majalah Ignasius edisi II - Juni 2017

Page 1

Ignasius Inspirasi generasi sukses & religius!

Lyodora M. Ginting

THE CHANGES Media internal SMP St. Ignasius Medan

Edisi II - Juni 2017 edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 1


SALAM REDAKSI

S

halom dan Salam Entrepreneur!

Puji Tuhan pada Allah yang Maha Kasih, Majalah Ignasius dapat hadir kembali dalam daftar bacaan warga Ignasius. Pada edisi yang kedua ini dalam TOP FOKUS Pak Simbolon mengajak kita untuk memahami peran kita ­sebagai guru, yang harus kreatif dan inovatif serta m ­ enjadi teladan dalam pelbagai aspek bagi anak-anak kita. Hal tersebut tentu harus dimulai dari diri kita sendiri, dan mulai dari hal-hal yang kecil yang terus menurus dilakukan dan menjadi suatu habitat dalam komunitas kita. Dalam kolom Inspirasipreneur kita akan diperkaya oleh tulisan Mam L. Pinem yang memaparkan tentang tahaptahap learning cycle agar kita semakin memahami ­konsep kurikulum enterpreneurship yang digunakan sebagai ­kurikulum pendamping di SMP St. Ignasius. Sedangkan dalam kolom psikologi kali ini akan diisi oleh tulisan dari Sr. Laura N., KSSY yang menyadarkan kita bahwa dalam proses perkembangan dan pendidikan anak harus ­diawali d ­ engan fondasi yang kuat yakni dari dalam keluarga. ­Keluarga menjadi faktor utama dan pertama dalam ­membantu dan mengarahkan kesuksesan anak. Dan dalam kolom Sosok kali ini kita akan disajikan dengan profil sahabat kita ­Lyodra M. Ginting yang beberapa waktu lalu menjuarai Festival ­Internasional San Remo Junior di Italia. Semoga dengan kehadiran edisi kedua majalah ini, ­sungguh menyemangati kita untuk semakin ­menghasilkan tulisantulisan yang berbobot dan menjadi sarana ­komunikasi ­diantara kita sebagai satu keluarga SMP St. Ingnasius. Maka dengan ini juga kami mengundang bapak, ibu dan secara khusus anak-anak kami agar semakin berkreasi dan berkarya serta menyumbangkan karya terbaiknya pada majalah ini, agar majalah IGNASIUS: “Inspirasi Generasi Sukses & Religius” sungguh menggema dalam denyut nadi keluarga SMP St. Ignasius. Kami menyadari bahwa ada banyak kekurangan yang akan kita jumpai dalam edisi ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan masukan dan kritik yang membangun. Selamat menikmati sajian kami kali ini, semoga dapat menginspirasi dan menghibur kita.

Paulus Sarumaha, S.Fil

2 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

Redaksi Pelindung Drs. Marugan Simbolon M. Lydia Pinem, S.Pd Pemimpin Redaksi Paulus Sarumaha, S.Fil Wakil Pemimpin Redaksi Ratna Dewi S. , S.Pd Tim Redaksi SMP St. Ignasius Medan Felicia Kaban Enrico D. Hulu Annisa Siregar Pensky F. Sinaga Cipta Kasih J. Ompusunggu Maria Levina G. (Fotografer) Tata artistik/ Desain Ananta Bangun (https://goo.gl/P5Tf6A) Kontak Redaksi majalahignasius@gmail.com


DAFTAR ISI

4.

TOP FOKUS

2. SALAM REDAKSI

6. INSPIRASIPRENEUR

8. BERITA

12. SAINS

14. ENTREPRENEUR

15. SASTRA INDONESIA

18. ENGLISH CORNER

20. LINGKUNGAN HIDUP

23. SOSOK

24. SANTO/ SANTA

25. MOTIVASIUS

26. CATATAN LEPAS

Sapaan dari ­Pemimpin Redaksi untuk edisi p ­ erdana majalah Ignasius

Minuman kesehatan dari daun Binahog

Short story “Flying Camera”& Puzzle

St. Yosef, Suami Maria

Tahap pembelajaran karakter entrepreneur bagi siswa

Lefoki, Media ­Pembelajaran ­berbasis Flash

Pangan Dunia dan Masalahnya

Menghalau Singa

Ragam liputan ­peristiwa di SMP St. Ignasius Medan

Cerpen “Sandaran Terhebat” & Puisi “Alamku”

Lyodora Margaretha Ginting

“Indahnya Toleransi Beragama” & ­“Ransom Wannacry”

22

PSIKOLOGI Kehidupan Seperti Apa yang Akan Anak Anda Jalani?

edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 3


TOP FOKUS

THE CHANGES

D Drs. Marugan Simbolon Kepala Sekolah SMP St. Ignasius Medan

unia berkembang begitu pesatnya dalam pelbagai segi kehidupan ­manusia, ­sebagian orang menjadi begitu optimis dan sebagain pesimis terhadap ­perkembangan ­tersebut. ­Dimanakah posisi kita? Saya y ­ akin kita bukanlah tergolong dalam g ­ olongan pesimis terhadap ­suatu ­perkembangan, maka apa yang harus kita persiapkan agar segala ­perkembangan yang terjadi dalam dunia bergerak ­kearah yang positif dan menjunjung tinggi ­martabat kita s­ ebagai makhluk yang istimewa, yakni makhluk yang ­diciptakan secitra d ­ engan Sang ­Pencipta. Kita perlu selalu membangun suatu k­ esadaran dan keyakinan bahwa kita adalah makhluk istimewa, makhluk three in one dengan body (raga), mind (pikiran) dan soul (jiwa ), dan selalu ­berbenah diri dengan melakukan ­perubahan yang konstruktif, kreatif dan inovatif. Ada seorang pernah ­bertutur bahwa “Untuk tumbuh, kita harus ­berubah lebih cepat dari perubahan yang ada disekitar kita, karena saat ini kita harus berlari cepat hanya untuk berada di tempat yang sama”. Maka salah satu tempat ­melakukan ­ erubahan itu adalah perubahan p di institusi pendidikan, atau ada ­beberapa orang menyebutnya institusi ­persekolahan. Mengapa? Karena kita

4 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

tidak bisa hanya mengandalkan satu elemen saja, misalnya guru saja, p ­ emerintah saja, pembelajar saja, orang tua saja, atau lembaga pendidikan lainnya saja, namun harus secara menyeluruh, ­simultan dan terintegrasi. Selain itu juga diperlukan niat yang benar-benar keluar dari keikhlasan hati dan tekad yang bulat dari setiap stakeholder (pemangku kepentingan) tanpa terkecuali. Hakikat dari sebuah perubahan adalah bagaimana kita mengawalinya dengan memulai dari diri kita sendiri. Bagaimana kita terus menerus mengembangkan diri, menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Bersedia untuk terus belajar dan menjadi pencinta ilmu, sehingga kita mampu mengoptimalkan semua potensi kita dan segala sumber daya yang kita miliki. Menjadi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Setiap manusia adalah seorang ­pahlawan bagi dirinya, bagi k­ eluarganya, bagi lingkungan sekitarnya atau bagi apapun juga. Namun bedanya kita dengan pahlwan Nasional atau jenis pahlawan lawan lainnya adalah kita tak bergelar dan sering tak memilki tanda jasa. Secara khusus gelar pahlawan tanpa jasa diberikan untuk para tenaga ­pengajar (Guru), namun anda, saya, kita adalah seroang guru. Oleh karena itu, sebagai seorang pahlawan tanpa tanda jasa kita harus memberikan passion


Bukankah tak masuk akal apabila kita memberikan sesuatu yang jelas-jelas tidak kita miliki. Bagaimana m ­ ungkin kita mau menyumbang pada saat kita sendiri kekurangan! Bagaimana ­mungkin akan ada perbaikan di dalam suatu proses ­belajar-mengajar ­sekarang, mana kala kita sendiri (guru) tak mampu

ingkatkan wawasan dan sikap mental kita, sehingga kita siap memberikan yang terbaik untuk sesama dan khususnya dalam para pembelajar kita. Perubahan itu bisa dilakukan dengan menggunkan konsep 3 M yaitu: 1. Mulai dari diri sendiri. Bagaimanapun kita tidak bisa mengubah oranglain tanpa diawali dengan mengubah diri sendiri. Jangan menyeruruh orang sebelum menyuruh diri sendiri dan jangan melarang orang sebelum melarang diri sendiri. Jika kita awali dari diri sendiri, setiap perkataan akan menjadi kekuatan yang menggugah dan mengubah.

HAKIKAT DARI SEBUAH PERUBAHAN a ­ dalah bagaimana kita mengawalinya dengan ­memulai dari diri kita sendiri. Bagaimana kita ­terus ­menerus mengembangkan diri, ­menambah ­pengetahuan dan memperluas ­wawasan. ­ emperbaiki diri secara konstan dan m ­terus menerus. Bagaimana m ­ ungkin akan ada perubahan pada saat kita sendiri statis dan antiperubahan. ­Menurut ­Profesor Alex Inkeles, Sosiolog dari Harvard University menyatakan bahwa, “Terbuka terhadap perubahan dan mau menerima perubahan adalah salah satu kriteria orang modern”. Dan menurut Bobbi ­DePorter, dalam bukunya Quantum Teaching berpendapat bahwa, “Guru yang hebat percaya akan kekuatan “Kaizen”, yaitu suatu konsep yang dianut oleh pabrik mobil jepang; melakukan perbaikan pada hal yang kecil, yang ­tampak sepele, namun ­berkesinambungan, tanpa henti dan melibatkan setiap orang.” Kebijaksanaan Untuk mencapai perubahan dan perbaikan dibidang pendidikan, dalam rangka melahirkan sebuah generasi yang berkualitas, berintegritas, memiliki karakter, dan menjunjung tinggi nilainilai moral, tentu saja masih banyak hal lain yang perlu kita cermati. Banyak butir kebijaksanaan(wisdom) yang perlu kita ketahui, pelajari dan aplikasikan dalam kehidupan nyata. Perubahan mindset(pola pikir) dan cara pandang terhadap inti persoalan, jelas, ­merupakan awal dari semuanya. Mari kita tak hentihenti berbenah, memperbaiki, dan men-

pada profesi kita bagi dunia pendidikan pada umumnya, dan secara khusus bagi para pendidik haruslah benar-benar profesional, penuh dedikasi, akuntabel, reliable, dan kredibel,sehingga mampu mempersembahkan yang terbaik dari dirinya, guna panggilan potensi dan ­keunikan anak-anak didik dalam ­pembelajar yang diberikannya.

2. Mulailah dari hal kecil. Sesuatu yang besar adalah berawal dari yang kecil. Dengan kata lain kalau kita belum bisa berbuat sesuatu yang besar, lakukanlah hal-hal yang kecil, niscaya Tuhan akan memberikan kesempatan untuk melakukan hal yang besar dengan cara yang terbaik. 3. Mulailah dari saat ini. Kita tidak tahu apakah kita masih memiliki waktu atau tidak, oleh karena itu manfaatkan ­kesempatan agar efektif menjadi ­kebaikan. Mari kita lakukan pada nilainilai kebaikan. “God, please grant me the serenity to accept the things I can’t change, the courage to change the things I can, and the wisdom to know the difference. ­(Alcoholic Anonymous). Mari menjadi guru yang berkualitas, yang meneduhkan, yang m ­ enenangkan, yang menebarkan rasa cinta kepada para pembelajar. Semoga dengan ini proses belajar mengajar yang kita selenggarakan dan dunia pendidikan di negeri kita pada umumnya akan ­menjadi unggul,dan mampu melahirkan generasi yang out standing yang siap berkarya untuk persada tercinta mereka, ­INDONESIA.

edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 5


INSPIRASIPRENEUR

PROJECT of ENTREPRENEURSHIP

M M. Lydia Pinem, S.Pd Wakil Kepala Sekolah SMP St. Ignasius Medan

enghasilkan ­generasi yang terampil dan ­berkarakter ­‘indah’ ­adalah tujuan p ­ endidikan yang utama. ­Berbagai upaya dilakukan satuan ­pendidikan untuk ­menghasilkan lulusan t­ erampil, mandiri, kreatif , i­ novatif dan b ­ erkarakter positif. Memang ­terdengar klise akan tetapi ­sampai sekarang hal ­tersebut tetap ­mendapat ­sorotan ­sehingga ­dunia ­pendidikan kita selalu berupaya membenahi sistem ­kurikulum yang ada. Melihat hal t­ ersebut, Yayasan Seri Amal melalui Ignasius Group yang ­tergabung dari TK, SD, SMP dan SMA sudah m ­ enerapkan pendidikan ­entrepreneurship sejak awal. Seiring dengan waktu dan usia ­ ereka, Kurikulum Nasional yang m ­didampingi ­dengan pendidikan ­entrepreneurship di Ignasius Group diharapkan dapat ­menciptakan ­generasi yang memiliki ­mindset yang ­berkembang. Siswa dilatih untuk ­dapat menghasilkan sesuatu dari apa yang telah dipelajari, tidak ­berhenti hanya pada proses ­memahami. Jika sudah paham akan fakta dan konsep yang diajarkan, siswa juga harus dapat ­mengembangkan hal ­tersebut ­dengan skill yang dimiliki s­ ehingga dapat ­menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Dalam pembelajaran ini ada tahapan yang disebut dengan L­ earning cycle yang harus ­dilalui siswa sehingga d ­ engan ­demikian siswa menjadi terbiasa berpola pikir t­ erstruktur dan terarah. Learning cycle yang diadopsi dari Pendidikan ­Entrepreneur K-12, Ciputra Way ini adalah E­ xploring (Eksplorasi) - Planning ­(Perencanaan) – Doing (­ Pelaksanaan) – ­Communicating ­(Mengomunikasikan)

6 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

dan Reflecting ­(Refleksi). Dalam hal inilah karakter & m ­ indset, pemahaman konsep ­(understanding), dan kecakapankecakapan yang dimiliki (skill) harus ­dikembangkan s­ ecara seimbang. Agar dapat lebih m ­ emahami bagaimana ­penerapan p ­ embelajaran tersebut, dapat kita simak learning cycle lewat Project of ­Entrepreneurship di artikel ini. Sebagai salah satu contoh Project of Entrepreneurship di SMP St. ­Ignasius Medan yang terbaik semester lalu ­adalah ‘’Senyumku dalam Tulisan”, berupa ­kumpulan Cerpen bergambar (Antologi Cerpen). Project ini m ­ erupakan project kelompok yang terdiri atas lima orang siswa yang memiliki Passion di bidang karya sastra dan seni m ­ enggambar. Dalam melakukan proyek ini siswa membuat proposal ­sederhana untuk mendapatkan persetujuan pengerjaan proyek dari ­mentor dan orang tua. Project yang mereka tetapkan ini merupakan project kelompok maka melalui project ini mereka diajarkan untuk ­menghasilkan s­ uatu melalui kerja sama tim dan b ­ erkolaborasi. Untuk menghasilkan karya tersebut, mereka pada awalnya harus memahami berbagai konsep dengan m ­ elakukan tahap eksplorasi lewat buku–buku sastra,teknik menggambar dan p ­ engalaman . Setelah mendapatkan ­perbagai ­pengetahuan lewat e ­ ksplorasi, siswa membuat s­ ebuat sebuah p ­ erencanaan terlebih dahulu agar hasil yang d ­ idapatkan nantinya dapat l­ebih maksimal. Dalam tahap ­perencaanaan ini siswa bekerja sama mengumpulkan ­berbagai ide dan membuat sebuah perkiraan kerangka waktu, bahan, a­ nggaran dan hal-hal yang berkaitan d ­ engan project i­novasinya. Berdasarkan perencanaan yang telah


Tidak berhenti sampai pada t­ ahap ­ enyelesaian project akan tetapi p ­dilanjutkan ke tahap communicating. Pada tahap ini, siswa m ­ engomunikasikan project ­berbentuk buku antologi c­ erpen bergambar yang telah dibuat untuk ­mendapatkan respon dari ­target m ­ arket, target audience atau ­lingkungan sekitar. Pada tahap ini siswa juga dilatih dalam

belum sesuai dengan apa yang mereka targetkan, tidak ada pantang m ­ enyerah dan siklus belajar dari tahap awal mulai dari dapat diulang kembali. Akan tetapi jika Project yang sudah diharapkan sesuai dengan target maka mereka ­dapat melajutkan project ini. Dalam tahap pembelajaran t­ ersebut, akan ada karakter entrepreneur yang berkembang dalam diri siswa, ­contohnya memiliki rasa ingin tahu terhadap ide-ide baru (curiousity), ­mempunyai kebiasaan menghasilkan ide/gagasan b ­ erdasarkan dorongan dari diri sendiri sehingga hasilnya dapat d ­ iterima oleh orang lain (Self ­productivity), dan berbagai karakter entrepreneur lainnya.

DALAM TAHAP PEMBELAJARAN tersebut, akan ada karakter entrepreneur ­berkembang dalam diri siswa, contohnya memiliki rasa ­ingin tahu terhadap ide-ide baru (­curiousity), ­mempunyai ­kebiasaan menghasilkan ide/­gagasan ­berdasarkan dorongan dari diri sendiri ­sehingga hasilnya dapat diterima oleh orang lain (Self ­productivity) berkomunikasi Melalui tahapan dan ­bagaimana pembelajaran ­seperti ­menerima saitu diharapkan ran dan ­kriktik karakter-karakter dari ­lingkungan ­entrepreneur dapat ­sekitarnya se­terbentuk dalam diri bagai bahan setiap siswa karena ­pertimbangan ­sekolah ­memerlukan untuk memsebuah sistem perkuat nilai-nilai ­penyelenggaraan inovasi proyek dan ­pembelajaran mereka. Evaluasi yang menyiapkan secara langsung siswa ke arah maupun tidak ­kemandirian untuk langsung yang berkreasi dan berinomereka ­dapatkan vasi. Tentunya hal ini Hasil Project karya Siswa tersebut dapat tidak lepas dari peran SMP St. Ignasius Medan kembali ­dibahas orang tua dan pihak pada tahap reflecting. Tahap ini juga sekolah yang saling bekerja sama dan merupakan tahap yang penting untuk mendukung pembelajaran ini. Dengan mengetahui kekurang dan kelebihan demikian s­ ekolah dapat menghasilkan project yang mereka buat.Keberhasilan ­generasi-generasi muda yang terampil mereka dalam ­membuat sebuah prodan berkarakter. ject of ­Entrepreneurship dapat dinilai pada tahap ini. Melalui tahap ini siswa duduk bersama untuk saling mereleksikan proyek yang telah mereka kerjakan. Jika hasil yang mereka dapatkan masih

edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 7

dibuat maka siswa melanjutkan ke tahap ­pelaksanaan, yaitu mulai bekerja dalam membuat ­cerpen dan gambar sesuai ­dengan passion masing-masing. Siswa yang gemar dalam ­menggambar ­bekerjasama ­dengan tim penulis cerpen untuk menyesuaikan ­bentuk gambar yang sesuai dengan tema atau jalan ­cerita cerpen tersebut. ­Kemudian bekerjasama dalam tahap penyelesaian project.


BERITA

Seminar AIESEC di SMP St Ignasius Medan

IESEC (Association for the International ExA change of Students in ­Economics and Commerce) dari Universitas ­Sumatera Utara (USU)

­ engadakan seminar singkat di SMP ST IGNASIUS m (Sabtu12/2/2017). Acara tersebut dilaksanakan di Aula SMP ST Ignasius. AIESEC merupakan organisasi internasional di bidang pemberdayaan pemuda memberi ­kesempatan untuk mengembangkan potensi kepemimpinan dan nilai-nilai p ­ erdamaian melalui program ­exchange atau pengiriman pemuda ke luar negeri. Adapun proyek-proyek sosial yang diikuti biasanya ­ enyangkut isu-isu global, seperti Hak Asasi Manusia m (HAM) atau Human Rights, lingkungan, HIV/AIDS, dan ­lainnya. Pemuda peserta exchange ­dapat memilih proyek sosial sesuai ­dengan minatnya, kemudian dalam proyek sosial tersebut ­peserta ­exchange akan bekerja sama d ­ engan peserta exchange lainnya dari berbagai negara. Pada seminar kali ini, AEISEC membawakan seminar yang memaparkan mengenai ginjal manusia. Acara ini dilakukan untuk memperingati hari ginjal yang jatuh pada tanggal 10 Maret 2017. Para narasumber yang merupakan mahasiswa dan mahasiswi USU, sangatlah antusias dalam ­menjelaskan hal mengenai kesehatan ginjal. Begitu juga ­dengan siswa siswi SMP Santo Ignasius yang begitu ­bersemangat dalam mendengar pemaparan mengenai ginjal. Para narasumber mengatakan bahwa ginjal yang dimiliki oleh manusia sangatlah penting. Oleh sebab itu ginjal haruslah dijaga dengan baik oleh sang ­pemilik. Sebab jika ginjal rusak maka sang pemilik akan ­mendapatkan berbagai penyakit yang diakibatkan oleh

8 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

rusaknya struktur dalam ginjal. Mereka mengatakan hal yang paling utama dalam merawat kesehatan ginjal ialah d ­ engan meminum air putih s­ ebanyak 8 kali dalam sehari. Selain itu mereka menambahkan bahwa tidak terlalu lama duduk dan tidak mengonsumsi alkohol adalah hal utama dalam merawat kesehatan ginjal. (Reporter: Felicia Almaeita br Kaban)


Perayaan Paskah di SMP St. Ignasius Medan, Meriah

askah merupakan perayaan iman bagi umat P Kristiani, karena dalam paskah umat Kristiani merayakan Sengsara, Wafat dan Kebangkitan

Yesus Kristus. Pada Kamis-Jumat, 27-28 April 2017, SMP St. Ignasius melaksanakan Perayaan Paskah. Acara ini diawali dengan pembukaan resmi oleh Kepala Sekolah SMP St. Ignasius Medan, Drs. ­­Marugan ­Simbolon, yang dilaksanakan di aula SMP. ­Kemudian acara dilanjutkan dengan lomba-lomba, seperti lomba menghias telur, lomba membaca Alkitab, Cerdas cermat Alkitab, dan sebagainya. Kegiatan ini diakhiri dengan GR bersama. Pada hari selanjutnya, yakni Jumat, 28 April 2017 ­dilaksanakan Misa Paskah yang dimulai pada pukul 08.00 WIB. Misa ini dipimpin oleh RP. Blasius Ki’ik, ­OFMConv. Misa ini pun diikuti oleh seluruh warga SMP St. Ignasius. Setelah misa, barulah acara-acara hiburan di mulai seperti: lucky draw, acara mencari telur yang mana semua siswa/i sangat antusias dalam mencari pipet yang dapat ditukarkan dengan telur tersebut. Lalu, ada hiburan dari beberapa kelas dengan hiburan

seperti, modern dance, theater, vokal solo, vokal grup dan puisi serta sebuah hiburan yang tak kalah menarik yakni Vocal Grup dari para guru SMP St. Ignasius. Dari acara-acara tersebut, makan bersama adalah yang paling dinantikan. Entah itu karena mereka sudah lapar atau ingin minum es buah. Acara ini menjadi salah satu inti dari semua acara. Disinilah kebersamaan itu diuji. Kita dapat berbagi makanan dengan teman, berbincang bersama dengan teman, tertawa bersama, dll. Acara pun dilanjutkan dengan pengumuman juara lomba yang telah dilaksanakan. Acara ini ditutup ­dengan doa bersama dan sedikit pengumuman dari Pak Simbolon. Walaupun terasa lelah, namun k­ eceriaan tetap terpancar dari wajah warga SMP St. Ignasius. Selamat Paskah, semoga tahun depan SMP kita dapat melaksanakan acara Paskah yang lebih meriah. (Reporter: Maria Levina)

edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 9


Perpisahan Siswa IX, Wisata ke Aek Rangat

egiatan perpisahan dan pelepasan siswa/i kelas IX K merupakan agenda rutin di SMP St. Ignasius Medan dan merupakan kegiatan yang dinantikan siswa. Setiap

tahunnya kegiatan ini dilaksanakan pasca Ujian Nasional. Perpisahan dan pelepasan siswa kelas IX SMP St. Ignasius kali ini diadakan di Hot Spring Pangururan Samosir selama 2 hari. Adapun gambaran kegiatan tersebut sebagai berikut: • Hari pertama, Sabtu/13 Mei 2017 Berangkat dari Medan menuju Parapat/pelabuhan Ajibata pukul 07.30 WIB, dilanjutkan ke Pangururan (jalur perairan Danau Toba) dan tiba di air panas (Aek Ranggat) P ­ angururan pukul 16.00 WIB. Rangkaian acara yang ­dilaksanakan di ­antaranya: Makan malam bersama, acara pelepasan ­seremonial dan penyampaian pesan-kesan, serta kegiatan hiburan (bernyanyi bersama). • Hari kedua, Minggu/14 mei 2017 Diawali dengan jalan santai menuju kaki Pusuk Buhit

dengan tujuan berolahraga dan menikmati panorama Danau Toba. Kegiatan ini dilaksanakan dengan antusias oleh siswa dan guru, dan diabadikan melalui foto bersama. Selanjutnya siswa dan guru menikmati kesegaran Danau Toba dalam kegiatan mandi bersama. Akhirnya waktu perjalanan pulang pun tiba, dengan perjalanan menuju pelabuhan Tomok. Sembari menunggu waktu berangkat Ferry (kapal angkutan kendaraan di Danau Toba), dilaksanakan rekreasi di sekitar pasar Tomok. Siswa dan guru secara bersama menikmati Sigale-gale (budaya Khas suku Toba di Samosir). Berbagai soufenir yang dibeli menjadi bukti bahwa siswa dan guru menikmati rekreasi ini. Selanjutnya berangkat menuju Ajibata/Parapat (jalur ­ erairan Danau Toba), dilanjutkan dengan perjalanan menuju p kota Medan.

aksi bela rasa. Aksi ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian akan sesama. Aksi bela rasa ini dimulai pada hari Rabu 1 Maret 2017 dan para warga sekolah berpartisipasi dengan memasukkan uang sukarela ke dalam celengan. Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, kepala sekolah SMP Santo Ignasius, bapak Marugan Simbolon menuturkan bahwa kegiatan ini dilakukan atas dasar sukarela dari setiap siswa dan guru. Beliau menuturkan bahwa tidak ada unsur keterpaksaan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Berbagi Kepada Sesama Melalui Aksi Bela Rasa ra-Paskah adalah masa yang mendahului hari raya P Paskah dalam agama Kristen. Masa ini mencakup 40 hari mulai hari Rabu Abu sampai hari Minggu Palma, dengan berbagai liturgi yang diakhiri sampai Kamis Putih, menjelang peringatan 3 peristiwa amat penting yaitu Kematian Yesus pada hari Jumat Agung, yang dilanjutkan dengan penguburannya dan masa tinggalnya di dalam kubur, serta kebangkitan-Nya dari kematian pada hari Minggu Paskah. Memasuki masa prapaskah, umat Katolik di seluruh dunia akan melaksanakan puasa atau berpantang. Hal ini juga dilakukan oleh para Warga SMP Santo Ignasius. Para warga sekolah melakukan kegiatan berpuasa disertai dengan 10 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

Bahkan ada suatu hal unik yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam meningkatkan rasa sukarela para siswa. Yaitu dengan mengadakan sebuah event bagi setiap kelas. Kelas yang hasil celengannya paling banyak akan mendapatkan ½ dari total seluruhnya. Para siswa menjadi sangat antusias akan hal ini. Aksi suka rela ini diadakan selama 40 hari lamanya dan di hari terakhir setiap celengan hasil sukareka tiap kelas akan dihitung banyaknya. Melalui aksi sukarela ini, pihak sekolah berharap t­ ingkat kepedulian dan mau berbagi kepada sesama yang ­membutuhkan, meningkat kepada setiap siswa. Pihak ­sekolah menuturkan bahwa kegiatan ini bernilai positif ­karena akan membentuk karakter pada setiap siswa. (Reporter: Felicia Almaeita br Kaban)


“Violin Ensemble for Student�

ntuk mengembangkan minat dan bakat siswa, SMP U St. Ignasius menyusun program Pengembangan Diri (PD), yaitu bidang seni, IT, sains, matematika, dan ba-

hasa. Salah satu pengembangan diri dalam bidang seni adalah ansambel biola. Ansambel biola mulai menjadi salah satu PD di SMP St. Ignasius sejak tahun 2016. PD yang dilaksanakan setiap hari Kamis ini kelihatannya mendapat respon yang baik dari siswa/i SMP St. Ignasius. Hal ini terlihat dari adanya beberapa siswa yang antusias untuk mengikutinya.

Finally, just for your information, belajar musik sangat bermanfaat dalam emotional quotient, spiritual quotient, dan intelligence quotient sehingga kinerja otak kanan dan otak kiri dapat diseimbangkan. Jadi tidak salah jika kita mulai mencoba untuk memilih satu alat musik yang dapat membantu kita dalam penyeimbangan kinerja otak. (Penulis: Oky Ricardo Sinaga, S.Sn)

Ansambel adalah perpaduan dari beberapa instrumen yang dimainkan secara bersama-sama untuk mendapatkan nada yang harmonis. Ansembel dibagi atas dua bagian, yaitu ansambel sejenis dan ansambel campuran. Ansambel sejenis dimainkan dengan insturmen music yang sejenis, contohnya anssambel pianika, ansambel biola, ansambel gitar, dan ansambel alat tiup (brass). Sedangkan ansambel campuran dimainkan oleh instrumen yang berbeda-beda sehingga menghasilkan nada yang harmonis, contohnya ansambel string/gesek (violin alto, cello, dan contra bass) dan ansambel brass/tiup (baby saxsofon, saxsofon alto, saxsofon tenor, bariton, dan bassoon). Lalu, mengapa SMP St. Ignasius memilih ansambel biola sebagai salah satu PD bidang seni? Biola adalah salah satu alat musik gesek yang memiliki banyak manfaat bagi seorang anak. Adapun manfaat dari bermain biola adalah mengoptimalkan keseimbangan otak, menumbuhkan rasa percaya diri dan karakter, menumbuhkan kepekaan pendengaran terhadap nada, pemeliharaan postur tubuh, kreatif, dan inovatif. Maka dari itu, ansambel biola dipercaya dapat membantu cara berpikir siswa dalam belajar dan siswa bisa menjadi lebih kreatif. Untuk itulah ansambel biola dipilih oleh SMP St. Ignasius sebagai salah satu program PD.

edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 11


SAINS

“Pemanfaatan Binahong (Anredera cordifolia) sebagai Minuman Kesehatan” Tim Penulis: Karena Sintiya, I Gusti Bagus Parama, Sir. Paian Tamba, S.Pd. ­ ikomsumsi oleh orang-orang Vietnam pada saat perang d melawan Amerika Serikat pada tahun 1950 sampai 1970an. Tanaman ini dikenal juga di kalangan masyarakat Cina ­dengan nama Dheng San Chi dan telah ribuan tahun dikonsumsi oleh bangsa Tiongkok, Korea, Taiwan, dll. Bagian daun dari tanaman inilah yang biasanya dijadikan sebagai obat alami selain dari batang dan umbinya (http://id.wikipedia. org/wiki/Binahong). Binahong bersifat perennial (berumur panjang), berbatang lunak dan silindris. Batang berwarna merah itu saling membelit dengan panjang mencapai 5 m. Daun hijau sepanjang 5—10 cm dengan lebar 3—7 cm menyerupai jantung (cordata). Binahong memiliki bunga majemuk beraroma harum, berbentuk tandan, dan bertangkai panjang. Petal bunga krem hingga putih sebanyak 5 helai sepanjang 0,5 - 1 cm dan muncul di ketiak daun. Akarnya berbentuk rimpang lunak dengan umbi putih kehitaman. Prof.Dr. Elin Yulinah ­Sukandar, Apt, dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung ­membuktikan potensi binahong untuk mengatasi diabetes mellitus dan menurunkan kolesterol darah. ­Saponin berjuluk bousingide A1 atau lareagenin A itu mampu ­menghambat pembentukan kolesterol dengan menghambat enzim ­hidroksi metilglutaril koasetat reduktase pada tahap fosforilasi sel. Enzim itu berperan “memungut” molekul asetat aktif alias asetil KoA untuk menyambung rantai lemak (http:// www.trubus-online.co.id).

T

anaman obat telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak zaman dahulu untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, namun kesadaran masyarakat modern untuk menggunakan tanaman obat masih sangat kurang. Banyak masyarakat sekarang ini hanya mengandalakan obat-obat kimia sebagai solusi untuk masalah kesehatan, yang mana obat kimia cenderung memiliki efek samping jika dikonsumsi dalam waktu yang lama. Dari berbagai macam tanaman obat, hanya beberapa jenis yang telah dimanfaatkan bagi kesehatan karena terbatasnya pengetahuan masyarakat dalam mengolah ­tanaman-tanaman tersebut menjadi minuman fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu tanaman yang akan dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan adalah ­Binahong. Binahong (bahasa Latin: Anredera cordifolia) ­adalah tanaman obat yang tumbuh di dataran rendah ­maupun dataran tinggi dan mempunyai banyak khasiat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit ringan maupun berat. Tanaman binahong yang konon berasal dari Korea ini

12 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

Daun binahong telah digunakan sebagai obat tradisional sebagai terapi untuk gagal ginjal, diabetes, hipertensi, hiperlimidia, infeksi dan lainnya. Uji farmakologis ­mendapati tumbuhan ini mampu berperan sebagai ­antibakterial, ­antiobesitas dan antihiperglikemik, antimutagenik, ­antiviral, antiulser, dan antiinflamasi. Analisa fitokimia ­mengindikasikan daun binahong mengandung saponin alkaloid dan flavonoid (Sukandar dkk., 2010). Di Indonesia khususnya dikota medan, binahong dapat ­tumbuh dengan baik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa binahong dapat digunakan sebagai obat herbal. Ainurrochmah, A., dkk (2013) dalam penelitiannya mengenai efektivitas ekstrak daun binahong terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri Shigella flexneri, diperoleh bahwa, diperoleh bahwa daun binahong dapat menghambat ­pertumbuhan bakteri Shigella flexneri. Shigella flexneri merupakan bakteri Gram negatif, nonmotile, dan berbentuk batang. Shigella flexneri dapat menyebabkan Shigellosis ­(disentri basiler) dengan cara menginvasi epitel usus besar. Adapun langkah – langkah yang akan kami lakukan adalah : 1. Tahap persiapan • Mempersiapkan daun binahong


2. Tahap pelaksanaan dan pengumpulan data • Menyortir daun binahong yang akan digunakan. Daun binahong yang digunakan memiliki daun berwarna hijau tua, tidak cacat dan tidak busuk. • Setelah disortir, daun binahong dimasukkan kedalam oven selama 10 menit dalam suhu 150 0C. • Memblender daun binahong yang sudah kering • Setelah diblender, daun binahong disaring dengan menggunakan saringan. • Binahong dalam bentuk serbuk tersebut dalam penyajiannya diseduh dengan air panas dan ditambahkan madu.

Daun Binahong Sudah dioven

3. Tahap analisis data • Menganalisis hasil pengolahan daun binahong menjadi minuman kesahatan. • Menarik kesimpulan. • Bagian dari tumbuhan binahong yang digunakan sebagai minuman kesehatan adalah daunnya. Serbuk daun binahong yang dihasilkan berwarna kecoklatan. Binahong diseduh menggunakan air panas dan diberikan madu sebagai bahan campuran yang memberikan rasa manis. Daun Binahong yang sudah dioven lalu diblender

Tabel 1. Hasil Penelitian No

Massa Daun binahong (gram)

Massa Serbuk Binahong yang diperoleh (gram)

Warna

Jumlah air panas yang ditambahkan (mL)

Jumlah madu yang ditambahkan (mL)

1

10,00

3,05

Coklat Tua

100

20

2

20,00

5,18

Coklat Tua

100

20

3

30,00

6,78

Coklat Tua

100

20

4

40,00

7,90

Coklat Tua

100

20

Kesimpulan 1. Bagian tumbuhan binahong yang dijadikan minuman kesehatan adalah daunnya. Daunnya dikeringkan melalui oven, kemudian diblender sampai halus, selanjutnya disaring dengan penyaring. Diperoleh serbuk daun binahong yang dalam penyajiannya diseduh dengan air panas dan madu. 2. Tumbuhan binahong dapat dijadikan sebagai minuman kesehatan karena memiliki banyak manfaat. Binahong dapat mengatasi diabetes mellitus, menurunkan kolesterol darah, terapi untuk gagal ginjal, dan hipertensi.

Menyaring daun binahong yang sudah diblender

Menyaring daun binahong yang sudah diblender

Saran 1. Dalam penelitian ini, kami fokus kepada pengolahan binahong dalam penyajiannya sebagai minuman kesehatan. 2. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengujian lab berkaitan dengan minuman kesehatan yang kami hasilkan. Minuman Kesehatan Binahong edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 13


ENTREPRENUER

Lefoki, Media Pembelajaran Berbasis Flash dari SMP St Ignasius

A

da banyak bahasa pemograman dalam dunia komputer, salah ­satunya adalah bahasa pemograman flash yang berbasis java, flatform buatan Adobe ini cukup banyak digunakan di dunia pasalnya sangat k ­ ompetibel digunakan baik di komputer, ponsel bahkan website serta diberbagai sistem operasi baik ­Windows maupun Linux. Flash sering digunakan untuk pemutar musik, player radio online, pemutar video seperti di situs berbagi video youtube, vimeo, vine dan lainnya. Selain itu flash juga biasanya digunakan untuk membuat game, media promosi di internet dan media pembelajaran dan ujian online. Di SMP St Ignasius, flash merupakan salah satu pelajaran bagian dari penerapan kurikulum ­Entrepreneur, materi ini diajarkan di kelas delapan. Pada semester ganjil tahun pelajaran 2016-2017 lalu pemograman flash bahkan sudah digunakan untuk project siswa. Dengan julul LeFoKi alias Learning for Kids, dua ­siswi dari kelas 8-1 yakni Vania dan ­Vintalina ­berhasil membuat sebuah program media ­pembelajaran dengan target pengguna untuk anak TK atau taman kanak-kanak. Sebagai mentor, awalnya saya kurang yakin ­dengan project mereka sebab pemograman ­bukanlah suatu hal yang mudah dalam memahami dan mengerjakannya, dalam pemograman syntax haruslah tertulis dengan benar, jika tidak maka program akan eror dan tidak bisa berjalan, selain itu seorang proggrammer harus memahami alur program atau sering disebut flowchart.

14 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

Belum lagi mereka harus menyesuaikan script ­program dengan tujuan atau fungsi dari aplikasi yang mereka buat, ditambah minimnya sumber seperti buku yang mereka punya. Namun dengan ketekunan dan kesabaran dalam mengerjakan ­project tersebut akhirnya aplikasi LeFoKi berbasih flash bisa selesai pada bulan Desember 2016. Walaupun masih banyak kekurangan terutaman dalam grafisnya namun aplikasi yang mereka buat bisa berjalan dengan baik dan mendapat apresiasi dari sekolah dengan terpilihnya sebagai project terbaik ke-3 pada presenstasi project SMP ST IGNASIUS untuk Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017-2017. Dalam aplikasi yang berukuran kurang lebih 1 MB tersebut pengguna atau user dapat belajar ­mengenal huruf dan warna, untuk tingkat SMP ­memang pencapaian itu sudah cukup bagus apalagi jika ditambahkan dengan fitur-fitur lainnya dan target pengguna ditingkatkan. Pengetahun dan pengalaman ini tentunya dapat dijadikan modal menjadi seorang entrepreneur dibidang IT, apalagi saat ini perkembangan dunia teknologi cukup pesat, sehingga kebutuhan orang akan teknologi juga dipastikan akan semakin tinggi. Di Indonesia sendiri ada banyak perusahaan yang bergerak dibidang IT terkhusus ­pemograman ­seperti Octagon, pengembang atau ­developer game 4D (empat dimensi) yang cukup ­terkenal. Tentunya mereka mendirikan usaha pasti ­dengan dasar pengetahuan bidang IT khususnya ­pemograman.


SASTRA INDONESIA

ALAMKU oleh: Shelfia Romatua Barus (Siswi kelas 8.3 SMP St. Ignasius Medan) Sungguh kau berarti untuk ku Pentingnya kau dalam hidup ku Tak tau bagaimana aku tanpa mu

Tiada arti hidupku tanpa mu Bagaikan bumi tanpa udara Hampa, sesak, hingga mati

Alam tanpa manusia itu indah Sedangkan manusia tanpa alam itu musibah Jikalau manusia hanya menyusahkan Mereka tak sadar bahwa hidupnya bergantung pada alam Hahaha.. Dasar manusia sombong! Kurang baik apa alam Dia memberi kebutuhan kita Tapi manusia tetap merusak

Lihatlah gunung, danau, hutan, lautan Tertata indah di bumi Indonesia Mempesona menghias isi alam Namun, miris hati melihatnya

Ketika hutan tak lagi rindang Danau tak lagi jernih Gunung tak lagi subur Lautan tak lagi biru Semua telah rusak

Lalu, akankah manusia hanya berpangku tangan? Bercokol pada keangkuhan Menganggap alam akan kembali pulih dengan sendirinya

Salah.. Kita salah besar Alam lestari karena tangan kita Alam asri karena kepedulian kita Jangan biarkan alam hancur Sebelum alam murka, sengsingkan lengan mari kita rawat alam edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 15


Sandaran Terhebat oleh: Felicia Almaeita br Kaban Siswi SMP St. Ignasius Medan

A

ku tidak tahu hendak ingin menulis apa. Melalui judul ini mungkin kamu akan berpikir apa itu sandaran terhebat? Aku tidak tahu jawabannya. Tapi aku ingin menceritakannya. Aku menuliskan ini untuk kedua orangtuaku. Bagiku mereka adalah seseorang yang sangat spesial. Bagaimana denganmu? Ibuku adalah seseorang yang sangat cantik. Aku tahu semua wanita di dunia ini terlahir cantik, tapi bagiku ibuku yang paling cantik. Aku yakin kamu akan mengatakan hal yang sama ketika kamu menulis cerita ini. Ibuku sangatlah baik padaku. Terkadang aku berpikir mengapa ibuku melahirkanku ke dunia ini kalau mereka tahu aku adalah seorang anak yang nakal. Terkadang aku berpikir mengapa aku tidak berguna baginya. Tapi pemikiranku selalu melupakan hal itu. Ibuku adalah tempat curhat terbaik bagiku. Mungkin jika kamu seorang pria kamu lebih suka bercerita pada ayahmu. Suatu hari aku pulang sekolah dengan menaiki angkot P25. Angkot itu sangatlah pengap karena pintu kacanya sedikit pun tidak terbuka ditambah dengan banyaknya penumpang yang menaiki angkot itu. Harap maklum, saat itu siang telah berganti sore dan banyak sekali karyawan dan siswa sekolah lain pulang ke rumah. Meskipun siang telah pergi namun panas masih sangat terasa. Pukul 15.30 aku menuruni angkot yang pengap itu. Sebelum aku menyeberang aku berpikir betapa egoisnya supir angkot itu tadi. Ia berpikir bahwa di sebelah kanan/kiri masih cukup untuk seorang penumpang, tapi dengan berat hati seorang penumpang terpaksa duduk di pojokan sebelah kiri yang sebenarnya tak cukup lagi baginya. Aku berpikir menemukan jawaban. Itulah usaha setiap manusia dalam mendapatkan rejeki bagi keluarganya. 10 menit lamanya aku berjalan dari persimpangan hingga ke rumahku. Sesampainya di rumahku dengan cepat aku melepaskan pakaianku lalu menyalakan kipas angin. “Bagaimana harimu?” tanya ibuku ketika melihatku sudah terkapar di lantai.

16 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

“Biasa saja. Pr ku bertambah 1 dan ada kabar baik di hari ini. Nilai ujian Matematika ku 100” ujarku dengan singkat. Seperti biasa aku langsung memegang handphone dan mengecek apakah followers ku bertambah atau berkurang. Mengecek setiap status temanku dan melihat setiap postingan yang diunggah. Adikku Santi yang masih berumur 6 tahun mendekatiku. Ia melihat wajahku yang tersenyum sendiri ketika melihat layar persegi empat yang kupegang. Ia bingung mengapa sang kakak tersenyum bahkan sesekali tertawa padahal tidak ada yang lucu. “Ibu! Kakak gila!” teriak Santi. Mendengar itu ibuku langsung mendekatiku. Aku sadar kini ibuku tahu bahwa aku sedang memegang handphone. Buru buru aku menyembunyikan hanphoneku dibalik bantal sofa dan langsung menarik tangan Santi. “Iya … Nti. Jadi kamu harus ingat 1 + 1 = 2. Oke” ujarku untuk mengalihkan perhatian ibuku. Santi hanya mengangkat alisnya. Ia tahu kakaknya sedang berakting untuk mengalihkan perhatian ibu. “Ibu, handphonennya ada di bawah bantal” teriak Santi. Tepat disaat itu ibuku sudah sampai di ruang tamu, tempatku bersantai di atas sofa. “Santi! Ambil handphonennya!” perintah ibuku dengan suara tegas. Santi dengan cepat langsung mengambil handphoneku tanpa sempat kutahan aksinya. Ibuku segera membawa handphone itu lalu menyembunyikannya di tempat yang tidak kuketahui. Aku hanya menggerutu melihat ulah Santi. Ugghh … aku sangatlah membenci adik perempuanku itu. Seolah olah sejak ia lahir 6 tahun silam kedua orangtuaku sangat menyayanginya dan bersifat pilih kasih. 10 menit berlalu. Aku langsung mengurung diriku di dalam kamar. Sebelum Santi datang untuk membuka pintu , aku langsung mengunci pintu kamarku. Aku tahu ia pasti akan memintaku untuk membuka pintu kamar untuk berdamai denganku atau mengadu pada ibu kalau aku sedang memusuhinya.


“Kak Della, buka pintunya dong. Santi mau belajar Matematika sama kakak” ujar Santi dengan suara lembutnya. Tangan kanannya terus memukul pintu sekuat tenaganya. Aku hanya diam saja mendengarnya. Tidak ada jawaban sama dengan mengatakan tidak.Tidak ada waktu bagiku untuk berbicara dengan anak kecil berumur 6 tahun sepertinya. Lebih baik aku mencicil PR ku di dalam kamar daripada bermain boneka dengannya. Malam pun tiba. Bulan purnama pun muncul setelah sekian lama kutunggu. Aku menatap langit dari balkon rumah dan berharap bintang jatuh akan lewat di depan mataku. Tapi, 30 menit sudah berlalu dan tidak ada sebuah cahaya yang lewat sekilat roket. Aku hanya mengeluh. Ketika hendak kembali mengerjakan PR ku kudengar suara Santi yang bersorak sorai mendengar suara mobil ayah. Ternyata ayahku kembali dari kantornya. Ingin sekali rasanya untuk keluar dari kamar yang sepi ini. Tapi aku masih ingat ketika aku berkelahi dengan Santi seperti ini, ibu langsung mengadu pada ayah mengenai pertengkaranku dengan Santi. Di saat itu aku merasa seperti dikucilkan oleh mereka. Aku berpikir bahwa perkataan Mina mengenai anak pertama adalah anak percobaan itu benar. Aku tidak tahu ingin melakukan apa di kamar ini, yang jelas aku ingin sekali keluar. “Della!” panggil ayahku. Aku tahu kini saatnya aku menyiapkan diri untuk menerima segala nasehat panjang dari ayah. Dengan cepat aku langsung mengikat rambutku dan merapikan pakaianku. “Iya!” balasku. Sesuai dugaanku ibu langsung mengadu pada ayah mengenai masalahku dengan Santi sore tadi. Ayah hanya mendengarnya dan aku memutar mutar jari tanganku. “”Begitu saja masalahnya?” tanya ayah ketika ibu sudah selesai mengatakan semua cerita mengenai pertengakaranku dengan Santi. Aku mendengar semua nasehat ayah. Ayah sendiri tahu bahwa aku mendengarkannya tetapi tidak pernah melakukannya. “Ayah hanya pengen kamu itu berubah. Jangan jadi perempuan yang sombong dan dingin” ujar ayah di penghujung kata. Setelah menasehatiku ayah langsung pergi ke kamarnya dan ibu hanya menatapku tajam. “Santi kamu tidur saja dulu” perintah ibu pada Santi. Anak kecil berumur 6 tahun itu tak bisa berkata dan segera melaksanakan perintah ibunya. “Dell … kamu itu sudah 14 tahun, tapi sikapmu tidak pernah berubah” kata kata pembuka ibu sebelum menjelaskan kata kata selanjutnya. Aku hanya pasrah mendengar kata kata yang akan ia ucapkan padaku.

membayar uang sekolahmu atau membelikanmu pakaian bermerek. Re ibu sama ayah akui kamu itu memang pintar. Tapi kepintaranmu tidak sejajar dengan hatimu. Kalau sejajar kami yakin kamu akan menjadi cahaya bagi seluruh dunia” nasehat ibu padaku. Aku hanya mendengar dengan kepala yang tertunduk dan mataku tidaklah menatap wajah beliau. “Mungkin kamu bisa bilang kalau kami pilih kasih. Del … nggak pernah ada sejarah yang bilang ada orangtua yang pilih kasih sama anaknya. Kalau pun ada mungkin mereka tidak pernah bersyukur atas kebahagiaan yang Tuhan beri. Ibu mau tanya samamu. Apa yang terjadi jika Santi tidak ada di dunia? Mungkin kamu akan bersorak sebentar namun kesepian yang kamu rasakan sedalam samudera Hindia. Della, kamu harus ingat bahwa saudara adalah hadiah terindah kedua untukmu dari Tuhan” pesan ibu dengan suara lembutnya. Ia meneguk segelas air karena nasehatnya begitu panjang tapi entah mengapa aku mengingat semuanya. “Terakhir ibu hanya bilang sekarang coba kamu renungkan apa masalahmu sekarang dan nanti tuangkan ke dalam suatu tulisan. Kamu pintar menulis kan” pesan ibu sebelum memasuki kamarnya. Aku masih menjadi batu yang belum bergerak mendengar nasihat ibu. Baru pertama kalinya aku dinasehati dengan kata kata yang sangat berbeda. Tanpa membuang waktu aku segera berjalan menuju kamarku yang berada di lantai 2. Dengan cepat aku menyalakan komputerku dan membuka suatu file cerita yang berjudul namun tak berisi. Sebelum aku mengetiknya aku memikirkan suatu hal “Kini aku tahu siapa sandaran terhebat bagiku. Keluargaku adalah tempatku untuk berkeluh kesah, mengenal arti kasih sayang, dan tempat untuk menemukan kebahagiaan pertama kalinya. Tanpa mereka mungkin aku tidak akan pernah menemukan arti kebahagiaan yang sebenarnya dan hidupku tidak akan pernah aman tanpa mereka. Kini aku tahu Tuhan selalu memberiku hadiah yang sangat bermakna. Yang pertama adalah kedua orangtuaku, yang kedua adalah saudaraku, dan yang ketiga adalah sesama. Aku berharap sandaran terhebat dan yang terbaik dalam hidupku akan selalu ada di sisiku selama lamanya”. Di akhir aku hanya ingin bertanya padamu, siapa sandaran terhebat bagimu? Bagiku sandaran terhebat dalam hidupku adalah keluargaku. Mungkin kamu menjawab dengan jawaban yang lain dan tentunya berbeda dengan jawabanku. Mungkin ada banyak kata yang kurang berkenan di hatimu. Tentunya aku ingin meminta maaf kepadamu. Aku berharap kamu dapat menulis suatu surat terindah kepada sandaran terhebatmu. Katakan padanya bahwa kamu sangat menyayanginya.

“Ibu sama ayah hanya pengen kamu itu jangan jadi cewek yang keras kepala, sombong, dan tidak peduli pada keadaan sekitarnya. Mungkin kamu bisa berpikir bahwa orangtuamu itu sangatlah tidak peduli pada keadaanmu. Kalau kami tidak peduli mungkin kami tidak akan pernah mau edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 17


ENGLISH CORNER

Beatricks Cahyani Purba English Club Student in SMP St. Ignasius Medan

H

Flying camera

i all my name is Keynara, I am a businessman’s daughter, I have one friend, his name Berdicto, we have the same hobby, do you know? We love ­photographers, we also like modeling, so we want to be a photographer we are also want to be a model Yes that’s our hobby, there are many photos that we take either in camera, on mobile, or anywhere, that we can take pictures and save it. The photos we take there are various kinds, there are self-portraits, family portraits, school portraits, even the environment, or whatever we think should be enshrined in a photo For us to capture a moment is very important, because we think the same moment will not happen twice a long life. The events experienced may be same but certainly time and there are different moments in each event, therefore we often carry a camera or at least a cell phone wherever we go. After a while, I had a very uncomfortable situation. My father’s company bankrupt, it makes me feel, sad even I had not gone to school for two days because of this sadness. But my best friend, berdicto always cheer me up, he came to restore my lost spirit. At times like this he also reminds me of the dreams we have made together and the plans we had previously thought about. Not forgetting he reminded me of our hobbies, ­photographers and modeling. Actually I still have a variety of things related to our hobby, I still have a camera, a cell phone, not even a single item of mine that no longer exists. Finally I can live my life as usual. He was always with me. It makes my spirits rise again, even though my family’s s­ ituation is not what it used to be. I also keep trying with the help of people around me I can rise up, I believe what is said in the song ­“rainbow after rain”, I know that God will never leave me alone, I also believe that behind this wound there is a treasure that Unworthiness will come to me. Praise God my achievements were not disappointing, I ­always reach the top 5 in my class, Berdicto was happy, because he managed to make me change Twelve years passed. We are now adults. Still with our hobby that is still the same. It turned out there was a competition of photographers in our town, but in the competition it was written that we had to use our own camera creations. We were eager to follow him, but I felt it would not be possible, to see my family situation, I also gave up. But again Berdicto encouraged me. He made me realize that not only must it depend on the material or possessions we have, if we are going to try to surely God will provide his way to make us go out from our problem. We join the competition, with the makeshift materials we

18 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

had, we started making our camera creations. We also use ­materials that we recycle. All the formulas and theories we studied while still in school we are devoted to making this camera. There are convex mirror formulas, concave mirrors, lenses, reflections, light, and various other related theories. We also have to repeatedly perform experiments and must repeatedly do the calculation of the results we make, aghar later his camera can work properly. We keep trying. There is a company that sees our hard work and they say that will help us about the cost. We’re so happy now that it’s easier. And a bit more our artificial camera will be finished. The long time we passed to make this camera and now has finished, we also have done the test, and the results are quite good. Came the long-awaited judgment of each camera we made. My camera and my best friend are now in value, the jury asked what the privilege was and he said he wanted to try to use our camera, we replied, “this camera is designed with a kind of looks, with a unique shape.This is the latest camera model, Which can rotate 360 degrees simply by using sound, this camera is also equipped with a machine so it can fly away, and this camera uses a fingerprint processor, and can recognize itself who owns it, this camera also contains a large internal memory that can store many photos and Video in it, this camera is waterproof so it can be brought to the water, there is also an application in it that can edit photos and videos to look better, that’s the camera we make “. The jury nodded as he gave us an assessment of our camera, after which he went to the other group’s place also provided his camera. Two weeks passed now the announcement of the winner will be implemented. We feel hesitant and frightened because ­seeing other people’s camera is also quite good. The third ­winner was announced, the second winner already, now the time comes for the first winner to be announced, I feel that there is no hope, and I want to go home soon, the jury said, “and this is the first champion for this match, falling to ‘Flying Camera ‘Made by Keynara and Berdicto, congratulations » We ran to the stage with great joy, I even cried happily because of this victory, the thing that I dreamed since childhood has now become reality. It was like a dream, hard to believe. We also got a lot of prizes, there is cash, trophy, medal, even we also get promotion abroad for our camera made. I said to myself, “the results are certainly in accordance with the effort, God never leave us alone, there is always a way to get out of trouble, remember the rainbow always comes after the rain, thanks God.”


edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 19


LINGKUNGAN HIDUP

Pangan Dunia dan Masalahnya

U

NESCO melaporkan bahwa setiap hari ada sekitar 40.000 anak yang meninggal karena kelaparan atau mengalami malnutrisi. Sementara, jagung dan ­gandum yang dihasilkan dalam jumlah besar di siapkan untuk makanan ternak (sapi, ayam, babi dll) atau itu untuk memproduksi alcohol. Lebih dari 80% jagung dan 95% gandum yang diproduksi di Amerika Serikat digunakan untuk pakan ternak. Dunia ternak sendiri ­mengonsumsi sejumlah makanan yang setara dengan kalori yang ­dibutuhkan oleh 8,7 milyar manusia, lebih dari ­keseluruhan populasi manusia di bumi. Mengkonsumsi daging dan minum alcohol dengan ­kesadaran, kita akan menyadarinya seperti memakan daging dan darah dari anak-anak kita. Di tahun 2005, Badan Pangan PBB dan FAO (Organisasi Pertanian) mulai mendalami penelitian akan berbagai akibat yang signifikan dari sector perternakan global terhadap ­lingkungan. Laporan tersebut diberi judul EFEK DOMINO DARI PERTERNAKAN: ISU YANG BERKAITAN DENGAN ­LINGKUNGAN DAN PILIHAN PILIHANNYA yang di rilis pada 29 Nopember 2006. Henning Steinfeld, Ketua FAO dari bagian Perternakan dalam rangkuman laporannya menegaskan bahwa, “Sektor Perternakan muncul di urutan kedua atau ketiga sebagai penyumbang utama permasalahan lingkungan yang sangat serius di setiap jengkal dari lokal hingga global. Temuan dari laporan ini menyarankan bahwa seharusnya ada kebijakan utama saat berurusan dengan penurunan permukaan tanah, perubahan iklim, polusi udara, kekurangan air bersih, polusi air dan musnahnya keaneka-ragaman hayati. Perternakan menyumbang masalah-masalah lingkungan dalam skala yang massif dan potensinya sama besarnya dengan ­pemecahan

20 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

masalahnya. Akibatnya sangat signifikan sehingga perlu dibenahi dengan segera. Penurunan permukaan tanah: Sekarang ini, 70% dari ­keseluruhan lahan pertanian dan 30% dari permukaan tanah dibumi ini dipergunakan untuk produksi perternakan. Hutan-hutan ditebang untuk membuat padang rumput baru dan itu adalah penyebab utama berkurangnya hutanhutan. Sebagai contoh, di Amerika latin 70% dari hutanhutan di Amazone telah berubah menjadi lahan ternak. Dari ­angka ini, kita dapat melihat bahwa bisnis perternakan telah ­merusak ribuan hingga jutaan hektar hutan diseluruh dunia (yang seharusnya untuk bercocok tanam) dengan ­menciptakan padang rumput untuk perternakan hewan. Lebih dari itu ketika hutan-hutan dirusak, karbondioksida dalam jumlah besar yang tersimpan di pohon-pohon dilepas ke atmosphir. Perubahan iklim: Sektor perternakan mempunyai andil yang besar terhadap lingkungan dan perubahannya. ­Perternakan bertanggung jawab untuk 18% dari emisi gas rumah kaca yang diukur setara dengan karbondioksida, yang mana ini lebih tinggi dibanding dengan kontribusi dari ­transportasi”. Ini berarti bahwa bertambahnya hewan-hewan untuk ­kebutuhan konsumsi melampaui gas rumah kaca yang ­digabung dengan seluruh mobil dan truk di seluruh dunia. Sector perternakan menyumbang 9% dari Anthropogenik emisi karbondioksida. Itu juga memancarkan 37% dari ­methane anthropogenic, sebagian besar dari fermentasi enteric oleh ruminasia. Ini jumlah yang besar sekali karena setiap kg dari methane adalah 23x se-efektif karbondioksida yang panasnya terperangkap pada atmosphir (23x potensi pemanasan global (GWP) dari karbondioksida. Daging, telur dan porduk turunannya juga bertanggung jawab atas emisi dari 65% anthropogenic oksida nitrat, kebanyakan dari


pupuk kandang. Oksida nitrat adalah sekitar 300x lebih kuat sebagai gas pemanasan global daripada k­ arbondioksida (296x GWP atas karbondioksida). Itu juga bertanggung jawab sekitar 2-3 (64%) dari emisi ammonia anthropogenic, yang berkontribusi lebih besar dari hujan asam dan oksidasi dari ekosistem. Polusi dan Kelangkaan air: lebih dari setengah dari seluruh air yang dikonsumsi di Amerika digunakan untuk k­ ebutuhan meningkatkan pakan ternak. Dibutuhkan 2.500 galon air ­untuk memproduksi se kg daging. Sementara itu hanya diperlukan 25 galon air untuk memproduksi 1 kg g ­ andum. Perternakan di Amerika Serikat memproduksi banyak sekali kotoran ternak, yang 130x lebih banyak dari kotoran ­manusia; setiap detik hewan ternak itu melepas 97.000 kg kotoran. S­ ebagian besar air digunakan untuk kebutuhan minum ternak dan merawat kembali lingkungan dalam ­bentuk kotoran dan air limbah. Kotoran yang dihasilkan ­perternakan (kotoran hewan) mengandung sejumlah besar nutrisi (­ nitrogen, p ­ hosphorus, potassium), residu2 obat, logam berat dan pathogen-patogen. Limbah produksi ini masuk ke aliran sungai-sungai, mempolusi sumber2 air dan menyebabkan wabah penyakit yang mempengaruhi semua spesies. Rekomendasi PBB sangat jelas: Dampak lingkungan per unit produksi ternak harus di kurangi setengahnya, itu hanya untuk menghindari kenaikan tingkat kerusakan yang ­melampaui tingkat yang sekarang. Kita perlu mengurangi paling tidak setengahnya dari industry produksi daging, dan untuk itu kita harus mengurangi konsumsi daging 50%. PBB juga melaporkan bahwa sekalipun jika ternak sapi dikurangi 50%, kita masih perlu menggunakan teknologi baru untuk membantu sisa ternak sapi membuat lebih sedikit polusi, seperti memilih makanan hewan yang dapat m ­ engurangi ­fermentasi enteric dan emisi methana konsekuen, dan ­lainnya. Tindakan mendesak yang perlu diambil pada ­individu dan tingkatan kolektif.

dengan mempraktekan makan dengan kesadaran. Menjadi vegetarian mungkin menjadi jalan yang paling effektif untuk membalikkan pemanasan global. MAKAN BERKESADARAN Saat sedang mengambil makanan, kita sudah mulai ­melatih. Kita menyadari bahwa begitu banyak elemen seperti bumi, udara, sinar matahari, hujan dan cinta kasih. Semuanya ­menyatu menghasilkan makanan ini. Pada kenyataannya, hanya memandang makanan ini saja kita bisa melihat ­seluruh alam semesta mendukung kelangsungan hidup kita. Mari kita nikmati tiap suap makanan kita dan merasakan ­kehadiran orang-orang disekitar kita. Mari kita hadir di momen ini, makan dengan penuh niat, keceriaan dan damai sehingga semua ini menjadi nyata ketika kita sendang ­makan. Cara makan penuh kesadaran ini didalamnya terkandung rasa terima kasih, rasa rendah hati dan penghormatan ­kepada makanan yang memberi kita nutrisi lewat cara ­mengunyah secara perlahan , penuh keceriaan sehingga akan mendapatkan kebahagiaan. LIMA PERENUNGAN • Makanan ini adalah berkah dari seluruh semesta: bumi, langit dan begitu banyak kerja penuh cinta kasih. • Semoga kita dapat makan dengan penuh kesadaran agar kita pantas menerimanya. • Semoga kita dapat menjaga cinta kasih kita dengan sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi penderitaan mahkluk hidup, menjaga planet tempat kita tinggal ini dan memutar balik proses pemanasan global. • Kita menerima makanan ini agar dapat memelihara tali persaudaraan, mempererat bathin dan menjaga cita-cita kita untuk melayani semua mahkluk. disadur seizin dari PLUM VILLAGE dan ECO CAMP

Sebagai sebuah keluarga spiritual dan keluarga manusia, kita semua dapat membantu mencegah pemanasan global KESIMPULAN Konsumsi Daging Tidak Konsumsi Daging 1. perlu lahan – tebang hutan: 1. tidak perlu lahan – hutan utuh - banjir, longsor, polusi udara CO2 - tdk ada bencana alam, banyak o2 2. perlu perternakan 2. perbanyak kebun & tanaman 3. perlu air bersih & makanan ternak 3 . makanan & air u/ternak bisa untuk pangan manusia 4. penderitaan ternak : 4. tidak ada penderitaan & jagal diambil telur, madu, ternak dan dijagal utk diambil daging nya 5. adanya perternakan : methane, limbah, bakteri dan virus 6. menimbulkan penyakit : sapi gila,flu burung, kanker 7. terakhir: hancurnya ekosistem, perubahan cuaca, pemanasan global Pilih yang Mana? Bumi kita sudah tua dan banyak menderita atas keserakahan manusia sekarang kita sudah merasakan akibat2nya, apakah kita masih ingin terus melakukan hal2 buruk karena keserakahan dan kebodohan kita dan mewariskannya kepada anak cucu kita ­sekaligus mewarisi bumi yang semakin rusak dan hancur? anak cucu kita akan mewariskan apa yang kita lakukan terhadap bumi ini sekarang, setelah melihat data2 diatas dan bila kita masih terus dengan prilaku mengkonsumsi daging dan minum alkohol berarti saat ini kita sedang makan daging dan darah anak cucu kita sendiri. edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 21


PSIKOLOGI

Kehidupan Seperti Apa yang Akan Anak Anda Jalani? Sr. Laura Naibaho, KSSY Guru Bimbingan Konseling SMP St. Ignasius Medan

