Tabloid tunas edisi pertama

Page 1


2 TERANYAR

EDISI I | 2013

Poliprofesi Lolos Seleksi Kontes Robot Indonesia Kelompok perakit robot Ganbatte, berhasil lolos seleksi Kontes Robot Indonesia. Para mahasiswa dari Sekolah Tinggi Teknik Poliprofesi ini menjadi salah satu dari 2 wakil Sumut dalam kontes tingkat nasional ini. “Adalah sebuah kebanggan kami bisa lolos, meski masih tahap (seleksi) awal,” ujar Aji Hakim Sinaga dan Ricky kepada Tunas Poliprofesi, Rabu (20/2) lalu. Tahun ini, panitia KRI menyeleksi sekira 371 tim dari berbagai universitas negeri dan swasta di Indonesia. Tentu bukan hal mudah untuk bersaing dengan ratusan tim tersebut, demikian salah satu pilar Ganbatte, Ricky menimpali. “Kepercayaan dan dukungan dari pihak kampus menjadi motivasi kami untuk menjuarai KRI 2013. Selain kreativitas dan kerja keras, berkah keberhasilan awal ini adalah Yang Maha Kuasa,” katanya. KRI atau Kontes Robot Indonesia adalah sebuah kontes Robotika antar Peguruan Tinggi Di Indonesia. Dimana Pemenang dari KRI akan mewakili Indonesia dalam ABU (Asia-Pacific Broadcasting Union) Robocon yang diadakan setiap tahun dengan lokasi berpindah-pindah dalam negara anggota

ABU. Dalam KRI 2013 yang diselenggarakan Dirjen Dikti Indonesia, tim Ganbatte berlomba untuk kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia. Ada empat divisi Kontes robot yang biasanya diselenggarakan, yaitu Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI), dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI). Tim ini sendiri merupakan binaan Robotic Club di STT Poliprofesi sejak tahun 2010. “Saya tak menyangka, Ganbatte bisa mencapai prestasi selekas ini,” tutur staf dosen STT Poliprofesi, Ketua STP dan Politeknik Poliprofesi, David J.M Sembiring sebagaimana dikutip Tunas Profesi. Ia pun berharap Ganbatte turut menginspirasi talenta muda Sumut untuk mengharumkan nama Sumut di tengah dominasi universitas dari pulau Jawa. “STT Poliprofesi merupakan institusi yang tepat bagi pemuda Sumut yang berminat pada perakitan robotika,” ia menjelaskan tim dari STT Poliprofesi di KRI 2013 termasuk dalam Regional I yang meliputi kawasan Sumatera, Batam dan Bangka. (RILIS DIKTI/ TABLOID PROFESI UNGGUL)

Disk ominf olipr of esi Sosialisasik an MPLIK di Deli Ser dang Diskominf ominfoo Sumut & PPolipr oliprof ofesi Sosialisasikan Serdang Bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) & Politeknik Poliprofesi Lubuk Pakam, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara gelar sosialisasi Mobil Penyedia Layanan Internet untuk Kecamatan (MPLIK) ke sejumlah sekolah di Lubuk Pakam, Deli Serdang. Berlangsung selama empat hari -- sedari tanggal 26 Februari hingga 1 Maret 2013 -- para siswa sangat antusias layanan masyarakat tersebut. "Kami menyambut baik sosialisasi MPLIK ini," ucap Kepala Sekolah SMK Taman Siswa Lubuk Pakam, Ngadino. Ia menilai terobosan layanan dari pemerintah bagi masyarakat hingga wilayah kabupaten berperan dalam penyerapan informasi dan pengetahuan dengan cepat. "Dengan demikian, siswa kami dapat mengakses informasi terbaru ataupun jelajah situs yang memaparkan pengetahuan sesuai pelajaran yang ditekuninya," ia menambahkan. Mengetahui tanggapan baik tersebut Manajer

STT & Politeknik Poliprofesi, Mardaus Purba turut mengutarakan terima kasih. "Adalah komitmen kami (Poliprofesi) untuk mengamalkan Tri Dharma bagi masyarakat. Utamanya, kampus kami pun telah mendapat sambutan yang baik pula dari masyarakat setempat," ia berkata. Sebelumnya perwakilan Diskominfo Pengprov Sumut, Rayendra Ginting memberikan apresiasi atas inisiatif STT & Politeknik Poliprofesi. Ia berharap kerjasama sosialisasi MPLIK ini dapat ditimpali pembekalan kompetensi bagi pelajar dan pendidik di sekolah-sekolah Lubuk Pakam dan sekitarnya. "Jika setiap elemen dalam pendidikan Lubuk Pakam sekitarnya telah menguasai kompetensi TIK. Tentu akan berdampak signifikan bagi kualitas pendidikan. Tidak hanya di Sumatera Utara, namun juga di Indonesia," ia menjelaskan. Rayendra menyayangkan jika layanan MPLIK hanya digunakan mengakses jejaring social media, semisal Facebook. "Anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk MPLIK pun akan sia-sia."

