagai lahan bisnis yang menjanjikan. Ia melihat, sineas muda Indonesia sudah mampu menunjukkan taji dipentas film mancanegara. “Banyak prestasi yang berhasil ditorehkan anak bangsa untuk mengangkat citra perfilman nasional. Saya juga terpanggil untuk ikut mensukseskan hal itu, karena memang film kita sedang diperhatikan oleh negara lain,” papar host ‘Military’ di O Channel ini. Lewat dunia barunya ini ia mulai dikenal dikalangan pengusaha muda yang bergabung dalam HIMPI, bahkan namanya telah tercantum dalam 5 calon ketua HIMPI Jaya periode 2014 -2017. [DANAR]
35
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
TARIF BERIKLAN TABLOID
NO
JENIS IKLAN
HARGA IKLAN
1
Ekslusif Banner Cover Depan (atas)
Rp. 30,000,000,00
2
Ekslusif Banner Cover Depan (bawah)
Rp. 25,000,000,00
3
Cover Belakang Back Cover (hal 36)
Rp. 20,000,000,00
4
Cover Dalam (hal 2, 35)
Rp. 15,000,000,00
HALAMAN ISI
Full Page
1/2 Hal
1/3 Hal
1/4 Hal
5
Halaman Kanan
Rp. 10,000,000,00
Rp. 5,500,000,00
Rp. 4,000,000,00
Rp. 3,000,000,00
6
Halaman Kiri
Rp. 7,000,000,00
Rp. 4,000,000,00
Rp. 2,700,000,00
Rp. 2,200,000,00
7
Advertorial Spreed (2 hal)
Rp. 10,000,000,00
8
Iklan Kecik
Rp.
500,000,00
Daftar Sebaran DKI Jakarta KSP Nasari Jakarta Pusat Kantor Pos Besar Jakarta Pusat Kantor Pos Besar Jakarta Barat Kantor Pos Besar Jakarta Timur Kantor Pos Besar Jakarta Selatan Kantor Pos Besar Jakarta Utara Kantor Pos Tangerang Kantor Pos Jatinegara Kantor Pos Mampang Kantor Pos Taman Fatahilah, Kota Kantor Pos Cilegon Kantor Pos Ciputat Kantor Pos Pondok Gede Kantor Pos Serang TB GRAMEDIA TB GRAMEDIA Central Park TB GRAMEDIA Cinere TB GRAMEDIA Gandaria TB GRAMEDIA Cijantung TB GRAMEDIA Pondok Gede TB GRAMEDIA Gajah Mada TB GRAMEDIA Melawai TB GRAMEDIA Golden Truly TB GRAMEDIA Daan Mogot TB GRAMEDIA Pasar Baru TB GUNUNG AGUNG FRESH MEDIA KIOS HERMES MEDIA Agen Konvensional DKI Jakarta Sinar Kasih (Asep) Rawamangun Anton Rawamangun Situmorang Jl Utan Kayu Debora Agency Jl Kramat Raya P Sitompul Terminal Senen Yudha Jl Dewi Sartika Sarasih Jl Cililitan Suriyati Jl Percetakan Negara Neneng Jl Otista Anita Agency Kelapa Gading Joko Jl Jatinegara Kaum P Parulian Cipinang Nanang Jl KH Saman Hudi Kliwon Plaza Gajah Mada Citra Klender Andri Cipinang Muara Cahyo Cipinang Selatan Abu Winday Agency Jl Basuki Rahmat Mukti Jl Kalimalang Cahyo Jl Cipinang Selatan
Pri Jl Salemaba Raya Alif Hasan Jl Cipinang Bundar Baru Grasia Agency Jl TB Simatupang Anto Jl Jagakarsa Raya Ari Agency Jl Moh Kaffi II Asep Jl Desa Putra, Srengseng Sawah Siti RS Isalam Cempaka Putih Panca Cempaka Tengah Nur Percetakan Negara Adi Jl Tegalan Jaktim Fuad Jl Otista Raya Herman Kramat Jati Nur Jl Buncit Raya JAWA BARAT KSP Nasari Bogor, Lingkar Selatan KSP Nasari Cirebon KSP Nasari Tasikmalaya KSP Nasari Bogor Kantor Pos Besar Bandung, Jl Asia Afrika Kantor Pos Cimahi Kantor Pos Ujung Berung Kantor Pos Soreang Kantor Pos Sumedang Kantor Pos Cirebon Kantor Pos Kuningan Kantor Pos Indramayu Kantor Pos Majalengka Kantor Pos Tasikmalaya Kantor Pos Banjar Kantor Pos Ciamis Kantor Pos Garut Kantor Pos Bogor Kantor Pos Cibinong Kantor Pos Sukabumi Kantor Pos Cianjur Kantor Pos Purwakarta Kantor Pos Karawang Kantor Pos Subang DI YOGYAKARTA KSP Nasari Yogyakarta Kantor Pos Besar Yogyakarta Kantor Pos Bantul Kantor Pos Wates Kantor Pos Wonosari Kantor Pos Klaten JAWA TENGAH KSP Nasari Semarang KSP Nasari Surakarta KSP Nasari Pati
KSP Nasari Tegal KSP Nasari Purwokerto KSP Nasari Kebumen Kantor Pos Besar Semarang, Pemuda Kantor Pos Ungaran Kantor Pos Kendal Kantor Pos Salatiga Kantor Pos Purwodadi Kantor Pos Jepara Kantor Pos Pati Kantor Pos Kudus Kantor Pos Blora Kantor Pos Bojonegoro Kantor Pos Tegal Kantor Pos Brebes Kantor Pos Pemalang Kantor Pos Pekalongan Kantor Pos Karanganyar Kantor Pos Solo Kantor Pos Sragen Kantor Pos Sukoharjo Kantor Pos Boyolali Kantor Pos Banjarnegara Kantor Pos Purwokerto Kantor Pos Purbalingga Kantor Pos Cilacap Kantor Pos Kebumen Kantor Pos Purworejo Kantor Pos Wonosobo Kantor Pos Temanggung JAWA TIMUR KSP Nasari Surabaya KSP Nasari Malang KSP Nasari Jember KSP Nasari Madiun KSP Nasari Kediri Kantor Pos Kebonrejo(Sby Utara) Kantor Pos Jemursari(Sby Selatan) Kantor Pos Sidoarjo Kantor Pos Jombang Kantor Pos Bangkalan Kantor Pos Mojokerto Kantor Pos Gresik Kantor Pos Pamekasan Kantor Pos Sumenep Kantor Pos Lamongan Kantor Pos Madiun Kantor Pos Magetan Kantor Pos Ponorogo Kantor Pos Ngawi Kantor Pos Jember Kantor Pos Banyuwangi
Alamat Redaksi: PT Nasari Indonesia Jl. Boulevard Raya Blok WE-2 No. 8B Telp : 021 - 45840633 Fax : 021 - 45857095 Kelapa Gading, Jakarta Utara
Kantor Pos Lumajang Kantor Pos Situbondo Kantor Pos Bondowoso Kantor Pos Malang Kantor Pos Probolinggo Kantor Pos Blitar Kantor Pos Lawang Kantor Pos Pasuruan Kantor Pos Tulungagung Kantor Pos Nganjuk Kantor Pos Kediri Kantor Pos Pare SUMATERA KSP Nasari Medan KSP Nasari Sibolga KSP Nasari Pematang Siantar KSP Nasari Tarutung KSP Nasari Pekan Baru KSP Nasari Lhoksumawe KSP Nasari Lampung KSP Nasari Palembang Kantor Pos Besar Medan Kantor Pos Binjai Kantor Pos Kabah Jahe Kantor Pos Langsa Kantor Pos Lhoksumawe Kantor Pos Sigli Kantor Pos Banda Aceh Kantor Pos Meulaboh Kantor Pos Tapak Tuan Kantor Pos Bireuen Kantor Pos Matang Geulumpang Kantor Pos Kuala Simpang Kantor Pos Takengon Kantor Pos Pematang Siantar Kantor Pos Kisaran Kantor Pos Tebing Tinggi Kantor Pos Tarutung Kantor Pos Balige Kantor Pos Pekan Baru Kantor Pos Rengat Kantor Pos Dumai Kantor Pos Payah Kumbuh Kantor Pos Pelambang Kantor Pos Jambi Kantor Pos Lahat Kantor Pos Prabumulih Kantor Pos Muara Enim Kantor Pos Lubuk Linggau Kantor Pos Baturaja Kantor Pos Tanjung Karang Kantor Pos Metro Kantor Pos Kota Bumi
DENPASAR KSP Nasari Denpasar Kantor Pos Besar Denpasar Kantor Pos Gianyar Kantor Pos Tabanan Kantor Pos Singaraja KALIMANTAN KSP Nasari Pontianak KSP Nasari Banjarmasin Kantor Pos Pontianak Kantor Pos Singkawang Kantor Pos Sanggau Kantor Pos Ketapang Kantor Pos Banjarmasin Kantor Pos Banjarbaru Kantor Pos Kandangan Kantor Pos Amuntai Kantor Pos Palangkaraya Kantor Pos Balikpapan Kantor Pos Samarinda Kantor Pos Tenggarong Kantor Pos Kota Baru Kantor Pos Buntok Kantor Pos Sampit Kantor Pos Pangkalan Bun SULAWESI & Sekitarnya KSP Nasari Makassar KSP Nasari Manado KSP Nasari Kupang KSP Nasari Maumere KSP Nasari Atambua Kantor Pos Makassar Kantor Pos Pare-Pare Kantor Pos Mataram Kantor Pos Palopo Kantor Pos Bulukumba Kantor Pos Watampone Kantor Pos Kendari Kantor Pos Mamuju Kantor Pos Palu Kantor Pos Kupang Kantor Pos Waingapu Kantor Pos Maumere Kantor Pos Ende Kantor Pos Atambua Kantor Pos Soe Kantor Pos Manado Kantor Pos Gorontalo Kantor Pos Kotamabago Kantor Pos Ternate
Contact Person: - Catur Taufan (0838 6045 806) - Iskandar Basuki (0898 4232 619) - Mario Maorith (0878 7823 3302) - Danar Wulandari (0815 6799 5524)
Edisi No. 71 | Tahun 7, FEBRUARI 2014
36