
5 minute read
SDG2 Akhiri Kelaparan
akhiri kelaparan
sdg 2 Akhiri kelaparan, capai ketahanan pangan dan tingkatkan nutrisi serta promosikan pertanian berkelanjutan
Advertisement
• Akhiri kelaparan dan pastikan akses oleh semua orang, khususnya orang miskin dan orangorang dalam situasi rentan, termasuk bayi, ke makanan yang aman, bergizi dan cukup sepanjang tahun. • Akhiri semua bentuk malnutrisi, termasuk pencapaian target yang disepakati secara internasional tentang stunting (bertubuh pendek) dan wasting (kurus/kurang gizi) pada anak di bawah usia 5 tahun. • Pastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan terapkan praktik pertanian tangguh yang meningkatkan produktivitas dan produksi, yang membantu menjaga ekosistem, yang memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir dan bencana lainnya.
Let‐Kolonel (Dr.) Dean Pallant
Directur ISJC Kontribusi dari Caitlin Hallett
Magang di ISJC, 2015‐2016; sekarang tinggal di Australia
Pernahkah anda merasa lapar? Sangat lapar? Bukan rasa perih di perut saat makan malam terlambat 30 menit, tetapi energi yang melemah, sakit yang membuat pikiran mati rasa yang muncul saat tidak cukup makan selama berhari-hari, bermingguminggu atau berbulan-bulan. Rasa ini bukan sesuatu yang akrab bagi kita yang tumbuh dalam masyarakat yang relatif berada, tetapi PBB memperkirakan bahwa pada tahun 2014, 795 juta orang mengalami kekurangan gizi kronis ‘seringkali sebagai akibat langsung dari degradasi lingkungan, kekeringan dan hilangnya keanekaragaman hayati.’
Oleh karena itu, SDG 2 sangat penting. Zero hunger bertujuan untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahan pangan, meningkatkan gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan di semua negara pada tahun 2030. Fakta 1 melukiskan gambar yang suram: • Mayoritas besar orang kelaparan di dunia tinggal di negara berkembang, di mana 12,9% poulasinya kekurangan gizi. • Asia Selatan menghadapi beban kelaparan terbesar, dengan sekitar 281 juta orang kekurangan gizi. • Gizi buruk menyebabkan hampir separuh (45%) kematian pada
pada balita – 3,1 juta anak tiap tahun. Tapi ada kabar baik! Selama 15 tahun terakhir perang melawan kelaparan telah meningkat dengan prevalensi kelaparan turun dari 15% pada tahun 2002 menjadi 11% pada tahun 2016. Namun, lebih dari 790 juta orang di seluruh dunia masih kekurangan akses ke porsi makanan yang memadai dan bahkan jika tingkat penurunan ini terus berlanjut selama 15 tahun ke depan, target nol kelaparan pada tahun 2030 akan sangat terlewatkan.
Sering dikatakan bahwa ada cukup makanan di dunia untuk memberi makan semua orang, kita hanya perlu mendistribusikannya secara adil. Namun mengakhiri kelaparan dan malnutrisi bukan hanya sekadar menyediakan akses mudah ke makanan bagi semua orang, tapi yang juga penting adalah akses ke makanan bergizi. Lebih dari 34 juta anak-anak di seluruh dunia menderita malnutrisi2, penyakit yang sepenuhnya bisa dicegah dan diobati, yang bila tak tertangani dapat membawa kematian. Di daerah seperti Afrika sub-Sahara, kebanyakan keluarga tidak mampu membeli makanan seimbang lebih dari dua kali seminggu sehingga daerah ini memiliki salah satu tingkat kekurangan gizi tertinggi di dunia.3
Mengakhiri kemiskinan dan malnutrisi juga sangat bergantung pada sistem produksi pangan dan praktik pertanian yang berkelanjutan. Pertanian adalah sumber mata pencaharian nomor satu di dunia, dengan lebih dari 40% populasi dunia bergantung padanya dan lebih dari 80% makanan yang dikonsumsi di negara berkembang berasal dari pertanian skala kecil. Tren terkini dalam industrialisasi, globalisasi dan komersialisasi, bagaimanapun, memiliki dampak besar pada pertanian skala kecil dan pada akhirnya mengurangi ketersediaan makanan bergizi dan mudah didapat di negara-negara berkembang.
Kita mungkin tidak dapat membayangkan seperti apa rasanya kelaparan yang sesungguhnya itu, tetapi bagi sebagian besar penduduk, inilah kenyataan mereka, setiap hari. Jadi lain kali perut anda keroncongan, gunakan itu sebagai pengingat untuk berseru kepada Tuhan dalam doa bagi mereka yang kelaparan dan tanyakan pada diri sendiri ‘apa yang dapat saya lakukan dalam perjuangan untuk mengakhiri kelaparan, meningkatkan nutrisi dan mempromosikan pertanian berkelanjutan?’
1 http://www.un.org/sustainabledevelopment/hunger/ 2 http://www.actionagainsthunger.org/hunger‐facts?gclid=CKXA0euVqdICFYKEswod1q8BAQ 3 https://sustainabledevelopment.un.org/sdg2
Apa yang Alkitab ajarkan?
• Ulangan 10:17‐18 berkata: ‘Sebab Tuhan, Allahmu Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap, yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian.’
• Dalam Yesaya 58:6‐7 kita temukan: ‘Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!’
• Yesaya 65:17, 19‐22 berkata: ‘Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru…di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya; sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon, dan orang-orang pilihan-Ku akan menikmati pekerjaan tangan mereka.’
• Yohanes 15:5 adalah perkataan Yesus: ‘Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.’

APA yang seharusnya KITA DOAKAN?
• Agar roh bersyukur akan terus ada dalam diri orang-orang yang memiliki makanan berlimpah dan bergizi untuk dimakan; kita bersyukur kepada Tuhan untuk persediaan makanan yang mencukupi di banyak wilayah di dunia.
• Visi, optimisme, dan kearifan bagi mereka yang memiliki kekuasaan dan pengaruh untuk melakukan distribusi makanan dengan adil, semoga kita menyaksikan berakhirnya kelaparan. Semoga mereka yang bekerja untuk meningkatkan kehidupan masyarakat mengalami pengharapan dan tekad untuk melanjutkan.
Apa yang dapat kita lakukan?
• Berupaya membeli makanan yang diproduksi secara lokal dan melalui sistem pangan berkelanjutan.
• Minimalkan pemborosan makanan dengan berusaha tidak membuang makanan dan hanya membeli yang anda perlukan.
• Perhatikan orang-orang di sekitar anda: masak untuk orang-orang di komunitas anda yang tidak mampu membeli makanan; sumbangkan makanan ke penampungan dan food banks (penyalur sisa makanan); bentuk atau menjadi relawan di alun-alun/taman kota; mulai program pemberian makan di sekolah dan kelompok komunitas lokal anda.
• Jika anda berada dalam posisi untuk melakukannya, sponsori anak atau komunitas negara berkembang.