Program Edukasi Fisioterapi Pada Keluarga Pasien Post Stroke Di Rawat Inap Rumah Sakit Pusat Otak

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2

“ PROGRAM EDUKASI FISIOTERAPI PADA KELUARGA PASIEN

POST STROKE DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PUSAT OTAK NASIONAL”

DISUSUN OLEH : Rustini A, SSt. Ft NIP. 198604212020122004

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI “PROGRAM EDUKASI FISIOTERAPI PADA KELUARGA PASIEN

POST STROKE DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PUSAT OTAK NASIONAL”

Telah di seminarkan Tanggal 09 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang

Coach

Mentor

Erlinawati Pane, SKM, MKM NIP. 197202201994022001

dr. Adhy Nugroho, MARS NIP. 198102012008031001

Penguji

Siti Hayati, SKM, M.KES NIP. 196207141982032002

ii


KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang selalu melindungi, melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat waktu penulisan laporan kegiatan aktualisasi dengan judul “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”. Dalam penulisan laporan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN di RS Pusat Otak Nasional tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Erlinawati Pane, SKM, MKM selaku coach yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam pembuatan laporan aktualisasi. 2. dr. Adhy Nugroho, MARS sebagai mentor yang telah memberikan masukan dan dukungan yang sangat berguna bagi penulis. 3. Ibu Dewi Suci M, Ftr. M. Fis selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan sehingga laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan. 4. Rekan-rekan Fisioterapis Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Yang telah membantu terlaksananya kegiatan aktualasi ini. 5. Teman-teman golongan III angkatan II yang telah memberikan semangat dan dukungannya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN di RS Pusat Otak Nasional ini jauh dari sempurna yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman menulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun demi perbaikan. Semoga Laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang. Bekasi, 09 Agustus 2021 Penyusun

Rustini A, SSt. Ft NIP. 198604212020122004

iii


DAFTAR ISI Halama judul ............................................................................................................... i Lembar pengesahan ................................................................................................... ii Kata pengantar ......................................................................................................... iii Daftar isi .................................................................................................................. iv Bab I Pendahuluan .................................................................................................... 1 A.

Gambaran Umum RS Pusat Otak Nasional .......................................................... 1

B.

Profil peserta ................................................................................................... 4

Bab II Rancangan Aktualisasi ....................................................................................... 5 A. Identifikasi isu .................................................................................................... 5 B. Penetapan core isu ............................................................................................. 7 C. Penyebab isu ..................................................................................................... 8 D. Dampak yang terjadi jika isu tersebut tidak di tangani ............................................ 9 E. Gagasan pemecahan isu.................................................................................... 10 F. Matriks rancangan aktualisasi ............................................................................ 11 G. Rencana jadwal kegiatan aktualisasi ................................................................... 18 Bab III Pelaksanaan Aktualisasi .................................................................................. 19 A. Pelaksanaan kegiatan ...................................................................................... 19 B. Capaian aktualisasi .......................................................................................... 20 C. Capaian penyelesaian isu ................................................................................. 38 D. Manfaat Terselesaikannya Isu ........................................................................... 39 E. Rencana tindak lanjut hasil aktualisasi ............................................................... 39 Bab IV Penutup ........................................................................................................ 41 A. Kesimpulan ..................................................................................................... 41 B. Saran ............................................................................................................. 42 Lampiran ................................................................................................................ 43

iv


BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum RS Pusat Otak Nasional 1. Profil RS Pusat Otak Nasional Berdasarkan pada riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI, stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama di hampir seluruh rumah sakit di Indonesia., untuk mengatasinya Kementerian Kesehatan mendirikan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (Natioal Brain Centre Hospital) yang diharapkan dapat menjadi tempat pelayanan kesehatan otak dan saraf yang komprehensif, sehingga bisa menjadi model/ percontohan dalam penanganan kasus-kasus neurologi di Indonesia. Rumah Sakit Pusat Otak Nasional merupakan salah satu rumah sakit vertikal milik Kementerian Kesehatan, terletak di Jalan MT Haryono Jakarta. Rumah Sakit ini memiliki luas 11.000 meter persegi dengan dua bangunan utama yaitu gedung A 11 tingkat dan gedung B 16 tingkat, dan mulai beroperasi tanggal 1 Juli 2013. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan masyarakat, maka Rumah Sakit Pusat Otak Nasional( RS PON) mempunyai komitmen mengutamakan keselamatan pasien, kemudahan akses, dan kepuasan pelanggan, serta senantiasa terus melakukan perbaikan sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan pelanggan. Diantara seluruh unggulan yang dimiliki, stroke mendapat perhatian khusus yang harus ditangani suatu tim dengan tata laksana komprehensif secara cepat, tepat dan akurat. RS Pusat Otak Nasional Melayani segala permasalahan penyakit otak dengan menggunakan alat bantu diagnostik yang canggih Antara lain: CT Scan 256 Slices,

EEG (Electroencephalograph), Quantitative EEG (q-EEG), EMG (Nerve Conduction Velocity, Needle EMG, Evolked Potential), Trans Cranial Doppler/Duplex Sonograph, Neuro Optamology.

1


2. Visi Misi RS Pusat Otak Nasional Visi : "Menjadi Rumah Sakit Pusat Rujukan Nasional Bidang Otak dan Sistem Persarafan” MISI : 1. Mewujudkan Pelayanan Otak dan Sistem Persarafan Bermutu Tinggi dan Terjangkau Oleh Semua Lapisan Masyarakat. 2. Mewujudkan Pendidikan Dan Penelitian Yang Mampu Memberikan Kontribusi Pada Pemecahan Masalah Otak Dan Sistem Persarafan Di Tingkat Nasional Dan Internasional. 3. Mewujudkan Penapisan IPTEK Di Bidang Ilmu Kesehatan Otak Dan Sistem Persarafan. 4. Mewujudkan Kenyamanan dan Kesejahteraan Pegawai. 3. Nilai-Nilai Organisasi “BRAIN”

Benevolent

: Senantiasa Melayani Pasien Dengan Tulus

Responsive

: Selalu Siap Tanggap

Attentive

: Memberi Perhatian Penuh Terhadap Pasien

Innovative

: Mengikuti Perkembangan Ilmu

Noble

: Sesuai Dengan Motto RS Yaitu "Melayani Dengan Mulia"

4. Falsafah RS Pusat Otak Nasional Mengutamakan keselamatan pasien, kemudahan akses dan kepuasan pelanggan dan senantiasa perkembangan teknologi dan kebtuhan pelanggan. 5. Fisioterapi RS Pusat Otak Nasional Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2015 Tentang standar pelayanan Fisioterapi, Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan

yang

ditujukan

kepada

individu

dan/atau

kelompok

untuk

mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang 2


rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektropeutis, dan mekanis), pelatihan fungsi, dan komunikasi. Fisioterapis adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan fisioterapi sesuai ketentuan perundang-undangan. Fisioterapi terdapat pada instalasi Neurorestorasi yang merupakan salah satu layanan unggulan di RS Pusat Otak Nasional. Instalasi Neurorestorasi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) merupakan unit teknis pelaksana di bidang rehabilitasi terhadap penderita gangguan sistem otak dan persarafan. Instalasi Neurorestorasi membawahi beberapa profesi yang bekerja secara tim, yaitu Dokter Divisi Neurorestorasi, Fisioterapi, Okupasi Terapi dan Terapi Wicara, serta bekerja sama dengan perawat dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Pelayanan fisioterapi di instalasi Neurorestorasi RS Pusat Otak Nasional terdiri dari: a. Pelayanan rawat jalan, yang terdiri dari: 1) Gymnasium 2) Elektroterapi 3) Fisioterapi anak b. Pelayanan rawat inap yang terdiri dari pelayanan fisioterapi dari critical care unit (NCCU, HCU, SCU), serta ruang rawat inap diseluruh kelas perawatan 6. Sasaran Kinerja Pegawai fisioterapis Ahli pertama Rs. Pusat Otak Nasional 1.

Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem muskuloskletal kasus sedang/alat koqnitif intra-inter personal kasus sedang

2.

Memberikan tindak terapi pada problem gerak dan fungsi pada usia lanjut kasus ringan

3.

Menyusun laporan pelaksanaan tugas

4.

Melakukan tugas kedinasan lain

5.

Memberikan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem neuromuskuler kasus sedang

6.

Melakukan tes pemeriksaan otot

3


B. Profil Peserta Nama

: Rustini A, SSt. Ft

NIP

: 198604212020122004

Pangkat/Gol.Ruang

: Penata muda –III/a

Jabatan

: Fisioterapis Ahli Pertama

Unit Kerja

: Unit Fisioterapi RS. Pusat Otak Nasional Prof. DR. Mahar Mardjono Jakarta

4


BAB II RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu Isu di identifikasi berdasarkan pengamatan selama bekerja di unit Fisioterapi instalasi Neurorestorasi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional sejak bulan Januari 2021 sampai bulan April 2021 . Pelayanan fisioterapi di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional meliputi penanganan pasien dengan gangguan neurology yang dilakukan di rawat inap maupun rawat jalan. Pelayanan yang diberikan Sebagian besar adalah pemberian terapi latihan dan didukung dengan penggunaan modalitas electrotherapy dan manual therapy. Berdasarkan pengamatan di dapatkan beberapa isu sebagai berikut: 1. Belum efektifnya edukasi fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021 Perawatan pasien stroke di Rumah Sakit biasanya hanya sampai pada fase sub akut, dimana jika kondisi pasien secara medis telah stabil maka pasien diijinkan untuk pulang. Selanjutnya perawatan akan dilanjutkan dengan fase rehabilitasi yang dilakukan secara rawat jalan. Untuk menunjang keterlaksanaan program rawat jalan, diperlukan dukungan dari keluarga untuk melaksanakan home program yang telah ditetapkan. Fase rehabilitasi sangat penting, utamanya pada kondisi kelainan neurology, karena sebagian besar pasien pasca gangguan neurology seperti stroke mengalami kelemahan pada satu sisi tubuh sehingga pasien sulit untuk mobilisasi dan memenuhi kebutuhan aktifitas sehari-hari. Program rehabilitasi pada rawat jalan harus dilaksanakan secara berkesinambungan setiap hari. Untuk mendukung keberhasilan program rehabilitasi pada rawat jalan dibutuhkan kesinambungan antara program di Rumah Sakit dengan program di rumah. Saat ini pasien stroke di RS PON berasal dari seluruh Indonesia, perawatan fase akut dilakukan selama 4-7 hari sesuai dengan kondisi pasien. Program fisioterapi telah diberikan sejak hari pertama perawatan, dengan hasil 70% pasien mengalami perbaikan kondisi, yaitu pasien sudah mulai belajar untuk beraktifitas secara mandiri, minimal sudah dapat duduk tanpa bersandar. Selama masa perawatan telah diberikan edukasi personal oleh fisioterapis tentang hal-hal yang harus dilakukan saat dirumah. Proses edukasi ini telah berjalan dengan segala keterbatasan, seperti:

5


a. Keterbatasan pemberian waktu edukasi karena banyaknya jumlah pasien yang harus dilayani. Setiap terapis bertanggung jawab untuk minimal 10 pasien rawat inap. Idealnya waktu edukasi khusus untuk setiap pasien sekitar 45-60 menit diluar waktu terapi. Pemberian edukasi sebaiknya diberikan dalam waktu khusus agar informasi yang diterima keluarga tidak terpotong-potong. Edukasi yang diberikan dalam sesi terapi lebih kepada apa yang harus dilakukan pasien setelah terapi sampai pada sesi berikutnya. b. Kondisi ruang perawatan, terutama bangsal kelas 3 kurang nyaman untuk pemberian edukasi dikarenakan ruangan bangsal kelas 3 berisi 5 bed dengan jarak yang berdekatan sehingga fisioterapis kesulitan menggunakan alat bantu dalam edukasi c. Keterbatasan jumlah leaflet yang ada dan kurangnya ketertarikan keluarga pasien dalam membaca leaflet. d. Kurangnya alat peraga dimana setiap lantai perawatan hanya memiliki beberapa alat peraga sehingga fisioterapis harus secara bergantian menggunakan alat peraga tersebut. e. Penunggu pasien tidak selalu orang yang akan tinggal bersama/merawat pasien. Tahun 2020 jumlah kasus stroke yang dirawat mendacapai 4.666 pasien atau sekitar 350-400 pasien per bulan, sedangkan angka pasien aktif yang menjalani rawat jalan untuk konsultasi dokter rata-rata sebanyak 150 pasien baru, dan yang menjalani fisioterapi sekitar 40-45 pasien baru perbulan. Dari 40 pasien baru, saat dilakukan evaluasi, sekitar 80% pasien saat datang kondisinya menurun, yaitu misalkan saat pulang sudah belajar ke berdiri, tetapi selama di rumah sampai saat kontrol ke fisioterapi pasien hanya duduk dan mobilitas menggunakan kursi roda. Contoh lain saat pulang dari rawat inap pasien sudah dapat duduk tanpa sandaran namun pada saat kontrol ke fisioterapi pasien sudah dengan komplikasi lain seperti: kontraktur,

decubitus, dislokasi, dll. Berdasarkan angka tersebut untuk menjaga pencapaian kondisi di akhir masa perawatan, maka home program yang diberikan harus komprehensif dan disusun dengan baik agar keluarga pasien benar-benar memahami apa yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh pasien. Edukasi home program sangat penting dilakukan, karena tidak seluruh pasien yang menjalani rawat inap di RS PON dapat menjalani rawat jalan dan fisioterapi di RS PON, dikarenakan: a. Lokasi rumah yang jauh dari RS PON b. Tidak mendapat rujukan untuk perawatan di RS Type A c. Saat ini pelayanan fisioterapi rawat jalan di RS PON tidak ditanggung oleh BPJS. 6


2. Belum ada assesment standar yang dilakukan oleh seluruh fisioterapis untuk mengukur keberhasilah program di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021. Standar assessment fisioterapi diperlukan mengingat pelaksana pelayanan fisioterapi di RS PON adalah tim. Saat ini standar assessment yang ada masih bersifat umum berupa pemeriksaan motorik dan sensorik belum sampai pada bentuk pemeriksaan khusus yang spesifik seperti pemeriksaan derajat spastisitas dengan

asworth scale, pemeriksaan keseimbangan dengan Berg Balance Scale, pemeriksaan kemampuan fungsional dengan bartel index, dll . Fisioterapis juga cenderung tidak mengisi Form pemeriksaan manual . Serta penulisan CPPT oleh fisioterapis sangat terbatas,

tidak dapat menjelaskan permasalahan dengan detail. sehingga akan

mempengaruhi pengukuran keberhasilan program terapi. 3. Tidak ada media komunikasi pelaksanaan home program fisioterapi pada pasien di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021 Selain pencatatan secara elektronik, perkembangan dan program fisioterapi yang diberikan pada sesi terapi di rawat jalan dituliskan di buku catatan pasien. Buku ini hanya berisi Tindakan dan hasil assessment terakhir, namun home program yang diberikan tidak disampaikan secara tertulis. Seringkali saat pasien datang pada sesi selanjutnya, mereka mengatakan lupa terhadap home program yang diberikan. Berdasarkan

hal

tersebut

perlu

dipertimbangkan

adanya

buku

monitoring

pelaksanaan home program. B. Penetapan Core Isu Berdasarkan isu-isu yang teridentifikasi, selanjutnya dilakukan penapisan isu dengan menggunakan alat bantu penapisan yaitu metode APKL(aktual, Problematik, Khalayak, layak) untuk menentukan isu yang paling prioritas. Akltual berarti isu tersebut sedang hangat dibicarakan di lingkungan unit kerja. Problematik berarti isu merupakan hal yang menarik dan berkebutuhan mendesak untuk di cari solusinya. Khalayak berarti isu menyangkut hajat hidup orang banyak. Dan layak berarti isu pantas untuk di bahas, realistis dan sesuai kewenangan. Tabel APKL dibuat dengan rentang penilaian 1-5. Dimana Angka 5 sangat kuat pengaruhnya, Angka 4 kuat pengaruhnya, Angka 3 sedang pengaruhnya, Angka 2 kurang pengaruhnya, Angka 1 sangat kurang pengaruhnya

7


Tabel 2.1. Penapisan Isu Menggunakan Metode AKPL KRITERIA No

1

JUMLAH

Isu

Belum efektifnya edukasi fisioterapi

PRIORITAS

A

P

K

L

SKOR

5

4

4

4

17

1

5

4

4

3

16

2

4

3

15

3

pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021 2

Belum ada assesment standar yang dilakukan

oleh

seluruh fisioterapis

untuk mengukur keberhasilah program di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021 3

Tidak

ada

media

komunikasi

4

4

pelaksanaan home program fisioterapi pada pasien di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021

Berdasarkan penapis isu dengan metode APKL maka isu yang dipilih adalah no.1 Belum efektifnya edukasi fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021. C. Penyebab Isu Penyebab isu “Belum efektifnya edukasi fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021” dapat kita temukan melalui Analisis isu untuk menemukan akar permasalahan menggunakan metode fishbone

analysis. Fishbone diagram merupakan pendekatan yang berupaya untuk memahami sebuah permasalahan dengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait, dan menekankan pada hubungan sebab-akibat yang disebut dengan Cause-and-Effect

Diagram. Hasil analisis dengan menggunakan metode fishbone dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

8


Diagram 2.1. diagram fishbone isu “Belum efektifnya edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021”

FISHBONE DIAGRAM Man

Material leaflet yang ada jumlahnya terbatas

Keluarga pasien belum sepenuhnya paham dengan penjelasan home program yang di berikan fisioterapis Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai perawatan fisioterapi di rumah

Kurangnya alat peraga untuk edukasi fisioterapi di rawat inap t text here

Penyampain edukasi fisioterapi tanpa alat peraga

Penyampaian edukasi fisioterapi bersifat edukasi singkat

Methode

Beberapa ruang perawatan kurang nyaman untuk pemberian edukasi fisioterapi

Lokasi rumah pasien jauh dari RS PON

Belum efektifnya edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021

Environment

D. Dampak yang terjadi jika isu tersebut tidak di tangani Dampak yang terjadi jika isu tersebut tidak teratasi adalah kurang optimalnya perawatan fisioterapi yang di lakukan keluarga pada pasien post stroke di rumah sehingga akan terjadi penurunan kemampuan fungsional, penurunan fungsi gerak serta timbulnya komplikasi pada pasien post stroke. Kondisi ini secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan jumlah pasien stroke kronis di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Jika sudah terjadi penurunan kemampuan fungsional, penurunan fungsi gerak dan timbul komplikasi, ini akan menyebabkan waktu perawatan pasien post stroke menjadi semakin lama dan juga akan menyebabkan biaya perawatan menjadi lebih tinggi. Dampak lain yang akan terjadi jika isu tersebut tidak di tangani yaitu akan muncul resiko cidera pada keluarga pasien, ini dikarenakan pasien post stroke yang mengalami penurunan fungsional ataupun komplikasi akan sangat bergantung pada keluarga pasien dalam melakukan aktifitas fusngsional. 9


E. Gagasan pemecahan Isu Untuk memecahkan masalah yang telah dipaparkan diatas maka gagasan yang akan dilakukan adalah dengan pembuatan “ Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien

post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional ” . Adapun Kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan isu adalah: 1. Mengemukakan gagasan “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” kepada atasan. 2. Menyusun rencana komperhensif “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien

post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” 3. Membuat draft materi edukasi yang akan diberikan pada “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap rumah Sakit Pusat Otak Nasional”. 4. Mensosialisasikan “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”. 5. Melaksanakan “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”. 6. Mengevaluasi kegiatan “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”.

10


F. Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit kerja

Unit Fisioterapi RS. Pusat Otak Nasional Prof. DR. Mahar Mardjono Jakarta

Identifikasi isu

1. Belum efektifnya edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post

stroke di rawat inap di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021 2. Belum ada assesment standar yang dilakukan oleh seluruh fisioterapis untuk mengukur keberhasilah program di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021 3. Tidak ada media komunikasi pelaksanaan home program Fisioterapi pada pasien di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021 Isu yang di angkat

Belum efektifnya edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021

Pemecahan isu

Pembuatan Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

11


Tabel 2.2. Matriks rancangan aktualisasi No

Kegiatan

Tahapan

Output

Keterkaitan Subtansi

Kontribusi Visi dan Misi

Penguatan Nilai Organisai

1

Mengemukakan

1. Menyiapkan gagasan

• Izin

Akuntabilitas:

Mendukung visi dan misi RS.

Menguatkan

PON yaitu menjadi rumah

nilai-nilai

gagasan “Program 2. Meminta izin bertemu

pelaksanaan

Kejelasan gagasan

edukasi Fisioterapi

“Program

Nasionalisme:

edukasi

masukan

pada

atasan

keluarga 3. Melaksanakan

menerima sakit pusat rujukan nasional

atasan

serta di bidang otak dan

Resposive

untuk persyarafan . Serta

Attentive

pasien post stroke

pertemuan dengan

Fisioterapi

bermusyawarah

di

atasan

pada keluarga

keberhasilan

rumah Sakit Pusat 4. Menjelaskan isi gagasan

pasien post

program edukasi

Otak

rancangan Program

stroke di rawat

Etika publik

edukasi fisioterapi pada

inap rumah

gagasan

keluarga pasien post

Sakit Pusat

santun

stroke di ranap

Otak Nasional”

komitmen mutu : mencatat

rawat

inap

Nasional”

kepada atasan

5. Meminta izin pelaksanaan

• Notulen hasil pertemuan

terlaksananya mendukung misi RS PON yaitu : : menjelaskan Mewujudkan Penapisan IPTEK

dengan

sopan

dan Di Bidang Ilmu Kesehatan Otak Dan Sistem Persarafan

masukan dan saran dari atasan Anti

korupsi:

melakukan

implementasi gagasan

pertemuan sesuai jadwal yang

Program edukasi

telah ditentukan

fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap

12

RS. PON yaitu :

Innovative Noble


2

akar • Susunan

Menyusun rencana 1. Menelaah komperhensif

permasalahan

“program edukasi

menyusun

pada keluarga

komprehensif

komprehensif program edukasi sakit pusat rujukan nasional

RS. PON yaitu :

komprehensif “program

“program

Fisioterapi

Attentive

pasien post stroke

edukasi fisioterapi pada

edukasi

jawab

di rawat inap

keluarga

Rumah Sakit Pusat

stroke di rawat inap

keluarga pasien Mencatat

Otak Nasional”

Rumah Sakit Pusat Otak

post stroke di komprehensif program edukasi Mengwujudkan

Nasional”

rawat

inap Fisioterapi yang dibuat

otak dan sistem persyarafan

Rumah

Sakit Anti Korupsi:

bermutu

komprehensif “program

Pusat

Otak Membuat

edukasi fisioterapi pada

Nasional “

keluarga

pasien

post

rencana

pasien

fisioterapi pada Komitmen Mutu :

tepat waktu

stroke di rawat inap

edukasi

Rumah Sakit Pusat Otak

akan

Nasional “

dilaksanakan pada

susunan

susunan

yang

kegiatan

edukasi yang akan

aktualisasi nilai-

dilaksanakan pada

nilai dasar CPNS

kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar CPNS

13

nilai-nilai

tanggung di bidang otak dan persyarafan . Serta

Innovative

mendukung misi RS PON

Noble

rencana yaitu :

rencana terjangkau

pelayanan

tinggi oleh

komperhensif program edukasi lapisan masyarakat

post • Program

1. Menentukan program

penuh

rencana PON yaitu menjadi rumah

Menguatkan

Membuat

rencana

susunan

Mendukung visi dan misi RS.

rencana

2. Menyusun

untuk

Akuntabilitas :

dan semua


3

Membuat materi yang

draft 1. Mengumpulkan materiedukasi materi edukasi yang akan sesuai untuk kelas

diberikan “kelas

pada edukasi

Fisioterapi keluarga

post

pada pasien

stroke

di

rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”

• Materi

“kelas Akuntabilitas :

Mendukung visi dan misi RS.

Menguatkan

edukasi

Mengumpulkan materi dengan

PON yaitu menjadi rumah

nilai-nilai

Fisioterapi

penuh tanggung jawab

sakit pusat rujukan nasional

RS. PON yaitu :

di bidang otak dan

Attentive

edukasi Fisioterapi pada

pada keluarga Nasionalisme :

keluarga pasien post

pasien

stroke di rawat inap

stroke di rawat tepat dan sesuai untuk diberikan mendukung misi RS PON

2. Mengumpulkan metodemetode penyampaian edukasi yang menarik dan efisien 3. Meminta saran dan

inap Sakit

post Berdiskusi mengenai materi yang persyarafan . Serta Rumah pada program edukasi fisioterapi Pusat Etika Publik:

Otak Nasional”

Mewujudkan Penapisan

Meminta saran dan masukan IPTEK Di Bidang Ilmu dengan

sopan

Menyusun

dan

materi

hormat, Kesehatan Otak Dan Sistem edukasi Persarafan.

dengan bahasa yang sopan

masukan mengenai

Komitmen Mutu :

materi edukasi yang

mencari metode edukasi yang

tepat kepada pimpinan

Efektif, Kreatif, Inovatif

dan teman sejawat

Anti Korupsi: Menyusun materi

4. Mencari metode

yaitu:

dengan

tepat

waktu

sesuai

penyampaian edukasi

dengan jadwal yang telah di

yang tepat

tentukan

5. Membuat draft materi kelas edukasi fisioterapi

14

Innovative Noble


4

Mensosialisasikan “kelas

edukasi

fisioterapi keluarga

post

pada pasien

stroke

di

1. Membuat surat izin dan Surat waktu

pelaksanaan pelaksanaan

edukasi yang ditujukan “kelas kepada pelayanan

rawat inap Rumah

keperawatan

Sakit Pusat Otak

penunjang

Nasional”.

izin Akuntabilitas : dalam

menyapaikan PON yaitu menjadi rumah

edukasi sosialisasi

direktur Fisioterapi pada Nasionalisme : dan post

stroke di yang benar

rawat

sakit pusat rujukan nasional

RS. PON yaitu

di bidang otak dan

Responsive

Fisioterapi Pusat

Sakit Sopan Otak

Attentive

mendukung misi RS PON

inap Etika Publik:

Menguatkan nilai-nilai

medik, keluarga pasien Menggunakan bahasa indonesia persyarafan . Serta

2. Mensosialisasikan Kelas Rumah edukasi

Jelas

Mendukung visi dan misi RS.

Noble

yaitu :

dan

santun

dalam Mengwujudkan

pelayanan

menyampaikan sosialisasi

otak dan sistem persyarafan

kepada kepala ruangan Nasional”

Anti Korupsi:

bermutu

tinggi

rawat inap Rumah Sakit

Melakukan

terjangkau

oleh

Pusat Otak Nasional

waktu

lapisan masyarakat

• Daftar hadir

Akuntabilitas :

mendukung visi dan misi RS.

• Bertambahnya

Memberikan

sosialisasi

tepat

dan semua

3. Mensosialisasikan Kelas edukasi

Fisioterapi

kepada Keluarga pasien post stroke 5

Melaksanakan “kelas

edukasi

fisioterapi keluarga

post

2. Membuat daftar hadir

pada pasien

stroke

di

3. Menyiapkan ruangan dan perlengkapan penunjang edukasi

pengetahuan

Fisioterapi

materi dengan

edukasi PON yaitu menjadi rumah penuh sakit pusat rujukan nasional

Menguatkan nilai-nilai RS. PON yaitu

keluarga pasien tanggung jawab

di bidang otak dan

BRAIN,

post stroke di Nasionalisme :

persyarafan . Serta

Benevolent

15


rawat inap Rumah 4. Mengumpulkan keluarga Sakit Pusat Otak pasien post stroke Nasional” 5. Meminta keluarga mengisi daftar hadir 6. Melakukan edukasi fisoterapi

rawat

inap Bekerja

sama

mengenai

rekan

perawatan

menyiapkan

dengan

sejawat kelas

rekan mendukung misi RS PON

Responsive

dalam yaitu :

Attentive

edukasi Mewujudkan pelayanan otak Noble

Fisioterapi saat Fisioterapi

dan

pasien

bermutu

keluar Etika Publik:

dari rawat inap • Foto

sistem

Memberikan edukasi Fisioterapi terjangkau dengan

bahasa

persyarafan tinggi oleh

dan semua

yang sopan, lapisan masyarakat

7. Meminta keluarga pasien

pelaksanaan

santun serta mudah dimengerti

mengisi form evaluasi

Kelas edukasi

Komitmen Mutu :

• Form evaluasi

Mendokumentasikan

kelas

edukasi Fisioterapi Anti Korupsi: Melaksanakan

kelas

edukasi

Fisioterapi sesuai jadwal yang telah di tentukan 6

1. Membuat form evaluasi • Form

Mengevaluasi kegiatan

“Kelas

edukasi Fisioterapi pada

pre edukasi dan post

pre

edukasi

kelas

keluarga 2. Mencetak form evaluasi

evaluasi dan

post

Etika Publik: Meminta

edukasi pasien)

Fisioterapi

Mewujudkan Pendidikan Dan Menguatkan peserta(keluarga Penelitian

untuk

mengisi

Yang

Mampu

form Memberikan Kontribusi Pada

sopan

Sistem Persarafan Di Tingkat

di

Komitmen Mutu :

Nasional Dan Internasional

inap

mengisi

form

evaluasi

evaluasi

RS. PON yaitu

evaluasi dengan bahasa yang Pemecahan Masalah Otak Dan Responsive

pasien post stroke 3. Meminta keluarga pasien • Catatan rawat

nilai-nilai

16


Rumah Sakit Pusat

sebelum

dan

sesudah

Otak Nasional.

edukasi fisioterapi

Evaluasi berkala untuk perbaikan kegiatan

“Kelas

edukasi

4. Menganalisa hasil form

Fisioterapi pada keluarga pasien

yang telah di isi oleh

post stroke di rawat inap Rumah

keluarga

Sakit Pusat Otak Nasional”.

pasien

post

stroke 5. Mencatat apa saja yang perlu

diperbaiki

untuk

perbaikan kelas edukasi fisioterapi kedepannya

17


G. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Tabel. 2.3 rencana jadwal kegiatan aktualisasi Waktu Pelaksanaan No

Juni

Kegiatan I

1

Mengemukakan gagasan “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien

post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” kepada atasan 2

Menyusun rencana komprehensif “Program edukasi pada keluarga pasien post

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” 3

Membuat draft materi edukasi yang akan diberikan pada

“ Kelas edukasi

Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” 4

Mensosialisasikan “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”.

5

Melaksanakan “ Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”.

6

Mengevaluasi kegiatan “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”.

18

II

III IV

Juli I

II

III IV


BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai nilai dasar PNS pada pelatihan dasar CPNS Golongan III Kementerian Kesehatan Tahun 2021 ini dilaksanakan pada 03 Juni-07 Juli 2021. Penulis dengan jabatan sebagai Fisioterapis Ahli pertama di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, bertugas di Instalasi Neurorestorasi bagian Fisioterapi. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dilakukan berdasarkan tahapan kegiatan pada rancangan aktualisasi. Berikut adalah laporan pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan penulis selama masa aktualisasi di satuan kerja. No

Jenis Kegiatan

Tanggal

Keterangan

Pelaksanaan 1

Mengemukakan

gagasan

“Program 4 Juni 2021

Terlaksana

edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien

post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” kepada atasan 2

Menyusun

rencana

komprehensif 7 - 8 Juni 2021 Terlaksana

“Program edukasi pada keluarga pasien

post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” 3

Membuat draft materi edukasi yang akan

9 - 12 Juni

Terlaksana

diberikan pada “Kelas edukasi Fisioterapi 2021 pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” 4

Mensosialisasikan

“Kelas

edukasi 4 - 18 Juni

fisioterapi pada keluarga pasien post 2021

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”

19

Terlaksana


5

6

Melaksanakan “Kelas edukasi fisioterapi 21-22

Juni Terlaksana

pada keluarga pasien post stroke di rawat 2021

dengan

inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”

perubahan

Mengevaluasi kegiatan “Kelas edukasi 22 Juni – 3 Juli Terlaksana Fisioterapi pada keluarga pasien post 2021

dengan

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat

perubahan

Otak Nasional”

B. Capaian Aktualisasi Berdasarkan hasil aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal tanggal pada 03 Juni - 07 Juli 2021, adapun penjabaran kegiatan tersebut sebagai berikut. 1. Kegiatan 1 : Mengemukakan gagasan Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional kepada atasan Tahapan

1. Menyiapkan gagasan

kegiatan

2. Meminta izin bertemu atasan fisioterapi 3. Melaksanakan pertemuan dengan atasan fisioterapi 4. Menjelaskan isi gagasan “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di ranap” 5. Meminta izin pelaksanaan implementasi gagasan “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap”

Waktu

4 Juni 2021

Tujuan

Menjelaskan kegiatan aktualisasi “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” dan meminta izin pelaksanaan kegiatan.

Out put

1. Izin pelaksanaan “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” 2. Notulen hasil pertemuan (Terlampir)

3. Foto pertemuan dengan atasan

20


Deskripsi

Pertama-tama penulis menyiapkan gagasan program edukasi

kegiatan

fisioterapi yang akan di sampaikan kepada atasan fisioterapi

berdasarkan

(AKUNTABILITAS). lalu menemui atasan fisioterapi yang ada di

nilai-nilai

ruangan fisioterapi. Penulis meminta waktu kepada atasan

ANEKA

fisioterapi untuk menjelaskan rencana kegiatan aktualisasi berupa” Program edukasi fisioterapi pada pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”. Penulis menjelaskan rencana kegiatan aktualisasi dengan jelas(AKUNTABILITAS) dan dengan bahasa yang sopan(ETIKA PUBLIK). Penulis tidak lupa mencatat masukan dari atasan (KOMITMEN MUTU). Penulis berdiskusi dengan atasan untuk terlaksananya kegiatan aktualisasi ini dengan baik (NASIONALISME). setelah mendapat izin pelaksanaan kegiatan aktualisasi, penulis mengucapkan terima kasih atas waktu dan masukan dari atasan dan meminta izin pamit (ETIKA PUBLIK).

Kontribusi terhadap

Kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi RS. PON yaitu menjadi Visi-

Misi Organisasi

rumah sakit pusat rujukan nasional di bidang otak dan persyarafan. Serta mendukung misi RS PON yaitu mewujudkan pelayanan otak dan sistem persyarafan bermutu tinggi dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini Menguatkan nilai-nilai RS. PON yaitu : Resposive : Selalu Siap Tanggap Attentive : Memberi Perhatian Penuh Terhadap Pasien Innovative : Mengikuti Perkembangan Ilmu Noble : Sesuai Dengan Motto RS Yaitu "Melayani Dengan Mulia"

Dampak

Jika kegiatan pertemuan atasan ini tidak dilangsungkan dengan nilai-nilai dasar ANEKA maka komunikasi antara penulis dengan atasan tidak akan berjalan dengan baik sehingga kegiatan aktualisasi akan terhambat pelaksanaannya.

21


kendala

Tidak ada kendala

solusi

-

dokumentasi

Gambar 3.1. Berkomunikasi dengan atasan

2. Kegiatan 2 : Menyusun rencana komprehensif “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” Tahapan

1. Menelaah akar permasalahan untuk menyusun rencana

kegiatan

komprehensif “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” 2. Menyusun

rencana

komprehensif

“Program

edukasi

Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional “ 3. Menentukan program edukasi yang akan dilaksanakan pada kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar CPNS Waktu

7 - 8 Juni 2021

22


Tujuan

Dapat mengetahui akar permasalah yang menjadi penyebab isu sehingga penulis dapat menyususn rencana komprehensif “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” serta mampu menentukan program edukasi yang akan di laksanakan oleh penulis dalam kegiatan aktualisasi.

Out put

1. Susunan rencana komprehensif “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional “( Terlampir)

2. Program edukasi yang akan dilaksanakan pada kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar CPNS Deskripsi

Tahap kegiatan 1

kegiatan

Kegiatan ini penulis mulai dengan berdoa agar semua kegiatan

berdasarkan

yang penulis lakukan bisa berjalan dengan lancar dan tanpa

nilai ANEKA

kendala ( NASIONALISME). selanjutnya penulis menelaah akar permasalahan yang menjadi penyebab isu utama dalam rancangan aktualisasi penulis dengan penuh tanggung jawab (AKUNTABILITAS). Tidak lupa penulis mencatat apa saja yang menjadi penyebab isu ( KOMITMEN MUTU). Tahap kegiatan 2 Setelah menelaah akar permasalahan, penulis kemudian menyusun rencana komprehensif “ Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional “( KOMITMEN MUTU). Tahap kegiatan 3 Setelah menyusun rencana komprehensif, penulis kemudian menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan aktualisasi. Kegiatan yang di pilih penulis dalam kegiatan aktualisasi yaitu ”Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien

post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional “. Semua Kegiatan ini penulis kerjakan sesuai dengan jadwal yang telah penulis tetapkan (ANTI KORUPSI).