Menanggapi permintaan tersebut, Mardaus menyatakan jika Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Poliprofesi Lubuk Pakam tengah menggodok modul pelatihan TIK yang sesuai untuk siswa dan guru. "Semoga pertengahan tahun ini BEM Poliprofesi dapat merampungkannya," ia menjanjikan.

Horee, SNMPTN 20 13 Gr atis! 201 Gratis! Tim Redaksi Penerbit Pembina Penasehat Pemimpin Redaksi Redaktur Pelaksana Editor Sekretaris Desain grafis Percetakan

: Yayasan Pengembangan Profesi Sumatera Utara : Mardaus Purba, ST, SE, MM : Lennaria Tarigan : Rayendra Ginting : Ananta Bangun : Agrifa Ginting, Bastanta Bangun : Yenny : MahapalaMultimedia : PT. Medan Media Grafikatama

isi di luar tanggung jawab percetakan

Ada berita gembira untuk para calon mahasiswa. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 digelar tanpa dipungut biaya, alias gratis! Ketua SNMPTN 2013 Akhmaloka menyebut, biaya pendaftaran calon peserta SNMPTN 2013 akan ditanggung seluruhnya oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). "Artinya, peserta SNMPTN 2013 tidak perlu membayar biaya pendaftaran," kata Akhmaloka, di Jakarta, Senin (10/12/2012). Berdasarkan jadwal yang disusun panitia SNMPTN 2013 dengan Kemendikbud, seleksi akan dilakukan pada 9 Maret hingga 27 Mei 2013. Hasil seleksi akan diumumkan pada 28 Mei 2013. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, membenarkan bahwa SNMPTN 2013 kali ini bebas biaya. Hal ini sesuai dengan amanah undang-undang bahwa pendidikan di Indonesia harus berkeadilan dan menjamin

bahwa siapa saja dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. "Selama ini kan yang jadi hambatan itu baru mau masuk perguruan tinggi saja sudah kepikiran bayar uang pendaftaran," ujar Nuh. "Sedangkan rektor nggak berani jamin kalau sudah bayar dan daftar terus dapat diterima." Melihat fenomena ini, akhirnya muncul keputusan bahwa seleksi masuk perguruan tinggi negeri secara nasional ini tidak lagi dikenakan biaya pendaftaran. Kementerian telah mengalokasikan dana dalam APBN 2013 sekitar Rp 100 milyar untuk keperluan seleksi nasional ini. "Jadi siapa saja bisa masuk perguruan tinggi negeri tanpa perlu takut. Sistem ini juga diintegrasikan dengan bidikmisi. Jadi bagi anak dari keluarga tidak mampu, ikut seleksi dan jika lolos akan dapat beasiswa selama masa studi normal," tandasnya. (SUMBER: OKEZONE/ KOMPAS.COM)


TIPS 7

EDISI I | 2013

Begini Caranya Agar h Bisa Kerja Sambil Kulia kamu mempunyai SETELAH lulus SMA, tentunya , melanjutkan banyak harapan. Salah satunya i. Lantas, tingg n urua perg gku pendidikan ke ban sambil bekerja? bagaimana jika kamu harus kuliah us menjalani har g yan u kam Berikut tips untuk awan, seperti peran ganda, mahasiswa dan kary u (4/5/2011). dikutip dari situs Telegraph, Rab dan teman Mintalah bantuan dari keluarga ng studi yang duku men ka mere r Ini diperlukan aga rga, pasangan, kamu jalani. Bicaralah dengan kelua h dan pastikan dan teman sebelum memulai kulia sangat penting. mereka mengerti mengapa hal ini bahwa kamu Dengan begitu, mereka akan paham tu seperti yang tidak memiliki cukup banyak wak mereka inginkan. n kerja Bicarakan dengan bos dan reka a peru sah aan , biay gan den Jika kam u kulia h bua t ata san mel aku kan hal ini bisa mem k kamu. Kamu mempertimbangkan beban kerja untu yang diwajibkan juga bisa meninggalkan pelatihan perusahaan. inisiatif sendiri, Namun, jika kamu kuliah atas ber guna untu k ber bic ara den gan ata san anmu. Ini akan memberitahu rencana dan tuju ahaman yang memberikan kamu dukungan dan pem lebih baik.

