LEMPAR BATU, SEMBUNYI TANGAN
MENCIPTAKAN KEHENINGAN
JATUH HATI DENGAN JURNALISTIK
Lentera
edisi #30 | April 2017
MENCIPTAKAN KEHENINGAN majalahlentera.com - April 2017 | 1
Lentera
edisi #29 | Maret 2017
Konten 4
TELISIK
| Lempar Batu, Sembunyi Tangan
8
LENTERA KHUSUS
| Menciptakan Keheningan
12 KESEHATAN
| 6 Manfaat Pijat Kaki
14 PENGALAMAN
| Jatuh Hati dengan Jurnalistik
20 KARTUN 21 NASIONAL
Penerbit: KOMSOS Keuskupan Agung Medan | Penanggungjawab : RP Hubertus Lidy, OSC | Pemimpin Redaksi : RP Hubertus Lidy, OSC | Redaktur Pelaksana : Ananta Bangun | Langganan dan Iklan : Rina Barus (081370456696) | Keuangan: Sr. Dionisia Marbun, SCMM | Alamat Redaksi : Catholic Center, Jalan Mataram No. 21 Medan. Tel. (061) 88817709 | Informasi Liputan dapat dikirim ke e-mail : 足beritalentera@gmail. com | web: www.komsoskam.com | www.majalahlentera.com Rekening : BRI Rek. No.0336-01-068622-50-6 a.n. Hubertus Agustus Lidy & BNI No.0307532799 a.n. Hubertus A 足 gustus Lidy Redaksi menerima tulisan dan foto, maksimal 2halaman kwarto / ketikan 1,5 spasi. Batas pengiriman tulisan adalah akhir minggu 足kedua setiap bulannya. Redaksi 足berhak menyunting sebagian/ seluruh isi atau tidak memuat naskah. 2 | majalahlentera.com - April 2017
catatan Editor Kepulan asap, derung mesin dan teriakan adalah wajah-wajah sebagian besar kota metropolitan. Perkara itu yang buat banyak orang berbondong-bondong memburu tempat berlibur yang hening dan sejuk. Demi menyelamatkan kewarasan fikiran saja. Patut kiranya Redaksi menerima tulisan Sr. Laurentia Girsang SFD sebagai Lentera Khusus di edisi bulan ini. Meski masih menapak masa postulan, Sr. Laurentia telah menggali refleksi yang dalam pergulatan hidup hening di tengah kota metropolitan. Tantangan yang masih menindih pundak banyak insan di masa kini. Beberapa artikel tidak ‘lahir’ secara normal, terutama karena jadwal liburan yang lebih menggoda. Namun, bukan pada unsur hura-hura, melainkan meresapi semangat Paskah tahun ini. Di luar sisi ‘keterlambatan’ penerimaan naskah dan layout, Redaksi sungguh gembira bahwa di edisi ini kembali bertambah satu kolom untuk menghiasi kegembiraan tabik membaca majalah online kesayangan kita. Patut kami ucap terima kasih pada kartunis, Bruder Mar.
Frater Nico -- calon Imam Diosesan Tanjungkarang, kini mahasiswa STFT Pematangsiantar-- juga berkenan berbagi pengalaman iman dan napaktilas belajar jurnalistik. Kiranya suguhan anyar dalam edisi ini dapat menginspirasi seluruh pembaca. Terima kasih seribu kepada semua saja yang telah mendukung terbitnya edisi ini. Semoga majalah online ini semakin terang di hati para pembaca sekalian. Shalom, AB
majalahlentera.com - April 2017 | 3
telisik
Source: RedBubble.net 4 | majalahlentera.com - April 2017
Lempar Batu, Sembunyi Tangan
oleh RP. HUBERTUS A. LIDY, OSC “Lempar Batu Sembunyi Tangan”,
semacam ini pastilah termasuk
ini sebuah peribahasa. Secara
orang pintar alias smart. Dalam
hurufiah menggambarkan
arti, dia mempunyai kemampuan
bahwa ada orang yang melem-
‘menskenariokan pelemparan batu’
parkan batu. Lalu tangannya
dalam bentuk macam-macam
disembunyikan. Dengan demikian
misalnya isyu, p erbuatan dll.
orang tidak tahu tangan siapa
Setelah heboh dalam kehidupan
yang melempar. Ramailah orang
bersama, ia menikmati kehebo-
saling menuduh dan memper-
han dan mencari jurus lain untuk
salahkan tangan-tangan yang
masuk dan memetakan kepent-
lain. Bahkan orang yang sebe-
ingan diri, kelompok, atau orang
narnya melemparkan batu itu,
yang dia jagokan. Dalam suasana,
juga dengan seenaknya men-
kaco bin kalut, labil, maka si pelem-
uduh, memang tak ada melihat
par ini m enghembuskan isyu-isyu,
tangannya. Peribahasa ini pada
perbuatan, yang menuduh orang
umumnya dimaknai sebagai
lain. Bahkan dengan alimnya ia
orang tidak bertanggungjawab
berada di garda depan untuk
atas perbuatannya sendiri.
menunduhnya. Gaya lempar batu
Dalam kehidupan bersama orang
sembunyi tangan bukan sesuatu yang baru dalam kehidupan majalahlentera.com - April 2017 | 5
bersama, bahkan mungkin hal
raga aslinya yakni:’harimaunya’.
ini b erkembang sesuai dengan
Tentu orang-orang semacam
peradaban manusia. Saking
ini sangat berbahaya untuk
biasanya gaya ini, maka
sebuah kebersamaan, baik
sebenarnya ga sulit nebak tangan
dirumah k eluarga maupun dalam
siapa yang melemparkan batu itu.
pergaulan sosial.
Mengapa lempar batu sembunyi
Dalam sebuah pertandingan pasti
tangan?
dia bukan orang sportif. Dalam
Sekilas pasti ia mau menjadi sukses sedunia. Penampilannya harus memukau sehinga begitu memandangnya, orang spontan berkata dia memang baik dan
arti ia mau menang, menang, dan menang. Harapan untuk menang, itu baik dan wajar. Bukankah semua yang bertanding berharap untuk menang? Persoalannya Ia mengunakan segala cara licik
“ Orang
semacam ini pastilah orang pintar. Dalam arti, punya kemampuan ‘menskenariokan pelemparan batu’ dalam bentuk macam-macam. “
hebat. Dan hal ini demi untuk
dengan menghancurkan r eputasi
mendapatkan pengakuan sesaat.
lawan tandingnya sebelum
Tentu ia memperjuangkan
bertanding. Ia mencari menang
obsesi dan niatan-niatan yang
sebelum bertanding. Bahkan
luhurnya. Nah setelah m endapat
dia akan bersorak sukaria kalau
pengakuan, lalu dia dengan bebas
menang WO, karena isyunya
mengeksplorasi keinginannya.
maka lawan tandingnya kena
Ia lalu menunjukan aslinya.
diskualifikasi. Dalam hal ini pasti
Raganya sedang berbalutkan
dia bukan pribadi yang gentleman.
‘Bulu domba’, yang dikenakan
Kalau diajak sparing terbuka
sebagai kepalsuan untuk m enutup
dengan mengikut rambu-rambu
tabiatnya. Kala gugurlah bulu
sebenarnya pastilah keok.
domba itu, maka nampaklah 6 | majalahlentera.com - April 2017
Dia kemungkinan besar
bukan orang yang tahu
mengambil solusi yang jitu dan
bertanggung jawab. Ia lihai
berani serta b ertanggung jawab
dan m empunya kemampuan
atas keputusannnya itu.
dasar mempersalahkan orang lain, kondisi, dan lingkungan hidupnya. Ia bertanggung jawab dalam hal merawat aura dirinya, sehingga penampilan dikhalayak harus memikat, dan mempesona. Tatapan matanya redup tapi tajam mengamati-amati siapa yang sedang mencuriganya atau akan melawannya. Kala ia mendapatkan orang itu, maka jurus lempar batu sembunyi tangan kembali diputar ke tataran kebersamaan.
Lempar Batu Sembunyi Tangan, nampak juga ada di rumah alias keluarga kita. Orang tua perlu mengkritisi, kalau anak selalu tampil sempurna. Waoo apalagi anak mas. Pertanyaan kritis ortu, apakah ada hal sedang disembunyikan, kemauannya dll. Iklim yang perlu dihadirkan dalam keluarga itu ialah kejujuran, ngomong apa adanya, ga usah banyak terori dan putar-putar. Tulus dan rendah hati yang azali.