23


Kontribusi terhadap

Kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi RS. PON yaitu menjadi Visi-

Misi Organisasi

rumah sakit pusat rujukan nasional di bidang otak dan persyarafan. Serta mendukung misi RS PON yaitu mewujudkan pelayanan otak dan sistem persyarafan bermutu tinggi dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat

Penguatan Nilai- Kegiatan ini Menguatkan nilai-nilai RS. PON yaitu : nilai Organisasi:

Attentive : Memberi Perhatian Penuh Terhadap Pasien Innovative : Mengikuti Perkembangan Ilmu Noble : Sesuai Dengan Motto RS Yaitu "Melayani Dengan Mulia"

dampak

Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan nilai ANEKA maka penulis tidak dapat membuat rencana komprehensif “ Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” dengan tepat waktu.

kendala

Tidak ada kendala

solusi

-

24


3. Membuat draft materi edukasi yang akan diberikan pada “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” Tahapan

1. Mengumpulkan materi-materi edukasi sesuai untuk diberikan

kegiatan

pada ”kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional “ 2. Mengumpulkan metode-metode penyampaian edukasi yang menarik dan efisien 3. Meminta saran dan masukan mengenai materi dan metode penyampaian edukasi yang tepat kepada pimpinan dan teman sejawat 4. Menentukan metode penyampaian edukasi yang akan dipakai pada “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” 5. Membuat draft

materi “Kelas edukasi Fisioterapi pada

keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” Waktu

9 - 12 Juni 2021

Tujuan

Untuk menentukan materi dan metode penyampaian edukasi yang akan diberikan pada ”Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional “

Out put

1. Materi “kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” (Terlampir) 2. Foto saat berdiskusi dengan rekan sejawat Deskripsi

Tahap kegiatan 1

kegiatan

Kegiatan ini penulis mulai mencari materi yang sesuai untuk

berdasarkan

diberikan pada ”Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien

nilai ANEKA

post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Penulis mengumpulkan materi-materi edukasi dengan penuh tanggung jawab (AKUNTABILITAS). Tahap kegiatan 2

25


Setelah mengumpulkan materi, Penulis kemudian mencari metode edukasi yang menarik dan efektif untuk diberikan pada ”Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional “(KOMITMEN MUTU). Tahap kegiatan 3 Penulis meminta masukan dari teman-teman sejawat mengenai materi yang sesuai untuk diberikan pada kelas edukasi. Penulis terlebih dahulu meminta waktu teman-teman sejawat disaat jam pelayanan sudah selesai (ANTI KORUPSI). Penulis meminta waktu dengan bahasa yang sopan dan hormat (ETIKA PUBLIK). Penulis kemudian menjelaskan materi dan metode edukasi yang akan penulis berikan pada kelas edukasi fisioterapi. Selanjutnya penulis meminta saran dan masukan dari teman-teman sejawat. Penulis dan teman-teman sejawat berdiskusi untuk suksesnya kegiatan kelas edukasi Fisioterapi (NASIONALISME). Dari hasil diskusi didapatkan bahwa teman-teman sejawat menyarankan agar penulis ikut melibatkan mahasiswa PKL sebagai model edukasi. Karena selain menjadi model, mahasiswa juga bisa ikut belajar bersama. Tahap kegiatan 4 Setelah menerima masukan dari temen-teman sejawat, penulis kemudian

memilih

metode

penyampaian

edukasi

berupa

pemaparan materi edukasi dengan power point disertai dengan demonstrasi langsung dan tanya jawab. Tahap kegiatan 5 Penulis membuat draft materi ”Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional “ yang berupa power point. Penulis membuat materi dengan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti (ETIKA PUBLIK). Penulis melakukan semua kegiatan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan (ANTI KORUPSI)

26


Kontribusi terhadap VisiMisi Organisasi

Kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi RS. PON yaitu menjadi rumah sakit pusat rujukan nasional di bidang otak dan persyarafan . Serta mendukung misi RS PON yaitu mewujudkan Mewujudkan Penapisan IPTEK Di Bidang Ilmu Kesehatan Otak Dan Sistem Persarafan.

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini Menguatkan nilai-nilai RS. PON yaitu : Attentive : Memberi Perhatian Penuh Terhadap Pasien Innovative : Mengikuti Perkembangan Ilmu Noble : Sesuai Dengan Motto RS Yaitu "Melayani Dengan Mulia"

dampak

Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan nilai ANEKA maka pembuatan materi kelas edukasi akan terhambat dan materi kelas edukasi juga tidak akan menarik.

kendala

Tidak ada kendala

solusi

-

dokumentasi

Gambar 3.2. Berdiskusi dengan pimpinan dan rekan sejawat

27


4. Mensosialisasikan “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” Tahapan

1. Membuat surat izin pelaksanaan ”Kelas edukasi Fisioterapi pada

kegiatan

keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional “ yang ditujukan kepada direktur pelayanan medik, keperawatan dan penunjang 2. Mensosialisasikan ”Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional “ kepada kepala ruangan rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional 3. Mensosialisasikan ”Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional “ kepada Keluarga pasien post stroke

Waktu

4 – 18 Juni 2021

Tujuan

Agar pihak-pihak yang terkait mengetahui adanya pelaksanaan ”Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional “

Out put

1. Surat izin pelaksanaan “kelas edukasi fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” (Terlampir) 2. Foto sosialisasi kelas edukasi fisioterapi kepada kepala ruangan rawat inap

3. Foto sosialiasi kelas edukasi fisioterapi kepada keluarga pasien post stroke. Deskripsi

Tahap kegiatan 1

kegiatan

Penulis Membuat surat izin dan waktu pelaksanaan “kelas edukasi

berdasarkan

Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah

nilai ANEKA

Sakit Pusat Otak Nasional” yang ditujukan kepada direktur pelayanan medik, keperawatan dan penunjang. Tahap kegiatan 2 Setelah surat izin dan jadwal pelaksanaan disetujui, penulis bertemu dengan kepala perawat ruang rawat inap lantai 7 yaitu Liberti Hariani, S.Kep., Ners dengan membawa surat izin

28


pelaksanaan kelas edukasi Fisioterapi . Penulis mengucapkan salam terlebih dahulu, kemudian penulis meminta waktu untuk menjelaskan tujuan dan waktu pelaksanaan kelas edukasi Fisioterapi (ETIKA PUBLIK). Setelah itu penulis menjelaskan tujuan dan waktu pelaksaan edukasi Fisioterapi dengan bahasa yang sopan (ETIKA PUBLIK). Selanjutnya penulis menemui kepala perawat ruang rawat inap lantai 9 yaitu Ners. Cahyo Ismawati S,M.Kep dengan dengan membawa surat izin pelaksanaan kelas edukasi Fisioterapi . Penulis mengucapkan salam terlebih dahulu, kemudian penulis meminta waktu untuk menjelaskan tujuan dan waktu pelaksanaan kelas edukasi Fisioterapi dengan bahasa yang sopan (ETIKA PUBLIK). Di akhir pertemuan penulis tidak lupa selalu mengucapkan terima kasih atas dukungan dari kepala perawat ruang rawat inap ( ETIKA PUBLIK) Tahap kegiatan 3 Penulis juga mensosialisasikan kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien yang sedang di rawat di RS PON. Penulis menjelaskan tujuan dan waktu pelaksanaan kelas edukasi ini kepada keluarga pasien dengan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti ( ETIKA PUBLIK). Penulis juga bekerja sama dengan teman-teman sejawat dalam mensosialisasikan kelas edukasi ini (NASIONALISME) . sosialisasi ini dilaksanakan tepat waktu sesuai jadwal yang telah di tentukan (ANTI KORUPSI) Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi

Kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi RS. PON yaitu menjadi rumah sakit pusat rujukan nasional di bidang otak dan persyarafan. Serta mendukung misi RS PON yaitu mewujudkan pelayanan otak dan sistem persyarafan bermutu tinggi dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat

29


Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini Menguatkan nilai-nilai RS. PON yaitu : Attentive : Memberi Perhatian Penuh Terhadap Pasien Innovative : Mengikuti Perkembangan Ilmu Noble : Sesuai Dengan Motto RS Yaitu "Melayani Dengan Mulia"

dampak

Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan nilai-nilai ANEKA maka kegiatan sosialisasi ini tidak akan berjalan lancar dan pihak terkait tidak akan mendapatkan informasi yang akurat mengenai pelaksanaan kegiatan edukasi Fisioterapi.

kendala

Tidak ada kendala

solusi

-

dokumentasi

Gambar3.3. sosialisasi dengan kepala ruangan rawat inap lantai 9

30


Gambar 3.4 sosialisasi dengan kepala ruangan rawat inap lantai 7

Gambar 3.5. sosialisasi dengan keluarga pasien

31


5. Melaksanakan “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” Tahapan

1. Membuat daftar hadir dan form evaluasi

kegiatan

2. Menyiapkan ruangan dan perlengkapan penunjang kelas edukasi seperti LCD proyektor, bed, kursi, walker, tongkat, dll 3. Mengumpulkan keluarga pasien post stroke yang akan menjadi peserta edukasi 4. Meminta keluarga pasien mengisi daftar hadir dan form evaluasi sebelum edukasi 5. Melakukan edukasi Fisoterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional 6. Meminta keluarga pasien mengisi form evaluasi setelah edukasi

Waktu

21 - 22 Juni 2021

Tujuan

Untuk memberikan edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Out put

1. Daftar hadir (Terlampir) 2. Form evaluasi (Terlampir) 3. Bertambahnya pengetahuan keluarga pasien post stroke di rawat inap mengenai perawatan Fisioterapi saat pasien keluar dari rawat inap

4. Foto pelaksanaan Kelas edukasi Deskripsi

Tahap kegiatan 1

kegiatan

Sebelum melaksanakan kelas edukasi Fisioterapi, penulis terlebih

berdasarkan

dahulu membuat dan mencetak daftar hadir peserta kelas edukasi

nilai ANEKA

Fisioterapi dan form evaluasi kelas edukasi Fisioterapi yang akan di isi oleh peserta (KOMITMEN MUTU). Tahap kegiatan 2 Sebelum kegiatan edukasi Fisioterapi dimulai, penulis terlebih dahulu menyiapkan ruangan yang akan di pakai sebagai tempat kelas edukasi

Fisioterapi.

Penulis

juga

menyiapkan

perlengkapan

penunjang maupun alat peraga yang akan dipakai pada saat kelas edukasi Fisioterapi seperti LCD proyektor, laptop, kursi roda, dan walker (AKUNTABILITAS). Selain itu penulis juga meminta bantuan

32


kepada salah satu mahasiswa PKL untuk membantu penulis menyiapkan ruangan dan sebagai model untuk demonstrasi (NASIONALISME). Tahap kegiatan 3 Peserta mengumpulkan peserta edukasi sesuai jadwal yang telah di tentukan (ANTI KORUPSI). Karena kegiatan ini dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19, maka peserta kegiatan di wajibkan menjaga protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan menjaga jarak (AKUNTABILITAS). Tahap kegiatan 4 Sebelum kegiatan edukasi dimulai, terlebih dahulu penulis meminta peserta untuk mengisi daftar hadir dan form evaluasi pre edukasi dengan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti (ETIKA PUBLIK). Penulis juga menjelaskan isi form evaluasi jika peserta tidak paham mengenai isi form evaluasi. Tahap kegiatan 5 Sebelum memulai kelas edukasi, penulis terlebih dahulu berdoa agar kegiatan

ini

di

beri

kelancaran

dan

tanpa

hambatan

(NASIONALISME). Penulis kemudian memulai kelas edukasi dengan memaparkan materi melalui slide power point yang disertai demonstrasi (AKUNTABILITAS). Penulis juga mempersilahkan peserta untuk langsung bertanya jika ada yang kurang di pahami pada saat pemberian materi ataupun saat demonstrasi. Tahap kegiatan 6 Sebelum mengakhiri kelas edukasi, penulis terlebih dahulu meminta peserta untuk mengisi form evaluasi setelah edukasi. Semua kegiatan ini dilakukan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan (ANTI KORUPSI) Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi

Kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi RS. PON yaitu menjadi rumah sakit pusat rujukan nasional di bidang otak dan persyarafan. Serta mendukung misi RS PON yaitu mewujudkan pelayanan otak

33


dan sistem persyarafan bermutu tinggi dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini Menguatkan nilai-nilai RS. PON yaitu : Benevolent: Senantiasa Melayani Pasien Dengan Tulus Attentive : Memberi Perhatian Penuh Terhadap Pasien Innovative : Mengikuti Perkembangan Ilmu Noble : Sesuai Dengan Motto RS Yaitu "Melayani Dengan Mulia"

dampak

Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan nilai ANEKA kegiatan kelas edukasi Fisioterapi ini tidak akan berjalan dengan baik dan materi yang di sampaikan tidak akan dipahami oleh peserta kelas edukasi Fisioterapi.

kendala

Kegiatan ini berlangsung di masa pandemi COVID-19 dimana kasus COVID-19 sedang meningkat tajam. Selain itu kegiatan ini hanya dapat dilaksanakan 1 kali dikarenakan penulis harus isolasi mandiri karena terkonfirmasi postif COVID-19.

solusi

Kegiatan “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” tetap dilaksanakan dengan jumlah peserta hanya di batasi 5 peserta dan waktu pelaksanaan hanya 30 menit serta tetap menjaga protokol kesehatan dengan sangat ketat.

dokumentasi

34


Gambar 3.6. pelaksanaan kelas edukasi Fisioterapi

Gambar 3.7. pelaksanaan kelas edukasi Fisioterapi

35


Gambar 3.8. pelaksanaan kelas edukasi Fisioterapi

Gambar 3.9. pelaksanaan kelas edukasi Fisioterapi

36


6. Mengevaluasi kegiatan “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” Tahapan

1. Membuat form evaluasi pre edukasi dan post edukasi

kegiatan

2. Mencetak form evaluasi 3. Meminta keluarga pasien mengisi form evaluasi sebelum dan sesudah edukasi Fisioterapi 4. Menganalisa hasil form yang telah di isi oleh keluarga pasien post stroke 5. Membuat catatan evaluasi

Waktu

21 Juni – 3 Juli 2021

Tujuan

Untuk melakukan perbaikan secara berkala

Out put

1. Form evaluasi pre dan post edukasi (Terlampir) 2. Catatan evaluasi (Terlampir)

Deskripsi

Penulis terlebih dahulu membuat form evaluasi pre dan post

kegiatan

edukasi kemudian mencetak form evaluasi tersebut. Setelah itu

berdasarkan

penulis meminta peserta kelas edukasi untuk mengisi form

nilai ANEKA

sebelum dan sesudah pemberian materi kelas edukasi dengan sopan ( ETIKA PUBLIK). Setelah itu penulis menelaah hasil quisenor dan membuat catatan evaluasi (KOMITMEN MUTU)

Kontribusi terhadap VisiMisi Organisasi

Kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi RS.PON yaitu Mewujudkan Pendidikan Dan Penelitian Yang Mampu Memberikan Kontribusi Pada Pemecahan Masalah Otak Dan Sistem Persarafan Di Tingkat Nasional Dan Internasional

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini Menguatkan nilai-nilai RS. PON yaitu : Resposive : Selalu Siap Tanggap Attentive : Memberi Perhatian Penuh Terhadap Pasien Noble : Sesuai Dengan Motto RS Yaitu "Melayani Dengan Mulia"

dampak

Jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai ANEKA paka penulis tidak dapat melakukan perbaikan “Kelas edukasi Fisioterapi pada

37


keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” kendala

Form evaluasi hanya terisi 5 form dikarenakan pelaksanaan kelas edukasi hanya dilaksanakan 1 kali

solusi

Tetap membuat catatan evaluasi dari form yang ada

dokumentasi

Gambar 3.10. peserta mengisi form evaluasi

C. CAPAIAN PENYELESAIAN ISU Sebelum kegiatan aktualisasi ini di lakukan, pemberian edukasi Fisioterapi dilaksanakan dengan keterbatasan diantaranya keterbatasan waktu dan alat peraga. Sehingga pemberian edukasi Fisioterapi belum optimal. Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah sakit Pusat Otak Nasional sehingga saat keluar rawat inap keluarga pasien sudah mendapatkan edukasi Fisioterapi yang dibutuhkan untuk perawatan Fisioterapi pasien post stroke saat di rumah. Yang secara tidak langsung akan mengurangi resiko komplikasi pada pasien post stroke. Kegiatan aktualisasi ini belum

berjalan

maksimal

dikarenakan

adanya

hambatan,

namun

setelah

pelaksanaan” Kelas edukasi edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di

38


rawat inap Rumah sakit Pusat Otak Nasional”, keluarga pasien lebih memahami informasi yang di berikan oleh fisioterapis. D. MANFAAT TERSELESAIKANNYA ISU • Individu (peserta latsar) Kegiatan aktualisasi ini memberikan manfaat bertambahnya ilmu dan kemampuan penulis dalam berkomunikasi kepada keluarga pasien post stroke. • Keluarga pasien Bertambahnya pengetahuan keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah sakit Pusat Otak Nasional mengenai penangan Fisioterapi saat di rumah. • Unit terkait (Unit Fisioterapi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional) Kegiatan aktualisasi ini meningkatkan pelayanan Fisioterapi pada pasien post stroke di rawat inap Rumah sakit Pusat Otak Nasional. • Organisasi (Rumah Sakit Pusat Otak Nasional) Kegiatan aktualisasi ini meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. E. RENCANA TINDAK LANJUT HASIL AKTUALISASI NO Kegiatan

Output

Durasi

Para pihak

Sumber keterangan

dan

terlibat

biaya

waktu 1

pelaksanaan

Jadwal

Kelas edukasi

3 bulan

Fisioterapis -

Dilaksanakan jika

kelas

dan

kasus covid-19

Fisioterapi pada

edukasi

keluarga

sudah menurun

keluarga pasien

fisioterapi

pasien

dan kondisi sudah

post stroke

memungkinkan.

post stroke di ruang rawat inap lantai 9 RS.PON 2

Penambahan

Draft

materi ” Kelas

materi

edukasi edukasi

edukasi

Fisioterapi pada

fisioterapi

2 minggu

fisioterapis

-

Dilaksanakan setelah latsar

39


keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah sakit Pusat Otak Nasional” 3

Pelaksanaan

Jadwal

kegiatan ” Kelas

3 bulan

Fisioterapis -

Dilaksanakan jika

kelas

dan

kasus covid-19

edukasi edukasi

edukasi

keluarga

sudah menurun

Fisioterapi pada

fisioterapi

pasien

dan kondisi sudah

keluarga pasien

berkala

post stroke

memungkinkan.

post stroke di rawat inap Rumah sakit Pusat Otak Nasional” secara berkala

40


BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Kegiatan aktualisasi ” Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional kepada atasan” terdiri dari beberapa tahap kegiatan yaitu: 1.

Mengemukakan gagasan” Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” kepada atasan. 2.

Menyusun rencana komperhensif “Program edukasi pada keluarga pasien post

stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”. 3.

Membuat draft materi edukasi yang akan diberikan pada “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap rumah Sakit Pusat Otak Nasional”.

4.

Mensosialisasikan “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”.

5.

Melaksanakan “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”.

6.

Mengevaluasi kegiatan “Kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”. Semua tahap kegiatan aktualisasi ini dilaksankan dengan menerapkan nila-nilai

dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmun Mutu, Anti korupsi sehingga penulis membiasakan diri dalam melaksanakan semua kegiatan dengan selalu merapkan nilai-nilai dasar ANEKA. Semua tahap kegiatan aktualisasi ini terlaksana namun ada beberapa kegiatan yang terlaksana dengan perubahan. Ini dikarenakan adanya hambatan kasus COVID-19 yang meningkat tajam dan penulis juga terkonfirmasi positif COVID-19 sehingga pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini hanya dapat dilaksanakan 1 kali. Kegiatan

aktualisasi

yang

dilaksanakan

penulis

diharapkan

dapat

mengoptimalkan edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional.

41


B. SARAN Kegiatan “kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah sakit Pusat Otak Nasional” ini dapat dilaksanakan secara berkala untuk terus meningkatkan pelayanan Fisioterapi di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional.

42


LAMPIRAN

Kegiatan 1. Notulen hasil pertemuan dengan atasan

Kegiatan 2. Susunan rencana komprehensif “Program edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”

43


Kegiatan 3. Materi “kelas edukasi Fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional” berupa power point.

SEMANGAT DAN CINTA KELUARGA

BANGKIT SETELAH STROKE

MEMBANTU PEMULIHAN PASCA STROKE

FISIOTERAPI MEMBANTU PROGRAM PEMULIHAN PASCA STROKE

TUJUAN PROGRAM

PRINSIP DASAR

PEMULIHAN PASCA STROKE

Setiap pasien stroke adalah individu yang berbeda dan merupakan pribadi yang unik

Program pemulihan pasca stroke (Fisioterapi, Okupasi Terapi dan Terapi Wicara) merupakan program teringrasi antara pasien-keluarga-terapis – antara pelayanan di RS dan home program

Lakukan komunikasi dengan pasien

Beri semangat dan minta pasien untuk berpartisipasi aktif

➢ Mendapatkan pemulihan yang optimal

Jangan menarik lengan yang sakit atau daerah bagian bawah bahu

➢ Program yang aman bagi pasien

Lakukan latihan dengan gerakan lambat dan konsisten

➢ Program yang aman bagi keluarga dan caregiver Keluarga / caregiver menggunakan body mekanik yang baik

Seluruh gerakan dilakukan secara aktif oleh pasien, keluarga/caregiver hanya membantu

PASIEN DENGAN NYERI BAHU Selalu berhati-hati jika memegang lengan yang sakit

Latihan aktif akan membantu proses plastisitas bagian otak yang rusak

Menempatkan pasien dalam posisi melawan gravitasi, merupakan salah satu bentuk latihan aktif

Jangan pernah menarik lengan yang sakit

Saat tidur atau duduk, pastikan lengan tersangga

44


POSISI PASIEN

MOBILISASI PASIEN DI TEMPAT TIDUR BRIDGING

DUDUK DI TEPI BED TANPA HANDRAIL

DUDUK DI TEPI BED DG BANTUAN

POSISI DUDUK

45


MOBILISASI PASIEN -- TRANSFER

BERJALAN

POSISI BERDIRI

EXERCISE IS CULTURE

LATIHAN AKTIF DARI ANGGOTA TUBUH DAPAT MENINGKATKAN PERFORMA TUBUH DAN MENINGKATKAN FUNGSI OTAK

46


Kegiatan 4. Surat izin pelaksanaan “kelas edukasi fisioterapi pada keluarga pasien post stroke di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional”

47


Kegiatan 5. Daftar hadir

Kegiatan 6. Form pre edukasi 1.

48


Kegiatan 6. Form pre edukasi 2

Kegiatan 6. Form pre edukasi 3.

49


Kegiatan 6. Form pre edukasi 4.

Kegiatan 6. Form pre edukasi 5.

50


Kegiatan 6. Form post edukasi 1

Kegiatan 6. Form post edukasi 2

51


Kegiatan 6. Form post edukasi 3

Kegiatan 6. Form post edukasi 4

52


Kegiatan 6. Form post edukasi 5

Kegiatan 6. Catatan evaluasi

53


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.