8 minute read

Sumberagung

BUDIDAYA TANAMAN STROBERI DENGAN SISTEM HIDROPONIK DI DESA SUMBERAGUNG

Jauharul Habib

Advertisement

Politeknik Pembangunan Pertanian Malang Surel: jauharulhabib9c21@gmail.com

ABSTRAK: Artikel ini bertujuan untuk mendeskripdikan budidaya tanaman stroberi secara hidroponik di Desa Sumberagung Kecamatan Plosoklaten. Penerpan sistem hidroponik ini merupakan salah satu cara untuk penanaman stroberi di dataran rendah. Stroberi (Fragaria sp.) memiliki nilai ekonomi tinggi, jadi diharapkan dengan sistem hidroponik ini masyarakat di desa sumberagung bisa melakukan budidaya tanaman stroberi.

Kata-kata kunci: budidaya, desa Sumberagung, sistem hidroponik, tanaman stroberi.

Stroberi (Fragaria sp.) adalah tanaman subtropis yang akan tumbuh dengan maksimal jika ditanam pada dataran tinggi. Tanaman stroberi yang dibudidaya di dataran rendah hasilnya akan berbeda dengan tanaman stroberi yang dibudidaya pada dataran tinggi sehingga akan sulit untuk membudidayakan stroberi seperti biasanya. Suhu dan intensitas cahaya matahari yang tinggi menjadi suatu kendala dalam budidaya stroberi di dataran rendah. Budidaya stroberi di dataran rendah untuk skala produksi masih jarang dilakukan. Menurut Mappanganro (2013:481), Pengaruh lingkungan daerah dataran rendah yang tidak sesuai untuk pertumbuhan stroberi dapat diminimalkan dengan melakukan budidaya stroberi secara hidroponik.

Produksi buah stroberi yang dihasilkan sekarang belum bisa memenuhi permintaan pasar. Untuk memenuhi permintaan pasar

162

yang semakin hari semakin meningkat, beberapa alternatif teknik budidaya dapat dilakukan terhadap tanaman stroberi, dengan harapan, produksi yang dihasilkan optimal, baik kualitas maupun kuantitas. Cara yang dilakukan antara lain dengan sistem penanaman, teknik budidaya yang tepat, dan penggunaan varietas yang mempunyai sifat unggul.

Budidaya secara hidroponik merupakan teknologi dalam bidang pertanian yang efektif dan fleksibel karena dapat diterapkan dimana saja dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Sistem hidroponik pada dasarnya merupakan modifikasi dari sistem pengelolaan budidaya tanaman di lapangan secara intensif untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman serta menjamin keberlanjutan produksi tanaman. Sistem ini dikembangkan berdasarkan alasan bahwa jika tanaman diberi nutrisi yang cukup maka kondisi pertumbuhan akan optimal, maka potensi maksimum untuk berproduksi dapat tercapai. Menurut Rosliani dan Sumarni (2005:482), larutan nutrisi yang langsung diberikan pada zona perakaran, mengandung komposisi garam-garam organik yang berimbang untuk menumbuhkan perakaran dengan kondisi lingkungan perakaran yang ideal.

Salah satu faktor penting yang perlu diketahui pada saat melakukan penyiraman dengan larutan nutrisi pada sistem hidroponik, yaitu konsentrasi larutan nutrisi. Semakin tinggi konsentrasi pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi. Namun, pemberian dengan konsentrasi yang berlebihan dapat berakibat tidak baik pada pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, pemilihan konsentrasi yang tepat perlu diketahui.

163

Desa Sumberagung merupakan daerah yang berada di dataran rendah. Tanaman stroberi sulit dikembangkan di Desa Sumberagung, Untuk melakukan budidaya tanaman stroberi maka diperlukan sistem penanaman secara hidroponik. Sehingga dalam artikel ini diambil judul “Budidaya Tanaman Stroberi Secara Hidroponik pada Dataran

Rendah di Desa Sumberagung”.

BUDIDAYA TANAMAN STROBERI DI DESA

SUMBERAGUNG

Tanaman stroberi merupakan salah satu jenis buah yang sangat terkenal di seluruh Negara, bentuknya yang unik dipadukan dengan rasa manis asam segar menjadi sebuah keunggulan dari buah yang berwarna merah ini. Stroberi dapat dikonsumsi secara langsung jika sudah matang dan dapat juga diolah menjadi sirup, selai, dan jus. Buah yang memiliki nama latin (Fragaria sp) ini, pertama kali ditemukan di Negara Chili. Karena sangat di sukai oleh masyarakat, akhirnya tanaman yang satu ini terus berkembang pesat dan akhirnya menyebar ke berbagai negara hingga sampai ke Indonesia.Di Indonesia sendiri, buah stroberi menjadi salah satu buah yang paling banyak dicari masyarakat untuk dikonsumsi. Tak heran jika permintaan pasar untuk buah stroberi selalu meningkat setiap tahunnya. Syarat tumbuh menurut Krisnaindra (2017:2): 1. Iklim

Tanaman stroberi adalah tanaman yang tumbuh baik di daerah subtropis namun dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis. Tanaman stroberi membutuhkan curah hujan 600-700 mm/th.