Orang yang sedang menutup
Kemunafikan yang dibina sejak
ketidak-mampuannya dengan
dini, boleh jadi bertumbuh dan
ambisi. Pantas diberi gelar besar
berkembang, dan menciptakan
pasak dari tiang. Sekilas memang
karakter yang jago lempar batu
hebat penampilannya, kala
sembunyi tangan.
menembus ke hal-hal detail, dan praktisi, pasti kewalahan. Pembelahannya adalah aku berada pada bagian yang merancang dan mendisain sedangkan yang melaksanakan dan terjun ke basis bukan aku, hal-hal seperti itu tanyakan ke mereka aja. Jawabannya sekilas kelihatan luhur, mulia, dan team work banget. Aslinya adalah ke tidak sanggupan
Yakinlah jaman sekaran orang lebih menyukai pribadi jujur, tulus, apa adanya, dan sungguh memberi diri untuk kepentingan sesama. Siapapun dia. Kalau melempar batu, katakan dengan jelas, akulah yang melempar batu dan alasannya aku melempar batu. Pribadi macam ini pasti lebih dihargai. Wallahualam.........
memetahkan persoalan dan majalahlentera.com - April 2017 | 7
lentera khusus
MENCIPTAKAN KEHENINGAN BATIN DI TENGAH KOTA METROPOLITAN
oleh Sr. Laurentia Girsang, SFD 8 | majalahlentera.com - April 2017
M
anusia sekarang hidup
terkadang saya bermenung,
mengikuti arus zaman.
“kog bisa ya, ada yang menarik
Zaman semakin
diri dari persaudaraan begitu
maju dan berkembang, yang
saja...” Padahal sudah lama hidup
kian lama kian mempengaruhi
bersama dalam persekutuan.
karakter pribadi manusia. Hal
Mungkinkah tidak sanggup
itu sulit untuk dicegah karena
mengheningkan batin ?
menghasilkan dua kemungkinan yaitu dampak positif dan dampak negatif. Tergantung
Mari kita selidiki... Hidup ditengah kota met-
kepada setiap pribadi yang
ropolitan bukan alasan. Jika
menanggapinya. Namun sebagai
sulit mengheningkan batin,
umat beriman, layaknya kita
perlu berdisermen (pembedaan
mampu menemukan rahmat-NYA
Roh) disertai dengan refleksi
yang istimewa dalam hidup kita
diri. Memang, bila landasan
setiap hari. Karena itulah salah
hidup tidak kuat maka mudah
satu tugas kita selain melayani
untuk bosan dan menyerah.
dan mewartakan kasih Tuhan
Bahkan bisa semakin menjadi-
pada sesama.
jadi.Manusia yang terlalu
Mengheningkan batin,
memakai pikiran tetapi tidak
bukan berarti diam tanpa hasil
memanfaatkan hati, itu hanya
bukanpula diam tapi m embawa
melihat dan menilai sebatas
perselisihan melainkan mampu
permukaan saja, tidak mendalam.
untuk menyejukkan s uasana
Dengan kata lain, tidak seimbang
dimanapun kita berada.
hati dan pikiran sehingga untuk
Saya sangat tertarik menjadi
merefleksikan dan merenungkan
pengikut St.Fransiskus Assisi
segala sesuatu, tidak serius
karena beliau sangat men-
karena menganggap sia-sia
junjung tinggi akan nilai dan
belaka, bahkan merasa tidak
sikap itu, sehingga sosoknya
penting.
menjadi salah satu motiva-
Suasana batin sangat mem-
tor tersendiri bagiku dalam
pengaruhi segala sikap dan
mengarungi hidup p anggilan
karakter manusia sehingga
ini. Sebagai religius muda,
buah dari kehidupan itu majalahlentera.com - April 2017 | 9
sendiri menyimpulkan ukuran
sumber cinta.
kebahagiaan di masa depan. Jika
Namun sebagai manusia yang
kita bertanya kepada sesama,
terbatas, itu tergantung pada
“Sebenarnya apa yang di cari
setiap individu yang menanggapi
didalam hidup ini ?” Tak jarang
ungkapan ini “Dimana hartamu
kita mendengar jawaban ialah
berada , Disitulah hatimu
Kebahagiaan. Kebahagiaan
berada” (Mat.6:2). Perikop ini
seperti apa ? Kebahagiaan
mengungkapkan banyak makna
sejati. Bukan kebahagiaan yang
dan nilai yang dapat dipetik
semata s ehingga tak kenal lelah
sekaligus menguji iman. Tetapi
sekalipun bangun pagi-pagi
diakui juga bahwa sebagai
dan pergi tidur larut malam,
manusia biasa demikianlah
demi meraih kebahagiaan sejati
adanya.
tersebut. Disinilah perlunya agar senantiasa berpikir dan bertindak
Berjuang...
positif dalam mengarungi hidup
Namun bukan berarti
ini. Mendengarkan suara hati dan
berhenti pada kelemahan itu,
mampu membedakan Roh baik
tetapi berjuang mencapai
dan Roh jahat.
dan m eraih yang berkualitas. Tentunya mampu melihat dan
Bagaimana caranya? Pentingnya ketenangan dan
merasakan rahmat Tuhan seraya bersyukur kepadaNYA atas segala
keheningan batin. Untuk itu,
yang dialami dalam hidup ini.
agar mampu mengheningkan
Senantiasa berharap kepadaNYA
batin “tidak selamanya harus ke
sang sumber hidup dan iman
daerah atau lingkungan yang
yang teguh. Karena jika kita
sepi, melainkan dimanapun kita
menggantungkan harapan pada
berada bila memiliki landasan
Yesus, maka hati kita juga terarah
hidup dan keinginan yang kuat
kepadaNYA. Ketika hati terarah
untuk mencapai yang positif
kepadaNYA, maka kita mampu
tersebut akan mudah mengalami
memiliki batin yang hening,
keheningan batin. Memiliki rasa
tenang, dan damai sekalipun
kerinduan akan Yesus, sang
ditengah keramaian dunia atau
10 | majalahlentera.com - April 2017
kota metropolitan. Kita akan
Karena dimana pun kita berada
mampu berdisermen dengan
tantangan itu selalu ada, namun
baik. Kebahagiaan bersama Yesus
cara dan pandangan kita yang
ialah disaat hati mendegarkan
harus didewasakan agar sanggup
bisikanNYA yang menggema lem-
menghadapinya dengan iman
but dalam batin. Bukan karena
sehingga kita pun semakin
orang lain, tetapi karena iman
bijaksana dan tangguh dalam
kepada Kristus yang menghidup-
mengarungi hidup ini.
kan dan memberi kesejukan dalam setiap pengharapan. Pengalaman indah bersama Yesus, menumbuhkan nilai spiritualitas yang tak terlukiskan melalui kata-kata atau apapun. Melainkan sebaliknya, hanya dapat dirasakan dan direalisasikan sehingga dalam segala aktivitas maupun tugas perutusan senantiasa 3M.Yaitu: Menjalani, Menikmati, dan Mensyukuri segala pengalaman itu. Baik suka maupun duka. Karena hidup rohani yang mendalam akan melampaui segala bentuk tawanan dan kebutaan duniawi kita. Penyerahaan diri secara total kepada kristus menguatkan kita dalam peziarahan hidup ini. Yakinlah, bahwa sesulit apapun tantangan yang kita hadapi dalam hidup ini, bila Tuhan menjadi andalan, kita pasti mampu melewatinya. majalahlentera.com - April 2017 | 11
kesehatan
6 MANFAAT PIJAT KAKI
Pijat refleksi terbukti sudah berkembang sekitar 4.000 tahun lalu di China. Namun, terapi kaki sendiri sudah dilakukan pada jaman Mesir kuno, seperti dilansir Telegraph. Pijat refleksi menurut Rosanna Bickerton, ahli pijat refleksi, akan lebih efektif dan cepat dalam mengurangi gejala penyakit tertentu. Refleksi merupakan bentuk pengobatan pencegahan yang kuat. Refleksi lebih banyak bekerja untuk masalah kesehatan minor, seperti sakit kepala, masalah pencernaan, atau nyeri punggung. Untuk masalah penyakit jangka panjang atau yang berat, pijat refleksi bermanfaat dalam mengatur rasa sakit atau nyeri. Pijat ini akan mengurangi rasa sakit pada penyakit seperti Parkinson dan multiple sclerosis. 1. Meningkatkan Gairah Seksual
di tengah pijat refleksi.