P

pembaca yang terkasih, setelah ­berkecimpung dalam dunia remaja lewat ­pembinaan-pembinaan, rekoleksi, retret, ­outbond dan melalui konseling, banyak anak-anak memiliki jeritan-jeritan hati mereka yang terdalam mengenai pergulatan mereka untuk mencari jati dirinya dan jeritan hati mereka akan harapan dan mimpi-mimpi mereka yang indah. Namun, apa yang menjadi harapan itu sulit mereka capai karena ada ruang kosong dalam diri meraka yang kurang terpenuhi. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yakni kedekatan sang anak dengan lingkungan yang paling utama ­khususnya l­ ingkungan keluarga di mana mereka harus lebih ­mendapatkan dukungan dan motivasi dari keluarga ­khusunya orangtua yang menjadi background bagi anak-anak. Walaupun sekilas hanya guyonan tapi melahirkan sebuah pertanyaan bagi saya manakah yang lebih berpengaruh lingkungan sekolah atau keluargakah yang lebih berperan dalam pola prilaku anak dalam belajar? Belajar merupakan suatu proses di mana suatu organisasi berubah prilaku sebagai akibat pengalaman dengan ­lingkungan, yang di ­dalamnya terjadi hubungan-hubungan antara s­ timulus-stimulus dan respons-respons. Kebanyakan ­pendekatan kepribadian dimulai dengan mengamati pola prilaku kompleks manusia. Pada umumnya, semua orang tua mempunyai h ­ arapan agar anak mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik, tahu membedakan apa yang baik dan yang tidak baik, tidak mudah terjerumus dalam perbuatanperbuatan yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun merugikan orang lain. Harapan-harapan ini kiranya akan lebih mudah terwujud apabila sejak semula, orangtua telah menyadari akan peranan mereka sebagai orangtua yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan moral anak. ­Perkembangan seorang anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia hidup. Nilai-nilai moral yang dimiliki seorang anak lebih merupakan sesuatu yang diperoleh anak dari luar. Anak belajar dan di ajar oleh lingkunganya ­mengenai bagaimana seorang anak harus bertingkah laku yang baik. Maka disinilah pentingnya peranan orangtua sebagai orang pertama yang dikenal anak dalam hidupnya untuk memperkembangkan kehidupan moral anaknya. Anak banyak belajar dari orangtuanya sebagaimana orangtua bersikap terhadap orang lain, bersosialisasi dengan orang lain, menyapa orang lain, cara merangkul anak dan cara mendekati anak dan memuji anak saat mendapatkan prestasi maupun ketika anak gagal dan jatuh pada suatu kesalahan. Jika sikap-sikap positif yang dirasakan oleh anak maka sedikit banyaknya anak akan melakukan atau meniru yang baik yang dilihat di dalam keluarga. Sikap orangtua ini akan mempengaruhi anak jika orangtua (AYAH dan IBU) konsisten dan konsekuan akan penentuan sikap pada anak. Maka perlu komunikasi dalam keluarga ada yang 22 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

lembut dan nada tegas, dan perlu disegani namun terkait dengan ­konsekuensi, komitmen yang dibuat Ayah dan Ibu harus seimbang dan konsisten. Namun hal ini bukanlah ­ menunjukkan tingkah laku yang tidak bermoral pada anak disebabkan ­orangtuanya. Faktor individual dan lingkungan lain di sekitar kehidupan si anak dapat pula mempengaruhi ­perkembangan tingkah laku anak tersebut. jadi, dapat ­dikatakan bahwa ­orangtua bukanlah satu-satunya faktor penentu bagi perkembangan moral anak namun orangtualah yang utama dan terutama menjadi idola yang dapat mengarahkan perkembangan moral anak. Bila dilihat dari zaman yang semakin berkembang ini orangtua harus sungguh menyadari akan peranannya yang sangat besar dalam kehidupan anak-anak. Seorang anak sulit diharapkan untuk dengan ­sendirinya bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai moral yang ­berlaku dan mengerti apa yang dituntut lingkungan terhadap dirinya. Aspek moral seorang anak merupakan sesuatu yang harus berkembang dan diperkembangkan artinya anak itu kelak akan berproses untuk mampu bertingkah laku yang sesuai bila semunya dibantu oleh lingkungan dalam kehidupan anak. Maka marilah kita benar-benar sungguh menyadari bahwa lingkungan pertama yang dikenal anak dalam kehidupannya adalah orangtuanya, maka peranan orangtualah yang dirasa paling benar pengaruhnya terhadap perkembangan moral anak, disamping pengaruh lingkungan lainnya, seperti sekolah dan masyarakat. Anak belajar dari kehidupan yang mereka jalani…. Bila seorang anak hidup dengan kritik, ia belajar untuk menyalahkan Bila seorang anak hidup dalam kekerasan, ia belajar untuk berkelahi. Bila seorang anak hidup dengan ketakutan, ia belajar untuk menjadi penakut Bila seorang anak hidup dengan rasa benci, ia belajar untuk tidak menghargai hidup Bila seorang anak hidup dengan ejekan, ia belajar menjadi pemalu Bila seorang anak hidup dengan rasa malu, ia belajar merasa bersalah Bila seorang anak hidup dengan perasaan iri, ia belajar menjadi iri hati Bila seorang anak hidup dengan berbagi, ia belajar kemurahan hati Bila seorang anak hidup dengan toleransi, ia belajar menjadi sabar Bila seorang anak hidup dengan dukungan, ia belajar kepercayaan diri Bila seorang anak hidup dengan pujian, ia belajar untuk menghargai Bila seorang anak hidup dengan penghargaan, ia belajar untuk mempunyai tujuan hidup


SOSOK

edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 23


SANTO/ SANTA

St. Yosef, Suami ­Maria Semua pengetahuan kita tentang Santo Yusuf, suami Santa Perawan ­Maria dan Ayah piara Yesus, Putra ­Allah, bersumber pada dua bab ­pembukaan dari Injil Matius dan Lukas. Secara umum, Yusuf d ­ ianggap sebagai ayah Yesus. Karena Yusuf adalah turunan raja Daud, maka Yesus juga dianggap sebagai keturunan Raja Daud. Yesus lalu disebut Putra Daud. Hubungan Yusuf dan Maria lebih d ­ aripada suatu hubungan ­pertunangan. Hubungan mereka ­merupakan suatu hubungan ­perkawinan yang sah, walaupun pada mulanya mereka tidak pernah hidup sebagai suami istri. Kira - kira selama satu tahun, mereka tidak pernah hidup bersama di bawah satu atap. Ketika Maria mengandung secara ajaib oleh Kuasa Roh Kudus, Yusuf bingung dan bermaksud ­meninggalkan Maria secara diam diam. Namun Yusuf yang saleh itu tidak percaya akan godaan kebingungan dan kecurigaan terhadap Maria yang sedang hamil itu. Matius dalam injilnya ­mengatakan bahwa Yusuf ­memutuskan untuk meninggalkan Maria secara d ­ iam - diam (Mat1:19). Sehubungan dengan itu, selanjutnya Matius mengatakan bahwa Allah mengutus seorang malaikat untuk menerangkan kepada Yusuf bahwa anak yang ada di dalam rahim Maria sesungguhnya berasal dari Roh Kudus. Oleh kunjungan malaikat Allah itu dan setelah merenungkan pesan yang disampaikan, Yusuf tanpa ragu - ragu mengambil Maria sebagai istrinya dan mulai tinggal serumah (Mat1:24). Untuk menghindari salah pengertian, Matius selanjutnya ­mengatakan bahwa Yusuf bukanlah ayah kandung Yesus. Matius berkata: œIa tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki laki (Mat1:25). Yusuf dan Maria benar - benar menikah. Mereka memiliki hak -

24 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

hak perkawinan secara penuh satu terhadap yang lain seperti lazimnya suami istri, walaupun mereka sendiri tidak menggunakan hak - hak itu. Alasan pokok teologis mengapa Yesus dilahirkan dari seorang ­Perawan adalah bahwa Pribadi kedua dalam Allah Tritunggal MahaKudus itu telah ada sejak kekal. Kelahiran Nya ­sebagai manusia melalui rahim Maria m ­ enunjukkan kehendak Allah untuk menjadi seorang ­anggota umat m ­ anusia dalam sebuah ­keluarga manusia. Yusuf meskipun bukan ayah Yesus dalam arti fisik ­dihubungkan ­dengan Yesus oleh persatuan r­ ohaniah seorang ayah, kewibawaan dan pelayanan. Yesus termasuk a­ nggota keluarga Yusuf dan ­hubungan itu diungkapkan dengan menggambarkan Yusuf sebagai ayah piara bahkan ayah Yesus yang sah. Devosi kepada Santo Yusuf tidak dikenal gereja selama berabad-abad. Hal ini dilatarbelakangi oleh suatu ­kekhawatiran bahwa tekanan yang berlebihan pada kedudukan Yusuf ­dapat menimbulkan anggapan umum bahwa Yusuf adalah ayah kadung dari Yesus. Dalam praktek sekarang, Gereja menghormati Yusuf karena kekudusan dan martabat Maria sebagai Bunda Yesus, Putra Allah. Sri Paus Pius IX (1846 - 1878) pada tanggal 8 Desember 1870 ­menetapkan Yusuf sebagai

­ elindung gereja universal. Dalam p litani Santo Yusuf, yusuf dilukiskan ­sebagai pelindung bagi para buruh/ ­karyawan, keluarga, para perawan, orang - orang sakit dan orang orang yang telah meninggal. Ia juga ­dihormati sebagai tokoh doa dan ­kehidupan rohani, pelindung para fakir miskin, para penguasa, bapa - bapa keluarga, imam - imam dan kaum religius serta pelindung para penziarah. Pada tahun 1937, Sri Paus Pius XI (1922 - 1939) mengangkat Santo Yusuf sebagai pelindung pujangga Gereja melawan komunisme ­ateistik. Dan pada tahun 1961, Sri Paus Yohanes XXIII (1958 - 1963) memilih Yusuf sebagai pelindung surgawi Konsili Vatikan II. Nama Yusuf sendiri mulai dimasukkan dalam kanon misa pada tahun 1962. Pada abad ke delapan dan ­kesembilan, pada tanggal 19 Maret ditentukan sebagai hari raya utama santo Yusuf. Pada tahun 1955, Sri Paus Pius XII (1939 - 1958) m ­ emaklumkan pesta Santo Yusuf pekerja yang dirayakan pada tanggal 1 Mei. Pesta ini menekankan martabat pekerjaan dan keteladanan Santo Yusuf ­sebagai pekerja dan untuk menyetakan ­kembali keikutsertaan Gereja dalam karya penyelamatan Allah. (www.gerejakatolik.org)


MOTIVASIUS

Menghalau Singa

S ANANTA BANGUN

Penulis di majalah Menjemaat, Renungan-Katolik.com

inga. Bagi para penikmat Safari di Afrika adalah ­lumrah mendapati karnivora ­ganasini. Umumnya tim penjelajah tersebut mengitari alam terbuka tersebut dengan menaiki mobil jip. Keberadaan di atas kendaraan inilah yang membuat mereka tidak diterkam langsung oleh singa. ­Mengapa? Dalam sudut pandang singa, insan pelintas alam dan mobil tersebut tampak sebagai satu badan. Tidak terpisah, sebagaimana manusia melihatnya. Namun, jika satu atau beberapa penikmat Safari turun dari mobil; maka singa melihatnya telah terpisah dari benda besi padat itu. Hewan itupun lalu tergerak untuk memangsa. Kisah tentang pandangan singa ­mengenai kesatuan mobil ­dengan turis Safari, menyiratkan ilham terkait kesatuan. Inspirasi ini bukan ihwal yang asing. Sedari kanak-kanak ­dahulu, kita telah memahami benda lemah seperti lidi akan kuat bila disatukan dengan jumlah ­banyak. Bukankah pemahaman itu pula yang menyulut semangat bapak bangsa kita dahulu dalam melawan ­penjajah? Rasa kesatuan uniknya tidak hanya dilatari kesamaan. Ia justru kokoh tatkala dirundung tekanan. Semakin hebat tekanan tersebut, semangat kesatuan itu pun kian bergelora. Ini bisa kita dapati dalam ­pengalaman tengah terancam, sebagaimana menghadapi singa di atas. Ataupun

tatkala bencana (alam) menerpa. Tidak sedikit insan yang turut ­berduka saat mengetahui para ­saudaranya tengah menghadapi bencana. Wujud kesatuan dan kepedulian tersebut bisa beragam. Baik memberi bantuan materiil, ­sumbangsih tenaga, atau ­bahkan berupa doa yang tulus untuk ­kebaikan para korban tersebut. Dalam kisah Alkitab, kita dapat ­meneladani semangat kesatuan para Jemaat Perdana yang ­dikungkung kekuasaan Kaisar Nero, kala itu. Walaupun menghadapi siksaan berat, gelombang jumlah Jemaat Perdana justru bertambah. ­Pedang, ­terkaman hewan buas dan api, bukan ­menghancurkan, justru ­menginspirasi lebih banyak orang pada masa itu untuk semakin yakin pada Gereja. Bagaikan emas, kesatuan ­mestinya menjadi nilai kehidupan mulia yang ingin ditempa terus-menerus. ­Tantangannya ialah wajah zaman yang diisi keegoisan, hidup nyaman, dan pola fikir dapat hidup tanpa ­insan lain, juga tanpa rasa takluk pada Allah Yang Maha Kuasa. Anti-tesis dari wajah zaman ini lah yang menjadi penyulut ­semangat dan kesatuan para Jemaat ­Perdana. Demikian juga hendaknya t­ erus ­diwariskan pada kita untuk menghalau ‘singa-singa’ pemangsa kesatuan.

edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 25


CATATAN LEPAS

Indahnya Toleransi “Beragama”

Tomas Rinto Haro Munte, S.Pd Staf Guru di SMP St. Ignasius Medan

Berbicara mengenai toleransi beragama, mari kita menilik sejenak kondisi keluarga sang Menteri ESDM Indonesia hasil reshuffle ­kabinet jilid III (14 Oktober 2016) “Ignasius Jonan”. Mantan Menteri Perhubungan dan Direktur Utama PT. Kereta Api ini adalah seorang Katolik. Beliau memiliki hubungan yang akrab dengan sang adik yang beragama Muslim, yakni M. Yusuf dan adik perempuannya yang beragama Hindu. Hal serupa dialami oleh keluarga artis tampan “Kriss Hatta” yang beragama ­Muslim. Kriss Hatta hidup dengan sang ibu yang ­beragama Nasrani dan ayah beragama ­Buddha. Kedua kisah ini menjadi “cermin” tentang toleransi beda agama yang sebenarnya dan seharusnya. Indonesia mengakui agama Islam, ­Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu, dan A ­ liran Kepercayaan. Dengan memiliki ­PANCASILA sebagai jati diri bangsa yang ­bersemboyankan “Bhinneka Tunggal Ika”, ­Indonesia sangatlah beruntung dan patut ­untuk bersyukur. Pendiri bangsa ­Indonesia sungguh amat bijak dalam melahirkan ­Pancasila sebagai pedoman bangsa. Alasannya, masalah keberagaman teratasi oleh semboyan kita tadi. Indonesia yang telah berusia 71 tahun sudah seharusnya toleransi menjadi milik bersama dan bukan hanya sebatas cita-cita. Namun kenyataan berkata belum. Justru dewasa ini t­ oleransi berganti menjadi intoleransi yang b ­ iasanya diekspresikan melalui sikap m ­ enyerang ajaran agama tertentu, terlalu b ­ erani mengungkap sisi buruk agama lain, hingga pada sikap yang lebih parah yakni penistaan terhadap ajaran agama dan aksi cabut izin tempat ibadah. Hal ini terjadi akibat pemikiran yang dangkal sehingga muncul sikap in-group feeling berlebihan yang ­justru m ­ enciptakan sikap sensitivitas yang kuat ­terhadap out-grup. Agama pun akhirnya ternoda akibat ulah tokoh-tokoh tertentu yang mengakui dirinya sebagai pengikutnya. Disisi lain, dunia luar pernah memiliki ­pemikiran disertai dengan pujian bahwa ­Indonesia sudah memiliki toleransi dalam hidup beragama. Kondisi inipun menjadi ­senjata bagi Indonesia yang ditakuti oleh bangsa lain kala itu. Akankah senjata ini masih terjaga? Bagaimana cara mengembalikan kondisi itu? Memupuk Sikap Toleransi Pembinaan terhadap sikap toleransi ­ endaklah dimulai dari dunia keluarga dan h ­dikukuhkan pada dunia pendidikan dan masyarakat. Seorang ibu dan ayah yang baik bagi anak akan menanamkan nilai sikap

26 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017

­­ menghargai sesama dengan segala persamaan dan perbedaannya. Keluarga sebagai agen sosialisasi yang pertama dan utama memiliki andil yang sangat penting dalam memupuk sikap toleransi. Dengan kata lain, kegagalan keluarga menjadi tantangan bahkan kesulitan bagi pelaku pendidikan dan masyarakat. Selanjutnya, dunia pendidikan Indonesia yang nyatanya berbasis Karakter diharapkan mampu memperkokoh pondasi sikap ­toleransi itu. Sekilas kita melirik bahwa ­pendidikan karakter memiliki makna yang sama ­dengan pendidikan moral dan ­pendidikan ­akhlak/­perilaku. Sehingga menurut “Ratna Megawangi” sang pencetus Pendidikan Holistik Berbasis Karakter, bahwa terdapat Sembilan pilar pendidikan berbasis karakter: (1) cinta Tuhan dan kebenaran, (2) tanggungjawab, ­kedisiplinan, kemandirian; (3) amanah; (4) ­hormat dan santun; (5) kasih sayang, kepedulian; (6) percaya diri, pantang menyerah; (7) keadilan dan kepemimpinan; (8) rendah hati; (9) toleransi dan cinta damai. Pendidikan Berbasis Karakter telah dimulai dari jenjang Pendidikan Dasar hingga Pendidikan Tinggi. Kesimpulan Slogan presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno “Perjuanganku lebih mudah ­karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri” ­seolah menjadi masalah nyata dihadapi Negara ­Indonesia di era sekarang ini. Betapa tidak pemerintah justru lebih sibuk ­mengurusi masalah kerukunan antarumat daripada masalah pembangunan. Untuk menjadi bangsa yang hidup dalam damai dan persaudaraan ­sebagai wujud toleransi masih sebatas ­keharusan dan bukan kenyataan. ­Kendati demikian, sebagai bangsa yang ­berpendidikan dan berpengalaman, Indonesia harus ­menunjukkan bahwa solusi sudah dimiliki oleh bangsa ini. keluarga sebagai pelaku sosialisasi pertama hendaknya mengajarkan sikap toleran bagi setiap anak. Orangtua harus menyayangi anaknya dengan harapan si anak menyayangi sesamanya. Di sisi lain, pendidikan karakter di lembaga pendidikan diharapkan dapat terlaksana. Dengan demikian, masyarakat sebagai tempat aktualisasi diri dapat dikendalikan oleh setiap individu dengan berlandaskan sikap toleran.


CATATAN LEPAS

Ransom Wanna Cry, Si Teroris Yang Menyandera file dan Meminta Tebusan

Holong Nainggolan, S.Kom Guru IT di SMP St. Ignasius Medan

Belakangan ini jagat dunia maya dan dunia nyata dihebohkan dengan ransom Wanna Cry yang menjangkiti komputer yang menggunakan sistem operasi Windows, bahkan menurut informasi, virus ini sudah menyerang Rumah Sakit Dharmais dan satu lagi rumah sakit di Gorontalo. Informasi dari google trend juga menyebutkan Ransomware Wanna Cry menjadi kata kunci paling banyak digunakan di situs mesin pencari milik Larry Page tersebut, artinya wabah Wanna Cry lebih tenar dibanding masalah sosial dan kesehatan seperti wabah virus Ebola yang saat ini juga sedang mewabah di beberapa negara di Afrika dan Amerika bagian selatan. Data dari Google Trend menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara urutan ke-3 yang paling sering mencari informasi tentang virus Wanna Cry setelah Hongkong diurutan pertama dan Vietnam diurutan ke 2. Sementara Yogyakarta menjadi Provinsi nomor satu yang warganya paling aktif mencari informasi seputar ransom tersebut dan Sumut diurutan terakhir. IT Suport perusahaan-perusahaan juga disibukkan dengan tugas untuk mengawasi agar virus tersebut tidak sampai masuk ke sistem atau jaringan perusahaan mereka. Lalu apa sebenarnya ransomware? Dan apa pula itu Wanna Cry? Mengapa nettizen begitu heboh? Ransom atau ransomeware adalah perangkat lunak berupa virus atau perangkat lunak yang berbahaya bagi sistem operasi. Ada banyak jenis virus salah satunya adalah ransom, dikatakan ransom karena pembuat virus meminta tebusan (ransom) kepada korbannya untuk mengembalikan file yang sudah ia rusak. Sementara Wanna Cry adalah nama virus yang bersifat ransom, virus ini menginfeksi file di dalam sistem komputer dengan cara mengenkripnya sehingga pemilik file tersebut tidak bisa lagi menggunakan file tersebut. Komputer memang sudah tidak terpisahkan lagi dari kegiatan manusia, hampir semua kegiatan manusia dapat dibantu dengan komputer. Pada setiap perusahaan atau pun instansi, komputer pasti sudah menjadi kebutuhan dasar untuk menyimpan berbagai data atau file penting. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika dokumen penting sebuah instansi hilang atau file tugas atau dokumen penting anda hilang. Nah, hal itu lah yang

membuat nettizen diseluruh dunia resah. Yang paling dibuat resah oleh ulah Wanna Cry ini adalah perusahaan-perusahaan, sebab sewaktu-waktu bisa saja mereka yang akan menjadi korban berikut. Sebenarnya jika sudah terserang oleh Wanna Cry anda bisa saja mengembalikan file yang sudah terinfeksi dengan cara anda harus membayar terlebih dahulu sebesar 600 USD ke alamat bitcoin yang sudah diberikan oleh pembuat ransom tersebut. Jumlah tebusan yang akan dibayar oleh korban bahkan bisa bertambah jika korban semakin lama melakukan pembayaran tebusan yang diminta pembuat ransom tersebut. Dan jika korban tidak membayar maka file anda akan dihapus secara permanen oleh virus tersebut setelah 7 hari sejak komputer anda terjangkit. Bitcoin merupakan mata uang virtual dengan harga 1 bitcoin sama dengan Rp. 39.000.000 (tiga puluh sembilan juta) dengan kurs dolar 13.000 USD (data dicek pada tanggal 21 Mei 2017). Menkominfo menyarankan agar tidak membayar kepada pemilik ranromware tersebut sebab hal itu merupakan sebuah tindakan terorisme. Namun jika memangkomputer anda sudah terinfeksi dan file yang diinfeksi sangat perlu tidak ada salahnya menyelamatkan file tersebut dengan membayarnya. Lalu bagaimana cara mengatasi agar komputer anda aman dari serangan si virus yang “ingin menangis� tersebut? Hal-hal yang perlu Anda perhatikan agar terhindar dari virus terutama ransome Wanna Cry adalah dengan lebih hati-hati saat berselancar di dunia maya terutama saat akan mendownload sesuatu di internet. Selain itu jika tidak ingin menjadi korban siteroris itu hati-hatilah dalam memasukkan flasdisk orang lain ke PC anda, hati-hati mengcopy file dari flashdisk orang lain jangan sampai salah dalam meng-copy file. Backup file anda ke Cloud atau file hosting di Internet jangan ke hardisk eksternal atau flashdisk yang sering dipakai, selanjutnya update antivirus anda atau windows security. Blok port 139/445 dan 3389, jangan mengaktifkan fungsi macros.

edisi Juli 2017 | majalah Ignasius | 27


SMP St. Ignasius Medan Selamat datang Siswa/i Baru & Selamat memasuki Tahun Ajaran 2017/2018

28 | majalah Ignasius | edisi Juli 2017


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.