164

Setiap harinya tanaman stroberi membutuhkan lama penyinaran berkisar antara 8-9 jam/hari.Suhu. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman stroberi dapat optimal jika tumbuh pada ketinggian tempat seperti 1.000 mdpl sampai 1.500 mdpl dengan suhu 17-20 derajat selsius. Sementara kelembaban udara yang dibutuhkan berkisar antara 80-90%.

2. Tanah

Tanaman stroberi membutuhkan kondisi tanah liat berpasir, subur, gembur, sirkulasi udara dalam tanah baik, mengandung banyak bahan organik, dan kandungan air tanah cukup. Stroberi yang ditanam di tanah kebun membutuhkan pH 5,4-7,0, sedangkan di dalam pot membutuhkan pH 6,5-7,0. Di kebun, syarat kedalaman air yang dibutuhkan tanaman stroberi berkisar antara 50-100 cm.

Desa Sumberagung adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Desa ini memiliki ketinggian sekitar ±230 mdpl dan memiliki suhu 22- 28 derajat selsius, sementara kelembapan udaranya 80-90%. Sehingga perlu di berikan perlakuan khusus agar tanaman stroberi dapat tumbuh dengan optimal di desa sumberagung Perlakuan khusus yang dapat di lakukan ada banayak salah satunya dengan sistem hidroponik. Dengan sistem hidroponik suhu disekitar tempat budidaya dapat disesuaikan. Ketika suhu sudah di sesuaikan tanaman stroberi akan mudah untuk di budidayakan. Pertumbuh dan perkembang tanaman stroberi akan bagus dan optimal

SISTEM HIDROPONIK PADA TANAMAN STROBERI

165

Tanaman stroberi kurang cocok apabila di tanam di Desa Sumberagung Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri karena kondisi lingkungan tidak sesuai dengan syarat tumbuhnya. Untuk mengoptimalkan kondisi lingkungan, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan membudidayakan stroberi dengan sistem hidroponik (Noviyanti dan Susanto, 2005:1). Schwarz (1995:1), menyatakan bahwa budidaya secara hidroponik mempunyai banyak keuntungan, diantaranya tidak membutuhkan lahan yang luas, kebutuhan air, hara dan cahaya mudah diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman, pengendalian hama dan penyakit lebih mudah, serta lebih steril karena tidak menggunakan tanah. Budidaya secara hidroponik dapat berhasil apabila kebutuhan air, sirkulasi udara dan hara tanaman tercukupi. Dalam budidaya tanaman secara hidroponik media tanam yang digunakan bersifat inert, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman harus diberi dan mendapatkan suplai hara dari luar. hidroponik saat ini memang sedang banyak digemari. Pertama sistem ini penanamannya menggunakan media air, lebih hemat tempat dan bisa menghasilkan tanaman yang lebih melimpah. Dengan menggunakan sistem hidroponik tanaman bisa menyerap nutrisi lebih banyak, sehingga pertumbuhannya lebih maksimal. Ada banyak tanaman yang bisa di tanam dengan cara hidroponik, salah satunya adalah tanaman stroberi. Stroberi merupakan buah yang mengandung vitamin c sangat tinggi. Berikut adalah budidaya tanaman stroberi dengan sistem hidroponik: 1. Alat Dan Bahan

166

Untuk menanam buah stroberi dengan cara hidroponik, Anda harus menyiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu. Alat yang dibutuhkan antara lain jerigen, baki persemaian, hand sprayer, pot, tali kompos, pipa paralon, timbangan ohaus dan ember. Sedangkan bahannya tentunya Anda membutuhkan bibit buah stroberi, garam mineral dan pupuk yang sudah siap pakai. Itulah beberapa bahan yang harus Anda siapkan. Lanjut ke tahap penanaman dan persiapan lainnya. 2. Persiapan Bibit Tahapan pertama adalah pembibitan buah stroberi terlebih dahulu. Penyemaian benih stroberi dilakukan dengan media pasir. Ambil pasir yang kering kemudian di ayak sampai halus. Jangan lupa untuk cuci dan direndam dengan menggunakan air selama 1 jam. Bersihkan baki persamaian dan masukan pasir yang sudah dibersihkan tadi sampai ketinggian 4 cm. Siram baki dengan menggunakan air sampai baki terlihat kelebihan air beberapa menit saja. Taburkan biji stoberi ke dalam baki. Taburan bibitnya tak perlu terlalu rapat-rapat. Pada saat proses penyemaian jangan sampai pasir menjadi kering. Jadi harus dilakukan penyemprotan setiap harinya. Jika sudah tumbuh 2 sampai 4 helai daun. Berarti bibit stroberi sudah siap untuk dipindah ke media tanam.