Menyiapkan minyak, lilin yang romantis dengan berbagai khiasan yang memberi kesan romantis, juga aroma lavender di kamar anda akan meningkatkan s ituasi yang sangat intim. Hal ini bisa dilakukan dengan suami atau istri anda untuk menambah kemesraan
2. Memperlancar Sirkulasi Darah
12 | majalahlentera.com - April 2017
Aktivitas yang padat dengan alas kaki yang kurang nyaman, akan membuat otot-otot menjadi tegang dan kaku, bila didiamkan kemungkinan akan terjadi timbulnya berbagai penyakit salah satunya stroke. Hanya perlu
waktu 10-20 menit pijat kaki agar mendapatkan sirkulasi darah yang lancar. 3. Meringankan Gejala Stress Pijat kaki dapat memberikan efek tenang pada tubuh, sehingga gejala stress yang timbul karena kecapean akan mereda, termasuk menyembuhkan gejala migrain. Hal ini pun terbukti dari bidang studi Denmark yang menunjukkan bahwa banyak penderita stress, depresi dan migrain yang ingin kembali dipijat setelah adanya perawatan reflexiology. 4. Menurunkan Tekanan Darah Bagi penelitian para staff keperawatan, melakukan uji coba 10 menit pijat refleksi kepada beberapa pasien dinyatakan dapat membawa suasana hati lebih tenang, menghilangkan rasa cemas, bahkan bagi para lansia dapat menurunkan tekanan darah.
energi, meningkatkan sirkulasi, dan menstimulasi sistem pencernaan. Pijat refleksi juga menghilangkan racun dari dalam tubuh. Sebelum Anda melakukan pijat refleksi, ada baiknya Anda tidak minum alkohol 24 jam sebelum pijat, karena bila tidak efek dari alkohol akan berlipat ganda. 6. Mengurangi nyeri Para ahli refleksi percaya bahwa penyakit yang diderita pasien disebabkan tersumbatnya saluran energi atau meridian tubuh. Sumbatan ini menghalangi aliran kehidupan melalui energi, yang biasa dikenal sebagai ‘Chi’, menghasilkan nyeri atau penyakit. Ada lebih dari 7.000 ujung saraf di telapak kaki dan mereka terhubung ke seluruh tubuh melalui sistem saraf pusat.
Menurut buku, pijat refleksi banyak manfaatnya, terdapat puluhan titik penyakit yang terdapat pada kaki, karena kaki sebagai tumpuan badan harus dijaga kesehatannya, hal ini terlihat jika seseorang terluka dibagian kaki, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyembuhkannya. 5. Meningkatkan sistem pencernaan dan energi Refleksi meningkatkan aliran
majalahlentera.com - April 2017 | 13
pengalaman
Jurnalistik Itu Asyik, Dan Saya Jatuh Hati Fr. Nicolaus Heru Andrianto adalah Frater Diosesan dari Keuskupan Tanjungkarang. Selain masih mengenyam pendidikan di STFT St. Yohanes Pematangsiantar, dia juga ‘larut’ dalam dunia jurnalistik. Pengalaman iman dan belajar merajut aksara di dunia media bagi Fr. Heru adalah warnawarni indah dalam napaktilas hidupnya. Berikut penuturannya.
S
ebelum saya bercerita ten-
berkarya di Keuskupan
tang pengalaman bergelut
Tanjungkarang, baik misionaris
dalam dunia tulis-menulis,
atau diosesan Tanjungkarang yang
ada baiknya saya menguraikan
berkarya di Paroki kami.
sekilas kisah memilih jalan men-
Selain itu, saya terinspirasi den-
jadi klerus. Ketertarikan menjadi
gan Imam sepuh yang rendah hati
Imam, berawal dari perjump-
dalam pelayanannya. Itu kesan awal
aan dengan Imam-Imam yang
saya. Selain itu, hidup doa kedua
14 | majalahlentera.com - April 2017
orangtua saya yang amat tekun,
Mendekati masa kelulusan
juga menginspirasi saya untuk
sekolah, sebenarnya saya ingin
semakin mencintai panggilan
sekali meneruskan kuliah di
sebagai calon imam diosesan.
jurusan Biologi, karena saya amat
Di samping itu pengalaman
menaruh minat di bidang itu.
yang bermakna adalah semasa
Namun saya juga dihadapkan
kecil, saya pernah melakukan
pada pilihan untuk menentukan
“misa-misaan” usai pulang ikut
arah perjalanan saya selanjutnya.
misa di gereja. Saya buat Piala
Dalam keluarga kami, dua
dari dua tempurung kelapa yang
saudara saya telah meneguhkan
telah disatukan, sedangkan
langkah menjadi pelayan Gereja.
hostinya dari tetesan lilin dan
Yakni, RD. Stepanus Widiyanto
berbentuk bulat. Entah mengapa
dan Sr. Eligia AK (Abdi Kristus).
pengalaman itu membekas dan
Sementara tiga saudara saya
“ Bagi
saya sendiri, liputan yang paling mengesankan adalah tentang sosok inspiratif dari kalangan akar rumput ” mengantar saya pada sebuah
lainnya telah membangun hidup
pilihan.
berumahtangga. Walaupun saya
Dalam perjalanan waktu hal itu
bungsu (dari enam bersaudara),
nyaris terlupakan. Namun pang-
bapak (Alloysius Asmorejo) dan
gilan dan ketertarikan itu kadang
Ibu (Theresia Ponijah) merestui
muncul kadang hilang. Bahkan
keinginan saya mengikuti langkah
semangat itu selalu saya pupuk
dua anaknya, Romo Stepanus dan
dengan mengikuti kegiatan meng-
Suster Eligia.
gereja, misalnya Sekolah Minggu,
Setelah tamat SMA, saya
Legio Mariae, OMK dan bahkan
bilang: “Pak dan Ibu, saya ingin
pernah juga saat SMA Negeri 1
masuk seminari, apakah boleh?”
Sidomulyo – Lampung Selatan
Kemudian Bapak dan Ibu dengan
menjadi pendamping beberapa
senang hati menjawab, “Kalau itu
kegiatan menggereja semacam itu.
memang pilihanmu, pilihlah dan majalahlentera.com - April 2017 | 15
Fr. Heru dengan buku karya pertamanya jalanilah. Bapak dan ibu tidak bisa
mengikuti pembinaan-pembinaan
melarangmu dan hanya bisa men-
dan juga dekat dengan kegiatan
dukung dan mendoakanmu.�
menggereja dan akhirnya memu-
Kemudian saya melanjut-
tuskan untuk melamar ke Seminari
kan, “Namun pak dan ibu, saya
Menengah Stella Maris Bogor dan
akan menyelesaikan dulu kuliah
diterima.
saya jika saya diterima di UNILA
Kemudian di sana saya men-
(Universitas Lampung). Jika tidak
jalani masa pendidikan selama 2
diterima saya memang akan
tahun dan akhirnya lulus den-
memilih untuk masuk seminari.
gan baik tahun 2013. Kemudian
Maka saya untuk mematangkan
saya melamar ke Keuskupan
itu, saya akan berhenti satu tahun.
Tanjungkarang. Saat ini saya masih
Kemudian saya akan mendaftar ke
menjalani perutusan studi di
Seminari Menengah Stella Maris
STFT St Yohanes Pematangsiantar
Bogor.�
Sumatera Utara.
Kemudian hasil tes menun-
Motivasi saya memilih
jukkan bahwa nama saya tidak
Tanjungkarang adalah gambaran
ada dalam daftar penerimaan di
medan pelayanan yang coba saya
UNILA. Saya tetap setia dalam
kenali dalam beberapa kesempa-
waktu satu tahun untuk mema-
tan, dan yang lebih penting lagi
tangkan pilihan saya menjadi
saya hendak mempersembahkan
imam. Dalam masa itu, saya
apa yang terbaik dalam hidup saya
16 | majalahlentera.com - April 2017
bagi Tuhan melalui pelayanan di
Bogor, majalah MEKAR. Saya
Tanjungkarang. Dalam perjalanan
biasanya mengirim liputan berita,
waktu motivasi itu senantiasa
juga refleksi pengalaman kecil dan
semakin saya pupuk dan saya
menarik dalam keseharian, yang
murnikan hingga benar-benar
saya bingkai dalam refleksi.
Tuhan memilih saya, itu doa dan harapan saya.
Melalui media jurnalistik, saya suka berjumpa dengan orang, dan juga persitiwa. Maka hal ini saya
Jatuh Hati dengan Dunia
pandang sebagai sisi lain pengem-
Jurnalistik
bangan diri saya semoga juga baik
Dunia jurnalistik itu saya
untuk pelayanan kelak sebagai
kenali dalam perjalanan waktu.
seorang imam diosesan. Waktu itu
Awalnya tahun 2008, ketika saya
saya masih ‘menumpang’ dalam
masih SMA. Awalnya saya meliput
hal pengiriman berita karena saya
drama Jumat agung OMK di stasi
sendiri belum punya email.
saya ke majalah keuskupan yaitu NUNTIUS. Karena saya belum kenal email
Cinta menulis pun kian tumbuh hingga mendorong saya mengirim tulisan ke HIDUP, EDUCARE,
maka saya pun kirimkan dengan
MENJEMAAT, UTUSAN, ROHANI,
tulisan saya dengan perangko
dan PETRA. Minat tersebut
Rp.5000, dan kemudian sampai
menginspirasi saya dan juga men-
hingga dalam edisi bulan depan-
dukung panggilan sebagai calon
nya, ternyata tulisan saya dimuat.
imam. Jurnalistik itu asyik dan saya
Bulan berikutnya saya diundang
jatuh hati.
oleh KOMSOS Tanjugkarang untuk pelatihan jurnalistik, karena saya mulai terlibat dalam mengirimkan
Memeluk Fajar Setiap kali meliput adalah
berita. Hingga saya ‘jatuh hati’
pengalaman yang bermakna. Bagi
dengan dunia jurnalistik.
saya sendiri, liputan yang paling
Tidak hanya berhenti sampai di
mengesankan adalah tentang
situ. Saat di Seminari Menengah,
sosok inspiratif dari kalangan “akar
saya juga sering mengirim artikel
rumput”. Meski berasal dari daerah
baik ke keuskupan Tanjungkarang,
namun kiprahnya amat penting
juga untuk majalah Keuskupan
dan dapat memberi kekuatan majalahlentera.com - April 2017 | 17
penyokong hidup menggereja.
juga menambah. Dalam meliput
Mengapa demikian? Orang-orang
saya berupaya memasukkan apa
yang semacam itu perlu saya
yang dialami narasumber dalam
perkenalkan melalui media, karena
konteks saya yang adalah calon
saya juga belajar menjadi jem-
imam. Yakni, bagaimana hal itu
batan informasi bagi banyak orang
saya pandang dalam perspektif
via tulisan liputan.
iman dalam panggilan saya. Kerap
Saya juga terkesan dengan
saya bersua narasumber sebagai
salah satu profil dalam yang
insan yang hebat dan teruji dalam
dimuat di majalah HIDUP dalam
hidup. Karena itu mereka juga
kolom kesaksian. Beberapa
menjadi inspirasi bagi saya.
minggu setelah diterbitkan, dia
Pengalaman meliput tersebut
dihubungi banyak pihak. Bahkan
akhirnya mendorong saya menulis
ada keuskupan yang menel-
sebuah buku. Buku yang saya tulis
eponnya untuk mendapatkan
itu terbit 23 Juli 2016. Merupakan
pelayanan sebagaimana yang dia
buku perdana berjudul MEMELUK
garap dan tekuni melalui karyanya
FAJAR : Perjalanan Hidup Kaum
itu. Saya bahagia mendapat kabar
Berjubah. Berisi 163 halaman yang
tersebut.
merupakan buah-buah refleksi
Dalam beberapa kesempatan
saya, baik dalam lingkup keluarga
meliput bersama-sama rekan
saya, pengalaman panggilan.
wartawan profesional, saya kadang
Dalam buku ini juga menguta-
senyum geli sendiri. Mereka bek-
rakan keseharian sebagai orang
erja dengan perangkat teknologi
terpanggil, berisi pergumulan
nan lengkap, sementara saya
dalam panggilan selama menjalani
hanya berbekal kamera pocket,
panggilan sebagai calon imam.
buku tulis dan ingatan segar. Di khasanah jurnalistik, saya
Buku ini dicetak oleh CHARISSA PUBLISHER Yogyakarta. Saya ber-
bisa berjumpa dengan siapa saja.
syukur buku ini mendapat dukung
Mulai dari yang sederhana hingga
oleh orangtua, dan saudara saya,
yang memiliki jabatan. Yang
dan juga Uskup Tanjungkarang
mungkin jalur biasa sulit untuk
Mgr. Yohanes Harun Yuwono
dijumpai. Hanya dengan menulis-
berupa kata pengantar yang amat
lah saya punya banyak relasi yang
menyejukkan.
18 | majalahlentera.com - April 2017
Makna dari “Memeluk Fajar�
dan buatlah dunia tersenyum.�
bahwa setiap hari itu selalu ada
Ini adalah kata mutiara yang saya
pilihan dan inspirasi. Dan hal itu
buat dan bagikan untuk setiap
harus dipeluk jangan sampai ter-
orang yang berjumpa dan saya
lepas atau bahkan hilang. Dengan
hadiahi buku. Hehehhe
demikian pengalaman itu akan
Saya yakin semua punya
membekas jika dipeluk dan ditulis,
kehidupan dan keindahannya
sehingga akan abadi nantinya.
masing-masing, tapi bagaimana
Memeluk fajar berarti memeluk
apa yang indah baik dan benar
keseharian dari pagi, tengah hari,
itu akhirnya berguna bagi dunia
hingga malam, begitu seterusnya,
dan membuatnya tersenyum.
dan saya refleksikan dalam bingkai
Menulislah untuk merawat inga-
panggilan yang tertuang dari pen-
tanmu akan orang dan peristiwa
galaman sederhana.
hidupmu sendiri.
