Penerapan Metode Pembelajaran Praktik Melalui Media Pemanfaatan Obs & Youtube Poltekkes Tasikmalaya

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PRAKTIK MELALUI MEDIA PEMANFAATAN OBS DAN YOUTUBE POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TASIKMALAYA

DISUSUN OLEH:

ARI SUKAWAN, S.ST, M.KES NIP : 199304102020121004

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2021


LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PRAKTIK MELALUI MEDIA PEMANFAATAN OBS DAN YOUTUBE PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA – RMIK POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA

Telah Dilakukan Seminar Rancangan (secara daring) Tanggal 3 September 2021 Telah Dilakukan Seminar Akhir (secara daring) Tanggal 22 Oktober 2021

Coach

Mentor

Alfred Ariyanto S.Si, Apt, M.Si NIP. 197712162006041001

Dedi Setiadi, SKM, M.Kes NIP. 196311191986031003

Penguji

Ir. Miftahur Rohim, ST M.Kes NIP. 196903121992031014

ii


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan Laporan kegiatan aktualisasi yang merupakan bentuk penugasan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Praktik Melalui Media Pemanfaatan OBS dan youtube Program Studi Diploma Tiga – Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya”. Laporan Kegiatan Aktualisasi ini merupakan bentuk penerapan Nilai- nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS). Proses pembuatan Laporan kegiatan aktualisasi ini merupakan rancangan kegiatan yang akan diimplementasikan di Program Studi Diploma Tiga – Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Berdasarkan Core isu yang dipilih dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), serta peran dan kedudukan PNS dalam Manajemen PNS, Pelayan Publik dan Whole of Government. Ucapan terimakasih Penulis sampaikan terutama kepada:

1. Ibu Verawati selaku Ketua Panitia Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang dan seluruh jajaran yang telah memberi dukungan fasilitas selama penyusunan rancangan aktualisasi.

2. Ibu Ani Radiati R, S.Pd, M.Kes Direktur yang memberikan arahan, materi dan bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.

3. Wakil Direktur I, II dan III beserta seluruh staf Direktorat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.

4. Bapak Dedi Setiadi, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan dan mentor yang telah membantu memberikan dukungan dan masukan dalam tahap

penyelesaian

rancangan aktualisasi ini.

5. Ibu Imas Masturoh, SKM, M.Kes (Epid) selaku Sekretaris Jurusan Diploma Tiga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan - Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

6. Bapak Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si selaku Coach yang selalu memberikan bimbingan dan dukungan selama penyusunan rancangan aktualisasi ini.

7. Segenap Widyaiswara yang telah membagikan ilmunya yang berharga kepada kami,

para

peserta

Pelatihan

Dasar

iii

CPNS

Golongan

III

Angkatan

3.


8. Rekan-rekan peserta pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan 3 Balpelkes Cikarang, yang turut memberikan saran dan dukungan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan Rancangan Aktualisasi ini.

Tasikmalaya, 3 September 2021 Penulis

Ari Sukawan, S.St, M.Kes.

iv


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................................. v BAB I GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA ...................................... 1 A.

Gambaran Organisasi................................................................................... 1

B.

Profil Peserta................................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

Wawasan Kebangsaan .................................................................................. 8

B.

Niai-Nilai Bela Negara ................................................................................... 8

C.

Isu-isu strategis Kontemporer……………………………………………………9

D.

Nilai-Nilai Dasar PNS ..................................................................................... 10

E.

Kedudukan dan Peran PNS ......................................................................... 11

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................................... 15 A.

Identifikasi Isu ............................................................................................... 15

B.

Penetapan Core Isu ...................................................................................... 17

C.

Latar Belakang Pemilihan Isu Yang Diangkat ........................................... .19

D.

Analisis Isu .................................................................................................. .20

E.

Penyebab Terjadinya Isu ............................................................................ .21

F.

Dampak ........................................................................................................ .22

G.

Gagasan Pemecahan Isu ............................................................................ .23

H.

Keterkaitan dengan Agenda 3.................................................................... .24

I.

Rancangan Kegiatan Aktualisasi ............................................................... .25

J.

Rencana Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi .................................. .26

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ..................................................................... 35 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ .45 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... .46 LAMPIRAN................................................................................................................. .50

v


BAB I GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

A. Gambaran Organisasi 1. Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) Tasikmalaya merupakan perguruan tinggi dibawah Kementerian Kesehatan RI, yang terdapat pada pasal 1, ayat 2 RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi,

serta

program

spesialis.

Poltekkes

Kemenkes

Tasikmalaya

menyelenggarakan pendidikan tinggi yang mencakup progam diploma, Sarjana Terapan dan Profesi dalam bidang kesehatan. Politeknik Kesehatan Tasikmalaya (Polkestama) menyelenggarakan 6 Jurusan yaitu

diantaranya

Jurusan

Keperawatan,

Jurusan

Kebidanan,

Jurusan

Keperawatan Gigi, Jurusan Gizi, Jurusan Perekam dan Informasi Kesehatan, dan 16 Program Studi yaitu Prodi D3 Kebidanan Tasikmalaya, D3 Keperawatan Tasikmalaya, D3 Keperawatan Gigi, D3 Gizi Tasikmalaya, D3 PIKES Tasikmalaya, D3 Farmasi, D4 Kebidanan Tasikmalaya, D4 Keperawatan Gigi, D3 Kebidanan Cirebon, D3 Keperawatan Cirebon, D3 Gizi Cirebon, D3 RMIK Cirebon, D4 Kebidanan Cirebon, Prodi Profesi Ners. Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya merupakan instutsi Badan Layanan Umum (BLU) Pendidikan Tinggi milik Kementerian Kesehatan RI. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Poltekkes Tasikmalaya memiliki visi menjadi institusi Pendidikan Tingi Kesehatan yang menghasilkan Sumber daya Manusia berkarakter dan IPTEKS kesehatan unggul, berdaya saing di tingkat internasional pada tahun 2024. Sedangkan untuk Misi Poltekkes Tasikmalaya yaitu : 1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter professional dan berdaya saing internasional 2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian kesehatan yang bermutu dan relevan dengan perkembangan IPTEKS baik nasional maupun internasional

1


3. Berpartisipasi aktif dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat 4. Menciptakan iklim akdemik yang mampu mendukung perwujudan visi Poltekkes Tasikmalaya 5. Mengembangkan softskill dan jiwa kewirausahaan di lingkungan Poltekkes Tasikmalaya Tujuan

Poltekkes

Kemenkes

Tasikmalaya

dalam

menyelenggarakan

pendidikan yaitu: 1. Menghasilkan lulusan yang berkarakter, professional, dan berdaya saing internasional 2. Menghasilkan penelitian kesehatan yang bermutu dan relevan dengan pengembangan IPTEKS baik nasional maupun internasional 3. Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan berbasis pada riset 4. Memperkuat peran sebagai penyelenggara Pendidikan Tinggi, bekerja sama dengan Lembaga baik di tingkat local, regional, nasional maupun Internasional 5. Menghasilkan SDM dengan pengembangan softskill dan jiwa kewirausanaan di lingkungan Poltekkes Tasikmalaya. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu: 1. Kedudukan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya merupakan pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDM Kesehatan). Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dipimpin oleh seorang Direktur. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dibina oleh Pusat Pendidikan Sumberdaya Manusia Kesehatan (PUSDIKSDMKes) Badan BPPSDM Kemenkes RI, secara teknis oleh Kemendikbud sesuai dengan SK Alih Bina nomor 355/E/O/2021 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Poltekkes dari Kementerian Kesehatan kepada Kemendikbud.

2


2. Tugas Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melaksankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Penyelenggaraan Program Pendidikan Vokasi Kesehatan (Diploma III, Diploma IV) serta Pendidikan Profesi. 3. Fungsi Fungsi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu : a. Penyusun rencana, program, dan anggaran b. Pelaksanaan dan pengembangan Pendidikan Vokasi dan profesi bidang kesehatan c. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi d. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat e. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika f.

Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan Pendidikan Vokasi dan profesi di bidang kesehatan

g. Pelaksanaan kerja sama di bidang Pendidikan vokasi dan Profesi di bidang kesehatan h. Pengelolaan system, data dan informasi i.

Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat

j.

Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Pendidikan Vokasi dan Profesi di bidang kesehatan

k. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Poltekkes

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 38 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan

dan

Pemberdayaan

Sumber

Daya

Manusia

Kesehatan

Kemenkes RI klasifikasi Poltekkes Tasikmalaya ditetapkan Kelas I. Motivasi untuk melaksanakan tata pamong dengan konsisten dituangkan dalam motto Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu “Profesional, Religus, Inovatif, Mutu, Akuntabel (PRIMA) sebagaimana tercantum dalam statute yang disahkan Direktur dengan nomor: DM.02.04/X/I/0934.6/2015 Lima pilar tata pamong yang dilaksanakan di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya adalah sebagai berikut: Kridibel, Transparan, Akuntabel, Bertanggung Jawab dan Adil. Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya memiliki 4 (empat) kampus yaitu 2 (dua) Kampus berada di wilayah Kota Tasikmalaya dan Kota Cirebon dengan alamat:

3


1. Jl. Cilolohan No.35, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat 46115, 2. Jl. Tamansari No 210 Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, 3. Jl. Pemuda No.38, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon Jawa Barat 45132, 4. Jl. Ks Tubun No.52 Kelurahan Kejaksaan Kecamatan Kejaksaan Kota Cirebon, Jawa Barat 45123. Pada pelaksanaan kegiatan organisasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya berupaya menerapkan nilai-nilai budaya kerja sebagai berikut: 1. Beriman dan bertaqwa Seluruh jajaran wajib menjalankan ajaran agama yang dianutnya dan menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari. 2. Bersih Seluruh jajaran bersih hati, bersih lingkungan dan bersih dari perbuatan melanggar hukum/ peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Disiplin Seluruh jajaran selalu mematuhi tata tertib dan peraturan berlaku. 4. Akuntabel Seluruh jajaran selalu mempertanggungjawabkan pengelolaan program, pengelolaan kegiatan dan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 5. Transparan Seluruh jajaran mengikuti azas keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan arus informasi yang bertanggung jawab. 2. Program Studi Rekam Medis dan Infromasi Kesehatan – RMIK Tasikmalaya a) Landasan hukum penyelenggaraan Program Profesi Ners yaitu: 1. SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 355/E/O/2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi Pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari Kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Pada tanggal 10 Oktober 2012 berdirinya Program Studi Rekam Medis dan Informasi

Kesehatan,

oleh

Kemenristek

Dikti

berdasarkan

SK

No

599/KPT/I/2019 tentang SK Menyelenggaraan Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan pada Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya di Kota Tasikmalaya yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan”.

4


b) Visi Misi Visi Menjadi Program Menjadi Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang Unggul dalam Teknologi Informasi serta berdaya saing global tahun 2024. Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan perekam medis dan informasi kesehatan berkarakter, profesional dan unggul dalam Teknologi Informasi 2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam bidang rekam medis dan informasi kesehatan 3. Berpartisipasi aktif dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat 4. Membangun jejaring kemitraan dengan instusi dalam dan luar negeri 5. Mengembangkan jiwa kewirausahaan di lingkungan Program studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Tasikmalaya c) Profil Lulusan Diploma Tiga Reakam Medis dan Informasi Kesehatan Profil lulusan Diploma Tiga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan adalah sebagai Melaksanakan kegiatan pendidikan yang menghasillkan lulusan Ahli Madya Kesehatan (A.Md.RMIK) dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan sebagai : Pengkodean Klinis, Kordinator Unit Kerja Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Pengelolaan Informasi Kesehatan.

Kurikulum Pendidikan Program Studi Diploma Tiga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

dikembangkan

berdasarkan

perubahan

regulasi

pendidikan

menyesuaikan dengan KKNI, Kurikulum inti Pendidikan Diploma Tiga Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan mempunyai beban kredit 114 SKS yang teridiri dari kurikulum intitusional mencakup kurikulum inti 97 SKS, kompetensi pendukung 17 SKS yang merupakan penciri dari Jurusan Rekam Medis dan Informasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

5


B. Nilai Organisasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Nilai-Nilai Organisasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya 1. Profesional 2. Religus 3. Inovatif 4. Mutu 5. Akuntabel C. Profil Peserta Penulis merupakan peserta Pelatihan Dasar (Latsar) Bapelkes Cikarang Gol III angkatan 3 tahun 2021 dengan data diri sebagai berikut: Nama

: Ari Sukawan, S.St, M.Kes

NIP

: 199304102020121004

Jabatan

: Dosen Asisten Ahli

Pangkat/ Gol

: Penata Muda tk I-III/b

Unit Kerja

: Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Pendidikan

: D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKES Panakkukang D4 Manajemen Informasi Kesehatan Esa Unggul Jakarta S2 Administrasi Kebijakan Kesehatan Univeristas Muslim Indonesia

Bidah Keahlian

: Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Alamat

: Jalan Cilolohan No.48A Kota Tasikmalaya

e-mail

: arisukawan@yahoo.co.id

Tugas dan Fungsi : Lampiran SKP Jabatan fungsional peserta yaitu sebagai dosen di Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Dosen memiliki tugas dan fungsi utamanya yaitu untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masysrakat. Rincian tugas pokok peserta sesuai dengan SKP yaitu: 1. Melakukan perkuliahan/ tutorial dan menguji serta menyelenggarakan kegiatan Pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, praktik bengkel/ kebun percobaan/ teknologi pengajaran, 2. Membimbing seminar mahasiswa, kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja lapangan (PKL) dan tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir, 3. Memfasilitasi pengujian pada ujian akhir

6


4. Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan, 5. Mengikuti kegiatan penelitian dan pengembangan serta menghasilkan karya ilmiah dan karya teknologi, 6. Mempublikasikan hasil penelitian, 7. Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengabmas), 8. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada Pimpinan, 9. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan Pimpinan, 10. Mengikuti kegiatan orientasi CPNS dan penerapan Tridharma 11. Mengikuti kegiatan Latsar

7


BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Wawasan Kebangsaan Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera. B. Nilai-Nilai Bela Negara Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia

yang

berdasarkan

Pancasila

dan

UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman Secara ontologis bela Negara merupakan tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif, secara epistemologis faktafakta sejarah membuktikan bahwa bela Negara terbukti mampu menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sementara secara aksiologis bela Negara diharapkan dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman Nilai dasar Bela Negara Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi : a. cinta tanah air; b. sadar berbangsa dan bernegara; 26 c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara; d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan e. kemampuan awal Bela Negara. 8


C. Isu-Isu Strategis Kontemporer Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai ASN dengan berlandaskan pada: a) nilai dasar; b) kode etik dan kode perilaku; c) komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d) kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; dan e) profesionalitas jabatan. Kemampuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan lingkungan strategis dan analisis isu-isu kontemporer pada agenda pembelajaran Bela Negara perlu didasari oleh materi wawasan kebangsaan dan aktualisasi nilai-nilai bela negara yang dikontektualisasikan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari. D. Kesiapsiagaan Bela Negara Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Nilai-Nilai Dasar Bela Negara mencakup: 1. Cinta Tanah Air; 2. Kesadaran Berbangsa dan bernegara; 3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara; 4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan 5. Memiliki kemampuan awal bela negara. 6. Semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur E. Nilai- Nilai Dasar PNS Nilai- nilai dasar PNS meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi. Adapun penjelasan masing- masing nilai tersebut adalah sebagai berikut : 1. Akuntabilitas Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. 9


Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Setiap Mekanisme

organisasi

memiliki

mekanisme

akuntabilitas

tersendiri.

ini dapat diartikan secara berbeda-beda dari setiap anggota

organisasi hingga membentuk perilaku yang berbeda-beda pula. Guna memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung tiga dimensi yaitu akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan. Upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel harus memperhatikan beberapa aspek yang harus yaitu: Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab (responsibilitas), Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi. ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut yaitu Nilai dasar, Kode Etik dan Kode Perilaku, Komitmen, Integritas Moral dan Tanggung Jawab Pada Pelayanan Publik, Kompetensi Yang Diperlukan Sesuai Dengan Bidang Tugas, Kualifikasi Akademik, Jaminan Perlindungan Hukum Dalam Melaksanakan Tugas, serta Profesionalitas Jabatan; pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti dapat membuat keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat. Sebuah keputusan yang akuntabel dan beretika sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan terhadap masyarakat dalam pekerjaan pemerintahan. 2. Nasionalisme Nasionalisme dan wawasan kebangsaan sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan

nasionalisme

dan

wawasan

kebangsaan

dalam

menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Bila ditinjau dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan sejarah bangsa Indonesia, proses perumusan Pancasila sendiri sudah berlandaskan pada nilai- nilai Ketuhanan. Di dalam proses perumusannya, teladan untuk melakukan toleransi telah ditunjukkan pimpinan bangsa Indonesia dengan mengubah kalimat ‘berlandaskan pada syariat Islam’ menjadi ‘berlandaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa’ karena agama di Indonesia yang beragam. Adanya nilai-nilai ketuhanan dalam Pancasila 10


berarti negara menjamin kemerdekaan masyarakat dalam memeluk agama dan kepercayaan masing-masing. Tidak hanya kebebasan dalam memeluk agama, negara juga menjamin masyarakat memeluk kepercayaan. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat. Berdasarkan sila kedua Pancasila, berbagai tindakan dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tidak sepatutnya mewarnai kebijakan dan perilaku aparatur negara. Fenomena kekerasan, kemiskinan, ketidakadilan,

dan

kesenjangan

sosial

merupakan

kenyataan

yang

bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Aparatur negara dan seluruh komponen bangsa perlu bahu membahu menghapuskan masalah tersebut dari kehidupan berbangsa. Upaya melaksanakan sila ketiga Pancasila dalam masyarakat plural seperti Indonesia bukanlah sesuatu hal yang mudah. Negara diharapkan mampu memberikan kebaikan bersama bagi warganya tanpa memandang siapa dan dari etnis mana, apa agamanya. Semangat gotong royong juga dapat diperkuat dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik dengan terus menerus

mengembangkan

pendidikan

kewarganegaraan

dan

multikulturalisme yang dapat membangun rasa keadilan dan kebersamaan dilandasi dengan prinsip prinsip kehidupan publik yang lebih partisipatif dan non diskriminatif. Sila ke-4 Pancasila mengandung ciri-ciri demokrasi yang dijalankan di Indonesia, yakni kerakyatan (kedaulatan rakyat), 2) permusyawaratan (kekeluargaan), dan 3) hikmat-kebijaksanaan. Demokrasi yang berciri kerakyatan berarti adanya penghormatan terhadap suara rakyat. Rakyat berperan dan berpengaruh besar dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk itu, dalam segala pengambilan keputusan, lebih diutamakan diambil dengan cara musyawarah mufakat. Pemungutan suara (voting) dalam pengambilan keputusan merupakan pilihat terakhir jika tidak mencapai mufakat, dengan tetap menjunjung tinggi semangat kekeluargaan. Peran Negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, setidaknya ada dalam empat kerangka; (i) Perwujudan relasi yang adil disemua tingkat 11


system kemasyarakatan, (ii) pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan, (iii) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang diperlukan. (iv) dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang. Tujuan gagasan keadilan tidak terbatas hanya semata pada tujuan ekonomis, tapi juga terkait dengan usaha emansipasi dalam rangka pembebasan manusia dari pemberhalaan terhadap benda, pemuliaan martabat kemanusiaan, pemupukan solidaritas kebangsaan dan penguatan daulat rakyat 3. Etika Publik Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung. Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan

bagaimana

nilai-nilai

kejujuran,

solidaritas,

keadilan,

kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus berubah, Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan; Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’; Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah, yang harus dipertanggung jawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Terdapat 3 (tiga) dimensi etika publik, yaitu dimensi kualitas pelayanan publik, dimensi modalitas: akuntabilitas, transparansi, dan netralitas serta dimensi tindakan integritas publik. 4. Komitmen Mutu Komitmen mutu mengandung pengertian bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik senantiasa berorientasi pada efektifitas, efisiensi, mengandung inovasi dan kinerja yang bermutu. Efektivitas

menunjukkan

tingkat

ketercapaian

target

yang

telah

direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan 12


sumberdaya,

penyalahgunaan

alokasi,

penyimpangan

prosedur,

dan

mekanisme yang ke luar alur. Konsekuensi dari penyelenggaraan kerja yang tidak efektif dan tidak efisien adalah ketidaktercapaian target kerja, ketidakpuasan banyak pihak, menurunkan kredibilitas instansi tempat bekerja di mata masyarakat, bahkan akan menimbulkan kerugian secara finansial. Inovasi yang diciptakan untuk layanan publik menjadi tanggung jawab para penyelenggara pelayanan publik pada institusi apapun, bahkan semua aparatur pada setiap level organisasi dituntut untuk dapat memahami esensi dan manfaat inovasi tersebut, serta dapat melaksanakannya dengan baik. Inovasi yang lahir akan membawa perubahan bagi organisasi. Pencapaian target mutu kinerja pegawai seringkali mengalami fluktuasi, naik-turun. Ketika terjadi penurunan mutu kinerja pegawai, kewajiban pemimpin untuk mengingatkan dan menyemangati mereka. Sebaliknya, untuk merespon mutu kinerja yang tinggi (superior) maka pemimpin berkewajiban untuk menetapkan reward system yang dapat memotivasi pegawai untuk terus berprestasi. 5. Anti Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang

artinya

kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan TINDAK PIDANA KORUPSI. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) Kerugian keuangan negara, (2) Suap-menyuap, (3) Pemerasan, (4) Perbuatan

Curang,

(5) Penggelapan

dalam Jabatan,

(6) Benturan

Kepentingan dalam Pengadaan, (7) Gratifikasi.Semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1 ayat 1 sub c UU no.3/71). KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. 13


F. Kedudukan dan Peran PNS dalam Kerangka NKRI 1. Manajemen ASN Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan akan tersedia sumber daya ASN yang unggul dan selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pegawai ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik; dan perekat dan pemersatu bangsa. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Sesuai dengan asas proposionalitas, ASN yang telah memperoleh hak tentu harus menjalankan kewajibannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawab. Pasca rekruitmen, berbagai sistem pengelolaan pegawai dalam organisasi harus mencerminkan prinsip sistem merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai. Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers mengetahui kelemahannya untuk kemudian dibantu oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja.

2. Pelayanan Publik Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama, organisasi penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima layanan (pelanggan) yaitu 14


orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Non Diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan. Prinsippinsip pelayanan prima antara lain: responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan, membangun visi dan misi pelayanan, menetapkan standar pelayanan

dan

ukuran

kinerja

pelayanan,

pemberian

pelatihan

dan

pengembangan pegawai terkait bagaimana memberikan pelayanan yang baik, dan memberikan apresiasi kepada pegawai.

3. Whole Of Government (WOG) WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Pendekatan tersebut meliputi penguatan koordinasi antarlembaga, membentuk lembaga koordinasi khusus, membentuk gugus tugas, dan koalisi sosial. Praktek WoG dalam pelayanan publik dlakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah pelayanan barang, pelayanan jasa, pelayanan yang bersifat administratif, dan pelayanan regulatif. Adapun

berdasarkan

polanya,

terdapat

yaitu

Pola

Pelayanan

Teknis

Fungsional, Pola Pelayanan Satu Atap, Pola Pelayanan Satu Pintu, Pola Pelayanan Terpusat, dan Pola Pelayanan Elektronik.

15


BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu Peran sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk bekerja secara professional dan mampu untuk berpikir kritis baik dalam lingkup internal maupun eksternal. Seorang ASN harus mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN berupa nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Penulis sebagai seorang calon ASN berupaya untuk melakukan suatu inovasi di tempat kerja, dengan membuat suatu kegiatan yang memberikan perubahan ke arah yang positif, diawali dengan mengidentifikasi permasalahan atau isu di instasi kerja, dengan mengumpulkan data dan fakta. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan selama bekerja di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya di Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan pada awal bulan Januari – Agustus diperoleh data dan fakta dalam hal pelaksanaaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Beberapa data dan fakta tersebut di Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yaitu: a.

Belum Optimalnya Sarana dan Prasarana Laboratorium Komputer dalam Menunjang pembelajaran Kondisi saat ini terdapat fasilitas ruangan laboratorium Rekam Medis dan Informasi Kesehatan belum memadai terkait fasilitas pengadaan

komputer

sebagai pembelajaran Teknnologi dan Informasi Kesehatan sejalan dengan visi misi rekam medis yang Unggul dalam Teknologi Informasi serta berdaya saing global tahun 2024. Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran Praktikum Teknologi dan informasi Kesehatan belum maksimal dikarenakan fasiltas sarana dan prasarana belum maksimal. b. Belum optimalnya pelaksanaan Kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat dan alokasi dana yang terbatas. Sebagai seorang tenaga pendidik dan kependidikan. Tugas Dosen salah satu menunjang TRIDHARMA Perguruan tinggi melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat Prodi Diploma Tiga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan salah satu kondisi yang sering dialami tenaga dosen belum optimalnya kerjasama dengan unit mitra kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat sehingga kegiatan tridahrma perguruan tinggi belum terlaksana maksimal.

16


c. Belum optimalnya proses pembelajaran dari mahasiswa pada mata kuliah yang bersifat Praktik di masa pandemi Covid-19. Dalam masa pandemic Covid-19 Proses pembelajaran masih kurang efektif salah satunya kondisi saat ini adanya pembatasan aktivitas fisik dalam pembelajaran jarak jauh secara online hanya menjangkau aspek pengetahuan (kognitif). Aspek sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor) sulit dilaksanakan, sehingga kegiatan praktikum di laboratorium atau kegiatan praktikdilakukan secara daring. Diantaranya pada pembelajaran praktik, mata pembelajaran yang bersifat praktik sulit di pahami dan diterapkan dengan metode daring selain itu apabila praktikum luring dilaksanakan harus melakukan rapid tes anti body atau rapid test anti gen dan wajib melakukan vaksin pertama dan kedua untuk memastikan mahasiswa tidak terkonfirmasi COVID 19, selain itu pembatasan 50% mahasiswa praktik menjadikan waktu periode praktik lebih lama sehingga menjadikan kurang efisien. Berikut rumusan isu dari uraian data dan fakta diatas yang diakitkan dengan Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government adalah: 1. Belum optimalnya Sarana dan Prasarana Laboratorium Komputer dalam Menunjang Pembelajaran Diploma Tiga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) - Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Tahun 2021 kaitannya dengan Pelayanan Publik. 2. Belum optimalnya optimalnya pelaksanaan Kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat

dan

alokasi dana yang terbatas. kaitannya dengan Whole Of

Government (WOG) 3.

Belum optimalnya proses pembelajaran dari mahasiswa pada mata kuliah yang bersifat Praktik di masa pandemi Covid-19. kaitannya dengan Pelayanan Publik

B. Penetapan Core Isu Berdasarkan beberapa isu diatas maka akan dilakukan penapisan untuk memilih isu utama yang akan diangkat dan kemudian akan dianalisis lebih lanjut. Proses pemilihan isu utama (core issue) dengan cara menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan). Aktual artinya isu/ pokok persoalan yang sering terjadi dan menjadi pembicaraan banyak orang. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya,

17


menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Berikut adalah tabel mengenai Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan (APKL) sebagai indikator layak atau tidaknya suatu permasalahan dijadikan isu. Tanda positif (+) artinya memenuhi kriteria dan negatif (-) tidak memenuhi kriteria. Berikut penampisan isu berdasarkan isu dalam enviroment scanning.ditunjukkan pada Tabel 1.1. Analisis APKL adalah berikut ini: Tabel 1 Kriteria Isu Masalah/ isu

No 1

2

3

A

K

P

Belum optimalnya Belum optimalnya Sarana dan Prasarana Laboratorium Komputer dalam + Menunjang Pembelajaran Mahasiswa

+

+

Belum optimalnya pelaksanaan Kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat dan alokasi dana yang terbatas Belum optimalnya proses pembelajaran dari mahasiswa pada mata kuliah yang bersifat Praktik di masa pandemi Covid-19.

L

Terpilih/ Tidak Terpilih

+

+

+

+

+

+

+

+

Terpilih

Terpilih +

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan analisis APKL dapat kita ketahui bahwa Aktual

: Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hanga dibicarakan dalam masyarakat.

Kekhalayakan

: Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.

Problematik

: Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera

Kelayakan

solusinya secara Komprehensif.

: Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya

Berdasarkan hasil identifikasi isu dan penampisan isu menggunakan AKPL, prioritas isu menggunakan metode analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). USG dilakukan dengan memberikan penilaian prioritas yaitu:

18


No. 1

2

3

Tabel 1.1 Identifikasi Isu Identifikasi Isu Prioritas U Belum optimalnya Belum optimalnya Sarana dan Prasarana Laboratorium Komputer 3 dalam Menunjang Pembelajaran Mahasiswa Belum optimalnya pelaksanaan Kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat dan alokasi dana yang terbatas, Belum optimalnya proses pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah yang bersifat Praktik di masa pandemi Covid19.

S

G

Total Prioritas

3

4

10

3

4

5

3

12

2

5

5

5

15

1

Keterangan : Skala Likert 1-5 (5= sangat besar, 4 = besar, 3= sedang, 2= kecil, 1= sangat kecil) Urgency (urgensi)

: Seberapa

mendesak

isu

tersebut

harus

dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia. Seriousness (Keseriusan) Growth (Perkembangan)

: Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah. : Seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah akan lebih buruk jika dibiarkan.

C. Latar Belakang Pemilihan Isu Yang Diangkat Latar belakang isu yang diangkat yaitu berdasarkan pada kurikulum Pendidikan Program Studi Diploma Tiga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, bahwa Berdasarkan UU No. No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dinyatakan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi Merupakan seperangkat rencana dan pengaturan pendidikan tinggi merupakan seperangkat recana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan Undang- undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dengan tujuan untuk menghasilkan sivitas akademik yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan menguasai cabang ilmu pengetahuan. Dimana dalam masa pandemi ini kegiatan pembelajaran dilakukan dengan metode daring. Di bidang Pendidikan, perlu dilakukan penyiapan Media seperti OBS , Yotube dan aplikasi lain dalam menunjang proses belajar mengajar praktikum yang diberikan kepada mahasiswa. Agar mencetak lulusan yang mampu berdaya saing dalam iklim kerja yang 19


bersifat kompetitif dan menunjang dari Visi Misi Program studi Unggul dalam Teknologi Informasi serta berdaya saing global tahun 2024 D. Analisis Isu Setelah diperoleh isu utama yang akan dijadikan rancangan aktualisasi perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mendapatkan akar permasalahan dari isu tersebut. Metode analisis isu menggunakan metode fishbone diagram. Fishbone diagram merupakan pendekatan yang berupaya untuk memahami sebuah permasalahan dengan memetakkan isu berdasarkan cabang-cabang terkait, dan menekankan pada hubungan sebab-akibat yang disebut dengan Cause-andEffect.

Gambar 1. Diagram Fishbone

20


E. Penyebab Terjadinya Isu 1. Mahasiswa belum terpapar pembelajaran melalui medis aplikasi OBS dan Yotube 2. Kondisi jaringan mahasiswa kurang memadai 3. Dosen belum pernah melaksanakan pembelajaran daring melalui Video praktik 4. Metode pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan seminar kelompok 5. Terlalu lama didepan PC/Laptop membuat mahasiswa jenuh 6. Metode pembelajaran minim dalam pembahasan kasus praktik 7. Pedoman pembelajaran dimasa pandemic Covid-19 Belum ada 8. Video Praktik belum ada.

Dari diagram fishbone yang telah ditampilkan, solusi dan harapan dari penyebab isu sebagai berikut: No. 1

Tabel 1.3 penyebab masalah dengan solusi dan harapan Kondisi Saat Ini Solusi Kondisi yang diharapkan Kurang nya Memberikan Mahasiswa mampu Keterampilan Praktik Pembelajaraan melakukan kegiatan Mahasiswa dimasa praktikmenggunakan praktik sesuai Pandemi (Man) media aplikasi dengan kompetensi

2

Kurang mampunya mahasiswa memahami Pembelajaran Praktik (Man)

Memfasilitasi mahasiswa menggunakan media aplikasi

3

Terlalu lamanya didepan PC/Laptop membuat kejenuhan mahasiswa (Method)

Memberikan pembelajaran via Online agar mahasiswa kapan saja bisa mengaksesnya

4

Metode pembelajaran Mengadakan diskusi Sulit yang sulit metode pembelajaran dipahami (Method) dalam meningkatkan kemampuan berpikir Kritis Sinyal yang buruk Memberikan (Machine) alternative penggunaan provider yang berkualitas sesuai daerahnya

5

21

Mahasiswa mampu melakukan praktik sesuai dengan kompetensinya Kompetensi Mahasiswa tercapai sesuai yang diharapkan

Adanya diskusi membahas metode pembelajaran Praktik Jaringan internet pada pembelajaran praktik daring dapat berjalan baik


6.

Aplikasi Media social/ E-Learning bermasalah (Machine)

Memberikan alternative aplikasi /Media menggunakan Yotube

Adanya proses pembelajaran daring berjalan dengan baik

7

Video Praktik belum ada dan kurangnya bahan praktikum (Material)

8

Pedoman Pembelajaran praktik masa pandemic belum ada (Material)

Melakukan Pembuatan Video dengan memanfaatkan media aplikasi OBS dan Yotube Mengusulkan agar pedoman pembelajaran praktik segara dibuat kepada instansi

Ada Video Pembelajaran Praktik kapan pun mahasiswa bisa akses untuk peningkatan kompetensi. Terdapat pedoman pembelajaran praktik di gunakan sebagai acuan standar mengenai teknis pelaksanaan pembelajaran dimasa pandemic

F. Dampak Berikut dampak yang terjadi apabila isu tidak segera diselesaikan, yaitu: 1. Kurangnya kemampuan keterampilan mahasiswa dalama masa pandemic sehingga pada saat dilapangan tidak mengetahui teori praktik yang sudah dijelaskan. 2. Kompetensi mahasiswa dalam berpikir kritis dan kemandirian dalam pembelajaran bisa tidak terlatih atau terasah akibatnya bisa menurun 3. Berpengaruh pada status akreditasi program studi saat dilakukan evaluasi pada kriteria pendidikan, pembelajaran dimasa pandemic 4. Menurunnya

Kompetensi

Mahasiswa

terutama

skill

keterampilan

dalam

pembelajaran praktik

G. Gagasan Pemecahan Isu Dalam menyelesaikan isu, gagsan pemecahan isu yang penulis rencanakan adalah Penerapan

Metode Pembelajaran Praktik KKPMT melalui Media

Pemanfaatan OBS dan Youtube di Program Studi Diploma Tiga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Untuk gagasan pemecahan isu tersebut terdapat beberapa tahapan yaitu: 1. Tahapan Pembuatan pra instrumen kuisoner pembelajaran Video Praktik daring di era pandemi. 2. Mengumpulkan referensi untuk penyusunan materi pembelajaran Video Praktik daring di era pandemi. 3. Membuat Video Pembelajaran Menggunakan Media OBS dan upload di yotube 22


Program studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 4. Penerapan dan Evaluasi Video Pembelajaran Youtube Menggunakan Insturumen Kuisoner Google Form . 5. Membuat Draft Pedoman Pembelajaran Daring Berupa Video. H. Keterkaitan dengan Agenda 3 ` No.

Tabel 1.4 Tahapan Kegiatan pemecahan isu Kegiatan

Sumber Kegiatan

Keterkaitan dengan Agenda

1. Tahapan Pembuatan pra instrumen kuisoner pembelajaran daring di era pandemi.

SKP, Penugasan Atasan, Inovasi

Pelayanan public, Manajemen ASN

2. Menyusun dan mengumpulkan materi pembelajaran

SKP

3. Membuat Video Pembelajaran Menggunan Media OBS dan Upload di Yotube RMIK

INOVASI, SKP

4. Evaluasi Video Pembelajaran Youtube Menggunakan Insturumen Kuisoner Google Form .

SKP

5. Membuat Draft Pedoman Pembelajaran Daring Berupa Video

SKP, Inovasi

Manajemen ASN, Whole Of Government Pelayanan Publik

Penugasan Atasan

23

Pelayanan Publik

Pelayanan Publik , Whole Of Government


I.

Rancangan Kegiatan Aktualisasi NAMA NIP INSTANSI ISU YANG DIANGKAT GAGASAN PEMECAHAN

: ARI SUKAWAN, S.St, M.Kes : 199304102020121004 : POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA : “KURANG MAKSIMALNYA MAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DARING PADA MATA KULIAH PRAKTIK” : “ PEMBELAJARAN PRAKTIK MELALUI MEDIA PEMANFAATAN OBS DAN YOUTUBE” KETERKAITAN

No

KEGIATAN

TAHAPAN KEGIATAN

OUTPUT/HASIL

KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI

PENGUATAN NILAI

ORGANISASI

ORGANISASI

5

6

7

1. Menyiapkan materi yang akan dikonsultasikan dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas) 2. Menghubungi Ketua Jurasan / Mentor dengan melakukan komunikasi dan konsultasi dengan sopan santun (Etika Publik) 3. Menghargai adanya perbedaan pendapat dalam proses diskusi (nasionalisme) 4. Memberikan Sosialisasi cara pengisian Instrumen ke mahasiswa dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas) 5. Menyajikan hasil kuisoner yang disi oleh mahasiswa dan diperlihatkan ke

Kegiatan ini akan Memberikan kontribusi pada misi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dalam hal menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter professional dan berdaya saing internasional

Kegiatan ini akan menguatkan nilai organisasi yang ada di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu profesional, religius, inovatif, mutu dan akuntabel dalam setiap proses pelaksanaan kegiatan.

SUBSTANSI MATA PELATIHAN

1 1.

2 Tahapan Pembuatan instrumen kuisoner pembelajaran Video Praktik daring di era pandemi.

3 1. Menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dikonsultasikan kepada Ketua Jurusan/Mentor RMIK. 2. Menghubungi Ka. Jurusan/Mentor 3. Menyampaikan Gagasan dan meminta masukan kepada Ketua Jurusan RMIK dengan komunikasi bahasa yang sopan dan jelas mengenai rencana aktualisasi agar sinergis terkait tahapan dan Instrumen Pra Instrumen Kuisoner Pembelajaran. 4. Sosialisasi pengisian Instrumen pembelajaran daring kemahasiswa.

4 Instrumen Kuisoner Menggunakan Google Form.


2.

3.

Mengumpulkan referensi untuk penyusunan materi pembelajaran Video Praktik daring di era pandemi.

Membuat Video Pembelajaran Menggunan Media OBS dan Upload di Yotube RMIK

5. Mengolah dan menyajikan hasil kuisoner yang diberikan ke mahasiswa. 1. Mencari dan mengumpulkan referensi terkait Meteri Pembelajaran 2. Menelaah dan menganalisa referensi yang sudah diperoleh disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai 3. Membuat rumusan materi pada Video Praktik daring diera pandemi.berdasarkan referensi yang ditemukan 4. Mempersiapkan alat multimedia pendukung 1. Membuat Video Pembelajaran dari referensi yang sudah ditemukan. 2. Memasukkan video pembelajaran menggunakan media OBS 3. Proses Upload Video Pembeljaran Praktik di Youtube diakun Prodi RMIK.

atasan (Anti Korupsi)

Kumpulan Referensi Materi Pembelajaran Praktik

1. Melaksanakan dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas) 2. Menelaah referensi yang relevan dan inovatif (komitmen mutu), 3. serta disipilin dan tanggung jawab dalam mempergunakaan waktu (Anti Korupsi) 4. Memanfaatkan Aplikasi yang gratis Open Source sehingga bernilai guna (Nasionalisme)

Kegiatan ini akan Memberikan kontribusi pada misi Poltekkes Tasikmalaya dalam hal menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter professional dan berdaya saing Internasional.

Kegiatan ini akan menguatkan Peningkatan nilai organisasi yang ada di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu profesional, religius, inovatif, mutu dan akuntabel dalam setiap proses pelaksanaan kegiatan

Video Praktik

1. Memperhatikan Kualitas Video , Tampilan , Sound agara mudah dimengerti oleh mahasiswa (Komitmen Mutu) 2. Memasukkan Video Pembelajaran dengan Menampilakan referensi yang digunakan (Etika Publik ) 3. Membuat Video Praktik Pembelajaran dengan efektif, efesien, dan Inovatif yang disesuaikn dengan refernsi yang didapat (Komitmen Mutu)

Kegiatan ini akan Memberikan kontribusi pada misi Poltekkes Tasikmalaya dalam hal menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter professional dan berdaya saing Internasional.

Kegiatan ini akan menguatkan Peningkatan nilai organisasi yang ada di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu profesional, religius, inovatif, mutu dan akuntabel dalam setiap proses pelaksanaan kegiatan

Pembelajaran


4.

Penerapan dan Evaluasi Video Pembelajaran Youtube Menggunakan Insturumen Kuisoner Google Form .

1. Membuat Instrumen Hasil Evaluasi Video Penilaian Video Pembelajaran youtube Pembelajaran. 2. Meminta Dosen/Rekan Kerja Menggunakan Video Praktik dan memberikan masukan Tersebut 3. Menampilkan Hasil Instrumen Penilaian Video Pembelajaran

5.

Membuat Draft Pedoman Pembelajaran Daring Berupa Video

1. Melakukan Konsultasi Draft Pedoman dengan Atasan Pembelajaran Praktik 2. Mencari dan Mengumpulkan referensi Pedoman 3. Membuat Draft Pedoman Pembelajaran Praktik

1. Membuat Instrumen dan menyelesaikan dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas) 2. Menghormati dan menghargai pada saat penerapan video tiap masukan serta arahan dari Dosen/Rekan senantiasa memohon bimbingan selama proses pelaksanaan (Etika Publik) 3. Memperlihatkan hasil evaluasi pembelajaran video praktik dengan atasan dan mengerjkan secara tepat waktu. ( Anti Korupsi) 1. Menghubungi Ketua Jurusan / Mentor dengan melakukan komunikasi dan konsultasi dengan sopan santun (Etika Publik) 2. Menelaah referensi yang relevan dan inovatif (Komitmen Mutu) 3. Memperlihatkan Kepada Ketua Jurusan Hasil Draft Pedoman Pembelajaran Praktik (Akuntabilitas)

Kegiatan ini akan Memberikan kontribusi pada misi Poltekkes Tasikmalaya dalam hal menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter professional dan berdaya saing Internasional.

Kegiatan ini akan menguatkan Peningkatan nilai organisasi yang ada di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu profesional, religius, inovatif, mutu dan akuntabel dalam setiap proses pelaksanaan kegiatan

Kegiatan ini akan Memberikan kontribusi pada misi Poltekkes Tasikmalaya dalam hal menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter professional dan berdaya saing Internasional.

Kegiatan ini akan menguatkan Peningkatan nilai organisasi yang ada di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu profesional, religius, inovatif, mutu dan akuntabel dalam setiap proses pelaksanaan kegiatan


J. Rencana Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi September Minggu Ke No 1.

Kegiatan Aktualisasi Tahapan Pembuatan pra instrumen kuisoner pembelajaran Video Praktik daring di era pandemi.

Tahapan Kegiatan 1. Menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dikonsultasikan kepada Ketua Jurusan/Mentor RMIK 2. Menghubungi Ka. Jurusan/Mentor 3. Menyampaikan Gagasan dan meminta masukan kepada Ketua Jurusan RMIK 4. Sosialisasi Instrumen Kemahasiswa 5. Mengolah Hasil Instrumen Mahasiswa

2.

Mengumpulkan referensi untuk penyusunan materi pembelajaran Video Praktik daring di era pandemi.

1. Mencari dan Mengumpulkan Referensi. 2. Menelaah dan Menganalisa Referensi yang ditemukan. 3. Membuat rumusan Materi 4. Mempersiapkan Alat Pendukung

3.

Membuat Video Pembelajaran Menggunan Media OBS dan Upload di Yotube RMIK

1. Membuat Video Pembelajaran 2. Memasukkan Video Pembelajaran 3. Melakukan Upload Video Ke Yotube RMIK

4.

Penerapan dan Evaluasi Video Pembelajaran Youtube Menggunakan Insturumen Kuisoner Google Form .

1. Membuat Instrumen Penilaian Video 2. Meminta Masukan Dosen/Rekan Kerja 3. Meminta Masukan Mahasiswa 4. Menampilkan Hasil Pengisian Instrumen Video

5.

Membuat Draft Pedoman Pembelajaran Daring Berupa Video

1. Melakukan Konsultasi dengan atasan. 2. Mencari dan mengumpulkan referensi Pedoman Pembelajaran dimasa pandemn dan embuat pedoman


BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN dilaksanakan di Jurusan Duploma Tiga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan - Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 29 Agustus – 2 Oktober 2021 yang terdiri dari 5 kegiatan. Berikut rekapan dan penjelasan hasil pelaksanakan kegiatan aktualisasi, diantaranya: A. Rekapitulasi Kegiatan Aktualisasi Berikut adalah hasil rekapan pelaksanaan kegiatan aktualisasi di Jurusan Diploma Tiga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan – Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, dilengkapi dengan nama kegiatan, tanggal pelaksanaan dan keterangan untuk setiap kegiatan. Rekapitulasi Kegiatan Aktualisasi No

Jenis Kegiatan

Tanggal

Keterangan

Pelaksanaan 1. Tahapan Pembuatan pra instrumen kuisoner pembelajaran Video Praktik daring di era pandemi.

29 Agustus – 4

Terlaksana sesuai

September 2021

rencana

2. Mengumpulkan referensi untuk 5 – 11 September penyusunan materi pembelajaran Video 2021 Praktik daring di era pandemi

Terlaksana

3. Membuat Video Pembelajaran

12 - 18 September 2021

Terlaksana

19 – 25 September 2021

Terlaksana

26 September – 2 Oktober 2021

Terlaksana

Menggunan Media OBS dan Upload di

sesuai rencana

sesuai rencana

Yotube RMIK 4.

Penerapan dan Evaluasi Video Pembelajaran Youtube Menggunakan

sesuai rencana

Insturumen Kuisoner Google Form 5.

Membuat Draft Pedoman Pembelajaran Daring Berupa Video

sesuai rencana


Kegiatan I Minggu 1

Tahapan Pembuatan instrumen kuisoner pembelajaran Video Praktik daring Tanggal pelaksanaan

29 Agustus – 4 September 2021

Deskripsi kegiatan dan

Dalam

teknik aktualisasi

Whatsaap untuk menanyakan

penerapan nilai-nilai

konsultasi dengan menggunakan bahasa yang santun Etika

dasar ASN

Publik. Selain itu saya bersabar menunggu balasan pesan

kegiatan

ini

saya

menghubungi waktu

Mentor

melalui

melakukan

proses

Whatsaap dalam rangka menghargai kepentingan masingmasing, karena kemungkinan Mentor dan Kaprodi ada kegiatan lain sehingga tidak bisa langsung membalas pesan, Sebelum melakukan kegiatan berdoa terlebih dahulu

Nasionalisme

Saya juga berusaha untuk bertanggung jawab terhadap isi pesan dan kesepakatan waktu yang telah dibuat oleh mentor setelah itu membuat instrument kuisoner Akuntabilitas dan melakukan sosialisasi secara daring kemahasiswa terkait metode pembelajaran yang efektif digunakan pada masa pandemic Komitmen Mutu Anti Korupsi Kendala

Dalam melakukan Sosialisasi terkendala pada saat menjelaskan kemahasiswa jaringan kurang mendukung jadi perlu dilakukan beberapa kali.

Nilai – nilai dasar yang

Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi pada kegiatan

relevan

tersebut di atas terwujud nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Etika publik, Komitmen mutu dan Antikorupsi).

Kontribusi terhadap Visi

Kegiatan ini akan menguatkan Visi Misi organisasi yaitu RMIK

dan Misi organisasi

dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter professional dan berdaya saing internasional

Penguatan organisasi

nilai – nilai

Profesional : Nilai berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kemitraan Akuntabel: Nilai yang menggambarkan bertanggung jawab , dalam menjalankan tugas Mutu : Menghasilkan luaran yang baik

Output

Dokumentasi Pertemuan dengan mentor dan Sosialisasi Kuisoner serta Hasil Kuisoner


Manfaat/hasil capaian

Manfaat dari hasil sosialisasi ditemukan masukan dari mahsasiswa pembelajaran daring lebih disukai menggunakan video pembelajaran yang diupload di yotube.

Analisis dampak

Dampak jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan 1 : Tidak tumbuhnya sikap sopan santun

pada saat proses

bimbingan dengan Mentor/Ketua Jurusan Etika Publik Jika tidak berdoa terlebih dahulu kegiatan tidak akan berjalan dengan

lancar

Nasionalisme

Jika

tidak

menyelesaikan

kegiatan ini tidak akan lanjut ketahap berikutnya Akuntabilitas Jika tidak membuat instrument dan menampilkan kemahasiswa tidak efektifnya proses pembelajaran karna tidak mengetahui kebutuhan yang efektif dilakukan pembelajan dimasa pandemic Komitmen Mutu Anti Korupsi

Lampiran Kegiatan I Minggu I KEGIATAN 1. Menghubungi Mentor

TANGGAL 29 Agustus 2021

2. Melakukan Pertemuan 29 Agustus 2021 dengan Mentor.

GAMBAR AKTUALISASI


3. Melakukan Sosialisasi 4 September 2021 dengan mahasiswa

4. Menyajikan hasil pengisian Kuisoner kepada mahasiswa

4 September 2021

Kegiatan II Minggu 2 Mengumpulkan referensi untuk penyusunan materi pembelajaran Video Praktik daring di Era pandemi. Tanggal pelaksanaan

5 -11 September 2021

Deskripsi kegiatan dan

Dalam kegiatan ini saya mencari referensi di internet berupa

teknik aktualisasi

E-Book berupa materi dan Aplikasi pendukung dari proses

penerapan nilai-nilai

perekaman video praktik (Akuntabilitas), selain itu sebelum

dasar ASN

memulai kegiatan diawali dengan berdoa secara Islam terlebih dahulu agar kegiatan berjalan dengan lancar dan diberi kemudahan dan kelancaran (Nasionalisme/ Sila KeTuhanan

Yang

Maha

Esa).

Kemudian

setelah

mendapatkan referensi, saya menyusun dan mengumpulkan refrensi secara kreatif ke dalam satu folder dan mencetak dengan memberikan tanda untuk masing-masing referensi


secara rapi agar lengkap dan tidak tertinggal (Komitmen Mutu). Kegiatan ini saya laksanakan secara disiplin waktu (Anti Korupsi)

Kendala

Pada saat mencari aplikasi masih banyak aplikasi yang berbayar sehingga kami mengambil aplikasi yang free

Nilai – nilai dasar yang

Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi pada kegiatan

relevan

tersebut di atas terwujud nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Komitmen mutu dan Antikorupsi).

Kontribusi terhadap Visi

Kegiatan ini akan menguatkan Visi Misi organisasi yaitu RMIK

dan Misi organisasi

dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter professional dan berdaya saing internasional

Penguatan

nilai – nilai

organisasi

Profesional : Nilai berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kemitraan Akuntabel: Nilai yang menggambarkan bertanggung jawab , dalam menjalankan tugas Mutu : Menghasilkan luaran yang baik

Output

E-Book ICD Elektronik Aplikasi Canva dan OBS Studio

Manfaat/hasil capaian

Dengan E-Book ICD Elektornik yang ditemukan dapat memperlacar pembuatan video dan Aplikasi pendukung

Analisis dampak

Dampak jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan 2: Jika tidak berdoa sebelum memulai kegiatan tidak akan berjalan lancar Nasionalisme jika tidak mencari referensi dan aplikasi video pembelajaran ini tidak akan menghasilkan video yang bermutu Akuntabilitas, Komitmen Mutu dan Jika tidak disiplin waktu kegiatan ini tidak akan berjalan dengan baik Anti Korupsi


Lampiran Kegiatan II Minngu II KEGIATAN 1. Mencari Referensi E-Book

TANGGAL 6 Agustus 2021

2. Melakukan Instalasi E7 September 2021 Book ICD-Elektronik

3. Menyiapkan Rumusan Materi/Kasus Praktik

4. Mempersiapkan Alat Pendukung

8 September 2021

11 September 2021

GAMBAR AKTUALISASI


Kegiatan III Minggu II Membuat Video Pembelajaran dengan Media OBS Dan Upload di Yotube RMIK Tanggal pelaksanaan

12-18 September 2021

Deskripsi kegiatan dan

Dalam kegiatan ini saya melakukan pemembuat produksi Video

teknik aktualisasi

Pembelajaran yang terdiri dari video praktik menentukan Kode

penerapan nilai-nilai

diagnosa dan input di aplikasi INA-CBG’s

dasar ASN

pemembuat produksi pembelajaran penulis melakukannya secara

Saat melakukan

teliti dan konsisten sebagai wujud akuntabilitas, dengan tujuan ikut serta dalam mencerdaskan mahasiswa seperti dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai wujud nasionalisme, bahan pembelajaran menggunakan bahasa bahan yang sesuai dan membuat Video yang mudah di pahami. Setelah itu

Saat Melakukan Upload Video ke

Yotube Jurusan RMIK Komitmen Mutu agar mahasiswa dapat menonton dan mengakses video tersebut kapan saja Etika Publik Kendala

Pada saat membuat Video dilakukan beberapa kali karena perangkat kurang support . untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Terbatasnya perangkat dan spesifikasi laptop belum maksimal jadi sangat mempengaruhi kualitas video

Nilai – nilai dasar yang

Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi pada kegiatan

relevan

tersebut di atas terwujud nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,dan Komitmen mutu).

Kontribusi terhadap Visi

Kegiatan ini akan menguatkan Visi Misi organisasi yaitu RMIK

dan Misi organisasi

dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter professional dan berdaya saing internasional

Penguatan

nilai – nilai

organisasi

Profesional : Nilai berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kemitraan Akuntabel: Nilai yang menggambarkan bertanggung jawab , dalam menjalankan tugas Mutu : Menghasilkan luaran yang baik Inovatif

:

Nilai

yang

menggambarkan

keinginan

untuk

menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Output

Video Pembelajaran Yotube

Manfaat/hasil capaian

Dengan Video Pembelajaran ini sangat membantu mahasiswa dalam pembelajaran daring untuk meningkatkan skill


kompetensi mahasiswa dimasa pandemic. Analisis dampak

Dampak jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan 3: Jika tidak melaksanakan tugas kegiaan ini tidak akan selesai dan berjalan dengan baik Akuntabilitas jika tidak membuat video pembelajaran mahasiswa tidak akan berjalan dengan baik Komitmen Mutu dan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa

Lampiran Kegiatan III Minngu II KEGIATAN

1. Membuat Video

TANGGAL

13 September 2021

Pembelajaran di Canva

2. Menggunakan

15 September 2021

OBS sebagai media rekam video

3. Upload Video di Yotube

18 September 2021

GAMBAR AKTUALISASI


Kegiatan IV Minggu III Penerapan Dan Evaluasi Video Pembelajaran Youtube Menggunakan Google Form.

Tanggal pelaksanaan

19-25 September 2021

Deskripsi kegiatan dan

Dalam kegiatan ini saya Dalam Membuat

teknik aktualisasi

menyelesaikan dengan penuh tanggung jawab

penerapan nilai-nilai

Melakukan pertemuan dengan rekan kerja Menghormati dan

dasar ASN

menghargai setiap masukan serta arahan dari Dosen/Rekan Etika Publik

Kuisoner

evaluasi

Akuntabilitas.

untuk menghasilkan Video pembelajaran yang Inovatif

Berorientasi Mutu Komitmen Mutu dan menyampaikan hasil kuisoner evaluasi keatasan secara jujur Anti Korupsi dan bersikap sopan santun Etika Publik terhadap hasil yang diperoleh Kendala

Ketika Mengisi Kuisoner evaluasi perlu diberikan penjelasan terlebih dahulu cara pengisiannya

Nilai – nilai dasar yang

Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi pada kegiatan

relevan

tersebut di atas terwujud nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Etika Publik Komitmen mutu dan Anti Korupsi).

Kontribusi terhadap Visi

Kegiatan ini akan menguatkan Visi Misi organisasi yaitu RMIK

dan Misi organisasi

dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter professional dan berdaya saing internasional

Penguatan

nilai – nilai

organisasi

Profesional : Nilai berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kemitraan Akuntabel: Nilai yang menggambarkan bertanggung jawab , dalam menjalankan tugas Mutu : Menghasilkan luaran yang baik

Output

Kuisoner Evaluasi

Manfaat/hasil capaian

Untuk mengetahui kekurangan dari video pembelajar agar mendapatkan hasil maksimal..

Analisis dampak

Dampak jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan 4: Jika tidak melakukan kegiatan ini kekurangan dari video pembelajaran ini tidak transparan Akuntabilitas Jika tidak mengamalkan etika sopan santun kegiatan sosialisasi dengan rekan kerja tidak akan berjalan dengan baik Etika Publik


Lampiran Kegiatan IV Minngu III KEGIATAN

1. Membuat

TANGGAL

20 September 2021

Kuisoner Evaluasi dengan Google Form

2. Melakukan

23 September 2021

pertemuan dengan rekan kerja

3. Memperlihatkan hasil kuisoner

25 September 2021

GAMBAR AKTUALISASI


Kegiatan V Minggu 5 Membuat Draft Pedoman Pembelajaran Daring dimasa pandemic

Tanggal pelaksanaan

26 September – 2 Oktober 2021

Deskripsi kegiatan

Dalam kegiatan ini saya menyelesaikan tugas ini dengan

dan teknik aktualisasi

tanggung jawab, melakukan

penerapan nilai-nilai

dengan Santun Etika Publik Mengumpulkan dan Menelaah

dasar ASN

referensi yang relevan dan inovatif .Komitmen Mutu setelah itu

Konsultasi dengan mentor

membuat Draft Pedoman Pembelajaran Praktik yang dikerjakan secara mandiri sesuai waktu yang ditentukan Anti Korupsi Kendala

Masih terbatasnya referensi pembelajaran daring berupa video dimasa pandemic

Nilai – nilai dasar yang

Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi pada kegiatan

relevan

tersebut di atas terwujud nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Etika Publik Komitmen mutu dan Anti Korupsi).

Kontribusi terhadap Visi

Kegiatan ini akan menguatkan Visi Misi organisasi yaitu RMIK

dan Misi organisasi

dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter professional dan berdaya saing internasional

Penguatan

nilai – nilai

organisasi

Profesional : Nilai berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kemitraan Akuntabel: Nilai yang menggambarkan bertanggung jawab , dalam menjalankan tugas Mutu : Menghasilkan luaran yang baik Inovatif

:

Nilai

yang

menggambarkan

keinginan

untuk

menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan Output

Draft Pedoman Pembelajaran dimasa pandemic

Manfaat/hasil capaian

Dengan Draft pedoman ini bapak/Ibu dosen pengampu mata kuliah dapat mengacu ke pedoman ini untuk membuat video pembelajaran daring dimasa pandemic

Analisis dampak

Dampak jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan 5: Jika tidak melakukan kegiatan ini tidak adany masukan yang diberikan oleh mentor agar mendapatkan hasil yang baik dan jika tidak mengambil refernsi dari berbagai media tidak mengahsilkan pedoman yang berkualitas Komitmen Mutu.Jika


tidak memperhatikan sopan santun dan berdoa terlebih dahulu Kegiatan ini tidak berjalan dengan baik Nasionalisme dan Etika Publik

Lampiran Kegiatan V Minggu IV KEGIATAN

1. Melakukan

TANGGAL

25 September 2021

Konsultasi dengan atasan

2. Mencari dan

27 September 2021

mengumpulkan referensi Pedoman Pembelajaran dimasa pandemic

3. Membuat Draft Pedoman

2 Oktober 2021

GAMBAR AKTUALISASI


BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan

1. Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan selama masa habituasi adalah melakukan konsultasi dan advokasi dengan mentor Jurusan Diploma Tiga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan - Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melakukan persetujuan setelah itu membuat kuisoner menampilkan hasil penyajian

kuisoner,

mengumpulkan

referensi

untuk

bahan

video

pembelajaran, setlelah itu membuat video lalu melakukan upload di yotube setalah itu diberikan masukan oleh rekan kerja dan melakukan simulasi pembelajaran video praktik dengan mahasiswa. 2. Penerapan nilai-nilai dasar PNS yang diterapkan pada setiap tahapan kegiatan aktualisasi memberikan manfaat dan memperlancar pelaksanaan kegiatan 3. Nilai-nilai dasar PNS yang paling sering dilaksanakan yaitu Akuntabilitas (tanggung jawab), Nasionalisme (Sila Ke1 dan 2), Etika Publik (Santun), Komitmen mutut (berorientasi pada mutu), Anti korupsi (disiplin). B. Saran 1. Memperbanyak video pembelajaran untuk digunakan oleh mahasiswa 2. Memperbaiki video pembelajaran dengan mahasiswa dengan penampilan lebih baik 3. Menambah kasus sesuai sesuai sistem yang ada di buku ICD-10. 4. Nilai-nilai dasar ASN terus diterapkan di lingkungan tempat bekerja


LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama

: Ari Sukawan, S.St, M.Kes

NIP

: 199304102020121004

Jabatan

: Dosen Asisten Ahli

Unit Kerja

: Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Jurusan D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Merupakan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III/b, berkomitmen untuk menindak lanjuti aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) sesuai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI. Adapun tindak lanjut tersebut tertuang dalam Tabel Rencana Aksi berikut ini

Demikian Lembar Komitmen ini semoga bisa terlaksana sesuai dengan rencana yang ditentukan. Mengetahui.,

Tasikmalaya, 8 Oktober 2021

Mentor

Peserta

Dedi Setiadi, SKM, M.Kes

Ari Sukawan, S.St, M.Kes.

NIP. 196311191986031003

NIP. 199304102020121004


DAFTAR PUSTAKA

Basseng dan Purwana BH. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Aktualisasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Fatimah E dan Irawati E. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Kumorotomo W, Wirapradja NRD dan Imbaruddin A. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Latief Y, Suryanto A dan Muslim AA. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lukman. 2017. Fast And Future: Publikasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan. Pdii-Lipi: Disampaikan Pada Pertemuan Koordinasi Nasional Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Pada Poltekkes Kemenkes Tahun 2017. Meisenheimer, CG. 1997. Improving Quality: A Guide to Effective Programs. Gaithersburg, Maryland: Aspen Publishers, Inc. Paisak T. 2009. Unlimited Potency of the Brain: Kenali dan Manfaatkan Sepenuhnya Potensi Otak Anda yang Tak Terbatas. Bandung: Mizan Pustaka. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perka-LAN) No. 21 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 008 Tahun 2012 tentang Kode Etik PNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin ASN Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik.


2

PANDUAN PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMIC COVID-19

Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Jl. Cilolohan No. 35 Tasikmalaya 46115 Jawa Barat Telp. (0265) 340186 Fax. (0265) 338939 http://poltekkestasikmalaya.ac.id

PEDOMAN P E D O M APEMBELAJARAN N P E M B E L ADAR J A RING A N,POLTEKKES D A R I N G ,KEMEKES S T I K E STASIKMALAYA P A N A K K U K2 A 0N 2 1G 2 0 2 0

Page 12


3

KATA PENGANTAR Merujuk kepada Keputusan Bersama Empat Menteri Nomor 01/KB/2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) bahwa metode pembelajaran di perguruan tinggi pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring. Secara umum Pedoman Proses Belajar Mengajar (PBM) pada Masa New Normal disusun dengan tujuan untuk dapat digunakan sebagai panduan bagi proses kegiatan akademik khususnya PBM pada Masa New Normal dalam tanggap darurat pencegahan Covid-19 sekaligus dapat memberikan informasi tentang kesepakatan yang diambil untuk pelaksanaan pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020-2021. Pedoman ini diharapkan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh civitas akademika baik mahasiswa, dosen, pengelola pendidikan maupun tenaga kependidikan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Hal tersebut sebagai tindakan pencegahan dan mitigasi yang efektif atas wabah yang kini telah menjadi pandemi global. Di antara kebijakan yang diambil adalah proses belajar mengajar dilaksanakan secara daring atau yang dikenal dengan Learning from Home (LFH). Hal ini sejalan dengan

Surat

Edaran

Kepala

Pusat

Pendidikan

SDMK

BPPSDM

Kesehatan

No.

DM.01.01/2/4072/2020 tanggal 30 Juni 2020 tentang Perpanjangan Pembelajaran Daring dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian kesehatan, Salinan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020 Nomor 516 Tahun 2020 Nomor Hk.03.01/Menkes/363/2020 Nomor 440-882 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) tanggal 15 Juni 2020. Proses Belajar Mengajar pada Masa New Normal memiliki tujuan agar mahasiswa tetap mampu mencapai capaian pembelajaran yang telah ditetapkan secara aman dan terbebas dari ancaman penyebaran covid-19. Selain itu, diharapkan dosen Lebih bersiap untuk memfokuskan diri pada upaya meningkatkan kemampuan transfer Pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa. R Kebijakan itu juga bisa mendorong Mahasiswa agar bisa lebih inovatif dan kreatif dalam belajar (student centered learning). Hal ini sejalan dengan revolusi industri 4.0 memungkinkan kita melakukan inisiatif terbaru

untuk memaksimalkan fungsi komunikasi transfer informasi dan

pengetahuan. Penyusunan pedoman ini sangat penting artinya bagi keberlangsungan proses pembelajaran di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Sekaitan dengan hal tersebut kami mengucapkan terimakasih.

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 3


4

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3 A. LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 2 B.

DASAR HUKUM .............................................................................................................. 4

C.

TUJUAN .......................................................................................................................... 4

BAB II TAHAP PERSIAPAN PEMBELAJARAN DARING ............................................................5 A. MERUMUSKAN CAPAIAN PEMBELAJARAN ..................................................................5 B. MENENTUKAN DAN MENGORGANISASIKAN MATERI PEMBELAJARAN ....................6 C. MEMILIH DAN MENENTUKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ........................................6 D. MERANCANG AKTIVITAS PEMBELAJARAN ..................................................................8 E. MENYUSUN RANCANGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ...........................................12 BAB III PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SECARA DARING ............................................... 17 A.

PERSIAPAN PEMBELAJARAN DARING ......................................................................17

B.

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING .................................................................18

C.

PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN ............................................................................20

BAB IV TATA CARA MEMBUAT REKAMAN LAYAR VIDEO PEMBELAJARAN ......................22 A. INSTAL OBS...................................................................................................................22 B. MEMPERSIAPKAN PEREKAM LAYAR .........................................................................22 C. MENGATUR PENYIMPANAN OUTPUT VIDEO .............................................................23 D. MENGGUNAKAN HOTKEY ............................................................................................24 E. MULAI MEREKAM ..........................................................................................................25 BAB V KONFERENSI AUDIO/VIDEO ZOOM DAN GOOGLE MEET ........................................26 A. ZOOM MEETING ............................................................................................................26 B. GOOGLE MEETING .......................................................................................................31 BAB VI QUIZ ATAU TEST .......................................................................................................37 A. ESSAY ONLINE .............................................................................................................38 B. QUIZZ ONLINE ...............................................................................................................39 BAB VI PENUTUP ...................................................................................................................40 DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI .............................................................................................41

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 4


1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini penyebaran Covid-19 di Indonesia mengakibatkan perubahan kebijakan perguruan tinggi terkait dengan proses pembelajaran oleh karena itu Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama Empat Menteri Nomor 01/KB/2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) bahwa metode pembelajaran di perguruan tinggi pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring untuk mata kuliah teori dan sedapat mungkin juga untuk mata kuliah praktik. Sebagai respon tersebut maka Tindak Lanjut Kebijakan Polteekkes Kemenkes Tasikmalaya dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID 19 Pembelajaran daring merupakan cara pembelajaran untuk mencapai capaian pembelajaran yang telah ditentukan. Oleh karena itu, kualitas lulusan mahasiswa yang belajar secara tatap muka atau melalui daring harus sama. Dalam

melakukan

pembelajaran online ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu sarana dan prasanara termasuk platform serta tools yang menunjang, infrastruktur dan sumber daya manusia. Salah satu hal penting yang perlu dipersiapkan adalah kebutuhan tools atau platform yang dapat digunakandalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar. E-Learning/Pembelajaran Daring sebagai penerapan teknologi elektronik untuk menciptakan pengalaman belajar (pembelajaran), tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang diskrit. Tapi, dalam prakteknya, e-learning merupakan suatu kontinum. Rashty seperti dikutip Noirid (2007), mengklasifikasikan kontinum e-learning kedalam tiga kategori seperti digambarkan sebagai berikut: 1.

Adjunct; yaitu pembelajaran tatap muka (tradisional) yang ditunjang dengan sistem penyampaian secara daring sebagai pengayaan. Keberadaan sistem penyampaian secara daring merupakan suatu tambahan. Contoh untuk menunjang pembelajaran di kelas, seorang guru/dosen menugaskan siswa/mahasiswanya untuk mencari informasi dari internet, memanfaatkan komputer dan LCD projector dan multimedia di dalam kelas, dll.

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 1


2

2.

Mixed/blended; yaitu menempatkan sistem penyampaian secara daring sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran secara keseluruhan. Artinya baik proses tatap muka maupun pembelajaran secara daring merupakan satu kesatuan utuh. Berbeda dengan model adjunct yang hanya menempatkan sistem penyampaian daring sebagai tambahan.

3.

Fully Daring; yaitu semua interaksi pembelajaran dan penyampaian bahan belajar terjadi secara daring penuh. Tidak ada pembelajaran tatap muka (tradisional) sama sekali. Contoh, bahan belajar berupa video diunggah dan diterima via internet, atau pembelajaran

ditautkan

(linked)

melalui hyperlink ke sumber lain yang berupa

teks atau gambar. Ciri utama model ini adalah terjadinya pembelajaran kolaboratif secara daring Setelah sekilas mengenal e-learning, dimana salah satu kategori dari e-learining adalah pembelajaran mix/lended, yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a.

Mengkombinasikan strategi yang terbaik dari dua seting belajar tradisonal (sinkron, di dalam kelas) dan daring (asinkron, di luar kelas);

b.

Kelemahan

pembelajaran tradisional

dapat

disinergikan/integrasikan

dengan kelebihan dari pembelajaran daring; c.

Tujuan

utamanya

adalah

untuk

mencapai

efektifitas

belajar

secara

optimal/maksimum. Model desain sistem pembelajaran blended ini, seting belajar digambarkan dalam kuadran sebagai berikut:

Gambar 1.1. Kuadran Seting Belajar

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 2


3

Seting belajar di atas, secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: •

Sinkron Langsung (SL); adalah pembelajaran yang terjadi dalam situasi dimana antara yang belajar dan membelajarkan berada pada lokasi/ruang dan waktu yang sama. Dalam hal ini, sama dengan tatap muka. Aktivitas pembelajaran belajar dalam SL sama dengan aktivitas pembelajaran tatap muka, antara lain seperti ceramah, diskusi, praktik lapangan, dan lain-lain.

Sinkron Maya (SM); adalah pembelajaran yang terjadi dalam situasi dimana antara yang belajar dan membelajarkan berada pada waktu yang sama, tetapi tempat berbedabeda satu sama lain. Aktivitas belajar dalam SM dapat terjadi melalui teknologi sinkron seperti video conference, audio- conference atau web-based seminar (webinar).

Asinkron Mandiri (AM); adalah pembelajaran yang terjadi dalam situasi belajar mandiri secara daring. Peserta belajar dapat belajar kapan saja, di mana saja, sesuai dengan kondisi dan kecepatan belajarnya masing- masing. Aktivitas belajar dalam AM diantaranya

adalah

membaca,

mendengarkan,

menonton,

mempraktekkan,

mensimulasikan dan latihan dengan memanfaatkan obyek belajar (materi digital) tertentu yang relevan. Aktivitas belajar lebih banyak terjadi secara daring. Walapun tidak menutup kemungkinan terjadi secara luring. •

Asinkron Kolaboratif (AK). adalah pembelajaran yang terjadi dalam situasi kolaboratif (melibatkan lebih dari satu orang), antara peserta belajar dengan peserta belajar lainnya atau orang lain sebagai narasumber. Aktivitas belajar AK diantaranya difasilitasi dengan forum diskusi, miling list, penugasan, dan lain-lain.

Mengacu pad kuadran seting belajar yang telah dijelaskan di atas, maka pertanyaan berikutnya adalah, “Seperti apa sajakah aktivitas pembelajaran dalam pembelajaran blended itu?”. Pilihan aktivitas pembelajaran dalam setiap seting belajar tersebut di atas dapat digambarkan seperti dalam tabel berikut:

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 3


4

Tabel 1.1 Tabel Seting Belajar dan Aktivitas Pembelajaran Seting Belajar Sinkron Langsung (SL) • • • • • • •

B.

Ceramah Diskusi Praktek Workshop Seminar Praktek lab Proyek individu/kelom pok dll.

Sinkron Sinkron Maya (SM)

Asinkron Asinkron Mandiri (AM)

Aktivitas Pembelajaran • Kelas virtual • Membaca (reading) • Konferensi audio • Menonton (video, webcast) • Konferensi • Mendengar video (audio, • Web-based audiocast) seminar • Studi daring (webinar) • Simulasi/praktek • Latihan • Role play • Tes • Publikasi/jurnal (wiki, blog, dll) (disajikan dalam bentuk digital dan daring).

Asinkron Kolaboratif (AK)

Partisipasi dalam diskusi melalui forum diskusi daring. Mengerjakan tugas individu/kelom pok melalui penugasan daring. Publikasi individu atau kelompok (melalui wiki, blog, dll).

Dasar Hukum 1.

Undang-Undang

Nomor

20

Tahun

2003

tentang

Sistem

Pendidikan

Nasional 2.

Undang-Undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

3.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

4.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

5.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 109 Tahun 2013, tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi;

C.

Tujuan Tujuan dari pedoman pelaksanaan pembelajaran daring selama pandemi Covid19, yaitu untuk menjamin pelaksanaan proses pembelajaran Poltekkes Kemenkes Tasikamlaya agar tetap memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI), khususnya standar proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 dan memastikan mahasiswa dapat memenuhi syarat capaian pembelajaran lulusan yang telah ditetapkan.

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 4


5

BAB II TAHAP PERSIAPAN PEMBELAJARAN DARING DENGAN MENGGUNAKAN PELAJARI DALAMI TERAPKAN EVALUASI (PEDATI) Sebagai suatu model desain sistem pembelajaran, PEDATI menggambarkan suatu prosedur kerja yang sistematis dan logis, serta memiliki unsur-unsur (komponen) yang jelas dan berhubungan satu sama lain. PEDATI dapat dijadikan sebagai panduan atau acuan dalam merancang suatu sistem pembelajaran mix/blended. Sistem pembelajaran blended terdiri dari lima langkah utama sebagai berikut: A. Merumuskan Capaian Pembelajaran Langkah awal dalam merancang sistem pembelajaran blended adalah merumuskan capaian pembelajaran (learning outcome). Seperti kita ketahui bahwa capaian pembelajaran (CP) terdiri dari beberapa level yaitu level perguruan tinggi, level program studi dan level mata kuliah. Capaian pembelajaran yang dimkasud disini adalah capaian pembelajaran level mata kuliah. Capaian pembelajaran adalah pernyataan kinerja yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti suatu mata kuliah sebagai hasil dari proses pembelajaran. Rumusan capaian pembelajaran yang baik, sangat penting. Karena capaian pembelajaran akan menjadi dasar dalam menentukan komponen sistem pembelajaran berikutnya, diantaranya:

1. Memilih, Menentukan Dan Mengorganisasikan Materi; 2. Memilih Dan Menentukan Strategi Pembelajaran; 3. Memilih Dan Menentukan Asesmen/Evaluasi Hasil Belajar; Dan 4. Memonitor Dan Mengevaluasi Keberhasilan Suatu Proses Pembelajaran; Tabel 2.1. Kriteria Prilaku dalam Rumusan Capaian Pembelajaran (Mager, 1984) Kriteria

Keterangan

S = Specific

Secara jelas menyatakan prilaku khusus yang harus dikuasai mahasiswa.

M = Measurable

Prilaku khusus tersebut dapat diukur pencapaianya dengan indikator keberhasilan yang jelas.

A = achieveable

Prilaku tersebut adalah prilaku yang memungkinkan dapat dicapai oleh mahasiswa.

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 5


6

R = Relevant

T = Time Bound

Prilaku yang akan dicapai tersebut harus relevan dan kontekstual dengan penerapan pengetahuan, keterampilan dan atau sikap dalam kehidupan atau pekerjaan senyatanya kelak. Dapat dicapai dalam suatu kurun waktu tertentu.

B. Memetakan dan Mengorganisasikan Materi Pembelajaran Langkah kedua adalah memetakan dan mengorganisasikan bahan kajian atau materi pembelajaran. Pemetaan dan pengorganisasian materi pembelajaran adalah upaya menentukan dan mengelompokkan materi pembelajaran kedalam pokok bahasan, subpokok bahasan, dan pokok-pokok materi sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah ditentukan. Mengacu pada salah satu capaian pembelajaran mata kuliah dan beberapa subcapaian pembelajaran seperti di atas, maka pemetaan dan pengorganisasian materiny adalah:

Capaian pembelajaran akhir, kita jadikan sebagai pokok bahasan;

Subcapaian pembelajaran, kita jadikan sebagai subpokok bahasan.

Sub pokok bahasan tersebut, kita pecah-pecah lagi kedalam beberapa pokok materi.

C. Memilih dan Menentukan Aktivitas Pembelajaran Sinkron dan Asinkron Langkah ketiga adalah memilih dan menentukan aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron. Langkah ini adalah upaya menentukan apakah capaian dan pokok atau subpokok bahasan tertentu akan dan dapat dicapai melalui strategi pembelajaran asinkron atau sinkron. Untuk memilih dan menentukan strtagi pmebelajaran asinkron dan sinkron diperlukan suatu kriteria tertentu. Oleh karena itu, dalam langkah ini disajikan kriteria memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang relevan sebagai panduan.

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 6


7

Gambar 2.1. Kriteria Pemilihan Aktivitas Pembelajaran Sinkron dan Asinkron (sumber: http://www.queensu.ca/teachingandlearning/modules/active/ documents/Dales_Cone_of_Experience_summary.pdf, diunduh, 17 Januari 2017)

Diagram di atas, menjelaskan beberapa hal sebagai berikut:

Edgar Dale (1966), menjelaskan bahwa pengalaman pembelajaran memiliki kontinum dari abstrak sampai dengan konkrit. Semakin konkrit pengalaman belajar dialami oleh mahasiswa semakin tinggi peristiwa belajar terjadi.

Smaldino (1999), menjelaskan bahwa, jika mahasiswa mengalami belajar hanya dari membaca (melalui teks), maka hanya akan menguasai sekitar 10%. Jika mahasiswa mengalami belajar dengan mendengar (melalui audio), akan menguasai sekitar 20%. Jika mahasiswa mengalami belajar dengan melihat (melalui visual, akan menguasai sekitar 30%. Jika mahasiswa mengalami belajar dengan berpartisipasi aktif dalam suatu aktivitas pembelajaran (manipulative), maka akan menguasai sekitar 50%. Jika mahasiswa mengalami belajar dengan memodelkan dan menerapkan

secara

langsung, maka akan menguasai sekitar 70%. Jika mahasiswa mengalami belajar dengan menerapkan dan melakukan dalam situasi nyata untuk memecahkan masalah

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 7


8

tertentu, maka akan menguasai sekitar 90%

Bloom, menjelaskan bahwa ada enam level tujuan pembelajaran domain kognitif yaitu, mengingat, mengerti, menganalisis, menerapkan, menilai dan mencipta. Berdasarkan ketiga teori tersebut di atas, maka pertimbangan dalam memilih dan menentukan strategi pembelajaran asinkornous atau sinkornous yang relevan adalah dengan melakukan pertanyaan sebagai berikut: ➢

Untuk mencapai capaian pembelajaran dan pokok atau sub pokok bahasan yang telah disusun, apakah memerlukan penerapan dan praktek langsung? Jika ya, maka pembelajaran tersebut dapat dicapai dengan aktivitas pembelajaran sinkron langsung (SL) atau tatap muka.

Jika tidak, untuk mencapai capaian pembelajaran dan pokok atau sub pokok bahasan yang telah disusun, apakah memerlukan partisipasi aktif, mencoba, demonstrasi dan memainkan peran? Jika ya, maka pembelajaran tersebut dapat dicapai dengan aktivitas sinkronous langsung.

Jika tidak, mahaisiswa cukup membaca, mendengar, melihat, memeperhatikan, menyaksikan, dan berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran tertentu, maka pembelajaran tersebut dapat dicapai melalui aktivitas pembelajaran asinkron.

D. Merancang Aktivitas Pembelajaran Asinkron Langkah tiga, menghasilkan identifikasi capaian pembelajaran dan pokok bahasan yang akan dicapai melalui pembelajaran asinkron dan sinkron. Langkah selanjutnya, adalah merancang aktivitas pembelajaran asinkron dengan mengacu pada

pokok

bahasan-pokok

bahasan

yang

akan

ditempuh

melalui

strategi

pembelajaran asinkron. Merancang aktivitas pembelajaran asinkron, terdiri dari dua langkah, yaitu:

1. Menyusun rancangan pembelajaran asinkron, sebagai garis besar rancangan; dan 2. Merangkai alur pembelajaran asinkron sebagai alur pembelajaran asinkron yang lebih rinci untuk setiap pokok materi sebagai obyek belajar. Merancang aktivitas pembelajaran asinkron adalah merencanakan:

a. Ragam materi digital yang relevan sebagai aktivitas pembelajaran asinkron mandiri (AM);

b. Ragam

tes

obyektif

yang relevan sebagai asesmen pembelajaran

asinkron mandiri (AM);

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 8


9

c. aktivitas forum

diskusi daring yang

relevan sebagai asesmen pembelajaran

asinkron kolaboratif (AK);

d. aktivitas penugasan

daring yang

relevan sebagai asesmen pembelajaran

asinkron kolaboratif (AK); Untuk dapat merancang aktivitas pembelajaran asinkron, kita perlu memahami lebih jauh tentang beberapa hal sebagai berikut: a.

Alur pembelajaran daring; Alur pembelajaran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2. Alur Pembelajaran Daring Berdasarkan diagram di atas, aktivitas pembelajaran asinkron terbagi dalam dua kategori yaitu: Asinkron Mandiri (AM); perhatikan sisi kiri gambar di atas! Mengacu pada gambar di atas, mahasiswa dapat belajar kapan saja, di mana saja dengan cara: PELAJARI;

mempelajari

melihat/memperhatikan

materi,

melalui

seperti

visual,

membaca

mendengarkan

melalui melalui

teks, audio,

menonton melalui video dan atau animasi, mencoba dan mempraktekan melalui simulasi dan games, dan lain- lain. Semua itu, harus disediakan dalam aneka ragam jenis dan bentuk media digital. Media digital inilah yang disebut dengan obyek belajar (learning object). Contoh aneka jenis dan bentuk media digital tersebut adalah sebagai berikut:

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 9


10

Aktivitas

Media

Format Media

Membaca

Teks:

doc, pdf, html, epub, dll.

Melihat Mendengar

Visual: Audio:

jpeg, png, ppt, gif, dll.

Mendengar dan melihat Mencoba dan mempraktekkan

video, Animasi Simulasi dan games

mp3, mp4, wav, wma, midi, dll. dat. flv, mp3, mp4, wmv, swf, 3gp, dll. swf, mp3, mp4, wmv, dll.

EVALUASI dengan mengerjakan asesmen dalam tes bentuk tes obyektif seperti pilihan ganda, benar/salah, mencocokan, jawaban pendek dan lainlain.

Asinkron Kolaboratif (AK); mahasiswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja dengan cara: DALAMI; artinya, memperdalam apa yang telah dipelajari dengan dengan berpartisipasi aktif dalam forum diskusi daring. Forum diskusi ini daring ini juga merupakan salah satu bentuk asesmen dalam pembelajaran asinkron. Karena baik partisipasi maupun kualitas respon yang diberikan dalam diskusi tersebut dijadikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari penilaian hasil belajar secara keseluruhan. TERAPKAN; artinya, mencoba menerapkan apa yang telah dipelajari dengan dengan mengerjakan tugas daring yang diberikan. Sama halnya dengan forum diskusi, penugasan daring inipun, merupakan salah satu bentuk asesmen dalam pembelajaran asinkron. b. Obyek belajar (learning object); Dalam pembelajaran daring, materi ajar disajikan dalam bentuk digital. Materi digital yang telah dirangkai sedemikian rupa ini dikenal dengan istilah obyek belajar c.

Kriteria pemilihan media yang relevan; Kriteria pemilihan dan penentuan media/asset digital dapat digambarkan sebagai berikut:

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 10


11

Ragam Pengetahuan Fakta Konsep Prinsip Prosedur

Ragam Media Teks

Audio

Visual

Video

Animasi

Simulasi

V V V V

V V V V

VV VV VV VV

VVV VVV VVV VVV

VVV VVV VVV

VVV VVV

Contoh: Untuk menjelaskan konsep tentang mamalia, dapat disajikan dengan teks atau audio (V), tapi akan lebih mudah dipahami jika disajikan dengan menggunaan visual (VV) dan akan lebih baik lagi jika disajikan dengan video (VVV). Contoh media digital berdasarkan kategori seperti tersebut di atas adalah sebagai berikut: Media Digital

No. 1.

Teks

2.

Audio

3.

Visual

4.

Video

5.

Animasi

6.

Simulasi

d.

Contoh Link artikel, sepenggal tulisan/bacaan (pdf, doc, xls), instruksi penjelasan sendiri. Rekaman suara (mp3, mp4), audiocast, dll. Slide presentasi, infografis, ilustrasi, komik, diagram, tabel, grafik, sketsa, dll. Rekaman video, videografis (MP4, flv, mov, dll) Animasi video, animasi dalam bentuk swf, html, dll. Simulator, games, augmented reality, virtual reality

Asesmen dalam pembelajaran asinkron. Instrumen yang dapat digunakan untuk pembelajaran asinkron, terdiri dari dua jenis tes yaitu:

Tes non-obyektif; tes non-obyektif dalam pembelajaran asinkron dilakukan melalui:

forum disuksi daring (discussion forum); dan

penugasan daring (assignment);

Tes obyektif; tes obyektif dalam pembelajaran asinkron meliputi:

pilihan ganda (multiple choices);

mencocokan (matching);

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 11


12

e.

benar/salah (true/false); dan

jawaban pendek (short answer).

Menyusun Rancangan Aktivitas Pembeajaran Asinkron Dengan demikian, berdasarkan acuan seperti dijelaskan di atas, kita dapat merancang aktivitas pembelajaran asinkron. Agar lebih mudah, rancangan aktivitas pembelajaran asinkron sebaiknya disusun per pokok bahasan, yang didalamnya harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

✓ Capaian Pembelajaran; ✓ Pokok Bahasan; ✓ Subpokok Bahasan ✓ Pokok Materi; ✓ Strategi Pembelajaran asinkron, yang terdiri dari: • Asinkron Mandiri -

Media/Aset Digital

-

Asesmen dalam Bentuk Tes obyektif

• Asinkron Kolaboratif

E.

-

Asesmen dalam bentuk tes Non-obyektif (Diskusi Daring

-

Asesmen dalam bentuk Tes Non-Obyektif (Tugas Daring)

Merancang Aktivitas Pembelajaran Sinkron Sama halnya dengan langkah keempat, mengacu pada pokok bahasan-pokok bahasan yang akan ditempuh melalui strategi pembelajaran sinkron, maka langkah selanjutnya adalah merancang aktivitas pembelajaran sinkron.mMerancang aktivitas pembelajaran sinkron, juga terdiri dari dua langkah, yaitu:: menyusun rancangan pembelajaran sinkron, sebagai garis besar rancangan; dan merangkai alur pembelajaran sinkron, sebagai alur pembelajaran sinkron yang lebih rinci untuk setiap pokok materi sebagai obyek belajar

1.

Merancang Aktivitas Pembelajaran Sinkron Langsung (SL) Seperti dijelaskan di atas, pembelajaran SL, pada dasarnya adalah sama persis dengan pembelajaran tatap muka. SL adalah pembelajaran dimana anatara yang belajar dan membelajarkan berada pada waktu dan ruang/tempat yang sama. Dengan demikian, unsur-unsur pembelajaran SL sama persis dengan unsur-unsur pembelajaran tatap muka, yang meliputi:

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 12


13

Capaian Pembelajaran;

2. Pokok Bahasan; 3. Subpokok Bahasan 4. Pokok Materi; 5. Strategi Pembelajaran, yang terdiri dari: ✓ Metode ✓ Media ✓ Waktu ✓ Referensi; dan ✓ Asesmen Tabel 3.1 Contoh Dan Template Rancangan Pembelajaran Sinkron Langsung. Pokok Bahasan Cara kerja desainer pembelaj aran

Pokok Materi

Metode

Media

• Karakteristik desainer pembelajaran

• Present asi • Diskusi

• Slide presen tasi

• Aktivitas melakukan analisis

• talksho w • tanya jawab

narasum ber

Asesmen/Penilai an Tugas Kelompok: Diberikan satu kasus desain pembelajaran, mahasiswa dapat menjelaskan gambaran langkah yang akan dilakukan untuk secara tim melaksanakan proyek desain pembelajaran tersebut.

2. Merancang Pembelajaran Sinkron Maya (SM) Berbeda dengan pembelajaran SL, pembelajaran sinkron maya (SM) adalah pembelajaran dimana antara yang belajar dan membelajarkan berada pada waktu yang sama tapi ruang/tempat berbeda. Oleh karena

itu,

pembelajaran SM dimediasi oleh teknologi telekomunikasi yang kita kenal dengan konferensi jarak jauh (teleconference). Bentuk konfernesi jarak jauh

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 13


14

dapat dilakukan melalui audio-confernece atau video- conference. Pada dasarnya, rancangan pembelajaran sinkron maya hampir sama dengan rancangan pembelajaran sinkron langsung. Satu-satunya yang menjadi pembeda adalah pelaksanaannya, dimana sumber belajar berada di lokasi yang berbeda dengan peserta belajar. Berikut adalah contoh dan template rancangan pembelajaran sinkron langsung. Pokok Materi

Pokok Bahasan Cara kerja desainer pembelaj aran

3.

• Karakteristik desainer pembelajaran

Metode

Media

• Present asi • Diskusi

• Slide presen tasi

Asesmen/Penilai an Tugas Kelompok: Diberikan satu kasus desain pembelajaran, mahasiswa dapat menjelaskan gambaran langkah yang akan dilakukan untuk secara tim melaksanakan proyek desain pembelajaran tersebut.

MENYUSUN ALUR PEMBELAJARAN SINKRON Menyusun Alur Pembelajaran Sinkron Langsung (SL) Alur pembelajaran sinkron langsung disusun per pokok bahasan atau per pertemuan. Unsur-unsur pembelajaran SL sama persis spserti unsur pembelajaran tatap muka yang meliputi kegiatan pembuka, kegiatan ini dan penutup. Berikut adalah contoh alur pembelajaran SL: Pokok Bahasan: Menyusun Strategi Pembelajaran

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 14


15

Jenis Kegiatan PEMBUKA

Kegiatan Pembelajaran

• Dosen menyajikan satu video contoh strategi

Wakt u 3’

pembelajaran yang membosankan

• Dosen meminta mahasiswa secara berkelompok memberikan alasan mengapa pembelajaran tersebut tidak menarik beserta alasannya. • Dosen menjelaskan tema pertemuan/sesi tersebut dan menyampaikan tujuan INTI

• Dosen menyajikan video yang menggambarkan suatu pembelajaran yang sangat aktif dan menyenangkan. • Dosen kembali meminta mahasiswa secara kelompok untuk menganalisis faktro apa saja yang membuat pembelajaran tersebut interaktif dan menyenangkan. • Mahaisiswa satu persatu secara kelompok memberikan penjelasan dan alasannya. • Dosen menjelaskan prinsip pembelajaran aktif menurut:

10’

2’ 5’ 10’

30’ 10’

o Pendekatan Quantum Teaching (dePorter)

o Pendekatan Experiential menurut Mel Silberman o Pendekatan experiential menurut David Kolb • Berdasarkan satu tujuan dan materi tertentu, dosen memberikan contoh strategi pembelajaran menurut Quantum Teaching, dan experiential learning (Kolb dan Silberman). • Berdasarkan satu tujuan dan materi pembelajaran tertentu yang berbeda, dosen bersama-sama mahasiswa merancang strategi pembelajaran yang tepat dan menarik.

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

20’

20’

Page 15


16

PENUTUP/TINDAK LANJUT

• Dosen meminta mahasiswa secara

10’

kelompok menyimpulkan faktor- faktor penting yang menentukan keefektifan dan kemenarikan suatu strategi pembelajaran Dosen memberikan tugas mandiri kepada mahasiswa untuk: • Memilih salah satu tujuan pembelajaran • Menyusun strategi pembelajaran berdasarkan pendekatan yang mereka pilih sendiri (quantum teaching atau experiential)

Total Waktu

120’

Menyusun Alur Pembelajaran Sinkron Maya Sama halnya dengan alur pembelajaran sinkron langsung, Alur pembelajaran sinkron maya disusun per pokok bahasan dan atau per pertemuan. Alur pembelajaran sinkron langsung tergantung pada metode yang akan digunakan. Berikut adalah contoh alur pembelajaran SL untuk video- conference dengan metode dialog interaktif antara dosen sebagai penyaji dengan narasumber seorang praktisi desain pembelajaran dan diikuti tanya dan jawab dengan mahasiswa. Pokok Bahasan : Cara Bekerja Desainer Pembelajaran Metode : Dialog Interkatif Pokok Materi Karakteristik seorang Desainer Pembelajaran Mengenal aktivitas tahap ANALISIS

Penyaji Dosen

Metode Presentasi

Media Video

Waktu 10’

Dosen + Desainer pembelajaran

Presentasi Tanya jawab

Slide presentasi

15’

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 16


17

BAB III PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN DARING

Pelaksanaan Pembelajaran

daring melalui 3

pelaksanaan dan penilaian. Adapun rangkaian penilaian

tahapan

kegiatan

pembelajaran daring yang dilakukan

yaitu

persiapan,

persiapan,

pelaksanaan

dan

oleh dosen dan mahasiswa adalah

dan tenaga kependidikan sebagai berikut: A. PERSIAPAN PEMBELAJARAN DARING 1.

Persiapan Pembelajaran Daring oleh Dosen Pada tahapan ini dosen mempersiapkan: a. Melaksanakan perkuliahan sesuai dengan jadwal perkuliahan b. Mempersiapkan

perangkat

keras

(Laptop,

Earphone/

headset, Handphone) dan perangkat lunak (web browser, aplikasi yang akan digunakan) yang kompatibel. c. Mempersiapkan koneksi internet yang sesuai dengan standar video meeting d. Mempersiapkan materi perkuliahan dalam bentuk softfile ppt, video, doc, maupun

bentuk

yang

lainnya

misalnya

sesuai

dengan

pertemuan yang telah direncanakan e. Memahami

langkah-langkah

penggunaan

media

pembelajaran

secara daring f.

Menggunakan

virtual

class

dan/atau

video

conference

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki terdiri dari (sinkronous Maya ) dan (Asinkronous). g. Memastikan kehadiran mahasiswa sudah masuk kelas virtual dengan screenshoot kehadiran mahasiswa di kelas virtual. h. Memulai

proses

pembelajaran

sesuai

dengan

materi

pertemuan yang telah direncanakan i.

Memulai proses interaksi antara dosen dengan mahasiswa.

j.

Mengisi daftar hadir mahasiswa pada aplikasi e-campuz.

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 17


18

2.

Persiapan Pembelajaran Daring oleh Mahasiswa a. Mempersiapkan

perangkat

keras

(Laptop,

earphone/

headset, handphone) dan perangkat lunak (web browser, aplikasi yang akan digunakan) yang kompatibel. b. Mempersiapkan koneksi internet yang sesuai dengan standar video meeting. c. Memahami langkah-langkah penggunaan media pembelajaran secara daring d. Mengikuti

jadwal

perkuliahan

dan

instruksi

dosen

sesuai

dengan

jadwal perkuliahan e. Mematuhi tata tertib perkuliahan secara daring f.

Dapat

melaksanakan

komunikasi

dua

arah

selama

perkuliahan

daring

berlangsung B.

Pelaksanaan Proses Pembelajaran Proses pembelajaran dapat dilakukan menggunakan sistem Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dengan memanfaatkan berbagai macam fitur yang tersedia di dalamnya. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada saat proses pembelajaran sebagai berikut.

1. Dosen a.

Dosen melaksanakan perkuliahan daring dengan memperhatikan karakteristik proses pembelajaran, yang mencakupi aspek interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.

b.

Dosen melaksanakan perkuliahan sesuai dengan jadwal perkuliahan yang telah ditetapkan oleh koordinator mata ajar masing program studi.

c.

Dosen memastikan bahwa mahasiswa sudah login.

d.

Dosen memulai perkuliahan dengan memberikan motivasi, menyampaikan capaian pembelajaran, dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada mahasiswa.

e.

Dosen melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan bahan kajian yang

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 18


19

terdapat dalam RPS. f.

Dosen memberikan atau mengunggah dokumen alat bantu pembelajaran yang berupa objek pembelajaran (teks, gambar, audio, video, simulasi) sesuai dengan capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) yang telah ditentukan.

g.

Dosen menjelaskan kepada mahasiswa materi perkuliahan dengan jelas dan sistematis

h.

Dosen menggunakan metode dan media pembelajaran dengan mix /blended yang terdiri dari sinkronous (tatap maya) dan asinkronous secara bervariasi sesuai dengan karakteristik bahan kajian.

i.

Dosen memfasilitasi mahasiswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dan memfasilitasi mereka untuk berdiskusi.

j.

Dosen memberi umpan balik terhadap pernyataan atau pertanyaan yang disampaikan mahasiswa

real time

pada sistem

Poltekkes Kemenkes

Tasikmalaya atau melalui aplikasi lainnya . k.

Dosen memfasilitasi mahasiswa untuk menyimpulkan materi perkuliahan.

l.

Dosen memfasilitasi mahasiswa untuk melaksanakan tindak lanjut hasil proses perkuliahan.

m. Dosen meenyampaikan informasi tentang perkuliahan berikutnya kepada mahasiswa. n.

Dosen menutup pembelajaran daring dan melaporkan proses pembelajaran pada Sistem Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. dengan mengisi daftar hadir mahasiswa.

o.

Pelaksanaan kegiatan praktikum (Laboratorium dan klinik ) dengan pemberian tugas lain yang relevan sesuai dengan capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) yang telah ditentukan.

2. Mahasiswa a. Mahasiswa memastikan telah login pada system Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya . b. Mahasiswa mengikuti perkuliahan sesuai dengan instruksi dosen sesuai dengan jam perkuliahan. c. Mahasiswa dapat melakukan komunikasi 2 (dua) arah selama perkuliahan berlangsung.

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 19


20

Tata Tertib dalam proses pembelajaran daring yaitu: 1.

Dosen a.

Dosen

wajib

melaksanakan

perkuliahan

daring

sesuai

jadwal

yang

telah ditentukan. b.

Dosen wajib berpakaian sopan dan rapi serta memperhatikan estetika ruangan pada saat meeting

c.

Dosen wajib mengisi

absensi, dan bukti perkuliahan apabila telah

melaksanakan perkuliahan daring 2.

Mahasiswa a.

Mahasiswa

wajib

login

sesuai

dengan

jadwal

yang

telah

ditentukan

oleh dosen. b.

Mahasiswa wajib mengikuti proses pembelajaran daring dan siap depan kamera apabila dosen menginstruksikan dan mengikuti perkuliahan dengan baik.

c.

Mahasiswa wajib berpakaian rapi dan memperhatikan etika dan estetika ruangan pada saat meeting

d.

Mahasiswa

tidak

diperkenankan

mengoperasikan

fitur

aplikasi

apabila belum diinstruksikan oleh dosen. e.

Apabila mahasiswa ingin bertanya kepada dosen, mahasiswa dapat memberikan kode atau pesan teks kepada dosen.

f.

Mahasiswa

tidak

diperkenankan

melakukan

aktifitas

lain

pada

saat

mengikuti perkuliahan, kecuali atas seizin dosen. g. C.

Mahasiswa wajib mengisi Link Absensi oleh akademik

PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN Setelah melaksanakan pelaksanaan setiap dosen berkewajiban untuk menilai

perkuliahan hasil

ujian

secara dan

daring

tugas

Untuk teknik penilaian dalam asesment terstruktur harus sesuai

maka

mahasiswa.

dengan

jenis

mata kuliah, yang terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket. Instrumen kemampuan

penilaian

mahasiswa,

yang

sesuai

digunakan

dengan

Capaian

harus

mampu

Pembelajaran

mengukur Mata

Kuliah

(CPMK) yang dibebankan pada setiap mata kuliah, yang terdiri: •

Penilaian proses pembelajaran.

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 20


21

Penilaian

hasil

pembelajaran

dilakukan

terhadap

portofolio

yang menggambarkan unjuk kerja mahasiswa. •

Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi.

Mekanisme penilaian pembelajaran dalam asessmen terstuktur ini mencakup : a. Menyusun,

menyampaikan,

menyepakati

tahap,

teknik,

instrumen,

kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinila b. Melaksanakan

proses

penilaian

sesuai

dengan

tahap,

teknik,

instrumen,

kriteria, indikator, dan bobot penilaian. c. Memberikan

umpan

balik

dan

kesempatan

untuk

mempertanyakan

hasil

penilaian kepada mahasiswa; dan d. Mendokumentasikan

penilaian

proses

dan

hasil

belajar

mahasiswa

secara akuntabel dan transparan. Prosedur penilaian dalam perencanaan,

kegiatan

pengembalian hasil keberhasilan

pemberian

observasi,

mahasiswa

asessmen

dalam

tugas

dan

terstruktur atau

soal,

pemberian

menempuh

nilai

satu

mencakup observasi akhir.

matakuliah

Hasil dalam

tahap kinerja, penilaian bentuk

angka dan huruf kepada Bagian Akademik program studi

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 21


22

BAB IV VIDEO PEMBELAJARAN APLIKASI OBS A. Pastikan aplikasi OBS sudah terinstal dan dapat digunakan Jika belum terinstal Unduh OBS dari https://obsproject.com/download dan instal sesuai dengan panduan untuk sistem operasi Anda. Saat Anda menjalankan OBS, Anda mestinya akan melihat tampilan seperti ini (dengan tampilan yang sedikit berbeda tergantung pada sistem operasi Anda):

B. Mempersiapkan Perekaman layar OBS menggunakan sistem Scenes dan Sources. Saat Anda pertama kali menjalankan OBS, Anda akan melihat di situ sudah ada sebuah scene yang dimasukkan secara bawaan, yang bisa Anda lihat di bagian sudut kiri bawah tampilan layar OBS anda.

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 22


23

Gambar tampilan menu scene dan source di pojok kiri bawah layar OBS, dan tombol (+) untuk menambahkan source Sebelum Anda bisa mulai merekam, Anda perlu menambahkan apa saja source yang akan ditampilkan di dalam satu scene atau video anda nantinya. a. Dengan Scene bawaan yang terseleksi (ditandai dengan highlight), klik tombol + pada bagian bawah panel berlabel Sources, kemudian pilih Display Capture, Klik OK

b. Masih pada panel source, klik tombol + lagi, kemudian pilih Audio Input Capture, klik OK, untuk menambahkan Suara kita lewat Microphone. c. Jika menghendaki Video kita juga menampilkan gambar presenter lewat webcam, klik + lagi, kemudian pilih Video Capture Device, Klik OK. Dengan ketiga source tadi sudah cukup untuk membuat video bahan ajar dengan metode perekaman layar (screen recording).

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 23


24

C. Mengatur Penyimpanan Output Video Untuk mengatur tempat/folder dimana kita akan menaruh video yang telah dibuat, klik tombol Settings pada bagian kanan bawah layar OBS. Pilih tab Output dan catat isi dalam bidang Recording Path. Ini adalah lokasi tujuan di dalam komputer Anda di mana video yang terekam akan disimpan.

Gambar tampilan menu Setting di pojok kanan bawah, kemudian pilih Output dan pada isian Recording Path, isikan lokasi penyimpanan untuk video kita nantinya. D. Menggunakan Hotkeys (Agar Langsung ke Layar Konten Utama tanpa Harus Masuk OBS saat Start dan Stop Recording). Membuat video dengan cara merekam layar laptop/komputer kita menggunakan OBS, menghasilkan bagian yang tidak perlu di awal dan akhir video sebagai akibat dari kita harus membuka aplikasi OBS menekan tombol mulai / start recording dan stop recording. Untuk menghilangkan bagian yang tidak perlu divideo kita tanpa harus melakukan proses memotong/trimming video, bisa dengan memanfaatkan fitur Hotkeys. Caranya: Pilih menu Setting --> lalu pilih Hotkeys --> kemudian akan muncul kotak dialog yang berisi macam-macam action/kegiatan seperti start recording, stop recording, pause, dll. Untuk menghilangkan bagian yang tidak perlu pada awal dan akhir video kita, akibat harus membuka aplikasi OBS, maka pada isian start recording bisa

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 24


25

diisi dengan tombol-tombol pada keyboard, misalnya Shift+M , dan pada stop recording diisi Shift+S, kemudian Klik Apply. Maka pada saat kita ingin memulai recording video tinggal pencet tombol Shift+M di keyboard, dan saat ingin berhenti merekam tinggal tekan tombol Shift+S.

Gambar tampilan menu Setting di pojok kanan bawah, kemudian pilih Hotkeyst dan pada isian Start Recording isikan atau pencet tombol Shift dan M (bersamaan), la stop recording isikan atau pencet tombol Shift dan S (bersamaan).

E. Mulai Merekam Sebelum mulai untuk merekam, sebaiknya semua bahan ajar yang akan disampaikan dalam video dipersiapkan dan dibuka terlebih dahulu, agar mempercepat dan memudahkan saat transisi. Saat Anda siap untuk memulai perekaman, klik tombol Start Recording pada bagian kanan bawah, atau jika sudah diatur pada hotkeys sebelumnya, bisa langsung ke layar Materi ajar (PPT) --> slide show dan tekan tombol Shift+M bersamaan. Setelah Anda merasa perekaman cukup, klik Stop Recording, atau tekan tombol Shift+S . Kemudian sebuah video baru akan disimpan ke dalam folder yang telah ditentukan di dalam pengaturan Anda (dalam format default MKV)

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 25


26

BAB V KONFERENSI AUDIO/VIDEO Video conferencce yang dapat digunakan untuk melakukan kelas daring. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Video conference yang bisa digunakan diantaranya adalah :

A.

Zoom Meeting Untuk melakukan perkuliahan daring menggunakan zoom, terlebih dahulu buka url berikut : https://zoom.us/meetings dan selanjutnya tekan Sign Up. It’s free untuk mendapatkan account di zoom meeting. Adapun cara melakukan kelas daring menggunakan zoom adalah sebagai berikut : 1. Masukkan email yang digunakan

Gambar 5.1 Halaman Mendaftarkan ke Laman Zoom

Setelah melakukan sign up maka akan muncul layar sebagaimana berikut

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 26


27

Gambar 5.2 Halaman Sign Up di Laman Zoom 2. Buka email untuk melakukan aktivasi. Klik Install zoom terlebih dahulu hingga proses selesai. 3. Buka aplikasi zoom yang sudah terinstall pada dekstop. Dan klik New Meeting untuk memulai kelas daring.

Gambar5.3 Form Setting Zoom

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 27


28

4. Lakukan otomasi join audio kemudian tekan Join With Computer Audio

Gambar 5.4 Form Join Computer Audio 5. Klik Invite di bawah layar

Gambar 5.5 Form Invite di Aplikasi Zoom

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 28


29

6. Layar invite akan muncul sebagaimana layar dibawah dan copy URL untuk diberikan kepada mahasiswa agar join kelas daring. Jika kita paste maka akan muncul copy URL mis: https://us04web.zoom.us/j/2815296444

Gambar5.6 Form Invite Mahasiswa di Aplikasi Zoom 7. Jika kelas daring menggunakan bahan presentasi (pptx, doc, pdf dll) maka klik share pada layar di bawah kemudian pilih bahan presentasi yang akan digunakan.

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 29


30

Gambar 5.7 Share Screen Materi di Aplikasi Zoom 8. Untuk menggunakan bahan presentasi mis : pptx, gunakan slide show

Gambar 5.8 Materi Presentasi yang di Share Screeen di Aplikasi Zoom 9. Layar yang muncul akan seperti di bawah ini. Dan perkuliahan daring bisa dimulai

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 30


31

Gambar 5.9 Tampilan Materi Presentasi yang di Share Screeen di Aplikasi Zoom 10. Untuk mengakhiri sesi kelas daring, cukup menekan stop sharing dan end meeting. Dan tekan

B.

di pojok atas lalu sign out.

Google Meet Google Meet adalah fasilitas meeting daring yang diberikan secara free oleh Google.Fasilitas ini dapat diakses melalui Google Chrome. Untuk menjalankan Google Meet lakukan prosedur sebagai berikut 1. Buka Google Chrome, klik icon , dan akan muncul window Google Meet.

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 31


32

2. Pilih Join Meeting untuk memulai kelas daring

3. Dan akan muncul window berikutnya yang menanyakan kode rapat (PIN)

yang telah diberikan oleh administrator

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 32


33

4. Namun bila menjadi administrator meeting, maka anda langsung klik

tombol New Meeting dan pilih get a meeting link to share

Copykan link meetingnya untuk dibagikan ke peserta/mahasiswa yang akan menjadi partisipan kita

5. Bila bergabung dalam meeting berdasarkan undangan menggunakan

kode PIN, maka anda dapat segera mengikuti jalannya meeting. Dengan memasukkan kode link yang telah diberikan oleh administratornya

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 33


34

6. Tampilan setelah memasukkan kode PIN untuk bergabung dengan

peserta/partisipan

7. Tampilan dalam ruangan meeting google meet

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 34


35

8. Melakukan share screen

Dengan mengklik tulisan present now dan memilih a window

Berikut tampilannya, lalu pilih window mana yang ingin bapak/ ibu pilih

Berikut tampilan hasilnya :

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAR ING ,POLTEKKES KEMEKES TASIKMALAYA 2 0 2 1

Page 35


36

Jika akan keluar, maka klik tanda silang merah (cross red) pada pojok kanan atas windowsnya

Page 36


37

BAB VI QUIZ ATAU TEST A. ESSAY FORMAT FILE DI GOOGLE CLASSROOM

Membuatkan tugas lewat attach file dalam bentuk file di google classroom

Gambar7.1Membuatkan Tugas dalam Bentuk Attach File

Gambar 7.2 Menyisipkan File untuk tugas Mahasiswa

Page 37


38

Gambar 7.3 Upload File untuk tugas Mahasiswa

B. QUIZ ONLINE DI GOOGLE FORM PADA GOOGLE CLASSROOM Membuat kuis online dengan google form di google classroom

Gambar 7.4 Kuis Online dengan Google Form di Google Classroom

Page 38


39

Memilih pilihan Blank quiz pada google form

Gambar 7.5 Kuis Online dengan Pilhan Blank Kuis dengan Google Form di Google Classroom

Gambar 7.6 Tampilan Kuis Online di Google Classroom dengan Google Form

Page 39


40

BAB VII PENUTUP

Pedoman pelaksanaan pembelajaran daring ini diharapkan mampu menjadi pedoman bagi dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan pembelajaran daring selama pandemic Covid-19 di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Jurasan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Pedoman ini juga

digunakan sebagai upaya menjaga mutu dan memastikan standar nasional pendidikan tinggi yang telah ditetapkan pemerintah melalui Permendikbud Nomor 3, Tahun 2020 dapat terpenuhi. Selanjutnya, mutu dari pembelajaran daring dievaluasi pada akhir pelaksanaan dan ditingkatkan untuk pelaksanaan pembelajaran daring selanjutnya. Hasil evaluasi akan digunakan untuk perbaikan pelaksanaan berikutnya.

Page 40


41

Referensi

1. Chaeruman,

U.

A.

(2017).

PEDATI,

model

desain

sistem

pembelajaran

blended. Direktorat Pembelajaran Kementrian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi.

2. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Era Industri 4.0. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Tahun 2018.

3. Panduan Pembelajaran Daring dalam rangka meghadapi Pandemic COVID-19, STIKES Yayasan Rumah Sakit DR Soetomo, Tahun 2020

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 109, Tahun 2013, tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi;

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 62, Tahun 2016 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3, Tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

7. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik-Pendidikan VokasiPendidikan Profesi-Pendidikan Jarak Jauh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu, Tahun 2018.

8. Pedoman Operasional Pelaksanaan Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar, Tahun 2020

Page 41


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.