3. Tahap Penanaman Siapkan wadah yang akan digunakan sebagai media tanam. Misalnya dengan menggunakan pralon. Belah pralon menjadi dua bagian. Jangan sampai ada lubang satu pun. Selain menggunakan pralon, Anda juga bisa menggunakan pot atau wadah lainnya. Pemberian lubang harus diatur, ini hanya berguna untuk penanaman

167

tanamannya saja. Beri jarak 3 - 5 cm setiap lubangnya. Untuk medianya berupa kerikil, pasir dan lainnya. Cuci semua bahan tersebut sampai bersih dan rendam dengan menggunakan air mendidih selama 30 - 60 menit.

Masukan media yang sudah Anda buat ke dalam wadah yang sudah disiapkan. Kurang lebih dengan ukuran 3 - 4 cm di atas lubang yang sudah Anda buat. Ambil tanaman yang sudah Anda semaikan, jangan sampai bagian akarnya terputus. Pindahkan ke media yang sudah Anda buat. Jangan lupa untuk diberikan nutrisi. Nutrisinya menggunakan pupuk organik yang cair. Bisa juga dengan menggunakan pupuk lainnya, asalkan berbentuk cair. Letakkan tanaman jauh dari daerah yang banyak serangga, tetapi tetap cukup sinar matahari dan tidak terlalu lembab. Jika tanaman sudah berumur

2 atau 3 minggu berikan pupuk cair lagi. 4. Tahap Perawatan Pada sistem hidroponik, perawatannya memang harus lebih intensif dibandingkan dengan siistem yang lainnya. Kita harus memperhatikan pH media tanam juga. PH yang baik sekitar 6,3. Jika terlalu tinggi kita harus menurunkannya dan jika terlalu rendah harus menaikannya. Selain itu juga harus tetap dilakukan pemberian pupuk cair secara rutin. Bisa menggunakan pupuk kcl, pupuk tsp, pupuk urea dan lain sebagainya asalkan dalam bentuk cair. Selain itu harus membasmi hama penyakit yang menyerang. Bisa dengan menyemprotkan fungsisida, insektisida dan lain sebagainya. Penyemprotan hama dilakukan jika terdapat hama penyakit saja. jika tidak ada tidak perlu dilakukan penyemprotan. 5. Tahap Pemanenan

168

Pemanenan tanaman stroberi biasanya dapat dilakukan setelah berumur 4 sampai 6 bulan.ini juga tergantung dengan pertumbuhan dari tanaman tersebut. Untuk cara memanennya sangat mudah. Anda tinggal memotong buah stroberi yang sudah merah. Bisa dengan menggunakan gunting atau pisau. Tetapi harus hati-hati jangan sampai merusak bagian tanaman yang belum tumbuh. Biasanya buah stroberi tidak berbuah secara bersamaan. Pemanenan dilakukan pada pagi atau siang hari dan dilakukan dua minggu sekali.

PENUTUP Simpulan

Tanaman stroberi adalah tanaman yang bisa tumbuh dimana saja. Stroberi mebutukan suhu dan itensitas cahaya matahari yang di sesuaikan dengan karakteristiknya, salah satu cara penyesuaiannya dengan sistem hidroponik. Penyesuaian suhu bertujuan agar tanaman dapat beradaptasi secara baik sehingga pertumbuhan tanaman tidak terhambat. Sistem hidroponik ini tidak terlalu memakan lahan sehingga sehingga lahan sempitpun dapat di manfaatkan.

Saran

Dengan adanya artikel ini saya berharap agar warga desa sumberagung kecamatan plosoklate kabupaten Kediri dapat melakukan budidaya tanaman stroberi menggunakan sistem hidroponik. Sistem hidroponik ini tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga warga yang tidak memiliki lahan yang luas tetap biasa mebudidayakan. Diharakan artikel dapat menjadi panduan cara budidaya stroberi dengan sistem hidroponik.

169

DARTAR PUSTAKA

Krisnaindra. 2017. Syarat Tumbuh Strawberry/Stroberi. (https://www.teorieno.com/2017/08/syarat-tumbuhstrawberry.html?m=0, diakses pada tanggal 22 januari 2021) Mappanganro, N. 2013. Pertumbuhan tanaman Stroberi pada

Berbagai Jenis dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair dan Urine

Sapi dengan Sistem Hidroponik Irigasi Tetes. Biogenesis. 1: (2). 123-132.

Noviyanti, E., S. Susanto. 2005. Pertumbuhan dan kualitas buah stroberi yang ditanam secara hidroponik pada lingkungan yang berbeda. Gakuryoku, 11 (2):195-199.

Rosliani, R dan N. Sumarni. 2005. Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem Hidroponik. Balai Penelitian Tanaman Sayuran,

Bandung.

Schwarz, M. 1995. Soilless Culture Management. Springer-Verlag,

Berlin. 77 p.

170

This article is from: