Penyusunan Buku Panduan Instalasi Laboratorium Entomologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 2 PENYUSUNAN BUKU PANDUAN INSTALASI LABORATORIUM ENTOMOLOGI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANTEN TAHUN 2021

DISUSUN OLEH : WASKITHO ADIYOGA NIP. 199206252020121002

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021

i


ii


KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS dapat diselesaikan guna memenuhi tugas pelatihan dasar CPNS Golongan II Angkatan II. Disadari bahwa penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga melalui kesempatan ini disampaikan terimakasih yang sedalam – dalamnya kepada : 1. Bapak dr. Sedya Dwisangka, M. Epid selaku Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten; 2. Bapak dr. Maryono, M. Kes selaku Coach, Bapak Endang Syarifatul Anwar, SKM, M. Epid selaku Mentor, serta Bapak Laode Musafin, SKM, M.Kes selaku Penguji atas segala informasi, arahan serta bimbingan dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini; 3. Airin Nur Hidayah, SKM selaku penanggungjawab instalasi laboratorium entomologi atas semua arahan, motivasi, masukan dan bimbingannya; 4. Nurul Imala Sari, SKM selaku pegawai jabfung entomolog atas semua arahan, motivasi, masukan dan bimbingannya; 5. Segenap widyaiswara dan panitia yang telah memberi arahan dalam proses rancangan aktualisasi nilai – nilai dasar ASN dengan baik; 6. Keluarga besar KKP Kelas II Banten yang telah memberikan kesempatan dan mendukung penulis pada kegiatan latihan dasar CPNS; 7. Serta seluruh pihak yang tentunya tidak dapat disebutkan satu-persatu yang mana telah banyak membantu dalam proses penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS. Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat nantinya bagi kemajuan instansi dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Cikarang,

Penulis

iii

Juli 2021


DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...........................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................

ii

KATA PENAGANTAR.......................................................................

iii

DAFTAR ISI…………......................................................................

iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................

1

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ..........................................

2

C. Ruang Lingkup Aktualisas ..................................................

3

BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA A. Profil Organisasi ...............................................................

4

B. Profil Peserta ....................................................................

8

C. Deskripsi Singkat Aneka ....................................................

9

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu .................................................................

12

B. Penetapan Core Isu ..........................................................

15

C. Penyebab Isu ...................................................................

18

D. Gagasan Pemecahan Isu ...................................................

19

E. Matriks Rancangan Aktualisasi............................................

20

F. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ..................................

25

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Aktualisasi........................................................................

27

B. Capaian Penyelesaian Isu ..................................................

38

C. Manfaat Terselesaikanya Isu ..............................................

39

D. Rencana Tindak Lanjut ......................................................

40

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................

41

B. Saran ..............................................................................

41

REFERENSI LAMPIRAN

iv


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aparatur Sipil Negara atau yang biasa disebut ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 2014 Aparatur Sipil Negara berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi penggerak negara, sehingga kinerja ASN sangat menentukan kinerja negara. Pada saat ini Kinerja SDM yang diharapkan tidak hanya terletak pada pengetahuan, keterampilan, tetapi juga pada profesionalisasi yang dimiliki. Seorang ASN harus dapat membentuk karakter dari dalam dirinya untuk menjadi ASN yang kompenten, profesional, berintegritas dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diberikan untuk mewujudkan karakter tersebut. Pengembangan sumber daya manusia pada aparatur negara mengalami perubahan yang signifikan setelah dikeluarkannya Undang-Undang No.5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, pengelolaan sistem manajemen ASN (Aparatur Sipil Negara) mulai sedikit demi sedikit bergeser. Pergeseran tersebut diarahkan khususnya pada perbaikan cultureset dan mindset, kompetensi, profesionalisme, dan etos kerja ASN. Untuk mencapai hal tersebut, penanaman nilai dasar keprofesian serta peningkatan softskill ASN melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan. Saat ini Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib mengikuti masa percobaan yang dilaksanakan melaui proses diklat terintegrasi guna membentuk karakter individu yang memiliki integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, berkepribadian unggul dan bertanggungjawab dan memperkuat profesionalisme serta berkompeten di bidangnya masing-masing.

1


Pada tahap akhir pelatihan dasar ini, CPNS ditugaskan membuat suatu Laporan kegiatan aktualisasi di tempat kerja masing-masing dengan menginternalisasikan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi) melalui analisis isu aktual strategis kontemporer, salah satunya adalah masalah penyusunan buku panduan instalasi laboratorium entomologi. Menurut A S Hornby, laboratory is a room or building used scientific research , experiments, testing, etc.

Laboratorium adalah ruangan atau

bangunan yang digunakan penelitian ilmiah, eksperimen, pengujian, dll. Laboratorium berfungsi Meningkatkan keterampilan dan keahlian dalam menggunakan peralatan yang tersedia di dalam laboratorium. Setiap laboratorium memerlukan buku panduan untuk menjadi pegangan dalam melaksanakan kegiatan di laboratorium. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten memiliki instalasi laboratorium entomologi, namun belum terdapat buku panduan untuk bekerja di laboratorium. Maka dari itu penulis akan melakukan aktualisasi pembuatan buku panduan instalasi laboratorium entomologi sesuai dengan prinsip ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Akuntabilitas). B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi 1. Tujuan Secara umum tujuan utama dari aktualisasi adalah untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN di unit kerja. Melalui aktualisasi ASN diharapkan semakin mampu memahami, menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai dasar dalam menjalankan peran dan kedudukannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa. Selanjutnya aktualisasi juga bermanfaat sebagai sarana inovasi dan peningkatan kompetensi bidang para calon ASN untuk berperan serta dalam peningkatan kualitas unit kerja masing-masing. 2. Manfaat Dapat menginternalisasikan nilai – nilai ANEKA (Akuntablitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) melaui lesson

learned pada setiap kegiatan yang diaktualisasikan baik diterapkan secara berkelanjutan mapun berdasarkan tugas dan fungsi sanitarian pada Kantor

2


Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten. C. Ruang Lingkup Aktualisasi Ruang lingkup aktualisasi ini meliputi pengumpulan informasi tentang isi buku panduan instalasi laboratorium entomologi kemudian menyusun buku panduan instalasi laboratorium entomologi pada seksi Pengendalian Risiko Lingkungan Kantor Kesehatan pelabuhan Kelas II Banten tanggal 17 Mei - 17 Juni 2021.

3


BAB II PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA A. Profil Organisasi 1. Sejarah Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung

jawab

kepada

Direktur

Jenderal

Pencegahan

dan

Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P). Berdasarkan Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan) RI nomor: 77 Tahun 2020, tentang perubahan atas Permenkes nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Banten diklasifikasikan dalam KKP Kelas II yang terdiri atas subbagian administrasi umum, instalasi, wilayah kerja , dan kelompok jabatan fungsional. Tugas dan fungsi KKP Kelas II Banten adalah melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja Bandara, Pelabuhan dan Lintas Batas Darat Negara. Peraturan

Menteri

Kesehatan

ini

merupakan

penerapan

International Health Regulation (IHR), diseluruh Pelabuhan/Bandara negara-negara Anggota PBB yang meratifikasinya, dengan tujuan untuk mendeteksi dan merespon dalam mencegah masuk dan keluarnya penyakit-penyakit PHEIC dan bioterorisme melalui pelabuhan International. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas (KKP) II Banten berkedudukan di Kota Cilegon Provinsi Banten. Jangkauan Wilayah Kerja KKP Kelas II Banten meliputi seluruh Provinsi Banten dengan luas wilayah 8.800,83 Km2 dengan garis pantai 509 Km. Provinsi Banten terdiri dari 4 Kota dan 4 Kabupaten, yaitu Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Tangerang. KKP Kelas II Banten memiliki 5 (lima) wilayah kerja,yaitu:

4


a. Wilayah kerja Merak b. Wilayah kerja Anyer c. Wilayah kerja Bojonegara d. Wilayah kerja Labuan e. Wilayah kerja Karangantu Batas-batas wilayah kerja KKP Kelas II Banten, yaitu sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda. 2. Visi dan Misi Visi dan misi

Kementerian Kesehatan mengikuti visi misi dari

Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu: a. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. b. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum. c. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim. d. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. f.

Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni: a. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. b. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

5


pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. c. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. d. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. e. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. f.

Meningkatkan

produktifitas

rakyat dan

daya

saing di

pasar

Internasional. g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik. h. Melakukan revolusi karakter bangsa. i.

Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. KKP Kelas II Banten sebagai unit pelaksana teknis di Kementerian

Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia sesuai dengan strategi Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat b. Meningkatnya Pengendalian Penyakit c. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan d. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan e. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan f.

Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga

g. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri h. Meningkatnya

integrasi

perencanaan,

bimbingan

teknis

dan

pemantauan-evaluasi i.

Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan

j.

Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih

k. Meningkatnya

kompetensi

dan

kinerja

aparatur

Kesehatan l.

Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi

6

Kementerian


Nilai-nilai Kementerian Kesehatan yaitu : a. Pro Rakyat b. Inklusif c. Responsif d. Efektif e. Bersih 3. Nilai Budaya Nilai-nilai yang disepakati di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten guna mendukung nilai-nilai Kementerian Kesehatan adalah : a.

Tanggung Jawab: Bertanggung Jawab terhadap setiap tugas yang diberikan.

b.

Bertindak cepat, Tepat dan Akurat

c.

Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP

d.

Disiplin: Taat terhadap segala peraturan dan tidak melanggar segala larangan.

e.

Efektif dan Efisien: Penggunaan anggaran mengacu pada prinsip efektifitas dan efisiensi serta berbasis kinerja.

f.

Keterbukaan : Menyampaikan informasi secara utuh, mampu membuka hati dengan ikhlas dalam memberi dan menerima ide yang konstruktif.

7


4. Struktur Organisasi

B. Profil Peserta Peserta Latsar Golongan II Angkatan II bernama Waskitho Adiyoga yang lahir di Klaten, 25 Juni 1992 dengan golongan jabatan II/c merupakan salah satu CPNS di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten yang menduduki formasi sebagai tenaga entomolog kesehatan terampil dan berada di unit kerja Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL). Adapun uraian tugas pokok sesuai dengan jabatan sebagai entomolog kesehatan terampil yang tertuang dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah sebagai berikut: 1.

Mengumpulkan bahan dalam rangka persiapan pengumpulan data;

2.

Mengumpulkan data entomologi kesehatan sederhana;

3.

Mengolah data sederhana;

4.

Mengumpulkan spesimen untuk konfirmasi vektor; 8


5.

Menyiapkan peralatan untuk penyelidikan sederhana dalam rangka penyelidikan habit / habitat vektor;

6.

Menyiapkan peralatan untuk penyelidikan sederhana pada KLB/wabah;

7.

Melakukan uji coba bahan / alat aplikasi insektisida;

8.

Merawat alat sederhana untuk pemberantasan / pengendalian vektor dalam rangka pemberantasan / pengendalian vektor;

9.

Menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan;

10. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan dalam rangka kelancaran kegiatan. C. Deskripsi Aneka Dalam Aktualisasi yang dijalankan harus berdasarkan pada nilai ANEKA meliputi: 1.

Akuntabilitas Akuntabilitas diartikan sebagai “yang dapat dipertanggungjawabkan”. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain: a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan publik b. Memiliki

pemahaman

dan

kesadaran

untuk

menghindari

dan

mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis c. Memperlakukan

warga

Negara

secara

adil

dan

sama

dalampenyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan. Implementasi dari jiwa akuntabilitas dalam diri seorang ASN adalah dengan melakukan pekerjaan yang telah menjadi kewajibannya dengan sungguh-sungguh, berkompeten, dan konsisten.

9


2.

Nasionalisme Nasionalisme

adalah

suatu

paham

yang

menciptakan

dan

mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional. Nasionalisme juga merupakan rasa ingin mempertahankan negaranya baik dari internal maupun eksternal. Sebagai pegawai, ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasar dan mengilhami setiap gerak-langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan negara. Untuk itu setiap PNS sebagai bagian dari ASN harus senantiasa taat menjalankan nilai-nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan semangat nasionalisme yang kuat menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. 3. Etika Publik Adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai etika yang disepakati bersama sebagai pola perilaku dikenal sebagai kode etik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undangundang ASN No. 5 tahun 2014 pasal 4, yakni sebagai berikut : a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara, Pancasila. b. Setia dan mempertahankan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945. c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak. d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian. e. Menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif. f.

Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik. h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakn dan program pemerintah.

10


i.

Memberikan layanan kepada publik secara jujjur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, dan santun.

j.

Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama. l.

Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan. n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. 4.

Komitmen Mutu Merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Komitmen mutu seseorang mengacu pada konsep efektivitas, efisiensi, inovasi dan mutu. Pelayan publik sebagai salah satu bagian agar komitmen mutu dapat terlaksana memiliki arti membantu menyiapkan dan mengurus sesuai apa yang telah ditetapkan. Mutu pelayanan sebagai ukuran standar pelayanan publik sangat penting sebagai indikator kepuasan pelanggan. Pelayanan publik yang diperlukan adalah pelayanan publik yang dinamis karena sekarang ini kebutuhan publik selalu berubah-ubah dan makin tingginya tuntutan kesejahteraan, yang juga menuntut adanya inovasi yang terus-menerus.

5. Anti Korupsi Korupsi adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak resmi dengan hak-hak dari pihak lain secara salah menggunakan jabatannya untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk dirinya sendiri atau orang lain. Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku / tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai-Nilai anti korupsi yaitu, Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggungjawab, Kerjakeras, Sederhana, Berani dan Adil.

11


BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu Isu memiliki arti masalah yang sedang hangat diperbincangkan, beritanya masih belum dipastikan kebenarannya, sedangkankan kontemporer memiliki arti kekinian, sesuatu yang terjadi sekarang jadi dapat disimpulkan bahwa isu kontemporer yaitu suatu pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang (tranding topic). Tabel 3.1. Identifikasi Isu SKP

Kondisi Saat Ini

1. Mengumpulkan bahan dalam Sudah rangka

Kondisi Yang Diharapkan

terlaksana Sudah terlaksana

persiapan dengan baik

pengumpulan data 2. Mengumpulkan entomolog

data Sudah terlaksana namun Data semua vektor kesehatan masih

sederhana

belum

optimal ada

untuk data – data seperti pinjal, nyamuk

3. Mengolah data sederhana

Sudah terlaksana namun Data semua vektor masih

belum

optimal ada

untuk data – data seperti pinjal, nyamuk 4. Mengumpulkan Spesimen • Data Inventaris belum • Data terinventaris vektor

terlaksana

dengan

• Spesimen lengkap

baik • Spesimen

yang • Terdapat

tersedia

belum

laboratorium

spesimen

entomologi

awetan

• Belum panduan

ada

buku instalasi

buku

panduan instalasi

lengkap dan banyak yang rusak

12

dengan baik


laboratorium entomologi peralatan • Kesulitan

5. Menyiapkan untuk

penyelidikan

dalam • Alat

mencari

peralatan

dan

bahan

tersusun

rapi

sederhana dalam rangka

karena tata letak tidak

untuk

penyelidikan

rapi

memudahkan

habitat

vektor

pencarian

6. Menyiapkan peralatan untuk Belum ada KLB

-

penyelidikan sederhana pada KLB/wabah 7. Melakukan uji coba bahan / alat aplikasi insektisida

Sudah terlaksana namun DUKS/TUKS masih

terdapat memahami

permohonan

dari bahaya

DUKS/TUKS

untuk

akan resistensi

vektor dari kegiatan

pengajuan pengendalian pengendalian secara secara kimiawi (fogging) 8. Merawat

alat

sederhana Sudah

untuk

kimiawi (fogging)

terlaksana Sudah terlaksana

dengan baik

pemberantasan/pengendalian vektor 9. Menyusun

laporan Sudah

terlaksana Sudah terlaksana

pelaksanaan tugas sebagai dengan baik pertanggungjawaban kepada pimpinan 10. Melakukan kedinasan

tugas Pemeriksaan lain

yang sanitasi

kapal

Hygiene Hygiene masih kapal

sanitasi baik

diberikan atasan dalam ditemukan faktor risiko

ditemukan

rangka

risiko

kelancaran

kegiatan

13

tidak faktor


Berdasarkan hasil observasi di unit kerja, ditemukan beberapa isu aktual kontemporer, antara lain: 1.

Tata letak alat dan bahan di laboratorium yang tidak rapi. Alat dan bahan belum dipisahkan, rak penyimpanan alat dan bahan kurang.

2.

Banyak spesimen awetan rusak dan jenisnya tidak lengkap, serta data inventaris alat bahan belum lengkap. Perawatan awetan belum terjadwal. Beberapa bahan untuk pengawetan sudah habis.

3.

Belum ada buku panduan instalasi laboratorium entomologi di KKP Kelas II Banten. Belum ada buku panduan instalasi laboratorium entomologi.

4.

Dermaga untuk kepentingan sendiri (DUKS)/ Terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) yang mengajukan permohonan pengendalian secara kimiawi (fogging) secara berkala. Edukasi yang diberikan belum sepenuhnya dimengerti oleh sasaran.

5.

Kurang optimalnya edukasi kepada ABK kapal terhadap vektor penyakit dan binatang pembawa penyakit di bulan Januari – Maret 2021. Belum semua ABK mendapatkan edukasi. Identifikasi isu diatas dilakukan dengan melihat permasalahan yang

berkaitan dengan peran dan kedudukan ASN dari aspek manajemen ASN, pelayanan publik, Whole of Goverment berdasarkan jabatan fungsional saya sebagai entomolog di unit kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten didapatkan beberapa isu sebagai berikut : Tabel 3.2. Identifikasi Data dan Isu NO 1. 2.

DATA Kondisi

instalasi

ISU laboratorium Tata

letak

alat

dan

bahan

di

entomologi

laboratorium yang tidak rapi

Data inventaris spesimen awetan

Spesimen yang tersedia belum lengkap dan banyak spesimen awetan yang rusak

14


3.

Belum tersedia

Belum ada buku panduan instalasi laboratorium entomologi

4.

Data surat permohonan untuk Dermaga untuk kepentingan sendiri dilaksanakan fogging

(DUKS)/ Terminal untuk kepentingan

Pemilik DUKS / TUKS belum sendiri memahami

tentang

akibat

(TUKS)

permohonan

yang

mengajukan

pengendalian

secara

dilakukannya fogging secara kimiawi (fogging) secara berkala. terus menerus 5.

Data tindakan fumigasi yang telah

Belum optimalnya edukasi kepada ABK

dilakukan oleh pihak ketiga dan

kapal terhadap vektor penyakit dan

diawasi petugas KKP

binatang pembawa penyakit di bulan Januari – Maret 2021.

B. Penetapan Core Isu Didalam proses penetapan isu yang berkualitas, digunakan kemampuan berpikir kritis yang ditandai dengan penggunaan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Ada 2 tahap teknik tapisan isu yang akan dilakukan untuk memilih isu yang akan menjadi isu utama. Isu utama ini selanjutnya akan diangkat untuk bahan aktualisasi. Tahap pertama adalah dengan Teknik AKPL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dan kemudian isu yang memenuhi APKL akan diteruskan ke tahap selanjutnya yaitu Teknik USG (Urgency, Seriousness,

Growth). Tabel 3.3. AKPL Isu yang Diangkat No.

Isu

A

K

P

L

1.

Tata letak alat dan bahan di laboratorium yang

+

-

+

+

tidak rapi 2.

Spesimen yang tersedia belum lengkap dan

Belum

Tidak terpenuhi

+

+

-

+

banyak spesimen awetan yang rusak 3.

Kriteria

ada

buku

panduan

laboratorium entomologi

15

Tidak terpenuhi

instalasi

+

+

+

+

Terpenuhi


4.

Dermaga untuk kepentingan sendiri (DUKS)/

+

+

+

+

Terpenuhi

+

+

+

+

Terpenuhi

Terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) yang mengajukan permohonan pengendalian secara kimiawi (fogging) secara berkala 5.

Belum optimalnya edukasi kepada ABK kapal terhadap

vektor

penyakit

dan

binatang

pembawa penyakit Keterangan:

+

: Sesuai

-

: Tidak sesuai

A

: Aktual (isu yang sedang hangat dibicarakan atau terkini)

K

: Kekhalayakan (berdampak pada banyak orang)

P

: Problematik (bisa menjadi atau berpotensi menjadi masalah)

L

: Kelayakan (isu yang masuk akal, logis dapat dibahas sesuai

tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab) Tabel 3.4. Prioritas Isu dengan Metode USG No.

Isu

U

S

G

Total*

1.

Belum ada buku panduan instalasi laboratorium

4

4

4

12

3

4

4

11

4

3

3

10

entomologi 2.

Dermaga untuk kepentingan sendiri (DUKS)/ Terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) yang mengajukan permohonan pengendalian secara kimiawi (fogging) secara berkala

3.

Belum optimalnya edukasi kepada ABK kapal terhadap vektor penyakit dan binatang pembawa penyakit di bulan Januari – Maret 2021. Keterangan USG:

Urgency/Urgensi: Seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang tersedia.

Seriousness/Keseriusan: Dampak dan pengaruh masalah tersebut,

16


semakin tinggi dampak maka semakin serius masalah tersebut.

Growth/Perkembangan isu: Apabila masalah dibiarkan maka masalah akan memburuk. Skala Likert (1-5) : 5 = sangat besar

4 = besar

3 = sedang

2 = kecil

1 = sangat

kecil Berdasarkan hasil USG didapatkan isu prioritas : Belum ada buku panduan instalasi laboratorium entomologi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten

17


C. Penyebab Isu

Kondisi Yang Diharapkan Buku Panduan Instalasi Laboratorium Entomologi dapat digunakan untuk membantu mempermudah laborat atau pegawai yang akan melakukan kegiatan di labortarium

Sebab Belum ada buku panduan instalasi laboratorium entomologi

Masalah Belum terdapat buku panduan instalasi laboratorium entomologi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten sampai dengan Tahun 2021

Dampak Jika tidak diatasi Pemeriksaan di laboratorium tidak berjalan dengan baik serta Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) tidak optimal dan dapat menyebabkan kecelakaan kerja

18

Solusi 1. Penyusunan rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan pegawai terkait (laborat dan koordinator seksi) 2. Pelaksanaan penyusunan buku panduan instalasi laboratorium entomologi 3. Finalisasi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi 4. Evaluasi dan Rencana tindak lanjut


D. Gagasan Pemecahan Isu Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbulkan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari, maka penulis mengajukan beberapa gagasan pemecahan isu tersebut berdasarkan akar masalahnya. Tabel 3.5. Gagasan Pemecahan Isu NO. 1.

KEGIATAN / TAHAP KEGIATAN

SUMBER

Pengumpulan informasi instalasi laboratorium entomologi a. Meminta ijin kepada Kepala Kantor dan Koordinator Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan b. Mencari informasi dan literatur tentang laboratorium entomologi c. Diskusi

dengan

laboratorium

mentor,

entomologi/

penanggungjawab tenaga

fungsional

SKP

instalasi entomolog

kesehatan yang ada di instansi 2.

Pelaksanaan penyusunan Buku Panduan Instalasi Laboratorium Entomologi a. Membuat rancangan buku panduan Instalasi Laboratorium Entomologi b. Diskusi

rancangan

buku

panduan

instalasi

laboratorium

entomologi dengan mentor (Koordinator Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan) c. Diskusi

rancangan

buku

panduan

instalasi

SKP INOVASI

laboratorium

entomologi dengan staff Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan/ JFT

entomolog/

penanggungjawab

instalasi

laboratorium

entomologi 3.

Revisi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi a. Revisi

rancangan

buku

panduan

instalasi

laboratorium

entomologi

SKP INOVASI

b. Pengesahan buku panduan instalasi laboratorium entomologi 4.

Evaluasi a. Evaluasi dengan mentor b. Evaluasi

dengan

penanggungjawab

entomologi

19

instalasi laboratorium

SKP


E. Matriks Rancangan Aktualisasi Unit kerja

: Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten

Isu yang diangkat

: Belum adanya buku panduan instalasi laboratorium entomologi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten sampai dengan Tahun 2021

Gagasan Pemecahan Isu : Penyusunan buku panduan instalasi laboratorium entomologi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten Tahun 2021 Tabel 3.6. Tabel Matrik Kegiatan No 1.

Kegiatan

Tahap Kegiatan

Output/ Hasil

Pengumpulan 1. Meminta ijin Surat Ijin informasi tentang kepada Kepala (Mendapatkan instalasi Kantor dan ijin) laboratorium Koordinator Seksi entomologi Pengendalian Risiko Lingkungan

2. Mencari dan tentang

informasi Informasi literatur laboratorium entomologi

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi/ Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Menyampaikan rencana kegiatan dengan jujur dan transparan (Akuntabilitas) Berkonsultasi dengan pimpinan dengan cara yang sopan (Etika Publik) Memahami tugas dan catatan – catatan yang diberikan pimpinan (Komitmen Mutu) Mengumpulkan data dengan cara benar dan dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas)

Seluruh kegiatan ini berkontribusi terhadap Visi & Misi Presiden yaitu, terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dengan mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

Seluruh Kegiatan ini menguatkan Nilai nilai Organisasi KKP Kelas II Banten yaitu : 1. Tanggungjawab; 2. Bertindak cepat, tepat dan akurat; 3. Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP; 4. Disiplin 5. Efektif dan Efisien;

20


laboratorium entomologi

2.

Menanyakan kegiatan laboratorium entomologi dengan cara yang sopan (Etika Publik) 3. Diskusi dengan Konsep buku Menyampaikan hasil pencarian mentor, panduan referensi panduan laboratorium penanggungjawab instalasi dengan informatif dan jujur instalasi laboratorium (Akuntabilitas) laboratorium entomologi Berdiskusi dengan cara yang entomologi, dan sopan (Etika Publik) tenaga fungsional Melaksanakan seluruh tahapan entomolog kegiatan dengan jujur, disiplin kesehatan yang serta bertanggungjawab (Anti ada di instansi Korupsi) Pelaksanaan 1. Membuat Rancangan buku Membuat draft rancangan penyusunan buku rancangan buku panduan dengan penuh tanggungjawab, panduan instalasi panduan instalasi cermat, teliti (Akuntabilitas) laboratorium laboratorium Draft rancangan dibuat sesuai entomologi entomologi dengan kegiatan yang ada/ sering dilakukan di instalasi laboratorium entomlogi (Anti Korupsi) Melaksanakan seluruh tahapan kegiatan dengan jujur, disiplin serta bertanggungjawab (Anti Korupsi)

21

6. Keterbukaan. Sesuai dengan nawacita ke-5 meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, melalui strategi kerja Kemenkes yaitu, meningkatnya kesehatan masyarakat dan meningkatnya pengendalian penyakit.


2. Diskusi rancangan Saran perbaikan naskah buku panduan tata rancangan buku instalasi panduan laboratorium entomologi dengan mentor (Koordinator Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan) 3. Diskusi rancangan Daftar hadir buku panduan Notulensi instalasi laboratorium entomologi dengan staff Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan/ JFT entomolog/ penanggungjawab instalasi laboratorium entomologi

Menerangkan isi buku panduan instalasi laboratorium dengan benar (Akuntablitas) Menerima saran dan kritik untuk menyempurnakan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan lapang dada (Akuntabilitas) Menyampaikan isi buku panduan dengan sopan santun (Etika Publik) Menerangkan isi buku panduan instalasi laboratorium dengan benar (Akuntablitas) Menerima saran dan kritik untuk menyempurnakan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan lapang dada (Akuntabilitas) Sabar dalam menyampaikan pendapat maupun berdiskusi, karena perbedaan pendapat masing-masing orang (Nasionalisme) Menyampaikan isi buku panduan dengan sopan santun (Etika Publik)

22


3.

Melaksanakan seluruh tahapan kegiatan dengan jujur, disiplin serta bertanggungjawab (Anti Korupsi) Revisi rancangan 1. Revisi rancangan Buku Panduan Memperbaiki buku panduan buku panduan Instalasi sesuai dengan hasil yang buku panduan Instalasi Laboratorium disarankan pada saat diskusi instalasi Laboratorium Entomologi dengan mentor, staff Seksi laboratorium Entomologi Pengendalian Risiko Lingkungan/ JFT Entomolog/ entomologi Penanggungjawab instalasi laboratorium entomologi (Akuntabilitas) 2. Pengesahan buku panduan Instalasi Laboratorium Entomologi

Tandatangan Koordinator Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan

Menyampaikan hasil revisi buku panduan dengan terbuka, transparan, dan bertanggungjawab (Akuntabilitas) Meminta tandatangan dengan sopan santun (Etika Publik) Melaksanakan seluruh tahapan kegiatan dengan jujur, disiplin serta bertanggungjawab (Anti Korupsi)

23


4.

Evaluasi

1. Evaluasi mentor

dengan Catatan evaluasi Evaluasi dilakukan dengan dan rencana sungguh-sungguh dan penuh tindak lanjut tangungjawab (Akuntabilitas) Melaporkan efektivitas dari buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan jelas dan terbuka, untuk menunjuang kemajuan instalasi laboratorium entomologi (Komitmen mutu) Diharapkan buku panduan instalasi laboratorium entomlogi dapat bermanfaat dalam mengembangkan kinerja (Komitmen mutu) 2. Evaluasi dengan Catatan evaluasi Evaluasi dilakukan dengan penanggungjawab penuh tangungjawab instalasi (Akuntabilitas) laboratorium Diharapkan buku panduan entomologi instalasi laboratorium entomlogi dapat bermanfaat dalam mengembangkan kinerja (Komitmen mutu) Melaksanakan seluruh tahapan kegiatan dengan jujur, disiplin serta bertanggungjawab (Anti Korupsi)

24


F. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Table 3.7. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

1.

2.

Rabu

Kamis

Jumat

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Kegiatan / Tahap Kegiatan

Selasa

No.

JUNI

Senin

MEI

17

18

19

20

21

24

25

26

27

28

31

1

2

3

4

7

8

9

10

11

14

15

16

17

Pengumpulan informasi tentang instalasi laboratorium entomologi a. Meminta ijin kepada Kepala Kantor dan Koordinator Seksi PRL b. Mencari informasi dan literatur laboratorium entomologi c. Diskusi dengan mentor, penanggungjawab instalasi laboratorium entomologi dan tenaga fungsional entomolog kesehatan yang ada di instansi Penyusunan Buku Panduan Instalasi Laboratorium Entomologi

25


3.

4.

a. Membuat rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi b. Diskusi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan mentor (Koordinator Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan) c. Diskusi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan staff Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan/ JFT entomolog/ penanggungjawab instalasi laboratorium entomologi Revisi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi a. Revisi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi b. Pengesahan buku panduan instalasi laboratorium entomologi Evaluasi a. Evaluasi dengan mentor b. Evaluasi dengan penanggungjawab instalasi laboratorium entomologi

26


BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Aktualisasi Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten sejak 17 Mei – 17 Juni 2021 terdiri dari 4 tahapan kegiatan. Semua tahapan kegiatan terlaksana sesuai dengan tabel dibawah ini. Tabel 4.1. Tabel Capaian Aktualisasi No 1.

Jumlah

Kegiatan Pengumpulan

Tahapan informasi

Keterangan

3

Terlaksana

3

Terlaksana

2

Terlaksana

2

Terlaksana

tentang instalasi laboratorium entomologi 2.

Pelaksanaan buku

penyusunan

panduan

instalasi

laboratorium entomologi 3.

Revisi

rancangan

panduan

buku instalasi

laboratorium entomologi 4.

Evaluasi

Nilai-nilai dasar ANEKA yang terdiri dari akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi telah saya aktualisasikan dalam kegiatan-kegiatan aktualisasi di atas. Laporan terperinci jalannya aktualisasi setiap kegiatan disajikan dalam bentuk formulir pendokumentasian kegiatan sebagai berikut : Tabel 4.2. Kegiatan 1 Kegiatan

: Pengumpulan Informasi tentang instalasi laboratorium entomologi

Tanggal

: 17 – 24 Mei 2021

Tahapan Kegiatan

: 1. Meminta ijin kepada Kepala Kantor dan

27


Koordinator Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan 2. Mencari informasi dan literatur instalasi laboratorium entomologi 3. Diskusi

dengan

mentor,

penanggungjawab instalasi laboratorium entomologi

dan

tenaga

fungsional

entomolog kesehatan yang ada di instansi Output

: -

Mendapat ijin aktualisasi Informasi

instalasi

laboratorium

entomologi -

Konsep

buku

panduan

instalasi

laboratorium entomologi Nilai-nilai dasar yang melandasi : Kegiatan pertama adalah meminta ijin kepada Kepala Kantor Kesehatan pelabuhan kelas II Banten dan Koordinator Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan. Dalam menyampaikan rencana kegiatan saya mengemukakan dengan

jujur

dan

transparan,

hal

tersebut

sesuai

dengan

nilai

Akuntabilitas. Saya berkonsultasi kepada Koordinator Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dengan cara yang sopan dan santun, hal tersebut sesuai dengan nilai Etika Publik. Kegiatan kedua adalah mencari referensi tentang instalasi laboratorium entomologi melalui browser dan diskusi dengan pegawai Kantor Kesehatan pelabuhan yang lain. Saya mengumpulkan data dengan cara yang benar dan dapat

dipertanggungjawabkan,

hal

tersebut

sesuai

dengan

nilai

Akuntabilitas. Saya menanyakan kegiatan di instalasi laboratorium entomologi dengan cara yang sopan kepada staff yang bertanggungjawab terhadap laboratorium, hal tersebut sesuai dengan nilai Etika Publik. Kegiatan ketiga adalah berdiskusi dengan mentor dan tenaga fungsional entomolog kesehatan yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten. Saya menyampaikan hasil pencarian referensi panduan laboratorium

28


secara informatif dan jujur kepada mentor, hal tersebut sesuai dengan nilai Akuntabilitas. Saya juga berdiskusi dengan staff yang berjabatan fungsional entomolog dengan cara yang sopan, hal tersebut sesuai dengan nilai Etika Publik. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Dengan

pengumpulan

informasi

instalasi

laboratorium

entomologi

merupakan langkah awal untuk penyusunan buku panduan instalasi laboratorium entomologi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah pengendalian risiko lingkungan yang berhubungan dengan vektor. Menunjang tercapainya nawacita ke-5 meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, sesuai dengan strategi kerja

Kemenkes

yaitu,

meningkatnya

kesehatan

masyarakat

dan

meningkatnya pengendalian penyakit. Penguatan Nilai – nilai Organisasi Dengan

melakukan

pengumpulan

informasi

instalasi

laboratorium

entomologi dapat menguatkan nilai- nilai organisasi KKP Kelas II Banten yaitu, tanggungjawab, bertindak cepat, dan disiplin. Uraian Dampak Kegiatan meminta izin dalam persiapan memulai kegiatan bila tidak dilaksanakan dengan mengamalkan nilai Etika Publik maka tidak akan tercapai koordinasi yang baik antara penulis dengan atasan dan dapat menghambat proses diskusi sehingga tidak akan diperolehnya informasiinformasi penting. Bila kegiatan ini tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, maka data-data informasi yang dikumpulkan akan diragukan kebenarannya.

29


Gambar 4.1. Surat Ijin Aktualisasi

Gambar 4.2. Mencari informasi buku panduan instalasi laboratorium entomologi

30


Gambar 4.3. Diskusi dengan mentor

Tabel 4.3. Kegiatan 2 Kegiatan

: Pelaksanaan penyusunan buku panduan instalasi laboratorium entomologi

Tanggal

: 25 Mei – 4 Juni 2021

Tahapan Kegiatan

: 1. Membuat

rancangan

buku

panduan

instalasi laboratorium entomologi 2. Diskusi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan mentor (Koordinator Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan) 3. Diskusi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan staff Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan/ JFT

entomolog/

penanggungjawab

instalasi laboratorium entomologi Output

: -

Rancangan

buku

panduan

instalasi

laboratorium entomologi Nilai-nilai dasar yang melandasi : Kegiatan pertama adalah merancang buku panduan instalasi laboratorium

31


entomologi. Dalam membuat draft rancangan saya lakukan dengan penuh tanggungjawab, cermat, dan teliti, hal tersebut sesuai dengan nilai Akuntabilitas. Draft rancangan saya buat sesuai dengan kegiatan yang ada dan sering dilakukan di instalasi laboratorium entomlogi. Saya mengerjakan rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, hal tersebut sesuai dengan nilai Anti Korupsi. Kegiatan kedua adalah diskusi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan mentor (Koordinator Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan). Saya menerangkan isi buku panduan instalasi laboratorium dengan benar hal tersebut sesuai dengan nilai Akuntablitas. Saya menerima saran dan kritik untuk menyempurnakan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan lapang dada sesuai dengan nilai Akuntabilitas. Saya menyampaikan isi buku panduan dengan sopan santun Sesuai dengan nilai Etika Publik Kegiatan ketiga adalah diskusi rancangan buku panduan instalasi laboratorium

entomologi

dengan

staff

Seksi

Pengendalian

Risiko

Lingkungan/ JFT entomolog/ penanggungjawab instalasi laboratorium entomologi. Saya menyampaikan isi buku panduan instalasi laboratorium dengan benar, serta menerima saran dan kritik untuk menyempurnakan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan lapang dada, hal tersebut sesuai dengan nilai Akuntabilitas. Diskusi dilakukan dengan musyawarah dan sabar dalam menyampaikan pendapat, karena perbedaan pendapat

masing-masing orang,

hal tersebut sesuai

dengan

nilai

Nasionalisme. Dalam menyampaikan isi buku panduan dan selama berdiskusi saya bersikap sopan, hal tersebut sesuai dengan nilai Etika Publik. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Dengan penyusunan buku panduan instalasi laboratorium entomologi diharapkan dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan kegiatan di instalasi laboratorium entomologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah pengendalian risiko lingkungan.

32


Menunjang tercapainya nawacita ke-5 meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, sesuai dengan strategi kerja Kemenkes yaitu, meningkatnya kesehatan masyarakat dan meningkatnya pengendalian penyakit. Penguatan Nilai – nilai Organisasi Dengan penyusunan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dapat menguatkan

nilai-

nilai

organisasi

KKP

Kelas

II

Banten

yaitu,

tanggungjawab, melaksanakan tugas sesuai SOP, dan disiplin. Uraian Dampak Apabila merancang buku panduan dengan tidak bertanggungjawab dan cermat, maka akan mengakibatkan hasil buku panduan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara profesionalitas serta akan merugikan banyak pihak, hal tersebut juga tidak mencerminkan nilai Akuntabilitas dan Anti Korupsi. Kegiatan

sosialisasi

jika

tidak

dilakukan

dengan

benar

dan

bertanggungjawab, dan tidak menerima kritik saran, maka isi yang disampaikan tidak akan maksimal, hal tersebut akan mencerminkan tidak adanya nilai Akuntabilitas.

Gambar 4.4. Peyusunan draft buku panduan

33


Gambar 4.5. Diskusi dengan dengan staff Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan/ JFT entomolog

Tabel 4.4. Kegiatan 3 Kegiatan

: Revisi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi

Tanggal

: 11 & 14 Juni 2021

Tahapan Kegiatan

: 1. Rancangan

Buku

Panduan

Instalasi

Laboratorium Entomologi (revisi) 2. Tandatangan

Koordinator

Seksi

Pengendalian Risiko Lingkungan Output

: -

Revisi rancangan buku panduan Instalasi Laboratorium Entomologi

-

Pengesahan

buku

panduan

Instalasi

Laboratorium Entomologi Nilai-nilai dasar yang melandasi : Kegiatan pertama adalah merevisi rancangan buku panduan Instalasi Laboratorium Entomologi yang telah disosialisasikan. Dalam merevisi buku panduan saya melakukannya sesuai dengan masukan/ saran pada saat sosialisasi, hal tersebut sesuai dengan nilai Akuntabilitas. Kegiatan kedua yang saya lakukan yaitu meminta pengesahan buku panduan Instalasi Laboratorium Entomologi kepada kepala kantor dan

34


koordinator seksi pengendalian risiko lingkungan. Saya melaporkan hasil revisi buku panduan dengan terbuka dan transparan, agar dapat dipertanggungjawabkan, hal tersebut sesuai dengan nilai Akuntabilitas. Setelah melaporkan hasil revisi, saya meminta tanda tangan sebagai bentuk dari pengesahan, dengan sopan kepada kepala kantor dan koordinator seksi pengendalian risiko ligngkungan, hal tersebut sesuai dengan nilai Etika Publik. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Dengan revisi penyusunan buku panduan instalasi laboratorium entomologi diharapkan dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan kegiatan di instalasi laboratorium entomologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah pengendalian risiko lingkungan. Menunjang tercapainya nawacita ke-5 meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, sesuai dengan strategi kerja Kemenkes yaitu, meningkatnya kesehatan masyarakat dan meningkatnya pengendalian penyakit. Penguatan Nilai – nilai Organisasi Dengan penyusunan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dapat menguatkan

nilai-

nilai

organisasi

KKP

Kelas

II

Banten

yaitu,

tanggungjawab, melaksanakan tugas sesuai SOP, dan disiplin. Uraian Dampak Apabila buku panduan instalasi laboratorium entomologi tidak direvisi dengan penuh tanggungjawab, maka akan merugikan banyak orang, karena infromasi yang diberikan tidak akurat, hal tersebut tidak mencerminkan nilai Akuntabilitas. Apabila saya mencetak buku panduan secara berlebih, maka akan merugikan keuangan negara, hal tersebut tidak mencerminkan nilai Anti Korupsi.

35


Gambar 4.6. Buku panduan instalasi laboratorium entomologi

Tabel 4.5. Kegiatan 4 Kegiatan

: Evaluasi

Tanggal

: 15 - 17 Juni 2021

Tahapan Kegiatan

: 1. Evaluasi dengan mentor 2. Evaluasi

dengan

penanggungjawab

instalasi laboratorium entomologi

36


Output

: Catatan Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut

Nilai-nilai dasar yang melandasi : Kegiatan evaluasi yang telah dilakukan yaitu menghadap mentor untuk mendiskusikan hasil dari buku panduan bermanfaat dan dapat diterapkan di instalasi laboratorium entomologi atau tidak dan membahas rencana tindak lanjut.

Evaluasi

dilakukan

dengan

sungguh-sungguh

dan

penuh

tangungjawab, hal tersebut sesuai dengan nilai Akuntabilitas. Saya melaporkan efektivitas dari buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan

jelas

dan

terbuka,

untuk menunjuang kemajuan

instalasi

laboratorium entomologi, hal tersebut sesuai dengan nilai Komitmen mutu. Diharapkan buku panduan instalasi laboratorium entomlogi dapat bermanfaat dalam mengembangkan kinerja, hal tersebut sesuai dengan nilai Komitmen mutu. Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Dengan kegiatan evaluasi penyusunan buku panduan instalasi laboratorium entomologi selama aktualisasi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten yang dilaksanakan sebagai langkah awal untuk kedepannya menunjang tercapainya nawacita ke-5 meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, sesuai dengan strategi kerja Kemenkes yaitu, meningkatnya kesehatan masyarakat dan meningkatnya pengendalian penyakit. Penguatan Nilai – nilai Organisasi Dengan kegiatan evaluasi dapat menguatkan nilai - nilai organisasi KKP Kelas II Banten yaitu, tanggungjawab, melaksanakan tugas sesuai SOP, dan disiplin. Uraian Dampak Apabila kegiatan evaluasi tidak dilakukan, maka manfaat dari buku panduan instalasi laboratorium entomologi tidak dapat diketahui dan tidak dapat meningkatkan pelayanan, hal tersebut tidak sesuai dengan nilai Komitmen Mutu

37


Gambar 4.7. Evaluasi dengan mentor

Gambar 4.7. Evaluasi dengan penanggungjawab laboratorium

B. Capaian Penyelesaian Isu Sebelumnya Kantor Kesehatan pelabuhan Kelas II Banten, tidak memiliki buku panduan instalasi laboratorium entomologi. Proses aktualisasi dilakukan dengan

rancangan

pembuatan

buku

panduan

instalasi

laboratorium

entomologi untuk meningkatkan pelayan serta mempermudah laborat (pengguna lab) bekerja di laboratorium, serta meminimalisir terjadinya

38


kecelakan kerja. Aktualisasi yang telah direncanakan menghasilkan sebuah buku panduan bagi instalasi laboratorium entomologi, yang diharapakan dapat bermanafaat. C. Manfaat Terselesaikannya Isu ➢ Individu Menambah pengetahuan dan wawasan bidang entomologi khususnya tetang laboratorium. ➢ Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan o

Menambah modul untuk pembelajaran.

o

Membantu mempermudah laborat atau pegawai yang akan melakukan kegiatan di laboratorium.

o

Meminimalisir kecelakan kerja di instalasi laboratorium entomologi.

➢ Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten Meningkatkan pelayanan di instalasi laboratorium entomologi.

39


RENCANA TINDAK LANJUT

No 1. 2.

Kegiatan

Output

Waktu

Memperbanyak buku panduan

10 Buku

Juli -

intalasi laboratorium entomologi

panduan

November

Melakukan sosialisasi kepada JFT

Dokumentasi

Juli - Oktober

entomologi yang ada wilayah kerja 3.

Menambahkan media edukasi melalui

Para pihak Terlibat Pejabat Pengadaan JFT Entomolog

Sumber Biaya DIPA Mandiri

sosialisasi video

video sesuai dengan yang ada di

Juli -

-

Penanggungjawab Laboratorium

September

-

JFT Entomolog

Mandiri

buku panduan 4.

Pemasangan papan nama instalasi laboratorium

Papan nama

Juli -

Penanggungjawab Laboratorium

instalasi

November

laboratorium

40

DIPA

Ket.


KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan serangkaian kegiatan aktualisasi di unit kerja Kantor Kesehstan Pelabuhan Kelas II Banten, selama 30 (tiga puluh) hari, kesimpulan yang didapat dari kegiatan ini adalah dengan pembuatan buku panduan instalasi laboratorium entomologi ini membantu mempermudah kerja di laboratoium bagi pegawai maupun jika nanti ada mahasiswa magang. Dengan adanya buku panduan instalasi laboratorium entomologi ini diharapkan dapat meningkatkan dan memajukan laboratorium, hal tersebut merupakan pengamalan prinsip dasar Komitmen Mutu. Pelaksanaan aktualisasi ini dilakukan dengan mengamalkan nilai-nilai dasar yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). B. Saran Saran untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten yaitu melakukan revisi buku panduan setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundangan yang terbaru dan menambahkan isi buku panduan jika terdapat kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan di instalasi laboratorium entomologi.

41


JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI MEI No.

Kegiatan / Tahap Kegiatan 3

1.

Pengumpulan informasi tentang instalasi laboratorium entomologi a. Meminta ijin kepada Kepala Kantor dan Koordinator Seksi PRL b. Mencari informasi dan literatur laboratorium entomologi c. Diskusi dengan mentor, penanggungjawab instalasi laboratorium entomologi dan tenaga fungsional entomolog kesehatan yang ada di instansi

2.

Penyusunan Buku Panduan Instalasi Laboratorium Entomologi a. Membuat rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi

3.

b. Diskusi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan mentor (Koordinator Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan) c. Diskusi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi dengan staff Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan/ JFT entomolog/ penanggungjawab instalasi laboratorium entomologi Revisi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi a. Revisi rancangan buku panduan instalasi laboratorium entomologi b. Pengesahan buku panduan instalasi laboratorium entomologi

4.

Evaluasi a. Evaluasi dengan mentor b. Evaluasi dengan penanggungjawab instalasi laboratorium entomologi

42

JUNI Minggu Ke 4 1 2

3


REFERENSI Balai Besar Pelatihan Kesehatan Cikarang. 2021. Panduan Monitoring MOOC Pelatihan Latsar CPNS. Jakarta Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. AKUNTABILITAS Modul Pendidikan dan Pelatihan Latsar CPNS. Jakarta Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. NASIONALISME Modul Pendidikan dan Pelatihan Latsar CPNS. Jakarta Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ETIKA PUBLIK Modul Pendidikan dan Pelatihan Latsar CPNS. Jakarta Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. KOMITMEN MUTU Modul Pendidikan dan Pelatihan Latsar CPNS. Jakarta Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ANTI KORUPSI Modul Pendidikan dan Pelatihan Latsar CPNS. Jakarta Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. HABITUASI Modul Pendidikan dan Pelatihan Latsar CPNS. Jakarta Setiawati, L dan Wita. 2019. Pengelolaan Limbah Medis Bahan berbahaya dan Beracun Terhadap Potensi Pencemaran Lingkungan. Diunduh pada tanggal 22 April 2021. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten. 2020. Profil KKP Kelas II Banten. Cilegon Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten. 2020. RAK 2020 – 2024. Cilegon. _______. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 32 tahun 2019

tentang Pedoman Penataan Organisasi dan Tata Kerja di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Diunduh Pada tanggal 22 April 2021 dari https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/138670/permenkes-no-32-tahun2019

_______.2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2348/

Menkes/ Per/IX/2011 tentang perubahan atas Permenkes RI No. 356/menkes/per/iv/2008 tentang organisasi dan tata kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan. Diunduh Pada tanggal 22 April 2021 dari http://sinkarkes.kemkes.go.id/uploads/imgreference/20150803093821.pdf

43


LAMPIRAN

44


FORMULIR PENGENDALIAN OLEH COACH PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN I BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG TAHUN 2021 Nama NIP Unit Kerja Jabatan Mentor No 1.

: : : : :

Waskitho Adiyoga 199206252020121002 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten Entomolog Terampil dr. Maryono, M.Kes

Penyelesaian Kegiatan Tahapan Kegiatan Minggu Pertama

Catatan Mentor Diberikan narasi pada rancangan aktualisasi yang telah direvisi

2.

Tahapan Kegiatan Minggu Kedua

Ada

3.

Tahapan Kegiatan Minggu Ketiga

Buku panduan dibuatkan versi digitalisasinya agar dapat mudah disosialisasikana..

Tahapan Kegiatan Minggu Keempat

\. Bisa juga dimasukkan testimoni, apakah dengan buku panduan dapat membantu kegiatan tupoksi di instansia...

4.

45

Paraf


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.