Akhir kata, saya hendak mewariskan sebuah kata mutiara: “Tarikanlah Pena kehidupanmu
majalahlentera.com - April 2017 | 19
kartun
Br. John De Britto, BM
20 | majalahlentera.com - April 2017
nasional
Muliawan Margadana: 100 Persen Katolik dan 100 Persen Indonesia
HIDUPKATOLIK.com –
Azizah Marpaung, Ketua Presidium
MUSYAWARAH Nasional Ikatan
Pengurus Pusat ISKA Muliawan
Sarjana Katolik (Munas ISKA) 2017
Margadana, Ketua DPD ISKA
digelar di Catholic Center Medan,
Sumut Hendrik Sitompul, Wakil
Medan, Sumatera Utara, Jumat-
Wali Kota Medan Akyar Nasution
Senin, 24-27/3. Sebagai penanda
dan tokoh masyarakat Katolik
dibukanya acara tersebut, diada-
lainnya.
kan Misa Pembukaan dipimpin
Ketua Presidium Pengurus Pusat
Uskup Agung Medan Mgr Anicetus
ISKA, Muliawan Margadana, dalam
Bongsu Sinaga OFMCap dan
sambutannya menyampaikan
dibuka secara resmi oleh Menteri
bahwa sebagai bagian tidak
Hukum dan Hak Asasi Manusia
terpisahkan dari warga negara
Yasonna H. Laoly.
Indonesia, ISKA sangat jelas posisi
Acara Pembukaan ditandai den-
dan sikapnya. Yakni, sebagai
gan pemukulan gong oleh Menteri
bagian dari Front Pancasila yang
Hukum dan Hak Asasi Manusia
akan mempertaruhkan segalanya
Yasonna H. Laoly didampingi
untuk mempertahankan Dasar
Uskup Agung Medan Mgr Anicetus
Negara.
Bongsu Sinaga OFMCap, Wakil Gubernur Sumatera Utara, Hj Nur
Muliawan kemudian memaparkan beberapa butir hal majalahlentera.com - April 2017 | 21
penting dalam menjaga keada-
tidak, saat ini Indonesia sudah
ban Pancasila dan mengajak
memasuki Perang Generasi ke
seluruh anggota ISKA dan selu-
empat yang mengandalkan soft
ruh komponen bangsa untuk
and smart power,” katanya.
terus menjaga Pancasila. “Sesuai
Muliawan berharap agar para
dengan amanat tokoh Katolik dan
cendekiawan, khusunya ISKA,
Pahlawan Nasional, almarhum Mgr
dalam setiap relung kehidupan
Sugijopranoto SJ, kita harus men-
harus tetap bersemangat dalam
jadi Katolik 100% dan Indonesia
menjaga benteng idiologi ber-
100%, tidak boleh kurang atau
bangsa dan bernegara. “Tentu
lebih,” ujar Ketua Presidium ISKA
sebagai bagian tidak terpisahkan
yang sudah menjabat dua periode
dari Republik ini, maka ISKA sangat
tersebut.
jelas posisi dan sikapnya seba-
Menurut Muliawan, tema Munas
gai bagian dari Front Pancasila.
2017 “Revitalisasi Peradaban
Sehingga akan mempertaruhkan
Pancasila Menuju Seabad
segalanya untuk mempertahankan
Indonesia” sengaja diambil den-
Dasar Republik ini.”
gan alasan bahwa NKRI sedang menghadapi bahaya laten radika-
DD Ambarita | http://www.
lisme. Serta upaya yang luar biasa
hidupkatolik.com/2017/03/25/
untuk membenturkan sesama
muliawan-margadana-100-persen-kato-
putra dan putri bangsa ini menuju
lik-dan-100-persen-indonesia/
jurang perpecahan. Untuk itu, ISKA selalu mendengungkan solidaritas tanpa sekat. “Disadari ataupun
22 | majalahlentera.com - April 2017
Copyright photo: bennysabdo.com
majalahlentera.com - April 2017 | 23