2 minute read

Kampus Jakarta dan Kampus Walini: Wacana atau Realita?

Next Article
Bye-Bye, Bukabike

Bye-Bye, Bukabike

Kampus Jakarta dan Kampus Walini: Wacana atau Realita?

oleh Gayuh Tami dan Mikhael

Advertisement

ITB multi kampus adalah salah satu kebijakan yang diambil oleh Institut Teknologi Bandung untuk memperluas daerah kampus dari yang awalnya hanya berada pada Jalan Ganesha, Bandung. Berdasarkan Peraturan Senat Akademik (2016), maksud pengembangan multi kampus adalah untuk mengantisipasi dan memenuhi tuntutan pengembangan keilmuan ITB yang sesuai dengan jati diri ITB dan sejalan dengan RENIP (Rencana Induk Pengembangan), untuk menghasilkan sumber daya insani yang unggul sesuai kebutuhan masyarakat untuk menjadi Indonesia dan dunia lebih baik. Salah satu tujuan pengembangan multi kampus adalah meningkatkan kapasitas kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Wacana akan adanya Kampus Jakarta dan Kampus Walini sebagai bagian dari kebijakan multi kampus ITB kian mendengung di telinga mahasiswa. Lantas apa yang sebenarnya terjadi? Hanya sekedar wacana ataukah realita?

Kampus Jakarta

Selain Kampus Ganesha, Kampus Jatinangor, dan Kampus Cirebon yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat, ITB juga memiliki satu kampus lagi, yaitu Kampus Jakarta. Sama seperti tujuan dibentuknya multi kampus ITB, Kampus Jakarta didirikan untuk meningkatkan kontribusi ITB kepada bangsa dan mengambil kesempatan-kesempatan yang ada. Dalam hal ini, kesempatan yang dimaksud adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar di mana banyak pekerja di Ibu Kota kita, Jakarta, yang ingin melanjutkan studi S2 dalam bidang manajemen.

Saat ini, Kampus Jakarta yang berlokasi di Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan ini hanya memiliki satu program studi, yaitu Program Studi S2 Bisnis Administrasi (MBA) dari Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM). Sampai saat ini, ITB belum memiliki rencana untuk membuka program studi baru di Kampus Jakarta akibat dari mahalnya lahan di sana.

Kampus Walini

Rumor mengenai akan dibangunnya kampus kelima ITB di daerah Walini sudah sering terdengar di kalangan mahasiswa ITB. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan bersama Bapak Muhamad Abduh, selaku Wakil Rektor Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB periode 2020 - 2025, beliau membenarkan rumor yang telah beredar tersebut. Rencana pembangunan Kampus Walini ada karena adanya tawaran yang diberikan kepada pihak ITB untuk membangun kampus baru di sana. Selain itu, Walini juga merupakan salah satu titik stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung sehingga dianggap cukup strategis untuk dikembangkan.

Perencanaan pembangunan Kampus Walini telah dimulai sejak tahun 2016, namun sampai saat ini masih belum ada kejelasan lebih lanjut mengenai pembangunan kampus di lokasi ini. Empat tahun semenjak dirancangnya pembangunan Kampus Walini, ITB masih belum mendapatkan lahan untuk membangun kampus baru yang telah dijanjikan oleh pemerintah.

Master plan pengembangan Kampus Walini mengenai program studi dan fasilitas yang akan tersedia tentu sudah dibuat sejak rencana pembangunan dicetuskan. Namun, akibat dari perkembangan zaman dan perubahan kebutuhan industri selama empat tahun terakhir, master plan tersebut tidaklah lagi relevan sehingga pihak ITB belum bisa memastikan program studi apa saja yang akan dibuka nantinya. Yang jelas, ITB akan memanfaatkan civitas akademik yang saat ini dimiliki dan membuka program studi yang sudah lebih familiar sebelum membuka program studi yang lain.

Harapan dari Mahasiswa untuk Kampus Jakarta, Kampus Walini, dan ITB

Melihat wacana adanya pembangunan situs kampus lain dalam kebijakan multi kampus ini, tidak sedikit mahasiswa yang sebenarnya bingung dengan apa yang dilakukan ITB. Kampus Jatinangor dan Cirebon belum rampung, namun mengapa sudah melakukan pengembangan kampus lain? Tentu saja karena opportunity dan keinginan untuk memajukan bangsa. Dengan dibangunnya Kampus Jakarta dan rencana pembangunan Kampus Walini, ITB diharapkan bisa lebih berkontribusi terhadap kemajuan bangsa Indonesia.

This article is from: