LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 1
OPTIMALISASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MELALUI SOP
PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI LABORATORIUM PENDIDIKAN
PRODI DIII RMIK POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
KAMPUS CIREBON
Disusun oleh :
Nama : KARINA UTAMI, A.Md.Kes
NIP :199701202022032002
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN
(BerAKHLAK) PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN II ANGKATAN 1 TAHUN 2022
OPTIMALISASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MELALUI SOP
PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI LABORATORIUM PENDIDIKAN
PRODI DIII RMIK POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
KAMPUS CIREBON
Nama
NDH
NIP
: KARINA UTAMI A.Md.Kes : 03
: 199701202022032002
Jabatan : PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
Instansi : POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
Mengetahui, Coach
Dr TARLI SUPRIYATNA SE,MM
NIP. 1963123111992031084
Cirebon, Agustus 2022
Menyetujui, Mentor
YANTO HARYANTO SPd,SKp.MKes
NIP. 19671102199101001
i
LEMBAR PENGESAHAN
OPTIMALISASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MELALUI SOP
PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI LABORATORIUM PENDIDIKAN
PRODI DIII RMIK POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
Telah di seminarkan
Tanggal 26 Agustus 2022 di Upelkes Jawa Barat Cirebon,26 Agustus 2022
Mengetahui, Coach Menyetujui, Mentor
Dr TARLI SUPRIYATNA SE,MM
NIP. 1963123111992031084
KAMPUS CIREBON Penguji,
YANTO HARYANTOSPd,SKp.MKes NIP. 19671102199101001
I Wayan Agus Suradi SKM,MPH NIP. 196509301988031009
ii
PujisyukutkehadiratAllahSWTatassegalakaruniadanhidayah-Nya, sehingga laporan aktualisasi ini sebagai salah satu penilaian pada
pendidikan dan pelatihan dasar CPNS golongan II angkatan 1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di UPELKES provinsi Jawa
Barat tahun 2022. Semoga rancangan aktualisasi ini menjadi langkah awal
penulis dan sebuah habituasi sebagai pegawai ASN yangberdasarkan nilai
nilai BerAKHLAK yaitu: beroritntasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,Loyal,Adaptif,danKolaboratifdalammenjalankantugassebagai
pelayan publik yang berintegritas dan profesional, pelaksana kebijakan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan rancangan ini tidak lepas dari dukungan , bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Drs Suherman, Mkes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan
Cikarang
2. BapakIWayanAgusSuradi,SKM,MPHselakukepalaUPTDPelatihan Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan selaku penguji.
3. Ibu Verawati selaku Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS
Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang dan seluruh jajaran yang telah memberidukunganfasilitasselamapenyusunanrancanganaktualisasi.
4. Ibu Ani Radianti R, SPd, MKes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmalaya
5. Wakil direktur I, II dan III beserta seluruh staf Direktorat Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmalaya
6. Ketua jurusan Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmalaya
7. Bapak Yanto Haryanto, SPd, SKp, MKes selaku mentor yang telah membantu memberikan dukungan dan masukan dalam penyelesaian laporan aktualisasi ini
8. Bapak Dr Tarli Supriyatna, SE,MM selaku coach yang selalu
iii KATA PENGANTAR
memberikan bimbingan dan dukungan selama penyusunan laporan
aktualisasi ini.
9. Segenap widya iswara yang telah membagikan ilmunya yang berharga
kepadakami,parapesertaPelatihanDasarCPNSgolonganIIangkatan
I tahun 2022
10.Rekan- rekan peserta pelatihan dasar CPNS golongan II angkatan I
tahun 2022
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga laporan aktulisasi ini bisa ditingkatkan dan diperbaiki dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
Cirebon, 26 Agustus 2022 Karina Utami
iv
v DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN i LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................ii KATA PENGANTAR.................................................................................iii DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL.......................................................................................vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Tujuan dan Manfaat................................................................ 3 C. Ruang Lingkup 4 BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA A. Profil Instansi 5 B. Profil Peserta .............................................................................9 C. RoleModel 13 D. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK 15 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Deskripsi Isu 18 B. Penetapan Core isu............................................................. 21 C. Analisis Faktor Penyebab Core Isu 26 D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu.............................. 27 E. Matrik Rancangan Aktualisasi 29 F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK) 37 G. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi 37 BAB IV. KEGIATAN AKTUALISASI A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi 38 B. Jadwal Realisasi Kegiatan Aktualisasi.................................. 39 C. Bukti Kegiatan 40 D. Analisis Dampak Nilai Nilai Dalam Kegiatan Aktualisasi 96
vi E. Manfaat Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Asn Dalam Kegiatan 105 F. Kendala Dan Solusi ............................................................ 108 PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................... 109 B. Saran.................................................................................. 111 C. Rencana Tindak Lanjut 112 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
v DAFTAR
Tabel 3.1 Penetapan Core Isu Dengan Analisis USG........................... .....21 Tabel 3.2 Deskripsi Kriteria Urgency.......................................................... 24 Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria Seriusnes 25 Tabel 3.4 Deskripsi Kriteria Growth ........................................................... 26 Tabel 3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi 28 Tabel 3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN Berakhlak 37 Tabel 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi 37 Tabel 4.1 Realisasi Kegiatan Aktualisasi................................................... 39 Tabel 4.3 Analisis Dampak Corevalue Asn 98 Tabel 4.4 Manfaat Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Asn Dalam Kegiatan...... 105 Tabel 5.1 Rencana Tindak Lanjut 112
TABEL
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 2.1 Susunan Organisasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya ....... 13 Gambar 3.1 Ruangan Laboratorium Komputer.......................................... 20 Gambar 3.1 Apar 20 Gambar 3.1 Instalasi Kabel Yang Terbuka ................................................ 20 Gambar 3.1 Lantai Laboratorium Komputer Yang Belum Memakai Karpet......................................................................................... 20 Gambar 3.2 Analisis Faktor Penyebab Core Isu Berdasarkan Fishbone 27 Gambar 4.1 Proses Diskusi Konsultasi Penulis Dengan Mentor 41 Gambar 4.2 Output Kegiatan 4 Tahap 1.................................................... 42 Gambar 4.3 Workshop Penyusunan Sop 44 Gambar 4.4 Bentuk Sop Di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya................. 46 Gambar 4.5 Bukti Kegiatan 2 Tahap 1 47 Gambar 4.6 Draf Sop Penanggulangan Kebakaran................................... 49 Gambar 4.7 Draf Sop Penyelamatan Diri Ketika Terjadi Kebakaram..........51 Gambar 4.8 Konsultasi Dengan Damkar Kota Cirebon .....52 Gambar 4.9 Output Hasil Kegiatan 2 Tahap 2 53 Gambar 4.10 Mentoring 55 Gambar 4.11 Output Kegiatan 3 Tahap 1.................................................. 56 Gambar 4.12 Proses Perbaikan Sop 58 Gambar 4.13 Draft Sop Penanggulangan Kebakaran Di Laboratorium Revisi 59 Gambar 4.14 Draft Sop Penyelamatan Diri Ketika Terjadi Kebakaran Revisi 61 Gambar 4.15 Proses Pengajuan Pengesahan Sop Kepada Staf Pusjamu Poltekkes Tasikmalaya.............................................................................. 64 Gambar 4.16 Sop Yang Sudah Di Tanda Tangani Oleh Direktur 65 Gambar 4.17 Proses Pembuatan Poster Menggunakan Aplikasi Canva... 69 Gambar 4.18 Output Poster Yang Berisi Sop Penanggulangan Kebakaran 69
vii Gambar 4.20 Pengumpulan Data Pencapaian Aktualisasi Dan Penyusunan Laporan Aktualisasi.................................................................................... 72 Gambar 4.21 Proses Penyusunan Laporan Aktualisasi 73 Gambar 4.22 Output Laporan Aktualisasi.................................................. 74 Gambar 4.22 Konsultasi Dan Review Laporan Aktualisasi Dengan Mentor 75 Gambar 4.23 Output Kartu Konsultasi Mentor........................................... 76
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kartu Konsultasi Mentor
Lampiran 2 Kartu Konsultasi Coach
Lampiran 3 Kartu Konsultasi Dengan Damkar Kota Cirebon
Lampiran 4 SOP Penanggulangan Kebakaran Di Laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon
Lampiran5 SOP Penyelamatan Diri Ketika Terjadi Kebakaran Di Laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon
Lampiran 6 Surat Permohonan Benchmarking Ke DAMKAR Kota Cirebon
Lampiran 7 Surat Tugas Benchmarking ke DAMKAR Kota Cirebon
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan UU No 05 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sedangkan Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil
(PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalamsuatujabatanpemerintahan ataudiserahitugasnegaralainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai
ASN bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah warga negara
Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkanolehPPK,sertatelahmendapatkan persetujuanteknisdan penetapannomorindukpegawai.SesuaiPeraturanLANno.10Tahun
2021 CPNS wajib menjalani Masa prajabatan yang dilaksanakan
selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan sebagai CPNS. Selama masa prajabatan, CPNS wajib mengikuti pelatihan dasar CPNS sebanyak 1 kali.
Selama masa pelatihan dasar CPNS di bekali mengenai wawasan kebangsaan, core value ASN, nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam mewujudkan Smart Governance, setelah melalui tahap e-learning maka CPNS harus membuat
rancangan aktualisasi yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan aktualisasi. Oleh karena itu, penulis menyusun
rancangan aktualisasi yang mengacu pada corevalue “BerAKHLAK”
1
yaituberorientasipelayanan,Akuntabel,Kompeten, Harmonis,Loyal, Adaptif dan Kolaboratif di Lingkungan laboratorium Prodi DIII RMIK
Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon.
Berdasarkan Peraturan Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2019 tentang jabatan fungsional pranata laboratorium pendidikan Laboratorium
pendidikan adalah unit penunjang akademik pada lembaga
pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/ atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/ atau pengabdian masyarakat.
Laboratorium pendidikan di Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon terdiri dari laboratorium
komputer, laboratorium EHR, laboratorium koding, laboratorium
pengelolaan data, laboratorium anatomi dan fisiologi serta laboratorium manual
Laboratorium pendidikan ini digunakan sebagai lahan untuk praktikum mahasiswa. Maka harus di jamin keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium pendidikan. Fakta mencatat, pada tanggal 16 Maret 2015 telah terjadi kecelakaan kerja di laboratorium
Kimia Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, yaitu terjadinya ledakan labu destilasi saat praktikum sedang dilaksanakan (www.liputan6.com).
Selain itu pada tanggal 9 September 2019 Laboratorium
Komputer SMK Karya Guna 2 Terbakar (www.beritasatu.com). Dan pada tanggal 27 september 2021 terjadi kebakaran di gedung
laboratorium Fakultas Teknik Universitas Brawijaya yang menyebabkan peralatan laboratorium hangus terbakar (regional.kompas.com).
2
Kerugian akibat kecelakaan kerja bagaikan fenomena gunung es. Seperti risiko keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium
pendidikan Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus Cirebon adalah konsleting listrik, ergonomi dan cidera penglihatan. Walaupun kejadian tersebut belum terjadi namun harus kita cegah agar mahasiswa serta dosen dan pranata laboratorium pendidikan dapat berpraktik dengan aman dan nyaman
Menurut PP No. 50 tahun 2012 mengatakan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaannya. Keselamatan dan kesehatann kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.Berdasarkan akreditasi laboratorium ISO 17025 tahun 2017 laboratorium wajib menjalankan manajemen K3 di laboratorium.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari Rancangan Aktualisasi ini yaitu dapat mengidentifikasi dan menetapkan core issue, melakukan analisis penyebab coreissue, dan menentukan gagasan kreatif penyelesaian coreissue beserta tahapan kegiatannya untuk mengaktualisasi nilainilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam pelaksanaan tugas dan jabatan. Dan adanya peningkatan keselamatan kerja dilaboratorium pendidikan Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon.
Manfaat dari rancangan aktualisasi untuk penulis adalah lebih memahami dan berpikir kreatif dalam menginisasi kegiatan untuk
menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN serta peran dan kedudukan
ASN di unit kerja. Manfaat bagi organisasi sendiri yaitu adanya
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium Prodi DIII
RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon.
3
C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup atau batasan dalam rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Internalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN - BerAKHLAK, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
2. Waktu pelaksanaan aktualisasi akan dilaksanakan mulai tanggal 6 Juli 2022 sampai dengan 16 Agustus 2022 di laboratorium pendidikan Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon.
3. Output yang diharapkan dari rancangan aktualisasi ini yaitu penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam kegiatan aktualisasi.
4
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya adalah unit pelaksana teknis
(upt) dalam bentuk perguruan tinggi yang terletak di Kampus Cilolohan
(Luas35.725M2)beralamat Jln.CilolohanNo.35/Jl.BabakanSiliwangi No.35, Kel.Kahuripan, Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat
46115, Kampus Tamansari (Luas 15.597 M2)
beralamat Jl.Tamansari No.210, Kel.Mulyasari, Kec.Tamansari, Kota
Tasikmalaya, Jawa Barat, Kampus Pemuda (Luas 19.000 M2) beralamat
Jl. Pemuda No.38, Kel. Sunyaragi, Kec.Kesambi, Kota Cirebon, Jawa
Barat 45132 dan Kampus KS Tubun (Luas 800 M2) beralamat Jl.
Ks.Tubun No.52, Kel. Kejaksaan, Kec. Kejaksaan, Kota Cirebon, Jawa
Barat 45123 Program studi di poltekkes kemenkes tasikmalaya terdiri
dari:
1. DIII Keperawatan Tasikmalaya
2. DIII Keperawatan Cirebon
3. DIII Kebidanan Tasikmalaya
4. DIII Kebidanan Cirebon
5. DIV Kebidanan Tasikmalaya
6. DIII Gizi Tasikmalaya
7. DIII Gizi Cirebon
8. DIII Farmasi Tasikmalaya
9. NERS
10.Profesi Bidan
11.DIII Kesehatan Gigi Tasikmalaya
12.DIV terapi gigi tasikmalaya
5
Visi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
“Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang menghasilkan sumber daya manusia berkarakter dan IPTEKS kesehatan unggul serta berdaya saing di tingkat internasional pada tahun 2024”. Misi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Untuk mewujudkan visi, misi dari Poltekes Tasikmalaya adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter, profesional dan berdaya saing internasional
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian kesehatan yang bermutu dan relevan dengan perkembangan IPTEKS baik nasional maupun internasional
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
4. Membangun iklim akademik dan jejaring kerja sama dalam mendukung perwujudan visi Poltekkes Tasikmalaya
5. Mengembangkan softskill dan jiwa kewirausahaan di lingkungan Poltekkes Tasikmalaya.
6
U = Unggul
T = Tumbuh
A = Adaptif
M = Mutu
A = Akhlak
7
Motto Poltekkes kemenkes tasikmalaya
Gambar
2.1 Susunan organisasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Jurusan Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan (RMIK) Poltekkes
kemenkes tasikmalaya terbagi menjadi 2 lokasi kerja yakni kampus
tasikmalaya dan kampus cirebon , Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes
KemenkesTasikmalayaKampusCirebonmeupakanunitpenempatankerja
penulis yang memiliki Visi dan misi yakni:
Visi Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Kampus Cirebon :
“
PenyelenggarapendidikantinggikesehatandibidangRekamMedis
Dan Informasi Kesehatan profesional yang menghasilkan lulusan unggul
dibidang koding 2024”
Misi Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Kampus Cirebon adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan secara profesional.
2. Mengembangkan penelitian yang berkualitas di bidang rekam medis dan informasi kesehatan,
3. Melaksanakan dan mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang rekam medis dan informasi kesehatan
4. Mengembangkan jejaring dan kerja sama dengan lembaga terkait dalam meningkatkan kualitas lulusan
5. Membangun jiwa kewirausahaan civitas akademika dalam bentuk penerapan dan pengembangan IPTEKS dalam kaitannya dengan rekam medis dan informasi kesehatan
8
Motto Prodi RMIK Kampus Cirebon:
P : Profesional
I : Inovatif
K : Kompetitif
E : Eksis Dan Energik
S : Sukses
K : Kreatif
I : Inovatif
T : Terampil
A :Aplikatif
B. Profil Peserta
Berikut merupakan profil peserta:
Nama : Karina Utami
TTL : Cirebon, 20 Januari1997
NIP : 1997012020220320002
NDH : 03
Jabatan : Terampil-Pranata Laboratorium
Pendidikan
Instansi : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Dan Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang jabatan fungsional pranata laboratorium Pendidikan, definisi dari pranata laboratorium Pendidikan adalah pegawai PNS yang diberi tugas , tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan di bidang pengelolaan laboratorium Pendidikan.
Tugas dan fungsi seorang terampil-pranata laboratorium Pendidikan
adalah:
1. melakukan inventaris data dalam penyusunan program tahunan pengelolaan laboratorium
2. melakukan identifikasi kebutuhan peralatan kategori 1 pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat
9
3. melakukan identifikasi kebutuhan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat
4. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan bahan umum pada kegiatan Pendidikan
5. Identifikasi dan pemetaan peralatan kategori 1 pada kegiatan Pendidikan
6. Menyiapkan bahan umum pada kegiatan Pendidikan
7. Melakukan inventarisasi dan identifikasi bahan umum pada kegiatan penelitian
8. Menyiapkan peralatan kategori 1 pada kegiatan penelitian
9. Menyiapkan peralayan kategori 1 pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat
10.Menyiapkan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat
11.Mengumpulkan dan memverifikasi data kebutuhan bahan pada kegiatan penelitian
12.Mengumpulkan dan memverifikasi data kebutuhan bahan pada kegiatan penelitian
13.Mengumpulkn dan memverifikasi data kebutuhan bahan pada kegiatan pengabdian masyarakat
14.Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan penggunaan bahan khusus pada kegiatan penelitian
15.Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan penggunaan bahan khsusu pada kegiatan penelitian
16.Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan menggunakan bahan umum pada kegiatan penelitian
17.Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan penggunaan bahan khusus pada kegiatan pengabdian masyarakat
18.Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan penggunaan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat
19.Menyusun laporan penggunaan peralatan dan bahan untuk Pendidikan
10
20.Menyusun laporan penggunaan peralatan dan bahan untuk penelitian
21.Menyususn laporan penggunaan peralatan dan bahan untuk pengabdian masyarakat
22.Mengelola sisa bahan umum
23.Memilah limbah yang dihasilkan dari proses penggunaan bahan umum
24.Menyususn jadwal pemeliharaan/ perawatan peralatan kategori 1
25.Menyusun jadwal pemeliharaan/ peralatan bahan umum
26.Membersihkan, menata dan menyimpan peralatan kategori 2
27.Membersihkan sarana penunjang
28.Menata dan menyimpan sarana penunjang
29.Membersihkan, menata dan menyimpan bahan khusus
30.Membersihkan, menata dan menyimpan bahan umum
31.Melakukan kalibrasi peralatan kategori 1
Peralatan laboratorium yang selanjutnya disebut peralatan, adalah mesin, perkakas, perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas.
Peralatan kategori 3 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya sulit, resiko penggunaan tinggi, akurasi/kecermatan pengukurannyatinggi. Serta sistem kerja rumit yangpengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu dan bersertifikat.
Peralatan kategori 2 adalah peraratan yang cara pengoperasian dan perawatannya sedang, resiko penggunaan sedang, akurasi/kecermatan pengukurannya sedang, serta sistem kerja yang tidak begitu rumit yang pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu.
Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya mudah, resiko penggunaan rendah, akurasi/kecermatan pengukurannya rendah. serta sistem kerja
11
sederhana yang pengoperasiannya cukup dengan menggunakan
panduan (SOP, manual).
Peralatan di laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon termasuk
kedalam kategori 1, seperti buku, formulir rekam medis dan komputer.
Tergolong kategori 1 dikarenakan pengoperasiannya yang mudah, perawatan mudah Untuk dapat menggunakan peralatan dengan
kategori 1 tidak diperlukan pelatihan khusus namun cukup dengan
mengikuti panduan (SOP, dan manual).
Peralatan kategori 1 dapat digunakan oleh PLP dengan berbagai
tingkatan, risiko dari penggunaan peralatan dengan kategori 1 seperti
komputer adalah adanya risiko radiasi mata, kebakaran karena konsleting listrik dan risiko ergonomi lainnya.
12
C. Role Model
Dr.(H.C) H Mochamad Ridwan Kamil S.T M.U.D
Dr.(H.C) H Mochamad
Ridwan Kamil S.T M.U.D lahir pada
tanggal 4 oktober 1971, dikenal
dengan sapaan Kang Emil yang
merupakan seorang arsitek dan seorang gubernur jawa barat.
Ridwan Kamil memulai karier sebagai arsitek di beberapa
perusahaan dan kemudian mendirikan sebuah perusahaan konsultan
bernama Urbane pada tahun 2004. Sebelum menjabat menjadi
Gubuernur Jawa Barat Ridwan Kamil merupakan seorang Walikota
Bandung. Selama menjabat menjadi Walikota Bandung Ridwan Kamil menciptakan gagasan gagasan inovasi sepeti pembangunan taman
kota temati, menginisiasi komunitas berbasis lingkungan seperti
BandungCreatifCityForum , dan gerakan indonesia berkebun. Selain
itu ia juga mencetuskan ide untuk melakukan pertemuan kota cerdas
se-Asia Afrika di bandung Nilai core value yang sudah dilakukan oleh
Ridwan Kamil adalah:
1. Berorientasi Pelayanan
Ridwan Kamil selalu memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat, ia selalu mengutamakan masyarakat dibandingkan dengandirinyasendiri.Beliauaktifdimediasosialuntukmenampung aspirasi dari masyarakat.
2. Akuntabel
Dibawah kepempimpinannyam segudang prestasi dan penghargaan lain yang di terima Pemerintahan Jawa Barat di bawah
kepemimpinan Ridwan Kamil adalah Walikota terbaik 2017 dan Gubernur Terbaik 2019. Hal ini mencerminkan dalam menjalankan
kinerjanya Ridwan Kamil melakukannya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab
13
3. Kompeten
Ridwan Kamil dalam menjalankan kinerjanya sebagai gubernur terus belajar dan meningkatkan kompetensi diri sehingga
dapat melayani masyarakat dengan lebih baik lagi
4. Loyal
Ridwan Kamil adalah seorang pemimpin yang loyal, beliau selalu mementingkan kepentingan masyarakatnya dan bangsanya
dibandingkan dengan kepentingan dirinya pribadi.
5. Harmonis
Selama menjabat Walikota Bandung dan Gubernur Jawa
Barat Ridwan Kamil selalu menjaga keharmonisan antara beliau dengan semua masyarakatnya , beliau tidak malu untuk berbaur dengan masyarakat, tidak malu untuk berkendara menggunakan sepeda maupun sepeda motor walaupun beliau adalah seorang
Gubernur
6. Adaptif
Ridwan Kamil adalah seorang yang adaptif dalam bidang teknologi. selama masa pemerintahan Ridwan Kamil, pemerintahan Jawa Barat sudah meluncurkan aplikasi Sapawarga, yakni aplikasi agar masyarakat dapat mengakses ragam layanan publik, informasi aktual, serta menyampaikan aspirasi dalam rangka peningkatan pembangunan daerah. Selain Sapawarga aplikasi yang dibuat oleh pemerintahan Jawa Barat adalah ekosistem data jabar, desa digital, pikobar dan Jabar Command Center
7. Kolaboratif
Ridwan Kamil dalam menjalankan pemerintahannya tidak lepas dari berkolaborasi dengan lembaga lembaga lainnya, salah satunya adalah kolaborasi untuk menurunkan angka Covid 19 di Jawa Barat. Pemerintahan Jawa Barat berkolaborasi dnegan kepolisian, TNI, akademisi, relawan, masyarakat, media dan ForkopimdauntukmenanggulangiCOVID19.Sehinggapadatahun
14
2021 Ridwan Kamil mendapatkan penghargaan IJTIChoiceAward sebagai kepala daerah efektif menerapkan kebijakan penanganan covid 19
D. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Nilai Dasar ASN bertujuan sebagai panduan perilaku bagi para ASN dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai kinerja terbaik. BerAKHLAK merupakan singkatan dari core values ASN yaitu Berorientasi pelayanan, akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah tindakan atau perilaku yang mencerminkan komitmen untuk memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Asas penyelenggaraan pelayanan publik adalah kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, keprofesional, partisipatif, tidak diskriminatif, keterbukaan,akuntabilitas, fasilitas khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu, kecepatan kemudahan dan keterjangkauan.
2. Akuntabel
Secara definisi, akuntabilitas ASN merupakan kewajiban untuk memenuhi tanggungjawab atas tindakan atau perilakunya sebagai pelayan publik dengan menerapkan aspek integritas, konsisten, transparan, dan terpercaya Perilaku yang sesuai dengan core value akuntabilitas adalah kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab efektif dan efisien, kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
15
3. Kompeten
Kompetensi yang harus di miliki oleh seorang ASN ada 3 jenis yakni kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural. Seorang ASN diwajibkan untuk selalu belajar agar meningkatnya kompetensi dalam dirinya untuk menghadapi perubahan yang ada di dunia.
4. Harmonis Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman baik dari suku, budaya, bahasa, dan adat istiadatnya. ASN sebagai abdi negara memiliki fungsi salah satunya yakni sebagai pemersatu dan perekat bangsa oleh karena itu setiapASNdapatmenerapkannilai harmonissesuai kode etik ASN secara konseptual teoritis dengan cara saling peduli dan menghargai perbedaan, memberikan contoh perilaku menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, dan suka menolong orang lain, serta membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Loyal yang dimiliki seorang PNS merupakan sikap perilaku berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai seorang PNS. Panduan perilaku penanaman nilai loyal diantaranyayaitumemegangteguhideologiPancasila,UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara, dan menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
Adaptif adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya mencapai tujuan – tujuan atau kebutuhan untuk
16
menghadapilingkungandankonsisisosialyangberubah – ubah agar tetap bertahan (Robbins,2003). Penerapan budaya adaptif yang dapat dilakukan oleh seorang ASN adalah dapat menganisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan, memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah, mendorong jiwa kewirausahaan, terkait dengan kinerja instansi, dan memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara instansi mitra, masyarakat dan sebagainya
7. Kolaboratif
Konsep kolaboratif menurut Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al,2019) mengungkapkan bahwa kolaboratif adalah valuegeneratedfromalliancebetweentwoormorefirmsaiming to become more competitive by developing shared routines. 6 kriteria penting untuk kolaborasi adalah forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau swasta, peserta dalam forum termasuk aktor nonstate, peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya di konsultasikan oleh agensi publik, forum secara resmi di atur dan bertemu secara koletif, forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsesus, fokus kolaborasi adalah untuk kebijakan publik atau manajemen.
17
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
1. Isu Ke-1 : Laboratorium komputer Prodi DIII RMIK Cirebon
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon yang difungsikan ganda menjadi ruang CBT
Berdasarkan hasil pengamatan langsung Prodi DIII
RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus
Cirebon memiliki laboratorium komputer yang berfungsi ganda
menjadi ruang CBT. Dampak dari berfungsi gandanya laboraorium komputer Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon adalah ketika ingin menggunakan laboratorium komputer harus bergantian dengan prodi lain.
2. Isu Ke-2 : belum optimalnya media praktik mahasiwa rekam medis berupa formulir-formulir rekam medis pelayanan kesehatan di laboratorium manual yang masih dalam format lama, perlu diperbaharui sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1128 Tahun 2022 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit.
Saat ini formulir-formulir rekam medis sebagai media pembelajaran praktik masih dalam format lama dan belum disesuaikan dengan standar akreditasi terbaru.contohnya belum adanya formulir CPPT (catatan perkembangan pasien terintegrasi). Dampak dari tidak terselesaikannya isu ini adalah tidak optimalnya pelaksanaan praktikum mahasiswa karena menggunakan media formulir dengan format lama.
18
3. Isu Ke-3 : Belum optimalnya manajemen keselamatan penanggulangan kebakaran di laboratorium pendidikan Prodi DIII
RMIKCirebonPoltekkesKemenkesTasikmalaya KampusCirebon
Manajemen keselamatan penanggulangan kebakaran di Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon belum terlaksana dengan baik. Sebagai contohnya di laboratorium komputer Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon yang masih menggunakan APAR Powder untuk mematikan api padahal di laboratorium komputer yang rentan dengan konsleting listrik membutuhkanAPARdenganJenisPyrosolagardapatmematikan sumber api. Di laboratorium komputer juga belum menggunakan karpet agar mengurangi risiko tersetrum ketika menggunakan komputer. Dan juga instalasi kabel masih berantakan belum tertata dengan rapih meningkatkan risiko tersetrum. Selain itu kursi dan meja di laboratorium komputer belum menggunakan sistem ergonomi, kursi yang di gunakan merupakan kursi standar bukan untuk menggunakan komputer sehingga menyebabkan kelelahan ketika menggunakan komputer.
19
3.1 RUANG
LAB
KOMPUTER
3.2 APAR
3.3 INSTALASI
KABEL YANG
TERBUKA
3.4 LANTAI
LAB
KOMPUTER
YANG BELUM
MEMAKAI
KARPET
20
B. Penetapan Core Isu
Berdasarkan hasil identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses penapisan isu. Penapisan isu dilakukan untuk menentukan isu prioritas (coreissue) yang berkualitas dan bersifat aktual sehingga selanjutnya dapat dilakukan pencarian pemecahan isunya Proses penapisan ini menggunakan alat bantu tapisan dengan kriteria USG (Urgency,Seriousness,danGrowth).Urgency merupakan analisis sejauh mana isu tersebut mendesak waktunya untuk segera diselesaikan atau tidak. Seriousness merupakan analisis sejauh mana tingkat keseriusan dari masalah atau isu tersebut berdampak terhadap tujuan, sedangkan growth merupakan analisis sejauh manamasalahatau isu tersebut akan berkembang kemudian hari sehingga sulit dihadapi (Kotler, Philip, dkk., 2001)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan skor 1 - 5.
21
No Isu Kriteria Jumla h Nilai Peringka t Kualitas U S G 1 Laboratorium komputer Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon yang berfungsi ganda sebagi ruang CBT 2 3 2 7 3 2 Belum optimalnya media praktik mahasiwa rekam medis berupa formulirformulir rekam medis 3 3 2 8 2
Tabel 3.1 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG
pelayanan kesehatan di laboratorium manual
yang masih dalam
format lama, perlu
diperbaharui sesuai
ketentuan standar
Akreditasi Rumah sakit
terbaru berdasarkan
KMK no 1128 tahun
2022
3 Belum optimalnya manajemen keselamatan
penanggulangan
kebakaran di laboratorium pendidikan
Prodi DIII RMIK Cirebon
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus
Cirebon
5 4 4 14 1
Kajian Nilai Tabel USG
1. Laboratorium komputer Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes
TasikmalayaKampusCirebonyangberfungsigandasebagiruang
CBT
Urgency bernilai 2 karena kurang mendesak, proses pemecahan
masalah dalam kurun 6-12 bulan
Seriousness bernilai 3 karena masalah ini cukup serius
contohnya ketika ingin menggunakan laboratorium komputer
namun sedang di gunakan oleh prodi lain maka terpaksa
mahasiswa berpraktek menggunakan komputer pribadi
Growth bernilai 2 karena perkembangan masalah tidak cepat
22
memburuk
2. Belum optimalnya media praktik mahasiwa rekam medis berupa formulir-formulir rekam medis pelayanan kesehatan di laboratorium manual yang masih dalam format lama, perlu diperbaharui sesuai ketentuan standar Akreditasi Rumah sakit terbaru berdasarkan KMK no 1128 tahun 2022
Urgency bernilai 3 karena cukup mendesak, dibutuhkan
pemecahan masalah dalam kurun 3-6 bulan karena agar bisa segera digunakan oleh mahasiswa untuk berpraktik
Seriousness bernilai 3 karena masalah ini cukup serius
berdampak pada terhambatnya praktik mahasiswa
Growth bernilai 2 karena perkembangan masalah tidak cepat
memburuk
3. Belum optimalnya manajemen keselamatan penanggulangan kebakaran di laboratorium pendidikan Prodi DIII RMIK Cirebon
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon
Urgency bernilai 5 karena dianggap sangat mendesak dan perlu dilakukan perbaikan karena menyangkut keselamatan banyak
orang
Seriousness bernilai 4 karena apabila tidak segera di perbaiki, ketika ada bencana dan kecelakaan kerja karyawan tidak mengetahui alur untuk menanggulanginya
Growth bernilai4apabilatidaksegeraditanganimakamakinbesar pula risiko kecelakaan kerja yang akan terjadi
23
Tabel 3.2 Deskripsi Kriteria URGENCY
5 Sangat Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah
dalam kurun waktu
< 1 bulan
4 Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah
dalam kurun waktu
1-3 bulan
3 Cukup Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah
dalam kurun waktu
3-6 bulan
2 Kurang Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah
dalam kurun waktu
6-12 bulan
1 Tidak Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah
dalam kurun waktu
> 1 tahun
24
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Serius Berdampak terhadap produktivitas kerja dan keberhasilan
pencapaian, serta membahayakan sistem.
4 Serius Berdampak terhadap produktivitas kerja atau
keberhasilan pencapaian, serta membahayakan sistem.
3 Cukup Serius Berdampak terhadap produktivitas kerja dan keberhasilan
pencapaian, namun tidak membahayakan sistem.
2 Kurang Serius Berdampak terhadap produktivitas kerja, tidak berdampak terhadap keberhasilan
pencapaian, dan tidak membahayakan sistem.
1 Tidak Serius Tidak berdampak terhadap produktivitas kerja, tidak berdampak terhadap keberhasilan
pencapaian, dan tidak membahayakan sistem.
25
Tabel 3.4 Deskripsi Kriteria GROWTH
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Cepat Memburuk
Perkembangan tingkat masalah
tidak bisa ditekan dengan tindakan
koreksi
4 Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah
sulit ditekan
dengan tindakan koreksi
3 Cukup Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah
dapat ditekan
dengan tindakan koreksi
2 Kurang Cepat Memburuk
Perkembangan tingkat masalah
tidak terlihat
dengan melakukan melakukan
tindakan koreksi
1 Tidak Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah
tidak terlihat dengan tanpa
perlakuan apapun
Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah
sebagai berikut “Belum optimalnya manajemen keselamatan
penanggulangan kebakaran di laboratorium pendidikan Prodi DIII RMIK
Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon”
26
C. Analisis Faktor Penyebab Core Isu
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan USG, selanjutnya dilakukan analisis secara
mendalamisuyangtelahmemenuhikriteriaUSGdenganmenggunakanalatbantudiagram fishbone.Analisisterhadap
core issue dilakukan untuk menggambarkan akar isu atau permasalahan sehingga dapat dirumuskan alternatif
pemecahan isunya. Berikut hasil analisis isu menggunakan diagram fishbone terhadap isu Belum optimalnya
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium pendidikan Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon
Tidak menjalankan budaya K3
Alat APAR powder yang tidak bisa untuk mematikan konsleting listrik
MACHINE
MAN
Daerah rawan
konsleting listrik
karena banyak
komputer, Instalasi listrik terbuka
LINGKUNGAN
Tidak adanya SOP penanggulanan keadaan darurat
Lantai lab komputer yang tidak menggunakan karpet
Meja dan kursi yang tidak sesuai dengan ergonomi untuk pengguna komputer
Gambar
MATERIAL
Belum optimalnya
manajemen
keselamatan
penanggulangan
kebakaran di laboratorium
pendidikan Prodi DIII
RMIK Cirebon
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus
Cirebon
27
3.5 Analisis faktor penyebab core isu berdasarkan fishbone
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Setelah diperoleh akar permasalahan dari core issue, maka gagasan yang menjadi solusi penyelesaian isu tersebut yaitu optimalisasi manajemen keselamatan penanggulangan kebakaran di laboratorium pendidikan Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus Cirebon melalui penyusunan SOP
penanggulangan kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon .
Gagasan tersebut terkair MP Agenda II yakni core value
BerAKHLAK yang mana pembuatan SOP optimalisasi manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium pendidikan adalah untuk mengamalkan core valu e ASN yang berorientasi pelayanan, yakni sebagai pranata laboratorium pendidikan wajib menyediakan
ruanganpraktikumuntukmahasiswa jugamemastikankeselamatandan
kesehatan kerja para pengguna laboratorium seperti pranata
laboratorium pendidikan, mahasiswa , dosen dan staf pengajar lainnya
dan juga berkaitan dengan MP agenda III Smart ASN dengan input lain
yakni poster yang berisikan SOP penanggulangan kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon.
28
E. Matrik Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : OPTIMALISASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MELALUI SOP
PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI LABORATORIUM PENDIDIKAN PRODI DIII RMIK
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA KAMPUS CIREBON
Identifikasi Isu : 1. laboratorium komputer Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon yang berfungsi ganda sebagai ruangan CBT
2. belum optimalnya media praktik mahasiwa rekam medis berupa formulir-formulir rekam medis pelayanan kesehatan di laboratorium manual yag masih dengan bentuk format lama, perlu diperbaharui sesuai KMK No. 1128 tahun 2022 tentang standar akreditasi rumah sakit.
3. Belum optimalnya manajemen keselamatan penanggulangan kebakaran di laboratorium
pendidikan Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon
Diangkat : Belum optimalnya manajemen keselamatan penanggulangan kebakaran di laboratorium
Isu yang
pendidikan Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon
29
Gagasan
penanggulangan kebakaran di laboratorium pendidikan Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes
Pemecahan Isu : optimalisasi manajemen keselamatan penangulangan kebakaran melalui pembuatan SOP
Tasikmalaya Kampus Cirebon .
Gagasan tersebut terkait MP Agenda II yakni core value BerAKHLAK yang mana optimalisasi
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium pendidikan adalah untuk
mengamalkan corevalue ASNyangberorientasipelayanan, danberkaitanpuladenganMPAgenda
IIIyakniSmartASNdenganoutputberupapembuatanposterberisiSOP penanggulangankebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon
30
Konsultasi dengan mentor tentang
topik yang akan di ambil
Rancangan penelitian
Kegaitan konsultasi
dengan mentor
terkait dengan MP
(kolaborasi, harmoni)
Kegiatan ini
berkaitan dengan
misi Prodi DIII
RMIK Cirebon
nomor 1 yakni
Kegiatan ini
dapat
menguatkan nilai
Mempelajari proses bisnis perusahaan
Mengetahui
dokumen apa saja
yang harus
disiapkan dan pihak mana saja
yang terlibat
dalam proses
penyusunan SOP
Pengumpulan
bahan dilakukan
berdasarkan
referensi aturan di
Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya (Kompeten)
menyelenggarakan
pendidikan tinggi
kesehatan Rekam
medis dan
Informasi
Kesehatan secara
profesional
profesionalisme dan akuntabel
untuk menjamin SOP yang dibuat sesuai dengan peraturan yang
berlaku
31 No KEGIATAN Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
1 Perencanaan
Penyusunan SOP
Mengorganisir
dan menyusun
SOP
penanggulangan
kebakaran di laboratorium
Prodi DIII RMIK
Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
Berkonsultasi
dengan
DAMKAR Kota
Cirebon
mengenai isi
SOP
Penanggulangan
Kebakaran di
Dokumen SOP
penanggulangan
kebakaran di laboratorium Prodi
DIII RMIK
Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
Proses penyusunan
SOP untuk
menanggulangi risiko
kebakaran di laboratorium Prodi
DIII RMIK Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya Wilayah
Cirebon (kolaboratif, akuntabilitas )
Kegiatan ini
berkaitan dengan
misi Prodi DIII
RMIK Cirebon
nomor 1 yakni
menyelenggarakan
pendidikan tinggi
kesehatan Rekam
Kegiatan ini
dapat
menguatkan nilai
adaptif yang
mana SOP
disesuaikan
dengan bencana
apa saja yang
mungkin terjadi.
Dan dibuatnya
SOP untuk
Dokumen SOP
penanggulangan
kebakaran di laboratorium Prodi
DIII RMIK
Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya
Proses konsultasi
penyusunan SOP
Penanggulangan
Kebakaran di laboratorium Prodi
DIII RMIK Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya Wilayah
medis dan Informasi
Kesehatan secara
profesional
menguatkan nilai
berorientasi
pelayanan yang
mana menjamin
keselamatan
pengguna
laboratorium
32 2
laboratorium
Prodi DIII RMIK
Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
Berkonsultasi
dengan Mentor
tentang hasil
penyusunan SOP
penanggulangan
Kebakaran di laboratorium Prodi
DIII RMIK
Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
Wilayah Cirebon Cirebon bersama
kantor DAMKAR Kota
Cirebon (kolaboratif, harmoni)
Dokumen Draf SOP
Penanggulangan
Kebakaran di laboratorium Prodi
DIII RMIK
Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
Konsultasi dengan
Mentor tentang hasil
kolaborasi dengan
DAMKAR Kota
Cirebon (kolaborasi)
33
Perbaikan SOP
dengan DAMKAR
Kota Cirebon
Perbaikan SOP
Penanggulangan
Kebakaran di laboratorium
Prodi DIII RMIK
Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
Pengesahan SOP
penanggulangan
kebakaran di laboratorium Prodi
DIII RMIK
Poltekkes
Kemenkes
Dokumen SOP
penanggulangan
kebakaran Revisi
Merevisi SOP yang
sudah di simulasikan secara internal (kolaborasi)
Kegiatan ini
berkaitan dengan
misi Prodi DIII
RMIK Cirebon
nomor 1 yakni
menyelenggarakan
pendidikan tinggi
Kegiatan ini
dapat
menguatkan nilai
kolaboratif yang
mana dalam proses simulasi
Dokumen SOP
penanggulangan
kebakaran di laboratorium Prodi
DIII RMIK
Poltekkes
Kemenkes
Dokumen SOP
disahkan oleh pejabat yang berwenang (akuntabel, loyal)
kesehatan Rekam
medis dan Informasi
Kesehatan secara
profesional
terjadi kerja
sama antar multi profesi
34
3
Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
yang sudah di Tanda tangani
Sosialisasi SOP
penanggulangan
kebakaran di laboratorium Prodi
DIII RMIK
Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
melalui pembuatan
Poster
Pengumpulan data
capaian aktualisasi
dan penyusunan
Poster berisi SOP
penanggulangan
kebakaran di laboratorium Prodi
DIII RMIK
Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
Semua pihak
mengetahui SOP
penanggulangan
kebakaran(beorientasi
pelayanan, harmonis, kolaboratif).
Pembuatan poster
berkaitan dengan MP
Smart ASN
Kegiatan ini
berkaitan dengan
misi Prodi DIII
RMIK Cirebon
nomor 1 yakni
menyelenggarakan
pendidikan tinggi
kesehatan Rekam
medis dan
Informasi
Kegiatan ini
dapat
menguatkan nilai
akuntabel yang
mana SOP yang
sudah di buat
dapat
dipertanggung
jawabkan
setelah di resmikan oleh
Draft Laporan
aktualiasi
Penyusunan laporan
aktualisasi
Kesehatan secara
profesional
pejabat yang
berwenang
35
4 Akhir
5 Penyusunan Laporan aktualisasi
laporan aktualisasi
dilakukan dengan
menggunakan data
capaian aktualisasi
senyatanya (Akuntabel dan
Kompeten).
Penyusunan laporan
aktualisasi dilakukan
Kegiatan ini
berkaitan dengan
Kegiatan ini
Konsultasi dan
proses review
laporan oleh
atasan langsung
Dokumentasi
dengan
menggunakan data
capaian aktualisasi
senyatanya (Akuntabel dan
Kompeten).
misi Prodi DIII
RMIK Cirebon
nomor 1 yakni
menyelenggarakan
pendidikan tinggi
kesehatan Rekam
medis dan
Informasi
Kesehatan secara
profesional
berkaitan dengan nilai
organisasi
akuntabel dengan melaporkan aktualisasi kegaitan senyatanya
36
37
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Tabel 3.6 Rekapitulsi Rencana Habituasi Core Value ASN
BerAKHLAK
G. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktuali sasi per MP Ke1 Ke-2 Ke -3 Ke -4 Ke 5 1. Berorientasi Pelayanan 1 3 2. Akuntabel 1 1 2 3 3. Kompeten 1 2 3 4. Harmonis 1 1 1 2 5. Loyal 1 1 5. Adaptif 1 1 2 6. Kolaboratif 1 2 1 5 Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 3 3 3 5 4 19 No Kegiatan JULI AGUSTUS II III IV I II III
Kegiatan
Perencanaan
Kegiatan
Penyusunan SOP
Tabel 3.7 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
1
Ke-1
2
Ke-2
3 Kegiatan Ke-3 Simulasi 4 Kegiatan Ke-4 Akhir 5 Kegiatan Ke-5 Penyusunan Laporan akhir aktualisasi
BAB IV KEGIATAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan ini dilaksanakan pada 6 Juni sampai dengan 16 Agustus
2022. Penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah di rancang
dalam rancangan aktualisasi yang telah di setujui oleh mentor, coach dan masukandari penguji.Kegiatan yang dilakukan adalah tahap perencanaan, tahap penyusunan SOP, tahap perbaikan SOP, Tahap akhir dan tahap
penyusunan laporan aktualisasi untuk mendukung proses penyusunan
SOP penanggulangan kebakaran di laboratorium pendidikan Prodi DIII
RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus
Cirebon.Realisasi kegiatan ditampilkan dalam bentuk tabel 4.1 sebagai
gambar pelaksanaan kegiatan aktualisasi
38
B. Jadwal Realisasi Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini direncanakan dari tanggal 6 Juli 2022 sampai 16 Agustus 2022, realisasi kegiatan sesuai tabel
berikut:
39
Tabel 4.1 Realisasi Kegiatan Aktualisasi
C. Bukti Kegiatan
1. Kegiatan 1 Tahap 1
a. Kegiatan: perencanaan
b. Tahapan :
1) Konsultasi dengan mentor tentang topik yang akan diambil Kegiatan ini telah dilakukan melalui dua tahapan, yaitu sebagai berikut:
a) Telah membuat janji dengan KaProdi DIII RMIK Cirebon selaku mentor terkait dengan pelaksanaan aktualisasi
Penulis menerapkan nilai BerAKHLAK Harmonis dalam membuat janji dengan mentor secara langsung. Penulis berbicara dengan sopan santun dan menyampaikan maksud untuk berdiskusi tentang gagasan yang diangkat dan kelanjutan pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
Kemudian disepakati jadwal diskusi dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2022 di ruang kerja mentor.
b) Telah melakukan diskusi dengan mentor untuk gagasan yang diangkat dan pelaksanaan aktualisasi
Bimbingan mentor dilakukan di ruang kerja mentor, pada saat bimbingan mentor, mentor memberikan masukan untuk segera merevisi hasil sidang rancangan aktualisasi, dan menyarankan penulis untuk mengikuti workshop pembuatan SOP dengan unit Pusjamu Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya serta segera menemui Kantor DAMKAR Kota Cirebon untuk menanyakan tentang SOP Penanggulangan Kebakaran.
Selanjutnya , saat berdiskusi dengan mentor untuk menyampaikan rencana pelaksanaan aktualisasi dengan menerapkan nilai nilai BerAKHLAK hingga tersusunlah rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini.
Nilai BerAKHLAK yang diterapkan pada Kegiatan 1 Tahap 1 ini adalah nilai Kolaborasi dan Harmonis, Kolaborasi yakni kerjasama antara mentor dan penulis serta pengamalan nilai
40
Harmonis yakni walaupun saya dan mentor berbeda usia, suku namun tetap saling hormat menghormati.
S.Pd.SKp.MKes)
41
c. Bukti 1: Foto Konsultasi dengan mentor (Yanto Haryanto
Gambar 4.1 Proses Diskusi Konsultasi Penulis dengan Mentor
d. Output Kegiatan: Lembar Konsultasi Mentor
42
Gambar 4.2 Output Kegiatan 4 Tahap 1
2. Kegiatan 1 Tahap 2
a. Kegiatan: perencanaan
b. Tahapan :
1) Mempelajari proses bisnis perusahaan
Kegiatan 1 tahap 2 ini dimulai ketika penulis menghubungi Ibu Dini Kepala Pusat Jaminan Mutu Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya untuk menanyakan proses pembuatan
SOP di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Kemudiaan Beliau menyarankan penulis untuk mengikuti Workshop pembuatan
SOP bersama bagian Kepegawaian Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya.
Workshop ini dilaksanakan dilaksanakan pada tanggal 6
Juli – 8 Juli 2022 pukul 10.00 sd selesai di ruang rapat Prodi Kebidanan. Peserta workshop adalah para pegawai bagian kepegawaian Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Workshop ini berisi tentang materi penyusunan SOP dan semua peserta di bimbing untuk membuat SOP.
Nilai BerAKHLAK yang di aplikasikan pada kegiatan ini adalah nilai Kompeten, yang mana penulis meningkatkan
pengetahuannya mengenai bagaimana cara penyusunan SOP
dan Bagaimana alur pembuatan SOP di Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya.
43
44
c. Bukti 1: Foto saat mengikuti workshop penyusunan SOP
Gambar 4.3 Workshop Penyusunan SOP
45
Output Kegiatan : Mengetahui Bentuk Susunan SOP di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Gambar 4.4 Bentuk SOP di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
46
Gambar 4.4 Bentuk SOP di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
3. Kegiatan 2 Tahap 1
a. Kegiatan: Penyusunan SOP
d. Tahapan :
1) Mengorganisir dan Menyusun SOP penanggulangan kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
Kegiatan menyusun SOP penanggulangan ini dilaksanakan
melalui beberapa tahap, yakni:
a) Membuat list SOP apa saja yang akan dibuat, setelah proses berkonsultasi maka di dapatkan 2 SOP yang akan dibuat yakni:
(1) SOP penanggulangan kebakaran
(2) SOP Penyelamatan Diri Ketika Terjadi Kebakaran
b) Penulis membuat rancangan dasar hukum yang akan di gunakan
c) Penulis membuat rancangan kualifikasi pelaksana
d) Penulis membuat rancangan peralatan/perlengkapan yang dibutuhkan dalam menjalankan SOP tersebut
e) Penulis membuat rancangan tentang daftar SOP apa saja yang terkait
f) Penulis membuat rancangan tentang uraian kegiatan yang akan di tuangkan dalam SOP tersebut
g) Membuat SOP sesuai dengan format SOP di Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya
Proses pembuatan SOP menggunakan Ms Excell dengan menggunakan format yang sudah dibakukan oleh Pusat Jaminan Mutu
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Dalam proses penyusunan SOP ini
penulis mengamalkan nilai nilai BerAKHLAK bagian Akuntabilitas yakni penulis dalam menyusun SOP secara bertanggungjawab dan bersungguh-sungguh,sertapenulisjugamengamalkannilaiBerAKHLAK yang Adaptif yakni beradaptasi dalam penggunaan aplikasi komputer Ms
47
Excel
48
e. Bukti 1:
Gambar 4.5 proses Penyusunan SOP
d. Output : Draft SOP
a) Draft SOP Penanggulangan Kebakaran
NOMOR SOP :
POLITEKNIK KESEHATAN KEMKES
TASIKMALAYA
STANDAR OPERASIONAL PENANGGULANGAN KEBAKARAN
DI LABORATORIUM KOMPUTER PRODI DIII RMIK CIREBON
DASAR HUKUM
1.
PermenPANRB no 7 Tahun 2019 jabatan fungsional pranata laboratorium pendidikan
Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 03 Tahun 1985 tentang ketentuan umum pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran di wilayah Kota Cirebon
KETERKAITAN DENGAN SOP LAIN
1 SOP penggunaan
2 SOP jalur evakuasi
TANGGAL
PEMBUATAN :
TANGGAL REVISI 1 :
TANGGAL REVISI 2 :
TANGGAL REVISI 3 :
TANGGAL EFEKTIF :
Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
DISAHKAN OLEH
Hj Ani Radianti R SPd,Mkes
NIP 196302181983032001
Judul SOP Penanggulangan Kebakaran di Laboratorium
Komputer DIII RMIK Cirebon
KUALIFIKASI PELAKSANA
1. pernah mengikuti pelatihan penggunaan APAR
PERALATAN/PERLENGKAPAN
1. APAR
2. Alarm Kebakaran
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Jika SOP ini tidak dilaksanakan, dampak dari terjadi kebakaran akan semakin besar dan Disimpan sebagai data elektronik dan manual
Gambar 4.6 Draf SOP Penanggulangan Kebakaran
49
2
SOPPENANGGULANGANKEBAKARANDILABORATORIUMKOMPUTERPRODIDIIIRMIKCIREBON
PLP/Dosen Petugas Evakuasi
Penanggung
Jawab Laboratorium KaProdi Satpam Damkar/PLN KELENGKAPAN WAKTU (dalam menit) OUTPUT KET
1 mengevakuasi mahasiswa, PLP dan dosen yang sedang dilaboratorium jalur keselamatan 10 Karyawandan mahasiswa terevakuasi
2 memberikan informasi adanya kebakaran kepada petugasevakuasi internal
3 mematikan sakelar pemutus arus listrik atau putuskan arus listrik melalui panel MCB/Sekering -
5 -
5 aruslistrikmati
4 memadamkan kebakaran menggunakanAPAR tabung pemadam/APA R,FireBlanket, KarungGoni, dsb
5 menghubungi dinas pemadaman kebakarankota
Cirebon di nomor (0231)
484113 dan PLN Kota Cirebon di nomor (0231)
481935 apabila kebakaran cukupbesar
120 api terpadamkan
telpon 10 DAMKARdan PLNmembantu
mensterilkan lingkungan agar memudahkan damkar masuk30 aksesDamkar untukmasuk mudah
6 melakukan pemadaman sumberkebakaran/api APAR,MOBIL PEMADAM KEBAKARAN
8 menyelamatkan dokumen danarsippenting HELM KESELAMATAN, BAJUAPD
Gambar 4.6 Draf SOP Penanggulangan Kebakaran
120 SumberApi terpadamkan
60 Dokumen penting terselamatkan 360
50
JUMLAH PELAKSANA NO URAIANKEGIATAN MUTUBAKU tidak ya
a) SOP Penyelamatan Diri Ketika Terjadi Kebakaran
NOMOR SOP : TANGGAL
PEMBUATAN :
TANGGAL REVISI 1:
POLITEKNIKKESEHATAN KEMKES
TANGGAL REVISI 2: TASIKMALAYA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TANGGAL REVISI 3:
TANGGAL EFEKTIF :
Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
DISAHKAN OLEH
PENYELAMATAN DIRI KETIKA TERJADI KEBAKARAN DI LABORATORIUM PRODI DIII RMIKCIREBON Hj Ani Radianti R SPd,Mkes
NIP 196302181983032001
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA KAMPUS CIREBON
Judul SOP Standar OperasionalProsedur Penyelamatan DiriKetika
TerjadiKebakaran DiLaboratoriumProdiDIII RMIK
Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1 semua orang yang berada digedung tersebut
Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 03 Tahun 1985 tentang ketentuan umumpencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran diwilayah Kota Cirebon
KETERKAITAN DENGAN SOP LAIN PERALATAN/PERLENGKAPAN 1 1. jalur evakuasi
SOP Penanggulangan kebakaran
PERINGATAN PENCATATANDANPENDATAAN
Jika SOP initidak dilaksanakan, dampak dariterjadikebakaran akan semakin besar dan Disimpan sebagaidata elektronik dan manual
Gambar 4.7 Draft SOP Penyelamatan Diri Ketika Terjadi Kebakaran Di Laboratorium Prod DIII RMIK CIrebon
51
SOPPENYELAMATANDIRIKETIKATERJADIKEBAKARAN
52
MUTU BAKU
Gambar 4.7 Draf SOP Penyelamatan Diri Ketika Terjadi Kebakaran
UNIT KELENGKAPAN WAKTU(dalam menit) OUTPUT
KET
INTERNAL 22 menjauhdarisumberapi23 mematikandanmelepaskansemuaperalatanlistrik24
1 Tetaptenangdanjanganpanik,menghubungipemadamkebakaransegeramungkin
- -
menujujalurevakuasi,menghindaripenggunaanlift,mendahulukanwanitahamildanlansia
TITIKKUMPUL 2 SEMUAORANG TEREVAKUASI 8
5mengumpulkandiridititikkumpul(titikkumpulberadadidepanlaboratoriumkomputer)
TOTALWAKTU NO URAIANKEGIATAN PELAKSANA
4. Kegiatan 2 Tahap 2
a. Kegiatan: Penyusunan SOP
b. Tahapan :
1. Berkonsultasi dengan DAMKAR Kota Cirebon mengenai isi SOP Penanggulangan Kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Wilayah Cirebon
Kantor DAMKAR Kota Cirebon berada di jalan terusan pemuda No. 6 kelurahan sunyaragi , kesambi kota cirebon. Ketika di kantor DAMKAR Kota Cirebon pada tanggal 19 Juli
2022 penulis menemui Bapak Nurjaman SE selaku KaSie
BidangPemadamadanPenyelamatanDAMKARKotaCirebon. Penulis berkonsultasi dengan petugas DAMKAR Kota Cirebon mengenai SOP Penanggulangan Kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
Petugas DAMKAR Kota Cirebon memberikan masukan mengenaiaturanapa sajayangseharusnyadimasukkandalam SOP penanggulangan kebakaran tersebut dan juga memberi masukan tentang isi SOP penanggulangan kebakaran.
53
c. Bukti 1:
Gambar 4.8 Konsultasi Dengan DAMKAR Kota Cirebon
d. Output: Catatan Konsultasi dengan DAMKAR Kota Cirebon
54
Gambar 4.9 Output Hasil Kegiatan 2 Tahap 2
5. Kegiatan 3 Tahap 1
a. Kegiatan: Perbaikan SOP
b. Tahapan :
1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang hasil penyusunan SOP
penanggulangan Kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Wilayah Cirebon dengan
DAMKAR Kota Cirebon
Setelah proses konsultasi dengan kantor DAMKAR Kota
Cirebon maka penulis melakukan proses mentoring dengan
mentor di ruang kerja mentor, proses mentoring ini bertujuan
untuk melaporkan hasil konsultasi dengan kantor DAMKAR Kota
Cirebon dan merumuskan langkah yang selanjutnya harus di ambil.
55
56
c. Bukti 1:
Gambar 4.10 Mentoring
57
d. Output: Kartu Konsultasi Mentor
Gambar 4.11 Output Kegiatan 3 Tahap 1
6. Kegiatan 3 Tahap 2
a. Kegiatan: Perbaikan SOP
b. Tahapan :
1. Perbaikan SOP Penanggulangan Kebakaran di laboratorium
Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Wilayah
Cirebon
Setelah proses mentoring dengan mentor untuk meninjau isi dari SOP yang akan dibuat, langkah selanjutnya
adalah proses perbaikan SOP, penulis menyempurnakan
kembali bentuk SOP sesuai dengan aturan yang ada di Pusat
Jaminan Mutu Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Setelah
proses editing selesai maka penulispun mengirimkan draf SOP
kepada Pusat Jaminan Mutu Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya untuk selanjutnya disahkan.
58
59
c. Bukti 1:
Gambar 4.12 Proses Perbaikan SOP
d. Output : Draft SOP Revisi
1) SOP Penanggulangan Kebakaran Revisi
NOMOR SOP : PR:RMC/38/01/07/2022/R0
TANGGAL PEMBUATAN : 25 Juli 2022
TANGGAL REVISI :
TANGGAL EFEKTIF : Agustus 2022
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
TASIKMALAYA
LABORATORIUM PRODI DIII RMIK CIREBON
DASAR HUKUM:
1.PermenPANRB no 7 Tahun 2019 jabatan fungsional pranata laboratorium pendidikan
2. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 03 Tahun 1985 tentang ketentuan umum pencegahan dan penanggulangan
KETERKAITAN:
1. SOP Penggunaan APAR
2. SOP Penyelematan Diri Ketika Terjadi Kebakaran di Laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon
PERINGATAN:
Jika SOP ini tidak dilaksanakan, dampak dari terjadi kebakaran akan semakin besar dan menyebabkan korban jiwa
Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
DISAHKAN OLEH
Hj. Ani Radiati R., S.Pd., M.Kes. NIP. 196302181983032001
NAMASOP Standar Operasional Penanggulangan Kebakaran di Laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon
KUALIFIKASI PELAKSANA:
1. Pernah Mengikuti Pelatihan Penggunaan APAR
2. Petugas yang mengetahui jalur evakuasi
PERALATAN/PERLENGKAPAN:
1. APAR
2. Alarm Kebakaran
3. Jalur Evakuasi
PENCATATAN DAN PENDATAAN: Disimpan sebagai data elektronik dan manual
60
: :
SOPPenanggulanganKebakaranDiLaboratoriumProdiDIIIRMIKCirebon
1 Mengecekapakahbetulterjadikebakaranketikamendengaralarmkebakaranberbunyi alarmkebakaran 1 kebakaranterdeteksi
5
2 Memberikaninformasiadanyakebakarankepadapetugasevakuasi
2 informasitersampaikankepadapetugasevakuasi
3 Mengevakuasimahasiswayangsedangdilaboratorium
4 Mematikan sakelar pemutus arus listrik atau putuskan arus listrik melalui panel MCB/Sekering saklarlistrik 2 aliranlistrikterputus
Memadamkan kebakaran menggunakan APAR jika Api kecil dan apabila api besar segara menghubungi dinas pemadaman kebakaran kota Cirebon di nomor (0231) 484113danPLNKotaCirebondinomor(0231)481935 telpon,APAR
6 Mematikanalarmkebakaran
30 apipadam
Gambar 4.13 Draft SOP Penanggulangan Kebakaran di Laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon Revisi
61 PLP/Dosen Petugas Evakuasi KELENGKAPAN WAKTU (dalam menit) OUTPUT KET
internal
jalur keselamatan 5 mahasiswaterevakuasi
alarm kebakaran 5 alarmkebakaranmati 45
TOTALWAKTU PELAKSANA MUTUBAKU NO URAIANKEGIATAN
b) SOP Penyelamatan Diri Ketika Terjadi Kebakaran Revisi
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
TASIKMALAYA
LABORATORIUM PRODI DIII RMIK CIREBON
DASAR HUKUM:
1. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 03 Tahun 1985 tentang ketentuan umum pencegahan dan penanggulangan
NOMOR SOP : PR:RMC/38/02/07/2022/R0
TANGGAL PEMBUATAN : 25 Juli 2022
TANGGAL REVISI :
TANGGAL EFEKTIF : Agustus 2022
Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
DISAHKAN OLEH
Hj. Ani Radiati R., S.Pd., M.Kes. NIP. 196302181983032001
NAMA SOP Standar Operasional Penyelamatan Diri Ketika
Terjadi Kebakaran di Laboratorium Prodi DIII
RMIK Cirebon
KETERKAITAN:
1. SOP Penggunaan APAR
2. SOP Penanggulangan Kebakaran
PERINGATAN:
Jika SOP ini tidak dilaksanakan, dampak dari terjadi kebakaran akan semakin besar dan menyebabkan korban jiwa
KUALIFIKASI PELAKSANA:
1. petugas mengetahui jalur evakuasi
PERALATAN/PERLENGKAPAN:
1. Jalur Evakuasi
PENCATATAN DAN PENDATAAN:
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
62
: :
StandarOperasionalPenyelamatanDiriKetikaTerjadiKebakarandiLaboratoriumProdiDIIIRMIKCirebon
1mengecekapakahbenaradakebakaranketikaalarmkebakaranberbunyi
2 kebaranterdeteksi
2menginformasikankepadapetugasevakuasijikaadakebakaran
2 kebaranterdeteksi
3mengevakuasisemuapenghunilaboratoriumketitikkumpul(beradadidepanlaboratorium)
TOTALWAKTU
2 penghunigedungterevakuasi
Gambar 4.14 Draft SOP Penyelamatan Diri Ketika terjadi Kebakaran di Laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon Revisi
63 PLP/DOSEN PETUGASEVAKUASI KELENGKAPAN WAKTU (dalam menit) OUTPUT
AlarmKebakaran
kebakaranterdeteksi
6
jalurevakuasi
NO URAIANKEGIATAN
MUTUBAKU KET PELAKSANA
7. Kegiatan 4 Tahap 1
a. Kegiatan: Akhir
b. Tahapan :
1. Pengesahan SOP Penanggulangan Kebakaran DiLaboratorium
Prodi DIII RMIK
Setelah proses perbaikan SOP kemudian SOP diproses oleh Pusjamu Poltekkes Tasikmalaya untuk kemudian di beri tanda tangan oleh Direktur Poltekkes Tasikmalaya.
Setelah di tanda tangani oleh direktur kemudian SOP yang sudah di tanda tangani di scan dan di berikan kepada penulis untuk dilakukan tahapan berikutnya dalam masa aktualisasi ini.
Dalam tahapan ini mengamalkan nilai kolaborasi yang mana terjadi kerja sama antara penulis dengan tim Pusjamu Poltekkes Tasikmalaya.
64
65
c. Bukti 1:
Gambar 4.16 Proses Pengajuan Pengesahan SOP Kepada Staf Pusjamu Poltekkes Tasikmalaya
d. Output: SOP yang sudah di tandatangani
66
67
68
69
Gambar 4.17 SOP Yang Sudah Ditandatangi Oleh Direktur Poltekkes Tasikmalaya
8. Kegiatan 4 Tahap 2
a. Kegiatan: Akhir
b. Tahapan :
1. Sosialisasi SOP Penanggulangan Kebakaran Di Laboratorium
Prodi DIII RMIK melalui pembuatan Poster
Proses pembuatan poster menggunakan aplikasi Canva. Pembuatan poster dilakukan oleh penulis sendiri. Setelah desain poster berhasil dibuat, kemudian oleh penulis di konsultasikan denganmentor,setelahmentorsetujudengandesainyangdibuat oleh penulis, maka penulispun mencetak poster tersebut, dan menempelkannyadidindinglaboratorium ProdiDIIIRMIKCirebon
c. Bukti 1:
70
Gambar 4.18 Proses Pembuatan Poster menggunakan Aplikasi Canva
A. Output: Desain Poster
71
Gambar 4.19 Poster yang berisi SOP Penanggulangan Kebakaran
72
Gambar 4.19 Poster yang berisi SOP Penanggulangan Kebakaran
9. Kegiatan 5 Tahap 1
a. Kegiatan: Penyusunan Laporan Aktualisasi
b. Tahapan :
1. Pengumpulan Data Pencapaian Aktualisasi dan Penyusunan
Laporan Aktualisasi
Setelah semua kegiatan dilakukan maka langkah yang selanjutnya dilakukan adalah proses penyusunan Laporan
Aktualisasi, proses pembuatan laporan aktualisasi ini dilakukan dengan menggabungkan semua laporan mingguan yang sudah di buat sebelumnya.
c. Bukti 1:
Gambar 4.20 pengumpulan Data Pencapaian Aktualisasi dan Penyusunan Laporan Aktualisasi
73
74
Gambar 4.20 Proses Penyusunan Laporan Aktualisasi
75
d. Output: Laporan Aktualisasi
Gambar 4.22 Laporan Aktualisasi
10. Kegiatan 5 Tahap 2
a. Kegiatan: Penyusunan Laporan Aktualisasi
b. Tahapan :
1) Konsultasi Dan Review Laporan Aktualisasi Dengan Mentor
Setelah laporan aktualisasi selesai dibuat oleh penulis maka
hal yang selanjutnya dilakukan oleh penulis adalah berkonsultasi
dengan mentor tentang isi laporan aktualisasi.Proses konsultasi
dilakukan di ruangan mentor
c. Bukti 1:
76
Gambar 4.23 Konsultasi dan review laporan aktualisasi dengan mentor
77
d. Output:
Gambar 4.24 Kartu Konsultasi Mentor
PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH/MENTOR
Nama : KARINA UTAMI
NIP : 199701202022032002
Unit Kerja : POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
Jabatan : PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
Isu Terpilih : Belum optimalnya manajemen keselamatan penanggulangan kebakaran di laboratorium pendidikan Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus
Cirebon
Gagasan/Solusi
SOP penanggulangan kebakaran di laboratorium pendidikan Prodi DIII RMIK Poltekkes
Kreatif : optimalisasi manajemen keselamatan penangulangan kebakaran melalui pembuatan
Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon .
78
79
Kegiatan - 1 : Perencanaan RANCANGAN AKTUALISASI CAPAIAN AKTUALISASI KOLOM URAIAN WAKTU TERCAPAI TIDAK TERCAPAI/ MELEBIHIRENCANA KET 1 2 3 4 5 6 1 Tahapan Kegiatan 1.1 Bimbingan Mentor 6 Agustus 2022 √ 1.2 Mempelajari proses bisnis perusahaan 7 Agustus 2022 √ 2 Output/Hasil Kegiatan 2.1 Rancangan Penelitian 6 Agustus 2022 √ 2.2 Mengetahui dokumen apa saja yang harus di siapkan dan pihak mana saja yang terlibat dalam proses penyusunan SOP 7 Agustus 2022 √
Tabel 4.2 Tabel Realisasi Rancangan Aktualisasi
3 Keterkaitan Dengan Substansi MataPelatihan
3.1 Kolaborasi dan Harmoni Kegaitan konsultasi dengan
mentor terkait dengan rancangan aktualisasi
3.2 Kompeten
Pengumpulan bahan dilakukan
berdasarkan referensi aturan di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Kontribusi Terhadap Capaian Visi Misi
Organisasi
4.1 Kegiatan ini berkaitan dengan
misi Prodi DIII RMIK Cirebon nomor 1 yakni
menyelenggarakan pendidikan
tinggi kesehatan Rekam medis
dan Informasi Kesehatan secara profesional
6 Agustus 2022
7 Agustus 2022
6-7 Agustus 2022
80
√
√
√ 4
Catatan
Mentor
Penguatan Terhadap Nilai-nilai Organisasi
5.1 Kegiatan ini dapat menguatkan nilai profesionalisme dan
akuntabel untuk menjamin SOP yang dibuat sesuai dengan
peraturan yang berlaku
6-7 Agustus 2022
81
√
5
Kegiatan - 2 : Penyusunan SOP
1 Tahapan Kegiatan
1.1 Menyusun SOP penanggulangan
kebakaran di laboratorium Prodi DIII
RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
1.2 Berkonsultasi dengan DAMKAR Kota
Cirebon mengenai isi SOP
Penanggulangan Kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya Wilayah Cirebon
16-18 Juli 2022
19 Juli 2022
82
CAPAIAN
TIDAK
RENCANA KET 1
RANCANGAN AKTUALISASI
AKTUALISASI KOLOM URAIAN WAKTU TERCAPAI
TERCAPAI/ MELEBIHI
2 3 4 5 6
√
√
2 Output/Hasil Kegiatan
2.1 Draf Dokumen SOP penanggulangan
kebakaran di laboratorium Prodi DIII
RMIK Poltekkes Kemenkes
18 Juli 2022
2.2 Draf Dokumen SOP penanggulangan
kebakaran di laboratorium Prodi DIII
Tasikmalaya Wilayah Cirebon √
RMIK Poltekkes Kemenkes
83
Tasikmalaya Wilayah Cirebon √
19 Juli 2022
3 Keterkaitan Dengan Substansi
MataPelatihan
3.1 Akuntabilitas : membuat SOP
secara bertanggung jawab dan
bersungguh-sungguh
3.2 Kolaborasi : berkerja sama
dengan unit DAMKAR Kota
Cirebon untuk membuat SOP
penanggulangan Kebakaran
Harmonis : walaupun berbeda
instansi tetap bekerja sama
dengan baik dan saling hormat
menghormati
16-18 Juli
2022
19 Juli 2022
84
√
√
4.1 Kegiatan ini berkaitan
dengan misi Prodi DIII RMIK
Cirebon nomor 1 yakni
menyelenggarakan pendidikan
tinggi kesehatan Rekam medis
dan Informasi Kesehatan secara profesional
85
Kontribusi Terhadap Capaian Visi Misi Organisasi
√ 4
16-19 Juli 2022
Catatan
Mentor
Penguatan Terhadap Nilai-nilai Organisasi
5.1 Kegiatan ini dapat menguatkan nilai adaptif yang mana SOP
disesuaikan dengan bencana apa saja yang mungkin terjadi.
Dan dibuatnya SOP untuk
menguatkan nilai berorientasi
pelayanan yang mana menjamin keselamatan pengguna
laboratorium
16-19 Juli
2022
86
√
5
Kegiatan - 3 : Perbaikan SOP
1 Tahapan Kegiatan
1.1 Berkonsultasi dengan Mentor tentang hasil
penyusunan SOP penanggulangan
Kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Wilayah
Cirebon dengan DAMKAR Kota Cirebon
1.2 Perbaikan SOP Penanggulangan
Kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Wilayah
Cirebon
22 Juli 2022
28 Juli 2022
87
RANCANGAN AKTUALISASI CAPAIAN AKTUALISASI KOLOM URAIAN WAKTU TERCAPAI TIDAK TERCAPAI/ MELEBIHI RENCANA KET 1 2 3 4
6
5
√
√
2 Output/Hasil Kegiatan
2.1 Dokumen Draf SOP Penanggulangan
di laboratorium Prodi DIII RMIK
Kemenkes Tasikmalaya Wilayah
2.2 Dokumen SOP penanggulangan kebakaran
3 Keterkaitan Dengan Substansi Mata
3.1 Konsultasi dengan Mentor tentang hasil kolaborasi dengan DAMKAR Kota Cirebon (kolaborasi)
3.2 Merevisi SOP secara bertanggung jawab (akuntabilitas)
88
Kebakaran
Poltekkes
Cirebon 22
2022 √
Juli
Revisi 28 Juli 2022 √
Pelatihan
22
2022 √
Juli
28
2022 √
Juli
Catatan
Mentor
Kontribusi Terhadap Capaian Visi Misi
Organisasi
4.1 Kegiatan ini berkaitan dengan
misi Prodi DIII RMIK Cirebon
nomor 1 yakni menyelenggarakan
pendidikan tinggi kesehatan
Rekam medis dan Informasi
Kesehatan secara profesional
Penguatan Terhadap Nilai-nilai
Organisasi
5.1 Kegiatan ini dapat menguatkan
nilai kolaboratif yang mana
dalam proses simulasi terjadi
kerja sama antar multi profes7
22-28 Juli
2022
22-28 Juli
2022
89
√
√
4 5
Kegiatan - 4 : Akhir
1 Tahapan Kegiatan
1.1 Pengesahan SOP penanggulangan kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Wilayah
1.2 Sosialisasi SOP penanggulangan kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK
12 Agustus
90
RANCANGAN
CAPAIAN
TIDAK TERCAPAI/
RENCANA
1
AKTUALISASI
AKTUALISASI KOLOM URAIAN WAKTU TERCAPAI
MELEBIHI
KET
2 3 4 5 6
Cirebon
√
10 Agustus 2022
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Wilayah Cirebon melalui pembuatan Poster 2022 √
2 Output/Hasil Kegiatan
2.1 Dokumen SOP penanggulangan kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Wilayah Cirebon
yang sudah di Tanda tangani
2.2 Poster berisi SOP penanggulangan kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Wilayah Cirebon
10 Agustus
2022
12 Agustus
2022
91
√
√
3 Keterkaitan Dengan Substansi
3.1 Dokumen SOP disahkan oleh pejabat yang berwenang (akuntabel, loyal)
3.2 Semua pihak mengetahui SOP
10 Agustus 2022
12 Agustus 2022
92
MataPelatihan
√
penanggulangan kebakaran(beorientasi pelayanan, harmonis, kolaboratif). Pembuatan poster berkaitan dengan MP Smart ASN
√
Catatan
Mentor
Kontribusi
Organisasi
4.1 Kegiatan ini berkaitan dengan
misi Prodi DIII RMIK Cirebon
nomor 1 yakni menyelenggarakan
pendidikan tinggi kesehatan
Rekam medis dan Informasi
Kesehatan secara profesional
Penguatan Terhadap Nilai-nilai
Organisasi
5.1 Kegiatan ini dapat menguatkan nilai
akuntabel yang mana SOP yang
sudah di buat dapat dipertanggung
jawabkan setelah di resmikan oleh
pejabat yang berwenang
10-12 Agustus 2022
10-12
Agustus 2022
93
4
Terhadap Capaian Visi Misi
√
√
4 5
94 Kegiatan - 5 : Penyusunan Laporan Aktualisasi RANCANGAN AKTUALISASI CAPAIAN AKTUALISASI KOLOM URAIAN WAKTU TERCAPAI TIDAK TERCAPAI/ MELEBIHI RENCANA KET 1 2 3 4 5 6 1 Tahapan Kegiatan 1.1 Pengumpulan data capaian aktualisasi dan penyusunan laporan aktualisasi 12 Agustus 2022 √ 1.2 Konsultasi dan proses review laporan oleh atasan langsung 12 Agustus 2022 √ 2 Output/Hasil Kegiatan 2.1 Draft Laporan aktualiasi 12 Agustus 2022 √ 2.2 Laporan Aktualisasi 12 Agustus 2022 √
3 Keterkaitan Dengan Substansi
MataPelatihan
3.1 Penyusunan laporan aktualisasi
dilakukan dengan menggunakan
data capaian aktualisasi
senyatanya (Akuntabel dan Kompeten).
3.2 Penyusunan laporan aktualisasi
dilakukan dengan menggunakan
data capaian aktualisasi
senyatanya (Akuntabel dan Kompeten).
12 Agustus 2022
12 Agustus 2022
95
√
√
96
Terhadap
Organisasi
berkaitan
misi Prodi DIII RMIK Cirebon nomor 1 yakni menyelenggarakan pendidikan tinggi kesehatan Rekam medis dan Informasi Kesehatan secara profesional 12 Agustus 2022 √ Penguatan Terhadap Nilai-nilai Organisasi
dengan nilai organisasi akuntabel dengan melaporkan aktualisasi kegaitan senyatanya 12 Agustus 2022 √ Catatan Mentor 4 5
Kontribusi
Capaian Visi Misi
4.1 Kegiatan ini
dengan
5.1 Kegiatan ini berkaitan
D.
Analisis Dampak Nilai-Nilai Dalam Setiap Kegiatan Aktualisasi
Analisis dampak ini merupakan kegiatan menganalisa dampak yang di timbulkan jikaaktualisasi ini tidakdilakukan.Kegiatanaktualisasi ini tentu di dasari pada isu masalah yakni belum optimalnya manajemen
keselamatan penanggulangan kebakaran di laboratorium pendidikan Prodi
DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.kegiatan aktualisasi
yang telah dilaksanakan terdiri dari beberapa kegiatan, dan jika kegiatan
tersebut tidak dilaksanaan maka akan menimbulkan dampak sebagai tersebut:
1. Konsultasi dengan mentor harus dilakukan karena kegiatan konsultasi
menyebabkan kegiatan yang akan diambil berjalan sendiri tanpa arah karenaapabilaberkonsultasidenganmentor,mentorakanmemberikan saran dan masukan serta dukungan dalam mecapai tujuan dari rancangan aktualisasi ini.
2. WorkshoppenyusunanSOPyangdilaksakanolehPusatJaminanMutu Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya harus diikuti oleh penulis apabila penulis tidak mengikuti workshop penyusunan SOP maka penulis tidak akan mengetahui bentuk baku dari SOP yang ada di Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya
3. Proses penyusun SOP penanggulangan kebakaran harus dilaksanakan apabila tidak dilaksanakan maka Laboratorium Prodi DIII RMIK tidak akan memiliki SOP penanggulangan kebakaran
4. konsultasi dengan pihak DAMKAR Kota Cirebon harus dilakukan apabila tidak dilakukan maka penulis tidak akan mengetahui aturan aturan yang berlaku tentang pemadaman kebakaran di kota cirebon serta apakah isi dari SOP tersebut sudah sesuai atau belum
5. Setelah berkonsultasi dengan pihak DAMKAR Kota Cirebon, penulis harus berkonsultasi ulang dengan mentor agar isi SOP penanggulangan kebakaran sesuai dengan kebutuhan Laboratorium
Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon.
6. draft SOP penanggulangan kebakaran harus di revisi sesuai dengan hasilkonsultasidenganDAMKARdanMentor agarSOPtersebutisinya
97
sesuai dan bisa di gunakan di laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon
7. SOP haurs di sah kan oleh Direktur Poltekkes Tasikmalaya agar SOP tersebut terdaftar secara resmi dan memiliki payung kekuatan
8. Sosialisasi SOP penanggulangan kebakaran melalui poster harus dilakukan agar warga Prodi DIII RMIK Cirebon mengetahui adanya SOP tersebut
98
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan nilai-nilai dasar Asn juga peran ASN dalam NKRI yakni BerAKHLAK (berorintasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, layak, adaptif dan kolaboratif). Maka jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan
dengan nilai nilai dasar Asn maka akan menimbulkan berbagai dampak sebagai berikut:
Tabel 4.3 Analisis Dampak Corevalue ASN
Kegiatan
Berorientasi
Pelayanan
1 Perencanaan Pengamalan
berorientasi
pelayanan harus
dilakukan oleh penulis
agar penulis
mengetahui
rancangan
apa yang
akan
dilakukan
Analisis Dampak Corevalue ASN
Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal Adaptif Kolaboratif
Penulis
mengamalka
n nilai
akuntabel
maka dalam proses persiapan
rancangan
aktualisasi
penulis akan
bersungguh
sungguh
Kegiatan
perencanaan
ini penulis di tuntut untuk
mengembangk an pengetahuanny
a tentang
masalah apa
saja yang ada
di laboratorium, pengamalan
Penyusunan
rancangan
SOP penulis
harus bersikap
sopan santun
dan hormat kepada
mentor maka
akan tercipta
hubungan yang
harmonis
Penulis harus loyal dalam kegiatan maka kegiatan ini akan
terlaksana dengan baik
Penulis harus
mengamalka
n nilai adaptif
maka penulis
dapat
menemukan
inovasi apa yang dapat
menyelesaika
n masalah di
laboratorium
Prodi DIII
Penulis harus mengamalk an nilai kolaborasi dalam kegiatan perencanaa
n ini maka proses
konsultasi
dengan
99
N o
untuk
memenuhi kebutuhan
mahasiswa di laboratorium
atau bertanggung
jawab dalam
melakukan semua
kegiatan yang
dilakukan
selama
proses
aktualisasi.
Serta adanya
kejelasan target dalam
menemukan
isu dan juga
mengambil
gagasan yang akan di
nilai kompeten
juga dilakukan
agar
pengetahuan
penulis tentang
masalah
masalah yang
ada di laboratorium
berkembang
antara penulis
dengan mentor
RMIK Cirebon mentor akan terjadi.
penulis harus
melakukan
kolaborasi
dengan pihak
pusjamu
agar
penulis
mengetahui
bentuk
SOP yang
sebenarnya .
100
2 Penyusunan
SOP Pengamalan nilai
berorientasi pelayanan
ketika
menyusun
SOP
dilakukan
agar penulis
menyusun
SOP sesuai
dengan
kebutuhan
yang ada di
laboratorium.
Dan penulis
akan cekatan
dalam proses
Pengamalan nilai
akuntabel harus
dilakukan
agar dalam proses
penyusunan
SOP penulis
akan
bersungguh
sungguh dan bertanggung
jawab dalam
melakukan semua
kegiatan yang
pengamalan
nilai kompeten
dilakukan agar
penulis dalam
menyusun
SOP akan
berpatokan
dengan aturan
yang ada di
Poltekkes
Tasikmalaya
Dalam
penyusunan
SOP penulis
harus
bersikap
sopan santun
dan hormat
kepada
petugas
DAMKAR
Kota Cirebon
maka penulis
akan memiliki
hubungan
yang harmonis
dengan
petugas
DAMKAR
penulis
harus loyal dalam kegiatan
ini maka
kegiatan ini akan
terlaksana dengan baik
penulis harus
adaptif agar proses
pembuatan
SOP
menggunaka n komputer
maka bentuk
SOP akan
berantakan
nilai
kolaborasi harus diamalkan oleh penulis agar penulis
tahu bentuk
SOP kebakaran
yang sesuai
dengan
SOP
DAMKAR
Kota Cirebon seperti apa
101
usung
penyusunan SOP dilakukan selama proses
aktualisasi
Kota Cirebon
dan memberikan
citra positif
tentang
Poltekkes
Tasikmalaya
kepada pihak
DAMKAR
Kota Cirebon
3 Perbaikan
SOP pengamalkan nilai
berorientasi
pelayanan harus di laksanakan
maka ketika
akan
memperbaiki
Pengamalan nilai
akuntabel harus
dilakukan agar proses
perbaikan
SOP penulis
akan
Pengamalan
nilai kompeten
harus
dilakukan agar
penulis dalam
menyusun SOP berpatokan
dengan aturan
Dalam
penyusunan
rancangan
SOP ini
penulis harus
bersikap
sopan santun
dan hormat
kepada
Penulis harus loyal dalam kegiatan ini maka
kegiatan ini akan
terlaksana
dengan
penulis harus bersikap
adaptif dalam proses
pembuatan
SOP
menggunaka n komputer
maka bentuk
pengamala n nilai
kolaborasi harus
dilakukan agar proses
konsultasi
dengan mentor
102
SOP penulis
akan sesuai dengan kebutuhan yang ada di laboratorium.
Dan penulis
akan cekatan
dalam proses
perbaikan
SOP
bersungguh
sungguh sehingga
tercipta SOP yang baik
yang ada di Poltekkes Tasikmalaya
mentor maka akan tercipta
hubungan yang harmonis
antara penulis dengan mentor
baik SOP akan berantakan terjadi dengan lancar.
penulis harus
melakukan kolaborasi dengan pihak
pusjamu
maka
penulis akan
mengetahui bentuk
SOP yang
sebenarnya
103
4 Akhir pengamalan
nilai
berorientasi
pelayanan harus
dilaksanakan
oleh penulis
agar penulis
cekatan
dalam proses
pengajuan
pengesahan
SOP kepada
pihak
Pusjamu, dan SOP pun
tidak akan
terlambat
untuk di
Pengamalan
nilai
akuntabel harus
dilakukan
oleh penulis
maka dalam
melaksanaka
n kegiatan
dan akan
bertanggung
jawab dan
berungguh
sungguh
pengamalan
nilai kompeten
harus
dilakukan oleh
penulis agar
dalam
melaksanakan
kegiatan ini
dilakukan dengan
kualitas terbaik
dari penulis
penyusunan
rancangan
SOP penulis
harus bersikap
sopan santun
dan hormat
kepada pihak
Pusjamu
maka akan
tercipta
hubungan
yang tidak
harmonis
antara penulis
dengan pihak
pusjamu
penulis harus loyal dalam kegiatan
ini maka kegiatan
ini akan
terlaksana dengan
baik
Penulis harus
mengamalka
n nilai adaptif
agar penulis
dapat
membuat
poster sendiri
Penulis harus
melakukan kolaborasi dengan pihak
pusjamu
agar SOP
dapat
disahkan oleh
DIrektur
104
5 Penyusunan
Laporan
Aktualisasi
sahkan oleh
direktur
penulis harus
mengamalka
n nilai
berorientasi
pelayanan
agar penulis
cekatan
dalam
menyusun
laporan
aktualisasi, laporan
aktualisasipu
n tidak akan
terbengkalai
Penulis harus
mengamalka
n nilai
akuntabel
agar penulis
dalam
menyusun
laporan
aktualisasi
mengerjakan
nya secara
bersungguh
sungguh
Penulis harus
mengamalkan
nilai kompeten
agar dalam
menyusun
laporan
aktualisasi
kualitas terbaik
Dalam
penyusunan
rancangan
SOP ini jika
penulis harus
bersikap
sopan santun
dan hormat
kepada
mentor maka
akan tercipta
hubungan
yang harmonis
antara penulis
dengan
mentor
penulis harus loyal maka
penulis
akan
bersunggu
h-sungguh
dalam menyusun laporan
aktualisasi
Penulis harus
adaptif maka
proses
penulisan
laporan
aktualisasi ini
tidak akan
tertunda,dan
laporan
aktualisasi
akan selesai
sesuai dengan
jadwal yang
sudah
ditentukan
Penulis harus melakukan
kolaborasi dengan berbagai
pihak agar
laporan
aktualisasi
akan
selesai.
105
E. Manfaat Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASN Dalam Kegiatan
Tabel 4.4 Manfaat Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASN Dalam Kegiatan
No. Nilai Dasar ASN Dampak Untuk Diri Sendiri Dampak Untuk Unit Kerja Dampak untuk Pimpinan
1 Berorientasi pelayanan Memahami dan memenuhi
Memberikan pelayanan
Memahami dan memenuhi
kebutuhan mahasiswa
dalam berpraktikum di laboratorium
Ramah, cekatan dan melakukan perbaikan tiada
henti dalam melayani
mahasiswa
2 Akuntabel Melaksanakantugasdengan
jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi
terbaik bagi mahasiswa
kebutuhan mahasiswa
Ramah, cekatan dan melakukan
perbaikan tiada henti dalam
melayani
Menggunakan kekayaan dan
barang milik negea secara
bertanggung jawab, efektif
dan efisien
Dalam melaksanakan setiap
kegiatan maka pimpinan tidak
merasa terbebani sehingga
mengerjakansetiappekerjaan
Menggunakan kekayaan dan
barang milik negea secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien
Tidak menyalahgunakan jabatan
106
meningkatkan kompetensi
diri untuk menjawab
tantangan yang selalu
berubah
Membantu orang lain belajar
Melaksanakantugasdengan
baik
dengan tanggung jawab dan
komitmen untuk
menyelesaikannya
Membantu unit lain belajar Melaksanakan tugas dengan
kualitas baik
Membantu bawahan untuk belajar
apapun latar belakang
Suka menolong orang lain
Membangun lingkungan kerja
yang kondusif
Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
Menghargai setiap orang
Suka menolong
Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
107
3 Kompeten Adanya keinginan untuk
4 Harmonis Menghargai setiap orang
5 Loyal Adanya rasa cinta tanah air
Adanya rasa setia kepada
NKRI
6 Adaptif Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
Terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas
7 Kolaboratif Membangun kerja sama
dengan berbagai lini dan
profesi
Menjaga nama baik Asn, instansi, negara serta
menjaga rahasia jabatan
negara
Terus berinovasi dan
mengembangkan pelayanan
untuk mahasiswa
Setia kepada NKRI
Menjaga nama baik Asn, instansi, negara serta menjaga rahasia
jabatan negara
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
Terus berinovasi
Bertindak proaktif
Memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
Terbuka dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai
tambah
Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama
Memberikan kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama
108
F. Kendala dan Solusi
1. Kendala
Kendala yang penulis temukan dalam pelaksanaan aktualisasi ini adalah:
a. Terbatasnya pengetahuan penulis bagaimana cara membuat SOP yang rapih dengan menggunakan Ms Excell
b. Terbatasnya pengetahuan penulis tentang bagaimana membuat poster menggunakan canva
c. Waktu pelaksanaan aktualisasi yang dibatasi mengakibatkan penulis kurang waktu dalam mempelajari cara membuat poster SOP menggunakan aplikasi Canva
Akibat dari kendala ini adalah bentuk SOP masih belum rapih dan poster yang dibuat masih dalam bentuk sederhana.
2. Solusi Solusi yang dilakukan terkait kendala yang terjadi diantaranya:
a. Penulis berusaha semaksimal mungkin untuk mempelajari bagaimana cara membuat SOP yang lebih rapih dengan Ms Excell dan juga mempelajari bagaimana membuat Poster Berisikan SOP yang lebih menarik dan mudah dipahami
109
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kegiatanaktualisasi merupakaninternalisasi nilai nilai
dasar ASN serta peran ASN dalam NKRI yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif nilai-nilai tersebut dilaksanakan oleh penulis untuk pemecahan isu yang ada di laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon.
2. Berdasarkanhasilidentifikasiisumakaisuprioritasatau CoreIssue yang diambil adalah Belum optimalnya manajemen keselamatan
penanggulangan kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon
3. Analisis faktor penyebab isu dilakukan menggunakan diagram
fishbone maka dapat diketahui faktor penyebab coreissue adalah:
a. Man
1) Tidak menjalankan budaya K3
b. Machine
1) Alat APAR yang ada masih merupakan APAR Powder yang tidak bisa mematikan konsleting listrik
c. Lingkungan
1) Daerah rawan Konsleting Listrik karena banyak komputer
2) Instalasi Listrik Terbuka
d. Material
1) Tidak adanya SOP Penanggulangan Kebakaran
2) Lantai Laboratorium Komputer tidak menggunakan karpet
3) Meja dan kursi yang tidak sesuai ergonomi untuk pengguna komputer
110
4. gagasankreatif yangdiambilberdasarkananalisisfaktorpenyebab issue adalah optimalisasi manajemen keselamatan penanggulangan kebakaran di laboratorium pendidikan Prodi DIII
RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon
melalui penyusunan SOP penanggulangan kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus Cirebon
5. rangkaian kegiatan yang telah di laksanakan untuk mencapai gagasan kreatif yang diambil sebagai berikut:
a. Berkonsultasi dengan mentor tentang topik yang akan diambil
b. Mempelajari proses bisnis perusahaan
c. Menyusun SOP penanggulangan kebakaran di laboratorium
Prodi DIII RMIK Cirebon
d. Berkonsultasi dengan DAMKAR Kota Cirebon mengenai isi SOP Penanggulangan kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon
e. Berkonsultasi dengan mentor tentang hasil penyusunan SOP penanggulangan kebakaran yang telah di konsultasikan dengan pihak DAMKAR Kota Cirebon
f. Perbaikan SOP Penanggulangan Kebakaran di Laboratorium
Prodi DIII RMIK Cirebon
g. Pengesahan SOP Penanggulangan Kebakaran di Laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon
h. Sosialisasi SOP Penanggulangan Kebakaran di Laboratorium
DIII RMIK Cirebon melalui media Poster yang di tempel di dingding Laboratorium.
i. Pengumpulan data capaian aktualisasi dan penyusunan laporan aktualisasi
j. Konsultasi dan proses review oleh mentor mengenai laporan aktualisasi yang sudah di susun.
111
6. Kegiatan Aktualisasi dilaksanakan di Unit Kerja Prodi DIII RMIK
CirebonPoliteknikKesehatanKementerianKesehatanTasikmalaya
Kampus Cirebon mulai tanggal 6 Juli – 15 Agustus 2022
7. Selama proses aktualisasi penulis menemukan kendala antara lain
keterbatasan pengetahuan penulis tentang cara membuat SOP
yang rapih menggunakan Ms Excel dan Canva untuk membuat
poster yang berisi SOP,serta terbatasnya waktu penelitian namun
semua kendala tersebut bisa penulis atasi
8. Sebelum kegiatan aktualisasi dilaksanakan belum terdapat SOP
penanggulangan kebakaran di laboratorium Prodi DIII RMIK
Cirebon, sedangkan resiko kebakaran yang terjadi di laboratorium
Prodi DIII RMIK Cirebon cukup tinggi karena banyak di gunakannya
perangkat elektronik seperti computer yang mana rentan terjadi
konsleting listrik yang dapat memicu kebakaran
B. Saran
Saran penulis setelah melaksanakan rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi ini adalah:
1. Nilai nilai dasar ASN yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang diimplementasikan dalam semua kegiatan aktualisasi inni hendaknya selaludilaksanakandalam setiaptugasdan fungsisetiap
pegawai di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, sehingga menjadi perilaku yang melekat dan menjadi suatu kebiasaan dalam bertindak.
2. Sehubungan belum diadakannya sosialisasi secara verbal kepada semua pengguna laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon maka perlu diadakannya sosialisasi secara verbal agar semua orang khususnya di Prodi RMIK Cirebon mengetahui tentang adanya SOP
Penanggulangan Kebakaran di Laboratorium Prodi DIII RMIK
Cirebon
112
C. Rencana Tindak Lanjut
Aktualisasi yang telah dilaksanakan akan dilakukan tindak lanjut berdasarkan catatan dan saran dari mentor, dengan rencana pada table
dibawah ini:
Tabel 5.1 Rencana Tindak Lanjut No Kegiatan Waktu Pihak terkait
1 Advokasi kepada atasan yang
2 Sosialisasi yang diadakan
rapat komunikasi
Prodi DIII RMIK
3 Sosialisasi pada PJ Dosen
mata ajar yang
113
Tasikmalaya
Poltekkes Tasikmalaya
ada di Poltekkkes
1 Bulan Pejabat
pada
internal
Cirebon
dosen
RMIK
1 Bulan Semua staf dan
Prodi DIII
Cirebon
pengampu
menggunakan
PJ
Pengampu
Ajar yang menggunakan Laboratorium
laboratorium 1 Bulan PLP
Dosen
Mata
melalui
menggunakan laboratorium
PLP PJ Dosen Pengampu Mata Ajar yang menggunakan Laboratorium Mahasiswa
kebakaran
laboratorium Prodi
Bulan Penulis Mentor Pusjamu
4 Sosialisasi pada mahasiswa
PJ Mata Kuliah yang
1 Bulan
5 Membuat SOP pencegahan
di
DIII RMIK Cirebon 3
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningrum,Dwi.2020.Jurnal Pengelolaan laboratorium pendidikan.2(1) 2020,35-40
Hartik,Andi.2021.Kebakaran di Gedung Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Peralatan Laboratorium Hangus Terbakar.
https://regional.kompas.com/read/2021/09/27/103957578/kebak
aran-di-gedung-fakultas-teknik-universitas-brawijaya-peralatan. Diakses pada 30 Juni 2022
Isnaeni,Nadya.2015.Ini Penyebab Ledakan di Lab Kimia Kampus UI.
https://www.liputan6.com/news/read/2191996/ini-penyebabledakan-di-lab-kimia-kampus-ui. Diakses pada 23 juni 2022
Keputusan Menteri Kesehatan No 1128 tahun 2022 tentang Standar
Akreditasi Rumah Sakit
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Adaptif Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Akuntabel Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Kolaboratif Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
114
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Kompeten Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulSMART
ASN Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Niman, Mikael.2019.Laboratorium Komputer SMK Karya Guna 2
Terbakar https://www.beritasatu.com/megapolitan/574203/labora
torium-komputer-smk-karya-guna-2-terbakar. Diakses pada 30 Juni 2022
Nurhidayat.2012.Mengenal Apa Itu Laboratorium Pendidikan.
http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id/2012/01/24/mengenal-apa-itulaboratorium-pendidikan/ Diakses pada 29 Juni 2022
Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 03 Tahun 1985 tentang
Ketentuan Umum Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya.
Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Permenpan RB No. 7 tahun 2019 tentang jabatan fungsional pranata laboratorium pendidikan
PP No. 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
115
LAMPIRAN
116
Nama NDH Jabatan Instansi Coach
KARTU KONSULTASI COACH
LATIHAN DASAR CPNS
BAPELKES CIKARANG KEMENTRIAN KESEHATAN RI TAHUN 2022
PENINGKATAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
MELALUI PEMBUATAN SOP PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI
LABORATORIUM PENDIDIKAN PRODI DIII RMIK CIREBON POLTEKKES
KEMENKES TASIKMALAYA KAMPUS CIREBON
: Karina Utami A.Md.Kes
: 03
: Pranata Laboratorium Pendidikan
: Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
: Dr Tarli Supriyatna SE,MM
No. Tanggal Uraian Konsultasi Media Mentoring Paraf Mentor
-konsultasi laporan mingguan ke II
- mengkonsultasikan perubahan
judul dengan mentor
Judul semula
“Peningkatan Manajemen
Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Melalui
Pembuatan Sop
PenanggulanganKebakaran
DiLaboratoriumPendidikan
Prodi Diii Rmik Cirebon
1 22 Juli 2022
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus
Cirebon”
Menjadi
“Optimalisasi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
melalui Pembuatan Sop
PenanggulanganKebakaran
DiLaboratoriumPendidikan
ProdiDIIIRMIKPoltekkes
Kemenkes Tasikmalaya
KampusCirebon”
-konsultasi laporan minggu ke III
Chat whatsapp
2
-rubah tanggal di pengesahan sesuai tanggal seminar
Chat whatsapp
1 agustus 2022
-konsultasi
Diskusi
3 22 agustus 2022
PPT laporan aktualisasi
4 25 Agustus 2022 - Persiapan sidang laporan aktualisasi Ceramah Tanya Jawab -di wakili oleh pa ajang zaenal
Nama NDH Jabatan Instansi Mentor
KARTU KONSULTASI MENTOR
LATIHAN DASAR CPNS
BAPELKES CIKARANG KEMENTRIAN KESEHATAN RI TAHUN 2022
PENINGKATAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
MELALUI PEMBUATAN SOP PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI LABORATORIUM PENDIDIKAN PRODI DIII RMIK CIREBON POLTEKKES
KEMENKES TASIKMALAYA KAMPUS CIREBON
: Karina Utami A.Md.Kes
: 03
: Pranata Laboratorium Pendidikan
: Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
: Yanto Haryanto SPd,SKp,MKes
-memperbaiki revisi sidang proposal rancangan aktualisasi
- penulis harus mengikuti workshop dengan Pusjamu Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya untuk mengetahui alur pembuatan SOP dan mengetahui bentuk SOP sesuai dengan aturan yang ada di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
- penulis berkunjung ke kantor
DAMKAR Kota Cirebon untuk mengetahui SOP penanggulangan kebakaran di kantor DAMKAR Kota Cirebon
-Konsultasi laporan minggu ke 2 -konsultasi mengenai proses pengesahan SOP
-Konsultasi Laporan Minggu ke 3
-Konsultasi laporan minggu ke 4
-Konsultasi desain Poster
Media Mentoring Paraf Mentor
6
No. Tanggal Uraian Konsultasi
1
Juli 2022
diskusi
22
2
Juli 2022
diskusi 3 2
Agustus 2022
diskusi
4 11 Agustus 2022
diskusi