Cari tahu kekuatanm u Ti ap ora ng me mil iki ga ya be laj ar berbeda. Yang efektif untuk orang lain, belum tentu baik untuk kamu. Jika kamu merasa lebih baik belaj ar di pagi hari, sisihkan waktu satu jam sebanyak satu atau dua kali dalam seminggu untuk belajar. Konsentrasi siswa juga bervariasi. Jadi ingatlah untuk memaksim alkan kegiatan belajar, baik dalam wa ktu pendek atau panjang. Kuncinya ad alah menemukan ap a ya ng co co k un tuk ka mu da n rencanakan waktu denga n tepat. Buat zona studi Hal ini membuat kamu me miliki area khusus untuk belajar. Jika di rum ah ada kamar kosong, kamu bisa sulap untuk jadi tempat belajar. Kamu juga bisa menyelipkan sebuah meja di sudut ruang tamu.

Bijak membagi waktu sudah pasti Jadwal kuliah umumnya juga pasti. Kamu jadwal pekerjaan juga sudah ebut. Jadwal bisa sesuaikan kedua jadwal ters bisa diatur lain yang bukan prioritas kamu belakangan. 2 atau 3 Kamu perlu membuat rencana ada waktu, langkah ke depan. Artinya, bila lum ‘jatuh mulailah mencicil tugas-tugasmu sebe tempo’. k bisa ikut Hal lain seperti kemungkinan tida u sebailiknya kuliah karena acara kantor ata Surat Ijin juga perlu kamu siapkan. Misalnya ak Masuk atau bagaimana mekanisme ijin Tid Kuliah atau Tidak Masuk Kerja.

Atau jika kamu lebih suka belajar di luar rumah, belajarlah di kafe yang tenang atau perpustakaa n umum. Intinya, di manapun berada, cip takan perbedaan antara waktu belajar dan sisa hari. Ini akanmengaktifkan otak kamu dan mendapatkan mood unt uk belajar. Cari teman belajar Me netap ka n tuj ua n de nga n ses am a mahasiswa bisa menja di cara untuk m e n g a ta s i h a m b a ta n kuliah dan meningkatkan motivasi. Me njalin pertemanan dengan orang baru me rupakan bonus tambahan dalam pem belajaran orang dewasa. Kamu juga bis a mengikuti grup kuliah di internet. Siapkan Mental Pe ker ja an da n kul iah sa ma -s am a menguras waktu, tenaga , dan pikiranmu. Apabila kamu kurang sia p mental, putus kuliah di tengah jalan sangat mungkin terjadi. Mulailah pula belajar untuk terbuka dengan kritik/ masukan orang lain, bersaing secara sehat, serta ber bagi dan bekerja sama. Sumber: Okezone/ BE M PE FE UI


6 TIPS

EDISI I | 2013

Masuk Kuliah, Awas Salah Jurusan! TID AK HANY A MEMILIH UNIVERSIT AS idaman, persoalan memilih TIDAK HANYA UNIVERSITAS jurusan juga membuat pusing calon mahasiswa. Dalam majalah Intisari terbitan November 2012 lalu, persoalan memilih jurusan kuliah di universitas akan menentukan masa depan kita. Malah, kita disarankan untuk membuat pilihan sejak masih berseragam putih-biru. Menurut Psikolog dari Universitas Atmajaya, L. Harini Tanjungsari masa SMA adalah masa krusial dalam hidup. Ini dikarenakan para siswa sudah harus memilih bidang minat: IPA atau IPS. Ketapatan pilihan sangat penting karena bakal menentukan pemilihan jurusan di bangku kuliah. Biasanya, jika telah duduk di kelas IPS. Maka peluang untuk belajar di jurusan kedokteran atau teknik jadi tertutup. "Untuk anak-anak tertentu yang memang cocok kerja di bidang praktis, masuk SMK itu oke saja," ujar Harini. Ia menganjurkan agar para calon mahasiswa tidak sekedar ikut-ikutan teman. Penentuan jurusan kuliah juga terkait dengan bakat dan minat seseorang. Dalam penjelasan Psikolog Syarif Ari Admadi, M. Psi, minat bisa didefinisikan sebagai ketertarikan pada suatu bidang yang bertahan cukup lama dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang punya minat di bidang musik tentu akan mempraktikkannya dalam keseharian. Misalnya punya band sendiri. Sementara itu, bakat dilihat dari potensi yang mendukung. Contohnya kemampuan berbahasa atau kemampuan visual. Hasil nyata bisa dilihat dalam nilai rapor. Nilai pelajaran apa yang menonjol dalam rapor kita: bahasa, sosial atau eksakta 'kah? Nilai dari minat dan bakat perlu juga diketahui oleh orangtua agar kisah salah jurusan tidak terjadi. Harini mendorong agar orangtua perlu memberi kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi dirinya. "Orangtua hanya perlu memberikan motivasi untuk mengikuti berbagai kegiatan. Terlebih lagi yang belum peduli dalam pemilihan jurusan atau pun karier," ujar Harini.

JURUSAN? G berapa IN R A Y N E M ? Berikut ada be lih A pi N ta A ki ak IM nd A BAG jurusan yang he ra menentukan

1 2

Bagaimana ca i bakat dan coba: lah mengetahu di te sa se bi n ng ka ti ya as h P langka ta saring. yang hendak ki Pilih 6 jurusan minat kita. an rincian: rbandingan deng n yang kita pilih tadi. pe l be ta ah tl n yang telah Bua ka dari 6 jurusa dengan 6 jurusa su an ta ik ki is ng -1 ya ke n :: Kolom klist jurusa isi dengan chec ut. :: Kolom ke-2 di prioritas. k jurusan terseb a tu al un sk a ny an pu uk nt ta jurusan kita pilih. Te modal yang ki bisa bertahan di ah memetakan k al tu ad un -3 p ke ku cu om :: Kol si) yang nya modal (poten ktor Apakah kita pu di salah satu fa ja en m ga ju ya kolom Bia tersebut? ua, tambahkan imbangan biaya. gt rt an pe or k ai tu ay un bi -4 tuk di n :: Kolom ke emungkinkan un k memungkinka m da lih ti pi ta di ya ng rn ya te pakah jurusan penentu. Kalau paruh waktu. A a rj ke au at a w beasis tu? ng dana. kerja paruh wak ah si penyanda al ek er m , ga ju tas lain yang Bagaimana sama di universi ngan orangtua. de ng gi ya la n n sa ka ru si ju h ku Dis memili biaya, kita bisa Jika terhambat . lebih terjangkau memberi biaya

3


LIPUTAN KHUSUS 3

EDISI I | 2013

snmptn.unpad.ac.id

Astaga! Kuota SNMPTN Jalur Ujian Tulis Cuma 40% Ujian Nasional Tahun 2013 dipastikan jadi berbeda bagi sahabat Profesi Unggul. Dibandingkan UN tahun 2012 lalu, maka tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan nilai UN sebagai salah satu syarat masuk perguruan tinggi negeri melalui SNMPTN jalur undangan.

kalangan perguruan tinggi. “Kami siap melaksanakan seleksi secara nasional. Pihak PTN pun ingin mendukung siswa supaya bisa lebih konsentrasi dulu menyelesaikan studi di SMA. Baru nanti fokus mencari PTN. Ini akan mengurangi beban siswa,” ujar Rochmat.

selama calon mahasiswa bersekolah. Karena itu, pemerintah meminta para guru untuk memberikan hasil yang objektif kepada muridnya tanpa ada manipulasi nilai di rapor. Dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan baru-baru ini, salah satu solusi mencapai nilai rapor yang kredibel ialah dengan database rapor dan nilai UN murni secara nasional. Kemendikbud juga perlu memberikan sanksi kepada sekolah yang melakukan manipulasi nilai. Selain itu diperlukan koordinasi yang intensif antara perguruan tinggi negeri dan penyelenggara UN dengan perubahan paradigma kelulusan dan kualitas pendidikan. Sekolah yang melakukan manipulasi nilai juga tidak diperbolehkan melalui jalur undangan, tapi jalur mandiri. Djoko menambahkan, kebijakan penetapan jalur undangan dalam SNMPTN ini implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan Pemerintah. Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, menilai seleksi secara nasional yang dilaksanakan tahun ini justru lebih efisien, baik bagi masyarakat maupun

Masih curang? Namun, beberapa pihak masih melihat adannya kelemahan dalam kebijakan baru ini. Satu diantaranya disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti. Dia mengatakan bahwa penerimaan mahasiswa baru yang didasarkan pada nilai rapor dan hasil Ujian Nasional (UN) ini seakan hanya memfasilitasi anak-anak dari golongan menengah ke atas yang umumnya juga belajar di sekolah unggulan. “Sekarang yang nilai rapor dan UNnya bagus itu biasanya dari sekolah yang bagus juga. Dan itu biasanya didominasi anak orang kaya,” kata Retno, Sabtu (29/12/2012). “Mereka ikut bimbel, les privat, sekolahnya juga menggelar pendalaman materi. Tentu nilainya terus bagus.” Sementara bagi sekolah yang biasa saja, umumnya memiliki siswa dari kalangan yang beragam baik golongan menengah hingga yang menengah ke bawah. Anak-anak ini tidak mampu ikut bimbingan belajar dan lain sebagainya karena kondisi ekonomi yang pas-pasan. Akibatnya, nilai rapornya biasa saja dan hasil UNnya juga tak akan mampu mendongkrak peringkat. “Ini akan menjadi tidak adil bagi mereka. Kesempatan melanjutkan

Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud, Djoko Santoso, pada Minggu (12/3/2012) mengatakan, kuota penerimaan calon mahasiswa melalui jalur undangan SNMPTN dipatok 60 persen. Diketahui, dalam SNMPTN 2013, 61 PTN telah menyepakati pelaksanaan kebijakan ini. Untuk SNMPTN 2013, pemerintah menyiapkan tiga model penerimaan mahasiswa baru: Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) untuk penyaringan semacam jalur undangan, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) untuk penyaringan dengan ujian tertulis serta ujian mandiri yang diadakan masing-masing PTN. “Ini sebagai integrasi UN dan SNMPTN sehingga kampus tidak lagi melakukan seleksi mahasiswa baru,” kata Djoko. Menurut Djoko nantinya perguruan tinggi negeri tak perlu lagi mengadakan tes atau ujian lain untuk menyaring calon mahasiwa. Cukup berpatokan pada nilai UN siswa. “Agar irit, jadi tak perlu ada tes lain,” ia berujar. Djoko menambahkan, pelaksanaan SNMPTN jalur undangan jaminannya hanya kredibilitas sekolah. Tidak ada lagi persyaratan yang dipilah dari calon mahasiswa perguruan tinggi negeri ini selain penilaian hasil rapor

pendidikan jadi terbatas. Apakah pola seperti ini tepat?” tandasnya. Retno juga mengatakan bahwa ujian tulis pada seleksi masuk perguruan tinggi negeri cukup memiliki kredibilitas dan minim tingkat kecurangannya. Oleh karena itu, dia menyesalkan langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan mengurangi kuota ujian tulis pada SNMPTN 2013. “Ini yang pakai hasil UN dinaikkan jadi 60 persen kuotanya. Padahal UN itu sarat kecurangan,” kata Retno. “Anak-anak juga tak lagi termotivasi seperti dulu karena masuk lewat ujian tulis itu biasanya ada rasa bangga tersendiri,” tambahnya lagi. Ia pun menilai dengan sistem ini seleksi masuk perguruan tinggi negeri akan ikut terkena berbagai praktik kecurangan seperti langkah katrol nilai yang akan membuat para siswanya dapat lolos masuk perguruan tinggi negeri incarannya. Meski pihak panitia SNMPTN 2013 telah menyiapkan sanksi tegas bagi pihak yang melakukan katrol nilai siswa, ia yakin hal ini tetap akan terjadi. “Kita lihat saja nanti. Saya khawatir ujian masuk yang biasanya sedikit tindak kecurangan ini berubah menjadi masif seperti pelaksanaan UN,” ungkap Retno. Namun hal ini dibantah oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh. Justru dengan pola baru ini siswa dari golongan manapun dapat merasakan pendidikan di perguruan tinggi negeri. Bahkan ia menjelaskan bahwa anak-anak dari golongan menengah ke bawah tersebut juga banyak yang berprestasi. “Kami lihat dari hasil Bidik Misi. Anak-anak ini ternyata nilainya malah lebih baik. IPKnya selalu di atas 2,75. Jadi jangan salah, anak-anak kurang mampu ini juga mampu bersaing dan berprestasi,” jelas Nuh. Di sisi lain, tokoh pendidikan vokasi Sumatera Utara, Mardaus Purba memberi dukungan atas terobosan kuota 60 persen untuk jalur undangan UN. “Sistem baru ini bisa mengubah mindset pelaku pendidikan terhadap UN cuma syarat lulus sekolah,” ia mengatakan Jumat (15/2/ 2013). Hanya saja, Mardaus mengusulkan agar panitia UN dan SNMPTN dapat bersinergi untuk menekan praktik kecurangan. “Panitia SNMPTN telah memiliki sistem dan pengalaman yang baik dalam menggelar ujian yang minim kecurangan. Butuh waktu untuk benar-benar memastikan ujian tingkat nasional ini jujur,” kata Mardaus. Ia meyakini, sinergi UN - SNMPTN jalur undangan bakal mendorong elemen sekolah memberi nilai sejujurnya. “Percuma nilai siswa dikatrol untuk mendapatkan passing grade jurusan favorit. Misalkan saja masuk ke Fakultas Kedokteran di PTN,” katanya. “ Tetapi, pada akhirnya sang siswa menjadi stress karena kemampuan intelektualnya tidak mampu mengikuti. Ini tentu akan berujung Drop Out (dikeluarkan dari kampus).” Mardaus menilai konsep usang dari UN tahun lalu juga hanya membebani guru. “Hal ini yang mendorong Komunitas Air Mata Guru membeberkan bahwa mereka ditekan pihak sekolah mengerjakan soal UN agar seluruh siswa bisa lulus,” kata Mardaus. (SUMBER: KOMPAS/ OKEZONE/ TABLOID PROFESI UNGGUL)


4 LIPUTAN KHUSUS

EDISI I | 2013

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Disamping SNMPTN, alumni SMA/ sederajat sebaiknya bersiap mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013. Pasalnya, seleksi berupa ujian tulis ini akan digelar pada 18-19 Juni mendatang. Ketua SBMPTN Akhmaloka menyebut, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 dikhususkan bagi siswa yang akan lulus ujian nasional (UN) pada 2013. Sementara itu, SBMPTN 2013 akan dapat diikuti oleh siswa yang telah lulus UN 2011 dan 2012. “Seleksi melalui SBMPTN akan dilakukan melalui ujian tertulis dengan atau tanpa ujian keterampilan,” kata Akhmaloka, Jumat (15/3/2013), di Jakarta. Ia menerangkan seleksi hasil ujian tertulis ini juga terbuka bagi siswa yang tak berhasil memperoleh kursi di PTN melalui SNMPTN. Berbeda dengan 2012, sambung Akhmaloka, peserta dapat memilih tiga program studi sesuai dengan kelompok yakni ujian saintek, soshum dan campuran. Kelompok ujian saintek dapat

memilih program studi dari kelompok program studi sain dan teknologi. Kelompok ujian soshum dapat memilih program studi dari kelompok program studi sosial dan humaniora. Kelompok ujian campuran dapat memilih campuran dari program studi kelompok sain dan teknologi serta sosial dan humaniora. SBMPTN 2013 diikuti 62 Perguruan Tinggi Negeri di Tanah Air. “Jadi, kalau dulu hanya 61 PTN. Pada tahun ini ada tambahan satu PTN baru yakni IAIN Walisongo Semarang yang menyatakan bergabung dalam SBMPTN,” ujar Akhmaloka Pendaftaran untuk SBMPTN 2013 baru akan dibuka pada 13 Mei mendatang dan ditutup pada 7 Juni 2013. Peserta SBMPTN akan dikenai biaya berdasarkan dengan kelompok ujian yang dipilihnya. Pada tahun ini, panitia mematok sebesar Rp 175.000 untuk kelompok sains-teknologi dan kelompok sosial-humaniora. Sementara untuk kelompok campuran dibanderol lebih mahal dengan biaya sebesar Rp 200.000.

prasetya.ub.ac.id

Pendaftaran untuk SBMPTN 2013 baru akan dibuka pada 13 Mei mendatang dan ditutup pada 7 Juni 2013. Peserta SBMPTN akan dikenai biaya berdasarkan dengan kelompok ujian yang dipilihnya.

Sumber: Okezone/ Antaranews

lAwaK-LawAk E-mail Penjual Buah vs Penjual Sayur

Mimpi Valentine Pada saat bangun pagi seorang wanita berkata pada suaminya, “Tadi malam, aku bermimpi engkau memberi aku sebuah kalung berlian cantik di hari Valentine ini. Menurutmu, apa artinya mimpiku itu yahh…?” “Engkau akan segera mengetahuinya malam ini juga, sayang” jawab suaminya. Malam itu si suami memberikan kepada istrinya sebungkus kado. Dengan hati berdebar-debar penuh kebahagiaan dan harapan sang istri membuka kado itu perlahan-lahan dan isi kado itu adalah sebuah buku yang berjudul: “KUMPULAN TAFSIR MIMPI”

Wawancara yang Aneh Berikut sebuah wawancara per telepon antara seorang bule dengan orang Indonesia.. Bule : “What is you last name?” Orang Indonesia : “I’m sorry..” Bule : “You don’t have to sorry. And what is your first name?” Orang Indonesia : “You don’t know” Bule : “Of course I don’t know, that’s why I ask you... OK.., then your middle name?” Orang Indonesia : “Funny..” Akhirnya bulenya marah, katanya, “IT’S NOT FUNNY..!!!” . . sambil membanting telpon.. Orang Indonesianya kebingungan sambil memandang nama di KTP-nya sendiri: “Yudono Fani Amsori”

Suatu hari, seorang penjual buah yg patah hati mengirimkan e-mail pada pacarnya yang tak lain si penjual sayur. Berikut isi suratnya: “wajahmu memang manggis, watakmu juga melon_kolis, tapi hatiku nanas karena cemburu, sirsak napasku, hatiku anggur lebur ... ini delima dalam hidupku, memang ini juga salak ku, jarang apel di malam minggu,

Ya Tuhan, mohon belimbing-Mu kalo memang per_pisang_an ini yg terbaik untukku, semangka kau bahagia dgn pria lain.” sawo- nara sent by: rujak@ngemil.com Tak lama kemudian, si penjual sayur pun membalasnya: “Membalas kentang suratmu itu, brokoli2 sudah kubilang, jangan tiap dateng rambutmu selalu kucai, jagungmu gak pernah dicukur. Disuruh dateng malam minggu, ehh nongolnya hari labu Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin pare. Kalo mo nelpon aku aja mesti ke wortel. Terus terong aja, cintaku padamu sudah lama tomat. Jangan kangkung aku lagi, aku mau hidup seledri Cabe dehhhhhh........!!! “

gud bay sent by: kuah@tambociek.com


ARGUMEN 5

EDISI I | 2013

“

Paradigma atau pola fikir mengutamakan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri semakin besar dengan pendapat bahwa biaya kuliah di PTN lebih terjangkau. Dosen di PTN ialah pengajar terbaik dan diapresiasi pemerintah sebagai Pegawai Negeri. Ini menyusul informasi lowongan kerja oleh beberapa perusahaan lebih memilih tamatan PTN. Bila pun ada kesempatan bagi tamatan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), nilai IPK yang disyaratkan harus lebih tinggi daripada wisudawan PTN. Tetapi, kini, semua itu telah berlalu.

“

DI TENGAH KESIBUKAN PERSIAPAN TEMPUR jelang Ujian Nasional (UN)Tahun 2013, siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) juga sedang gundah pada satu perang lagi: seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Alhasil, banyak teman-teman pelajar kelas XII jatuh sakit karena stress. Ini bukan tekanan mental biasa karena dianggap menentukan masa depan teman-teman pelajar. Sebenarnya, jika ingin lepas dari tekanan itu mudah saja: lulus atau tidak lulus seleksi masuk PTN, kamu tetap lanjut kuliah. Tapi, saya bakal dipelototin dan diberondong kata-kata "kalau ngomong memang gampang." Hehehe. Sebenarnya ini serius. Masa depan setiap insan tak ditentukan jenjang pendidikan resmi yang dijalani. Kita sebut saja tokoh pengusaha (alm.) TD Pardede yang berhasil menjadi menteri pada era pemerintahan Presiden Soekarno, bahkan tanpa menyelesaikan pendidikan formal. Ini berarti, masa depan ditentukan kegigihan diri sendiri. Bukan oleh nama besar kampus atau titel kesarjanaan. Pendidikan, tak disangkal lagi, penting sebagai bekal memperoleh karir. Nah, kembali ke pertanyaan di awal tadi: Apakah harus kuliah di PTN? Untuk membahas ini, kita perlu kembali ke akar sejarahnya dulu yakni Ujian Negara. Para pelajar sekarang ini mungkin tak mengenal nama ujian ini. Namun, orangtua kita yang menjalani kuliah semasa tahun 80an ke bawah tentu masih ingat. Meski mirip, Ujian Negara tidak ada kaitan dengan Ujian Nasional. Pada masa itu, Ujian Negara merupakan test akhir untuk memperoleh gelar kesarjanaan setelah menyelesaikan Skripsi. Keistimewaannya adalah Ujian Negara hanya diberlakukan bagi mahasiswa di perguruan

KULIAH DI SWASTA, OKE JUGA! tinggi swasta. Bukti hasil Ujian Negara menjadi syarat untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Paradigma atau pola fikir mengutamakan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri semakin besar dengan pendapat bahwa biaya kuliah di PTN lebih terjangkau. Dosen di PTN ialah pengajar terbaik dan diapresiasi pemerintah sebagai Pegawai Negeri. Ini menyusul informasi lowongan kerja oleh beberapa perusahaan lebih memilih tamatan PTN. Bila pun ada kesempatan bagi tamatan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), nilai IPK yang disyaratkan harus lebih tinggi daripada wisudawan PTN. Tetapi, kini, semua itu telah berlalu. Yang membedakannya adalah ... Sistem Ujian Negara sudah lama ditiadakan dari proses kelulusan mahasiswa PTS. Sama dengan mahasiswa di universitas negeri, syarat perolehan gelar kesarjanaan ialah menyelesaikan Ujian Skripsi. Pemerintahan negara maupun daerah juga membuka peluang bagi tamatan negeri dan swasta bersaing memperebutkan lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil. Sistem penerimaan pekerja juga mulai berubah di kalangan perusahaan swasta. Perubahan ini menanggapi kritik Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTSI) yang menilai pembedaan syarat IPK bagi wisudawannya bersifat diskriminatif. Bagi APTSI, pembedaan tersebut memunculkan pandangan bahwa kualitas tamatan universitas swasta tidak lebih baik dibanding sejawatnya di universitas negeri. Universitas swasta juga serius menyediakan fasilitas dan kualitas pendidikan yang bisa bersaing dengan PTN. Terlepas dari jumlah bantuan yang diberikan,

pemerintah telah menyusun peraturan yang bermutu bagi pelaku pembelajaran. Syarat pendirian dan penyelenggaran belajarmengajar sama bagi universitas negeri dan swasta. Biaya pendidikan yang diembankan pada mahasiswa, belakangan, tidak jauh berbeda antara swasta dan negeri. Staf pengajar di PTN juga kerap mengajar di PTS untuk menambah jumlah pencaharian. Bahkan, banyak yang menyebut dosen tersebut lebih serius di PTS karena telah mendapat jaminan gaji rutin sebagai pegawai negeri. Membandingkan kualitas PTN dan PTS juga dapat ditempuh melalui penilaian Akreditasi dari BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi). Dimana, ketentuan penilaiannya tidak lagi membedakan perguruan tinggi negeri atau swasta. Hanya saja jika benar-benar kepincut mendapat label tamatan PTN, beberapa orang menyiasati dengan prosedur transfer dari swasta ke negeri. Hal ini tidak dihalangi dan juga lebih praktis daripada seleksi penerimaan mahasiswa baru di PTN. Ada juga cara lain, yakni program ekstensi dari PTS ke PTN. Semisal, kamu mendaftar program ekstensi Sarjana S1 di PTN setelah tamat program D3 di PTS. Pilihan menentukan kuliah di universitas negeri atau swasta bukan lagi didasarkan pada pendapat umum masyarakat. Tetapi, seberapa gigih dan konsisten diri kita mengembangkan potensi dan minat masingmasing. Tidak akan ada stress jika telah mengetahui bakat dan minat. Tempat untuk mengasah kedua hal tersebut bahkan bisa di luar lingkungan perguruan tinggi. Karena yang membedakan PTN dengan PTS ialah pengelolanya saja. Masa depan ditentukan oleh perjuangan kita sendiri.



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.